Canalys: Pasar PC Global Naik 13%, Lenovo Memimpin Pada Q2 2021

Meluasnya sistem bekerja dari rumah atau work from home (WFH) di masa pandemi membuat permintaan PC meningkat. Menurut laporan riset pasar terbaru dari Canalys, pasar PC secara global melanjutkan pertumbuhannya pada kuartal kedua tahun 2021.

Canalys mengatakan bahwa permintaan yang tetap tinggi ini terutama berkat segmen komersial yang masih kuat. Namun urgensi yang didorong oleh pandemi bagi konsumen untuk mendapatkan PC mulai berkurang. Selain itu, isu pasokan komponen tetap menjadi masalah bagi industri, tetapi tingkat kekurangan pesanan dan backlog telah berkurang.

Lebih lanjut, pengiriman PC secara keseluruhan yang mencakup perangkat all-in-one (AIO), tower, notebook, dan workstation, naik sebesar 13% YoY dengan total pengiriman sekitar 82,3 juta unit. Untuk notebook dan mobile workstation naik 15% YoY dengan pengiriman mencapai 66,7 juta unit, sedangkan untuk desktop dan desktop workstation naik sebesar 6% dengan pengiriman 15,6 juta unit.

Lenovo memimpin pada kuartal ini, mereka berhasil mengirimkan 20 juta unit, tumbuh 14,7% dan menguasai pangsa pasar sekitar 24,3%. HP berada di urutan kedua dengan pangsa pasar 22,6%, mengirimkan 18,6 juta unit, dan tumbuh 2,8% YoY.

Dell menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar 17% dan mengirimkan 13,9 juta unit. Posisi berikutnya Apple dengan pangsa pasar 7,8%, lalu Acer dengan pangsa pasar 7,3%, dan OEM yang lain menyumbang sekitar 21% dari seluruh pangsa pasar dengan total 17,3 juta unit.

Penggunaan prosesor terbaru seperti Apple M1, Intel Core Tiger Lake, dan AMD Ryzen 5000 series juga menjadi salah satu faktor menguatnya penjualan PC. Belum lagi ditambah pembaruan sistem operasi terbaru seperti macOS dan Windows 11.

Sumber: GSMArena

Microsoft Luncurkan Windows 11: Segudang Fitur Termasuk Jalankan Aplikasi Android

Sistem operasi PC yang paling banyak dipakai, yaitu Windows 10, saat ini sudah mendapatkan sang penerus. Pasalnya Microsoft pada tanggal 24 Juni 2021 jam 22.00 WIB meluncurkan sistem operasi terbarunya, yaitu Windows 11. Windows 11 nantinya dioptimalkan untuk bekerja, belajar, dan bermain. Tentu saja, Microsoft sendiri menambahkan beberapa fitur ke dalam Windows 11.

“Delapan belas bulan terakhir membawa perubahan luar biasa dalam cara kita menggunakan PC, dari sesuatu yang praktis dan fungsional, menjadi sesuatu yang pribadi dan emosional. Inilah yang menginspirasi kami saat membangun Windows generasi berikutnya, platform yang diandalkan oleh lebih dari satu miliar orang. Dengan Windows 11, kami ingin membangun tempat yang familiar di mana setiap orang dapat berkreasi, belajar, bermain, dan yang terpenting – terhubung dengan cara yang lebih baik,” ujar Panos Panay, Chief Product Officer, Microsoft.

Hal yang paling terlihat dari peluncuran Windows 11 adalah antarmuka yang baru dengan tombol Start dan Taskbar yang didesain di tengah. Dan yang terlihat hilang adalah Live Tiles yang selama ini menjadi bagian dari Start Menu pada Windows 10. Selain itu, Windows 11 juga memiliki fitur Widget yang berisikan kalender, cuaca, dan berita-berita terbaru.

Selanjutnya, Windows 11 juga mengintegrasikan aplikasi penukar pesan teks, video, dan suara yang selama ini sering digunakan dalam bekerja di rumah. Nantinya, semua pengguna Windows 11 akan bisa langsung terhubung satu dengan lainnya menggunakan Microsoft Teams. Jadi, tidak perlu lagi melakukan instalasi saat ingin melakukan panggilan video ke semua platform yang sudah terinstalasikan Teams.

Untuk para gamers, Windows 11 juga menanamkan beberapa fitur baru agar pengguna bisa bermain dengan lebih cepat. Salah satunya adalah hadirnya DirectX 12 Ultimate yang sudah langsung terintegrasi pada Windows 11. DirectX 12 Ultimate sendiri memiliki segudang fitur seperti DirectX Raytracing, Variable Rate Shading, Mesh Shaders, dan Sampler Feedback. Semua ini diklaim akan meningkatkan pengalaman bermain, termasuk framerate-nya.

Windows 11 juga membawa fitur Direct Storage yang selama ini ada pada konsol Xbox. Direct Storage akan membuat loading game lebih cepat serta meningkatkan tingkat detail dari game. Selain itu, Windows 11 juga akan membuat semua penggunanya memiliki fitur High Dynamic Range dengan Auto HDR. Dan terakhir, Windows 11 juga bakal memiliki akses Xbox Game Pass.

Satu lagi yang sangat menggembirakan adalah toko aplikasi pada Windows 11. Windows Store terbaru saat ini telah dibuat ulang oleh Microsoft sehingga memiliki katalog yang lebih bervariasi. Microsoft juga mengklaim bahwa toko terbarunya ini lebih aman dibandingkan yang ada pada Windows 10.

Selain Windows Store, Microsoft juga bekerja sama dengan Amazon untuk menghadirkan Amazon App Store. Amazon App Store berisikan aplikasi-aplikasi Android yang nantinya bisa langsung dijalankan pada Windows 11. Teknologi ini sendiri dibangun dengan kerjasamanya bersama Intel, yaitu dengan teknologi Intel Bridge. Jadi, nantinya semua prosesor termasuk Intel, AMD, dan juga Qualcomm bisa menjalankan aplikasi Android pada Windows 11.

Pada saat peluncuran Windows 11, Microsoft mendemonstarasikan menjalankan aplikasi Android yang saat ini sangat banyak diminati, yaitu Tiktok. Microsoft juga menunjukkan beberapa aplikasi Android pada Windows Store. Namun belum tahu pasti apakah aplikasi yang membutuhkan Google Mobile Service akan berjalan dengan lancar atau tidak. Dan belum diketahui pula apakah kita bisa langsung melakukan instalasi file APK di Windows 11 atau tidak.

Sistem operasi yang satu ini memang membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi dibandingkan dengan Windows 10. Microsoft meminta sebuah komputer yang bakal diinstalasikan Windows 11 memiliki prosesor dengan instruksi 64 bit dan RAM minimal 4 GB. Jadi, nantinya sistem operasi yang bakal ditawarkan oleh Microsoft hanya 64 bit saja. Hal ini tentu membuat beberapa komputer lama yang hanya memiliki RAM 2 GB tidak bisa meneruskan upgrade ke Windows 11.

Lalu bagaimana untuk mengetahui apakah komputer yang kita miliki dapat di-upgrade ke Windows 11 atau tidak? Microsoft juga mengeluarkan sebuah aplikasi yang bisa mendeteksi apakah spesifikasi komputer kita termasuk kategori yang dapat diinstal Windows 11 atau tidak. Jika ingin melakukan pemindaian, nyalakan fitur TPM 2.0 pada BIOS terlebih dahulu.

Sistem operasi yang satu ini nantinya bakal gratis untuk mereka yang menggunakan sistem operasi Windows 10. Namun bagi para OEM, mereka tentu saja masih harus membayar untuk lisensi Windows 11. Harganya sendiri masih belum diinformasikan oleh Microsoft.

Windows 11 nantinya bakal bisa dirasakan pertama kali oleh mereka yang terdaftar pada Windows Insider. Tepatnya tanggal 28 Juni 2021, Windows 11 akan dapat diakses oleh sebagian kecil pengguna ini. Microsoft sendiri mengatakan bahwa Windows 11 akan tersedia pada musim gugur tahun 2021. Musim gugur di Amerika sendiri akan terjadi pada bulan September hingga Desember nanti.

ASUS Umumkan VivoBook 15 (A516), Unggulkan Layar Besar dan Banyak Konfigurasi

ASUS telah meluncurkan VivoBook 15 (A516), laptop serba bisa dengan layar besar yang dirancang untuk semua kalangan. Serta, tersedia dalam beragam konfigurasi spesifikasi untuk kebutuhan bekerja atau bermain.

Meski mengunggulkan layar berukuran besar 15,6 inci, VivoBook 15 (A516) adalah laptop modern yang hadir dengan konsep mobilitas tinggi. Itulah mengapa tetap hadir dengan bentuk yang ringkas, ketebalannya hanya 19.9mm dan bobotnya hanya 1,8 kg sehingga mudah untuk dibawa bepergian.

Konstruksinya juga tangguh, chasis utama dan rangka layar terbuat dari bahan logam untuk memperkuat keseluruhan konstruksi bodinya. ASUS juga menghadirkan perlindungan ekstra untuk HDD di VivoBook 15 (A516) bernama E-A-R HDD Protection yang dapat menyerap getaran yang dihasilkan saat perangkat terguncang dan menyelamatkan HDD yang ada di dalamnya.

ASUS juga menyematkan charger yang ringkas dan mudah untuk dimasukkan ke berbagai kompartemen di dalam tas. Bentuk ringkas tersebut berkat teknologi NanoEdge Display dengan bezel layar tipis, sehingga memiliki screen-to-body ratio hingga 83% dan setara dengan laptop 14 inci yang masih menggunakan bezel layar tebal.

Laptop berlayar besar memiliki banyak manfaat untuk penggunanya, mulai dari ruang kerja yang lebih luas, hingga pengalaman visual yang lebih imersif. Itulah salah satu alasan ASUS menghadirkan VivoBook 15 (A516). Tidak hanya sekadar laptop berlayar besar, VivoBook 15 (A516) tetap memiliki dimensi yang ringkas sehingga nyaman untuk digunakan dan dibawa bepergian. VivoBook 15 (A516) sangat cocok bagi para pengguna laptop 14 inci generasi lama yang menginginkan upgrade,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Berbicara soal layar, VivoBook 15 (A516) dengan layar 15 incinya ditopang resolusi Full HD. Berlapis dengan lapisan anti-silau (anti-glare) dan memiliki sudut pandang hingga 178 derajat.

Keyboard-nya didesain secara ergonomis, full-size, dan dilengkapi backlit sehingga tetap nyaman digunakan meski dalam kondisi gelap. Setiap tombolnya memiliki key travel sejauh 1,4mm yang ideal untuk mengetik.

Beberapa varian VivoBook 15 (A516) juga telah dilengkapi dengan keamanan biometrik melalui fingerprint sensor. Pengguna dapat masuk ke dalam sistem Windows 10 Home melalui Windows Hello, tanpa perlu mengetikkan password.

ASUS membekali VivoBook 15 (A516) dengan satu kamera sehingga laptop ini bisa diandalkan untuk bekerja atau belajar di rumah. Pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli software office karena sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed.

Soal konektivitas, VivoBook 15 (A516) dibekali dengan port USB Type-C, USB Type-A, HDMI, dan combo audio jack untuk memenuhi kebutuhan konektivitas sehari-hari. Sementara di sisi konektivitas nirkabel, VivoBook 15 (A516) dibekali dengan WiFi 5 (802.11ac) dan Bluetooth 4.1.

Mengenai dapur pacu, varian tertinggi VivoBook 15 (A516) ditenagai oleh prosesor Intel Core i5-1035G1 generasi ke-10 yang memiliki konfigurasi 4 core dan 8 thread, serta boost clock hingga 3,6GHz. Beberapa varian didukung chip grafis NVIDIA GeForce MX330 untuk pengguna yang membutuhkan performa grafis ekstra.

Agar dapat memenuhi kebutuhan semua kalangan, VivoBook 15 (A516) hadir dengan konfigurasi hardware yang beragam. Laptop ini menggunakan memori DDR4 yang merupakan standar laptop modern dengan kapasitas yang dapat di-upgrade dan penyimpanannya mengandalkan dua jenis penyimpanan yaitu 2.5 inci SATA dan M.2 PCIe. Tergantung konfigurasinya, pengguna dapat menyematkan SSD dan HDD ke dalam laptop ini. Berikut harganya:

  • Rp5.299.000 (Celeron N4020/HD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD)
  • Rp5.399.000 (Celeron N4020/FHD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD)
  • Rp7.599.000 (Core i3/HD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD + 1TB HDD)
  • Rp7.899.000 (Core i3/FHD/Intel UHD Graphics/4GB/256GB SSD + 1TB HDD)
  • Rp7.799.000 (Core i3/FHD/GeForce MX330/4GB/256GB SSD)
  • Rp8.199.000 (Core i3/FHD/GeForce MX330/4GB/512GB SSD)
  • Rp10.999.000 (Core i5/FHD/GeForce MX330/4+4GB/256GB SSD + 1TB HDD)
  • Rp11.099.000 (Core i5/FHD/GeForce MX330/8GB/256GB SSD + 1TB HDD)

Bocoran Tampilan Windows 11 Muncul Sebelum Diperkenalkan Resmi

Pada 2015 lalu, Microsoft sempat memberikan pengumuman bahwa mereka akan menjadikan Sistem Operasi (OS) Windows 10 mereka sebagai OS pemungkas. Namun 6 tahun berlalu, kelihatannya Microsoft berubah pikiran.

Hal tersebut terbukti dengan banyaknya bocoran tampilan dari apa yang dipercaya sebagai Windows 11. Bocoran awal dari Windows 11 ini awalnya diunggah di forum Baidu, sebelum akhirnya menyebar luas ke dunia maya.

Windows 11 dark mode (image credit: The Verge)

Dilansir dari The Verge, tampilan dari Windows 11 terlihat sangat mirip dengan OS eksperimen Microsoft untuk dual-screen yang dinamai Windows 10X. Namun sepertinya proyek tersebut dibatalkan dan diubah menjadi Windows 11.

Tampilan desktop dari bocoran Windows 11 ini menggunakan tatanan shortcut menu di tengah taskbar layaknya pada Windows 10X. Susunan ini juga dapat dipindah ke samping seperti tampilan lamanya bagi pengguna yang tidak nyaman.

Perubahan terbesar yang dilakukan ada pada start menu yang kini ditampilkan lebih sederhana. Windows 11 juga meninggalkan Live Tiles dan beralih dengan ikon-ikon yang lebih kecil. Pengguna masih dapat mengatur start menu ini dengan aplikasi-aplikasi yang dikehendaki.

Selain itu tampilan jendela baik untuk start menu, explorer, hingga pengaturan pada Windows 11 ini memiliki ujung yang membulat. Lengkap dengan ikon-ikon baru untuk berbagai aplikasi dan menu di dalamnya.

Aplikasi Xbox Live baru untuk Windows 11 (image credit: The Verge)

Selain tampilan, Microsoft juga dikabarkan bahwa Windows 11 ini akan punya integrasi yang lebih baik dengan aplikasi Xbox. Hal ini tentu merupakan kabar gembira bagi para gamer yang mungkin sempat mengalami eror ataupun hal mengganggu lain saat menggunakan aplikasi Xbox di Windows 10.

Versi yang bocor ini diyakini masih versi awal pengembangan sehingga masih ada beberapa fitur yang masih belum dimasukkan ke dalamnya. Salah satunya adalah fitur Widgets yang akhirnya kembali namun masih belum terintegrasi secara sempurna dengan OS-nya

Windows 11 widgets (image credit: The Verge)

Dengan semakin banyaknya bocoran dari Windows 11 ini, diprediksi bahwa Microsoft akan memberikan beta untuk OS baru ini tidak lama lagi. Terutama mengingat bahwa Windows akan mengadakan event spesial pada 24 Juni 2021 mendatang yang kemungkinan akan jadi event perkenalan perdana pada Windows 11 ini.

Sayangnya tidak ada informasi apakah para pemilik Windows 10 nantinya akan mendapatkan upgrade gratis seperti Windows 8 lalu atau tidak.

3 Cara Reset Password Windows 10, Laptop Jadi Lebih Aman

Password menjadi hal penting yang dibutuhkan guna memberikan proteksi terhadap sesuatu. Termasuk password Windows 10. Lalu, bagaimana jika password tersebut justru sudah diketahui orang atau Anda merasa ada gejala mengkhawatirkan setelah laptop dipinjam oleh seseorang?

Continue reading 3 Cara Reset Password Windows 10, Laptop Jadi Lebih Aman

Cara Install Mendeley di Word 2010

Cara install Mendeley di Word 2010 sangat mudah dan praktis dilakukan. Namun betul, tidak semua orang bisa. Mendeley merupakan salah satu program komputer yang digunakan untuk melakukan pengelolaan makalah penelitian, mencari data sampai bekerja secara daring.

Continue reading Cara Install Mendeley di Word 2010

Cara Mematikan Fitur Protected View di Microsoft Office

Virus komputer telah menjadi ancaman yang serius bagi sebagian pengguna komputer saat ini, terutama bagi mereka yang masih menggunakan sistem operasi berbasis Windows, karena platform inilah yang paling banyak diincar oleh para peretas untuk melancarkan serangannya. Continue reading Cara Mematikan Fitur Protected View di Microsoft Office

Aplikasi Windows Your Phone Kini Mendukung Fitur Multiple Apps untuk Smartphone Tertentu

Dewasa ini, bekerja menggunakan laptop dan smartphone sekaligus sudah menjadi hal yang biasa sehari-harinya, terlepas dari fakta bahwa skenario seperti ini terbilang jauh dari kata ideal. Tidak jarang konsentrasi bisa buyar karena fokus kita harus terbagi ke dua layar yang berbeda.

Seandainya dua layar itu bisa disatukan, semuanya akan terasa lebih mudah. Kira-kira seperti itu premis di balik lahirnya fitur Your Phone pada Windows 10. Sejauh ini, Your Phone memang cuma terbatas untuk pengguna perangkat Samsung saja, dan khusus untuk model tertentu, pengalaman yang didapat justru lebih istimewa lagi.

Pengalaman istimewa yang saya maksud adalah membuka beberapa aplikasi smartphone sekaligus di layar PC (multiple apps), sama seperti bagaimana kita biasanya membuka lebih dari satu aplikasi Windows dalam satu kesempatan yang sama. Sebelum ini, kita cuma bisa membuka satu aplikasi saja menggunakan Your Phone, dan itu jelas tidak efektif bagi yang terbiasa multitasking.

Untuk bisa membuka beberapa aplikasi sekaligus di Your Phone, Anda wajib menggunakan salah satu dari perangkat berikut (yang semuanya menjalankan sistem operasi Android 11):

  • Samsung Galaxy S20 Series, termasuk halnya S20 FE
  • Samsung Galaxy Note20 Series
  • Samsung Galaxy Fold dan Z Fold2
  • Samsung Galaxy Z Flip

Syarat berikutnya tentu saja adalah PC atau laptop yang menjalankan sistem operasi Windows 10, minimal yang telah menerima update versi May 2020 dan memiliki setidaknya RAM berkapasitas 8 GB. Kalau semua syarat itu terpenuhi, maka Anda bisa langsung mengakses lebih dari satu aplikasi smartphone di PC di saat yang bersamaan.

Satu hal yang saya penasaran dan belum sempat mencoba (karena tidak ada device-nya) adalah apakah drag-and-drop konten/file antar aplikasi Android juga didukung. Kalau drag-and-drop antar aplikasi Android dan Windows jelas sudah bisa, seperti yang bisa kita lihat pada video ilustrasinya di atas.

Terlepas dari itu, fitur multiple apps ini pastinya bisa semakin memudahkan aktivitas bekerja atau belajar menggunakan laptop dan smartphone sekaligus. Harapan ke depannya tentu adalah supaya fitur ini juga dapat dinikmati oleh pengguna smartphone dari brand lain.

Sumber: SlashGear.

Qualcomm Siapkan Penerus Snapdragon 8cx

Qualcomm saat ini tidak hanya membuat cip yang digunakan pada platform Android, seperti Snapdragon seri 800. Qualcomm juga membuat sebuah cip yang dibuat khusus untuk memberikan tenaga pada perangkat komputer dan laptop, yaitu Snapdragon 8cx. Tentunya, Snapdragon 8cx bisa menjalankan sistem operasi Windows 10 for ARM. Ternyata, Qualcomm saat ini masih mengembangkan cip yang khusus untuk perangkat PC tersebut.

Ternyata, saat ini Qualcomm sedang mempersiapkan sebuah cip yang diberi nama SC8280. Sang penerus dari Snapdragon 8cx dan 8cx Gen 2 ini nantinya bakal menjadi cip ARM paling kuat untuk perangkat Windows 10 for ARM. SC8280 nantinya akan memiliki batas penggunaan RAM hingga 32 GB. Untuk Snapdragon 8cx, hanya bisa menggunakan RAM hingga 16 GB saja.

Melansir dari WinFuture, Qualcomm Snapdragon SC8280 ternyata memiliki ukuran 20 x 17 mm yang 2 mm lebih besar dari 8cx. Hal ini membuatnya bisa memiliki prosesor dengan inti lebih dari 8 core. Kemungkinan juga, SC8280 ini akan mengadopsi arsitektur terbaru dari ARM, yaitu Cortex A78. Snapdragon 888 sendiri menggunakan Cortex X1 dan A78 sebagai basis prosesor Kryo.

Selain dari sisi prosesornya, Qualcomm juga sedang menguji chipset ini dengan menggunakan layar 14 inci. SC8280 juga nantinya kemungkinan akan mendapatkan modem X55 yang sudah mendukung jaringan 5G. Jadi, laptop yang menggunakan cip Qualcomm terbaru ini nantinya bisa langsung menggunakan kartu SIM 5G, tergantung dari produsen yang memproduksinya.

WinFuture juga berspekulasi bahwa Qualcomm sedang mencoba melakukan perlawanan dengan hadirnya cip baru dari Apple, yaitu M1. Apple M1 sendiri tampil dengan sangat cemerlang dengan kinerjanya dibandingkan dengan prosesor Intel. Dengan mengeluarkan M1, Apple juga sudah membuat proyek Hackintosh terhenti.

Windows 10 for ARM sendiri juga sedang dikembangkan ke arah yang lebih baik. Microsoft sendiri sedang mengembangkan sebuah emulasi yang bisa membawa software Windows 10 x86 untuk bisa dijalankan pada Windows 10 for ARM. Selain itu, mereka juga sedang mengerjakan sebuah fitur di mana aplikasi Android bisa dijalankan pada platform Windows. Semua itu kemungkinan besar akan kita lihat pada tahun 2021 ini.

Sumber: WinFuture

Menjajal 1.1.1.1 Beta untuk Windows 10

Mungkin saat ini pengguna smartphone Android dan iPhone sudah mengenal aplikasi 1.1.1.1. Aplikasi ini bermula untuk menggunakan layanan dari CloudFlare untuk proteksi koneksi internet yang lebih aman. Saat pertama diluncurkan, 1.1.1.1 sendiri melindungi para penggunanya dari tangan jahil yang sering melakukan hack terhadap alamat web yang dituju. Beberapa bulan setelahnya, muncullah layanan WARP yang hampir tidak berbeda dengan sebuah VPN.

Saat ini, halaman situs 1.1.1.1 sudah sedikit berubah dengan munculnya dua opsi download untuk sistem operasi baru, yaitu Windows dan Mac. Hal ini tentunya sudah ditunggu oleh banyak orang karena bekerja dengan sebuah laptop sudah menjadi kebiasaan. Menyambungkan internet pada WiFi umum tentu saja membuka sebuah celah baru untuk para hacker dalam mengambil informasi.

interface

Saya beruntung masih bisa melakukan download file 1.1.1.1 beta yang beberapa waktu lalu masih menyediakan link-nya. Sayang memang, saat ini situs tersebut sudah dibuah dengan sistem pra registrasi. File beta ini sendiri hadir dengan kapasita 77 MB. Untuk Windows 10, 1.1.1.1 hanya bisa digunakan pada komputer yang menggunakan sistem operasi dengan instruksi 64 bit.

Melakukan instalasi pada Windows 10 memang sangat mudah. 1.1.1.1 mensyaratkan bahwa versi Windows 10 yang digunakan 1909 ke atas. Dan pada laptop saya, 1.1.1.1 langsung bisa dijalankan tanpa hambatan.

Menu

Antar muka yang dimiliki oleh 1.1.1.1 for Windows memang sangat sederhana. Pengguna awam bisa langsung melakukan koneksi dengan mengklik icon awan berwarna oranye pada taskbar. Setelah interface-nya muncul, langsung nyalakan saja switch yang ada.

Ada beberapa jenis proteksi yang digunakan pada 1.1.1.1 beta untuk Windows dan Mac. Secara default, koneksi akan terhubung dengan mode 1.1.1.1 with Warp. Namun untuk pengguna rumahan, memilih 1.1.1.1 bisa membuat koneksi lebih cepat karena tidak terhubung dengan VPN dari CloudFlare tersebut. Memilih menggunakan mode 1.1.1.1 akan sama dengan menggunakan DNS over HTTPS seperti pada artikel yang satu ini, bedanya 1.1.1.1 akan men-cover seluruh koneksi di sistem Windows, tidak hanya browser saja.

Mode 1.1.1.1 dan 1.1.1.1 with WARP juga memiliki beberapa jenis koneksi lainnya. Untuk mode 1.1.1.1 kita bisa memilih tipe koneksi pada setting yang ada. Anda bisa memilih protokol DNS over HTTPS atau DNS over TLS yang memiliki tingkat keamanan yang sama. Selain itu, DNS yang digunakan juga bisa menggunakan 1.1.1.1 for families yang mampu menghalau malware dan situs porno.

Settings

Untuk 1.1.1.1 with WARP, Anda bisa menggunakan sistem gratis dan berbayar dengan WARP+. Keduanya sama-sama menggunakan VPN dari CloudFlare, namun yang membedakan adalah backbone yang digunakan. Mode ini akan memberikan proteksi lebih kepada para penggunanya saat melakukan koneksi pada hotspot WiFi yang gratis.

Untuk menggunakan WARP+, kita diharuskan untuk memiliki akun 1.1.1.1 pada smartphone Android atau iPhone. Setelah ada, salinlah license key yang ada pada smartphone dan gunakan pada 1.1.1.1 beta yang ada pada komputer Anda. Setelah itu, gunakan mode 1.1.1.1 with WARP dan aplikasi tersebut akan langsung terhubung pada WARP+.

Dari pengujian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang cukup unik. Saya menggunakan koneksi kabel dari FirstMedia dan menemukan bahwa 1.1.1.1 with WARP gratis akan menurun kecepatannya setelah jam 6 sore. Namun, mode 1.1.1.1 akan memberikan kecepatan penuh setiap saat saya melakukan koneksi ke internet. WARP+ juga hanya memberikan kecepatan 11 Mbps saja dari total koneksi 25 Mbps.

1.1.1.1 beta connection

Rekan saya, Glenn, juga menemukan bahwa koneksi Indihome yang dia gunakan menjadi lebih stabil. Seperti pada saat melakukan download dengan BitTorrent, menggunakan 1.1.1.1 with WARP malah membuat kecepatannya menjadi full speed. Jika 1.1.1.1 dimatikan, dia hanya mendapatkan kecepatan 250KB/s saja.

Sayang memang, saat ini link download dari 1.1.1.1 beta sudah tidak lagi terpampang di website-nya. Namun, tidak ada salahnya Anda untuk melakukan subscribe agar bisa mendapatkan aksesnya di kemudian hari dengan cepat. Semoga saja, aplikasi ini bisa dirilis dalam waktu yang dekat.