Semua Game dan Update yang Diumumkan di Nintendo Direct Mini Edisi Maret 2020

Sejak debutnya di tahun 2011, Presentasi Nintendo Direct sudah dilangsungkan puluhan kali. Seiring berjalannya waktu, tema acara ini diperluas, terkadang difokuskan pada franchise tertentu, game independen, dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan gaming besar (seperti E3) atau mengusung titel ‘mini’ jika menurut sang publisher jumlah permainan yang mereka umumkan di sana tak terlalu banyak.

Namun Direct Mini edisi bulan Maret 2020 boleh dikatakan tidak biasa karena Nintendo sebetulnya menyingkap rentetan judul besar. Dalam streaming berdurasi kurang dari setengah jam, publisher menampilkan lebih dari dua lusin trailer game serta update info baru. Nintendo memang belum membahas Metroid Prime 4 ataupun sekuel Breath of the Wild, namun ada banyak permainan seru yang bisa Anda nikmati dalam waktu dekat.

Ini dia rangkumannya:

 

Xenoblade Chronicles Definitive Edition

29 Mei 2020

Versi definitive ini dibekali pembaruan di sisi grafis, musik berkualitas lebih tinggi (lewat proses perekaman ulang), update fitur yang memungkinkan kita mempertahankan penampilan armor favorit, hingga penambahan chapter epilog bertajuk Future Connected – dibintangi oleh Melia dan Shulk.

 

BioShock The Collection, Borderlands Legendary Collection, XCOM 2 Collection

29 Mei 2020

Bundel permainan 2K Games lengkap, terdiri dari BioShock, BioShock 2, BioShock Infinite, Borderlands: Game of the Year Edition, Borderlands 2, Borderlands: The Pre-Sequel, XCOM 2 dan expansion pack War of the Chosen, beserta DLC Resistance Warrior Pack, Anarchy’s Children, Alien Hunters, Shen’s Last Gift.

 

Marvel Ultimate Alliance 3: The Black Order – Shadow of Doom DLC

Tersedia sekarang

Add-on terbaru Marvel Ultimate Alliance 3 dititikberatkan pada bangkitnya Dr. Doom, musuh bebuyutan Fantastic Four. Namun keempat pahlawan ini sepertinya punya cara sendiri dalam menyelamatkan dunia, membuat mereka juga berseteru dengan superhero lain.

 

Shinsekai: Into the Depths

Tersedia sekarang

Tadinya merupakan game eksklusif Apple Arcade, kini Anda bisa mejelajahi dunia bawah laut yang aneh dalam permainan petualangan side-scrolling ini di Nintendo Switch.

 

Animal Crossing: New Horizons – update Bunny Day

1 sampai 12 April 2020

Event musiman pertama yang akan hadir di game simulasi kehidupan ini. Selama ajang berlangsung, Anda bisa mengumpulkan telur dan membuat dekorasi serta benda-benda unik dengannya. Sesudah itu, Nintendo berencana untuk menggelar event Earth Day.

 

Good Job

Tersedia sekarang

Permainan teka-teki jenaka yang menantang Anda menyelesaikan tugas-tugas kantor secara kreatif. Diminta memindahkan proyektor dari gudang ke ruang meeting? Selain membawanya secara tradisional, Anda dipersilakan buat melontarkannya langsung ke hadapan client.

 

Catherine: Full Body

7 Juli 2020

Full Body adalah versi ‘lengkap’ dari game puzzle unik buatan Atlus,  menghadirkan fitur-fitur yang sempat diminta fans serta menyuguhkan tingkat kesulitan lebih rendah. Edisi anyar ini juga memperkenalkan karakter baru yang membuat hidup Vincent Brooks lebih rumit lagi.

 

Ring Fit Adventure – update mode rhythm

Tersedia sekarang

Lewat update, Ring Fit Adventure kedatangan mode ritme yang mempersilakan kita berolahraga sembari mengikuti irama lagu dari Super Mario Odyssey, Splatoon 2, serta game-game Nintendo lain. Tersedia pula pilihan suara in-game RingCon perempuan.

 

King’s Bounty II

2020

Setelah tiga dekade, King’s Bounty akhirnya akan memperoleh sekuel. King’s Bounty II bukanlah penerus spin-off ‘The Legend’, melainkan pewaris sejati game pertamanya. Pengembangan awalnya memang difokuskan buat PC, tapi ketersediaannya juga diperluas ke Switch.

 

Super Smash Bros. Ultimate – update Fighters Pass Vol. 2, Arms

Juni 2020

Lewat Fighter Pass Vol. 2, sejumlah karakter dari game Arms akan menginvasi Super Smash Bros. Ultimate, tapi untuk sekarang, Nintendo belum menyingkap identitasnya secara detail. Sementara itu, Arms dapat dinikmati secara gratis hingga tanggal 6 April.

 

Bravely Default II

2020

Kreasi teranyar Tomoya Asano dan kawan-kawan ini akan membawa pemain ke sebuah dunia baru, dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang belum pernah kita temui sebelumnya, serta menyajikan jalan cerita dan petualangan orisinal. Musik-musiknya sendiri kembali digarap oleh Revo.

 

Clubhouse Games: 51 Worldwide Classics

5 Juni 2020

Sesuai judulnya, Clubhouse Games ialah koleksi digital permainan tabletop. Di sana ada billiard, air hockey, backgammon, mancala, checkers, domino, beragam permainan kartu dan lain-lain. Anda bisa bermain bersama kawan-kawan secara online atau via mode multiplayer lokal.

 

Ninjala

27 Mei 2020

Cocok bagi Anda yang menyukai grafis cerah Splatoon. Ninjala menempatkan Anda sebagai ninja bersenjata permen karet dan mengedepankan dua mode multipayer: battle royale kompetitif delapan pemain dan kooperatif berbasis tim. Game bisa dimainkan secara cuma-cuma.

 

Star Wars Jedi Knight: Jedi Academy

Tersedia sekarang

Expansion pack standalone ini akhirnya mendarat setelah Jedi Knight II tersedia di Switch pada bulan September lalu. Game menghidangkan aksi pertarungan lightsaber yang lebih kompleks, juga mempersilakan Anda memilih beragam jenis lightsaber dan menentukan warna kristalnya.

 

Star Wars Episode 1: Racer

Akan tiba

Episode 1: Racer adalah adaptasi film ke video game yang unik karena permainan dirancang berdasarkan satu potong skenario di The Phantom Menace, yaitu balapan pod. Dua dekade lebih sesudah dirilis di Windows dan Nintendo 64, Episode 1: Racer akan tiba di Switch.

 

Panzer Dragoon: Remake

Tersedia sekarang

Sebuah remake dari game rail shooter yang dulu meluncur untuk Sega Saturn di tahun 1995. Developer MegaPixel membangun ulang dunianya agar Panzer Dragoon tampil layaknya permainan modern, memperbaiki sistem kendali, namun tetap mempertahankan gameplay-nya.

 

Trials of Mana

24 April 2020

Juga merupakan remake, Trials of Mana untuk Switch ialah inkarnasi modern dari JRPG yang sempat dilepas di Super Nintendo Entertainment System. Saat itu, permainan dikenal pula sebagai Secrets of Mana 2 atau Seiken Densetsu 3. Versi demonya bisa Anda cicipi sekarang.

 

Pokémon Sword & Shield season pass

Akhir Juni

Expansion pass untuk Pokémon Sword dan Shield ini akan memperluas petualangan dengan menambahkan area baru, The Isle of Armor serta The Crown Tundra. Di sana, Anda bisa menemukan dojo buat berlatih dan mendapatkan Pokémon legendaris baru, Kubfu.

Game-game Switch lainnya yang juga akan tersedia di tahun ini:

  • Fuser (musim gugur 2020)
  • Elder Scrolls Blades (musim semi 2020)
  • Warhammer 40,000: Mechanicus (Mei 2020)
  • Vigorclosed beta (9 April)
  • Burnout Paradise Remastered (2020)
  • Saints Row IV: Re-elected (27 Maret 2020)
  • The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel III (30 Juni 2020)
  • Mr. Driller DrillLand (25 Juni 2020)
  • Minecraft Dungeons (musim semi 2020)

8 Game Terbaik yang Dirilis di Kuartal Pertama 2020

Tiga bulan pertama di 2020 mungkin jauh dari harapan banyak orang. Banjir melanda, ada kebakaran hutan di Australia dan kini dunia sedang menghadapi pandemi virus corona. Namun setidaknya, selama periode ini para gamer dimanjakan dengan judul-judul brilian yang siap mengisi waktu selama perintah untuk tidak keluar rumah berlangsung. Kabar baiknya lagi, beberapa dari mereka siap merebut gelar Game of the Year 2020.

Di antara belasan permainan yang dirilis di kuartal satu 2020, delapan judul berhasil mencuri perhatian gamer dan media. Mereka terdiri dari genre berbeda, beberapa ialah game multi-platform, tapi ada pula yang merupakan judul eksklusif. Mayoritas permainan digarap oleh studio besar, namun perwakilan dari ranah independen juga berhasil masuk dalam daftar.

Ini dia deretan game terbaik di Q1 2020:

 

8. MLB The Show 20

Baseball mungkin tak sepopuler sepak bola atau bulu tangkis di Indonesia, tapi untuk sebuah game olahraga, MLB The Show 20 menawarkan pengalaman bermain yang superior: kontennya melimpah, dibekali beragam mode baru dan update, lalu permainan juga mudah dipelajari oleh para pemula. Kombinasi dari semua ini akan menyibukkan Anda selama berbulan-bulan

 

7. Kentucky Route Zero

Perilisan episode (Act) lima di bulan Januari lalu menandai rampungnya pengembangan game petualangan point-and-click indie ini. Kentucky Route Zero akan membawa Anda menempuh sebuah perjalanan supernatural serta bertemu dengan berbagai karakter menarik, lalu kontennya dihidangkan lewat visual minimalis super-artistik. ‘TV Edition’ tersedia untuk para pemilik console.

 

6. Nioh 2

Nioh 2 ialah prekuel sekaligus sekuel dari permainan pertamanya. Berbeda dari pendahulunya yang mengikat Anda pada tokoh bernama William, Nioh 2 mempersilakan pemain mencaniptak dan mengustomisasi karakternya sendiri. Sistem pertempuran ala Dark Souls-nya tetap dipertahankan, tapi developer tak lupa membekali game dengan sejumlah penyempurnaan dan fitur baru.

 

5. Dreams

Sejatinya, Dreams adalah sebuah perkakas kreatif digital berwujud video game. Dalam mengembangkannya, Media Molecule mencoba memadukan konsep ‘bermain, berkreasi dan berbagi’. Di sana Anda dibebaskan menciptakan aset, karakter, karya seni, musik serta efek suara, dan merancang gameplay, kemudian menggabungkan semua itu menjadi satu permainan utuh.

 

4. Ori and the Will of the Wisps

The Will of the Wisps meneruskan kisah petualangan Ori yang berakhir di The Blind Forest. Seperti sebelumnya, permainan mengedepankan gameplay platforming khas Metroidvania sembari memanjakan kita dengan keindahan grafis serta cerita yang siap menguras air mata. Beberapa aspek juga telah diperbarui, seperti sistem save dan upgrade – kini menyerupai Hollow Knight.

 

3. Animal Crossing: New Horizons

Salah satu game terbaik untuk dinikmati saat Anda tidak bisa pergi ke mana-mana. Permainan simulasi kehidupan ini memberikan kita kesempatan buat melakukan beragam aktivitas menenangkan, misalnya berkebun, memancing, mendekorasi tempat tinggal, serta berinteraksi dengan berbagai NPC unik. New Horizons tak lupa dibekali sistem crafting baru yang lebih lengkap.

 

2. Doom Eternal

Jika video game kita ibaratkan sebagai musik, maka Doom Eternal adalah penjelmaan heavy metal. Doom Slayer telah kembali, kini ia lebih gesit dan lebih brutal dari sebelumnya. Invasi iblis telah mencapai Bumi dan hanya Anda yang bisa menghentikannya. Di sana, Id Software telah mengekspansi sistem pertempuran berbasis arena, membuatnya lebih kompleks sekaligus adiktif.

 

1. Half-Life: Alyx

Tanggapan positif terhadap Half-Life: Alyx memperlihatkan kita bahwa permainan eksklusif VR berkesempatan pula untuk menyabet titel Game of the Year. Virtual reality memungkinkan Alyx menyuguhkan level ‘immersion‘ dan interaksi yang belum bisa dicapai game-game FPS tradisional. Pengembangan Alyx juga merupakan indikasi bahwa Valve siap kembali mencurahkan perhatiannya pada jagat Half-Life.

Epic Games Store Umumkan 9 Game Eksklusif yang Akan Meluncur Tahun Ini

15 bulan setelah meluncur, persepsi negatif gamer terhadap Epic Games Store pelan-pelan berkurang. Setelah beberapa judul tersedia di Steam, khalayak mulai mengabaikan ‘strategi eksklusif’ yang diambil penyedia platform distribusi dalam menawarkan produknya. Meski demikian, Epic kemungkinan akan terus menerapkan taktik ini karena terbukti efektif dalam merangkul pelanggan.

Memasuki musim semi 2020, Epic Games mengumumkan sembilan permainan yang akan meluncur secara eksklusif di platform distribusi digitalnya tahun ini. Mereka terdiri dari judul-judul independen, free-to-play, multi-platform, serta expansion pack dari game yang dirilis di tahun lalu. Beberapa permainan sudah memiliki tanggal rilis dan Epic juga berjanji untuk menambah lagi jumlahnya secara berkala.

 

Control: The Foundation

26 Maret

Tetap menjaga keeksklusifannya di Epic Store, Control akan kedatangan expansion pack The Foundation yang akan membawa pemain menjelajahi area terdalam Oldest House demi mencari Helen Marshall. Tak ada kabar dari sang head of operation sejak ia bilang ‘ingin pergi mengecek sesuatu’.

 

Totally Reliable Delivery Service

1 April

Permainan sandbox jenaka yang menugaskan Anda jadi petugas pengirim barang. Jangan harap misi Anda akan berjalan dengan mulus karena ada banyak tantangan konyol dan hal tak terduga yang menanti di sana. Game mendukung mode multiplayer hingga empat pemain.

 

Industries of Titan

14 April

Kreasi baru Brace Yourself Games, tim pencipta Crypt of the Necrodancer. Industries of Titan mengombinasikan formula wargame, elemen pertempuran luar angkasa ala Faster Than Light serta city-building (yang berarti mirip SimCity) berlatar belakang masa depan distopia.

 

Dread Nautical

29 April

Mengusung genre role-playing turn-based, Dread Nautical di-setting di atas sebuah kapal yang diserang oleh gerombolan monster dari dimensi lain. Anda harus cermat dalam mengelola sumber daya, merekrut tim, dan bertempur. Game ini kabarnya cukup sulit dan pemain akan sering tewas.

 

Diabotical

1 Juni

Game FPS multiplayer arena free-to-play bertempo cepat yang menempatkan pemain sebagai robot telur terbang. Permainan saat ini berada di masa early access, sedang diuji oleh individu-individu terpilih. Di hari peluncurannya, akan ada opsi tiga mode dan sembilan peta.

 

Among Trees

Musim panas

Satu dari sedikit permainan survival yang tidak mengangkat tema pasca-bencana atau horor. Sebaliknya, game dibuat agar kita merasa rileks. Anda ditugaskan untuk membangun tempat tinggal yang nyaman di tengah hutan, berkebun, dan menghindari beruang serta rusa raksasa.

 

Sludge Life

Musim semi

Sludge Life sulit dideskripsikan, namun sepertinya ia menyuguhkan gameplay simulasi bertema fotografi, graffiti dan vandalisme. Di sana Anda akan menjelajahi pulau kecil di planet yang dipenuhi oleh lumpur (sesuai judulnya) sebagai seorang seniman jalanan.

 

Samurai Shodown

Musim semi

Meluncur lebih dulu di console pada pertengahan tahun 2019 kemudian tersedia di Stadia di bulan November, Samurai Shodown adalah permainan pertama di seri ini yang dilepas dalam periode satu dekade. Berbeda dari pendahulunya, ia menyuguhkan visual tiga dimensi tulen.

 

Saturnalia

Kuartal empat

Sebuah game petualangan survival horror artistik. Anda diminta untuk memandu sejumlah karakter menjelajahi desa terpencil tempat dilangsungkannya ritual kuno. Jalan-jalan di tempat ini mirip labirin, dan akan berubah jika Anda gagal memastikan para tokoh keluar hidup-hidup.

Valve, HP dan Microsoft Sedang Mengembangkan Headset VR Next-Gen

Berbekal pengalaman serta pendekatan dari sisi software, upaya Valve melebarkan sayapnya ke ranah virtual reality terbilang sukses. Headset Index laris dan penjualannya melambung lebih tinggi lagi setelah diumumkannya Half-Life: Alyxgame yang hanya bisa dinikmati lewat VR. Begitu besarnya permintaan terhadap Index menyebabkan stoknya habis di mana-mana, dan kini Valve masih terus berupaya mengatasi masalah kelangkaan tersebut.

Ketika proyek Index telah mencapai ujungnya, Valve dikabarkan sudah memulai pekerjaan baru. Bersama dengan HP dan Microsoft, ketiga raksasa teknologi itu tengah mengembangkan head-mounted display virtual reality ‘generasi selanjutnya’. Produk sepertinya belum mempunyai nama resmi, hanya disebut Next Gen HP VR Headset baik di page Steam maupun di situs Hewlett-Packard.

Walaupun sudah muncul di dua situs, para produsen masih belum mengungkap detail mengenai perangkat ini. Mereka cuma menjelaskan bahwa headset dirancang untuk menyuguhkan konsen secara lebih immersive, lebih nyaman dikenakan, serta ditunjang aspek kompatibilitas yang lebih baik dibanding produk yang ada sebelumnya.

Produsen juga masih enggan memperlihatkan wujudnya. Foto headset di website sengaja digelapkan, namun secara garis besar penampilannya tak jauh berbeda dari HMD sejenis. Bagian visor tersambung ke strap vertikal dan horisontal, dan jika dugaan saya benar dan perangkat ini mempunyai poros di sisi samping yang memungkinkan layar dimiringkan ke atas (seperti PSVR), maka headset lebih mudah dikenakan sendiri tanpa bantuan.

Satu hal yang jelas ialah produk tampaknya akan mengusung branding HP. Microsoft kemungkinan akan mendukung dari sisi kompatibilitas ke platform dan ekosistem Windows, lalu Valve berpartipasi dari sisi teknologi. Sebagai contohnya, Index Controllers racikan Valve merupakan salah satu sistem input motion paling intuitif, memungkinkan kita melakukan aktivitas alami seperti lempar-tangkap, serta mampu mendeteksi gerakan dan arah jari.

Saat ini, satu-satunya cara untuk mendapatkan update info mengenai Next Gen HP VR Headset adalah dengan mendaftarkan email Anda. Belum diketahui spesifikasi dan fitur unik apa yang produsen bubuhkan di sana, begitu pula kapan perangkat akan dirilis serta berapa harganya.

Buat sekarang, membahas teknologi virtual reality dari Valve akan selalu dikaitkan dengan Half-Life: Alyx. Ia adalah game Half-Life pertama yang dirilis dalam periode 12 tahun, namun agar dapat menikmatinya, gamer mesti mempunyai headset VR. Meski awalnya banyak orang mengeluhkan keputusan itu, Alyx ternyata memang se-revolusioner janji Valve. Respons media terbukti sangat positif, dan Half-Life: Alyx merupakan salah satu game terbaik di tahun ini.

Via GameSpot.

Microsoft Mulai Menguji Fitur Game Stream xCloud di PC

Sebagai upaya menyediakan akses konten dari lebih banyak platform, Microsoft memulai sesi uji coba Project xCloud di bulan Oktober 2019. Tak lama, developer turut mengadirkan tak kurang dari 50 permainan serta memperkenankan tester untuk menggunakan controller Sony DualShock. Lalu di tanggal 12 Februari kemarin, tes akhirnya diekspansi ke iOS – dengan sejumlah keterbatasan fitur.

Dilaporkan oleh The Verge, Microsoft kabarnya telah memperluas sesi uji coba layanan cloud gaming itu ke PC minggu lalu. Lewat versi preview, user dipersilakan untuk men-stream permainan Xbox ke perangkat ber-OS Windows 10. Buat sekarang, kapabilitas ini baru bisa dinikmati oleh staf Microsoft. Rencana Microsoft ke depan ialah menyajikan fitur tersebut melalui aplikasi Xbox Game Streaming yang dapat diunduh dari Windows Store.

Sama seperti di Android dan iOS, agar bisa menggunakan Xbox Game Streaming, Anda membutuhkan controller Xbox One dengan sambungan Bluetooth aktif, akun Microsoft, serta koneksi internet yang memadai. Aplikasi ini mendukung dua metode streaming konten, yaitu cloud lewat blade server xCloud (ala Stadia atau GeForce Now) serta secara lokal atau remote – itu artinya Anda perlu memiliki game dan console Xbox One.

IMG_23032020_124145_(1000_x_650_pixel)

Pengalaman penggunaan game stream di PC hampir serupa di platform lain. Ia menyuguhkan interface serta cara mengakses permainan yang sama. Namun tingkat resolusi streaming di periode preview internal masih dibatasi di 720p. Target minimalnya tentu saja adalah full-HD 1080p, dan ini yang akan didapatkan oleh konsumen nanti. Ada indikasi cukup kuat bahwa Microsoft sebentar lagi akan melangsungkan pengujian secara lebih luas, diprioritaskan pada pemilik Xbox One.

Di periode tes dan pengembangan ini, Microsoft sudah memperbarui blade server xCloud, kini ditopang oleh delapan Xbox One S (sebelumnya hanya ditunjang empat unit console). Developer juga tengah bersiap-siap melakukan transisi untuk menggunakan prosesor Xbox Series X. CPU next-gen ini sangat bertenaga, dan di atas kertas, ia mampu menjalankan empat permainan Xbox One S sekaligus. Chip tersebut turut dibekali video encoder versi baru dengan kecepatan hingga enam kali lipat dari encoder yang digunakan oleh server xCloud.

IMG_23032020_123852_(1000_x_650_pixel)

Microsoft berencana untuk melepas xCloud di tahun ini dan mengintegrasikannya ke layanan Xbox Game Pass sehingga memungkinkan pelanggan premium memanfaatkan fitur stream (baik remote/local atau cloud). Dan tak lama setelah itu, developer akan menghadirkan dukungan DualShock serta streaming ke Windows 10.

Gambar: The Verge.

Hero Overwatch Ke-32, Echo, Dibekali Sederet Kemampuan Unik

Di tengah  penantian terhadap sekuel Overwatch, sebagian dari fans mungkin juga merasa cemas. Permainan anyar itu dari awal dirancang agar terintegrasi dengan Overwatch pertama sehingga progres tidak hilang dan gamer di kedua judul dapat bermain bersama di mode PvP. Tapi kita belum tahu akan seperti apa implementasinya serta seberapa efektif strategi ‘menyatukan’ dua permainan ini.

Selain fokus pada pengembangan Overwatch 2, kita tahu developer juga berjanji untuk terus memperkaya konten game yang sudah ada. Di bulan November 2018, Blizzard memublikasikan film animasi singkat berjudul Reunion. Di sana, mereka memperkenalkan dua karakter baru. Tak lama setelah itu, tokoh bernama Ashe bisa dimainkan, namun butuh waktu setahun lebih bagi Echo buat tersedia di game. Padahal, ia sempat muncul di trailer Overwatch 2.

Minggu ini, game director Jeff Kaplan mengabarkan bahwa Echo akhirnya bisa dimainkan. Echo merupakan salah satu hero Overwatch paling unik, dan itu alasannya Blizzard membutuhkan waktu lama buat menggodoknya. Echo sudah dapat dijajal di Public Test Region, tapi sepertinya developer tak ingin buru-buru menghadirkannya di server standar. Kaplan bilang timnya akan segera memodifikasi Echo jika menemukan sesuatu yang bisa merusak keseimbangan permainan.

Berbeda dari dugaan sebelumnya, Echo didesain sebagai hero damage. Namun ia juga menyimpan banyak kemampuan yang membuatnya sangat unik, salah satunya kapabilitas terbang/melayang seperti Pharah atau Mercy. Dan yang paling istimewa adalah skill ultimate bertajuk Replicate. Dengan mengaktifkannya, Echo bisa meniru hero musuh dan dapat mengakses segala kemampuannya (termasuk skill ultimate). Itu berarti Echo memberikan pemain kesempatan luas buat beradaptasi terhadap situasi.

Lewat video, Jeff Kaplan menceritan sedikit latar belakang karakter ini. Echo dibuat oleh seorang peneliti asal Singapura, Dr. Mina Liao, dengan kemampuan mengamati, belajar dan meniru. Liao ialah pakar robotik dan AI, bekerja untuk Omnica Corporation hingga pecahnya krisis Omnic. Ia segera direkrut Overwatch begitu insiden tersebut dimulai, tapi kehilangan nyawanya dalam sebuah serangan.

Sempat mempelajari karakteristik dan kebiasaan Liao, Echo terpaksa dikarantina karena Overwatch khawatir teknologinya dapat disalahgunakan dan seluruh proyek pengembangannya dihentikan. Echo akhirnya diaktifkan kembali oleh Jesse McCree, orang yang tadinya ditugaskan buat melindungi Liao, karena Overwatch butuh bantuan (dapat Anda saksikan di film animasi Reunion).

IMG_20032020_132459_(1000_x_650_pixel)

Jeff Kaplan bilang bahwa ada kemungkinan Echo merupakan hero terakhir yang dirilis untuk Overwatch hingga sekuelnya dilepas. Kronologi peluncuran karakter game belakangan memang sedikit membingungkan: Ocho diperkenalkan bersama Ashe, namun setelah itu Blizzard merilis Baptiste dan Sigma, memposisikan Echo sebagai hero Overwatch ke-32.

Sony Akhirnya Singkap Detail Teknis dan Spesifikasi Lengkap PlayStation 5

Kepada Business Insider, CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan sempat menyampaikan bahwa lompatan performa dari satu generasi console game ke generasi berikutnya merupakan hal yang wajar. Menurutnya, dalam merancang perangkat baru, produsen perlu menawarkan sesuatu yang unik. Inilah salah satu alasan mengapa Sony terlihat begitu fokus mengembangkan controller dengan sistem haptic dan adaptive trigger.

Sesuai rencana, Sony akhirnya mengungkap detail teknis PlayStation 5 dalam presentasi yang dipandu lead system architect Mark Cerny tadi malam. Di sana, produsen membahas upaya-upaya untuk meningkatkan faktor immersion, kompatibilitas, serta memastikan konten berjalan lebih cepat dan lancar di console anyarnya. Seperti Microsoft, Sony juga menjabarkan spesifikasi hardware secara lengkap. Ini dia:

  • CPU AMD Ryzen Zen 2 x86-64 8-core 16-thread dengan kecepatan hingga 3,5GHz
  • GPU AMD Radeon RDNA 2 10,3-teraflop hingga 2,23GHz, didukung ray tracing acceleration
  • Memori sistem GDDR6 16GB, bandwidth 448GB/detik
  • Penyimpanan SSD 825GB, read bandwidth (Raw) 5,5GB/detik
  • Optical drive Blu-ray Ultra HD, hingga 100GB per disc
  • Video out mendukung TV 4K 120Hz, TV 8K, VRR (HDMI 2.1)
  • Audio 3D AudioTech ‘Tempest’

Terkait CPU (dan GPU), Sony tidak menyebutkan kecepatannya secara spesifik. Namun frekuensi maksimalnya memungkinkan kita membuat perbandingan dengan AMD Ryzen 3700X. Prosesor memiliki 8-core 16-threadbase clock 3,6GHz dan boost clock di 4,4GHz. Di atas kertas, CPU yang digunakan PlayStation 5 ialah versi lebih lambat dari Ryzen 3700X. Laju CPU dan performa GPU-nya juga lebih rendah dibanding Xbox Series X.

Meski demikian, Sony telah membekali PS5 bersama ‘senjata rahasia’ berupa SSD custom dengan flash memory racikan mereka sendiri. Dari kapasitasnya saja Anda sudah bisa melihat sesuatu yang tidak biasa: 825GB dan bukan standar 1TB. Sony menjelaskan bahwa 825-gigabyte adalah kapasitas maksimal untuk interface 12-channel. Sederhananya, penyimpanan mampu mengakses data di waktu sangat singkat, yaitu 2GB dalam seperempat detik atau 16GB dalam dua detik saja.

Sony memang belum mendemokan kapabilitas tersebut secara langsung tapi kita bisa membayangkan super-cepatnya waktu load game serta transisi dari satu skenario ke skenario berikutnya (misalnya lewat fitur fast-travel di permainan).

Ray tracing berbasis hardware dan backward compatibility tampaknya menjadi dua fitur yang wajib ada di console next generation, namun satu teknologi yang membuat PlayStation 5 lebih unik dari rivalnya adalah perhatian Sony pada audio. Produsen membekalinya bersama engine audio 3D custom ‘Tempest’ dengan tujuan meningkatkan sensasi keberadaan Anda dalam game. Berkat kehadirannya, rintikan air hujan terdengar lebih nyata dan kita bisa lebih mudah mendeteksi arah datangnya bahaya. Semuanya dapat tersuguh tanpa perlu memiliki sistem audio premium.

PlayStation 5 dijadwalkan buat dirilis di kuartal keempat tahun 2020, tapi sampai sekarang Sony belum menyingkap wujudnya (sejauh ini baru beredar penampilan development kit-nya) serta gambaran berapa harga yang akan dibebankan pada konsumen.

Buat Anda yang penasaran dan ingin mengentahui detail mengenai PS5 lebih jauh, saya telah mencantumkan video presentasi teknis Sony di bawah.

Via Blog PlayStation. Tambahan: PC Gamer.

Sony Akan Menyingkap Detail Teknis PlayStation 5 Nanti Malam

Kecuali harga, hampir segala hal mengenai console next-gen Microsoft telah diungkap. Kita sudah tahu wujudnya, gambaran kasar kapan perangkat akan tersedia, spesifikasi secara lengkap, serta fitur-fitur andalan yang produsen janjikan – misalnya dukungan DirectX Raytracing dan Xbox Velocity Architecture. Sebaliknya, sang rival Sony terlihat menahan diri dalam menginformasikan detail terkait PlayStation 5.

Namun penyingkapan rincian teknis Xbox Series X sepertinya mendorong Sony buat melakukan sesuatu. Secara tiba-tiba via Twitter, mereka mengumumkan rencana untuk mengungkap lengkap arsitektur sistem PlayStation 5. Acara akan dipandu oleh lead system architect Mark Cerny dan di sana, Sony akan membahas bagaimana console anyar itu ‘dirancang untuk membentuk masa depan video game’.

Awalnya Sony berniat untuk membahas aspek teknis PlayStation 5 ajang di Game Developers Conference 2020, tapi karena kekhawatiran penyebaran virus corona, acara ini dibatalkan. Nasibnya sama seperti Mobile World Congress dan Electronic Entertainment Expo. Dan jauh sebelum meluasnya wabah COVID-19, Sony telah mengabarkan bahwa mereka akan kembali absen di E3 2020.

Presentasi PlayStation 5 akan dilangsungkan pada tanggal 18 Maret 2020 pukul 09:00 pagi Waktu Pasifik. Dikonversi ke Waktu Indonesia Barat, itu berarti acara dimulai jam 23:00 nanti malam (tetap di tanggal yang sama). Event dapat kita saksikan secara live di blog PlayStation.

Info dan bocoran mengenai PlayStation 5 memang sudah mulai terdengar sejak tahun lalu, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang betul-betul dikonfirmasi oleh Sony. Selain logo dan nama, kita tahu console baru tersebut turut dilengkapi oleh backward compatibility sehingga mampu menjalankan permainan-permainan PS4. Selain itu, Sony tampaknya berniat untuk meng-update unit controller serta menjanjikan ‘fitur rahasia’ yang membuat PS5 lebih unik dari pendahulunya.

Saya juga melihat adanya sejumlah kesamaan antara PlayStation 5 dan Xbox Series X. Sama seperti di era current-gen, kedua console kembali bersandar pada teknologi AMD. Kemudian mereka juga mengusung unit penyimpanan berbasis SSD dengan tujuan buat mempersingkat waktu load konten, serta memanfaatkan optical drive berupa Blu-ray 4K. Bahkan, peluncuran PS5 dan Xbox Series X boleh jadi akan dilakukan hampir berbarengan, yaitu di musim libur akhir tahun 2020.

Hal yang membuat saya penasaran adalah, apakah Sony akan menyiapkan beberapa varian PlayStation 5 berbeda – seperti PS4 Slim dan PS4 Pro? Sebagai kompetitornya, Microsoft sendiri tak segan-segan menyampaikan bahwa Xbox Series X hanyalah satu dari beberapa varian console yang sedang produsen siapkan. Kemungkinan tersedia pula varian yang lebih terjangkau.

Microsoft Ungkap Detail Teknis Xbox Series X Lebih Jauh

Saat Sony terlihat menahan diri untuk menyingkap info mengenai PlayStation 5 (kita bahkan belum tahu seperti apa rupanya), Microsoft kian gencar mengungkap detail terkait Xbox Series X sejak console next-gen itu diumumkan di The Game Awards 2019. Setelah memamerkan desain dan mengumumkan spesifikasi singkatnya di bulan Februari lalu, produsen akhirnya menguak sisi teknis lebih dalam melalui blog Xbox Wire.

Diklaim sebagai console game tercepat dan paling bertenaga (titel serupa sempat dianugerahkan Microsoft pada Xbox One X), ada tiga aspek yang jadi fokus utama penggarapan Xbox Series X: performa, immersion dan kompatibilitas. Penjelasan Microsoft di sana panjang serta komprehensif, dan mereka tak lupa menjabarkan daftar sistem secara lengkap. Menakar dari data-data tersebut, bagi saya Xbox Series X ialah PC high-end yang menyamar jadi console.

IMG_17032020_174012_(1000_x_650_pixel)

Berikut ini detail teknis home console anyar Microsoft:

  • CPU Custom Zen 2 octa-core 3,8GHz (3,6GHz dengan SMT)
  • GPU Custom RDNA 2 12-teraflop 52-compute unit
  • Die size 360,45 mm2
  • Proses 7nm Enhanced
  • Memori 16GB GDDR6 dengan 320b bus
  • Bandwidth memori 10GB @560GB/detik, 6GB @336GB/detik
  • Penyimpanan internal SSD NVMe 1TB custom
  • I/O Throughput 2.4 GB/detik (Raw), 4.8 GB/detik (terkompresi, dengan decompresson block hardware custom)
  • Penyimpanan tambahan via expansion card 1TB (kapasitasnya sebesar memori internal)
  • Dukungan penyimpanan eksternal HDD USB 3.2
  • Optical drive Blu-ray Drive 4K UHD
  • Target performa 4K @60FPS, maksimal 120FPS

IMG_17032020_174150_(1000_x_650_pixel)

Banyak hal dibahas oleh Microsoft, dan salah satu bagian paling menarik ialah tentang ray tracing. Xbox Series X ditopang oleh DirectX Daytracing berbasis hardware. Dipopulerkan oleh Nvidia lewat GeForce RTX, pada dasarnya fitur ini berfungsi untuk mensimulasikan pencahayaan secara lebih realistis, bahkan sanggup membuat visual game-game lawas (misalnya Quake II atau Minecraft) terlihat cantik.

Satu contoh kemampuan menakjubkan dari ray tracing adalah ia memungkinkan cahaya menembus objek-objek transparan dan menampilkan efek visual unik. Misalnya, sinar matahari yang melewati kaca patri menghasilkan bayangan warna-warni di lantai.

IMG_17032020_174219_(1000_x_650_pixel)

Fitur unik lain dari Xbox Series X ialah Xbox Velocity Architecture. Jika GPU merupakan jantung dari console, maka XVA adalah ‘jiwanya’. Intinya, ia berfungsi buat mempererat integrasi antara unit penyimpanan dan software sehingga sistem bisa menyalurkan aset-aset permainan lebih cepat. Teknologi ini kabarnya sangat membantu penyajian konten game-game berskala besar seperti Red Dead Redemption 2, Final Fantasy XV dan Assassin’s Creed Odyssey.

Buat sekarang, agak sulit mengomparasi kinerja Xbox Series X dengan gaming PC modern karena sejauh ini belum ada PC ber-GPU AMD RDNA 2 yang dipasarkan. Mungkin buat perbandingan kasarnya, Radeon RX 5700 XT berbasis RDNA 1 dijajakan di kisaran harga Rp 6,5 juta di situs eCommerce lokal – uang sebanyak itu hanya untuk kartu grafis saja. Lalu seberapa mahal Xbox Series X akan dibanderol?

IMG_17032020_174053_(1000_x_650_pixel)

10 Game yang Pas Dinikmati di Masa ‘Waspada Virus Corona’

Di tengah pandemi virus corona, pemerintah Indonesia memang belum melarang warga pergi ke luar rumah seperti yang dilakukan di Itali dan Denmark. Namun demi mengurangi peluang penyebarannya, kita disarankan buat menahan diri dari bepergian, terutama ke lokasi-lokasi ramai. Seperti DailySocial, tempat Anda bekerja mungkin juga sudah meminta stafnya untuk beraktivitas dari rumah.

Tentu saja akan sangat membosankan jika bekerja hanya merupakan hal yang jadi fokus Anda sehari-hari sampai keadaan lebih aman dan terkendali. Gaming  bisa jadi kegiatan yang efektif buat menghabiskan waktu dan menghibur diri. Pertanyaannya kini, permainan seperti apa yang paling cocok dinikmati di situasi ini? Diskusi saya bersama Glenn Kaonang dan Bambang Edi Winarso (rekan sesama penulis di DS Gadget) memunculkan parameter menarik dalam menentukan judul-judulnya.

Kriteria pertama adalah kami memprioritaskan game-game multi-platform – yang artinya tersedia di sistem berbeda. Kemudian mereka harus didukung konten yang berlimpah demi memastikan durasi bermainnya tidak sebentar dan gameplay-nya tidak boleh terlalu sulit. Lalu kami juga perlu memasukkan permainan-permainan kelas casual untuk kalangan non-hardcore.

Ini dia 10 game yang pas dinikmati di masa ‘waspada virus corona’:

 

The Witcher 3: Wild Hunt

Game pertama yang disebut Glenn begitu saya mengajukan ide artikel ini. Terjebak berhari-hari di rumah ialah momen terbaik untuk bertualang kembali sebagai Geralt of Rivia dalam menghentikan teror Wild Hunt. The Witcher 3 juga pas dimainkan oleh mereka yang belum lama ini menyelesaikan maraton serial The Witcher Netflix dan tak sabar menunggu season duanya. Glenn menyarankan pula agar kita menginstal mod Full Combat Rebalance 3 buatan senior gameplay designer CD Projekt Red sendiri.

 

Stardew Valley

Di tengah sibuknya kehidupan kota (serta wabah virus corona) Stardew Valley mengajak Anda buat kembali ke alam. Ada banyak hal bisa Anda lakukan di sana: bercocok tanam, beternak, menjadi warga desa teladan dan menemukan cinta sejati. Selain konten, aspek terbaik dari Stardew Valley ialah game ini tersedia di hampir semua platform, termasuk mobile, dan tidak membutuhkan PC berspesifikasi tinggi buat menjalankannya.

 

Tom Clancy’s The Division 2

Seperti permainan sebelumnya, The Division 2 memberi kita gambaran mengenai dampak destruktif dari tak terkendalinya pandemi virus: kekacauan di mana-mana dan pemerintah tak bisa berbuat banyak kecuali mengaktifkan para agen keamanan dalam negeri untuk meredam situasi ini. Di sini, kita dapat menyaksikan sebuah masyarakat yang terpecah, namun mereka tidak kehilangan semangat buat membangun kembali komunitas.

 

Pokémon Go

Menakar dari cara penyajiannya, Anda mungkin berpikir bahwa Pokémon Go bukanlah game terbaik untuk dimainkan sekarang, namun Niantic sudah mengantisipasinya. Lewat update, habitat para monster kini diperluas sehingga pemain dapat mendeteksi dan menangkap Pokémon yang berada di dekat rumah – tanpa perlu keluar. Selain itu, incense pack yang berfungsi buat menambah frekuensi munculnya monster mendapatkan potongan harga 99 persen.

 

Cities: Skylines

Menurut Glenn, Cities: Skylines memperlihatkan pada pemain suka duka jadi pemerintah kota dan mengajarkan kita mendengarkan keluhan masyarakat via social media (in-game) Chirper. Sebagai ‘penerus spiritual’  SimCity, Cities: Skylines menyuguhkan fitur yang jauh lebih lengkap. Game juga lebih bersahabat buat pemula, pemain bahkan dipersilakan untuk mengaktifkan god mode sehingga Anda bisa terus membangun tanpa memikirkan sumber daya.

 

Real Flight Simulator

Rekan seperjuangan saya, Bambang, berpendapat bahwa genre yang paling menghabiskan waktu adalah simulasi. Di perangkat bergerak, Real Flight Simulator menawarkan pengalaman jadi pilot paling lengkap. Game dibekali fitur-fitur esensial semisal seperti jadwal penerbangan sesungguhnya, kemampuan mengontak pilot lain dan kru ATC, serta multiplayer. RFS bisa berperan pula jadi hidangan pembuka sebelum Microsoft Flight Simulator 2020 dirilis.

 

Assassin’s Creed Odyssey

Odyssey ialah ‘mesin waktu’ yang akan membawa Anda ke era Yunani kuno, dan apa yang Ubisoft tawarkan di sana merupakan pencapaian teknis. Selain menyajikan keindahan grafis, developer juga sukses mereproduksi kehidupan manusia di era lampau serta bangunan-bangunan bersejarah secara akurat. Odyssey bahkan dapat dinikmati oleh kalangan non-gamer: Ubisoft telah menyiapkan Discovery Tour sebagai sarana edukasi.

 

Frostpunk

Glenn memasukkan Frostpunk ke daftar dengan alasan yang hampir sama seperti Cities: Skylines, apalagi dengan kehadiran fitur anyar seperti Books of Law. Bedanya, permainan garabat 11 bit Studios ini turut mengusung elemen survival. Add-on terkini berjudul The Last Autumn dirancang sebagai prekuel, di-setting sebelum datangnya bencana. Glenn bilang, “Jadi pada dasarnya kita ditantang untuk bersiap-siap mengantisipasi musibah.”

 

Fallout 4

Hampir lima tahun setelah dirilis, Fallout 4 tetap jadi game yang lebih superior dari Fallout 76. Ia bebas dari akal-akalan ‘layanan berlangganan’ Fallout 1st, dapat dinikmati secara single-player tanpa internet, serta didukungan ribuan mod gratis. Ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan di sana: menjelajahi lokasi-lokasi menarik atau misterius, membangun tempat tinggal, membantu pemukiman penduduk atau sekadar menyelesaikan quest.

 

Red Dead Redemption 2

RDR2 punya kesamaan struktur dengan game open world lain, namun yang membuatnya unik adalah elemen simulasi dan latar belakang era koboi. Rockstar meramu kontennya dengan detail dan keakuratan tinggi, dari mulai gaya berpakaian orang di zaman itu, cara menguliti hewan buruan, hingga bagaimana mekanisme pistol revolver bekerja. Jika Anda tak peduli dengan semua ini, Anda bisa mencurahkan perhatian pada petualangan Arthur Morgan atau menikmati mode multiplayer Red Dead Online.