EA dan Codemaster Umumkan Proyek Perdana Mereka, GRID Legends

Menjadi salah satu pengumuman paling kontroversial untuk para pecinta game balap, akusisi Codemaster oleh EA memang menimbulkan banyak kekhawatiran. Terutama karena EA memang masih punya sentimen buruk dalam menangani studio-studio mereka.

Namun setidaknya Codemaster langsung menunjukkan eksistensinya dalam perhelatan virtual EA Play Showcase yang diadakan Jumat dini hari lewat game terbarunya, GRID Legends.

Masih melanjutkan DNA game GRID sebelumnya, GRID Legends menyuguhkan perkembangan pesat untuk urusan story campaign. Bila sebelumnya para pemain hanya menjadi “anak baru” yang hanya fokus pada balapan saja. Kini pemain akan dihadapi dengan cerita unik dan intrik yang terjadi di luar lintasan.

Kisah yang ditampilkan dalam game ini nantinya akan diperankan oleh aktor-aktor sungguhan dengan latar belakang yang dibuat menggunakan teknologi Extended Reality (XR). Teknologi ini mirip dengan yang digunakan oleh serial Star Wars – The Mandalorian. Sehingga, latar 3 dimensi yang dibuat dapat tampil lebih realistis dalam adegan cut-scene-nya.

Image credit: Codemaster

“GRID Legends mengkombinasikan semua yang dicintai oleh para pemain kami dan menambahkan lebih banyak fitur balapan yang menyenangkan, termasuk mode cerita epik baru kami,” ungkap sang game director Chris Smith.

Smith juga menjelaskan bahwa timnya memberikan lebih banyak variasi dan juga pilihan untuk para penggemarnya mulai dari menciptakan balapan impian mereka sendiri lewat “Race Creator”. Mereka juga membawa kembali mode yang diminta oleh komunitasnya yaitu Drift. Smith juga menjanjikan lebih banyak hal beberapa bulan mendatang.

Image credit: Codemaster

Untuk sekarang, GRID Legends sudah memastikan bahwa mereka akan memasukkan 130 trek balap yang terdiri dari sirkuit dan jalanan dari berbagai sudut dunia. Akan ada lebih dari 100 mobil mulai dari mobil muscle hingga truk dan bahkan mobil listrik yang membuat GRID Legends menjadi game dalam serinya dengan variasi mobil terbanyak.

GRID Legends akan dirilis tahun depan meskipun sayangnya, Codemaster maupun EA masih belum tanggal pastinya. Game ini nantinya akan tersedia di banyak platform mulai dari PC, PS4, PS5, Xbox One, dan juga Xbox Series X|S.

Detail Terbaru untuk Game James Bond Buatan IO Interactive Mengemuka

Setelah sekian lama vakum, akhirnya agen rahasia James Bond mendapatkan game terbarunya. Game terbarunya ini dikerjakan oleh tangan dingin IO Interactive yang berhasil membawa seri Hitman menjadi salah satu game stealth/agen rahasia terbaik sekarang.

Setahun setelah diumumkan, game yang disebut sebagai Project 007 ini memang masih belum memberikan update berarti. Namun setidaknya kini ada informasi dari game-nya yang hadir lewat lowongan pekerjaan dari IO Interactive yang baru mereka publikasikan.

Lewat website resminya, IO Interactive mengumumkan bahwa mereka tengah mencari programer AI untuk Project 007. Di dalam deskripsinya dituliskan bahwa game ini nantinya akan membawa cerita original untuk agen rahasia Inggris ini. Lebih tepatnya di awal bagaimana cerita Bond mendapatkan status “00” nya.

Langkah cerita original yang diambil oleh IO Interactive memang membuat mereka memiliki kebebasan penuh dalam meracik cerita dan juga penampilan James Bond tanpa perlu terpengaruh dari film-nya.

Yang menarik adalah dalam persyaratannya IO Interactive memberikan nilai plus bila pemohon memiliki pengalaman mengerjakan game aksi 3rd person alias prespektif orang ketiga.

Sehingga, ada kemungkinan bahwa nantinya Project 007 ini akan menjadi game petualangan dari sudut pandang orang ketiga dengan elemen petualangan dan juga sistem AI baru.

IO Interactive memang terkenal lewat seri Hitman terakhir yang menyempurnakan AI musuh dan juga level interaksi pemain dengan dunianya. Kelihatannya keunggulan-keunggulan tersebut akan dibawa ke dalam Project 007 nantinya.

image credit: New Game Network

Project 007 dikatakan akan membuat dunia dengan map, musuh, dan elemen lain di dalamnya akan beradapatasi dengan apapun yang akan dilakukan oleh para pemain nantinya. Hal ini membuat gameplay-nya terlihat sangat mirip dengan seri Hitman.

Meskipun game-nya masih belum memiliki detail baru apapun, namun IO Interactive memiliki harapan tinggi terhadap Project 007 ini. Mereka menyebut bahwa game ini merupakan impian mereka sejak lama dan dideskripsikan akan memberikan pengalaman bermain yang unik untuk para pemain.

Melihat bahwa IO Interactive masih tengah mengumpulkan tim pengembangnya. Kelihatannya Project 007 masih membutuhkan waktu yang cukup lama hingga benar-benar rampung. Apalagi judul Project 007 bukanlah judul resmi dari game yang tengah dikerjakan ini.

Dead Space Akhirnya Dapatkan Remake untuk Next-Gen

Para fans memang telah menanti lama untuk dapat melihat kembali seri game survival horor fiksi-limiah klasik milik EA, Dead Space. Dan EA akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan membuat versi “remake dari game original Dead Space untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X.

Lewat gelaran EA Play Live yang baru dilaksanakan pada Jumat dinihari, EA menjadikan Dead Space menjadi kejutan terbesar di akhir acara virtual-nya tersebut.

Sebenarnya tidak banyak yang ditunjukkan oleh EA lewat teaser berdurasi sekitar 1 menit tersebut. Namun setidaknya hal ini mengabulkan doa para fans yang sudah sangat merindukan seri Dead Space sejak seri terakhirnya di 2013 silam.

Dead Space remake ini kini ditangani oleh EA Motives Studio dan akan menawarkan cerita yang diimprovisasi, karakter, mekanik gameplay, dan banyak lainnya. Game Dead Space ini dikatakan akan mendapatkan perlakuan “remake” layaknya Resident Evil 2 Remake yang memang sukses besar.

Pemain tetap akan mengikuti aksi dari protagonis Isaac Clarke di cerita originalnya ketika dirinya harus bertahan hidup di dalam pesawat luar angkasa USG Ishimura, sekaligus mengungkap misteri apa yang terjadi terhadap kru dalam kapal tersebut.

Image credit: EA

Produser Senior dari Dead Space, Phillippe Ducharme mengungkapkan kegembiraannya ketika dirinya dan Studio Motive mengerjakan game ini dan mengatakan bahwa game remake ini adalah sebuah surat cinta untuk franchise-nya.

“Kembali ke (game) originalnya dan mendapatkan kesempatan untuk membawanya ke konsol next-gen membuat semua anggota tim bersemangat. Saat kami ingin memodernisasi sebuah game, kami akan meminta para fans setia untuk memberikan feedback sejak tahap awal produksi untuk menghadirkan game Dead Space yang mereka inginkan dan juga dapat dinikmati oleh para pemain baru.” Ungkap Ducharme.

Dead Space original. Image credit: EA

Bila EA Motives berhasil menangkap esensi dari Dead Space asli yang dibuat oleh Visceral Game pada 2008 lalu tersebut, kelihatannya kita akan dihadapkan kembali pada nuansa horor dan kesadisan yang memang membuat seri pertama dari Dead Space dikenang oleh banyak para fans.

Satu hal yang langsung dipastikan oleh EA Motive pada Dead Space ini adalah dihapuskannya microtransaction di dalam game sebelumnya, Dead Space 3 yang banyak mengecewakan para fans kala itu.

Di lain sisi, jika Anda tertarik, kami pernah menuliskan kenapa semakin banyak game-game remake, remastered, dan kawan-kawannya.

Sah! Ekspansi Netflix ke Industri Game Sasar Platform Mobile

Rencana platform streaming film Netflix untuk terjun ke pasar video game sudah mendapatkan konfirmasinya lewat laporan pada pemilik saham di kuartal kedua. Dan kelihatannya platform mobile akan menjadi target utama dari ekspansi besar perusahaan ini sejak memulai layanan streaming pada 2007 dan membuat acara originalnya pada 2012.

Menurut laporan dari CNET, pihak eksekutif dari Netflix mengatakan bahwa semua perangkat yang telah mendukung aplikasi Netflix berpotensi menjadi platform game mereka. Hal ini berarti platform potensialnya sangat luas mulai dari mobile, PC, smart TV, dan bahkan termasuk konsol game seperti PlayStation dan Xbox.

“Ada peluang besar untuk terus menghadirkan dan mengembangkan kemampuan teknis untuk meningkatkan kualitas pengalaman game yang dapat kami berikan di berbagai perangkat,” ungkap chief operating dan product officer Netflix, Greg Peters.

Image credit: Dead by Daylight

Meskipun tidak diungkapkan secara resmi, namun pengembangan game Netflix ini masih berada di tahap awal dari proses yang akan memakan waktu hingga bertahun-tahun. Namun Netflix berencana untuk bereksperimen dengan franchise-franchise milik mereka yang telah ada.

Tujuannya agar para fans dapat menyelami lebih dalam cerita dan karakter dari acara favoritnya. Meskipun begitu, Netflix tetap menargetkan untuk membuat game original mereka sendiri yang juga berpotensi balik untuk mendapatkan spin-off sebagai film ataupun serialnya.

Berita baiknya adalah meskipun Netflix mengembangkan game-nya dari nol, namun Netflix menjamin bahwa mereka tidak akan memberikan biaya tambahan untuk mengakses game mereka nanti.

Image credit: Netflix

“Kami adalah perusahaan dengan satu produk dan semua produk di dalamnya telah berada di ‘semua-dalam-satu’ langganan,” ungkap co-CEO Reed Hastings.

Nantinya layanan Netflix games dikatakan tidak akan memiliki iklan, tidak akan memiliki pembelian tambahan (IAP) di dalam game-nya, dan para pelanggan tidak perlu membeli game-nya secara terpisah. Karena game-game tersebut akan menjadi konten di dalam Netflix layaknya film, serial, acara TV, dll.

Meskipun inovatif, langkah berani dari Netflix ini sebenarnya dianggap beresiko. Seperti yang diungkapkan oleh analis telekomunikasi Paolo Pescatore, Netflix harus mendedikasikan sumber daya yang signifikan termasuk waktu dan investasi tanpa jaminan keberhasilan.

Featured Image: Photo by Elise Amendola on Associated Press

10 Game PC yang Bisa Dimainkan Crossplay di Android

Kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh smartphone memang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak, handphone awalnya dulu hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan ataupun telepon, kini dapat melakukan banyak hal termasuk bermain game.

Game untuk smartphone atau yang sering dikenal sebagai game mobile ini juga mengalami perkembangan pesat dalam 10 tahun terakhir. Sekarang, mobile merupakan pasar game paling besar di seluruh dunia.

Image credit: Shutterstock

Perkembangan kedua hal di atas membawa para gamer dapat memainkan beberapa game PC maupun konsol di smartphone mereka melalui fitur crossplay. Jumlah game crossplay ini juga terus meningkat dengan kemudahan yang dapat diakses para pengembang dan penerbit untuk merilis game mereka di berbagai platform.

Berikut adalah 10 game crossplay yang memungkinkan untuk memainkan game-nya di PC/konsol maupun lewat smartphone:

Among us

PC: 250Mb  |Android: 125 Mb | iOS: 391.3MB

Dengan grafik yang simpel dan juga sistem permainan yang tidak rumit, Among Us menjadi salah satu game crossplay yang mampu dimainkan di berbagai platform tanpa masalah berarti. Karena, inti utama permainan ini berada di intrik para pemainnya untuk dapat menemukan siapa ‘impostor’ yang ada di antara mereka.

Vainglory

PC: 3,3GB |Android: 2,6 GB | iOS: 2,4 GB

League of Legends memang memiliki Wild Rift untuk mobile namun keduanya merupakan game yang berbeda. Satu-satunya game MOBA yang dapat dimainkan secara crossplay di PC maupun di mobile adalah Vainglory. MOBA yang satu ini dapat dimainkan di PC, konsol, bahkan mobile dengan akun yang sama.

Hearthstone

PC: 4GB |Android: 4 GB | iOS: 3,1 GB

Inilah salah satu game kartu paling populer karena mudah untuk dimainkan meski sebenarnya susah untuk dikuasai. Game yang akan menyuruh para pemain untuk memerintah hero-hero dari game Warcraft ini dapat dimainkan di banyak platform termasuk bermain bersama di PC maupun di mobile.

Brawlhalla

PC: 350 MB |Android: 642 Mb |iOS: 791 Mb

Bagi para gamer yang menyukai game fighting bergaya platformer seperti Super Smash Bros., Brawlhalla merupakan salah satu alternatifnya. Meskipun menggunakan gaya 2D, game ini tetap menyediakan pertarungan yang cepat dan intens. Apalagi Anda bisa memainkan game ini di hampir semua platform termasuk mobile.

Yu-Gi-Oh! Duel Links

PC:  16GB |Android: 3 GB |iOS: 3,5 GB

Menjadi salah satu permainan kartu duel paling populer saat ini, tidak mengejutkan bila akhirnya Konami berusaha untuk membuat game miliknya ini dapat dimainkan oleh banyak platform dan saling tersambung. Duel Links hadir bagi para pecinta Yu-Gi-Oh! dari platform PC maupun mobile untuk saling berduel.

Albion Online

PC: 8 GB |Android: 4,1 GB |iOS: 2,2 GB

Bagi para pecinta MMORPG, salah satu opsi yang bisa diambil adalah Albion Online. Game ini memungkinkan pemainnya bermain dari PC maupun mobile. Dengan beragam aktivitas yang bisa dilakukan dan bahkan berduel untuk melawan pemain lain, Albion Online menyediakan kemudahan untuk bermain lintas platform.

Fortnite Battle Royale

PC: 26 GB |Android: 2,9 GB |iOS: 9 GB

Keberhasilan Fortnite menjadi salah satu raja game battle-royale di PC membuat Epic Games merilis game mereka di platform mobile. Meskipun permintaan hardware-nya pada mobile cukup berat dibandingkan rivalnya PUBGM, Fortnite membuktikan bahwa mereka tetap dapat menjaga kesuksesannya ketika masuk ke mobile.

Roblox

PC: 123 MB |Android: 121 MB |iOS: 254,3 MB

Membuat game dengan segala kebebasan untuk membuat mode gameplay apa saja memang menjadi nilai jual kuat bagi game ini. Apalagi banyak para pemainnya menjadikan game-nya sebagai media untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara virtual. Maka tidak heran bahwa Roblox juga menyediakan versi mobile yang terintegrasi dengan versi PC-nya.

Genshin Impact

PC: 11,97 GB |Android: 8,78 GB |iOS: 9,45 GB

Game action RPG bertabur waifu dan husbando ini tentu masuk ke dalam daftar ini. Pengembang MiHoyo memastikan bahwa para pemain dapat melanjutkan petualangan mereka dari PC ke dalam mobile. Kebutuhan hardware untuk memainkannya di smartphone memang terhitung tinggi yang bahkan membuat game ini menjadi salah satu benchmark game untuk smartphone.

Minecraft

PC: 525 MB |Android: 250 MB |iOS: 340 MB

Game yang merupakan rival dari Roblox ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Style balok-baloknya yang unik memang membuat game ini digemari, apalagi dengan kebebasan untuk memainkan berbagai mode atau bahkan hanya membangun bangunan ataupun benda yang diinginkan sesuka hati menjadikan Minecraft disukai semua umur.

Bonus: Warframe

PC: 40 GB |Android: – |iOS: –

Baru saja diumumkan ketika tulisan ini dikerjakan, pengembang Digital Extreme baru saja mengumumkan bahwa game free-to-play shooter mereka yaitu Warframe akan mendapatkan crossplay, cross save, dan bahkan versi mobile yang akan segera hadir. Bahkan nantinya pemain di mobile juga dapat bermain bersama-sama dengan pemain PC ataupun konsol.

Penutup

Image credit: Android Central

Itulah tadi 10+1 game PC yang dimainkan secara crossplay di mobile. Pastinya ada beberapa game crossplay lain yang belum kami masukkan ke dalam daftar ini. Namun setidaknya 10 game di atas bisa menjadi pilihan Anda yang mungkin menginginkan sebuah game yang dapat dimainkan di lebih dari satu platform. Atau mungkin Anda ingin bermain bersama teman yang hanya memiliki PC saja atau smartphone Android saja.

Ke depannya, kemungkinan besar akan lebih banyak lagi game-game berkualitas yang mendukung crossplay karena hardware yang lebih kuat dan juga implementasi teknologi yang lebih optimal. Mungkin, suatu saat nanti video game benar-benar tidak akan memiliki batasan, dengan para gamer bebas memilih platform apapun yang mereka inginkan atau miliki dan bermain bersama pemain lainnya dari platform yang berbeda-beda.

Ubisoft Umumkan Game Shooter Free-to-play Terbarunya, Tom Clancy’s XDefiant

Ubisoft akhirnya secara resmi mengumumkan game shooter gratis terbarunya yang terungkap memiliki nama Tom Clancy’s XDefiant. Dari yang mereka tunjukkan di trailer perdananya, keihatannya game ini akan menggunakan formula dari Overwatch dan Call of Duty.

Tom Clancy’s XDefiant akan menjadi game first person shooter (FPS) 6vs6 yang menggunakan karakter-karakter dari semesta Tom Clancy dengan masing-masing keunikannya. Setiap kelas akan memiliki persenjataan dan kemampuan yang berbeda-beda.

Ada empat faksi yang akan masuk ke dalam game ini yaitu Cleaners (Assault), Wolves (Tank), Echelon (Support), dan juga Outcasts (Healer). Sama seperti di Overwatch, nantinya setiap karakter akan memiliki kemampuan dan juga ultra masing-masing.

Uniknya, game ini dideskripsikan sebagai “adu tembak cepat yang dipertemukan dengan mosh pit punk-rock” — yang cukup aneh mengingat game shooter milik Tom Clancy biasanya bertema serius.

Hal ini bahkan diperkuat lewat penjelasan di website-nya yang mengatakan bahwa XDefiant akan mengajak para pemain ke garis depan dari semesta Tom Clancy di lokasi ikonik dalam kekacuan penuh warna.

Pergeseran tema ini pun berlanjut ke dalam gameplay karena Xdeviant terasa lebih kasual dan tidak terlalu taktis seperti game-game Tom Clancy sebelumnya. Gameplay yang ditawarkan dalam game ini lebih mirip Call of Duty lewat map sempit serta adu tembak yang cepat dan intens.

Di website resminya, Ubisoft memastikan ada dua macam game mode untuk XDeviant, yaitu Domination dan Escort. Ubisoft juga menitikberatkan pengalaman game-nya pada kostumisasi karakter, persenjataan, dan juga kombinasi kemampuannya dalam peperangan.

Namun hal ini memang tidak mengejutkan karena XDeviant dikembangkan oleh Ubisoft San Francisco yang dipipimpin oleh Mark Rubin. Mark sendiri sebelumnya bekerja untuk Activision sebagai produser eksekutif dari Call of Duty: Modern Warfare.

Para pemain yang berminat untuk mendaftar playtest-nya bisa langsung mendatangi website resmi XDefiant. Sedangkan game-nya akan hadir untuk platform PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series X|S, dan juga Stadia dan akan mendukung cross-play. Rencananya XDeviant akan dirilis pada 5 Agustus 2021 mendatang untuk wilayah Amerika dan Kanada saja. Sedangkan wilayah lain akan menyusul.

Rainbow Six Ectraction dan Rider Republic Ditunda Tanggal Rilisnya

Penundaan perilisan video game mungkin menjadi hal yang lumrah saat ini. Apalagi mengingat sudah banyak kasus perilisan yang tergesa-gesa malah membuat para gamer yang telah menunggu marah karena game-nya tidak jauh dari ekspektasi.

Seperti tidak ingin hal tadi terjadi, Ubisoft kini mengumumkan bahwa dua game terbaru mereka yaitu Tom Clancy’s Rainbow Six Extraction dan juga Riders Republic akan ditunda perilisannya.

Ubisoft mengatakan bahwa meereka mengubah tanggal rilis agar dapat mengumpulkan lebih banyak feedback dari para pemain.

Image credit: Ubisoft

“Tujuan dari keputusan untuk menunda kedua game ini adalah untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi para pemain untuk menguji (game tersebut), bermain langsung, dan memberikan feedback untuk memastikan bahwa kami membawa pengalaman terbaik dan memungkinkan kedua game tersebut mencapai potensi maksimalnya.” Ungkap Ubisoft dalam blog update-nya.

Ubisoft merasa bahwa keputusan mereka untuk menjadwalkan ulang perilsan kedua game mereka tersebut merupakan keputusan yang tepat untuk para fans dan juga performa jangka panjang dari game-nya.

Riders Republic kini direncanakan untuk dirilis pada 28 Oktober 2021 mendatang. Sedangkan Rainbow Six Extraction harus mundur hingga tahun depan, tepatnya pada Januari 2022. Penundaan ini sebenarnya merupakan penundaan kedua kali bagi kedua game tersebut.

“Ambisi kami terhadap Rainbow Six Extraction adalah untuk menghadirkan pengalaman AAA lengkap, yang mengubah cara Anda bermain dan berpikir tentang game kooperatif. Kami memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan waktu tambahan untuk mewujudkan visi ini sebagaimana mestinya pada Januari 2022.”  Ujar Ubisoft untuk Rainbow Six Extraction.

Image credit: Ubisoft

Rainbow Six Extraction sebenarnya bukanlah game yang benar-benar baru. Pada awalnya game ini direncanakan untuk menjadi ekspansi untuk Rainbow Six: Siege dengan nama Rainbow Six Quarantine. Setelah pengumumannya pada gelaran E3 2019, game ini memang seakan menghilang hingga akhirnya muncul kembali tahun ini dan berganti nama menjadi Extraction.

Sedangkan Riders Republic juga telah dikerjakan sejak 2017 lalu oleh Ubisoft Annecy yang sebelumnya mengerjakan game olahraga Ubisoft sebelumnya, Steep. Bila sebelumnya mayoritas olahraga ekstrim yang diangkat berhubungan dengan salju, Riders Republic lebih bervariasi mulai dari sepeda gunung, snowboarding, hingga wingsuit.

Take-Two Mulai Matikan Banyak Mod GTA

Seri Grand Theft Auto atau GTA tentu menjadi salah satu game yang dicintai oleh para gamer karena kehadiran berbagai macam mod yang dibuat oleh komunitasnya. Dan para modder tersebut tidak hanya memodifikasi satu game saja tetapi hampir semua seri-nya mulai GTA III hingga GTA V.

Sang pengembang Rockstar memang tidak terlalu mempermasalahkan para modder selama mereka tidak mempengaruhi GTA Online. Namun hal tersebut sepertinya berbeda dengan induk perusahaan mereka yaitu Take-Two Interactive.

Dalam beberapa hari ini, banyak modder yang melaporkan bahwa karya mereka mendapat “DMCA take-down” dari Take-Two. Mayoritas yang terkena penghapusan masal ini adalah mod untuk GTA San Andreas dan Vice City yang notabene sudah cukup lama. Salah satu mod paling besar yang terkena adalah GTA Underground.

Mod ambisius yang menggabungkan semua map dari game Rockstar di era 3D mulai GTA III, Vice City, San Andreas, Manhunt, dan juga Bully ini dihapus dari ModDB setelah mendapat peringatan dari Take-Two.

Sang modder yang menggunakan nama Silent mengutarakan rasa frustasi dan kekecewaannya lewat cuitan di akun Twitter-nya. Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2014 para modder mendapat apresiasi dengan muncul di Newswire milik Rockstar. Namun di 2021 para modder kini ketakuan bila mod yang telah mereka kerjakan dihapus begitu saja.

Take-Two memang tidak memberikan penjelasan mengapa mereka tiba-tiba melakukan perburuan terhadap mod-mod dari seri GTA ini. Apalagi take down yang dilakukan juga bersifat acak dan menarget mod-mod yang sudah lama dirilis.

Mod lain milik Kadakash yang hanya menaikkan resolusi tekstur dari game GTA San Andreas juga dihapus. Padahal mod-nya hanya memoles grafis original game-nya tanpa mengubah hal lain. Secara teori mod yang dibuat tersebut tidak melanggar aturan apapun sehingga harusnya aman bagi para pemain.

Sayangnya, Take-Two maupun Rockstar tidak memberikan penjelasan terkait take-down besar-besaran yang mereka lakukan ini. Bahkan Take-Two memperingatkan para modder untuk berhati-hati dan tidak membuat masalah karena ke depannya akan lebih banyak peringatan DMCA akan dikeluarkan untuk mod-mod lama GTA.

Stock Pesanan dan Analisa Performa Valve Steam Deck

Gebrakan yang dilakukan oleh Valve terhadap pasar konsol genggam sekaligus PC ini memang menjadi perhatian utama banyak gamer di seluruh dunia. Bahkan konsol yang masih dalam tahap pemesanan ini telah terjual habis.

Hal ini dilaporkan oleh banyak gamer lewat postingan media sosialnya dan juga di forum Reddit. Steam Deck baru diperkenalkan oleh Valve hanya sehari yang lalu (16 Juli 2021). Dan saat Valve membuka slot pemesanan, semuanya habis dipesan kurang dari satu jam saja.

Mayoritas calon pembeli ini mengalami eror pada website pemesanannya saat akan melakukan pembayaran. Bahkan beberapa kostumer mengatakan bahwa mereka terkunci untuk bertransaksi di Steam karena terlalu banyak menekan tombol pembelian.

Steam Deck memang menjadi gebrakan baru yang memungkinkan gamer untuk merasakan memainkan game-game PC kesayangan mereka secara portabel. Kehadiran Steam Deck ini sebelumnya telah ditebak sebelumnya lewat project rahasia Valve yang menggunakan kode nama SteamPal.

Meskipun diklaim mampu memainkan game-game yang ada di Steam Library para pemain, Steam Deck sayangnya belum menunjukkan performa lapangannya secara nyata. Padahal dalam video perkenalannya, Steam Deck diperlihatkan dapat memainkan game AAA terbaru seperti Star Wars: Jedi Fallen Order dan bahkan Control.

Seperti yang dibahas oleh Digital Foundry dalam video terbarunya, masalah performa dan kompatibilitas masih menjadi perhatian utama dari PC portabel ini. Mereka membandingkan Steam Deck dengan konsol next-gen paling terjangkau saat ini yaitu Xbox Series S.

Secara performa Steam Deck memang lebih lemah daripada Series X namun masih jauh lebih superior dari apa yang ditawarkan Nintendo Switch. Selain spesifikasi, sistem operasi yang diusung juga menjadi kekhawatiran banyak gamer.

Valve memang mengatakan bahwa pengguna mampu menginstal Windows ke dalam Steam Deck namun sistem operasi bawaannya adalah Steam OS yang berbasis Linux. Dan para game mengkhawatirkan masalah kompatibilitas yang akan mereka hadapi saat memainkan game nantinya.

Image credit: Valve

Solusi yang dipersiapkan Valve adalah teknologi mereka bernama “Proton”. Teknologi ini nantinya memungkinkan Steam Deck untuk menerjemahkan kode game Windows untuk dapat berjalan di Linux. Meskipun tentu tidak semua game dapat berjalan sempurna menggunakan teknologi ini.

Dan terakhir adalah masalah daya tahan, sebagai konsol genggam Steam Deck tentu akan terbentur dengan kapasitas baterai yang dimiliki. Meskipun secara tertulis baterai dari Steam Deck adalah 40 Whr, lebih dari dua kali lipat dari baterai yang dimiliki Nintendo Switch yaitu 16 Whr. Namun variasi game yang akan dimainkan tentu akan mempengaruhi daya tahan baterainya.

Valve dikabarkan akan mulai mengirimkan konsol Steam Deck pada Desember tahun ini. Dan pemesanan tahap kedua baru akan dibuka pada kuartal kedua 2022 mendatang. Jadi kelihatannya para gamer harus ekstra bersabar hingga tahun depan bila ingin memesan konsol ini.

Gundam Evolution Adalah Game Gundam FPS Free-to-Play Mirip Overwatch

Kabar baik bagi seluruh fans Gundam di seluruh dunia, karena Bandai Namco secara resmi mengumumkan game Mobile Suit Gundam terbarunya yang berjudul Gundam Evolution. Dan Bandai-Namco menghadirkan gameplay yang benar-benar baru untuk game satu ini.

Game ini merupakan kelanjutan dari informasi sebelumnya mengenai rencana besar Bandai Namco untuk Gundam, termasuk game baru yang difokuskan untuk esports.

Berbeda dengan game-game Gundam sebelumnya yang selalu menggunakan sudut pandang orang ketiga, Gundam Evolution akan menggunakan sudut pandang orang pertama yang otomatis membuat game-nya menjadi sebuah first-person shooter.

Banyak yang beranggapan bahwa gameplay dari Gundam Evolution ini mirip dengan game Overwatch. Anggapan tersebut muncul karena memang dari video gameplay trailer-nya ada beberapa aspeknya yang punya kemiripan dengan game FPS milik Blizzard tersebut.

Yang paling terlihat tentu adalah sistem permainannya, dengan 6vs6 pemain di dalam sebuah arena sempit yang membuat pertarungannya lebih konstan dan intens. Tampilan UI yang diusung pun memiliki kemiripan ala game shooter kompetitif lainnya yang memang mudah dibaca untuk para pemainnya.

Akan ada 3 mode yang telah dikonfirmasi yaitu ‘Point Capture‘, yang akan membuat kedua tim bertarung untuk mempertahankan kontrol terhadap area tertentu dalam map. Sedangkan ‘Domination‘ mengharuskan kedua tim untuk mendominasi 3 titik dalam map.

Dan terakhir adalah ‘Destruction‘ yang mirip dengan sistem klasik Counter Strike yang mengharuskan satu tim untuk menyerang dan menghancurkan objektif sedangkan tim lainnya bertahan.

Gundam Evolution nantinya akan menghadirkan berbagai mecha Gundam dari berbagai seri yang nantinya akan memiliki kemampuan uniknya masing-masing. Untuk awalnya, setidaknya sudah ada 12 Gundam yang telah resmi dikonfirmasi dalam website resminya, yaitu:

  • RX-78-2
  • Barbatos
  • ZakuII
  • Sazabi
  • ∀ Gundam
  • GM Sniper II
  • Methuss
  • Pale Rider
  • Asshimar
  • Dom Trooper
  • Guntank
  • GM

Gundam: Evolution direncanakan untuk meluncur  pada tahun 2022 mendatang dan akan menjadi game free-to-play untuk platform PC. Sayangnya Bandai Namco hanya mengkonfirmasi jadwal rilis untuk Jepang dan belum ada kejelasan kapan game ini akan dirilis untuk wilayah di luar Jepang.