Cuma Setebal 2,2 Cm, Razer Blade Pro Usung GPU GTX 1080 dan Keyboard Mekanik

Setelah mengakuisisi THX, Razer sepertinya masih belum mau berhenti jadi buah bibir. Mereka baru saja memperkenalkan Razer Blade Pro generasi teranyar, yang tidak lain merupakan laptop tercanggih yang pernah Razer buat sejauh ini. Jarak tiga tahun dengan pendahulunya sudah pasti berarti perubahan yang dibawa sangat signifikan.

Seperti versi tahun 2013, Razer Blade Pro baru ini juga sama-sama bongsor. Tidak heran, mengingat layarnya berukuran 17,3 inci. Bicara soal layar, Razer memakai panel IGZO beresolusi 4K yang didukung teknologi Nvidia G-Sync, plus sanggup menyajikan spektrum warna Adobe RGB dengan akurasi 100 persen.

Akan tetapi besar bukan berarti harus tebal. Entah bagaimana caranya, tebal bodi Razer Blade Pro generasi teranyar ini cuma sekitar 2,2 cm, padahal spesifikasinya bahkan jauh lebih sangar ketimbang desktop PC saya. Bobotnya pun tidak lebih dari 3,54 kg, dan sasis perangkat masih terbuat dari material aluminium unibody.

Tebal keseluruhan Razer Blade Pro tidak lebih dari 2,2 cm / Razer
Tebal keseluruhan Razer Blade Pro tidak lebih dari 2,2 cm / Razer

Terlepas dari keterbatasan ruang tersebut, Razer berhasil menjejalkan sederet komponen gaming kelas atas, dimulai oleh processor Intel Core i7-6700HQ, GPU Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 32 GB DDR4, dan PCI M.2 SSD berkapasitas 2 TB. Singkat cerita, 4K gaming maupun VR gaming siap ia lahap tanpa kesulitan.

Lebih menarik lagi, Razer juga sukses menanamkan keyboard mekanik di dalam Blade Pro. Tentu saja desainnya berbeda dari keyboard mekanik standar, dimana tiap-tiap tuts-nya punya ukuran lebih tipis, tapi masih bisa memberikan efek tactile yang gamer suka dari keyboard mekanik.

Touchpad yang cukup lapang diposisikan di sebelah kanan keyboard. Tepat di atasnya, terdapat sebuah scroll wheel yang menurut saya sangat cerdas implementasinya. Sebagai pemanis, baik keyboard dan touchpad-nya bisa menyala dalam jutaan variasi warna berkat integrasi teknologi Razer Chroma.

Touchpad-nya ditempatkan di sisi kanan, lengkap beserta tombol multimedia dan scroll wheel / Razer
Touchpad-nya ditempatkan di sisi kanan, lengkap beserta tombol multimedia dan scroll wheel / Razer

Razer Blade Pro juga tidak pelit soal konektivitas. Di sisi kiri dan kanannya, Anda akan menjumpai tiga buah port USB 3.0, sebuah port Thunderbolt 3 yang juga merupakan port USB-C, HDMI 3.0, Ethernet dan slot SD card. Tidak berlebihan rasanya jika ia disebut sebagai pengganti desktop PC yang gampang dibawa-bawa.

Ada rupa ada harga; Anda butuh budget $3.699 untuk menebus laptop gaming kwalitet super ini. Pemasarannya dijadwalkan akan dimulai pada bulan November untuk kawasan Amerika Serikat dan Eropa.

Sumber: Razer.

Asus Umumkan 6 Laptop ROG dengan Kartu Grafis GeForce GTX Seri 10

Setelah MSI dan EVGA, sekarang giliran Asus yang mengumumkan deretan laptop gaming terbarunya yang dipersenjatai kartu grafis GeForce GTX Seri 10. Total ada enam laptop sekaligus di bawah bendera ROG yang mengusung GPU berarsitektur Pascal ini.

ROG GX800

ROG GX800 dengan sistem liquid cooling eksternal / Asus
ROG GX800 dengan sistem liquid cooling eksternal / Asus

Varian teratas dari lini laptop gaming Asus ROG, GX800 meneruskan kiprah pendahulunya dengan sistem liquid cooling eksternal yang dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan overclocking. Yup, laptop ini dibekali prosesor Intel Core i7 6820HK, dimana label “K” di belakang mengindikasikan kapabilitas overclocking.

Layarnya sendiri merupakan panel 18 inci beresolusi 4K. Kinerja grafisnya dimotori oleh sepasang GPU GTX 1080 dalam konfigurasi SLI, plus RAM 64 GB DDR4 sebagai pendukung multitasking. GX800 juga menjadi salah satu dari lini laptop gaming ROG yang mengemas keyboard mekanik dengan sistem pencahayaan RGB.

ROG G800

ROG G800 / Asus
ROG G800 / Asus

Kalau dua GTX 1080 terkesan overkill buat Anda, maka G800 bisa menjadi alternatif. Model ini pada dasarnya merupakan GX800 tanpa sistem liquid cooling dan kartu grafis tunggal, yaitu GTX 1080. Selebihnya, spesifikasinya tidak jauh berbeda: layar 4K 18 inci, prosesor Intel Core i7 seri K, RAM 64 GB DDR4 dan keyboard mekanik.

ROG G752VS dan G752VM

ROG G752 / Asus
ROG G752 / Asus

Dua model di atas memang tergolong kelas berat. Untuk itu, G752 datang mengisi di sektor menengah ke atas. Model ini hadir dalam dua varian: G752VS dengan GPU GTX 1070, sedangkan G752VM dengan GTX 1060. Keduanya sama-sama dibekali layar 17 inci, prosesor Intel Core i7 dan RAM 64 GB DDR4 – khusus untuk G752VM, tersedia konfigurasi dengan layar 4K dan prosesor seri K yang bisa di-overclock.

ROG Strix GL502VS dan GL502VM

ROG Strix GL502 / Asus
ROG Strix GL502 / Asus

Dua yang terakhir ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara portabilitas dan performa. Dua-duanya sama-sama mengemas layar 15 inci 1080p dan prosesor Intel Core i7. Untuk model GL502VS, GPU yang dipakai adalah GTX 1070, sedangkan GL502VM ditenagai GTX 1060.

Berbeda dengan tahun lalu, kehadiran GeForce GTX seri 10 pada laptop ini benar-benar bisa membuat performa laptop gaming jadi hampir setara PC desktop. Di saat yang sama, efisiensi daya juga tidak dilupakan begitu saja – krusial mengingat yang menjadi topik pembicaraan adalah laptop.

Sejauh ini Asus masih belum mengumumkan banderol harga dari masing-masing laptop gaming terbarunya. Kita harus menanti kehadirannya di tanah air soal ini.

Sumber: Asus.

Laptop EVGA SC17 1070 Usung Spesifikasi VR-ready dan Tonjolkan Kemampuan Overclocking

Tidak butuh waktu lama bagi produsen laptop gaming untuk menyingkap senjata andalannya setelah Nvidia mengumumkan GeForce GTX Seri 10 versi laptop. MSI baru saja mengumumkan deretan laptop dari keempat lininya yang mengusung GPU berarsitektur Pascal tersebut. Kini giliran EVGA yang unjuk gigi.

Pabrikan yang dikenal akan produk kartu grafisnya tersebut baru-baru ini mengungkap EVGA SC17 1070. Laptop ini tak hanya istimewa semata karena mengusung GPU GeForce GTX Seri 10, tetapi juga karena ia merupakan laptop pertama EVGA yang didesain secara penuh oleh perusahaan yang bermarkas di California tersebut.

Spesifikasinya tidak tanggung-tanggung: layar 17 inci beresolusi 4K (3840 x 2160 pixel), prosesor Intel Core i7-6820HK yang bisa di-overclock, GPU GeForce GTX 1070, RAM 32 GB DDR4, HDD 1 TB dan SSD M.2 256 GB – 4K ataupun VR gaming siap ia lumat dengan mudah. Semuanya dikemas dalam bodi aluminium dengan tebal tak lebih dari 2,7 cm dan bobot 4,1 kg.

Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA
Performa EVGA SC17 1070 sudah gahar, tapi pengguna masih bisa meningkatkannya lebih lagi berkat fitur overclocking / EVGA

Label “SC” pada namanya merujuk pada branding khas EVGA, yaitu Superclock. EVGA mengklaim bahwa SC17 1070 merupakan laptop pertama yang bisa di-overclock secara penuh layaknya sebuah PC rakitan. Caranya bisa dengan menggunakan satu tombol atau melalui BIOS, lengkap beserta sebuah GUI dan tombol Clear CMOS yang mudah diakses.

EVGA tidak segan menyebut laptop berdesain unibody ini memang ditujukan buat gamer yang mementingkan aspek overclocking. Meski tidak ada perincian soal sistem pendinginnya, sepertinya EVGA sudah menyiapkan trik khusus supaya laptop tidak kepanasan ketika dalam mode Superclock.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai kapan EVGA SC17 1070 bakal tersedia di pasaran. Banderol harganya dipatok $2.800, tidak kaget jika melihat spesifikasi dan fitur yang ditawarkannya.

Sumber: PC Gamer dan EVGA.

Tipis dan Ringan, Gaming Laptop Gigabyte Aero 14 Juga Mengusung Baterai Besar

Setipis dan seelegan MacBook, tapi dengan performa tidak kalah dari Alienware; konsep ultrabook gaming ini telah dipopulerkan oleh Razer lewat lini Blade, dan di tahun 2016 ini konsumen semakin mudah menemukan perangkat serupa. Yang terbaru datang dari Taiwan, tepatnya sang pabrikan motherboard Gigabyte.

Mereka dengan bangga memperkenalkan Gigabyte Aero 14, sebuah laptop gaming berdesain ringkas yang tidak segan mengusung titel ultraportable. Tebal bodinya tidak sampai 2 cm – tepatnya 19,9 mm di sisi yang paling tebal – dengan bobot cuma 1,89 kg dan dibalut oleh material aluminium.

Terlepas dari keterbatasan ruang di bodi setipis itu, Gigabyte berhasil menjejalkan sejumlah komponen kelas atas yang mencakup prosesor Intel Core i7 generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M 3 GB, RAM 16 GB DDR4 dan sepasang M.2 SSD untuk penyimpanannya.

Gigabyte Aero dilengkapi sederet tombol macro yang bisa diprogram sesuai kebutuhan / Gigabyte
Gigabyte Aero dilengkapi sederet tombol macro yang bisa diprogram sesuai kebutuhan / Gigabyte

Layarnya sendiri memiliki bentang diagonal sepanjang 14 inci, seperti yang bisa kita tebak dari namanya, dengan panel IPS beresolusi 2560 x 1440 pixel alias QHD. Seandainya layar tersebut masih kurang, pengguna bisa menyambungkannya ke monitor 4K lewat sambungan HDMI 2.0.

Gigabyte tak lupa menyematkan fitur khas gaming seperti misalnya deretan tombol macro pada keyboard yang bisa diprogram sesuai kebutuhan. Pun demikian, Aero 14 juga dirancang untuk menemani pengguna di jam-jam produktif dengan baterai berkapasitas 94,24 Wh yang diklaim 50 persen lebih besar dibanding gaming laptop berbodi tipis lain di pasaran, sanggup menyajikan daya tahan hingga 10 jam nonstop.

Tiga buah port USB 3.0 bisa Anda temui di bagian sampingnya, begitu juga dengan port USB-C. Gigabyte saat ini telah memasarkan Aero 14 dengan banderol harga mulai $1.599 dan tiga pilihan warna: hitam, oranye dan hijau.

Sumber: SlashGear dan Gigabyte.

Usung Desain Tipis dan Ditenagai GPU Desktop, Aorus X7 DT Disiapkan Untuk Streamer

Kesuksesan Nvidia menyulap GPU desktop GeForce mereka sehingga bisa disematkan di notebook merupakan inovasi besar di ranah itu. Para produsen segera berbondong-bondong memanfaatkannya, membuat persaingan di segmen laptop gaming jadi semakin seru. Tapi sejauh ini, laptop ber-GPU desktop umumnya dikemas dalam desain yang bongsor.

Di tahun 2014, Gigabyte mencoba memecahkan persepsi konsumen dengan mengenalkan Aorus X3, diklaim sebagai notebook gaming teringan di kelasnya. Mengusung prinsip yang kurang lebih sama, mereka memutuskan buat membenamkan kartu grafis GeForce GTX 980 ke device berlayar 17-inci berketebalan hanya 22,9mm bernama Aorus X7 DT. Hasilnya adalah gaming laptop paling kuat dan paling portable saat ini.

Aorus X7 DT 2
Aorus X7 DT sajikan keyboard full-size ber-backlight.

Keberadaan GeForce GTX 980 dan desain ringkasnya membuka banyak potensi penggunaan. Di era meroketnya kepopularitasan virtual reality, Aorus X7 DT merupakan salah satu notebook VR ready. Dan untuk gamer secara umum, tentu saja GPU papan atas itu sanggup menghidangkan visual cantik di game-game blockbuster serta hiburan multimedia di resolusi 4K secara mulus, disempurnakan oleh panel berteknologi Nvidia G-Sync.

Menariknya lagi, Aorus X7 DT juga dibuat untuk memanjakan para streamer. Selain dibundel bersama XSplit Gamecaster dan Broadcaster, Gigabyte menyuguhkan kartu video processing opsional AVerMedia M.2 yang berfungsi menyingkirkan beban saat streaming atau ketika merekam video dari CPU. Bukan hanya memberikan performa tambahan, komponen ini memastikan proses stream tidak terganggu karena lag atau stuttering sewaktu sistem menjalankan game berat.

Aorus X7 DT 4
Terlepas dari desainnya yang tipis, Aorus X7 DT simpan GPU GeForce GTX 980 desktop.

Selain kartu grafis desktop Nvidia, Aorus X7 DT dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820, RAM DDR4 2133MHz 8/16GB, dan penyimpanan berupa tiga buah SSD M.2 plus satu SSD/HDD 2,5-inci. Kehadiran chip Killer LAN di sana juga sangat membantu Anda saat menikmati permainan online serta meminimalisir eror sewaktu live streaming. Sisi konektivitasnya sekelas produk high-end, sudah termasuk USB 3.1 type-C.

Aorus X7 DT menyajikan layar IPS full-HD seluas 17,3-inci. Papan ketiknya fullsize, dipadu fitur anti-ghosting plus rangkaian tombol macro tambahan. Pernak pernik lainnya meliputi audio system berisi sepasang speaker dan sepasang sub-woofer dengan teknologi Aorus Acoustic+ dan terdapat pula fitur overclockone click‘, mendongkrak kecepatan CPU dari 3,6GHz ke 4.0GHz.

Aorus X7 DT 5
Device mengusung desain khas produk Aorus.

Namun seperti device mutakhir lain, Anda perlu mengeluarkan modal cukup besar agar bisa menikmati segala kecanggihan produk ini. Untuk versi paling dasarnya, Aorus X7 DT dibanderol seharga US$ 2.800.

Sumber: Aorus.com.

Alienware Ramaikan E3 2016 dengan Empat Perangkat Gaming Anyar

Sepanjang event Computex 2016 kemarin, Alienware kelihatan seperti tenang-tenang saja di saat pesaing-pesaingnya tengah unjuk gigi, di antaranya MSI dan HP lewat lini gaming barunya yaitu HP Omen. Namun ternyata Dell menunggu hingga E3 2016 dimulai guna memamerkan senjata-senjata gaming terbarunya di bawah bendera Alienware.

Total ada empat perangkat baru yang dipertontonkan Alienware dalam gelaran E3 2016. Dua di antaranya adalah PC desktop dengan spesifikasi mengerikan, didampingi oleh suksesor Steam Machine dan sebuah notebook berlayar istimewa.

Alienware Aurora R5

Alienware Aurora R5 / Alienware
Alienware Aurora R5 / Alienware

Aurora R5 merupakan penerus dari Aurora R4 yang menawarkan performa epik dalam paket berukuran ringkas, ala MSI Aegis. Dimensi R5 kini bertambah kecil dibandingkan pendahulunya, tetapi di balik gaya minimalis tersebut bernaung spesifikasi kelas hardcore.

Bukan Alienware namanya kalau konsumen tak diberi opsi kustomisasi. R5 bisa dikonfigurasikan dengan spesifikasi tertinggi yang mencakup prosesor 10 core baru milik Intel, sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 64 GB DDR4, serta M.2 SSD 1 TB dan HDD 2 TB dalam konfigurasi RAID.

Konfigurasi tertinggi tersebut juga bisa ditemani oleh sistem pendingin cair, dengan catatan budget Anda masih cukup. Harga buat konfigurasi terendahnya dipatok $800, tapi bisa naik berlipat-lipat jika Anda memilih konfigurasi tertingginya, mengingat prosesor 10 core Intel itu sendiri harganya $1.723.

Alienware Area 51

Alienware Area 51 / Alienware
Alienware Area 51 / Alienware

Anda tentunya belum lupa dengan Area 51 bukan? Sempat dipamerkan di ajang Computex tahun kemarin, Area 51 kini hadir mengusung spesifikasi terkini. Desain segitiganya masih dipertahankan, memastikan perangkat tidak overheating sekaligus terlihat keren setiap saat.

Dibandingkan Aurora R5 di atas, Area 51 benar-benar tidak mau kompromi soal spesifikasi. Konfigurasi tertingginya sama-sama mengusung prosesor Intel Core i7-6950X yang harganya selangit itu, tapi Area 51 juga dapat dijejali dengan tiga kartu grafis GTX 1080 sekaligus.

Area 51 memang ditujukan buat gamer yang secara teori punya modal tak terbatas. Harganya berawal di angka $1.700, dan terus naik hingga menembus $5.000 ketika Anda memilih konfigurasi tertingginya.

Alienware Alpha R2

Alienware Alpha R2 / Alienware
Alienware Alpha R2 / Alienware

Meski gaungnya terbilang tidak seberapa, Steam Machine belum mati. Buktinya, Alienware baru saja memperkenalkan generasi penerusnya, yakni Alpha R2. Desain R2 tidak banyak berubah, masih ringkas dan elegan, serta lebih kelihatan seperti sebuah game console ketimbang PC.

Spesifikasinya tentu saja sudah diperbarui dengan komponen generasi terkini yang meliputi prosesor Intel Core generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 960, RAM 16 GB DDR4, serta kombinasi M.2 SSD dan HDD. Anda memang belum bisa menikmati Oculus Rift atau HTC Vive dengan spesifikasi ini, tapi setidaknya Alpha R2 berjanji dapat menyajikan The Witcher 3 dalam resolusi 1080p 60 fps.

Soal harga, Alpha R2 dipatok mulai $500 untuk konfigurasi terendahnya. Konsumen juga bisa menyandingkannya dengan komponen Graphics Amplifier yang dijual secara terpisah.

Alienware 13 OLED

Alienware 13 OLED / Alienware
Alienware 13 OLED / Alienware

Sempat diendus eksistensinya di event CES bulan Januari kemarin, Alienware 13 OLED bisa dibilang sebagai salah satu gaming notebook dengan layar paling istimewa. Panel OLED beresolusi 2560 x 1440 pixel miliknya punya response time yang sangat tinggi, yakni 1 milidetik, memastikan grafik tersaji seapik mungkin tanpa kendala ghosting maupun artifact.

Spesifikasinya cukup mumpuni, mencakup prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965, RAM 16 GB DDR3, M.2 SSD berkapasitas 512 GB, serta speaker khusus rancangan ahli pabrikan audio Klipsch. Semua itu dibungkus dalam bodi yang terbentuk dari material aluminium, tembaga dan serat karbon.

Sumber: Engadget.

Berbekal GPU Desktop, Xenom Singkap Jagoan Baru Notebook Gaming di Kelas 17-Inci

Stretegi jitu Xenom berhasil melambungkan namanya sebagai salah satu brand perangkat gaming high-end terpercaya, tak kalah saing dengan rival-rival global yang lebih dulu mendarat di tanah air. Dari hasil uji coba terhadap varian andalan Xenom, mereka terbukti fokus pada faktor terpenting dalam notebook gaming: performa dan kenyamanan bermain.

Di awal 2016, Xenom memutuskan buat meng-upgrade produk desktop replacement mereka, resmi memperkenalkan Hercules HC17S. Layaknya gaming notebook Xenom, angka pada nama model mengindikasikan ukuran layar. Berdasarkan info di press release, beberapa faktor menjadi perhatian utama Xenom: teknologi display, konektivitas, dan tentu saja komponen internal.

Dari segi penampilan, Hercules HC17S tersaji lebih anggun dibanding HC15S dan lebih ramping 10 persen dari tipe sebelumnya. Sudut penempatan layar yang ergonomis kembali kita bisa temukan di sana. Rancangannya memiliki lebih banyak sudut, dan terdapat elemen arah/anak panah pada desain. Keyboard anti-ghosting-nya dilengkapi backlight LED (kemungkinan besar dapat dikustomsasi lewat app Flexikey).

Xenom HC17S 03

Xenom menyematkan panel IPS 17-inci full-HD berteknologi TrueDisplay dipadu fitur Nvidia G-Sync demi mastikan aktivitas gaming mulus – bebas tearing, stuttering dan input lag; terlepas dari berapapun frame rate yang Anda dapatkan. Versi pro Hercules HC17S turut dibekali X-Tended serta Wireless Display. Kemudian Anda dapat memanfaatkan sepasang DisplayPort dan HDMI untuk menikmati video game di empat layar sekaligus.

Melalui Hercules HC17S, produsen satu langkah mendekati visi mereka buat menyajikan ‘desktop gaming‘ masa depan, berkat kehadiran kartu grafis desktop GeForce GTX 980. Xenom menjamin ‘sensasi bermain game maksimal rata kanan’ di resolusi 1080p dalam judul-judul berat semisal GTA V ataupun Assassin’s Creed Syndicate. Tentu saja ia ditopang prosesor Intel Skylake (i7-6700K), dan memori RAM sampai 64GB.

Xenom HC17S 02

Notebook sudah dilengkapi penyimpanan SSD M.2 256 ditambah hard drive 1TB. Seandainya belum puas, kapasatisas bisa ditambah sampai 3TB – keuntungan dari konsep customizable yang Xenom usung. Selain konektivitas standar, Anda dapat menemukan USB 3.1 type-C Thunderbolt 3.0, sangup melesatkan data di 40Gbps.

“Kombinasi produk kami ini membuat pengalaman bermain yang meningkat drastis bagi para gamer pro,” ungkap GM Rolly Edward secara tertulis. “Resolusi hingga 1440p dan warna mendekati asli membuat para pekerja kreatif dan animator [merasa] nyaman serta puas meski dalam mobilitas tinggi.”

Xenom Hercules HC17S bisa Anda miliki seharga Rp 53 jutaan.

[Review] Xenom All-New Hercules HC15S, Jawara Notebook Gaming Lokal

Xenom mewakilkan Indonesia di tengah kencangnya serbuan brand gaming notebook asal Taiwan di pasar lokal. Mereka mencoba mencuri hati konsumen dengan dua aspek yang sulit ditandingi kompetitor luar negeri: keleluasaan kustomisasi hardware, dan tentu saja harga yang masuk akal. Xenom menyediakan lima kategori produk, dan Hercules merupakan tipe paling high-end.

Kemampuan All-New Hercules alias HC15S telah dipamerkan sendiri oleh GM Xenom Rolly Edward di momen pengungkapannya. Di sana, varian baru Hercules dengan mudah menyikat Assassin’s Creed Unity di setting grafis paling tinggi. Anda perlu tahu, Unity ialah contoh game yang tidak dioptimalkan untuk PC. Karena performa Hercules tak jauh dari PC desktop biasa, Xenom tak ragu menyebutnya sebagai ‘desktop PC masa depan‘.

Kurang lebih 10 bulan dari momen itu, akhirnya saya diberikan kesempatan buat menjajalnya secara personal. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, ia memang bukanlah device sempurna – ada kekurangan di sana-sini. Tetapi saya tidak ragu mengatakan bahwa Hercules merupakan produk ideal, dinilai dari konsep dan alasan utama ia dirancang.

Dan di ulasan ini, saya akan menjabarkan alasan mengapa HC15S sanggup menyaingi brand-brand global terkenal.

Design & build quality

Kesederhanaan adalah daya tarik dari Xenom All-New Hercules, dan penampilannya jauh berbeda dari varian Hercules terdahulu. Tidak ada LED menyala di balik panel, hanya ada satu lightbar di sisi bawah-depan. Layer karet matte lembut melapisi lid dan area di sekitar keyboard. Bingkai display dan chassis plastik tampak serasi dengan setup ini, kemudian logo metalik Xenom diletakkan di belakang layar dan bawah display.

Review Xenom HC15S 44

Review Xenom HC15S 42

Dilihat dari belakang, dua heat sink dengan grille horisontal di kanan dan kiri menyerupai bagian supercar. Dan seandainya notebook gaming diibaratkan sebagai kendaraan perang, maka HC15S ialah pesawat siluman.

Review Xenom HC15S 45

Lampu LED juga mengisi backlight keyboard. Tidak ada tombol shortcut kapasitif atau bahkan macro fisik. Tombol power bisa langsung Anda temukan di atas, menyala hijau ketika HC15S aktif. Xenom menjaga produknya tetap simpel, namun saya sangat mengapresiasi penempatan layar sehingga ia tidak membuat Anda bungkuk. Desain ini membuat posisi panel sedikit lebih tinggi.

Review Xenom HC15S 35

Meski ada jarak cukup besar antara layar dan body, engsel mencengkeram dengan mantap. Gap tersebut dimanfaatkan Xenom untuk menempatkan set speaker Onkyo. Karena posisisnya bukan di belakang ataupun di bawah, audio jadi lebih terdengar lebih efektif.

Review Xenom HC15S 30

Penggunaan material logam pada laptop memang dapat memberikan kesan premium, namun build quality HC15S yang dari plastik tak boleh diremehkan. Tubuh All-New Hercules sangat kokoh, tidak ada bagian ‘lunak’ yang mudah menekuk. Saat saya tekan belakang display, LCD tidak terdistorsi. Karena mengedepankan konsep customizable, Anda cuma perlu membuka panel untuk mengakses hardware. Baterai 82Wh-nya juga removable.

Review Xenom HC15S 43

Review Xenom HC15S 41

Notebook 35 persen lebih tipis dibanding model terdahulu, dan berkat tubuh plastik, bobotnya lebih bersahabat dibanding kategori desktop replacement. Menurut saya, HC15S merupakan satu dari sedikit laptop gaming 15-inci ideal dalam penyuguhan faktor mobilitas, walaupun mungkin Anda akan sedikit keberatan jika harus membawanya tiap hari. All-New Hercules mempunyai dimensi 386x262x35,7mm dengan berat 3,4-kilogram sudah termasuk baterai.

Display

Jendala Anda dalam menikmati konten digital adalah sebuah layar IPS LED TrueDisplay 15,6-inci 1920×1080-pixel. Permukaan matte di sana mampu membungkam pantulan sinar yang tidak diinginkan, dan IPS memastikan viewing angle-nya luas – tetap jelas dilihat dari hampir semua sudut. Ia tajam, cerah, kaya warna, dan level saturasinya di atas rata-rata notebook gaming.

Review Xenom HC15S 36

Sedikit mengutak-atik display settings, saya menemukan bahwa Anda bisa memanfaatkan Dynamic Super Resolution di HC15S. Fitur tersebut me-render game di resolusi lebih tinggi (2715×1527), kemudian mengecilkannya kembali supaya sesuai dengan monitor. Alhasil, kita mendapatkan grafis berkualitas 4K di panel full-HD.

Review Xenom HC15S 27

Sayangnya ada masalah di display. Ketika layar menyala dalam keadaan gelap (misalnya saat peralihan sebelum loading screen), distribusi warna terlihat tidak merata. Warna lebih terang di zona-zona pinggir.

Review Xenom HC15S 32

Keyboard, touchpad & palm rest

Hercules menyajikan keyboard lengkap, tanpa ada pengecilan ukuran pada numpad. Meskipun Xenom tidak menggandeng tim spesialis periferal gaming, papan ketik ini terbilang fleksibel. Mengejutkannya, keyboard anti-ghosting itu terasa nyaman baik waktu digunakan buat bermain ataupun mengetik. Sebetulnya jarak antar tuts sangat berdekatan, tapi karena rongga gap sulit dijamah jari, peletakan tuts (huruf, angka dan kursor) 0,9×0,9mm-nya cocok di tangan saya.

Review Xenom HC15S 38

Review Xenom HC15S 25

Sisi kiri touchpad 6,2×10,65cm sejajar dengan sisi kiri tombol spasi. Posisinya memang timpang sebelah, menyisakan ruang palm rest yang lapang di area tangan kanan. Touchpad-nya multi-gesture dipadu fungsi scrolling. Teksur halusnya menjaga gerakan kursor mouse akurat, lalu kedua tombol juga empuk.

Review Xenom HC15S 37

Tatakan telapak tangan terasa lembut dan sedikit hangat (akan kita bahas lebih detail di gaming experience). Tapi saya sedikit cemas minyak dan keringat akan menggerus permukaan karet doff-nya.

Review Xenom HC15S 26

Connectivity

Dengan membeli All-New Hercules, Anda harus bersedia merangkul sistem distribusi digital. Notebook tidak mempunyai optical disk drive, kompensasinya adalah segi konektivitas yang luas: terdapat dua port USB 3.0, sebuah port USB 3.1 Thunderbolt 3.0, 6-in-1 card reader, eSATA dan LAN di kiri; headphone jack, microphone jack, line-in jack, S/PDIF output jack dan satu lagi USB 3.0 di kanan; serta satu port HDMI 1.4a dan sepasang DisplayPort 1.2.

Gaming experience

Selama pemakaian, All-New Hercules jarang sekali mengecewakan. Xenom sengaja meminimalisir overlay software sehingga tidak mengganggu gamer – sebuah janji anti-bloatware dari produsen. Sisi negatifnya, tanpa petunjuk tertulis, saya hampir tidak sadar kita bisa membuka app Flexikey via kombinasi tombol ‘Fn’ dan ‘/’.

Di sana Anda bisa mengkustomisasi macro, mengaktifkan fitur Statisitcs (merekam frekuensi tekanan pada tombol, serta mengatur warna dan pola cahaya backlight (breath, cycle, flash, tempo, dance, dan lain-lain) dan lightbar. Setup bisa disimpan terpisah di profile berbeda.

Review Xenom HC15S 24

Kendala-kendala ‘standar’ notebook gaming turut muncul di HC15S. Sewaktu digunakan di waktu lama di ruang terbuka tanpa AC, temperatur akan naik. Berdasarkan pemantauan saya, panas berpusat di wilayah keyboard ke atas, merambat ke palm rest. Namun temperatur tidak melewati batasan-batasan yang mengkhawatirkan.

Seperti laptop gaming lain, unit baterai (8-cell smart Lithium-Ion 82Wh) hanyalah komponen ‘wajib’. Anda direkomendasikan buat selalu menyambungkan HC15S ke sumber listrik agar permainan berjalan maksimal.

Review Xenom HC15S 28

Kehadiran sepasang speaker Onkyo 2-watt plus Sound Blaster X-Fi 5 ialah kejutan menyenangkan. Karena diarahkan ke wajah pengguna, output terdengar jelas dan lantang. Kekurangannya bisa ditebak: terletak pada bass yang kurang menendang. Jika Anda sangat kompetitif dan selalu ingin mendengar suara langkah lawan di game multiplayer, menggunakan headphone gaming tambahan sangat disarankan.

Review Xenom HC15S 34

Review Xenom HC15S 39

Oh satu lagi, saat bermain game, touchpad harus dimatikan. Seringkali gerakan tangan kiri teregistrasi sebagai input. Awalnya saya memaklumkan hal ini, hingga suatu ketika di Fallout 4 secara tidak sengaja saya menembakkan nuklir portable tepat di bawah kaki sendiri.

Hardware

Inilah spesifikasi dan susunan hardware berdasarkan Speccy dan PC Mark 8:

Review Xenom HC15S 03

Review Xenom HC15S 08

Gaming performance

Sebelum menganalisis video game, ada baiknya Anda melihat hasil benchmark All-New Hercules. Saya memakai software 3D Mark 8, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0.

Di bawah adalah setting yang saya gunakan dan hasil terbaik di Valley:

Review Xenom HC15S 04

Review Xenom HC15S 05

Dan ini nilai di Heaven:

Review Xenom HC15S 06

Review Xenom HC15S 07

Terakhir ialah skor di 3D Mark 8:

Review Xenom HC15S 09

Hasil di atas menunjukkan angka istimewa, tapi apa artinya teori tanpa praktek? Buat tes gaming, saya memanfaatkan empat permainan: Dragon’s Dogma Dark Arisen, The Witness, Rainbow Six: Siege dan Fallout 4, dibantu Fraps. Pembahasan saya mulai dari judul yang paling ‘ringan’ terlebih dahulu.

HC15S sama sekali tidak kesulitan menyikat Dragon’s Dogma Dark Arisen. Slider grafis saya tempatkan semuanya di sebelah kanan, kemudian saya tambahkan file modifikasi ENB Series supaya visualnya tampil lebih baik lagi. Walau demikian, frame rate tidak pernah bergeming dari 60. Semua efek tersuguh seperti yang diinginkan developer-nya, lalu perputaran siang dan malam tidak memengaruhi performa. Nikmati screenshot-nya di bawah:

Review Xenom HC15S 10

Review Xenom HC15S 11

Review Xenom HC15S 13

Review Xenom HC15S 12

Sejujurnya, Dragon’s Dogma merupakan game port berusia tiga tahun. Bagaimana kesanggupan All-New Hercules menghadapi paling baru? Saya beralih ke The Witness, dan game hanya ada tiga pilihan kualitas grafis. Lagi-lagi, di tingkat paling tinggi, The Witness selalu tersaji di 60 frame rate per detik.

Review Xenom HC15S 14

Review Xenom HC15S 15

Review Xenom HC15S 16

Rainbow Six Siege adalah wakil dari genre shooter kompetitif blockbuster, dan saya gunakan setting grafis default di resolusi 1080p. Baik di singleplayer ataupun multiplayer, Xenom HC15S mengangani Siege semulus sutra, di 60 fps – di luar ekspektasi saya sebelumnya.

Sedikit catatan: ada kendala ketika saya memasang resolusi 2715×1527 di Windows, menyebabkan cursor mouse tidak sinkron di dalam permainan. Mengembalikan resolusi ke full-HD menyelesaikan problem ini.

Review Xenom HC15S 17

Review Xenom HC15S 18

Review Xenom HC15S 19

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan peminjaman unit review HC15S, dan memakainya untuk menikmati Fallout 4 selama beberapa belas jam. Di tingkatan ultra 1080p (anti-aliasing TAA, anisotropic filtering 16-samples, depth of field bokeh, ambient occlusion SSAO, dan godrays high), angka 60 selalu muncul di pinggir layar, menunjukkan frame rate yang saya dapatkan. Ia baru bergeser ke 59 ketika kamera digerakkan, lalu kembali ke 60.

Review Xenom HC15S 20

Review Xenom HC15S 21

Review Xenom HC15S 22

Review Xenom HC15S 23

Satu hal yang sangat terasa di permainan open-world ini: loading screen berjalan singkat, jauh meninggalkan ROG G752VT.

Verdict

HC15S memang bukanlah notebook gaming paling cantik, paling canggih, ataupun menyodorkan inovasi baru; namun ia berhasil merepresentasikan visi Xenom, yaitu menawarkan produk paling ideal bagi gamer PC ‘nomaden’. Produsen menyingkirkan gimmick, dan fokus pada faktor terpenting dan tujuan utama laptop diciptakan: gaming.

Dari perspektif performa versus harga, ia merupakan salah satu notebook 15-inci terbaik. Uang yang Anda keluarkan benar-benar hanya dialokasikan ke hobi tersebut, dan pengguna tidak juga digerecoki oleh software-software tambahan. Dan jika kita tanya pada diri sendiri, pernak-pernik semisal warna-warni lampu LED sebenarnya tidak akan membuat kita bermain lebih baik.

Meski saya berkata demikian, tidak semata-mata All-New Hercules HC15S ialah produk yang murah. Xenom membanderolnya di kisaran Rp 40 jutaan, tergantung dari hardware pilihan Anda.

Review Xenom HC15S 33

Buka Dua Gerai, MSI Tunjukkan Keseriusan Pengembangan Ekosistem Gaming di Indonesia

Mengambil eksekusi tepat di momentum tepat, hal ini mungkin yang membuat MSI sebesar sekarang. Ia lebih muda dibanding brand gaming milik kompetitor, namun MSI hanya memerlukan waktu singkat untuk menyusul beberapa nama bereputasi di pasar. Fenomena ini terjadi pula di Indonesia, padahal produsen PC dan komponen dari Taiwan itu belum memiliki outlet resmi.

Kira-kira apa dampaknya jika MSI membuka gerai di nusantara? Jawabannya mungkin dapat kita lihat tidak lama lagi. Pada tanggal 11 November 2015, mereka melangsungkan grand opening dua toko MSI di Jakarta, dilaksanakan di Ratu Plaza. Motivasi MSI sederhana: demi menunjukkan determinasi pengembangan ekosistem gaming lokal. Sebenarnya pintu MSI Store sudah terbuka lewat soft launching di Mangga Dua tiga bulan silam, tapi di acara inilah ‘pendaratan’ baru dibilang formal. Itu berarti, mereka melihat peluang besar menanti untuk diungkap.

MSI Store Opening 07

Target jangka pendek MSI adalah demi menjangkau lebih banyak gamer, dengan memudahkan mereka menjajal langsung produk-produk notebook gaming high-end. Sekali lagi MSI menegaskan bahwa dalam perancangan perangkat kelas antusias, berpacu menambatkan spesifikasi setinggi mungkin akan timpang tanpa dukungan fitur-fitur yang memadai. Secara konsisten, sang produsen terus menyeimbangkan kedua faktor tersebut.

MSI Store Opening 08

Potensi bisnis memang terlihat prospektif, namun MSI tidak mau cuma sekedar berjualan. Mereka ingin memperluas fungsi MSI Store sebagai medium gamer berbagi pengalaman, wadah berkumpulnya komunitas, hingga menjadi lokasi turnamen gaming. Berbicara tentang komunitas fans, MSI sudah cukup lama berupaya menghimpun Dragon Army Indonesia, seperti yang telah mereka lakukan di negara-negara lain.

MSI Store Opening 12

Sejumlah aspirasi di atas sangat menarik, dan saya berkesempatan berbincang-bincang dengan regional marketing manager Green Lin untuk mendapatkan penjelasan serta pemahaman lebih detail. Khususnya di Indonesia saat ini, persepsi terhadap video game mulai beralih, dan masyarakat pelan-pelan menyadari manfaat positif dari hobi jutaan jiwa tersebut. Dua tren kini memperoleh sorotan: ranah developer dan esport. Mana yang akan MSI manfaatkan?

MSI Store Opening 02

Menariknya, MSI melihat ekosistem gaming secara keseluruhan. Green Lin menerangkan, timnya berusaha menggapai semua aspek. Esport hanyalah untuk judul-judul kompetitif, sedangkan pemicu evolusi teknologi berada pada permainan-permainan blockbuster yang menuntut grafis. Dan tak cuma konten, kolaborasi bersama publisher sangat krusial. Selain Blizzard, mereka turut menggaet Square Enix, Wargaming.net dan publisher lokal semisal Qeon, Lyto dan WaveGame.

MSI Store Opening 04

Saya bertanya, dari perspektif MSI, seperti apa karakteristik serta tingkat kedewasaan konsumen, industri, serta pasar gaming lokal?

“Menurut saya Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan komunitas esport tertinggi di dunia. Anda bisa melihat sendiri dari jumlah populasinya. Masyarakat mencurahkan waktunya buat menikmati permainan di genre berbeda,” kata Green. “Ambil contohnya Dota 2, game tersebut begitu besar di Indonesia. Jika saya mengadakan turnamen di negara Asia Tenggara lain, mungkin hanya diikuti oleh 20 sampai 30 tim. Di sini, tak sulit menghimpun lebih dari 200 tim.”

MSI Store Opening 03

Di presentasinya, Green sempat menyebutkan bahwa dua MSI Store Indonesia ialah gerai notebook terbaik yang pernah mereka buka. Ada perbedaan antara ‘terbaik’ dan terbesar. Di MSI Store, perusahaan asal New Taipei City itu menawarkan bermacam-macam tipe produk, difokuskan untuk memperlihatkan fitur-fitur eksklusif andalan, serta menyuguhkan ‘pengalaman gaming menyeluruh’.

MSI Store Opening 05

MSI juga berencana buat mengadakan aktivitas gaming secara konstan, demi mendorong orang supaya terus datang. Strategi ini mengarah kembali pada usaha mereka memperkokoh komunitas. Dalam perjalanan ke sana, sosok Nixia sebagai brand ambassador sangat esensial bagi MSI. Kerja sama mereka telah berjalan selama tiga tahun, dan memberikan dampak positif yang begitu besar untuk kedua pihak.

MSI Store Opening 10

Lagi-lagi Green menjelaskan, “Kami ingin merangkul lebih banyak gamer dari berbagai genre – contohnya MOBA, [first-personshooter, RPG, dan action. Langkah penting berikutnya adalah menjalankan program kooperasi dengan media, tim game, serta publisher.”

Ada pemandangan unik menanti jika Anda pergi mengunjungi MSI Store Ratu Plaza. Di sisi kiri toko, MSI memamerkan deretan produk periferal bermerek MSI: keyboard mekanik, mouse gaming, mouse mat hingga headphone (mirip SteelSeries Siberia). Green menuturkan bahwa aksesori ini bukan untuk dijual, melainkan buat dibagikan pada momen spesial tertentu. “Anggap saja sebagai premium collector’s edition,” kata sang marketing manager itu.

MSI Store Opening 09

Terhitung mulai tanggal 11 November kemarin, MSI Store menyajikan promo selama lima hari di seluruh Store. Tiap pembelian tipe GT atau GS akan dibundel bersama headset SteelSeries V2 Gaming MSI Edition. Kemudian khusus buat model GE60 2QD, disediakan upgrade RAM 8GB gratis plus mouse MSI. Dan ada Razer Krait gratis untuk transaksi varian GE lainnya.

Ini dia alamat lengkap MSI Store:

  • MSI Store Mangga Dua – Mangga Dua Mall, lantai 3 No. 8A,
    Jln. Gunung Sahari No. 1, Sawah Besar, Kota, Jakarta Pusat
  • MSI Store Ratu Plaza – Ratu Plaza Mall, lantai 3 No. 6,
    Jln. Jendral Sudirman Kav. 9, Jakarta

MSI Ungkap Notebook Gaming Edisi Spesial Heroes of the Storm

Gerak-gerik kolaborasi antara Micro-Star International dengan developer game legendaris Blizzard Entertainment sudah terpantau sejak pengumuman Masters Gaming Arena sebagai penerus Beat It, dan dikonfirmasi di perhelatan Gaming Night. Namun sejauh ini kerja sama baru terwujud berupa event, dan belum memberi efek pada penyajian produk kedua perusahaan.

Heroes of the Storm merupakan jawaban Blizzard atas meledaknya kepopularitasan permainan MOBA seperti Dota 2 dan League of Legends. Masters Gaming Arena ialah salah satu upaya mereka untuk mengangkat HotS menjadi judul esport. Keseriusan kolaborasi MSI dan sang pencipta Warcraft itu ditingkatkan melalui pengungkapan notebook gaming Special Edition Heroes of the Storm.

MSI Notebook Heroes of the Storm Special Edition 03

Laptop tersebut merupakan produk pertama di pasar yang melakukan co-branding dengan Heroes of the Storm. MSI menjanjikan bundel konten memuaskan khusus para penggemarnya, termasuk periferal edisi khusus. Mereka sangat bangga karena langkah itu menandai sebuah pengakuan serta rekomendasi dari Blizzard. Dan jangan heran jika akan ada program kooperatif seperti ini di waktu ke depan.

MSI Notebook Heroes of the Storm Special Edition 04

Tidak kurang dari sepuluh model laptop di tiga tier yang mendapatkan upgrade edisi ‘Heroes’: GT80, GT72 dan GE62. Mereka adalah GT72S 6QF Dominator Pro G, GT80S 6QD Titan SLI, GT80S 6QE Titan SLI, GT80S 6QF Titan SLI, GT72S 6QE Dominator Pro G, GT72S 6QD Dominator G, GT72 6QE Dominator Pro G, GT72 6QD Dominator G, GE62 6QD Apache Pro dan GE62 6QF Apache Pro. Perbedaan kode mengacu pada kartu grafis (dari mulai GeForce GTX 960M sampai SLI GTX 980) dan fitur G-Sync.

Di varian GT, ilustrasi di sisi punggung layar hampir sama: menunjukkan para karakter jagat permainan Blizzard yang hadir di HotS dalam kombinasi hitam putih. MSI tampak leluasa membubuhkan gambar karakter Arthas, Sylvanas, Nova, Zagara, Diablo dan Jim Raynor di cover komponen hardware GT80. Untuk GT72 sendiri, ada Sylvanas dan Diablo menutupi touchpad serta palm rest.

MSI Notebook Heroes of the Storm Special Edition 05

Gaming G-Series edisi Heroes juga tersuguh buat tipe yang lebih ekonomis, yaitu GE62. Penampilannya cukup kontras dari delapan model lain. Di belakang panel, Lich King tampak berduel dengan Jim Raynor, dan ilustrasi mengisi seluruh bagian dalam notebook – tak cuma di tatakan tangan. Tiga tingkatan produk menawarkan bonus konten berbeda, berisi kupon skin eksklusif.

MSI Notebook Heroes of the Storm Special Edition 02

Untuk info lebih lengkap, terutama mengenai spesifikasi dan fitur, silakan kunjungi MSI.com.

Sumber: MSI.com.