Microsoft Luncurkan Skype Lite untuk Pengguna di India

Mengikuti langkah Facebook dan LINE, raksasa piranti lunak Microsoft juga baru saja meresmikan aplikasi Skype versi ringan yang diberi nama Skype Lite. Pada dasarnya, seperti aplikasi versi “lite” lainnya, Skype Lite dirancang agar dapat bekerja di jaringan 2G atau koneksi yang tidak stabil, di samping mempunyai ukuran yang ringan sehingga dapat terpasang ke perangkat lawas tanpa memenuhi memori.

Saat ini Skype Lite eksklusif diluncurkan untuk perangkat Android bahkan untuk versi yang lebih lama. Microsoft menjamin aplikasinya ini dapat berjalan dengan baik di perangkat yang masih menggunakan Android versi 4.0.3. Beban yang harus ditanggung oleh memori hanya 13MP plus data tambahan yang mencakup data akun dan lain sebagainya.

skype lite

Kendati merupakan versi ringan, Skype Lite masih menyajikan fitur-fitur unggulan di antaranya dukungan chat via Skype atau SMS, panggilan suara dan video dengan siapapun yang menggunakan Skype, membagikan foto, emotikon dan bahkan dukungan bot. Microsoft juga menanamkan fitur yang bertugas mencatat penggunaan data sehingga pengguna dapat memantau dan mengawasi berapa banyak data yang dikonsumsi saat mengobrol via Skype Lite.

Sayangnya, jika Anda bukan berasal dari India, Anda harus menahan diri dulu. Pasalnya, Skype Lite dirancang khusus untuk pengguna di India. Microsoft bahkan memberikan dukungan API yang memungkinkan pemerintah dan bisnis lokal melakukan integrasi layanan untuk penduduk di sana melalui aplikasinya.

Meskipun Skype Lite baru bisa digunakan di India, namun tak diragukan lagi bahwa aplikasi ini akan sangat disambut di belahan negara lain termasuk Indonesia. Namun Microsoft belum memberikan pernyataan mengenai rencana membawa Skype Lite ke tempat lain.

Application Information Will Show Up Here

 

Sumber berita Skype dan Microsoft.

Mari Sambut Smartphone Pendatang Baru, Creo Mark 1

Sengitnya persaingan di industri mobile rupanya tak membuat orang gentar untuk memasukinya. Buktinya CREO, sebuah startup asal Bangalore, India mendeklarasikan diri terjun ke persaingan bisnis perangkat dengan meluncurkan smartphone perdananya, Mark 1.

Bagi CREO, Mark 1 adalah flagship di mana segala pengharapan tertumpu padanya. Mengandalkan piranti lunak, CREO menjanjikan sesuatu yang baru kala menggunakan perangkatnya itu. Smartphone tiba dengan custom sistem operasi bernama FUEL OS yang berbasikan pada Android. Custom OS ini diperkaya fitur pencarian universal yang dapat mencari dan menemukan apapun yang ada di perangkat.

Creo Mark 1_miring

Kemudian FUEL OS juga dibekali fitur-fitur baru, antara lain fitur Echo, voicemail yang dapat bekerja dengan semua operator. Kemudian Retriever yang akan memberikan pemberitahuan bila kartu SIM lain dimasukkan ke perangkat. Smart call forwarding, notification manager, pemisahan pesan singkat, penjawab cepat dan lain-lain.

Beralih ke sektor komponen hardware, CREO Mark 1 dibekali layar 5,5 inci beresolusi quad HD yang istimewa. Layar ini dilindungi oleh lapisan Gorilla Glass 3 di bagian depan dan belakang serta bingkai metal yang memberikan pondasi kokoh pada perangkat. Dalamannya dihuni chipset MediaTek Helio X10 seperti yang dibawa oleh Meizu Pro 6. Kemudian RAM 3GB, kamera belakang 31MP yang dilengkapi fitur PDAF dan video 4K, kamera depan 8MP kemudian dukungan baterai 3.100mAh.

creo mark 1_front

creo mark 1_hand

CREO Mark 2 saat ini sudah tersedia di India dengan banderol $300 melalui toko online Flipkart dan situs resminya.

Dikenal dengan Mango Man Consumer Electronics, produk pertama CREO adalah perangkat straming HDMI bernama Teewe. Teewe seri pertama meluncur perdana pada bulan September 2014, kemudian seri keduanya dirilis bulan Mei setahun kemudian. Di seantero India, Teewe berhasil terjual sedikitnya 50.000 unit.

Keberhasilan CREO rupanya menarik minat investor untuk menanamkan investasi. Walhasil, pada bulan Januari Sequoia India, Beenext Ventures dan India Quotient mengucurkan dana segar sejumlah $3 juta kepada CREO untuk melakukan ekspansi. Dana inilah yang kemudian dijadikan modal awal untuk terjun ke industri mobile, tak hanya membuat perangkat, tapi juga software-nya.

Sumber berita CREO dan DNAindia.

Pabrik OPPO di India Siap Telurkan 1 Juta Unit Smartphone 4G Perbulan

Produsen smartphone asal Tiongkok, OPPO, telah memiliki sebuah rencana besar. Pihaknya tengah berencana untuk membangun salah satu pabriknya di kawasan NOIDA (New Okhla Industrial Development Authority), kawasan industri di India, yang nantinya dapat memproduksi 1 juta unit smartphone berkemampuan 4G tiap bulannya.

Seperti yang kami rangkum dari situs AndroidCentral, niatan itu telah diungkapkan oleh Mike Wang, CEO OPPO untuk kawasan India, dimana ia telah mengatakan kepada Economic Times bahwa pihaknya akan memproduksi smartphone berkemampuan 4G yang dibanderol di kisaran harga 10,000 – 20,000 rupee (atau setara dengan Rp. 1,9 – Rp.3,9 jutaan) namun demikian Wang belum mengungkapkan spesifikasi detail dan nama model dari smartphone tersebut.

Smartphone-smartphone itu akan diproduksi dan dijual di kawasan India, namun proses desainnya sendiri akan dilakukan di Tiongkok. Karena smartphone itu akan dipasarkan di kawasan India, maka akan ada kustomisasi konten yang disesuaikan dengan negara tersebut, pihak OPPO menyebutnya dengan istilah “local level customization”.

Dari sumber yang sama disebutkan pula bahwa sebagian dari produk yang dihasilkan dari pabrik ini akan juga dipasarkan ke kawasan lain (Asia Selatan). OPPO sendiri telah bermitra dengan Foxconn untuk memproduksi semua perangkat yang dipasarkan ke India. Produksi pabrik baru disebutkan tidak akan mengganggu kerja sama dengan Foxconn.

Lebih jauh mengenai pasar India, berdasarkan data yang dirilis oleh Bloomberg  tahun lalu, disebutkan bahwa India merupakan negara dengan jumlah pengguna smartphone terbesar kedua setelah Tiongkok, tak heran jika negara ini telah dilirik oleh sejumlah produsen untuk menjadi target pasar mereka.

Akankah OPPO meraih sukses dan berhaya di hati konsumen smartphone India? Lita lihat saja.

Sumber: AndroidCentral | Gambar Hedaer: Ilustrasi Smartphone OPPO F1

Layanan Adtech Adskom Resmi Berekspansi ke India

Penyedia platform programmatic adtech Adskom baru-baru ini mengumumkan kehadirannya di India. Ekspansi ini akan memfokuskan untuk mengakselerasi produktivitas tim penjualan di New Delhi. Bersamaan dengan eskpansi ini, Adskom juga telah menunjuk Rajeev Saxena sebagai Country Director baru perusahaan untuk operasional di New Delhi.

Secara umum fungsionalitas program iklan yang dirilis Adskom adalah untuk mengurangi ketergantungan pada elemen pengambilan keputusan manusia dalam proses pembelian iklan digital dengan mengotomatisasi melalui software.

“Bisnis e-commerce booming di India dan menyajikan kepada Adskom kesempatan besar. India memiliki skalabilitas yang kita cari, masih sangat banyak mengalami proses pertumbuhan yang cepat (dalam kaitannya dengan industri digital dan periklanan). Dari perspektif ini, India menjadi masuk akal bagi kami untuk dijadikan daerah perluasan operasi kami,” ujar Italo Gani selaku CEO Adskom untuk wilayah Asia Tenggara.

Dipaparkan dalam riset perdagangan yang dilakukan oleh eMarketer, bahwa potensi belanja iklan di India melampaui angka $1 miliar di tahun ini. Dan untuk programmatic advertising sendiri diproyeksikan akan menjangkau 70 persen dari belanja iklan secara keseluruhan.

Sejak mendapatkan pendanaan Seri A dari Convergence Ventures dan East Ventures pada pertengahan tahun lalu, Adskom sudah bersemangat untuk memfokuskan bisnis melakukan ekspansi pasar. Meskipun di Indonesia sendiri sudah mendapatkan porsi yang cukup besar, namun Italo Gani selalu menekankan bahwa pasar internasional akan menjadi bidikannya dalam laju bisnis di 3-5 tahun mendatang.

Sebelumnya Adskom juga membuka kantor di Silicon Valley pada tahun 2014. Penyedia platform digital advertising untuk sistem Supply Side Platform (SSP) dan Data Management Platform (DMP) ini menjadikan kantor di Palo Alto sebagai laboratorium pengembangan teknologi, terutama untuk aspek penciptaan formula logaritma dan serta pengembangan arsitektur teknis. Untuk kantor pusatnya sendiri saat ini berbasis di Singapura.

Di bawah kepemimpinan Rajeev Saxena di India, Adskom akan mencoba bermanuver untuk mereplikasi kesuksesan yang telah didapat sebelumnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Rajeev sendiri sebelumnya menjabat Business Director South East Asia & India untuk Acxiom. Kemampuannya bersama perusahaan analisis korporasi yang bertanggar di India diyakini dapat memberikan dorongan baik bagi Adskom di New Delhi.

Sejak didirikan pada tahun 2014 silam, Adskom kini telah mengelola lebih dari 150 juta data pengguna unik untuk pasar dan Indonesia dan telah terintegrasi dengan 200 mitra supply, data dan demand. Pasar periklanan di Indonesia sendiri, menurut Adskom, akan terus bertumbuh stabil hingga tahun 2019 hingga mencapai angka US$19,58 miliar (Rp 260,7 triliun). Pada tahun tersebut, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka US$7,6 miliar (Rp 101,2 triliun).

BookMyShow Indonesia Ingin Jadi yang Terlengkap Menemani Tayangan Film di Bioskop

BookMyShow, perusahaan teknologi yang telah berdiri selama lebih dari 15 tahun di negara asalnya India, kini hadir di Indonesia. Sejak awal berdirinya, BookMyShow mencoba menjadi technology provider kepada semua bioskop dengan menyediakan software dan hardware yang mendukung keperluan rutin bioskop. BookMyShow juga menyediakan data analytic kepada pengelola bioskop agar bisa lebih engage kepada pelanggan.

“BookMyShow memberikan analytic terkait dengan kebiasaan pengguna dalam hal membeli tiket bioskop, jenis film apa yang digemari, dan lainnya,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia Sudhir Syal kepada DailySocial.

Meski fokus terbesarnya adalah soal tiket film bioskop, BookMyShow juga menawarkan pilihan pemesanan dan pembelian tiket untuk acara musik, olahraga, seni, dan lainnya yang bisa dibeli melalui situs dan nantinya aplikasi. Untuk pasar Indonesia, aplikasi mobile BookMyShow bakal tersedia April mendatang.

Melancarkan layanan di Indonesia dengan aplikasi yang terkustomisasi

Pada akhir tahun 2015, BookMyShow mulai melakukan ekspansi pertamanya di Asia Tenggara dan Indonesia merupakan negara pertama yang dipilih dengan alasan klasik, yaitu tingginya penetrasi internet dan smartphone, kebiasaan masyarakat yang sudah sering melakukan transaksi secara online, serta makin maraknya e-commerce.

Dengan menerapkan sistem dan user experience yang hampir serupa dengan negara asalnya, BookMyShow mengklaim akan melakukan kustomisasi dan pelokalan di aplikasi hingga di situs. Hal ini penting dilakukan demi menyesuaikan kebiasaan masyarakat Indonesia dalam hal menikmati film di bioskop.

Propose value yang ditawarkan oleh BookMyShow dan bioskop jauh berbeda, karena biasanya bioskop hanya menjual tiket film saja. Di BookMyShow kami mencoba untuk melakukan aggregate kepada film-film yang ada di semua bioskop, seperti yang dilakukan oleh Traveloka kepada layanan airlines dan hotel di Indonesia,” kata Sudhir.

Dengan mengedepankan layanan terpadu dalam hal menikmati film di bioskop, BookMyShow ingin menjadi IMDB di Indonesia, yang bukan hanya menawarkan pemesanan dan pembayaran secara online namun juga menghadirkan konten-konten menarik, trailer dengan  tampilan yang jernih dan seamless serta biodata aktor dan aktris yang bisa langsung dibuka di tautan yang ada di aplikasi dan situs.

“Kami ingin para pengguna bisa mendapatkan layanan lengkap, mulai dari awal memilih film yang diinginkan, melakukan proses pemesanan dan tahap akhir pilihan pembayaran, semua bisa dilakukan dalam satu aplikasi BookMyShow,” kata Co-Founder BookMyShow Indonesia yang lain, Karan Khetan. Karan sebelumnya kita kenal sebagai salah satu Managing Director Lamudi Indonesia saat pertama kali hadir di Indonesia.

Metode pembayaran bervariasi

Untuk memberikan pilihan yang beragam, BookMyShow menawarkan metode pembayaran untuk pengguna, mulai dari kartu kredit, transfer bank hingga fitur istimewa yaitu Unpaid. Sekilas layanan ini mirip dengan Cash On Delivery (COD) yang ditawarkan oleh e-commerce, dengan Unpaid pengguna bisa memesan terlebih dahulu film yang ingin ditonton, kemudian ketika sudah sampai di bioskop pembayaran bisa dilakukan langsung ke kasir bioskop hanya dengan menunjukkan kode khusus di aplikasi BookMyShow.

“Kami menargetkan pengguna yang masih belum ada keputusan ingin menonton film apa, dengan fitur Unpaid yaitu pesan dulu (booking) dan kemudian bayar langsung di bioskop satu jam sebelumnya. Namun jika pemesananan telah dibatalkan, tiket tersebut bisa dijual kepada pelanggan yang datang langsung ke bioskop,” kata Karan.

Saat ini di Indonesia sedikitnya ada empat jaringan bioskop ternama, yaitu 21Cineplex, CGV Blitz, Cinemaxx, dan Platinum. Sebagai pilot project, dalam minggu ini BookMyShow akan melakukan screening di bioskop lokal di Semarang dan akhir Maret nanti di bioskop Platinum.

“Saat ini kami masih melakukan tahap pembicaraan kepada bioskop besar di Indonesia, jika sudah final negosiasi tersebut akan kita sampaikan informasi lengkapnya kepada rekan-rekan media,” kata Sudhir.

Strategi pemasaran online dan offline

Meskipun saat ini BookMyShow belum secara resmi diluncurkan namun Sudhir menegaskan telah menyiapkan strategi pemasaran kepada masyarakat di Indonesia. Di antaranya adalah melakukan kerja sama dengan bioskop untuk kegiatan offline hingga melancarkan SEO, media sosial, konten blog dan lainnya.

BookMyShow sendiri telah menyiapkan konten yang menarik kepada pengguna terkait dengan informasi terkini tentang film, trailer dan biodata aktor dan aktris. Penerapan content strategy sengaja disiapkan khusus untuk masyarakat di Indonesia.

“Untuk Indonesia kami ingin aplikasi tersebut lebih terkustomisasi dan lokalisasi kami menyadari pasarnya berbeda kami ingin meluncurkan aplikasi yang lebih banyak berisikan konten film,” kata Sudhir.

Rencananya pada bulan April mendatang BookMyShow akan mengadakan acara grand launching yang secara serentak, mulai dari situs hingga aplikasi di platform iOS dan Android di Indonesia. Mengklaim sebagai aplikasi pertama yang menawarkan layanan terlengkap seputar film di Indonesia, BookMyShow siap dengan kompetisi yang bakal muncul di segmen ini.

“Saat ini kami tidak punya pesaing artinya belum ada pemain asing dan lokal yang mencoba untuk menghadirkan layanan menyeluruh seperti kami, namun kami yakin usai diluncurkannya aplikasi kami pasti akan banyak pemain baru yang mencoba untuk memberikan layanan yang serupa seperti kami,” tutup Karan.

Lava A71, Smartphone 5 Inci Murah, Harga Kurang dari $100

Vendor perangkat mobile, Lava kembali melepas perangkat smartphone baru ke pasar lokal, India. Seperti kebanyakan perangkatnya, smartphone yang dihadirkan kali ini masih menyasar konsumen kelas bawah melalui varian bernama A71.

Lava A71 memulai debutnya di India dengan modal cukup apik, di bagian terdepan ia menawarkan layar lega selebar 5 inci yang sudah dilapisi Corning Gorilla Glass yang bertugas menangkal goresan benda tajam. Layar berteknologi IPS ini mempunyai resolusi HD (720p) yang lebih dari baik untuk kelas smartphone seharga kurang dari $100.

lava a71

Tambahan yang tak kalah keren ada di bagian juru gedor, di mana Lava A71 sudah menyuguhkan prosesor berkomputasi 64-bit yang terdiri dari empat inti 1,5GHz dari Spreadtrum 9830. Dukungannya diberikan oleh RAM 1GB dan juga memori internal seluas 8GB yang masih dapat diperluas dengan memori eksternal hingga 32GB.

Di belakang perangkat selain baterai 2.500mAh juga ada kamera 5MP yang sudah ditemani fitur LED flash, autofocus dan juga kemampuan merekam video. Sementara di depan hanya terdapat kamera 2MP yang tentu punya kualitas seadanya.

Tapi Lava tak mau punggawanya dianggap enteng, untuk itu ia menawarkan A71 lengkap dengan dukungan teknologi 4G LTE dan dual SIM. Seolah-olah mereka ingin berkata, jika sekadar ingin dapat koneksi cepat dengan 4G LTE, kenapa harus membeli smartphone mahal. Lava A71 sudah tersedia di India dengan banderol hanya $85 per unitnya.

Sumber berita SoftPedia.

LG Boyong Smartphone Spirit 4G ke India

Negara India boleh jadi merupakan pasar yang menarik bagi sejumlah pabrikan smartphone.

Laporan dari Yahoo yang dikutip The Economic Times bulan Juni 2015 lalu pernah menyebutkan bahwa penggunaan aplikasi mobile di India telah mengalami pertumbuhan hingga 131 persen, tak heran jika negara ini menjadi sasaran sejumlah produsen dalam memasarkan produknya, salah satu produsen tersebut adalah LG Electronic.

Produsen elektronik yang sekampung dengan Samsung ini juga belakangan  makin rajin dalam menelurkan perangkat smartphone ber-sistem Android, ia telah membidik negara India sebagai sasaran untuk memasarkan produk teranyarnya. Salah satu produk smartphone besutan LG yang baru saja mendarat di negara tersebut adalah LG Spirit 4G.

Smartphone LG Spirit 4G hadir dengan bentang layar 4.7 inci yang mampu menampilkan resolusi 1,280 x 720 piksel. Kinerja smartphone yang lebih ditujukan untuk menempati pasar smartphone di lini mid-range ini telah ditopang oleh chipset Snapdragon 410 besutan Qualcomm yang bisa dipacu hingga menyentuh clock-speed 1,2 Ghz. Sedangkan untuk mendukung proses kinerjanya, smartphone ini hadir dengan RAM 1GB serta media penyimpanan internal berkapasitas 8GB.

Untuk menambah nilai sentuhan di sisi estetika, pihak LG telah menyematkan bentuk body yang cukup ramping melalui dimensi 33.25mm x 66.12mm x 9.95mm serta bobot 120 gram. Pihak produsen juga mengklaim bahwa smartphone ini memiliki sistem yang telah dikustomisasi agar tidak membebani resource yang dimilikinya sehingga bisa melakukan sejumlah tugas dengan cukup gegas, dipadu dengan tampilan antarmuka sangat simple dan elegan.

Selain dijejali dengan kamera utama 8 megapiksel yang terletak di bagian belakang serta kamera berkemampuan 1 megapiksel yang ada di bagian depan, smartphone ini juga hadir dengan sejumlah fitur seperti WiFi, Bluetooth 4.0, GPS + AGPS, dukungan dual-SIM dan micro USB 2.0 serta kemampuan untuk bisa terhubung dengan jaringan 4G VoLTE. Fitur yang  disebutkan terakhir inilah yang menjadi fokus LG pada produk ini. Sedangkan untuk proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone ini ditenagai dengan baterai berkapasitas 2,100 mAh sebagai catu dayanya.

Smartphone yang berjalan dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop ini ditawarkan dengan harga Rs. 11.900 atau setara dengan $180 untuk tiap unitnya, sedikit mahal jika dibandingkan dengan smartphone lain yang berada dikelas yang sama. Meskipun demikian dengan janji pengalaman penggunaan yang unik, keseimbangan desain serta performa yang ditawarkan, sepertinya harga ini cukup berimbang.

Para konsumen di India dapat memilih warna dari smartphone LG Spirit 4G yang hadir dalam dua varian berbeda, yakni gold dan hitam. Produk bisa dibeli di toko Reliance Retail yang ada di negara tersebut.

Sumber: PhonesReview

Hadirkan ZenFone Go 4.5, Asus Perkaya Produk Smartphone di Jajaran Mid-range

Setelah menghadirkan smartphone Asus Zenfone Go berukuran layar 5 inci, kini Asus kembali menelurkan salah satu produk baru untuk menambah jajaran produk smartphone di lini mid-range.

Smartphone teranyar itu adalah Asus Zenfone Go 4.5, dari namanya bisa kita tebak bahwa smartphone ini hadir dengan layar 4.5 inci, lebih kecil 0.5 inci dari versi pendahulunya yakni Asus Zenfone Go yang telah  muncul lebih dulu ke pasaran.

Belum lama ini, smartphone yang memiliki kode ZC451TG itu telah melenggang di India melalui retailer Flipkart dan ditawarkan dengan harga yang relatif terjangkau yakni hanya Rs. 5,299 atau setara dengan $80 saja untuk tiap unitnya.

Selain memiliki ukuran layar yang lebih kecil, smartphone ini juga hadir dengan spesifikasi yang, sayangnya, tidak terlalu mumpuni mengingat ia lebih ditujukan sebagai smartphone untuk keperluan dasar.

Diotaki dengan prosesor quad-core MT6580M besutan MediaTek yang mampu berlari hingga kecepatan 1.3GHz serta modul grafis Mali 400 MP2, smartphone ini juga didukung dengan RAM 1GB serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 8GB, jika kapasitas penyimpanan ini terasa kurang, pihak Asus telah menyediakan slot microSD berkapasitas maksimal hingga 64GB.

Tidak hanya itu, pengguna smartphone ini juga akan mendapatkan layanan penyimpanan berbasis cloud milik Asus yakni Asus Web Storage berkapasitas 5GB yang bisa digunakan seumur hidup serta layanan penyimpanan Google Drive sebesar 100GB yang akan diberikan secara cuma-cuma selama dua tahun sejak layanan tersebut diaktifkan.

Sebagai smartphone yang berada di lini mid-range, kemampuan kamera dari smartphone Asus Zenfone Go 4.5 ini memang boleh dibilang pas-pasan, karena ia hanya dijejali dengan modul lensa 5 megapiksel pada kamera utama yang berada di bagian belakang dan kamera depan berkemampuan lensa 0.3 megapiksel saja, namun begitu aplikasi Asus Camera dapat membantu pengguna untuk menghasilkan foto yang cantik sesuai tema yang tersedia.

Layaknya produk smartphone besutan Asus, Zenfone Go 4.5 juga hadir dengan antarmuka Zen UI (v2.0) yang berjalan di platform Android 5.1 Lollipop. Hadir pula sejumlah aplikasi besutan Asus.

Kendati ia memiliki kemampuan Dual-SIM, namun smartphone ini tidak memiliki dukungan untuk bisa digunakan di jaringan 4G LTE, namun Zenfone Go 4.5 juga ditopang dengan sejumlah koneksi seperti WiFi dan bluetooth serta memiliki kemampuan untuk bisa dijadikan sebagai perangkat WiFi hotspot.

Smartphone ini hadir dalam empat varian warna berbeda yakni hitam, biru, pink, serta putih. Rencananya akan mulai tersedia bagi pengguna di India pada minggu kedua bulan Januari 2016 mendatang.

Sumber: AndroidAuthority

Layanan E-commerce India Craftsvilla Berencana Akuisisi Startup Indonesia

Craftsvilla, salah satu layanan marketplace terbesar di India yang menyediakan ragam kerajinan tangan, busana tradisional, produk organik dan natural buatan India berencana untuk melakukan ekspansi di negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia. Untuk memperluas bisnisnya, Craftsvilla telah menyiapkan uang sekitar $10 juta (atau 136 miliar Rupiah) untuk mengakuisisi startup-startup Indonesia dan Malaysia berbasis teknologi, yang dinilai sesuai dengan kultur perusahaan. Nilai akuisisi yang ditawarkan adalah $1-2 juta.

“Saat ini kami telah melakukan pembicaraan dengan beberapa startup di Malaysia dan Indonesia untuk bisa membantu kami melakukan ekspansi,” kata Co-Founder Craftsvilla Manoj Gupta.

Sebelumnya Craftsvilla baru saja mendapatkan pendanaan sebesar $34 juta. Selain ekspansi, pendanaan tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan customer experience serta menambah beberapa fitur baru seperti yoga, herbal dan produk ayurvedic, dan berencana untuk mengakuisisi startup dengan lini produk yang serupa.

“Salah satu upaya yang dilakukan untuk memperluas bisnis kami adalah mencari teknologi dalam bentuk pemanfaatan big data dan teknologi mobile,” kata Manoj.

Menjembatani pengrajin lokal dengan pelanggan secara global

Craftsvilla baru saja mendapatkan pendanaan dari Nexus Venture Partners dan Lightspeed Venture Partners. Layanan ini didirikan oleh kumpulan anak muda asli India yang peduli dengan kebudayaan India dan ingin memasarkan ragam produk buatan India kepada peminat secara global.

Sejak awal didirikan, Craftsvilla senantiasa menghadirkan keindahan dan keanekaragaman kultur India yang bisa dibeli dengan mudah secara online. Produk yang ditawarkan merupakan kerajinan unik yang dibuat dalam jumlah yang terbatas dengan desain yang klasik oleh desainer, pengrajin, dan masih banyak lagi.

Memanfaatkan model marketplace, Craftsvilla mencoba menawarkan produk tersebut secara global kepada mereka yang berminat untuk memiliki produk dengan sentuhan tradisional India.

Facebook Instant Articles Tersedia untuk Pengguna Android di India

Tak butuh waktu lama bagi Facebook untuk menghadirkan fitur barunya, Instant Articles ke platform Android setelah bulan lalu lebih dulu menyapa pengguna iPhone di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Dalam ekspansi ini, India menjadi yang beruntung mendapatkan jatah pertama sebelum dilanjutkan ke negara-negara berkembang lainnya.

Seperti yang barangkali sudah sobat DS ketahui, Facebook Instant Articles adalah fitur baru yang memungkinkan artikel-artikel dari penerbit pilihan tampil lebih cepat di news feed Facebook. Menampilkan berita-berita terbaru dengan format yang lebih enak dipandang, loading yang cepat dan fitur yang makin kaya.

Kini pengguna Android di India sudah dapat menikmati fasilitas itu, juga tentu dengan tampilan foto dengan resolusi tinggi yang bisa diperbesar dan juga interface interakfi meliputi video, peta dan audio captions.

Untuk kiprah perdananya di India, Facebook menggandeng sejumlah media ternama di sana, seperti The Indian Express, India Today, Hindustan Times, Aaj Tak dan The Quint. Daftar ini dipastikan semakin panjang oleh sejumlah nama-nama lain yang juga akan bergabung.

Dipilihnya India bukanlah tanpa alasan. Di sana sedikitnya ada 130 juta pengguna Facebook yang sebagian besar mengakses dari perangkat Android murah. Populasi India yang begitu besar menyimpan potensi yang juga sangat besar. Facebook bukanlah yang pertama menjatuhkan pilihan ke India, sejumlah vendor perangkat Android pun kerap menjadikan India sebagai target market pertama. Terutama bila berkaitan dengan perangkat murah.

Sedikit mengingat kembali, kiprah Facebook Instant Articles dimulai di Amerika Serikat dengan 9 penerbit dan angka ini terus bertambah hingga mencapai 20 media berita yang datang dari berbagai latar belakang.

Sumber berita Thenextweb.