Jakarta XR Meetup 6.0, Mengedukasi VR/AR untuk Sistem Edukasi

Kehadiran VR/AR di dunia digital di tahun 2016 menyajikan poros baru bagi sebagian aspek industri. Paska ledakan tersebut, ranah hiburan boleh jadi terlihat paling menonjol dalam hal penerapan VR/AR, meski di sisi lain, adopsi teknologi visualisasi ini dapat dinikmati untuk bidang lain seperti pemasaran, periklanan, hingga kemiliteran.

Lingkup pendidikan juga turut mencicipi teknologi VR/AR dalam pengembangannya, seperti dalam metode pengajaran yang dilakukan tenaga pendidik. Nah, untuk menyelaraskan dan mengkaji VR/AR bagi dunia edukasi, OmniVR kembali mengadakan meetup bernama Jakarta XR Meetup 6.0 yang bertajuk “VR/AR and Tech Education”, di Binus fX Campus, fX Sudirman lantai 6.

Nico Alyus, Co-founder OmniVR, dalam presentasinya / DailySocial
Nico Alyus, Co-founder OmniVR, dalam presentasinya / DailySocial

“Kenapa bukan VR tapi XR? Karena ‘X’ itu artinya extended. Jadi meetup ini enggak akan cuma membahas dunia virtual reality, tapi juga augmented reality dan mixed reality,” jelas Nico Alyus, Co-founder OmniVR yang secara sederhana menjelaskan perubahan nama dari Jakarta VR Meetup menjadi Jakarta XR Meetup.

Sidiq Permana bersama Project Tango-nya di panggung Binus fX / DailySocial
Sidiq Permana bersama Project Tango-nya di panggung Binus fX / DailySocial

Dan seperti judulnya, Jakarta XR Meetup keenam ini secara menyeluruh bercerita mengenai pengembangan VR/AR yang dijahit dalam cakupan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari daftar empat pembicara malam itu yang berasal dari latar belakang profesi yang berbeda-beda namun masing-masing memiliki keahlian dan ketertarikan yang besar dalam dunia VR/AR.

Setelah dibuka oleh Nico, Head of Program of Games Application & Technology Binus University Michael Yoseph menjadi pembicara pertama malam itu. Sebagai seorang dosen, Yoseph tentunya menerangkan dari sudut pandang pendidikan, di mana ia berpendapat bahwa VR/AR secara nyata dapat menawarkan metode lain dalam mempelajari sesuatu. “Contohnya saat belajar sejarah atau ekosistem bawah laut. Kita tidak perlu ada di sana namun bisa merasakan pengalaman yang nyata untuk mempelajarinya,” ujarnya.

Sidiq bersama mereka yang antusias dengan Project Tanggo milik Google / DailySocial
Sidiq bersama mereka yang antusias dengan Project Tanggo milik Google / DailySocial

Poin tersebut juga diamini oleh pembicara kedua Irving Hutagalung, Audience Evangelism Manager Microsoft Indonesia. Lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung ini beranggapan bahwa AR kini, misalnya, dapat membantu mempelajari organ tubuh dengan real-time interaction.

Membawa perspektif baru bagi VR/AR dalam dunia pendidikan, Dosen dari Telkom University Fat’hah Noor Prawita menjelaskan seputar virtual reality untuk disabilitas. “4,7% dari masyarakat Indonesia adalah penyandang tuna daksa,” ujar Fat’hah. Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya, para penyandang tuna daksa dan jenis difabel lainnya seringkali lebih memilih untuk beraktivitas dan bermain di dalam rumah.

Untuk itu, Fat’hah dan mahasiswanya kerap kali berkesempatan membuat proyek akhir studi dan bekerja sama dengan beberapa komunitas difabel dan Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk membuat produk VR/AR yang membantu kaum difabel untuk merasakan pengalaman akan banyak hal. “Seperti misalnya, kami membuat proyek virtual reality mengenai flying fox untuk mereka yang tuna daksa,” terangnya.

Merasakan pengalaman virtual reality bersama HTC VIve / DailySocial
Merasakan pengalaman virtual reality bersama HTC VIve / DailySocial

Pembicara keempat ialah Sidiq Permana, seorang Google Developer Expert for Android yang malam itu menjelaskan Project Tango dari Google. Menurut Sidiq, saat mengembangkan produk AR, salah satu tantangan yang seringkali dihadapi ialah ketika pengguna melihat suatu objek, kemudian ia mengubah sudut pandangnya, objeknya seringkali hilang atau berpindah (drifting). “Nah, kemampuan ini yang dimiliki Google Tango; kemampuan mengingat dan merekam,” tutur Sidiq.

Sesi terakhir di acara bulanan keenam Jakarta XR Meetup ini merupakan sesi yang biasanya ditunggu-tunggu oleh para peserta meetup ini, yakni mencoba virtual reality device. Malam itu, tiga device tersedia untuk dicoba secara bebas oleh pengunjung Jakarta XR Meetup, antara lain Google Daydream, HTC Vive, dan Lenovo Phab 2 Pro Google Tango.

Disclosure: DailySocial adalah media partner dari event Jakarta XR Meetup 6.0.

Rangkaian Acara Pertama Indonesia IoT Developer Day 2016 Telah Dilaksanakan di Bandung

Rangkaian acara Indonesia IoT Developer Day 2016 resmi dibuka dengan acara pertama diadakan di Bandung. Acara pertama di Bandung ini diisi oleh sharing ilmu beberapa praktisi Internet of Things (IoT) seperti Andri Yadi, CEO DyCode & DycodeX; Yudha Maulana dari X-Igent; dan Andreas Aditya Swasti, Senior Manager Consumer Product DOKU.

Selain itu ada pula sesi diskusi kelompok untuk membahas ide-ide dari peserta serta tanya jawab dengan para narasumber seperti Indra dari eFishery, Indra Wibawa, penggagas Rantonic, Andreas Aditya Swasti dari DOKU dan Andri Yadi dari DyCode.

Acara yang dihadiri 56 peserta yang berasal dari mahasiswa, palaku industri serta peserta umum ini menjadi penanda digelarnya rangkaian acara IoT Developer Day 2016 menuju acara puncak yang akan diadakan pada 28 Mei 2016 nanti.

Helmi, CMO DyCode, dalam wawancara santai menyebutkan bahwa acara kali ini memiliki beberapa kelebihan dengan acara yang pernah di selenggarakan sebelumnya, antara lain kali ini rangkaian acara diselenggarakan di 3 kota, lalu ada dukungan partner DOKU, dan yang mengikuti acara juga cukup beragam termasuk juga dari pelaku startup yang sudah establish atau yang telah memiliki prototype.

IOT 2

Setelah acara di Bandung ini acara roadshow Indonesia IoT Developer Day 2016 akan digelar di Bogor. Salah satu perwakilan yang kami wawancara, Muhammad Ibnu Fadhil menjelaskan bahwa untuk yang di Bogor nanti materinya sedikit lebih global untuk memperkenalkan IoT serta perkembangannya. Selain pemateri akan ada pula talkshow yang diisi oleh (makers, Bekraf, wakil pemerintah, prinsipal seperti IBM, XL, Intel dan Telkom). Demo produk jugak dilakukan di acara ini.

Saat tulisan ini dibuat, kuota yang ada telah habis, ada 500 orang yang telah mendaftar. Sedangkan pembicara yang akan hadir antara lain Andri Yadi – CEO DycodeX , Martin Kurnadi – CEO Geeknesia, Firstman Marpaung – Intel Indonesia
Irsan Suryadi Saputra – IBM Indonesia, Cornelius Julius – XL Axiata, Aulia Faqih – Intel Innovator, Blackbelt Software Developer, Rendra Toro – Intel Innovator IOT, Muhammad Ibnu Fadhil – Founder Gravicode Multinovative Plexindo.

Informasi untuk acara di Bogor bisa di lihat lewat tautan ini.

Setelah Bogor keesokan harinya acara akan diadakan di Jakarta lalu kembali lagi ke Bandung untuk acara puncak termasuk expo. Untuk acara Jakarta akan digelar tanggal 23 April 2016, detail akan diumumkan dalam waktu dekat. Informasi tentang Indonesia IoT Developer Day 2016 bisa dicek di sini,

Pendapat DOKU tentang acara Indonesia IoT Developer Day 2016 di Bandung

Di sela-sela acara, saya juga berkesempatan berbincang dengan perwakilan dari DOKU untuk bertanya beberapa hal termasuk alasan memilih kota Bandung. Andreas menjelaskan bahwa developer adalah masa depan industri digital jadi menjadi relevan untuk merangkul para pengembang tanah air ini.

DOKU sendiri adalah layanan yang menyediakan sistem pembayaran dan pendekatan yang lazim dilakukan adalah ke para merchant. Meski demikian pendekatan pada para developer dilakukan karena para pengembang ini yang menggunakan teknologi secara native dalam kehidupan sehari-hari mereka. Menjadi relevan tentunya untuk mengenalkan teknologi DOKU termasuk API pada mereka.

Para pengembang ini pun perlu untuk diberikan pengetahuan tentang pengembangan ekosistem bukan hanya promosi. Sedangkan kota Bandung dipilih karena dianggap memiliki para pekarya kreatif, selain itu DOKU juga bermitra dengan Dycode yang memang berdomisili di kota Bandung.

Sedangkan untuk pameran di acara utama, yang nanti akan diselenggarakan di Bandung, produk yang ada juga kemungkinan untuk di jadikan mitra, bukan hanya dari integrasi produk tetapi bisa pula dalam hal pengembangan sistem tertentu, jadi DOKU bisa fokus sama pengembangan payment-nya dan pengembangan yang lain bermitra dengan para pengembang.

IOT 1

IoT Challenge untuk developer

Acara seminar dan talkshow Indonesia IoT Developer Day 2016 juga mengadakan tantangan atau kompetisi untuk para pengembang. Para pengembang bisa mengirimkan karya mareka dan berkompetisi mendapatkan hadiah uang total 30 juta rupiah serta free trip ke pameran IoT international.

Informasi tentang lomba ini bisa dilihat di tautan ini.

Kompetisi untuk non-developer – blogging competition with DOKU

Kompetisi juga hadir untuk mereka non-developer yang tertarik untuk mencari tahu dan mendapatkan informasi tentang IoT. Para blogger bisa mengikuti kompetisi berhadiah uang total 5 juta rupiah di Indonesia IoT Developer Day 2-16 Blogging Competition with DOKU.

Anda hanya perlu menuliskan artikel ide tentang bagaimana mengintegrasikan IoT (Internet of Things) dalam menyelesaikan masalah nyata di sekitar Anda. Ada nilai lebih jika ide tersebut ikut menyertakan metode pembayaran yang kreatif. Persyaratan bisa dilihat pada poster di bawah. Sedangkan untuk pendaftaran bisa menuju tautan bit.ly/i2d2-blog.

Disclosure: DailySocial adalah media partner acara ini.

Echelon Indonesia 2016 Resmi Dibuka

Acara Echelon Indonesia 2016 secara resmi telah dibuka. Acara yang diselenggarakan di Balai Kartini ini menghadirkan 3 panggung utama, sesi keynote dan penelis dan berbagai acara yang mensinergikan teknologi, bisnis dan gaya hidup untuk mendukung inovasi.

Acara dibuka oleh perwakilan penyelenggara (DailySocial.id dan e27.co) serta dihadiri oleh pewakilan dari pemerintah salah satunya Ricky Pesik, Vice President dari Bekraf. Acara Echelon Indonesia 2016 sendiri diselenggarakan oleh e27.co dan DailySocial.id serta didukung oleh Bekraf.

Dengan tema utama Empowering through Innovation acara dua hari ini dibagi dalam tiga panggung utama (Start, Scale dan Steer) yang masing-masing menyuguhkan konten menarik mulai dari ecommerce, tema investasi, pengembangan startup, hardware, transportasi, kewirausahaan sosial, pengembangan sumber daya manusia dan berbagai tema lain.

Selain keynote, diskusi panel dan pitching oleh startup yang masuk ke TOP100 Startup Programme dari Indonesia, acara juga dimeriahkan oleh eksebisi dari berbagai startup dengan ragam segmen yang bervariasi.

Thaddeus Ko Co-founder dan COO dari e27 mengatakan dalam rilis pers bahwa tahun ini selain menjadi platform untuk startup, korporasi dan SME berkumpul dan berdiskusi tentang pertumbuhan teknologi yang mendukung segala aspek bisnis, Echelon juga memberikan penekanan pada ecommerce dan FinTech sebagai salah satu segmen yang bertumbuh pesat. Dengan dukungan pemerintah khususnya di roadmap ecommerce, diharapkan para pelaku yang terlibat di diindustri bisa bersinergi untuk membawa bisnis berbasis teknologi ke arah yang lebih berkembang.

Rama Mamuaya, founder dan CEO DailySocial.id menambahkan bahwa dengan acara ini diharapkan semua aspek bisnis bisa saling berdiskusi dan mendapatkan insights dari berbagai nara sumber yang hadir agar bisa lebih siap dalam menyambut era digital. Rama juga menambahkan bahwa penyelenggara berharap para pelaku bisnis bisa lebih terbuka dan berinovasi dengan menerapkan teknologi sebagai basis bisnis mereka di masa depan.

Acara Echelon Indonesia 2016 sendiri akan digelar mulai hari ini, 5 april sampai denan 6 April 2016. Setidaknya ada 64 booth yang bisa dijelajah untuk saling berjejaring. Akan banyak pula investor serta pelaku ekosistem digital yang akan hadir. Pemerintah pun membuka dua booth, tidak lupa para sponsor yang juga menyapa pengunjung yang datang.

Sambutan perwakilan Bekraf

Perwakilan Bekraf mengucapkan selamat atas dibukanya ajang Echelon Indonesia 2016. Dalam sambutannya, Ricky Pesik sebagai Vice President dari Bekraf juga menjelaskan beberapa program Bekraf dan rencana yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2019 nanti.

echelon Indonesia 2016 - ricky pesik

Sebagai badan baru membawahi 16 sektor di bidang kreatif memiliki tiga target utama sampai dengan 2019 atau selama masa pemerintahan presiden Jokowi. Tiga target utama itu antara lain: peningkatan kontribusi produk kreatif sebesar 13 persen,  peningkatan tenaga kerja di bidang kreatif sebesar 13 juta dan
kontribusi eksport dari produk ekononi kreatif sebesar 10 persen.

Program atau target utama ini untuk menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu penyumbang ekonomi terbesar

Sedangkan dari sisi teknologi beberapa sektor yang bersentuhan antara lain adalah aplikasi dan game developer, animasi, media. Bekraf juga memiliki program untuk menyediakan forum yang membahas bidang TI di ekonomi kreatif.

Ricky juga menjelaskan beberapa kegiatan terkait TI yang sudah mulai dan akan diluncurkan antara lain Coding MUM, penyiapan ekosistem terintegrasi untuk  pre-startup bernama Bek UP. Bekraf juga berperan untuk memberikan masukan ke presiden terkait ekosistem seperti apa yang dibutuhkan Indonesia di masa depan dari sisi TI.

Bekraf juga dijelaskan memiliki peran untuk membantu dan menciptakan ekosistem yang lebib baik tentang TI, juga memberi masukan atas regulasi, baik yang baru atau memperbaiki yang sudah ada. Masukan ini dianjurkan para para pengambil keputusan termasuk presiden, tujuannya agar lebih adaptif untuk kremajuan ekosistem teknologi yang lebih maju.

Setelah sambutan dari penyelenggara serta perwakilan Bekraf acara Echelon Indonesia 2016 sendiri langsung digelar dengan menghadirkan para pembicara terpilih di 3 panggung yang berbeda. Satu perwakilan dari pemerintah lainnya, Menkominfo dijadwalkan akan hadir pula sebelum makan siang.

Update: Kami tambahkan informasi tentang kehadiran Menkominfo Rudiantara.

rudi echelon

Gelaran Echelon Indonesia 2016 juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah selain Bekraf. Menkominfo Rudiantara juga hadir dan memberikan sedikit ‘sambutan’ pada para peserta di panggung utama Echelon.

Meski tidak menyiapkan secara khusus presentasi terkait tema acara Echelon, Rudiantara tetap memberikan presentasi singkat tentang infrastruktur yang merupakan tulang punggung dari perkembangan ICT, seperti yang beliau sebutkan dalam presentasi, tanpa infrastruktur maka digital tidak akan jalan. Rudiantara menjelaskan tentang proyek palapa ring yang diusahakan selesai pada awal tahun 2019 untuk paket Barat dan Tengah.

Ikuti terus perkembangan acara Echelon di DailySocial.id.

echelon 4 crowd

Update: Perbaikan keterangan program bekraf (Coding MUM dan Bek UP).

Sharing Session Bersama Elon Musk di Freeware Space Kemang

Bagi kalangan pebisnis dan penggiat startup, tokoh Elon Musk tentu menjadi salah satu daftar inspirasi, mengingat sepak terjangnya yang melahirkan perusahaan berkelas ala PayPal, SpaceX dan Tesla Motors. Mengangkat tema “How To Be a Billionaire” sebuah diskusi bersama Elon Musk akan diadakan di Freeware Spaces Kemang, Jakarta Selatan.

Menjadi acara wajib bagi rekan-rekan entrepreneurs & tech enthusiasts, mengingat kehadiran pengusaha yang masuk sebagai 100 tokoh yang paling berpengaruh tahun 2010 versi Time Magazine ini untuk yang pertama kalinya di Indonesia.

Screen Shot 2016-03-31 at 3.52.00 PM

Secara spesial Elon hadir di Indonesia, karena menilai bahwa potensi pengembangan perusahaan digital di sini sangat besar. Ia mengharapkan bahwa akan muncul billionaire baru dari Indonesia yang membawakan bisnis berbasis digital di Indonesia.

CEO DailySocial Rama Mamuaya sebagai salah satu inisiator acara ini mengatakan:

“Yang akan menjadi narasumber kali ini, Elon Musk. Butuh alasan apa lagi untuk datang?”.

Sharing Session ini akan diadakan malam nanti, dimulai pukul 19.00 hingga 22.00 bertempat di Freeware Spaces Kemang, Jl. Bangka XII no. Jakarta Selatan 12720. Kesempatan ini sangat terbatas, mengingat acara juga diadakan secara gratis. Untuk informasi dan pendaftaran, silahkan kunjungi tautan di sini.

Artikel ini merupakan bagian dari perayaan April Mop DailySoical 2016. Have fun! Sampai berjumpa dengan keseruan lain di April Mop 2017.

idEA Gelar Diskusi “@5minutes for E-Commerce 2016”

Menjelang pagelaran IESE (Indonesia E-Commerce Summit and Expo 2016) bertajuk “Transforming Towards Indonesia Digital Economy” yang akan diselenggarakan idEA (Asosiasi E-Commerce Indonesia) April mendatang, pada hari Jumat 22 Januari 2016 pukul 08.00 – 11.30 akan diadakan sebuah diskusi terbuka bertajuk “@5minutes for E-Commerce 2016”.

Diskusi terbuka ini difokuskan untuk merefleksikan lanskap industri e-commerce di Indonesia di tahun 2015, sembari menajamkan visi bersama untuk menentukan arah e-commerce Indonesia tahun 2016. Pada diskusi ini setiap pemateri akan mendapatkan jatah pemaparan presentasi 5 menit dalam 5 slide.

Turut diundang dalam diskusi ini Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Perdagangan, Kepala Badan Ekonomi kreatif, Dirjen Pajak dan juga mitra idEA. Para pemateri akan membawakan beberapa topik bahasan berikut untuk didiskusikan:

  1. Pertumbuhan industri e-commerce lokal tanpa investasi asing.
  2. Penciptaan fasilitas yang tepat untuk kalangan UKM.
  3. Pemotongan pajak di industri e-commerce.
  4. Mensinergikan terlahirnya technopreneur dari universitas.
  5. Perlindungan konsumen e-commerce dan perlindungan bagi pelaku e-commerce dalam negeri.
  6. Regulasi dan standardisasi produk yang dijual online.
  7. Kode etik pengiklanan digital.
  8. Melunturkan tradisi perang harga menuju perang layanan konsumen dan inovasi menuju sustainable profitability.
  9. Merumuskan langkah e-commerce untuk bisa membuka pasar ekspor untuk produsen lokal.

Selain tema di atas, akan didiskusikan berbagai topik lain yang berkaitan dengan jalannya diskusi membahas lanskap industri e-commerce dalam negeri. Seperti diketahui bahwa pangsa pasar internet terbesar di Indonesia salah satunya adalah di sektor e-commerce, startup yang berkembang di sektor tersebut juga cukup tinggi. Bahasan ini akan menjadi diskusi menarik untuk menemukan visi e-commerce terbaik di Indonesia di waktu mendatang.

Acara ini akan diselenggarakan di Le Meridien Hotel, Sasono Mulyo Room (Jl. Jend. Sudirman Kav. 18-20, Jakarta) dengan jumlah peserta terbatas. Informasi pendaftaran dapat dilakukan melalui tautan berikut: https://idea.or.id/ideadiskusi@5menit/


Disclosure: DailySocial adalah media partner diskusi @5minutes for E-Commerce 2016

Social Media Week 2016 Mengawal Potensi Tersembunyi Pemanfaatan Teknologi

Tahun 2016 akan menjadi bagian penting dalam lanskap teknologi dunia. Beberapa inovasi penting yang sudah dirumuskan sejak tahun lalu siap untuk dikombinasikan untuk terciptanya sebuah otomatisasi layanan yang makin matang. Perangkat pintar, konektivitas, analisis data dan machine learning memasuki babak baru. Ketika komponen tersebut mampu bergabung dengan baik, akan muncul berbagai kekuatan baru pemanfaatan teknologi.

“The Invisible Hand: Hidden Forces Of Technology” sebuah tema besar yang akan diangkat dalam pagelaran Social Media Week 2016 ingin merepresentasikan dari kemajuan tersebut. Di sini akan didiskusikan tentang bagaimana teknologi berperan dalam keseharian masyarkat, untuk kebutuhan bisnis dan untuk menghubungkan kebaikan masyarakat global.

Menjadi sebuah metafora yang cukup fenomenal di abad ke-18, istilah “The Invisible Hand” yang melekat pada Adam Smith diartikan sebagai sebuah manfaat sosial yang tak terduga dari sebuah aksi individu. Konsep ini dinilai sejalan dengan apa yang seharusnya menjadi visi dalam lanskap teknologi saat ini. Ketika setiap kebutuhan masyarkat mampu terfasilitasi dengan baik melalui kanal-kanal khusus yang diciptakan oleh pengembang teknologi di dunia.

Harus disadari bahwa di balik setiap keuntungan yang ada, tertuai titik-titik kelemahan yang harus diminimalisir. Sebut saja layanan transportasi berbasis aplikasi bernama Uber. Uber memberikan keuntungan kepada masyarakat untuk mendapatkan jasa transportasi dengan waktu respon yang cepat, namun terdapat isu terkait stabilitas pekerjaan untuk sang pengemudi.

Ada lagi contoh layanan lain, layanan reservasi restoran Yelp misalnya. Dengan cara kerja yang baik sistem mampu memberikan pengguna rekomendasi restoran mana yang lezat di lokasi tertentu berdasarkan pengalaman pengguna lain. Ternyata tetap saja ada yang mencoba memanfaatkan layanan seperti ini secara kurang benar, dengan memberikan manipulasi ulasan-ulasan di restoran yang ada.

Kasus-kasus tersebut menjadi menarik untuk diperbincangkan. Ketika teknologi mampu memberikan akses cepat dengan otomatisasi tinggi, terdapat celah sosial yang memungkinkan dimanfaatkan untuk keburukan di masyarakat. Teknologi masih menyembunyikan banyak sekali kekuatannya, pemikiran sebagai komponen pembentuk masyarakat teknologi akan berperan besar menciptakan rel yang tepat untuk melajunya perkembangan teknologi di tengah masyarkaat.

Social Media Week merupakan sebuah inisiatif global yang akan membahas bagaimana memastikan kekuatan teknologi mampu termanfaatkan dengan baik di masyarakat, menciptakan keuntungan dan potensi tersembunyi dari setiap aksi individu di dalamnya. Rangkaian Social Media Week akan dilaksanakan serentak di seluruh dunia, termasuk di Jakarta, pada bulan Februari 2016.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Social Media Week Jakarta 2016

Teknologi Jadi Sendi Pendukung Sektor Pendidikan Bangsa

Tak bisa dipungkiri adopsi teknologi yang kian pesat dewasa ini telah mampu menghadirkan solusi-solusi kreatif yang memudahkan kehidupan sehari-hari. Sayangnya, itu semua masih belum merata. Pendidikan adalah salah satu sektor yang belum merasakan pemanfaatan teknologi digital secara maksimal di Indonesia, meski sudah ada beberapa pihak yang menaruh perhatian. Padahal teknologi dapat menjadi tools dan enabler untuk membangun edukasi yang lebih efektif.

Memang tak ada formula yang pasti untuk memecahkan segala permasalahan yang ada di Indonesia dengan keunikan yang dimilikinya. Namun, di era digital sekarang ini telah cukup jelas bahwa teknologi dapat menjawab banyak permasalahan itu. Mengapa tidak memanfaatkan momentum ini dengan lebih baik, termasuk untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia?

Mengikuti pengadopsian teknologi dalam keseharian, masyarakat Indonesia butuh banyak aplikasi-aplikasi yang mampu menghadirkan solusi-solusi yang lebih kreatif dari yang sudah ada di pasar untuk memajukan sektor pendidikan.

Menjelang akhir tahun ini, DailySocial bekerja sama dengan Pustekkom Kemdikbud mengadakan acara pertemuan kasual yang diselingi diskusi perihal insight dari para pelaku di bidang pendidikan, mulai dari pemerintah hingga para pengembang digital mengenai hal ini.

Melalui kolaborasi tersebut, kedua belah pihak ingin membangun jembatan untuk bersama-sama memajukan dunia pendidikan melalui pemanfaatan teknologi. Tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga melalui partisipasi para pengembang digital yang mewakili masyarakat.

Nantinya, rangkaian acara akan ditutup dengan ajang hackathon yang bertujuan untuk mengajak publik, khususnya pengembang digital, berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas belajar dan kualifikasi guru dan siswa berbasiskan teknologi.

Kerja sama ini harapannya bisa menjadi pondasi atas reaksi berantai yang dimulai dengan peran masyarakat untuk membantu dunia pendidikan. Lantas mampu mendukung terlahirnya SDM berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan pasar regional bahkan dunia.

DBS Partners with Ideatory to Hold DBS Hackathon Jakarta 2015

Singapore-based DBS, one of most prominent banks in Asia, will hold DBS Hackathon in Jakarta, Indonesia, on this coming November 9-11. The team collaborate with Ideatory to organize the event, which will be held at Ciputra World 1, Jakarta. The committee prepare Rp 160 million in total for the winners. Continue reading DBS Partners with Ideatory to Hold DBS Hackathon Jakarta 2015

Indonesia Next App 2.0’s Deadline is Extended

After reporting that Indonesia Next App (INA) 2.0 roadshow was a big success, we’d like to inform you that the organizers of INA 2.0 agreed to extend the submission deadline for four days. The extension is their response towards the high enthusiasm local developers show, as well as an opportunity for those to perfect their projects. The new deadline will be September 11, 2015. Continue reading Indonesia Next App 2.0’s Deadline is Extended

B Dash Camp is Back in September 2015

B Dash Ventures, a Japan-based VC, will hold another B Dash Camp this coming September 17-18, 2015 in Kyoto, Japan. B Dash Ventures focuses on providing seed, early, or later stage funding to startups that have potential to be the next generation tech company. It opens the opportunity to startups that are based outside Japan to grab a bite of their money.

Continue reading B Dash Camp is Back in September 2015