Activision dan Blizzard Bagi-Bagi Destiny 2 Versi PC Gratis

PC merupakan tempat paling ideal untuk menemukan game-game berkualitas tanpa perlu membayar. Mereka biasanya disuguhkan via platform distribusi digital seperti GOG, Steam atau Humble Bundle sebagai bagian dari program promosi atau perayaan event. Mayoritas dari permainan itu umumnya bukanlah judul baru, tapi ada hal istimewa diumumkan bertepatan dengan ajang Blizzcon 2018.

Dalam memperingati ulang tahun pertama kehadiran Destiny 2 di layanan Battle.net punya Blizzard Entertainment, publisher Activision dan developer Bungie memutuskan untuk menyodorkan permainan shooter online itu buat seluruh pengguna secara gratis. Program bagi-bagi Destiny 2 ini dijalankan mulai tanggal 2 November kemarin dan berlangsung sampai 18 November nanti. Saran saya: amankan dulu game-nya meskipun Anda belum bisa atau sempat memainkannya.

Blizzard dan Activision juga telah menyiapkan apresiasi khusus bagi gamer yang sudah mengeluarkan uang demi membeli permainan ini dalam bentuk emblem eksklusif. Selain itu, developer mempersilakan para pemain buat menjajal mode Gambit di Destiny 2: Forsaken, dapat diakses dari mulai tanggal 9 sampai 11 November. Gambit adalah aktivitas ‘hybrid‘ PvE dan PvP yang mengadu dua tim berisi empat Guardian.

“Kami tahu gamer yang ingin menikmati Destiny 2 di PC mengarapkan pengalaman bermain istimewa, baik ketika bertualang sendiri ataupun bersama kawan. Karena alasan itu, kami betul-betul memerhatikan tuntutan komunitas pemain di PC,” tutur game director Destiny 2: Forsaken Steve Cotton. “Melalui pemberian ini, kami sangat menanti bergabungnya para Guardian baru di jagat Destiny.”

Destiny memulai kiprahnya empat tahun silam, namun baru di 2017 franchise ini tersedia di Windows. Peluncurannya di platform itu ternyata menjadi salah satu momen pelepasan game Activision tersukses. Salah satu faktor yang berjasa: Bungie dan Activision sudah menggodok fitur-fitur visual khusus PC, misalnya resolusi 4K native, frame rate tanpa batasan, dukungan penuh mouse dan keyboard, opsi rasio layar 21:9 serta setup tiga monitor, hingga HDR.

Untuk menjalankan Destiny 2 versi Windows, pastikan sistem Anda setidaknya telah diotaki prosesor Intel Core i3-3250, Pentium G4560 atau AMD FX 4350; kartu grafis Nvidia GeForce GTX 660, GTX 1050 2GB atau AMD Radeon HD 7850; serta dibekali RAM paling kecil 6GB, punya ruang kosong sebesar 104GB dan ditunjang sambungan internet konstan.

Cara mendapatkan Destiny 2 versi Windows ini sangat mudah. Anda hanya perlu membuka software Battle.net, kemudian lihat icon notifikasi di bagian kanan atas. Di sana Anda dapat menemukan gift berupa Destiny 2 dari Blizzard dan Activision. Silakan diterima dan game akan jadi milik Anda selamanya.

Sumber: Business Wire.

Hadiri Diskusi Panel Esports Bersama Hybrid di Indocomtech, 3 November 2018

Pameran komputer akbar Indonesia, Indocomtech, saat ini tengah berlangsung di Jakarta Convention Center. Dengan 200.000 pengunjung, 300 perusahaan peserta pameran dan 100 media untuk meliput, Indocomtech berhasil menjadi tempat berkumpulnya brand dan produk-produk paling baru, paling inovatif, serta paling menarik di tahun 2017. Kali ini pun Indocomtech ingin mengulang keberhasilan serupa.

Tak ketinggalan, Hybrid pun turut berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai salah satu pengisi booth. Dari tanggal 31 Oktober – 4 November 2018, Anda dapat mencoba berbagai macam produk di booth kami. Hybrid juga bekerja sama dengan Shinta VR untuk menyajikan berbagai game virtual reality untuk Anda nikmati. Ingat, lokasi booth Hybrid terletak di Jakarta Convention Center Hall B, Booth No. B26g – B26h.

Indocomtech 2018 | Hybrid Booth

Hybrid juga akan hadir di main stage untuk menggelar diskusi panel bertema pembentukan tim esports di Indonesia. Diskusi panel ini menghadirkan tiga pembicara yang sudah cukup senior di dunia game maupun esports. Mereka adalah Yansen Wijaya (Brand Manager EVOS eSports), Aerastio Taufiq Akbar (Creative Director Supreme League) dan Bambang Tirtawijaya (Product Manager Corsair).

Wawasan serta pengalaman yang akan mereka bagikan tentunya akan sangat bermanfaat bagi penggemar esports, terlebih lagi bila Anda profesional yang bergerak di bidang ini. Diskusi panel akan berlangsung pada tanggal 3 November 2018, pukul 18.30 – 19.30 WIB di Prefunction Hall, Jakarta Convention Center. Catat tanggalnya dan jangan sampai acara ini Anda lewatkan.

Indocomtech 2018 | Hybrid Panel Discussion

Esports di Indonesia saat ini sedang ada di masa yang cukup penting. Dengan jumlah pasar yang begitu besar, esports memiliki potensi untuk tumbuh menjadi industri raksasa di negara kita. Akan tetapi untuk mewujudkan hal itu jelas tidak mudah. Butuh kontribusi dari berbagai pihak, mulai penerbit game, pemilik brand, hingga para atlet esports itu sendiri. Mari kita bersama-sama bertukar pikiran untuk membuat industri esports Indonesia lebih maju sehingga tak kalah dengan esports di luar negeri.

Jangan lupa juga untuk terus mengikuti berita terbaru seputar esports, game, dan gaming gear, hanya di Hybrid. Maju terus esports Indonesia!

PES 2019 Data Pack 2.0 Tambahkan Tim Chinese Super League dan Thai League 1

Konami baru-baru ini meluncurkan update gratis terbaru untuk Pro Evolution Soccer 2019, yaitu PES 2019 Data Pack 2.0. Seperti tradisi di seri Pro Evolution Soccer sebelumnya, Data Pack adalah update yang berisi tambahan konten serta perubahan kondisi tim (susunan pemain, bentuk jersey, dan lain-lain) agar sesuai dengan kondisi terkini dunia nyata. Karena itu ukuran download Data Pack biasanya cukup besar.

Dalam Data Pack 2.0, Konami menambahkan tim-tim dari dua liga baru ke dalam Pro Evolution Soccer 2019. Pertama yaitu Chinese Football Association Super League (CSL). Liga utama sepak bola Tiongkok ini sudah cukup lama menjadi pilihan para pemain besar Eropa untuk melanjutkan karier.

Pro Evolution Soccer 2019 | Chinese Super League

Di antara mereka ada Oscar, mantan pemain Chelsea yang kini merumput di Shanghai SIPG. Atau Javier Mascherano, eks-panglima Barcelona yang pindah ke Hebei China Fortune. Ada juga Paulinho yang sempat bermain untuk Tottenham Hotspur, kini jadi striker andalan klub Guangzhou Evergrande.

Liga baru kedua yang hadir di PES 2019 adalah Toyota Thai League 1 (T1), liga primer sepak bola Thailand. Kita yang tinggal di Indonesia mungkin tidak banyak tahu tentang liga ini. Akan tetapi penambahan Toyota Thai League 1 memberi warna baru yang membedakan PES 2019 dengan game saingannya, karena liga Thailand tidak ada di FIFA 19. Sepak bola Thailand juga terkenal cukup kuat di wilayah Asia Tenggara, terbukti dari keberhasilan mereka menjuarai Piala AFF tahun 2017 lalu.

Pro Evolution Soccer 2019 | Nike Boots

Selain tambahan dua liga, PES 2019 juga mendapatkan dua stadion baru sebagai arena pertandingan. Pertama adalah Stade Louis II, kandang milik tim AS Monaco. Kedua yaitu eFootball.Pro Arena, stadion fiktif yang akan menjadi arena pertandingan untuk kompetisi esports PES 2019, eFootball.Pro.

Masih ada sejumlah konten tambahan lainnya dalam Data Pack 2.0, antara lain pembaharuan wajah para pemain, masuknya beberapa pemain Legend baru, tambahan sepatu terbaru dari Adidas, Nike, dan Puma, dan lain sebagainya. PES 2019 Data Pack 2.0 sudah bisa Anda download sekarang, baik di PS4, Xbox One, atau PC via Steam.

Daftar Hardware PC yang Diperlukan Untuk Menjalankan Battlefield V

Berbeda dari sambutan gamer terhadap Battlefield 1, pengungkapan detail Battlefield V diwarnai sejumlah komplain. Penggemar mengeluhkan penggunaan latar belakang sejarah yang mereka rasa ‘kurang akurat’ serta ‘menyayangkan’ fokus developer pada tokoh utama wanita. DICE sendiri tetap berpegang pada keputusan mereka karena ingin membuat Battlefield V lebih beragam dan inklusif.

Mungkin tak semua orang menerima arahan baru DICE dengan lapang dada, namun Battlefield V tetap menjadi salah satu judul besar yang mendapatkan sorotan gamer serta media. Permainan rencananya akan meluncur kurang dari tiga minggu lagi, dan mendekati pelepasannya, Electronic Arts mengungkap daftar kebutuhan hardware yang diperlukan buat menjalankan Battlefield V versi Windows via Reddit. Ini dia:

 

Minimal

  • Sistem operasi: 64-bit Windows 7, Windows 8.1 atau Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD FX-8350 atau Intel Core i5 6600K
  • Memori RAM: 8GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1050, GeForce GTX 660 2GB, AMD Radeon RX 560, atau Radeon HD 7850 2GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Rekomendasi

  • Sistem operasi: Windows 10 64-bit
  • Prosesor: AMD Ryzen 3 1300X, Intel Core i7 4790 atau setara
  • Memori RAM: 12GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX GTX 1060 6GB, AMD Radeon RX 580 8GB
  • DirectX: 11.0
  • Hard drive: 50GB

 

Agar bisa menikmati fitur Nvidia ray tracing

  • Sistem operasi: Windows 10 October 2018 Update 64-bit
  • Prosesor: AMD AMD Ryzen 7 2700 atau Intel Core i7 8700
  • Memori RAM: 16GB
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070
  • DirectX: kartu video yang kompatibel dengan DirectX Raytracing
  • Hard drive: 50GB

Satu hal wajib lain yang dibutuhkan untuk bisa menikmati Battlefield V adalah dukungan konektivitas internet konstan, minimal berkecepatan 512KBPS. Jika tidak mau repot-repot menyesuaikan setting grafis dan memastikan komponen PC siap mendukung game, tentu Anda dapat memilih versi PlayStation 4 atau Xbox One-nya.

Namun ada keunggulan lain jika Anda berkenan untuk bermain Battlefield V di PC: EA telah memasukkan game ke daftar judul Origin Access Premier. Itu artinya, para pelanggan dipersilakan memainkannya lebih dulu dari gamer lain. Dan menariknya lagi, versi yang publisher tawarkan di sana merupakan Deluxe Edition berisi bonus konten seperti Firestrom Ranger Set, Paratrooper Gear, Special Assignments serta persenjataan Battlefield 1. Battlefield V Deluxe Edition sendiri dibanderol seharga US$ 110.

Battlefield V dijadwalkan untuk dirilis pada tanggal 20 November 2018 di Windows PC via Origin, Xbox One dan PlayStation 4. EA berjanji untuk tidak menyajikan DLC premium serta loot box. Konten baru akan disuguhkan secara merata dan gratis buat seluruh pemain.

Hanya Tiga Hari, Penjualan Red Dead Redemption 2 Capai Angka Rp11 Triliun

Setelah penantian panjang, Rockstar Games akhirnya merilis Red Dead Redemption 2 di PS4 dan Xbox One. Game bertema koboi yang mengisahkan kejadian sebelum 12 tahun sebelum Red Dead Redemption pertama ini langsung laku keras. Dalam waktu tiga hari saja, Rockstar Games telah mencatat nilai penjualan sebesar 725 juta dolar Amerika, atau sekitar 11 triliun rupiah!

Angka yang fantastis tersebut mencatatkan nama Red Dead Redemption 2 sebagai media hiburan dengan peluncuran paling sukses kedua sepanjang sejarah. Satu-satunya yang mengalahkan Red Dead Redemption 2 adalah saudaranya sesama game besutan Rockstar Games, Grand Theft Auto V. Pertama kali dirilis eksklusif untuk PS3, Grand Theft Auto V berhasil mendatangkan pendapatan kotor 1 miliar dolar Amerika—setara dengan 15 triliun rupiah—dalam tiga hari pertama.

Red Dead Redemption 2 | Screenshot 1
Red Dead Redemption 2 | Sumber: Rockstar Games

Berikut ini pencapaian Red Dead Redemption 2 yang diumumkan oleh Rockstar Games, dilansir dari Business Wire:

  • Media hiburan dengan pendapatan ritel terbanyak di weekend pertama
  • Media hiburan dengan pendapatan ritel kedua terbanyak di tiga hari pertama
  • Media hiburan dengan peluncuran tersukses sepanjang tahun 2018
  • Game dengan pre-order terbanyak sepanjang masa di PS Store
  • Game dengan penjualan day one terbanyak sepanjang masa di PS Store
  • Game dengan penjualan tiga hari pertama terbanyak sepanjang masa di PS Store

Tak hanya prestasi dari segi penjualan, Red Dead Redemption 2 juga diterima dengan sangat baik oleh para kritikus. Media-media game ternama seperti IGN, Giant Bomb, Easy Allies, Game Informer, PlayStation LifeStyle, dan lain-lain memberi nilai sempurna dalam ulasan mereka. Sekarang Red Dead Redemption 2 menduduki peringkat pertama game PS4 di Metacritic dengan skor 97. Ini setara dengan Grand Theft Auto V, dan mengalahkan segudang game dahsyat lainnya seperti God of War atau Uncharted 4: A Thief’s End.

Red Dead Redemption 2 | Screenshot 2
Red Dead Redemption 2 | Sumber: Rockstar Games

Sebagai game pertama yang dibuat Rockstar khusus untuk console generasi PS4, Red Dead Redemption 2 berhasil menyajikan dunia yang tak hanya luas, tapi juga indah dan mendetail. Ditambah dengan cerita tentang drama kehidupan kriminal yang memikat, serta nuansa wild west yang digambarkan dengan sangat menarik, memang layak bila game ini digemari begitu banyak orang. Rockstar Games membuktikan bahwa mereka masih mampu menciptakan pengalaman single-player yang spektakuler, bukan hanya menggantungkan hidup pada pemasukan dari Grand Theft Auto Online.

Rockstar Games dan Sony Interactive Entertainment kini bekerja sama untuk menghadirkan berbagai konten online lebih awal, mulai November 2018. Mode baru bernama Red Dead Online akan memadukan narasi dengan unsur multiplayer yang seru, baik kompetitif maupun kooperatif. Melihat rekam jejak kesuksesan Rockstar Games di GTA Online, tampaknya kita bisa optimis bahwa Read Dead Online juga akan memiliki kualitas yang setara. Salut kepada Rockstar!

Sumber: Business Wire

Nike Jalin Kerja Sama Endorsement dengan Atlet League of Legends Tiongkok

Perusahaan peralatan olahraga Nike akhirnya menunjukkan minat terhadap dunia esports. Untuk pertama kalinya, mereka menunjuk seorang atlet esports sebagai bagian dari kampanye pemasaran mereka. Atlet yang ditunjuk adalah Uzi (Jian Zihao), bintang League of Legends asal Tiongkok yang kini tergabung dalam tim Royal Never Give Up. Ia juga salah satu atlet anggota tim nasional LoL Tiongkok kala mereka menjuarai Asian Games 2018 lalu.

Kerja sama antara Nike dan Uzi bukan berupa sponsor tim, seperti Red Bull mensporosi tim Cloud9 misalnya. Akan tetapi Uzi memiliki peran sebagai salah satu pendukung promosi film dokumenter berjudul “Shut Up and Dribble”. Dokumenter yang terbagi ke dalam tiga episode ini mengisahkan perjalanan hidup atlet NBA LeBron James, bagaimana ia mendaki kesuksesan dari bawah hingga menjadi megabintang, perlawanannya terhadap stigma atlet kulit hitam, hingga pengaruh atlet-atlet NBA terhadap iklim budaya dan politik Amerika Serikat. Promosi ini pertama kali muncul di halaman Weibo Nike Basketball.

Nike DRIBBLE &
Kampanye Nike “DRIBBLE & _______” | Sumber: Nike Basketball

Menurut pernyataan Nike, dilansir dari SportsPro Media, mereka meluncurkan kampanye “DRIBBLE & _______” untuk menunjukkan pada dunia para individu dari berbagai bidang yang punya karakteristik seperti LeBron James: punya semangat tinggi, dan berhasil menjadi kekuatan dominan di bidangnya masing-masing.

Uzi yang merupakan salah satu atlet LoL terbaik dunia tampil sebagai wakil esports dengan slogan “DRIBBLE & CARRY”. Anda yang gemar tentu tahu apa makna “carry” dalam slogan tersebut. Selain Uzi, Nike juga mengusung aktor muda Tiongkok, Bai Jingting, sebagai salah satu influencer untuk tampil di media-media sosial.

Kaus “DRIBBLE & _______” yang dikenakan Uzi, LeBron James, dan Bai Jingting pada gambar di atas adalah kaus resmi yang dijual bebas di gerai-gerai ritel Nike. Para pembeli dapat memilih sendiri kata untuk mengisi baris kedua secara custom. Tak hanya kaus dan media sosial, Nike juga melakukan promosi serupa dengan poster atau reklame di jalan-jalan besar negara Tiongkok.

LeBron James | Shut Up and Dribble
LeBron James membintangi film Shut Up and Dribble | Sumber: Nike Basketball

Kampanye pemasaran dengan Uzi ini merupakan kali pertama terjadi kerja sama antara Nike dan atlet esports. Hal itu sempat menimbulkan sedikit misinformasi, bahwasanya Uzi menjadi atlet pertama yang berada di bawah sponsor Nike. Namun Nike membantah kabar tersebut, dan menyatakan bahwa wujud kerja sama mereka bukan berwujud sponsorship.

Tidak ada perlakuan khusus antara Uzi dan influencer lainnya dalam kampanye ini, dan Nike tidak memberikan kontrak atlet kepada Uzi. Royal Never Give Up sendiri sudah sering melakukan kerja sama dengan berbagai brand non-esports, termasuk di antaranya kontrak sponsor dengan KFC dan Mercedes-Benz.

Seri dokumenter Shut Up and Dribble akan tayang di saluran televisi Showtime, setiap Sabtu mulai 3 November 2018. Anda dapat menyaksikan video trailer acara tersebut di bawah.

Sumber: SportsPro Media, Esports Observer, The News & Observer

Blizzard Luncurkan Aplikasi Android dan iOS Khusus Konten Esports

Nama Blizzard dan esports adalah dua hal yang sudah sangat lama berjalan berdampingan. Karya-karya Blizzard seperti seri Warcraft, StarCraft, dan Overwatch selalu menjadi fenomena besar di dunia game kompetitif bahkan sebelum istilah “esports” populer. Meski kini sudah tersaingi oleh perusahaan-perusahaan lain seperti Tencent dan Riot Games, nama besar Blizzard selalu dihormati sebagai standar kualitas game kompetitif bahkan game secara umum.

Bila Anda penggemar cabang-cabang esports yang merupakan buatan Blizzard, kini ada aplikasi baru untuk membantu Anda menikmati konten seputar berbagai game tersebut. Aplikasi ini bernama Blizzard Esports dan tersedia baik di sistem operasi Android maupun iOS secara cuma-cuma.

Blizzard Esports App
Tampilan aplikasi Blizzard Esports versi iOS | Sumber: App Store

Blizzard Esports menyajikan konten berita, jadwal pertandingan, hingga rekapitulasi skor tim-tim profesional dari seluruh dunia. Fitur notifikasi di dalamnya dapat mengingatkan Anda apabila sedang ada pertandingan yang berlangsung. Pilihan berbagai bahasa juga tersedia, termasuk bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Korea, dan Mandarin. Mudah-mudahan saja di masa depan nanti muncul bahasa Indonesia juga.

Anda dapat mengikuti enam game populer Blizzard di aplikasi ini, antara lain:

  • Hearthstone
  • Heroes of the Storm
  • Overwatch
  • StarCraft II
  • StarCraft
  • World of Warcraft

Misalkan Anda hanya menyukai sebagian dari judul-judul di atas, tak perlu khawatir. Blizzard Esports menyajikan fitur untuk memilih game apa saja yang ingin Anda ikuti. Sayangnya untuk sementara pertandingan Overwatch League masih belum masuk ke dalam aplikasi ini, namun hal itu tentu akan segera berubah.

BlizzCon
Temukan info-info terbaru seputar Blizzard di BlizzCon 2018 | Sumber: Blizzard

Blizzard berencana untuk terus memperluas lingkup konten aplikasi Blizzard Esports selama beberapa bulan ke depan. Sesuai tradisi Blizzard, ketika meluncurkan produk maka mereka akan selalu meminta masukan dari pengguna agar berkembang menjadi lebih baik. Blizzard Esports pun memiliki fitur feedback di dalamnya yang bisa Anda manfaatkan untuk menyampaikan aspirasi.

Peluncuran Blizzard Esports ini cukup berdekatan dengan event pameran tahunan, BlizzCon 2018, yang sebentar lagi segera digelar. Mulai tanggal 2 – 3 November 2018, akan banyak info yang lebih menarik lagi seputar perusahaan ini. Anda dapat menyaksikan acara tersebut secara live streaming melalui situs BlizzCon.com. Simak jadwal acara lengkapnya di tautan berikut.

Google Play Store: Blizzard Esports

Apple App Store: Blizzard Esports

Sumber: Blizzard

Platformer Lokal Rage in Peace Meluncur ke Switch dan Steam pada November 2018

Satu lagi game buatan Indonesia akan segera meluncur ke Steam dan Nintendo Switch. Rage in Peace adalah action platformer yang dapat membutmu mengamuk saat bermain, persis seperti judulnya. Tak lain tak bukan, penyebabnya yaitu tingkat kesulitan game ini yang sangat tinggi dan akan menantang kapabilitas otak Anda hingga maksimal.

Rage in Peace bercerita tentang Timmy Malinu, pemuda biasa-biasa saja yang punya impian untuk meninggal dalam keadaan tidur, di rumah, damai tanpa drama. Suatu hari, malaikat maut mendatangi Timmy dan berkata bahwa sudah waktunya bagi Timmy untuk meninggal. Tapi sebelum itu, si malaikat maut memberi kesempatan kepada Timmy agar bisa mewujudkan impiannya.

Rage in Peace | Screenshot 1
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Anda harus mengantar Timmy pulang ke rumah melalui medan yang berat lagi penuh jebakan maut. Berbeda dengan platformer seperti seri Mega Man atau Mario Bros., gaya permainan Rage in Peace punya fokus kuat pada kemampuan mengingat. Saat pertama kali main Anda pasti sangat sering mati, tapi seiring Anda menghafal timing serta lokasi jebakan yang ada, kemungkinan untuk menyelesaikan level akan semakin terbuka lebar.

Pertama kali diumumkan pada tahun 2016, Rage in Peace merupakan buah karya studio game asal Bandung bernama Rolling Glory Jam dan diterbitkan oleh Toge Productions. Pada awalnya Rage in Peace dibuat hanya sebagai purwarupa dalam sebuah game jam. Namun melihat respons positif dari berbagai pihak (termasuk YouTuber kenamaan PewDiePie), Rolling Glory Jam akhirnya mengembangkannya menjadi game utuh.

Rage in Peace | Screenshot 2
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Rage in Peace juga memiliki keunikan dalam ceritanya yang tak biasa. Pada umumnya game bergenre platformer tidak begitu mementingkan cerita, namun Rolling Glory Jam justru ingin ada nilai lebih dalam unsur tersebut. Kisah Rage in Peace yang berkaitan erat dengan kematian namun disajikan dengan gaya humoris adalah hasil inspirasi dari buku karya Paulo Coelho, Like the Flowing River.

Saya sudah pernah mencoba memainkan Rage in Peace beberapa kali saat Rolling Glory Jam membawa game ini ke pameran-pameran. Dan memang benar, game ini sangat menantang sekaligus membuat geregetan. Karena strategi kemenangan utama adalah hafalan, setiap kali saya terkena jebakan saya selalu merasa, “Seharusnya saya bisa menghindari itu!” Rasa geregetan itu juga yang membuat kita terdorong untuk mencoba lagi dan lagi hingga berhasil lolos sebuah level.

Rage in Peace | Screenshot 3
Rage in Peace | Sumber: Nintendo

Rage in Peace akan dirilis di PC Windows dan Mac OS X via Steam, serta di Switch via Nintendo eShop pada tanggal 8 November 2018. Tersedia juga DLC album soundtrack berisi 19 lagu yang digubah oleh berbagai musisi indie keren tanah air, termasuk di antaranya Ikkubaru, Monkey Melody, Peonies, Gardika Gigih, dan L’Alphalpha. Dapatkah Anda mengantar Timmy pulang dengan selamat?

Sumber: Rolling Glory Jam, Nintendo

Sambut Hari Sumpah Pemuda, Agate Studio Luncurkan Kampanye #PemudaMeraihMimpi

Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober selalu jadi momen terbaik untuk mengingatkan bangsa Indonesia akan semangat persatuan. Sumpah Pemuda juga merupakan kejadian bersejarah yang dapat mendorong kawula muda negara kita untuk terus berjuang dan berkarya, apa pun bidangnya. Hal itulah yang ingin ditonjolkan oleh developer game asal Bandung, Agate Studio, dalam kampanye terbaru mereka.

Mengusung tajuk kampanye “Pemuda Meraih Mimpi”, Agate Studio bekerja sama dengan pemuda-pemudi hebat dari berbagai industri untuk menginspirasi sesama kaum muda lainnya. AgateStudio ingin menyampaikan pesan bahwa tidak kata terlambat untuk mewujudkan mimpi, dan melalui tagar #PemudaMeraihMimpi, mereka mengajak para pemuda lainnya untuk berbagi cerita inspiratif mereka sendiri lewat media sosial.

Pemuda Meraih Mimpi | Angga Nugraha
Angga Nugraha dari CRP Group

Salah satu kisah inspiratif itu misalnya Angga Nugraha, co-founder Cita Rasa Prima Group (CRP Group) yang kini membawahi berbagai restoran populer di Indonesia. Sebelum turut mendirikan CRP Group, Angga adalah mahasiswa dengan kondisi keuangan keluarga yang kurang berkecukupan. Angga harus menjalani kuliah sembari bekerja sambilan di mana-mana untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sayangnya, waktu Angga yang habis untuk bekerja malah menyebabkan dirinya dikeluarkan dari kampus. Orang tua Angga menyesal dan meminta maaf karena tidak dapat lebih mendukung pendidikan anaknya, tapi bagi Angga, kejadian itu justru jadi lecutan untuk sukses demi keluarganya.

Angga kembali melanjutkan kuliahnya di lembaga akademis lain kota Bandung, dan di sanalah ia bertemu teman-teman yang juga menjadi co-founder CRP Group di kemudian hari. Kini CRP Group sudah menjadi perusahaan besar, menelurkan produk-produk kuliner seperti Warunk Upnormal, Bakso Boedjangan, Nasgor Rempah Abang, hingga Martabak Maskulin. Anda mungkin sudah sering mendengar nama-nama tersebut di kota-kota besar Indonesia.

Pemuda Meraih Mimpi | GHOSTYCORP
GHOSTYCORP turut meramaikan kampanye Pemuda Meraih Mimpi | Sumber: Agate

Agate Studio sendiri juga berawal dari mimpi serupa. Dari 18 co-founder muda yang bertemu saat kuliah, kecintaan kru Agate akan video game akhirnya mendorong mereka untuk menciptakan sebuah perusahaan. Cerita bahwa kru Agate Studio hanya dibayar Rp50.000 per bulan saat awal pendiriannya, adalah cerita yang sudah cukup banyak dikenal di dunia industri game dalam negeri.

Perjalanan Agate tidak mudah dan tidak sebentar. Berawal dari game dengan skala kecil seperti game Flash atau mobile game kasual, Agate terus berusaha berkembang sambil memenuhi tuntutan pasar. Pasar industri game selalu bergerak cepat, dan tidak jarang ada layanan game terbitan Agate Studio yang harus tutup karena tergerus pergeseran tren.

Tapi perjuangan itu tidak sia-sia. Pada tahun 2018 ini, dengan bantuan penerbit PQube dari Inggris, Agate Studio akhirnya mewujudkan impian mereka untuk merilis game di console modern. Game itu berjudul Valthirian Arc: Hero School Story, dan dapat Anda mainkan di PS4, PC, maupun Switch.

Valthirian Arc: Hero School Story
Valthirian Arc: Hero School Story | Sumber: PQube

Agate bukanlah satu-satunya developer Indonesia yang telah berhasil meluncurkan game di console. Mintsphere telah terlebih dahulu melakukannya lewat Fallen Legion, begitu pula dengan Toge Productions yang mengandalkan judul Ultra Space Battle Brawl. Dalam waktu dekat Lentera Nusantara juga akan merilis karya mereka yang berjudul Ghost Parade. Keberhasilan berbagai perusahaan game lokal inilah cikal bakal munculnya ide akan kampanye Pemuda Meraih Mimpi.

Setiap mimpi pasti terasa sangat jauh dan berat ketika baru dimulai. Tetapi dengan kerja keras, ketekunan, dan keyakinan yang kuat, mereka yang tergabung dalam kampanye Pemuda Meraih Mimpi ini telah membuktikan bahwa mimpi tidak mustahil untuk dicapai.

Bagaimana dengan Anda? Apa impian Anda, dan apakah Anda sudah berhasil meraihnya? Ayo, bagikan kisah Anda di media sosial dengan tagar #PemudaMeraihMimpi, agar semakin banyak pemuda Indonesia yang tergerak untuk terus berjuang mewujudkan mimpi mereka. Bila Anda menggunakan Facebook atau Twitter, Anda juga dapat mengubah foto profil lewat Twibbon untuk menunjukkan dukungan terhadap kampanya ini.

EA Beberkan Rencana Update Konten Gratis Battlefield V Hingga Maret 2019

Kurang dari sebulan lagi, EA akan merilis Battlefield V secara global di PC, PS4, dan Xbox One. Untuk lebih menarik minat para gamer EA pun mengumumkan rencana update konten dan fitur yang akan didapatkan oleh Battlefield V setelah rilis. Layaknya game multiplayer modern kebanyakan, Battlefield V memang menerapkan model bisnis live service (atau game as a service), yang berarti game ini tidak dijual putus begitu saja kepada para konsumen.

EA menyebut konten live service Battlefield V sebagai “Tides of War”, yang terbagi ke dalam beberapa Chapter. Bagaikan berada di medan perang yang terus berubah, setiap Chapter dalam Tides of War akan merombak kondisi Battlefield V secara drastis. Perubahan itu mencakup cerita baru, senjata baru, map baru, kendaraan baru, dan lain sebagainya.

Battlefield V | Tides of War
Tides of War hingga Maret 2019 | Sumber: EA

Seluruh konten dalam Tides of War akan diluncurkan secara cuma-cuma. Dalam situs resminya developer Battlefield V berkata bahwa mereka menerapkan saran dari para penggemar yang tidak suka dengan sistem konten premium. Konten premium semacam Season Pass memang telah terbukti punya dampak buruk memecah komunitas. Sebagian pemain tidak bisa bermain dengan sebagian lainnya, misalnya karena mereka tidak memiliki map tertentu.

EA berkomitmen untuk menghindari hal tersebut dalam Battlefield V. Melalui sistem Tides of War ini, mereka menjamin bahwa tidak akan ada pemain yang memiliki kelebihan atau kekurangan dalam sisi gameplay. Battlefield V tetap memiliki transaksi mikro, namun sifatnya hanya berupa kosmetik. Ini langkah yang sangat baik, apalagi untuk memulihkan nama baik EA yang tercoreng akibat kasus Star Wars Battlefront II.

Battlefield V | The Last Tiger
Battlefield V War Stories: The Last Tiger | Sumber: EA

Saat pertama kali dirilis, Battlefield V akan memiliki delapan mode permainan, cerita single-player berjudul War Stories, serta segudang senjata, kendaraan, gadget, dan elemen-elemen gameplay lainnya. Tapi itu baru permulaan. Hingga Maret 2019, EA akan meluncurkan tiga Chapter dalam Tides of War, masing-masing dengan tema konten berbeda.

Chapter 1: Overture akan dirilis pada bulan Desember 2018. Chapter ini berisi:

  • Map baru Panzerstorm, bertema peperangan tentara Jerman ketika mereka menginvasi Belgia
  • Cerita baru War Stories: The Last Tiger, mengisahkan sekelompok kru tank Tiger yang mempertanyakan ideologi negara mereka
  • Penambahan Practice Range, area damai tempat para pemain dapat berlatih menembak dan mengemudikan berbagai kendaraan
  • Fitur Vehicle Customization untuk mempercantik kendaraan favorit Anda
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik

Chapter 2: Lightning Strikes pada Januari 2019 akan lebih fokus pada penggunaan kendaraan. Konten di dalamnya adalah:

  • Fitur kooperatif Combined Arms, empat orang pemain bisa bekerja sama untuk melawan pasukan AI dalam misi-misi Combat Strike
  • Dua mode baru, yaitu mode Rush dan Squad Conquest
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik

Chapter 3: Trial by Fire menambahkan mode battle royale pada Maret 2019. Detailnya sebagai berikut:

  • Mode battle royale bernama Firestorm, dengan arena yang terus mengecil dan segala fitur khas Battlefield, termasuk penggunaan kendaraan-kendaraan perang dahsyat
  • Map baru Greece, pasukan Sekutu yang unggul dalam pertempuran darat harus menghadapi serangan pasukan Poros yang ahli pertempuran udara
  • Event mingguan dengan berbagai imbalan menarik
Battlefield V | Firestorm
Firestorm, arena battle royale Battlefield V | Sumber: EA

Selepas Chapter 3, EA masih akan terus menambahkan kendaraan, map, senjata, dan konten-konten baru lain. Hanya saja saat ini mereka belum mengungkap detailnya seperti apa. Battlefield V sendiri nanti akan dirilis tepatnya pada tanggal 20 November 2018.

Bagi penggemar seri Battlefield, keputusan menghilangkan Season Pass tentu merupakan kabar yang menyenangkan. Akan tetapi Battlefield V masih harus berhadapan dengan saingan berat, yaitu Call of Duty: Black Ops 4 yang baru dirilis dua minggu lalu. Siapakah yang akan merajai pasar first-person shooter kali ini?

Sumber: EA