Acer Sediakan Laptop Gaming AMD Paling High-End di Indonesia

Nama Nvidia sulit dilepaskan dari laptop gaming karena kartu grafisnya tersebar di banyak perangkat gamer nomden tersebut. Perusahaan juga menyediakan beragam pilihan, termasuk menjajakan solusi untuk notebook berdesain ultra-thin. Namun tidak berarti sang rival mau menerima keadaan seperti ini. Belakangan, AMD mulai mendobrak pasar ‘gaming nomaden’ secara lebih agresif.

Di akhir minggu kemarin, AMD bersama Acer resmi meluncurkan Predator Helios 500 AMD Ryzen. Ia adalah alternatif dari Helios 500 dengan chip Intel dan Nvidia yang diluncurkan oleh perusahaan asal Taiwan itu bulan Juni lalu, kali ini dibekali prosesor Ryzen kelas desktop serta kartu grafis berkemampuan setara sang kompetitor. Helios 500 ‘PH517-61’ juga mengusung teknologi layar AMD yang jarang sekali ditemukan di produk lain.

Predator Helios 500 AMD Ryzen memang bukan satu-satunya laptop gaming bersenjata teknologi Advanced Micro Devices yang dipasarkan di Indonesia, tapi ada sejumlah alasan mengapa PH517-61 terbilang istimewa. Pertama, Ryzen 7 2700 berisi 8-core serta 16-thread yang ada di sana bukanlah varian ‘mobile‘. Dan kedua, laptop ini menyajikan panel FreeSync dengan tingkat refresh tinggi – kinerjanya siap diadu melawan Nvidia G-Sync.

Predator 14

Ada beragam fitur mutakhir lain yang Acer dan AMD bubuhkan di Helios 500 PH517-61 demi kenikmatan ber-gaming dan kelancaran pemakaian, namun AMD mengingatkan pula bahwa kehadiran prosesor desktop Ryzen 7 berarsitektur 12-nanometer dan dukungan RAM hingga 64GB memungkinkannya digunakan sebagai mobile workstation. Dan jika masih belum puas pada performanya, prosesor dan kartu grafis laptop juga siap untuk di-overclock.

Predator 15

 

Desain

Penampakan Helios 500 AMD Ryzen identik dengan saudari ber-GPU Nvidia-nya. Karena alasan inilah, AMD ingin kita mengingat serinya: PH517-61. Mempunyai dimensi 428x295x38,7-milimeter dan berbobot 4kg, perangkat ini masuk ke dalam kategori desktop replacement. Dan berkat permukaan tubuh yang luas, Acer bisa mencantumkan keyboard full-size tanpa pengurangan ukuran, enam tombol shortcut, serta touchpad lapang dan tombol mouse terpisah.

Predator 16

Predator 6

Helios 500 AMD Ryzen memiliki tombol power segitiga menyala seperti Arc Reactor Iron-Man. Branding Predator bisa ditemukan di sisi belakang layar. Panel tersebut tersambung ke tubuh lewat sepasang engsel, dan di bawahnya, terdapat lubang ventilasi asimetris berpenampilan futuristis. Konektivitas fisiknya dibubuhkan di sisi samping dan belakang, interface-nya sengaja disiapkan untuk menunjang headset virtual reality.

Predator 7

Predator 5

Acer tidak lupa untuk menjawab tren terkini di segmen gaming gear lewat penyediaan papan ketik bersistem pencahayaan RGB, yang dibagi berdasarkan zona. Kustomisasi dapat Anda lakukan lewat software Predator Sense, mempersilakan kita bermain-main dengan 16,8 juta warna.

Predator 10

Predator 18

Bagian terbaik dari aspek desain Predator Helios 500 AMD Ryzen bukan terletak pada aspek estetika semata, tapi pada kemudahan upgrade. Cukup dengan membuka dua baut, panel bawah laptop dapat dilepas. Di sana, Anda bisa mencantumkan memori RAM tambahan (ada empat channel), SSD ataupun hard disk. Perlu diketahui bahwa segala upgrade dapat dilakukan tanpa merusak garansi.

Predator 11

 

Layar

Predator Helios 500 AMD Ryzen menghidangkan layar IPS 17,3-inci beresolusi full-HD, mampu menyajikan refresh rate maksimal di 144Hz dan ditunjang oleh teknologi FreeSync. Pertama kalinya ada di laptop Acer, FreeSync berfungsi untuk menyinkronkan output GPU dengan display, sehingga berapa pun frame rate per detik yang dihasilkan sistem, tidak ada efek tearing maupun stuttering. Dan berkat refresh rate tinggi, pemain bisa tetap melihat detail pada objek yang bergerak cepat.

Predator 3

 

Kinerja

Melalui sesi demonstrasi live, tim AMD menunjukkan bagaimana Ryzen 7 2700 mampu mengungguli kinerja prosesor hexa-core Intel i9-8950HK dalam uji coba Cinebench R15. Performa chip 12nm 8-core di sana kabarnya 10 persen lebih tinggi dari prosesor generasi sebelumnya. Lalu di sisi pengolahan grafis, AMD dan Acer mengandalkan Radeon RX Vega 56 8GB – yang mempunyai performa ‘sedikit’ di atas GeForce GTX 1070.

Predator 1

Dalam sesi terpisah, tim AMD sempat menunjukkan kemampuan Predator Helios 500 AMD Ryzen menangani Far Cry 5 di preset grafis ultra. Di bagian paling berat sekali pun, frame rate tidak pernah berada di bawah 67, dengan rata-rata di 82 gambar per detik. Laptop juga tidak kesulitan menjalankan judul-judul battle royale populer di opsi visual high, seperti Fortnite (rata-rata 81fps) dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (85fps).

Predator 17

Selain itu, AMD juga berjanji Anda selalu mendapatkan frame rate per detik di atas 60 ketika notebook menjalankan game-game populer, misalnya The Witcher 3: Wild Hunt, Battlefield 1, Star Wars Battlefront 2, Middle-earth: Shadow of War, Doom, Kingdom Come: Deliverance, hingga Wolfenstein II: The New Colossus.

Predator 2

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah penggunaan prosesor desktop membuat Predator Helios 500 AMD Ryzen jadi panas? Tidak juga. Untuk mengatasi temperatur tinggi, Acer mengandalkan kipas ‘3D’ AeroBlade. Kipas ini terbuat dari logam, memiliki ketebalan bilah hanya 0,1-milimeter sehingga produsen bisa mencantumkan 59 bilah di satu fan. Udara dingin diarahkan masuk dari sisi bawah, lalu udara panas dikeluarkan lewat ventilasi belakang.

Predator 13

 

Harga, ketersediaan dan bonus.

Acer Predator Helios 500 PH517-61 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 40 juta. AMD menyampaikan bahwa harga yang mereka tawarkan ini sangat kompetitif dan masuk akar, karena desktop replacement sekelas yang dibekali chip Intel dan Nvidia umumnya dijual jauh lebih mahal. Anda yang membelinya juga berhak mendapatkan tiga game premium secara gratis; ada Assassin’s Creed Odyssey, Strange Brigade, dan Star Control: Origins.

Acer Predator Thronos Adalah Kursi Gaming Kelas Sultan

Bagi sebagian besar orang, yang dimaksud kursi gaming tidak lebih dari kursi yang mereka pakai di depan komputer. Namun bagi sebagian kecil gamer yang sangat berdedikasi – serta berkantong amat tebal – mereka butuh sesuatu yang spesial seperti persembahan terbaru Acer berikut ini.

Namanya Acer Predator Thronos, dan seperti yang bisa Anda lihat, ia bukan sembarang kursi gaming. Dari gambar render-nya mungkin ia kelihatan seperti sebuah VR headset yang diletakkan di atas stand, akan tetapi pada kenyataannya ia memiliki struktur utama setinggi 1,5 meter yang terbuat dari baja, dengan kisaran bobot 220 kilogram.

Acer Predator Thronos

Masuk ke dalam ‘kabinnya’, Anda akan langsung disambut oleh kursi yang dapat dimiringkan sampai 140 derajat ke belakang. Supaya lebih nyaman, ada sebilah pijakan kaki yang akan muncul secara otomatis saat kursinya dimiringkan. Setelahnya, dengan satu klik tombol, sepasang ‘lengan’ raksasa akan bergerak membawa monitor dan meja kecil ke hadapan Anda.

Meja kecil itu secara keseluruhan dilapis oleh mousepad, sedangkan monitornya adalah tiga monitor curved 27 inci yang diposisikan berjejer. Seketika itu pula, pengguna akan merasa seperti berada di dalam sebuah kepompong. Selagi bermain, kursinya akan bergetar mengikuti aksi dalam game. Sayang sekali audionya masih harus mengandalkan headset, bukan sistem surround terintegrasi layaknya di sebuah home theater.

Predator Thronos sejauh ini belum memiliki banderol resmi maupun jadwal rilis, tapi harganya sudah pasti mahal, dan itu belum termasuk semua perangkat yang diusungnya, mulai dari ketiga monitor itu tadi sampai gaming PC-nya.

Sumber: Mashable dan The Verge.

Acer Kembali Hadirkan Chromebook Berdesain Premium dengan Harga Cukup Terjangkau

Tahun 2017 bisa dianggap sebagai tahun kebangkitan Chromebook berdesain premium. Samsung memulainya di awal tahun, kemudian Acer menyusul di bulan September, dan tentu saja kita tak boleh lupa dengan si mewah Google Pixelbook yang diperkenalkan di bulan Oktober.

Tahun ini, Acer kembali memilih ajang IFA sebagai panggung untuk laptop Chrome OS barunya. Acer Chromebook 514, demikian namanya, masih mempertahankan desain serba aluminium seperti tahun lalu, namun seperti yang bisa kita lihat pada gambar di atas, bagian kiri dan kanan layarnya menyusut cukup drastis hingga menyisakan hanya bezel setebal 6 mm saja.

Layarnya sendiri merupakan panel sentuh (opsional) IPS 14 inci dengan resolusi 1080p. Di atasnya, bernaung webcam yang disebut berkualitas “HDR”. Sentuhan mewahnya terus berlanjut sampai ke area touchpad, yang kini telah dilapis kaca Gorilla Glass.

Acer Chromebook 514

Dua port USB-C dan dua port USB standar diposisikan di sisi kiri dan kanan laptop. Baterainya diklaim bisa bertahan sampai 12 jam penggunaan, sayang sekali Acer belum bersedia merincikan prosesor yang digunakan maupun spesifikasi lengkapnya.

Perangkat ini rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang, dengan harga $350 untuk varian dengan spesifikasi terendahnya. Spesifikasinya sendiri dikabarkan bakal bervariasi tergantung wilayah pemasarannya.

Sumber: Android Authority dan Engadget.

Acer Luncurkan Headset Windows Mixed Reality Baru, OJO 500

Salah satu headset Windows Mixed Reality yang pertama datang dari Acer tahun lalu. Di ajang IFA 2018 yang dihelat di Jerman, pabrikan asal Taiwan itu baru saja memamerkan headset generasi keduanya yang diberi nama Acer OJO 500.

Secara fisik, desainnya tampak lebih keren dari pendahulunya. Masih ada sepasang kamera di wajahnya, dan ini memungkinkan kapabilitas inside-out tracking maupun 6 degrees of freedom (6DoF) tanpa bantuan hardware ekstra.

Salah satu keunikan yang ditawarkan OJO 500 adalah desain yang detachable, di mana bagian-bagian seperti lensa dan strap kepalanya dapat dilepas agar bisa dibersihkan dengan mudah. Ini jelas sangat berguna apabila satu perangkat digunakan secara bergantian oleh banyak orang sekaligus, semisal dalam konteks keluarga atau di taman hiburan.

Acer OJO 500

Strap kepalanya sendiri tersedia dalam dua versi, satu keras dan satu empuk. Versi yang keras dilengkapi bantalan yang besar untuk membantu pemasangan headset yang benar-benar pas, sedangkan versi yang empuk diklaim dapat dibersihkan menggunakan mesin cuci.

Juga unik adalah bagian depan (yang menutupi mata) yang bisa dilipat ke atas, sehingga pengguna tak perlu melepas headset ketika hendak merespon orang di sekitarnya. OJO 500 turut dilengkapi speaker terintegrasi yang akan langsung mengarahkan suara ke telinga pengguna. Cara kerjanya mirip headphone, akan tetapi pengguna masih bisa mendengar suara dari sekitarnya demi alasan keamanan.

Soal display, OJO 500 menggunakan sepasang layar LCD 2,89 inci dengan resolusi 2880 x 1440 pixel dan sudut pandang seluas 100 derajat. Refresh rate-nya pun cukup tinggi di angka 90 Hz. Lebih lanjut, pengaturan ketajaman fokus tampilannya (interpupilary distance) dapat dilakukan via kenop pada headset, dibantu oleh aplikasi pendamping di smartphone agar lebih optimal.

Acer OJO 500

Namanya headset Windows Mixed Reality, OJO 500 sudah pasti perlu disambungkan ke PC atau laptop Windows 10 via HDMI 2.0 dan USB 3.0 menggunakan kabel bawaan yang panjangnya mencapai 4 meter. Soal konten, konsumen tak perlu meragukannya sebab OJO 500 juga kompatibel dengan platform SteamVR.

Di Amerika Serikat, perangkat ini bakal dipasarkan pada bulan November mendatang, dengan harga mulai $399. Acer rencananya juga akan menawarkan bundel yang lebih lengkap yang mencakup dua motion controller Bluetooth, touchpad, grab button dan Windows 10 button.

Sumber: VentureBeat dan PR Newswire.

Headset StarVR Baru Turut Ditunjang Teknologi Pelacak Gerakan Mata Tobii

Produk racikan Oculus dan HTC mungkin akan selalu jadi standar penyajian konten virtual reality, tapi Acer juga sudah cukup lama mendalami ranah ini jauh sebelum mereka mulai memasarkan headset  Windows Mixed Reality. Lewat kolaborasi bersama studio pencipta The Chronicles of Riddick: Escape from Butcher Bay, perusahaan Taiwan itu menggarap StarVR.

Berbeda dari Vive dan Rift, StarVR dari awal dispesialisasikan untuk ranah sinematik. Device menyuguhkan tingkat resolusi di atas rata-rata, yakni 2560x1440p, namun perangkat tidak dijual bebas ke publik – melainkan ke perusahaan-perusahaan hiburan. Dan dalam acara SIGGRAPH 2018 yang dilangsungkan di Vancouver, Acer menyingkap versi baru StarVR. Produsen menamainya StarVR One.

Sejauh ini Acer belum menyingkap detail spesifik dari StarVR One, tapi pastinya, head-mounted display anyar itu mengusung fitur dan teknologi yang lebih canggih dari varian sebelumnya. Produsen menyampaikan bahwa StarVR One didesain untuk meningkatkan sensasi keberadaan Anda di dalam dunia virtual, ditunjang oleh arsitektur ‘terobosan baru’ yang memungkinkan field of view mencapai 100 persen ketika mata melihat ke depan.

StarVR One 5

StarVR One menyajikan FoV horisontal 210 derajat dan vertikal di 130 derajat. Dalam demo game simulasi balap Project CARS 2 yang ditampilkan melalui perspektif orang pertama, headset ini mempersilakan kita melihat jelas pintu mobil di sebelah supir hingga bagian ujung dashboard. Di HMD lain, sudut pandang kita mungkin hanya terbatas pada area di depan mata.

StarVR One 2

Lalu demi memastikan kualitas visual konten tersaji detail dan jernih dengan kemampuan reproduksi warna optimal, Acer dan StarBreeze Studios memanfaatkan jenis layar AMOLED RGB, kabarnya menyuguhkan 16 juta sub-pixel di refresh rate 90 gambar per detik. Panel tersebut dipasangkan bersama lensa Fresnel, gunanya ialah agar ketajaman gambar tetap terjaga di seluruh ruang pandang Anda.

StarVR One 4

Satu aspek lagi yang membuat StarVR One istimewa adalah dukungan sistem pelacak gerakan mata racikan Tobii Technology yang sempat diusung oleh sejumlah perangkat konsumen seperti laptop gaming dan SteelSeries Sentry. Dengannya, produsen bisa menerapkan fitur foveated rendering dinamis. Sistem mampu membaca fokus mata, kemudian me-render objek di kualitas tinggi pada area tempat mata melihat sembari mengurangi detail di zona lain sehingga kerja hardware lebih efisien.

StarVR One 1

StarVR One mempunyai penampilan menajam seperti pendahulunya dengan bobot kurang lebih 450g. Di sisi depannya, kita bisa melihat cekungan-cekungan sensor yang siap mendukung tracker SteamVR 2.0, lalu ia tersambung ke PC via kabel. Belum diketahui kapan StarVR One akan tersedia dan berapa harganya.

Via VentureBeat.

Acer Apresiasi Pelanggan Setianya Dengan Kembali Melangsungkan Acer Day

Acer mungkin bukanlah brand pertama yang Anda sebutkan saat membahas laptop terlaris di Indonesia, namun perusahaan Taiwan ini bangga dengan keberhasilan mereka merebut penghargaan kepuasan konsumen Indonesia (ICSA) selama sepuluh tahun berturut-turut. Dan yang mengejutkan, perangkat Acer kabarnya merupakan pilihan dari 36,6 persen gamer di kawasan Asia Pasifik.

Menurut Acer, pencapaian ini tak lain merupakan kontribusi dari para pelanggan setianya. Perusahaan memang sudah lama menggelar berbagai program dan promo menarik sebagai ungkapan terima kasih mereka pada konsumen, namun baru di tahun 2017 silam agenda tersebut dilakukan secara berbarengan di sejumlah negara melalui acara bertajuk Acer Day. Dan di tahun ini, Acer kembali melangsungkannya.

Acer Day 2018 9

Acer Day 2018 merupakan sebuah acara ‘brand experience‘ yang digelar serentak di 12 negara. Menariknya, program ini bukan hanya menguntungkan bagi pelanggan Acer, tapi juga memberikan benefit buat calon pembeli. Yang perlu mereka lakukan hanyalah berpartisipasi dalam tantangan online untuk mengumpulkan poin. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah liburan hingga menonton konser musik.

Di Acer Day kali ini, sang produsen mengusung tema ‘Play Music Together’. Acer belum menjelaskan lebih detail terkait tantangan-tantangan yang akan mereka berikan, namun presiden direktur Herbet Ang sempat menjelaskan mengapa Acer memilih musik: karena musik ialah bahasa universal yang dimengerti orang, meski mereka dipisahkan batas negara. Dari penuturannya, saya mendapat kesan peserta akan ditantang menyanyi, kemungkinan bersama-sama.

Acer Day 2018 8

 

Produk edisi spesial Acer Day

Momen ini tentu saja juga Acer manfaatkan untuk menawarkan produk-produk edisi istimewa. Ada dua varian perangkat yang jadi andalan mereka di sana, yaitu laptop Swift 3 ‘Acer Day Edition’ dan Nitro bersenjata prosesor Intel Core generasi kedelapan. Tapi tak cuma itu. Acer turut menyingkap sebuah kejutan: masih ingatkah Anda pada laptop gaming Predator Helios 300 edisi spesial berwarna putih yang Acer perkenalkan di New York berbarengan dengan Helios 500? Mereka berencana buat membawanya ke Indonesia bulan Agustus besok.

Acer Day 2018 3

Untuk Swift 3 ‘Acer Day Edition’, keistimewaannya terletak pada lebih banyaknya pilihan warna. Setelah varian hitamnya dipasarkan, kali ini Acer menghidangkan opsi biru, pink (mirip rose gold) dan silver. Swift 3 adalah laptop ultra-thin berlayar 14-inci dengan ‘tubuh 13-inci’. Perangkat ini dibekali aspek konektivitas fisik yang luas serta mempunyai sensor sidik jari buat memudahkan akses. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core, penyimpanan HDD 1TB, serta RAM 4GB yang masih bisa diekspansi.

Acer Day 2018 1

Acer Day 2018 5

Seri laptop Nitro ideal bagi mereka yang mencari titik temu antara performa gaming andal serta harga masuk akal. Di Acer Day 2018, produsen telah meng-upgrade Nitro dengan chip Intel Core generasi kedelapan serta menyediakan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 jika Anda membutuhkan lebih banyak tenaga di segmen olah grafis. Acer kabarnya sengaja ‘menyesuaikan’ spesifikasi laptop ini agar lebih ideal buat konsumen tanah air.

Acer Day 2018 2

 

Potongan harga dan penawaran menarik

Selama Acer Day 2018 dilaksanakan, Acer menerapkan potongan harga signifikan terhadap produk-produknya. Herbet Ang bilang, Anda tidak akan menemukan penawaran yang lebih baik dari promo Acer ini. Detail harganya bisa Anda simak di bawah:

  • Predator Helios 500: Rp 60 juta
  • Predator Helios 300: mulai Rp 26 juta
  • Nitro 5: mulai Rp 11 juta, model dengan GTX 1060 dibanderol mulai dari Rp 17 jutaan
  • Swift 3 i3-7020U: Rp 7 juta
  • Swift 3 i5-5280U: Rp 8,5 juta
  • Swift 3 i7-8550U: Rp 10,9 juta

 

Fun Festival

Untuk setiap pembelian yang dilakukan hingga tanggal 18 September 2018, konsumen berhak mendapatkan voucher belanja atau bundel Microsoft Office 365 secara gratis. Transaksi juga memberikan Anda poin. Poin-poin tersebut nantinya akan diundi, dengan hadiah di antaranya notebook Swift 5, liburan ke Taiwan, hingga menonton konser Sam Smith di Singapura – sudah termasuk biaya tiket dan hotel.

Acer Day 2018 4

Perlu Anda ketahui bahwa poin bisa diperoleh dengan membeli segala produk Acer yang didistribusikan secara resmi di Indonesia – bukan cuma PC desktop dan laptop. Metode transaksinya tidak dibatasi, bisa secara offline di toko ataupun online.

 

Fun Friends

Fun Friends di Acer Day 2018 memberikan kesempatan buat semua orang untuk mengumpulkan poin tanpa harus melakukan pembelian. Program ini akan dimulai pada tanggal 21 Juli nanti dan berlangsung sampai 31 Agustus 2018. Saat artikel ini ditulis, status dari Fun Friends di laman resmi Acer Day masih ‘coming soon‘.

Acer Day 2018 6

Dan lewat digelarnya Acer Day 2018, Acer turut mengumumkan bahwa mereka telah menambah anggota keluarga Predator Warriors dengan menggaet sejumlah gamer serta komentator profesional, di antaranya adalah Melondoto dan Franzeska Edelyn.

Silakan kunjungi situs Acerid.com untuk mengetahui informasi lebih jauh mengenai Acer Day 2018.

Acer dan AMD Perkenalkan ‘Kembali’ 2 Laptop Berperforma Tinggi Terjangkau Bersenjata Ryzen

Kompensasi dari semakin ramping dan meningkatnya performa perangkat komputasi portable adalah melonjaknya harga, tapi AMD sudah lama menjadi ‘andalan’ konsumen yang menginginkan produk canggih tanpa mengorbankan seluruh isi kantong mereka. Di tahun ini, AMD berkolaborasi bersama Acer dalam meramu dua perangkat menarik.

Melalui acara pers yang dilangsungkan kemarin, perusahaan semikonduktor Amerika dan produsen PC asal Taiwan itu kembali memperkenalkan dua produk andalan di kelas entry-level serta menengah, yaitu Aspire 3 dan Swift 3 bersenjata accelerated processing unit Ryzen. Kata ‘kembali’ perlu diperhatikan karena sebetulnya device-device ini telah resmi dipasarkan di Indonesia sejak beberapa bulan silam.

Acer AMD 15

Melihat kolaborasi kedua brand, Acer merupakan salah satu perusahaan yang paling antusias mengadopsi chip AMD ke lineup produk mereka. Mungkin Anda masih ingat, di tahun 2016, Acer menjadi brand pertama yang membawa APU Bristol Ridge ke tanah air. Hubungan baik kedua perusahaan diteruskan hingga hari ini.

Acer AMD 14

 

Aspire 3 Ryzen Series

Dari sejak diperkenalkan pada tahun 1999, keluarga Aspire telah mengalami sedikit perubahan dalam penyajiannya. Dahulu, Aspire ditargetkan pada pengguna ‘casual‘ sembari dijajakan di harga terjangkau. Namun dengan semakin pahamnya konsumen terhadap teknologi hardware PC, Acer mulai memberikan mereka kemudahan untuk meng-upgrade RAM serta menambah medium penyimpanan.

Acer AMD 7

Aspire 3 menyajikan layar seluas 15,6-inci (ada opsi HD ataupun full-HD), yang disematkan pada tubuh berkonstruksi plastik hitam. Buka lid, dan Anda akan disuguhkan penampilan familier, termasuk keyboard dengan numpad yang khas. Tapi bagian istimewa dari laptop ini terletak pada sisi bawahnya. Di sana ada dua pintu kompartemen storage dan RAM. Dengan menambahkan SSD, waktu booting sistem hanya akan berlangsung beberapa detik saja.

Acer AMD 8

Acer AMD 9

Aspire 3 Ryzen Series menyajikan tidak kurang dari enam pilihan komposisi hardware berbeda. Acer mengklaim bahwa mereka merupakan satu-satunya brand yang menawarkan laptop berprosesor AMD paling lengkap di Indonesia. Berikut opsinya:

  • Ryzen 3 2200U dan Radeon Vega 3
  • Ryzen 3 2200U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon Vega 8
  • Ryzen 5 2500U dan Radeon 535 2GB
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon Vega 10
  • Ryzen 7 2700U dan Radeon 535 2GB

Acer AMD 11

Acer AMD 10

Dalam sesi demonstrasi, varian paling dasar dari Aspire 3 tetap sanggup menjalankan permainan Grand Theft Auto V di 720p dengan setting grafis default secara cukup lancar. Tim AMD yakin, Aspire 3 tidak akan kesulitan jika hanya ditugaskan buat menangani game-game eSport populer.

 

 

Swift 3 Ryzen Series

Intel memang berjasa mempopulerkan istilah ultrabook, namun tak berarti AMD tidak sanggup menawarkan laptop-laptop berdesain ultra-tipis. Dengan ketebalan kurang dari 1,9cm, Swift 3 Ryzen siap menjadi rekan Anda buat bekerja maupun menghibur diri, dibantu oleh layar 15,6-inci full-HD. Struktur tubuhnya terbuat dari logam, lalu Acer tak lupa membekalinya bersama konektivitas fisik yang lengkap serta sensor sidik jari.

Acer AMD 1

Daya tahan baterai juga menjadi aspek unggulan di Swift 3 Ryzen. Acer menjanjikan waktu pemakaian hingga 10 jam tanpa perlu menyambungkannya ke sumber listrik. Dan dalam mendukung aspek produktivitas, produsen tak lupa membekali keyboard dengan numpad (seperti Aspire 3) dan sistem pencahayaan backlight putih. Selanjutnya, sensor fingerprint di sebelah kanan palm rest dapat dijadikan akses cepat meng-unlock PC. Satu hal lagi: bagian layar telah dilapisi Acer Bluelight Shield untuk menyaring emisi sinar biru sehingga mata tidak cepat terasa lelah jika pekerjaan menuntut Anda untuk berkutat di depan laptop sepanjang hari.

Acer AMD 2

Acer AMD 3

Prosesor AMD Ryzen yang tersemat di dalam laptop ini menjanjikan peningkatan performa CPU dan GPU masing-masing 200 persen serta 128 persen dibanding teknologi AMD generasi sebelumnya. Konsumsi tenaga juga lebih efisien, kabarnya mampu menghemat sampai 58 persen pemakaian energi dari sang pendahulu.

Acer AMD 4

Tersedia dua pilihan Swift 3 Ryzen, yakni varian dengan Ryzen 5 2200U, Radeon Vega 8, dan penyimpanan HDD 1TB; serta tipe berbekal Ryzen 7 2700U, Radeon Vega 10, dan storage berbasis SSD 128 plus HDD 1TB. Kedua model ini menyimpan RAM DDR4 sebesar 8GB.

Acer AMD 5

Acer AMD 6

 

Harga

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kedua laptop ini sudah bisa Anda miliki. Aspire 3 dijajakan dari mulai harga Rp 5,9 juta sampai Rp 11 juta buat varian Ryzen 7 plus Radeon 535 2GB; lalu dua versi Swift 3 dibanderol di harga Rp 9,6 juta dan Rp 12,5 juta.

Acer AMD 13

Acer Predator Helios 500, Laptop Gaming yang Overclockable dan Upgradeable

Bagi para hardcore gamer PC atau gamer pro, ada kabar baik yang datang dari Acer. Pabrikan asal Taiwan itu kembali menghadirkan pilihan laptop gaming di Indonesia yaitu Predator Helios 500.

Laptop gaming ini ideal untuk bermain game tingkat AAA graphic-intensive dan live streaming, berkat prosesor Intel Core i9 atau Intel Core i7 generasi ke-8 dan kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1070 yang overclockable. Serta ditunjang sistem pendingin AeroBlade 3D, kecepatan kipasnya dapat disesuaikan melalui aplikasi PredatorSense.

Selain kontrol kipas, aplikasi PredatorSense Acer juga dapat digunakan untuk mengontrol dan memantau bagian vital laptop dari satu sentral, termasuk overclocking, pencahayaan, hotkey, suhu, dan lainnya.

Acer-Predator-Helios-500-4

Dari segi layar, Predator Helios 500 mengusung layar IPS 17,3 inci resolusi 4K UHD atau Full HD dengan refresh rate 144 Hz. Di-support teknologi NVIDIA G-Sync yang menyamakan kecepatan refresh layar dengan GPU untuk menghilangkan efek tearing atau tersendat.

Satu kelebihan lagi dari Predator Helios 500 adalah kemudahan untuk melakukan upgrade. Anda dapat menambahkan hardware ekstra sesuai keperluan melalui backdoor compartment di belakang laptop. Mulai dari upgrade RAM, HDD, dan SSD dengan hanya membuka satu buah mur saja untuk mengakses semuanya.

Selain Predator Helios 500 yang dibanderol dengan harga Rp59.000.000 untuk varian Intel Core i9 dan tersedia di pasaran pada bulan Juni 2018 ini, Acer juga membawa produk Predator gaming series lainnya seperti Predator Helios 300 yang dibanderol mulai Rp25.999.000 dan Nitro 5 dengan prosesor Intel Core i7 Generasi Ke-8 yang dibanderol mulai Rp17.499.000.

Berikut spesifikasi Acer Predator Helios 500:

  • OS: Windows 10 Home
  • CPU: Intel® Core™ i9-8950HK
  • Graphics: NVIDIA® GeForce® GTX™ 1070
  • Memory: 4 slots, upgradable to 64 GB DDR4
  • Display: 17,3” 4K UHD/FHD 144 Hz display with IPS technology, supporting G-Sync
  • Storage: 1 TB HDD
  • Thermal: Dual AeroBlade 3D fans, CoolBoost fan control, 5 heat pipes
  • Network: Gigabit Ethernet (RJ 45) port, Bluetooth
  • Input & Output: 2 x USB Type-C 3.1 (Thunderbolt 3), 3 x USB 3.0, 1x HDMI 2.0 port, 1 x Display port
  • Keyboard: RGB backlit keyboard
  • Camera: HD Webcam
  • Weight: 4 kg
  • Dimensions: 428 x 300 x 38.7 mm

Acer Swift 5 Terbaru Hadirkan Layar Lebih Lega, Bobot Tetap Kurang dari 1KG

Beberapa waktu yang lalu LG meluncurkan laptop baru bernama Gram yang diklaim sebagai laptop 15 inci paling ringan karena mempunyai bobot hanya 2,4 pounds atau 1,08kg. Saking ringannya, Anda mungkin akan kesulitan membedakannya dengan laptop mainan. Tapi, Acer tak mau kalah dan baru saja meluncurkan laptop baru yang bahkan lebih ringan, hanya 2,2 pounds atau 0.99kg.

Acer Swift 5 terbaru yang diumumkan di ajang Next Acer ini merupakan iterasi dari model terakhir yang menjalani debut di ajang IFA 2017 lalu. Sejumlah peningkatan dibenamkan oleh Acer selain bobotnya yang lebih ringan meskipun komponen yang dibawa ternyata lebih besar dari pendahulunya. Acer Swift 5 baru dilengkapi dengan layar sentuh IPS 15,6 inci yang relatif lebih lega dibandingkan model asli yang datang dengan layar 14 inci. Mendapatkan layar baru ini, Swift 5 berhadapan langsung dengan LG Gram yang jika dibandingkan bobotnya, masih kalah ringan.

Acer Swift 5 2018

Penambahan layar di Swift 5 merupakan hasil dari rombakan di sisi bezel yang dipangkas sehingga hanya menyisakan 0.23 inci untuk menjadi rumah bagi webcam di bagian atas layar yang berdiam bersama lubang mikrofon.

Dalaman Swift 5 pun dipersiapkan untuk tugas-tugas berat dengan bekal berupa prosesor Intel core generasi ke-8 dan RAM mencapai 16GB DDR4 dan penyimpanan 1TB SSD. Perangkat juga memiliki port HDMI, USB Type-A, USB Type-C, dan kartu SD reader. Ada juga pembaca sidik jari di dekat keyboard sebagai metode otentikasi yang kian umum dijumpai di laptop-laptop modern.

Pihak Acer belum mengumumkan secara resmi kapan dan berapa harga jual Swift 5. Tetapi jika berkaca pada pengumuman serupa sebelumnya, semestinya laptop ringan ini akan menyapa pasar dalam satu atau dua bulan ke depan.

Sumber berita TheVerge, Acer dan TechRadar.

Dibekali Intel Core i9+ dan GTX 1070, Acer Predator Helios 500 Siap Menyantap Game-Game Terbaru

Di hari Rabu kemarin, Acer kembali menggelar konferensi tahunan Next@Acer di Kota New York, dan di sana, sang produsen asal Taiwan itu memamerkan beragam PC. Beberapa produk seperti laptop Swift 5 15-inci dengan berat kurang dari 1kg serta deretan Chromebook anyar memang mencuri perhatian, namun  gaming mendapatkan jatah yang cukup besar.

Acer memeriahkan lineup Predator-nya melalui sejumlah produk, di antaranya ada PC desktop Predator Orion 3000 dan Nitro 50, serta laptop Predator Helios 500. Model terakhir ini sangat menarik karena menandai ikut sertanya Acer dalam tren di kalangan produsen laptop gaming: menyediakan ‘desktop replacement‘ bersenjata prosesor Intel terbaru dan tercanggih serta mempersilakan kita untuk meng-overclock-nya.

Acer Predator Helios 500 3

Predator Helios 500 ialah versi lebih canggih lagi dari Helios 300 yang dirilis tahun lalu, sebuah notebook gaming ‘monster’ berlayar 17,3-inci. Sang produsen mempersilakan Anda memilih satu dari dua jenis panel, antara 4K atau full-HD dengan refresh rate 144Hz. Keduanya sudah dibekali teknologi Nvidia G-Sync.

Acer Predator Helios 500 4

Untuk input kendali, Anda dihidangkan keyboard full-size yang turut dibekali backlight LED RGB. Sistem pencahayaannya memang belum ‘per-key‘, tapi dibagi dalam empat zona yang dapat dikustomisasi. Papan ketik ini sudah dibekali kemampuan anti-ghosting, lalu Acer juga mencantumkan lima tombol programmable tambahan buat dijadikan shortcut – mereka semua bisa menyimpan profil berbeda.

Acer Predator Helios 500 6

Fitur primadona di Predator Helios 500 adalah kehadiran prosesor Intel generasi kedelapan hingga opsi Core i9+ yang dipasangkan dengan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070. Acer memperkenankan kita untuk meng-overclock kecepatan dua komponen ini melalui aplikasi PredatorSense. Software tersebut juga berguna untuk memonitor temperatur hardware, mengatur pencahayaan, mengonfigurasi tombol, hingga mengubah kecepatan kipas.

Selanjutnya, Anda diperkenankan mencantumkan RAM hingga 64GB, serta menggunakan SSD berkapasitas 1TB plus hard drive 2TB. Dan dari gambar yang sudah dipublikasikan, saya melihat dukungan konektivitas fisik yang cukup lengkap. Ada tiga port USB 3.0, sepasang port audio 3,5mm, port LAN, satu lagi USB 3.0, HDMI 2.0, DisplayPort dan sepasang USB type-C dengan Thunderbolt 3.0.

 

Untuk semua kencanggihan ini, Anda memang perlu mengeluarkan uang dalalm jumlah besar. Predator Helios 500 dibanderol mulai dari US$ 2.000.

Acer Predator Helios 500 5

Selain unit desktop replacement raksasa ini, Acer juga menyingkap Predator Helios 300 Special Edition. Pendekatan desainnya menyerupai varian standar, tapi tubuhnya dibalut warna putih dengan bumbu emas pada logo dan engsel. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7 8th-Gen, GPU GeForce GTX 1060 dan RAM DDR4 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB.

Via Engadget. Sumber: Acer.