Induk Perusahaan BookMyShow Terima Pendanaan dari Jungle Ventures

Bigtree Entertainment Singapore Pte. Ltd induk perusahaan BookMyShow SEA mengumumkan perolehan pendanaan dari Jungle Ventures. Dengan pendanaan eksternal pertamanya ini, perusahaan akan melakukan pemindahan kantor pusat ke Singapura dengan alasan untuk memperkuat operasi teknologi dan posisinya di pasar Asia Tenggara.

BookMyShow memasuki Indonesia pada pertengahan 2016, tahun ini mereka melakukan ekspansi ke Singapura dan Malaysia untuk mulai fokus pada pembuatan film dan ekosistem live entertainment di wilayah regional. Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai mitra untuk menggelar pertunjukan langsung, baik itu musik, olahraga, komedi; dan distribusi film.

CEO BookMyShow SEA Kenneth Tan menyambut baik investasi dan dukungan Jungle Ventures, “Bersama dengan investor yang berpengalaman di Jungle Ventures, kami berkomitmen memperkuat kemampuan menghadirkan pengalaman baru yang seluruhnya dilaksanakan dengan standar global,” terang Kenneth.

Hal senada juga disampaikan Managing Partner Jungle Ventures David Gowdey. Menurutnya BookMyShow akan mampu membantu banyak orang untuk menemukan, membeli, dan menikmati acara-acara di seluruh wilayah Asia Tenggara.

“Kebutuhan hiburan, khususnya pertunjukan secara langsung (live event) mengalami pertumbuhan yang kuat di Asia Tenggara. Dengan tim kelas dunia yang mengelola bisnis di Asia Tenggara, BookMyShow akan membantu setiap orang menemukan, membeli, dan menikmati acara di seluruh Asia Tenggara dan Jungle Ventures sangat senang menjadi bagian dari pencapaian ini,” imbuh David.

BookMyShow pertama kali diluncurkan pada tahun 2007. Kini mereka sudah beroperasi di beberapa negara seperti Indonesia, Dubai, Sri Lanka, Malaysia, dan Singapura. Mereka juga telah berevolusi dari platform pembelian tiket menjadi solusi end to end untuk live entertainment.

Application Information Will Show Up Here

Grab and BookMyShow Introduces “Tiket” Service in App

In order to complete the super app ecosystem in the platform, Grab formed up with BookMyShow by launching “Tiket” feature in app. The India-based startup was chosen through Velocity program, Southeast Asia’s startup acceleratot initiated by Grab Ventures.

This collaboration allows Grab’s users can purchase cinema tickets through app based on the merchant list of BookMyShow, including CGV and Cinemaxx.

“We also integrated payment with OVO, for the easier payment process and to help users gain more GrabRewards,” Grab Indonesia’s Executive Director, Ongki Kurniawan said.

Grab plans to develop some services by Tiket, it’ll allow users to purchase tickets for other purposes through this tile.

“We’re having commitment to help startups accelerate their business growth. One is to become our partner while providing new options to all users,” he added.

Focus investment in Indonesia

In a separate interview with Bloomberg Technology, Grab’s Co-Founder, Tan Hooi Ling said, Grab will not only be known as a ride-hailing service and Indonesia to be the main focus in Southeast Asia.

Kurniawan confirmed, in its presentation, Grab plans to invest more this year in the company or startup which is compatible with their ecosystem.

“We plan to invest in six companies from Southeast Asia this year. Following Grab’s plan to add and acquire more companies. One is the partnership with BookMyShow we’ve just launched,” he added.

In addition, Grab plans to focus on healthtech and insurtech. An official partnership has formed with Ping An Good Doctor from China last September. Ping An Good Doctor is an integrated health service with artificial intelligence providing online based health consulting. It’s Ping An Good Doctor’s second time operation in Southeast Asia.

“According to plan,in the second or third quarter of 2019, we’ll launch in-app direct consulting with the doctor. It’s to be developed by implementing artificial intelligence. Therefore, the doctor can answer user’s massive questions immediately,” Kurniawan said.

He also mentioned, the drug delivery is included in the company’s roadmap. Although, it complies with the current regulation related to the e-prescription, Grab is preparing and approaching the relevant regulators.

Safety for users and drivers

Making sure the users enjoy the seamless experience, Grab is to focus on technology development. As to improve safety by placing cctv in some GrabCar and Emergency services for Grab’s users and drivers.

“We also have launched the number masking technology to keep the phone number private while having conversation with drivers. In addition, we’ve launched VoIP, the free call feature,” Kurniawan said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Grab dan BookMyShow Hadirkan Layanan “Tiket” di Dalam Aplikasi

Bertujuan melengkapi ekosistem super app di dalam platform, Grab meresmikan menggandeng BookMyShow dengan meluncurkan fitur “Tiket” di dalam aplikasi. Startup yang berbasis di India ini merupakan startup terpilih dalam program Velocity, akselerator startup Asia Tenggara yang diinisiasi Grab Ventures.

Melalui kemitraan ini, pengguna Grab bisa membeli tiket bioskop langsung melalui aplikasi berdasarkan pilihan bioskop yang telah bekerja sama dengan BookMyShow, termasuk CGV dan Cinemaxx.

“Kami juga telah melakukan integrasi pembayaran melalui OVO untuk pengguna, sehingga bisa memudahkan proses pembayaran sekaligus membantu pengguna mengumpulkan lebih banyak GrabRewards,” kata Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan.

Grab berencana untuk mengembangkan daftar layanan yang ditawarkan melalui menu Tiket, sehingga ke depannya para pengguna dapat membeli tiket untuk acara-acara hiburan lain melalui tile ini.

“Kami ingin berkomitmen untuk membantu startup binaan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Salah satunya adalah menjadi mitra kami sekaligus memberikan pilihan baru kepada pengguna Grab,” kata Ongki.

Fokus investasi di Indonesia

Dalam wawancara terpisah dengan Bloomberg Technology, Co-Founder Grab Tan Hooi Ling menyebutkan, Grab tidak lagi ingin dikenal hanya sekedar layanan ride-hailing dan Indonesia adalah negara Asia Tenggara yang menjadi fokus utama perusahaan.

Hal tersebut ditegaskan Ongki. Dalam presentasinya, Grab tahun ini berencana berinvestasi di lebih banyak perusahaan atau startup yang memiliki bisnis yang sejalan dengan ekosistem yang dimilikinya.

“Kami berencana berinvestasi kepada enam perusahaan di Asia Tenggara tahun ini. Sesuai dengan rencana Grab untuk menambah dan mengakuisisi lebih banyak perusahaan. Salah satunya adalah kemitraan dengan BookMyShow yang baru saja kita resmikan,” kata Ongki.

Selain menambah kemitraan, Grab juga berencana fokus ke healthtech dan insurtech. Salah satu kemitraan yang telah diresmikan adalah dengan Ping An Good Doctor dari Tiongkok pada September lalu. Ping An Good Doctor merupakan layanan kesehatan terintegrasi dengan artificial intelligence yang  menyediakan konsultasi kesehatan berbasis online. Ini pertama kalinya Ping An Good Doctor beroperasi di Asia Tenggara.

“Jika sesuai rencana, di kuartal dua atau tiga tahun 2019 kami akan meluncurkan layanan konsultasi langsung dengan dokter dalam aplikasi. Layanan ini kami perkuat dengan menerapkan teknologi artificial intelligence. Sehingga dalam waktu yang cepat, dokter bisa menjawab pertanyaan dari pengguna dalam jumlah yang besar,” kata Ongki.

Ongki menyebut layanan pesan antar obat ke pengguna termasuk dalam roadmap perusahaan. Meskipun demikian, menyesuaikan peraturan dari regulator terkait pemesanan resep obat secara online (e-precription), Grab masih melakukan persiapan dan pendekatan ke pihak regulator terkait.

Keamanan pengguna dan mitra pengemudi

Untuk memastikan pengguna menikmati pengalaman yang seamless, Grab juga akan fokus kw peningkatan teknologi kepada pengguna. Salah satunya adalah menambah unsur keamanan dengan menempatkan kamera di beberapa GrabCar dan layanan Emergency yang berguna untuk pengguna dan mitra pengemudi Grab.

“Kami juga telah meluncurkan teknologi number masking yang menjaga privasi nomor selular pengguna saat melakukan percakapan dengan mitra pengemudi. Selain itu kami juga telah meluncurkan VoIP, panggilan telepon yang tidak menggunakan pulsa pengguna,” kata Ongki.

Application Information Will Show Up Here

Grab Ventures Velocity Umumkan Peserta Batch Pertama Program Akselerasi Startup Asia Tenggara

Setelah sebelumnya telah membuka pendaftaran untuk batch pertama program Velocity, akselerator startup Asia Tenggara yang diinisiasi Grab Ventures, Grab mengumumkan 5 startup terpilih yang berhak mengikuti program selama 16 minggu.

Tiga di antaranya adalah startup Indonesia atau startup yang memiliki bisnis di Indonesia. Mereka adalah Sejasa, Minutes, dan BookMyShow. BookMyShow sejatinya adalah startup asal India yang melebarkan sayapnya di Indonesia.

Dua startup lainnya adalah Tueetor dan Helpling dari Singapura. Lima startup terpilih akan mendapatkan mitra dan akses secara regional. Grab juga mendukung pertumbuhan startup terpilih dalam bentuk kegiatan pemasaran.

Kepada DailySocial, Head of Grab Ventures Chris Yeo menyebutkan, bersama dengan tim profesional di Grab serta dukungan dari perusahaan swasta dan pemerintah, Grab akan bekerja sama melancarkan program.

“Selain memperluas jaringan, kami juga ingin menghubungkan startup terpilih dengan pemain yang relevan dari jaringan partner kami yang luas agar bisa memberikan kesempatan lebih untuk sukses,” kata Chris.

Grab Ventures Velocity merupakan program pengembangan startup yang didukung ekosistem teknologi di Asia Tenggara. Amazon Web Service (AWS) akan menyediakan beragam manfaat bagi startup yang terpilih melalui paket AWS Activate Portfolio Plus dan technical mentoring terkait keamanan platform, pengembangan startup, dan best practice. MDI Ventures, yang memiliki jaringan di Singapura dan Silicon Valley, akan memberikan keahlian lokal dan akses kepada jaringan mentor mereka.

Program pengembangan Grab Ventures Velocity di Indonesia melengkapi program BEKRAF dan Kominfo melalui berbagai inisiatif, seperti Go Digital Vision 2020 dan Go Startup Indonesia.

Tidak ada kategori pilihan

Bisa dibilang tidak ada kategori tertentu untuk mengikuti program Grab Ventures Velocity. Hal tersebut diklaim Grab menyesuaikan target  program yang ingin dicapai.

“Kami mengevaluasi startup berdasarkan beberapa faktor kunci. Termasuk di dalamnya kekuatan tim dan manajemen, teknologi yang diterapkan, dan nilai layanan kepada end user. Kami juga melihat lebih banyak tren makro seperti keberadaan pasar saat ini dan posisi pasar serta ukuran pasar hingga skalabilitas model bisnis perusahaan,” kata Chris.

Sebelumnya Grab sudah berinvestasi dan melakukan M&A terhadap startup di kawasan regional, salah satunya Kudo di Indonesia. Usai pengumuman batch pertama program Velocity, Grab Ventures segera mengumumkan pembukaan batch kedua.

BookMyShow Luncurkan Layanan Pemesanan Ruang Karaoke

Setelah hadir di Indonesia selama 3 tahun lebih, layanan BookMyShow luncurkan fitur baru di platformnya, yakni pemesanan ruang karaoke (KTV). Fitur baru tersebut saat ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna. Di dalamnya memberikan kemudahan untuk melakukan pemesanan ruang karaoke 2 jam lebih awal. Di debut awalnya, BookMyShow telah menggandeng Inul Vista dan NAV.

Kepada DailySocial, COO BookMyShow, Karan Kheetan, menyebutkan Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi paling besar setelah India, negara asal BookMyShow. Melihat permasalahan dan peluang yang ada, terkait dengan adopsi teknologi dikalangan pemilik layanan karaoke di Indonesia, fitur pemesanan KTV ini diluncurkan.

“Setelah hadir dengan pemesanan tiket bioskop dan aktivitas hiburan lainnya, kali ini BookMyShow meluncurkan layanan pemesanan KTV yang diharapkan bisa membantu pengguna melakukan pemesanan secara cepat di tempat karaoke favorit.”

Saat ini BookMyShow telah memiliki sekitar 75 outlet karaoke yang telah bergabung dalam platform. Targetnya dari 1000 outlet karaoke yang ada di Indonesia, BookMyShow bisa merangkul lebih banyak lagi pemilik bisnis karaoke di seluruh Indonesia.

Meskipun sudah melakukan integrasi dengan sistem di masing-masing outlet KTV, sistem belum bisa mengakomodasi real-time. Sehingga pemesanan minimal harus dilakukan 2 jam sebelumnya. Ke depannya BookMyShow akan menambah fitur baru, di antaranya adalah Multiple Image Carousel, Rating dan Review, hingga Pay Later.

“Selain Jabodetabek, layanan ini juga tersedia di Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam waktu dekat kita juga akan hadir di Semarang dan Yogyakarta,” kata Karan.

Fokus BookMyShow sebagai 360 platform

Sesuai dengan komitmennya di tahun ini, BookMyShow akan meningkatkan bisnis menjadi platform lengkap untuk hiburan. Dalam hal ini BookMyShow mengklaim ingin menjadi ‘Platform 360’ untuk hiburan, menyediakan tiket bioskop, konser musik, hingga beragam acara lainnya.

Dari semua pasarnya, BookMyShow telah menjual lebih dari 12 juta tiket per bulan, mendapati lebih dari 100 juta unduhan, dan lebih dari 50 juta pengunjung per bulan.

Di Indonesia, BookMyShow telah bekerja sama dengan 500 bioskop dan menarik 1 juta pengunjung per bulan. Untuk pengembangan bisnis di Indonesia sendiri, BookMyShow berencana untuk menempatkan tim yang dedicated untuk masing-masing fitur, menambah jumlah tim sales, dan mengembangkan teknologi.

Disinggung berapa investasi yang digelontorkan oleh BookMyShow untuk pengembangan bisnis di Indonesia, Karan enggan menyebutkan. Namun Dengan dukungan dari funding perusahaan yang saat ini sudah berada dalam tahapan Seri D, BookMyShow ingin memperluas cakupan bisnis di Indonesia.

“Meskipun saat ini sudah banyak layanan serupa yang didukung oleh brand besar di Indonesia, namun melihat besarnya jumlah outlet di pelosok kota, kami yakin BookMyShow bisa mengembangkan bisnis dengan merangkul lebih banyak pemilik bisnis skala kecil hingga besar,” tutup Karan.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi BookMyShow Dilengkapi dengan Fitur M-Tiket dan Mobile Wallet

Layanan BookMyShow Minggu lalu secara resmi hadir di Indonesia. Layanan yang berasal dari India tersebut dikabarkan juga akan menghadirkan aplikasi mobile untuk penggunanya di Indonesia. Selain bisa digunakan untuk membeli tiket bioskop dengan pilihan tempat duduk yang diinginkan, juga bisa digunakan untuk membeli tiket dari sejumlah atraksi di Asia Tenggara, tiket event dan memberikan informasi film termasuk trailer, sinopsis, profil dan biografi aktor.

“Hadirnya aplikasi mobile ini merupakan terobosan setelah peluncuran platform BookMyShow Indonesia pada 1 Juni lalu. Kami harap pengguna kini dapat mengakses hiburan lebih mudah di mana pun mereka berada.” ujar Co-founder BookMyShow Indonesia Karan Khetan.

Untuk melayani masyarakat Indonesia saat ini BookMyShow telah menjalin kemitraan dengan empat jaringan bioskop besar di Indonesia seperti CGV Blitz, Platinum Cineplex, Golden Theater dan New Star Cineplex dengan total kemitraan mencapai 200 layar bioskop di seluruh Indonesia. Untuk metode pembayaran BookMyShow melayani pembayaran dengan menggunakan kartu kredit, Mandiri Clickpay dan CIMB Clicks.

Fitur lainnya yang menjadi unggulan di aplikasi BookMyShow adalah fitur m-tiket dan mobile walet. Fitur m-tiket memungkinkan para pengguna aplikasi BookMyShow masuk ke bioskop tanpa harus menukarkannya dengan tiket fisik. Sedangkan fitur mobile walet merupakan fitur dompet digital yang bisa diisi atau di-top-up untuk selanjutnya bisa digunakan untuk melakukan pembayaran.

Di Indonesia, di segmen yang sama BookMyShow akan bersaing dengan penyedia layanan tiket online lainnya seperti Cinemaxx, Blitzmegaplex dan juga bagian dari layanan Go-Tix dari Go-Jek. Jika dilihat dari angka penonton di beberapa film yang tayang di Indonesia akhir-akhir ini segmen penjualan tiket online ini cukup menjanjikan, tinggal selanjutnya bagaimana penyedia layanan pembelian tiket online ini menyuguhkan kemudahan dan penawaran menarik lainnya untuk menarik banyak pengguna.

Application Information Will Show Up Here

Resmi hadir di Indonesia, BookMyShow Luncurkan Aplikasi Mobile Android dan iOS

BookMyShow, startup asal India penyedia layanan penjualan tiket bioskop dan event, kemarin (1/6) secara resmi mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Bersamaan dengan itu, BookMyShow juga meluncurkan aplikasi mobile mereka untuk platform Android dan iOS. BookMyShow mengklaim saat ini sudah bermitra dengan empat jaringan bioskop besar Indonesia dengan total jumlah kemitraan 200 layar bioskop di seluruh Indonesia.

BookMyShow sebenarnya telah berekspansi ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia, sejak sejak akhir tahun 2015 lalu. Indonesia sendiri dipilih sebagai negara pertama dengan alasan klasik, yakni tingginya penetrasi internet dan smartphone, semakin maraknya e-commerce, dan kebiasaan masyarakat yang perlahan mulai nyaman dengan transaksi online. Di negara asalnya, India, BookMyShow sudah beroperasi selama 15 tahun.

Di Indonesia sendiri BookMyShow mengklaim telah bermitra dengan empat jaringan bioskop besar (CGV Blitz, Platinum Cineplex, Golden Theater, dan New Star Cineplex) dengan total kemitraan 200 layar bioskop di seluruh Indonesia. Jumlah ini dijanjikan akan terus bertambah ke depannya.

Co-Founder dan Managing Director BookMyShow Indonesia Sudhir Syal mengatakan, “Kami ingin membuat hiburan makin mudah diakses di Indonesia, ini harapan kami. Bukan hanya bioskop, tetapi juga acara music, olahraga, dan atraksi bagi keluarga.”

Co-Founder BookMyShow Indonesia Karan Khetan menambahkan, “Indonesia menjadi pasar prospektif bagi kami karena penetrasi internet dan penggunaan mobile yang tinggi. […] Kami ingin menjadi mitra bagi para pelaku bisnis [bioskop] untuk bantu meningkatan penjualan tiket mereka, bukan berkompetisi.”

“Kami telah bermitra dengan lebih dari 200 layar bioskop di Indonesia, ini di luar dari ragam pilihan acara hiburan dan atraksi keluarga. […] Di fase awal ini kami akan terus menambah kemitraan dengan jaringan bioskop lainnya. Kemudian secara bertahap kami akan menambah layanan lainnya, seperti sektor olahraga,” lanjut Karan.

Aplikasi mobile Android yang sudah bisa diunduh dan iOS yang akan segera hadir

Bersamaan dengan perkenalan layanannya ke publik yang berlangsung Rabu kemarin di CGV Blitz, Grand Indonesia, Jakarta, BookMyshow juga mengumumkan ketersediaan aplikasi mobile mereka untuk pasar Indonesia. Aplikasi ini bisa diunduh dan dipasang untuk platform Android, sedangkan iOS masih dalam status segera hadir.

Beberapa kelebihan yang ditawarkan adalah, antarmuka yang user-friendly dan kelengkapan konten seperti trailer film, rating, ulasan, biografi aktor, situs majalah digital, hingga informasi jadwal tayang film. Di samping itu, tersemat juga fitur yang memberikan kebebasan pada pengguna untuk memilih tempat duduk.

Fitur lainnya yang tersedia adalah untuk memfasilitasi pembayaran seperti M-Ticket, Mobile Wallet, kartu kredit, dan bank transfer melalui CIMB Clik dan Mandiri Click.

Fitur M-Ticket memungkinkan pengguna untuk langsung masuk ke studio bioskop tanpa harus menukarkan tiket fisik. Sementara itu fitur mobile wallet  dapat di top up untuk melakukan pembayaran digital.

Selain di Indonesia, BookMyShow juga telah beroperasi di India, Uni Emirat Abar, dan Selandia Baru. BookMyshow mengklaim saat ini telah mendapatkan pendapatan kotor sebesar $ 200 juta dan memperoleh pendanaan total lebih dari $ 50 juta dari Accel Ventures.

Application Information Will Show Up Here

BookMyShow Indonesia Ingin Jadi yang Terlengkap Menemani Tayangan Film di Bioskop

BookMyShow, perusahaan teknologi yang telah berdiri selama lebih dari 15 tahun di negara asalnya India, kini hadir di Indonesia. Sejak awal berdirinya, BookMyShow mencoba menjadi technology provider kepada semua bioskop dengan menyediakan software dan hardware yang mendukung keperluan rutin bioskop. BookMyShow juga menyediakan data analytic kepada pengelola bioskop agar bisa lebih engage kepada pelanggan.

“BookMyShow memberikan analytic terkait dengan kebiasaan pengguna dalam hal membeli tiket bioskop, jenis film apa yang digemari, dan lainnya,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia Sudhir Syal kepada DailySocial.

Meski fokus terbesarnya adalah soal tiket film bioskop, BookMyShow juga menawarkan pilihan pemesanan dan pembelian tiket untuk acara musik, olahraga, seni, dan lainnya yang bisa dibeli melalui situs dan nantinya aplikasi. Untuk pasar Indonesia, aplikasi mobile BookMyShow bakal tersedia April mendatang.

Melancarkan layanan di Indonesia dengan aplikasi yang terkustomisasi

Pada akhir tahun 2015, BookMyShow mulai melakukan ekspansi pertamanya di Asia Tenggara dan Indonesia merupakan negara pertama yang dipilih dengan alasan klasik, yaitu tingginya penetrasi internet dan smartphone, kebiasaan masyarakat yang sudah sering melakukan transaksi secara online, serta makin maraknya e-commerce.

Dengan menerapkan sistem dan user experience yang hampir serupa dengan negara asalnya, BookMyShow mengklaim akan melakukan kustomisasi dan pelokalan di aplikasi hingga di situs. Hal ini penting dilakukan demi menyesuaikan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam hal menikmati film di bioskop.

Propose value yang ditawarkan oleh BookMyShow dan bioskop jauh berbeda, karena biasanya bioskop hanya menjual tiket film saja. Di BookMyShow kami mencoba untuk melakukan aggregate kepada film-film yang ada di semua bioskop, seperti yang dilakukan oleh Traveloka kepada layanan airlines dan hotel di Indonesia,” kata Sudhir.

Dengan mengedepankan layanan terpadu dalam hal menikmati film di bioskop, BookMyShow ingin menjadi IMDB di Indonesia, yang bukan hanya menawarkan pemesanan dan pembayaran secara online namun juga menghadirkan konten-konten menarik, trailer dengan  tampilan yang jernih dan seamless serta biodata aktor dan aktris yang bisa langsung dibuka di tautan yang ada di aplikasi dan situs.

“Kami ingin para pengguna bisa mendapatkan layanan lengkap, mulai dari awal memilih film yang diinginkan, melakukan proses pemesanan dan tahap akhir pilihan pembayaran, semua bisa dilakukan dalam satu aplikasi BookMyShow,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia yang lain, Karan Khetan. Karan sebelumnya kita kenal sebagai salah satu Managing Director Lamudi Indonesia saat pertama kali hadir di Indonesia.

Metode pembayaran bervariasi

Untuk memberikan pilihan yang beragam, BookMyShow menawarkan metode pembayaran untuk pengguna, mulai dari kartu kredit, transfer bank hingga fitur istimewa yaitu Unpaid. Sekilas layanan ini mirip dengan Cash On Delivery (COD) yang ditawarkan oleh e-commerce, dengan Unpaid pengguna bisa memesan terlebih dahulu film yang ingin ditonton, kemudian ketika sudah sampai di bioskop pembayaran bisa dilakukan langsung ke kasir bioskop hanya dengan menunjukkan kode khusus di aplikasi BookMyShow.

“Kami menargetkan pengguna yang masih belum ada keputusan ingin menonton film apa, dengan fitur Unpaid yaitu pesan dulu (booking) dan kemudian bayar langsung di bioskop satu jam sebelumnya. Namun jika pemesananan telah dibatalkan, tiket tersebut bisa dijual kepada pelanggan yang datang langsung ke bioskop,” kata Karan.

Saat ini di Indonesia sedikitnya ada empat jaringan bioskop ternama, yaitu 21Cineplex, CGV Blitz, Cinemaxx, dan Platinum. Sebagai pilot project, dalam minggu ini BookMyShow akan melakukan screening di bioskop lokal di Semarang dan akhir Maret nanti di bioskop Platinum.

“Saat ini kami masih melakukan tahap pembicaraan kepada bioskop besar di Indonesia, jika sudah final negosiasi tersebut akan kita sampaikan informasi lengkapnya kepada rekan-rekan media,” kata Sudhir.

Strategi pemasaran online dan offline

Meskipun saat ini BookMyShow belum secara resmi diluncurkan namun Sudhir menegaskan telah menyiapkan strategi pemasaran kepada masyarakat di Indonesia. Di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan bioskop untuk kegiatan offline hingga melancarkan SEO, media sosial, konten blog dan lainnya.

BookMyShow sendiri telah menyiapkan konten yang menarik kepada pengguna terkait dengan informasi terkini tentang film, trailer dan biodata aktor dan aktris. Penerapan content strategy sengaja disiapkan khusus untuk masyarakat di Indonesia.

“Untuk Indonesia kami ingin aplikasi tersebut lebih terkustomisasi dan lokalisasi kami menyadari pasarnya berbeda kami ingin meluncurkan aplikasi yang lebih banyak berisikan konten film,” kata Sudhir.

Rencananya pada bulan April mendatang BookMyShow akan mengadakan acara grand launching yang secara serentak, mulai dari situs hingga aplikasi di platform iOS dan Android di Indonesia. Mengklaim sebagai aplikasi pertama yang menawarkan layanan terlengkap seputar film di Indonesia, BookMyShow siap dengan kompetisi yang bakal muncul di segmen ini.

“Saat ini kami tidak punya pesaing artinya belum ada pemain asing dan lokal yang mencoba untuk menghadirkan layanan menyeluruh seperti kami, namun kami yakin usai diluncurkannya aplikasi kami pasti akan banyak pemain baru yang mencoba untuk memberikan layanan yang serupa seperti kami,” tutup Karan.