Brand Poco Jadi Pintu Masuk Xiaomi untuk Berhadapan dengan Apple di AS?

Setelah sekian lama diberitakan, Xiaomi akhirnya secara resmi mengonfirmasi perihal hadirnya brand barunya. Selain itu, mereka juga memberikan bocoran bahwa smartphone perdana di bawah bendera Poco akan lahir di India. Mau ke mana lagi kalau bukan India. Sebagai brand yang disebut-sebut mengusung harga yang lebih terjangkau, India adalah pasar yang ideal untuk mengawali kiprah ponsel pintar Pocophone F1, nama yang santer dirumorkan bakal jadi perangkat pertama dari Poco.

Konfirmasi ini datang dari Jani Mani, Manajer Produk Lead Xiaomi India melalui akun Twitter resminya. Tweet itu berbunyi, “Hari ini adalah hari yang spesial. Saya senang untuk mulai berbagi lebih banyak tentang proyek baru yang sedang kami kerjakan. Doakan semoga beruntung! @IndiaPOCO @GlobalPocophone.”

Setelah kicauan itu, Mani akhirnya juga memposting sebuah surat yang yang diberi header Poco di sudut kanan atas. Dalam surat tersebut, Mani mengakhiri semua spekulasi setelah beberapa cuitannya merebak di Twitter. Poco secara resmi diperkenalkan dan masih akan mengandalkan rantai pasokan, operasional dan layanan dari Xiaomi, perusahaan induknya.

Mani juga menyoroti perihal tren smartphone flagship di pasaran yang ditawarkan dengan banderol lebih dari $1000. Sementara teknologi dan inovasi yang dihadirkan menursun. Poco ingin melawan tren ini, mencoba menghadirkan pilihan produk yang akan fokus pada kecepatan. Bukan hanya performa tapi kecepatan yang nyata.

Sayangnya Mani tak membeberkan lebih jauh perihal perangkat yang akan diboyong pertama kali oleh Poco.

Tapi bicara strategi. Apa yang dilakukan oleh Xiaomi ini bukan cara baru untuk memuluskan ekspansi sebuah perusahaan ke negara tertentu. Huawei misalnya, sudah sejak beberapa waktu lalu mengirimkan sub-brand Honor untuk berjibaku di Negeri Paman Sam. Walaupun belum bisa dibilang sukses, namun Honor kini menjadi salah satu alternatif yang paling masuk akal dikarenakan keberaniannya bermain harga.

Xiaomi punya kultur yang hampir sama dengan Honor, berani bermain di harga. Pabrikan yang juga berasal dari Tiongkok ini sudah mengawali kiprahnya di AS dengan menjual beberapa aksesoris. Tapi, menjual smartphone adalah hal yang berbeda. Itu sebabnya mengapa Xiaomi tak kunjung menginjakkan kaki di sana – tentu di luar faktor aturan. Nah, sepertinya Poco akan menjadi pintu masuk bagi Xiaomi untuk segera berhadapan face-to-face dengan Apple. Rencana yang sudah sejak lama ada di dalam agenda Xiaomi.

Pocophone F1 sendiri dikatakan bakal menjadi produk pertama keluaran Poco. Ia dilaporkan mengemas layar 6,18 inci 1080p dengan rasio aspek yang tidak biasa 18,7: 9, mengisyaratkan bahwa Pocophone F1 bakal berada di tier teratas. Jeroannya diyakini mengadopsi prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dengan RAM setidaknya sebesar 6GB dan penyimpanan 64GB, meskipun kabar soal varian RAM 8GB dan memori 128GB juga muncul ke permukaan.

Tapi kembali lagi, ini barulah sebatas rumor. Akan seperti apa spesifikasi akhirnya? Kita nantikan saja kabar selanjutnya dari Poco.

Sumber berita Twitter.com/jaimani.

Antutu: Xiaomi BlackShark Tercepat di Bulan Juli

Antutu bisa dibilang sudah menjadi sebuah aplikasi benchmark yang sering digunakan oleh para pemakai smartphone Android. Hal tersebut dikarenakan Antutu memang sangat mudah digunakan serta menghitung berbagai aspek dari sebuah perangkat Android. Karenanya, Antutu juga sering digunakan untuk membandingkan satu perangkat dengan perangkat lainnya.

Antutu Benching

Setiap kali melakukan benchmarking, Antutu selalu menyimpan hasil ujinya pada server mereka. Dan saat ini, Antutu sudah mengeluarkan 10 smartphone teratas yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi.

Nilai yang ada diambil dari data yang dikirimkan oleh aplikasi Antutu versi 7. Data yang diambil adalah data yang terkirim antara tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2018 yang lalu. Banyaknya data yang diambil adalah 1000 sampel per model yang ada.

Antutu Juli 2018

Pada data yang ada kali ini, smartphone terkencang yang ada pada bulan April berdasarkan nilai rata-rata di Antutu adalah Xiaomi BlackShark, sebuah perangkat gaming yang mendapatkan nilai 288.187. Pada peringkat kedua terpaut cukup tipis adalah OnePlus 6 dengan nilai 284.830. Pada peringkat ketiga jatuh lagi ke tangan Xiaomi dengan Mi 8 yang mendapatkan nilai 271.372.

Hal yang unik yang didapat dari data Antutu adalah sembilan smartphone teratas semua menggunakan system on chip (SoC) Snapdragon 845 dari Qualcomm. Yang terakhir adalah Samsung Galaxy S9+ yang menggunakan Exynos 9810. Dari data ini bisa terlihat bahwa Samsung Galaxy S9+ yang menggunakan Snapdragon 845 lebih kencang dibandingkan dengan yang menggunakan Exynos 9810.

Oleh karena hasil yang ditampilkan adalah nilai rata-rata dari 1000 sampel, membuat semua smartphone yang pernah menembus angka 300.000 belum tentu menjadi yang paling atas. Walaupun begitu, perangkat seperti Xiaomi Mi 8 dan BlackShark masih menduduki tiga besar.

Lalu bagaimana dengan OPPO Find X dan Vivo NEX? Kedua perangkat ini juga memiliki kinerja yang tinggi. Sayangnya, kedua smartphone tersebut belum tersedia secara luas pada saat data Antutu ini dibuat. Kemungkinan, kedua smartphone tersebut bisa ada dalam daftar bulan Agustus nanti.

Sumber dan gambar: Antutu.

Xiaomi Umumkan Mi Notebook Pro 2 Dalam 4 Konfigurasi, Harga Mulai Rp14 Jutaan

Xiaomi telah mengumumkan laptop terbarunya – Mi Notebook Pro 2 di gelaran ChinaJoy 2018. Itu adalah pameran game dan teknologi tahunan terbesar di Tiongkok.

Penerus dari Mi Notebook Pro yang dirilis pada bulan September tahun lalu tersebut memiliki rupa desain yang hampir sama dengan Apple MacBook Pro series, penamaan produknya juga mirip-mirip.

xiaomi-umumkan-mi-notebook-pro-2-2

Mi Notebook Pro 2 mengusung layar 15,6 inci dengan rasio screen-to-body 81 persen. Layarnya sudah disokong resolusi Full HD (1920×1080 piksel), dilengkapi 72 persen NTSC untuk menghadirkan gambar yang lebih tajam, dan memiliki tingkat kecerahan layar mencapai 300 nits.

Kalau dibandingkan dengan generasi sebelumnya, performa dari laptop Mi Notebook Pro 2 diklaim meningkat hingga 31,7 persen berkat penggunaan prosesor hexa-core Intel Core i7-8750H Coffee Lake.

Dipaketkan bersama RAM 16GB, storage PCIe SSD 256GB, dan HDD 1TB. Serta, kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1060 6GB atau GTX 1050 Ti MaxQ – tergantung modelnya.

Untuk menambah pengalaman hiburan, Xiaomi telah membenamkan dua speaker 3W yang didukung teknologi Hi-Res Audio dan Dolby Atmos. Soal konektivitas, Xiaomi menyediakan tiga port USB 3.0, port USB Type-C, jack audio 3,5mm, GigabitEthernet, dan port HDMI 2.0.

Pengalaman mengetik juga dipastikan nyaman, seluruh tombol keyboard Mi Notebook Pro 2 telah dilengkapi dengan backlit warna empat zona yang dapat disesuaikan. Masing-masing tombol punya ketebalan 1,8mm dan dilengkapi N-key rollover yang memungkinkan tombol yang ditekan dikenali oleh sistem laptop sebagai sebuah perintah tertentu – ada lima tombol yang bisa diprogram.

Mi Notebook Pro 2 menjalankan sistem operasi Microsoft Windows 10 Home dan juga telah dilengkapi dengan Office 2016 for Students. Laptop ini tersedia dalam empat konfigurasi yang berbeda dan tersedia mulai dari tanggal 16 Agustus 2018 di pasar Tiongkok. Berikut daftar harganya:

  • Mi Notebook Pro 2 dengan Intel Core i5-8300H, RAM 8GB of DDR4 2666 MHz, GTX 1050 Ti 4GB, SSD PCI-e 256GB, hard drive 1TB dibanderol 6.699 Yuan (Rp14,2 jutaan)
  • Mi Notebook Pro 2 dengan Intel Core i5-8300H, RAM 8GB DDR4 2666 MHz, GTX 1060 6GB, PCI-e SSD 256GB, hard drive 1TB dibanderol 7.499 Yuan (Rp15,9 jutaan)
  • Mi Notebook Pro 2 dengan Intel Core i7-8750H, RAM 8GB DDR4 2666 MHz, GTX 1050 Ti 4GB, SSD PCI-e 256GB, hard drive 1TB dibanderol 7.999 Yuan (Rp16,9 jutaan)
  • Mi Notebook Pro 2 dengan Intel Core i7-8750H, RAM 16GB DDR4 2666 MHz, GTX 1060 6GB, SSD PCI-e 256GB, hard drive 1TB dibanderol 8.999 Yuan (Rp19 jutaan)

Sumber: Gizmochina

Dibekali AI, Xiaomi Qin Adalah Ponsel Jadul yang Naik Kelas

Banyak orang beranggapan bahwa era ponsel feature telah berakhir menyusul banjirnya perangkat smartphone dari berbagai merek. Tapi Xiaomi secara mengejutkan justru seolah “pasang badan” untuk menepis anggapan itu dengan menginisiasi proyek patungan pengembangan ponsel feature bernama Qin.

Diperkenalkan di Tiongkok, Qin lahir dari proyek penggalangan dana yang dirancang oleh Xiaomi dan dibantu oleh Shenzhen Duojia Technology Co. Ltd di bagian pengapalan. Xiaomi Qin pada dasarnya adalah ponsel feature yang disempurnakan dengan tambahan fitur-fitur modern, seperti kemampuan AI, sistem operasi berbasis Android, VoLTE dan juga USB tipe C yang bahkan belum diadopsi merata oleh smartphone.

qin_3

Xiaomi Qin ditawarkan dalam dua model, Qin 1 dan Qin 1s. Di antara keduanya, Xiaomi Qin 1 adalah perangkat yang paling murah. Model ini menggunakan prosesor MediaTek MT6260A yang memiliki satu inti CPU ARM7. RAM dan penyimpanan dibatasi hanya sebesar 8MB dan 16MB. Dengan dukungan yang dibatasi, rasanya kapasitas ini dirasa sudah lebih dari cukup.

Tidak ada konektivitas LTE dan GPS yang ditawarkan oleh Qin 1, sebagai gantinya ada dukungan Bluetooth v4.2 dan Wi-Fi. Model ini memiliki kapasitas baterai 1,480mAh yang terbilang sangat memadai.

Model yang lebih tinggi, Xiaomi Qin 1s menjalankan prosesor dua core Cortex-A53 dalam chipset Spreadtrum SC9820, bersama dengan RAM sebesar 256MB dan memori internal 512MB. Karena lebih mahal, Xiaomi menawarkan konektivitas ekstra seperti GPS dan VoLTE.

img

Baik Qin 1 ataupun Qin 1s memiliki layar 2,8 inci beresolusi 240 x 320 piksel sederhana, dikemas dengan keyboard fisik dan dimensi body 132 x 53,8 x 8,5 mm. Sayangnya, kedua model Qin di atas tidak memiliki bekal kamera baik di depan ataupun belakang. Xiaomi juga menghilangkan dukungan audio jack 3,5mm yang secara otomatis juga mengeliminasi dukungan headset konvensional untuk hiburan musik atau sejenisnya.

Keduanya mengadopsi sistem operasi Nucleus OS berbasiskan Android. Namun Xiaomi menyebut ada versi Android forked yang disebut Mocor 5 yang juga akan dapat menjalankan fungsi AI seperti terjemahan suara real-time dalam 17 bahasa yang berbeda dan menjawab beberapa pertanyaan.

screenshot-youpin.mi.com-2018-08-06-09-58-53

Xiaomi Qin 1 dan Qin 1s akan tersedia pada tanggal 15 September dalam balutan warna putih atau hitam.

Sumber berita Mi.

Komponen yang Terekspos di Belakang Xiaomi Mi 8 Explorer Edition Ternyata Palsu

Tepat dua bulan yang lalu, publik sempat dibuat terkesima oleh Xiaomi Mi 8, terlebih karena salah satu variannya yang bertitel “Explorer Edition” mengemas spesifikasi yang lebih superior serta panel belakang yang tembus pandang. Secara estetika, varian ini tampak lebih keren sekaligus unik karena sejumlah komponennya jadi kelihatan dari luar.

Namun hanya beberapa jam setelah peluncuran, sudah ada banyak orang yang merasa skeptis dan ragu akan keaslian dari komponen-komponen tersebut. Beberapa bahkan mengklaim komponen yang terekspos itu tak lebih dari sebatas stiker, hingga akhirnya Xiaomi memutuskan untuk buka suara dan menegaskan bahwa bagian tersebut bukanlah stiker, melainkan benar-benar komponen fisik.

Mereka yang ragu sebelumnya menilai bahwa bagian tersebut tampak terlalu rapi untuk sebuah mainboard, dan sekarang akhirnya kita sudah punya jawabannya. Komponen yang terekspos itu asli dan bukan stiker, hanya saja fungsinya nol besar, alias cuma untuk faktor estetika saja.

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition

Jawaban tersebut berasal dari sejumlah bocoran foto yang beredar di salah satu media sosial terbesar di dataran Tiongkok, Sina Weibo. Di foto tersebut, bisa kita lihat bahwa komponennya memang bukan stiker, tapi tidak ada pengaruhnya sama sekali ke perangkat sebab memang tidak ada kabel maupun pin konektor di sana.

Singkat cerita, bagian yang terekspos ini merupakan papan sirkuit palsu yang dibenamkan hanya semata untuk mempercantik perangkat. Anggap saja kasus ini sama seperti grille yang terdapat pada mobil elektrik yang sama sekali tidak ada fungsinya, atau sepasang knalpot pada sejumlah mobil yang ternyata palsu karena hanya ada satu knalpot saja yang disembunyikan di baliknya.

Xiaomi Mi 8 Explorer Edition

Menurut saya, sah-sah saja Xiaomi membuat desain seperti ini, meskipun ini berarti mereka telah menyia-nyiakan ruang yang tersedia pada perangkat, yang semestinya bisa untuk baterai atau modul kamera yang lebih besar. Yang salah adalah jika mereka terus berusaha membuat konsumen percaya bahwa komponen yang terekspos itu asli dan merupakan bagian fungsional dari perangkat.

Terlepas dari itu, Xiaomi Mi 8 Explorer Edition tetap terlihat unik dan keren, tapi kita jangan mau tertipu seandainya ada seseorang yang mencoba memamerkannya dan menganggap ponselnya paling istimewa karena ada komponen yang terekspos.

Sumber: Android Police.

[Review] Xiaomi Redmi Note 5: Kemampuan Kamera Jadi Tumpuan

Yang sudah-sudah, Xiaomi seri Redmi selalu mengandalkan chipset powerful dengan harga yang ‘ramah’. Saya merasa lega ketika Xiaomi merilis Redmi Note 5. Sebab, tak hanya tiba dengan chipset Snapdragon 636 yang kencang. Tapi, juga membawa kemampuan kamera yang sekelas atau mendekati smartphone flagship.

Meski begitu saya harus terus terang, dikisaran harga dua sampai tiga jutaan – Redmi Note 5 bukan satu-satunya pilihan smartphone terbaik di kelasnya. Kenapa? Mari kita mulai saja, inilah review Xiaomi Redmi Note 5.

Unboxing Xiaomi Redmi Note 5

review-xiaomi-redmi-note-5

Seperti biasa, kemasan smartphone Xiaomi memiliki desain kotak dan ukuran yang minimalis dalam balutan warna orange. Unit yang saya review berwarna hitam, varian RAM 4GB, dan storage 64GB. Isi paket penjualan perangkat ini meliputi:

  • Unit Xiaomi Redmi Note 5
  • Adapter charger 2A
  • Kabel data microUSB
  • Softcase transparan
  • SIM ejector
  • Buku panduan dan garansi

Desain Agak Kaku

review-xiaomi-redmi-note-5-1

Tahun 2018 kita sudah banyak sekali disuguhi smartphone dengan desain layar penuh, demikian juga Redmi Note 5. Layar dalam rasio 18:9 ini telah menjadi fitur standar smartphone saat ini, bukan lagi hal yang spesial.

Hadir dalam dimensi 158.6×75.4×8.1 mm dan bobot 181 gram, ukuran Redmi Note 5 memang terbilang bongsor dan panjang. Rupanya, bezel samping layarnya kurang tipis, bagian dahi dan dagu juga lumayan lebar.

Terus desainnya juga kelihatannya kaku dan itu-itu saja (garis miring ngebosenin). Khas smartphone Redmi masih menempel dengan dua garis antena berwarna silver di punggungnya.

Tapi kalau soal build quality sih sudah mantap banget, kerangka dan punggungnya bermaterial logam. Ada sedikit campuran bahan plastik di bagian bawah dan atasnya, mungkin untuk antena biar tak menggangu penerimaan sinyal.

review-xiaomi-redmi-note-5-3

Sekarang mari bahas atribut yang menempel pada Redmi Note 5. Pada bagian muka, terpampang layar 5,99 inci yang sudah berlapis kaca 2.5D Corning Gorilla Glass – tapi tak disebutkan versinya.

Bagian dagu, terdapat kamera depan 13-megapixel lengkap dengan LED flash untuk selfie. Ada pula LED untuk notifikasi, serta sensor biasa lainnya, dan earpiece.

Berbalik ke belakang, bisa kita temui fingerprint sensor, serta kamera ganda dan LED flash dalam posisi vertikal yang menonjol keluar. Sebaiknya, gunakan softcase bawaan untuk melindungi dari gesekan.

Beralih ke sekelilingnya, tombol volume dan power berada di sisi kanan. Lalu, SIM tray di sisi kiri – sayangnya bentuknya hybrid.

review-xiaomi-redmi-note-5-4

Jadi, dengan berat hati Anda harus memilih apakah ingin menggunakan fungsi dual SIM (micro SIM + nano SIM) atau mengorbankan satu slot untuk menambah penyimpanan (mircoSD + nano SIM).

Kemudian, di sisi atas ada infrared sensor untuk aplikasi remote control Mi Remote dan lubang mic. Serta, di sis bawah ada jack audio 3,5mm, lubang mic, port microUSB, dan loudspeaker.

Layar 5,99 Inci Full HD+

review-xiaomi-redmi-note-5-10

Selain penggunaan aspek rasio baru 18:9, kualitas layar Redmi Note 5 tak mengalami peningkatan. Masih menggunakan jenis layar IPS dan disokong resolusi Full HD+ (1080×2160 piksel) dengan tingkat kerapatan 403 ppi dan membulat di sudut-sudutnya.

Tapi ya, kualitas layar 5,99 inci pada Redmi Note 5 sudah berada di standar yang bagus. Sesuai harganya, karena kalau misal pakai layar AMOLED maka harganya tak akan seperti sekarang.

review-xiaomi-redmi-note-5-11

Kalau tak suka dengan karakter warna yang ditampilkan secara default, tersedia pengaturan untuk menyesuaikan suhu warna dan tingkat kontras. Ada pula, reading mode yang sebaiknya Anda atur schedule-nya – misalnya dari mulai jam 8 malam sampai jam 8 pagi untuk menjaga kesehatan mata.

MIUI 9 dan Android Oreo

review-xiaomi-redmi-note-5-12

Redmi Note 5 berjalan di atas OS Android 8.0 Oreo dengan antarmuka MIUI 9.5 versi global dan stable. Antarmukanya memang terasa lebih ringan, membuka aplikasi dan berpindah aplikasi juga terasa gesit.

Dari segi tampilan dari dulu MIUI sebenarnya begitu-begitu saja dengan antarmuka satu lapis. Tapi di versi terbaru MIUI 9, ikon dan animasinya terlihat lebih segar, serta punya lebih banyak fitur yang tersembunyi di menu pengaturan.

Yang paling saya suka ialah fitur ‘full screen gestures‘. Akhirnya, bisa melenyapkan tombol navigasi virtual back, home, dan recent app di layar. Lalu, beralih menggunakan gesture untuk mengoperasikan smartphone.

Ada empat gesture sederhana untuk mengontrol Redmi Note 5, yaitu usap dari bawah ke atas untuk ke homescreen dan usap dari bawah ke atas dan tahan untuk membuka recent app.

Kemudian, usap dari tepi kanan atau kiri ke dalam layar untuk fungsi back. Satu lagi, usap dari tepi kanan atau kiri pada bagian atas ke dalam layar untuk membuka menu saat membuka aplikasi tertentu.

Fitur face unlock untuk membuka gembok layar smartphone dengan wajah juga tersedia. Keren sih, tapi ada peringatan kalau fitur ini kurang aman – lebih baik pakai pemindai sidik jari saja.

Dual Camera dengan AI

review-xiaomi-redmi-note-5-20

Kalau cuma mengandalkan chipset yang kencang dengan harga terjangkau, kompetitor juga punya. Bagaimana kalau ditambah kemampuan kamera yang cakap? Kayaknya sih belum banyak dan yang pasti Redmi Note 5 salah satunya.

Kemampuan kamera menjadi fitur andalan Redmi Note 5, Xiaomi menggunakan sensor gambar besutan Samsung. Sensor utama beresolusi 12-megapixel, dengan ukuran pixel 1.4 um, aperture f/1.9, dan dilengkapi teknologi autofocus dual pixel PDAF.

Sementara sensor kedua beresolusi 5-megapixel dengan ukuran pixel 1.12 μm dan aperture f/2.0. Sedangkan, kamera depannya 13-megapixel dengan pixel ukuran 1.12µm dan aperture f/2.0.

review-xiaomi-redmi-note-5-24

Dari spesifikasinya saja sudah terlihat keseriusan Xiaomi, sistem kameranya juga dibantu teknologi kecerdasan buatan (AI). Bagaimana dengan kualitas hasil foto dan videonya?

Kalau Anda pikir kualitas foto seri Redmi dan Redmi Note sebelumnya sudah bagus, maka Redmi Note 5 bisa diketegorikan spesial – salah satu yang terbaik di kelasnya. Kamera depan juga lumayan bagus, buat selfie muka kita jelas. Berkat fitur stabilisasi elektronik (EIS), hasil perekaman videonya juga stabil dan mulus banget.

Sayangnya, mode manual di Redmi Note 5 terbatas untuk mengatur white balance dan ISO saja (100-3.200). Hasil fotonya juga tidak bisa disimpan dalam format RAW dan belum mendukung perekaman video 4K.

Berikut beberapa tangkapan Xiaomi Redmi Note 5:

Hardware dan Performa

review-xiaomi-redmi-note-5-34

Redmi Note 5 dipersenjatai mobile platform Qualcomm Snapdragon 636. Berikut susunan hardware Redmi Note 5:

  • Sytem-on-chip Qualcomm SDM636 Snapdragon 636
  • CPU Octa-core 1.8 GHz Kryo 260
  • GPU Adreno 509
  • RAM 3GB/4GB
  • ROM 32GB/64GB
  • Baterai Li-Po 4.000 mAh

Di Antutu, Redmi Note 5 mencetak skor tertinggi 116.908 poin dalam tiga kali ujian, di PCMark Work 2.0 meraih 5.763 poin, di 3DMark Sling Shot mendapatkan 1.454 poin, serta di GeekBench 4 single-core 1.343 poin dan multi-core 4.906 poin.

Performa yang ditawarkan dalam membuka dan berpindah aplikasi sangat gesit, tak perlu diragukan lagi. Tapi, bagaimana untuk aktivitas gaming dan sudah bisa bermain PUBG Mobile grafis HD belum?

review-xiaomi-redmi-note-5-37

Kalau PUBG Mobile adalah game favorit Anda, mungkin Anda akan kecewa mendengar ini. Redmi Note 5 belum mendukung kualitas grafis HD, mentok di balance dan frame rate medium.

Padahal Asus Zenfone Max Pro M1 dengan chipset yang sama mendukung grafis HD. Kalau Anda tidak bermain game PUBG Mobile – bisa mengabaikan kelemahan ini.

Verdict

review-xiaomi-redmi-note-5-38

Meningkatkan kemampuan kamera adalah langkah yang tepat, membuat Redmi Note 5 mampu bertahan dari gempuran kompetitor. Kalau menyukai fotografi dan kerap menggunakan fitur kamera, Redmi Note 5 mungkin cocok buat Anda.

Tapi, kalau tujuan utamanya buat gaming – Redmi Note 5 punya lawan berat yakni Asus Zenfone Max Pro M1. Dengan chipset Snapdragon 636 yang sama – harganya lebih terjangkau dan punya kapasitas baterai lebih besar, berikan perbandingannya.

  • Asus Zenfone Max Pro M1 3GB/32GB Rp2,3 juta
  • Xiaomi Redmi Note 5 3GB/32GB Rp2,6 juta
  • Asus Zenfone Max Pro M1 4GB/64GB Rp2,8 juta
  • Xiaomi Redmi Note 5 4GB/64GB Rp3,1 juta

Belum lagi gempuran Honor 9 Lite, bertenaga chipset Kirin 659 (3GB/32GB) dengan harga Rp2,5 juta. Dari faktor harga, Xiaomi juga sudah tak bisa lebih murah ya – malahan belum lama ini mereka menaikkan harga jual Redmi 5A dan Redmi Note 5 sebesar Rp100 ribu.

Jadi intinya, Redmi Note 5 tetap recommended, berkat kemampuan fotografinya yang bisa diandalkan. Cuma itu tadi, Xiaomi sudah tak bisa bergerak bebas kaya dulu – karena banyak smartphone harga miring dengan spesifikasi tinggi selain Xiaomi.

Sparks

  • Snapdragon 636 + MIUI 9 = Performa gesit
  • Sensor gambar Samsung dan AI, kemampuan kameranya bisa diandalkan
  • Fitur EIS membuat video stabil dan mulus
  • Build quality body mantap

Slacks

  • Desain terasa kaku
  • Perekam video belum 4K
  • Mode kamera manual terbatas WB dan ISO, belum dukung format RAW
  • PUBG Mobile Belum Sampai Grafis HD

 

Xiaomi Umumkan MiA2 dan MiA2 Lite Secara Global di Spanyol

Xiaomi sepertinya berambisi dalam meraih peringkat paling tinggi dalam pertarungan penjualan smartphone. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peluncuran yang terjadi pada tahun 2018 ini. Pada tanggal 24 Juli 2018 bertempat di WiZink Center Madrid, Spanyol, perusahaan asal Tiongkok ini menelurkan dua smartphone program Android One terbarunya.

MiA2 Launch

MiA2

Xiaomi memperkenalkan Mi A2, smartphone yang masuk program Android One kedua mereka yang menggunakan pure Android Oreo. Xiaomi Mi A2 dibekali dengan dua kamera belakang yang belum pernah digunakan di perangkat mana pun. Mi A2 menggunakan kamera utama 12 MP dengan Sony IMX 486 dan kamera kedua dengan resolusi 20 MP bersensor Sony IMX 376. Keduanya menggunakan aperture f/1.75.

Kamera depan pada smartphone ini juga menggunakan resolusi 20 MP dengan sensor Sony IMX 376. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada bagian depan dan belakangnya, Xiaomi mengimplementasikan AI Portrait.

Lalu apa bedanya antara Mi A1 dan Mi A2? Berikut adalah gambar komparasinya

MIA1 vs MiA2

Spesifikasi yang dibawa oleh Mi A2 memang sangat mirip dengan Mi 6X. Selain itu, bentuknya pun juga tidak berbeda antara keduanya. Sama seperti Mi A1 yang merupakan versi Android One dari Mi 5X, perbedaan Mi 6X dan Mi A2 hanyalah pada pemakaian antarmukanya.

Xiaomi Mi A2 pun memiliki tiga varian RAM dan storage internal. Smartphone yang satu ini mungkin merupakan perangkat program Android One pertama di dunia yang menggunakan spesifikasi 6 GB + 128 GB.

MiA2 Price

Jika dikonversikan ke rupiah, harga Xiaomi Mi A2 dengan kombinasi 4 GB + 32 GB adalah Rp. 4.2 jutaan. Untuk versi 4 GB + 64 GB akan menjadi Rp. 4,7 jutaan dan versi tertingginya adalah Rp 5,9 jutaan.

Mi A2 Lite

MiA2 Lite

Smartphone Xiaomi Mi A2 Lite datang dengan desain notch pada sisi atasnya. Xiaomi mengatakan bahwa mereka saat ini membawa SoC Snapdragon 625 ke kelas entry level pada smartphone Mi. Dan Mi A2 Lite hadir dengan harga yang lebih murah dari Mi A2.

Smartphone yang satu ini pun juga memiliki spesifikasi yang mirip dengan Redmi 6 Pro. Redmi 6 Pro sendiri memiliki spesifikasi yang kurang lebih sama dengan Mi A1. Bedanya, di Mi A2 Lite dilengkapi dengan baterai besar, yaitu 4000 mAh.

Pada Mi A2 Lite, Xiaomi menambah sebuah lapisan yang dinamakan Dual Pyrolytic Sheets yang akan menurunkan suhu sebanyak dua derajat celcius. Menurut Xiaomi, angka dua derajat memang tidak terlalu signifikan, namun akan sangat membantu saat smartphone sedang melakukan proses.

Dengan perbedaan yang minim, sepertinya Xiaomi Mi A1 yang saat ini sudah turun harganya terlihat lebih menarik. Mi A2 Lite sendiri yang paling murah, jika dikonversi ke rupiah akan memiliki harga Rp. 3 jutaan. Untuk versi 4 GB + 6 GB jika dikonversi akan memiliki harga sekitar Rp. 3,8 jutaan.

Smartphone ini akan hadir di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pengumuman ketersediaan MiA2 dan MiA2 Lite yang diperlihatkan pada saat acara. Semoga saja, peluncuran smartphone yang satu ini akan cepat diadakan di Indonesia.

Lalu bagaimana dengan kehadiran Mi8? Sampai saat ini pun Xiaomi belum mau memberikan informasi kepada para media. Mari kita tunggu saja peluncurannya di Indonesia.

Sumber: Mi.

Xiaomi Pamerkan Kemampuan Kamera Ganda Mi A2 dan Mi A2 Lite

Dua smartphone Xiaomi Mi A2 dan Mi A2 Lite selangkah lagi bakal diresmikan. Event peluncuran dua smartphone penerus Mi A1 itu dijadwalkan bakal digelar di Madrid, Spanyol 24 Juli waktu setempat. Menjelang peluncuran, Xiaomi melakukan pemanasan dengan merilis beberapa teaser yang menonjolkan aspek kamera gandanya.

Teaser yang diposting di akun Twitter resmi Xiaomi tersebut menyoroti komponen kamera yang sejak era Mi A1 memang jadi andalan. Kicauan pertama berupa video singkat yang memperlihatkan kamera ganda andalannya yang mampu membidik objek dengan efek soft bokeh.

Di kicauan lainnya, Xiaomi memamerkan dua lensa yang lebih besar dari yang lain. Mi A1 memiliki kamera kedua dengan lensa telefoto untuk 2X lossless zoom, dan kemampuan serupa dipastikan bakal hadir di Mi A2. Tetapi, di generasi terbaru ini Xiaomi semestinya punya sesuatu yang lebih baik.

Selanjutnya, Xiaomi juga memposting foto yang mengindikasikan soal pilihan warna untuk Mi A2 dan Mi A2 Lite. Pilihan pink sudah dijumpai di seri pertama, jadi kemungkinan besar varian warna biru akan melengkapi keluarga Mi A2.

Sementara menyoal spesifikasinya. Perlu diketahui bahwa Mi A2 diyakini merupakan seri global untuk model Mi 6X yang meluncur di Tiongkok beberapa waktu yang lalu. Maka, kemungkinan besar Mi A2 bakal tampil dengan layar 6 inci yang dibalut aspek rasio 18:9 seperti smartphone kekinian lainnya. Sedangkan Mi A2 Lite dipangkas sedikit menjadi 5,84 inci.

Xiaomi Mi A2 akan didukung oleh Qualcomm Snapdragon 660 SoC, opsi RAM 4GB dan 6GB, penyimpanan internal masing-masing 64GB dan 128GB, kamera ganda 12 megapiksel dan 20 megapiksel, dan kamera depan 20 megapiksel.

Sumber berita GSMArena.

[Panduan Pemula] Cara Mengubah Penyimpanan Default di Smartphone Xiaomi

Secara default, semua smartphone tipe Xiaomi yang tidak dilengkapi dengan memori eksternal akan menyimpan berkas-berkas baru seperti foto, video, dokumen, unduhan dan lain-lain ke memori internal. Tapi, tempat penyimpanan default ini bisa diganti sesuai dengan kebutuhan.

Sebelum pengaturan diubah, pertama-tama Anda harus membeli kartu memori eksternal yang mendukung lalu menyematkannya di slot yang disediakan.

Setelah terpasang, barulah Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini.

  • Pertama, tap menu – Settings – Storage atau Pengaturan – Penyimpanan.

Screenshot_2018-07-23-13-13-51-340_com.android.settings

 

  • Setibanya di jendela Storage, tap opsi Storage Settings atau Pengaturan Penyimpanan, letaknya di urutan paling bawah.

Screenshot_2018-07-23-13-13-56-939_com.android.settings

 

  • Di panel inilah diletakkan semua fungsi smartphone yang kerap memproduksi berkas baru, misalnya kamera, tema, backup, galeri dan musik. Silahkan Anda ubah pengaturan untuk masing-masing fungsi, ubah ke memori eksternal jika ingin meringankan memori internal.

Screenshot_2018-07-23-13-14-01-515_com.android.settings

 

  • Lakukan satu per satu sampai semua fungsi diatur dengan benar.

Screenshot_2018-07-23-13-14-05-365_com.android.settings

Selesai, Anda kini sudah mengubah tempat penyimpanan default di smartphone Xiaomi. Selanjutnya, Anda dapat mengubahnya setiap waktu jika dirasa perlu ada perubahan.

Khusus untuk kamera, selain menggunakan cara di atas, Anda juga bisa mengubah pengaturan default langsung melalui aplikasi kamera. Caranya, jalankan kamera, tap tombol Option – pengaturan. Kemudian aktifkan pengaturan Save to SD Card.

Screenshot_2018-07-23-13-14-45-839_com.android.camera

 

Selesai, mudah dan cepat kan? Silahkan dicoba, semoga bermanfaat.

Sumber gambar header Pexels.

[Panduan Pemula] Mengetahui Produsen “Jeroan” Smartphone Android Xiaomi

Tidak dapat dipungkiri bahwa smartphone Android Xiaomi saat ini sudah mendunia. Perusahaan asal Tiongkok ini ternyata mampu menghadirkan smartphone dengan spesifikasi tinggi namun memiliki harga yang rendah.

Xiaomi biasa untuk mengumumkan bahwa mereka menggunakan “jeroan” dari produsen ternama, seperti untuk layar, mereka menggunakan produk dari Japan Display Inc., untuk sensor kamera menggunakan Sony IMX, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, Xiaomi juga dikenal sebagai produsen yang selalu memesan peripheral dari dua perusahaan berbeda. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan pada smartphone Xiaomi, walaupun memiliki nama yang sama.

Contoh saja, bekas VP Internasional Xiaomi, Hugo Barra, pernah mengatakan bahwa smartphone Xiaomi Mi4i akan menggunakan sensor kamera dari Sony dan Samsung. Beliau pernah mengutarakan bahwa pengguna tidak akan pernah mengetahui perbedaan antar kedua sensor.

Sayangnya, belakangan ini muncul beberapa perangkat Xiaomi yang sama namun memiliki layar yang memancarkan warna berbeda. Satu terlihat kekuningan dan yang satu terlihat putih cerah. Ternyata, yang satu buatan JDI dan yang satu Tianma.

Untuk menghindari kebingungan para pengguna, sebenarnya Xiaomi sendiri sudah memiliki tool yang dapat memeriksa produsen dari layar, sensor kamera, panel sentuh, dan saat ini bahkan vendor RAM.

Xiaomi About Phone

Caranya sangat mudah. Anda tinggal membuka Setting lalu masuk ke About Phone. Ingat bahwa letak About Phone (Tentang telepon) berubah antara MIUI 8 dan sebelumnya dengan MIUI 9.

Pada tampilah About Phone, temukan Kernel Version (Versi Kernel). Kondisinya sama saat Anda menggunakan MIUI 8 ke bawah dengan MIUI 9 ke atas, posisinya bisa berubah. Lalu tap berkali-kali pada tulisan kernel version tersebut (bervariasi antara lima sampai enam kali).

Xiaomi HW Test Screen

Setelah itu, akan muncul tampilan Hardware Test. Pada menu ini, pengguna bisa melakukan berbagai pengujian jika merasa bagian smartphone-nya ada yang rusak. Akan tetapi untuk memeriksa vendor peripheral smartphone, pilih saja Software Version atau Check Version Info (nama berbeda pada setiap smartphone Xiaomi).

Pada tampilannya, Anda akan menemukan barcode IMEI, serial number , dan lain sebagainya. Scroll saja ke bagian bawah, maka akan ditemukan informasi mengenai TP (Touch Panel), LCM (LCD Monitor), Camera information, dan lain sebagainya.

Software ID

Vendor panel sentuh pada contoh gambar di atas adalah Tianma untuk Redmi Note 5 serta Japan Display Inc. untuk Mi 5s. Sedangkan untuk kamera belakang pada Redmi Note 5 adalah buatan Samsung dan pada Mi 5s buatan Sony. Kedua smartphone menggunakan sensor OmniVision pada kamera depannya.

Jadi, sekarang Anda bisa lebih mengenal perangkat Xiaomi yang dimiliki, bukan?