Fokus IDX Incubator Bantu Startup Cari Pendanaan dan Pengenalan “Good Corporate Governance” (UPDATED)

Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah menyelenggarakan program IDX Incubator kloter pertama. Inkubator ini telah memiliki 23 startup peserta, saat ini semuanya masih dalam tahap pembinaan. Dengan program ini BEI berharap dapat membantu startup peserta dalam mencari pendanaan, mengembangkan produk, dan mengenal Good Corporate Governance (GCG).

Saat ini keseluruhan peserta melakukan pembinaan di fasilitas co-working space milik IDX Incubator. Di sana mereka mendapatkan pendampingan dan mentoring untuk akselerasi startup mereka selanjutnya. Dari penuturan Head of IDX Incubator Irmawati Amran, peserta yang bergabung di IDX Incubator memiliki beragam solusi dan permasalahan yang diselesaikan, seperti IoT, FinTech, layanan e-commerce, pendidikan, hingga pertanian. Demikian pula dengan stage atau kondisi bisnis startup. Ada yang baru diluncurkan ada pula yang sudah sampai tahap menghasilkan pemasukan.

Untuk batch pertama, demo day para peserta bakal dilakukan pada bulan November 2017. Namun untuk lebih membantu dari segi pendanaan pihak IDX Incubator juga sudah mengenalkan profil startup peserta ke beberapa venture capital yang mengunjungi IDX Incubator.

“Kami juga membuka akses kepada VC untuk memulai ‘engagement’ kepada startup binaan IDX Incubator,” papar Irma.

Serupa dengan inkubator lainnya, IDX Incubator juga memiliki komitmen untuk membantu startup dalam mengembangkan produk dan bisnisnya, termasuk mempertemukan mereka dengan calon investor hingga membantu mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk IPO suatu saat nanti.

Secara umum, diutarakan Irma, peserta masih belum paham mengenai proses IPO di BEI. Dengan mengikuti IDX inkubator ini diharapkan peserta bisa paham dan mengerti hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk IPO.

“Saat ini, IDX Incubator belum pada tahap proyeksi startup untuk pilot project IPO. Yang dilakukan saat ini adalah mempersiapkan startup untuk mengembangkan produk dan model bisnisnya dan mendirikan perusahaan yang mengenal GCG sejak dini. Dengan demikian, ketika secara bisnis perusahaan siap go public, secara tata kelola perusahaan pun siap untuk go public,” tutup Irma.

Untuk informasi tambahan, setelah menjalankan batch pertama ini IDX Incubator kembali membuka pendaftaran batch kedua. Pendaftaran sudah dibuka dan akan berakhir pada 14 Agustus 2017 mendatang.

Update : Informasi mengenai pembukaan batch ke-2

Menghargai Konten Ala Platform Tanya Jawab TaDo

Konten berbasis video di  Indonesia berkembang cukup pesat. Kehadiran platform berbagi video seperti YouTube, Vidio, dan lainnya menambah jumlah masyarakat yang berlomba mengunggah video mereka. Tren ini kemudian coba dimanfaatkan oleh TaDo (Tanya Dong). Sebuah aplikasi yang khusus memberikan akses tanya jawab pengguna dengan influencer dengan sejumlah reward atau keuntungan.

Dari sekian banyak konten video dari Indonesia salah satu jenis video yang paling banyak di platform berbagi video seperti YouTube adalah Q&A atau lebih dikenal dengan video tanya jawab. Di dalam video tersebut pengunggah menjawab sejumlah pertanyaan dari pengguna lain yang ditanyakan melalui media sosial mereka masing-masing.

Konsep yang diusung TaDo pun serupa. Aplikasi ini memungkinkan pengguna menanyakan pertanyaan kepada influencer terkait keahlian atau hal-hal lainnya. Dari segi influencer, mereka bisa berbagi jawaban dengan para pengguna langsung melalui video. Bedanya dengan YouTube, ada proses bisnis di TaDo.

Setiap pengguna pertanyaan membutuhkan koin dan jika pengguna lain ingin mengakses jawaban dari pertanyaan tersebut juga membutuhkan koin. Penggunaan koin ini lah yang dirasa bisa memberikan keuntungan bagi influencer. Salah satu yang coba diupayakan Tado adalah mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa konten (dalam hal ini video) adalah sesuatu yang bernilai dan berharga.

TaDo dikembangkan Steven Koesno dan Dominik Laurus. Keduanya merupakan profesional di bidangnya masing-masing. Steven Koesno memiliki pengalaman di dunia startup, sebelumnya ia pernah bekerja di Kejora Ventures. Sementara Dominik Laurus memiliki pengalaman bekerja di Amazon Amerika Serikat.

“TaDo merupakan platform tanya jawab. Pengguna bisa menanyakan atau meminta influencer dan mereka dapat mengeksplorasi ketertarikan pengguna lainnya dalam komunitas terhadap influencer tersebut dengan unlock video menggunakan uang virtual (koin). Platform ini akan bermanfaat bagi influencer dan pengguna karena keduanya mendapatkan insentif dari setiap unlock yang dilakukan,” papar Dominik.

Tado bukan tanpa halangan di Indonesia. Meski model aplikasi yang dikembangkan cukup akrab dengan masyarakat Indonesia sekarang, penggunaan koin untuk mengajukan pertanyaan merupakan sebuah hal baru.

Di sisi lain, pihak TaDo tengah giat mempromosikan aplikasi mereka dengan menggandeng sejumlah influencer dengan berbagai pasar. Mulai dari juru masak, jurnalis, atlet olah raga, dan masih banyak lagi. Banyaknya spesialisasi influencer diharapkan bisa memberikan jangkauan pasar yang luas bagi TaDo. Salah satu hal yang coba dibawa TaDo dengan konsepnya adalah bagaimana pengguna bisa berkomunikasi langsung dan mendapat jawaban-jawaban yang akurat.

Application Information Will Show Up Here

Ngalup Coworking Space Sediakan Tempat Bekerja Bagi Startup dan Freelancer di Malang

Industri kreatif digital di Indonesia dalam beberapa tahun belakang mengalami kemajuan yang lumayan pesat. Indikatornya bisa ditengok dari mulai banyaknya pekerja kreatif yang tersebar di seluruh Indonesia. Baik itu para pekerja remote untuk pengembang aplikasi, desain, grafis, penulis atau lainnya. Kondisi ini diikuti dengan mulai banyaknya bisnis coworking space.

Menyediakan tempat bekerja lengkap dengan fasilitas yang mendukung untuk para pekerja remote, internet dan kopi. Bisnis coworking space cepat merambah ke kota-kota besar, salah satunya Malang. Di sini Ngalup hadir menyediakan tempat berkolaborasi untuk arek-arek Malang, khususnya di dunia digital.

Ngalup seperti layaknya co-working space hadir dengan desain tempat yang nyaman lengkap dengan fasilitas ruang kerja dan internet. Mencoba menghadirkan suasana cozy dan homey bagi para pengguna di dalamnya.

Ngalup sendiri merupakan bahasa khas Malang atau bahasa walikan yang berarti pulang. Dengan pemilihan kata ini diharapkan setiap pengguna atau pengunjung tidak hanya menganggap Ngalup sebagai coworking space tetapi tempat yang nyaman untuk pulang, atau dengan kata lain sebagai rumah bagi para pelaku usaha kreatif.

Malang sendiri merupakan salah satu kota besar yang berada di Jawa Timur. Di sana terdapat banyak universitas, termasuk Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Malang. Artinya di Malang, selain pengusaha dan pekerja kreatif, juga banyak mahasiswa atau akademisi. Mereka-mereka inilah yang menjadi target pasar Ngalup.

Andina Paramitha, yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan operasional dan event di Ngalup, kepada DailySocial bercerita sejak Gerakan Nasional 1000 Startup Digital diselenggarakan pada pertengahan 2016 silam ekosistem startup di Malang mulai tumbuh.

Tak hanya itu, berbagai komunitas, akademisi, hingga pemerintahan memberikan dampak positif bagi industri startup di Malang. Komunitas-komunitas tersebut yang mendorong roda operasional di Ngalup.

Selain ruang kerja, Ngalup juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas lain seperti event hall yang bisa dimanfaatkan untuk menggelar presentasi atau seminar dan juga ruang rapat yang bisa digunakan untuk berkoordinasi dan berkolaborasi bersama.

Dari data internal Ngalup, kurang lebih ada 50 komunitas dan startup yang rutin mengadakan kegiatan tempat tersebut. Beberapa di antaranya ada Yukbisnis, Masyarakat Tanpa Riba, Hipwee, IMA, Akademi Berbagai, AIESEC, 1000 Startup Digital, Pahlawan Digital, Gapura Digital, dan FB Dev Circle.

“Kerja Bersama” Menyambut Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

Tagline ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini adalah “Kerja Bersama”. Sebuah kata yang memang seharusnya dilakukan masyarakat Indonesia sekarang. Bersama-sama bekerja dengan keahlian masing-masing untuk membawa kejayaan Indonesia. Tagline “Kerja Bersama“ dalam konteks lain juga bisa dikatakan sebagai kolaborasi. Sesuatu yang sudah banyak dilakukan para pelaku startup di Indonesia. Bersama-sama mencoba memperbaiki kondisi Indonesia menggunakan teknologi digital.

Di tengah suhu perpolitikan Indonesia yang memanas sejak tiga tahun terakhir banyak orang Indonesia yang juga berusaha melakukan yang terbaik di bidangnya untuk mencoba mengupayakan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Banyak startup bermunculan, banyak solusi yang ditawarkan. Transformasi ke ranah digital sedikit banyak mengubah perilaku dan kondisi di berbagai sektor. Banyak solusi yang ditawarkan startup membawa perubahan yang positif, baik bagi masyarakat atau industri itu sendiri.

Transportasi

Dulu kita mengenal ojek sebagai salah satu moda transportasi alternatif yang bisa diandalkan saat macet. Meski tidak diakui negara melalui regulasi resmi, kehadiran transportasi ojek cukup membantu bagi masyarakat untuk memecah kemacetan atau untuk sekedar masuk ke gang-gang kecil yang tidak terjangkau oleh transportasi umum lainnya.

Semua berubah ketika Go-Jek mulai meluncurkan aplikasi mobile. Startup dengan ciri khas warna hijau itu lambat laun mentransformasikan fungsi “tukang ojek”, yang semula hanya mangkal kini bisa diminta untuk menjemput. Yang semula hanya mengantar orang kini bisa diminta untuk membelikan makanan atau mengantar barang. Sampai di titik ini, pengenalan manfaat baru ojek oleh Go-Jek membawa sejumlah perubahan. Rejeki bagi “tukang ojek“ dan kenyamanan bagi penggunanya.

[Baca juga: Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia]

Sejauh ini di sektor transportasi Go-Jek tidak sendirian. Kehadirannya yang dinilai cukup sukses menginspirasi banyak layanan sejenis bermunculan di daerah-daerah. Kehadiran mereka sebenarnya bukan hanya soal persaingan, tetapi juga bagaimana masalah transportasi di berbagai daerah coba diselesaikan.

E-commerce

Jual beli online adalah sebuah tren baru dalam masyarakat Indonesia. Dengan meluasnya penggunaan internet dan media sosial masyarakat mulai terbiasa melakukan transaksi dengan orang-orang yang mereka temui di “dunia digital”. Kebiasaan ini akhirnya coba disempurnakan startup-startup seperti Tokopedia dan Bukalapak. Dua situs e-commerce marketplace yang paling populer di Indonesia saat ini.

Keduanya sama-sama menyediakan “lapak online” bagi masyarakat untuk memudahkan mereka menjual dan membeli. Jaminan keamanan transaksi menjadi pondasi yang kuat hingga akhirnya menjadi sampai sejauh ini.

Tokopedia, Bukalapak dan sejumlah layanan e-commerce lain berperan dalam memajukan industri UMKM Indonesia. Tidak hanya dengan layanan yang mereka tawarkan tetapi juga pelatihan UMKM dan komunitas yang mereka kembangkan.

Hadirnya Tokopedia dan Bukalapak membantu banyak pedagang kecil menengah untuk meluaskan jangkauan pemasaran mereka. Mereka yang semula hanya bisa dijumpai di kota-kota tertentu, bahkan di tengah-tengah hiruk pikuk pasar atau di rentetan kios di pertokoan kini bisa dijumpai dengan mudah di lapak-lapak Tokopedia dan Bukalapak. Peluang ditemukan jadi lebih besar, peluang transaksi juga semakin besar.

Startup-startup dengan konsep marketplace membuka persaingan lebih luas membiarkan mereka bertarung dengan kualitas layanan dan harga yang ditawarkan. Bukan lagi letak toko yang strategis atau luas kios yang lebih besar.

Di sisi lain pengguna semakin dimudahkan menemukan barang-barang yang mereka cari. Tak perlu berpanas-panasan dan meluangkan banyak waktu di akhir pekan. Tokopedia, Bukalapak, dan banyak situs e-commerce lain sudah mulai mengubah budaya masyarakat Indonesia dalam berbelanja.

Merebaknya budaya berbelanja online juga memicu pihak-pihak lain berbenah. Di antaranya adalah solusi pembayaran dan jasa antar logistik yang mulai menyempurnakan layanan masing-masing dengan sejumlah fitur yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Pendidikan

Dua masalah utama pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini masih terus dibahas adalah pemerataan guru berkualitas dan infrastruktur. Di sektor pendidikan solusi digital yang disuguhkan startup tak kalah hebatnya.

Kehadiran startup dan solusi digital seperti Ruangguru memudahkan masyarakat untuk mengakses materi pelajaran dan mendekatkan siswa dengan guru. Di sisi lain, Ruangguru juga bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkan prestasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan termasuk memberikan penghasilan tambahan.

Selain Ruangguru, startup seperti Kelase dan KelasKita juga menyuguhkan solusi teknologi untuk dunia pendidikan. Bedanya Kelase dan KelasKita memberikan solusi untuk ruang kelas virtual. Mencoba membentuk budaya belajar dari jarak jauh.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]

Pertanian dan peternakan

Solusi yang dibawa oleh startup tak hanya dinikmati oleh mereka yang hidup di kota-kota besar. Di sektor pertanian dan peternakan juga berlaku hal yang sama. Justru solusi yang ditawarkan startup yang menyasar sektor ini terbilang kompleks.

Nama-nama startup pertanian dan peternakan, seperti iGrow, TaniHub, Etanee, Crowde, Angon, BantuTernak dan lainnya memberikan berbagai macam bentuk solusi, namun beragam. Semuanya bermuara pada menyejahterkan petani dan peternak.

[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan]

Kebanyakan konsep yang diusung startup-startup pertanian dan peternakan adalah membuka akses modal. Membantu orang-orang di kota untuk berinvestasi di pedesaan yang masih banyak tersedia lahan pertanian dan peternakan.

Solusi lebih kompleks juga sudah banyak tersedia. Seperti memberikan pendampingan dan juga membantu menjualkan produk pertanian dan peternakan melalui layanan digital. Memangkas rantai distribusi konvensional yang dinilai merugikan petani dan peternak.

Belum cukup sampai di sini

Dalam sektor riil, termasuk beberapa sektor yang telah disebutkan di atas tadi, nyatanya masih banyak masalah yang dapat ditangani. Sebut saja di dalam sektor agro, kelangkaan bahan pangan sering terjadi, yang disebabkan karena rantai makanan yang tidak sehat. Pun demikian pada sektor lain, transportasi misalnya, permasalahan tentang pungutan liar ataupun calo sebenarnya bisa diselesaikan dengan menghadirkan sebuah sistem yang mengedepankan pada transparansi.

Modal utama sebuah inovasi adalah penyelesaian sebuah masalah. Momentum ini dapat dijadikan sebagai sebuah pemicu semangat untuk terus berinovasi. Harapannya mereka yang masih peduli dengan kemajuan Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk “kerja bersama” membangun bangsa.

Pengaruh Budaya Kerja dalam Bisnis

Dalam industri startup, salah satu hal paling sering dibahas ketika membangun sebuah bisnis adalah kultur atau budaya. Banyak yang meyakini bahwa budaya yang ditumbuhkan di dalam tubuh startup bisa membawa dampak yang positif. Baik bagi tim maupun bagi bisnis secara keseluruhan. Berikut beberapa alasan mengapa budaya bisa mempengaruhi bisnis.

Budaya membawa ke arah inovasi

Bukan menjadi rahasia umum bahwa salah satu rekomendasi untuk membangun sebuah pondasi bisnis yang kuat adalah mulai mengembangkan budaya dalam tim. Menyelaraskan visi misi merupakan sebuah hal awal yang penting.

Salah satu yang wajib digali dari proses pembangunan budaya kerja di startup adalah “Why”. Hal tersebut akan lebih dalam dieksplorasi ketika membahas peran budaya kerja dalam mempengaruhi kinerja. Pertanyaan “why” akan menuntun bisnis pada penemuan nilai-nilai yang akan diberikan kepada pengguna dan tim di dalamnya. Termasuk juga akan mengarahkan anggota tim ke arah inovasi.

Nilai dan tujuan bersama

Salah satu aspek terpenting dalam membangun budaya kerja adalah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Membangun budaya kerja sama dengan menumbuhkan nilai-nilai dari perusahaan, nilai-nilai yang diyakini bersama. Membangun sebuah tim dan menjalankan sebuah bisnis tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga soal keberlangsungan tim. Untuk itu diperlukan budaya kerja yang baik.

Setiap hari yang dilalui, setiap capaian yang telah berhasil diraih merupakan sebuah usaha kerja bersama. Budaya kerja yang baik seolah menjadi daya dorong positif untuk masing-masing anggota tim agar bisa mengeluarkan potensi dan kerja terbaiknya.

Budaya yang kuat mempererat tim

Satu lagi peran budaya kerja yang positif dalam bisnis yang paling krusial adalah membantu mempertahankan tim terbaik. Budaya kerja tidak hanya membangun bisnis tapi juga membangun tim dan manusia di dalamnya. Dengan budaya kerja kebersamaan bisa dibangun, rasa memiliki dan kesamaan visi bisa jadi modal kuat untuk mencegah bongkar pasang tim.

Budaya kerja yang baik, tim yang solid dan bahagia merupakan salah satu awal yang baik untuk membentuk branding. Dapur yang baik akan menghasilkan makanan yang baik juga.

Masuki Usia Keempat, Ralali Fokus Bantu Kembangkan Bisnis UMKM

Tahun ini, tepatnya 24 Juli silam Ralali genap berusia empat tahun. Ralali yang memiliki konsep bisnis marketplace penyedia kebutuhan bisnis di Indonesia mulai berdiri tahun 2013. Seiring dengan berjalannya waktu Ralali yang mulanya hanya menyediakan barang maintenance, repairs, dan operasional (MRO) kini telah memiliki lebih dari 12 kategori dengan ribuan suppliers. Ralali mengklaim kesuksesan layanannya dengan nilai transaksi yang terus meningkat, mencapai 900% dalam dua tahun terakhir.

Di umurnya yang keempat, perusahaan masih mencoba terus berjalan dengan visinya dalam menjadi jembatan yang memudahkan hubungan penjual dan pembeli di sektor Business-to-Business (B2B). Tahun ini Ralali disebut akan fokus pada pemberian kemudahan bagi para pemilik UMKM dalam menjalankan bisnisnya, hal ini dilakukan dengan mengembangkan tiga pilar bisnis online yakni marketplace, finansial dan logistik.

“Di usia keempat ini Ralali.com tetap berpegang pada komitmen awal, yakni menjadi solusi bisnis di Indonesia. Dengan adanya Ralali.com sebagai B2B marketplace, diharapkan dapat mempermudah masyarakat Indonesia yang ingin memulai atau menjalankan bisnisnya sehingga nantinya ikut mengembangkan perekonomian Indonesia,” ungkap Joseph Aditya, CEO dan Founder Ralali.

Joseph menambahkan yang menjadi tujuan bisnis Ralali adalah membuat Sahabat Ralali (pembeli di Ralali) memiliki akses terhadap dukungan bisnis yang mendukung. Selain ketersediaan barang Ralali juga berkomitmen untuk terus berinovasi dalam hal pembiayaan, pendanaan dan solusi pembayaran. Selain itu Ralali juga akan bekerja sama dengan perusahaan logistik seperti SAP Express untuk lebih memudahkan dan mempercepat pengiriman barang.

Secara terpisah, Public Relations Executive Ralali Marseka Citra kepada DailySocial menceritakan tren permintaan barang-barang kebutuhan bisnis ikut berkembang seiring dengan pertumbuhan markeplace secara umum. Pihak Ralali juga melihat adanya perubahan atau transformasi yang semula pemesanan barang secara konvensional ke bentuk digital. Di sanalah Ralali coba memenuhi kebutuhan dengan mengandalkan efisiensi di sektor, saluran dan pembiayaan.

Ralali disebut telah bekerja sama dengan banyak supplier, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan berbagai macam kategori yang kini disediakan, Ralali bisa menjangkau segmen yang lebih luas. Menurut data internal, jika pada tahun lalu kategori transaksi masih didominasi Machinery and Industrial Parts dengan persentase transaksi mencapai 55% dari total transaksi, kini kategori-kategori seperti Computer & Communication, Food & Beverages, dan Beauty, Sports & Textile terus meningkat.

Selain penambahan kategori, Ralali juga menawarkan fitur RFQ (Request for Quotation). Sebuah fitur yang memungkinkan pembeli di Ralali dapat memasukan permintaan barang apapun yang diinginkan meski belum tahu supplier mana yang bisa memenuhi. Di sisi lain, penjual juga bisa memberikan penawaran untuk permintaan tersebut.

“RFQ ada karena kami melihat kebutuhan bisnis setiap orang berbeda dan penjual pun dapat melakukan penawaran yang sesuai dengan bidangnya. Lewat RFQ kami dapat memenuhi kebutuhan barang-barang yang unik seperti elevator speedometer dan gunting beton. Fitur Hubungi Penjual juga ada apabila Sahabat Ralali sudah tahu di mana supplier yang tepat dan berencana memesan barang custom made,” terang Joseph.

Ralali memang rajin merangkul banyak pengusaha lokal atau UMKM. Perusahaan mengelola portal Tribes.id, sebuah kanal yang sengaja dibangun untuk membantu mengembangkan UMKM di Indonesia.

“Teknologi memengaruhi semua bidang dalam kehidupan dan menjadi kunci perkembangan bisnis saat ini. Ralali.com memiliki pemain-pemain terbaik di bidangnya dalam hal pengembangan teknologi. Dengan dukungan tim yang baik dan mengedepankan teknologi, Ralali optimis untuk dapat menjadi B2B (Business to Business) online marketplace yang terbesar dan terpercaya,” tutup Marsela.

Application Information Will Show Up Here

“BEKUP Start” Jadi Kategori Populer BEKUP 2017

Tahun ini Badan Ekonomi Kreatif kembali menggelar program BEKUP (Bekraf for Pre-Startup). Sebuah program yang diharapkan bisa melahirkan lebih banyak penggiat startup dan lebih banyak produk digital. Untuk tahun ini ada tiga buah program yang ditawarkan. Yakni program BEKUP Basic, BEKUP Start, dan BEKUP Journey. Ketiga program dirancang untuk tingkat kesiapan yang berbeda-beda. Salah satu yang menjadi unggulan adalah BEKUP Start. Program yang diperuntukkan bagi mereka yang sudah memiliki tim dan memiliki ide untuk semakin dimantapkan.

Di dalam program BEKUP Start peserta akan didampingi untuk mempersiapkan dua hal penting bagi keberhasilan usaha mereka dalam jangka waktu yang panjang. Kedua hal tesebut adalah ide yang solid dan prospektif kepada pengguna dan tim pendiri yang kuat atau solid.

Nantinya mereka yang sudah memiliki tim dan ide akan melewati tiga fase utama dalam program BEKUP Start. Yang pertama adalah fase Ideation, di fase ini peserta akan dibimbing dalam hal proses analisis strategis untuk mengkaji seluruh aspek yang terkait dengan ide yang sudah dimilikinya.

Fase kedua adalah validasi. Di fase ini startup akan dibekali pengetahuan mengenai framework dan metodologi yang dapat digunakan untuk proses validasi. Peserta juga akan didampingi untuk proses implementasinya secara langsung. Untuk itu mentor akan memiliki sesi one-on-one dengan peserta.

Di fase terakhir atau ketiga peserta akan masuk fase pembentukan tim. Di fase ini peserta akan didampingi dalam proses pembentukan fondasi tim yang kuat, pembentukan karakter, dan kapasitas pendiri yang baik yang sesuai dengan peran yang akan dijalaninya. Diharapkan setelah melalui fase-fase ini bisa melahirkan pendiri dan tim yang solid dan ide yang bisa langsung dieksekusi.

Indra Purnama, Lead Mentor BEKUP, mengungkapkan, “BEKUP Start bukan program akademi atau program konsultasi. BEKUP Start adalah program pra-akselerasi yang utamanya bertujuan untuk memperkenalkan dan menerapkan pola pikir, budaya serta cara kerja startup digital yang inovatif dan andal. Bukan mentor melainkan tim startup tersebut yang menjadi aktor utama di program ini. Mentor hanya membantu membekali dan mengarahkan untuk memastikan agar startup mampu mengeksekusi proses inovasi dengan baik”.

Selain Indra, nama-nama berpengalaman seperti Direktur Inkubator SBM ITB Dina Dellyana, CEO Nuesto Technology Panji Prabowo, CEO GITS Ibnu Sina Wardy, CTO Nuesto Technology Aditya Satrya, CEO Tabook Indonesia Alvan Zaputra dan UX Designer Sale Stock Alvi Syahrina didapuk menjadi lead mentor yang akan berkoordinasi dengan mentor-mentor yang ada.

[Baca Juga: Bekraf Berharap Lahirkan Ratusan Produk Digital Baru dari Program BEKUP]

Selain BEKUP Start, dua kategori lainnya juga memiliki program yang tak kalah berkualitas. BEKUP Basic misalnya, program yang ditujukan bagi individu yang memiliki rencana mendirikan startup namun merasa belum memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Program BEKUP Basic nantinya akan membantu meningkatkan kapasitas mereka dalam bidang teknis pemrograman dan desain.

Selain itu ada juga BEKUP Journey. Program yang membantu startup yang sudah beroperasi untuk mendapatkan pendampingan lanjutan, termasuk link and match dengan mitra yang strategis.

Untuk semakin menjangkau banyak peserta tahun ini BEKUP hadir di sejumlah kota yang sebelumnya tidak didatangi. Dari data internal BEKUP, tercatat sudah lebih dari dua ribu pendaftar dengan mayoritas memilih program BEKUP Start.

Sejauh ini Makassar, Malang dan Surabaya menjadi kota dengan antusiasme pendaftar terbanyak dengan jumlah pendaftar 200-an di setiap kotanya. Diikuti peserta dari Bandung, Balikpapan, dan Medan. Pendaftarannya sendiri masih dibuka hingga tanggal 6 Agustus 2017.

OtoSpector Beri Jasa Pengecekan Mobil Bekas Secara Online

Industri digital Indonesia terus berkembang dengan ragam bentuk konsep yang ditawarkan. Salah satu yang cukup berbeda adalah OtoSpector. Seperti digambarkan dari namanya, bisnis ini membantu pengguna mendapatkan penilaian terhadap mobil bekas yang ingin dibeli, tentu dengan sentuhan teknologi digital. Calon pembeli menentukan mengisi informasi yang diperlukan kemudian tim inspector akan datang ke lokasi mobil untuk melakukan pengecekan.

Meski terdengar sederhana layanan ini cukup membantu para calon pembeli mobil bekas, terutama bagi mereka yang tidak punya waktu luang, mendesak, hingga berada di luar Jakarta. Dengan layanan yang ditawarkan OtoSpector, mereka bisa dengan mudah mendapat penilaian soal mobil yang ingin dibeli.

Jeffrey Andika, co-founder OtoSpector, bercerita kepada DailySocial mereka menyediakan inspector yang siap untuk melayani permintaan pengecekan langsung ke lokasi yang diminta. Hal ini bisa mengurangi kerepotan calon pembeli mobil karena tidak perlu datang ke bengkel untuk melakukan pengecekan.

“Dilengkapi dengan laporan online, pembeli bisa mengetahui kondisi mobil pilihan tanpa perlu melihat langsung mobilnya. Kami banyak membantu calon pembeli mobil dari luar Jakarta untuk memastikan dulu kondisi mobilnya sebelum mereka jauh-jauh datang ke Jakarta untuk membeli mobilnya,” tuturnya.

Lebih jauh Jeffrey menjelaskan untuk menjaga kualitas layannya mereka kurang lebih memiliki 150 poin lebih untuk dicek. Dibedakan menjadi tiga tingkat yakni Reguler, Premium dan Classic Car. OtoSpector memiliki standar SOP yang berlaku untuk tiap inspector.

Selain itu laporan yang diberikan juga berbentuk skor rentang A hingga E. Hal ini diharapkan bisa memudahkan pengguna dalam menilai kondisi mobilnya. Untuk saat ini memesan layanan pemeriksaan mobile bekas dari OtoSpector hanya bisa dilakukan melalui laman resmi OtoSpector di OtoSpector.co.id.

Tantangan dalam mengembangkan layanan

Selain kualitas layanan yang coba dijaga oleh startup yang mulai beroperasi tahun lalu ini adalah integritas. Oleh karena itu mereka menyediakan beberapa tarif harga. Karena pemeriksaan yang dilakukan bersifat independen mereka tidak mendapatkan komisi baik terjadi transaksi atau tidak.

“Kami mengenakan biaya inspeksi per mobil, harga dimulai dari Rp380.000 tergantung dari jenis dan tahun mobil. Biaya ini adalah jasa untuk melakukan pemeriksaan, dengan begitu, kami bisa tetap melakukan pemeriksaan secara independen, karena kami tidak mendapatkan komisi, baik terjadi transaksi ataupun tidak,”

Sebagai salah satu layanan dengan konsep yang belum begitu dikenal oleh masyarakat tantangan OtoSpector masih berada di sekitar pengenalan dan edukasi. Termasuk di dalamnya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Bisa dikatakan tiga masalah utama ada di pengenalan OtoSpector, edukasi mengenai pemeriksaan menyeluruh sebelum membeli mobil bekas dan brand awareness.

“Tujuan kami saat ini adalah membuat membeli mobil bekas di Indonesia lebih aman dan nyaman. Target kami ingin meningkatkan brand awareness dan memperkenalkan Otospector ke masyarakat luas,” pungkas Jeffrey.

Strategi Jojonomic Berekspansi ke Thailand

Jojonomic secara resmi telah mengumumkan kehadiran mereka di pasar Thailand. Sebelumnya mereka telah beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Kehadiran Jojonomic di Thailand merupakan salah satu perwujudan komitmen awal layanan ini yang berusaha merangkul pengguna di Asia Tenggara. Jojonomic akan mendirikan kantor di Thailand dan merekrut beberapa talenta lokal.

CEO Jojonomic Indrasto Budi Santoso, akrab dipanggil Asto, mengungkapkan bahwa pihaknya cukup tertarik dengan peluang yang ada di Thailand karena potensi pasar, pertumbuhan pasar, dan momen transformasi digital yang sedang berlangsung di sana. Prospek yang menjanjikan inilah yang coba dimanfaatkan Jojonomic.

“Sebelumnya telah ada konsumen Jojonomic di Thailand, sehingga kami melihat ada peluang di sana. Terlebih di Thailand juga belum ada perusahaan yang melakukan hal yang serupa dengan yang Jojonomic buat,” terang Asto tentang alasan di balik ekspansi kali ini.

Sebagai salah satu layanan teknologi finansial yang mengembangkan sistem manajemen keuangan, Jojonomic diklaim sudah berhasil mendapatkan pengguna yang signifikan. Kepada DailySocial, Asto menyebutkan mereka sudah dipercaya lebih dari ribuan staf perusahaan. Dengan ekspansinya kali ini, Jojonomic berusaha menyediakan dukungan prima utamanya untuk fitur multi-currency. Sekarang tercatat sudah terdapat beberapa mata uang utama yang telah tersedia fitur konversi otomatis di platform yang disesuaikan dengan kurs terkini.

Mengenai rencananya di Thailand, Asto menjelaskan selain membuka kantor operasional di sana, Jojonomic juga berencana untuk merekrut talenta lokal. Menurutnya saat ini tim yang berada di luar Indonesia mayoritas adalah sales representative.

Meski sebelumnya Jojonomic sudah mendapatkan pengguna dari Thailand, ekspansi sepenuhnya ke sebuah negara butuh strategi khusus. Asto menjelaskan bahwa tantangan terbesar mereka saat memasuki negara baru adalah mengenalkan produk. Ini juga tampaknya yang coba diusahakan Jojonomic di Thailand.

“Tantangan terbesar saat memasuki negara baru adalah mengenalkan produk, karena produk ini adalah sesuatu yang baru dan berkaitan dengan perubahan mindset untuk lebih efisien,” imbuh Asto.

Jojonomic sejak tahun 2015 sudah mencita-citakan untuk bisa merangkul pasar di Asia Tenggara. Dengan kondisi saat ini yang sudah beroperasi di empat negara, mereka makin dekat dengan cita-citanya. Asto juga berharap dengan ekspansi ini makin banyak negara lain yang menggunakan aplikasi Jojonomic.

“Selanjutnya diharapkan makin banyak negara lain menggunakan aplikasi Jojonomic. Diharapkan tahun ini dan seterusnya Jojonomic makin berkibar. Dalam waktu dekat akan ada surprise fitur dan inovasi baru Jojonomic. Stay tune,” tutup Asto.

Application Information Will Show Up Here

Mengenal tentang Krypt, Mata Uang Digital yang Dipersiapkan Exclusor

Beberapa waktu lalu kami sempat memberitakan mengenai ExorChain, sebuah platform digital yang sedang dikembangkan untuk pemanfaatan teknologi blockchain di Indonesia, sekaligus menciptakan mata uang digital atau cryptocurrency baru untuk Indonesia yang diberi nama Krypt (KRP). Pasca beberapa persiapan dan penyempurnaan teknologi, akhirnya Exorchain siap memasuki tahap crowdselling dan memperkenalkan diri kembali menjadi Exclusor.

DailySocial sempat berbincang dengan Tata Tricipta untuk kembali mengulas mengenai layanan dan teknologi yang ia kembangkan. Sebagai salah satu jenis platform atau layanan baru di Indonesia, Exclusor masih berupaya untuk memberikan informasi dan pemahaman mengenai manfaat blockchain dan ekosistemnya.

Tata bercerita saat ini Exclusor sedang mengadakan crowdsale. Periode ini dibuka sejak tanggal 19 Juli kemarin. Mereka menawarkan atau menjual Krypt sebagai mata uang digital. Diharapkan dengan mengikuti crowdsale ini mereka yang tertarik untuk membeli mata uang digital ini mendapatkan keuntungan lebih. Seperti yang didapat para early adopter atau pembeli pertama saat nilai tukar bitcoin naik.

“Saat ini crowdsale yang kami lakukan lebih kepada menawarkan Krypt sebagai mata uang digital yang baru, bukan menawarkan private equity, untuk penawaran private equity di dalam DAO nanti akan kita tawarkan sekitar bulan Januari 2018. Oleh karena itu yang kita tawarkan untuk crowdsale sekarang ini lebih dititik beratkan pada keuntungan memakai teknologi yang kita kembangkan, yaitu keamanan, kemudahan, biaya yang murah, transparansi dan efisiensi,” ujar Tata.

Ia lebih lanjut juga menjelaskan bahwa Krypt merupakan mata uang digital yang resmi dan hanya dipakai dalam sistem Exclusor. Krypt bukanlah pengganti mata uang yang saat ini saja, pembelian konvensional tetap akan dikonversikan ke mata uang yang berlaku. Secara karakteristik Krypt ini mirip dengan bitcoin, sehingga Krypt bisa menjadi komoditas yang diperjualbelikan di bursa uang digital maupun sebagai instrumen untuk investasi di proyek, perusahaan atau komoditas lainnya yang menggunakan teknologi Exclusor sebagai basis platformnya.

“Kita tidak berupaya menjadikan Krypt sebagai stable coin, nilainya nanti kita serahkan melalui mekanisme pasar di bursa yang tergantung dari supply dan demand. Bursa aset digital yang kita kembangkan khusus untuk ekosistem Exclusor sedang kita test di internal dan akan kita rilis secara resmi setelah crowdsale berakhir,” lanjut Tata.

Tata lebih lanjut juga menjelaskan Krypt bisa ditukar dengan bitcoin dan mata uang digital lainnya dan bisa juga ditukar dengan uang kertas. Nilainya saat ini berkisar mulai dari Rp10.000 sampai dengan Rp15.000.

“Untuk konversi dari uang kertas kita hanya menerima konversi dari rupiah ke Krypt, kalaupun ada yang membeli dari mata uang USD atau SGD, kita konversikan ke rupiah terlebih dahulu,” imbuhnya.

Peta jalan dan rencana terhadap Krypt

Mata uang digital belum banyak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Meski bitcoin sudah cukup banyak dikenal peredaran dan pemanfaatannya masih berkutat di komunitas atau mereka yang sudah fasih terhadap teknologi. Inilah yang saat ini dan akan menjadi tantangan untuk Exclusor berkembang di Indonesia.

Kendati demikian Tata dan tim sudah menyusun peta jalan hingga tahun 2018 awal untuk platform Exclusor. Setelah crowdsale ini selesai mereka akan melakukan valuasi terhadap nilai Krypt dan akan dialokasikan dengan tiga skema. Pertama, 80% total Krypt akan menjadi hak milik pembeli yang bisa diperjualbelikan di bursa atau transaksi lainnya.

Yang kedua, 15% dari total Krypt yang terjual akan dipakai untuk pengembangan selanjutnya dan merilis aplikasi pendukung seperti wallet, digital identik, digital Asset exchange, dan lain-lain. Termasuk untuk biaya marketing. Dan yang ketiga, 5% dari total Krypt yang terjual akan didistribusikan ke pihak ketiga yang membantu Exclusor saat crowdsale.

Di awal 2018 Exclusor juga sudah merencanakan untuk menambah jumlah pengguna dengan melakukan ekspansi ke negara-negara di wilayah Asia Tenggara.

“Jujur saja, crowdsale yang sekarang targetnya tidak muluk-muluk, kami menargetkan penjualan yang menurut saya cukup rasional, mengingat masyarakat Indonesia masih belum paham keuntungan dari teknologi blockchain dan juga belum tahu tentang uang digital. Target terendah kita adalah 10% dari total Krypt atau sekitar 500.000 Krypt yang bisa terjual juga itu sudah cukup bagus,” tutup Tata.