Cara Daftar Akun BukaReksa di Aplikasi BukaLapak Android

Bagi yang belum mengetahui, di BukaLapak sudah sejak beberapa tahun yang lalu menawarkan investasi Reksadana dan Emas. Tidak hanya lebih mudah, karena Anda cukup membuka smartphone untuk berinvestasi, tapi juga nilai investasinya yang sangat terjangkau. Untuk BukaReksa (lapak Reksadana), Anda bisa memulai dengan Rp 10.000, sedangkan untuk BukaEmas (lapak emas) mulai 0,005 gram atau sekitar Rp 3.000-an.

Continue reading Cara Daftar Akun BukaReksa di Aplikasi BukaLapak Android

Katalisator Tren Investasi di Platform Digital

Berdasarkan hasil survei nasional tentang literasi keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019, indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan semakin meningkat dibanding survei serupa tiga tahun yang lalu.

Diakui OJK, peningkatan tersebut disokong banyak faktor, termasuk hadirnya platform digital yang memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan.

Salah satu yang menarik perhatian adalah peningkatan awareness layanan investasi, sesuatu yang kurang membumi jika dibandingkan dengan layanan pembayaran dan pembiayaan. Di konsep ini, masyarakat harus menyisihkan sebagian pendapatan untuk tujuan-tujuan finansial di kemudian hari.

Emas digital sebagai katalisator

Platform investasi digital sendiri sebenarnya sudah ada sejak awal dekade. Layanan komunitas dan jual beli saham Stockbit, misalnya, sudah hadir sejak tahun 2013. Meski demikian, konsep investasi saham masih cukup asing dibanding konsep investasi tradisional yang lebih dikenal masyarakat, seperti properti dan emas batangan.

Memasuki tahun 2017, beberapa startup menghadirkan aplikasi investasi emas yang dihadirkan secara digital. Konsumen tidak harus memiliki emas secara fisik dan memungkinkan investasi dengan nominal yang sangat kecil, dari 0,0001 gram. Situs jual-beli perhiasan Orori memperkenalkan aplikasi e-mas pada September 2017. Enam bulan kemudian, Tokopedia mengintegrasikan layanan investasi emas di platformnya.

Hadir di lokapasar populer sontak meningkatkan traksi penjualan emas digital. Beberapa layanan lain pun bondong-bondong adopsi model serupa sampai saat ini. Misalnya Bukalapak dan Koinworks menggandeng Indogold, Gojek dan Dana menggandeng Pluang, Grab menggandeng Tamasia, dan Tokopedia yang kini memilih bermitra dengan Pegadaian. Di luar layanan tersebut ada juga aplikasi seperti Treasury, Tanamduit,  Sehatigold, dan Lakuemas.

Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange/JFX) kemudian meresmikan komite khusus pemain emas digital.

Para founder melihat adanya potensi pasar yang menjanjikan, termasuk dalam kondisi pandemi saat ini. CEO Dana Vincent Iswara mengatakan, “Kami melihat masyarakat mulai mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan memilih untuk berinvestasi jangka panjang dengan membeli emas. Melalui fitur DANA eMAS, pengguna dapat memulai investasi emas secara online dengan praktis [..]  Kehadiran fitur ini juga merupakan upaya berkelanjutan untuk ikut mengedukasi masyarakat mengenai investasi dan mempercepat inklusi keuangan.”

Platform Minimal Investasi
e-mas Rp100
Indogold Rp500
Lakuemas Rp50.000
Pegadaian Rp5.000
Pluang Rp10.000
Sehatigold Rp20.000
Tamasia Rp10.000
Tanamduit Rp10.000
Treasury Rp5.000

Potensi pangsa pasar

Menurut data proyeksi yang dihimpun Statista, tahun ini setidaknya akan ada 191,6 juta pengguna ponsel pintar di Indonesia. Jelas itu menjadi target penting para pengembang platform investasi emas digital.

Sepanjang tahun 2019, menurut data yang dihimpun Treasury.id dan China Gold Association, permintaan emas mencapai 54 ton, yang berarti 0,2 gram permintaan per kapita dengan nilai $3,5 miliar. Masih jauh jika dibandingkan India dan Tiongkok. Namun berdasarkan tren yang ada, pasar cukup optimis terjadi peningkatan hingga 0,72 gram per kapita di tahun mendatang dengan potensi nilai $12,6 miliar.

Terkait potensi pasar ke depan, Co-Founder Pluang Claudia Kolonas saat meresmikan kerja sama strategisnya dengan Gojek berujar, “Kami melihat bahwa ada kesadaran dan minat masyarakat untuk mulai berinvestasi demi masa depan; dan emas dengan profil risiko yang minim dan menguntungkan masih menjadi pilihan favorit investasi masyarakat. Melalui GoInvestasi kami memberikan solusi finansial untuk semua masyarakat Indonesia. Kemitraan dengan GoPay membuka peluang semua orang kini dapat berinvestasi.”

Sebagai raksasa digital di Indonesia, decacorn Gojek bersemangat turut memperebutkan kue pasar emas digital. September lalu, melalui unit venturanya Go-Ventures, Gojek memimpin pendanaan Seri A Pluang senilai 42 miliar Rupiah. Selain integrasi yang diperdalam, pendanaan tersebut diharapkan dapat melahirkan instrumen investasi lain lewat platform Pluang.

Terlepas dari aspek kultural, emas dipilih karena dipandang sebagai instrumen yang memiliki stabilitas dan relatif lebih kecil risikonya. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan Managing Director GoPay Budi Gandasoebrata dalam meluncurkan GoInvestasi. Data internal perusahaan juga menunjukkan tren potensial di sektor ini.

“Berdasarkan data GoPay, investasi adalah salah satu tren penggunaan yang meningkat saat ini. Oleh karena itu, kami yakin fitur investasi yang transparan dapat dilakukan kapan saja, di mana saja akan memenuhi kebutuhan pengguna.”

Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang
Tampilan fitur GoInvestasi yang dirilis Gopay dan Pluang / Pluang

Mendorong investasi lainnya

Literasi finansial yang terus meningkat mendorong minat investasi. Masyarakat pun makin antusias mengeksplorasi berbagai instrumen lain. Juli 2020 lalu, DailySocial dan Populix mengadakan sebuah survei dengan responden pengguna aplikasi investasi, sebagian besar kalangan muda (22-38 tahun). Hasilnya reksa dana (67%) menjadi instrumen yang saat ini paling diminati. Di bawahnya ada emas (62,7%) dan saham (44,5%). Sebanyak 43,5% responden mengalokasikan 1-10% pendapatannya untuk investasi dan 35,9% sebanyak 10-20%.

Tren di platform reksa dana juga bisa dikatakan mirip dengan emas. Banyak platform yang hadir secara standalone, seperti Ajaib, Bareksa, Bibit, Moduit, Tanamduit, dan Raiz Invest. Para unicorn juga menghadirkan layanan reksa dana di platformnya dengan menggandeng beberapa mitra. Awalnya Bukalapak menggunakan mekanisme yang sama, tapi awal Oktober 2020 ini mereka menunjukkan keseriusan dengan mendirikan PT Buka Investasi Bersama yang udah mengantongi lisensi APERD.

“BukaReksa merupakan platform awal kami untuk memahami pendekatan terbaik dalam menghadirkan solusi investasi mikro berbasis teknologi. Dalam perjalanannya, ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas kami untuk terus berinovasi dan memperluas akses, yaitu independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator yang menjadi sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan investor,” jelas AVP Investment Solution and Financing Bukalapak Dhinda Arisyiya.

Reksa dana juga cenderung bisa dimulai siapa saja, karena minimal investasi yang lebih terjangkau. Hampir semua produk bisa diperoleh dengan investasi minimum Rp10.000. Proses pencairannya juga mudah, seperti menjual emas. Secara lebih teknis, reksa dana yang terdiri dari kumpulan banyak investor memungkinkan diversifikasi portofolio secara efektif, sehingga menghasilkan risiko yang cenderung lebih minim. Ini menjadi cara penjajakan bagi investor pemula untuk mengenal pasar modal.

Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit
Perbandingan reksa dana dengan instrumen investasi perbankan / Tanamduit

Gelombang berikutnya

Rata-rata platform investasi yang bermunculan akhir-akhir ini memang menargetkan kalangan investor muda (pemula). Hal tersebut diakui Co-Founder & CEO Ajaib Group Anderson Sumarli. Selain reksa dana, mereka baru saja mematangkan layanan investasi saham. “Pada dua bulan pertama sejak diluncurkannya layanan saham di Ajaib, kami sudah mencatatkan puluhan ribu pengguna baru, yang kebanyakan di antaranya merupakan generasi milenial.”

Geliat investasi yang makin menguat di kalangan itu juga mendorong pemain lain menyuguhkan produk-produk baru. Pluang tergolong cukup berani dengan meluncurkan produk investasi berjangka Micro E-mini S&P 500 Index Futures untuk memperluas akses kaum milenial dalam menjangkau produk investasi di indeks saham perusahaan publik Amerika Serikat dengan terjangkau, praktis, dan aman.

Claudia menjelaskan, perusahaan melirik instrumen investasi ini karena ingin memberikan perluas kesempatan investor Indonesia untuk mendiversifikasi portofolio investasinya, mengingat alternatif ini masih awam buat sebagian besar orang Indonesia. ia dia mengaku belum memiliki gambaran secara industri berapa banyak investor yang berminat berinvestasi secara offshore (di luar negeri).

Produk indeks berjangka yang ditawarkan Pluang ini ditransaksikan di bursa derivatif terbesar di dunia, Chicago Mercantile Exchange. Perusahaan tertarik memilih Indeks S&P 500 karena indeks ini memiliki kinerja yang unggul dengan pertumbuhan 325,54% dalam 10 tahun terakhir per 31 Desember 2019.


Gambar Header: Depositphotos.com

Lewat Unit Bisnis Tersendiri, Bukalapak Semakin Lincah Berjualan Reksa Dana

Kemarin (5/9), Bukalapak membuktikan keseriusannya bermain di reksa dana dengan mendirikan unit bisnis terpisah PT Buka Investasi Bersama (BIB) dan sudah mengantongi lisensi sebagai APERD. Ini adalah unit bisnis kedua yang didirikan Bukalapak setelah PT Buka Pengadaan Indonesia.

Dalam keterangan resminya, BIB didirikan atas hasil kolaborasi para petinggi Bukalapak yang memiliki latar belakang di dunia finansial. Mereka ialah Rachmat Kaimuddin (CEO Bukalapak), Teddy Oetomo (President Bukalapak), dan Dhinda Arisyiya (AVP of Investment Solution and Financing Bukalapak).

CEO BIB Teddy Oetomo mengatakan, dalam perjalanan perusahaan menghadirkan layanan investasi pada 2016 yang lalu melalui BukaReksa, ada benang merah yang dapat ditarik bahwa investasi dan layanan keuangan sangat berperan penting untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi setiap individu.

“Untuk itu, berbekal latar belakang dan dukungan kuat dari para talenta yang sudah berpengalaman di bidang investasi dan manajemen keuangan, kami meluncurkan BIB tahun ini. Harapan kami, ini semakin memberikan solusi investasi yang dapat diakses semua kalangan, sehingga akan mengubah stigma yang beranggapan bahwa investasi hanya diperuntukkan bagi sebagian kalangan masyarakat tertentu saja,” kata Teddy.

BukaReksa telah melakukan beragam transformasi untuk menyasar target penggunanya, yakni dari luar kota besar dan berlatar belakang sosial ekonomi status (SES) C dan D yang bisa disebut dengan segmen underserved. Tidak disebutkan berapa banyak dana kelolaan dan jumlah investor di BukaReksa. Hanya disebutkan ada lebih ratusan ribu investor pemula yang dapat memulai investasi dengan nominal yang terjangkau.

Dhinda sebagai COO BIB menambahkan, BukaReksa adalah platform awal BIB untuk memahami pendekatan terbaik dalam menghadirkan solusi investasi mikro berbasis teknologi. Dalam perjalanannya, ada beberapa aspek penting yang menjadi prioritas, yakni independensi, peningkatan dari segi operasional, keamanan dan pengawasan regulator yang menjadi sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan kenyamanan konsumen.

“Dengan memiliki APERD yang terdaftar dan diawasi OJK, artinya pemenuhan kepatuhan juga telah dilakukan dengan sangat baik dengan operasional yang diawasi penuh oleh OJK,” tandasnya.

Secara terpisah kepada DailySocial, Teddy melanjutkan, sebagai marketplace pertama yang memiliki APERD, BIB berkomitmen untuk mengambil peran besar dalam membantu pemerintah melakukan inklusi keuangan dengan berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan akses untuk berinvestasi.

“Terutama bagi investor potensial yang belum memiliki eksposur tinggi terhadap produk finansial disertai penyediaan skema produk investasi dari nominal yang semakin terjangkau.”

Memiliki lisensi APERD, BIB akan lebih leluasa dalam mengembangkan produk reksa dana menyesuaikan target konsumennya dan meracik produk bersama dengan Manajer Investasi (MI) untuk menyediakan produk reksa dana pasar uang (RDPU), pendapatan tetap (RDPT), dan beberapa produk reksa dana lainnya di bawah bendar BIB.

“Selain itu, kami juga senantiasa melakukan pengembangan fitur investasi mikro berbasis teknologi yang sesuai dengan target pasar kami.”

Ambisi BIB cukup tinggi, perusahaan ini memasang target dapat mengakuisisi investor baru dari pengguna Bukalapak sebanyak 500 ribu orang pada 2021 mendatang. Sebelumnya BukaReksa menggandeng Bareksa dan tanamduit sebagai mitra APERD yang menjual produk-produk reksa dana melalui BukaReksa. Teddy memastikan bahwa kemitraan tersebut akan tetap berjalan.

”BIB adalah pelengkap APERD yang sudah tersedia pada aplikasi Bukalapak, terutama dalam hal pemilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah,” tutupnya.

Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Partners with Tanamduit for BukaReksa

Bukalapak’s BukaReksa increased diversification of its investment product by establishing a strategic partnership with an investment service startup, Tanamduit. Bukalapak started BukaReksa based on a partnership with Bareksa.

Destya Danang Pradityo, Bukalapak’s Head of Payment & Financial Services, said the main reason behind the partnership is Tanamduit as an APERD (Mutual Fund Sales Representatives) has acquired license from OJK (Financial Services Authority). Later, there will be 5 new investment products from 3 asset management companies.

The five new investment products of BukaReksa are Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, and Batavia Dana Saham.

“We apply a strict KYC process within only 3-hour approval after the registration. BukaReksa and Tanamduit has no administration fees and all processes are transparent,” Pradityo said.

BukaReksa has now provided 21 mutual fund products with variant risks and return, and has managed to reach nearly 150,000 investors.

Tanamduit’s effort to expand its services

Previously, Mercato Digital Asia, a parent company of the mutual fund platform, Tanamduit, received seed funding worth of Rp44.7 billion (US$3 million) from RDN Kapital, a local venture capital affiliated with Minna Padi Group.

The fresh funding will be relocated to develop Tanamduit products, recruit new talents in IT and marketing, and launch some marketing activity initiatives. Regarding the current service, Muhammad Hanif, Tanamduit’s Business Development Director, considered the partnership with Bukalapak as a strategic move.

“Learn from our previous experience, the user experience is the most important thing for us at Tanamduit and BukaReksa. Therefore, by creating a strict KYC with an easy and fast process for users.”

Hanif added, the easy process is very relevant for retail customers who often experience difficulties and obstacles when registering to buy mutual fund in offline way. The online service technology, such as Bukalapak and Tanamduit, are expected to simplify the process.

Bank as agent is still dominating

Halim Haryono, OJK Investment Management’s Deputy Director, welcome the strategic partnership of both. As a regulator supervising directly all activities of mutual fund transactions online, he said the service provided by BukaReksa and Tanamduit has affected the public’s habit in purchasing mutual funds.

Showing a positive growth, either from increasing investors or online sales trend, OJK sees the bank as an entity that has the most customers in terms of mutual funds. The bank is considered to have clear markets and customers. However, OJK views the rise of fintech services is starting to help promote mutual fund products to the public.

Regarding its limit, the bank still has difficulty in reaching out to certain target markets. It’s the market most online mutual fund service has targeted. This is expected to help government extending the public’s interest in purchasing mutual funds.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Gandeng Tanamduit di BukaReksa

BukaReksa dari Bukalapak meningkatkan diversifikasi produk investasinya dengan menjalin kemitraan strategis dengan startup layanan investasi Tanamduit. Sebelumnya Bukalapak memulai BukaReksa berbasiskan kemitraan dengan Bareksa.

Head of Payment & Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo mengungkapkan, alasan utama kemitraan adalah Tanamduit sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya akan dihadirkan 5 produk investasi baru dari 3 perusahaan manajemen aset.

Lima produk investasi baru yang hadir di BukaReksa adalah Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, dan Batavia Dana Saham.

“Kami menerapkan proses KYC yang ketat dengan proses persetujuan hanya sekitar 3 jam saja setelah pengguna melakukan pendaftaran. BukaReksa dan Tanamduit juga tidak mengenakan biaya administrasi dan semua proses berjalan secara transparan,” kata Destian.

BukaReksa kini telah menyediakan 21 produk reksa dana dengan berbagai pilihan risiko dan return serta berhasil menjaring hampir 150 ribu investor.

Upaya Tanamduit memperluas layanan

Sebelumnya Mercato Digital Asia, induk usaha platform reksa dana Tanamduit, menerima investasi tahap awal sekitar Rp44,7 miliar (US$3 juta) dari RDN Kapital, sebuah perusahaan modal ventura lokal yang terafiliasi dengan Minna Padi Group.

Dana segar tersebut akan dipakai untuk mengembangkan produk Tanamduit, merekrut talenta baru di bidang TI dan pemasaran, dan melancarkan sejumlah inisiatif kegiatan pemasaran. Terkait layanan yang diberikan, kerja sama dengan Bukalapak dinilai Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif merupakan langkah yang strategis.

“Belajar dari pengalaman kami selama ini, user experience menjadi hal yang paling penting bagi kami di Tanamduit dan tentu saja BukaReksa. Untuk itu dengan mengedepankan proses KYC yang ketat namun dengan kemudahan dan kecepatan proses kepada pengguna.”

Hanif menambahkan, kemudahan ini juga sangat relevan untuk nasabah ritel yang kerap mengalami kesulitan dan kendala saat mulai mendaftarkan diri membeli produk reksa dana secara offline. Teknologi yang dihadirkan layanan online seperti Bukapalak dan Tanamduit diharapkan memangkas proses tersebut menjadi lebih efisien.

Pembelian via bank masih mendominasi

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Deputi Direktur Pengelolaan Investasi OJK Halim Haryono yang menyambut baik kerja sama strategis antara keduanya. Sebagai regulator yang mengawasi langsung semua aktivitas transaksi reksa dana secara online, Halim menyebutkan, layanan yang diberikan BukaReksa dan Tanamduit secara langsung telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat umum melakukan pembelian reksa dana.

Meskipun telah menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi jumlah kenaikan investor dan maupun tren pembelian reksa dana secara online, OJK melihat bank masih memiliki jumlah nasabah yang paling besar dalam hal penjualan reksa dana. Bank dinilai memiliki pasar dan nasabah yang sudah jelas. Namun demikian, OJK melihat kehadiran layanan fintech mulai membantu mempromosikan produk reksa dana kepada masyarakat.

Karena keterbatasan yang dimiliki, bank masih belum bisa menjangkau target pasar tertentu. Pasar ini yang disasar layanan reksa dana online. Hal ini diharapkan bisa membantu pemerintah memperluas minat masyarakat melakukan pembelian reksa dana.

“Jika kita lihat tren pembelian reksa dana pada gelombang pertama banyak dilakukan oleh Manajer Investasi (MI) secara manual, kemudian gelombang kedua bank mulai banyak menawarkan produk tersebut kemudian gelombang selanjutnya tren mulai berubah kepada layanan fintech. Di sisi lain saya melihat bank juga sudah mulai mengadopsi teknologi untuk menghadirkan layanan lebih kepada nasabah,” kata Halim.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

Kemarin kita sudah membahas secara tuntas bagaimana mendaftarkan akun di layanan BukaReksa, lapak Reksadana dari BukaLapak. Setelah akunnya jadi, tentu langkah selanjutnya adalah membeli Reksadana. Hal itu yang akan jadi topik utama tutorial kali ini.

  • Saya asumsikan sekarang akun Anda sudah disetujui oleh BukaLapak dan Anda sudah bisa mengakses profil lengkap dengan portofolio dan produk Reksadana yang tersedia. Seperti ini tampilannya.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Seperti dalam banyak literatur, bahwa Reksadana terdiri dari empat jenis investasi, Pasar Uang, Pendapatan Tetap, Campuran dan Saham. Di BukaReksa, Anda bisa menyortir jenis reksadana mana yang ingin dipantau, tinggal beri tanda centang di salah satunya.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Jika sudah ketemu produk yang tepat, tap dan selanjutnya Anda bisa melihat performanya dalam bentuk grafik. Apabila Anda tertarik untuk membeli, tinggal tap tombol Beli.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Setiap reksadana mempunyai aturan soal minimum pembelian, tapi di BukaReksa Anda bisa temukan reksadana mulai dari Rp 10.000. Setelah nominal pembelian diisi, tap kembali tombol Beli.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Langkah selanjutnya, pilih metode pembayaran.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Pembelian reksadana sudah selesai, sekarang lakukan pembayaran sesuai dengan metode yang Anda pilih sebelumnya.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Sistem BukaLapak membutuhkan waktu 30 menit untuk memverifikasi pembayaran yang Anda lakukan. Apabila verifikasi telah selesai, Anda akan menerima pemberitahuan melalui email seperti ini.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Dan apabila Anda buka aplikasi BukaLapak – BukaReksa, Anda akan menemukan rincian di menu transaksi dengan status seperti ini. Anda harus menunggu 1 x 24 jam sampai transaksi divalidasi.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

Tips Sebelum Memutuskan untuk Membeli Reksadana

Meskipun dinilai sebagai investasi yang menguntungkan, reksadana bukanlah instrumen investasi yang sempurna. Seperti semua jenis investasi, reksadana juga menyimpan resiko. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebelum memutuskan untuk berinvestasi reksadana.

  • Pilihlah produk reksadana yang mempunyai reputasi yang baik, caranya dengan membaca profil mereka di referensi yang ada baik di media cetak dan internet.
  • Pilih jenis reksadana yang sesuai dengan gaya investasi Anda, apakah pasar uang, pendapatan tetap, campuran atau saham. Saham adalah jenis reksadana yang paling menguntungkan tetapi juga mempunyai resiko paling tinggi.
  • Baca dahulu prospektus masing-masing perusahaan penjual reksadana untuk mengetahui performanya sepanjang berkiprah.
  • Tentukan tujuan investasi, apakah untuk membeli rumah, mobil atau liburan. Tentukan pula seberapa lama investasi Anda dan besaran modal yang siap Anda keluarkan.

Demikian beberapa tips sederhana sebelum melakukan investasi, semoga bermanfaat dan selamat berinvestasi!

Cara Daftar Akun BukaReksa di Aplikasi BukaLapak Android

Bagi yang belum mengetahui, di BukaLapak sudah sejak tahun lalu menawarkan investasi Reksadana dan Emas. Tidak hanya lebih mudah, karena Anda cukup membuka smartphone untuk berinvestasi, tapi juga nilai investasinya yang sangat terjangkau. Untuk BukaReksa (lapak Reksadana), Anda bisa memulai dengan Rp 10.000, sedangkan untuk BukaEmas (lapak emas) mulai 0,005 gram atau sekitar Rp 3.000-an.

Lapak investasi ini menjadi solusi bagi mereka yang enggan atau masih merasa ragu dengan keamanan dua komponen investasi ini. Bagaimana tidak, dengan biaya yang bahkan lebih murah dari pulsa ponsel, pengguna sudah bisa berinvestasi tanpa harus merasa terbebani oleh bayang-bayang kerugian. Walaupun pada faktanya semua instrumen investasi mempunyai resiko.

Lalu, bagaimanakah cara membeli Reksadana di BukaLapak? Bisa, tapi sebelum membeli memulai investasi, Anda wajib membuat akun BukaReksa terlebih dahulu. Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lalui.

  • Unduh dahulu aplikasi BukaLapak di smartphone Anda dan daftarkan akun terlebih dahulu.
  • Setelah itu, tap menu BukaReksa.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Biasanya, saat pertama kali membeli beberapa produk, Anda harus melakukan verifikasi email terlebih dahulu.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Masukkan alamat email yang masih valid, dan jangan lupa sandi akun BukaLapak.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Unggah kartu tanda penduduk Anda, lalu lengkapi data-data yang diminta.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Karena pendaftaran ini membutuhkan tanda tangan Anda, maka Anda juga harus menanda-tangani dokumen melalui media digital yang disediakan oleh BukaLapaka. Caranya, tap Kirim SMS saat sampai di langkah ini.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Selanjutnya, sebuah pesan singkat akan dikirimkan beserta sebuah tautan. Tap tautan tersebut untuk dibuka dengan browser.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Masukkan token yang dikirimkan melalui pesan singkat tadi, lalu tap Verifikasi.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Ketika muncul perintah seperti ini, miringkan smartphone dalam posisi lanskap. Kemudian akan muncul area untuk membubuhkan tanda tangan. Bubuhkan tanda tangan Anda semirip mungkin. Jika kurang mirip, tap tombol Reset Tanda Tangan dan jika sudah tap Simpan Tanda Tangan.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Jika sudah, tutup browser dan kembali ke formulir pendaftaran BukaReksa tadi lalu tap Lihat Tanda Tangan. Secara instan tanda tangan Anda tadi akan muncul di formulir ini, jika dirasa sudah pas tap tombol Daftar.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

  • Anda sudah berhasil mendaftarkan akun BukaReksa, tapi dalam status menunggu alias belum disetujui. Jika disetujui, BukaLapak akan mengirimkan surat elektronik ke email Anda yang sudah didaftarkan sebelumnya.

Cara Membeli Reksadana di Aplikasi BukaLapak Android

 

Cukup panjang ya? Tidak hanya itu. Sampai tulisan ini dibuat, akun saya belum disetujui oleh BukaLapak karena alasan tanda tangan. Saat ini saya masih menunggu proses verifikasi yang kedua. Setelah akun saya disetujui, kita akan mengulas tutorial cara membeli Reksadana di BukaReksa. Mudah-mudahan dalam waktu segera.

Sumber gambar header BukaLapak.

Bukalapak dan Bareksa Resmikan Peluncuran BukaReksa

Hari ini, (19/1) Bukalapak dan Bareksa meresmikan peluncuran BukaReksa untuk menyasar pengguna Bukalapak yang kini jumlahnya mencapai 11,2 juta orang. Produk reksa dana ini dijamin oleh Bareksa adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh OJK, baik dari agen penjual reksa dana maupun perusahaan pembuat produk reksa dana.

Ketua Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan produk ini merupakan inovasi yang baik dan berjalan searah dengan upaya regulator untuk terus meningkatkan kedalaman pasar modal di Indonesia. Menurut dia, kunci terpenting dalam meningkatkan jumlah investor adalah membuat terobosan inovasi dan sosialisasi yang masif.

Dalam hal ini kaitannya bagaimana membuat kerja sama dengan antar perusahaan untuk kemudahan akses saat membeli reksa dana. “Hari ini menjadi penting bagi perkembangan pasar modal bisa dapat lebih berkembang. Kami berharap bakal ada kerja sama berikutnya yang bisa dilakukan agar akses masyarakat untuk membeli reksa dana kian mudah,” ujarnya, Kamis (19/1).

Menurut data OJK, sepanjang tahun lalu total dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksa dana sebesar Rp338,6 triliun. Bila dibandingkan dengan nilai produk domestik bruto (PDB) di 2015 sebesar 11.540,8 triliun, nilai ini hanya sekitar 2,93% saja. Sementara, dari jumlah investor reksa dana di Indonesia juga masih sedikit, per 26 Agustus 2016 jumlahnya tercatat sebesar 340.869 orang, atau hanya sekitar 0,13% dari total populasi.

BukaReksa adalah instrumen investasi reksa dana berjenis pasar uang yang sengaja dibuat oleh PT CIMB-Principal Asset Management sebagai manajer investasi. Perusahaan akan menempatkan dana investasi dengan porsi di deposito sebesar 45%-50%, kas 5%-10%, dan obligasi 40%-50%.

Untuk mengakses fitur BukaReksa, calon investor hanya diharuskan memiliki akun Bukalapak dan memiliki saldo di BukaDompet dengan minimal investasi Rp 10 ribu. Pengguna bisa mengakses fitur BukaReksa di halaman BukaDompet atau menu MyLapak. Sebelum membeli reksa dana, pengguna harus melakukan pengisian formulir lalu mendapatkan notifikasi bahwa pembukaan rekening telah disetujui.

Untuk pembelian reksa dana, prosesnya hanya memakan waktu satu hari kerja. Sementara ini, BukaReksa baru bisa diakses lewat situs desktop Bukalapak saja. Diharapkan dalam waktu dekat pengguna sudah bisa mengaksesnya lewat aplikasi Bukalapak dengan tampilan yang lebih user friendly.

“Fitur BukaReksa sudah tayang di situs Bukalapak sejak kurang lebih dua minggu lalu. Responsnya positif, sudah menjaring lebih dari 6 ribu investor dengan dana kelolaan di bawah Rp10 miliar. Ke depannya kami akan sempurnakan tampilan sehingga bisa diakses melalui mobile web dan aplikasi,” terang Co-founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid.

Bagi Bukalapak, peluncuran fitur ini menjadi salah satu diversifikasi bisnis perusahaan di luar marketplace dengan menyasar layanan jasa keuangan (fintech). Sekaligus meningkatkan utilisasi fitur BukaDompet sebagai layanan dompet elektronik yang disediakan Bukalapak untuk menyimpan dana hasil penjualan dan dana hasil pengembalian transaksi.

Sejauh ini Bukalapak sudah memiliki beberapa layanan fintech lainnya, seperti BukaModal. BukaModal memungkinkan pelapak (istilah penjual di Bukalapak) untuk mendapatkan pinjaman modal dari Bank BTPN dan Modalku. Fitur ini khusus untuk pelapak yang sudah berjualan lebih dari enam bulan.

“Diversifikasi bisnis wajar untuk dilakukan, akan tetapi saat ini bisnis marketplace tetap jadi yang kontribusi bisnis terbesar di Bukalapak.”

Segera siapkan produk baru lainnya

Dalam satu bulan mendatang, Bukalapak akan terus memantau perkembangan BukaReksa dengan melakukan banyak penyempurnaan agar makin dapat menarik pengguna baru. Selain itu, Fajrin memastikan pihaknya terbuka untuk meluncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat.

“Kami lihat dulu progress BukaReksa. Tidak menutup kemungkinan kami akan luncurkan produk reksa dana lainnya dalam waktu mendekat, sudah ada diskusi dengan beberapa manajer investasi.”

Bareksa sebagai pemegang lisensi APRD juga akan terus menggandeng beberapa perusahaan teknologi untuk menjadi gerai perpanjangan tangan dalam penjualan instrumen reksa dana.

Co-founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengatakan pihaknya akan terus menambah kerja sama dengan perusahaan teknologi lainnya. Saat ini masih dalam tahap diskusi, sehingga belum bisa diungkap identitas perusahaannya.

Karaniya bilang perusahaan akan menangkap seluruh peluang kerja sama mulai dari perusahaan e-commerce, dompet elektronik, dan travel agent online (OTA). “Kami buka semua peluang agar akses membeli reksa dana jadi makin mudah,” pungkasnya.

OJK Konfirmasi BukaReksa Tidak Salahi Aturan (UPDATED)

Teknologi yang tidak mengenai batasan wilayah membuatnya jadi abu-abu saat menentukan apakah aturan mainnya sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dibandingkan industri lainnya, industri finansial termasuk yang paling ketat aturannya. Terkait hal ini, DailySocial berusaha memastikan kerja sama antara Bukalapak dan Bareksa dalam meluncurkan BukaReksa. Apakah langkah ini menyalahi Bareksa sebagai pemegang lisensi APRD (Agen Penjual Efek Reksa Dana) dan Bukalapak sebagai pihak penjual efek reksa dana? Jawabannya ternyata tidak.

Hal ini diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida. Dia mengatakan POJK Nomor 39/POJK.04/2014, tepatnya di Pasal 33, menyebutkan dalam melakukan penjualan efek reksa dana, agen APRD dapat membuka gerai penjualan dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak lain yang memiliki jaringan lebih luas dalam kegiatan usahanya.

“APRD bisa bekerja sama dengan gerai-gerai untuk memperpanjang tangannya. Untuk [Bareksa dan Bukalapak] ada aturan yang memperbolehkan gerai-gerai itu jadi penjual. Tapi kontrak dan tanggung jawab terhadap penjualan itu tetap di APRD,” terang Nurhaida kepada DailySocial.

Pernyataan Nurhaida sejalan dengan jawaban perwakilan Bukalapak dan Bareksa. Pihak Bukalapak memastikan perusahaan adalah mitra Bareksa yang memiliki lisensi APRD resmi dari OJK. Produk BukaReksa yang menjual reksa dana ke publik adalah produk investasi yang diatur dan diawasi oleh OJK.

“Bukalapak sebagai salah satu perusahaan terdepan, sangat patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku. Kami menjunjung tinggi peraturan yang ada,” ungkap pihak Bukalapak dalam pernyataan resminya.

Bareksa juga mengeluarkan suaranya. Co-founder dan Chairman Bareksa Karaniya Dharmasaputra kepada DailySocial memastikan BukaReksa tidak menyalahi aturan yang diberlakukan oleh OJK. Platform BukaReksa tetap terhubung dengan engine Bareksa untuk proses know your customer (KYC) nasabah sebelum membeli produk reksa dana.

“Ini tidak melanggar aturan, kami sudah lapor ke OJK. Mereka dukung karena ini ‘kan bagian dari edukasi dan perluasan jalur pemasaran. Kami memang lebih memilih kolaborasi dengan perusahaan teknologi agar lebih pas dan cepat,” terangnya.

Karaniya menjelaskan BukaReksa adalah hasil kerja sama antara Bukalapak dan Bareksa dengan menunjuk CIMB Principal Asset Management untuk membuat produk Reksa Dana CIMB-Principal Bukareksa Pasar Uang.

BukaReksa dikhususkan untuk menyasar semua pengguna Bukalapak, baik itu pembeli maupun merchant yang sudah memiliki akun di Bukalapak dan saldo di BukaDompet.

“Ide awalnya ingin buat produk khusus untuk kerja sama dengan Bukalapak. Sebab, untuk jadi nasabah reksa dana butuh proses 2-3 hari karena ada proses di bank kustodian. Untuk layani nasabah Bukalapak yang merupakan merchant kan mereka butuh likuiditas, jadi kita bikin produk khusus dengan CIMB sehingga kita targetkan prosesnya jadi lebih cepat maksimal satu hari setelah transaksi.”

Nantinya, BukaReksa akan tersedia di berbagai platform yang dimiliki Bukalapak mulai dari situs website, aplikasi, hingga situs mobile. Dalam dashboard pengguna Bukalapak, akan ada button untuk investasi reksa dana di BukaReksa.

“Sekarang sudah final testing, semoga bisa luncur beberapa minggu ke depan.”

Sebelumnya, Bareksa juga sudah meresmikan kerja samanya dengan DOKU untuk menjual produk reksa dana kepada pengguna DOKU yang jumlahnya diklaim mencapai 1,3 juta orang.

Baik kerja sama antara Bareksa dengan Bukalapak maupun DOKU sasarannya sama, yakni pengguna masing-masing platform tersebut, termasuk merchant penjual di Bukalapak.

Adapun jumlah nasabah Bareksa kini sudah mendekati angka 7 ribu orang sejak pertama kali diluncurkan pada Januari 2015 silam. Total dana yang diinvestasikan lewat platform Bareksa sudah lebih dari Rp 80 miliar.

Sepanjang tahun ini, Bareksa akan kembali menggelar kerja sama lainnya dengan layanan e-commerce dan fintech.

“Namanya belum bisa kami disclose,” ujar Karaniya.

Terinspirasi dari Yuebao

Karaniya mengungkapkan kerja sama ini terjalin akibat terinspirasi dari Yuebao, sebuah produk reksa dana yang dikelola produk keuangan Alibaba, Alipay, yang diluncurkan sejak Juni 2013 silam.

Pada saat itu nilai imbal hasil (yield) yang ditawarkan Yuebao kepada nasabahnya mencapai 4%. Bahkan, angkanya pernah menembus hingga 6,76% per tahun pada awal 2014. Nasabah Yuebao hingga kini diklaim sebagai salah satu terbesar di dunia dengan total 260 juta nasabah.

“Kami terinspirasinya dari sana [Yuebao]. Bahkan, sekarang dia sudah bisa jadi perusahaan manajemen investasi. Insya Allah ke depannya [BukaReksa] bisa mengarah ke sana.”

Yang terpenting, sambungnya, hadirnya BukaReksa bisa menjadi lahan edukasi untuk merchant Bukalapak agar dapat beralih menggunakan reksa dana sebagai lahan investasi jangka pendek, ketimbang menyimpan uangnya di tabungan sederhana di bank.

BukaLapak Siapkan Marketplace Produk Reksa Dana Melalui BukaReksa

BukaLapak mulai perluas segmentasi bisnis ke komoditas produk yang berbeda. Kali ini pihaknya mulai menginisiasi BukaReksa, sebuah layanan yang menyediakan produk reksa dana bagi member-nya untuk berinvestasi. Layanan ini rencananya baru akan dirilis resmi pada minggu ke-3 bulan Januari ini. Untuk inisiatif ini, BukaLapak bekerja sama dengan portal keuangan Bareksa.

Bareksa telah menyediakan sebuah layanan online marketplace untuk reksa dana sejak awal tahun 2015 lalu. Bareksa juga menjadi salah satu penyedia platform di pasar modal yang telah mendapatkan lisensi resmi sebagai sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APRD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)untuk menjual reksa dana secara langsung kepada nasabah.

Memasyarakatkan investasi reksa dana untuk masyarakat umum

Di microsite BukaReksa terdapat beberapa keterangan yang memaparkan beberapa layanan yang ingin disuguhkan BukaLapak untuk produk reksa dana. Pihaknya mematok dana minimal investasi Rp 10.000,- untuk penggunanya, sesuai dengan nominal yang tertera pada angka minimum pembelian awal di CIMB-Principal BukaReksa Pasar Uang.

Prosesnya (transaksi) pun mengadopsi experience pengguna (marketplace) ala Bukalapak, termasuk dengan jenis akun yang sama. Hanya saja, khusus untuk produk ini, pengguna harus memasukkan informasi lebih mendetil dan perlu mendapatkan konfirmasi sebelum memulai transaksi. Pihaknya juga menjanjikan pengelolaan produk reksa dana oleh Manajer Investasi profesional dengan target pengembalian optimal.

Hal ini menjadi indikasi awal BukaLapak berusaha menghasilkan kanal investasi reksa dana untuk masyarakat umum dengan proses yang lebih terjangkau. Konsep ini menyasar pengguna dengan pemahaman minim terhadap investasi di pasar modal.

Terkait posisi BukaLapak sebagai rekanan penjual reksa dana kami belum bisa mendapat informasi lebih jauh. Pihak BukaLapak belum berkenan memberikan informasi detil seputar portofolio terbarunya hingga peluncuran dalam waktu dekat. Posisi BukaLapak dan legalitasnya menjadi penting diketahui mengingat jual beli reksa dana memiliki tingkat aturan dan perizinan yang cukup ketat dari otoritas, dalam hal ini OJK.