Lenovo Siapkan ThinkPad dan ThinkCentre M Baru Untuk Pelaku Bisnis Sampai Praktisi Edukasi

Terkenal berkat ekspansi ke lini smartphone, bisnis dan enterprise sebetulnya merupakan ranah spesialis Lenovo semenjak mereka mengakuisisi ThinkPad dan ThinkCentre dari IBM. ThinkPad terkenal karena tangguh, sedangkan ThinkCentre ialah andalan mereka di kelas desktop. Lima bulan memasuki 2016, Lenovo memutuskan buat membawa varian terbarunya ke Indonesia.

Dalam melakukannya, Lenovo memang tak tanggung-tanggung. Mereka menghadirkan tidak kurang dari 17 varian ke tanah air, disiapkan demi memenuhi kebutuhan kelas konsumen berbeda: pelaku bisnis, pekerja profesional, praktisi edukasi, golongan pelajar, sampai khalayak umum. Tentu saja, ThinkPad dan ThinkCentre meliputi bermacam-macam model, dari mulai ultrabook, notebook multimode, PC desktop tower, small-form factor, thin client, sampai all-in-one.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 9
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari di sesi Q&A.

Puluhan tahun setelah ThinkPad pertama kali diperkenalkan, Lenovo memutuskan tetap mengusung desain khas yang terinspirasi dari kotak makan Bento kreasi Richard Sapper. Track point bisa Anda langsung temukan di tengah-tengah keyboard, dan ia masih merupakan device tangguh. Di sejumlah tipe, Lenovo bahkan mengusung material serat karbon serta menerapkan struktur ‘integrated roll cage‘ buat melindungi komponen internal dari benturan dan goncangan; tak lupa pula membubuhkan pelat proteksi listrik statis di hard drive.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 3
Tiga prinsip yang Lenovo pegang dalam menciptakan produk.

Khususnya di keluarga Yoga, Lenovo memastikan notebook mengeluarkan lebih sedikit panas, sangat membantu khususnya jika Anda biasa menggunakan laptop di atas pangkuan. Lalu display dibuat agar dapat aktif lebih lama, demi mendukung kegiatan browsing ataupun membaca. Uniknya lagi, bagian LED di papan ketik bisa beradaptasi terhadap tingkat kecerahan ruang.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 5
Technical Consultant Manager Azis Wonosari dalam presentasi.

Produk ThinkPad baru yang diluncurkan ialah:

  • ThinkPad Yoga 260 dan 460, perangkat multi-mode, dilengkapi layar multi-touch, ‘stylus pintar’ Pen Pro, dan teknologi Lift’n’Lock – mulai dari Rp 17 juta dan Rp 18,9 juta.
  • ThinkPad E460. Laptop bisnis yang terjangkau, ringan dan tipis – Rp 9,8 juta.
  • ThinkPad X260, yaitu ultrabook 12,5-inci berbobot cuma 1,5kg – Rp 15,5 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 4
Azis Wonosari menjelaskan penggunaan material serat karbon dan struktur roll cage di ThinkPad.
  • ThinkPad L460. Notebook yang dirancang agar memiliki performa layaknya PC desktop – Rp 10,6 juta.
  • ThinkPad T460, T460s, dan T460p. Ultrabook, menawarkan fungsionalitas dan portabilitas tinggi, baterainya diklaim dapat aktif sampai 16 jam – masing-masing Rp 16 juta, Rp 16,6 juta, Rp 21 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 1
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari dengan deretan produk ThinkPad.
  • ThinkPad 13. Laptop 13,3-inci pertama Lenovo, lulus uji coba kelas militer, tahan kelembapan, temperatur dan iklim ekstrim, guncangan, debu sampai radiasi matahari – Rp 9 juta.
  • ThinkPad 11e. Ditargetkan bagi institusi pendidikan dan pelajar, mudah digunakan serta lulus sertifikasi militer seperti ThinkPad 13 – Rp 10,6 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 10
Lenovo menyiapkan 10 device ThinkPad berbeda.

Untuk seri ThinkCentre sendiri, Lenovo fokus pada peningkatan keamanan baik secara software maupun hardware. Di sisi software, produsen menyiapkan sistem pemindai sidik jari, fitur USB Smart Protection yang dapat membedakan thumb drive dengan keyboard dan mouse USB, serta Lenovo Bluetooth Lock sebagai solusi pairing otomatis. Buat hardware-nya, ThinkCentre dibekali Kensington Lock, Touch Fingerprint Reader, serta kemudahan bongkar pasang hard disk.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 8
Azis di sesi presentasi ThinkCentre.

Variannya antara lain:

  • ThinkCentre M600 Tiny (thin client). PC desktop mungil bervolume satu-liter tanpa kipas – mulai Rp 5,5 juta.
  • ThinkCentre M700, M800, M900 tipe Tiny, small-form factor dan tower. M Series didesain sebagai PC desktop enterprise yang ringkas, bertenaga dan mudah dikelola. Mereka telah lulus tes militer dan mempunyai aksesori tambahan berupa Dust Shield buat meminimalisir akumulasi debu. Konektivitasnya luas demi mendukung produktivitas (enam USB 3.0, dua DisplayPort, LAN, audio, opsi VGA, sampai HDMI) – Rp 7,4 juta, Rp 5,6 juta dan Rp 10 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 11
Sebetulnya, varian ThinkCentre tidak kalah banyak karena disajikan dalam wujud beragam: thin client, SFF dan tower standar.
  • ThinkCentre M700z (20-inci), M800z (22-inci), dan M900z (24-inci) All-in-One. Desktop hemat tempat ini memiliki wujud 40 persen lebih tipis dari generasi sebelumnya. Mempunyai layar sentuh dengan port DisplayPort combo in-and-out pertama di dunia, tersertifikasi MIL-SPEC – masing-masing Rp 8,6 juta, Rp 9,6 juta serta Rp 11,6 juta.
Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 12
Chip Intel-lah yang mentenagai ThinkCentre.

Selain uji coba level militer, beberapa hal Lenovo terapkan pada ThinkPad dan ThinkCentre demi memastikan kualitasnya tetap tinggi. Mereka memilih material premium seperti emas dan menggunakan solid capasitor agar lebih stabil dan awet. Perangkat-perangkat ini diramu supaya bertahan selama mungkin, dan hasilnya, tingkat reparasi kerusakan merosot drastis sejak 2013, dan menurun lebih jauh dari rata-rata setahun setelahnya.

Rangkaian produk ThinkPad dan ThinkCentre M di atas sudah tersedia di seluruh mitra distribusi Lenovo dan siap dipesan.

Lenovo ThinkPad dan ThinkCenter M 2
Erry Rahmantyo dan Azis Wonosari memamerkan PC thin client ThinkCentre tipe Tiny.

PC All-in-One Baru MSI Ini Bisa Digantung dan Jadi ‘Tablet’ Raksasa

Saat ingin membeli PC baru, banyak dari kita lupa bahwa ada alternatif selain komputer tower. PC all-in-one menawarkan satu keunggulan dibanding sepupunya yang lebih besar itu: penghematan tempat. User antusias mungkin akan memberi argumentasi soal kinerja, namun pesatnya perkembangan AiO membuat jarak performa antar keduanya semakin kecil.

Selain komponen high-performance dan notebook gaming, all-in-one merupakan salah satu lini produk andalan MSI. Dan demi memperkuat keluarga kelas profesional mereka, sang produsen asal Taiwan ini memperkenalkan Pro 16 Flex. Ada beberapa hal menarik mengenainya: Pertama, meskipun mengusung gelar ‘Pro’, ia juga cocok untuk pengguna rumahan. Kedua, ia bisa bertransformasi ke beberapa wujud.

MSI Pro 16 Flex 01

Micro-Star International mendeskripsikan Pro 16 Flex sebagai PC all-in-one paling fleksibel. Anda bisa menggunakan perangkat tersebut layaknya PC biasa, menggantungnya atau secara horisontal ala tablet. Display dapat diputar 90 derajat dipadu fungsi auto-rotating, sehingga Pro 16 Flex bisa dimanfaatkan di berbagai skenario berbeda. Anda juga dapat membubuhkan dua bracket pendukung supaya ia berdiri lebih stabil.

Keleluasaan pemakaian itu turut terbantu dengan adanya fitur-fitur lain, misalnya touchscreen yang dapat membaca sepuluh titik sentuhan sehingga navigasi dan input jadi lebih simpel. Kemudian ada pula teknologi Super Charger di salah satu port USB 3.1. Berkatnya, Anda bisa mengisi ulang baterai tablet dan smartphone dalam waktu singkat.

MSI Pro 16 Flex 04

Pro 16 Flex tak lupa dibekali baterai build-in 1.300mAh, dapat bertahan selama satu jam dengan pemakaian normal, memastikan Anda tidak kehilangan data saat listrik tiba-tiba mati; atau tak perlu repot-repot menyimpan data pekerjaan dan men-shut-down PC ketika harus memindahkan device.

Membahas soal konsumsi listrik, MSI meramu PC all-in-one tersebut agar hemat daya tapi tidak berkompromi soal performa. Pro 16 Flex mengusung desain fanless dan memanfaatkan prosesor desktop Intel N3150 quad-core 6-watt dikombinasi dukungan Intel Ready Mode. Selain efisien, Pro 16 Flex mampu bekerja dengan hening.

MSI Pro 16 Flex 03

Pro 16 Flex mewariskan desain AiO Professional Series, dengan tubuh berwarna kelabu. MSI menyematkan sebuah layar sentuh LED backlight 1366×768 seluas 15,6-inci. PC ini mempunyai dimensi 381,6×264,01x25mm dan berbobot total (plus stand) 3,35kg.

Melengkapi prosesor Intel Celeron di dalam, Pro 16 Flex menyimpan GPU Intel HD Graphics, memori RAM DDR3L sebesar 8GB, penyimpanan berupa hard drive iTB, dan dibundel bersama OS WIndows 10 Home. Untuk fungsi multimedia, MSI menyiapkan sepasang speaker 2W, webcam, dan DVD Super Multi tray-in.

Berdasarkan informasi dari press release, Pro 16 Flex akan mulai tersedia di awal bulan April 2016, tapi MSI belum memberi tahu berapa harganya.

Google Sedang Garap Headset VR yang Lebih Canggih dari Cardboard?

Cardboard mendapatkan banyak pujian karena ia memberikan kesempatan bagi jutaan orang untuk mencicipi virtual reality. Belum lama, Google mengabarkan bahwa ada lebih dari lima juta Cardboard telah ‘dikapalkan’, didukung oleh 1.000 lebih aplikasi yang kompatibel ke headset. Namun jangan dikira sang perusahaan internet raksasa itu berhenti bereksplorasi di ranah VR.

Dilaporkan oleh Wall Street Journal berdasarkan bocoran dari sumber terpercaya, Alphabet Inc. sedang mengembangkan headset virtual realityall-in-one‘ unik yang tidak memerlukan smartphone, komputer atau console game supaya bisa bekerja. Perangkat tersebut merupakan bukti terbaru mengenai meningkatnya ketertarikan Google di bidang VR, dan berpotensi membawa mereka berkompetisi langsung dengan Facebook serta HTC.

Meskipun Oculus Rift dan HTC Vive dijadwalkan untuk tersedia di tahun ini, harga produk serta tingginya spesifikasi sistem hardware pendukung menghambat proses adopsi head-mounted display tersebut oleh konsumen umum. Headset VR berbasis smartphone memang bisa menjadi alternatif, tetapi rendahnya performa dapat menyembabkan kendala seperti pusing dan mual. Di sinilah Google melihat peluang besar.

Google mencoba mengisi celah di antara Rift serta Cardboard, dan meramu produk ‘mid-range‘: menyuguhkan pengalaman virtual reality berkualitas tanpa bersandar pada platform lain. Narasumber menyampaikan, device tersebut mempunyai tubuh plastik, dibekali sebuah layar, unit prosesor bertenaga dan kamera eksternal. Pertanyaannya; dari fungsi gaming, hiburan multimedia, dan edukasi, kira-kira pendekatan apa yang diusung Google?

Produsen memiliki rencana untuk menggunakan chip besutan startup Movidius. Salah satu fiturnya adalah pemanfaatan kamera buat melacak gerakan kepala pengguna. Metode ini berbeda dari Rift, yang harus tersambung ke PC, dan memerlukan kamera terpisal. Dalam pernyataan tertulis, Movidius mengaku mereka pernah bekerja sama dengan berbagai perusahaan virtual maupun augmented reality, namun menolak memberikan informasi terkait berita ini.

Belum ada kejelasan tentang kapan Google akan mengenalkan atau meluncurkan headset VR anyar itu. Satu informan bilang, device segera diungkap tahun ini; sedangkan dua narasumber menyatakan bahwa perangkat masih berada di tahap awal pengembangan dan Google bisa saja memutuskan untuk tidak mengumumkannya sama sekali.

Di bulan lalu, Alphabet menunjuk Clay Bavor sebagai kepala pengembangan virtual reality, dan ia sempat bilang akan menyingkap kabar terbaru di tahun ini.

Via Maximum PC.

HP Sprout Pro Bermisi Mengubah Ruang Kelas Menjadi Wahana Kolaborasi Digital

Masih ingat dengan HP Sprout, komputer all-in-one unik yang menyatukan kemampuan layar sentuh, kontrol gesture, proyektor dan kamera 3D? Sekitar setahun lebih berselang, HP rupanya siap meluncurkan versi baru dari PC unik tersebut, HP Sprout Pro.

Secara garis besar, Sprout Pro tidak jauh berbeda ketimbang pendahulunya. Iya masih mengemas layar sentuh full-HD 23 inci beserta sebuah proyektor di bagian atas yang dapat menampilkan layar kedua pada komponen Touch Mat di bawahnya, tidak ketinggalan pula sebuah kamera Intel RealSense yang mempunyai kemampuan memindai objek secara tiga dimensi.

Perubahan terbesar Sprout Pro terletak pada jeroannya, yang kini mengusung prosesor Intel Core i7-6700 generasi terbaru beserta RAM DDR4 berkapasitas 8 atau 16 GB dan SSD hybrid 1 TB. Kartu grafis opsionalnya juga telah di-upgrade menjadi Nvidia GeForce GT 945A. Tentu saja, Sprout Pro kini sudah menjalankan sistem operasi Windows 10.

HP Sprout Pro

Kendati demikian, peningkatan spesifikasi saja sepertinya tidak cukup untuk menggambarkan label “Pro” yang melekat di perangkat ini. Kalau sebelumnya Sprout mungkin hanya menarik di mata desainer grafis, Sprout Pro kini lebih diarahkan ke ruang kelas maupun area perkantoran yang mengedepankan aspek kolaborasi. Caranya? Dengan menyematkan sederet software yang dirancang secara spesifik untuk kebutuhan tersebut.

HP telah mengembangkan sederet software untuk Sprout Pro yang diyakini dapat mengubah ruang kelas ataupun ruang rapat menjadi sebuah workspace digital sekaligus fisik. Saat sedang rapat bulanan misalnya, pengguna bisa memindai dokumen dengan kamera Sprout Pro, lalu menampilkannya di layar kedua dan membuat coretan-coretan di atasnya selagi semua itu dibagikan melalui Skype.

HP Sprout Pro

Di ruang kelas, siswa bisa mengasah kreativitasnya dengan memanfaatkan kemampuan memindai 3D Sprout Pro, dimana mereka dapat memanipulasi hasil scan digitalnya sesuka hati, menambahkan elemen-elemen baru jika dibutuhkan.

HP Sprout Pro rencananya akan mulai dipasarkan pada bulan Februari mendatang. Banderol harganya $2.199, cukup mahal mengingat ia memang tidak ditujukan untuk kebutuhan perorangan.

Sumber: Digital Trends.

Console IndieGo Dirancang Untuk Jalankan Semua Game Retro

Berkat dorongan faktor nostalgia dan kesuksesan bundel kompilasi permainan di era console generasi keenam dan ketujuh, retrogaming kembali memperoleh perhatian. Sejumlah developer mencoba meramu karya digital dengan gaya klasik, sedangkan tim lain malah fokus pada penciptaan hardware pendukungnya. Ares Computer masuk dalam kategori kedua.

Kita sudah melihat beberapa mesin gaming retro dengan penyajian unik contohnya The Polycade dan Tiny Arcade, namun developer dari Jerman itu mengambil pendekatan lebih praktis, layaknya penyuguhan console modern. Lewat Kickstarter, Ares memperkenalkan IndieGo, sebuah platform permainan all-in-one buat menjalankan judul-judul lawas. Produk diklaim memberikan kita akses ke ribuan game tua, ditenagai penerus OS Commodore Amiga.

IndieGo 03

IndieGo hadir dalam wujud balok, hampir menyerupai komputer mungil apalagi dengan case mini-ITX-nya. Komponen terpenting IndieGo ialah DVD-RW build-in, digunakan untuk mengoperasikan game-game Amiga CD32, Sony PlayStation, Sega Saturn, Sega CD, TurboGrafx, SNES (Super Famicom), dan Sega Genesis (Mega Drive). Sejumlah permainan memerlukan file ROM tambahan, tetapi proses instalasinya sangat mudah.

Console spesialis game klasik ini memanfaatkan board Raspberry Pi 2 (atau Ordroid C1/XU4) sebagai jantungnya, ditopang RAM 1/2GB dan flash memory 32GB. Ia dilengkapi reader SD card, sepasang port USB, dan kompatibilitas USB joypad. DVD-RW ditugaskan buat menangani permainan-permainan PC, PlayStation dan Amiga CD32. Ares Computer menegaskan, IndieGo mereka tidak sama seperti console retro sejenis, yang pada dasarnya hanya menyodorkan Raspberry dengan RetroPie.

IndieGo 02

Elemen andalan yang tidak kalah krusial dari IndieGo adalah IndieGo OS. Ia diracik berbasis EmulationStation, Kodi, Aeros, AMC, EmuLA dan IndieGo Marketplace. Platform dirancang secara terbuka sehingga Anda bebas melakukan modifikasi. Di sana, Ares turut menyertakan game-game shareware pre-installed, antara lain Doom, Quake, Duke Nukem, dan Whacky Wheels, serta versi full Jim Power. Sisanya bisa diakses lewat app store.

Tentu retrogaming tidak akan lengkap tanpa dukungan aksesori kendali, dan Ares tidak lupa membundel IndieGo bersama gamepad mirip DualShock dan Super Nintendo (tanpa merek). Developer juga menyediakan adapter tambahan, jika Anda kebetulan mempunyai gamepad SNES atau Mega Drive yang masih berfungsi.

Ares Computer kabarnya hanya memproduksi IndieGo dalam skala kecil, dan tidak mempunyai rencana untuk melangsungkan kampanye kedua. Jadi jika Anda tertarik, sebaiknya segera pesan Indie Go sekarang di Kickstarter. Bundel console-OS dijajakan mulai dari ‎€ 150 atau sekitar US$ 163.

MSI Perkenalkan PC Gaming AiO Bertenaga GPU Desktop, 27XT

Ada satu tren yang tampak menonjol di ajang CES tahun ini: PC all-in-one gaming bersenjata GPU desktop. Beberapa waktu lalu, Origin Omni membuat banyak orang berdecak kagum dengan komponen high-end dan layar curved beresolusi tinggi. Tak mau ketinggalan dari rival asal Amerika itu, MSI juga memperkenalkan iterasi baru dari produk AiO gaming mereka.

Micro-Star International mengumumkan PC all-in-one gaming pertama mereka yang ditenagai kartu grafis desktop, diberi nama MSI Gaming 27XT. Tentu saja penyingkapan produk ini bukan sekedar langkah ‘ikut-ikutan’, sang produsen Taiwan meramunya dengan pendekatan berbeda. Ketika Omni menyatukan rangkaian hardware – termasuk sistem pendingin – ke layar; MSI memisahkan kartu grafis dari tubuh utama.

Dengan cara ini, pengguna tidak perlu membuka seluruh panel untuk mengakses GPU. Menurut MSI, rancangan tersebut merupakan jalan keluar dari kendala terbesar pada PC jenis all-in-one. Tapi bagaimana soal kompatibilitasnya? 27XT mendukung tipe-tipe kartu grafis berukuran ‘normal’, termasuk varian papan atas seperti Nvidia GTX Titan atau GTX 980Ti, menyediakan tenaga maksimal 330-watt.

MSI 27XT 03

MSI tidak mencoba membuat 27XT agar terlihat ramping, tapi desain yang diusungnya memang unik. PC all-in-one tersebut seolah-olah mengenakan tas. Dari depan, wujudnya hampir identik dengan AiO seri gaming mereka: frame hitam, garis merah di bawah layar, logo naga di tengah speaker, serta struktur stand transparan.

Di sisi belakang, modul GPU ditambatkan di area kiri. Warna merah mendominasi lebih dari separuh permukaan modul, dipadu zona hitam di tengah. Melalui bagian transparan, Anda bisa melihat kartu grafis bekerja. Di sebelah kanan, terdapat konektivitas fisik berupa port HDMI, USB 3.0 dan 2.0, serta port LAN.

MSI 27XT 02

Untuk resolusi display, MSI menyediakan sejumlah opsi konfigurasi. Anda dapat memilih panel full-HD 1920×1080 atau QHD 2560×1440 dengan refresh rate 144Hz, sampai tipe UHD 3840×2160 (4K) 60Hz. Angka 27 pada nama modelnya mengacu pada ukuran layar, yaitu sebesar 27-inci. Di website, MSI cuma bilang bahwa gaming PC all-in-one ini dipersenjatai ‘komponen dan teknologi high-end‘, namun belum menjabarkan spesifikasinya lebih rinci.

Dari laporan Tom’s Hardware, MSI Gaming 27XT memanfaatkan setup RAID 0 dengan dua buah SSD, sehingga kecepatan akses ke penyimpanan mencapai 3,3GB per detik. Fitur-fitur khas MSI lain juga hadir di sana, misalnya Nahimic Audio Enhancer dan networking Killer LAN.

Soal harga dan ketersediaan, MSI sama sekali belum mengungkapnya.

Via Tom’s Hardware & MSI.com.

Berlayar Curved, Origin PC Omni Ialah Gaming All-in-One Customizable Terkuat di Bumi

Beberapa produsen telah mencobanya, namun konsumen tampaknya tak begitu antusias pada konsep PC all-in-one spesialis gaming. Tingkat harga umumnya semahal notebook gaming, minus mobilitas. Upgrade dan bongkar-pasang di varian AiO juga tidak seleluasa di PC desktop tower biasa. Tapi hal ini malah jadi alasan bagi Origin PC untuk meracik satu produk canggih baru.

Di momentum CES 2016, tim pencipta perangkat gaming khusus kalangan antusias asal Miami itu memperkenalkan Origin Omni. Di website, mereka mendeskripsikannya sebagai PC all-in-one customizable berperforma paling kuat di dunia. Ia merupakan ‘rumah’ bagi hardware-hardware top-end, namun menariknya, Omni tampil jauh lebih ramping dari asumsi kita – apalagi jika dibandingkan komputer sekelasnya.

Origin PC Omni

Keunikan di sisi penampilan dapat langsung dilihat. Omni mengusung layar wide 21:9 melengkung berukuran 34-inci dengan resolusi QHD 3440×1440. Komponen-komponen diletakkan di sisi belakang panel, disusun sedemikian rupa agar meminimalisir ketebalan. Origin PC memanfaatkan chassis off-the-shelf third-party, kemudian meng-kustomisasinya. Hasilnya adalah produk yang sangat unik.

Ketika PC all-in-one gaming umumnya dipersenjatai kartu grafis level GTX 960 atau tipe mobile, Anda dipersilakan mencantumkan GPU Nvidia GeForce GTX 980 Ti, GTX Titan X atau kartu grafis Quadro di Omni. Buat menyamai kinerja di segi visual, Origin Omni turut mendukung prosesor Intel Core i7 5960X atau XEON E5-2699 v3. RAM bisa ditambahkan sampai 32GB.

Origin PC Omni 03

Omni menggunakan platform jenis Mini-ITX yang dapat mudah di-upgrade. Lalu untuk menjaga jeroan-jeroan berharga ini tetap sejuk, produsen tak lupa menyiapkan sistem pendingin berbasis cairan Origin Frostbyte.

Dihadirkan pertama kali buat konsumen umum lewat TV, display curved awalnya dimaksudkan untuk mendongkrak tingkat immersion dan sensasi kedalaman. Dengannya, kontras jadi lebih baik dan field of view lebih lebar. Tapi menariknya, aspek-aspek unggulan tersebut bisa lebih dirasakan di layar berukuran kecil – apalagi posisi Anda ke panel lebih dekat dan tak banyak berubah.

Origin PC Omni 02

Omni tidak dipamerkan sendirian. Origin PC juga mengungkap PC desktop berukuran kecil bernama Chronos. Komputer berdimensi 292x349x101mm itu dapat menampung komposisi hardware yang menyerupai Omni, termasuk sistem liquid cooling dan empat SSD.

Origin PC belum memberi tahu rincian harga kedua tipe, tapi untuk Omni, CNET memperkirakan berada di kisaran US$ 2.000 ke atas.

Via Engadget. Sumber: Origin PC.

Dibekali Layar 4K, Asus Zen AiO Pro Sangat Anggun Sekaligus Gahar

Lini Asus ZenBook selama ini cukup dikenal akan desainnya yang premium, menimbulkan kesan bahwa seakan-akan laptop tersebut adalah sebuah MacBook yang menjalankan OS Windows. Kini, pandangan semacam itu lanjut beralih ke ranah PC AiO (All-in-One).

Dijuluki Asus Zen AiO Pro, perangkat ini bisa kita anggap sebagai sebuah iMac yang ditenagai oleh OS Windows 10. Desainnya tampak sangat menawan meski tidak benar-benar mendompleng iMac. Melengkapi rangka aluminium unibody-nya adalah motif yang sudah menjadi ciri khas lini ZenBook selama ini.

Menoleh ke bagian depannya, Anda akan disambut oleh layar sentuh 23,8 inci beresolusi 4K – tersedia pula varian 1080p. Layar ini didukung teknologi IPS untuk memantapkan viewing angle, plus kemampuan mereproduksi warna yang diklaim sangat akurat – sRGB mencapai angka 100 persen.

Asus Zen AiO Pro

Untuk menggerakkan jutaan pixel ini, tentunya dibutuhkan spesifikasi yang cukup mumpuni. Di sini varian termahal dari Asus Zen AiO Pro ditenagai oleh prosesor Intel Core i7 generasi keenam, GPU Nvidia GeForce GTX 960M, RAM 32 GB DDR4, dan SSD 512 GB yang menancap di slot PCI-express untuk mendapat dongkrakan kecepatan sebesar 4x lipat dari biasanya.

Pemilihan komponen seperti di atas ini jelas membuka potensi Asus Zen AiO Pro sebagai perangkat gaming. Meski masih ada perangkat lain yang jauh lebih ideal, paling tidak AiO Pro bisa menjalankan game seperti Counter-Strike: Global Offensive maupun League of Legends dalam resolusi 4K. Game yang super-berat seperti Grand Theft Auto V pun diyakini masih bisa berjalan mulus dalam resolusi 1080p.

Pengalaman gaming juga akan kian sempurna dengan hadirnya 6 buah speaker berkonfigurasi stereo. Daya yang dihasilkan secara total mencapai 16 watt, sehingga bass yang dihasilkan tidak kalah dari speaker terpisah.

Asus Zen AiO Pro

Soal konektivitas, Asus Zen AiO Pro tidak segan mengemas sederet port sekaligus. Di antaranya ada 2 x HDMI-out, 1x USB 2.0, 4x USB 3.0, dan tentu saja, sebuah port USB-C untuk memenuhi standar terbaru. Di saat yang sama, perangkat ini juga ditenagai oleh webcam berteknologi Intel RealSense, yang berarti ia bisa mengaktifkan fitur Windows Hello, dimana Anda bisa masuk ke Windows hanya dengan menatap layar PC saja.

Cantik luar-dalam, Asus Zen AiO Pro tentu saja dibanderol tidak murah. Varian terendahnya yang mengemas layar 1080p non-sentuh akan dipasarkan mulai $999, sedangkan yang tertinggi mencapai angka $1.899. Asus bahkan telah menyiapkan artikel khusus untuk memandu konsumen dalam memilih konfigurasi Asus Zen AiO Pro yang tepat buat masing-masing.

Sumber: Asus.

Nextbook Flexx 9 Ialah Tablet Windows 10 Hybrid Dengan Rasa Netbook

Netbook kehilangan cengkraman di kala gencarnya invasi tablet. Lalu produsen besar berhenti memasarkan device tersebut karena perannya tergantikan oleh Chromebook. Setelah masa itu, kita menyaksikan kemunculan bermacam-macam tablet hybrid. Tapi penasarankah Anda apa jadinya jika konsep ekonomis di netbook diusung oleh tablet Windows all-in-one? Continue reading Nextbook Flexx 9 Ialah Tablet Windows 10 Hybrid Dengan Rasa Netbook

Instamic Diklaim Sebagai GoPro-nya Microphone?

Setelah menyiapkan kamera, faktor krusial lain yang harus Anda pikirkan dalam pembuatan video adalah penyediaan microphone. Untuk spesifikasi tertentu, harganya cukup mahal, belum lagi pemakaiannya kurang fleksibel karena berat dan memakan tempat. Lewat device bernama Instamic, seorang inventor bernama Michele Baggio mencoba memberi solusi. Continue reading Instamic Diklaim Sebagai GoPro-nya Microphone?