Versi Anyar Razer Blade 17 Unggulkan Salah Satu Prosesor Terkuat Intel Saat Ini

Razer meluncurkan versi terbaru dari laptop gaming paling bongsornya, Blade 17. Seperti sebelumnya, laptop ini diproyeksikan sebagai sebuah desktop replacement bagi kalangan gamer maupun kreator konten, dan itu berarti performanya sama sekali tidak bisa diremehkan.

Pada konfigurasi termahalnya, Blade 17 ditenagai oleh prosesor Intel Core i9-11900H. Ini merupakan salah satu prosesor laptop terkuat Intel saat ini, dengan 8-core dan 16-thread, plus boost clock maksimum di angka 4,9 GHz. Untuk GPU-nya, Blade 17 mengandalkan Nvidia GeForce RTX 3080 versi 16 GB yang memiliki angka TGP sebesar 130 watt, lebih tinggi daripada TGP milik GPU yang sama di Blade 15 Advanced (95 watt).

TGP alias Total Graphics Power ini krusial karena bisa mengindikasikan performa maksimum suatu GPU. Semakin tinggi angkanya, berarti semakin kencang kinerjanya, tapi juga semakin panas suhu yang dihasilkan. Berhubung ukuran Blade 17 lebih besar, panas ekstra ini semestinya bukan masalah bagi sistem pendinginnya. Bicara soal ukuran, Blade 17 tercatat memiliki dimensi 395 x 260 x 19,9 mm, dengan bobot 2,75 kg.

Melengkapi spesifikasi varian tertinggi Blade 17 adalah RAM 32 GB, SSD NVMe 1 TB (plus sebuah slot M.2 ekstra), dan baterai berkapasitas 70,5 Whr. Untuk layarnya, konsumen bisa memilih di antara tiga opsi yang tersedia sesuai dengan kebutuhannya masing-masing: touchscreen 4K 120 Hz, 1440p 240 Hz, atau 1080p 360 Hz. Di atas layarnya, pengguna bisa menemukan webcam 1080p.

Sebagai sebuah desktop replacement, Blade 17 sudah pasti dibekali konektivitas yang melimpah: dua port Thunderbolt 4 (USB-C), tiga port USB-A, port HDM 2.1, dan slot SD card. Ukuran besarnya juga memungkinkan Razer untuk melipatgandakan jumlah mikrofon dan speaker yang tertanam dari dua menjadi empat.

Versi terbaru Razer Blade 17 ini bakal segera dijual dengan banderol mulai $2.400. Namun untuk mendapatkan spesifikasi seperti di atas, plus layar 4K, Anda harus menyiapkan modal sebesar $3.700.

Razer Blade 15 Base / Razer

Dalam kesempatan yang sama, Razer turut memperkenalkan varian baru Blade 15 Base yang ditujukan untuk konsumen dengan budget lebih terbatas. Spesifikasinya mencakup prosesor Intel Core i7-11800H, dan GPU RTX 3070 8 GB pada konfigurasi termahalnya.

Opsi layar yang tersedia buat Blade 15 Base ada dua, yakni 1080p 144 Hz atau 1440p 165 Hz. Deretan port-nya meliputi satu Thunderbolt 4, satu USB-C, tiga USB-A, HDMI 2.1, dan Ethernet. Razer mematok harga mulai $1.800 untuk Blade 15 Base.

Sumber: 1, 2, 3.

Mengulik Keunikan 2 Laptop Gaming Acer Predator Triton Baru

Dengan menyimak CES, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai produk serta teknologi seperti apa yang akan hadir di sepanjang tahun. Satu hal yang memeriahkan segmen laptop di 2019 ialah tersedianya kartu grafis berteknologi ray tracing Nvidia, GeForce RTX. Para produsen tentu tak membuang-buang waktu. Brand-brand semisal Asus, MSI, dan Gigabyte diketahui mulai membawa laptop ber-RTX ke tanah air.

Anda mungkin sudah memahami fitur-fitur yang ditawarkan oleh GeForce RTX berkat gencarnya pengenalan yang dilakukan produsen. Namun ketika kompetitor senegaranya terlihat fokus mempresentasikan kualitas grafis, Acer juga mencoba bermain-main dengan desain eksperimental. Setelah sempat menggarap desktop replacement monster berlayar melengkung beberapa tahun silam, kali ini produsen PC asal Taiwan itu mengusung konsep panel berputar lewat Predator Triton 900.

Namun Triton 900 bukan satu-satunya notebook high-end andalan Acer untuk berkiprah di tahun ini. Di CES 2019, perusahaan juga menyodorkan opsi alternatif dengan wujud familier yang dititikberatkan pada aspek keringkasan. Acer menamainya Predator Triton 500. Dan kurang lebih dua bulan selepas pengumumannya, kedua produk melakukan pendaratan di Indonesia. Triton 500 sudah resmi dipasarkan, sedangkan saudara berlayar putarnya dapat di-pre-order.

Triton 16

 

Mengenai dua Triton baru

Dalam debut Predator Triton 900, Acer menyampaikan bahwa pembuatannya didorong oleh keinginan mereka buat merombak penyajian laptop tanpa mengorbankan performa. Berkat layarnya yang dapat diputar, terbuka beragam skenario penggunaan. Lalu konsumen juga diberi keleluasaan untuk menemukan posisi paling ‘ergonomis’ saat ber-gaming. Sebagai perangkat convertible, Triton 900 menyuguhkan empat mode pemakaian: notebook, display (layar mengarah ke belakang), tablet, dan ‘Ezel’ yang diprioritaskan bagi interaksi via layar sentuh.

Triton 10

Predator Triton 500 sendiri merupakan pewaris Triton 700 yang tersedia di Indonesia bulan Oktober 2018 silam. Ia adalah laptop berlayar 15-inci 144Hz yang ramping, dengan ketebalan hanya 17,9mm dan bobot 2,1kg sehingga memudahkannya diselipkan dalam tas serta dibawa-bawa. Mengikuti tren populer di segmen laptop ultra-tin, Triton 500 dibekali bingkai layar tipis berukuran 6,3-milimeter. Acer memilih Nvidia RTX berdesain Max-Q sebagai komponen utama di dapur pacu grafis, dan menjanjikan daya tahan baterai sampai delapan jam.

Triton -2

 

Inovasi desain

Pemakaian engsel ‘Ezel Aero’ di Predator Triton 900 memang menjadi aspek yang paling mencuri perhatian, tetapi ada banyak invosi desain esensial – dan kadang terselubung – bisa ditemukan di sana. Tubuh Triton 900 terbuat dari konstruksi logam, dan Acer terlihat berusaha untuk meminimalkan volumenya. Agar badan tetap ramping tanpa mengorbankan ruang hardware, produsen menempatkan GPU dan CPU di zona terpisah dari keyboard.

Triton 9

Efeknya, Triton 900 mempunyai layout yang menyerupai ROG Zephyrus – dengan keyboard, rankaian tombol macro dan bagian touchpad merangkap numpad menjorok ke depan. Papan ketik ini dibekali pencahayaan RGB per-key, sehingga Anda bisa memilihkan warna buat masing-masing tombol. Sistem serupa juga diterapkan di Predator Triton 500, tapi yang membuat Triton 900 berbeda ialah pemanfaatan papan ketik mekanis berprofil slim clicky-nya.

Triton 12

Meski wujudnya tidak terlalu bulky, Triton 900 sudah masuk ke segmen desktop replacement. Beberapa orang mungkin tak keberatan membawa laptop berukuran besar, tetapi tubuh all-metal perangkat ini membuatnya sangat berbobot. Saya belum mengetahui berapa berat keseluruhannya, namun butuh perjuangan hanya untuk membolak-balikkan laptop ketika saya ingin mengambil foto.

Triton 15

Triton 900 menyajikan layar sentuh berjenis IPS seluas 17,3-inci dengan resolusi 4K. Panel tersebut mampu merespons sepuluh titik sentuhan dan membaca gesture berbeda, serta dibekali teknologi Nvidia G-Sync buat membasmi efek screen tearing. Menariknya, Acer tampak tak mau buru-buru mencantumkan high-dynamic range di layar seperti yang sudah dilakukan Dell pada laptop Alienware dan Lenovo untuk lini Legion-nya.

Triton 17

Desktop convertible tersebut juga menyimpan sebuah rahasia menarik. Melengkapi port fisik standar, Triton 900 memiliki USB slot tersembunyi buat mencantumkan wireless adapter controller Xbox One S. Setelah dicolokkan, dongle bisa disembunyikan dalam chassis.

Triton 20

Triton 13

 

Pembaruan di dalam

Efek dari pemakaian komponen-komponen high-end seperti Nvidia GeForce RTX dan prosesor Intel Core i7 8th-gen adalah temperatur yang tinggi. Untuk menjinakkannya, Acer memperbarui desain kipas Aeroblade 3D mereka. Perancangan fan generasi keempat itu terinpsirasi dari ujung sayap burung hantu, memanfaatkan bahan logam. Dibanding jenis plastik, 49 buah bilah Aeroblade berketebalan hanya 0,1mm yang ada di sana mampu meniupkan angin 45 persen lebih banyak.

Triton 19

Di dalam Triton 900, terdapat dua fan Aeroblade 3D yang mampu berputar lebih cepat 11 persen via teknologi Coolboost beserta enam heat pipe. Di saudarinya yang lebih tipis, jumlah kipas Aeroblade lebih banyak: ada tiga buah dan dikombinasikan bersama lima pipa pendingin.

Triton 4

Predator Triton 500 menyuguhkan opsi kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060 dan 2080 berdesain Max-Q, sedangkan Triton 900 dipersenjatai GPU RTX 2080 kelas desktop. Keduanya diotaki oleh Intel Core i7 8750H – tersedia pula pilihan prosesor 8950H khusus Triton 900 – serta dilengkapi RAM dual channel DDR4 2666MHz maksimal 32GB.

Triton 6

Battlefield V dan Metro Exodus digunakan Acer untuk mendemonstrasikan kinerja laptop-laptop baru mereka, dipilih karena telah didukung oleh teknologi real-time ray tracing. Battlefield V berjalan sangat lancar di Predator Triton 900 tanpa perlu mengaktifkan mode overclock. Metro Exodus sendiri saya uji langsung di setting grafis ultra dengan resolusi 1080p serta opsi ray tracing dan fitur Nvidia HairWorks menyala. Permainan terhidang mulus tanpa kendala.

Triton 8

 

Alasan konsumen memilih Predator

Kita semua tahu bahwa lini Acer Predator bukanlah produk murah. Di Indonesia, Predator Thronos boleh dikatakan sebagai pemegang rekor set gaming PC termahal. Saya bertanya pada presales manager Acer Dimas Setyo mengenai apa alasan konsumen memilih produk gaming mereka. Ia menyebutkan tiga poin. Pertama, mayoritas perangkat Predator gampang di-upgrade. Kedua, pusat servisnya mudah ditemukan dan Acer berkali-kali memenangkan penghargaan Indonesian Customer Satisfaction Award. Dan ketiga, produk mereka jadi favorit berkat kehadiran fitur-fitur unik.

Triton 7

Seperti deretan produk Predator sebelumnya, Triton 500 dan 900 tidak hanya dikhususkan bagi gamer. Beragam fungsi serta fitur di sana juga sangat berguna untuk para pekerja kreatif dan kalangan pencipta konten.

Triton 5

 

Harga dan ketersediaan

Seperti yang sempat saya sebutkan, Predator Triton 500 sudah siap untuk dipinang. Model ber-GPU RTX 2060 Max-Q dibanderol Rp 35 juta dan varian dengan kartu grafis RTX 2080 dijajakan di harga Rp 54 juta. Lalu buat memiliki Predator Triton 900, Anda perlu mengeluarkan uang lebih banyak lagi, produk dijual seharga mulai dari Rp 70 juta ‘saja’, rencananya akan tiba di bulan April 2019.

Triton 3

Layar dan Keyboard-nya Bisa Dipisah, Asus ROG Mothership Adalah Desktop Replacement Sejati

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya apabila Surface Book dirancang sebagai perangkat gaming? Kalau belum, Anda rupanya sudah keduluan oleh Asus. Hasil pemikiran mereka melahirkan ROG Mothership, sebuah laptop gaming yang pantas disebut sebagai desktop replacement dalam arti harfiahnya.

Itu dikarenakan Mothership dapat dipisahkan keyboard dan layarnya. Dalam posisi terpisah seperti ini, layarnya bisa berdiri sendiri berkat kickstand terintegrasi di belakangnya, sedangkan keyboard-nya bisa dilipat separuh secara vertikal guna menghemat tempat. Voila, seketika itu juga ia lebih layak dikategorikan sebagai PC.

Asus ROG Mothership

Spesifikasinya pun tidak kalah dari PC gaming kelas atas: prosesor 6-core Intel Core i9-8950HK yang sudah di-overclock secara default, GPU Nvidia GeForce RTX 2080 8 GB GDDR6, RAM 64 GB DDR4, dan tiga slot SSD tipe NVMe. Itu semua Asus tambatkan ke bagian layarnya tanpa mengabaikan soal sistem pendingin.

Ya, perangkat ini memiliki salah satu sistem pendingin paling kompleks yang pernah ada di sebuah laptop. Saya tidak mau ‘menodai’ artikel ini dengan detail-detail yang terlalu teknis, akan tetapi yang pasti Asus menjamin ROG Mothership bisa mencapai performa maksimalnya selagi suhu perangkat masih dalam batas wajar.

Asus ROG Mothership

Asus pun tidak lupa menyelipkan lapisan protektif sehingga layarnya tidak terpengaruh oleh panas yang dihasilkan prosesor dan GPU. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 17,3 inci, dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz.

Pada bagian bawah layar, Anda bisa melihat grille speaker yang membentang dari kiri ke kanan. Tidak tanggung-tanggung, Asus menanamkan empat buah speaker sekaligus di baliknya, dengan output total sebesar 16 W. Tidak ketinggalan juga adalah DAC ESS Sabre yang siap mengolah audio dengan resolusi setinggi 24-bit/192kHz.

Asus ROG Mothership

Konektivitas ROG Mothership pun cukup melimpah: dua port USB-C 3.1 Gen 2 (salah satunya mendukung Thunderbolt 3), tiga USB-A 3.1 Gen 2, satu USB-A 3.1 Gen 1, HDMI 2.0, Ethernet serta slot SD card. Bluetooth 5.0 pun turut menjadi opsi standar baginya.

Semua ini dikemas dalam bodi yang masih mudah sekali dibawa-bawa, terutama jika dibandingkan dengan PC. Tebal keseluruhannya tidak lebih dari 3 cm, sedangkan bobotnya pun berkisar 4,7 kg saja. Asus belum mengungkapkan berapa harganya, namun pemasarannya sudah dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini.

Sumber: Asus.

Acer Sediakan Laptop Gaming AMD Paling High-End di Indonesia

Nama Nvidia sulit dilepaskan dari laptop gaming karena kartu grafisnya tersebar di banyak perangkat gamer nomden tersebut. Perusahaan juga menyediakan beragam pilihan, termasuk menjajakan solusi untuk notebook berdesain ultra-thin. Namun tidak berarti sang rival mau menerima keadaan seperti ini. Belakangan, AMD mulai mendobrak pasar ‘gaming nomaden’ secara lebih agresif.

Di akhir minggu kemarin, AMD bersama Acer resmi meluncurkan Predator Helios 500 AMD Ryzen. Ia adalah alternatif dari Helios 500 dengan chip Intel dan Nvidia yang diluncurkan oleh perusahaan asal Taiwan itu bulan Juni lalu, kali ini dibekali prosesor Ryzen kelas desktop serta kartu grafis berkemampuan setara sang kompetitor. Helios 500 ‘PH517-61’ juga mengusung teknologi layar AMD yang jarang sekali ditemukan di produk lain.

Predator Helios 500 AMD Ryzen memang bukan satu-satunya laptop gaming bersenjata teknologi Advanced Micro Devices yang dipasarkan di Indonesia, tapi ada sejumlah alasan mengapa PH517-61 terbilang istimewa. Pertama, Ryzen 7 2700 berisi 8-core serta 16-thread yang ada di sana bukanlah varian ‘mobile‘. Dan kedua, laptop ini menyajikan panel FreeSync dengan tingkat refresh tinggi – kinerjanya siap diadu melawan Nvidia G-Sync.

Predator 14

Ada beragam fitur mutakhir lain yang Acer dan AMD bubuhkan di Helios 500 PH517-61 demi kenikmatan ber-gaming dan kelancaran pemakaian, namun AMD mengingatkan pula bahwa kehadiran prosesor desktop Ryzen 7 berarsitektur 12-nanometer dan dukungan RAM hingga 64GB memungkinkannya digunakan sebagai mobile workstation. Dan jika masih belum puas pada performanya, prosesor dan kartu grafis laptop juga siap untuk di-overclock.

Predator 15

 

Desain

Penampakan Helios 500 AMD Ryzen identik dengan saudari ber-GPU Nvidia-nya. Karena alasan inilah, AMD ingin kita mengingat serinya: PH517-61. Mempunyai dimensi 428x295x38,7-milimeter dan berbobot 4kg, perangkat ini masuk ke dalam kategori desktop replacement. Dan berkat permukaan tubuh yang luas, Acer bisa mencantumkan keyboard full-size tanpa pengurangan ukuran, enam tombol shortcut, serta touchpad lapang dan tombol mouse terpisah.

Predator 16

Predator 6

Helios 500 AMD Ryzen memiliki tombol power segitiga menyala seperti Arc Reactor Iron-Man. Branding Predator bisa ditemukan di sisi belakang layar. Panel tersebut tersambung ke tubuh lewat sepasang engsel, dan di bawahnya, terdapat lubang ventilasi asimetris berpenampilan futuristis. Konektivitas fisiknya dibubuhkan di sisi samping dan belakang, interface-nya sengaja disiapkan untuk menunjang headset virtual reality.

Predator 7

Predator 5

Acer tidak lupa untuk menjawab tren terkini di segmen gaming gear lewat penyediaan papan ketik bersistem pencahayaan RGB, yang dibagi berdasarkan zona. Kustomisasi dapat Anda lakukan lewat software Predator Sense, mempersilakan kita bermain-main dengan 16,8 juta warna.

Predator 10

Predator 18

Bagian terbaik dari aspek desain Predator Helios 500 AMD Ryzen bukan terletak pada aspek estetika semata, tapi pada kemudahan upgrade. Cukup dengan membuka dua baut, panel bawah laptop dapat dilepas. Di sana, Anda bisa mencantumkan memori RAM tambahan (ada empat channel), SSD ataupun hard disk. Perlu diketahui bahwa segala upgrade dapat dilakukan tanpa merusak garansi.

Predator 11

 

Layar

Predator Helios 500 AMD Ryzen menghidangkan layar IPS 17,3-inci beresolusi full-HD, mampu menyajikan refresh rate maksimal di 144Hz dan ditunjang oleh teknologi FreeSync. Pertama kalinya ada di laptop Acer, FreeSync berfungsi untuk menyinkronkan output GPU dengan display, sehingga berapa pun frame rate per detik yang dihasilkan sistem, tidak ada efek tearing maupun stuttering. Dan berkat refresh rate tinggi, pemain bisa tetap melihat detail pada objek yang bergerak cepat.

Predator 3

 

Kinerja

Melalui sesi demonstrasi live, tim AMD menunjukkan bagaimana Ryzen 7 2700 mampu mengungguli kinerja prosesor hexa-core Intel i9-8950HK dalam uji coba Cinebench R15. Performa chip 12nm 8-core di sana kabarnya 10 persen lebih tinggi dari prosesor generasi sebelumnya. Lalu di sisi pengolahan grafis, AMD dan Acer mengandalkan Radeon RX Vega 56 8GB – yang mempunyai performa ‘sedikit’ di atas GeForce GTX 1070.

Predator 1

Dalam sesi terpisah, tim AMD sempat menunjukkan kemampuan Predator Helios 500 AMD Ryzen menangani Far Cry 5 di preset grafis ultra. Di bagian paling berat sekali pun, frame rate tidak pernah berada di bawah 67, dengan rata-rata di 82 gambar per detik. Laptop juga tidak kesulitan menjalankan judul-judul battle royale populer di opsi visual high, seperti Fortnite (rata-rata 81fps) dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (85fps).

Predator 17

Selain itu, AMD juga berjanji Anda selalu mendapatkan frame rate per detik di atas 60 ketika notebook menjalankan game-game populer, misalnya The Witcher 3: Wild Hunt, Battlefield 1, Star Wars Battlefront 2, Middle-earth: Shadow of War, Doom, Kingdom Come: Deliverance, hingga Wolfenstein II: The New Colossus.

Predator 2

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah penggunaan prosesor desktop membuat Predator Helios 500 AMD Ryzen jadi panas? Tidak juga. Untuk mengatasi temperatur tinggi, Acer mengandalkan kipas ‘3D’ AeroBlade. Kipas ini terbuat dari logam, memiliki ketebalan bilah hanya 0,1-milimeter sehingga produsen bisa mencantumkan 59 bilah di satu fan. Udara dingin diarahkan masuk dari sisi bawah, lalu udara panas dikeluarkan lewat ventilasi belakang.

Predator 13

 

Harga, ketersediaan dan bonus.

Acer Predator Helios 500 PH517-61 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 40 juta. AMD menyampaikan bahwa harga yang mereka tawarkan ini sangat kompetitif dan masuk akar, karena desktop replacement sekelas yang dibekali chip Intel dan Nvidia umumnya dijual jauh lebih mahal. Anda yang membelinya juga berhak mendapatkan tiga game premium secara gratis; ada Assassin’s Creed Odyssey, Strange Brigade, dan Star Control: Origins.

Dibekali Intel Core i9+ dan GTX 1070, Acer Predator Helios 500 Siap Menyantap Game-Game Terbaru

Di hari Rabu kemarin, Acer kembali menggelar konferensi tahunan Next@Acer di Kota New York, dan di sana, sang produsen asal Taiwan itu memamerkan beragam PC. Beberapa produk seperti laptop Swift 5 15-inci dengan berat kurang dari 1kg serta deretan Chromebook anyar memang mencuri perhatian, namun  gaming mendapatkan jatah yang cukup besar.

Acer memeriahkan lineup Predator-nya melalui sejumlah produk, di antaranya ada PC desktop Predator Orion 3000 dan Nitro 50, serta laptop Predator Helios 500. Model terakhir ini sangat menarik karena menandai ikut sertanya Acer dalam tren di kalangan produsen laptop gaming: menyediakan ‘desktop replacement‘ bersenjata prosesor Intel terbaru dan tercanggih serta mempersilakan kita untuk meng-overclock-nya.

Acer Predator Helios 500 3

Predator Helios 500 ialah versi lebih canggih lagi dari Helios 300 yang dirilis tahun lalu, sebuah notebook gaming ‘monster’ berlayar 17,3-inci. Sang produsen mempersilakan Anda memilih satu dari dua jenis panel, antara 4K atau full-HD dengan refresh rate 144Hz. Keduanya sudah dibekali teknologi Nvidia G-Sync.

Acer Predator Helios 500 4

Untuk input kendali, Anda dihidangkan keyboard full-size yang turut dibekali backlight LED RGB. Sistem pencahayaannya memang belum ‘per-key‘, tapi dibagi dalam empat zona yang dapat dikustomisasi. Papan ketik ini sudah dibekali kemampuan anti-ghosting, lalu Acer juga mencantumkan lima tombol programmable tambahan buat dijadikan shortcut – mereka semua bisa menyimpan profil berbeda.

Acer Predator Helios 500 6

Fitur primadona di Predator Helios 500 adalah kehadiran prosesor Intel generasi kedelapan hingga opsi Core i9+ yang dipasangkan dengan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1070. Acer memperkenankan kita untuk meng-overclock kecepatan dua komponen ini melalui aplikasi PredatorSense. Software tersebut juga berguna untuk memonitor temperatur hardware, mengatur pencahayaan, mengonfigurasi tombol, hingga mengubah kecepatan kipas.

Selanjutnya, Anda diperkenankan mencantumkan RAM hingga 64GB, serta menggunakan SSD berkapasitas 1TB plus hard drive 2TB. Dan dari gambar yang sudah dipublikasikan, saya melihat dukungan konektivitas fisik yang cukup lengkap. Ada tiga port USB 3.0, sepasang port audio 3,5mm, port LAN, satu lagi USB 3.0, HDMI 2.0, DisplayPort dan sepasang USB type-C dengan Thunderbolt 3.0.

 

Untuk semua kencanggihan ini, Anda memang perlu mengeluarkan uang dalalm jumlah besar. Predator Helios 500 dibanderol mulai dari US$ 2.000.

Acer Predator Helios 500 5

Selain unit desktop replacement raksasa ini, Acer juga menyingkap Predator Helios 300 Special Edition. Pendekatan desainnya menyerupai varian standar, tapi tubuhnya dibalut warna putih dengan bumbu emas pada logo dan engsel. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7 8th-Gen, GPU GeForce GTX 1060 dan RAM DDR4 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB.

Via Engadget. Sumber: Acer.

Berbulan-Bulan Setelah Diumumkan, Acer Akhirnya Resmi Luncurkan Predator 21 X

Makin diterimanya konsep laptop gaming adalah hasil dari jerih payah para produsen hardware dalam mengembangkan dan memasarkan perangkat portable yang ideal bagi gamer. Ada dua arahan yang umumnya mereka ambil: menyediakan device canggih bertubuh tipis atau bereksperimen lewat perangkat-perangkat monster. Predator 21 X masuk ke kategori terakhir ini.

Eksistensi dari Predator 21 X diungkap di penghujung Agustus 2016 silam. Ia merupakan respons dari Acer setelah rival-rivalnya mengenalkan notebook dengan liquid cooling serta laptop raksasa bersenjata keyboard mekanik. Predator 21 X ialah desktop replacement berlayar melengkung 21-inci yang turut dibekali sensor eye-tracking, keyboard mekanik, dan kapabilitas menghidangkan VR berkat kehadiran sepasang GPU GeForce GTX.

Kira-kira dua bulan setelahnya, Acer mengumpulkan media di Indonesia untuk menjajal langsung kapabilitas versi ‘demo’ Predator 21 X. Saat itu, sang produsen bilang mereka berencana buat membawanya masuk ke pasar lokal pada triwulan pertama 2017. Namun berbulan-bulan selepas momen itu, belum ada kabar dari Acer, hingga akhirnya Predator 21 X kembali dipamerkan di acara peluncuran Aspire VX 15 dan Aspire GX.

Baru di minggu kemarin Acer resmi melepas notebook monster itu di Taiwan, menandai dimulainya kiprah Predator 21 X secara global. Via Digitimes, presiden Dave Lin juga mengungkapkan berita gembira: banyak orang mem-pre-order Predator 21 X, walaupun ia tidak menyebutkan jumlah spesifiknya. Perangkat spesialis gaming dan ultrabook kabarnya merupakan andalan Acer di tengah merosotnya penjualan PC.

Predator 21X ialah laptop top-end dalam keluarga Predator. Device menyuguhkan layar curved 120Hz 21-inci demi memberikan pemain field of view lebih luas, kemudian Anda bisa menemukan sensor eye-tracking Tobii di bawah panel. Di bagian body-nya, layout Predator 21 X menyerupai seri MSI GT80 Titan, di mana hardware diletakkan di zona dekat layar, sehingga papan ketik mekanik dengan switch Cherry MX Brown menjorok ke depan, dan palm rest tersaji terpisah.

Jeroannya jauh lebih luar biasa lagi. Predator 21 X menyimpan prosesor Intel Core 17-7820HK, dua buah GPU Nvidia GeForce GTX 1080 via konfigurasi SLI, RAM DDR4-2400 sebesar 64GB, medium penyimpanan berupa empat buah SSD, serta didinginkan oleh lima kipas internal (tiga di antaranya adalah fan AeroBlade). Perangkat ini diproduksi oleh Compal Electronics, dibanderol di harga NT$ 300 ribu atau sekitar US$ 9,9 ribu.

Berdasarkan keterangan dari tim Acer, Predator 21 X kemungkinan akan mulai dijajakan di Indonesia di kuartal ketiga 2017. Harganya belum diketahui, tapi ada indikasi kuat lebih mahal dari Asus ROG GX800.

Simak Kecanggihan Asus ROG GX800, Laptop Gaming Dengan Pendingin Cairan Seharga Hampir Rp 100 Juta

Seperti banyak produsen lain, Asus tidak membuang-buang waktu dan segera merangkul teknologi chip Intel Core generasi ke-7 begitu Intel resmi meluncurkannya di bulan Januari kemarin. Tapi berbeda dari para rival yang umumnya hanya melakukan refresh, Asus memberikan perhatian khusus pada satu perangkat top-end di lini Republic of Gamers mereka.

GX800 19

Meskipun diracik sebagai penerus GX700, ada banyak upgrade yang Asus bubuhkan di ROG GX800. Dan setelah pertama kali diungkap di CES 2017 (kebetulan saya sempat mencoba, namun Asus saat itu belum mendemonstrasikan kapabilitasnya), sang perusahaan asal Taiwan akhirnya membawa ROG GX800 ke Indonesia. Tingginya performa dan fitur-fitur unik di sana memang dibarengi dengan tingginya harga, Asus menyebutnya sebagai ‘notebook gaming dewa khusus untuk sultan’.

GX800 24

GX800 25

Asus ROG merupakan keluarga perangkat gaming dengan anggota terbanyak – selain hardware serta PC, ROG juga meliputi beragam gaming gear. Dan sebelum membahas GX800, di presentasi, Asus memberikan penjelasan soal positioning masing-masing seri laptop gaming ROG: Strix (diumumkan perdana berbarengan dengan GX700 tahun lalu) ditujukan untuk gamer core, seri G diramu buat mereka yang menginginkan performa high-end, lalu seri GX disiapkan bagi konsumen yang menginginkan inovasi ekstrem.

GX800 17

Terobosan ekstrem yang dibawa oleh ROG GX800 sama seperti pendahulunya: ia adalah sebuah desktop replacement yang dipadu sistem pendingin berbasis cairan. Gunanya? GX800 bisa di-overclock – upaya peningkatan kecepatan komponen PC – sehingga Anda memperoleh performa lebih tinggi dari setup standar.

GX800 15

GX800 9

Tapi sejujurnya, laptop ini bukanlah produk ‘standar’. Komposisi hardware-nya sendiri masuk ke kategori monster: GX800 menyimpan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, dipasangkan dengan prosesor Intel Core i7-7820HK, lalu ada RAM DDR4 64GB, dan penyimpanan berupa tiga SSD M.2 PCIEX4 NVMe, masing-masing berkapasitas 512GB.

GX800 11

GX800 13

ROG GX800 mempunyai arahan desain hampir serupa dengan GX700. Tubuhnya dibalut pelat metalik berwarna kelabu, dikombinasikan bersama lapisan hitam di area keyboard, palm rest, dan bingkai layar. Asus bilang, rancangan bersudut dan tema asimetris di sana terinspirasi dari wujud pesawat tempur siluman. Lalu sisi depannya – dengan logo ROG menyala dan dua garis oranye, diadopsi dari baju exoskeleton Iron Man.

GX800 6

GX800 2

Karena masuk ke kategori desktop replacement, GX800 bukanlah laptop yang pas untuk Anda bawa sehari-hari. Dimensinya sangat besar (45,8×33,8×4,54-sentimeter) dan tubuhnya sangat berat (5,7-kilogram). Dan angka ini belum termasuk docking Hydro Overclocking System-nya: berukuran 35,9×41,8×13,3-sentimeter, dengan berat 4,7-kilogram. Lalu agar berjalan sempurna, Anda harus menggunakan dua adaptor sebesar batu bata. Untuk membawanya, Asus menyediakan koper khusus.

GX800 4

Walaupun sudah pernah mencoba (atau mungkin memiliki) GX700, penampilan ROG GX800 tetap sanggup mengejutkan Anda. Saat dinyalakan, pencahayaan LED Aura RGB di keyboard segera menari indah. Masing-masing tuts bisa diprogram untuk menampilkan warna berbeda, dan output-nya terlihat terang dan vivid. Ketika tombol-tombol di sana ditekan, Anda juga akan mendapatkan sensasi berbeda dari GX700.

GX800 14

GX800 1

Hal ini disebabkan oleh pemanfaatan keyboard ber-switch mekanik. Menariknya, Asus memutuskan untuk tidak mengadopsi switch third-party, malah memanfaatkan kreasi mereka sendiri: switch bernama Mechanical Tactile Advanced Gaming atau MechTAG, menyuguhkan key travel sejauh 2,5mm dengan sensasi tactile dan fitur anti-ghosting – bisa membaca input 30 tombol sekaligus. Di bagian atas, Anda juga dapat menemukan tombol macro dan shortcut.

GX800 10

Untuk layarnya, ROG GX800 menghidangkan panel Nvidia G-Sync seluas 18,4-inci beresolusi 4K. Setup tersebut tidaklah berlebihan mengingat jeroan plus fitur overclocking di sana memungkinkan GX800 sanggup menangani permainan-permainan blockbuster terbaru di resolusi UHD dengan setting visual ‘ultra‘ di 60 frame rate per detik.

GX800 8

GX800 22

Overclock mungkin merupakan istilah yang terdengar kompleks di telinga orang awam, bahkan gamer core sekalipun. Namun dengan GX800, prosesnya berlangsung sederhana dan aman. Anda hanya perlu menyambungkan laptop ke Hydro Overclocking System, kemudian menguncinya dengan menekan tuas. Selanjutnya, sambungkan dua colokan power ke masing-masing komponen, dan Anda segera bisa mengakses profile ‘Extreme’ di app Gaming Center – membuat kecepatan CPU meningkat dari 3,2GHz ke 4,2GHz, kartu grafis melesat di 1.961MHz, lalu memori video serta DDR4 dapat di dorong masing-masing ke angka 5.200MHz dan 2.800MHz.

GX800 18

GX800 5

Acara konferensi pers yang dilaksanakan Asus di Jakarta kemarin menandai tersedianya ROG GX800 di Indonesia. Harganya memang tidak main-main – Asus tidak salah saat bilang bahwa device ini cocok buat para sultan. GX800 dibanderol seharga Rp 95,5 juta. Bundel pembelian sudah termasuk Hydro Overclocking System, gaming mouse, koper, tas ransel serta antena. Kabarnya, setidaknya dua unit GX800 telah terjual…

GX800 16

GX800 23

GX800 20

GX800 21

Berbekal GPU Desktop, Xenom Singkap Jagoan Baru Notebook Gaming di Kelas 17-Inci

Stretegi jitu Xenom berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu brand perangkat gaming high-end terpercaya, tak kalah saing dengan rival-rival global yang lebih dulu mendarat di tanah air. Dari hasil uji coba terhadap varian andalan Xenom, mereka terbukti fokus pada faktor terpenting dalam notebook gaming: performa dan kenyamanan bermain.

Di awal 2016, Xenom memutuskan buat meng-upgrade produk desktop replacement mereka, resmi memperkenalkan Hercules HC17S. Layaknya gaming notebook Xenom, angka pada nama model mengindikasikan ukuran layar. Berdasarkan info di press release, beberapa faktor menjadi perhatian utama Xenom: teknologi display, konektivitas, dan tentu saja komponen internal.

Dari segi penampilan, Hercules HC17S tersaji lebih anggun dibanding HC15S dan lebih ramping 10 persen dari tipe sebelumnya. Sudut penempatan layar yang ergonomis kembali kita bisa temukan di sana. Rancangannya memiliki lebih banyak sudut, dan terdapat elemen arah/anak panah pada desain. Keyboard anti-ghosting-nya dilengkapi backlight LED (kemungkinan besar dapat dikustomsasi lewat app Flexikey).

Xenom HC17S 03

Xenom menyematkan panel IPS 17-inci full-HD berteknologi TrueDisplay dipadu fitur Nvidia G-Sync demi mastikan aktivitas gaming mulus – bebas tearing, stuttering dan input lag; terlepas dari berapapun frame rate yang Anda dapatkan. Versi pro Hercules HC17S turut dibekali X-Tended serta Wireless Display. Kemudian Anda dapat memanfaatkan sepasang DisplayPort dan HDMI untuk menikmati video game di empat layar sekaligus.

Melalui Hercules HC17S, produsen satu langkah mendekati visi mereka buat menyajikan ‘desktop gaming‘ masa depan, berkat kehadiran kartu grafis desktop GeForce GTX 980. Xenom menjamin ‘sensasi bermain game maksimal rata kanan’ di resolusi 1080p dalam judul-judul berat semisal GTA V ataupun Assassin’s Creed Syndicate. Tentu saja ia ditopang prosesor Intel Skylake (i7-6700K), dan memori RAM sampai 64GB.

Xenom HC17S 02

Notebook sudah dilengkapi penyimpanan SSD M.2 256 ditambah hard drive 1TB. Seandainya belum puas, kapasatisas bisa ditambah sampai 3TB – keuntungan dari konsep customizable yang Xenom usung. Selain konektivitas standar, Anda dapat menemukan USB 3.1 type-C Thunderbolt 3.0, sangup melesatkan data di 40Gbps.

“Kombinasi produk kami ini membuat pengalaman bermain yang meningkat drastis bagi para gamer pro,” ungkap GM Rolly Edward secara tertulis. “Resolusi hingga 1440p dan warna mendekati asli membuat para pekerja kreatif dan animator [merasa] nyaman serta puas meski dalam mobilitas tinggi.”

Xenom Hercules HC17S bisa Anda miliki seharga Rp 53 jutaan.

[Review] Notebook Gaming Asus ROG G752VT Siap Sikat Game-Game Blockbuster Bergrafis Berat

Sudah lama gamer PC memandang rendah ide di belakang perancangan gaming notebook. Menurut mereka, kecilnya ruang membatasi kinerja hardware. Namun selama beberapa tahun ke belakang, ranah laptop spesialis gaming berkembang begitu pesat. Di brand-brand baru yang turut berkecimpung di sana, Republic of Gamers dikenal sebagai salah satu nama bereputasi tinggi.

Diungkap di penghujung 2015, G752VT adalah anggota baru keluarga ROG Asus sekaligus penerus model top-end G751. Seperti pendahulunya itu, notebook sudah masuk ke kategori desktop replacement. Gaming device eksotis semisal GX700 memang sangat mudah mencuri perhatian orang, tapi G752VT-lah yang berpeluang lebih tinggi untuk sampai ke tangan gamer.

Ada banyak penyempurnaan yang Asus terapkan agar G752 menjadi mesin gaming  ideal, dan saya diberikan kesempatan oleh sang produsen hardware asal Taiwan itu buat menjajal G752VT secara lebih pribadi. Dari sana, saya melihat sejumlah aspek unggulan pada penyajian produk: perubahan arah desain, keleluasaan opsi konfigurasi, harga ‘masuk akal’, dan sudah pasti performa hardware di dalam.

Penasaran secanggih apa ROG G752VT? Ayo simak ulasan lengkapnya.

Design, appearance & build quality

Asus Republic of Gamers G752VT 11

Asus Republic of Gamers G752VT 01

Republic of Gamers boleh dibilang merupakan salah satu brand pertama yang menggunakan warna hitam dan merah untuk menunjukkan identitas gaming. Tapi di acara pers Oktober lalu, Asus mengungkap arahan baru: style ala ‘Iron-Man’. Mereka digantikan palet warna lebih cerah: tubuh metalik mirip tembaga dengan finish brushed dan kombinasi warna jingga. Logo ROG di punggung layar akan menyala merah begitu notebook diaktifkan. Warna hitam hanya terdapat di area papan ketik.

Asus Republic of Gamers G752VT 15

Asus Republic of Gamers G752VT 34

Buat saya, G752VT memiliki desain paling menarik di antara laptop gaming sekelasnya. Asus tak melupakan detail-detail kecil, contohnya lapisan plastik transparan di sisi bawah, memperlihatkan sistem pendingin internal; serta pola-pola garis asimetris di beberapa zona (dekat tombol power dan di bawah). Dipadu heat sink ala exhaust di belakang, wujud G752VT menyerupai pesawat tempur alien.

Asus Republic of Gamers G752VT 13

Asus Republic of Gamers G752VT 17

Meskipun Asus mencoba mempresentasikan kesan metalik, tak semua bagian tubuhnya terbuat dari logam. Sebagian besar permukaan tubuh serta frame didominasi plastik. Dan ada kelemahan dari pemakaian material berbeda: terdapat sejumlah gap di area-area sambungan, misalnya di pinggiran lapisan karet, atau antara panel palm rest dengan body bawah.

Asus Republic of Gamers G752VT 18

Asus memanfaatkan chassis logam pada engsel display. Panel tersebut mempunyai ukuran cukup tebal, namun strukturnya tidak sekokoh yang saya harapkan. Ketika monitor ditarik dengan satu tangan, Anda bisa melihat panel sedikit melengkung. Hal serupa terjadi sewaktu area keyboard ditekan ke bawah. Buat saya, kendala ini sebenarnya tidak memengaruhi kenyamanan ber-gaming, tapi alangkah baiknya jika ia lebih solid lagi.

Seperti yang dibahas sedikit di atas, ROG G752VT merupakan desktop replacement. Ukurannya besar dan berbobot hampir empat kilogram tanpa menyertakan unit adapter dan kabel. Ruang seluas 41,66×32,26-sentimeter digunakan Asus untuk menaruh set keyboard lengkap, tanpa ada pengurangan ukuran tuts numpad.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Keyboard dilengkapi LED backlight merah dengan dua pilihan mode via Hot Zone. Tidak ada warna lain, cuma opsi tiga level kecerahan. Saya menyayangkan, lampu LED merah tersebut tampak bocor ke pinggir tuts, sehingga kadang jadi mengalihkan perhatian sewaktu saya memakai G752VT di ruangan gelap.

Display

G752VT menyuguhkan resolusi 1080p di panel IPS LG Philips LP173WF-SPF3 17,3-inci. Setting ini terlihat biasa saja, apalagi kompetitor sudah mulai mengadopsi 4K. Namun setup standard itu terbayarkan melalui topangan teknologi G-Sync dan refreh rate 75Hz. G-Sync ialah fitur primadona notebook, memastikan kenyamanan bermain walaupun frame rate terpaksa turun ke bawah 40. Berkatnya, game tetap terasa mulus dan tidak stuttering. Batasan maksimal di full-HD juga menjaga kartu grafis agar tidak ‘kelebihan beban’.

Asus Republic of Gamers G752VT 16

Layar tersebut menghasilkan kontras 680:1, dan mutu secara sekeluruhan mirip dengan G751. Melalui sedikit riset di internet, color gamut berada di 92 persen sRGB dan 72 persen AdobeRFB. Output gambarnya tajam, level brightness-nya tinggi, viewing angle-nya luas, kemudian warna juga cerah dan akurat. Andai Asus memanfaatkan coating gloss, visual akan lebih baik lagi, tapi jenis matte di G752VT membuat display tampil prima saat Anda memakainya di luar ruangan.

Asus Republic of Gamers G752VT 10

Di game, display tersebut memudahkan kita mendeteksi lawan yang sedang bersembunyi. Dan untuk film, tone tersuguh secara natural.

Keyboard, touchpad & palm rest

Dalam pemakaian selama beberapa minggu, baik untuk gaming maupun bekerja, saya sangat mengapresiasi komponen papan ketik G752VT. Anda dimanjakan dengan fitur anti-ghosting serta key travel sejauh 2,5-milimeter. Untuk kelas chiclet, tiap tuts-nya berkualitas tinggi, kokoh dan stabil, mengeluarkan suara ‘tik’ lembut ketika jari menari di atasnya – walaupun belum mampu menyaingi keyboard mekanik GT80 Titan. Di kiri atas, Anda dapat mengkustomisasi (dan mengakses) lima tombol macro plus shortcut ke app XSplit Gamecaster.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Asus Republic of Gamers G752VT 06

Touchpad G752 diadopsi dari G751, berbentuk trapesium seluas 11,6-12,2×7,75cm. Permukaannya halus, memastikan pengendalian kursor mouse-nya akurat. Anda dipersilakan menggunakan Asus Smart Gesture untuk mengkonfigurasi input sampai empat jari. Dua tombol mouse di sana mempunyai tekstur lebih kasar, terasa empuk sewaktu ditekan.

Asus Republic of Gamers G752VT 04

Area palm rest sangat lapang, juga nyaman karena lapisan karet – kira-kira 40 persen dari total luas notebook. Temperatur area kanan relatif lebih tinggi dibanding kiri palm rest, tapi tanpa memakainya di ruangan berpendingin udara, suhu berada di level yang nyaman.

Audio

Asus memposisikan speaker di belakang display dan membubuhkan sebuah subwoofer di bawah unit. Output-nya seimbang – jernih, tajam dan subwoofer sangat membantu bass; efek ledakan di permainan action cukup meyakinkan. Tapi akan lebih terasa memuaskan jika speaker-nya dibuat lebih lantang lagi. Supaya optimal, saya tetap merekomendasikan Anda menambahkan speaker atau mengenakan headset gaming.

Asus Republic of Gamers G752VT 35

Connectivity & Interface

Notebook gaming ini dibekali sebuah port USB type-C Thunderbolt, satu HDMI, empat USB 3.0, SD card reader, satu jack microphone-in, satu jack headphone-out, port LAN, konektivitas Wi-Fi dual-band 802.11AC, Bluetooth 4.0, serta optical drive Blu-ray.

Asus Republic of Gamers G752VT 14

Hardware & battery

Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6700HQ berkecepatan 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan RAM DDR4 sebesar 64GB (Anda tidak salah baca). Unit review ini menggunakan storage SSD SAMSUNG MZVPV512 512GB dan hard drive Seagate 2TB 5400rpm. Laptop dibundel bersama baterai non-removable 67Wh, kapasitasnya sangat kecil. Untuk gaming, ia segera habis kurang dari satu jam. Itu mengapa sekali lagi, G752 lebih cocok disebut sebagai desktop replacement, sebab ia tidak bisa jauh-jauh dari sumber listrik.

Gaming performance

Buat menakar performa gaming ROG G752VT, saya memanfaatkan software benchmark Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, serta mengujinya secara instensif dengan permainan Fallout 4, The Witcher 3: Wild Hunt dan Grand Theft Auto V. Satu aspek paling istimewa dari notebook ini ialah ia bekerja dengan sangat hening, meskipun di kondisi full-load.

Asus Republic of Gamers G752VT 22

Asus Republic of Gamers G752VT 21

Di kedua app benchmark Unigine itu, saya memilih API DirectX11 di setting ultra, level tessellation extreme, dan anti-aliasing 8x. Skor tertingi Heaven ialah 759, dengan rata-rata 30fps, minimal 17,8 dan maksimal 63. Kemudian di Valley, G752VT memperoleh nilai 1364, rata-rata 32fps, minimal 18fps dan tertinggi 61fps.

Asus Republic of Gamers G752VT 23

Asus Republic of Gamers G752VT 24

Grand Theft Auto V konon merupakan salah satu permainan dengan spesifikasi hardware paling menuntut. Lewat setting default di resolusi 1080p, game beroperasi semulus sutra. GTA V jarang sekali turun dari 50fps, stabil di 65 ke atas. Detail karakter serta objek tidak berkurang dan terlihat jelas: pori-pori dan kerutan di wajah Michael, efek kerutan pada pakaian, bayangan, pencahayaan dan pantulan sinar matahari, semua hadir di sana.

Asus Republic of Gamers G752VT 27

Asus Republic of Gamers G752VT 36

Asus Republic of Gamers G752VT 28

Fallout 4 juga berjalan sangat baik lagi tanpa masalah ketika saya set opsi grafis di ultra. Frame rate memang tidak setinggi GTA V, namun G752VT sanggup menjaga performa tetap stabil, dan tidak pernah jatuh di bawah 40. Berkat G-Sync, transisi frame rate dari 41 ke 60-an sangat halus, tidak tersendat-sendat. Efek light shaft terlihat menonjol sewaktu terjadi badai radiasi, lalu saat langit cerah, Anda bisa melihat runtuhan-runtuhan kota di seberang perairan.

Asus Republic of Gamers G752VT 26

Asus Republic of Gamers G752VT 33

Asus Republic of Gamers G752VT 25

Tes terakhir bagi ROG G752VT adalah menangani Nvidia HairWorks di The Witcher 3. Di setting ultra dengan slider HairWorks maksimal, game berjalan di 24fps sampai 33fps. Tingkat frame rate paling rendah ialah sewaktu Geralt harus menghadapi gerombolan monster Drowner di gorong-gorong bawah tanah. Namun ketika saya kembalikan setting grafis ke default, fps segera meroket ke 50 sampai 60.

Asus Republic of Gamers G752VT 29

Asus Republic of Gamers G752VT 37

Asus Republic of Gamers G752VT 30

Saya sama sekali tidak ragu, G752VT tak akan kesulitan mengangkat berbagai game 3D anyar. Syaratnya, permainan tersebut harus dioptimalkan untuk PC. Dengan penggunaan platform Windows 10 dan kehadiran chip GeForce GTX 970M, G752VT kompatibel ke judul-judul yang mendukung API DirectX 12.

Verdict

Brand Republic of Gamers selalu menjadi rekomendasi bagi Anda yang mencari hardware berkualitas. Asus ROG G752VT memang berukuran besar, tapi penampilannya sangat anggun. Notebook menawarkan kinerja mumpuni buat menangani game-game bergrafis berat. Walupun demikian, ia bukanlah lompatan besar dari G751, apalagi mengingat kompetitor terus mengejar dengan agresif.

Faktor-faktor unggulan di dalam G752VT antara lain ialah layar berteknologi G-Sync, kesanggupan laptop berjalan dengan begitu hening di temperatur yang rendah, serta masih menyisakan ruang buat upgrade komponen. Namun sedikit masukan untuk Asus: quality control masih bisa ditingkatkan lagi, khususnya di produk high-end seperti G752. Saya masih bisa melihat sinar keluar dari gap di layar.

Seperti penjelasan sebelumnya, G752 ditawarkan di harga yang masuk akal dan Asus turut menyediakan lima pilihan model, masing-masing mempunyai susunan hardware berbeda. Harganya dibanderol mulai dari US$ 1500 sampai US$. 3.500. G752VT sendiri dijajakan di US$ 1.800.

Asus Republic of Gamers G752VT 03

[Review] Notebook Gaming ‘Monster’ MSI GT80 2QE Titan SLI

Perjalanan GT80 dimulai dari rumor yang beredar kira-kira tahun lalu, sewaktu MSI menyanggupi pertanyaan mengenai, mungkinkah produsen membubuhkan keyboard mekanik dalam notebook? Saat itu mayoritas orang masih belum yakin bagaimana cara melakukannya, sembari mengutarakan argumen memberatkan. GT80 membuktikan asumsi mereka salah. Continue reading [Review] Notebook Gaming ‘Monster’ MSI GT80 2QE Titan SLI