[Review] Vivo X70 Pro: Gunakan Mediatek Dimensity 1200 dengan Desain Cantik dan Kamera Zeiss Memukau

Setelah sukses dengan smartphone Vivo X60 Pro, tentu saja produsen smartphone asal Tiongkok ini harus mempertahankan posisinya. Oleh karena itu, Vivo saat ini sudah meluncurkan sang penerus dari perangkat yang menggunakan kamera dengan lensa Zeiss. Smartphone penerus tersebut memiliki nama Vivo X70 Pro, yang saat ini sudah saya gunakan selama hampir 1 bulan penuh.

Dibandingkan dengan perangkat sebelumnya, Vivo menambahkan 1 lapisan lagi pada kamera X70 Pro, Lapisan tersebut bernama Zeiss T*lens coating yang akan mengurangi pantulan atau efek cahaya yang tidak diinginkan dalam foto. Lapisan ini telah digunakan pada Vivo X60 Pro+ yang tidak masuk ke wilayah Indonesia. Pada perangkat yang satu ini, Vivo juga masih mempertahankan fitur yang menstabilkan gambar yang disebut Gimbal.

Vivo juga mengganti produsen SoC pada X70 Pro. Pada X60 Pro, Vivo menggunakan Snapdragon 870 yang digantikan dengan Mediatek Dimensity 1200 pada X70 Pro. Kedua chipset memang sama-sama memiliki kinerja yang tinggi. Untuk spesifikasi lengkap dari X70 Pro yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini

SoC Mediatek Dimensity 1200 MT6893
CPU 1 x 3.0 GHz Cortex-A78 + 3 x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G77 MC9
RAM 12 GB LPDDR4x + 4 GB Memory Expansion
Internal 256 GB UFS 3.1
Layar 6,56 inci 2376 x 1080 120Hz AMOLED
Dimensi 158.3 x 73.2 x 8 mm
Bobot 183 gram
Baterai 4400 mAh 44 watt charger
Kamera 50 MP / 12.5 MP utama, 12 MP Zoom 2x, 8 MP Periscope 5x, 12 MP Ultrawide, 32 MP Selfie
OS Android 11 FunTouch OS 12

Untuk hasil pemindaian dengan menggunakan software CPU-Z serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Baterai yang terpasang pada smartphone ini memiliki kapasitas yang sedikit lebih besar dari sang pendahulunya, yaitu 4400 mAh. Uniknya, pengisian daya dari Vivo memakan daya 44 watt. Hal ini tentunya cukup berbeda dengan standar yang ada seperti 30 watt atau 65 watt. Walaupun begitu, pengisian daya seperti ini tentu saja membuat waktu tunggu menjadi lebih cepat.

Unboxing

Seperti inilah yang akan ditemukan pada paket penjualan dari Vivo X70 Pro. Vivo juga sudah menyertakan charger yang dapat mengisi dengan cepat, yaitu 44 watt.

Desain

Desain bagian belakang dari Vivo X70 Pro memang hampir mirip dengan X60 Pro. Yang membedakan adalah area kamera yang ada di sebelah kiri atasnya. Untuk logo Vivo-nya sendiri, masih terletak pada kiri bawah. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Aurora Dawn.

Layar Vivo X70 Pro memiliki resolusi 2376×1080 pada layar dengan dimensi 6,56 inci ini serta memiliki refresh rate 120 Hz yang sangat smooth saat digeser. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED namun tidak jelas apakah dilindungi dengan Gorilla Glass. Walaupun begitu, Vivo X70 Pro sudah terlapisi dengan lapisan hydrogel sehingga aman dari goresan dan benturan ringan.

Pada sisi belakangnya, terdapat ruang kotak yang berisikan kamera dengan LED Flash. Kamera utama dengan 50 MP berada pada bagian atas, kamera zoom 2x ada dibawahnya, dan kamera periscope ada pada sisi bawah dengan dimensi kotak. Di sebelah kirinya merupakan kamera ultrawide.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah dan microphone. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, microphone utama dan slot nano SIM. Anda tidak akan menemukan slot microSD dan juga port audio 3.5 mm pada perangkat ini.

Perangkat Vivo X70 Pro yang saya uji sudah menggunakan FunTouch OS versi 12. Basis sistem operasi yang digunakan masih memakai Android 11. Antar muka yang digunakan pada Funtouch OS masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.

Fungsi Extended RAM juga sudah terpasang secara default pada perangkat ini. Pada Vivo X70 Pro, fungsi Extended RAM akan menambah ruang cache sebesar 4 GB. Ruang ini diambil langsung dari penyimpanan internal yang sudah menggunakan teknologi UFS 3.1. Hal ini akan mengurangi isi RAM sehingga perangkat terasa memiliki RAM sebesar 16 GB.

Jaringan

Vivo X70 Pro menggunakan chipset Dimensity 1200 yang memang ditujukan untuk perangkat flagship. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem yang digunakan oleh Dimensity 1200 juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 39, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Vivo X70 Pro sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n8, n28, n41, n77, n78, dan n79. Di atas kertas, Vivo X70 Pro memang belum mendukung n40. Namun, Vivo berjanji bakal membuka kanal n40 agar dapat terhubung dengan jaringan Telkomsel.

Dimensity 1200 mendukung fungsi Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Kamera: 50 MP Sony IMX 766

Biasanya, smartphone dengan kamera 50 MP didominasi dengan sensor buatan Samsung. Akan tetapi berbeda dengan Vivo yang menggunakan Sony IMX 766. Kamera zoom 2x yang terpasang menggunakan sensor Sony IMX 663 dan zoom 5x nya menggunakan sensor OmniVision OV08A10. Untuk kamera wideangle menggunakan sensor buatan Samsung, yaitu S5K3L6.

Kamera utamanya akan menghasilkan gambar 12,5 MP saat algoritma quad bayer digunakan. Kamera ini juga menghasilkan gambar yang cukup memukau, di mana minim noise dan cukup tajam. Warna yang dihasilkan juga kaya dan memiliki dynamic range yang baik. Kamera ini juga terbukti bagus saat digunakan dengan mode malam yang sangat minim cahaya.

Kamera zoom juga memiliki profile yang cukup mirip. Hanya saja, tingkat ketajamannya memang menurun walaupun tidak menjadi masalah yang berarti. Hasil antara 2x dan 5x memang cukup mirip.

Kamera wideangle mungkin merupakan yang memiliki hasil paling bawah, walaupun tidak buruk. Perbandingannya cukup terlihat pada tingkat ketajaman dan warna yang dihasilkan. Akan tetapi, hasilnya memang cukup baik untuk mengambil gambar sehari-hari

Hasil kamera makro pada Vivo X70 Pro patut diacungi jempol. Fungsi makro pada Vivo X70 Pro menggunakan kamera wideangle dan memiliki fungsi AF. Hasil tangkapannya cukup tajam untuk ukuran kamera makro smartphone.

Kamera selfie pada smartphone ini juga dapat mengambil gambar yang bagus. Namun, mungkin untuk Anda yang kurang suka dengan fitur beautify akan cukup terganggu dengan hasil muka yang cukup licin, walaupun sudah mematikan fungsi tersebut. Akan tetapi, hasilnya memang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengambil momen sehari-hari.

Pengujian

Vivo X70 Pro menggunakan chipset baru dari Mediatek, yaitu Dimensity 1200. Dengan seri 1xxx, chipset ini memang didesain untuk digunakan pada perangkat high end sehingga akan memiliki kinerja yang cukup tinggi. SoC ini menggunakan 3 buah cluster yaitu Cortex A78 dengan kecepatan 3 GHz pada cluster Prime, 3 inti prosesor Cortex A78 pada cluster performa berkecepatan 2,6 GHz, dan 4 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G77 MC9.

Untuk menguji seberapa kencang Dimensity 1200 dalam penggunaan sehari-hari, saya memakai dua skenario. Skenario pertama tentu saja bermain game-game yang ada pada Google Play. Skenario kedua menggunakan perangkat ini untuk penggunaan sehari-hari. Perangkat ini sudah saya gunakan sekitar 1 bulan penuh.

Bermain game

Jika berbicara mengenai bermain, tentu saja Dimensity 1200 sudah lebih dari cukup. Apalagi dengan hadirnya Prime core membuatnya akan lebih kencang pada aplikasi yang hanya membutuhkan 1 inti prosesor saja. Untuk aplikasi yang membutuhkan resource tinggi, inti prosesor yang memiliki clock tinggi juga sudah sanggup untuk memprosesnya. Hal tersebut terutama untuk bermain game.

Sayangnya, pada pengujian kali ini saya tidak bisa menampilkan framerate dari setiap game. Hal tersebut dikarenakan aplikasi GameBench gagal dijalankan pada Vivo X70 Pro. Activator untuk membuat GameBench bisa terverifikasi akan terhenti.

Saya memainkan beberapa game yang diantaranya adalah Genshin Impact, Battlefield, Pokemon Unite, dan PUBG. Sangat disayangkan bahwa PUBG Mobile hanya mampu dimainkan paling cepat pada smooth extreme. Jadi, perangkat ini belum didukung untuk bermain pada 90 fps.

Untuk game lainnya selain Genshin Impact, saya tidak menemukan lag saat bermain. Hal tersebut bisa berarti bahwa semua game tersebut bisa berjalan pada 60 fps. Genshin Impact pun juga dapat dimainkan tanpa terasa lag pada profile highest 60 fps. Walaupun sepertinya game tidak berjalan seara konstan di 60 fps, tetapi sepertinya game ini tidak pernah kurang dari 50 fps saat dimainkan.

Bekerja dan Hiburan

Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome adalah aplikasi yang sudah pasti saya gunakan tiap hari. Tentu saja, perangkat ini tidak memiliki masalah saat menjalankan semuanya. Bahkan beberapa kali saya menemukan bahwa sebagian dari aplikasi tersebut masih tetap terbuka di background saat sudah ditutup dan beralih ke aplikasi lainnya. Mungkin hal tersebut efek dari menggunakan RAM 12 GB ditambah 4 GB extended.

Netflix dan Disney+ pun tidak luput dari aplikasi yang saya gunakan untuk menonton. Tidak ada masalah sama sekali pada saat menggunakan ke 2 aplikasi tersebut untuk menonton. Sayang memang, speaker yang ada di Vivo X70 Pro hanya satu, sehingga mengurangi kenyamanan saat menonton dan mendengarkan musik.

Benchmarking

Oleh karena Vivo X70 Pro menggunakan cip Mediatek tertinggi yang ada saat ini, saya penasaran untuk membandingkannya dengan cip lainnya. Oleh karena itu, Dimensity 1100 serta Snapdragon 870 dan 860 saya hadirkan sebagai pembanding. Berikut adalah hasilnya

Walaupun menggunakan cip dengan performa tinggi, namun sepertinya Vivo memilih untuk sedikit menurunkan kinerjanya. Mungkin hal tersebut dilakukan untuk mengurangi panas yang dihasilkan. Kinerjanya sendiri masih sering tercatat berada di bawah Dimensity 1100.

Uji baterai: 4400 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4400 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Vivo X70 Pro dapat bertahan hingga 20 jam 5 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 44 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 60 menit.

Verdict

Vivo lagi-lagi menawarkan sebuah smartphone flagship yang memiliki kamera bagus serta kinerja yang baik. Setelah sukses dengan seri X60 Pro-nya, mereka kembali hadirkan sang penerus. Dengan nama X70 Pro, Vivo menawarkan fitur-fitur yang lebih baik dari sang pendahulu dan tetap menyasar pada pasar premium.

Kinerja yang ditawarkan oleh Vivo X70 Pro memang bukan yang paling kencang yang ada di pasar saat ini. Namun, dengan Dimensity 1200 sudah sangat mumpuni untuk mengerjakan semua hal dan menjalankan aplikasi serta game yang ada pada Google Play Store. Kinerja ini dibarengi dengan daya tahan baterai yang cukup lama.

Kamera juga menjadi andalan dari X70 Pro untuk bersaing di pasar Indonesia. Dengan Sony IMX 766, membuat smartphone ini bisa menangkap momen dengan baik di segala cuaca. Selain bisa menangkap gambar dengan baik, video yang dihasilkan juga sangat bagus. Apalagi, dengan Gimbal OIS yang terpasang dapat menstabilkan pengambilan gambar tanpa buram.

Vivo menjual X70 Pro dengan RAM 12 GB serta penyimpanan internal 256 GB dengan harga Rp. 10.999.000. Dengan harga tersebut, tentu saja konsumen akan mendapatkan sebuah perangkat yang memiliki kamera apik dan mempunyai kinerja yang sangat baik. Smartphone ini juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki kamera yang bisa dibawa setiap hari sebagai pengganti kamera saku.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Dimensity 1200
  • Hasil kamera yang bagus
  • Pengisian baterai yang cepat dengan charger 44 watt
  • Layar 120 Hz yang cerah
  • Gimbal OIS sangat stabil
  • Walau baterai di bawah 5000 mAh, daya tahannya sangat baik

Slacks

  • Speaker-nya masih mono
  • Masih belum mengadopsi wireless charging
  • Layar tidak menggunakan kaca keras seperti Gorilla Glass

vivo Umumkan X70 Pro, TWS 2 series, dan Adakan Kompetisi Foto & Film Pendek vivo Vision+

Smartphone flagship lini professional photography dari vivo akhirnya secara resmi diperkenalkan di Indonesia, vivo X70 Pro 5G Co-Engineered with ZEISS. Ia dibanderol Rp10.999.000 dan sudah bisa dipesan melalui pre-order online secara eksklusif di Tokopedia dan toko offline resmi vivo tertentu seluruh Indonesia dari tanggal 7 hingga 14 Oktober 2021.

vivo juga memperkenalkan produk IoT terbarunya yakni vivo TWS 2 ANC dan vivo TWS 2e, masing-masing dijual seharga Rp1.099.000 dan Rp799.000. vivo TWS 2 series menghadirkan pengalaman audio maksimal melalui kualitas studio sound, distraction free, dan masa pakai baterai panjang yang menjadikannya pasangan sempurna untuk vivo X70 Pro. Keduanya bisa di pesan di seluruh e-commerce partner resmi vivo, seperti Tokopedia dan seluruh vivo official store di Indonesia.

promo vivo x70 pro

Kami percaya, smartphone saat ini tidak hanya digunakan sebagai media komunikasi, tetapi juga sebagai alat yang dapat diandalkan dalam merekam momen berharga, penunjang aktivitas, hingga sebagai personal asisten yang handal. Maka dari itu melalui kehadiran vivo X70 Pro, terus berinovasi mendorong batasan dalam menciptakan professional photography flagship smartphone yang berbasis kebutuhan konsumen,” ungkap Hadie Mandala selaku Product Manager vivo Indonesia.

ZEISS Optics

vivo x70 pro hitam

Smartphone flagship dengan label ‘professional photography’ yang disematkan pada vivo X70 Pro mungkin terkesan terlalu serius. Walaupun faktanya, sistem kamera belakangnya memang berkualitas dengan ZEISS Optics – hasil kolaborasinya dengan produsen optik terkemuka ZEISS.

Nah perbedaan signifikan dari X60 Pro ialah kamera utama X70 Pro mengadopsi teknologi lensa ZEISS T* Coating. Lapisan ini dirancang untuk mengurangi reflektifitas, dan meminimalisir pantulan cahaya, efek flare, stray light, dan ghosting saat pengambilan gambar baik foto maupun video.

vivo X70 Pro juga menghadirkan tiga fitur kamera ikonik ZEISS Style Portrait. Termasuk mode lensa klasik ikonik Distagon, Planar, dan Sonnar, serta tetap menghadirkan Biotar Portrait Style.

Selain itu, vivo juga menghadirkan rangkaian fitur fotografi inovatif seperti teknologi Ultra-Sensing Gimbal Camera yakni Gimbal Stabilization 3.0 pada kamera utamanya dengan sensor khusus Sony IMX766V. Bersama teknologi stabilisasi gambar VIS 5-Axis Ultra Stable Video yang mengintegrasikan algoritma EIS dengan OIS untuk meningkatkan kestabilan kamera dengan sensitivitas cahaya lebih baik.

Sensor Sony IMX766V berukuran 1/1.56 inci ini beresolusi 50MP f/1.8 dengan piksel 1.0µm. Berpadu dengan kamera 12MP menggunakan sensor Sony IMX663 dengan lensa portrait, kamera 12MP dengan lensa ultrawide 16mm 116 derajat. Serta, kamera 8MP dengan lensa periscope telephoto 125mm yang membawa kemampuan 5x optical zoom dan 60x hybrid zoom. Sementara, kamera depannya 32MP.

Pada malam hari, ZEISS T* Coating dengan algoritma software vivo AI Noise Reduction juga mampu mereduksi efek flare dan ghosting yang biasa timbul pada malam hari melalui Pure Night View. Beserta Real-Time Extreme Night Vision yang mendukung preview intensitas eksposur kecerahan foto, dan informasi durasi waktu secara real-time sebelum mengambil gambar dan video. Juga ada Super Night Video dan Pro Cinematic Mode dengan tiga kunci elemen yaitu Focus Distance Mark, Spatial Align Transfer, dan Adjustable Audio.

Sekilas mengenai spesifikasinya, berbeda dengan X60 Pro yang ditenagai Qualcomm Snapdragon 870, penerusnya mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 1200 yang dikembangkan lebih lanjut oleh vivo. SoC 5G tersebut memiliki desain 6nm dan CPU octa-core dengan arsitektur 1+3+4 tri cluster berbasis Cortex A78 hingga 3.0Ghz.

Sistem operasinya berjalan di atas Funtouch OS 12 berbasis Android 11. Didukung RAM 12GB dan penyimpanan internal 256GB dengan teknologi Extended RAM 2.0 yang dapat menambah kapasitas RAM sebesar 4GB. Baterainya 4.450 mAh dengan pengisian daya cepat 44W FlashCharge.

Layarnya menggunakan panel E5 AMOLED Display dengan Ultra O Screen design, berukuran 6,56 inci beresolusi Full HD+ dengan refresh rate layar 120hz. Ditambah dukungan HDR10+, SGH Eye Care Display, dan SGS Seamless certification.

Dukungan Terhadap Kreator Lokal

vivo x70 pro

vivo juga mengadakan vivo Vision+, sebuah kompetisi foto dan film pendek dengan tujuan agar para kreator dalam negeri dapat berkreasi dan mendefinisikan ulang fotografi dan sinematografi dengan fitur-fitur yang terdapat pada vivo X70 Pro. Mengusung “Joy to Create” sebagai tema utamanya, pendaftaran dan submit portfolio akan dibuka pada 8 Oktober 2021 hingga 21 Oktober 2021 melalui website vivo Vision+.

Para peserta akan dimentori langsung oleh Director, DOP, Producer, dan Profesional Fotografer, seperti Joko Anwar, Ical Tanjung, Tia Hasibuan dan Glenn Prasetya. Kompetisi ini merupakan bentuk wujud komitmen vivo untuk mendukung para kreator lokal dalam menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas dengan teknologi profesional fotografi pada vivo X70 Pro.

vivo X70 Pro Hadir 7 Oktober 2021, dengan ZEISS Optics dan Gimbal Stabilization 3.0

Kurang dari seminggu, tepatnya 7 Oktober 2021 nanti – vivo akan meluncurkan X70 Pro di Indonesia. vivo berkolaborasi dengan produsen optik ZEISS, membawakan pengalaman fotografi profesional melalui berbagai fitur kamera utama, diantaranya ZEISS Optics, teknologi Ultra-Sensing Gimbal Camera, dan kemampuan Real-Time Extreme Night Vision.

Product Manager vivo Indonesia, Hadie Mandala memegang vivo X70 Pro

Product Manager vivo Indonesia, Hadie Mandala mengungkapkan “Sebagai perusahaan teknologi yang berorientasi kepada konsumen, vivo berusaha menanggapi segala kebutuhan konsumennya. Kami pun menyadari kebutuhan konsumen yang menganggap smartphone fotografi sebagai hal penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari yang terus berkembang. Oleh karena itu, pada 7 Oktober mendatang kami siap membawa pembaharuan melalui pengoptimalan Imaging System pada vivo X70 Pro dengan teknologi dari ZEISS Optics yang saling terintegrasi dengan kamera profesional lainnya.”

Perbedaan signifikan dari seri sebelumnya, kamera utama vivo X70 Pro kali ini membenamkan ZEISS Optics dengan teknologi lapisan lensa ZEISS T* Coating. Lapisan ini dirancang untuk mengurangi pantulan, silau cahaya, sekaligus mengurangi reflektifitas, dan meminimalisir efek flare, stray light, dan ghosting dalam pengambilan gambar. vivo juga menghadirkan ZEISS Style Portrait baru, selain Biotar – ada Distagon, Planar, dan Sonnar.

Sistem stabilisasi Ultra-Sensing Gimbal Camera juga ditingkatkan ke versi 3.0. Teknologi ini adalah fitur hardware yang memanfaatkan stabilisasi lima sumbu gimbal atau VIS 5-Axis Video Stabilization dalam mengimbangi guncangan kamera sehingga menjaga hasil bidikan tetap tajam bahkan dalam kondisi cahaya rendah atau malam hari dengan shutter speed rendah.

Kini fotografi malam di vivo X70 Pro juga didukung fitur Real-Time Extreme Night Vision. Sistem preview real-time yang mendukung preview intensitas eksposur dan kecerahan foto secara langsung sebelum mengambil gambar dan juga menampilkan waktu yang dibutuhkan dalam pengambilan video.

vivo X70 Pro juga dikemas dalam desain estetik dengan 3D Curved Edge Design yang ergonomis dan nyaman di genggam. Hadir dalam dua pilihan warna yakni, aurora dawn dan cosmic black.

Saat ini, konsumen sudah bisa mendapatkan vivo X70 Pro melalui program early pre-order secara eksklusif di Tokopedia dengan berbagai benefits penawaran yang menarik pada 2 Oktober hingga 6 Oktober 2021. Tentunya dengan berbagai hadiah yang menarik berupa shopping voucher senilai Rp1.000.000 dan X-Tra Bundling Package senilai Rp2.000.000.

Bersamaan dengan peluncuran vivo X70 Pro, vivo juga berencana meluncurkan produk IoT terbarunya yakni vivo TWS 2 ANC dan vivo TWS 2e. Mereka akan memberikan pengalaman audio maksimal melalui kualitas studio sound dan distraction free.

[Review] vivo X60 Pro, Unggulkan Lensa Zeiss dengan Spesifikasi dan Harga yang Pas 

Bagi para penggemar fotografi, tentunya sudah mengenal Zeiss. Produsen sistem optik terkemuka asal Jerman ini dikenal dengan kualitas lensanya yang tinggi. Kini label Zeiss melekat di smartphone terbaru vivo X60 Series 5G yaitu vivo X60 dan vivo X60 Pro. 

Dailysocial Gadget telah kedatangan vivo X60 Pro, smartphone flagship bertenaga chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G ini mengemas teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Dibanderol dengan harga Rp9.999.000, keistimewaan utama vivo X60 Pro lainnya ialah keberadaan fitur in-body image stabilization (IBIS) yang disebut Gimbal Stabilization versi 2.0. 

Kombinasi optik Zeiss dan Gimbal Stabilization sudah pasti mampu meningkatkan pengalaman mobile photography, tetapi sejauh mana? Berikut review vivo X60 Pro selengkapnya. 

Posisi vivo X60 Pro 

Review-vivo-X60-Pro-2

Sebelum melangkah lebih jauh, mari ketahui dulu posisi dari vivo X60 Pro. Sebetulnya vivo X60 Series 5G memiliki banyak varian, tetapi biar gampang mari fokus pada tiga model internasionalnya. Mulai dari X60 untuk model paling basic, X60 Pro model premium, dan X60 Pro+ sebagai true flagship dengan chipset Snapdragon 888, serta konfigurasi kamera lebih canggih. 

Berdasarkan riset yang mereka lakukan, vivo Indonesia memutuskan hanya membawa vivo X60 dan X60 Pro yang masing-masing dibanderol Rp7.999.000 dan Rp9.999.000. Harga tersebut tergolong sangat masuk untuk konsumen di Indonesia. 

Bila memaksa menghadirkan X60 Pro+ sekalian, perangkat ini jelas sangat mampu bersaing dengan flagship kompetitor dari Samsung maupun Apple. Namun harga X60 Pro+ yang mencapai US$960 atau hampir Rp14 jutaan belum sesuai dengan target pasar vivo Indonesia. 

Duo vivo X60 dan X60 Pro sendiri mengusung spesifikasi yang cukup identik. Sama-sama bertenaga chipset Snapdragon 870 dan mengemas konfigurasi triple camera. Bedanya, vivo X60 menggunakan layar datar dan tanpa fitur andalan Gimbal Stabilization. 

Untuk vivo X60 Pro, smartphone yang berjalan di atas Funtouch 11.1 berbasis Android 11 ini ditopang RAM 12GB dan penyimpanan internal UFS 3.1 berkapasitas 256GB. Dengan konfigurasi seperti ini, jelas perangkat ini dapat berlari kencang. 

Review-vivo-X60-Pro-3

Namun perlu dicatat, dari sisi teknologi chipset Snapdragon 870 selangkah mundur ke belakang dibanding Snapdragon 888. Sebab, SoC ini dibuat dengan dasar yang sama seperti generasi Snapdragon 865 series yang mana masih dibangun pada proses teknologi 7nm dan menggunakan CPU Kryo 585 dengan basis Cortex A-77 dan GPU Adreno 650. Tangki dayanya berkapasitas 4.200 mAh dengan teknologi fast charging 33W.

Kamera dengan Zeiss Co-engineered Imaging System

Review-vivo-X60-Pro-4

Setelah memahami posisi vivo X60 Pro, harus diakui perangkat ini berada di titik sweet spot. Di mana kombinasi fitur dan spesifikasinya dengan harga yang dipatok terasa pas, meski spesifikasinya cenderung tanggung.  

Sekarang mari bahas kameranya, tiga unit kamera belakangnya mengadopsi teknologi Zeiss Co-engineered Imaging System. Kamera utamanya 48MP menggunakan sensor Sony IMX598 berukuran 1/2.0 inci, berpadu lensa Zeiss dengan focal length 26mm, aperture f/1.5, serta dilengkapi fitur PDAF, dan Gimbal Stabilization 2.0 yang tercapai berkat peningkatan pada teknologi Pixel Shift Ultra HD Imaging dan stabilisasi gambar 5-Axis VIS Ultra Clear Shifting

Seperti biasa, penggunaan metode Quad Bayer 4-in-1 pada praktiknya secara default output maksimalnya adalah 12MP dengan piksel besar 1.6µm. Pengambilan gambarnya didukung AI Scene Optimization dan vivo turut memperbarui fitur Extreme Night Vision 2.0 dengan AI Noise Reduction untuk foto minim cahaya. 

Kamera utama vivo X60 Pro ditemani dua kamera sekunder beresolusi 13MP menggunakan sensor gambar Samsung S5K3L6. Satu dengan lensa Zeiss telephoto klasik 50mm yang ideal untuk foto portrait dengan kemampuan memperbesar gambar 2x optical zoom dan hingga 20x digital zoom.

Satunya lagi mengenakan lensa Zeiss ultrawide 16mm 120 derajat. Untuk kamera depannya 32MP f/2.5 menggunakan sensor Samsung S5KGD1, namun tidak termasuk Zeiss Co-engineered Imaging System. 

Kata vivo, teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System dapat meningkatkan ketajaman dan kejernihan gambar dan warna yang lebih autentik. Pada mode portrait-nya, vivo melengkapinya dengan enam style meliputi natural, Zeiss biotar, vintage film, french impressions, dan flash portrait. Bagi penikmat bokeh, Zeiss biotar menawarkan latar belakang bokeh dramatis khas Zeiss. 

Pada mode night, style yang tersedia berbeda meliputi black & gold, blue ice, green orange, cyberpunk, blue orange, dan silver orange yang siap memberikan foto malam yang memukau. Selain style, juga terdapat rangkaian filter dan light effect yang bisa dieksplorasi pengguna lebih jauh.

Pada aplikasi kameranya, ada empat mode kamera utama, termasuk foto, video, portrait, dan night. Sisanya di taruh di tab ‘more’, meliputi mode 48MP, panorama, live photo, slo-mo, time-lapse, pro yang mendukung format foto Raw, AI stickers, supermoon, doc, astro, pro sports, dan long exposure.

Untuk perekam videonya, kamera utama dan sekunder telephoto vivo X60 Pro dapat mengambil footage beresolusi 1080p dan 4K pada 30/60 fps. Pada mode video, ada opsi standard stabilization dan ultra stable dengan sedikit crop

Desain Premium

Review-vivo-X60-Pro-6

Lanjut ke bagian desain, layar dengan sisi melengkung menjadi pembeda utama dengan versi X60 standar. Kualitasnya sama, membentang 6,56 inci dengan resolusi 1080×2376 piksel dalam aspek rasio 19.8:9. Menggunakan panel AMOLED, ditopang refresh rate tinggi 120Hz, dan mendukung HDR10+. 

Bodinya sangat ramping, berdimensi 158.6×73.2×7.6 mm dan bobot 179 gram. Bagian belakangnya menggunakan material AG glass, dengan bingkai aluminium, dan sudah diproteksi Gorilla Glass 6 depan belakang. Biar lebih aman lagi dalam pemakaian sehari-hari, vivo menyediakan case pada paket penjualannya. 

Review-vivo-X60-Pro-5

Unit vivo X60 Pro yang saya pegang berwarna Midnight Black yang memberi kesan serius dan bingkai modul kamera belakangnya menonjol dilengkapi dengan logo Zeiss di pojok kanan atas. Bingkai kamera ini menonjol cukup tebal 2.3 mm dan kamera utama terlihat paling besar untuk menyediakan ruang kerja sistem gimbalnya.

Keterangan ‘professional photography’ melekat pada sisi atas bodi smartphone. Saya sama sekali tidak meremehkan ‘mobile photography’, juga sudah terbukti banyak digunakan oleh para digital creator dalam pembuatan konten. Kemampuan kamera vivo X60 Pro juga termasuk canggih, namun label ‘professional photography’ mungkin terlalu berat.

Review-vivo-X60-Pro-8

Lebih lanjut, di sebelah kanan tersemat tombol power dan volume, sisi seberangnya kosong melompong. Sisanya berada di sisi bawah, termasuk SIM tray, mikrofon, port USB Type-C, dan speaker. SIM tray-nya berisi dua slot nano SIM dan mendukung fitur dual SIM, tetapi tanpa dukungan microSD. 

Verdict

Review-vivo-X60-Pro-7

Tak diragukan lagi, vivo X60 Pro berhasil tampil sebagai smartphone flagship premium berfitur komplet, racikan spesifikasinya pas, dan harganya tak terlalu tinggi. Dari segi kamera, Zeiss Co-engineered Imaging System dan Gimbal Stabilization 2.0 adalah kombinasi inovatif yang meningkatkan pengalaman mobile photography

Penampilannya premium dengan layar AMOLED yang melengkung pada bagian sisinya. Harga Rp9.999.000 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G sama sekali bukan hal buruk, walaupun pengguna harus sedikit kompromi tetapi bukan hal yang dipaksakan. Bila ingin hemat Rp2 juta, vivo X60 juga tampil memukau dengan spesifikasi identik. 

Sparks 

  • Mengadopsi optik Zeiss
  • Kamera utamanya dilengkapi stabilisasi ala gimbal
  • Desain premium dengan layar melekung di sisi
  • Layar AMOLED dengan refresh rate 120Hz
  • Harga kompetitif

Slacks 

  • Konfigurasi kamera tidak terlalu mentereng
  • Spesifikasinya kena tanggung

 

 

Flagship vivo X60 dan X60 Pro Resmi, Usung ZEISS Co-engineered Imaging System

Tahun lalu, vivo memperkenalkan teknologi gimbal stabilization pada smartphone flagship-nya X50 Pro. Terobosan stabilisasi gambar ini memungkinkan kita menghasilkan video dengan gerakan lebih mulus layaknya pakai aksesori gimbal dan juga tentunya dapat meningkatkan kualitas foto terutama di kondisi low light.

Tahun ini, penerus X50 Pro tampil lebih istimewa. Sebab selain membawa peningkatan gimbal stabilization ke versi berikutnya 2.0, vivo X60 Pro juga menggunakan ZEISS Co-engineered Imaging System, termasuk kamera belakang vivo X60.

Ya, smartphone terbaru vivo X60 series 5G akhirnya resmi hadir di Indonesia. Lewat vivo X60 dan X60 Pro, vivo mendefinisikan kembali pengalaman mobile photography layaknya profesional dengan teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System, Gimbal Stabilization 2.0, serta Extreme Night Vision 2.0, dan kapabilitas chipset Qualcomm Snapdragon 870 5G dengan jaringan 5G ready.

Foto-1---(Kiri-kanan)-Joko-Anwar,-Tandika-Fangliana,-Edy-Kusuma,-Hadie-Mandala,-Joe-Taslim-

Kami sangat bersemangat untuk memberikan pengalaman fotografi seluler ke tingkat profesional kepada pengguna X60 Series 5G dengan memanfaatkan kemampuan teknologi ZEISS Co-engineered Imaging System. Gaya hidup saat ini menambah fungsi smartphone dalam mengabadikan dan merekam setiap momen berharga dalam kehidupan. Maka dari itu, kami telah berkolaborasi dengan ZEISS untuk menghadirkan ketajaman, kejernihan, dan kualitas gambar maupun video yang lebih baik,” ungkap Edy Kusuma, Senior Brand Director vivo Indonesia.

vivo X60 vs vivo X60 Pro

Foto-4---vivo-X60-Series-5G-

Duo smartphone vivo X60 series 5G ini sama-sama ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 870. Imbasnya harganya bisa ditekan, Rp7.999.000 untuk vivo X60 dengan konfigurasi 8GB/128GB dan Rp9.999.000 untuk vivo X60 Pro dengan memori 12GB/256GB.

Keduanya hadir dengan panel AMOLED 6,56 inci FHD+ dengan refresh rate 120Hz. Bedanya vivo X60 punya layar datar dengan frame plastik, sedangkan vivo X60 Pro melengkung di sisi sampingnya dengan frame aluminium.

Selain itu, tiga unit kameranya terdiri dari kamera utama 48MP dengan sensor 1/2.0 inci. Ditemani kamera 13MP dengan lensa telephoto 50mm yang menyuguhkan kemampuan 2x optical zoom dan kamera ultrawide 13MP 120 derajat. Perlu dicatat, gimbal stabilization hanya tersedia pada kamera utama vivo X60 Pro.

Foto-3---Hadie-Mandala,-Product-Manager-vivo-Indonesia-

Penyempurnaan gimbal stabilization 2.0 ini dilakukan dengan peningkatan pada teknologi Pixel Shift Ultra HD Imaging dan stabilisasi gambar 5-Axis VIS Ultra Clear Shifting yang melengkapi dukungan teknologi 4 sumbu, mulai dari vertikal, horizontal, pitch (lensa mengarah ke atas dan ke bawah), dan yaw (lensa kamera mengarah ke samping kanan maupun kiri), dengan sumbu ke-5 yang akan mempertajam performa sensor lensa dengan sistem gerakan memutar.

Penggunaan ZEISS Camera System tentu bukan sekedar label semata, karena dapat meningkatkan ketajaman dan kejernihan gambar untuk hasil warna foto maupun perekaman video lebih autentik. Juga turut dilengkapi fitur klasik ZEISS Biotar untuk menghasilkan bokeh latar khas ZEISS.

Untuk fotografi malam hari, vivo menghadirkan pembaruan fitur Extreme Night Vision 2.0 berpadu aperture besar f/1.48 pada vivo X60 Pro yang didukung AI Noise Reduction. Fitur kamera lain ada Ultrawide Night Mode Super Pano untuk menghasilkan foto dengan tampilan 120 derajat, Kids Snapshot untuk memotret buah hati yang aktif bergerak, Professional Portrait menggunakan lensa 50mm, dan Long-Exposure Mode.

 

Program pre-order untuk vivo X60 series 5G sudah dibuka hingga 15 April 2021 eksklusif secara online di Blibli serta offline store resmi vivo seluruh Indonesia. Dengan berbagai benefit menarik seperti vivo TWS Neo khusus pembelian vivo X60 Pro dan Anker Speaker khusus vivo X60, dan E-Voucher senilai 150 ribu rupiah, serta member X-Club gratis senilai lebih dari 2 juta rupiah.

Zeiss ZX1, Kamera Compact Full-Frame dengan Integrasi Lightroom, Bakal Dipasarkan Seharga $6.000

Di bulan September 2018, Zeiss memperkenalkan sebuah kamera compact yang sangat unik bernama ZX1. Unik bukan hanya karena kameranya menjalankan sistem operasi Android, tapi juga karena ia dilengkapi aplikasi Adobe Lightroom CC yang dapat langsung dipakai untuk mengedit hasil jepretan menggunakan layar sentuhnya.

Kala itu, Zeiss ZX1 dikabarkan bakal tersedia di pasaran pada awal tahun 2019. Namun seperti yang kita tahu sekarang, janji tersebut meleset. Menariknya, baru-baru ini B&H Photo Video mencantumkan ZX1 sebagai produk yang akan segera hadir dalam waktu dekat. Mereka bahkan sempat membuka pre-order untuk kamera tersebut dengan harga $6.000.

$6.000? Ya, saya bukannya salah ketik, tapi memang ini adalah harga yang bisa kita ekspektasikan dari produsen sekelas Zeiss. Kebetulan spesifikasi ZX1 memang cukup mengesankan, terutama berkat sensor CMOS full-frame beresolusi 37,4 megapixel yang diusungnya, yang ditandemkan bersama lensa prime Distagon T* 35mm f/2.

Kombinasi tersebut tentu bakal sangat menarik untuk street photography, apalagi mengingat ZX1 juga mengadopsi mekanisme leaf shutter yang sangat senyap. Lalu meski panel belakangnya didominasi layar sentuh, pengoperasian ZX1 dipastikan tetap mudah berkat sepasang kenop untuk mengatur shutter speed dan ISO, tidak ketinggalan juga aperture ring yang mengitari lensanya.

Layar sentuhnya ini berukuran masif kalau dibandingkan dengan kamera-kamera lain: 4,3 inci, dengan resolusi 1280 x 720 pixel, krusial mengingat lewat layar inilah pengguna bakal mengedit hasil tangkapannya, dibantu oleh aplikasi Lightroom itu tadi. Di atas layarnya, ada viewfinder elektronik dengan panel OLED 0,7 inci beresolusi full-HD dan tingkat perbesaran 0,74x.

Melengkapi spesifikasinya adalah SSD berkapasitas 512 GB dan konektivitas Wi-Fi sekaligus Bluetooth. Idenya adalah, pengguna bisa memotret, mengedit, dan memublikasikan hasilnya langsung dari kamera. Namun kalau memang masih perlu mengandalkan komputer, setidaknya semua hasil penyuntingan memakai Lightroom tadi bakal tersinkronisasikan secara otomatis dengan yang ada di komputer.

Sejauh ini memang belum ada kepastian kapan tepatnya Zeiss ZX1 bakal mulai dipasarkan. Namun setidaknya ini merupakan kabar baik bagi kaum enthusiast yang selama ini sudah menanti kehadirannya dan khawatir perangkat ini tidak akan terealisasikan.

Sumber: DPReview.

Zeiss ZX1 Adalah Kamera Compact Full-Frame Dengan Adobe Lightroom CC Built-In

Baik untuk kebutuhan profesional maupun pemakaian casual, proses editing sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ranah fotografi. Tersedia banyak software sunting foto di PC maupun perangkat bergerak, beberapa mudah digunakan dan yang lain menawarkan keleluasaan fitur. Begitu besarnya peran editing, platform sosial media bahkan menyertakan fungsi ini di layanan mereka.

Krusialnya proses editing sepertinya turut mendorong satu perusahaan spesialis produk optik asal Jerman untuk mengintegrasikan fitur penyuntingan di perangkat high-end barunya. Di ajang Photokina 2018, Zeiss memperkenalkan ZX1, yaitu kamera compact mirrorless yang mengusung kapabilitas edit built-in berkat kehadiran Adobe Lightroom CC. ZX1 juga merupakan kamera full-frame pertama buatan Zeiss.

Zeiss ZX1.

Layaknya kamera point-and-shoot bertubuh padat di kelasnya, Zeiss merancang ZX1 agar siap menunjang pemakaian satu tangan. Penampilannya mengombinasikan estetika desain modern dan industrial tanpa melupakan aspek ergonomis. Kemudahan pemakaian menjadi perhatian utama Zeiss, dan untuk memenuhi hal tersebut, produsen mencantumkan layar multi-touch seluas 4,3-inci yang dipadu dengan user interface intuitif. Beradasarkan keterangan Zeiss, mereka memang menyiapkan ZX1 sebagai alternatif lebih canggih dari smartphone.

Layar sentuh dan UI sangat esensial karena berkat dukungan penuh dua elemen ini, pengguna dipersilakan mengutak-atik foto berformat RAW via Adobe Photoshop Lightroom CC langsung di ZX1. Zeiss menjanjikan tampilan antar-muka unik yang memungkinkan kita mengedit tanpa gangguan. Lalu saat kamera full-frame mirrorless ini tersambung ke network, Anda bisa segera mengunggah gambar tanpa perlu menyimpannya di storage eksternal.

Zeiss ZX1 1

Lalu bagaimana jika saat itu internet tidak tersedia? Kita memang tidak dapat membubuhkan penyimpanan tambahan di ZX1, namun kamera compact ini sudah dibekali memori internal sebesar 512GB – cukup untuk menyimpan sekitar 6.800 foto RAW dan lebih dari 50.000 JPG, sangat ideal untuk digunakan berfoto-foto saat liburan panjang. Selain Wi-Fi, ZX1 turut dilengkapi konektivitas Bluetooth dan USB type-C yang memungkinkan kita menyambungkannya ke sejumlah periferal.

Dalam mengabadikan momen, ZX1 mengandalkan sensor full-frame 37,4-megapixel buatan tim Zeiss sendiri, dikombinasikan bersama lensa Zeiss Distagon 35mm f/2 T*. Perpaduan sensor dan lensa tersebut menjanjikan ‘kualitas gambar kelas atas dengan karakteristik hasil foto khas Zeiss’.

Buat sekarang, Zeiss belum menginformasikan harga yang mereka patok untuk satu unit ZX1. Perusahaan Jerman itu hanya bilang akan mengumumkan harga retail ZX1 bersamaan dengan peluncuran produk, rencananya dilangsungkan di awal tahun 2019.

Sumber: Zeiss.

Nokia Bereuni dengan Zeiss dalam Menggarap Kamera Smartphone Flagship-nya

Nokia N95, Nokia N8, Nokia 808 PureView, masih ingat dengan ketiga ponsel ini? Merekalah yang menetapkan standar kamera ponsel premium pada masanya, namun pencapaian ini mungkin tidak akan bisa terwujud seandainya Nokia tidak menjalin kemitraan dengan produsen lensa Carl Zeiss pada saat itu.

Nokia memang sudah dilahirkan kembali oleh HMD Global, bahkan Nokia 3310 yang legendaris pun juga ikut bereinkarnasi. Pun demikian, sampai detik ini Nokia di bawah naungan HMD masih belum punya smartphone kelas flagship. Trio ponsel yang diresmikan Februari lalu – Nokia 6, Nokia 5 dan Nokia 3, hanya duduk di kelas mengenah ke bawah.

HMD sebelumnya memang sudah mengungkap niatannya untuk merilis ponsel flagship. Memangnya apa saja kriteria Nokia flagship di mata HMD? Well, salah satunya adalah kamera berkualitas premium, dan untuk mewujudkannya, Nokia dan Zeiss harus bereuni – kira-kira begitu anggapan mereka yang masih loyal dengan brand asal Finlandia ini. Harapan Anda sekalian terkabulkan, HMD baru saja menandatangani kemitraan eksklusif bersama Zeiss.

Nokia 6 / HMD Global
Nokia 6 / HMD Global

Dalam pengumumannya, HMD menjelaskan bahwa kemitraan ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang mereka untuk berinovasi, sama seperti kolaborasi Nokia dan Zeiss dulunya. Pun begitu, kolaborasi dengan Zeiss saja sebenarnya belum cukup, karena desain optik dan hardware yang digunakan baru sebagian cerita dari kualitas kamera ponsel secara menyeluruh. Sebagian lainnya adalah software.

Masalahnya, salah satu ahli di bidang ini sudah hengkang dari Nokia sejak tahun 2014. Beliau adalah Ari Partinen, yang sejak keluar dari Nokia berjasa atas peningkatan kualitas kamera iPhone – beliau sekarang bekerja di Apple. Lebih lanjut, anggota tim kamera Nokia yang dulu juga ikut hengkang saat Microsoft mengakuisisi Nokia.

Terlepas dari itu, setidaknya kemitraan dengan Zeiss ini bisa sedikit meningkatkan kepercayaan diri HMD Global untuk menelurkan produk di segmen premium. Semoga saja label Zeiss yang nanti muncul di balik ponsel flagship Nokia benar-benar bisa mengindikasikan kualitas kameranya.

Sumber: The Verge dan HMD Global.

Carl Zeiss Ungkap Aksesori Lensa Smartphone Perdananya

Perusahaan pembuat aksesori lensa smartphone macam Olloclip harus berhati-hati. Pasalnya, tidak cuma persaingan di ranah ini semakin panas, tetapi nama-nama besar seperti Carl Zeiss kini juga ikut turun tangan dan memberikan penawarannya sendiri.

Di depan pengunjung CES 2016, Zeiss mengumumkan kemitraannya bersama Fellowes Brands. Fellowes sendiri merupakan otak di balik ExoLens, dan pengumuman ini berarti mereka bakal mendesain dan mengembangkan lensa smartphone secara langsung bersama dedengkot lensa kamera yang sudah berkiprah sejak tahun 1890 tersebut.

Sebanyak tiga lensa sekaligus sudah direncanakan, yakni lensa wide-angle, telephoto dan macro. Ketiganya tentu saja akan mengemas optik berkualitas rancangan Zeiss, termasuk halnya lapisan anti-reflektif T* yang sudah menjadi senjata andalan lini lensa kamera Zeiss selama beberapa tahun.

Khusus untuk model macro, lensa ini punya satu fitur yang tak dimiliki lensa dari brand lain yang sejenis, yaitu fungsi zoom. Zeiss mengklaim mereka adalah yang pertama kali berhasil menyematkan fungsi zoom ke dalam sebuah aksesori lensa untuk smartphone. Hal ini jelas akan meningkatkan fleksibilitasnya dalam berbagai kondisi.

ExoLens with Zeiss Optics

Ketiga lensa ini kompatibel dengan iPhone 6S maupun 6S Plus, dengan bantuan sebuah mount khusus yang dijepitkan ke smartphone. Mount ini juga dilengkapi lubang tripod standar, sekaligus dapat dipasangi aksesori lain yang kompatibel.

Tiga lensa ExoLens dengan optik rancangan Zeiss ini rencananya baru akan dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2016. Banderol harganya masih belum dirincikan, tetapi sudah ada rencana untuk merilis model yang kompatibel dengan perangkat lain selain iPhone.

Untuk sementara, Anda bisa melihat sampel-sampel foto yang bisa dihasilkan oleh lensa smartphone buatan Zeiss ini. Lebih lengkapnya bisa Anda lihat langsung di situs resmi Zeiss.

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

ExoLens with Zeiss Optics sample photo

Sumber: PetaPixel dan Zeiss.