Chipset Exynos 9810 Indikasikan Fitur Pendeteksi Wajah pada Samsung Galaxy S9

Rumor ini sebenarnya sudah berhembus sejak Oktober tahun lalu. Gagasan utamanya adalah, Samsung Galaxy S9 bakal mengemas chipset baru yang diracik khusus untuk mengakomodasi kinerja artificial intelligence (AI) yang lebih baik, kurang lebih seperti chipset A11 Bionic pada iPhone X.

Memasuki 2018, rumor ini mulai terdengar seperti kenyataan. Samsung baru saja menyingkap chipset baru bernama Exynos 9810, yang dikerjakan dengan proses fabrikasi 10 nm, dan menawarkan peningkatan performa dua kali lipat untuk single-core, serta peningkatan 40% untuk multi-core.

Peningkatan performa dari generasi ke generasi sudah bukan hal yang asing lagi. Yang justru lebih menarik untuk disorot adalah kemampuan chipset ini dalam mewujudkan fitur-fitur berbasis AI. Dalam memperkenalkan Exynos 9810, Samsung secara eksplisit bilang bahwa chipset ini dapat merealisasikan fitur pendeteksi wajah ketika dipadukan dengan hardware dan software depth sensing.

Untuk apa harus mendeteksi wajah? Samsung lanjut menjelaskan bahwa fitur ini memungkinkan kinerja face tracking yang realistis, sehingga pada akhirnya perangkat dapat dibuka hanya dengan mendeteksi wajah pengguna. Kedengarannya tidak asing? Ya, karena ini salah satu fitur unggulan iPhone X.

Ilustrasi fitur pendeteksi wajah milik iPhone X / Apple
Ilustrasi fitur pendeteksi wajah milik iPhone X / Apple

Dari situ sebenarnya bisa kita asumsikan bahwa Samsung Galaxy S9 (yang kemungkinan besar bakal menggunakan chipset ini) nantinya bakal menawarkan fitur serupa. Yang mungkin menjadi pertanyaan, apakah Samsung juga akan mengikuti jejak Apple dan benar-benar meninggalkan autentikasi berbasis sidik jari dengan adanya fitur pendeteksi wajah ini?

Jawabannya bisa saja tidak, sebab Samsung turut menambahkan bahwa ada bagian khusus pada chipset yang secara spesifik difungsikan untuk menyimpan informasi hasil pemindaian wajah, iris dan sidik jari. Mungkin saja fitur pendeteksi wajah ini dimaksudkan untuk mengobati kekecewaan konsumen atas peletakan sensor sidik jari pada Galaxy S8 yang dinilai tidak semestinya.

Di samping itu, Exynos 9810 digadang-gadang juga dapat meningkatkan kinerja kamera ponsel yang membawanya, sampai ke titik di mana video 4K bisa direkam dalam kecepatan 120 fps. Live streaming dalam resolusi 4K pun bisa diwujudkan oleh chipset ini, tinggal koneksi internet kita yang mampu atau tidak.

Sumber: Samsung.

Spesifikasi dan Kemampuan Baru di Snapdragon 845

Seperti yang dijanjikan, tak lama berselang setelah memperkenalkan chipset terbarunya, Snapdragon 845, Qualcomm akhirnya merilis detail lebih dalam terkait spesifikasi Snapdragon 845, apa yang ia bisa dan fitur apa saja yang dipunyai.

Setidaknya ada 5 elemen kunci yang menjadi fokus Qualcomm di seri ini, yaitu CPU, grafis, kecerdasan buatan, keamanan dan konektivitas. Seperti apa? Kita telaah satu per satu.

Performa CPU

Snapdragon 845 dibangun dengan proses 10nm generasi kedua di mana Samsung sekali lagi terlibat di dalamnya. Di atas kertas, Snapdragon 845 mempunyai delapan buah core di mana empat core Kryo 385 Gold (A75 derivative) menghasilkan kecepatan clock hingga 2.8GHz, atau lebih gahar 30% ketimbang seri terdahulu. Dan 4 core lain (Kryo 385 Silver) yang fokus pada efisiensi menghasilkan peningkatan performa sebesar 15%.

Kombinasi ini diklaim memberikan masa pakai baterai yang lebih lama di samping peningkatan performa untuk tugas-tugas gaming dan juga pemangkasan durasi saat menjalankan aplikasi tertentu. Diklaim oleh Qualcomm, chipset terbarunya ini nantinya mampu menangkap video 4K lebih dari 4 jam dan penggunaan VR lebih dari 3 jam dan dua hari pemakaian Ultra HD Voice.

Grafis

Di bagian ini, duduk komponen grafis Adreno 630 yang menjanjikan dorongan kecepatan grafis sebesar 30% dan efisiensi di persentase yang sama. Vulkan API juga dipastikan tersedia di dalamnya. Dorongan performa grafis secara umum juga berperan pada peningkatan performa CPU dengan porsi sebesar 20%.

Di samping performa dan efisiensi, Adreno 630 juga menjanjikan kemampuan menangkap gambar yang lebih baik, misalnya menangkap video Ultra HD Premium, bukannya hanya memutarnya saja, kemudian menghadirkan detail warna jauh lebih bening sehingga gambar yang dihasilkan terlihat lebih nyata dan jernih.

Secara rinci, berikut adalah kemampuan Snapdragon di sisi video

  • Merekam video 4K
  • Layar 4K HDR di 60fps
  • Merekam video slow motion beresolusi 720 di 480fps.
  • Menangkap video hingga 10-bits per warna
  • Mendukung HDR10, HLG dan H.265. (HEVC)
  • Dan mendukung Accelerated Electronic Image Stabilization

Dukungan Teknologi AI

Tren AI sudah semestinya menjadi salah satu perhatian Qualcomm sebagai pabrikan chipset ternama. Di Snapdragon 845, Qualcomm menawarkan dukungan kecerdasan buatan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di berbagai elemen, misalnya menyempurnakan asisten virtual menggunakan suara, meningkatkan kemampuan kamera bokeh, gaming dan masa pakai baterai yang lebih lama. Hal ini dimungkinkan dengan adanya peningkatan DSP ke Hexagon 685 yang selain untuk keperluan AI juga untuk urusan tugas-tugas yang berhubungan dengan gambar. Di sektor ini, Qualcomm meningkatkan keterlibatan AI selama proses yang meningkatkan performa 3x lebih baik ketimbang seri Snapdragon 835.

Keamanan

Di sektor ini, Qualcomm mengandalkan empat buah senjata utama antara lain Qualcomm Secure Processing Unit (SPU), Qualcomm Processor Security, Qualcomm Mobile Security dan Qualcomm Content Protectio yang secara umum memungkinkan pabrikan perangkat untuk menghadirkan sistem otentikasi biometrik yang lebih baik, lebih aman dan akurat termasuk di dalamnya pengelolaan data vital aplikasi dan informasi terenkripsi.

Konektivitas

Yang juga tak kalah penting, Snapdragon 845 menghadirkan modem baru X20 LTE yang merupakan modem gigabit LTE generasi kedua dengan peningkatan performa sebesar 20%. Di samping itu, Snapdragon 845 juga mendukung dual VoLTE  dalam satu ponsel dan dukungan elemen baru ke Bluetooth 5 yang memungkinkan perangkat mengirimkan konten ke banyak perangkat sekaligus. Snapdragon 845 menggunakan LTE Cat 18 yang mampu menghasilkan kecepatan download 1.2Gbps dan kecepatan uplink hingga 150Mbps.

Ketersediaan

Untuk saat ini ada beberapa nama yang kemungkinan besar bakal menjadi yang pertama mengadopsi Snapdragon 845, mereka adalah Xiaomi, LG dan tentu saja Samsung sebagai pihak yang banyak terlibat dalam perakitannya. Tetapi, tentu tidak di tahun ini. Satu hal yang pasti, Snapdragon 845 membawa angin segar yang tidak hanya membuka peluang akan hal-hal baru di sektor mobile tapi juga di ranah komputasi dengan hadirnya seri-seri always connected laptop baru, seperti Asus NovaGo dan HP Envy x2 yang juga ditenagai chipset berlabel Qualcomm.

Perbandingan Spesifikasi Antara Snapdragon 835 dan Snapdragon 845

screenshot-www.qualcomm.com-2017-12-07-09-53-19

Sumber berita Qualcomm.

Chipset untuk Smartphone High-end 2018, Snapdragon 845 Resmi Diumumkan

Qualcomm akhirnya resmi memperkenalkan chipset yang akan menghuni dapur pacu sebagian besar smartphone high-end dan mungkin beberapa PC Windows 10 pada tahun 2018, Snapdragon 845.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh SVP and General Manager Mobile Technologies Qualcomm, Alex Katouzian di ajang Snapdragon Tech Summit 2017 yang berlangsung di Maui, Hawaii, Amerika Serikat.

Sekali lagi, penerus Snapdragon 835 ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Qualcomm dan Samsung. Snapragon 845 dirancang oleh Qualcomm selama 3 tahun dan diproduksi dengan fabrikasi 10nm oleh Samsung.


Alex Katouzian menerangkan, ada enam aspek utama yang menjadi keunggulan Snapdragon 845. Mulai dari peningkatan terkait imaging/video processing, teknologi AR dan VR, artificial intelligence (AI), aspek keamanan, modem Gigabit LTE, dan efisiensi konsumsi daya.

Sayangnya, chipmaker yang berkantor pusat di San Diego, California Amerika Serikat itu belum membeberkan lebih detail spesifikasi dari Snapdragon 845. Mereka bakal membahas lebih lanjut tentang chipset ini dalam sesi keynote lain.

Selain itu, sejumlah pabrikan ponsel pun telah dipastikan akan menyematkan chipset Snapdragon 845 ke dalam smartphone flagship mereka tahun depan. Sebut saja, Samsung dan Xiaomi.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Qualcomm.

Google Diam-Diam Tanamkan Chipset Buatannya Sendiri ke Pixel 2 dan Pixel 2 XL

Tahun 2015 lalu, sempat beredar rumor bahwa Google tertarik untuk mengembangkan prosesor smartphone-nya sendiri, macam yang sudah dilakukan Apple selama beberapa tahun terakhir. Perlahan rencana itu tampaknya mulai terwujudkan, tepatnya ketika Google berhasil ‘menculik’ Manu Gulati, salah satu engineer senior di divisi pengembangan prosesor Apple, pada bulan Juni kemarin.

Investasi besar Google itu sepertinya mulai terbayarkan secara perlahan. Belum lama ini, Google mengumumkan bahwa Pixel 2 dan Pixel 2 XL rupanya mengemas sebuah chipset hasil rancangan mereka sendiri yang bernama Pixel Visual Core. Chipset ini berperan sebagai co-processor untuk Snapdragon 835 yang tertanam di jantung Pixel 2.

Bagan Pixel Visual Core / Google
Bagan Pixel Visual Core / Google

Tugas utama Pixel Visual Core adalah mendongkrak kinerja dan kualitas kamera Pixel 2. Di dalamnya terdapat 8-core image processing unit (IPU), yang diklaim mampu mengatasi lebih dari 3 triliun pengoperasian setiap detiknya, tanpa mengonsumsi energi secara berlebihan.

Pada prakteknya, Pixel Visual Core dapat mempercepat proses pengambilan gambar HDR+ pada Pixel 2 hingga 5x lipat selagi mengonsumsi sepersepuluh daya yang dibutuhkan apabila prosesnya ditangani oleh prosesor bawaan. Dilihat dari kacamata sederhana, Pixel Visual Core memungkinkan kamera Pixel 2 untuk menghasilkan foto yang lebih berkualitas secara lebih cepat dan efisien.

Perbandingan gambar yang diambil menggunakan HDR+ (kanan) dan tidak (kiri) / Google
Perbandingan gambar yang diambil menggunakan HDR+ (kanan) dan tidak (kiri) / Google

Menariknya, untuk sekarang chipset ini masih dalam keadaan nonaktif di semua unit Pixel 2 dan Pixel 2 XL yang akan dipasarkan. Google berencana mengaktifkannya lewat sebuah software update yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Di samping itu, Google juga berencana memberikan aplikasi pihak ketiga akses ke fitur HDR+, yang berarti pengguna Pixel 2 dan Pixel 2 XL bisa mendapatkan kualitas foto yang paling maksimal tanpa harus menggunakan aplikasi kamera bawaan.

Mempercepat kinerja HDR+ dan membuka aksesnya ke aplikasi pihak ketiga baru sebagian dari cerita Pixel Visual Core. Google rupanya juga punya visi besar untuk memanfaatkan potensi chipset tersebut pada penerapan fitur berbasis machine learning lain ke depannya.

Sumber: Google.

Snapdragon 636 Jadi Senjata Baru Qualcomm Dominasi Chipset Smartphone Kelas Menengah Atas

Lima bulan setelah peluncuran chipset Snapdragon 630, Qualcomm memperkenalkan pembaruan Snapdragon 636 yang diklaim memberikan peningkatan performa 40% dibanding pendahulunya. Snapdragon 636 untuk smartphone kelas  menengah atas (high tier) disebutkan didesain untuk mendukung pengalaman fotografi dan gaming yang lebih menyenangkan. Snapdragon 636 juga diklaim memberikan ketahanan batere yang lebih baik dan mendukung kecepatan LTE hingga 600 Mbps untuk downlink dan 150 Mbps untuk uplink.

Secara teknis, Snapdragon 636 yang menggunakan basis fabrikasi 14nm menggunakan CPU octacore Kryo 260 64 bit dengan kecepatan hingga 1,8 GHz, GPU Adreno 509, dukungan layar FHD+ (resolusi 2160×1080 piksel yang berdimensi 18:9), dan teknologi Spectra 160 ISP yang dirancang untuk mendukung pengambilan gambar melalui kamera smartphone hingga ukuran 24 megapiksel. Termasuk yang didukung Spectra 160 ISP adalah fitur real time bokeh.

Snapdragon 636 akan bergabung dengan jajaran Snapdragon seri 600 lainnya, seperti 630 dan 660, mulai November 2017 mendatang untuk sampling dan dijadwalkan tersedia di pasaran mulai awal 2018.

MediaTek Perkenalkan Chipset Baru, MT6739

MediaTek merupakan salah satu pabrikan chip yang selalu menjadi menjadi bayang-bayang bagi Snapdragon hampir di seluruh lini, mulai dari entry level hingga flagship. Yang membuat MediaTek sulit menjadi nomor satu, ia sudah kadung dikenal sebagai chipset kelas dua.

Tapi MediaTek tak berhenti berinovasi. Yang terbaru, mereka mengumumkan kehadiran chipset baru di ajang India Mobile World Congress 2017. Chipset MT6739 merupakan chip dengan prosesor empat inti yang dirancang untuk pasar 4G yang sedang berkembang. India adalah model paling ideal untuk debut perdananya.

Fitur unggulan dari chip ini adalah dukungannya untuk dual VoLTE dan Dual SIM Dual Standby, sehingga memungkinkan setiap SIM mendukung jaringan 4G di ponsel pintar yang membawa dua buah slot SIM. Chipset ini memiliki empat prosesor Cortex-A53 dengan clockspeed hingga 1.5GHz. Grafis yang digunakan adalah PowerVR GE8100 yang memberikan kecepatan clock 570MHz. RAM maksimum yang didukung sebesar 3GB dan mendukung LTE Cat. 4 downlink LTE dan Cat. 5 uplink. Chip ini juga dapat mendukung konfigurasi kamera ganda 8M+0.3M (VGA).

Berikutnya, MediaTek rupanya mencium momentum tren penggunaan layar dengan aspek rasio lebar, misalnya 18: 9 dengan resolusi HD+. Aspek rasio ini sudah banyak diadopsi oleh pabrikan ternama dunia untuk perangkat flaship-nya. Kehadiran fitur yang sama di ponsel kelas menengah tentu akan memberikan keuntungan bagi MediaTek untuk bersaing dengan Snapdragon. Pabrikan smartphone juga berpeluang menawarkan keunggulan flagship di produk mereka dengan harga lebih terjangkau.

MediaTek juga mengumumkan Helio P23 di acara tersebut. Ini adalah chipset dengan delapan buah prosesor Cortex-A53 dengan clockspeed hingga 2.3GHz. Seperti MT6739, P23 memiliki dual VoLTE selain ViLTE. Ia juga mendukung kamera ganda 13MP + 13MP atau konfigurasi kamera tunggal sampai dengan 24MP.

MediaTek mengatakan bahwa MT6739 dan Helio P23 akan menghuni perangkat komersil di tahun ini. Tetapi mereka belum membeberkan siapa saja yang akan mengadopsinya untuk pertama kali.

Sumber berita MediaTek dan gambar header ilustrasi Digit.

MediaTek Umumkan Chipset Kelas Menengah, Helio P23 dan Helio P30

Tak meleset dari dugaan, pabrikan perakit chipset MediaTek meresmikan kehadiran dua chipset model anyarnya, Helio P23 dan Helio 30. Ini adalah dua chipset yang dirancang untuk smartphone kelas menengah, tetapi model Helio P30 hanya diperuntukkan bagi perangkat yang dijual di Tiongkok.

Kedua chipset membawa prosesor octa-core Cortex A53 yang sebenarnya terbilang usang untuk perangkat kelas menengah sekalipun. Beruntung MediaTek melakukan sedikit polesan sehingga chipset penerus P20 dan P25 ini mempunyai sejumlah fitur baru untuk ditawarkan kepada pengguna akhir nanti.

Secara teknis, kedua prosesor dijodohkan dengan grafis yang sama Mali G71 MP2. Namun Helio P23 mampu menghasilkan kecepatan clock 770MHz, sedangkan P30 950MHz. Perbedaan tipis ini makin melebar kala bicara soal dukungan kamera. Chipset Helio P23 hanya mampu melahap kamera ganda 13MP atau kamera single maksimal 24MP. Sedangkan model Helio P30 mampu dipasangkan dengan kamera ganda 16MP atau single 25MP.

Helio-P23

Dua-duanya juga mengemas teknologi CorePilot 4.0 yang menghadirkan power aware scheduling, kemudian fitur thermal management dan pemantau UX. Dengan teknologi ini, komponen mampu bekerja di mode performa tetapi tetap menawarkan pengalaman pengguna yang konsisten. Tak cuma itu, kedua chipset juga dirancang mampu memberikan tingkat efisiensi yang sama baiknya di mode tersebut.

Helio-P23---P30

Lanjut ke dukungan konektivitasnya, Helio P23 mendukung kehadiran fitur dual SIM dengan mode dual stand by 4G VoLTE ataupun ViLTE. Keduanya juga membawa modem 4G LTE WorldMode yang membuat perangkat dapat terhubung ke jaringan 4G di seluruh dunia. Tambahan lainnya, ada juga fitur kombinasi unik dari jaringan Cat-7/13 yang menawarkan kecepatan download lebih dari 300Mbps dan upload hingga 150Mbps.

Kedua chipset ini dijadwalkan untuk memulai debut di dalam balutan perangkat komersil paling cepat di kuartal keempat tahun ini.

Sumber berita Anandtech.

Berkat Chipset Qualcomm 205, Feature Phone Nantinya Bisa Terhubung ke Jaringan 4G LTE

Kehadiran Nokia 3310 generasi modern membawa makna baru untuk feature phone. Namun pada kenyataannya, tanpa kemunculannya pun feature phone masih memiliki pangsa pasar di negara-negara berkembang.

Koneksi internet sudah termasuk fitur standar yang ditawarkan feature phone di tahun 2017 ini, meski dalam kasus Nokia 3310 tadi koneksinya hanya terbatas di jaringan 2G. Namun ke depannya, pengguna feature phone dipastikan juga dapat menikmati internet cepat yang ditawarkan jaringan 4G LTE, demikian premis yang sejatinya ingin disampaikan Qualcomm lewat peluncuran chipset barunya, Qualcomm 205.

Chipset ini dirancang dan dikembangkan secara spesifik untuk feature phone. Di dalamnya terdapat prosesor dual-core 1,1 GHz dan GPU Adreno 304, dengan dukungan resolusi layar maksimum 480p dan kamera 3 megapixel. Ingat, yang kita bicarakan ini adalah feature phone, yang pastinya punya spesifikasi lebih inferior ketimbang smartphone kelas budget.

Qualcomm 205 Mobile Platform tidak termasuk dalam lini Snapdragon / Qualcomm
Qualcomm 205 Mobile Platform tidak termasuk dalam lini Snapdragon / Qualcomm

Wi-Fi dan Bluetooth 4.1 turut hadir, namun sekali lagi yang terpenting adalah dukungan jaringan 4G LTE, dengan kecepatan download maksimum mencapai 150 Mbps (secara teori). Tidak hanya itu, fitur modern seperti VoLTE (Voice over LTE) pun bisa Qualcomm 205 hadirkan pada feature phone.

Penamaannya sendiri sengaja tidak menggunakan brand “Snapdragon” karena Qualcomm memang sudah mengumumkan kalau nama itu sekarang hanya berlaku untuk chipset dengan nomor model 4xx, 6xx dan 8xx. Sisanya, yaitu model 2xx, ditempatkan di bawah nama Qualcomm Mobile.

Feature phone yang mengusung chipset Qualcomm 205 kabarnya bakal meluncur ke pasaran mulai kuartal kedua tahun ini. Pasar yang ditunjuk sendiri mencakup kawasan Amerika Selatan, Asia Tenggara dan India.

Sumber: Qualcomm dan Ars Technica. Gambar header: Pixabay.

Qualcomm Umumkan Chipset Terbaru dan Tercepatnya, Snapdragon 821

Qualcomm Snapdragon 820 boleh dianggap sebagai chipset mobile kelas atas paling populer saat ini. Terbukti dari deretan smartphone flagship yang menggunakannya, mulai dari LG G5, HTC 10, Xiaomi Mi 5 sampai OnePlus 3. Pun begitu, Qualcomm rupanya sudah siap dengan penerusnya.

Didapuk Snapdragon 821, ia tidak dimaksudkan untuk menggantikan Snapdragon 820, melainkan melengkapinya dengan sejumlah peningkatan. Basis arsitekturnya sendiri masih sama – empat inti, 64-bit – namun Snapdragon 821 punya performa 10 persen lebih baik dengan clock yang mencapai angka 2,4 GHz selagi mempertahankan efisiensi dayanya.

Selebihnya, Snapdragon 821 masih menyimpan segala keunggulan Snapdragon 820, termasuk halnya modem X12 LTE yang mendukung kecepatan download dan upload di angka yang fenomenal. Lalu apa keistimewan lainnya selain peningkatan performa 10 persen?

Well, yang menarik adalah perangkat apa saja yang nantinya bakal menggunakan chipset ini. Kalau merujuk pada pernyataan resmi Qualcomm, sepertinya Snapdragon 821 tidak hanya bakal mampir ke smartphone dan tablet flagship saja, tetapi juga VR headset yang sifatnya standalone, alias tidak perlu diselipi ponsel.

Snapdragon 821 juga bisa menjadi jantung dari ponsel Nexus baru yang bakal diumumkan Google dalam beberapa bulan ke depan. Kemungkinan Nexus anyar itu akan menjadi smartphone pertama yang mendukung Daydream, platform VR yang terintegrasi dengan versi terbaru Android nantinya, dan Snapdragon 821 adalah standar minimum untuk bisa kompatibel dengan Daydream.

Semua ini baru sekedar spekulasi, namun bisa dipastikan Snapdragon 821 akan mengisi dapur pacu beragam perangkat anyar yang dirilis di bulan-bulan mendatang.

Sumber: Qualcomm. Gambar header: Kārlis Dambrāns – Flickr.

Chipset Baru Qualcomm Dikhususkan untuk Fitness Tracker dan Smartwatch Anak-Anak

Bulan Februari lalu, Qualcomm memperkenalkan lini chipset baru yaitu Snapdragon Wear. Produk tersebut menjadi bukti komitmen Qualcomm terhadap pasar perangkat wearable, dan sekarang bukti tersebut terus dipertegas melalui model Snapdragon Wear 1100.

Diumumkan di ajang Computex 2016 pekan kemarin, Wear 1100 punya fokus yang lebih spesifik ketimbang Wear 2100. Ia didesain untuk menjadi otak dari perangkat-perangkat seperti fitness tracker, smart headset maupun smartwatch untuk anak-anak.

Kelebihan utamanya ada pada integrasi teknologi pelacak lokasi Qualcomm iZat yang tidak cuma menawarkan akurasi tingkat tinggi, tetapi juga efisiensi daya yang optimal. Faktor efisiensi ini penting mengingat perangkat-perangkat wearable biasanya cuma mengemas unit baterai dengan kapasitas yang amat kecil.

Teknologi iZat tersebut juga mendukung fitur geofencing yang amat krusial guna memonitor anak-anak. Pada dasarnya, fitur geofencing ini bisa dianggap sebagai ‘pagar virtual‘, yang berarti orang tua akan segera mendapat peringatan ketika buah hatinya keluar dari zona aman tersebut.

Meski tidak secanggih Wear 2100, Wear 1100 tetap mengusung dukungan konektivitas mobile, termasuk jaringan LTE. Sejauh ini sudah ada sejumlah pabrikan yang menggunakan Qualcomm Snapdragon Wear 1100 di dalam produknya, salah satunya adalah gelang tracking WeBandz yang gambarnya tercantum di atas.

Sumber: Qualcomm.