KoinWorks Secures Series B Funding of Rp 170 Billion

After receiving Series A funding worth of Rp230 billion led by Mandiri Capital Indonesia (MCI) and follow-on funding for Series A+ from Quona Capital with undisclosed value, peer-to-peer lending platform Koinworks has received Series B funding worth of $16.5 million (around Rp170 billion) led by EV Growth and Quona Capital and other investors.

The funding is to build up team and partnership, also the technology and development system to provide financial services throughout Indonesia in one platform.

KoinWorks claims to have more than 60% lenders in their platform are millennials, and 70% of those said that KoinWorks as their first investment instrument, has distributed loan of Rp150 billion per month. This is the biggest number to distribute for business players in fashion, electronics, accessories, and cosmetics.

“During the last three years, we’ve been distributed productive loan to hundred of thousands SMEs in Indonesia. The significant growth is also supported by the increasing public awareness on how important to have an investment as soon as possible,” KoinWorks’ Co-Founder and CEO, Benedicto Haryono said.

Focus to support SME

Was founded in 2016 by Benedicto Haryono and Willy Arifin, KoinWorks has been connecting borrowers and lenders online through one platform by providing financial services for SME with limited access to banking (unbanked or underbanked)

Using machine learning, KoinWorks allows borrowers to access a loan with low interest, and in the meantime, lenders can receive the payment with profitable interest. Products offered including business development loan through KoinBisnis and education through KoinPintar.

“The gap between access and convenience of the investment and loan products has made KoinWorks as a unique fintech [service] in Indonesia,” Willson Cuaca, Partner EV Growth, a partnership of East Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), and Yahoo Japan (YJ) Capital Inc.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks Kantongi Pendanaan Seri B Senilai Rp170 Miliar

Setelah sebelumnya mendapatkan pendanaan seri A senilai Rp230 miliar yang dipimpin Mandiri Capital Indonesia (MCI) dan pendanaan lanjutan untuk tahap seri A+ dari Quona Capital dengan nominal yang tidak disebutkan, platform peer-to-peer lending Koinworks tahun ini mendapatkan pendanaan Seri B senilai S$16,5 juta (sekitar Rp 170 miliar) yang dipimpin EV Growth dan Quona Capital bersama investor lainnya.

Pendanaan ini akan digunakan KoinWorks untuk memperkuat tim dan kemitraan dan pengembangan sistem dan teknologi untuk menyediakan layanan finansial di seluruh Indonesia di satu platform.

KoinWorks yang mengklaim memiliki lebih dari 60% pendana di platform merupakan generasi milenial, dan 70% di antaranya mengatakan bahwa KoinWorks adalah instrumen investasi pertama mereka, telah menyalurkan pinjaman Rp150 miliar setiap bulannya. Pinjaman ini paling banyak disalurkan ke pelaku usaha fesyen, elektronik, aksesoris, dan komestik.

“Selama tiga tahun terakhir, kami telah menyalurkan pinjaman produktif kepada ratusan ribu UKM di Indonesia. Pertumbuhan yang sangat signifikan ini juga didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki investasi sejak dini,” kata Co-founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono.

Fokus bantu UKM

Didirikan pada tahun 2016 oleh Benedicto Haryono dan Willy Arifin, Koinworks mempertemukan peminjam dan pendana secara daring melalui satu platform dengan menyediakan akses layanan keuangan ke UKM yang memiliki keterbatasan akses perbankan (unbanked atau underbanked).

Memanfaatkan machine learning, KoinWorks memungkinkan peminjam mengakses pinjaman dengan bunga rendah, dengan di saat yang bersamaan pendana juga menerima nilai pengembalian dengan bunga yang menguntungkan. Produk yang ditawarkan termasuk pinjaman pengembangan usaha melalui KoinBisnis dan pendidikan melalui KoinPintar.

“Adanya kesenjangan antara akses dan kenyamanan dalam produk investasi dan pinjaman membuat KoinWorks menjadi [layanan] fintech yang sangat unik di Indonesia,” kata Willson Cuaca, Partner EV Growth, yang merupakan hasil kerja sama East Ventures, Sinar Mas Digital Ventures (SMDV), dan Yahoo Japan (YJ) Capital Inc.

Saat ini KoinWorks masih menyasar segmen pasar UKM, termasuk di dalamnya penjual online yang memanfaatkan media sosial sebagai media promosi mereka.

“KoinWorks bersama dengan Quona mewujudkan misi inklusi finansial yang menghasilkan dampak positif bagi perkembangan bisnis UKM di Indonesia sebagai hasil dari komitmen perusahaan pembiayaan yang bertangggung jawab,” kata Ganesh Rengaswamy, Co-Founder dan Partner Quona Capital.

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks to Make Acquisition of Software Developer for Yogyakarta’s R&D

KoinWorks announces acquisition plan of software development house in Yogyakarta as the research and development center and advanced features. The company name is still undisclosed, but the deal is on.

KoinWorks’ Co-Founder and CEO, Benedicto Haryono said this step is part of the company’s great investment after receiving Series A+ from Quona Capital earlier this year.

“We’ll making a great investment this year, to expand business we need to add activity scope. The back end system will be stronger, automation for efficiency, and have a good control. The UI/UX is to be redesigned,” he said on Wed (3/27).

All activities to support the company in achieving this year’s target at Rp2.2 trillion. In the beginning, KoinWorks is considered conservative due to the p2p lending is kind of new in Indonesia.

The total accumulative distribution in KoinWorks since October 2016 to March 2019 reaching Rp900 billion with NPL 0.44%. Benedicto said the company has distributed around Rp150 billion per month in average.

“In terms of business, we grow around 15%-30%. More than 90% are from Koin Bisnis. Koin Pintar contribution is quite low.”

Koin Bisnis is KoinWorks’ main product for productive loan to SME players with online shop, employees, supply chain, and business loan. It starts from Rp5 million to Rp2 billion. The interest is adjustable to the scoring based on its risk. It starts from 9%-20% per year.

In order to expand Koin Bisnis, the company is testing the loan distribution for tourism industry. Currently, KoinWorks is filtering SME players engaged in tourism accommodation. Other segments will be sorted based on its compatibility with the company.

“We’re inspired by the support of Our President, Jokowi. The tourism industry has a wide segment, not only flight, hotel, or recreation. We’re still on probation for SME players engaged in accommodation around Java.”

Another product of KoinWorks is Koin Pintar (for Academic purposes) and Koin Sehat. Benedicto said, within a certain period, Koin Sehat is yet to develop further because the potential hasn’t visible.

“It’s not terminated, but we decide it not to enter the market. It because we want to see the business potential and to focus on developing it.”

KoinWorks has six thousand borrowers, around 50%-60% are active users. Total investors have reached 120 thousand including five financial institution borrowers, local and global.

“The target is to acquire 500 thousand investors joining KoinWorks. In addition, total institutions are to increase for re-balancing. It’s not about target, no matter the number, there must be value for both parties,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks Segera Akuisisi Pengembang Piranti Lunak untuk R&D di Yogyakarta

KoinWorks mengumumkan rencana akuisisi software development house di Yogyakarta sebagai pusat research and development (R&D) dan pengembangan lebih lanjut fitur-fitur yang sudah ada. Tidak disebutkan nama perusahaan tersebut, namun dipastikan sudah tahap deal.

Co-Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono menjelaskan langkah ini adalah bagian investasi besar-besaran perusahaan pasca perolehan pendanaan seri A+ dari Quona Capital awal tahun ini.

“Tahun ini kita akan investasi besar-besaran, mau perluas ekspansi bisnis makanya perlu tambah scope aktivitas. Sistem back end mau diperkuat, lebih diotomasi sehingga bisa lebih efisien dan punya kontrol yang bagus. Aplikasi mau di-redesign UI/UX-nya,” ujar Benedicto, Rabu (27/3).

Seluruh aktivitas baru ini diharapkan mendukung perusahaan untuk menembus target penyaluran dana sepanjang tahun ini di angka Rp2,2 triliun. Di awal operasinya, KoinWorks tergolong cukup konservatif karena industri p2p lending masih terbilang baru di Indonesia.

Total penyaluran secara akumulatif di KoinWorks sejak Oktober 2016 sampai Maret 2019 mencapai Rp900 miliar dengan NPL 0,44%. Benedicto menyebut secara rerata perusahaan menyalurkan sekitar Rp150 miliar per bulannya.

“Per bulannya secara bisnis keseluruhan kita tumbuh 15%-30%. Lebih dari 90% dikontribusikan dari penyaluran Koin Bisnis. Untuk Koin Pintar masih cukup kecil.”

Koin Bisnis adalah produk utama KoinWorks yang bersifat pinjaman produktif untuk pelaku UKM yang punya toko online, karyawan, supply chain, dan pinjaman bisnis. Nominalnya mulai dari Rp5 juta sampai Rp2 miliar. Suku bunga disesuaikan dengan skor yang diukur berdasarkan tingkat risikonya. Kisarannya dimulai dari 9%-20% per tahun.

Dalam rangka perluas bisnis Koin Bisnis, perusahaan sedang menguji coba penyaluran pinjaman untuk industri pariwisata. Saat ini, KoinWorks memilih pelaku UKM yang bergerak di bidang akomodasi pariwisata. Segmen usaha lainnya akan diseleksi terlebih dahulu karena belum tentu cocok dengan preferensi perusahaan.

“Kami terinspirasi dari dorongan Pak Presiden Jokowi. Industri pariwisata ini luas segmennya, enggak hanya soal penerbangan, hotel, atau rekreasi saja. Kami masih uji coba segmen ini untuk pelaku UKM yang bergerak di akomodasi yang ada di Jawa.”

Produk lainnya yang dimiliki KoinWorks ada Koin Pintar (untuk pendidikan) dan Koin Sehat. Menurut Benedicto, untuk rentang waktu tertentu, Koin Sehat belum akan dikembangkan lebih lanjut karena dianggap kurang memiliki potensi yang signifikan ke depannya.

“Bukan ditutup, tapi kita memutuskan untuk enggak dipasarkan. Keputusannya karena kami lihat potensi bisnis yang besarnya di mana, lalu pusatkan resource kita untuk dikembangkan.”

KoinWorks memiliki enam ribu peminjam, sekitar 50%-60% di antaranya adalah peminjam aktif. Jumlah pemberi dana kini mencapai 120 ribu orang dan terdapat lima peminjam institusi keuangan, baik dari dalam dan luar negeri.

“Targetnya tahun ini kami mau ada 500 ribu pemberi dana bergabung di KoinWorks. Di samping itu jumlah institusinya mau ditambah karena yang terpenting adalah re-balancing. Enggak targetin juga ada mau ada berapa yang penting harus ada value buat kedua belah pihak,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

KoinWorks Dapatkan Pendanaan Lanjutan dari Quona Capital

Platform responsible p2p lending KoinWorks hari ini (07/1) mengumumkan perolehan pendanaan lanjutan untuk tahap seri A+ dari Quona Capital dengan nominal yang tidak disebutkan. Dari rilis yang diterbitkan, pendanaan ini diperoleh pasca KoinWorks berhasil membukukan 100 ribu pendana di platformnya.

Pihak Quona Capital menyampaikan, capaian tersebut dinilai membuat KoinWorks menjadi platform reponsible lending pertama dan terbesar di Indonesia. Potensinya juga dianggap besar, karena memberikan akses keuangan kepada masyarakat, khususnya untuk menciptakan keuangan yang inklusif.

Pendanaan ini menjadi lanjutan dari seri A yang sebelumnya didapat KoinWorks dari Mandiri Capital Indonesia (MCI), Gunung Sewu dan Convergence Venture. Kala itu nilai investasi yang diberikan mencapai 230 miliar Rupiah.

“Kami senang dapat berkolaborasi dengan Quona Capital sebagai salah satu investor KoinWorks. Quona Capital merupakan venture capital berbasis internasional yang fokus pada fintech yang memecahkan masalah sebenarnya yang ada di masyarakat untuk menciptakan keuangan yang inklusif,” sambut Co-Founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono.

Sebelumnya KoinWorks juga telah bekerja sama dengan beberapa institusi untuk memperluas penyaluran kredit. Misalnya dengan Bank Mandiri, pihaknya bekerja sama membantu penyaluran kredit untuk UMKM. Baru-baru ini KoinWorks juga bekerja sama dengan Quipper untuk memberikan kredit pembiayaan pendidikan.

Fintech lending membawa dinamika industri yang cukup terasa akhir-akhir ini di Indonesia. Berbagai capaian, regulasi, hingga isu di masyarakat terus menghiasi pemberitaan di sektor keuangan. Secara khusus dalam “Fintech Report 2018“, DailySocial merangkum perkembangan industri fintech di Indonesia selama tahun 2018.

Dari data yang berhasil dihimpun, hingga September 2018 dana pinjaman yang diberikan platform p2p lending di Indonesia sudah mencapai 13,8 triliun rupiah. Dalam laporan juga disampaikan, per tahun 2018 ada 14 pendanaan untuk startup fintech yang diberitakan, lebih dari separo didapatkan oleh startup yang bergerak di fintech lending.

Application Information Will Show Up Here

Bank Mandiri Utilizes KoinWorks and Amartha System for SME Credit Distribution

Bank Mandiri is officially partnering with Amartha and KoinWorks for the use of borrowers profiling to receive SME’s credit in order to avoid the potential NPL in the future. It’s also Bank Mandiri’s attempt to improve the performance of productive credit distribution.

Amartha and KoinWorks will refer SME partners suitable with Bank Mandiri’s criteria. Amartha will be focused on giving recommendations from conventional SMEs while KoinWorks focused on online sellers.

Furthermore, Bank Mandiri will determine which SME partners can obtain the credit facility. The selection by Amartha and KoinWorks is expected to help Bank Mandiri to minimize NPL in the future.

Donsuwan Simatupang, Bank Mandiri’s Retail Banking Director, said the synergy between conventional banking and fintech company is very strategic in giving payment access to all SMEs for the better development.

“Bank Mandiri will use the synergy with Amartha and KoinWorks to secure the payment penetration to the unreachable or unbanked enterprises due to business structure and cash flows which haven’t meet the conventional bank standard,” he said, Mon (8/27).

He added, by using both companies recommendation, they assure to reach a broader range of SMEs. It can also accommodate the limit of SME partners. As of July 2018, Bank Mandiri’s productive micro-credit distribution has reached IDR 35 trillion while SME loans reached IDR 52 trillion.

Aria Widyanto, Amartha’s Director, and Benedicto Haryono, KoinWorks Co-Founder & CEO, also participated in the occasion, said that Bank Mandiri could be an additional financing capacity for potential borrowers in the future SME segment.

“Bank Mandiri is expected to be the institutional investor which capable to expand seed funding for online SMEs rising in Indonesia’s economy,” Haryono added.

Both Amartha and KoinWorks have joined portfolio of Mandiri Capital Indonesia (MCI), Bank Mandiri’s investment arm. KoinWorks recently announced IDR 230 billion Series A funding led by MCI. Amartha, on the other hand, has already received a Series A funding worth over IDR 40 billion which was also led by MCI last year.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bank Mandiri Manfaatkan Sistem Amartha dan KoinWorks Untuk Penyaluran Kredit UMKM

Bank Mandiri meresmikan kerja sama dengan Amartha dan KoinWorks untuk pemanfaatan profiling calon debitur potensial yang bisa menerima kredit UMKM, demi mencegah potensi terjadinya NPL di kemudian hari. Hal ini sekaligus jadi upaya Bank Mandiri dalam meningkatkan kinerja penyaluran kredit produktif dan UKM.

Amartha dan KoinWorks akan mereferensikan mitra UMKM yang yang sesuai dengan kriteria Bank Mandiri. Amartha akan fokus memberikan rekomendasi nasabah dari kalangan UMKM konvensional, sementara KoinWorks khusus untuk penjual online.

Selanjutnya, Bank Mandiri akan menentukan mitra UMKM mana yang dapat memperoleh fasilitas kredit. Seleksi Amartha dan KoinWorks diharapkan dapat membantu Bank Mandiri meminimalisir peluang terjadinya NPL di kemudian hari.

Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan sinergi perbankan konvensional dan perusahaan fintech sangat strategis untuk memberikan akses pembiayaan ke pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah agar mereka mampu berkembang.

“Bank Mandiri akan memanfaatkan sinergi dengan Amartha dan KoinWorks untuk memperkuat penetrasi pembiayaan hingga ke kelompok-kelompok usaha yang masih belum bisa dijangkau atau unbanked karena struktur usaha dan arus kas yang masih belum memenuhi syarat bank konvensional,” terangnya, Senin (27/8).

Dengan memanfaatkan rekomendasi dari kedua fintech ini, sambungnya, perseroan memastikan dapat menjangkau rentang nasabah UMKM lebih luas. Sehingga dapat mengakomodasi keterbatasan dari mitra UMKM. Hingga Juli 2018, penyaluran kredit mikro produktif Bank Mandiri telah mencapai Rp35 triliun, sedangkan kredit UKM sebesar Rp52 triliun.

Direktur Amartha Aria Widyanto dan Co-Founder dan CEO KoinWorks Benedicto Haryono yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan Bank Mandiri dapat menjadi tambahan kapasitas pembiayaan yang lebih besar untuk para calon debitur di segmen UMKM ke depannya.

“Bank Mandiri diharapkan dapat menjadi institutional investor yang dapat memperluas pemberian modal kerja bagi UMKM yang berjualan secara online yang semakin primadona dalam perkembangan ekonomi di Indonesia,” pungkas Benedicto.

Baik Amartha dan KoinWorks tergabung sebagai portofolio di Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha khusus investasi Bank Mandiri. KoinWorks baru-baru ini mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai Rp230 miliar yang dipimpin oleh MCI. Sedangkan Amartha, sudah lebih dahulu menerima pendanaan seri A yang juga dipimpin oleh MCI pada tahun lalu dengan nilai lebih dari 40 miliar Rupiah.

KoinWorks Nabbed 230 Billion Rupiah Series A Funding

P2p lending startup KoinWorks receives the Series A funding of IDR 230 billion led by Mandiri Capital Indonesia (MCI). It was also supported by Gunung Sewu and Convergence Venture.

Aside from the equity distribution and additional bonds, this also started the strategic partnership between KoinWorks and Mandiri Group. It’s focused on developing safe and relevant financial facilities for Indonesia’s digital SME market.

Mandiri Group will participate in supervising the development of safe and affordable financial products in KoinWorks. KoinWorks is hoping to strengthen its position as the market leader in p2p lending for SME.

Since officially registered in OJK by 2016, KoinWorks has been supporting digital SMEs development in five main verticals: fashion, electronics, cosmetics, gadget, and food & beverage industries. According to the data, most of the SMEs registered in KoinWorks are under five years operation.

“Most of the SMEs in Indonesia have gone digital, retails are getting decreased. The market potential becomes KoinWorks’ focus. This business goes along with our spirit in improving Indonesia’s financial inclusion,” Benedicto Haryono, KoinWorks’ Co-Founder and CEO, added.

In addition, he also revealed that this funding will be focused on developing technological innovations in each of KoinWorks financial product.

“With the presence of data showing positive prospect from digital SME market, it’s important for them to gain access to an easy and safe financial service. P2p lending concept is very suitable as a leading financial service for their business development,” Eddi Danusaputro, Mandiri Capital Indonesia’s CEO, said.

In terms of funding, Koinworks claims to have controlled most of the p2p retail investor market in Indonesia. Lenders in KoinWorks have access to the filtered investment products, complete with a transparent risk level, loan tenor, and investment interest. All features are there and lenders in Koinworks are expected to be able to make an investment based on data analysis.

“We believe that technology is the key differentiator. Our focus is on technology development and user satisfaction. Along with the increasing number of smartphone users and a combination of affordable investment, it’ll change the behavior. KoinWorks will change the way people invest digitally,” Willy Arifin, KoinWorks’ Co-Founder and Chairman, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

KoinWorks Dapatkan Pendanaan Seri A Senilai 230 Miliar Rupiah

Startup p2p lending KoinWorks hari ini (22/8) mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai Rp230 miliar yang dipimpin oleh Mandiri Capital Indonesia (MCI). Pendanaan tersebut turut didukung oleh Gunung Sewu dan Convergence Venture.

Selain dalam bentuk pembagian ekuitas dan penambahan obligasi, prosesi ini turut memulai kerja sama strategis antara KoinWorks dengan Mandiri Group. Kerja sama difokuskan untuk mengembangkan sarana keuangan yang aman dan relevan bagi pasar UKM digital di Indonesia.

Nantinya Mandiri Group akan turut memberikan supervisi dalam pengembangan produk finansial yang terjangkau dan aman di KoinWorks. Sehingga diharapkan KoinWorks mampu menguatkan statusnya sebagai market leader dalam p2p lending di pasar UKM.

Semenjak resmi terdaftar di OJK pada tahun 2016, KoinWorks telah mendukung perkembangan UKM digital yang beroperasi di lima vertikal utama yaitu: industri fashion, elektronik, kosmetik, gadget dan food & beverage. Dari data yang ada terungkap, sebagian besar UKM digital yang terdaftar sebagai peminjam di KoinWorks berusia di bawah 5 tahun operasional.

“Sebagian besar UKM di Indonesia sudah go-digital, kehadiran toko fisik dari brand lokal pun mulai berkurang. Potensi pasar inilah yang menjadi fokus dari KoinWorks. Geliat bisnis ini selaras dengan semangat kami untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” sambut Co-Founder & CEO KoinWorks, Benedicto Haryono.

Selain itu Benedicto juga mengungkapkan, pendanaan seri A ini akan difokuskan untuk mengembangkan inovasi teknologi di setiap produk finansial Koinworks.

“Dengan hadirnya data yang menunjukkan prospek positif dari pasar UKM digital, penting bagi mereka untuk mampu meraih akses terhadap jasa finansial yang aman dan mudah. Konsep p2p lending sangat cocok untuk menjadi jasa finansial unggulan bagi pengembangan bisnis mereka,” ujar CEO Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro.

Dari segi pendana, hingga saat ini, KoinWorks mengklaim telah menguasai sebagian besar pasar investor ritel p2p di Indonesia. Pendana di KoinWorks memiliki akses terhadap produk investasi yang telah tersaring, lengkap dengan tingkat risiko yang transparan, tenor pinjaman dan bunga investasi. Seluruh fitur ini hadir dan diharapkan agar pendana di KoinWorks mampu melakukan investasi yang berlandaskan analisis data.

“Kami percaya bahwa teknologi merupakan the key differentiator. Fokus kami terletak di pengembangan teknologi serta kepuasan pengguna. Seiring dengan semakin banyaknya pengguna smartphone serta kombinasi investasi yang terjangkau, akan mengubah behaviour. KoinWorks akan mengubah cara orang berinvestasi secara digital,” ujar Co-Founder & Chairman KoinWorks, Willy Arifin.

Gadjian Gandeng KoinWorks untuk Pinjaman Karyawan

Platform penggajian Gadjian mengumumkan kolaborasi bisnis dengan p2p lending KoinWorks untuk pasarkan pinjaman karyawan guna memberikan nilai tambahan bagi klien perusahaan Gadjian untuk para karyawannya. Kolaborasi ini hadir dalam modul Benefide yang dikeluarkan secara perdana oleh Gadjian.

“Benefide ini kami luncurkan dengan mitra perdana dimulai dari KoinWorks. Jadi dalam Benefide ini ada nilai tambah yang bisa perusahaan berikan kepada karyawannya, selain memberi gaji saja,” tutur CEO dan Co-Founder Gadjian Afia R Fitriati, Kamis (3/5).

Menurut Afia, pinjaman karyawan adalah alat retensi yang bisa dimanfaatkan perusahaan agar karyawan tetap bisa fokus bekerja tanpa perhatiannya terganggu saat ada kebutuhan uang tiba-tiba. Bagi perusahaan mengeluarkan kasbon itu adalah beban tersendiri karena tidak termasuk anggaran inti.

“Tapi dengan kolaborasi ini perusahaan tetap memberikan benefit kepada karyawannya tanpa membebani keuangan perusahaan.”

Pihaknya mengaku akan terus menambah benefit lainnya untuk para klien dalam modul Benefide. Seluruh benefit ini diharapkan akan memberikan daya tarik tersendiri buat para klien Gadjian, sekaligus upaya menarik klien baru.

Terhitung saat ini Gadjian telah memiliki klien sekitar 300-500 perusahaan dengan total karyawan mencapai 6-10 ribu orang.

Prosedur pengajuan

CEO dan Co-Founder KoinWorks Benedicto Haryono menambahkan untuk proses pengajuan pinjaman ini, sebelumnya tim HRD perlu mengaktifkan fitur pinjaman dalam dashboard-nya. Kemudian mengisi form dan di-submit langsung ke KoinWorks.

Dalam proses tersebut, KoinWorks akan melakukan penilaian sebelum menerbitkan MoU kepada klien. Setelahnya, karyawan dari perusahaan tersebut dapat langsung mengajukan pinjaman lewat dashboard mereka. Proses review akan kembali dilakukan selama satu hari kerja.

“Karyawan yang mau pinjam juga ada persyaratan standar, seperti minimal sudah bekerja enam bulan di perusahaan tersebut, statusnya masih aktif bekerja, berumur minimal 21 tahun dan menyerahkan dokumen KTP, KK, dan mutasi rekening tiga bulan,” terang Benedicto.

Setiap karyawan yang mengajukan pinjaman ke KoinWorks, memiliki keuntungan dapat meminjam dana maksimal 6 kali di atas gaji, bunga 1-1,2% per bulan dengan tenor maksimal 12 bulan, dana pun dapat ditransfer di rekening manapun.

Besaran bunga yang dibayarkan ini, menurut Benedicto, cukup kompetitif apabila meminjam dengan cara yang reguler. Besaran bunga untuk pinjaman usaha berkisar antara 0,75-1,7% per bulan atau 9-20% per tahunnya.

Benedicto optimis perusahaan dapat melayani klien Gadjian seiring upayanya merealisasikan target penyaluran pinjaman hingga Rp1 triliun sampai akhir tahun ini. Hingga akhir April 2018, perusahaan baru merealisasikan penyaluran sekitar Rp170 miliar dengan total 50 ribu pendana.