Peluang Kontribusi dan Pengembangan Produk bagi Startup selama Pandemi

Masa pandemi membuat beberapa startup kesulitan karena harus mengadaptasikan produknya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan baru bagi masyarakat. Mulai dari penyesuaian operasional hingga menciptakan produk baru harus dilakukan untuk tetap bertahan.

Hal ini juga dilihat oleh MDI Ventures dan Telkom Group yang mengadakan webinar berseri bertajuk “Behind The Wheel”. Webinar ini akan membahas banyak topik seputar bagaimana startup-startup di Indonesia dapat berkontribusi dan beradaptasi selama masa pandemi ini. Sehingga mungkin dapat membantu menambah pemahaman tentang adaptasi yang dibutuhkan selama situasi sulit ini.

Webinar ini sendiri akan memiliki empat rangkaian selama bulan Ramadan. Pada seri Behind The Wheel minggu pertama yang telah dilaksanakan Rabu (29/4) kemarin, tema yang diangkat adalah “IndonesiaBergerak Initiatives to Fight COVID-19“ Seri ini juga turut menghadirkan tiga orang pembicara antara lain Sandhy Widyasthana (COO & Portofolio Director MDI Ventures), Dika Maheswara (CEO Paket.ID), Rama Raditya (CEO dari Qlue), dan dimoderatori oleh Alvin Evander (Head of Synergy & Accelerator MDI Ventures). Melalui tema ini, masing-masing pembicara menjabarkan pendapatnya tentang bagaimana sebaiknya startup berperan dalam menghadapi masa pandemi.

Berkontribusi Kepada Masyarakat

Masa pandemi ini bisa menjadi momen startup untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui platform-nya. Kontribusi tersebut, diharapkan dapat meringankan beban pemerintah sekaligus memaksimalkan produk atau layanan yang dimiliki startup selama pandemi. Hal ini juga yang menggerakkan MDI Ventures untuk menciptakan program IndonesiaBergerak. COO & Portofolio Director MDI Ventures, Sandhy Widyasthana, menjelaskan bahwa melalui program ini startup-startup yang bergabung dapat memanfaatkan platform-nya untuk secara sukarela membantu memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa pandemi di jalur independen.

“Melihat kondisi covid ini, kami tergerak untuk melakukan aktivitas nirlaba untuk berkontribusi kepada masyarakat.” ujar Sandhy

IndonesiaBergerak sendiri sejauh ini terdiri dari delapan startup yang berada di portofolio MDI Ventures yaitu Kata.ai, Alodokter, Paket.ID, Qlue, Opsigo, Qiscus, Privy.ID, dan Volantis.  Startup-startup ini saling mengintegrasikan platform-nya dengan bekerja sama juga dengan pemerintah dalam menekan angka penyebaran virus corona.

Melihat New Normal sebagai Peluang

Hal yang juga menjadi pusat pembahasan dari webinar ini adalah bagaimana startup dapat beradaptasi dengan kondisi baru atau new normal setelah masa pandemi ini berakhir. Salah satu cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan melihat kondisi new normal sebagai peluang mengembangkan produk.

Hal ini juga dilakukan oleh startup Paket.ID yang memanfaatkan situasi ini dengan melakukan pengembangan produk baru setelah melihat adanya peningkatan kebutuhan distribusi kebutuhan medis.

“Kita sedang menyiapkan modul-modul yang bisa dipakai untuk segmen rumah sakit dan farmasi, itu salah satu inisiatif kita untuk adaptasi dengan Covid-19 ini” ucap CEO Paket.ID, Dika Maheswara.

Hal senada juga disampaikan oleh CEO Qlue, Rama Raditya. Ia menambahkan bahwa kondisi new normal harus dilihat sebagai peluang menciptakan produk baru yang mungkin sebelumnya belum terpikirkan.

“Contohnya sekarang semua orang harus pake masker, awalnya kita kan mengolah data dari cctv itu tidak mendeteksi orang pake masker, tapi sekarang kita jadi punya modul baru untuk mendeteksi berapa persen orang yang keluar rumah nggak pake masker” ucapnya.

Ajang Pembuktian Para Startup

Dari sudut pandang venture capital, kondisi pandemi ini juga dapat membuktikan apakah suatu startup memiliki agility untuk beradaptasi dan bisa survive dalam berbagai situasi sehingga dapat lebih meyakinkan untuk didanai. Selain itu, masa pandemi ini juga tidak diharapkan malah menurunkan produktivitas startup. Startup yang terkena dampak atau penurunan performa harus dapat melihat peluang-peluang untuk melakukan pivoting agar bisnisnya tetap dapat berjalan dengan baik.

“Startup juga harus lebih semangat lagi dalam mencari peluang dan di satu sisi nggak boleh terlalu kaku, pivoting itu sangat penting” tambah Sandhy

Bagi MDI Ventures, mereka sendiri tetap akan melanjutkan investasi, namun tetap melihat juga startup yang memiliki impact positif sekaligus berencana untuk menolong startup bagus yang sedang mengalami kesulitan di situasi ini.

Selain ketiga hal di atas, tentunya masih banyak lagi pembahasan mengenai peran startup dalam masa pandemi yang bisa kita ikuti melalui rangkaian seri webinar Behind The Wheel yang juga mengusung tema Empowering People to Fight COVID-19 During Ramadan ini.

Pada seri kedua minggu depan, tema yang akan diangkat adalah “How Technology can Support Work From Home”. Melalui tema ini akan dibahas mengenai bagaimana startup dapat menyediakan produk teknologi yang dapat mendukung produktivitas kita selama work from home. Pembicara yang akan hadir pada seri ini adalah Edmon Makarim (Pakar hukum Telematika), Marshall Pribadi (CEO PrivyID), Evan Purnama (CTO Qiscus), dan Kuncoro Wastuwibowo (AVP Synergy Telkom Group). Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti seri webinar minggu depan, silahkan mendaftarkan diri secara gratis melalui link berikut ini.

Disclosure: Artikel ini merupakan bagian dari publikasi seri webinar Behind The Wheel yang diselenggarakan oleh MDI Ventures.

Festival Online “Hari Belanja Brand Lokal” Diinisiasi untuk Bantu UKM di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak hal, tak terkecuali bisnis UKM di Indonesia. Mengambil sikap untuk terus bertahan, sejumlah brand lokal menginisiasi festival online “Hari Belanja Brand Lokal Indonesia”. Festival ini rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 April 2020 mendatang.

Achmad Alkatiri salah satu pencetus inisiatif ini kepada DailySocial bercerita, pada awalnya banyak teman-teman pemilik brand lokal mengeluh akan dampak pandemi Covid-19 ini. Banyak bisnis yang mengalami penurunan sangat signifikan.

Karena kebanyakan UKM cashflow sangat penting, jadi ketika demand tiba-tiba anjlok akhirnya banyak dari mereka mempertimbangkan untuk mengambil opsi pengurangan karyawan. Dari sanalah beberapa orang berdiskusi dan meramu inisiatif festival online Hari Belanja Brand Lokal ini.

“Hari Belanja Brand Lokal yang pertama ini diorganisir oleh dan untuk brand lokal Indonesia. Teman-teman dari beberapa brand bergotong-royong mengorganisir inisiatif ini, setelah melihat dampak krisis Covid-19 yang cukup signifikan terhadap bisnis,” jelas Achmad.

Inisiatif ini ditargetkan akan menjaring 1000 brand lokal di Indonesia dari berbagai macam jenis kategori. Di tiga hari pertama pendaftaran dibuka sudah ada 476 brand yang bergabung, mayoritas merupakan produk fashion seperti tas, sepatu, dan semacamnya.

Festival Online Belanja Brand Lokal ini nantinya akan membebaskan semua brand yang terdaftar untuk berlomba-lomba memberikan penawaran terbaik bagi seluruh pelanggannya. Selain ditawarkan melalui kanal resmi masing-masing, brand promo juga akan ditampilkan di brandlokal.online untuk memudahkan setiap pelanggan untuk memilih penawaran yang mereka minati.

“Setiap brand bebas menentukan sendiri. Setiap brand punya keunikan dan positioning masing-masing dan juga yang paling tau target customers mereka. Jadi kami bebaskan. Ada yang bikin diskon, ada yang buy 1 get 1 free, ada yang promo bundle, ada yang keluarin produk baru juga,” imbuh Achmad.

Membentuk support system

Lebih dari sekedar promosi belanja online, festival ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk membangun sebuah support system yang nantinya bisa mengembangkan brand lokal. Seperti yang kita tahu belakangan ini UKM Indonesia perlahan tapi pasti sudah banyak yang bertransformasi, memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan bisnisnya. Transformasi positif ini diharapkan bisa menjadi salah satu tanda positif industri UKM Indonesia semakin mendapat tempat di masyarakat.

Ada yang memanfaatkan kanal Instagram dan Facebook untuk promosi dagangannya, ada yang memanfaatkan cloud app untuk pengelolaan bisnis yang efisien, dan semacamnya. Potensi UKM Indonesia juga cukup besar, jika bisa dioptimalkan bukan tidak mungkin bisa memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian negara.

“Hari Belanja Brand Lokal ini akan menjadi permulaan untuk membentuk community support system yang lebih solid kepada teman-teman brand lokal. Ini akan dijadikan sebagai sebuah permulaan untuk ke depannya kita bisa saling mendukung, misalnya brand yang sudah lebih besar membantu brand yang masih baru mulai untuk bisa scale, dan dukungan lainnya. Karena semangat untuk ini ada, kebetulan sekarang ini ada momen untuk local brands unite,” imbuh Achmad.

Selain festival belanja selama tiga hari melalui inisiatif ini juga akan diadakan program sharing, semacam kelas online untuk tips mengelola keuangan, menjalankan bisnis dan lain sebagainya. Dengan pelatihan ini diharapkan pemilik brand lebih siap untuk menghadapi krisis.

“Inisiatif ini akan membantu membentuk support system untuk teman-teman brand lokal di Indonesia ke depannya. Karena kekuatan sesungguhnya dari brand lokal adalah sense of community kita, bersama-sama kita saling membantu untuk tetap tangguh merespons situasi, karena kompetisi kita sebenarnya adalah brand luar. Hanya dengan semangat gotong royonglah ini bisa kita lalui bersama sama,” terang Founder & CEO Brodo Yukka Harlanda.

Tiga Alasan Kenapa #SemuaBisa Buat Startup

Banyak orang ingin membuat startup, tetapi tidak banyak yang benar-benar merealisasikan keinginan tersebut. Banyak calon founder yang akhirnya kalah oleh keraguan yang mereka buat sendiri. Keraguan bahwa dirinya bisa membuat startup sesuai dengan mimpinya, karena terhalang oleh berbagai hal seperti modal, kemampuan, pengetahuan, atau takut menghadapi persaingan yang semakin ketat. Sehingga pada akhirnya membuat startup hanya menjadi impian semata.

Padahal, kesempatan untuk membangun startup, khususnya di Indonesia masih terbuka luas. #SemuaBisa membangun startup impiannya, walau hal tersebut memang bukan hal mudah. Namun, dengan akses informasi dan koneksi yang tepat, semua hal bisa diwujudkan. Buat para founders yang masih ragu dalam mewujudkan mimpinya, inilah tiga alasan untuk meyakinkan diri bahwa kamu pasti bisa membangun startup impianmu.

Masih Banyak Ide yang Belum Tereksplorasi

Untuk memulai startup, kamu butuhkan ide dan visi yang ingin dibangun serta manfaat dari implementasi ide tersebut bagi masyarakat. Saat ini banyak sekali kategori startup bermunculan di Indonesia. Mulai dari edukasi, finansial, kesehatan, pertanian, dan masih banyak lagi. Walaupun dengan banyaknya kategori, belum semua startup dapat menjawab semua permasalahan yang ada di masyarakat. Masih ada berbagai masalah yang dapat diatasi dengan solusi teknologi dan inovasi.

Banyak kesempatan untuk berpikir luas dan mengeksplorasi permasalahan tersebut hingga menemukan ide yang cocok untuk startup kamu. Temukan inspirasi ide untuk membuat startup dari hal-hal terdekat di sekitarmu, atau bahkan masalah yang kamu alami dan rasakan sendiri. Dalami dan eksplorasi lebih lanjut inspirasi yang kamu temukan dari hal-hal tersebut dan gunakanlah untuk memulai startup.

Bangun Tim dari Orang Terdekat

Setelah menemukan dan yakin terhadap ide yang dimiliki, membangun tim menjadi hal yang sangat penting. Kamu bisa mulai dengan mengajak orang terdekat untuk menjadi partner seperti teman kuliah, rekan kerja, atau keluarga. Kamu juga bisa memanfaatkan relasi yang mereka miliki untuk mengembangkan tim sesuai dengan kebutuhan startupmu, hingga menjangkau pasar yang ingin diincar. Dengan memulai dari orang terdekat, akan lebih mudah untuk meyakinkan ide startup yang sedang dibangun agar tim tersebut memiliki visi yang sama.

Tersedia Program Inkubasi Startup yang Inklusif

Bila kamu merasa memiliki pengetahuan terbatas mengenai startup, atau belum mendapatkan akses koneksi yang baik kepada ekosistem industri teknologi di Indonesia, maka kini saatnya menepiskan keraguan tersebut. Bergabunglah dengan DSLaunchpad, program inkubasi startup teknologi terbesar di Indonesia yang dapat membantu kamu memulai dan mengembangkan startup, serta membuktikan bahwa kesempatan untuk menjadi founder startup dimiliki oleh siapapun.

Melalui program ini, kamu akan mendapatkan wawasan dari mentor-mentor luar biasa seperti Kevin Aluwi (Co-CEO Gojek Indonesia), Fajrin Rasyid (Presiden Bukalapak), dan banyak mentor lainnya yang memiliki nama besar dalam industri digital di Indonesia lainnya. Kamu juga berkesempatan untuk bertemu para investor yang menjadi VC partner program DSLaunchpad, mulai dari East Venture, MDI Ventures, BRI Ventures, dan masih banyak lagi. Total ada 15 mentor dan 20 VC Partners yang terkonfirmasi akan berpartisipasi di DSLaunchpad.

Semua rangkaian program DSLaunchpad akan kamu ikuti 100% secara online dan #DiRumahAja. Sehingga dimanapun kamu berada, letak geografis bukanlah hambatan untuk dapat menjadi seorang founder startup. Tunggu apalagi, segera daftarkan diri anda secepat mungkin karena registrasi hanya dibuka sampai dengan 10 April dan buktikan kalau #SemuaBisa buat Startup!

Informasi lengkap mengenai DSLaunchpad silahkan kunjungi https://dailysocial.id/dslaunchpad

Tantangan Pengukuran dan Manajemen Dampak bagi Wirausaha Sosial di Indonesia

Kurangnya pengetahuan, kemampuan untuk mengembangkan bisnis dan jaringan, serta modal usaha yang dialami oleh pelaku wirausaha sosial sering kali menjadikan hambatan bagi mereka untuk mengembangkan bisnis dan dampak sosial yang ingin dicapai secara berkelanjutan. Padahal, dengan mengadopsi misi untuk memecahkan permasalahan sosial dan ekonomi, terutama meliputi bidang kesejahteraan (welfare), pendidikan, dan kesehatan, serta menggunakan proses inovasi dan teknologi, wirausaha sosial sangat berperan sebagai agen perubahan bagi berbagai permasalahan yang ada di Indonesia.

Selain itu, analisis mengenai bagaimana wirausaha sosial dapat mengelola dan dampak dalam proses memecahkan permasalahan sosial melalui wirausahanya tidak selalu dijadikan prioritas. Seharusnya, pengukuran dan pengelolaan dampak menjadi keharusan bagi seluruh wirausaha sosial, agar seluruh aktivitas bisnis menjadi efektif, efisien, dan mempercepat pemecahan masalah tersebut. Selain itu, wirausaha sosial juga relatif kesulitan untuk menyeimbangkan antara menghasilkan profit dan memberikan dampak sosial.

Melihat permasalahan ini, Social Innovation Acceleration Program (SIAP) telah mengintegrasikan pengukuran dan pengelolaan dampak (Impact Management & Measurement) ke dalam kurikulum inkubasi yang telah dilakukan pada tahun 2019 di Jakarta, Solo, Malang, dan Makassar. Melalui program inkubasi bersama British Council, SIAP telah berhasil menginkubasi 123 wirausaha sosial dari berbagai sektor pemberdayaan, seperti: pemberdayaan perempuan, anak muda, dan kaum disabilitas.

Tahun ini, SIAP akan kembali menggelar inkubasi ke-9 di Bandung pada tanggal 13 Maret-4 April 2020 dengan target 30 peserta dari berbagai sektor. Beberapa materi yang akan diajarkan adalah Impact Management & Measurement, Business Model Innovation, Product Development, Growth & Sustainability, Go-to-market Strategy, Pitch & Investment, dll dengan 10 Mentor yang sudah expert di industri startup, khususnya Social Enterprise. Para mentor tersebut adalah: Gibran Huzaifah (CEO eFishery), Yunita Anggraeni (Co-founder Geek Hunter), dll.

Salah 1 peserta inkubasi dan akselerasi SIAP di tahun 2018, telah berhasil mengakselerasi idenya, yaitu Rhaka Ghanisatria – Co-founder dan CEO Menjadi Manusia, sebuah social-platform untuk mereka yang ingin berbagi & mendengar cerita-cerita tentang kehidupan dari berbagai sudut pandang, dan diharapkan mampu menjadi sebuah tangga untuk mendapatkan setitik harapan bagi mereka yang memiliki persoalan-persoalan dalam kehidupan. Dalam 1,5 tahun, Menjadi Manusia telah berhasil menyebarkan dampak sosial melalui content ke lebih dari 10 juta orang melalui Youtube, Instagram, Spotify & Website.

Pada program inkubasi ini, para founder akan mendapat kesempatan untuk mendapatkan hands-on mentoring dari para expert, networking dengan angel investor dan venture capital, dan akses kerjasama dengan stakeholder di bidang sosial.  Segera daftar SIAP Incubation Batch 9 ini di: http://bit.ly/SIAPincubation9 sebelum tanggal 30 Februari 2019! Mengenai informasi selanjutnya, bisa didapatkan di www.socialinnovation.id atau melalui instagram @socialinnovation.id.

Program akselerator SIAP 2020

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Social Innovation Acceleration Program (SIAP)

#SelasaStartup Engage Your Audience Through Tribal Marketing

Tribelio merupakan platform yang dibuat dengan tujuan mempermudah pengusaha membangun komunitas yang dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak penjualan produk mereka. Secara sederhana, Tribelio ini merupakan platform yang memungkinkan pemilik produk (atau dalam istilah di Tribelio adalah “Chief”) berinteraksi dengan anggota yang pernah membeli produk itu atau sekiranya tertarik dengan produk tersebut.

Pada sesi #SelasaStartup ini Denny Santoso selaku CEO & Founder Tribelio akan sharing mengenai apakah yang dimaksud dengan tribal marketing dan bagaimana tribal marketing dapat membantu Anda menarik audiens dalam bisnis Anda. Book your seat now!

Button

START 2020, Konferensi Teknologi Pertama dari Tokopedia

Selama 10 tahun terakhir, Tokopedia telah berkembang menjadi perusahaan teknologi dengan misi mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Dengan lebih dari 7,2 juta penjual yang memasarkan 250 juta produk kepada 90 juta pengguna aktif setiap bulannya di 97% kecamatan di Indonesia, Tokopedia bergerak lewat visi “Super Ecosystem” untuk menciptakan sebuah platform di mana semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun.

Sebagai bagian dari perjalanan inovasinya dalam satu dekade terakhir, Tokopedia mengundang para penggiat teknologi Indonesia untuk menghadiri konferensi teknologi pertama dan terbesar dari Tokopedia, START 2020. Acara ini mengambil tema besar “Transforming Indonesia Through technology”.

START akan menyuguhkan para tech-enthusiast dengan serangkaian sesi penuh wawasan akan inovasi dan tren teknologi. Peserta akan berkesempatan untuk belajar langsung dari pakar teknologi Tokopedia tentang bagaimana perusahaan menghadapi perubahan teknologi yang pesat dan berinovasi dalam satu dekade terakhir.

Beberapa topik yang akan dihadirkan seperti Tokopedia Technology Evolution, Future Technology Forecast, Core Engineering, Infrastructure and Productivity, Data, dan sebagainya. Akan turut hadir sebagai pembicara William Tanuwijaya, Co-Founder & CEO Tokopedia, Leontinus A. Edison, Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Herman Widjaja, Senior Vice President Engineering Tokopedia, dan Manoj Awasthi, Vice President of Engineering Tokopedia.

Selain itu, peserta START 2020 juga bisa belajar langsung dari tim engineering Tokopedia dalam Tech Clinic secara gratis di area exhibition. Tokopedia START 2020 ini juga menjadi ajang berkumpul para profesional teknologi di Indonesia. Mereka juga bisa membentuk ekosistem yang kolaboratif untuk membangun sektor teknologi Indonesia yang lebih baik.

START 2020 akan dilaksanakan pada Sabtu, 22 Februari 2020 pukul 08.00 sampai 18.00 WIB di The Kasablanka Hall. Pembelian tiket START Summit Tokopedia dan kunjungi website resmi START Summit untuk informasi selengkapnya.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Tokopedia START 2020

#SelasaStartup Innovation Empower People

Pemberdayaan masyarakat berbasis kreativitas dan inovasi harus menjadi prioritas di era disrupsi teknologi dan perekonomian digital yang bertumbuh semakin besar di Indonesia.

Diskusi seru di #SelasaStartup bersama Hendra Kwik Co-Founder & CEO Payfazz tentang inovasi dalam memberdayakan masyarakat. Book your seat now!

Button

 

SEO Conference akan Kembali Diselenggarakan di Jakarta

Setelah sukses diselenggarakan tahun 2019 lalu, SEO Conference akan kembali hadir pada 26-27 Februari 2020 Mendatang di Jakarta. Mengambil tema “Bring Your SEO To The Next Level” , acara ini akan menghadirkan pakar dan membahas tentang tren dan kiat terkini sukseskan bisnis melalui SEO.

“SEOCon akan jadi momen yang seru untuk networking dan tukar pikiran dan mendapatkan insight yang baru buat kita sesama praktisi,” ujar Ryan Kristo Muljono selaku Founder SEO Conference 2020.

Pakar SEO kelas dunia seperti SEO Conference Jakarta 2020 akan menjadi pembicara utama dalam pagelaran ini. Selain itu ada JC Carlos (Global Head of SEO Traveloka), Fabian Lim (Asia Search Engine Academy), Reza Putra (SEO Lead Tokopedia), Thomas Diong (CTO Kumparan) dan Ryan Kristo Muljono (CEO Toffeedev) juga yang akan turut membawakan materi terbaiknya.

Di hari pertama semua pembicara yang telah disebutkan di atas membawakan presentasi mereka terkait SEO. Di hari kedua akan ada 10 lebih workshop/seminar dengan para praktisi SEO yang siap memberikan berbagai ilmu dan sudut pandang menarik terkait SEO bagi para peserta.

Dalam keynote-nya, Neil akan membawakan tema “The Future of SEO in This Region”, membahas tren dan proyeksi implementasi SEO di Asia. Kemudian Jono selaku inisiator Yoast akan presentasi soal apa yang harus dilakukan saat semua situs memiliki SEO yang kuat, strategi seperti apa yang harus dijalankan perusahaan dan lain sebagainya.

Sementara di sesi workshop tema yang disajikan lebih spesifik, misalnya tentang mengelola segmentasi konsumen, SEO untuk bisnis agensi hingga optimasi konversi dari trafik organik.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resminya: https://www.seocon.id.

Disclosure: DailySocial adalah media partner SEO Conference 2020

#SelasaStartup Lifetime Value for Startup: Do We Really Need it?

Sebagian besar profit yang didapatkan startup biasanya bersumber dari sebagian kecil upaya yang dikeluarkan. Karena itu, penting untuk sebuah startup bisa menentukan mana staf, produk, atau pelanggan yang paling bernilai tinggi. Salah satu metrik yang sering digunakan untuk mengukur pelanggan adalah customer lifetime value (CLV), atau nilai umur pelanggan.

Di sesi ini, peserta akan banyak mempelajari tentang bagaimana startup mesti memikirkan tentang lifetime value.

Button