Bukalapak dan Bareksa Resmikan Peluncuran BukaReksa

Hari ini, (19/1) Bukalapak dan Bareksa meresmikan peluncuran BukaReksa untuk menyasar pengguna Bukalapak yang kini jumlahnya mencapai 11,2 juta orang. Produk reksa dana ini dijamin oleh Bareksa adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh OJK, baik dari agen penjual reksa dana maupun perusahaan pembuat produk reksa dana.

Ketua Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan produk ini merupakan inovasi yang baik dan berjalan searah dengan upaya regulator untuk terus meningkatkan kedalaman pasar modal di Indonesia. Menurut dia, kunci terpenting dalam meningkatkan jumlah investor adalah membuat terobosan inovasi dan sosialisasi yang masif.

Dalam hal ini kaitannya bagaimana membuat kerja sama dengan antar perusahaan untuk kemudahan akses saat membeli reksa dana. “Hari ini menjadi penting bagi perkembangan pasar modal bisa dapat lebih berkembang. Kami berharap bakal ada kerja sama berikutnya yang bisa dilakukan agar akses masyarakat untuk membeli reksa dana kian mudah,” ujarnya, Kamis (19/1).

Menurut data OJK, sepanjang tahun lalu total dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana sebesar Rp338,6 triliun. Bila dibandingkan dengan nilai produk domestik bruto (PDB) di 2015 sebesar 11.540,8 triliun, nilai ini hanya sekitar 2,93% saja. Sementara, dari jumlah investor reksa dana di Indonesia juga masih sedikit, per 26 Agustus 2016 jumlahnya tercatat sebesar 340.869 orang, atau hanya sekitar 0,13% dari total populasi.

BukaReksa adalah instrumen investasi reksa dana berjenis pasar uang yang sengaja dibuat oleh PT CIMB-Principal Asset Management sebagai manajer investasi. Perusahaan akan menempatkan dana investasi dengan porsi di deposito sebesar 45%-50%, kas 5%-10%, dan obligasi 40%-50%.

Untuk mengakses fitur BukaReksa, calon investor hanya diharuskan memiliki akun Bukalapak dan memiliki saldo di BukaDompet dengan minimal investasi Rp 10 ribu. Pengguna bisa mengakses fitur BukaReksa di halaman BukaDompet atau menu MyLapak. Sebelum membeli reksa dana, pengguna harus melakukan pengisian formulir lalu mendapatkan notifikasi bahwa pembukaan rekening telah disetujui.

Untuk pembelian reksa dana, prosesnya hanya memakan waktu satu hari kerja. Sementara ini, BukaReksa baru bisa diakses lewat situs desktop Bukalapak saja. Diharapkan dalam waktu dekat pengguna sudah bisa mengaksesnya lewat aplikasi Bukalapak dengan tampilan yang lebih user friendly.

“Fitur BukaReksa sudah tayang di situs Bukalapak sejak kurang lebih dua minggu lalu. Responsnya positif, sudah menjaring lebih dari 6 ribu investor dengan dana kelolaan di bawah Rp10 miliar. Ke depannya kami akan sempurnakan tampilan sehingga bisa diakses melalui mobile web dan aplikasi,” terang Co-founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid.

Bagi Bukalapak, peluncuran fitur ini menjadi salah satu diversifikasi bisnis perusahaan di luar marketplace dengan menyasar layanan jasa keuangan (fintech). Sekaligus meningkatkan utilisasi fitur BukaDompet sebagai layanan dompet elektronik yang disediakan Bukalapak untuk menyimpan dana hasil penjualan dan dana hasil pengembalian transaksi.

Sejauh ini Bukalapak sudah memiliki beberapa layanan fintech lainnya, seperti BukaModal. BukaModal memungkinkan pelapak (istilah penjual di Bukalapak) untuk mendapatkan pinjaman modal dari Bank BTPN dan Modalku. Fitur ini khusus untuk pelapak yang sudah berjualan lebih dari enam bulan.

“Diversifikasi bisnis wajar untuk dilakukan, akan tetapi saat ini bisnis marketplace tetap jadi yang kontribusi bisnis terbesar di Bukalapak.”

Segera siapkan produk baru lainnya

Dalam satu bulan mendatang, Bukalapak akan terus memantau perkembangan BukaReksa dengan melakukan banyak penyempurnaan agar makin dapat menarik pengguna baru. Selain itu, Fajrin memastikan pihaknya terbuka untuk meluncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat.

“Kami lihat dulu progress BukaReksa. Tidak menutup kemungkinan kami akan luncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat, sudah ada diskusi dengan beberapa manajer investasi.”

Bareksa sebagai pemegang lisensi APRD juga akan terus menggandeng beberapa perusahaan teknologi untuk menjadi gerai perpanjangan tangan dalam penjualan instrumen reksa dana.

Co-founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan pihaknya akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya. Saat ini masih dalam tahap diskusi, sehingga belum bisa diungkap identitas perusahaannya.

Karaniya bilang perusahaan akan menangkap seluruh peluang kerja sama mulai dari perusahaan e-commerce, dompet elektronik, dan travel agent online (OTA). “Kami buka semua peluang agar akses membeli reksa dana jadi makin mudah,” pungkasnya.

Prospek Cerah Transformasi Ritel Fisik ke Ranah Digital

Untuk kedua kalinya acara tahunan Internet Retailing Expo (IRX) Indonesia 2017 diselenggarakan, mulai dari hari ini (18/1) sampai besok di Jakarta. Acara ini menjadi ajang bertemunya para penjual, peritel multi-kanal, dan peritel online dengan para penyedia utama dan belajar dengan saling berbagi pengalaman dan implementasi studi kasus.

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey mengatakan bisnis e-commerce merupakan suatu upaya transformasi yang harus dilakukan peritel offline. Sebab, gaya hidup masyarakat yang mulai bergeser ke arah digital, sekaligus melayani generasi muda sebagai konsumen baru.

“Bisnis e-commerce itu jadi melengkapi jalur distribusi peritel, kita kan tahu generasi muda saat ini ingin sesuai yang lebih cepat dan efektif lewat pemberdayaan internet. Jangan lupa gen y itu baru mulai ada sejak 2-3 tahun terakhir, masih ada gen x yang masih cenderung belanja di toko offline. Makanya kita harus berupaya mentransformasikan toko offline mengikuti perkembangan zaman dengan mengadopsi teknologi,” ucap Roy saat acara IRX Indonesia 2017, Rabu (18/1).

Pihaknya menilai keberadaan toko offline masih akan tetap dibutuhkan ke depannya. Pasalnya, ada beberapa jenis barang yang membutuhkan kenyamanan saat digunakan, misalnya seperti kosmetik, baju, celana, sepatu, dan lainnya.

Perlu adanya inovasi baru lewat pemanfaatan teknologi digital yang diterapkan dalam toko offline untuk menjadi nilai tambah yang bisa konsumen dapatkan dibandingkan saat berbelanja online.

Salah satu teknologi yang bisa diadopsi oleh peritel adalah teknologi RFID (Radio Frequency Identification) ditanamkan dalam supermarket. Semua barang belanjaan akan langsung terhitung dan secara otomatis akan mengurangi saldo kartu kredit. Teknologi ini sudah ada di negara maju dan salah satu pemain e-commerce yang sudah menggunakannya adalah Amazon.

“Kami terus berupaya untuk update dan transformasi bisnis, sebab digital adalah suatu keniscayaan. Terlebih gaya hidup masyarakat yang sudah berubah. Peritel dengan teknologi harus berjalan bersama dan saling melengkapi.”

Kontribusi bisnis e-commerce terhadap ritel di prediksi naik dua kali lipat

Aprindo memprediksi nilai transaksi yang dikontribusikan oleh bisnis e-commerce terhadap total bisnis ritel pada tahun ini dapat naik dua kali lipat sebesar 1,2%-1,5%. Adapun nilainya diperkirakan mencapai Rp2,64 triliun sampai Rp3,3 triliun.

Posisi tahun lalu, kontribusi bisnis e-commerce baru mencapai kisaran 0,7% dengan nilai transaksi sekitar Rp1,4 triliun. Secara industri ritel, Aprindo memprediksi tahun ini dapat tumbuh 10%-12% dengan kisaran nilai Rp220 triliun sampai Rp224 triliun.

Angka ini diharapkan naik dibandingkan pencapaian dari dua tahun sebelumnya. Di mana nilai transaksi industri ritel di 2015 sebesar Rp181 triliun dengan pertumbuhan 8% secara year-on-year. Kemudian, di 2016 tumbuh 10% dengan kisaran nilai transaksi Rp200 triliun.

“Sejak tahun lalu, industri ritel belum dalam tahap pemulihan (recovery). Sekarang kita berharap tahun ini tumbuhnya di kisaran 10%-12% karena sangat bergantung pada situasi politik, di mana ada 110 kotamadya yang akan melakukan pilkada sepanjang tahun ini.”

Sebagai catatan, nilai transaksi yang dicatat Aprindo merupakan gabungan dari peritel modern yang terdiri dari lima jenis usaha, yakni minimarket, supermarket, hypermarket, convenience store, dan kulakan. Sementara, peritel tradisional dan pasar rakyat tidak termasuk ke dalam anggota Aprindo.

Beberapa anggota Aprindo di antaranya Matahari, MAP, Alfamart, dan Indomaret. Adapun total anggota Aprindo saat ini mencapai 35 ribu toko dengan 600 perusahaan. Dari seluruh anggota, 25% di antaranya belum bertransformasi ke digital.

“Yang belum masuk ke bisnis online itu, rata-rata adalah lokal ritel di daerah-daerah. Mereka itu belum masuk [ke bisnis online] karena sangat bergantung pada aspek kapital dan pengetahuan. Namun pemain jejaring remote ritel sudah semuanya merambah ke bisnis e-commerce.”

Roy berharap, peritel yang sudah bertransformasi diharapkan untuk terus mengedukasi dan memberikan kemudahan bagi konsumen. Pasalnya, belum seluruh konsumen Indonesia yang mau berbelanja online karena belum merasa nyaman.

Kemendag segera terbitkan Peraturan Pemerintah

Sebagai tindak lanjut dari roadmap e-commerce, Kementerian Perdagangan akan segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Transaksi Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Saat ini sudah hampir final dan sedang mempertimbangkan apakah perlu memasukkan penerapan pajak bagi perdagangan berbasis elektronik.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menjelaskan regulasi ini ditargetkan akan terbit sebelum kuartal I/2017. Nantinya PP ini akan mengatur penyelenggaraan bisnis marketplace, bagaimana tata caranya, dan siapa penyelenggaranya. Selain itu, mewajibkan pelaku usaha menyediakan informasi dan data perusahaan yang benar, serta menyediakan izin pelaporan untuk mencegah tindakan ilegal di dunia maya.

“Pada prinsipnya PP ini akan mengatur dua aspek, light touch regulation dan safe harbour. Aturan ini tidak akan mengatur secara ketat, tapi tetap dapat mengendalikan beberapa aspek pendukung ekosistem e-commerce,” terang Oke.

Menurut Oke, dengan kerja sama yang erat dari pelaku usaha dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, pemerintah sangat optimis dengan masa depan bisnis e-commerce Indonesia yang dapat menjadi motor penting dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Internet Retailing Expo Indonesia 2017

Pergub Laporan RT/RW Dicabut Sementara, Qlue Ikuti Arahan Pemda DKI Jakarta

Aplikasi sosial media Qlue memastikan pihaknya mengikuti arahan Pemda DKI Jakarta setelah Pergub No 903 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi RT dan RW di DKI Jakarta, untuk sementara dicabut. Pihak Qlue menyadari keputusan untuk menerapkan aturan pelaporan RT/RW di Qlue, yang dihargai dengan insentif, kurang sosialisasi yang matang sehingga memicu protes di lapangan.

Sebelumnya, Pergub tersebut menginstruksikan bahwa ketua RT/RW wajib melaporkan kejadian 3x sehari dan dihargai insentif sebesar Rp 10 ribu untuk RT dan Rp 12.500 untuk RW per laporan sebagai dana operasional RT/RW.

Aturan ini tertulis dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 2432 Tahun 2016 tentang Pemberian Uang Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi kepada RT/RW. Pergub tersebut ditandatangani Gubernur (non aktif) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada 25 Oktober 2016 dan berlaku surut terhitung 6 April 2016.

“Kami menyadari sosialisasi aturan ini masih kurang sih, makanya banyak warga yang protes. Oleh karena itu, Pak Ahok [panggilan akrab Basuki] melihat dari segi teknis perlu dievaluasi lagi dan sosialisasi perlu merata. Makanya Pak Ahok mengambil keputusan tersebut,” ujar Head of Marketing Communication Qlue Edelweiss kepada DailySocial.

Menurut Edelweiss, pencabutan Pergub tidak begitu memberi pengaruh bagi layanan Qlue karena pengguna masih tetap bisa melaporkan permasalahan lain di sekitar masyarakat. Pihaknya juga akan berusaha untuk tetap sejalan dengan arahan pemda setempat yang ingin menyediakan solusi smart city, dengan menyediakan teknologi yang terintegrasi.

Dampak pencabutan sementara ini adalah tingkat penggunaan jasa Qlue yang akan menurun. Dikutip dari Kumparan, setelah Pergub dicabut sementara dan Gubernur petahana cuti, jumlah pelaporan turun drastis.

“Sejak Pak Ahok cuti dan Keputusan Gubernur dicabut, angka pelaporan berkurang. Turunnya jauh,” ujar CEO Qlue Rama Raditya tanpa menjelaskan detil persentasenya.

Edelweiss menerangkan Pergub ini sifatnya dicabut sementara sehingga ada kemungkinan akan diberlakukan kembali. Namun pihaknya belum bisa menentukan kapan waktunya. Pemda DKI mengungkapkan akan kembali mengevaluasi isi peraturan tersebut dan sistem yang dimiliki Qlue.

“Kemungkinannya ada [aturan diberlakukan]. Soalnya saat Pergub dicabut, Pemda ingin mengevaluasi sistem. Dari sisi kami, cukup fleksibel karena kami mengikuti keputusan dari Pemda dan SOP dari dinas-dinasnya.”

Setelah Pergub dicabut, Gubernur mengeluarkan Pergub baru. Ketua RT/RW kini hanya harus membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) per tiga bulan sebagai syarat mendapatkan dana operasional untuk tiga bulan berikutnya.

Saat aturan laporan wajib tiga kali sehari ini diberlakukan, banyak pengurus RT/RW disebutkan melayangkan protes keberatan. Selain merasa dihina karena dianggap bukan bekerja untuk abdi masyarakat, mereka menganggap pelaporan wajib tiga kali sehari dirasa terlalu membebani.

Perhatikan Empat Hal Ini Sebelum Memangkas Anggaran Belanja Startup

Memangkas anggaran belanja itu bukan hal yang buruk, apabila tujuannya untuk keberlangsungan perusahaan dan bisa tetap fokus berbisnis. Awal tahun adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan keputusan ini. Artikel berikut akan lebih dalam menjelaskan apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memangkas anggaran belanja:

1. Pikirkan karyawan

Efisiensi jumlah karyawan merupakan isu yang sangat sensitif. Di satu sisi, dapat memberikan keuntungan yang terbesar bagi perusahaan karena ongkos gaji yang haru di bayar menjadi beban tetap, meski pada saat bisnis Anda sedang naik daunnya.

Sebaiknya Anda pikirkan dari posisi teratas perusahaan. Jika perusahaan startup menggaji dengan angka yang besar untuk mempekerjakan direktur keuangan atau pemasaran, apakah ini diperlukan bagi perusahaan Anda?

Anda perlu gunakan perputaran (churn) alami saat meninjau peran karyawan. “Ketika karyawan mundur, Anda akan mulai merasakan tugas yang mereka kerjakan sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan,” ucap CEO Funding Options Conrad Ford.

Daripada bergegas mencari pengganti karyawan baru, sebaiknya Anda tinggalkan pekerjaan yang sudah ditinggalkan karyawan lama untuk dikerjakan timnya. Dari sini akan terlihat bagaimana cara mereka mengoptimalkan waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan bila diurut dari segi tingkat urgensinya.

“Strategi ini akan membantu karyawan dalam mengoptimalkan pekerjaan mereka. Sebab seiring waktu, mereka akan jadi lebih fokus pada aktivitas, bukan hasil.”

Tindakan ini akan lebih tepat, daripada Anda mengatakan “selesaikan pekerjaan A karena ini sangat penting”. Dengan sendirinya tim akan memperlihatkan produktivitas yang maksimum. Inilah salah satu bentuk terbesar penghematan biaya.

2. Tinjau pemasok

Beberapa pengehamatan yang paling berharga biasanya datang dari belanja perusahaan bulanan. Awal tahun adalah waktu yang paling tepat untuk meninjau harga barang yang dijual pemasok.

Pemasok itu sangat mudah memainkan harga, sehingga seringkali ongkos belanja yang Anda keluarkan lebih dari bujet seharusnya. Sebaiknya Anda lakukan peninjauan secara rutin harga jual yang diberikan pemasok untuk perusahaan Anda.

Kemudian, diskusikan ke pemasok tersebut untuk negosiasi harga yang tetap. Kemungkinan besar, para pemasok akan memilih untuk fleksibel demi menjaga bisnisnya dengan Anda.

3. Pantau biaya tak terduga

Perhatikan biaya tak terduga yang tanpa Anda sadari terus keluar setiap bulannya. Salah satu contohnya, biaya service untuk klien dengan membelanjakan barang mewah atau menyediakan fasilitas hiburan yang sebenarnya kurang bermanfaat bagi karyawan.

Jika Anda menyediakan fasilitas di kantor, pastikan mereka benar-benar menghargainya. Jika hal kecil bisa membuat karyawan bahagia, Anda harus pastikan rutin membayar fasilitas tersebut.

4. Bekerja secara remote

Menjual kantor dan segala propertinya, mungkin dapat menjadi penghematan biaya terbesar. Keputusan ini bisa dipilih bergantung dari bisnis inti perusahaan Anda. Ketika bekerja secara remote, Anda perlu pahami bahwa ada keuntungan dan kelebihannya.

Tiga Langkah Mentransformasi Ulasan Negatif ke Positif

Saat ini penilaian dan ulasan secara online yang datang dari konsumen, menjadi sangat berarti untuk peningkatan kualitas produk, kendati kebanyakan komentar yang datang ke Anda berasal dari sumber anonim. Ulasan positif membawa keuntungan karena ada lahan pemasaran gratis untuk Anda. Sementara ulasan negatif malah sebaliknya. Di mana mereka akan menakut-nakuti calon konsumen dan orang-orang yang sudah pernah membeli produk Anda, alih-alih membuat keuntungan bagi kompetitor bisnis Anda.

Tidak mengherankan, apabila saat ini mulai banyak produk yang lebih mendorong konsumen untuk memberikan ulasan yang positif dan berusaha sebaik mungkin menangkal ulasan negatif. Misalnya, terlihat dari banyak beredarnya ulasan palsu demi menangkal ulasan negatif, pemerasan, dan pencemaran nama baik.

Mengapa begitu banyak penjual yang sangat menghindari nilai dari komplen konsumennya? Padahal, bagi perusahaan dari berbagai skala dapat menjadikan ulasan negatif menjadi hasil positif. Sebab pada dasarnya ulasan itu -baik positif ataupun negatif merupakan hadiah yang berharga dan sayangnya sedikit orang yang memahami hal tersebut.

Ulasan negatif itu sebenarnya mengarahkan potensi bisnis Anda ke arah yang positif, misalnya retensi yang lebih baik, tumbuhnya pendapatan, dan pengakuan dari publik. Hal ini butuh didekripsi terlebih dahulu dengan berbekal mental yang kuat, tergantung bagaimana menginterpretasikannya ketika menghadapi kejadian ini.

Artikel ini akan membahas lebih dalam langkah apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mentransformasi ulasan negatif menjadi positif:

1. Selalu beri tanggapan

Sebagai pemilik bisnis, Anda berusaha untuk mencegah timbulnya ulasan negatif dan bersikap tak acuh terhadap masukan negatif yang Anda terima. Padahal, kenyataannya bila memakai perbandingan dari 27 konsumen yang sudah memakai produk Anda yang mengeluh hanya satu orang.

Dalam dunia digital, setiap keluhan yang masuk dari SMS, email, atau Twitter, kemungkinan besar tidak terjawab oleh Anda sangat besar sekali, sekitar 70%. Anda mengira keluhan itu akan menghilang dengan sendirinya, jika Anda mengindahkannya sama sekali.

Sekitar 38% orang yang menyampaikan keluhan negatif, menyampaikan bahwa sebenarnya mereka sudah cukup puas bila perusahaan bersangkutan mengatakan ucapan minta maaf.

Yang lebih mencengangkan, sekitar 70% konsumen yang mengeluh negatif akan kembali menggunakan produk Anda, apabila keluhan mereka terselesaikan.

Sebaiknya Anda selalu pantau akun Twitter, memastikan semua keluhan sudah terjawab dan terselesaikan dengan cepat. Pasalnya, konsumen akan sangat menghargai perusahaan yang peduli terhadap keluhan mereka dan memberitahunya secara publik.

Anda harus terbuka dan jujur terhadap semua ulasan negatif yang masuk. Komunikasikan kepada mereka bagaimana komitmen Anda untuk menyelesaikan semua keluhan yang Anda terima. Komunikasi yang baik itu memainkan peran penting dalam merespons dan mengelola ulasan negatif.

2. Segera bertindak

Terkadang Anda dapat merespons secara langsung keluhan negatif dari konsumen dari berbagai platform, seperti Google Play, Yelp, atau App Store.

Masukan, terutama kritik, memberikan wawasan yang berharga bagi Anda bagaimana cara mengetahui apa yang konsumen inginkan. Pergunakan masukan tersebut untuk membuat penawaran dan memenuhi permintaan konsumen. Jika konsumen mengeluh tentang kurangnya penawaran dari Anda, pertimbangkan dengan serius apakah perlu menambahkan produk atau layanan baru yang masuk akal dan cocok untuk mereka.

Pikirkan apakah layanan baru tersebut hanya akan berguna bagi segelintir konsumen saja atau tidak. Untuk itu lakukan validasi pasar.

3. Menyediakan jalur khusus keluhan

Rating satu bintang yang diberikan konsumen kepada Anda tidak bisa dianggap sebagai masukan yang sia-sia. Rating dan masukan yang diberikan secara online itu terkadang hanyalah satu-satunya cara konsumen dapat berkomunikasi dengan produk yang Anda miliki. Hanya saja dilakukan secara publik, sehingga dapat diketahui calon konsumen dan kompetitor.

Solusinya adalah menyediakan jalur khusus keluhan sebelum konsumen memberikan keluhan secara publik misalnya membuat alamat email khusus. Pastikan akun email tersebut dikelola oleh tim yang mampu mengatasi semua keluhan konsumen. Cara lainnya menyediakan portal online yang disertai nomor telepon customer service yang dapat dihubungi.

Mengenal Derrma, Hubungkan Donasi dengan Marketplace Jual Beli Online

Pekan lalu (13/1), sebuah marketplace online lokal hadir meramaikan persaingan layanan e-commerce di Tanah Air. Namanya Derrma. Secara sepintas Derrma memang seperti bisnis e-commerce pada umumnya, menghubungkan penjual dengan pembeli. Namun yang berbeda, Derrma mengusung konsep donasi yang terhubung langsung dengan yayasan sosial resmi.

Founder dan CEO Derrma Ragil Bayu Adhi menjelaskan pihaknya mendirikan Derrma dikarenakan dibalik dari pesatnya perkembangan internet, masih banyak pihak yang kurang beruntung dan membutuhkan bantuan sosial. Lagipula, dia mengklaim belum ada layanan marketplace yang secara khusus menyediakan jasa donasi di dalam layanannya.

“Derrma itu core business-nya adalah jual beli sekaligus berdonasi. Kami menyatukan donasi dalam sistem, sehingga semuanya transparan dan bisa dilacak penggunaan donasinya,” ucapnya kepada DailySocial, Senin (16/1).

Dalam proses bisnisnya, penjual dapat menjajakan barang entah baru atau bekas di platform Derrma. Penjual akan diajak untuk berdonasi mulai dari 1%-100% dari harga jual barang. Dari bisnis ini, perusahaan akan mengambil fee sebanyak 5% dari total nominal yang didonasikan.

Mereka juga dapat memilih yayasan mana yang akan mendapatkan donasi. Saat ini sudah ada 12 yayasan yang sudah terhubung di platform Derrma, di antaranya Aksi Cepat Tanggap (ACT), Yayasan MIS Darul Ulum di Ambalawi, Nyra Foundation, Yayasan KKSP, Yayasan Kasih Anak Kanker, dan lainnya.

Penyaluran donasi dapat dipantau dengan fitur riwayat donasi yang terpampang secara transparan di setiap halaman yayasan. Untuk yayasan yang ingin bergabung, sebelumnya mereka harus mendaftar dan melalui proses verifikasi terlebih dahulu.

“Tujuan kami menghadirkan donasi sebagai core business Derrma untuk mengusung platform ini sebagai cashless donation pertama di Indonesia.”

Ragil mengaku, untuk proses ide awal hingga kini semua pengeluaran bersumber dari kantong sendiri (bootstrap). Pihaknya melakukan strategi pemasaran dengan bujet minim.

Mereka mendekati yayasan untuk jadi mitra, merek lokal yang sudah memiliki basis kuat untuk diajak menjadi merchant, dan menggaet para public figure yang memiliki proyek sampingan, seperti Afgan, Rossa, dan Ricky Harun.

“Sumber dana kami masih boostrap, makanya strategi pemasarannya masih mengutamakan berbujet minim. Kami mau lihat dulu beberapa bulan ke depan dari strategi ini, baru melanjutkan penggalangan dana ke investor.”

Pihaknya juga akan mendorong pertumbuhan bisnis lewat peluncuran aplikasi untuk smartphone. Rencananya pada pertengahan tahun ini bisa diluncurkan. Seluruh strategi ini diharapkan bisa menciptakan awareness sekaligus angka transaksi dan donasi bisa lebih signifikan.

Tak hanya itu, Ragil mengungkapkan pihaknya menargetkan pendirian Derrma Foundation agar pemanfaatan donasi bisa makin meluas. Tidak hanya hanya untuk ranah lokal, tapi bisa menembus global.

“Kami berharap secepatnya bisa mendirikan Derrma Foundation agar bisa memayungi para relawan dan komunitas di berbagai yang ingin bekerja untuk sosial,” pungkasnya.

Marketplace sebagai saluran berdonasi

Selain Derrma, sebelumnya sudah ada Tokopedia yang lebih dahulu meluncurkan layanan donasi secara online. Ada dua jalur yang ditawarkan TopDonasi100 dan TopDonasiBebas. Untuk TopDonasi100 diperuntukkan pengguna Tokopedia menyalurkan Rp100 setiap berbelanja, dana akan disalurkan lewat lembaga sosial yang sudah bekerja sama yakni Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.

Sementara TopDonasiBebas ditujukan untuk mereka yang ingin berdonasi tanpa belanja terlebih dahulu. Donasi akan disalurkan melalui Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB), Badan Amil Zakat Indonesia (Baznas), Dompet Dhuafa, dan Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU.

Lima Alasan Mengapa Startup Perlu Pertimbangkan Konsep Pelokalan Situs

Pelokalan situs adalah suatu keniscayaan bagi startup yang ingin ekspansi ke kancah global. Penggunaan bahasa hingga kini jadi salah satu hambatan utama saat berbisnis, maka dari itu untuk berkembang di pasar global perlu menerapkan bahasa lokal dalam setiap kegiatan pemasarannya.

Pelokalan tidak hanya berbicara tentang alih bahasa, tetapi membuat calon konsumen merasa bahwa bisnis yang Anda jalani ini sudah menjadi bagian dari adat istiadat dan budaya setempat. Konsep pelokalan menjadi cara pengembangan bisnis yang terbaik karena mendobrak hambatan dari perbedaan geografis.

Artikel berikut akan membahas lebih jauh mengapa startup perlu mempertimbangkan pelokalan situs tahun ini:

1. Memecahkan hambatan dalam berbahasa

Jika startup Anda bergerak di bisnis B2B atau B2C, maka tujuan Anda berbisnis adalah menjual produk sebanyak-banyaknya untuk pelanggan demi meraih profit. Penggunaan bahasa jadi lebih menyesuaikan dengan kondisi yang berlaku di tempat tersebut, bagi calon konsumen pun jadi lebih mudah saat mengakses situs Anda karena mereka jadi terasa lebih familiar.

Pelokalan situs telah membantu orang dalam meningkatkan peluangnya di berbagai pelosok di seluruh dunia. Terlebih, bisnis Anda akan diakui sebagai pemain skala internasional dan memiliki konten situs yang jelas dan mudah dimengerti. Pertanda ini adalah suatu bentuk kredibilitas dasar.

Setelah mengalihbahasakan situs Anda ke berbagai bahasa, Anda akan dengan mudah meminta konsumen dari mana pun mereka untuk meninjau layanan atau produk Anda. Penyediaan informasi yang komprehensif dan dipercaya akan membantu situs Anda sebagai sumber yang memiliki reputasi baik di pasar internasional.

2. Dapat menekan biaya secara efektif

Menyediakan multibahasa dalam situs artinya Anda mulai menguji pasar dan berinvestasi tanpa harus membentuk sebuah tim baru. Sebagai pemilik bisnis, Anda akan menghindari biaya overhead. Pasalnya, Anda hanya akan meningkatkan investasi jika penjualan tumbuh di dalam situs saja.

3. Mengurangi tingkat kompetisi SEO

Saat ini banyak orang yang berlomba untuk berada di peringkat satu di halaman pertama mesin pencari. Kebanyakan startup menyadari betapa pentingnya SEO dalam situs mereka untuk meningkatkan bisnisnya. Makanya mereka sangat bekerja keras untuk mendapatkan kata kunci SEO kombinasi yang terbaik dalam situs.

Namun, SEO hanya kompetitif ketika menggunakan bahasa Inggris. Ketika situs Anda tidak menggunakan bahasa Inggris, maka tingkat kompetisinya jadi turun. Ini hal yang lumrah, mengingat tidak banyaknya orang yang membuat konten dari bahasa selain Inggris.

Dengan pelokalan situs, Anda akan membuka pintu untuk peringkat dalam kata kunci yang kurang kompetitif dalam bahasa lain. Akibatnya, trafik situs Anda akan meningkat. Manfaat lainnya, pertumbuhan Authority Domain akan membantu peringkat situsAnda jadi lebih baik di kancah dalam negeri.

4. Meningkatkan engagement konsumen

Kesan pertama konsumen tidak hanya saat membeli barang secara fisik saja, tetapi juga saat berbisnis online. Ketika Anda ingin membangun kredibilitas, pastikan semua konsumen sudah memiliki pengalaman positif saat mengunjungi situs Anda. Hal ini berguna untuk meningkatkan interaksi antara pelanggan dengan bisnis di kemudian hari.

Jika calon konsumen sudah menemukan apa yang mereka inginkan, kemungkinan untuk kembali dan membawa konsumen lebih banyak lagi bakal lebih tinggi bakal terjadi. Mereka akan memasarkan situs Anda dengan memberi rekomendasi dari mulut ke mulut.

5. Pengakuan merek global

Jika banyak konsumen mengenali merek Anda, maka keuntungan cenderung terus meningkat. Melakukan pelokalan situs yang tepat akan membuat merek Anda dikenal di seluruh dunia. Jika Anda dapat berbicara dengan calon konsumen dengan memakai bahasa asli mereka, maka konsumen akan lebih nyaman dengan produk Anda dan mengandalkan Anda sebagai solusi pemenuhan kebutuhan.

Tujuan utama pelokalan situs adalah meningkatkan jumlah konsumen dan meningkatkan angka penjualan. Dengan strategi pelokalan yang tepat, maka proses akuisisi konsumen baru dan meningkatkan penjualan akan jadi lebih mudah.

Tujuh Pertanda Salah Memilih Partner Bisnis

Kolaborasi bisnis menjadi suatu keniscayaan, terlebih bila tujuannya ingin mengembangkan bisnis ke jenjang yang lebih tinggi. Jarang sekali menemukan suatu perusahaan, terutama startup, yang mampu tumbuh berkat kemampuan sendiri (beragam hal dikomandoi oleh satu orang).

Akan tetapi tidak semua kolaborasi bisnis berjalan mulus, di tengah jalan tiba-tiba perkembangan tidak sesuai apa yang dibayangkan sejak awal. Atau kondisi lebih parah, mitra kerja menunjukkan sikap yang mengarah ke sisi negatif. Artikel berikut akan membahas lebih jauh pertanda apa saja yang menandakan bahwa Anda sudah salah memilih kerja sama bisnis:

1. Lebih banyak bermimpi daripada bertindak

Kasus ini tidak selalu terjadi dalam kerja sama bisnis. Menurut Angela Delmedico dari Elev8 Consulting Group, pihaknya pernah mengalami kejadian ini ketika beberapa startup mendekati perusahaannya dengan iming-iming pembayaran akan dilakukan ketika bisnisnya mendapat pendanaan atau ketika bisnis sedang tinggi-tingginya.

Tawaran ini sangat tidak sesuai dengan model bisnis yang dianut oleh Delmedico. Sebab semua orang itu punya ide, langkah eksekusi dan membawa ide tersebut ke pasar adalah kunci terpenting dalam meraih kesuksesan.

2. Tidak ada ketertarikan

Jessica Baker dari Aligned Signs mengatakan, ketika Anda tidak dapat menargetkan konsumen secara spesifik, berarti ada kemungkinan bisnis Anda tidak berhasil. Untuk itu, menurutnya sebaiknya Anda lakukan riset pasar. Cari tahu demografi konsumen Anda, mulai dari usia, jenis kelamin, lokasi, dan apa ketertarikannya.

3. Mereka tidak menjelaskan alasan melakukan kemitraan bisnis

Steven Buchwald dari Buchwald & Associates menerangkan, perusahaan itu memiliki taste masing-masing. Tapi dia menemukan ada beberapa ciri kesalahan umum dari orang-orang yang mengandalkan praktik saat berbisnis. Salah satunya sangat bergantung pada unsur konsep, contohnya seperti kemajuan karier, desakan untuk berkolaborasi demi mendapat kesempatan yang lebih besar, namun disertai keengganan untuk elaborasi lebih dalam.

4. Terlalu terburu-buru

Kejadian ini sering kali dirasakan oleh beberapa founder startup. Salah satunya, Ben Walker dari Transcription Outsourcing LLC. Dia menceritakan sudah beberapa kali jadi korban dari mitra bisnisnya. Tiba-tiba seseorang datang ke tempat Anda untuk menawarkan kerja sama dan sangat berusaha agar bisa dekat dengan Anda.

Dia sering kali terhenyuh dengan penawaran-penawaran tersebut dan dengan cepat memutuskan untuk segera bisa bekerja sama dengan cepat bersama mereka, tanpa mencari tahu motif apa di balik itu semua.

Maka dari itu, saran dari Walker adalah sebaiknya Anda pergunakan waktu dengan baik untuk mempertimbangkan kerja sama tersebut dan melakukan due diligence. Selain itu, cari tahu perusahaan tersebut lewat internet.

5. Mereka terlambat membayar tagihan

Christopher Rodgers dari Colorado SEO Pros bilang, “Secara tradisional kami sangat berhati-hati memilih mitra bisnis. Kami hati-hati memilih dokter hewan untuk setiap klien untuk memastikan mereka cocok bekerja sama dengan kami, memiliki potensi kerja sama jangka panjang. Sayangnya, jika klien Anda tidak dapat membayar tagihan mereka, artinya mungkin mereka tidak dapat mengelola bisnis dengan baik. Anda pun bisa jadi korban berikutnya.”

6. Mereka agak pemilih

Menurut Ajmal Saleem dari Suprex Learning, mitra bisnis yang pemilih (picky) itu adalah tanda peringatan terkuat dari kerja sama bisnis yang buruk. Orang yang picky itu menunjukkan kepribadian dari orang tersebut dan berpotensi menyebabkan perpecahan. Saleem bilang, sebaiknya Anda cari orang yang lebih fleksibel dan bersedia untuk bekerja dengan Anda.

7. Terlalu muluk-muluk

Arry Yu dari GiftStarter mengatakan sebaiknya Anda mendengar intuisi. Jika terlalu muluk-muluk untuk jadi kenyataan dan merasa semuanya bergerak terlalu cepat, maka sudah saatnya untuk memperlambat. Menurutnya sebaiknya Anda membuat fondasi bisnis yang lebih solid dan kokoh, dan kembali menata visi misi bisnis Anda sesuai semangat awal.

Survei Mastel-APJII: Pengguna Internet Butuh Campur Tangan Pemerintah Lindungi Privasi dan Data Pribadi

Mengenai perlindungan data pengguna internet, ada cerita yang saya alami sendiri beberapa hari yang lalu. Saya mencoba untuk hidup cashless, makanya di dalam ponsel saya sudah mengunduh ada beberapa aplikasi dompet elektronik. Saya pun rajin top up ketika dana sudah mau habis.

Sayangnya, saya sangat jarang sekali mengganti password untuk semua akun tersebut. Hingga akhirnya saya harus mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, ketika saya ingin membayar sesuatu, tiba-tiba dana saya tidak cukup. Saya pun melaporkan hal tersebut ke CS dari perusahaan penyedia e-wallet tersebut, setelah diusut rupanya akun saya di-hack.

Pihak e-wallet tidak bisa berbuat banyak, boro-boro mengganti dana saya yang hilang. Mereka hanya bisa bilang, “Mohon kesediannya untuk menunggu informasi selanjutnya” dan menganjurkan saya untuk mendaftar ulang dengan alamat email yang berbeda.

Saya paham ucapan itu hanya pemberi harapan palsu. Sebagai nasabah, saya dikecewakan karena data privasi saya “bocor” dan nilai kepercayaan saya kepada perusahaan e-wallet tersebut jadi turun. Saya pun sadar dengan kesalahan saya sendiri yakni ogah update password.

Cerita saya ini menjadi cukup terwakili dengan hasil survei teranyar yang dilakukan oleh Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia) dan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mengenai Konklusi Survey Ekosistem DNA (Device, Network & Apps).

Survei ini diikuti oleh 1.020 responden di seluruh Indonesia, dengan profil usia mayoritas berusia 19-36 tahun (82%), berjenis kelamin laki-laki (62%) berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa (72%), dan besar belanja pulsa per bulan sekitar Rp50 ribu-Rp100 ribu (47%).

Ada tiga bagian yang disurvei oleh kedua lembaga ini, yakni perangkat, jaringan, dan aplikasi. Menariknya, di bagian ketiga tentang aplikasi bisa dilihat bahwa 95,1% responden mengatakan aplikasi yang diunduh di ponsel mereka adalah media sosial dikuasai oleh Instagram (82,6%), Facebook (66,5%), dan Path (49,6%).

Kemudian diikuti oleh aplikasi messenger/chatting dikuasai oleh Line (90,5%), Whatsapp (79,3%), dan BBM (33,1%). Lalu, di posisi ketiga aplikasi peta (73,7%%), e-commerce (61,1%), dan pesan tiket (43,4%).

Lebih dalam lagi dibahas bagaimana respons responden terkait kesadaran akan privasi data pribadi. Sebanyak 88% responden bilang, mereka mengetahui fitur lokasi dalam keadaan aktif maka jejak perjalanan akan terekam pada server penyedia aplikasi. Selain itu, sebanyak 87% responden mengatakan mereka menyadari konsekuensi dari pengisian data pribadi ke dalam aplikasi berpotensi mengganggu privasi.

Responden juga menyatakan, sebanyak 55% di antara mereka tidak selalu mengaktifkan fitur lokasi pada HP dan 95% bilang mereka tahu cara menonaktifkan fitur lokasi di HP.

Ditelusuri lebih jauh, sebanyak 92% responden memasukkan nama sebagai data pribadi yang pernah dimasukkan ke aplikasi, email (90%), no HP (82%), TTL (79%), alamat (65%), telepon (15%), kartu kredit (9%), dan pendapatan (8%).

Responden (85%) juga menyadari saat pertama kali menginstal aplikasi, telah dimintai izin oleh pengguna aplikasi untuk menggunakan microphone, kamera, dan data pribadi. Akibatnya, sebanyak 79% responden mengatakan sebenarnya mereka keberatan data dan informasi pribadi diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa sepengetahuan.

Pada akhirnya, sebanyak 98% responden mengatakan mereka menyadari perlu perlindungan atas data pribadi di internet dan di angka yang sama responden merasa sebaiknya pemerintah mengatur perlindungan atas privasi dan data pribadi di internet.

Jawaban pemerintah

Kabar teranyar, dikutip dari Indotelko, akhirnya pemerintah meresmikan aturan soal perlindungan data pribadi yang tertuang dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) No 20 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP) ditetapkan 7 November 2016, diundangkan dan berlaku sejak 1 Desember 2016.

Aturan ini menyatakan data pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya. Setiap penyelenggara sistem elektronik harus menyusun aturan internal perlindungan data pribadi sebagai bentuk tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam perlindungan data pribadi yang dikelolanya.

Dalam aturan itu juga disebutkan bahwa data harus diverifikasi keakuratannya dan disimpan dalam bentuk data terenkripsi. Selain itu, aturan tersebut juga mengatur ketentuan pusat data dan pusat pemulihan bencana wajib ditempatkan dalam wilayah Indonesia.

Permen ini adalah satu dari 21 Permen turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) yang diundangkan dan berlaku sejak 15 Oktober 2012.

Tak sampai disini, pemerintah juga tengah menggodok Undang Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Kabarnya sudah ada di meja parlemen.

“Undang Undang ini bukan hanya penting, tapi maha penting karena di tingkat ASEAN hanya Indonesia, Laos, dan Kamboja yang belum mempunyai UU tersebut,” ucap Pakar Komunikasi Politik Prof Dr Tjipta Lesmana dikutip dari Antara.

Dia bilang banyak masyarakat yang menjadi obyek sasaran penawaran produk komersial atau email, padahal yang bersangkutan tidak pernah memberikan data kepada perusahaan tersebut.

“Omzet operator seluler itu dari bisnis penawaran produk itu bisa mencapai triliunan rupiah. Masyarakat sudah merasa terganggu tapi tidak bisa berbuat banyak.”

Dari aksi pemerintah yang sudah cukup peduli tentang perlindungan data pribadi, sekarang tinggal implementasi di lapangan. Pemerintah harus tegas memberi hukuman kepada perusahaan yang sengaja “membocorkan” data pengguna untuk keuntungan pribadi.

Lalu, dari sisi pengguna internet itu sendiri harus lebih bijak, lebih selektif menggunakan aplikasi, dan harus rajin update password untuk meminimalisir potensi kejahatan siber di kemudian hari.

LINE Rambah Layanan Portal Kerja Online LINE Jobs

Untuk menjadi smart portal nomor satu di Indonesia, LINE kian agresif merambah berbagai layanan agar memanjakan penggunanya. Layanan terbarunya adalah meluncurkan channel akun LINE Jobs, hasil kerja sama dengan portal kerja online Jobs.id dan HiredToday (sebelumnya CareerBuilder) untuk pengadaan info lowongan kerja.

Dalam LINE Jobs, pengguna yang tertarik dengan lowongan kerja tertentu akan dapat mengklik “apply” dan secara otomatis akan dibawa ke laman situs portal kerja bersangkutan. Selain itu, pengguna akan juga akan mendapat informasi mengenai job fair yang sedang dan akan berlangsung. Sementara ini lokasi job fair baru tersedia di Jakarta.

Managing Director LINE Indonesia Ongki Kurniawan menjelaskan pihaknya tidak hanya menggandeng pihak ketiga untuk mengisi job listing, tetapi juga melakukan kurasi dari tim internal LINE. Jadi, pihak LINE akan membuat daftar info lowongan pekerjaan yang tersebar di berbagai platform media sosial. Kemudian, mereka akan memverifikasi lowongan apakah kredibel dan bukan penipuan dengan menghubungi perusahaan bersangkutan.

“LINE Jobs itu kami inisiasikan agar in line dengan strategi awal LINE sejak tiga tahun lalu yang ingin bergerak sebagai smart portal. Terlihat dari aksi sejak tahun lalu, meluncurkan LINE Today, LINE Shopping, dan lainnya,” ucap Ongki kepada DailySocial.

Tampilan LINE Jobs

Menurut Ongki, alasan pihaknya memilih layanan portal kerja dikarenakan dari layanan portal online yang sudah tersedia kebanyakan lebih menyasar pekerjaan yang sifatnya lebih diperuntukkan untuk level managerial. Info lowongan yang disediakan LINE Jobs sekitar 60% lebih diperuntukkan untuk level awal atau admin dengan persyaratan kelulusan mulai dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Info lowongan pekerjaan yang ada di LINE Jobs sekitar 60% diperuntukkan untuk level awal. Makanya, target pengguna LINE Jobs jadi makin luas, sejalan dengan demografi pengguna LINE itu sendiri, makanya kami meluncurkan layanan tersebut.”

Adapun tahun lalu tercatat pengguna aktif LINE di Indonesia mencapai 80% dari 90 juta pengguna terdaftar. Angka ini naik 200% dibandingkan di 2014. Dari segi demografi, didominasi oleh kaum millennial dengan rentang umur 18-32 tahun.

Ke depannya, sambung Ongki, tidak menutup kemungkinan LINE akan membuat portal kerja online sendiri. Akan tetapi, pihaknya akan terus memantau kapabilitas internal LINE itu sendiri apakah mampu untuk mengurasi lowongan pekerjaan secara mandiri.

“Kalau memang kapabilitas internal kami mampu ke depannya, tidak akan menutup kemungkinan [bentuk portal kerja sendiri]. Namun untuk saat ini, masih lebih memungkinkan bagi kami untuk kerja sama dulu dengan pihak portal kerja online.”

Belum jadi langkah monetisasi

Ongki mengaku meski beberapa info lowongan dikurasi dari internal LINE rupanya belum menjadikannya sebagai ladang untuk monetisasi. Saat ini model bisnis LINE Jobs hampir mirip dengan LINE Today. Pihak LINE yang menyediakan layanan dengan mengumpulkan berita-berita dari portal media untuk dimasukkan ke dalam platform LINE.

“Saat ini LINE Jobs belum kami jadikan sebagai langkah monetisasi. Jadinya kami sediakan layanan untuk klien dengan mengumpulkan data agar dapat dimasukkan dan disatukan ke dalam platform LINE, sama seperti apa yang masih kami lakukan untuk LINE Today.”

Sebelum meluncurkan LINE Jobs, LINE Indonesia meluncurkan layanan LINE Academy bekerja sama dengan Ruangguru dan LINE Today dengan menggandeng puluhan portal berita online. Menurut Ongki, layanan ini menjadi upaya LINE untuk membuktikan masih banyak aspek yang belum tergarap dengan baik dan belum proven.

Misalnya untuk segmen teknologi edukasi (edu tech), LINE sengaja mengajak Ruangguru mengingat kedua belah pihak memilik obyektif, visi, dan target pengguna yang sama.

Edutech itu sangat besar potensinya. So far untuk LINE Academy masih bagus, kami ingin masuk ke segmen edutech karena LINE itu penggunanya kebanyakan adalah pelajar, malah memang sudah seharusnya LINE sejak awal masuk ke edutech.”

Tahun ini, LINE Indonesia akan lebih agresif mengembangkan layanan existing dan terbaru lainnya, hanya saja detilnya saat ini masih dirahasiakan perusahaan.