Asus Mendamaikan AMD dan Nvidia Demi Tawarkan Laptop ‘Kelas Pro’ Terjangkau

Apapun produknya – otomotif, PC, ataupun smartphone – fans garis keras akan selalu ada. Umumnya, merekalah pencetus perdebatan panas antar pengguna brand berbeda, yang membuat internet selalu ‘meriah’. Sebagai pionir di segmen teknologi grafis komputer personal, Nvidia dan AMD ialah dua nama yang terus berkompetisi, dan persaingan itu melahirkan istilah kubu merah dan hijau.

AMD dan Nvidia tentu punya kekuatan serta kelemahannya sendiri. AMD berpengalaman di bidang produksi prosesor, dan menyajikan teknologinya lewat console game serta laptop kelas menengah; sedangkan rivalnya mendominasi ranah notebook high-end. Asus menyadari ada elemen-elemen terbaik yang bisa diadopsi dari kedua brand untuk menghadirkan produk dengan aspek price vs. performance paling optimal ke konsumen casual.

Inilah ide di belakang peracikan VivoBook Pro F570. Ia adalah salah satu laptop terunik Asus: komposisinya sedikit mengingatkan kita pada notebook gaming entry-level, namun bukannya masuk ke kelas TUF Gaming, ia malah jadi anggota keluarga VivoBook. Ada dua komponenen yang ditonjolkan oleh sang produsen PC Taiwan itu: eksistensi dari prosesor AMD Ryzen mobile dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050.

F570 9

Asus VivoBook Pro F570 meluncur resmi di Indonesia tepat di hari Kasih Sayang pada tanggal 14 Februari kemarin. Selain mendamaikan kedua kubu, F570 juga sangat bersahabat buat kantong kita. Tapi sebelum membahas harga, mari kita ulik dulu apa saja yang ditawarkan oleh Asus.

F570 10

 

Desain dengan sensasi gaming

Sebagai varian laptop Asus paling high-end, ZenBook bisa dikatakan sebagai kiblat desain bagi VivoBook yang lebih terjangkau. Pelan-pelan, desain VivoBook jadi bertambah elegan dan ramping, dengan tubuh lebih ringan dan bingkai layar lebih tipis. Namun varian Pro ini sedikit berbeda karena tema gaming  juga terasa di sana. Potongan tubuhnya bersudut, didominasi warna hitam dan dihias garis biru ‘petir’ yang mengelilingi bagian layar dan touchpad, serta mengisi logo Asus di depan dan belakang.

F570 1

Asus mengimplementasikan finishing brushed dengan pola garis berbeda di permukaan tubuh F570. Di bagian punggung, efek ini segera mengingatkan saya pada model Strix. Ia memang belum memanfaatkan thin bezel, tetapi Asus sama sekali tak melupakan aspek portabilitas. Laptop ini berketebalan kurang dari 2,2cm dan mempunyai bobot 1,96-kilogram.

F570 13

Volume yang tak terlalu kecil memungkinkan Asus menyertakan sejumlah port fisik krusial: USB 2.0 dan 3.0, USB 3.1 type-C, port audio combo, HDMI, card reader MicroSD, dan LAN. Saat mencobanya kemarin, saya juga melihat kehadiran webcam di atas layar (beresolusi HD) serta sensor pemindai sidik jari di dalam area touchpad. Keyboard-nya cukup lengkap, memiliki backlight LED putih dengan numpad yang dipadatkan ke tombol kursor arah.

F570 2

Di presentasinya, head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman menyampaikan bagaimana perusahaan ini menguasai market share laptop berlayar 15-inci, dengan persentase sebesar 51,8 persen. F570 diarahkan buat memperkuat cengkeraman Asus di sana, menyuguhkan resolusi 1080p, tingkat kecerahan 200-nit yang ditopang oleh software Asus Spelended untuk mengoptimalkan warna.

F570 11

Namun untuk sebuah laptop kelas pro, F570 tampaknya belum dibekali layar yang bisa mereproduksi warna dengan betul-betul akurat. Dari lembar spesifikasi, jangkauan warnanya berada di 45 persen NTSC. Meski mungkin tak ada kendala jika dipakai menonton atau bermain game, setup ini boleh jadi belum cukup memuaskan bagi desainer atau fotografer.

F570 5

 

Hardware persembahan AMD dan Nvidia

VivoBook Pro F570 menghidangkan opsi prosesor AMD Ryzen 5 2500U atau Ryzen 7 2700U, dipadu bersama kartu grafis GeForce GTX 1050 4GB, dan dilengkapi RAM DDR4 8GB (dapat diekspansi sampai 16GB). Versi Ryzen 5 ditopang penyimpanan berupa hard disk 1TB sedangkan model Ryzen 7-nya turut dibekali SSD M.2 256GB. Di sesi presentasi yang dibawakan oleh Armawati Cen dari AMD, Ryzen 2500U kabarnya mampu mengungguli Intel Core i5 8250U, sedangkan Ryzen 2700U merupakan opsi yang lebih baik dibanding i7 8550U.

F570 8

Melalui sedikit riset di internet, saya menemukan bahwa F570 sebetulnya juga menawarkan pilihan berprosesor Intel, tapi hanya model Ryzen yang baru Asus bawa ke Indonesia. Hal menarik di sini adalah, VivoBook Pro F570 masih menyimpan chip grafis terintegrasi AMD, yakni Radeon Vega 8 dan Radeon RX Vega 10.

F570 4

Menurut produsen, komposisi hardware F570 memastikannya siap menekel beragam jenis tugas. Ia bisa menjadi perangkat ideal untuk bekerja dan menghibur diri. Lalu harganya yang ekonomis membuat produk ini mudah dijangkau beragam kalangan, dari mulai pekerja hingga pelajar. Asus sendiri cukup percaya diri untuk bilang bahwa lapop VivoBook Pro anyar ini mampu menangani game-gameesports populer’.

F570 3

Sebelum acara dimulai, saya berkesempatan untuk menguji kemampuan F570 berbekal Battlefield 1. Saya tak sempat mengecek menu grafis, tetapi game shooter EA itu berjalan cukup mulus. Bahkan di adegan-adegan yang dipenuhi NPC dan efek partikel, saya tidak merasakan ada penurunan frame rate secara signifikan – walaupun frame rata-rata tampaknya belum mencapai 60 per detik. Selain Battlefield 1, Asus mendemonstrasikan kapabilitas F570 lewat Far Cry 5.

F570 12

 

Harga dan ketersediaan

Asus VivoBook Pro F570 sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Varian Ryzen 5-nya bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang Rp 11,8 juta saja. Tapi untuk mendapatkan tipe Ryzen 7, Anda perlu menyiapkan modal sebesar Rp 14 juta dan memesannya via JD.id.

F570 7

Usung GTX 1050, Ultrabook Gaming Stylish MSI GS63 Stealth Jadi Lebih Terjangkau

Keluarga GS menempati urutan kedua laptop gaming premium MSI. Ketika kelas GT dihuni oleh perangkat-perangkat dengan hardware tercanggih, GS menawarkan keanggunan desain dan portabilitas tinggi tanpa mengorbankan performa. Tapi baik notebook GT maupun GS punya satu ‘kelemahan’ besar: harga produk di level itu tergolong mahal untuk mayoritas gamer.

Namun ada perubahan besar dalam penyajian produk MSI sejak ketersediaan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti. GPU mainstream tersebut membuat harga beberapa varian notebook gaming Micro-Star International jadi lebih ekonomis. Awalnya disiapkan untuk perangkat kelas GE, sang produsen hardware gaming asal Taiwan itu memutuskan buat mengimplementasikannya di GS63 Stealth.

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 1

Itu berarti, varian baru GS63 Stealth menghidangkan kombinasi dari dua hal mematikan: rancangan ultra-slim yang cantik dan harga terjangkau. GS63 bersenjata GTX 1050 tetap menyuguhkan tubuh berketebalan 17,7mm dengan rasio panjang dan lebar 380x249mm. Angka 63 pada nama mengindikasikan penggunaan layar IPS seluas 15,6-inci – bereolusi 1920x1080p dan dipadu teknologi True Color agar output warnanya akurat (72 persen NTSC, 100 persen sRGB).

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 2

GS63 Stealth GTX 1050 memiliki desain minimalis dengan dua garis menonjol ala kap mobil sport serta striping merah di sisi belakang. Laptop juga telah mengusung brand tameng naga baru yang dilapisi Corning Gorilla Glass. Di bagian depan, Anda disajikan keyboard SteelSeries yang familier, dibekali teks silver lining sehingga huruf mudah terlihat serta pencahayaan LED RGB.

MSI GS63 dengan GeForce GTX 1050 3

Laptop diotaki prosesor Intel Core i7-7700HQ, menyimpan RAM DDR4 dual slot hingga 32GB, storage SSD NVMe M.2 128GB plus hard drive 1TB, konektivitas berteknologi Killer Double Shot Pro dengan Killer Shield; serta dibekali fitur Matrix Display (mendukung tiga layar eksternal), HDMI 1.4, mini DisplayPort 1.2 dan Thunderbolt 3 via USB type-C. Tentu saja, fungsi oleh grafis ditangani oleh GTX 1050 GDDR5 2GB.

Fitur-fitur krusial eksklusif tetap dapat kita temukan di sana. Selain Killer, Anda bisa memanfaatkan MSI Shift buat menentukan empat profile pemakaian: Eco Mode yang hemat daya, Comfort Mode, Sport Mode, hingga Turbo Mode untuk mengerahkan segenap kemampuan GPU dan CPU. MSI kembali memanfaatkan solusi pendingin Cooler Boost Trinty – menyimpan tiga kipas Whirlwind Blade dan lima pipa pengusir panas.

MSI tampaknya sudah mulai memasarkan GS63 Stealth dengan GeForce GTX 1050. Di Amazon, laptop gaming ini dijajakan seharga US$ 1.300.

Sumber: MSI.

Di CES 2017, MSI Pamerkan Sederetan Upgrade Canggih di Notebook Gaming Mereka

CES adalah ajang para pemain di ranah teknologi buat memamerkan teknologi-teknologi canggih, dan sudah cukup lama MSI menjadi partisipan setianya. Di kesempatan kali ini, perusahaan asal Taiwan spesialis gaming itu fokus pada upgrade yang diterapkan ke notebook maupun hardware, sembari mengenalkan sejumlah perangkat baru penunjang kegiatan gaming.

Tak lama setelah peluncuran resmi prosesor Intel generasi ke-7 yang dilangsungkan sehari sebelumnya, MSI segera mengumumkan dukungan komponen-komponennya terhadap Kaby Lake dan mengabarkan bahwa chip tersebut sudah tersedia di laptop laptop gaming versi terkini. Dan tak cuma itu, Micro-Star International juga menyertai perangkat mereka bersama GPU baru racikan Nvidia serta sederetan upgrade.

CES MSI Notebook 5

Kombinasi tersebut MSI angkat dalam tema ‘best meets best‘ demi ‘mencapai ketinggian baru’. Meski keberadaan chip Intel Core generasi ke-7 dan GPU berbasis Nvidia Pascal di laptop memang bukan hal baru, MSI mengklaim menjadi perusahaan pertama yang menyediakan notebook gaming bertenaga kombinasi dari keduanya di pasar. Kehadiran Kaby Lake sendiri dijanjikan akan mendongkrak performa virtual reality lebih jauh lagi.

CES MSI Notebook 1

Mengulik lebih rinci tanpa berbicara terlalu tekniks, proses Intel Core generasi ke-7 meningkatkan kinerja device dalam menangani konten VR sejauh 15 persen – atau sampai 25 persen lewat overclock. Namun komponen ini bukanlah satu-satunya kartu As MSI. Melalui konferensi pers di CES 2017, sang produsen resmi memperkenalkan notebook-notebook dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pertama.

CES MSI Notebook 3

Dari bincang-bincang bersama marketing manager Green Lin, eksistensi GPU GTX 1050 dan 1050 Ti di notebook punya dampak besar: berkatnya, laptop gaming bisa ditawarkan di harga lebih terjangkau dengan kinerja di atas produk kelas ‘mid-high‘ generasi terdahulu. Hal paling menarik di acara ini adalah MSI berkali-kali mengucapkan kata overclock dalam presentasi notebook, mengindikasikan betapa pentingnya konfigurasi ini di produk mereka.

CES MSI Notebook 11

Lewat proses overclock sederhana via software MSI Dragon Center, ‘Turbo Mode’ GTX 1050 Ti (dipadu CPU Intel i7-770HQ) mampu melampaui performa GTX 970M di uji coba 3D Mark 11P, masing-masing menghasilkan skor 10000 dan 9400. Setup ini sangat ideal untuk menghidangkan game-game blockbuster populer. GTX 1050 Ti versi laptop kabarnya tak kesulitan menjalankan Overwatch di setting ultra dengan frame rate lebih dari 60 per detik.

Keluarga notebook GE-lah yang segera memperoleh update GTX 1050 dan 1050 Ti – satu yang sudah dikonfirmasi ialah GE62 7RE Apache Pro.

CES MSI Notebook 14

Pengalaman MSI dalam merangkai komponen turut diadaptasi di notebook, contohnya untuk menggarap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan Titan. Mereka memanfaatkan rancangan kipas Whirlwind Blade, mempunyai jumlah beserta kepadatan bilah kipas yang lebih tinggi – menghasilkan aliran udara 30 persen lebih besar dari model sebelumnya tapi beroperasi lebih hening.

CES MSI Notebook 12

Hi-Res Audio & Nahimic VR pertama

Selain sisi performa grafis dan olah data, tentu saja beberapa aspek lain jadi atensi MSI, di antaranya visual (ada panel 120Hz dengan AdobeRGB 100 persen), streaming (bundel XSplit dibantu network Killer), akses kendali (app MSI Dragon Center), hingga audio.

Sesudah mengamankan gelar notebook gaming VR ready pertama, mereka selanjutnya memerhatikan segi penyajian suara. Di sejumlah varian high-end, MSI membubuhkan teknologi Nahimic VR: sebuah solusi software buat menyuguhkan output 7.1 lebih optimal sehingga keberadaan Anda di alam virtual terasa lebih nyata dan immersive.

CES MSI Notebook 2

Dan tak hanya VR, upgrade audio juga diimplamentasikan secara umum. Chip hi-fi ESS Sabre belum lama mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio. Mulai sekarang, model GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR mendukung format suara beresolusi tinggi – dari 192KHz/24bit sampai 384KHz/32bit (eksklusif GT83VR).

CES MSI Notebook 6

MSI GT83VR

Notebook monster ber-keyboard mekanik ini tetap jadi salah satu primadona MSI di CES 2017. Di tipe paling anyar, produsen juga menerapkan berbagai update, dan yang sangat mencolok adalah pada papan ketiknya. Hilang sudah switch Cherry MX Brown, MSI menggantinya dengan Cherry MX RGB Silver Speed. Selain dimaksudkan agar bisa menyajikan keyboard berwarna-warni (terlihat sangat apik berkat efek pencahayaan yang cerah dan terang), switch perak menjanjikan jarak key travel yang lebih pendek sehingga lebih cepat dan responsif.

CES MSI Notebook 9

CES MSI Notebook 10

CES MSI Notebook 8

Menariknya lagi, MSI lagi-lagi kembali meng-update aspek branding mereka. Jangan kaget bila logo tameng naga di model GS dan GT baru sedikit berbeda dari model lama. MSI telah menghilangkan tulisan Gaming G Series berlatar belakang hitam, kemudian melapisinya dengan Corning Gorilla Glass. Perubahan rancangan tersebut juga diimplementasikan di logo resmi MSI.

Nvidia Resmi Perkenalkan GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti

Lengkap sudah lini kartu grafis GeForce GTX 10 Series. Nvidia baru-baru ini mengumumkan kehadiran GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti, yang pada dasarnya merupakan opsi GPU berarsitektur Pascal paling terjangkau jika Anda menginginkan pengalaman gaming berkualitas.

Selain sebagai penerus GTX 750 dan 750 Ti, kedua GPU anyar ini juga bisa dilihat sebagai jawaban Nvidia terhadap AMD Radeon RX 460 dan 470. Nyatanya, Nvidia tidak segan mengklaim bahwa performa GTX 1050 secara rata-rata 40 persen lebih cepat dari rival kubu merahnya, dan di saat yang sama juga setidaknya 128 persen lebih irit daya.

Sampai detik ini, Nvidia memang lebih jago soal efisiensi daya dibanding AMD. GTX 1050 dan 1050 Ti semakin membuktikan tren tersebut, dimana keduanya sama sekali tidak perlu disambungkan ke PSU (Power Supply Unit), dan hanya akan mengonsumsi daya sekitar 75 watt saja.

GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti akan tersedia dari berbagai vendor seperti Asus, EVGA, Gigabyte, Galaxy, MSI, Zotac dan masih banyak lagi / Nvidia
GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti akan tersedia dari berbagai vendor seperti Asus, EVGA, Gigabyte, Galaxy, MSI, Zotac dan masih banyak lagi / Nvidia

Secara teknis, GTX 1050 mengemas 640 CUDA core dan VRAM sebesar 2 GB GDDR5, sedangkan GTX 1050 Ti mengusung 768 CUDA core dan VRAM 4 GB GDDR5. Keduanya sama-sama memiliki kecepatan memory 7 Gbps, dengan clock sekitar 1,3 kali lebih cepat dibandingkan GTX 750 Ti keluaran 2014.

Peningkatan performanya juga cukup signifikan, dimana GTX 1050 menawarkan sekitar 1,5 kali kinerja lebih cepat dibanding GTX 750 Ti, sedangkan GTX 1050 Ti sebesar hampir dua kali lipatnya untuk game seperti Overwatch atau Gears of War 4. Nvidia juga mengklaim kedua GPU ini sanggup menjalankan mayoritas game terkini dengan frame rate 60 fps di resolusi 1080p – tentunya dengan setting grafik yang optimal dan tidak mentok kanan.

Penting juga untuk dicatat, Nvidia sama sekali tidak menyebut istilah “VR-ready” dalam memperkenalkan GTX 1050 dan 1050 Ti. Kalau VR yang Anda cari, GTX 1060 mungkin adalah pilihan yang lebih ideal, atau Radeon RX 480 jika Anda lebih sreg dengan kubu merah.

Terlepas dari itu, ini merupakan GPU kelas budget terbaik yang bisa Anda dapatkan dari Nvidia sekarang. GTX 1050 dibanderol seharga $109 dan tersedia mulai 8 November, sedangkan GTX 1050 Ti seharga $139 dan mencuri start mulai 25 Oktober.

Sumber: Nvidia.