Bungie Sudah Siapkan Expansion Pack Destiny 2 Sampai Dua Tahun ke Depan

Bungie meluncurkan Destiny pertama kali di tahun 2014. Lalu di tahun 2017, Destiny 2 datang menyusul. 2020 adalah tahun ketiga bagi Destiny 2, dan bersamanya muncul pertanyaan: “Apakah Bungie bakal segera merilis Destiny 3?”

Pertanyaan tersebut cukup wajar mengingat kita juga akan berjumpa dengan console generasi baru tahun ini. Destiny 3 sebagai salah satu game andalan PlayStation 5 dan Xbox Series X merupakan premis yang terdengar menjanjikan. Namun Bungie rupanya tidak sependapat.

Ketimbang merilis Destiny 3 dan melupakan Destiny 2 sepenuhnya, Bungie lebih memilih untu mengembangkan Destiny 2 lebih lanjut. Komitmen mereka tidak main-main, tiga expansion pack bahkan sudah mereka jadwalkan untuk dirilis setiap tahunnya sampai 2022: “Beyond Light” (September 2020), “The Witch Queen” (2021), dan “Lightfall” (2022).

Destiny 2 expansion packs

Singkat cerita, Bungie tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya, di mana mereka menghidangkan konten baru lewat Destiny 2, tapi di saat yang sama memaksa pemain mengabaikan seluruh progresnya selama memainkan Destiny orisinal. Meski begitu, Bungie mengaku ada tantangan lain yang harus mereka hadapi dengan mengambil rute baru ini.

Tantangan yang dimaksud adalah menumpuknya konten, yang sebagian mungkin sudah tidak lagi relevan saat suatu expansion baru telah dirilis. Untuk mengatasinya, Bungie sudah menyiapkan solusi dalam bentuk Destiny Content Vault (DCV). DCV bakal menjadi sejenis wadah sirkulasi bagi konten-konten lama yang sudah jarang dimainkan.

Lewat DCV, Bungie juga berencana menghadirkan konten-konten dari Destiny pertama yang sangat populer pada masanya (yang tentu saja sudah dioptimalkan untuk Destiny 2). Menurut Bungie, sirkulasi konten ini penting demi menjaga agar Destiny 2 tidak kelewat kompleks dan tidak dibanjiri bug, tapi di saat yang sama masih bisa menyuguhkan konten-konten baru.

Beyond Light bakal menghadirkan lokasi baru bernama Europa / Bungie
Beyond Light bakal menghadirkan lokasi baru bernama Europa / Bungie

Lalu bagaimana Bungie akan mengantisipasi kedatangan PS5 dan Xbox Series X? Well, Bungie memastikan Destiny 2 bakal tersedia di kedua console tersebut, dan performanya akan dioptimalkan supaya bisa berjalan di resolusi 4K 60 fps.

Namun yang lebih penting lagi, pemain Destiny 2 di PS4 dan Xbox One tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bisa memainkannya di PS5 dan Xbox Series X. Sederhananya, Bungie bakal menyediakan upgrade secara gratis, dan ini termasuk semua konten ekstra yang pernah pemain beli.

Lebih lanjut, fitur cross-play juga sudah Bungie rencanakan, yang berarti nantinya para pemain PS4 dan PS5 bisa saling bertemu, demikian pula para pemain Xbox One dan Xbox Series X.

Sumber: Destructoid.

Google Stadia Bakal Sajikan 12 Game di Hari Pertama Peluncurannya

Konsumen yang telah membeli Stadia Founder’s Edition tentu sudah tidak sabar lagi menanti tanggal 19 November 2019, tanggal yang sudah Google tunjuk sebagai hari peluncuran layanan cloud gaming-nya tersebut. Bagi yang menggunakan perangkat Android, mereka bahkan sudah bisa mengunduh aplikasi Stadia dari Play Store lebih awal.

Yang menjadi pertanyaan banyak orang, apa saja game yang bisa pelanggan Stadia nikmati mulai hari pertama? Google sekarang sudah punya daftar lengkapnya. Total ada 12 game yang siap dimainkan di hari H peluncuran Google Stadia, berikut rinciannya:

  • Assassin’s Creed Odyssey
  • Destiny 2: The Collection
  • GYLT
  • Just Dance 2020
  • Kine
  • Mortal Kombat 11
  • Red Dead Redemption 2
  • Thumper
  • Tomb Raider: Definitive Edition
  • Rise of the Tomb Raider
  • Shadow of the Tomb Raider: Definitive Edition
  • SAMURAI SHODOWN

Destiny 2: The Collection

Perlu dicatat, gamegame di atas bukan berarti bisa langsung kita nikmati secara cuma-cuma setelah berlangganan Stadia. Kita tetap harus membelinya terlebih dulu, dan Google sendiri menjual digital copy-nya melalui aplikasi Stadia. Lalu bagaimana dengan janji “akses gratis ke sejumlah game” yang dijanjikan paket Stadia Pro (yang termasuk dalam bundel Stadia Founder’s Edition)?

Kuncinya ada pada kata “sejumlah”, dan dari 12 judul di atas, hanya satu yang dapat dinikmati secara cuma-cuma oleh pelanggan Stadia Pro, yakni Destiny 2. Namun tentu saja jumlahnya bakal bertambah seiring Google melengkapi katalog game Stadia.

Pasca peluncuran Stadia, Google juga sudah menyiapkan 14 game yang akan menyusul sebelum pergantian tahun. Berikut daftar lengkap game Stadia yang akan tersedia di tahun ini, tapi tidak pada hari H perilisan Stadia:

  • Attack on Titan 2: Final Battle
  • Borderlands 3
  • Darksiders Genesis
  • DRAGON BALL XENOVERSE 2
  • Farming Simulator 19
  • FINAL FANTASY XV
  • Football Manager 2020
  • Ghost Recon Breakpoint
  • GRID
  • Metro Exodus
  • NBA 2K20
  • RAGE 2
  • Trials Rising
  • Wolfenstein: Youngblood

Sayang sekali saya tidak menemukan Baldur’s Gate 3 tercantum pada daftar. Namun kita juga tak boleh sepenuhnya menyalahkan Google mengingat game tersebut memang belum selesai dibuat oleh developer-nya Larian Studios. Di samping itu, judul-judul lain yang sangat diantisipasi seperti Cyberpunk 2077, WatchDogs: Legion, atau Doom: Eternal baru akan menyusul ke Stadia tahun depan.

Sumber: Google.

Akan Hadir di Steam Secara Gratis, Gamer Destiny 2 di Stadia dan Steam Tak Bisa Bermain Bersama

Ada banyak kejutan menyenangkan diungkap di ajang E3 2019 minggu lalu, dari mulai partisipasi Google demi mempromosikan platform on demand Stadia sembari memamerkan game-game yang didukungnya, pengumuman judul-judul blockbuster baru, hingga kehadiran Keanu Reeves di presentasi Cyberpunk 2077 yang disambut begitu meriah oleh pengunjung (dan tentu saja khalayak internet).

Sebelum E3, mungkin Anda juga sudah mendengar soal rencana tim Bungie untuk menghadirkan Destiny 2 yang tadinya hanya dapat di akses dari Battle.net ke Steam. Mengagetkannya lagi, Bungie memutuskan untuk memodifikasi model bisnis game dari pay-to-play menjadi free-to-play. Dan tak hanya sampai di sana, Destiny 2 juga jadi salah satu permainan yang memperkuat formasi konten Google Stadia.

Dengan tersedianya Destiny 2 di layanan gaming on demand Stadia bulan November 2019 nanti, Anda bisa menikmati permainan shooter online bertema sci-fi dari perangkat mana pun yang punya browser Chrome atau smartphone Pixel 3. Dengan premis unik ini, banyak orang berharap Stadia dapat merangkul lebih banyak pemain dan menyatukan gamer. Namun ada satu fakta yang harus kita pahami dari Stadia.

Di laman FAQ di bawah pertanyaan ‘Apakah Destiny 2 Stadia ditopang fitur cross-play dengan Steam dan platform lainnya?’, Bungie menjelaskan bahwa Stadia mempunyai ekosistem sendiri. Dan sayang sekali, gamer Destiny 2 di Stadia hanya bisa bermain dengan sesama pengguna Stadia. Meski demikian, tidak berarti versi yang berbeda itu betul-betul ‘terpisah’. Versi Stadia Destiny 2turut ditopang fitur cross-save, sehingga Anda dapat meneruskan progres game setelah sebelumnya bermain di Steam, Xbox One atau PlayStation 4.

Di bawah ini, saya akan mencoba merangkum secara singkat apa saja yang berubah dari transisi Destiny 2 ke free-to-play.

Pertama, permainan ‘dasarnya’ yang disuguhkan secara cuma-cuma kini mengusung tajuk Destiny 2: New Light. Di dalamnya termasuk misi-misi, aktivitas dan reward year one; termasuk mode Strikes (dungeon kooperatif untuk tiga pemain), mode PvP Crucible, serta mode raid Leviathan.

Kedua, expansion pack Shadowkeep (tiba di bulan September 2019 di Steam) akan disajikan secara standalone, dan Anda tidak membutuhkan add-on sebelumnya untuk mengakses Shadowkeep. Selanjutnya, konten-konten tambahan Destiny 2 di waktu ke depan juga dihidangkan sebagai add-on standalone.

Dan ketiga: dengan berakhirnya kesepakatan antara Bungie dan Activision Blizzard, tim pencipta trilogi Halo itu mendapatkan kebebasan dalam memublikasikan versi PC dari Destiny 2. Ke depannya, tidak ada lagi konten yang eksklusif. Seluruh senjata, armor, peta dan aktivitas akan tersedia di seluruh platform.

Via PC Gamer.

Activision dan Blizzard Bagi-Bagi Destiny 2 Versi PC Gratis

PC merupakan tempat paling ideal untuk menemukan game-game berkualitas tanpa perlu membayar. Mereka biasanya disuguhkan via platform distribusi digital seperti GOG, Steam atau Humble Bundle sebagai bagian dari program promosi atau perayaan event. Mayoritas dari permainan itu umumnya bukanlah judul baru, tapi ada hal istimewa diumumkan bertepatan dengan ajang Blizzcon 2018.

Dalam memperingati ulang tahun pertama kehadiran Destiny 2 di layanan Battle.net punya Blizzard Entertainment, publisher Activision dan developer Bungie memutuskan untuk menyodorkan permainan shooter online itu buat seluruh pengguna secara gratis. Program bagi-bagi Destiny 2 ini dijalankan mulai tanggal 2 November kemarin dan berlangsung sampai 18 November nanti. Saran saya: amankan dulu game-nya meskipun Anda belum bisa atau sempat memainkannya.

Blizzard dan Activision juga telah menyiapkan apresiasi khusus bagi gamer yang sudah mengeluarkan uang demi membeli permainan ini dalam bentuk emblem eksklusif. Selain itu, developer mempersilakan para pemain buat menjajal mode Gambit di Destiny 2: Forsaken, dapat diakses dari mulai tanggal 9 sampai 11 November. Gambit adalah aktivitas ‘hybrid‘ PvE dan PvP yang mengadu dua tim berisi empat Guardian.

“Kami tahu gamer yang ingin menikmati Destiny 2 di PC mengarapkan pengalaman bermain istimewa, baik ketika bertualang sendiri ataupun bersama kawan. Karena alasan itu, kami betul-betul memerhatikan tuntutan komunitas pemain di PC,” tutur game director Destiny 2: Forsaken Steve Cotton. “Melalui pemberian ini, kami sangat menanti bergabungnya para Guardian baru di jagat Destiny.”

Destiny memulai kiprahnya empat tahun silam, namun baru di 2017 franchise ini tersedia di Windows. Peluncurannya di platform itu ternyata menjadi salah satu momen pelepasan game Activision tersukses. Salah satu faktor yang berjasa: Bungie dan Activision sudah menggodok fitur-fitur visual khusus PC, misalnya resolusi 4K native, frame rate tanpa batasan, dukungan penuh mouse dan keyboard, opsi rasio layar 21:9 serta setup tiga monitor, hingga HDR.

Untuk menjalankan Destiny 2 versi Windows, pastikan sistem Anda setidaknya telah diotaki prosesor Intel Core i3-3250, Pentium G4560 atau AMD FX 4350; kartu grafis Nvidia GeForce GTX 660, GTX 1050 2GB atau AMD Radeon HD 7850; serta dibekali RAM paling kecil 6GB, punya ruang kosong sebesar 104GB dan ditunjang sambungan internet konstan.

Cara mendapatkan Destiny 2 versi Windows ini sangat mudah. Anda hanya perlu membuka software Battle.net, kemudian lihat icon notifikasi di bagian kanan atas. Di sana Anda dapat menemukan gift berupa Destiny 2 dari Blizzard dan Activision. Silakan diterima dan game akan jadi milik Anda selamanya.

Sumber: Business Wire.

Mulai Hari Ini, Destiny 2 Bisa Anda Coba Gratis

Walaupun menyajikan formula seperti pendahulunya, janji Bungie terhadap beragam perbaikan serta penyempurnaan gameplay Destiny 2 membuatnya jadi salah satu permainan yang paling ditunggu di tahun ini. Sebelum meluncur, Destiny 2 juga mencuri perhatian para gamer PC karena merupakan judul pertama di franchise tersebut yang juga disiapkan buat Windows.

Destiny 2 dilepas di console pada tanggal 6 September, kemudian menyusul di PC di tanggal 24 Oktober. Permainan shooter online bertema sci-fi ini memperoleh respons cukup positif dari gamer dan media, meski waktu baru tersedia, ada sedikit kekhawatiran soal hadirnya microtransaction. Dan jika seperti saya, Anda masih ragu untuk membeli game ini, Bungie mempersilakan kita untuk mencobanya terlebih dulu tanpa perlu membayar.

Lewat trailer pendek yang dipublikasi di YouTube kemarin, Bungie mengumumkan agenda untuk membuka gerbang free trial Destiny 2 mulai hari ini, tanggal 28 November 2017. Tidak tanggung-tanggung, isi free trial itu meliputi potongan mode campaign ‘sinematik’ yang developer sangat bangga-banggakan serta memperkenankan Anda bermain bersama kawan-kawan dalam multiplayer.

Di sana, Anda dapat berjelajah di European Dead Zone dan bulan planet Saturnus, Titan. European Dead Zone adalah lokasi jatuhnya potongan raksasa The Traveler di Bumi – yang menjadi sumber utama kekuatan para Guardian. Tempat tersebut kini dijadikan markas oleh Red Legion untuk menghimpun mesin perangnya. Titan sendiri tadinya adalah koloni manusia, namun bangunan-bangunan yang mereka dirikan telah runtuh dan tertutup samudera.

Untuk multiplayer-nya, Bungie memberikan Anda akses penuh ke sluruh playlist Quickplay, terdiri dari mode Clash (team deathmatch standar), Control, serta Supremacy. Anda juga dapat bergabung dalam Clan serta membentuk Fireteam untuk berpartisipasi dalam aktivitas kooperatif. Di free trial, kita bisa bermain sampai level tujuh, dan jika akhirnya Anda memutuskan buat membeli game ini, seluruh progresnya dapat dilanjutkan.

Kabar gembiranya lagi, free trial bisa dinikmati oleh gamer di seluruh platform, termasuk PlayStation 4, Xbox One, serta PC via Battle.net. Sekedar informasi, Destiny pertama juga sempat mendapatkan free trial beberapa bulan sesudah permainan dirilis.

Rencananya, Bungie akan melepas expansion pack pertama untuk Destiny 2, berjudul Curse of Osiris pada tanggal 5 Desember nanti. Add-on ini berisi beragam mode, quest, story mission dan tempat baru untuk Anda eksplorasi; serta tentu saja ia akan memperkaya konten dengan beragam koleksi senjata serta emote anyar.

Via Polygon.

Kehadiran Microtransaction Jadi Kekhawatiran Utama Para Gamer Destiny 2

Destiny 2 bukan saja menjadi salah satu permainan paling dinanti di tahun 2017, tapi ia merupakan game pertama di seri Destiny yang tersedia di Windows, membuatnya jadi perhatian kalangan gamer PC. Untuk sekarang, Destiny 2 baru tersedia di PlayStation 4 dan Xbox One, meluncur di tanggal 6 September kemarin. Gamer PC harus menunggu hingga 24 Oktober nanti.

Saat artikel ini ditulis, baru ada beberapa media yang memublikasikan ulasan dengan skor. Sejauh ini, penilaian mereka terhadap Destiny 2 cukup positif. Di situs agregat review OpenCritic, Destiny 2 memperoleh skor rata-rata sementara 83. Namun tulisan-tulisan reviewer sedikit mengindikasikan sedikit kekecewaan karena permainan tersaji kurang optimal dan adanya skema microtransaction pay-to-win.

Attack of the Fanboy ialah salah satu media yang memberikan Destiny skor tertinggi, yaitu 4,5 dari 5 bintang. Menurut sang pengulas, game ini menyajikan peningkatan signifikan dibanding pendahulunya, lalu perluasan pada konten dinilai ‘lebih masuk akal’. Mode campaign, multiplayer kooperatif, serta mode kompetitifnya tergabung sempurna, membentuk sebuah pengalaman bermain yang fokus dan utuh.

Cheat Code Central juga menyodorkan skor tinggi, yakni 88. Reviewer memuji aspek visual, terutama tiap kali pemain mengunjungi planet-planet baru. Di sana, ada banyak lokasi menarik untuk dijelajahi dan item-item buat dikumpulkan. Meski jalan ceritanya tidak revolusioner, narasi menyempurnakan pengalaman bermain secara keseluruhan. Lalu kombinasi dari campaign, side quest dan event komunitas membuat dunia permainan jadi hidup.

Gadgets 360 punya pendapat berbeda. Destiny 2 memang menawarkan banyak hal untuk dilakukan, apalagi setelah mode co-op-nya (Strikes dan Raid) aktif tanggal 13 September besok. Bungie juga dipuji karena berhasil memperkokoh aspek yang jadi kekuatan di permaian sebelumnya. Namun Gadgets 360 belum merasa yakin developer bisa berkomitmen menjaga kualitas game pasca-rilis. Buat sekarang, reviewer mengeluhkan bug (banyaknya laporan crash di PS4 Pro) dan sistem pay-to-win di dalam permainan.

Bagi Destructoid, Destiny 2 belum layak disebut sebagai sekuel sejati dan memanggilnya ‘Destiny 1.5’. Sisi positifnya, tak seperti game pertama, eksplorasi dalam Destiny 2 lebih terasa memuaskan. Namun seperti Gadgets 360, Destructoid juga menyayangkan adanya sistem pay-to-win. Destiny 2 merupakan game premium dengan season pass. Kehadiran micropayment yang berpotensi merusak keseimbangan gameplay sulit ditolerir.

Dalam artikel review-in-progress, VentureBeat memberikan penilaian positif untuk Destiny 2. Sejauh ini pengalaman bermainnya cukup menakjubkan, dan Destiny 2 berhasil memperbaiki segala kekurangan yang ada pada game sebelumnya. Meski begitu, reviewer belum tahu apakah mode multiplayer Crucible bisa menjaga gameplay tetap menyegarkan, terutama buat gamer yang telah menikmatinya lebih dari 40 jam.

Game-Game Besar yang Akan Meluncur di Bulan September 2017

Bulan Agustus terus diwarnai kehebohan peluncuran game di periode paruh kedua 2017 yang berpotensi kian menjadi mendekati akhir tahun. Judul-judul besar seperti Mario + Rabbids: Kingdom Battle, Uncharted: The Lost Legacy dan XCOM 2: War of the Chosen baru saja dilepas, melirik ke September, daftar perilisan permainan di bulan itu jauh lebih menarik lagi.

September nanti kita akan kehadiran dua game sepak bola raksasa dari franchise berbeda, satu permainan shooter multiplayer co-op yang dinanti-nanti, game role-playing komputer ‘next-gen‘, serta satu permainan strategi blockbuster anyar di seri Total War. Ada banyak judul yang dijadwalkan untuk dirilis di bulan itu, tapi pastikan 10 game ini tidak luput dari pengawasan Anda.

 

Knack II

PlayStation 4 – 5 September

Sekuel dari permainan action-platformer ini akan membawa Anda kembali bermain sebagai Knack dalam petualangan yang ramah bagi anggota keluarga. Pemain bisa mengubah ukuran tubuh, menendang dan memukul untuk mengalahkan lawan serta menyelesaikan puzzle.

 

Destiny 2

Xbox One, PS4 – 6 September; PC – 24 Oktober

Salah satu judul terbesar di tahun ini dan merupakan game pertama di seri Destiny yang tersedia untuk Windows PC (via Battle.net). Di sana, Anda ditugaskan buat merebut kembali planet Bumi yang dikuasai oleh Cabal – alien-alien raksasa brutal berpenampilan mirip kura-kura.

 

Pro Evolution Soccer 2018

PC, Xbox One, PS4 – 12 September

Pro Evolution Soccer 2018 menjanjikan gameplay familier yang dipadu sejumlah fitur baru seperti Strategic Dribbling dan Real Touch+. Konami tak lupa merombak UI, meng-upgrade grafis, menyediakan mode online co-op, serta memberikan dukungan integrasi PES League.

 

Divinity: Original Sin 2

PC – 14 September

Setelah mengarungi Early Access sejak bulan September 2016, permainan kedua di seri Original Sin akan meluncur dua minggu lagi. Divinity: Original Sin 2 menyuguhkan gameplay yang lebih detail dibanding pendahulunya, dipadu perombakan besar pada grafis.

 

Dishonored: Death of the Outsider

PC, Xbox One, PS4 – 15 September

Penyajian Death of the Outsider sangat menarik karena ia diramu sebagai standalone expansion pack dari Dishonored 2. Game fokus pada perjalanan dua karakter sekunder, yaitu Billie Lurk dan Daud, dalam misi mereka membunuh entitas supernatural ‘the Outsider’.

 

NBA 2K18

PC, Xbox One, PS4 – 19 September

Developer Visual Concepts kembali menjagokan fitur-fitur seperti MyCareer, MyGym, mode MyLeague dan MyTeam di game basket terbarunya, sembari menambahkan 16 tim klasik seperti Denver Nuggets tahun 2007-2008, New York Knicks 1998-1999, beserta All-Time Team.

 

Marvel vs. Capcom: Infinite

PC, Xbox One, PS4 – 19 September

Seperti di game sebelumnya, Marvel vs. Capcom: Infinite memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengadu karakter-karakter di jagat Capcom (Mega Man sampai Ryu Street Fighter) dengan tokoh-tokoh superhero/villain Marvel. Aspek visualnya sendiri mirip Street Fighter V.

 

Total War: Warhammer II

PC – 28 September

Permintaan fans terhadap game strategi berskala raksasa di jagat Warhammer sekelas Rome dan Medieval: Total War dijawab oleh Creative Assembly lewat Total War: Warhammer. Sekuelnya menyuguhkan beragam perbaikan, serta lebih menitikberatkan aspek narasi dan cerita.

 

Cuphead

PC, Xbox One – 29 September

Butuh waktu tiga tahun bagi Cuphead untuk sampai di tangan gamer setelah sebelumnya diungkap perdana di E3 2014. Aspek visualnya merupakan elemen terunik dari permainan run and gun platformer tersebut karena sengaja dibuat agar menyerupai film kartun tahun 1930-an.

 

FIFA 18

PC, Xbox One, PS4 – 29 September

FIFA 18 merupakan pilihan alternatif jika Anda menginginkan permainan sepak bola yang lebih realistis dibanding PES 2018. Ditenagai engine Frostbite 3, game menyajikan mode story based, kembali difokuskan pada perjalanan karier atlet fiktif Alex Hunter di Liga Inggris.

Konten yang Bisa Anda Nikmati di Sesi Open Beta Destiny 2 di PC

Terlambat masih jauh lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Situasi ini seringkali ditemui para gamer PC. Terkadang, mereka harus menunggu dengan sabar kehadiran judul-judul multi-platform. Prosesnya mungkin butuh beberapa minggu, bulan, tapi juga ada yang membuat para pemain menanti hingga beberapa tahun (ambil saja contohnya Grand Theft Auto V).

Untung saja hal ini tak terjadi pada Destiny 2. Selain menyingkap rencana buat melepas game itu di Windows, Bungie berbaik hati untuk mengadakan program open beta Destiny 2 di PC, setelah sebelumnya dilangsungkan di console. Developer paham rasa penasaran para gamer PC dan memutuskan untuk menyiapkan sejumlah kejutan. Sesudah mengungkap daftar hardware yang dibutuhkan agar PC bisa menangani Destiny 2, Bungie juga mengumumkan segala kontennya.

Bungie menjelaskan bahwa digelarnya open beta di Windows ialah bentuk dari uji coba tahap akhir sebelum mereka meluncurkannya. Mengingat Destiny 2 merupakan game pertama di franchise ini yang digarap juga buat PC, developer merasa perlu mencari tahu lebih jauh bagaimana performa permainan di platform itu sembari memberi kesempatan bagi gamer untuk menjajalnya (sekaligus membuat mereka tambah penasaran).

Di open beta untuk PC nanti, Anda bisa mencicipi misi singleplayer bertajuk Homecoming, serta menikmati Inverted Spire Strike, Countdown on Midtown dan Control on Jevelin-4. Versi ini juga sudah menyimpan sejumlah perbaikan yang sebelumnya diminta oleh para tester (di console), mengenai seberapa sering pemain dapat mengakses ‘power ammo‘ dan terkait kemampuan super karakternya.

Perubahannya cukup halus sehingga hanya para gamer sesi open beta terdahulu yang dapat merasakannya (developer juga ‘menantang’ tester untuk mencari perbedaan antara versi lama dan baru). Namun jika kebetulan ini merupakan pertama kali Anda memainkan open beta Destiny 2, Bungie mengimbau Anda agar jangan sungkan buat menceritakan pengalaman tersebut di forum.

Bungie juga memberikan sentuhan khusus bagi Destiny 2 di PC, khususnya untuk menanggulangi masalah cheating. Developer tidak memaparkan metodenya, namun secara garis besar, permainan dirancang agar mampu menahan upaya penambahan kode oleh aplikasi-aplikasi third-party. Dan pendekatan ini kabarnya akan memengaruhi ‘cara pemain berkomunikasi dan meng-capture konten’.

Di Windows PC, sesi open beta akan dimulai pada tanggal 29 Agustus, berlangsung hingga 31 Agustus 2017. Kecuali jika Anda sebelumnya telah memesan game ini. Bagi mereka yang mem-pre-order, akses beta dibuka sehari lebih cepat, yakni di tanggal 28 Agustus.

Sumber: Bungie. Header: GeForce.com.

Lewat Sesi Open Beta, Anda Bisa Menguji Performa PC Dalam Menangani Game Destiny 2

Ada banyak alasan mengapa penyingkapan Destiny 2 di akhir Maret kemarin terbilang menge-jutkan. Pertama, permainan shooter ini tak lagi jadi judul eksklusif di console karena juga akan dirilis di PC. Kedua, versi PC-nya didistribusikan secara eksklusif via Battle.net milik Blizzard. Dan bersamaan dengan pengumuman itu, Bungie turut menginformasikan waktu peluncuran game.

Studio di belakang seri orisinal permainan Halo itu tampaknya tak mau membuang-buang waktu. Di tanggal 21 sampai 25 Juli kemarin, Bungie mengadakan sesi uji coba terbuka di Xbox One dan PlayStation 4. Eksistensi dari program open beta di PC saast itu belum dikonfirmasi, hingga munculnya pemberitahuan resmi dari developer di minggu kemarin: Bungie mengungkap agenda untuk melangsungkan tes beta versi PC Destiny 2 di akhir bulan Agustus nanti.

Informasi tersebut tentu saja diiringi dengan penjabaran susunan hardware yang dibutuhkan untuk menjalankan Destiny 2. Versi PC game ini memang menjanjikan visual terbaik dibanding sepupu console-nya, namun game juga menuntut spesifikasi yang cukup tinggi.

Spesifikasi minimal

  • Prosesor Intel Core i3-3250 atau AMD FX-4350
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 660 2GB atau AMD Radeon HD 7850 2GB
  • Memori RAM 6GB

Perlu diingat bahwa spesifikasi minimal ialah batasan terendah agar Destiny 2 bisa berjalan di komputer Anda. Agar betul-betul tersuguh optimal, Bungie menyarankan komposisi hardware seperti ini:

  • Prosesor Intel Core i5-2400 atau AMD Ryzen R5 1600X
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 390
  • Memori RAM 8GB

Bungie juga menguraikan sejumlah hardware baru yang sanggup menangani Destiny 2 secara maksimal, terutama jika kebetulan saat ini Anda sedang (atau berencana) meng-upgrade komputer:

Minimal:

  • CPU Intel Pentium G4560
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1050 2GB

Rekomendasi:

  • CPU Intel Core i5-7400
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1060 6GB

PC yang digunakan saat Bungie mengadakan event:

  • CPU Intel i7-7700K
  • GPU Nvidia GeForce GTX 1080 Ti 11GB

Buat sekarang, developer belum memberi tahu jumlah penyimpanan yang harus Anda sediakan. Dan karena Destiny merupakan permainan multiplayer online, sambungan internet sudah pasti dibutuhkan.

Di PC, open beta Destiny 2 akan digelar mulai tanggal 29 Agustus 2017, kecuali jika Anda telah melakukan pre-order. Bagi mereka yang sudah memesan, gerbang open beta terbuka sehari lebih cepat, di 28 Agustus. Program tes terbuka ini rencananya akan berlangsung selama tiga hari, hingga tanggal 31 Agustus.

Sumber: Bungie.net.

Ingin Punya PlayStation 4 Pro Warna Putih? Silakan Miliki Unit Edisi Terbatas Destiny 2

Walaupun warna hitam adalah identitas dari brand PlayStation, Sony tak jarang merilis pilihan warna lain (seperti silver, gold, dan putih) serta sejumlah edisi terbatas dengan skin unik – PlayStation 4 Limited Edition Star Wars: Battlefront contohnya. Namun sejauh ini, varian PlayStation 4 Pro hanya terdiri dari warna hitam, kecuali jika Anda bersedia membeli versi limited edition-nya.

Melalui blog resmi, Sony Computer Entertainment memperkenalkan bundel PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2. Tipe ini menawarkan console berwarna ‘glacier white‘, ditemani controller wireless DualShock 4 putih, dan tentu saja satu kopi Blu-ray disc Destiny 2. Berdasarkan gambar yang telah dipublikasi, Sony tampaknya bermain aman dengan menjaga desainnya tetap simpel, dan saya tidak melihat adanya branding Destiny 2 di permukaan tubuhnya.

PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 1

Itu artinya, PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 tetap bisa membaur dengan furnitur di ruang keluarga yang Anda jaga agar tetap minimalis. Dampak positif lain dari arahan ini adalah, rancangan console tetap timeless layaknya PlayStation 4 Pro standar hingga bertahun-tahun ke depan, saat mungkin gamer telah melupakan Destiny 2. Cukup cerdik, meski beberapa orang boleh jadi menganggapnya sebagai langkah yang ‘malas’.

PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 3

Lalu apa yang membuat bundel PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 lebih istimewa dari model biasa? Perbedaan terletak pada konten. Anda akan mendapatkan versi Deluxe Edition dari Destiny 2 via voucher, berisi bonus ‘premium’ berupa pedang dan emote Legendary, emblem digital Cabal Empire, dan juga expansion pass sehingga Anda tak perlu lagi membeli expansion pack ketika add-on dirilis nanti.

PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 2

Rencananya, developer Bungie akan melepas dua expansion pack paska perilisan Destiny 2, menawarkan lebih banyak misi-misi bernarasi, aktivitas multiplayer co-op dan kompetitif, beserta koleksi senjata, perlengkapan perang dan pesawat baru.

PlayStation 4 Pro Limited Edition Destiny 2 menyuguhkan unit dengan penyimpanan berkapasitas 1TB. Layaknya PS4 Pro, console baru Sony ini dirancang buat menghidangkan game dan konten hiburan lain secara lebih baik (khususnya judul-judul dengan icon ‘PS4 Pro Enhanced). Beberapa akan mengidangkan resolusi hingga 4K, frame rate lebih tinggi, atau didukung fitur HDR 10.

Edisi terbatas dari PlayStation 4 Pro ini sudah bisa Anda pre-order sekarang, dijajakan di MSRP US$ 500. Produk dijadwalkan untuk meluncur berbarengan dengan perilisan game Destiny 2, yaitu di tanggal 6 September 2017.

Sekedar mengingatkan: jika kebetulan sudah melakukan pre-order Destiny 2, Anda dipersilakan berpartisipasi dalam program beta minggu depan, dimulai pada tanggal 18 Juli 2017.