Pemain PUBG PS4 dan Xbox One Akan Bisa “Mabar” dalam Waktu Dekat

PlayerUnknown’s Battlegrounds alias PUBG hingga kini masih tetap menjadi salah satu game bergenre battle royale paling populer. Ketenarannya di PC dan mobile tak perlu diragukan, tapi versi console pun rupanya juga memiliki basis penggemar yang cukup besar. Versi PS4 contohnya, sempat meraih predikat most downloaded game di PS Store Amerika Serikat di bulan Desember 2018.

Keistimewaan PUBG versi console dibanding versi-versi lainnya adalah konten-konten eksklusif yang didapatkan. Kolaborasi PUBG dengan judul-judul seperti Horizon Zero Dawn atau Uncharted memberi insentif lebih bagi mereka yang bermain di PS4. Sementara pengguna Xbox One bisa langsung melakukan streaming lewat Mixer yang sudah terintegrasi dalam console tersebut.

Belum lama ini, PUBG Corporation mengumumkan update baru untuk para pemain versi console. Fitur yang sudah banyak dinanti, yaitu cross play, akan segera dirilis di akhir tahun 2019 ini. Dengan fitur tersebut maka para pemain PUBG di Xbox One akan bisa “mabar” dengan pemain versi PS4. Rencananya fitur ini akan diluncurkan secara penuh di bulan Oktober, tapi sebelum itu para penggemar bisa mencobanya di Public Test Server (PTS) mulai akhir September.

PUBG Corporation juga menjanjikan perilisan update konten yang lebih cepat untuk versi console. Bila PUBG versi PC mendapat update, rencananya versi console akan mendapat update yang sama paling lambat dua minggu setelahnya. Sebagai langkah awal, update PUBG Season 4 meluncur ke console pada tanggal 27 Agustus, menjadikan seluruh konten yang ada saat ini seragam untuk console dan PC.

PUBG Season 4 sendiri merupakan update yang cukup signifikan, bahkan disebut-sebut  sebagai “update terbesar selama ini”. Isinya mencakup perombakan total visual di map Erangel, rebalance senjata dan kendaraan, serta Survivor Pass 4: Aftermath. PUBG juga mendapat update berupa sedikit cerita (lore) di balik map Erangel, tapi jujur saja, rasanya tidak ada orang yang bermain PUBG demi mencari cerita

Seperti Battle Pass pada umumnya Survivor Pass ini akan memberikan berbagai imbalan seiring pemain meningkatkan levelnya, namun khusus Season 4 imbalan-imbalannya akan bertema Erangel. Survivor Pass 4: Aftermath bisa dibeli dengan 1.000 G-coin atau lewat bundel seharga US$14,99 (sekitar Rp214.000).

Sumber: PUBG Corporation

5 Hal Unik yang Perlu Anda Ketahui Tentang Final Fantasy VII Remake

Panggung Gamescom 2019 minggu lalu dimeriahkan oleh banyak sekali permainan menarik, beberapa sudah diumumkan sebelumnya tapi tak sedikit pula yang baru disingkap di sana. Fans Sony boleh berbangga dengan keberhasilan sejumlah judul eksklusif PS4 dalam meraih penghargaan bergengsi, belum lagi ada rentetan permaian blockbuster yang siap dirilis sebentar lagi, misalnya Death Stranding dan remake Final Fantasy VII.

Square Enix memang tidak melepas trailer baru Final Fantasy VII Remake di Gamescom 2019, namun lewat sesi demo yang dipandu oleh produser Yoshinori Kitase, developer memperkenankan media untuk menyimak secara lebih teliti fitur-fitur anyar di permainan. Via blog resmi, tim PlayStation meng-highlight 11 aspek menarik dari versi remake FFVII, namun ada lima hal yang betul-betul esensial. Ini dia:

  • Pemberontak Avalanche, yaitu grup tempat protagonis Cloud Strife bekerja, memperoleh perombakan. Tiap-tiap anggotanya mendapatkan dialog tambahan dan akan saling bercakap-cakap saat menjalankan operasi infiltrasi. Selain lewat kata-kata, interaksi antar karakter juga diperkuat oleh ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk membuat mereka lebih hidup.

FFVII 1

  • Meski penyajian narasi tetap berkiblat pada FFVII versi lawas, Square Enix tak ragu untuk mengubah cara mereka menghidangkannya. Misalnya, sejumlah adegan misi yang Avalanche kerjakan tak lagi ditunjukkan secara langsung, namun dibahas oleh kata atau cerita (contohnya ialah ketika grup memotong pagar buat menyelinap masuk).

FFVII 5

  • Berbekal aset serta perspektif kamera baru, Anda akan dimanjakan oleh pemandangan megah kota Midgar hingga rincian-rincian terkecil: pantulan gedung pencakar langit pada jendela kereta api sampai pita peringatan bahaya yang dipasang pada kabel-kabel terbuka di lokasi konstruksi. Menurut Sony, tiap detail di sana dirancang untuk menyampaikan cerita. (Contoh kecil lain bisa dilihat pada senapan mesin lengan milik Berret. Saat memuntahkan peluru, moncong senjata akan menyala oranye, akan hilang pelan-pelan begitu mulai mendingin).

FFVII 2

  • Square Enix tetap mempertahankan peti harta karun, namun penampilannya kini disesuaikan dengan aspek estetika kota Midgar. Developer tak lupa untuk menyebar peti dan barel Shinra. Silakan dihancurkan dan ada peluang besar Anda akan mendapatkan item-item menarik.

FFVII 4

  • Anda akan menemukan slot atau lubang di sejumlah pakaian dan senjata. Mereka adalah tempat untuk menaruh Materia, yaitu batu-batu mistis warna-warni yang bisa memberikan Anda kekuatan magis. Di versi remake, interaksi dengan Materia tak hanya dibatasi menu, tapi betul-betul interaktif dan warnanya memengaruhi objek tempat ia dipasang.

FFVII 3

Final Fantasy VII Remake rencananya akan dilepas dalam beberapa bagian terpisah. Episode pertama dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 3 Maret 2020. Game digarap secara eksklusif buat console PlayStation 4.

Mungkinkah Akhirnya Overwatch Tersedia di Nintendo Switch?

Dipuji media karena menyajikan kombinasi unik antara kemudahan akses, gameplay adiktif serta karakter-karakter menarik, Overwatch ialah satu dari sedikit franchise game yang tidak terbawa arus atau terhempas oleh kepopuleran battle royale. Di tahun peluncurannya, game memberikan pemasukan sebesar US$ 1 miliar pada Blizzard dan menyabet berbagai penghargaan bergengsi.

Dalam perjalanan selama tiga tahun lebih, Overwatch mengalami evolusi dan kontennya terus bertambah. Saat ini ia juga dikenal sebagai salah satu judul esports populer. Game shooter multiplayer berbasis tim itu bisa dinikmati di tiga platform utama, yakni PC, PlayStation 4 dan Xbox One. Tapi sejak Switch meluncur di 2017, fans mulai bertanya-tanya apakah Blizzard punya agenda untuk meluncurkan Overwatch di console hybrid Nintendo tersebut.

Game director Overwatch Jeff Kaplan menyambut antusias kehadiran Switch, namun ia sempat menyampaikan bahwa proses porting-nya tidak akan mudah. Alasan pertama ialah, performa hardware Switch berada di bawah console lain. Kemudian proses update konten juga tidak sederhana. Update biasanya didistribusikan ke PC terlebih dulu, kemudian menyusul ke PlayStation 4 dan Xbox One setelah mendapatkan persetujuan pihak Sony serta Microsoft. Dengan menambah ekosistem console ‘ketiga’, proses jadi bertambah kompleks.

Namun ada indikasi Blizzard berhasil mengatasi semua rintangan itu. Overwatch versi Switch kembali jadi sorotan setelah terjadinya ‘insiden’ unik di Amazon. Secara tiba-tiba, sebuah case Nintendo Switch bertema Overwatch ditawarkan di website perusahaan e-commerce Amerika Serikat itu. Aksesori berupa case mungkin bukan suatu hal besar, tapi kemunculannya sulit diabaikan karena produk memperoleh lisensi resmi dari Nintendo dan Blizzard.

Case tersebut dibuat oleh PowerA. Perusahaan spesialis aksesori gaming ini sebelumnya sudah sering berkolaborasi dengan brand-brand ternama semisal PlayStation, Microsoft, Apple, Disney, Acitivision, Ubisoft dan Nintendo. Case Switch Overwatch didominasi oleh warna hitam dan dihias oleh garis-garis kuning yang khas di bagian tepi. PowerA tak lupa membubuhkan logo Overwatch klasik, baik di sisi luar maupun dalam.

Laman produk PowerA segera dihapus hanya beberapa menit sesudah dipublikasikan. Tapi ada info esensial yang dapat kita tangkap dari kemunculannya: untuk apa Nintendo dan Blizzard memberikan lisensi pada PowerA jika kedua perusahaan tidak berniat buat meluncurkan Overwatch di Switch? Lagi pula, Kaplan juga pernah bilang bahwa ia dan timnya selalu siap mengekspansi kreasi digital mereka ke lebih banyak platform.

Overwatch Switch 1

Di tahun kedua ketersediaan Switch, Nintendo kian gencar merangkul game-game third-party. Di Gamescom 2019, pengunjung dipersilakan menjajal judul-judul blockbuster seperti The Witcher 3: Wild Hunt dan Spyro Reignited, lalu publisher juga mengumumkan rencana kehadiran Hotline Miami Collection serta Ori and the Blind Forest.

Via IGN.

Sony Berhasil Mendominasi Gamescom Awards 2019

Gamescom, ajang pameran gaming tahunan raksasa yang diadakan di kota Cologne, telah berakhir minggu lalu. Di sana, para developer dan publisher biasanya mengumumkan deretan game baru serta memublikasikan trailer-trailer anyar dari permainan yang tengah mereka garap. Dan sesuai tradisi, acara ini juga dimeriahkan dengan pemilihan judul-judul paling menarik berdasarkan pertimbangan juri.

Nominasi Gamescom Awards 2019 disingkap kira-kira seminggu sebelum ajang dimulai. Kemudian, pemenang diumumkan di hari Senin minggu kemarin dalam acara Opening Night Live. Namun baru di penghujung minggu lalu daftarnya diungkap lengkap, termasuk peraih Best of Gamescom serta judul-judul favorit gamer. Secara mengejutkan, permainan eksklusif PlayStation-lah yang ternyata merebut banyak penghargaan, termasuk gelar paling bergensi itu. Game tersebut ialah Dreams.

Dreams sejatinya adalah platformmultigame‘ yang dikembangkan oleh studio asal Inggris, Media Molecule. Dreams menitikberatkan elemen bermain, berkreasi dan berbagi; mempersilakan para pemainnya untuk menciptakan segala macam konten sendiri – dari mulai mekanisme, aset, musik dan lain-lain. Kemudian seluruh hal itu bisa dibagikan atau dikombinasikan dengan kreasi orang lain. Versi beta Dreams meluncur di bulan Desember 2018, lalu game tersedia dalam early access di bulan April 2019.

Dreams berhasil menyabet tiga penghargaan di Gamescom 2019, yaitu Most Original Game, Best PlayStation 4 Game, dan Best of Gamescom. Selain Dreams, permainan Sony juga memenangkan kategori game VR/AR dan keluarga lewat Marvel’s Iron Man VR serta Concrete Genie.

Kondisi ini sangat menarik karena kehadiran Sony di Gamescom 2019 sebetulnya tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Pengunjung belum diperkenankan mencicipi Death Stranding, kemudian Sony juga memutuskan untuk ‘menyimpan’ The Last of Us: Part II dan Ghost of Tsushima, mungkin hingga mendekati waktu peluncurannya.

Berikut adalah daftar lengkap pemenang Gamescom Awards 2019:

 

Best Action Adventure Game: Blacksad: Under the Skin

Nominasi: Concrete Genie, The Legend of Zelda: Link’s Awakening

 

Best Action Game: Doom Eternal

Nominasi: Borderlands 3, Marvel’s Avengers

 

Best Family Game: Concrete Genie

Nominasi: Dreams, Luigi’s Mansion 3

 

Best Racing Game: Grid

Nominasi: Hot Wheels Infinite Loop, Need for Speed Heat

 

Best Role Playing Game: Wasteland 3


Nominasi: Final Fantasy VII Remake, Pokémon Sword & Shield

 

Best Simulation Game: Planet Zoo

Nominasi: Barotrauma, NBA 2K20

 

Best Sports Game: Roller Champions

Nominasi: FIFA 20, PES 2020

 

Best Strategy Game: Desperados III

Nominasi: Age of Empires II: Definitive Edition, Foundation

 

Most Original Game: Dreams

Nominasi: Concrete Genie, Felix The Reaper

 

Best Xbox One Game: Gears 5

Nominasi: Bleeding Edge, Borderlands 3

Best Nintendo Switch Game: The Legend of Zelda: Link’s Awakening

Nominasi: Luigi’s Mansion 3, Pokémon Sword & Shield

 

Best PlayStation 4 Game: Dreams

Nominasi: Concrete Genie, Final Fantasy VII Remake

 

Best Mobile Game: Battle Chasers: Nightwar

Nominasi: Hot Wheels Infinite Loop, Lock’s Quest

 

Best PC Game: Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint

Nominasi: Borderlands 3, Doom Eternal

 

Best of Gamescom: Dreams

 

Gamescom Most Wanted Consumer Award: Borderlands 3

 

Gamescom Indie Award: El Hijo

Nominasi: Genesis Noir, Minute of Islands, Mosaic, Unheard

 

Best Hardware/Technology: Xbox Elite Wireless Controller Series 2

Nominasi: Red Magic 3, Sega Mega Drive Mini

 

Best AR/VR Game: Marvel’s Iron Man VR

Nominasi: Journey to Elysium

 

Best Ongoing Game: Monster Hunter World: Iceborne

Nominasi: Apex Legends Season 2, Sea of Thieves

 

Best Multiplayer Game: Borderlands 3

Nominasi: Gears 5, Hunt: Showdown

 

Best Esports Experience: Super Smash Bros. Ultimate Gamescom Invitational

 

Best Booth: Indie Arena Booth

 

Best Games Company: THQ Nordic

 

Best Streamer/Let’s Player: Piet Smith

 

Best of Campus: Super Size Hero

Nominasi: Drop Motion, Echoes of Etra

 

Heart of Gaming Award: Diversity

Via PushSquare.

Aksi Eksplosif Hadir dalam Rainbow Six: Siege Lewat Operation Ember Rise

Update yang ditunggu-tunggu para penggemar Rainbow Six: Siege akhirnya tiba! Konten Year 4 Season 3 yang mengusung nama Operation Ember Rise akan hadir di bulan September 2019 nanti, dan bersamanya ada segudang perombakan yang mungkin akan memunculkan banyak perdebatan. Tapi di sisi lain, Ubisoft juga menghadirkan elemen-elemen gameplay yang baru dan segar. Dijamin akan membuat pengalaman bermain Anda terasa berbeda dari musim sebelumnya.

Seperti yang sudah-sudah, kali ini kita akan membahas apa saja konten di dalam Operator Ember Rise. Ditemani dengan analisis oleh Bobby Rachmadi Putra dari Rainbow Six Indonesia Community (R6 IDN), artikel ini bisa jadi referensi Anda untuk mempersiapkan diri sebelum Operation Ember Rise diluncurkan. Tak usah basa-basi lagi, langsung saja kita bedah update terbaru ini.

Operator: Amaru (Attacker)

Rainbow Six Siege - Amaru
Sumber: Ubisoft

Operation Ember Rise menghadirkan dua karakter alias Operator baru dari dua negara asal berbeda. Pertama adalah Azucena Rocío Quispe, prajurit berkebangsaan Peru yang memegang peran sebagai Attacker.

Operator dengan nama panggilan “Amaru” ini punya karakteristik yang cukup seimbang. Stat Speed dan Armor miliknya sama-sama berada di angka 2, dengan pilihan primary weapon berupa light machine gun G8A1 atau pump action shotgun Supernova. Untuk secondary weapon, tersedia pump action shotgun ITA2S dan machine pistol SMG-11, memastikan Anda selalu siap bermain agresif setiap saat.

Gadget unik milik Amaru adalah Garra Hook, yaitu grappling hook yang memungkinkannya memanjat dinding, jendela, hatch, atau skylight dengan sangat cepat. Kedatangan Amaru akan membuat permainan vertikal dalam Rainbow Six: Siege semakin panas!

Menanggapi perilisan Amaru, Bobby berkomentar, “Amaru ini bakalan ngebikin meta baru untuk breaching objective sih. Cuman karena suara gadget-nya agak berisik, kemungkinan bisa ke-counter. Metanya bener-bener jadi luas banget dengan adanya Operator yang fleksibel seperti Amaru ini.”

Operator: Goyo (Defender)

Rainbow Six Siege - Goyo
Sumber: Ubisoft

Operator kedua yang akan hadir di Y4S3 adalah César Ruiz Hernández, alias “Goyo”, yang berasal dari Meksiko. Sebetulnya penamaan update oleh Ubisoft ini cukup menarik. Bila kata “Rise” diwakili oleh Amaru yang ahli memanjat, kata “Ember” menggambarkan gaya permainan Goyo yang akan membuat medan tempur semakin membara.

Gadget unik Goyo adalah Volcán Shield, tameng deployable yang berbeda dari tameng biasa. Apa bedanya? Tameng ini dilengkapi dengan jebakan berupa bom api yang akan membakar area sekitarnya bila terkena tembakan. Bila ada musuh yang berada di dekat Volcán Shield atau sedang berusaha memanjatnya, itulah saat yang tepat bagi Goyo atau teman setimnya untuk mengaktifkan jebakan.

Goyo dibekali primary weapon berupa submachine gun Vector .45 ACP dan semi-automatic shotgun TCSG12. Secondary weapon miliknya hanya ada satu, yaitu pistol P229. Dengan 2 poin di stat Speed dan Armor, Goyo akan menjadi Defender yang banyak bergerak serta banyak terlibat baku tembak dengan tim lawan.

“Kalau Operator ini sih udah pasti ngebikin meta baru Defender ya! Sama aja kayak Mira Operator Goyo ini. Kenapa? Karena Goyo ini bakalan hold kuat defend objective dengan men-delay waktu breaching Attacker ke dalam side. Buang-buang waktu gitu lo sama nge-block akses utama dari Attacker untuk masuk ke side,” papar Bobby, “Dua Operator ini kalau sudah bisa digunakan dalam competitive R6S scene bakalan game changing banget dari segala arah strategi yang sudah ada pastinya.”

Battle Pass, Yes or No?

Mungkin aspek paling kontroversial dari Y4S3 adalah munculnya Battle Pass. Rainbow Six: Siege sudah mengandung transaksi mikro dan Year Pass, mengapa harus ada Battle Pass lagi? Pihak Ubisoft berkata bahwa tujuan dari diadakannya Battle Pass adalah memberikan imbalan bagi penggemar yang rajin memainkan Rainbow Six: Siege.

Operation Ember Rise menghadirkan Battle Pass Phase 1, atau disebut juga sebagai Mini Battle Pass. Battle Pass ini sepenuhnya gratis, hanya berlaku selama 7 hari, dan hanya memiliki 7 tier/level. Setiap tier tentunya menawarkan imbalan berbeda-beda, dengan imbalan tier 7 berupa charm spesial Harry Pandey.

Sementara di Year 4 Season 4 nanti, Ubisoft akan menghadirkan Battle Pass “sungguhan” atau yang disebut sebagai Battle Pass Phase 2. Mirip sistem di beberapa game lain, misalnya Mobile Legends: Bang Bang dan Apex Legends, pemain akan mendapatkan berbagai imbalan secara gratis. Akan tetapi untuk mereka yang berminat, tersedia opsi Premium Battle Pass dengan imbalan yang lebih banyak.

Apakah adanya Battle Pass merupakan hal baik atau malah buruk? Bobby berpendapat, “Nah soal Battle Pass nih, kalau dari opini saya sih Battle Pass ini bagus untuk nambah aktivitas kita di dalam game. Tapi karena kata ‘Battle Pass’ ini sudah rusak, dalam artian sudah banyak game yang merusak nama dari fitur ini, jadinya banyak orang yang berkesan Battle Pass ini akan sama dengan Battle Pass yang sudah ada di game lain, selain R6S.”

Lanjutnya lagi, “Kalau dari sisi Ubisoft, Ubi sangat ingin sekali men-deliver konten baru mereka berupa komik cerita lore dari Operator-Operator baru, yang sejak awal tahun ini dan ke depannya para Operator akan dipimpin oleh ‘The New Six’ yaitu Harry Pandey. Dengan Battle Pass ini Ubisoft ingin memberi konten eksklusif untuk yang membeli Battle Pass premium, tanpa adanya paksaan harus membeli Battle Pass itu sendiri. Tapi ya mau gimana lagi, karena nama Battle Pass sendiri sudah jelek dari segala arah makanya banyak orang yang ranting soal Battle Pass ini.”

Playlist Baru: Unranked

Fitur baru lainnya yang hadir di Operation Ember Rise adalah playlist bernama Unranked. Apa bedanya dengan Casual? Bedanya, Unranked menerapkan semua map dan kondisi yang ada di mode Ranked, termasuk fase Pick & Ban. Akan tetapi bermain di Unranked tidak akan mempengaruhi nilai MMR.

Playlist ini cocok untuk orang-orang yang ingin membiasakan diri dengan cara kerja mode Ranked, atau suka bermain lebih kompetitif namun sedang ingin santai tanpa takut kehilangan MMR. Meski tidak mempengaruhi MMR, perlu diingat bahwa peraturan di Unranked sama dengan Ranked. Jadi perilaku buruk dan sanksi yang Anda dapat di Unranked juga akan diterapkan di Ranked.

Selain playlist baru, rotasi playlist dalam Rainbow Six: Siege pun mengalami perubahan yang cukup drastis. Jumlah map di Casual dikurangi dari 20 menjadi 14 map. Sementara jumlah map di Ranked/Unranked dikurangi dari 14 menjadi 12 map. Khusus untuk Casual, setiap bulannya akan ada 3 map yang dirotasi.

Rainbow Six Siege - New Ranked Playlist
Playlist Ranked kini memiliki 12 map | Sumber: Ubisoft

Tujuannya dikuranginya jumlah map ini adalah agar pemain bisa lebih mudah mengenali dan menghafal map yang mereka mainkan. Ubisoft juga menerapkan beberapa perubahan lain, seperti night mode yang kini hanya bisa muncul di Custom Game, perombakan map Kanal, serta penarikan map Theme Park karena akan dirombak di Season 4.

Champion Rank, Tempat Unjuk Gigi

Selama ini peringkat Ranked tertinggi di Rainbow Six: Siege adalah Diamond, akan tetapi hal itu segera berubah. Ubisoft menyediakan peringkat baru, yaitu Champion, yang dianugerahkan pada para pemain setelah mereka berhasil mencapai 5000 MMR.

Menariknya lagi, 9999 pemegang titel Champion dengan nilai MMR tertinggi akan memperoleh penanda khusus yang menunjukkan peringkatnya. Memiliki profil dengan peringkat #1 Champion, selain punya gengsi tinggi, pastinya juga akan menebarkan rasa takut kepada lawan-lawan Anda.

Perombakan Antarmuka

Dengan semakin banyaknya jumlah Operator di Rainbow Six: Siege, Ubisoft perlu memfasilitasi tampilan agar lebih efisien. Kini setiap Operator tampil di layar dengan potret wajah masing-masing, dilengkapi ikon yang menunjukkan gadget unik miliknya. Ubisoft juga menerapkan navigasi tombol baru sehingga kita dapat berpindah halaman dengan lebih cepat.

Rainbow Six Siege - New Operator Menu
Sumber: Ubisoft

Satu halaman menu baru diciptakan, yang bernama “Previous Year’s Operators”. Dengan menu ini, pemain bisa langsung melihat para Operator yang ada di bundel-bundel Year Pass yang telah lalu, dan memiliki pilihan untuk membeli bundel tersebut. Tampilan Shop juga mengalami perubahan, di mana kini kita bisa melihat preview animasi sebuah skin Elite sebelum membelinya.

Skin Baru: Mira Elite Set

Elite Set baru yang muncul di Y4S3 ini adalah Elite Set untuk Mira, dengan nama seragam “Inspiración”. Diceritakan bahwa seragam ini adalah seragam yang digunakan oleh nenek Mira dulu, dan tampaknya Ubisoft mengambil inspirasi dari seragam tentara Spanyol saat era perang sipil di tahun 1930an.

Mira Elite Set terdiri dari seragam Inspiración, animasi kemenangan, skin untuk gadget Black Mirror, skin untuk senjata Vector .45 ACP, ITA12L, USP40, dan ITA12S, serta Elite Mira Chibi Charm.

Operation Ember Rise juga menghadirkan beberapa weapon skin musiman baru yang terinspirasi dari budaya Amerika Selatan (suku Aztec dan suku Inca). Skin musiman ini dapat dibeli sepanjang Year 4 Season 3, dan dapat diterapkan pada semua senjata.

Operator Balance, dan Perubahan Lainnya

Operator-Operator lama di Rainbow Six: Siege turut mendapat perubahan bersama hadirnya Operation Ember Rise. Selain hal-hal mendetail seperti perubahan damage atau ukuran magasin karakter tertentu, perubahan paling mencolok adalah pergantian gadget. Tidak main-main, ada 11 Operator yang mendapat pergantian gadget musim ini, yaitu:

  • Smoke: Impact Grenade diganti dengan Deployable Shield
  • Rook: Deployable Shield diganti dengan Barbed Wire
  • Jager: Deployable Shield diganti dengan Bulletproof Camera
  • Frost: Barbed Wire diganti dengan Deployable Shield
  • Mira: Deployable Shield diganti dengan Barbed Wire
  • Lesion: Deployable Shield diganti dengan Bulletproof Camera
  • Maestro: Deployable Shield diganti dengan Impact Grenade
  • Warden: Impact Grenade diganti dengan Deployable Shield
  • Dokkaebi: Stun Grenade diganti dengan Frag Grenade
  • Glaz: Claymore diganti dengan Frag Grenade
  • Nokk: Stun Grenade diganti dengan Claymore

Melihat perubahan-perubahan di atas, tampaknya akan banyak Operator yang mengalami pergeseran gaya bermain. Sebagian bisa bermain lebih agresif, sementara sebagian lainnya akan lebih kuat bermain defensif. Apakah ada Operator andalan Anda yang terkena pergantian gadget ini? Dan bila Ada, seberapa jauhkah hal itu mempengaruhi gameplay?

Masih ada berbagai perubahan lainnya yang akan hadir di Operator Ember Rise. Bisa dibilang, kehadiran Year 4 Season 3 ini benar-benar membuat Rainbow Six: Siege berevolusi ke sebuah era baru. Untuk catatan perubahan lengkapnya, Anda dapat mengunjungi situs resmi Rainbow Six: Siege lewat tautan berikut. Jangan lupa pantau terus Hybrid dan R6 IDN untuk berita terbaru seputar Rainbow Six: Siege.

Sumber: Ubisoft

Disclosure: Hybrid adalah media partner dari R6 IDN (Rainbow Six: Siege Indonesia Community)

Ini Dia Semua Trailer Game Baru yang Dipamerkan di Gamescom 2019

Gamescom 2019 telah dimulai. Acara yang diadakan tiap tahun di kota Cologne, Jerman itu merupakan pameran gaming terbesar di dunia jika ditakar dari jumlah pengunjung serta ukuran lokasi. Tahun lalu, event diikuti oleh 1037 peserta pameran dan lebih dari 370 ribu pengunjung dari 56 negara. Dan seperti E3, Gamecom juga dimanfaatkan para developer untuk melepas berita atau trailer baru game yang tengah mereka garap.

Momen pembukaan Gamescom 2019 sendiri diisi oleh penyingkapan tiga jenis trailer, yaitu sinematik, gameplay serta video-video game PC yang memperlihatkan kecanggihan grafis berbekal teknologi ray tracing atau dukungan resolusi 4K. Ajang tahun ini diramaikan oleh judul-judul besar yang rencananya akan dilepas tak lama lagi, di antaranya Death Stranding, Gears 5, Cyberpunk 2077, Control sampai Watch Dogs Legion.

Gamescom tentu saja turut diwarnai oleh pengumuman-pengumuman permainan menarik, misalnya penyingkapan Little Nightmares 2 dan Everspace 2, upgrade ray tracing pada Minecraft, hingga terkait peluncuran The Witcher 3 dan Hotline Miami Collection di Nintendo Switch. Tak sempat menyimak Gamescom 2019? Jangan cemas, di bawah ini Anda bisa menyimak (hampir) seluruh trailer yang dipublikasikan selama ajang digelar.

 

Blair Witch

 

Call of Duty: Modern Warfare

 

Control

 

Creature in the Well

 

Cyberpunk 2077 (Stadia)

 

Darksiders Genesis

 

Death Stranding

 

Destiny 2: Shadowkeep

 

Disintegration

 

Everspace 2

 

Gears 5

 

Ghostrunner

 

Greedfall

 

Hotline Miami Collection (Switch)

 

Humandkind

 

Kerbal Space Program 2

 

Little Nightmares 2

 

Life is Strange 2 – Episode 4

 

Marvel’s Avengers

 

Minecraft (Windows 10, GeForce RTX)

 

Mount & Blade II: Bannerlord

 

NBA 2K20

 

Need for Speed Heat

 

Ori and the Blind Forest – Definitive Edition (Switch)

 

Synced: Off-Planet

 

Vampire: The Masquerade–Bloodlines 2

 

Watch Dogs: Legion

 

Wolfenstein: Youngblood

 

The Witcher 3: Wild Hunt – Complete Edition (Switch)

Setelah menyaksikan semua trailer anyar ini, judul apa yang jadi favorit dan paling Anda nantikan perilisannya? Bagi saya, Death Stranding terlihat makin menarik, namun hati ini tetap sulit beralih dari Cyberpunk 2077. Saya juga semakin penasaran dengan Kerbal Space Program 2, Blair Witch dan Vampire: The Masquarade – Bloodlines 2. Jika konten dan mutu permainan-permainan ini sesuai dengan janji developer, kemungkinan besar saya akan membelinya.

Sambut Musim Gugur 2019, Sony Singkap 4 Varian DualShock 4 Baru

Di antara begitu banyak jenis gamepad, DualShock merupakan salah satu yang paling ikonis karena perangkat ini punya sejarah menarik sekaligus jadi representasi satu brand gaming raksasa. Saat meluncur di tahun 1997, ia disediakan sebagai periferal sekunder bagi mereka yang menginginkan sensasi ‘haptic feedback‘. Tapi pelan-pelan, DualShock dipilih untuk jadi pendamping PlayStation hingga hari ini.

Warna hitam memang lekat dekat DualShock. Meski demikian, sang console maker Jepang terus memperbanyak varian controller sesudah PlayStation 4 tersedia. Sejak enam tahun silam, Sony meluncurkan lebih dari 25 opsi warna DualShock 4, dari mulai Wave Blue, Sunset Orange dan Red Crystal. Dengan begitu banyak variasi, kita dipersilakan untuk menentukan warna yang paling mengekspresikan diri.

Dan walaupun PlayStation 4 sudah memasuki usia senja, Sony tidak ragu untuk terus menghadirkan varian-varian baru DualShock 4. Minggu ini, produsen memperkenalkan empat pilihan warna anyar, yaitu Electric Purple, Red Camouflage, Titanium Blue, dan Rose Gold. Mereka disiapkan buat menyambut musim gugur dan akan dirilis sebentar lagi.

DS4 1

Dari yang saya baca, toko retail di kawasan Amerika Serikat seperti GameStop sudah membuka gerbang pre-order unit-unit DualShock 4 tersebut, tetapi konsumen di Indonesia tentu mesti menunggu kehadirannya di toko-toko resmi, agar produk yang kita dapatkan mempunyai stiker ‘Produk Resmi Indonesia’. Melihat dari pengalaman sebelumnya, saya menduga Sony Indonesia akan menyediakan produk dalam jumlah cukup banyak.

DS4 2

Di blog PlayStation, Sony Interactive Entertainment memberi deskripsi untuk masing-masing warna.

Electric Purple: Warna cerah baru ini menyuguhkan dua tone ungu, membuat logo-logo tombol PlayStation putih di sana terlihat kontras.

Red Camouflage: Warna hitam, merah dan coklat dibubuhkan pada pola kamuflase khas PlayStation, dipadukan bersama teks dan icon perak.

Titanium Blue: Mengombinasikan bagian cover atas metalik dengan teks dan icon biru, lalu dipasangkan pada chassis biru muda di bawah.

Rose Gold: Mengusung finishing emas metalik dengan warna rose yang lembut demi mengedepankan kesan ramping dan canggih.

DS4 3

Jika Anda kebetulan memfavoritkan DualShock 4 Rose Gold, Sony turut menawarkan headset dengan skema warna serupa, dijadwalkan untuk meluncur di bulan November nanti. Performa dan spesifikasinya sendiri tidak berbeda dangan model standar. Sony menjanjikan ‘fitur-fitur audio yang dicintai para pemain’, kemudian mencantumkan logo-logo khas PlayStation di luar dan di dalam.

Keempat unit DualShock 4 akan mulai dipasarkan pada bulan September 2019, dijajakan seharga US$ 65. Di Indonesia, harganya mungkin sedikit lebih mahal dari versi yang sudah beredar. Rose Gold PlayStation Headset sendiri dibanderol di harga US$ 120.

DS4 4

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Game Balap Baru EA, Need for Speed Heat

Populer di era 90-an, EA telah merilis lebih dari 20 permainan Need for Speed dalam rentang waktu dua dekade, dan pengerjaannya dilakukan oleh tim developer berbeda. Publisher juga pernah melepas beberapa spin-off, lalu melakukan reboot di tahun 2015 dengan maksud mengembalikan kejayaan seri ini. Namun mungkin, kenangan manis Underground dan Most Wanted merupakan yang paling melekat di ingatan kita.

Absen selama dua tahun selepas perilisan Payback, Electronic Arts baru saja mengumumkan game terbaru di seri NFS. EA memberinya judul Need for Speed Heat, dan permainan ini mencoba mewariskan konsep yang dahulu disajikan Most Wanted. NFS Heat menyuguhkan kembali dunia yang terbuka luas serta aksi kebut-kebutan melawan ‘otoritas nakal’.

Sejujurnya, arahan seperti ini sudah berkali-kali diusung Need for Speed, maka dari itu developer Ghost Games menerapkan twist menarik pada gameplay-nya. Di siang hari, Anda dapat menjelajahi berbagai lokasi di Palm City dan berpartisipasi di kompetisi Speedhunter Showdown, kemudian mengumpulkan uang buat membeli kendaraan baru serta melakukan modifikasi. Di malam hari, Anda dipersilakan untuk ikut serta dalam ajang balapan liar. Dan di sinilah bagian terunik dari Heat.

Dengan mengikuti kontes ilegal di malam hari, Anda bisa mengumpulkan ‘mata uang’ berbeda: Rep. EA belum menjelaskan lebih rinci apa yang dapat Anda lakukan dengan Rep, tapi saya menduga, Rep memungkinkan kita membuka konten khusus yang tak bisa diakses oleh uang biasa – boleh jadi berupa upgrade atau modifikasi tak resmi. Namun kesempatan menarik ini juga memiliki resiko.

Di malam hari, para polisi nakal berpatroli dan membuat situasi jadi lebih rumit. Mereka siap melakukan pengejaran, dan jika tertangkap, maka uang dan aset Anda akan disita. Prediksi saya, para penegak hukum tidak hanya sekadar mengejar, tetapi juga menggunakan sejumlah perlengkapan serta taktik penyergapan demi menghentikan kendaraan. Bahkan boleh jadi aksi mereka turut dibantu helikopter seperti di Need for Speed Most Wanted.

Electronic Arts berencana untuk memublikasikan trailer gameplay Need for Speed Heat di acara Gamescom Cologne 2019 yang dimulai tanggal 20 Agustus nanti. Kemungkinan besar, publisher juga akan memanfaatkan momen itu buat menyingkap detail lebih jauh mengenai game. Lewat Heat, EA dan Ghost Games menjanjikan ‘keleluasaan berekspresi melalui kustomisasi, budaya otomotif urban, serta narasi seru’.

Need for Speed Heat dijadwalkan untuk meluncur di PC, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 8 November 2019. Sedikit info: Ghost Games adalah tim yang bertanggung jawab dalam pembuatan NFS Rivals, Payback dan reboot Need for Speed.

Via Polygon.

Informan: Call of Duty: Black Ops 5 Akan Bawa Anda ke Era Perang Dingin

Begitu besarnya efek battle royale pada industri, genre ini mendorong para pemegang franchise shooter raksasa untuk turut menyertakan mode last-man standing berskala besar di permainan baru mereka. Tak ada yang tahu kapan demam battle royale akan mereda, namun belakangan, publisher Activision mulai mencoba mengembalikan seri Call of Duty ke visi awal seri ini.

Anda mungkin sudah mendengar rencana Activision untuk melepas remake Call of Duty: Modern Warfare di tanggal 25 Oktober nanti. Permainan tersebut dideskripsikan sebagai ‘penciptaan ulang yang realistis’. Dan sejak beberapa bulan silam, telah beredar pula rumor yang menyatakan bahwa tim Treyarch bermaksud buat menghadirkan lagi mode single-player di Black Ops 5 setelah sebelumnya absen di Black Ops 4.

Lewat akun Twitter-nya, YouTuber sekaligus informan terpercaya LongSensation kembali mengungkap kabar menarik terkait sekuel Call of Duty: Black Ops. Game akan mengangkat latar belakang Perang Dingin, serta juga membawa Anda melintasi masa 40 tahun, melewati era Perang Vietnam dan Perang Korea. Fans setia seri ini pasti segera menyadari, background tersebut hampir menyerupai permainan pertamanya.

LongSensation juga menyampaikan bahwa Activision menyebut game baru tersebut dengan dua judul, yaitu Call of Duty: Black Ops V dan Call of Duty: Black Ops ‘saja’. Permainan juga mengusung tema yang ‘lebih kelam’ dibanding Modern Warfare khas Treyarch. Hal tersebut memunculkan satu teori/pertanyaan menarik: apakah ia digarap untuk meneruskan seri Black Ops atau, seperti Modern Warfare, game diramu sebagai reboot/remake?

Kita semua ingin tahu apakah laporan dari LongSensation ini bisa dipercaya. Tak perlu cemas. Bocoran darinya berkali-kali berhasil dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah mengenai judul dari permainan ‘Call of Duty 2019’, yang cuma dinamai ‘Modern Warfare‘ tanpa embel-embel angka.

Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari pihak Activision terkait Black Ops 5. Saya pribadi menduga, pihak publisher baru akan mulai menyingkap informasi mengenainya setelah Call of Duty: Modern Warfare meluncur. Jika reboot tersebut sukses, ada peluang Activision akan menerapkan pendekatan serta fitur-fitur yang serupa pada Black Ops anyar – misalnya cross-platform play serta dukungan sistem kendali keyboard dan mouse secara penuh.

Call of Duty: Black Ops 5 dijadwalkan untuk dilepas di tahun 2020, dua tahun setelah Black Ops 4 tersedia. Pengembangannya dipimpin oleh Treyarch, lalu tim Raven Software Software dan Sledgehammer Games ditugaskan Activision buat membantu penggarapannya.

Via DigitalTrends.

Apex Legends Akhirnya Dapatkan Mode Solo, Namun dalam Periode Terbatas

Apex Legends memang bukan battle royale pertama yang meraih popularitas di kalangan gamer, tapi game ini punya keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dari para pesaingnya. Fokus yang besar pada kerja sama, fitur ping untuk komunikasi (yang akhirnya ditiru oleh battle royale lain), serta mode yang mengharuskan pemain untuk membentuk tim beranggota tiga orang (Trio) adalah beberapa aspek unik tersebut.

Akan tetapi tampaknya sebuah battle royale tak lengkap jika tak menyediakan mode survival sendirian alias Solo. Sejak pertama kali Apex Legends dirilis, mode ini selalu jadi fitur yang banyak diminta oleh penggemar lewat jalur-jalur forum atau media sosial. Sebagian orang berpendapat bahwa Apex Legends tidak butuh mode Solo sebab keseluruhan gameplay di dalamnya didesain untuk keseimbangan mode Trio. Tapi bila Fortnite bisa menyajikan mode Solo, Duo, dan Trio sekaligus, mengapa Apex Legends tidak?

Apex Legends - Wattson
Sumber: EA

Untungnya Respawn Entertainmens selalu mendengarkan feedback dari komunitas dan terbuka terhadap masukan. Mereka baru saja mengumumkan bahwa Apex Legends akan mendapat mode Solo, namun terbatas dalam event bernama Iron Crown Collection Event. Event ini digelar pada tanggal 13 – 27 Agustus 2019.

Respawn belum memberikan banyak detail mengenai event ini. Mereka hanya berkata bahwa dalam event ini, “hanya satu orang yang dapat berkuasa”, menunjukkan keberadaan mode Solo tersebut. Mereka juga merilis video singkat yang memamerkan beberapa skin Legend (karakter) yang muncul dalam event ini.

Tiga Legend, yaitu Mirage, Bloodhound, dan Lifeline, tampak memiliki penampilan yang berubah cukup drastis dengan kostum bertema warna emas dan merah. Sementara Bangalore mendapatkan skin yang masih berbentuk seperti penampilan default, namun dengan warna perak metalik. Secara keseluruhan, event Iron Crown Collection ini memiliki tema layaknya peperangan medieval, dengan bentuk-bentuk skin yang menyerupai zirah kesatria zaman dulu.

Menariknya, streamer Apex Legends populer Michael “shroud” Grzesiek justru berpendapat bahwa mode Solo ini tidak akan populer. Dalam siaran streaming di tanggal 7 Agustus, shroud berkata bahwa meskipun mode Solo banyak diminta, praktiknya tidak akan bagus karena sejak awal Apex Legends didesain untuk dimainkan dalam tim tiga orang. Berbagai Ability juga sengaja didesain untuk kerja tim, seperti Passive Ability milik Lifeline yang memberikannya shield dan kemampuan revive lebih cepat. Ability seperti ini tidak akan berguna di mode Solo.

Bila Respawn ingin Apex Legends punya balance yang bagus di mode Solo, mereka harus melakukan perombakan besar. “Menurut saya (mode Solo) akan muncul dalam waktu terbatas, selama dua minggu, orang-orang akan mencobanya, lalu mereka akan membencinya,” kata shroud, “Kemudian (Respawn) akan menariknya dan mungkin tidak akan melakukannya lagi.”

Pendapat shroud cukup masuk akal, meskipun apabila mode Solo ternyata sangat populer tidak menutup kemungkinan Respawn akan menjadikannya permanen. Lagi pula para pemain tentu lebih senang bila mereka bisa memilih untuk bermain sesuai kondisi yang diinginkan. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk penggemar yang ingin mode Solo, atau lebih senang bermain dalam komposisi Trio?

Sumber: Apex Legends, Dexerto, Dot Esports