Tren Voice Assistant dan Kemunculan Kategori Produk Baru, Smart Display Speaker

Ada pemandangan yang tidak biasa saat perwakilan DailySocial bertandang ke Las Vegas guna menghadiri perhelatan CES 2018 dua pekan lalu: logo Alexa dan Google Assistant tampak bertebaran di mana-mana. Dari keduanya, Google tampil lebih agresif, menempatkan personil-personilnya di semua booth perangkat yang mendukung Google Assistant, sampai menyulap kereta monorel Las Vegas menjadi baliho berjalan bertuliskan “Hey Google”.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kehadiran Google begitu terasa di CES meskipun mereka sama sekali tidak membawa perangkat keras buatannya sendiri, dan ini juga bukan disebabkan oleh sejumlah smartphone Android yang dipamerkan. Virtual assistant, voice assistant, smart assistant, atau apapun nama yang lebih sreg di benak Anda, bakal menjadi kunci di balik inovasi-inovasi teknologi yang bakal kita jumpai sepanjang tahun 2018 ini.

Terlepas dari persaingan panas antara Alexa dan Google Assistant, tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh yang dibawa keduanya begitu besar. Begitu besarnya, voice assistant pada dasarnya berhasil memicu kemunculan kategori produk baru, dan produk ini lebih menjurus ke sisi lifestyle ketimbang gadget secara umum.

Tren voice assistant dan kemunculan kategori smart display speaker

Amazon Echo Show / Amazon
Amazon Echo Show / Amazon

Produk yang saya maksud adalah smart display speaker, yang sejatinya merupakan smart speaker dengan imbuhan layar sentuh interaktif. Amazon memulai kategori ini lewat Echo Show yang diperkenalkan Mei tahun lalu, kemudian Google menyusul baru-baru ini melalui mitra-mitranya seperti JBL, Lenovo, LG dan Sony. Dalam kesempatan yang sama, Baidu juga memamerkan perangkat serupa dengan voice assistant besutannya sendiri.

Bagi saya pribadi, smart display speaker semacam ini lebih cocok dikategorikan sebagai produk lifestyle. Mengapa? Ada banyak alasan. Salah satunya, hampir semuanya mengusung desain apik yang lebih pantas dijadikan dekorasi rumah ketimbang disembunyikan di sudut ruangan.

JBL Link View / Harman
JBL Link View / Harman

Foto produk Amazon Echo Show dan JBL Link View sama-sama menunjukkan skenario penggunaannya di dapur. Perpaduan layar yang menampilkan resep masakan, plus voice assistant yang bertugas membacakan konversi satuan-satuan bahan makanan yang dipakai, membuat smart display speaker begitu ideal untuk skenario ini.

Namun dalam hati saya bertanya, bukankah tablet yang didudukkan di atas unit docking sebenarnya juga bisa difungsikan serupa? Benar saja, tapi smart display speaker tetap lebih unggul soal ini karena mengemas mikrofon yang selalu aktif mendengarkan instruksi dari pengguna. Dengan tablet, pengguna harus lebih dulu membuka aplikasi voice assistant-nya.

Singkat cerita, hampir semua yang smart display speaker bisa lakukan sebenarnya juga bisa dilakukan oleh tablet. Akan tetapi menyebut smart display speaker sebagai sebuah speaker yang ditempeli tablet adalah oversimplification alias penyederhanaan yang terlalu berlebih.

Komponen spesifik seperti mikrofon yang always-on dan yang biasanya mengadopsi teknologi beam-forming (bisa menangkap suara dari kejauhan meski sedang ada musik yang diputar cukup keras), membuat kinerja smart display speaker lebih efektif untuk semua hal yang mengandalkan perintah suara sebagai interface utamanya.

Smart display speaker vs. smart speaker

Google Home Max / Google
Google Home Max / Google

Smart display speaker di sisi lain juga tidak bermaksud menjadi smart speaker versi premium. Segmen itu sebenarnya sudah diisi oleh produk seperti Google Home Max, dan tidak lama lagi, Apple HomePod. Setidaknya untuk sekarang, kualitas audio premium dan layar sentuh interaktif masih belum bisa dijadikan satu paket.

Kalau melihat tampilan layar JBL Link View misalnya, wajar apabila kita berasumsi bahwa smart display speaker menjalankan sistem operasi Android, sedangkan smart speaker tidak. Pada kenyataannya, Google sudah menyiapkan platform baru untuk smart display speaker yang dijuluki Android Things.

Lenovo Smart Display / Lenovo
Lenovo Smart Display / Lenovo

Dari kacamata sederhana, Android Things adalah varian khusus Android yang diperuntukkan perangkat IoT (Internet of Things). Anda tidak bisa menjalankan aplikasi Android seperti biasa di smart display, yang ada justru adalah tampilan berbasis web yang telah dikemas dalam interface serba kartu seperti di Google Now.

Meng-install software update di smart display pastinya lebih mudah karena bisa langsung dari layarnya sendiri, sedangkan di smart speaker seperti Google Home, dibutuhkan smartphone sebagai perantaranya. Terlepas dari itu, baik smart display maupun smart speaker sama-sama didampingi oleh voice assistant yang sama cerdasnya.

Alexa punya Skills, Google Assistant punya Actions / Amazon
Alexa punya Skills, Google Assistant punya Actions / Amazon

Pernyataan terakhir ini penting karena pada akhirnya semua pertimbangan bakal jatuh pada platform voice assistant yang dipilih. Sebagus apapun layar milik Amazon Echo Show, Anda tidak bisa memakainya untuk menonton video YouTube akibat keegoisan Google. Pengorbanan besar ini mau tidak mau harus diterima oleh mereka yang banyak berlangganan layanan milik Amazon, sekaligus yang merasa Alexa lebih pas di hatinya ketimbang Google Assistant.

Di sisi sebaliknya, Google mulai mengejar ketertinggalannya dari Amazon dengan menyiapkan directory khusus terkait apa saja yang bisa dilakukan Google Assistant, yang mereka sebut dengan jargon “Actions”. Amazon sendiri menggunakan istilah “Skills” untuk Alexa, dan kini keduanya sedang dalam fase adu banyak dengan menarik perhatian developer.

Tidak peduli apa mediumnya (smart display atau smart speaker), sejarah bakal mencatat 2018 sebagai babak pertempuran sengit antara Alexa dan Google Assistant. Siri dan Bixby sengaja tidak saya masukkan hitungan, mengingat keduanya dari awal sudah dikembangkan secara tertutup oleh masing-masing pencetusnya (Apple dan Samsung); sedangkan untuk Cortana, well, Microsoft masih harus bekerja lebih keras lagi dari sekadar bermitra dengan Harman.

[Panduan Pemula] Cara Mematikan Komputer Windows 10 dengan Cortana

Cortana adalah sebuah teknologi asisten virtual yang dirancang untuk membantu Anda melakukan tugas-tugas harian dengan cara merespon perintah suara. Menggunakan Cortana membebaskan Anda dari pekerjaan yang tidak perlu, seperti membuat catatan, melihat cuaca, membuat alarm, navigasi bahkan menjalankan aplikasi. Semua pekerjaan tersebut dapat dilakukan tanpa melibatkan gerakan tangan.

Kecanggihan Cortana tak hanya sebatas itu. Jika digali lebih dalam, Cortana mampu melakukan pekerjaan yang lebih kompleks, misalnya menemukan berkas yang Anda perlukan, mengirim email atau pesan singkat, memutar musik dan menemukan daftar putar sampai mematikan komputer.

Yap, setelah peluncuran Build 16251, Cortana mampu melakukan tugas yang berkaitan dengan operasional sistem, misalnya mengunci komputer, sign out, restart dan juga mematikan komputer.

Untuk tugas-tugas ini, Anda hanya perlu mengingat dan mengucapkannya dalam bahasa Inggris dengan benar dan jelas. Berikut adalah beberapa perintahnya:

  • Me-restart komputer : restart PC
  • Mematikan komputer : shutdown PC/turn off PC
  • Log off : sign out
  • Mengunci layar : lock PC/lock screen

Tetapi, apabila Cortana Anda belum pernah dipakai sebelumnya, Anda perlu memastikan pengaturannya sudah dalam posisi yang benar.

Yang pertama, pastikan Anda sudah mengaktifkan fitur “Hey, Cortana” sebagai pemicunya. Jika tidak, Cortana tidak akan merespon perintah Anda.

Pertama, klik kolom Cortana tepat di sebelah tombol Start Menu, kemudian klik tombol gear dan aktifkan opsi Let Cortana respond to, Hey Cortana.

cara mematikan komputer dengan cortana_1

Kedua, pastikan pula Cortana tetap merespon Anda meskipun komputer dalam kondisi terkunci. Caranya, ulangi cara pertama kemudian klik tombol gear dan aktifkan opsi Use Cortana even when my device is locked.

cara mematikan komputer dengan cortana_1

Selesai, sekarang coba perintahkan Cortana untuk mematikan komputer Anda.

Perlu juga Anda ketahui, bahwa Cortana juga punya kemampuan berhitung yang baik. Hanya saja, untuk memanfaatkan kepintarannya, Anda juga harus fasih dalam memberikan perintah. Silahkan coba, salah satu dari perintah di bawah ini dan Anda akan dibuat kagum olehnya.

cortana math

Selamat Datang Era Asisten

Di film “2001: A Space Odyssey”, sebuah karya masterpiece Stanley Kubrick yang dirilis tahun 1968, HAL 9000 dibuat sebagai sentient computer yang mengontrol sistem pesawat luar angkasa dan berkomunikasi dengan para krunya. Saat itu HAL dibayangkan sudah tersedia 20-30 tahun setelah film dibuat.

Di tahun 2018, utopia itu belum benar-benar terwujud. Meskipun demikian, Consumer Electronics Show 2018, salah satu showcase produk elektronik terbesar di dunia, menunjukkan bahwa arah pengembangan teknologi adalah “mengembangkan HAL yang realistis” berbasis Artificial Intelligence. Membantu kehidupan kita untuk mengatur segala perangkat rumah dan kendaraan.

Menurut pengamatan DailySocial, yang berkesempatan hadir secara langsung, logo Alexa (yang dibuat oleh Amazon) dan Google Assistant bertebaran di berbagai perangkat dan berbagai merk, dari televisi, smart speaker, sampai perangkat dapur air fryer.

Google, meskipun tidak menunjukkan satupun produk elektronik buatan sendiri, memanfaatkan ajang ini untuk menunjuk kapabilitas Google Assistant, termasuk dalam bentuk instalasi besar yang ditempatkan di pintu utama. Google juga menempatkan tim, di semua booth yang mendukung Google Assistant, seandainya ada pengunjung yang ingin tahu lebih lanjut tentang fitur ini.

Amazon, meskipun tidak seagresif Google, telah menggandeng setidaknya 50 brand yang bisa memanfaatkan “kepintaran” Alexa.

Di luar keduanya, masih ada Siri dari Apple, Bixby dari Samsung, Clova dari LINE, dan Cortana dari Microsoft yang bermain di ranah yang sama.

Tahun 2020 menjadi tipping point

Dalam sesi keynote-nya, President dan Kepala Divisi Consumer Electronics HS Kim memberikan komitmen bahwa Samsung, saat ini produsen perangkat consumer electronics terbesar di dunia, akan menerapkan konsep IoT untuk semua produknya di tahun 2020.

Itu artinya tidak ada lagi produk elektronik di rumah yang “tidak pintar”. Semua produk akan terhubung dan asisten akan menjadi perekat yang memudahkan komunikasi antara produk satu dan lainnya. Bixby, asisten yang dikembangkan Samsung, akan menjadi “bintang” jika semuanya mulus sesuai rencana.

DSCF4235

Kehadiran konektivitas 5G, yang ditargetkan mulai tersedia tahun 2019 mendatang, menjadi katalisator penting. Seharusnya tidak ada lagi penghalang di jalan tol bebas hambatan 5G untuk menghubungkan televisi, kulkas, mesin cuci, kamera pengintai, AC, hingga mobil kita.

Kerentanan teknologi

Tentu saja tidak ada teknologi yang tanpa celah. Isu BlueBorne atau Dolphin Attack adalah dua hal awal yang bisa digunakan untuk meng-exploit teknologi seperti ini. Dengan semakin banyaknya pemanfaatan asisten di berbagai perangkat, diyakini akan semakin banyak serangan yang terjadi.

Jika kita sudah “pusing” seandainya sebuah perangkat komputer yang kita miliki terkena hack atau virus, apa yang terjadi jika seluruh perangkat elektronik di rumah dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab?

Suatu utopia lain adalah seandainya asisten menjadi terlalu pintar dan justru malah memiliki pikiran tersendiri. Di film 2001: A Space Odyssey, HAL berubah menjadi tokoh antagonis utama karena merasa terancam dengan potensi pemutusan daya karena adanya malfungsi. Sebagai asisten, manusia haruslah tetap menjadi pengontrol utama setiap kegiatannya.

Office 365 Makin Efektif Berkat Integrasi AI yang Terus Diperdalam

Kabar gembira bagi para pelanggan Office 365, Microsoft telah menyiapkan kado akhir tahun yang cukup istimewa bagi Anda sekalian. Kado ini bisa terwujud berkat investasi dan visi besar Microsoft akan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI).

Yang pertama adalah fitur bernama Insights untuk Excel, yang untuk sekarang masih berstatus preview. Kita semua tahu bahwa Excel merupakan tempat berpusatnya semua data untuk suatu proyek, dan fitur Insights ini dimaksudkan untuk memberikan rangkuman secara instan dari data-data yang tercantum.

Dengan memanfaatkan teknologi machine learning, Insights akan mengidentifikasi tren dan beragam perspektif lainnya terhadap data yang tercantum, lalu menyuguhkannya dalam bentuk tabel, grafik, bagan, skema, diagram dan lain sebagainya. Dengan satu klik, objek visualisasi itu bisa langsung Anda tambatkan ke dokumen.

Microsoft Word Acronyms

Beralih ke Word, fitur berbasis AI yang Microsoft rancang adalah Acronyms. Dijadwalkan hadir mulai tahun depan, fitur ini pada dasarnya akan memeriksa email dan dokumen yang bersirkulasi di perusahaan pengguna guna mengidentifikasi akronim-akronim yang umum digunakan di perusahaan tersebut.

Deretan akronim akan disajikan di sebelah kanan dokumen, sehingga pengguna bisa dengan mudah ‘berkonsultasi’ dengannya ketika menghadapi akronim yang dirasa asing dalam suatu dokumen. Karena yang menjadi rujukan bukanlah internet, tentu saja penjelasannya lebih relevan dengan konteks masing-masing perusahaan.

Office 365 text in image search

Akhir Desember nanti, pelanggan Office 365 bisa melakukan pencarian teks yang terdapat dalam suatu gambar. OneDrive dan SharePoint sebelumnya sudah bisa mengenali konten di dalam gambar, screenshot, faktur dan sebagainya, dan kini teksnya bisa langsung dicari tanpa harus mengingat letak gambar disimpan.

Terakhir, untuk pengguna Outlook versi iOS, Microsoft bakal memperdalam integrasi asisten virtual-nya, Cortana, pada aplikasi email tersebut. Salah satu manfaat yang bisa didapat adalah, Outlook bakal mengirim notifikasi saat sudah tiba waktunya untuk bertemu seseorang sesuai data kalender, lengkap dengan petunjuk arahnya di peta.

Sumber: Microsoft.

Asisten Virtual Cortana Kini Bisa Terhubung dengan Gmail

Awalnya hanya tersedia di platform Windows saja, asisten virtual Cortana juga sudah cukup lama hadir di Android dan iOS. Microsoft selaku pengembangnya perlahan juga mulai mengintegrasikan Cortana ke beragam layanan, sekaligus menghadirkan dukungan berbagai layanan buat pengguna setianya.

Salah satu yang terbaru adalah Gmail. Yup, Anda kini dapat menghubungkan Cortana dengan akun email yang Anda dapat dari Google tersebut. Dari situ Cortana bisa membantu Anda mengakses email, daftar kontak, data kalender maupun file yang tersimpan di Google Drive dengan cepat.

Integrasi ini bakal sangat berguna bagi para pemilik PC yang menggunakan Gmail sebagai layanan email utamanya. Akses yang Anda berikan sejatinya memungkinkan Cortana untuk, misalnya, mengirim reminder ketika jadwal meeting maupun agenda lainnya sudah tiba.

Selain di PC, dukungan atas Gmail ini juga tersedia ketika Anda memanggil Cortana lewat smart speaker macam Harman Kardon Invoke. Akan tetapi yang lebih penting, Cortana di Android dan iOS pun rupanya juga kebagian jatah integrasi serupa.

Untuk mengaktifkannya, Anda hanya perlu membuka menu pengaturan Cortana dari search bar milik Windows 10. Pilih opsi “Connected Services, lalu “Add a Service”, dan Anda bakal melihat “Gmail” sebagai salah satu opsi yang tertera untuk disambungkan.

Sumber: Windows Central dan The Verge.

Cara Kirim Email Menggunakan Cortana di Windows 10

Setelah membaca tips sebelumnya, saya asumsikan Cortana di komputer Anda sudah aktif dan bisa dipergunakan. Seperti yang juga pernah saya singgung, bahwa Cortana bisa membantu kita melakukan tugas sehari-hari misalnya membuat catatan, reminder, mencari berkas, menjelajah internet dan bahkan mengirim email.

Nah, di tips kali ini saya ingin mengajak sobat mencoba kemampuan Cortana. Tidak semua, tapi kita akan jajal satu per satu, kita mulai dari membuat email menggunakan Cortana.

Persiapan

Tapi sebelum bisa mengirimkan email dengan Cortana, ada beberapa persiapan yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu.

  • Pastikan Anda sudah login ke Akun Microsoft. Biasanya ketika Cortana diaktifkan pertama kali, sistem akan meminta Anda untuk login.
  • Siapkan akun email kedua selain akun Microsoft jika Anda lebih memilih platform lainnya, misalnya Gmail.

Langkah Mengirim Email dengan Cortana

Sekarang baru kita masuk ke langkah-langkahnya.

  • Di taskbar Cortana, ketikkan atau panggil dengan Hey Cortana kemudian ucapkan atau tulis (jika lebih suka dengan teks) I want to send email to (kontak Anda). Kemudian tekan enter.

cara mengirim email dengan cortana

  • Cortana kemudian akan menampilkan jendela seperti ini, ada To yang berisikan kontak sesuai yang diketikan di perintah pertama. Tetapi, tidak semua kontak akan muncul. Kontak yang muncul haruslah sudah tersimpan di data kontak Anda. Jika belum, Cortana biasanya akan mengosongkan isian ini, sehingga Anda bisa menambahkannya secara manual.
  • Kemudian isi juga subjek dan isi pesan, dan tentunya akun email yang Anda gunakan. Akun email ini juga tidak serta merta muncul. Di pengaturan awal, Cortana akan menanyakan kepada Anda, akun email mana yang ingin dipergunakan.

cara mengirim email dengan cortana

  • Selain akun email default, Anda juga bisa menambahkan akun email lainnya. Caranya, klik ikon dropdown di alamat email, kemudian klik Add an Account.

cara mengirim email dengan cortana

  • Selanjutnya silahkan dipilih platform email yang ingin ditambahkan. Pilih, lalu login seperti biasa. Jika sudah ditambahkan, akun tersebut akan muncul di isian Form.

cara mengirim email dengan cortana_email terkirim

  • Kembali ke Cortana, setelah semua isian dirasa benar, Anda tinggal mengklik Send dan email-pun terkirim. Selanjutnya, proses pengiriman email akan lebih singkat karena semua pengaturan sudah dilakukan sebelumnya.

cara mengirim email dengan cortana_email terkirim

Mengirim email dengan Cortana tak hanya lebih menyenangkan tapi juga efisien. Anda bahkan tidak harus membuka satu pun aplikasi, karena semua dilakukan di jendela Cortana. Saya sudah mencoba beberapa kali cara ini, baik dengan perintah teks ataupun suara. Hasilnya, 100% semua email terkirim dengan baik.

Sumber gambar header Microsoft.

Tips Menggunakan Cortana di Windows 10

Cortana sama seperti Siri di iPhone atau Google Now di Android. Ia bertugas sebagai asisten virtual yang membantu Anda melakukan berbagai tugas seperti mencari aplikasi, membuat catatan, mencari konten atau informasi di Internet, melacak berbagai catatan seperti jadwal meeting, jadwal penerbangan hingga yang berkaitan dengan kegemaran seperti olahraga, film dan kuliner.

Jadi punya Cortana seolah-olah sekretaris pribadi yang bekerja tanpa meminta gaji. Pengen kan? Nah, ini beberapa tips menggunakan Cortana di laptop Windows 10.

Mengaktifkan Cortana

Karena Cortana belum mendukung region Indonesia, jadi Anda harus melakukan penyesuaian terlebih dahulu. Caranya begini.

  • Buka menu Settings atau tekan tombol Windows + I.
  • Kemudian temukan menu Time & Language.

cara menggunakan Cortana di Windows 10

  • Di panel sebelah kiri, pilih Region & Language kemudian geser ke panel kanan di country or region, pilih United States. Untuk bahasanya jika memungkinkan pilih bahasa English.

cara menggunakan Cortana di Windows 10

  • Selesai

Menjalankan Cortana Pertama Kali

Setelah pengaturan region dilakukan, sekarang waktunya Anda menjalankan Cortana untuk pertama kali.

  • Klik tombol Start Menu kemudian temukan shortcut Cortana di daftar aplikasi.

cara menggunakan Cortana di Windows 10

  • Ketika Cortana dijalankan, maka secara otomatis fitur tersebut akan berjalan dan berfungsi sesuai rancangannya. Dari sana, Anda tinggal mengetikkan apapun di taskbar kiri tepat di sebelah tombol Start Menu. Misalnya untuk mencari aplikasi, berkas atau menjelajah internet.

cara menggunakan Cortana di Windows 10

Menghidupkan Fitur “Hey Cortana”

Seperti kebanyakan asisten virtual, Cortana juga punya panggilan khusus yang akan memicu responnya, yaitu Hey Cortana. Tapi, fitur ini secara default dalam kondisi mati. Jadi, Anda harus menghidupannya terlebih dahulu jika ingin dipakai.

  • Klik bar Cortana yang ada di sebelah Start Menu, atau tekan tombol Windows + S. 
  • Kemudian klik ikon gear (pengaturan) di sebelah kiri Cortana, kemudian temukan opsi Let Cortana respon to “Hey Cortana”. Bisa dilihat, opsi tersebut dalam kondisi mati, kan? Nah, ubah posisinya ke On. Tapi biasanya sistem meminta izin terlebih dahulu. Klik Sure untuk memberikan izin dan selesai, fitur Hey Cortana sudah bisa digunakan.

cara menggunakan Cortana di Windows 10

  • Selain Hey Cortana, di taskbar Cortana juga disediakan tombol mikrofon sebagai pengganti jika panggilan Anda tidak direspon.

cortana taskbar

Cortana dirancang untuk memudahkan pengguna melakukan tugas-tugas sederhana. Jadi, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Lagipula, terlihat keren kan kalau Anda membuat catatan baru, menjelajah internet dan bahkan mengirim surat elektronik dengan perintah suara.

Sumber gambar header Microsoft.

Mencermati Masa Depan Aplikasi Chat Message dan Popularitas Voice Assistant untuk Kegiatan Pemasaran

Dalam gelaran Mobile Marketing Association (MMA) Forum 2017, banyak hal menarik yang disampaikan oleh panelis. Sebagian besar mengerucut kepada perkembangan teknologi dan penerapan kegiatan pemasaran yang saat ini sudah mulai bergeser kepada mobile.

Popularitas Voice Search dan Voice Assistant

Dalam presentasi-nya Chairman dan CEO AMEA, Russia/CIS Mindshare Ashutosh Srivastana menyebutkan, sudah waktunya publisher dan brand mulai meninggalkan cara-cara lama dan mulai memanfaatkan secara menyeluruh platform mobile untuk beriklan.

“Saat ini secara global sebanyak 1,4 miliar pengguna smartphone, dan Tiongkok masih memberikan kontribusi yang besar dari sisi pengguna, hal tersebut sudah menegaskan masif-nya penetrasi smartphone saat ini.”

Untuk memudahkan brand melakukan kegiatan pemasaran dengan tepat, ada 4cara yang bisa diterapkan dan diklaim mampu meningkatkan kegiatan pemasaran secara mobile. Tiga tahap tersebut adalah implikasi, interaktif, intelligence dan imersif.

“Ketiga tahap tersebut memiliki fungsi yang berkaitan dan jika diterapkan secara tepat bisa memberikan hasil yang optimal terkait dengan kegiatan pemasaran.

Definisi implikasi, interaktif, intelligence dan imersif

Saat ini sudah banyak teknologi mobile yang mengedepankan interaktif untuk menarik perhatian konsumen dan tentunya memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Salah satu kegiatan pemasaran interaktif yang sudah dilancarkan oleh brand adalah Alibaba dengan promosi supermarket dengan skema online-to-offline.

Hal selanjutnya yang juga dibahas dalam presentasi tersebut adalah penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI), machine learning yang saat ini sudah semakin banyak digunakan oleh brand.

Salah satu produk AI yang juga mulai berkembang dan cepat pertumbuhannya adalah Voice Assistant. Kehadiran Alexa, Google Assistant, Watson IBM sudah membantu brand untuk memanfaatkan teknologi tersebut untuk melakukan kegiatan pemasaran.

“Di Amerika Serikat sendiri saat ini sebanyak 47% millennial memanfaatkan Voice Search dan Voice Assistant untuk melakukan pencarian produk. Voice Integration juga sudah digunakan oleh perbankan untuk berinteraksi dengan nasabahnya,” kata Srivastana.

Terkait dengan imersif, beberapa pendekatan yang terbukti telah berhasil menarik perhatian konsumen adalah penerapan Augmented Reality (AR) untuk beriklan. Dengan konten yang menarik brand mampu mendapatkan hasil yang positif dari jumlah konsumen hingga revenue.

Evolusi dan masa depan aplikasi chat message

Dalam kesempatan tersebut turut hadir CEO BBM Matthew Talbot menyampaikan presentasi-nya tentang evolusi chat yang saat ini semakin cepat pertumbuhannya. Bukan lagi mengandalkan SMS, chat message sudah didominasi oleh aplikasi yang sudah menjelma bukan hanya sebagai platform untuk mengirimkan pesan, namun juga sebagai platform untuk pembayaran, beriklan dan konten lainnya.

“Tercatat saat ini 130 menit orang menghabiskan waktu di aplikasi chat message, dan dari berbagai aplikasi chat yang beredar saat ini sebanyak 3-4 aplikasi chat digunakan oleh orang” kata Talbot.

Hal tersebut membuktikan bahwa aplikasi chat message sudah bukan lagi bersifat personal, namun sudah menjadi bagian dari rutinitas yang sudah di semati dengan berbagai fitur menarik hingga peluang bagi brand untuk beriklan.

“Aplikasi chat message juga sudah menjadi enabler layanan e-commerce sebagai media pembayaran untuk memudahkan pengguna,” kata Talbot.

Ditambahkan juga oleh Talbot sudah waktunya bagi brand untuk mulai meninggalkan cara-cara lama saat melakukan kegiatan pemasaran dan mulai beralih ke smartphone.

“Saat ini sudah banyak aplikasi chat message yang menyediakan berbagai fitur terpadu untuk brand hingga layanan e-commerce melakukan engagement kepada konsumen, untuk saat ini dan selanjutnya sudah waktunya aplikasi chat message digunakan lebih menyeluruh untuk kegiatan pemasaran dan lainnya,” kata Talbot.

Dijejali Cortana, Skype Kini Semakin Pintar

Microsoft mengumumkan integrasi Cortana di Skype di ajang Microsoft Build 2016 lalu, tapi implementasinya baru benar-benar terealisasi ketika Microsoft merilis Skype versi rombakan bergaya Snapchat. Itupun baru sebatas preview yang menandakan Cortana belum sepenuhnya siap. Baru sekarang, setelah melalui proses yang panjang, Microsoft akhirnya resmi merilis kehadiran Cortana ke aplikasi Skype dan sudah bisa digunakan oleh pengguna Android dan iOS yang berdomisili di Amerika Serikat.

Dalam praktiknya, Cortana bakal hadir sebagai kontak permanen di daftar kontak pengguna Skype. Ketika diajak berbincang berdua, Skype dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar prakiraan cuaca atau arah jalan yang dihantarkan dalam bentuk kartu-kartu visual. Tapi lebih dari itu Cortana mampu merespon perintah yang lebih kompleks misalnya mencarikan restoran terdekat dan melakukan pemesanan, membuat jadwal acara, dan membagikan ulasan film IMDB.

Selain itu, Cortana juga bisa dimanfaatkan untuk membantu pengguna menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana dari teman obrolan, misalnya menjawab “saya baik-baik saja” ketika seseorang bertanya, “apa kabarmu?”. Atau memberikan saran “Membuat pengingat” ketika pengguna dan teman merencanakan sesuatu, entah makan malam, menonton atau kegiatan lainnya. Pengingat tersebut kemudian dapat dikirimkan ke perangkat lain yang sudah diotorisasi untuk menggunakan Cortana. Untuk pengguna profesional dan korporat, Cortana juga mampu difungsikan untuk menampilkan informasi perkembangan pasar saham.

Berdasarkan deskripsi di atas, Cortana di Skype bekerja hampir sama dengan Google Assistant di Allo yang secara teknis menganalisa kalimat yang diterima dalam percakapan untuk mengantisipasi apa yang dibutuhkan oleh pengguna atau anggota grup.

Sumber berita Skype.

Berkolaborasi, Microsoft dan Amazon Sepakat Duetkan Alexa dan Cortana

Ranah asisten digital pintar dihuni oleh beberapa nama, antara lain Cortana, Google Assistant, Siri, Bixby, dan Alexa. Masing-masing nama telah memiliki ekosistemnya masing-masing, tapi rupanya masih saja ada celah untuk melakukan terobosan, atau paling tidak rekonsiliasi untuk terhubung satu sama lain.

Hal itu yang tampaknya sedang dimatangkan oleh Microsoft dan Amazon untuk memadukan asisten virtual pintar masing-masing, Cortana dan Alexa. Kedua perusahaan bahkan menunjuk pimpinan tertinggi masing-masing untuk tergabung dalam proyek barunya.

Rupanya jauh sebelum pengumuman yang dirilis hari Rabu kemarin, kedua perusahaan telah sejak lama berkoordinasi di belakang layar untuk memungkinkan Cortana dan Alexa saling berbicara satu sama lain. Kolaborasi tersebut nantinya memungkinkan orang untuk mengoperasikan Cortana menggunakan Alexa dan sebaliknya. Proyek ini dijadwalkan rampung sebelum akhir tahun 2017 ini.

Manuver yang tak biasa dilakukan oleh perusahaan besar ini tentu saja menjadi bukti bahwa pesaing terberat pun tak selamanya menghambat pertumbuhan perusahaan. Dalam situasi tertentu, masing-masing perusahaan dapat memperoleh benefit dari apa yang dipunyai perusahaan lain yang notabene tidak mereka kuasai.

Kembali ke soal integrasi Alexa dan Cortana, bahwa nantinya perangkat seperti Amazon Echo bisa menjalankan Cortana dengan mengucapkan perintah “Alexa, open Cortana,” dan pengguna Microsoft harus mengucapkan “Cortana, open Alexa.”

Kerjasama ini memberikan akses kepada Microsoft ke pasar speaker pintar yang mulai secara serius digarap oleh Amazon dalam beberapa tahun terakhir. Celah ini rupanya dianggap sebagai solusi cepat bagi Microsoft yang ngotot memperluas ekosistem Cortana selain di ranah PC. Di sisi lain, mereka juga memperoleh benefit dari kemampuan yang dipunyai Alexa seperti mengendalikan perangkat rumah pintar dan memutar berbagai layanan streaming musik dan film.

Sumber berita Ubergizmo, Recode dan gambar header Technobuffalo.