GOG Alami Kerugian Meskipun Penjualan CD Projekt Meningkat

CD Projekt memang tengah pulih dari berbagai masalah yang mereka alami pada perilisan Cyberpunk 2077 tahun lalu. Dalam laporan finansialnya pun CD Projekt juga mengumumkan bahwa mereka mengalami peningkatan pada sisi pengembangan bisnis, namun terhambat pada sisi ritel.

Sisi ritel yang dimaksud adalah platform distribusi game digital milik mereka yaitu GOG.com. CD Projekt mengumumkan bahwa GOG mengalami kerugian hingga sekitar $2,21 juta atau sekitar Rp31,6 miliar. Hal ini membuat CD Projekt membuat ubahan besar-besaran pada GOG.

“Yang pertama dan terpenting, kami telah memutuskan bahwa GOG harus lebih fokus pada aktivitas bisnis intinya, yang berarti menawarkan pilihan game yang dipilih khusus dengan filosofi unik bebas DRM. Sejalan dengan pendekatan tersebut, juga akan perubahan pada struktur tim.” Ungkap CFO CD Projekt, Piotr Nielubowicz kepada para investor.

Image credit: GOG

Perubahan struktur tim GOG yang dimaksud adalah menarik kembali beberapa developer CDPR yang bekerja pada GOG online solution ke proyek CD Projekt yang lain. Sebaliknya, GOG juga akan meninggalkan pengembangan lanjutan game kartu dari The Witcher, yaitu Gwent. Sebelumnya, CD Projekt memang menyebut bahwa Gwent adalah proyek terpenting bagi GOG.

GOG pada awalnya diluncurkan pada 2008 sebagai akronim dari Good Old Games, platform yang memang dibangun untuk menjual game-game klasik yang bebas DRM. Tidak lama kemudian, CD Projekt mengakuisisi GOG karena melihat adanya potensi pada platform ini.

Setelah akuisisi tersebut, GOG memang terus berkembang dari sekedar toko digital game-game klasik, yang kini juga menjual game baru pihak ketiga. GOG juga menjadi toko digital utama bagi game-game andalan milik CD Projekt Red seperti The Witcher 3 dan Cyberpunk 2077.

Image credit: CD Projekt Red

Namun, ketatnya persaingan platform game digital seperti Steam dan Epic Games Store membuat GOG terus merugi dan bahkan harus mengurangi hingga 10 persen karyawannya pada 2019 silam. Selain itu, kegagalan peluncuran Cyberpunk 2077 pada 2020 lalu juga ikut andil dalam kerugian yang dialami oleh GOG dan CD Projekt.

Ke depannya, GOG akan bertransformasi kembali untuk berusaha bangkit. Namun sayangnya CD Projekt tidak menjelaskan bagaimana strategi yang akan diterapkan pada GOG tersebut akan mengubah fitur atau katalog yang dimiliki oleh GOG nantinya.

Sumber: gameindustry.biz, The Verge

App Annie: Hypercasual Games Masih Populer di Q3 2021

Tahun lalu, game jadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi COVID-19. Sekarang, pandemi COVID-19 sudah mulai teratasi, memunculkan dugaan bahwa pertumbuhan industri game akan melambat. Namun, menurut analisa dari App Annie, total belanja para gamers di 2021 akan tetap naik. Pada 2020, total belanja dari mobile gamers mencapai US$100 miliar. Di tahun ini, angka itu diperkirakan akan naik 20%, menjadi US$120 miliar.

Sementara itu, pada Q3 2021, total downloads dari mobile game mencapai 14,3 miliar games. Hypercasual games memberikan kontribusi sebesar 3,6 miliar downloads. Kepada VentureBeat, Lexi Sydow, Head of Insights, App Annie, mengatakan, tren hypercasual gamesgame-game yang bisa dimainkan dalam waktu satu menit atau bahkan kurang — masih belum akan mati.

Genre Terpopuler Sepanjang Q3 2021

Menurut laporan App Annie, Runner Action merupakan sub-genre yang paling banyak diunduh dalam kategori action game. Total downloads dari Subway Surfers hampir mencapai dua miliar downloads, sementara total donwloads dari Temple Run hampir mencapai satu miliar downloads. Dari segi spending, 4X March-Battle Strategy adalah sub-genre dengan total belanja paling besar. Secara global, total belanja dari game-game dengan sub-genre tersebut mencapai US$2,4 miliar.

Sementara itu, M3-Meta Match menjadi sub-genre yang paling banyak diunduh dalam kategori match-3 games. Di kategori casino games, slots games merupakan sub-genre paling populer. Total spending para pemain slot games mencapai US$1,4 miliar. Sementara di kategori balapan, competitive racing adalah sub-genre dengan total belanja gamers paling besar.

Sydow mengungkap, kunci untuk membuat mobile game yang populer adalah fokus pada monetisasi serta engagement dan retensi pemain. Salah satu fitur yang mendorong pemain untuk membeli item dalam game adalah purchase bundles. Fitur lainnya yang bisa mendorong pemain untuk merogoh kocek mereka adalah fitur piggy bank.

Fitur piggy bank memungkinkan pemain untuk mengumpulkan mata uang dalam game dengan memainkan game seperti biasa. Mata uang yang terkumpul akan tersimpan dalam bagian khusus, yaitu piggy bank. Nantinya, pemain akan bisa mengklaim mata uang yang tersimpan dalam piggy bank. Biasanya, fitur piggy banks digunakan oleh game-game kasual atau game kasino, menurut laporan Game Refinery.

Sementara itu, fitur Task System dan Rewards bisa mendorong pemain untuk membuka game beberapa kali dalam sehari, yang akhirnya dapat meningkatkan tingkat engagement para pemain. Terakhir, untuk membuat pemain terus memainkan sebuah mobile game, developer bisa menggunakan fitur Collection Mechanics dan membuat Foreshadowed Content.

Popularitas Hypercasual Game 

Pada Q3 2021, sekitar 33% dari total downloads mobile game berasal dari hypercasual games. Di kuartal itu, secara total, hypercasual games diunduh sebanyak 3,6 miliar kali, hampir 2 kali lipat dari total downloads hypercasual games pada periode yang sama pada tahun lalu. Salah satu hypercasual games yang paling banyak diunduh pada Q3 2021 adalah Count Masters.

Bukti lain dari popularitas hypercasual games adalah dari 10 mobile game publishers dengan downloads paling banyak pada Q3 2021, 8 di antaranya merupakan publishers dari hypercasual games. Sementara dari segi total spending, 3 dari 10 publishers dengan total belanja terbesar merupakan publishers dari game match-3.

Genre dan sub-genre yang populer selama Q3 2021. | Sumber: App Annie

Hypercasual games cenderung mendominasi daftar game dengan downloads terbanyak dari kuartal ke kuartal,” kata Sydow pada GamesBeat. “Namun, kami juga melihat beberapa game non-hypercasual yang tak kalah populer, seperti PUBG Mobile dan Roblox, serta My Talking Angela, simulasi binatang peliharaan baru. Dan hal ini menarik. Mungkin, hypercasual game menjadi game pertama yang orang-orang pertama kali mainkan sebelum mereka mencoba memainkan game-game yang lain.”

Selain hypercasual game dan match-3 game, Runner Action menjadi jenis game lain yang juga banyak diunduh selama Q3 2021. Sementara itu, dari segi total belanja para gamers, 4X March-Battle Strategy merupakan genre dengan total belanja terbesar pada Q3 2021. Selama 3 bulan, total belanja gamers dari genre tersebut mencapai US$2,4 miliar. Di dunia, Rise of Kingdoms adalah game 4X March-Battle Strategy dengan total belanja terbesar. Namun, Evony masih unggul dalam hal total downloads dan jumlah pengguna aktif.

Perubahan Regulasi Pemerintah Tiongkok

Pada September 2021, pemerintah Tiongkok memperketat regulasi terkait peluncuran game baru. Dengan adanya regulasi itu, proses persetujuan peluncuran mobile game baru akan menjadi lebih lambat. Tak hanya itu, pemerintah Tiongkok juga membatasi waktu bermain gamers di bawah umur, menjadi hanya tiga jam dalam seminggu. Sydow memperkirakan, keputusan pemerintah Tiongkok akan mempengaruhi industri mobile game di masa depan.

“Kami melihat indikasi bahwa regulasi game baru dari Tiongkok mulai diterapkan, hal ini akan memperlambat pertumbuhan industri mobile game di negara itu,” kata Sydow. “Namun, kami melihat bahwa tingkat adopsi mobile game di luar Tiongkok naik begitu pesat. Hal ini menyeimbangkan penurunan yang terjadi karena pengetatan regulasi game di Tiongkok.”

Tiongkok batasi waktu bermain gamers di bawah umur. | Sumber: Pexels

Pada Q3 2021, total belanja para mobile gamers mengalami kenaikan. Selain itu, pemasukan dari iklan di industri mobile game juga naik. Sydow menyebutkan, pandemi COVID-19 membuat mobile game dimainkan oleh banyak orang. Hal ini jadi salah satu faktor di balik akselerasi pertumbuhan industri mobile game.

“Tahun ini, kita masih melihat dampak dari pandemi, yaitu orang-orang memainkan lebih banyak game,” ujar Sydow. “Ada indikasi bahwa orang-orang pertama kali mencoba untuk bermain mobile game dengan memainkan game ber-genre hypercasual, puzzle, atau match-3. Kemudian, mereka akan mencoba untuk memainkan lebih banyak game lain.”

Sumber header: Microsoft

Xbox Cloud Gaming Janjikan Kualitas Visual yang Lebih Baik di Browser Microsoft Edge

Layanan seperti Xbox Cloud Gaming (xCloud) memungkinkan kita untuk memainkan beragam game AAA hanya dengan bermodalkan koneksi internet yang cepat dan stabil. Laptop yang Anda gunakan tidak punya kartu grafis diskret? Tidak masalah, sebab semua pemrosesannya berlangsung di server, dan yang dikerjakan laptop Anda pada dasarnya cuma sebatas streaming. Mirip Netflix, tapi yang di-stream video game, bukan film.

Namun seperti halnya Netflix, Xbox Cloud Gaming juga tidak luput dari salah satu kelemahan metode streaming: terkadang gambar bisa kelihatan kurang tajam, terutama jika dibandingkan dengan yang tersaji ketika game diinstal dan dimainkan langsung di perangkat.

Kabar baiknya, Microsoft sudah menyiapkan solusi dalam wujud fitur bernama Clarity Boost. Dengan mengandalkan penyempurnaan teknik scaling dari sisi client, Clarity Boost bisa membantu meningkatkan kualitas visual selama streaming berlangsung.

Perbandingan kualitas visual di game Gears Tactics; detail wajah kelihatan lebih tajam jika Clarity Boost aktif (gambar kanan) / Xbox

Berdasarkan pengujian yang dilakukan The Verge, fitur ini terbukti mampu membuat detail-detail kecil dalam game jadi terlihat lebih tajam, seperti misalnya semak-semak dan tekstur jalanan di game Forza Horizon 5. Kendati demikian, perbedaannya tidak bisa dibilang dramatis.

Hal lain yang perlu dicatat adalah, Clarity Boost sejauh ini cuma tersedia di browser Microsoft Edge, persisnya Edge Canary yang merupakan versi eksperimental. Microsoft juga bilang bahwa ada kemungkinan fitur ini berakibat pada konsumsi baterai perangkat yang lebih boros. Namanya fitur eksperimental, pasti masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan lagi. Rencananya, fitur ini bakal tersedia buat versi standar Edge mulai tahun depan.

Terlepas dari itu, Clarity Boost tentu bisa Microsoft jadikan salah satu cara untuk menggaet lebih banyak pengguna browser Edge, meski tentu saja ini bakal lebih efektif lagi seandainya layanan Xbox Cloud Gaming sendiri sudah tersedia secara resmi di lebih banyak negara. Namun paling tidak cara ini jauh lebih elegan ketimbang strategi licik yang Microsoft terapkan untuk mempersulit pengguna Windows 11 memakai browser selain Edge.

Sumber: The Verge dan Xbox.

Sebuah Aset NFT Super-Langka untuk The Sandbox Berhasil Terjual Seharga $650.000

Seberapa serius respon publik terhadap hype seputar game play-to-earn, NFT, cryptocurrency, metaverse, dan pada dasarnya semua komponen yang terkait dengan teknologi blockchain? Cukup serius untuk mengeluarkan dana ratusan ribu dolar buat sebuah aset digital di dalam game yang masih setengah jadi.

Belum lama ini, beredar kabar bahwa sebuah kapal pesiar digital bernama Metaflower Super Mega Yacht berhasil terjual seharga 149 ETH, atau kurang lebih setara $650.000. Kapal pesiar digital tersebut merupakan aset NFT untuk game/metaverse The Sandbox.

Tentu saja ini bukan pertama kalinya kita mendengar berita tentang in-game item yang laku dijual dengan harga selangit. Kalau statusnya benar-benar sangat langka, bahkan skin senjata di CS:GO pun bisa dihargai lebih dari $100.000. Namun perlu diingat, CS:GO merupakan game yang sudah eksis selama hampir satu dekade, dengan skena esport berskala global yang amat sukses. The Sandbox di sisi lain masih berstatus closed alpha.

Metaflower Super Mega Yacht merupakan kreasi Republic Realm, sebuah perusahaan yang aktif mengembangkan ekosistem metaverse untuk berbagai game P2E. Salah satu proyek NFT terbesarnya di The Sandbox adalah Fantasy Islands, yang terdiri dari 100 pulau virtual yang masing-masing merupakan aset NFT. Semuanya sudah terjual habis dalam waktu 24 jam, dan harga terendah untuk sebuah pulau saat ini disebut mendekati $300.000.

Kenapa bisa ada orang yang rela menggelontorkan uang sebanyak itu demi sebuah objek digital yang pixelated di dalam game yang belum selesai digarap? Entahlah, tapi toh ini bukan NFT teraneh yang pernah terjual dengan harga luar biasa mahal. Agustus lalu, sempat beredar berita mengenai sebuah gambar batu yang terjual seharga $1,3 juta. Benar-benar sebuah gambar batu dalam format JPEG yang oleh penciptanya sendiri disebut tidak ada fungsinya.

Setidaknya kapal pesiar digital tadi masih punya nilai fungsional sebagai sebuah playable asset.

Sumber: Hypebeast dan Republic Realm.

Sony Patenkan Kontroler Baru PlayStation untuk Mobile

Setelah PC mulai diramaikan dengan game-game milik PlayStation yang awalnya eksklusif, kelihatannya Sony juga mulai memberikan perhatiannya ke platform mobile.

Sebelumnya, pada April 2021 lalu, Sony kedapatan membuka lowongan untuk Head of Mobile untuk unit bisnis baru di PlayStation Studios. Setelah beberapa bulan tidak ada kabar perkembangan, akhirnya kini ada informasi penting yang menunjukkan bahwa ekspansi mereka ke mobile terus berlangsung.

Dalam paten terbarunya, Sony Interactive Entertainment di Jepang mendaftarkan desain kontroler PlayStation untuk smartphone. Informasi mengenai paten ini awalnya diinformasikan oleh Videogameschronicle (VGC).

Dalam gambar yang disertakan dalam patennya, terlihat sebuah kontroler yang memiliki bentuk mirip dengan kontroler Dualshock 4 milik PS4. Perbedaannya, kontroler ini sangat panjang secara horizontal karena memiliki ruang di tengah-tengahnya untuk tempat meletakkan smartphone.

Sony juga menjelaskan bahwa kontroler ini nantinya akan memiliki sensor yang dapat mendeteksi kemiringan yang dilakukan oleh tangan pemain. Hal ini berarti kontroler ini akan memiliki fitur gyroscope sama seperti yang ada pada Nintendo Switch dan juga smartphone.

Dijelaskan juga bahwa kontroler ini akan tersambung ke smartphone lewat bluetooth sehingga kontroler ini tidak membutuhkan koneksi fisik ke smartphone saat digunakan nanti.

Bila memang Sony menindaklanjuti paten tadi, maka kemungkinan besar kontroler ini akan digunakan para gamer untuk memainkan game-game PlayStation lewat smartphone menggunakan Remote Play atau lewat cloud.

Image Credit: Sony

Sayangnya, masih banyak pertanyaan tentang paten dari kontroler PS Mobile ini. Mulai dari mengapa desainnya masih menggunakan DualShock 4 ketimbang DualShock 5? Bagaimana mekanisme kontroler ini dapat menahan smartphone tersebut ke kontroler? Karena dari gambar yang ditampilkan tidak diperlihatkan mekanisme kuncian atau penahan dari smartphone.

Dan juga, apakah kontroler ini nantinya akan bersifat universal untuk semua smartphone atau hanya untuk smartphone tertentu saja? Mengingat patennya juga tidak menunjukkan bahwa kontroler ini memiliki fleksibilitas untuk diatur panjang-pendeknya.

Sayangnya, semua pertanyaan tersebut mungkin masih harus menunggu lama hingga Sony mau menjawabnya. Namun setidaknya ada tanda-tanda keseriusannya dalam menghadirkan pengalaman PlayStation ke para gamer mobile nantinya.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud dengan Game Play-to-Earn?

Belakangan ini, game play-to-earn terus membombardir media dan dunia gaming dengan seluruh hype dan keterkaitannya dengan cryptocurrency. Tentu saja, Anda mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya jenis game baru ini dan mengapa ia tiba-tiba menjadi begitu populer.

Kalau mau disederhanakan, play-to-earn tidak lebih dari sebuah model bisnis gaming. Anda mungkin pernah mendengar game free-to-play atau pay-to-play sebelumnya. Nah, play-to-earn hanyalah iterasi lain dari model-model tersebut. Definisi dari model bisnis ini juga terkandung dalam namanya — para pemain memainkan game-nya dengan harapan memperoleh sejumlah uang dalam bentuk cryptocurrency.

Anda mungkin menyadari kalau hampir semua game yang memiliki fitur perdagangan (trading) secara tak langsung mengimplementasikan sejumlah elemen play-to-earn. Di CS:GO, Anda bisa mendapatkan dan menjual skin di Steam Market. Apabila skin-nya luar biasa langka, biasanya Anda juga bisa menjual (menukarnya) dengan mata uang asli. Sejumlah skin bahkan bisa mencapai $100.000 atau lebih dalam beberapa kasus.

Skin “Howl” untuk senjata M4A4 ini berharga lebih dari $100.000 / Sumber: esports.net

Di World of Warcraft, Anda bisa menjual akun dengan uang asli dan menaikkan harganya berdasarkan level dari barang-barang (item) yang dimiliki. DotA dan game-game kompetitif serupa juga dibanjiri kasus pembeli akun, dengan pemain-pemain amatiran yang membeli akun-akun berperingkat tinggi dan bermain di luar jangkauan peringkat Elo mereka. Jadi ya, disengaja atau tidak, hampir semua game sebenarnya memiliki sejumlah elemen play-to-earn.

Kendati demikian, game play-to-earn sepenuhnya mengimplementasikan elemen ini sebagai fitur dan mendorong pemain untuk meningkatkan item atau karakter mereka guna menaikkan daya tarik pasarnya. Semakin banyak waktu yang pemain habiskan di game, semakin besar hadiah yang didapatnya dari karakter atau aset bernilai tinggi; main lebih banyak untuk dapat lebih banyak. Game-nya juga akan menyediakan alat dan ruang yang diperlukan bagi pemain untuk memperdagangkan aset-aset ini. Tentu saja, alat-alat ini tidak ada pada game-game sebelumnya, dan situs pihak ketiga biasanya diperlukan untuk merampungkan transaksi. Seperti yang bisa Anda lihat, game play-to-earn pada dasarnya memanfaatkan NFT untuk menjalankan model bisnis baru ini.

Market di Axie Infinity, salah satu game play-to-earn paling populer saat ini / Sumber: rappler.com

Korelasi NFT dan crypto dengan game P2E

Memahami NFT sangatlah penting ketika Anda ingin memahami semua tentang game play-to-earn. Jika Anda sudah tahu apa itu NFT, Anda bisa langsung lompat ke seksi berikutnya dari artikel ini. Jika belum, NFT, atau non-fungible token, pada dasarnya adalah bentuk modern dari menukar cryptocurrency dan ditunjang oleh teknologi blockchain. NFT biasanya diasosiasikan dengan benda-benda “internet” seperti foto, video, GIF, atau dalam kasus ini, aset dalam game. Tentu saja, tidak butuh banyak untuk membuat salinan dari benda-benda ini di internet, dan itulah kenapa NFT juga menyertakan bukti kepemilikan yang dijamin oleh teknologi blockchain.

Di titik ini, Anda semestinya sudah bisa cukup memahami koneksi antara NFT crypto dengan game play-to-earn. Jadi Anda memainkan game-nya untuk memperoleh barang-barang langka. Barang-barang ini direpresentasikan sebagai NFT, yang memverifikasi kepemilikan Anda atas aset tertentu dalam game. Anda kemudian bisa menjual atau menukarkan barang-barang ini ke pemain lain dengan cryptocurrency. Siklusnya berulang dan pada akhirnya menciptakan ekosistem atau ekonomi crypto-nya sendiri dalam game tersebut.

Gambar header: Freepik. Diterjemahkan oleh: Glenn Kaonang

Pokemon Unite Rebut Gelar Game Android Terbaik 2021 Versi AS, Versi Indonesia Dimenangkan Ragnarok X

Melanjutkan tradisi tahunan, Google mengumumkan para pemenang dari ajang penghargaan Google Play’s Best of 2021. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang masuk nominasi bukan cuma deretan game dan aplikasi smartphone saja, melainkan juga yang dibuat untuk tablet, smartwatch maupun smart TV.

Untuk kategori game Android terbaik 2021, titel juaranya jatuh pada Pokémon Unite. MOBA versi Pokémon ini berhasil merebut gelar yang sebelumnya dipegang oleh Genshin Impact (2020), Call of Duty: Mobile (2019), dan PUBG Mobile (2018). Menurut Google, Pokémon Unite layak menjadi pemenang berkat gameplay-nya yang dinamis dan pengalaman lintas platform yang ditawarkan.

Dirilis di Nintendo Switch pada bulan Juli 2021, kemudian di Android dan iOS pada bulan September 2021, Pokémon Unite memang terbukti sangat populer. Per Oktober 2021, game tersebut tercatat sudah diunduh lebih dari 25 juta kali di semua platform. Pencapaian ini rupanya di luar ekspektasi tim pengembangnya, seperti diakui oleh Masaaki Hoshino selaku produser dari Pokémon Unite. “Saya ragu game-nya bakal diterima dengan baik oleh pemain di seluruh dunia,” ucapnya.

Itu versi Amerika Serikat. Kalau untuk versi Indonesia, titel game terbaik 2021 rupanya dimenangkan oleh Ragnarok X: Next Generation. Well, tampaknya gamer Indonesia memang masih sangat suka dengan genre MMORPG, dan menurut saya kesulitan bersosialisasi selama masa pandemi turut berkontribusi atas popularitas genre tersebut.

Ragnarok X: Next Generation / Nuverse

Sementara itu, untuk kategori User’s Choice Game yang penilaiannya didasarkan pada pemungutan suara pengguna, gelar juaranya jatuh pada Garena Free Fire MAX, baik untuk versi AS maupun Indonesia.

Beralih ke aplikasi non-gaming, kategori aplikasi terbaik 2021 versi AS dimenangkan oleh aplikasi relaksasi Balance, sedangkan kategori User’s Choice App dimenangkan oleh aplikasi streaming Paramount+.

Di Indonesia, yang terpilih sebagai aplikasi terbaik 2021 adalah SejutaCita yang berfokus pada pengembangan diri dan karier. Lalu untuk kategori User’s Choice App versi Indonesia dimenangkan oleh aplikasi toko online Tokko.

Daftar lengkap pemenangnya bisa langsung dicek di situs Google Play, termasuk game yang memenangkan kategori-kategori yang lebih spesifik seperti Best Game Changers dan Best Indies, maupun Best Hidden Gems dan Best Everyday Essentials untuk aplikasi non-gaming. Untuk versi AS, Anda bisa lihat langsung daftar pemenangnya di blog Google.

Sumber: Digital Trends.

10 Game Baru Penutup Tahun yang Dirilis pada Desember 2021

Bulan penutup untuk tahun 2021 ini akhirnya tiba. Setelah satu tahun dipenuhi dengan naik-turunnya industri game, kini saatnya untuk melihat game-game apa saja yang akan dirilis pada bulan Desember ini. Apalagi mengingat bulan November lalu banyak game besar yang gagal memenuhi ekspektasi dari para fans meskipun telah dinanti lama.

Bulan ini, sayangnya para gamer tidak akan kedatangan banyak judul-judul AAA seperti dua bulan sebelumnya. Namun beberapa game tetap layak ditunggu untuk dijadikan game penutup tahun. Berikut sudah saya rangkum daftar game terbaik yang akan dirilis pada bulan Desember 2021 ini.

ANVIL: Vault Breakers

1 Desember 2021 – PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X|S

Game shooter mungkin memang lebih dikenal dengan sudut pandang orang pertama (FPS) dan juga sudut pandang orang ketiga (TPS) dari belakang karakter. Namun ada juga game shooter yang menggunakan tampilan dari atas (top-down). Hal inilah yang ditawarkan oleh developer dan publisher Action Square lewat Anvil.

Anvil merupakan game shooter bertema fiksi ilmiah dengan tampilan top-down dengan gameplay rogue-like. Secara sederhana, game ini seperti Diablo yang digabung dengan kelincahan Warframe. Pemain akan menjadi karakter bernama Breaker yang berpetualang ke berbagai galaksi yang dipenuhi dengan alien dan monster. Dan seiring petualangannya, pemain akan menemukan relik dan artifak yang akan memberi kekuatan untuk mengalahkan musuh.

Century: Age of Ashes

2 Desember 2021 – PC

Game bertema medieval yang menuntut para pemain untuk melawan naga memang bukan hal yang baru. Namun bila pemain harus berperang bersama naga layaknya film How to Train Your Dragon tentu terdengar lebih menarik untuk dicoba. Pemain akan menunggangi berbagai macam naga dan berperang melawan pemain lain (beserta naganya) dalam sebuah pertarungan layaknya Ace Combat.

Akan ada banyak jenis dan kelas naga yang bisa dipilih, ditambah dengan beragam kostumisasi yang bisa diterapkan untuk karakter pemain maupun sang naga. Berita baiknya, game ini akan tiba terlebih dahulu untuk platform PC via Steam secara gratis. Sayangnya, pemain konsol harus menanti hingga 2022 mendatang.

Solar Ash

2 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Game indie ini awalnya akan dirilis pada bulan Juni lalu sebelum publisher Annapurna menundanya hingga bulan Desember ini. Game yang dikembangkan oleh Heart Machine ini mengusung elemen baru untuk game adventure-platformer. Pemain akan menjadi seorang void-runner bernama Rey yang harus menyelamatkan dunianya dengan cara masuk ke dalam black hole.

Dengan grafis yang unik dan gerakan unik Rey yang seakan menggunakan sepatu roda, pemain bisa mengeksplorasi dunia void dengan cepat sekaligus mengalahkan beragam musuh di sepanjang petualangannya. Dan jangan khawatir akan bosan, karena Solar Ash juga akan menghadirkan pertarungan melawan bos dengan ukuran yang masif.

Final Fantasy XIV: Endwalker

7 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Satu lagi game yang harus diundur beberapa minggu hingga berpindah bulan. Namun Endwalker memang bukanlah sebuah game baru melainkan adalah ekspansi dari game Final Fantasy XIV. Namun, ekspansi ini merupakan yang terbesar dari game-nya dengan berbagai konten baru termasuk kelas baru yaitu Sage dan reaper.

Ekspansi ini juga akan menjadi bagian terakhir dari cerita panjang yang telah dibawa oleh game-nya sejak 2010. Tetapi, jika Anda penggemar game ini, Anda tak perlu khawatir karena Square Enix telah memastikan bahwa ekspansi ini bukanlah akhir untuk Final Fantasy XIV.

Halo Infinite

8 Desember 2021 – PC, Xbox One, Xbox Series S|X

Game terbesar yang akan dirilis pada bulan Desember mendatang dipegang oleh Halo Infinite. Game ini juga menjadi salah satu game yang paling ditunggu terutama bagi mereka yang telah mengikuti serinya sejak lama. Perilisan pada bulan ini sendiri lebih berfokus pada story campaign, karena sebenarnya versi multiplayer dari game ini atau yang disebut Halo Infinite: Online telah dirilis pada November lalu.

Berbicara soal campaign-nya, Halo Infinite akhirnya kembali membawa pemain berpetualang dengan Master Chief. Dan yang lebih menarik adalah Infinite akan menjadi game pertama dalam serinya yang menggunakan sistem open-world sehingga pemain nantinya dapat menjelajah lebih leluasa sebagai Master Chief.

Monopoly Madness

9 Desember 2021 – PC, Switch

Siapa yang tidak mengenal Monopoli? Board game klasik ini sudah ada sejak 86 tahun yang lalu. Meskipun sudah sangat terkenal lewat mekanisme turn-based yang telah digunakan puluhan tahun, Ubisoft ternyata berpikir bahwa game Monopoli ini membutuhkan sedikit evolusi gameplay untuk membuatnya lebih seru.

Akhirnya lahirlah Monopoly Madness. Seperti namanya, Ubisoft membuat penyesuaian terhadap gameplay Monopoli yang membuatnya penuh kekacuan. Pemain akan tetap bersaing dengan pemain lain untuk mengumpulkan uang dan menguasai properti sebanyak mungkin. Namun alih-alih bergerak bergantian, pemain akan saling menghancurkan properti pemain lain sambil terus mengumpulkan uang dan properti secara real-time.

Syberia: The World Before!

10 Desember 2021 – PC

Seri Syberia sempat menjadi salah satu seri game PC yang populer pada masanya. Cerita naratif yang kuat, ditambah dengan puzzle yang cukup menantang, membuat para pemain penasaran untuk mengikutinya. Namun seiring turunnya pamor genre point and click, seri Syberia juga ikut meredup. Apalagi dengan seri ketiganya di tahun 2017 lalu yang bisa dibilang gagal.

Untungnya developer dan publisher Microids masih belum menyerah dengan seri ini dengan mengumumkan game terbarunya, Syberia: The World Before!. Kali ini game-nya akan membawa pemain ke era jauh sebelum tiga game sebelumnya dan membawa cerita yang benar-benar baru beserta dengan grafis yang terlihat lebih menakjubkan. Tidak perlu khawatir, karena game ini tetap mempertahankan sistem point and click beserta puzzle yang menjadi ciri khasnya.

Firegirl: Hack ‘n Splash Rescue

14 Desember 2021 – PC, Xbox One, Xbox Series S|X, PS4, PS5, Switch

Eksperimen baru yang selalu dilakukan oleh developer indie memang harus diacungi jempol. Bagaimana tidak, para developer inilah yang paling berani untuk menembus batasan-batasan para developer papan atas yang terkendala masalah keuntungan dan besarnya pasar. Hal inilah yang coba dilakukan Studio Dejima dengan game hack and slash terbarunya yaitu Firegirl: Hack ‘n Splash Rescue.

Secara konsep game ini sudah tampil cukup unik karena pemain akan berperan sebagai pemadam kebakaran yang bertugas untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak, sekaligus mengalahkan para monster api. Nilai plus yang paling mencolok dari game ini tentu adalah grafis hybrid yang menggabungkan gaya piksel dan 3 dimensi yang mendetail dan tampil sedap dipandang.

Among Us (Console)

14 Desember 2021 – Xbox One, Xbox Series X|S, PS4, PS5

https://www.youtube.com/watch?v=st6YX5knE44

Setelah satu tahun telah menguasai pasar PC dan mobile, game multiplayer deduktif Among Us akhirnya akan dapat dimainkan oleh para gamer konsol. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memasukkan game-nya ke platform konsol harusnya dapat dipahami, mengingat developer Innersloth hanyalah tim kecil. Apalagi mereka juga tetap memberikan support dan update konten ke dalam game-nya.

Nantinya, Among Us akan mendukung crossplay yang memungkinkan pemain bermain secara bersama baik lewat PC, mobile, maupun konsol. Para pemain di PlayStation juga nantinya akan mendapat skin eksklusif bertema Ratchet and Clank. Selebihnya Among Us tetap hadir menjadi sebuah game yang membuat setiap aktivitas dan interaksi di dalamnya menantang seperti yang telah dikenal.

Five Nights at Freddy’s: Security Breach

16 Desember 2021 – PC, PS4, PS5

Five Nights at Freddy’s dikenang sebagai salah satu game horor veteran yang menawarkan konsep unik kepada para pemain. Mulai dari karakter antagonis yang sebenarnya berupa robot animatronik, hingga ke sistem permainannya yang unik. Di seri kedelapannya ini, developer Steel Wools Games kembali membuat inovasi yang akan memberikan pengalaman horor baru kepada pemain.

Dalam Security Breach pemain akan tetap memerankan seorang petugas keamanan yang harus berjaga di dalam mall yang dipenuhi dengan boneka animatronik pembunuh. Namun perbedaannya, kini pemain dapat bebas mengeksplorasi Mega Pizzaplex sebagai karakter bernama Gregory. Anda kini bisa lebih berinteraksi dengan permainan untuk mengendap-endap dan kabur dari kejaran para robot pembunuh tersebut.

Update Besar dan Versi Next-Gen Cyberpunk 2077 Dijadwalkan Hadir di Awal 2022

Tidak terasa sudah nyaris setahun sejak Cyberpunk 2077 resmi dirilis, akan tetapi versi next-gen dari game bikinan CD Projekt Red tersebut masih tak kunjung datang. Saat saya coba memainkannya kembali belum lama ini, pengalaman yang saya dapat pun masih tidak jauh berbeda dari saat game-nya pertama diluncurkan pada 10 Desember 2020.

Di titik ini, sebagian dari kita mungkin mempertanyakan apakah game ini masih bisa ‘diselamatkan’. CD Projekt sendiri cukup optimistis, dan dalam laporan finansial perusahaan terbarunya, mereka mengumumkan bahwa Cyberpunk 2077 bakal menerima sebuah update besar pada kuartal pertama 2022, bersamaan dengan peluncuran versi next-gen-nya.

Isi update-nya seperti apa tidak dijelaskan, apakah mencakup konten DLC gratis seperti yang dijanjikan, atau sebatas perbaikan dan penyempurnaan saja. Dalam sebuah siaran pers, Adam Kicinski selaku bos besar CD Projekt mengatakan bahwa timnya juga tengah sibuk mengerjakan expansion pack buat Cyberpunk 2077, tidak ketinggalan pula update versi next-gen dari The Witcher 3 yang ditargetkan hadir pada kuartal kedua 2022.

Rumornya, expansion pack untuk Cyberpunk 2077 bakal berfokus pada region Pacifica / CD Projekt Red

Mei lalu, Games Industry melaporkan bahwa CD Projekt menunjuk seorang game director baru untuk Cyberpunk 2077 yang akan berfokus pada pengembangan konten expansion pack-nya. Saya pribadi menaruh harapan besar pada rencana terkait expansion ini, sebab kalau berdasarkan pengalaman sebelumnya, The Witcher 3 juga baru benar-benar terasa matang setelah expansion pack keduanya dirilis.

Terlepas dari banyaknya permasalahan yang dihadapi, Cyberpunk 2077 tetap menjadi salah satu game yang paling diminati tahun ini. Pada bulan Juni 2021 misalnya, Cyberpunk 2077 berhasil menduduki peringkat pertama game PS4 terlaris setelah sempat ditarik dari PlayStation Store selama sekitar enam bulan.

Pekan lalu, bertepatan dengan event Steam Autumn Sale, Cyberpunk 2077 menjadi game terlaris ketiga berdasarkan data dari SteamDB. Cyberpunk 2077 juga kebanjiran ulasan positif dari pengguna Steam; dari tanggal 24 November 2021 sampai artikel ini dipublikasikan, tercatat sudah ada lebih dari 18.000 review pengguna dengan sentimen sangat positif.

Sumber: PC Gamer.

10 Game yang Paling Dinanti di Tahun 2022

2021 sisa sebulan lagi, dan sudah tiba saatnya untuk membahas deretan video game yang bakal dirilis di tahun berikutnya. Di artikel ini, saya telah merangkum 10 game yang paling dinanti di tahun 2022.

Sebagian besar di antaranya memang sudah punya jadwal rilis yang spesifik, namun seperti yang kita tahu, tidak ada hal yang benar-benar pasti di masa pandemi seperti sekarang. Beberapa judul yang tercantum bahkan sebelumnya sudah pernah ditunda perilisannya dari 2020 menjadi 2021.

Well, semoga saja hal itu tidak terulangi di 2022.

1. Elden Ring

Ketika kreator Dark Souls bertemu dengan kreator Game of Thrones, maka lahirlah Elden Ring. Buat yang tidak tahu, ini merupakan sebuah action RPG dengan tingkat kesulitan tinggi dan sistem combat yang sangat memuaskan, yang dikemas dalam setting fantasi open-world buah pemikiran novelis kondang George R. R. Martin.

Menurut pengembangnya, FromSoftware, ini merupakan game dengan skala terbesar yang pernah mereka buat, dan itu tentu bakal membuat mode co-op multiplayer-nya semakin menarik lagi. Elden Ring kabarnya bakal dirilis pada 25 Februari 2022 di PC, PS5, PS4, Xbox One, dan Xbox Series X/S.

2. God of War Ragnarök

Selagi gamer PC menanti kehadiran God of War, pengguna PlayStation dengan sabar menunggu suksesor dari game keluaran tahun 2018 tersebut. Meski belum berani memberikan jadwal rilis yang pasti, Santa Monica Studio berharap mereka bisa meluncurkan God of War Ragnarök di tahun 2022 untuk PS4 dan PS5.

Dari trailer-nya, bisa dilihat bahwa permainan sekali lagi bakal menyuguhkan petualangan Kratos bersama anaknya, Arteus, yang kini sudah bertambah dewasa dan jadi jago sihir di samping sebatas jago panah. God of War Ragnarök juga bakal menghadirkan salah satu tokoh paling terkenal dari mitologi Norse, Thor, lengkap bersama palu kesayangannya, Mjölnir.

3. Horizon Forbidden West

Batal dirilis tahun ini, Horizon Forbidden West dijadwalkan bakal hadir untuk PS4 dan PS5 mulai 18 Februari 2022. Game ini secara langsung melanjutkan cerita dari Horizon Zero Dawn, serta akan membawa sang tokoh utama, Aloy, ke beragam lokasi baru.

Seperti game pertamanya, eksplorasi kembali menjadi salah satu aspek unggulan di sini. Menariknya, Aloy kali ini juga bebas menjelajahi dunia bawah air, sekaligus tentu saja bertarung melawan monster-monster yang sebelumnya tidak pernah ia jumpai di darat.

4. Gran Turismo 7

Suguhan spesial lain dari Sony yang juga sempat tertunda tahun ini adalah Gran Turismo 7. Game balap andalan Sony ini akan tersedia di PS4 dan PS5 pada tanggal 4 Maret 2022, dengan lebih dari 420 mobil yang dapat dikumpulkan langsung sejak hari pertama.

Selain koleksi mobil yang melimpah, Gran Turismo 7 juga bakal menghadirkan fitur legendaris GT Simulation Mode, lengkap beserta kumpulan mobil dan sirkuit klasiknya. Di PS5, Gran Turismo 7 juga bakal sepenuhnya mendukung fitur Adaptive Trigger dan Haptic Feedback milik controller DualSense demi menyuguhkan pengalaman bermain yang lebih immersive lagi.

5. Pokémon Legends: Arceus

Diumumkan pada perayaan ulang tahun franchise Pokémon yang ke-25, Pokémon Legends: Arceus bisa dibilang merupakan hasil kawin silang antara RPG tradisional Pokémon dan RPG open-world macam The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Satu hal yang paling menarik dari game ini adalah setting-nya, yakni region Sinnoh tapi di era Pokémon League belum eksis dan istilah Pokémon Trainer juga belum pernah terdengar. Poké Ball di game ini bahkan juga terbuat dari bahan kayu guna semakin menunjukkan perbedaan zamannya. Pokémon Legends: Arceus rencananya akan hadir di Nintendo Switch pada 28 Januari 2022.

6. Starfield

Kalau saya disuruh memilih, inilah game yang paling saya tunggu-tunggu kehadirannya tahun depan. Starfield merupakan RPG pertama Bethesda di luar franchise The Elder Scrolls dan Fallout, dan kali ini Bethesda bakal mengajak pemain menjelajah antariksa di masa depan.

Buat yang tertarik dengan premis tersebut, sayangnya Anda harus punya kesabaran ekstra, sebab Starfield baru dijadwalkan hadir di PC dan Xbox Series X/S pada 11 November 2022. Well, kalau untuk RPG open-world dengan skala sebesar ini, saya jauh lebih sreg apabila developer-nya mengambil waktu sebanyak mungkin daripada buru-buru dan jadi seperti Cyberbug, eh, maksud saya Cyberpunk 2077.

7. Redfall

Setelah Deathloop, proyek berikutnya dari Arkane Studios adalah Redfall, sebuah game co-op FPS dengan setting open-world dan sejumlah karakter yang memiliki skill uniknya masing-masing. Kedengarannya seperti Borderlands? Ya, betul, tapi yang alur ceritanya melibatkan vampir ketimbang alien.

Sebagai penggemar setia seri Borderlands sekaligus Dishonored (salah satu karya terbaik Arkane), saya juga sangat menanti kehadiran game ini. Sayang Bethesda sejauh ini belum punya jadwal rilis yang lebih spesifik dari “musim panas 2022”. Seperti Starfield, game ini juga hanya akan tersedia secara eksklusif di PC dan Xbox Series X/S.

8. Dying Light 2 Stay Human

Tiga tahun setelah diumumkan pertama kali, Dying Light 2 Stay Human akhirnya punya jadwal rilis spesifik: 4 Februari 2022 di PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X/S. Secara naratif, Dying Light 2 mengambil tempat 20 tahun setelah peristiwa yang terjadi di game pertamanya. Lakon utamanya boleh ganti, akan tetapi skill parkour-nya malah lebih superior lagi daripada sebelumnya.

Di samping sebuah grappling hook, tokoh utamanya kali ini juga mempunyai paraglider untuk semakin memudahkannya berpindah dari satu titik ke yang lain. Buat yang menyukai brutalitas pertarungan jarak dekat dari sudut pandang orang pertama, Dying Light 2 sama sekali tidak boleh dilewatkan.

9. Tiny Tina’s Wonderlands

Meluncur pada 25 Maret 2022 di PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X/S, Tiny Tina’s Wonderland merupakan spin-off dari franchise Borderlands, dengan narasi dan setting yang lebih jenaka lagi ketimbang sebelumnya. Seperti seri Borderlands, game ini juga bakal menghujani pemainnya dengan segudang kombinasi senjata. Namun yang lebih menarik, koleksi senjatanya kali ini bukan cuma pistol dan senapan saja, melainkan juga pedang, kapak, gada, dan masih banyak lagi senjata jarak dekat lainnya.

Anda memang tidak perlu memainkan semua seri Borderlands untuk bisa menikmati game ini. Namun agar pengalamannya lebih asyik, saya sarankan Anda memainkan setidaknya satu DLC dari Borderlands 2 yang berjudul Tiny Tina’s Assault on Dragon Keep, yang belum lama ini sempat dikemas ulang menjadi game terpisah.

10. Sekuel dari The Legends of Zelda: Breath of the Wild

Terakhir, ada sekuel dari salah satu game terbaik Nintendo Switch, The Legends of Zelda: Breath of the Wild. Informasi mengenai game ini memang belum banyak, dan bahkan judul resminya pun masih belum diungkap oleh Nintendo demi menjauhkan para penggemarnya dari spoiler.

Meski belum punya jadwal rilis yang lebih spesifik dari “2022”, game ini tetap merupakan salah satu yang paling diantisipasi jika melihat kesuksesan game pertamanya. Satu hal yang pasti, Breath of the Wild 2 (atau apapun judulnya nanti) bakal terlihat mengagumkan di layar Nintendo Switch OLED.