BRI Soon to Introduce Chatbot For Customer

Bank Rakyat Indonesia (BRI) will launch chatbot platform as a company’s solution to be in-sync with technology development. To implement the technology, BRI partnered up with Kata.ai as the developer.

The chatbot presence is expected to serve BRI customer in accessing banking services at all cost by smartphone.

“We will launch BRI chatbot in the 122th anniversary, on December 16th, 2017,” said Kaspar Situmorang, BRI’s Vice Precident in panel discussion held by Kata.ai on Tuesday (12/12).

To DailySocial, Situmorang explained the new chatbot is temporarily serve only standard features such as transaction check, info and promos, and so on. It can also be accessed only through Facebook Messenger platform. Company will probably take the chatbot into WhatsApp by next year.

For Situmorang, chatbot is one of company’s strategy to increase engagement with customers, also a move to attract new customers. Currently, BRI has 52 million customers across Indonesia, meanwhile the internet banking and SMS banking users reach up to 16 millions.

Chatbot application in banking

BRI will be the third bank to apply chatbot technology in Indonesia, after BCA’s Vira and BNI’s Cinta (the latter is partnering with Bang Joni).

BCA applies chatbot to provide the latest information and promotion, as well as banking transaction of balance check, account mutation, info credit card and administration. Vira comes in three platform, Facebook Messenger, Line and Kaskus chat.

For Cinta, BNI customers will be able to conduct banking activities through chat on Facebook Messenger and Twitter’s Direct Message. Cinta also comes in BNI’s mobile banking feature as Chat Now option.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BRI Segera Hadirkan Layanan Chatbot untuk Nasabah

Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan mengeluarkan platform chatbot sebagai salah satu solusi perseroan agar terus selaras dengan perkembangan teknologi. Untuk mengimplementasi teknologi ini, BRI menggandeng Kata.ai sebagai pihak pengembangnya.

Kehadiran chatbot diharapkan dapat melayani nasabah BRI untuk mengakses layanan perbankan kapan pun dan di mana pun lewat smartphone mereka.

“Kami akan resmikan chatbot BRI pada hari ulang tahun kami yang ke-122, akan jatuh pada 16 Desember 2017,” terang Executive Vice President BRI Kaspar Situmorang di sela-sela diskusi panel yang diadakan Kata.ai, Selasa (12/12).

Secara terpisah, kepada DailySocial, Kaspar menerangkan untuk sementara chatbot baru bisa melayani fitur standar perbankan, seperti cek transaksi, info dan promo, dan lainnya. Chatbot ini juga baru bisa diakses lewat platform messaging Facebook Messenger. Kemungkinan perseroan akan membawa chatbot ini ke WhatsApp pada tahun depan.

Menurutnya, kehadiran chatbot dapat menjadi strategi perseroan dalam meningkatkan engagement dengan nasabah, sekaligus upaya menjaring nasabah baru. Saat ini BRI memiliki 52 juta nasabah tersebar di seluruh Indonesia, sementara pengguna internet banking dan SMS banking mencapai 16 juta nasabah.

Penerapan chatbot di perbankan

BRI akan menjadi bank ketiga yang mengimplementasi teknologi chatbot di Indonesia, setelah BCA dengan Vira dan BNI dengan Cinta (bekerja sama dengan Bang Joni).

BCA menghadirkan chatbot untuk memberikan informasi dan promosi terkini, juga transaksi perbankan mulai dari cek saldo, cek mutasi rekening, info kartu kredit, dan administrasi. Vira hadir di tiga platform messaging, yaitu Facebook Messenger, Line, dan Kaskus Chat.

Sementara untuk Cinta, nasabah BNI dapat melakukan kegiatan perbankan lewat percakapan via Facebook Messenger dan Direct Message di Twitter. Chatbot Cinta juga dihadirkan dalam mobile banking BNI dengan opsi Chat Now.

Bukalapak Team Up with BRI to Extend Banking Facility

Bukalapak is officially partnered with BRI in expanding banking facility to sellers and users. Services for Bukalapak consists of Briva Online, CMC payment priority, E-pay, WS Overbooking and notification, and several other banking services.
Briva is BRI virtual account that can be used for transaction in BRI network ad other bank ATM. E-pay is a tool for online transaction using BRI internet banking.
Not the least, a number of BRI Link agents, that have reached 142,000, are ready to be empowered as offline transaction channel in Bukalapak’s platform. BRI also creates opportunity for work-seeding credit facility and bailouts for sellers.
In its initial target, BRI sets to distribute credit to 10% of the total Bukalapak’s sellers or 200,000 sellers.
All those facilities are expected to be able to reach and give broader banking access for stable business and easier transaction to 13 million users and 2 million sellers in Indonesia.
“The partnership is considered strategic because either Bukalapak or BRI has same business core, it’s enterprise,” Sis Apik Wijayanto, BRI’s Institutional Director, said on Tuesday (11/28).
Achmad Zaky, Bukalapak’s CEO added, easier financial access expected to help people run their business. In addition, enterprisers are expected to develop their business through digital platform, especially Bukalapak as online marketplace and use digital financial services.
“By partnering with BRI, we expect to help many sellers in financing to keep growing. For BRI, if there is any enterprisers in offline store, Bukalapak will ask them to join the marketplace. We can teach them about online store, there are teachers ready to educate in 200 cities across Indonesia,” Zaky said.
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Gandeng BRI Perluas Fasilitas Perbankan

Bukalapak resmi menjadi mitra Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk perluasan fasilitas perbankan kepada para pelapak dan pengguna. Layanan yang dibuka untuk Bukalapak meliputi Briva Online, CMC payment priority, E-pay, WS Overbooking dan notification, serta jasa perbankan lainnya.

Briva adalah virtual account BRI yang dapat digunakan pelanggan untuk transaksi pembayaran melalui jaringan BRI dan ATM dari bank lain. Adapun E-pay adalah salah satu sarana pembayaran belanja online dengan menggunakan internet banking BRI.

Tak berhenti di sini, agen BRI Link yang berjumlah 142 ribu orang juga siap diberdayakan sebagai channel pembayaran secara offline untuk transaksi dalam platform Bukalapak. BRI juga bakal buka peluang untuk fasilitas kredit modal kerja dan talangan untuk para pelapak.

BRI menargetkan pada tahap awal, perseroan dapat menyalurkan kredit ke sekitar 10% dari total pelapak Bukalapak atau sebanyak 200 ribu pelapak.

Seluruh fasilitas tersebut, diharapkan dapat menjangkau serta memberikan akses perbankan yang lebih luas bagi kelancaran dagang dan kemudahan pembayaran bagi 13 juta pengguna dan dua juta pelapak yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kerja sama ini kami anggap strategis karena baik Bukalapak maupun BRI sama-sama memiliki core bisnis yang sama yakni UMKM,” terang Direktur Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto, Selasa (28/11).

CEO Bukalapak Achmad Zaky menambahkan dengan semakin dimudahkannya akses keuangan, diharapkan dapat membantu kemajuan para pelaku usaha dalam berbisnis. Tak hanya itu, pelaku UMKM diharapkan dapat memajukan bisnisnya melalui platform digital, khususnya Bukalapak sebagai pelaku online marketplace dan turut memanfaatkan layanan keuangan digital.

“Kami harapkan dengan BRI akan ada banyak pelapak yang bisa terbantu dari sisi financing untuk terus bisa grow. Dari BRI sendiri bila ada nasabah UKM yang masih jualan offline, bila rekam jejaknya bagus bisa diajak Bukalapak untuk berjualan di marketplace. Kita bisa ajarin bagaimana berjualan online, ada guru yang siap terjun tersebar di 200 kota seluruh Indonesia,” pungkas Zaky.

Application Information Will Show Up Here

Tahun Ini BRI Indocomtech Hadirkan Area Khusus B2B

BRI Indocomtech 2017 akan kembali dihadirkan untuk yang keenam kalinya. Kali ini akan membawakan tema “Digital Smart Living” merepresentasikan sebuah pola gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan yang membutuhkan peranti teknologi mobile dengan akses internet tanpa batas, yang  dapat mengelola aktivitas pekerjaan, kesehatan, keuangan, keamanan, dan hiburan, hanya dari genggaman tangan.

Acara ini akan terdiri dari beberapa agenda utama, yakni berupa pameran produk dan layanan teknologi, seminar bisnis teknologi, dan kompetisi permainan game. Acara ini diselenggarakan APKOMINDO bekerja sama dengan Traya Events dan didukung penuh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Ditargetkan acara ini akan diikuti oleh lebih dari 300 eksibitor, baik dari dalam dan luar negeri, mulai dari bidang telekomunikasi, komputer, software, games, smartphone, hingga aksesoris.

“BRI Indocomtech 2017 akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para produsen, peritel, komunitas, dan pecinta gadget serta para pengembang aplikasi solusi dan teknologi di Indonesia untuk melihat perkembangan terbaru di dunia TIK. Tema Digital Smart Living yang melekat pada pameran akan menggambarkan tren yang sedang berkembang saat ini dan sebagian besar bisa dinikmati oleh para pengunjung,” ujar Presiden Direktur Traya Events Bambang Setiawan.

Tahun ini hadirkan area khusus untuk B2B

Nuansa berbeda ingin dihadirkan dalam BRI Indocomtech 2017, karena tahun ini akan dihadirkan area khusus B2B dengan nama I3Expo di Assembly Hall. I3Expo merupakan area bagi para pengusaha TIK di Indonesia untuk bisa menjalin atau memperkuat jaringan bisnis dengan para pemain industri dari luar negeri. Program business matching ini juga akan diselenggarakan untuk menggali dan memperluas kesempatan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut untuk bisa bermitra.

Selain pameran, I3Expo juga menghadirkan topik seminar dan workshop teknologi yang ditujukan bagi para startup dan perusahaan. Dengan menghadirkan lebih dari 15 topik di antaranya mengenai cloud data center, ERP, network security, fintech, hingga digital marketing. I3Expo diharapkan bisa menjadi wadah untuk memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan dan kolaborasi bisnis yang potensial antara  pengusaha di bidang teknologi IT dan digital.

Acara BRI Indocomtech 2017 sendiri akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 1 – 5 November 2017. Untuk informasi lebih lanjut seputar acara, kunjungi laman resminya melalui tautan http://www.indocomtech.net.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner BRI Indocomtech 2017.

BRI Indocomtech 2017 akan Dilangsungkan November Mendatang, Usung Tema Gaya Hidup Digital

Mengusung tema “Digital Smart Living”, pameran teknologi informasi dan komunikasi BRI Indocomtech akan kembali diselenggarakan. Acara tahunan yang sudah berjalan untuk kali keenam ini akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 1-5 November 2017 mendatang.

Sebagai penyelenggara, BRI memilih tema tersebut untuk merepresentasikan sebuah pola gaya hidup masyarakat terutama di perkotaan. Masyarakat kiat membutuhkan peranti teknologi mobile dengan akses internet tanpa batas untuk dapat mengelola aktivitas pekerjaan, kesehatan, keuangan, keamanan, hingga hiburan.

Bagi BRI, acara ini diharapkan terus menjadi benchmark sebagai pameran yang memiliki nilai historis tinggi terhadap perkembangan industri teknologi informasi dan komunikasi di tanah air. Dalam pelaksanaannya, BRI menjalin kerja sama strategis dengan APKOMINDO dan Traya Events.

“BRI Indocomtech 2017 akan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para produsen, peritel, komunitas, dan pecinta gadget serta para pengembang aplikasi solusi dan teknologi di Indonesia untuk melihat perkembangan terbaru di dunia TIK. Tema Digital Smart Living yang melekat pada pameran akan menggambarkan tren yang sedang berkembang saat ini dan sebagian besar bisa dinikmati oleh para pengunjung,” tutur Presiden Direktur Traya Events Bambang Setiawan.

Di gelaran kali ini, BRI Indocomtech 2017 menjanjikan nuansa yang berbeda dengan adanya area khusus B2B dengan nama I3Expo di Assembly Hall, yang merupakan area bagi para pengusaha TIK di Indonesia untuk bisa menjalin atau memperkuat jaringan bisnis dengan para pemain industri dari luar negeri. Program business matching ini juga akan diselenggarakan untuk menggali dan memperluas kesempatan bisnis antara pengusaha lokal dan para pengusaha internasional tersebut untuk bisa bermitra.

Selain pameran, I3Expo juga menghadirkan topik seminar dan workshop teknologi yang ditujukan bagi para startup dan perusahaan. Dengan menghadirkan lebih dari 15 topik di antaranya mengenai cloud datacenter, ERP, network security, fintech dan digital marketing. I3Expo diharapkan bisa menjadi wadah untuk memfasilitasi para pelaku industri untuk menjalin hubungan dan kolaborasi bisnis yang potensial antara  pengusaha di bidang teknologi IT dan digital.

Sejumlah acara menarik lainnya didesain untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi pengunjung, antara lain VR Theme Park dan Revival E-Sport Competition yang akan digelar sepanjang berlangsungnya pameran. Di area pameran sendiri akan dipamerkan serangkaian produk gadget, smartphone, virtual reality, dan wearable device dari merek-merek terkenal, dan berbagai inovasi berbasis aplikasi dan teknologi internet.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai BRI Indocomtech 2017, kunjungi laman resminya melalui tautan http://www.indocomtech.net.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner gelaran pameran BRI Indocomtech 2017.

BRI Segera Akuisisi Perusahaan Venture Capital Lokal “Bahana Artha Ventura”

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengungkapkan rencananya untuk mengakuisisi sebuah perusahaan venture capital, ditargetkan akan selesai paling lambat November 2017. Perusahaan yang dibidik adalah modal ventura lokal Bahana Artha Ventura.

“Proses Bahana Ventura sudah diujung, paling lambat selesai bulan depan. Sehingga bisa kita segera aktifkan sebagai modal venturanya BRI. Ada beberapa program fintech yang akan dikembangkan di sana. Harapannya, ini bisa mendorong bisnis BRI ke depannya,” terang Direktur Utama BRI Suprajarto dalam RUPSLB, Rabu (18/10).

Akuisisi ini sebelumnya sudah masuk dalam rencana bisnis bank tahun ini. BRI menyiapkan dana sebesar Rp4 triliun untuk menyuntik seluruh anak usaha dan mengakuisisi anak usaha baru.

Adapun dalam rencana BRI, perseroan berencana untuk mengakuisisi dua anak usaha baru yakni Bahana Sekuritas dan Bahana Artha Ventura dengan menyiapkan budget sebesar Rp700 miliar.

Adapun porsi saham yang dibeli BRI di Bahana Ventura sekitar 35% dari nilai likuiditas, sementara untuk Bahana Sekuritas sekitar 60%. Hanya saja, BRI memutuskan untuk menuntaskan akuisisi Bahana Ventura lebih dulu, sementara Bahana Sekuritas akan diundur sampai tahun depan.

“700 miliar itu cadangan anggaran yang kami siapkan, batasnya segitu. Deal-nya belum selesai, sehingga angkanya belum dapat pasti. Untuk Bahana Sekuritas masih di proses di Kementerian BUMN,” tambah Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo.

Saat ini BRI memiliki lima anak usaha yang bergerak di jasa keuangan, di antaranya BRI Syariah, BRI Agro, BRI Remittance, BRI Life, dan BRI Finance.

BRI Gandeng PAYFAZZ Hadirkan Layanan Perbankan Inklusif Melalui Smartphone

Bersamaan dengan perhelatan Indonesia Banking Expo (IBEX) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 19-20 September 2017 lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengumumkan jalinan kerja sama dengan PT Payfazz Teknologi Nusantara (PAYFAZZ). PAYFAZZ dikenal sebagai startup fintech jebolan program inkubasi Indigo yang mengembangkan sistem pembayaran berbasis aplikasi untuk menyasar unbanked society.

Melalui jalinan kerja sama ini, BRI berkomitmen memberikan dukungan kepada PAYFAZZ dalam pengembangan sistem dan teknologi termasuk mengandalkan keunggulan konektivitas melalui satelit BRIsat. Peran PAYFAZZ sendiri akan menyediakan produk aplikasi perbankan untuk BRI yang akan diintegrasikan ke dalam sebuah sistem keagenan untuk layanan perbankan mandiri (di luar kantor bank) di daerah. Selain itu nantinya produk-produk perbankan BRI dapat diakses melalui aplikasi smartphone yakni “BRI-Powered by PAYFAZZ”.

“Saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum bisa sepenuhnya menikmati layanan perbankan utamanya di luar Pulau Jawa. Dengan semakin banyaknya pengguna smartphone di berbagai wilayah di Indonesia, kami menjawab tantangan tersebut melalui inovasi layanan digitalisasi perbankan,” sambut Corporate Secretary Bank BRI Hari Siaga Amijarso.

Salah satu tujuan yang diharapkan, melalui aplikasi ini, masyarakat dapat mendaftarkan diri menjadi Agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif), bisa membuka rekening tabungan (Basic Saving Account), referral pengajuan aplikasi kredit mikro BRI, dan melakukan  berbagai transaksi perbankan lainnya seperti setor tunai, tarik tunai, pembayaran asuransi AMKKM, pembayaran multi-finance FIF, OTO, serta Verena.

“PAYFAZZ optimis bahwa dalam satu tahun ke depan, teknologi dan aplikasinya akan melahirkan 2 juta agen keuangan nusantara untuk menyediakan akses layanan keuangan bagi ratusan juta masyarakat Indonesia yang membutuhkannya. Dengan strategi partnership dan teknologi pemasaran digital yang tepat, 2 juta agen bukan angka yang sulit untuk dicapai,” ujar CEO PAYFAZZ Hendra Kwik.

Agen PAYFAZZ menjadi representasi sistem “ATM” BRI

Secara spesifik, selain Agen Laku Pandai, ada beberapa hal yang dikonsolidasikan dalam kerja sama ini. Beberapa penambahan fitur yang dibubuhkan di PAYFAZZ atas bantuan BRI di antaranya sistem Pulsa & Payment Point Online Bank (PPOB), fitur kanal akun virtual BRI, fitur kanal setor tunai, pengembangan sistem perbankan, termasuk bantuan pengajuan lisensi operasi dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dari PAYFAZZ ada dua hal utama yang disampaikan dalam kerja sama ini. Pemanfaatan jaringan agen PAYFAZZ untuk distribusi produk perbankan BRI ke seluruh Indonesia dan pengembangan aplikasi agen maupun aplikasi nasabah.

Dengan hadirnya akses Laku Pandai di aplikasi PAYFAZZ, 50.000 agen PAYFAZZ yang ada saat ini akan berfungsi layaknya kantor cabang bank dan ATM untuk BRI. Jumlahnya yang banyak dan persebarannya yang luas membuat agen PAYFAZZ menjadi jalur distribusi yang lebih efektif dan efisien daripada kantor cabang bank dan mesin ATM konvensional.

Terkait kemungkinan kerja sama dengan mitra lain, Hendra menyampaikan, “Tentu ada, kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan lain, terutama dengan bank dan perusahaan pembayaran. Semua ini dilakukan demi mempercepat proses digitalisasi pembayaran di Indonesia.”

Hendra mengaku bahwa timnya juga masih terus mencoba menganalisis perilaku agen dan pengguna layanan PAYFAZZ untuk meningkatkan kualitas aplikasi secara berkala. Beberapa pembaruan yang baru diluncurkan di antaranya fitur kredit untuk membantu agen yang membutuhkan tambahan modal dalam menyediakan layanan PAYFAZZ, fitur Virtual Account PAYFAZZ untuk memfasilitasi pembayaran real-time 24 jam, dan peningkatan performa aplikasi PAYFAZZ sehingga konsumsi datanya menjadi lebih ringan dan kecepatannya meningkat ketika digunakan.

Application Information Will Show Up Here

BRI Segera Akuisisi Perusahaan Modal Ventura, Siapkan Dana Rp500 Miliar

Bank Rakyat Indonesia (BRI) segera merampungkan niatannya untuk menambah anak usaha baru yang bergerak di bisnis modal ventura dan sekuritas. Ditargetkan rencana tersebut kelar pada tahun ini.

“Kami berharap masa due diligence dapat segera rampung dan proses akuisisi bisa dituntaskan pada tahun ini. Mengingat hingga saat ini, BRI belum memiliki anak usaha yang bergerak di bidang perusahaan ventura dan sekuritas,” ucap Direktur Utama BRI Suprajarto, dikutip dari Indotelko.

Secara terpisah, kepada DailySocial Direktur Operasional BRI Indra Utoyo menambahkan untuk merealisasikan impiannya tersebut menyiapkan modal belanja sekitar Rp500 miliar, di antaranya dialokasikan untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura. Adapun identitas perusahaan yang akan dibidik masih dirahasiakan.

“Untuk perusahaan modal venturanya belum ditentukan,” kata Indra.

Seperti diketahui, BRI saat ini memiliki lima anak usaha, yaitu BRI Syariah, BRI Agro, BRI Remittance, BRI Life, dan BRI Finance.

Langkah BRI untuk mengakuisisi modal ventura bisa dikatakan sebagai langkah cepat perseroan dalam mengantisipasi gejolak perkembangan fintech yang cukup masif, dibandingkan membangun dari awal. Hal ini sekaligus jawaban perseroan membuka kesempatan kolaborasi antara fintech dengan perbankan di masa depannya.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan memahami betul urgensi untuk masuk ke ranah fintech, termasuk melakukan transformasi digital demi menyesuaikan dengan laju kebutuhan konsumen modern.

Rencana BRI sedikit berbeda dengan BNI yang kini masih menimbang-nimbang kajian untuk memiliki anak usaha modal ventura, apakah akan lewat akuisisi atau membangun sendiri.

Berdasarkan aturan OJK, modal minimal yang dibutuhkan untuk mendirikan modal ventura sebesar Rp50 miliar bila berbadan hukum perseroan terbatas dan sebesar Rp25 miliar untuk yang berbadan hukum koperasi dan komanditer.

Kian marak

Nantinya, apabila BRI dan BNI benar-benar merealisasikan targetnya tersebut, akan melengkapi daftar bank BUKU IV (bank umum kegiatan usaha) bermodal inti di atas Rp30 triliun yang memiliki anak usaha di modal ventura. Iklim persaingan bank untuk menggaet startup fintech pun diprediksi bakal kian marak.

Saat ini, hanya ada lima bank besar yang masuk dalam kategori bermodal inti di atas Rp30 triliun, yaitu Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, dan CIMB Niaga.

Inisiatif Bank Mandiri sebagai bank pionir yang memiliki anak usaha modal ventura Mandiri Capital Indonesia (MCI), terlihat saat ini cukup aktif menambah sejumlah portofolio startup baru.

Diklaim sejak awal 2017 hingga Mei 2017, telah menggelontorkan investasi sekitar Rp300 miliar untuk tujuh startup fintech. Tiga di antaranya sudah diumumkan, seperti Moka, Amartha, dan Privy.

BCA pun juga telah mendirikan Capital Central Ventura (CCV) setelah menyuntikkan modal sebesar Rp200 miliar. Sejauh ini gerak gerik CCV belum terdengar mulai dari tanggal pendiriannya pada awal Januari 2017.

CCV diharapkan menjadi senjata BCA untuk berkolaborasi dengan startup fintech. Di situsnya, CCV menyatakan fokusnya untuk berinvestasi untuk tahap Pra-Seri A dan Seri A. Selain membidik fintech, perusahaan juga tertarik untuk membidik startup SaaS, hardware, dan big data.

BRI Tunjuk Indra Utoyo sebagai Direksi, Kuatkan Unsur Fintech di Tubuh Perusahaan

Direktur Innovation & Strategic Portofolio PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) Indra Utoyo resmi terpilih menjadi direksi di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menggantikan Zulhelfi Abidin‎. Pemilihan pejabat Telkom tersebut tak lain untuk memperkuat bisnis digital BRI. Dalam pernyataannya, Wakil Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa kini perusahaan memahami betul urgensi untuk masuk ke ranah fintech, termasuk melakukan transformasi digital menyesuaikan laju kebutuhan konsumen modern.

Sebelumnya sempat mencuat salah satu target pengembangan bisnis BRI. Menganggarkan Rp2 triliun, selain untuk menguatkan sektor dan komponen perbankan itu sendiri, BRI berencana mendirikan sub-bisnis berupa modal ventura untuk melanjutkan keterlibatannya dalam mendorong bisnis UMKM di Indonesia. BRI juga tengah membidik perusahaan ventura untuk merelaisasikan tujuan tersebut.

Terkait dengan tantangan fintech, direktur BRI saat ini Asmawi Syam sempat menjelaskan strateginya, yakni dengan membangun sistem digital banking. BRI sadar betul bahwa sasaran fintech merupakan generasi muda, kalangan paling konsumtif yang terus menggerus angka mayoritas transaksi keuangan.

“Tantangan perbankan ke depan ini akan lebih berat lagi. Kita akan berhadapan dengan fintech. Kita harus berpikir sebaik mungkin,” terang Asmawi.

Berbicara soal pengalaman, bersama Telkom, Indra Utoyo dikenal sebagai sosok penggiat ekonomi kreatif digital. Beberapa program pembinaan startup dipimpin langsung dalam kendalinya, termasuk program Indigo Creative Nation yang terus bergulir menyasar startup terbaik di Indonesia hingga saat ini. Selain duduk di kursi direktur Telkom, Indra Utoyo juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi & Komunikasi Indonesia (MIKTI).

Kiprah Indra Utoyo mungkin dinilai akan mampu bersinergi dengan tuntutan bank BRI go digital dalam lanskap fintech nasional, sekaligus memaksimalkan sistem permodalan yang ditargetkan akan siap saji di tahun ini (modal ventura BRI). Terlebih beberapa waktu belakangan, upaya peluncuran satelit juga digaungkan menjadi salah satu landasan layanan teknologi yang akan dimaksimalkan oleh BRI.