5 Game Paling Overhyped dan 5 yang Paling Underrated di Tahun 2021

2021 tidak bisa dibilang sebagai tahun terbaik buat industri video game, apalagi mengingat pandemi masih menjadi hambatan terbesar bagi kalangan developer. Terlepas dari beberapa judul game yang cukup fenomenal, sebagian besar game yang dirilis tahun ini boleh dibilang tidak seistimewa di tahun-tahun sebelumnya.

Belum lagi ditambah beberapa judul game yang terkesan overhyped, yang ternyata kurang bisa memenuhi ekspektasi tinggi yang konsumen tetapkan setelah melihat pamor game tersebut, seperti Cyberpunk 2077 di tahun 2020. Di sisi lain, tentu saja ada game yang bernasib sebaliknya, yang sebenarnya sangat pantas direkomendasikan namun kurang terekspos ke publik, alias underrated.

Di artikel ini, saya telah merangkum 5 game yang paling overhyped sekaligus 5 yang paling underrated yang dirilis di tahun 2021. Tentu saja, berhubung ini merupakan topik yang amat subjektif, Anda bebas punya pendapat yang berbeda.

Game paling overhyped di tahun 2021

Outriders

Ibarat hasil kawin silang antara Gears of War dan Destiny, Outriders mampu menyuguhkan formula looter shooter dengan bumbu RPG secara cukup solid. Feel menembaknya memang tidak sememuaskan Bulletstorm (game lain bikinan developer yang sama), tapi setidaknya itu bisa ditutupi oleh berbagai build karakter yang bisa kita kreasikan di Outriders.

Kekurangan utama Outriders ada dua. Yang pertama adalah konten endgame-nya yang terbilang minimal sekaligus terasa repetitif. Kedua dan yang mungkin lebih krusial adalah tidak adanya mode offline. Layaknya Borderlands, Outriders memang akan lebih asyik jika dimainkan bersama teman. Namun terkadang saya juga ingin memainkannya sendirian, dan ini rupanya hanya bisa dilakukan selagi online. Masalahnya, Outriders kerap dilanda problem teknis dari sisi server, dan ketika itu terjadi, saya bahkan tidak bisa memainkannya sama sekali walaupun sendirian.

Biomutant

Dengan setting open-world yang indah dan karakter yang jauh dari kata konvensional, Biomutant tentu menawarkan premis yang menarik, apalagi setelah melihat sistem combat-nya yang menggabungkan persenjataan modern dengan aksi kungfu.

Namun sebagai sebuah RPG, Biomutant kurang begitu mampu bersaing karena terkesan terlalu formulaik, belum lagi ditambah deretan quest-nya yang terasa begitu generik sekaligus repetitif. Quest yang variatif dan memikat merupakan salah satu kekuatan utama RPG single-player, dan Biomutant justru terkesan seperti MMORPG terkait hal ini, yang sering kali hanya menjadikan quest sebagai alasan untuk grinding.

New World

Ada banyak sekali yang bisa Anda lakukan di New World, tapi entah kenapa, berenang bukanlah salah satunya, begitu juga dengan berkuda. Bosan membasmi monster atau beradu otot melawan pemain lain? Anda bisa menghabiskan waktu berjam-jam memasak atau crafting di game ini. Memasak bahkan merupakan salah satu cara tercepat untuk levelling di New World.

Namun banyak bukan berarti semuanya menarik untuk dilakukan, dan aspek PvE merupakan salah satu kelemahan utama New World, demikian pula variasi quest yang tersedia. Untuk game yang sudah dinanti-nantikan sejak tahun 2016, New World semestinya bisa memberikan lebih dari sekadar visual yang apik dan elemen PvP yang seru.

Battlefield 2042

Setelah hampir tiga tahun tidak ada game Battlefield baru, wajar apabila banyak yang menaruh harapan besar pada Battlefield 2042. Sayang sekali ekspektasi tinggi itu tidak bisa dipenuhi akibat berbagai kendala teknis, dan tidak sedikit pula yang menyayangkan absennya single-player campaign pada game tersebut.

Saya pribadi cukup menikmati Battlefield 2042 selama open beta, tapi tentu sesi singkat tersebut tidak bisa dijadikan acuan karena tidak merepresentasikan pengalaman bermain secara menyeluruh. Semoga saja ke depannya kondisi game ini bisa membaik.

Grand Theft Auto: The Trilogy – The Definitive Edition

Dirilis 20 tahun setelah Grand Theft Auto III pertama kali meluncur di PS2, GTA Trilogy Definitive Edition bisa dibilang adalah salah satu yang paling besar hype-nya tahun ini meskipun hanya merupakan sebuah remaster. Namun kenyataannya jauh lebih pahit dari yang dibayangkan, sebab game ini dirilis dalam keadaan seperti belum rampung digarap.

Kabar baiknya, game ini masih bisa diselamatkan seiring berjalannya waktu mengingat sebagian besar problemnya cuma perkara teknis. Kalau secara konten, kualitas trilogi game legendaris ini tentu sudah tidak perlu diragukan lagi.

Game paling underrated di tahun 2021

It Takes Two

Fakta bahwa game ini harus dimainkan oleh dua orang setiap saat membuatnya jadi agak underrated. Namun kalau Anda tidak keberatan dengan persyaratan tersebut, Anda bakal hanyut dalam sebuah pengalaman bermain yang tidak akan pernah terlupakan.

It Takes Two menuntut kedua pemain untuk terus bekerja sama secara kreatif. Selagi ceritanya berjalan, berbagai mekanisme gameplay-nya juga akan berganti dan ikut menyesuaikan. It Takes Two bukan sekadar game paling inventif, melainkan juga salah satu game terbaik tahun ini.

The Ascent

Apa yang terjadi ketika Anda mengawinkan setting dunia cyberpunk dengan genre action RPG ala Diablo? The Ascent jawabannya. Game garapan studio kecil asal Swedia ini berhasil membuktikan bahwa Night City bukanlah satu-satunya lokasi dengan setting cyberpunk yang menarik untuk dieksplorasi. Meski disajikan dalam sudut pandang isometrik, The Ascent dapat dengan mudah membawa saya masuk ke dalam dunianya.

Kalau disuruh menyebut kekurangan terbesar game ini, saya akan bilang kontennya terlalu sedikit. Namun itu bukan berarti kontennya tidak banyak, melainkan lebih ke saya yang tidak bisa berhenti memainkannya. Setelah memainkan The Ascent, saya pun langsung teringat dengan Dredd, film dengan setting cyberpunk yang menurut saya juga termasuk underrated.

Eastward

Secara umum, ada dua alasan mengapa suatu game mengadopsi grafik bergaya pixel art. Yang pertama adalah karena keterbatasan dari sisi teknis, sedangkan yang kedua adalah karena itu memang arahan desain yang dituju oleh kreatornya. Eastward merupakan game yang masuk di kategori kedua tersebut.

Grafik di game ini benar-benar memukau, dengan pilihan palet warna yang terinspirasi karya-karya Studio Ghibli, dan berbagai efek lighting modern yang membuatnya kelihatan semakin hidup. Gameplay-nya memang tergolong simpel untuk ukuran sebuah RPG, tapi setidaknya itu bisa ditutupi oleh musik chiptune yang orisinal dan begitu membekas di telinga.

Knockout City

Dodgeball dengan sejumput bumbu kreativitas, Knockout City bisa menjadi opsi alternatif yang menyegarkan di tengah banyaknya game kompetitif ber-genre shooter. Dalam Knockout City, orang lain yang bermain bersama Anda bukan sebatas rekan satu tim, melainkan juga bisa menjadi senjata di saat-saat darurat.

Permainan pun jadi terasa semakin menyenangkan setelah mempelajari sejumlah trick shot yang tersedia, dan semua aksi yang Anda lakukan di dalam game ini bisa terasa semakin mantap berkat efek suara yang distingtif. Untuk sekarang, konten di Knockout City memang terbilang minim, namun sebagai sebuah live service game, isu tersebut tentu dapat diatasi seiring berjalannya waktu.

Ruined King: A League of Legends Story

RPG dengan sistem combat turn-based memang bukan untuk semua orang, namun Ruined King cukup berpotensi menjadi mainstream berkat dukungan popularitas League of Legends yang mengitarinya. Meski begitu, Anda tidak perlu menjadi penggemar salah satu MOBA terpopuler itu terlebih dulu untuk bisa menikmati game ini.

Seperti yang sudah bisa ditebak, kekuatan utama game ini terletak pada sistem combat-nya. Awalnya mungkin terkesan agak kompleks, namun kepuasan yang didapat setelah menguasainya betul-betul tidak tertandingi. Art style yang khas juga menjadi daya tarik lain dari game ini, kurang lebih sama kasusnya seperti serial animasi Arcane.

Upaya Program Akselerator Dukung Pertumbuhan Bisnis Startup

Setelah menyelesaikan batch ke-4  Grab Ventures Velocity (GVV) yang turut didukung Sembrani Wira milik BRI Ventures, memiliki visi dan misi yang selaras yaitu mendukung ekosistem startup di Indonesia.

Dalam sesi #SelasaStartup, Director of Business Development Strategy & Special Projects Grab Indonesia Rivana Mezaya dan VP of Investment &  Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja membagikan tips menarik bagi startup Indonesia yang tertarik mengikuti program akselerator.

Meningkatkan jaringan dan ekosistem

Salah satu benefit yang diterima oleh peserta program akselerator GVV adalah kesempatan bagi startup untuk melakukan uji coba model bisnis hingga produk memanfaatkan ekosistem Grab. Mulai dari memanfaatkan pengguna, merchant, dan kesempatan lainnya.

Dalam program bertema ‘Scaling Up Together: Empowering Startup, Supporting Micro Entrepreneurs’, para finalis telah melakukan uji coba produk dan ide bisnis mereka dengan berkolaborasi dalam ekosistem Grab, mulai dari GrabKitchen, GrabFood, GrabMart, hingga GrabExpress untuk menghadirkan solusi bagi UMKM.

Mereka juga mengikuti Impact Day, presentasi dan perkenalan ide bisnis kepada venture capital serta sharing session dengan Anthony Tan, Group CEO and Co-Founder Grab, yang berbagi tentang pengalamannya membangun Grab.

“Grab dengan ekosistem yang ada menawarkan sarana untuk startup bereksperimen untuk tes model bisnis hingga produk baru. Disediakan ekosistem user dan customer dan juga membantu dari sisi marketing untuk membantu startup,” kata Rivana.

GVV 4 telah meluluskan 6 startup, yaitu Cooklab, Crewdible, Dagangan, iSeller, majoo, dan Octopus yang telah merampungkan 16 minggu pelatihan dan bimbingan dari mentor terkemuka di industrinya. Selama program berjalan, tiga startup finalis mendapatkan pendanaan, mulai dari iSeller dengan pra-seri B, Dagangan dengan ser A, dan majoo dengan pra-seri A.

Peluang investasi

Secara khusus program akselerator adalah upaya yang dihadirkan  untuk mendukung pertumbuhan bisnis startup. Terutama bagi mereka yang telah memiliki produk dan sedikit revenue, namun masih kesulitan untuk mengembangkan bisnis. Melalui program ini diharapkan mereka bisa mendapatkan akses lebih baik lagi hingga kesempatan untuk memperluas bisnis, memanfaatkan jaringan dan mentorship dari program yang berlangsung.

Sebagai CVC, BRI Ventures memiliki minat yang cukup besar bagi startup yang mengikuti program akselerator. Bukan hanya berkesempatan mendapatkan ilmu dan wawasan lebih luas lagi tentang bisnis startup, namun sebagai investor mereka juga bakal melihat potensi startup yang sesuai dengan kriteria.

“Dalam hal ini kita akan kembali kepada 5 framework dari BRI Ventures. Yaitu startup tersebut harus memiliki pendiri dan produk yang baik, dan memiliki potensi pasar yang luas, performa bisnis yang baik. Dan dari sisi investasi dilihat dari kapital dan risiko bisnis,” kata Markus.

Sebagai CVC, BRI Ventures terus membuka peluang yang besar bagi startup untuk mendapatkan pendanaan dari mereka. Selain terus membina kerja sama strategis dengan Grab melalui program akselerator Graab Ventures Velocity, ke depannya BRI Ventures juga memiliki rencana untuk meluncurkan program akselerator khusus untuk startup blockchain di Indonesia.

“Melalui program ini startup memiliki kesempatan untuk melakukan uji coba hingga memahami lebih jauh potensi untuk mengembangkan blockchain dalam ekosistem startup di Indonesia,” tutup Markus.

Smartphone Gaming Vs Konsol Genggam Snapdragon G3x Gen 1, Apakah Gamer Membutuhkannya?

Untuk bermain game mobile dengan nyaman, harus diakui bahwa chipset pada smartphone kelas menengah sudah lumayan powerful untuk menangani berbagai game populer di Google Play Store. Sebagian besar perangkat menengah telah dibekali layar dengan refresh rate 90 Hz atau bahkan 120 Hz dan disandingkan dengan touch sampling rate tinggi. Keduanya angka ini dianggap penting kala bermain game-game kompetitif yang membutuhkan respons cepat.

Kebanyakan smartphone flagship terbaru, misalnya yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 888 juga memiliki kekuatan yang dibutuhkan untuk menangani game dengan pengaturan grafis rata kanan secara mulus. Sementara bagi yang mendambakan pengalaman bermain game mobile terbaik, tersedia opsi smartphone gaming.

Tahun depan, kemungkinan bakal tersedia perangkat khusus untuk gaming alias konsol genggam (handheld) berbasis Android yang menawarkan pengalaman bermain game mobile melampaui smartphone gaming. Perangkat tersebut akan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon G3x Gen 1 Gaming Platform. Mari bahas lebih banyak.

Snapdragon 8 Gen 1 dan Snapdragon G3x Gen 1

Belum lama ini, Qualcomm telah mengumumkan chipset mobile generasi berikutnya dengan penamaan baru yakni Snapdragon 8 Gen 1 yang akan menenagai smartphone flagship dan gaming keluaran tahun 2022.

SoC ini dibangun dengan proses fabrikasi 4 nm dan menggunakan arsitektur ARMv9 terbaru dari ARM. Kalau dibandingkan dengan Snapdragon 888, CPU milik Snapdragon 8 Gen 1 punya kinerja hingga 20% dengan efisiensi daya 30% lebih baik.

Sementara, Adreno barunya menjanjikan peningkatan kinerja olah grafis hingga 30% dengan efisiensi daya 25% lebih baik. Didukung fitur Snapdragon Elite Gaming, termasuk rendering volumetrik, tingkat variabel shading yang ditingkatkan, dukungan layar dengan refresh rate 144 Hz pada resolusi QHD+, dan Unreal Engine 5.

Rangkaian peningkatan tersebut membuat smartphone flagship dan gaming dengan Snapdragon 8 Gen 1 menjadi mesin gaming yang amat powerful. Lalu, apa yang ditawarkan oleh Snapdragon G3x Gen 1?

Snapdragon G3x Gen 1 adalah platform berbasis Android yang memungkinkan para gamer memiliki perangkat terbaik untuk bermain game Android yang benar-benar premium dan imersif.

Dasar dari platform gaming ini adalah chipset Snapdragon G3x Gen 1 dengan GPU Adreno dan teknologi Snapdragon Elite Gaming yang diambil dari Snapdragon 8 Gen 1. Perangkat tersebut dapat menjalankan game hingga frame rate 144 fps pada tampilan 10-bit HDR.

Tentu saja, sebagai konsol genggam – perangkat gaming dengan Snapdragon G3x Gen 1 dapat dihubungkan ke layar lebih besar seperti tv dan monitor dengan output 4K. Serta, mendukung tethering ke headset mixed reality melalui port USB-C.

Sekarang mari lihat ROG Phone 5s Pro, smartphone gaming terbaru ASUS yang baru saja masuk di Indonesia. Ketika ditandemkan dengan aksesori ROG Kunai GamePad, ROG Phone 5s Pro berasa seperti Nintendo Switch. Meski di awal butuh penyesuaian, bermain dengan aksesori gamepad terasa lebih menyenangkan.

Smartphone gaming seperti ROG Phone 5s Pro ini dari awal dirancang dengan fokus utama menghadirkan pengalaman bermain game mobile terbaik. Jadi, apakah kita benar-benar membutuhkan perangkat khusus untuk gaming?

Menurut Qualcomm, salah satu tantangan besar ketika bermain game dengan grafis berat di smartphone ialah frame rate akan turun saat suhu perangkat memanas. Perangkat gaming dengan Snapdragon G3x Gen 1 ini menjanjikan kinerja berkelanjutan yang stabil tanpa kompromi.

Kontrol gamepad lebih baik dengan dukungan controller mapping technology dari AKSys yang memungkinkan penggunaan pengontrol bawaan pada beragam game. Tak sebatas game mobile, para gamer juga dapat streaming game dari konsol di rumah atau PC Anda, serta bermain game melalui layanan cloud gaming.

Saat ini, Qualcomm bekerja sama dengan Razer untuk menyediakan Snapdragon G3x handheld gaming developer kit pertama yang tersedia secara eksklusif untuk para developer. Untuk sekarang, fokus Qualcomm adalah membangun platform gaming tersebut bersama komunitas developer, setelah itu OEM dapat masuk dan membuat perangkat gaming untuk dinikmati konsumen. Kita tunggu saja perkembangannya.

Rekap M3 World Championship 2021 Grup A: Blacklist International Tampil Perkasa, Tiebreak Perebutan Runner-Up Tercipta

Turnamen M3 World Championship 2021 resmi dimulai pada 6 Desember 2021 kemarin dengan mempertandingkan grup A. 4 tim dari grup A bertanding satu sama lainnya untuk memperebutkan slot upper bracket dan lower bracket di babak playoff nantinya. Keempat tim tersebut adalah Blacklist International, Red Canids, Malvinas Gaming, dan Bedel.

Blacklist International Terlalu Perkasa

Sumber Gambar: Mobile Legends

Pada pertandingan di grup A ini, Blacklist International sepertinya masih belum menemukan lawan yang sepadan. Wakil dari Filipina tersebut berhasil menyapu bersih 3 kemenangan melawan Red Canids, Malvinas Gaming, dan Bedel. Meskipun tim lawannya menunjukan pertempuran yang sengit, namun pada akhirnya tim Blacklist International yang berhasil mengakhiri pertandingan.

Dengan hasil ini menempatkan Blacklist International di puncak klasemen di grup A. Blacklist International juga lolos ke babak playoff upperbracket sebagai unggulan pertama grup A dengan hasil yang mereka raih ini.

Tiebreak Tercipta di Perebutan Tempat Kedua

Sumber Gambar: Mobile Legends

Kejadian unik terjadi pada partai lainnya di grup A. Ketiga tim yang tersisa bertarung satu sama lainnya untuk memperebutkan 1 slot tersisa menuju babak upper bracket. Pada pertandingan pertama Bedel berhasil mengalahkan Malvinas Gaming. Selanjutnya, Malvinas Gaming juga berhasil mengalahkan Red Canids. Kemudian pada partai terakhir giliran Red Canids yang berhasil mengalahkan Bedel.

Dengan poin yang sama, ketiga tim harus melakukan tiebreak untuk menentukan siapa yang menjadi runner-up grup A ini. Pada babak tiebreak, Red Canids berhasil mengalahkan Malvinas Gaming pada game pertama untuk bertemu Bedel di game selanjutnya. Namun akhirnya, Bedelnya yang berhasil menjadi juara kedua dengan mengalahkan Red Canids.

Masih Ada Peluang

Sumber Gambar: Mobile Legends

Meskipun kalah di hari pertama ini wakil dari Brazil yakni Red Canids dan wakil dari Peru lewat Malvinas Gaming masih mempunyai peluang. Mereka masih akan bertanding di babak playoff mendatang lewat lower bracket. Babak playoff M3 World Championship 2021 sendiri akan digelar pada 11 hingga 18 Desember 2021 mendatang setelah babak group stage berakhir.

Sementara itu, saat ini M3 World Championship 2021 akan melanjutkan babak group stagenya. Hari ini, 7 Desember 2021 berlangsung pertandingan untuk grup B M3 World Championship 2021.

Cara Daftar Lakuuu, Solusi Pembuatan Website Usaha

Mau tahu  supaya usahamu terlihat lebih profesional? Ikuti cara daftar Lakuuu ini aja! Lakuuu adalah solusi pembuatan website toko online untuk UMKM seperti Anda. Membuat website dapat membantu usaha Anda terlihat lebih profesional dan membantu menjangkau lebih banyak pelanggan dengan mudah.

Sebelum mengetahui tahap-tahap cara daftar Lakuuu, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu Lakuuu dan fitur-fitur yang dimilikinya.

Apa Itu Lakuuu dan Fitur-Fiturnya

Lakuuu merupakan wadah pembuatan website yang mudah digunakan, bahkan untuk pemula sekalipun. Lakuuu menyediakan paket website berbayar dan gratis untuk Anda yang baru ingin mencoba membuat website usaha Anda. Jika Anda tertarik mendaftar Lakuuu, fitur-fitur berikut ini akan Anda dapatkan.

Template

Lakuuu menyediakan berbagai macam template yang bisa Anda pilih dan ubah sesuai dengan keinginan serta kebutuhan toko Anda. Template-template yang disediakan oleh Lakuuu juga sangat menarik dan akan membuat website toko Anda terlihat lebih profesional.

Editor

Mengedit website atau konten-konten yang ada di website juga sangat mudah dengan fitur Editor di Lakuuu. Anda dapat mengubah dan mengatur semua isi website sesuai keinginan Anda. 

Integrasi Media Sosial

Bisnis Anda memiliki akun media sosial? Integrasikan dengan Lakuuu agar lebih efisien. Dengan mengintegrasikan media sosial bisnis Anda ke Lakuuu, Anda dapat mengimpor foto-foto produk dari media sosial ke website Lakuuu Anda.

Kalkulator Ongkir

Kalkulator ongkir digunakan untuk memudahkan proses penghitungan biaya ongkos kirim ketika pelanggan bertransaksi di Lakuuu.

Berbagai Channel Pembayaran

Ketika Anda membuat website di Lakuuu, Anda tidak perlu memasang pilihan metode pembayaran untuk pelanggan. Karena Lakuuu telah menyediakan berbagai channel pembayaran yang umum digunakan dan bisa dipilih oleh pelanggan ketika bertransaksi di Lakuuu.

Custom Domain

Fitur yang akan Anda dapatkan selanjutnya adalah fitur custom domain. Anda bisa membuat domain website usaha Anda sesuai keinginan Anda dengan Lakuuu, sehingga usaha Anda akan terlihat lebih kredibel.

Alat Promosi

Mau pasang promo atau diskon? bisa banget! Lakuuu menyediakan fitur Alat Promosi untuk memudahkan Anda membuat penawaran-penawaran guna menarik pelanggan.

SEO Checker

Setelah membuat website, pastikan produk Anda dapat dengan mudah dijangkau melalui mesin pencarian dengan SEO. Lakuuu akan membantu Anda memastikan kata kunci yang Anda gunakan tepat dengan fitur SEO Checker.

Cara Daftar Lakuuu

Di atas Anda telah melihat berbagai fitur yang tersedia pada Lakuuu. Berikutnya, Anda hanya perlu mengikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mendaftar Lakuuu.

  • Akses lakuuu.id.
  • Klik tombol Mulai Gratis yang ada di pojok kanan atas.

 

cara daftar Lakuuu

 

  • Kemudian Anda akan masuk ke halaman pendaftaran Lakuuu.
  • Anda harus mengisi informasi yang dibutuhkan untuk membuat akun Lakuuu.
  • Masukkan nama depan beserta nama belakang Anda.
  • Lalu, masukkan tanggal lahir dan pilih jenis kelamin.

 

cara daftar lakuuu

 

  • Selanjutnya, masukkan email dan nomor telepon Anda.
  • Terakhir, buat kata sandi dan konfirmasi kata sandi yang telah Anda buat. Pastikan kata sandi mengandung minimal 1 huruf kapital, huruf kecil, dan juga angka.

 

cara daftar lakuuu

 

  • Jika semua sudah diisi, tekan Register.
  • Berikutnya, Lakuuu akan mengirimkan kode OTP ke nomor yang telah terdaftar. Masukkan kode OTP untuk verifikasi.

 

 

 

cara daftar lakuuu Copy

 

  • Selesai. Anda bisa mulai membuat website toko online Anda dengan Lakuuu.

 

cara daftar lakuuu

 

Itu dia informasi mengenai Lakuuu, fitur-fiturnya, hingga cara daftar Lakuuu. Cara tersebut sangat mudah untuk diterapkan. Anda bisa mendaftar akun Lakuuu melalui browser di PC atau smartphone Anda.

Startup Fintech Hong Kong WeLab Akuisisi Bank Jasa Jakarta, Siap Bersaing di Industri Bank Digital Indonesia

Startup fintech asal Hong Kong WeLab siap bersaing di industri bank digital Indonesia. WeLab resmi mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) untuk mendirikan bank digital yang diperkirakan beroperasi pada paruh kedua 2022.

Berdasarkan keterangan resminya, konsorsium WeLab melalui Welab Sky Limited (WeLab Sky) menandatangani kesepakatan dalam Share Purchase and Subscription Agreement dengan seluruh pemegang saham BJJ untuk menjadi pengendali tunggal.

Sebagai langkah awal, WeLabSky telah menggenggam 24% saham BJJ, yang mana saham tersisa untuk dikendalikan secara mayoritas akan diselesaikan usai memperoleh persetujuan dari regulator terkait, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun, J. P Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan WeLab pada aksi akuisisi ini.

Langkah WeLab telah menarik minat investor baru dan lama (existing) untuk mengucurkan dana sebesar $240 juta atau sekitar Rp3,46 triliun–juga mengklaim sebagai pendanaan fintech terbesar di Indonesia di 2021–demi melancarkan aksi korporasi ini.

Founder &  Chief Executive WeLab Simon Loong menegaskan bahwa BJJ telah membangun reputasi yang sangat baik sebagai bank ritel terpercaya di Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

“Kami tak sabar membangun landasan ini, berbekal keahlian fintech dan kesuksesan kami mengoperasikan bank digital berlisensi di Hong Kong, untuk membangun tech-driven digital bank yang akan memberikan layanan keuangan inklusif bagi masyarakat Indonesia

Sementara itu, Presiden Direktor BJJ Handrie Wirawan meyakini pengalaman dan keahlian WeLab di industri fintech dan digital banking dapat mendorong BJJ untuk meningkatkan layanan keuangan dengan dukungan teknologi.

“Kami senang menyambut WeLab sebagai pemegang saham baru dan membawa BJJ ke era baru digital banking. BJJ telah melalui transformasi digital sejak 2018, dan inisiatif strategis ini sejalan dengan komitmen dan visi kami dalam menawarkan layanan perbankan ke banyak konsumen,” paparnya.

Profil perusahaan

WeLab merupakan startup p2p lending yang beroperasi di tiga negara melalui tujuh merek produk keuangan, di antaranya WeLend dan WeLab Bank di Hong Kong; WeLab Digital, Taoxinji, Wallet Gugu, dan Tianmian Tech di Tiongkok; serta Maucash di Indonesia.

Sedikit informasi, Maucash merupakan produk keuangan milik Astra WeLab Digital yang merupakan usaha patungan (joint venture) milik Astra Financial dan WeLab yang didirikan di 2018. Dengan demikian, bank digital ini akan menjadi portofolio bisnis kedua WeLab di Indonesia setelah Maucash.

WeLab Bank tercatat telah memiliki 50 juta pengguna dan menyalurkan pinjaman lebih dari $10 miliar. Sementara, WeLab mengantongi 150 ribu pengguna digital banking di Hong Kong.

Sementara, Bank Jasa Jakarta merupakan bank ritel yang menawarkan produk simpanan, pinjaman, dan layanan perbankan. BJJ memiliki 11 kantor cabang pembantu dan tiga kantor kas dengan jaringan ATM tergabung dalam jaringan Prima di seluruh kota besar Indonesia.

Produk lending dan wealth

Mengutip Business Times, Loong mengatakan akan membawa pengalaman membangun WeLab Bank dan keahliannya di bidang fintech sebagai keuntungan kuat masuk ke bank digital. Terlebih, industri dan model bisnis bank digital masih terbilang baru di Indonesia.

Perpaduan antara pengetahuan mendalam tentang pengoperasian aset perbankan dan kultur agile perusahaan teknologi dinilai menjadi strateginya agar berhasil mengoperasikan bank digital.

“Kami punya 2-3 tahun untuk memulai membangun dan mengoperasikan bank digital. Banyak perusahaan masih bicara tentang [bagaimana] membangun bank, sedangkan produk kami justru sudah siap,” paparnya.

Selain deposit, pinjaman, dan pembayaran, Loong mengungkap akan merilis produk wealth yang mana akan tersedia pula di bank digital Indonesia. Ia menilai kehadiran produk wealth ini akan menjadi jalan masuk bagi bank digital baru ini untuk menuju break even point (BEP).

Sebagaimana diketahui, langkah serupa sudah lebih dulu dilakukan oleh sejumlah startup dan bank di Indonesia demi mengambil ceruk pasar pada kalangan kurang terlayani (underbanked) dan belum terlayani (unbanked) oleh produk keuangan.

Ambil contoh, Gojek bersama Bank Jago (awalnya Bank Artos), Akulaku dan Bank Neo Commerce (awalnya Bank Yudha Bhakti), dan Sea Group (induk Shopee) dengan Seabank (awalnya Bank Kesejahteraan Ekonomi).

Sementara, bank asing yang beroperasi di Indonesia dan memiliki posisi serupa dengan WeLab juga di antaranya ada Bank DBS (Singapura) melalui Digibank dan UOB (Singapura) melalui produk TMRW.

Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company di 2019, jumlah kalangan underbanked di Indonesia mencapai 47 juta, sedangkan 92 juta di antaranya adalah unbanked.

Application Information Will Show Up Here

10 Best Roblox Games in 2021

Over its 15 years journey, Roblox has amassed millions of loyal players around the world and, with it, a community of creative minds building game modes for others to enjoy. So yes, even though Roblox is defined as a game, it is more of a platform to deploy projects to you and the fans alike. Roblox, as a result of this paradigm, has also accumulated quite an expansive set of game modes for players to enjoy. “Expansive” might even be slightly misleading as there are over 40 million game modes currently playable in Roblox in 2021, and this figure will expectedly continue to increase as the game becomes more popular every day.

However, scrolling through 40 million possibilities of fun and entertainment is not a very feasible task, to say the least. Therefore, we have selected the 10 most popular (according to Statista) and best games considered by the community in the whole of the Roblox ecosystem.

Adopt Me!

Source: Roblox Wiki

One of, if not the most visited games in all of Roblox is an MMO called Adopt Me!. Developed by Uplift Games, Adopt Me! has already garnered over 5 million likes and 25 billion visits as of writing this article. The game is essentially a glorified version of Sims in Roblox, where players can either take the role of a pet-owner or caretaker. You can obtain pets from hatching eggs, purchasing them with Robux (and the in-game currency Bucks), or trading with other players. Each pet has its own distinct rarity, which also affects its costs or pricing.

However, Adopt Me! hasn’t always been about taking care of virtual pets. 2 years ago, the game focuses more about adopting and raising children. But as the game shifted and received updates that introduces adoptable pets, Adopt Me! quickly rose in popularity and became what it is today.

Tower of Hell

Source: Roblox Wiki

Obbies (or obstacle courses games) are often shunned upon by the Roblox community due to the fact most of them are made with low quality. However, Tower of Hell is a major exception. This game is the pinnacle of obbies in Roblox, has gathered near to 15 billion visits as of November, and even received nominations as the “Best Mobile Game” in the 7th annual Bloxy awards. Tower of Hell has all the features you want in an addicting and high-adrenaline obstacle course, such as randomly generated levels, multiplayer (up to 20 players), and the absence of checkpoints. So if you are looking for an intense parkour experience in Roblox, Tower of Hell will not disappoint.

MeepCity

Source: Roblox.com

MeepCity is one of the most popular games in the Town & City category, with over 10 billion visits at the current moment. It is an MMORPG that is all about socializing and hanging out in the virtual world of Roblox. If you want to feel what it’s like to go outside before the pandemic, then MeepCity will truly relive that experience. To maximize its social aspects, the servers in MeepCity even go one step further in expanding their capacity to accommodate up to 200 players (where 30 is usually the limit). There are also other additional features, such as customizable pets called Meeps and constructing your own home, so you won’t have any trouble getting bored.

Brookhaven RP

Source: Roblox Wiki

If you want to have a smaller-sized space for hanging out in Roblox, then Brookhaven RP is a great alternative in MeepCity. Other than its smaller server sizes, Brookhaven also emphasized living in a luxury and providing a chill environment to socialize or meet up with other like-minded players. There is a reason why this relatively new game created in 2020 was able to have its popularity skyrocket: it is the perfect place to relax, cool down, have a small chat, and possibly make long-lasting friendships.

Piggy

Source: Roblox Wiki

Piggy is a horror game that interestingly combines many elements from zombie apocalypses, mystery, survival, and a cute Peppa Pig. It is, in a lot of ways, similar to the indie horror game called Granny with the added episodic storytelling scheme that is highly interesting as you continue to uncover it in-game. Piggy also provides a free setup for private servers, so this is a definite go-to game when it comes to having a horrifying yet fun Roblox session with your friends. Of course, when I say horrifying, I mean it by Roblox’s standards.

Murder Mystery 2

Source: Roblox.com

Despite being placed in the horror category, Murder Mystery 2 is much more suited to be called a social deduction game. Simply put, it’s Among Us in Roblox. I am sure that we all experienced the boom of social deduction games in 2020, which is why it is not surprising that Murder Mystery 2 became exponentially popular recently. The gameplay of Murder Mystery is much more similar to Werewolf than it is with Among Us. Instead of all the innocents voting out the murderer (or impostor), there is one sheriff designated with this task. But of course, all the fun elements of discussion, lies, blames, and convictions are very much present in Murder Mystery 2.

Jailbreak

Source: Roblox Wiki

Jailbreak is another popular game in the Town & City category, but its gameplay diverges from the norm to a great extent. Jailbreak is essentially GTA Online, with all the gore and explicit materials removed. You have the option of being criminals executing heists all around town or becoming the cops that stop them in their tracks. So if you want a chill premise to socialize, Jailbreak is not the game for you. But if you are looking for an intense experience of fighting criminals or becoming one, then you are in for an awesome ride.

Today, it still remains as one of the most played games in Roblox, already accumulating over 5.2 billion visits. The game’s popularity also spawned several merchandise deals and led to its feature on Roblox’s Ready Player One event.

Welcome to Bloxburg

Source: Roblox Wiki

The Town and City category is filled with games that try to replicate the pinnacle of life-sim games, The Sims. However, only one game came close to being defined as the Sims copy in Roblox, and that game is Welcome to Bloxburg. Welcome to Bloxburg has all the features you expect in a Sims game, a character you fully control, choices for work, leisure, and adventuring. One major selling point of Welcome to Bloxburg is build mode, a feature that allows you to build your homes to your liking. Unfortunately, unlike all the games in this list, you have to purchase access to Welcome to Bloxburg. However, despite its 25 Robux paywalls, it still has over 4.8 billion visits as of today, which is a pretty amazing feat considering the entry barrier to the game.

Theme Park Tycoon 2

Source: Roblox Wiki

This game is all about building the best and most creative theme parks to attract as many guests as possible. Theme Park Tycoon closely mimics the RollerCoaster Tycoon franchise, perhaps the most popular coaster sim game. So if you are a fan of coaster sims, Theme Park Tycoon will certainly be the game for you. Despite being over 9 years old already, Theme Park Tycoon never gets boring with constant new updates being released. The game is truly a blank slate for you all with creative minds to pour out your ideas and construct what you have always envisioned to be the dream theme park.

Anime Fighting Simulator

Source: Roblox Wiki

Anime Fighting Simulator is exactly what it sounds like: a game where you can pick favorite characters from various animes and battle against other players. The game is perfect for avid anime fans who want to see and control their beloved characters from popular shows. For those who don’t watch anime, the game is still very much playable. However, just take note that you might not see the true picture of the characters’ capabilities, since you know… it’s Roblox after all. Fortunately, Anime Fighting Simulator is not only about mindlessly combating other players. There are quite a few additional game modes such as Tournament mode of story mode that you can try out as well.

 

Featured Image: Gamer Roof

Soulcops to Develop the “Play-to-Earn” Concept NFT Game

Nowadays, the play-to-earn (P2E) concept NFT game is getting more popular as they have introduced the use of crypto to a completely different sector. Blockchain technology allows players to buy and sell digital assets in the form of games. Soulcops aims to be one of the local startups to work on this segment in Indonesia.

Soulcops is a Jakarta based P2E NFT gaming startup founded last year by eight co-founders. They are Aji Pratomo (CEO), Hasby Ristama (Soulcops IP Creator), Robby Wahyudi (Head of Commercial), Mochtar Sarman (Head of Retail & Merchandising), Chris Lie (Head of Creative), Sunny Gho (Project Manager), Irzan Raditya (Tech Advisor), and Novrizal Pratama (Lead Marketing).

Each Co-founder comes from different backgrounds that support each other, therefore, creating a strong milestone in manifesting Soulcops’ vision and mission. Hasby for example, an active police officer and IP Police maker. Next, there is Sunny Gho who started his career as a colorist at Marvel and DC Comics since 2009 until now. Also, Chris Lie with his work as one of the illustrators and designing comics GI Joe, Spider-Man, Iron Man, and Transformer.

Soulcops embarks the story of the good and bad cops in a universe. The honest police aims to rebel from the domination of the evil police, consisting of criminals and mercenaries, who are creating chaos through a multinational organization called Hexagon Technologies.

“We focused on the universe for police characters. In any part of the world, police force is very underrated, many people despise them. It is only natural, but if we look at the universe in terms of the metaverse context, the concept of bad cop good cop really fits. Moreover, both online and offline, crime still exists today, the police role is necessary,” Novrizal told DailySocial.

The NFT game provides 3,000 digital cards for collectors to purchase before the official Soulcop mobile game is released next year. Collectors can play later with the NFT collections with its own rarety to be used to achieve objectives while playing the game, and upgradeable with other weapons and utilities to create stronger characters. Also, the tokens that can be exchanged for real money as an implementation of P2E.

In the global market, several NFT crypto-money-generating games grant prizes in the form of crypto coins and P2E tokens, including Axie Infinity with AXS tokens, Gods Unchained with ERC tokens (GODS), Alien Worlds with TLM tokens, and The Sandbox with SAND tokens.

“We have released 3,000 digital cards to be sold through OpenSea. The enthusiasm turned out to be good [during the pre-sale], 2,300 NFT had been sold, around 50%-60% were bought by collectors outside Indonesia. We can project Soulcops might be played not only in Indonesia, but also in the global market.”

Through this achievement, he is optimistic that NFT games such as Soulcops can attract gamers from both local and foreign countries. In Indonesia alone, based on Statista, as of October 2021, revenue from the mobile game business is predicted to reach $1.4 million in 2017 and reach $1.96 million in 2025 assuming a CAGR growth of 8.7%. In terms of users, it is predicted to reach 65.6 million in 2025.

Create the whole universe

The Soulcops mobile game application is planned to release an Alpha demo version in the first quarter of 2022, then a Beta version in the second quarter. Currently, digital card minting is hosted through OpenSea. This app is also open to common gamers who are yet to purchase Soulcops NFT.

Novrizal said the company will continue to improve its IP to provide high value for collectors. In the long-term plan, Soulcops plans to produce merchandising, films, animations, comics, and so on from Soulcops characters. “We believe we have a great chance to get the Soulcops universe bigger scoop, to enter the metaverse.”

Regarding education, he said, the right approach will really help grow the ecosystem to be more mature. This will certainly get better, especially with a positive impact on the industry.

The reason, he continued, is that the art world is experiencing a revolution since the rise of NFT. Creators or artists can produce its own works and everyone can appreciated directly without a third intermediary. Also, royalties are transparent as it received directly by creators, as well as when it is sold on the secondary market.

“NFT also legitimizes digital possession, it’s about smart contracts. The NFT image is just a representation, but it contains a smart contract. This concept will change a lot of things. Therefore, we need very proper education, the Soulcops founders are very serious about this,” he said.

In terms of funding, Soulcops is currently bootstrapping. However, management is currently in discussions with investors about the possibility of a seed funding.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Komunitas Esports Disabilitas, Ebility.id Terima Dana Pengembangan Sebesar Rp100 Juta

Pasca selesainya Grand Final Oxtrade IFeLeague 1 di Highgrounds, Pantai Indah Kapuk, pada 4-5 Desember yang lalu, terdapat juga acara Lelang Oxtrade x IFeL yang dilaksanakan secara terbuka melalui platform lelang.

Beberapa tokoh juga mengikuti acara lelang tersebut, seperti Indra Kenz yang disebut sebagai Sultan Medan. Lalu ada juga aktor Indonesia, Mang Saswi, dan Bastian Steel.

Selain itu ada Jackson Lo, Joseph, hingga penyerang Timnas Sepak Bola Wanita Indonesia, Zahra Muzdalifah yang ikut memeriahkan proses lelang. Oxtrade dan IFeL berkolaborasi menciptakan merchandise berupa hand drawing custom shoes yang dibuat eksklusif hanya berjumlah tiga pasang. Sebagian hasil lelang tersebut akan diberikan kepada komunitas Esports Ability Indonesia (Ebility.id).

Redaksi Hybrid.co.id mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan Shena Septiani selaku Founder Ebility.id tentang penerimaan dana pengembangan senilai Rp100 juta hingga tujuan di balik gelaran esports disabilitas mendatang.

Bagaimana prospek yang akan dilihat di turnamen mendatang dari pendanaan Rp100 juta untuk Ebility.id?

“Untuk poin pertama, turnamen ini bakal digelar sama IFeL. Kami cuma request saja mau acaranya bagaimana dan IEeL akan buat sesuai keinginan kami. Sesuai kesepakatan terakhir ya. Nah untuk acara dari dana Rp100 juta itu kami ingin buat yang benar-benar bagus sih.

Tidak hanya sekadar turnamen saja tapi hasilnya bisa everlast gitu, mungkin bisa buat coaching clinic, talk show yang lebih inklusif dan tentunya melibatkan sahabat disabilitas secara langsung.”

Apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Ebility.id di esports?

Shena Septiani (tengah) di acara IFeL. Sumber: Ebility.id

“Yang ingin dicapai kami sih advokasi. Dari awal banyak yang mengira bahwa disabilitas harus masuk ke esports yang lebih serius atau kompetitif. Dari kami sendiri itu usaha advokasi. Kami ingin tunjukkan ke masyarakat luas bahwa kami memang exist atau ada gitu.

Dan keberadaan mereka diakui oleh para media, kawan esports, dan tetap tujuan utamanya kami advokasi dan terus menjalankan campaign tentang disabilitas yang inklusif dan setara dengan yang non-disabilitas,”

Kapan dan apa saja game yang akan dipilih untuk turnamen mendatang?

“Untuk turnamen mendatang kami akan memilih PUBG Mobile, Mobile Legends: Bang Bang, dan PES Mobile.

Semuanya mobile karena kami ingin teman-teman disabilitas dari background manapun bisa bermain karena (game) mobile itu kan sangat mudah diakses, apalagi semua teman-teman disabilitas belum pasti punya konsol atau PC, namun sudah pasti punya smartphone.

Jadi acara lebih kompetitif lagi karena tidak ada alasan tidak ikut karena tidak memiliki konsol atau PC karena semuanya (game) mobile,”

Pandangan Ebility.id terkait ranah turnamen esports dan keterbukaannya terhadap sahabat penyandang disabilitas?

“Pandangan kami esports itu sebagai medianya, justru yang utama adalah tentang disabilitasnya itu sendiri. Kami ingin mengadvokasi masyarakat tentang keberadaan sahabat disabilitas, jenis-jenis disabilitas yang berbeda-beda bisa jadi satu di ranah esports.

Jadi sebenarnya esports di sini sebagai wadah atau media, tetap tujuan utama kami adalah advokasi secara umum untuk menunjang kesetaraan dan cita-cita kami untuk dipandang sama, exist di masyarakat.” Terang Shena.

Harapan dari turnamen ini bila sudah selesai terselenggara?

Twitch bisa bantu orang-orang dengan disabilitas. | Sumber: Microsoft News

“Harapannya ini bisa jadi portoflio kami (Ebility.id) di bidang esports dan memang kami ada di sekitar masyarakat. Saya ingin masyarakat kenal, tahu keberadaan, dan juga belajar tentang kaum disabilitas. Nantinya kami juga akan menggelar kelas bahasa isyarat.

Jadi selesai acara ini kami inginnya everlast, ada lagi kegiatan-kegiatan ke depannya. Apalagi acara ini offline ya, jadi semoga terus berlanjut,”

ASUS Kuasai 43,59% Pasar Laptop Consumer di Indonesia

Bicara mengenai laptop consumer dari ASUS, pilihan yang tersedia memang sangat banyak. Mulai dari laptop ‘everyday use‘, kemudian di atasnya adalah seri VivoBook yang dirancang untuk generasi muda dengan performa cukup kencang dan dikemas dalam desain stylish.

Selanjutnya ada seri ZenBook, lini laptop premium dengan desain tipis, ringan, dan elegan. Sementara, untuk para profesional di berbagai industri, ASUS menyiapkan laptop ProArt Studiobook dengan akurasi layar tinggi dan performa ekstrem.

Selain itu, laptop gaming ASUS juga sangat populer di Indonesia karena berbagai inovasi yang dihadirkan pada laptop gaming ROG. Sementara, bagi yang punya budget terbatas masih dapat menjangkau laptop TUF gaming yang dibanderol belasan juta.

Ya, variasi produk yang lengkap dan inovasi tanpa henti membuat laptop consumer ASUS tetap menjadi pilihan utama para pengguna di Indonesia. Berbagai inovasi dari ASUS antara lain ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) di VivoBook, layar sekunder ScreenPad Plus untuk kemudahan multitasking di ZenBook, kontrol intuitif ASUS Dial di ProArt, hingga layar ASUS OLED.

Berdasarkan data aktivasi dari Microsoft hingga tanggal 21 November 2021, ASUS mencatat penguasaan pasar laptop consumer hingga 43,59% di Indonesia. Angka tersebut menandakan bahwa ASUS tetap menjadi brand laptop nomor satu di Indonesia sejak akhir tahun 2013.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas kepercayaan dan dukungannya yang sangat besar terhadap ASUS. Pencapaian kali ini membuat kami semakin berkomitmen dalam menghadirkan produk yang lebih baik, lebih inovatif, memiliki layanan terbaik, serta dapat semakin dijangkau oleh masyarakat Indonesia,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Peningkatan market share sampai menjelang akhir tahun tersebut tentunya merupakan angin segar yang membuktikan bahwa lini produk terbaru ASUS seperti laptop ASUS OLED series mendapatkan penerimaan yang sangat baik dari masyarakat. Semua tentu tak lepas dari dukungan dari pengguna serta para partner dan mitra distribusi ASUS di Indonesia.

Sepanjang tahun 2021, lini laptop consumer ASUS termasuk seri ZenBook dan VivoBook adalah yang paling diminati di Indonesia. Meski market share sempat turun di awal tahun 2021, laptop ASUS tetap tampil dominan di pasar Indonesia. Laptop ASUS berhasil mencatat peningkatan market share yang signifikan, yaitu lebih dari 14% sejak awal tahun 2021 hingga bulan November 2021.

ASUS OLED

ASUS OLED merupakan inovasi terkini dari ASUS. Teknologi layar terbaru tersebut mampu menghadirkan kualitas visual terbaik dengan tingkat reproduksi dan akurasi warna yang tinggi.

Tak hanya itu, ASUS OLED mampu mengurangi radiasi cahaya biru hingga 70%, sehingga laptop dengan layar ASUS OLED dapat mengurangi risiko gangguan kesehatan mata dalam jangka panjang. Fitur tersebut telah mendapatkan sertifikasi dari TÜV Rheinland.

Untuk memastikan inovasi tersebut dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, ASUS OLED tidak hanya dihadirkan pada laptop kelas premium tetapi juga laptop kelas pemula. Salah satunya adalah VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp8 jutaan.

Purna Jual

ASUS juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan purna jual terbaik melalui program ASUS Perfect Warranty untuk untuk seluruh lini laptop consumer ASUS. Program tersebut merupakan layanan perlindungan ekstra untuk pengguna laptop ASUS jika terjadi kerusakan pada unit yang tidak ter-cover oleh garansi standar ASUS, termasuk kerusakan akibat kelalaian pengguna.

Setiap pembelian laptop ASUS resmi otomatis akan mendapatkan garansi perbaikan selama 2 tahun baik di dalam negeri maupun secara global. Namun garansi ini tentu saja berlaku apabila kerusakan yang terjadi bukan karena kelalaian pengguna.

Di tahun 2021 ini selain garansi resmi tersebut, ASUS melengkapi layanan dengan memberikan ASUS Perfect Warranty. ASUS Perfect Warranty ini adalah layanan garansi ekslusif dari ASUS di tahun pertama masa garansi notebook ASUS. Layanan ini merupakan layanan premium dimana ASUS akan menanggung 80% biaya jasa perbaikan dan spare part untuk kerusakan-kerusakan yang disebabkan kelalaian pengguna.

Sementara khusus untuk pengguna ZenBook, ASUS akan memberikan layanan ASUS VIP Perfect Warranty. Layanan tersebut akan menanggung 100% biaya jasa perbaikan dan spare part untuk kerusakan-kerusakan yang disebabkan kelalaian pengguna.