Final Fantasy VII Remake Intergrade Segera Hadir di PC, Seperti Apa Spesifikasi PC yang Dibutuhkan?

Seperti publisher-publisher besar lainnya, Square Enix tidak melewatkan kesempatan untuk memamerkan trailer game-game terbarunya di acara The Game Awards 2021. Dua di antaranya adalah Forspoken dan Babylon’s Fall, namun ternyata Square Enix juga punya kejutan lain, yakni Final Fantasy VII Remake Intergrade versi PC.

Sebagai pengingat, FF VII Remake Intergrade adalah upgrade next-gen yang dirilis di PlayStation 5 pada bulan Juni lalu, yang menghadirkan sederet penyempurnaan dari sisi performa sekaligus kualitas visual. Kabar baiknya, versi PC-nya juga akan menyertakan konten DLC Intermission yang sebelumnya dijual secara terpisah, yang menghadirkan episode campaign baru sekaligus karakter lawas yang tak kalah populer, yakni Yuffie Kisaragi.

Di samping itu, FF VII Remake Intergrade versi PC juga bakal membawa dukungan resolusi 4K dan HDR, serta kompatibilitas gamepad dengan API XInput maupun DirectInput seandainya tidak ingin menggunakan keyboard dan mouse.

Di PS5, FF VII Remake Intergrade sepenuhnya mendukung fitur adaptive trigger milik controller DualSense. Sayangnya sejauh ini belum ada konfirmasi apakah versi PC-nya juga demikian jika menggunakan DualSense. Satu hal yang pasti, game ini siap dijalankan di 120 fps bagi yang memiliki PC berspesifikasi sultan.

Kalau menurut Square Enix sendiri, spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk menjalankan FF VII Remake Intergrade adalah sebagai berikut:

Minimum

  • GPU: Nvidia GeForce GTX 780 atau AMD Radeon RX 480 (VRAM 3 GB)
  • CPU: Intel Core i5-3330 atau AMD FX-8350
  • RAM: 8 GB
  • Storage: 100 GB

Recommended (1440p atau 4K)

  • GPU: Nvidia GeForce GTX 1080 atau AMD Radeon RX 5700 (VRAM 8 GB)
  • CPU: Intel Core i7-3770 atau AMD Ryzen 3 3100
  • RAM: 12 GB
  • Storage: 100 GB

Persyaratan spesifikasinya bisa dibilang tidak terlalu menuntut, dan masih di bawah God of War. FF VII Remake Intergrade versi PC dijadwalkan hadir pada 16 Desember 2021, akan tetapi hanya melalui Epic Games Store saja. Selain bonus DLC tadi, pemain juga bakal menerima sejumlah item dan equipment ekstra.

Berikut adalah sejumlah screenshot dari FF VII Remake Intergrade versi PC.

Sumber: PC Gamer.

Toge Productions Sedang Garap Coffee Talk 2, Seri Final Fantasy Klasik Bakal Dirilis di PlayStation Now

Minggu lalu, Toge Productions memamerkan beberapa game yang akan mereka rilis. Salah satunya adalah Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly. Selain itu, Kickstarter mengumumkan bahwa jumlah proyek pengembangan game di platform mereka pada semester pertama 2021 lebih banyak dari tahun lalu. Pada minggu lalu, juga muncul kabar bahwa game-game Final Fantasy klasik akan tersedia di PlayStation Now.

H1 2021, Total Dana untuk Proyek Pengembangan Game di Kickstarter Capai US$13 Juta

Kickstarter baru saja merilis laporan terkait proyek pengembangan game di platform mereka untuk semester pertama 2021. Dari Januari sampai 1 Juli 2021, ada 649 proyek pengembangan game yang didaftarkan di platform crowdfunding tersebut. Sementara pada tahun lalu, jumlah proyek pengembangan game di Kickstarter hanya mencapai 588 proyek.

Kickstarter menjelaskan, salah satu alasan mengapa jumlah proyek pengembangan game di tahun ini lebih banyak adalah karena adanya proyek dari 2020 yang tertunda hingga 2021. Sementara dari segi total dana yang dikumpulkan, selama semester pertama 2021, jumlah dana yang dikumpulkan untuk proyek pengembangan game mencapai US$13 juta, lebih besar US$2 juta dari tahun lalu.

Jumlah proyek pengembangan game yang didanai di Kickstarter. | Sumber: Kickstarter

Namun, bertambahnya jumlah proyek pengembangan game di Kickstarter berarti jumlah proyek yang tidak mencapai target pendanaan juga naik. Pada semester pertama 2021, ada 184 proyek pengembangan game yang berhasil mencapai target pendanaan mereka. Hal itu berarti, ada 465 proyek pengembangan game yang gagal mencapai target yang telah mereka tentukan. Sementara pada 2020, jumlah proyek yang mencapai target adalah 168 proyek dan jumlah proyek yang gagal mencapai target pendanaan adalah 420 proyek, menurut laporan GamesIndustry.

Pemasukan CD Projekt di Semester 2 2021 Naik 29%

Minggu lalu, CD Projekt merilis laporan keuangan mereka untuk semester pertama 2021. Dari laporan keuangan tersebut, diketahui bahwa pemasukan perusahaan naik 29% menjadi PLN471 juta (sekitar Rp1,76 triliun). Salah satu hal yang mendorong pertumbuhan pemasukan CD Projekt adalah karena Cyberpunk 2077 dan The Witcher: Wild Hunt masih laku. Menariknya, para gamers mulai mengubah metode pembelian game. Buktinya, penjualan game secara fisik hanya naik 5% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, menurut laporan GamesIndustry, penjualan game secara digital naik 32%.

Selain perubahan dalam cara membeli game, CD Projekt menyadari adanya perubahan dalam kawasan yang memberikan kontribusi besar pada penjualan game mereka. Penjualan game CD Projekt di Eropa turun 52% dari tahun lalu. Namun, jumlah penjualan di Amerika Serikat justru naik sebesar 94%. CD Projekt juga mengungkap, walau pemasukan mereka naik, jumlah pendapatan mereka tetap berkurang karena biaya yang harus mereka keluarkan untuk memperbaiki Cybrepunk 2077.

Toge Productions Punya Game Baru: Coffee Talk Episode 2 dan Vanaris Tactics

Tujuh publisher indie game international bergabung untuk membentuk Indie Houses. Toge Productions merupakan salah satu publisher yang ikut serta dalam proyek tersebut. Minggu lalu, Indie Houses mengadakan siaran pertama mereka, menampilkan game-game yang akan diluncurkan oleh tujuh studio yang menjadi anggota mereka. Dalam siaran itu,  Toge Productions mengumumkan beberapa game baru yang sedang mereka garap, lapor IGN.

Salah satu game yang Toge sedang kembangkan adalah Coffee Talk Episode 2: Hibiscus & Butterfly. Di siaran Indie House, Toge menampilkan cuplikan pertama dari Coffee Talk 2. Selain itu, mereka mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan When the Past Was Around untuk platform mobile. Terakhir, mereka mengungumkan bahwa mereka akan merilis Vanaris Tactics. Game tersebut dibuat oleh Matheus Reis, developer solo dari Brasil. Di Vanaris Tactics, pemain akan bermain sebagai Morgana dan sekelompok pengungsi yang ingin bisa bebas dari kekangan Vanaris.

Brendan ‘PlayerUnknown’ Greene Tinggalkan Krafton untuk Buat Studio Baru

Brendan “PlayerUnknown” Greene akan meninggalkan Krafton Game Union untuk membentuk studio game baru, PlayerUnknown Productions. Studio barunya akan terletak di Amsterdam, Belanda. Meskipun begitu, Krafton masih akan memiliki saham di perusahaan tersebut. Greene dikenal sebagai kreator dari PlayerUnknown’s Battlegrounds milik Krafton. Keputusannya untuk keluar dari Krafton cukup membuat hebot, mengingat PUBG, game buatannya, berhasil mempopulerkan genre game baru, yaitu battle royale. Selain itu, PUBG juga sangat sukses dari segi keuangan. Total pemasukan dari PUBG Mobile saja telah mencapai lebih dari US$5,1 miliar, menurut Sensor Tower.

“Saya sangat berterima kasih pada semua orang di PUBG dan Krafton yang telah memberikan saya kesempatan selama empat tahun terakhir,” kata Greene, seperti dikutip dari GamesBeat. “Sekarang, saya tidak sabar untuk memulai perjalanan baru saya untuk membuat game yang telah saya idamkan selama bertahun-tahun. Sekali lagi, saya berterima kasih pada semua orang di Krafton karena mendukung rencana saya.”

Seri Final Fantasy Klasik Bakal Tersedia di PlayStation Now

Koleksi game Final Fantasy klasik akan tersedia di PlayStation Now. Dengan begitu, para gamers akan bisa memainkan game-game Final Fantasy lawas di PlayStation 4, PlayStation 5, atau bahkan PC. Game pertama yang akan bisa dimainkan adalah versi orisinal dari Final Fantasy 7. Game itu akan tersedia di PlayStation Now pada 7 September 2021. Setelah itu, setiap satu bulan, satu game Final Fantasy klasik akan diluncurkan di PlayStation Now.

Final Fantasy 9 akan tersedia di PlayStation Now pada 2 November 2021. 

Game kedua yang akan dirilis untuk PlayStation Now adalah Final Fantasy 8 Remastered. Game tersebut akan tersedia pada 5 Oktober 2021. Sementara Final Fantasy 9 akan diluncurkan di PlayStation Now pada 2 November 2021. Dan pada Desember 2021, Anda akan bisa memainkan Final Fantasy X serta Final Fantasy X-2 HD Remaster. Terakhir, pada 4 Januari 2022, Final Fantasy 12: The Zodiac Age akan tersedia di PlayStation Now, seperti yang disebutkan oleh Polygon.

Square Enix Pecahkan Rekor Penjualan US$3 Miliar untuk Tahun Ini

2020 menjadi tahun yang berat bagi hampir semua orang, kecuali para publisher dan pengembang video game. Proses pengembangan memang terhambat hingga beberapa proyek bahkan harus dibatalkan namun, di balik itu semua mereka meraup pendapatan terbesar dari tahun-tahun sebelumnya.

Salah satunya adalah perusahaan asal Jepang, Square Enix yang tahun ini berhasil mencatatkan rekor penjualan bersih tertingginya yang mencapai $3 miliar atau setara dengan Rp42 miliar. Angka ini sendiri naik sebesar 27,6% dari tahun sebelumnya, dikutip dari gameindustry.biz.

Yang mengejutkan adalah pemasukan terbesar bagi Square Enix selama setahun ini adalah dari game Marvel’s Avengers yang banyak dihujat oleh para fans dan juga Final Fantasy VII Remake yang memang dinanti oleh para fansnya di seluruh dunia.

Marvel’s Avengers (image credit: Square Enix)

Marvel’s Avengers sendiri memang mendapat respon yang sangat bervariasi dari para fans sejak dirilis 2020 lalu. Game yang dikembangkan oleh Crystal Dynamics ini memang membuat para fans terbagi menjadi dua. Ada para fans yang menyukai game ini karena merealisasikan game tentang Avengers dengan beragam pilihan kostum dan segala kostumisasinya.

Sedangkan yang kontra tidak menyukai game ini karena gameplay yang terlalu repetitif dan kurang bervariasi untuk dimainkan berulang-ulang. Beberapa keputusan masalah tampilan hero di dalam game-nya juga banyak ditentang oleh para fans.

Meskipun banyaknya kritik dari para fans, namun nyatanya Marvel’s Avenger merupakan salah satu sumber pemasukan terbesar bagi Square Enix meskipun pada 2020 lalu game ini disebut-sebut masih belum bisa balik modal.

Taito Station yang merupakan anak perusahaan Square Enix. (Image Credit: taito.co.jp)

Sayangnya, ketika produk digital Square Enix mampu mendatangkan banyak keuntungan, Square Enix ternyata tetap menderita kerugian dari segmen arcade. Hal ini dikarenakan fasilitas-fasilitas game arcade di Jepang masih ditutup sementara karena pandemi.

Ke depannya, Square Enix tetap menargetkan untuk dapat meningkatkan keuntungannya sampai tahun tutup fiskalnya pada Maret 2022, meskipun tidak disebutkan berapa nominal target kenaikannya.

Untuk mencapai target tersebut, Square Enix akan memperluas franchise Final Fantasy VII ke dalam platform mobile. Strategi lain yang akan digunakan adalah dengan memaksimalkan profit dari franchise terkenal serta IP baru nantinya, Square Enix akan mencoba mencari profit lewat crypto dan juga NFT (non-fungible token).

Square Enix Akan Rilis Beberapa Remake Game Sekaligus dari Satu Franchise Miliknya

Originality is overrated, dan itulah mengapa kian hari kian banyak game yang dibuatkan versi remake atau remastered-nya. Kalau Anda tidak setuju dengan pernyataan ini, saya persilakan Anda berdebat dengan para penggemar Final Fantasy VII Remake.

Buat perusahaan game yang punya sejarah panjang seperti Square Enix, remake maupun remaster sudah terbukti merupakan cara yang efektif untuk menyenangkan banyak pihak; para gamer veteran senang karena bisa kembali menyentuh permainan favoritnya, para gamer muda senang karena bisa ikut merasakan keasyikan permainan idola orang tuanya, dan developer maupun publisher bisa meraup untung tanpa harus bertaruh pada sukses atau tidaknya suatu IP baru.

Pada kenyataannya, Square Enix sudah punya rencana untuk merilis remake dari IP mereka yang lain. Guna mewujudkannya, mereka memutuskan untuk menggandeng Forever Entertainment. Perusahaan game asal Polandia tersebut kabarnya dipercaya untuk mengembangkan beberapa remake game sekaligus dari satu IP milik Square Enix.

Sebagai sebuah remake, tentu saja aspek visual dari gamegame ini akan dirombak total selagi mempertahankan gameplay sekaligus narasinya. Namun yang tentu menjadi pertanyaan banyak orang adalah, apa IP yang dimaksud? Apakah masih Final Fantasy? Atau malah Dragon Quest?

Kemungkinannya jelas sangat banyak, sebab Square Enix memang punya banyak sekali franchise game yang amat populer. Saya pribadi tidak akan menolak seandainya yang di-remake adalah Chrono Trigger dan Chrono Cross, atau mungkin malah seri Front Mission. Bagaimana dengan Kingdom Hearts? Star Ocean? Drankengard? Lufia? Valkyrie Profile? Parasite Eve?

Semuanya tentu punya potensi untuk dibuat ulang sesuai dengan standar modern. Namun sayangnya untuk saat ini baik Square Enix maupun Forever Entertainment masih enggan mengungkap IP yang dimaksud. Forever Entertainment sendiri bukanlah nama yang asing di dunia remake game. Salah satu karya terbaru dan terbesar mereka belum lama ini adalah Panzer Dragoon: Remake yang menuai respon sangat positif.

Sumber: Gematsu.

Final Fantasy VII Remake Intergrade Resmi Diumumkan untuk PlayStation 5

Sekitar setahun setelah dirilis, Final Fantasy VII Remake akhirnya bakal mendapat upgrade next-gen pada tanggal 10 Juni 2021. Versi yang ditujukan untuk PlayStation 5 ini dinamai Final Fantasy VII Remake Intergrade, dan pemilik game aslinya di PS4 bisa menerima upgrade ini secara cuma-cuma.

Seperti yang sudah bisa ditebak, tentu saja ada penyempurnaan dari sisi performa maupun kualitas grafis di FF VII Remake Intergrade. Pemain nantinya dapat memilih antara “Graphics Mode” yang memprioritaskan resolusi 4K, atau “Performance Mode” kalau lebih mementingkan gameplay yang mulus di 60 fps.

Haptic feedback maupun adaptive trigger milik controller DualSense juga akan diintegrasikan, dan tentu saja pemain bakal mendapati waktu loading yang jauh lebih singkat. Namun Square Enix rupanya belum selesai.

Intergrade nantinya juga bakal menawarkan episode baru untuk dimainkan, sekaligus kembalinya salah satu lakon lawas favorit, yakni Yuffie Kisaragi sebagai playable character dalam episode tersebut. Episode Yuffie ini nantinya harus dibeli secara terpisah sebagai paid DLC dari PlayStation Store.

Tentunya ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi para penggemar FF VII, akan tetapi Square Enix rupanya masih punya kejutan lain buat mereka.

Final Fantasy VII The First Soldier

Judul di atas adalah judul dari game battle royale baru yang sedang Square Enix kerjakan untuk perangkat Android dan iOS. Battle royale? Ya, Anda tidak salah baca. Jujur saya sendiri masih kesulitan mencerna konsep gabungan dari dua hal yang semestinya sangat bertolak belakang tersebut. Namun rupanya itulah yang Square Enix lakukan saat menggarap game spin-off ini.

Secara lore, The First Soldier bakal berperan sebagai prekuel dari FF VII, menceritakan asal usul dari pasukan elit Soldier sekitar tiga dekade sebelum peristiwa yang terjadi di FF VII. Kalau melihat trailer-nya, gameplay The First Soldier sepertinya bakal menggabungkan aksi tembak-menembak dari perspektif third-person dengan combat ala Final Fantasy.

Menariknya, The First Soldier nantinya juga akan menyisipkan sejumlah elemen RPG ke dalam formula battle royale yang diangkat, seperti misalnya sistem level yang melibatkan sejumlah monster untuk dibasmi. Selain mode solo, The First Soldier juga akan menawarkan mode tim berisikan tiga pemain.

Final Fantasy VII Ever Crisis

Selain The First Soldier, Square Enix juga punya spin-off lain berjudul Final Fantasy VII Ever Crisis yang juga ditujukan untuk perangkat mobile. Ever Crisis pada dasarnya merupakan kompilasi dari seluruh cerita yang pernah diangkat, mulai dari FF VII orisinal, Before Crisis, Dirge of Cerberus, Crisis Core, sampai film Advent Children, tidak ketinggalan pula sejumlah elemen narasi baru yang berfokus pada asal usul Soldier.

Gameplay akan disajikan per chapter, dengan combat yang tentunya sudah kelihatan sangat familier. Tidak seperti The First Soldier yang akan dirilis di tahun ini juga, Ever Crisis rencananya baru akan tersedia tahun depan di Android sekaligus iOS.

Sumber: Square Enix via Eurogamer.

5 Hal Unik yang Perlu Anda Ketahui Tentang Final Fantasy VII Remake

Panggung Gamescom 2019 minggu lalu dimeriahkan oleh banyak sekali permainan menarik, beberapa sudah diumumkan sebelumnya tapi tak sedikit pula yang baru disingkap di sana. Fans Sony boleh berbangga dengan keberhasilan sejumlah judul eksklusif PS4 dalam meraih penghargaan bergengsi, belum lagi ada rentetan permaian blockbuster yang siap dirilis sebentar lagi, misalnya Death Stranding dan remake Final Fantasy VII.

Square Enix memang tidak melepas trailer baru Final Fantasy VII Remake di Gamescom 2019, namun lewat sesi demo yang dipandu oleh produser Yoshinori Kitase, developer memperkenankan media untuk menyimak secara lebih teliti fitur-fitur anyar di permainan. Via blog resmi, tim PlayStation meng-highlight 11 aspek menarik dari versi remake FFVII, namun ada lima hal yang betul-betul esensial. Ini dia:

  • Pemberontak Avalanche, yaitu grup tempat protagonis Cloud Strife bekerja, memperoleh perombakan. Tiap-tiap anggotanya mendapatkan dialog tambahan dan akan saling bercakap-cakap saat menjalankan operasi infiltrasi. Selain lewat kata-kata, interaksi antar karakter juga diperkuat oleh ekspresi wajah dan bahasa tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk membuat mereka lebih hidup.

FFVII 1

  • Meski penyajian narasi tetap berkiblat pada FFVII versi lawas, Square Enix tak ragu untuk mengubah cara mereka menghidangkannya. Misalnya, sejumlah adegan misi yang Avalanche kerjakan tak lagi ditunjukkan secara langsung, namun dibahas oleh kata atau cerita (contohnya ialah ketika grup memotong pagar buat menyelinap masuk).

FFVII 5

  • Berbekal aset serta perspektif kamera baru, Anda akan dimanjakan oleh pemandangan megah kota Midgar hingga rincian-rincian terkecil: pantulan gedung pencakar langit pada jendela kereta api sampai pita peringatan bahaya yang dipasang pada kabel-kabel terbuka di lokasi konstruksi. Menurut Sony, tiap detail di sana dirancang untuk menyampaikan cerita. (Contoh kecil lain bisa dilihat pada senapan mesin lengan milik Berret. Saat memuntahkan peluru, moncong senjata akan menyala oranye, akan hilang pelan-pelan begitu mulai mendingin).

FFVII 2

  • Square Enix tetap mempertahankan peti harta karun, namun penampilannya kini disesuaikan dengan aspek estetika kota Midgar. Developer tak lupa untuk menyebar peti dan barel Shinra. Silakan dihancurkan dan ada peluang besar Anda akan mendapatkan item-item menarik.

FFVII 4

  • Anda akan menemukan slot atau lubang di sejumlah pakaian dan senjata. Mereka adalah tempat untuk menaruh Materia, yaitu batu-batu mistis warna-warni yang bisa memberikan Anda kekuatan magis. Di versi remake, interaksi dengan Materia tak hanya dibatasi menu, tapi betul-betul interaktif dan warnanya memengaruhi objek tempat ia dipasang.

FFVII 3

Final Fantasy VII Remake rencananya akan dilepas dalam beberapa bagian terpisah. Episode pertama dijadwalkan untuk meluncur pada tanggal 3 Maret 2020. Game digarap secara eksklusif buat console PlayStation 4.

Final Fantasy VII Remake ‘Dikembangkan Secara Terpisah’? Gerbang Pre-Order Sudah Dibuka

Jika Anda gamer, mungkin seperti saya, jejaring sosial saat ini tengah dipenuhi diskusi mengenai remake Final Fantasy VII. Square Enix pertama kali mengumumkan rencana mereka buat membangun ulang permainan ketujuh di seri Final Fantasy itu hampir empat tahun silam, namun baru minggu lalu developer akhirnya berkenan memperlihatkan potongan kecil dari gameplay lewat video trailer singkat.

Namun teaser berdurasi satu menit lebih itu sudah cukup untuk menampilkan gambaran seperti apa versi remake Final Fantasy VII nantinya. Beberapa cuplikan di sana mengindikasikan perombakan pada elemen eksplorasi dan pertempuran, semuanya telah saya rangkum di artikel ini. Tapi ada sejumlah informasi penting lagi tentangnya yang tidak dibahas di live-stream PlayStation State of Play, misalnya terkait bagaimana game ini disajikan dan kapan bisa kita nikmati.

Kabar pertama dilaporkan Gematsu berdasarkan info yang mereka peroleh dari blog resmi berbahasa Jepang milik Square Enix. Sang developer menjelaskan bahwa ada banyak pertimbangan yang mereka lakukan demi menghidupkan kembali Final Fantasy VII di PlayStation 4. Salah satu bagian terunik adalah proses pengembangan ‘dalam beberapa bagian’ atau ‘secara terpisah’. Deskripsi ini memang terasa ambigu, dan menimbulkan sejumlah pertanyaaan.

Apakah itu artinya remake Final Fantasy VII akan disajikan dalam beberapa bagian berbeda (per episode) atau maksudnya ialah dikerjakan oleh beberapa tim sekaligus? Square Enix berjanji akan mengungkap segala detailnya pada bulan Juni besok, kemungkin besar ketika E3 2019 dilangsungkan. Saya pribadi penasaran mengenai platform ketersediaan game. Buat sekarang memang hanya PlayStation 4 yang baru dikonfirmasi, tetapi sudah lama Square Enix merilis Final Fantasy sebagai judul multi-platform.

ffvii_remake_02

Info selanjutnya merupakan kabar gembira bagi Anda yang sudah tidak sabar menyambut peluncuran game. Secara mengejutkan, kita telah dipersilakan buat melakukan pre-order Final Fantasy VII remake walaupun saat ini pemesanan baru bisa dilakukan via Amazon khusus untuk edisi standar versi PlayStation 4. Belum ada opsi edisi spesial, tetapi para pemesan dijanjikan akan mendapat bonus, walaupun belum diketahui seperti apa hadiah-hadiah tambahannya.

Satu hal menarik dari pre-order di Amazon adalah, Anda dijamin selalu mendapatkan harga termurah – entah apakah nanti ada kenaikan harga, atau harganya malah merosot (seperti Mortal Kombat 11). Ketika itu terjadi, Anda akan mendapatkan refund. Di situs e-commerce raksasa itu, Final Fantasy VII dibanderol US$ 60.

Final Fantasy VII Remake.

Tambahan: Gamespot.

Trailer Gameplay Perdana Final Fantasy VII Remake Dirilis, Ini Analisis Kami

Lewat pelepasan Resident Evil 2 di bulan Januari kemarin, Capcom menetapkan sebuah standar sangat tinggi dalam meramu remake. Namun gamer juga tahu, Resident Evil 2 bukanlah satu-satunya permainan istimewa yang tengah digarap ulang oleh developer-nya. Saat ini, banyak dari kita sedang menanti informasi lebih lanjut dari tim Square Enix mengenai status remake Final Fantasy VII.

Dan beberapa jam lalu, sebuah kabar gembira diungkap oleh Sony lewat PlayStation State of Play. Di event live stream tersebut, Square Enix menyematkan teaser trailer Final Fantasy VII remake yang difokuskan pada sisi gameplay. Permainan tersebut sempat menghebohkan pengunjung E3 2015 ketika diumumkan di sana, tetapi hampir empat tahun berlalu tanpa ada berita baru mengenainya – hingga hari ini.

Teaser yang Square Enix publikasikan memang tidak begitu panjang, hanya berdurasi satu menit lebih, namun kontennya menunjukkan sudah sejauh mana developer mengembangkan FFVII remake. Video tersebut sepertinya diambil langsung dari porsi permainan di bagian pembuka, difokuskan pada penyerangan yang Cloud dan Barret lakukan pada reaktor Mako di kota Midgar. Di sana, beberapa karakter familier seperti Aerith dan Sephiroth turut ditampilkan.

Selama beberapa detik, Square Enix juga sempat memamerkan sedikit potongan gameplay: aksi Cloud berlari dan memanjat, status damage berupa angka khas RPG, tombol-tombol buat mengeluarkan serangan berbeda, dan kesempatan untuk mengendalikan karakter lain. Hal-hal tersebut memang mengindikasikan berubahnya formula permainan. Versi kemungkinan remake tak lagi mengusung gameplay turn-based taktis ala Final Fantasy VII orisinal dan jadi lebih menyerupai Final Fantasy XV.

Memang masih terlalu dini buat mengambil kesimpulan, namun saya membayangkan, dengan melebur elemen eksplorasi dan pertempuran menjadi satu pengalaman seamless sembari menyajikan perspektif kamera orang ketiga, kita bisa lebih merasakan besarnya dunia dan kemegahan kota Midgar.

Bersamaan dengan dipublikasikannya trailer ini, director Tetsuya Nomura (via Twitter Square Enix) menjelaskan bahwa timnya telah mematangkan agenda pengerjaan game hingga momen peluncurannya nanti. Ia berjanji, segala detail mengenai Final Fantasy VII akan diungkap di bulan Juni besok – kemungkinan di E3 2019.

Produser Yoshinori Kitase juga memberikan sedikit keterangan, kali ini via blog PlayStation: “Kami harap Anda menikmati video [Final Fantasy VII remake] yang disingkap di State of Play. Durasinya memang pendek, tapi semoga Anda menikmati perjumpaan kembali dengan Cloud dan Aerith, kini disajikan dalam grafis yang realistis.”

Luar biasa, akhirnya kita bisa menyaksikan kembali kematian Aerith yang begitu traumatis dalam resolusi tinggi…

8 Judul Final Fantasy Berikut Akan Dirilis untuk Nintendo Switch

Selama dua dekade terakhir Final Fantasy dan Nintendo bukanlah dua nama yang terkenal dekat. Memang benar, seri JRPG ciptaan Hironobu Sakaguchi itu pertama kali lahir di console Nintendo. Namun semenjak era PS1, Final Fantasy lebih erat menjalin hubungan dengan Sony. Seri utama dan terbaru Final Fantasy selalu muncul di console PlayStation, sementara Nintendo hanya kebagian spin-off atau port seri klasik.

Kini, berkat kesuksesan Switch yang begitu dahsyat, tampaknya Square Enix kembali tergerak untuk melirik Nintendo dengan tatapan yang lebih mesra. Merilis Final Fantasy XV di Switch mungkin mustahil karena console tersebut tidak punya spesifikasi hardware yang mumpuni. Namun Square Enix menggantinya dengan perlakuan yang tak kalah spesial, yaitu merilis delapan seri Final Fantasy di Switch.

Delapan game itu terdiri dari enam Final Fantasy klasik dan dua judul Final Fantasy baru. Beberapa di antaranya sudah pernah dirilis untuk PS4, Xbox One, serta PC. Tapi penggemar Nintendo akhirnya bisa menikmatinya juga. Berikut daftar game tersebut.

Final Fantasy VII

Final Fantasy VII | Screenshot
Sumber: Steam

Siapa tak kenal Final Fantasy VII? Game yang sering disebut sebagai salah satu JRPG terbaik sepanjang masa ini mengawali perjalanan Final Fantasy di era 3D, juga menjadi debut Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter Square Enix (dulu bernama Squaresoft). Anda dapat bernostalgia bersama Cloud Strife dan kawan-kawannya dalam petualangan menyelematkan planet yang sekarat.

Final Fantasy VII yang sebelumnya sudah tersedia di PS4 dan PC, akan mampir juga di Switch dan Xbox One tahun depan. Selagi menunggu Final Fantasy VII Remake yang masih belum jelas kabarnya, barangkali game ini bisa menjadi pelipur lara.

Final Fantasy IX

 

Final Fantasy IX | Screenshot
Sumber: Steam

Final Fantasy IX sempat kembali menjadi buah bibir di kalangan penggemar ketika Square Enix merilis versi enhanced port untuk PC, iOS, dan Android di tahun 2016 silam. Walaupun bukan remaster penuh, Final Fantasy IX rilisan terbaru itu ternyata membawa banyak pembaharuan menarik, seperti model 3D karakter yang jauh lebih tajam, fitur auto save, serta high speed mode.

Square Enix maupun Nintendo tidak memberi keterangan detail, tapi kemungkinan port untuk Switch dan Xbox One ini juga akan mengusung fitur serupa. Sama seperti versi PS4 yang sudah terbit lebih dulu. Final Fantasy IX akan dirilis pada tahun 2019.

Final Fantasy X/X-2 HD Remaster

Final Fantasy X HD Remaster | Screenshot
Sumber: Steam

Final Fantasy IX hanya memberi perbaikan di model 3D karakter, tapi Final Fantasy X dan X-2 mendapat remaster penuh yang menawarkan tampilan visual keren. Dua game ini adalah Final Fantasy pertama yang mendapat perlakuan remaster. Terbukti, dengan kualitas remaster yang baik maka game klasik pun bisa jadi best seller lagi.

Sama seperti versi PS3, PC, dan PS4 sebelumnya Final Fantasy X dan X-2 akan dijual dalam satu bundel. Anda bisa menikmatinya di Switch mulai 2019, tapi sayangnya belum ada tanggal perilisan yang pasti.

Final Fantasy XII The Zodiac Age

Final Fantasy XII The Zodiac Age | Screenshot
Sumber: Steam

Sebagian penggemar Final Fantasy membenci Final Fantasy XII karena gaya permainannya berbeda dengan Final Fantasy kebanyakan. Sebagian lainnya mencintai game ini karena pertarungannya seru dan ceritanya mengandung banyak unsur politik. Apakah Final Fantasy XII bagus atau jelek, itu bisa diperdebatkan. Tapi semua setuju bahwa Final Fantasy XII The Zodiac Age adalah versi remaster yang ciamik.

Bukan hanya tampilan visual yang mendapat upgrade, Final Fantasy XII The Zodiac Age juga mengandung fitur-fitur dari Final Fantasy XII International Zodiac Job System yang dulu hanya dirilis di Jepang. Sistem job membuat versi ini terasa seperti game baru yang seru untuk dimainkan di era modern. Versi Switch dan Xbox One akan meluncur pada tahun 2019.

Final Fantasy Crystal Chronicles Remastered Edition

Final Fantasy Crystal Chronicles | Artwork
Sumber: Attack of the Fanboy

Pengumuman game yang satu ini cukup mengejutkan. Rasanya tak ada seorang pun penggemar Final Fantasy yang mengira bahwa nama Final Fantasy Crystal Chronicles akan terdengar lagi. Spin-off Final Fantasy yang dulunya terbit eksklusif untuk Nintendo GameCube ini memang tergolong sangat niche.

Bila Final Fantasy kebanyakan fokus pada petualangan single player, Final Fantasy Crystal Chronicles justru memiliki fitur local multiplayer yang kuat. Tapi cara memainkannya cukup rumit karena setiap pemain harus juga memiliki Game Boy Advance. Bagaimana Square Enix menerapkannya di versi remaster, kita lihat saja saat game ini dirilis untuk Switch dan PS4 tahun depan.

Final Fantasy XV Pocket Edition HD

Final Fantasy XV Pocket Edition HD | Screenshot
Sumber: Nintendo

Petualangan Noctis dan kawan-kawan dalam wujud yang lebih imut kini hadir untuk Switch, Xbox One, juga PS4. Dari semua judul yang diumumkan, inilah judul yang paling cepat rilis. Bahkan Anda sudah bisa membelinya sekarang.

Final Fantasy XV Pocket Edition dulunya merupakan versi demake atau downgrade dari Final Fantasy XV untuk perangkat mobile. Anda tetap bisa menikmati keseluruhan cerita Final Fantasy XV, namun dengan visual dan gameplay yang disederhanakan. Mungkin Square Enix merasa bahwa game ini cukup banyak diminati, sehingga mereka kembali membawanya ke console dalam versi HD.

World of Final Fantasy Maxima

World of Final Fantasy Maxima | Screenshot
Sumber: Steam

Ketika World of Final Fantasy diumumkan di E3 2015, game ini dipandang sebelah mata, tenggelam oleh hype luar biasa akibat Final Fantasy VII Remake. Tapi ternyata World of Final Final Fantasy membuktikan dirinya sebagai spin-off bermutu yang dapat mengantar para penggemar bernostalgia ke era saat mereka kanak-kanak.

World of Final Fantasy menghadirkan sistem pertarungan turn-based ala Final Fantasy klasik dipadu dengan koleksi monster a la Pokemon. Ditambah kemunculan karakter-karakter dari berbagai seri Final Fantasy dalam wujud imut, membuatnya terasa seperti game yang benar-benar dibuat untuk orang yang tumbuh besar bersama seri tersebut.

World of Final Fantasy Maxima akan dirilis pada tanggal 6 November 2018 di PS4, PC, Xbox One, serta Switch. Versi Maxima memberi tambahan monster baru, summon baru, serta fitur baru seperti minigame memancing. Para pemilik World of Final Fantasy orisinal di PS4 dan PC dapat melakukan upgrade ke Maxima dengan membeli DLC.

Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy!

Chocobos Mystery Dungeon Every Buddy | Artwork
Sumber: Gematsu

Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! merupakan remaster dari game yang terbit untuk Wii pada tahun 2007, berjudul Final Fantasy Fables: Chocobo’s Dungeon. Game ini memiliki genre roguelike, artinya Anda akan menghabiskan waktu untuk menjelajah dungeon dengan sistem gerakan turn-based.

Sesuai judulnya, karakter utama game ini adalah seekor Chocobo. Uniknya, Chocobo di sini dapat berganti-ganti job, misalnya menjadi Black Mage, Knight, Thief, dan lain-lain. Setiap job memiliki keahlian tersendiri yang membuat petualangan terasa lebih seru.

Square Enix berkata bahwa versi remaster ini akan menghadirkan gameplay baru, tapi belum ada info detail seperti apa wujudnya. Chocobo’s Mystery Dungeon Every Buddy! akan dirilis untuk Switch dan PS4 pada akhir tahun 2018.

Sumber: Square Enix.

Versi Demo Final Fantasy XV PC Meluncur Minggu Depan, Juga Akan Ada Bonus Kostum Half-Life

Keputusan Square Enix untuk tak lagi merilis Final Fantasy secara eksklusif di console Sony membuat gamer yang tidak punya PlayStation bisa bernafas lega. Namun gamer PC harus punya kesabaran lebih jika ingin menikmatinya di platform favorit mereka. Alasannya: franchise ini datang sangat terlambat di sana. Contohnya ialah versi Windows dari Final Fantasy XV.

Sebagai kompensasi dari keterlambatan itu, Square Enix menjejalkan berbagai macam add-on untuk memperkaya konten Final Fantasy XV: Windows Edition. Game menawarkan bonus pre-order berbeda bergantung dari versi yang dipilih (Steam, Origin atau Windows Store), seluruh DLC yang pernah dilepas di console,  lalu developer juga menyediakan benchmark untuk menguji keampuhan sistem Anda dalam menangani Final Fantasy XV.

Lagi-lagi, Square Enix mengungkap berita gembira terkait FFXV. DI tanggal 26 Februari minggu depan, publisher akan memperkenankan Anda menjajal potongan kecil Final Fantasy XV PC lewat demo. Menariknya, demo tak cuma menyajikan tutorial saja, tetapi seluruh konten Chapter 1 lengkap dengan sejumlah quest utama. Di sana, Anda juga bisa mengutak-atik opsi grafis untuk mencari tahu setting visual paling optimal.

Demo Final Fantasy XV: Windows Edition hanya disediakan via Steam. Dan jika Anda memutuskan untuk memesannya dari platform distribusi digital Valve itu sebelum tanggal 1 Mei, Anda berhak mendapatkan ‘Half-Life Pack’ via Workshop. Bundel ini berisi kostum Gordon Freeman yang bisa dikenakan oleh Noctis – terdiri dari HEV Suit, kacamata, dan linggis.

FFXV 2

Half-Life Pack juga dapat dimanfaatkan dalam expansion Comrade. Itu artinya, avatar multiplayer Anda juga bisa mengenakan kostum khas Gordon Freeman. Jika Anda sudah mem-pre-order permainan, maka item-item ini akan ditambahkan ke bonus yang diperoleh sebelumnya, misalnya bundel Fashion Collection.

FFXV 4

Di Indonesia, Final Fantasy XV: Windows Edition rencananya akan meluncur pada tanggal 7 Maret 2018, dijajakan seharga Rp 700 ribu di Steam.

Hal menarik dari penawaran Half-Life Pack adalah, bonus ini bisa Anda peroleh tanpa perlu melakukan pre-order. Setelah Final Fantasy XV: Windows Edition dirilis, masih ada kesempatan selama hampir dua bulan buat mendapatkan Half-Life Pack.

FFXV 1

Namun bahkan tanpa pre-order atau buru-buru membeli, FFXV: Windows Edition punya potensi memperoleh konten gratis pasca-rilis secara terus-menerus. Alasannya, versi PC permainan ini telah dikonfirmasi akan mendapatkan dukungan mod. Dengan begini, komunitas mod  dipersilakan menciptakan add-on apapun yang mereka inginkan…

Sumber: Steam.