Nvidia Ungkap Visi Mereka di Balik Pelaksanaan GeForce eSports Xtreme Tournament

eSport ialah tema terpanas di gaming saat ini, tahun lalu ditonton oleh 226 juta pasang mata, secara global menghasilkan pemasukan sebesar US$ 325 juta. Di 2016 ini, angkanya diperkirakan mendekati US$ 500 juta. Lalu bagaimana di Indonesia? Banyak pihak telah berusaha mempopulerkan ranah gaming kompetitif, tapi upaya Nvidia ini boleh dikatakan sebagai sebuah langkah besar.

Dalam acara pers pada tanggal 26 Oktober di Hotel Pullman Central Park Jakarta kemarin, Nvidia resmi memulai GeForce eSports Xtreme Tournament di Indonesia, sebuah turnamen besar dengan hadiah total Rp 175 juta. Kabarnya ada lebih dari 100 gamer profesional serta pemula akan berpartisipasi di ajang yang memperlombakan permainan Dota 2 itu. GeXT sendiri diinisiasi Nvidia di wilayah Asia Tenggara, dan pertama kali dilaksanakan di nusantara.

Nvidia GeXT 12

Harry Kartono selaku consumer lead Nvidia Indonesia menjelaskan bahwa tujuan mereka mengadakan GeForce eSport Xtreme Tournament adalah menyediakan platform buat mewadahi meningkatnya animo khalayak terhadap ranah gaming kompetitif. Nvidia melihat eSport sebagai olahraga sejati, di mana judul-judul seperti Counter-Strike: Global Offensive serta Dota 2 merupakan cabangnya.

Nvidia GeXT 1

Dahulu, para gamer yang ingin menyelami dunia eSport harus berjuang dengan modal sendiri. Bagi Nvidia, mereka ini memerlukan dukungan, baik dari komunitas, asosiasi resmi, dan para pelaku usaha. Menariknya lagi, Nvidia juga tidak melupakan gamer-gamer core dan pemula. Lewat GeXT, perusahaan spesialis teknologi grafis Amerika itu juga bermaksud merangkul siapa saja yang tertarik pada eSport.

Nvidia GeXT 5

Karena alasan itu, Nvidia menerapkan cara unik untuk menyaring peserta. Jika berminat, Anda bisa mendaftarkan tim di GeForce iCafe, yaitu kafe-kafe internet dan game center yang sudah lulus sertifikasi Nvidia. Ada 16 GeFoce iCafe tersebar di 15 kota di nusantara (ada dua di Jakarta), dan menurut Harry, jumlah ini telah menjamah area-area secara nasional. Seluruh tim rookie tersebut nantinya akan diarahkan menjadi pro. Tak usah cemas, jalur pendaftarannya dibedakan dari gamer profesional.

Nvidia GEXT 7

Harry menganalogikan GeForce iCafe seperti Pelatnas di PON, di mana setiap daerah mempunyai Pelatda. Ia juga mengungkap agenda buat membawa para juara nasional ke ajang kelas Asia Tenggara. Tujuan lain diadakannya GeXT ialah melakukan regenerasi gamer, mengekspos talenta-talenta baru, juga berfungsi membuka mata para generasi ‘tua’ bahwa gaming tidak senegatif anggapan mereka.

Nvidia GeXT 6

Perwakilan Nvidia ini juga bilang, eSport memberikan kesempatan yang sama buat semua individu. Ambil contohnya tim pemenang The International 2016 Dota 2, Wings Gaming asal Tiongkok. Secara fisik, penampilan mereka tidak jauh berbeda dari kita. Lalu mengapa Wings bisa sukses? Selain kemahiran dan kesungguhan, mereka memperoleh dukungan penuh dari berbagai pihak – termasuk pemerintah – buat penyediaan tempat latihan dan lain-lain.

Nvidia GeXT 3

GeForce iCafe merupakan salah satu katalis perubahan yang diinginkan banyak pihak. Berkolaborasi dengan IeSPA, game center-game center ini tidak lagi seperti keadaan ‘warnet’ beberapa tahun silam. Suasananya mendukung, bersih dan bebas asap rokok. iCafe-iCafe yang tersertifikasi GeForce ini tidak memperkenankan konsumen bermain jika mengenakan seragam sekolah, mengakses konten negatif, menggunakan obat-obatan terlarang, serta melakukan perjudian.

Nvidia GeXT 2

“Hal ini sangat penting, sehingga kami dapat memperoleh bantuan penuh dari para sponsor,” tutur Harry. “Lalu kapan Indonesia? Sebetulnya usaha ini telah Nvidia lakukan sejak bulan Januari 2016, dan sepuluh bulan setelahnya, 15 kota akhirnya siap. Indonesia sudah siap.”

Nvidia GEXT 8

Harry melanjutkan, “Nvidia memang dikenal sebagai perusahaan manufaktur chip, namun bersama para partner, kami ingin mendukung semua hal produktif dan mengembangkan eSport, contohnya lewat regenerasi gamer, melakukan segala macam edukasi serta support untuk calon atlet.”

Nvidia GEXT 10

Gerbang pendaftaran telah dibuka hingga tanggal 24 November 2016, bisa dilakukan di situs Nvidia – Nixia menjadi gamer pertama yang mendaftar. Setelah babak kualifikasi dilangsungkan di 15 kota via turnamen online, final rencananya digelar di Jakara pada bulan Februari 2017. Juaranya akan menjadi perwakilan Indonesia dalam kompetisi Nvidia GeXT di Asia Tenggara.

Nvidia GeXT 9

Acara peresmian Nvidia GeForce eSports Xtreme Tournament dihadiri oleh ketua FORMI dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman, ketua umum IeSPA Eddy Lim, perwakilan dari JD.id serta consumer marketing lead Lenovo Indonesia Diantika sebagai sponsor utama GeXT. Event juga didukung oleh brand-brand IT ternama global, yakni Asus, Digital Alliance, Galax, Gigabyte, LG, MSI, TT eSports dan Zotac.

Nvidia GeXT 11

Para Reviewer Ungkapkan Apresiasi Tinggi Terhadap Titanfall 2

Titanfall 2 ialah game shooter blockbuster kedua yang EA lepas di bulan Oktober, memberikan alternatif bagi gamer yang lebih menyukai tema futuristis. Antisipasi gamer cukup besar karena developer Respawn Entertainment telah berjanji mereka akan menyempurnakan sejumlah aspek di permainan: kini betul-betul memisahkan elemen campaign singleplayer dan multiplayer.

Sedang menimbang-nimbang apakah Titanfall 2 layak dibeli? Ada datang ke tempat yang tepat. Beberapa hari sebelum peluncurannya di PC, Xbox One dan PlayStation 4, reviewer-reviewer ternama telah memublikasikan ulasan mereka, dan di artikel ini Anda bisa menyimak rangkumannya.

Agar seru, saya memulainya dari media yang memberikan skor paling rendah sejauh ini: Polygon. Arthur Gies mengeluhkan ketidakkonsistensian Titanfall 2, padahal seluruh mode permainan telah didukung mekanisme permainan fantastis. Game terasa lebih lengkap dari sebelumnya, sayang penyajiannya kurang pas. Atas dasar ‘hilangnya fokus’, Polygon cuma menyodorkan nilai 7 dari 10.

Kontras dari Polygon, Game Informer menghadiahkan Titanfall 2 nilai sangat tinggi, 9.5/10. Javy Gwaltney memuji tingginya kualitas singleplayer dan melimpahnya konten multiplayer, memungkinkan pemain menikmati game dengan gaya mereka sendiri. Di era ketika developer harus mengorbankan satu mode buat fokus ke mode lain, Titanfall 2 merupakan sebuah paket lengkap. Bagi Game Informer, Titanfall 2 adalah game wajib pecinta first-person shooter.

Gamespot punya pendapat senada. Sedikit konfigurasi pada multiplayer membuat Titanfall 2 lebih dinamis dan lebih pintar. Lalu singleplayer-nya secara cerdas mampu membangun momentum di tiap misi, dengan klimaks bombastis, menuntut Anda mengeluarkan seluruh kemampuan pilot dan Titan. Game ini mengerti bahwa, kadang kala, laju harus diturunkan agar pemain bisa menikmati seluruh kontennya. Bagi Gamespot, Titanfall 2 ialah sekuel fantastis, shooter energik, dan game spektakuler.

Bagi TrustedReviews, Titanfall 2 merupakan kejutan terbaik di musim gugur 2016. Game ini pintar, momentumnya digarap sempurna, dan dipenuhi adegan-adegan menegangkan; tidak sulit baginya buat menyingkirkan Halo 5 dan Killzone: Shadow Fall, serta menjadi penghalang terbesar bagi Call of Duty: Infinite Warfare untuk merebut gelar sci-fi shooter terbaik di 2016. Tanpa ragu, sang reviewer bilang bahwa Titanfall 2 adalah kreasi Respawn paling baik dan paling esensial.

Digital Spy sendiri mengaku, Titanfall 2 bukan hanya sekuel istimewa, tapi juga menyempurnakan game pertamanya dengan campaign singleplayer yang luar biasa. Di sana, permainan sukses mengombinasikan aksi bertempo cepat dan akrobat bersama narasi jempolan. Dan saat bagian ini rampung, robot-robot rakasa telah menanti Anda di dalam multiplayer. Digital Spy menyuguhkan skor 4.5 dari 5 bintang pada ‘mahakarya digital’ ini.

Di situs agregat OpenCritic, Titanfall 2 memperoleh skor rata-rata sementara 86 dari 100. Akan ada lebih banyak review diterbitkan menjelang perilisannya, yakni tanggal 28 Oktober 2016.

Titanfall 2 2

Apa yang Membuat Watch Dogs 2 Berbeda Dari Game Sebelumnya?

Seperti pendahulunya, ada sejumlah elemen yang kembali diangkat Ubisoft Montreal dalam sekuel Watch Dogs: tema hacking melawan pihak otoriter dan bumbu stealth di genre action, berlatar berlakang versi fiksi dari kota sesungguhnya, kali ini developer memilih San Francisco. Namun sejak trailer perdana diungkap, kita mulai melihat ada sejumlah keunikan di Watch Dogs 2.

Hal tersebut turut dikemukakan oleh Eurogamer setelah diperkenankan menjajal sejumput konten Watch Dogs 2. Permainan kini tidak menghambat Anda berpetualang. Tak ada lagi menara-menara yang harus diretas agar pemain dapat mengakses seluruh teknologi hacking. Memang bukan pendekatan baru, tapi merupakan lompatan besar untuk sebuah game open-world garapan Ubisoft – membedakannya dari Watch Dogs pertama, seri Far Cry, serta Asassin’s Creed.

Untuk menghidangkan progres, Watch Dogs 2 mengusung sistem poin XP ala game role-playing dengan sedikit twist. Penyajiannya mirip fitur follower di sosial media, bisa Anda peroleh dengan mengerjakan berbagai aktivitas, misalnya membeli celana baru atau mencorat-coret poster individu yang tidak disukai publik. Metode ini akan mendorong pemain buat terus berjelajah tanpa membuat game jadi terasa asing. Bahkan sejak permainan dimulai, Anda dipersilakan melupakan main story dan melakukan eksplorasi.

Fokus narasi Watch Dogs 2 adalah seorang pemuda bernama Marcus Holloway. Dari awal, Ubisoft memang bermaksud mengedepankan kesan ‘good guy‘, berbeda dari karakter-karakter Grand Theft Auto atau bahkan tokoh utama Watch Dogs pertama, Aiden Pearce. Jika Pearce digambarkan sebagai seorang tukang pukul yang tidak ragu-ragu menodongkan pistol otomatisnya, Holloway akan memilih pendekatan ‘lebih bersahabat’ dalam menyelesaikan masalah.

Buat bertarung jarak dekat, Marcus menggunakan senjata tumpul buatannya sendiri, yaitu bola biliar yang diikatkan ke kabel. Ia juga diberikan akses ke banyak sekali gadget, memperkecil peluang terjadinya insden berdarah. Beberapa contohnya ialah, mainan mobil remote control yang dapat bertransformasi dan meretas, serta drone untuk mengintai dari udara sekaligus perangkat ber-selfie.

Di sesi uji coba Eurogamer, Ubisoft memang tidak mau menyingkap bagian terbaik Watch Dogs 2, hanya membiarkan sang tester menikmati misi-misi awal seperti mencuri mobil yang bisa berbicara ala Knight Rider di kawasan Hollywood, meretas crane untuk membuat graffiti di billboard, sampai mengelabui miliarder licik buat menyumbangkan uangnya ke lembaga amal.

Watch Dogs 2 rencananya akan meluncur di console Xbox One dan PlayStation pada tanggal 15 November, disusul versi PC-nya di tanggal 29 November 2016.

Infografis Ini Ungkap Jenis Game yang Disukai Anak-Anak dan Orang Tua

Sejak diperkenalkan, video game melahirkan beragam mitos: katanya dapat memicu perilaku agresif, mayoritas dinikmati oleh kaum Adam, mengisolasi pemain, dan cuma ditargetkan untuk kalangan muda. Faktanya cukup bertolak belakang dari anggapan tersebut. Ada banyak bukti dampak positif video game, salah satunya bisa mempererat hubungan antara anggota keluarga.

The Joan Ganz Cooney Center, badan riset independen spesialis bidang edukasi anak-anak, mencoba mencari tahu game jenis apa yang disukai baik oleh anak maupun para orang tua sebagai bagian dari upaya memahami lebih dalam hubungan antara permainan digital dengan kehidupan keluarga. Data diperoleh lewat survei dan setelah diolah, hasilnya disajikan dalam infografis.

Survei dilakukan terhadap hampir 700 orang tua dengan anak berusia empat sampai 13 tahun yang gemar bermain video game. Infografisnya bisa Anda lihat di bawah.

Joan Ganz Clooney Center Infographics

Mengulik info dari The Joan Ganz Cooney Center lebih jauh, Anda bisa melihat sendiri bagaimana game puzzle dan strategi mendominasi khalayak, diminati lebih dari 3/4 orang dewasa dan anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Di genre lainnya, survei menampilkan hasil yang unik: petualangan (64%), simulasi dan building (60%), permainan fisik dan motion-sensing (48%), serta racing (44%) menempati posisi 2, 3, 4, dan 5 di daftar jenis game kesukaan anak; namun para orang tua menunjukkan animo berbeda.

Bagi gamer casual dewasa, permainan trivia dan brain training menempati urutan runner-up genre favorit dengan 50%, sedangkan hanya ada 20% anak-anak yang menggemarinya.

The Joan Ganz Cooney Center turut mengungkap 50 permainan favorit anak-anak usia 4-13 tahun. Beberapa judul familier jadi primadona, antara lain Minecraft, Lego, dan Mario. Ada pula beberapa game yang membuat saya penasaran: mengapa Assassin’s Creed, Halo, Call of Duty sampai Grand Theft Auto bisa masuk di sana? Walaupun persentasenya kecil, bukankah judul-judul tersebut seharusnya baru boleh dimainkan oleh konsumen berusia 16 atau 18 tahun ke atas?

Selain infografis genre dan game favorit anak-anak serta orang tua, The Joan Ganz Cooney Center juga sudah merilis infografis mengenai waktu yang dihabiskan oleh para gamer muda untuk menikmati video game – termasuk menyingkap pilihan platform serta lokasi bermain yang mereka sukai.

Joan Ganz Clooney Center Infographics 2

47 persen anak-anak berumur empat sampai 13 tahun bermain video game tiap hari, memperlihatkan bahwa medium hiburan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dan kini, tanggung jawab membimbing generasi muda berada di pundak kita.

Via Gamasutra.

Lewat Switch, Nintendo Berupaya Menjangkau Kembali Para Gamer Veteran

Dari data di tahun 2014, rata-rata umur gamer ialah 31 tahun. Usia ‘matang’ tersebut mendorong developer dan publisher menggarap permainan-permainan yang kian serius. Tapi Nintendo sejauh ini tetap menolak mengikuti arus, setia berpegang pada tradisi mereka dalam menyediakan game-game yang bersahabat bagi konsumen muda dan anggota keluarga.

Namun bagi para pakar dan analis, penyingkapan resmi Nintendo Switch menandai arahan baru sang perusahaan hiburan asal Kyoto tersebut dalam menyuguhkan platform game anyar mereka. Jika Anda perhatikan, video first look Nintendo Switch sama sekali tidak menampilkan anak-anak, malah fokus pada konsumen dewasa dengan segala kesibukan mereka. Temanya sangat berbeda dari cara Nintendo memperkenalkan Wii ataupun Wii U.

Menurut penjabaran lengkap Games Industry, Switch merupakan upaya Nintendo untuk menyatukan kembali pemain mereka yang telah terpecah akibat pengelompokkan platform. Maksudnya begini, Wii diracik untuk jadi console game ‘umum’, menargetkan konsumen usia lima sampai 95 tahun. Kendalanya, ada banyak gamer Nintendo veteran – para penikmat NES, SNES, serta N64 – merasa tertinggal. Hal ini diperparah oleh strategi Nintendo menghadirkan banyak permainan casual di Wii.

Akibatnya, banyak di antara konsumen utama Nintendo, yang kini sudah beranjak dewasa, memutuskan untuk beralih ke console Xbox dan PlayStation. Lalu bagaimana dengan khalayak berusia muda sendiri?

Meledaknya kepopularitasan mobile gaming merupakan salah satu faktor penyebab berubahnya taktik Nintendo. Saat ini kita semakin sering melihat anak-anak bermain di perangkat bergerak dibanding console handheld, dan para orang tua juga lebih menyukainya karena konten bisa diperoleh gratis. Buat memperkuat cengkramannya, kita tahu Nitendo mulai turut melepas sejumlah franchise andalan di sana.

Namun khususnya untuk Switch, Nintendo terlihat berupaya menjangkau kembali para ‘core gamer‘, terutama konsmen yang telah berpaling ke platform lain sewaktu Wii U dilepas. Menurut Games Industry, mereka inilah penyebab anjloknya angka penjualan home console current-gen Nintendo tersebut.

Haluan baru Nintendo juga dapat kita lihat dari desain Switch yang lebih dewasa. Hilang sudah tubuh plastik glossy berwarna putih, Switch mengusung rancangan ramping ergonomis bertekstur matte dengan pilihan warna lebih gelap – lebih pas buat gamer antusias dari pada anak-anak.

Memang tidak menutup kemungkinan Switch akan digemari oleh konsumen di lebih banyak segmen, tapi sejak diumumkan minggu lalu, mayoritas mereka yang heboh di internet dan sosial media adalah para gamer sepuh.

Gambar header: Polygon.

Rovables Ialah Robot Mungil Sekaligus Perangkat Wearable

Di tahun 2004, perusahaan CuteCircuit memperkenalkan pakaian terkoneksi HugShirt, menandai terobosan besar penerapan teknologi wearable di dunia fashion. Istilah perangkat wearable mengacu pada aksesori yang menyimpan kemampuan komputasi, umumnya bersifat statis. Menariknya, kreasi baru para ilmuwan berpotensi menghadirkan inovasi selanjutnya di bidang ini.

Dalam konferensi ACM User Interface Software and Technology Symposium ke-29 di Tokyo, tim peniliti gabungan dari Massachusetts Institute of Technology dan Stanford memamerkan perpaduan antara robot dengan wearable device. Karya unik tersebut mereka namai Rovables, dan berkat kemampuan yang dimilikinya, pemanfaatan robot mini itu sangat luas – hampir menyerupai ide-ide di film-film fiksi ilmiah.

Rovables mempunyai tubuh yang kecil, tak lebih besar dari genggaman tangan Anda. Volumenya memang sengaja dibuat seminimal mungkin demi mendukung kapabilitas utamanya: Rovables didesain untuk berjalan di atas baju Anda, memanfaatkan kombinasi roda dan magnet (diposisikan di bagian dalam kain). Dengan berbekal rangkaian sensor dan kecerdasan buatan, robot rover mini tersebut dapat bekerja secara otomatis.

Para peneliti tentu tak lupa mengungkap sejumlah skenario di mana robot dapat berguna. Pertama, gerombolan Rovables bisa berformasi dan membentuk display di lengan, dan sang pemilik dipersilakan menonton video dalam perjalanan. Robot rover juga dapat jadi medium penyajian notifikasi, misalnya dengan menyentuh bahu Anda saat ada email masuk. Selanjutnya, Rovables bisa membantu kita menggulung lengan baju, menarik syal, dan saat bersepeda, mereka akan membentuk lampu keselamatan di punggung Anda.

Di versi awal ini, Rovables dilengkapi baterai build-in yang mampu menjaganya tetap aktif selama 45 menit – jika bekerja tanpa henti. Pengisian ulang baterai sendiri dilakukan secara wireless. Lalu ketika ia sudah menunaikan tugasnya, Rovables segera kembali masuk ke kantong baju.

Rovables 1

Fungsi canggih tersebut menuntut banyak hal yang perlu disiapkan tim ilmuwan dan menuntut mereka menemukan solusi agar Rovables sanggup menjelajahi bidang tiga dimensi. Dan meskipun para kreator telah memamerkan kapabilitas rover mini itu lewat video, mereka masih belum menciptakan unit micro-controller dengan kemampuan proses mumpuni buat menangani algoritma-algortima kompleks supaya Rovables bisa mengetahui arah.

Untuk sekarang, Rovables baru hadir berupa demo tech, dan belum terdengar adanya rencana buat menghidangkan robot sekaligus device wearable itu sebagai produk konsumen.

Via Recode. Sumber: ACM Digital Library.

[Game Playlist] Ulasan Singkat Game Civilization VI

Meskipun memperoleh banyak pujian dari gamer dan reviewer, ada beberapa hal yang menyebabkan Civilization V belum mampu menandingi superioritas Civ IV. Beberapa konten baru bisa diakses lewat expansion pack, dan banyak orang mengkritik kemampuan AI dalam permainan. Kini perhatian tertuju pada Civ VI, apakah ia lebih baik dari sang pendahulu?

Di Civilization VI, fans akan segera melihat bagaimana Firaxis mencoba memadukan elemen-elemen terbaik di Civ IV dan V. Saat pertama kali memulai, game segera bertanya, apakah Anda familier dengan Civilization V atau belum pernah menjajalnya sama sekali. Selanjutnya, permainan akan menyampaikan tutorial sesuai tingkat kemahiran Anda. Developer tampaknya menghilangkan fitur trio advisor (militer, ekonomi dan sains), menggantinya jadi satu penasihat saja sehingga lebih sederhana.

Civilization VI 24

Secara presentasi, desain permainan mirip Civ V, menyajikan Anda peta game berisi petak-petak segi enam. Bedanya, kini Anda harus menentukan fungsi masing-masing tile, misalnya memilih untuk mendirikan distrik, kampus ataupun keajaiban dunia seperti piramida. Perencanaan kota menjadi bagian krusial permainan yang pelan-pelan saya sadari seiring bermain. Lalu ketika saya pikir sudah mengambil keputusan dengan tepat, Civ VI memberi akses ke teknologi yang ‘memaksa’ saya membongkar susunannya.

Aspek unik lain adalah terpisahnya sistem Tech dan Civics tree. Seperti biasa, pengembangan teknologi membutuhkan waktu, namun prosesnya dapat dipercepat dengan mengerjakan mini quest di Tech maupun Civics, misalnya mendirikan kota di pinggir laut untuk mempercepat membuka teknologi Sailing (berlayar). Progres Civics berbeda dari Tech, memungkinkan Anda mengakses jenis pemerintahan baru dan kartu-kartu Civics – bisa memberi Anda keunggulan dari sisi militer, ekonomi dan budaya.

Civilization VI 9

Fitur religion juga kembali di Civ VI, tidak lagi terpisah dalam expansion pack. Sebelum pilihan agama terbuka, pemain disuguhkan opsi Pantheon. Menariknya, agama tidak menggantikan Phanteon sehingga kombinasi keduanya memberikan peradaban Anda karakteristik. Dan tanpa perlu menaklukkan seluruh daratan, menyebarkan agama bisa membawa Anda pada kemenangan.

Civilization VI 7

Civilization VI 8

Selain gameplay, perubahan juga turut Firaxis implementasikan pada sisi visual. Karakter-karakter pemimpin di Civ VI kini didesain mirip karikatur. Saya sendiri lebih menyukai art direction Civ V, tapi gaya ini memang terasa lebih pas dengan penyajian visual permainan secara keseluruhan. Laptop gaming MSI GS40 6QE Phantom sanggup mengunyah game tanpa kesulitan di setting grafis tertinggi, menghidangkan 60fps di resolusi 1080p secara konsisten.

Dibandingkan Civ V, bagi saya Civilization VI terasa seperti sebuah paket lengkap. Gameplay-nya memang kompleks, dan terkadang menuntut Anda membuka fitur ensiklopedi – bahkan meminta veteran belajar dari nol. Tapi hal itu bukan masalah. Kompleksitas inilah yang membuat Civ VI jadi sangat adiktif, memicu Anda mencoba-coba hal baru, menegaskan mantra ‘tinggal satu turn lagi’. Civilization VI tidak akan menyulitkan pemula, dan dilihat dari sejarah panjang seri ini, ia boleh dikatakan sebagai salah satu game Civilization terbaik.

Silakan simak galeri screenshot-nya di bawah ini:

Civilization VI 17

Civilization VI 18

Civilization VI 20

Civilization VI 19

Civilization VI 22

Civilization VI 21

Civilization VI 23

Civilization VI 14

Civilization VI 16

Civilization VI 3

Civilization VI 15

Civilization VI 5

Civilization VI 4

Civilization VI 13

Civilization VI 12

Civilization VI 2

Civilization VI 11

Civilization VI 1

Civilization VI 10

Game Playlist adalah artikel gaming kolaborasi MSI dengan DailySocial.

Game dimainkan dari unit notebook MSI GS40 6QE Phantom, ditenagai prosesor Intel Core i7-6700HQ, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, RAM 16GB, serta penyimpanan berbasis SSD 128GB dan HDD 1TB.

Civilization VI ‘Resmi’ Jadi Game eSport

Lahir 25 tahun silam, Civilization dianggap sebagai game strategi terpenting sepanjang masa, mempopulerkan genre 4X di mana pemain bisa memenangkan permainan lewat banyak cara. Perjalanannya dilanjutkan oleh judul keenam yang baru dilepas minggu lalu, dan sejauh ini, Civilization VI memperoleh sanjungan dari para reviewer. Tapi ada hal unik terjadi selepas peluncuran Civ VI.

Seri Civilization terkenal dengan gameplay yang sangat detail dan adiktif, berpotensi mengonsumsi banyak waktu Anda. Meski cukup serius, Civilization juga sangat nikmat dimainkan untuk mengisi waktu luang. Namun menariknya, pengumuman Team Liquid ‘resmi’ mengubah Civilization VI jadi permainan kompetitif. Management tim eSport asal Belanda itu menginformasikan bahwa mereka mendirikan divisi baru untuk bertanding di Civ VI.

Team Liquid menunjuk Stephen ‘MrGameTheory’ Takowsky, gamer strategi legendaris, sebagai kapten tim. Formasinya memang belum diungkap, Team Liquid berencana mengumumkan dua lagi anggota tim Civilization VI pada tanggal 29 Oktober besok, memilih ‘gamer yang secara konsisten memperlihatkan pemahaman mendalam terhadap elemen-elemen strategis yang dibutuhkan untuk mendominasi permainan’.

Tapi mengapa Civilization VI?

Menurut pendapat co-CEO Team Liquid Steve ‘LiQuiD112’ Arhancet di blog, Civilization VI menyimpan kedalaman strategi yang sulit ditandingi, bahkan mungkin dianggap terlalu kompleks untuk bisa masuk ke kategori eSport. Meski demikian, komunitasnya terus berkembang dan pelan-pelan kemampuan sesungguhnya para gamer elit mulai terekspos. Baginya, Civilization merupakan platform sempurna bagi pakar strategi buat memamerkan keahlian mereka, dan pantas duduk sejajar dengan game eSport lain.

Stephen Takowsky sendiri dipilih memimpin divisi Civ VI Team Liquid karena ia adalah seorang mantan juara dunia yang pernah menjadi pemain nomor satu di Civilization Revolution, liga internasional Civilization IV serta Civilization V. MrGameTheory juga memegang rekor kemenangan terbanyak dalam pertandingan satu versus dua, satu lawan tiga, satu versus empat, sampai satu lawan lima. Bagi komunitas, Takowsky dikenal sebagai legenda atau ‘dewanya’ Civilization.

Sang co-CEO juga mengingatkan bahwa perjalanan Team Liquid di kancah eSport berawal dari game strategi, di mana rekannya Victor ‘Nazgul’ Goossens memulai karier lewat StarCraft, mengubah Team Liquid jadi website StarCraft terpopuler saat itu. Untuk mendukung langkah tersebut, Team Liquid berniat melangsungkan beberapa turnamen dalam waktu dekat, kemungkinan dimaksudkan buat menyaring pemain-pemain baru berbakat.

“Para pemain kompetitif ialah mereka yang memiliki hasrat besar, mereka yang bersungguh-sungguh memaksimalkan efisiensi dalam tiap turn,” pungkas Takowsky.

Cara Menyambungkan PlayStation 4 ke Smartphone Anda

Di Indonesia, PlayStation 4 terus mendominasi perang console karena sang rival masih belum memperoleh dukungan resmi. Di bulan September kemarin, Sony telah me-refresh platform game mereka itu dengan varian baru, dan kabarnya PS4 Pro akan dilepas di bulan November besok. Pertanyaannya, sudahkah Anda memanfaatkan seluruh kapabilitas PlayStation 4?

Kebangkitan mobile device ialah hal yang tidak bisa dibendung, dan di era console generasi ke-8, Sony tak ragu-ragu buat merangkulnya. Mereka meluncurkan app PlayStation lebih dulu dari pelepasan PS4, memungkinkan Anda mem-browsing profile pengguna PSN lain, melihat trophy serta berbelanja konten langsung dari aplikasi. Jika kebetulan Anda belum sempat menggunakannya, silakan ikuti panduan menyambungkan PS4 ke smartphone/tablet di bawah ini:

  1. Pastikan handset Anda sudah berjalan di versi OS terbaru. Device Android diwajibkan beroperasi versi 4.0, dan di iOS, perangkat setidaknya telah berjalan di versi 7.0, lalu unduh app PlayStation di Google Play atau Apple app Store. Sesudah proses instalasi rampung, silakan buka dan log-in ke akun PlayStation Network Anda. Setelah tahap ini, Anda dapat mengakses hampir semua fitur app, termasuk live stream, Events, sampai PlayStation Store.
  2. Selanjutnya, tersisa beberapa langkah lagi untuk mengakses fitur primadona PlayStation App, yaitu layar kedua. Anda hanya perlu menyinkronkan console ke smartphone dengan men-tap tombol ‘Connect to PS4’ di pojok kiri bawah interface. Setelah itu, akan keluar opsi Second Screen. Dari sana, Anda bisa memilih unit PlayStation 4 yang terdeteksi di network. Kode akan keluar di layar televisi, tinggal masukkan teksnya di handset dan tap Register. Proses sinkronisasi segera dimulai.
  3. Selain fitur-fitur di atas, beberapa permainan telah mendukung penuh PlayStation App, misalnya Metal Gear Solid V, Watch Dogs, Wolfenstein (menampilkan health dan peta), LittleBigPlanet 3, sampai game Plants versus Zombies: Garden Warfare (menyajikan tampilan ala Commander Mode di Battlefield 4).

Melengkapi kompatibilitas ke perangkat bergerak, Sony telah menghidangkan Remote Play di PC dan Mac, serta menghadirkan PlayStation Now di Windows bulan Agustus kemarin. Layanan terakhir ini memungkinkan Anda menikmati lebih dari 400 judul permainan PlayStation 3 di PS4, dan kini, PC. Seluruh file save disimpan dalam cloud, lalu Sony tak lupa menjanjikan koleksi permainan baru bagi pengguna – Anda cukup membayar biaya berlangganan sebesar US$ 20 per bulan.

Buat saat ini, PlayStation Now PC baru dapat diakses oleh user yang berlokasi di Inggris, Belanda dan Belgia.

Via Digital Trends.

Holovect Ialah Display Hologram Desktop Pertama di Dunia

Masih ingatkah Anda saat Leia mengirim pesan hologram pada Obi-Wan di film Star Wars pertama? Teknologi display seperti ini sudah lama muncul dalam karya-karya sci-fi, bahkan sudah mulai dikembangkan sejak pertengahan abad ke-20. Di era modern, penjelmaan teknologinya tersaji lewat AR dan mixed reality, tapi kapan kita memperoleh display hologram sungguhan?

Inventor asal Texas, Jaime Ruiz-Avila, punya kejutan buat kita semua. Lewat Kickstarter, sang kreator jebolan Virginia Tech itu memperkenalkan Holovect – singkatan dari holographic vector display – yaitu device yang diklaim sebagai layar hologram desktop pertama di dunia karena betul-betul mampu menggambar objek tiga dimensi di udara dengan cahaya. Menariknya, basis dari Holovect sebetulnya bukanlah teknologi hologram sejati.

Dalam versi pengembangannya, Holovect memiliki wujud tidak biasa, dirancang untuk ditaruh di atas meja. Device memiliki dua bagian utama: unit penembak laser dan ‘unit modifikasi udara’. Bagi Ruiz-Avila, teknik ini bukanlah metode hologram sejati, karena istilah hologram sebetulnya mengacu pada upaya merekam cahaya demi menghasilkan gambar 3D. Holovect sendiri mengusung metode proyeksi.

Prinsip kerja Holovect sebetulnya terbilang sederhana. Ruiz-Avila dan timnya menemukan cara untuk menghasilkan udara dengan indeks refraksi berbeda, gunanya ialah buat memantulkan (atau menangkap) sinar laser. Dengan mengendalikan arah laser ke udara yang telah dimodifikasi, komputer mampu ‘menempatkan’ pixel ataupun voxel 3D. Versi mark II Holovect kabarnya sanggup menggambar 50 benda dalam satu detik di area seluas 12-sentimeter persegi.

Kemampuannya memang unik, tapi apa fungsi praktisnya? Ruiz-Avila menjelaskan bahwa Holovect bisa dimanfaatkan buat memvisualisasikan model sebelum dicetak printer 3D. Ada dua cara: pertama dengan meng-import  file STL dan mengubahnya ke format vect atau tinggal divisualisasi secara langsung. Keduanya dimaksudkan untuk memastikan desain lebih presisi serta meningkatkan efisiensi di bidang produksi karena menghemat waktu dan material.

Selain itu, Holovect juga dapat diterapkan dalam visualisasi data yang diperoleh dari pemindai 3D atau scan tomography. Tentu saja teknologi ini juga bisa dipakai buat iklan ataupun branding sebuah produk. Berbekal ekosistem dan software open source, developer berupaya membebaskan siapapun untuk berkreasi – memanfaatkan Holovect sebagai tool produktif, medium penyajian karya seni hingga platform permainan.

Jika Anda tertarik, Holovect Mk. II dapat dipesan di Kickstarter seharga US$ 800, rencananya akan mulai dikirim ke backer pada bulan Maret sampai Juni 2017.