IbuSibuk, Platform yang Menghubungkan Brand dan Momfluencer

Saat ini, banyak platformplatform baru bermunculan yang fokusnya untuk membantu kaum perempuan, terutama ibu rumah tangga. Salah satu platform baru tersebut adalah IbuSibuk. Apa itu IbuSibuk? Seperti namanya, IbuSibuk hadir untuk membantu ibu rumah tangga mengisi waktu luang dan mendapatkan penghasilan tambahan dari rumah.

Tapi, bagaimana cara untuk mendapatkan penghasilan di IbuSibuk? Selain cara kerja, Anda juga akan mendapatkan informasi mengenai fitur hingga keuntungan yang bisa didapatkan dengan bergabung di IbuSibuk. Mari simak informasi lengkapnya berikut ini.

Apa Itu IbuSibuk?

Tidak hanya sekedar platform yang membantu penggunanya mendapatkan penghasilan, IbuSibuk merupakan sebuah platform marketing dari Orami yang mempertemukan para pemilik brand dengan para ibu sebagai influencer (momfluencers).

IbuSibuk dapat membantu para Brand menemukan Momfluencer yang tepat untuk mempromosikan produk atau brand itu sendiri.

Sedangkan untuk Momfluencer, IbuSibuk dapat membantu mereka dalam mencari campaign yang bisa mereka ikuti untuk kemudian mendapatkan komisi. Komisi yang diterima oleh Momfluencer juga sangat bervariasi. Mulai dari voucher, produk gratis, hingga uang tunai.

Jika tertarik, layanan IbuSibuk saat ini dapat Anda akses secara mudah dan gratis di aplikasi Orami atau langsung akses di orami.co.id/ibusibuk.

Fitur-Fitur IbuSibuk

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Anda bisa menemukan platform IbuSibuk ini pada aplikasi Orami. Ketika mengakses menu IbuSibuk, Anda akan menemui dua fitur, yakni IbuSibuk Influencers dan IbuSibuk Resellers.

Kedua fitur ini adalah fitur-fitur yang bisa Anda manfaatkan sebagai pengguna untuk mendapatkan penghasilan tambahan di IbuSibuk. Untuk informasi lengkapnya, simak penjelasannya di bawah ini.

IbuSibuk Influencers

IbuSibuk Influencers adalah fitur yang dihadirkan oleh IbuSibuk untuk Anda yang tertarik mendapatkan penghasilan dengan menjadi influencer di IbuSibuk. Di fitur IbuSibuk Influencers, Anda bisa menemukan berbagai macam campaign dengan tema yang bervariasi, mulai dari lifestyle, hiburan, fashion, kecantikan, dan lain-lain.

Kemudian, untuk keuntungannya sendiri, Anda bisa mendapatkan berbagai macam hadiah, mulai dari produk gratis hingga uang tunai hanya dengan menyelesaikan tugas yang diminta pada setiap campaign yang Anda ikuti.

IbuSibuk Resellers

Fitur selanjutnya yang akan Anda lihat pada halaman IbuSibuk adalah fitur IbuSibuk Resellers. Fitur ini adalah fitur terbaru dari IbuSibuk. Dari namanya, fitur ini nampaknya akan menjadi fitur yang akan membantu para ibu untuk bisa berjualan tanpa repot mencari produk. Mengapa? Karena para ibu bisa menjual produk-produk yang disediakan di IbuSibuk dengan menjadi reseller.

Fitur ini juga tentunya dapat menjadi solusi untuk para ibu yang ingin menambah penghasilan melalui kegiatan berjualan.

Cara Kerja IbuSibuk

IbuSibuk adalah platform yang memfasilitasi untuk tiga pengguna, yakni Brand, Momfluencer, dan juga Reseller. Cara kerja IbuSibuk untuk ketiga pengguna tersebut juga tentu berbeda. Penasaran bagaimana cara kerjanya? Simak informasinya berikut ini.

Sebagai Brand

Jika Anda adalah pemilik brand atau bisnis yang tertarik menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan barang, Anda bisa mendaftar ke IbuSibuk sebagai Brand. Pendaftaran sebagai Brand di IbuSibuk tidak dipungut biaya. Namun, nantinya Anda akan diminta untuk memilih paket berbayar untuk bisa memilih influencer atau momfluencer dari IbuSibuk.

Setelah berhasil mendaftar dan memilih paket, selanjutnya Anda bisa menayangkan campaign. Tipe campaign yang bisa dibagikan pada IbuSibuk sendiri ada tiga, antara lain campaign giveaway, product review, dan riset atau survei. Kemudian, Anda sebagai Brand dapat memilih influencer yang akan Anda kirimkan hadiah.

Sebagai Momfluencer

Untuk menjadi Momfluencer, Anda harus mendaftar terlebih dahulu pada aplikasi Orami. Setelah berhasil membuat akun Orami dan mendaftar sebagai Momfluencer pada fitur IbuSibuk Influencers, Anda bisa mulai mengakses berbagai campaign dari berbagai Brand.

Sebelum mengikuti suatu campaign, Anda sebagai Momfluencer dapat melihat deskripsi campaign, syarat, dan tugas yang harus Anda lakukan untuk menemukan campaign yang tepat untuk Anda.

Setelah menemukan campaign yang ingin Anda ikuti, Anda bisa mendaftar pada campaign tersebut, menjalankan tugasnya, dan upload bukti campaign. Kemudian, Brand akan memilih beberapa influencers yang paling memenuhi kriterianya untuk kemudian mendapatkan hadiah sesuai dengan ketentuan pada deskripsi.

Keuntungan Bergabung IbuSibuk

Selain cara kerjanya, keuntungan bergabung di IbuSibuk juga tentu saja berbeda untuk setiap pengguna. Melansir ibusibuk.orami.co.id, berikut ini adalah keuntungan yang akan didapatkan oleh Brand dan Momfluencers apabila bergabung di IbuSibuk by Orami.

Keuntungan untuk Brand

Untuk Anda pemilik brand yang tertarik untuk memasarkan produk dengan bantuan influencers di IbuSibuk, Anda akan mendapatkan berbagai keuntungan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

Bisa Menyesuaikan Budget

Menjalankan campaign untuk promosi produk atau brand dengan bantuan jasa influencers kini bukanlah sesuatu yang mahal. Di IbuSibuk, Anda bisa memilih paket yang sesuai dengan modal atau budget Anda setelah melakukan registrasi.

Terdapat Lebih Dari 40 Ribu Momfluencers

Di IbuSibuk, Brand dapat mengakses hingga lebih dari empat puluh ribu influencers atau momfluencers potensial, yang kemudian dapat Anda seleksi untuk menemukan influencers yang tepat untuk brand Anda.

Kelola Campaign dengan Mudah

Setelah mendaftar, Brand bisa dengan mudah mengelola campaign mereka di IbuSibuk. Mulai dari menayangkan campaign, memonitor campaign, hingga memilih influencers yang tepat untuk campaign tersebut.

Keuntungan untuk Momfluencer

Selain Brand, para ibu juga bisa mendapatkan banyak keuntungan apabila bergabung menjadi Momfluencer. Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut.

Terdapat Lebih Dari 600 Campaign

Setiap bulannya, terdapat lebih dari enam ratus campaign di IbuSibuk yang dapat dipilih oleh Momfluencer. Mulai dari campaign giveaway hingga product review dengan tema yang bervariasi.

Kesempatan Mendapatkan Hadiah

Tidak hanya bisa mengisi waktu luang dengan mengikuti campaign, Momfluencer juga bisa memperoleh keuntungan berupa kesempatan untuk mendapatkan hadiah.

Hadiah ini bisa didapatkan apabila Anda sebagai Momfluencer telah berhasil menjalankan tugas campaign dan terpilih oleh brand. Jika terpilih, Anda bisa mendapatkan hadiah berupa produk gratis, voucher, atau uang tunai.

Terdapat Pelatihan dan Workshop

Selain bisa mengisi waktu luang dan menambah penghasilan, Momfluencer juga bisa meningkatkan kapasitas diri dengan menambah skill melalui pelatihan dan workshop IbuSibuk.

Pelatihan dan workshop ini bisa diakses oleh Momfluencer pada menu IbuSibuk di halaman Influencer. Salah satu contoh pelatihan yang bisa diikuti adalah pelatihan untuk menjadi content creator profesional.

Demikian informasi mengenai apa itu IbuSibuk, fitur yang tersedia, hingga keuntungan yang akan didapatkan baik oleh Brand maupun Momfluencer.

Dengan hadirnya IbuSibuk dari Orami ini, para ibu bisa memanfaatkan waktu luang dan media sosial yang mereka punya untuk mendapatkan penghasilan sebagai influencer. Selain itu, Brand juga dapat lebih mudah mengakses influencer untuk campaign mereka melalui IbuSibuk.

Berdayakan Komunitas Ibu, Orami Resmikan Platform Social Commerce “IbuSibuk”

Platform digital parenting Orami meresmikan kehadiran platform social commerce “IbuSibuk” dalam rangka pemberdayaan komunitas di kalangan ibu. Langkah tersebut, menjadi alternatif bagi para ibu untuk meraup penghasilan tambahan, juga pelatihan eksklusif berkaitan dengan pengembangan diri dan menjadi influencer profesional.

Dalam keterangan resmi, Head of Business Development Orami (bagian dari SIRCLO Group) Raymond Wirya Santosa menuturkan, membesarkan komunitas momfluencers menjadi salah satu fokus utama IbuSibuk setelah perusahaan mengamati tren menarik yang ada di komunitas ibu Orami. Semua anggota komunitas ini sangat aktif di media sosial, sehingga menjadikan mereka sosok yang sangat influential.

“Kami melihat potensi bahwa media sosial yang digunakan para ibu ini bisa menjadi hal yang produktif. Hipotesis ini terbukti dengan pertumbuhan pesat komunitas IbuSibuk dan disambut juga dengan ratusan brand yang telah menggunakan jasa IbuSibuk untuk membantu pertumbuhan bisnisnya. Adanya simbiosis mutualisme ini yang kami harap dapat membuat IbuSibuk untuk terus memberikan manfaat bagi para ibu maupun brand dari berbagai skala,” kata Raymond, Rabu (25/5).

Tampilan fitur dan layanan IbuSibuk di aplikasi Orami

IbuSibuk merupakan program pemberdayaan ekonomi ibu yang menghubungkan mereka dengan berbagai brand untuk berkolaborasi di berbagai macam program social commerce, baik sebagai nano-influencers, maupun reseller. Anggota tidak hanya diberi akses ke berbagai kampanye dari brand, tetapi juga mendapatkan pelatihan eksklusif yang berkaitan dengan pengembangan diri dan pelatihan untuk menjadi influencer profesional.

Platform tersebut juga memfasilitasi anggota untuk mengembangkan diri dan membangun koneksi dengan komunitas sesama ibu. Beberapa kelas eksklusif hingga sesi webinar telah secara rutin diselenggarakan dengan membahas berbagai topik terkini seputar parenting, manajemen waktu, personal branding, serta berbagai topik yang mendukung Ibu untuk menjadi influencer yang semakin andal.

Sejatinya platform yang sudah dirilis kurang lebih selama satu tahun ini mengklaim telah memiliki lebih dari 50 ribu anggota di seluruh Indonesia. Sebanyak 60% dari anggota ini datang dari wilayah Jabodetabek dan sisanya tersebar di 75 kota di tanah air. Selain itu, mayoritas anggota IbuSibuk adalah ibu rumah tangga yang kini punya penghasilan tambahan. Dengan prospek yang masih cerah, ditargetkan anggota IbuSibuk dapat mencapai 100 ribu pada akhir tahun ini.

Untuk selanjutnya, IbuSibuk akan dilengkapi dengan fitur terbaru, yakni “IbuSibuk Reseller”, memungkinkan anggota tidak hanya berpartisipasi di berbagai kampanye brand, namun juga memperoleh penghasilan tambahan dari rumah dengan menjadi reseller.

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 200 brand yang bekerja sama dengan IbuSibuk, baik dari segmen multi-nasional maupun UMKM. Lalu, ada lebih dari 1.500 kampanye influencers yang telah berjalan di platform dalam kurun waktu enam bulan. “Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran dengan menggunakan nano-influencers sangat menarik bagi pemilik usaha sebagai salah satu cara meningkatkan awareness terhadap produk mereka.”

Potensi momfluencers

Proses pembuatan konten promosi yang dilakukan oleh salah satu anggota IbuSibuk / Orami

Generasi Ibu Indonesia saat ini juga terkenal sangat sosial dan aktif terhubung dengan komunitas. Mereka tidak hanya menjalin koneksi dengan sesama Ibu tetapi juga mampu saling memberikan opini dan rekomendasi terkait berbagai produk kebutuhan rumah tangga dan pengasuhan.

Hal tersebut sejalan dengan temuan yang dikutip dari Weber Shandwick. Disebutkan bahwa sebanyak 55% Ibu masa kini mengaku sering dimintai pendapat tentang keputusan pembelian orang lain. Mereka juga secara aktif rutin membagikan rekomendasi produk ataupun layanan ke orang-orang di sekitar mereka.

Alhasil, tak heran bila konsep social commerce ini tepat untuk segmen ibu, terutama ibu rumah tangga. Sebab, social commerce mampu menjembatani para ibu untuk menggunakan platform e-commerce tidak hanya untuk belanja, tapi juga meraup penghasilan tambahan dengan menjadi agen pemasaran.

Alternatif pemasaran ini, tentunya menjadi angin segar bagi brand dari berbagai skala. Dengan menyuguhkan pengalaman sosial yang berbeda dari sebelumnya, social commerce memungkinkan brand untuk menjangkau konsumen secara lebih luas. Accenture juga mencatatkan bagaimana sarana berbelanja ini turut membuka peluang bagi brand untuk mengembangkan pengalaman dan terhubung dengan pelanggan secara baru, berkat keterlibatan influencer dan kreator ke dalam prosesnya.

Application Information Will Show Up Here

Rencana Bisnis BintanGO Usai Kantongi Pendanaan Awal

Setelah mendapatkan investasi tahapan pre-seed tahun 2021 lalu dari Flash Ventures senilai $500 ribu, BintanGO startup teknologi yang menawarkan all-in-one CreatorSpace, mengumumkan putaran pendanaan awal senilai $2,1 juta. Dana segar tersebut rencananya akan digunakan perusahaan untuk membantu para pembuat konten menjalankan bisnis mereka.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Investible dan eWTP Tech Innovation Fund dengan partisipasi dari Farquhar, Plug and Play, Aksara, Redbadge Pacific, Moonshot Ventures, Mulia Sky Capital, dan United Creative. Sejumlah angel investor turut terlibat di putaran ini, termasuk eksekutif dan mantan eksekutif dari YouTube, Facebook, dan Google.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & SVP Commercial BintanGO Oktorika Mandasari mengungkapkan, dilihat dari pertumbuhan creator content saat pandemi, memberikan peluang bagi perusahaannya untuk menghadirkan platform terpadu, yang bisa dimanfaatkan oleh kreator dan brand.

“Dana segar tersebut juga akan kami manfaatkan untuk mengembangkan teknologi dengan merekrut tim teknologi,” kata Oktorika.

BintanGO didirikan oleh Jason Lee dan Oktorika Mandasari pada Mei 2021, memiliki misi untuk memberikan solusi yang didukung oleh teknologi untuk membantu content creator menyederhanakan dan mengelola bisnis mereka dengan lancar. Solusi ini mencakup produktivitas, monetisasi, dan solusi keuangan.

Platform ini menyerupai platform SaaS yang menyediakan alat produktivitas dan monetisasi serta solusi keuangan bagi pembuat konten untuk membantu mereka mengelola dan mengembangkan bisnisnya.

Perluas kemitraan dengan brand

Influencer Marketing Hub (2022) memperkirakan total valuasi ekonomi kreator di Indonesia akan mencapai $104 miliar atau setara dengan Rp1.493 triliun pada tahun 2022. Tingginya tingkat popularitas influencer, baik mikro maupun makro, berdampak pada terbukanya peluang pendapatan bagi mereka, seperti meningkatnya fan engagement, kerja sama dengan brand, hingga pembuatan IP dan memulai bisnis mereka sendiri.

Sebagai platform yang berfungsi sebagai wadah bagi kreator ekonomi untuk berkarya dan mengelola keuangan mereka, BintanGO menawarkan 3 fitur yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari fitur yang bisa mengembangkan kreativitas, fitur untuk monetisasi, hingga fitur finansial yang bisa dimanfaatkan oleh kreator.

“Saat ini khususnya untuk kreator nano dan mikro (yang tidak memiliki jumlah pengikut cukup besar), masih kesulitan untuk mengelola pembayaran. Melalui BintanGO kami menawarkan pilihan invoice yang bisa dimanfaatkan dengan fee yang akan kami kenakan kepada mereka,” kata Oktorika.

BintanGO memberikan pilihan gratis kepada kreator, monetisasi mereka lancarkan langsung kepada brand. Tercatat saat ini BintanGO secara organik telah merekrut lebih dari 10 ribu kreator dan telah menghasilkan lebih dari $150 ribu dalam waktu tiga bulan terakhir.

BintanGO bermula dengan menawarkan sebuah solusi bagi para penggemar untuk dapat terhubung dengan idolanya melalui fitur video shoutout dan video calls. Teknologi tersebut dikembangkan sendiri oleh perusahaan, untuk menambah pilihan kepada pengguna dan kreator.

Tren ini berkembang viral secara organik dari para penggemar yang membagikan video mereka serta para selebriti yang turut mempromosikan layanan tersebut di media sosial, hingga menyebabkan minat yang kuat dari para kreator konten nano dan mikro yang ingin bergabung dengan BintanGO.

Dukungan finansial untuk kreator

Salah satu layanan yang menjadi fokus perusahaan saat ini adalah finansial atau pembiayaan kepada kreator. Masih dijalankan secara terbatas, nantinya kreator yang bergabung dengan BintanGO diberikan kesempatan untuk mendapatkan dukungan finansial dari institusi dan pihak terkait lainnya yang telah menjalin kerja sama strategis.

“Saat ini layanan tersebut masih terbatas. kami sudah mulai menyalurkan layanan tersebut ke beberapa kreator. Tahun ini rencananya ingin menjadikan pilihan tersebut dalam aplikasi. Targetnya tahun ini kami bisa mendapatkan validasi dan bagaimana bisa menyebar layanan tersebut kepada semua kreator BintanGO,” kata Rika.

Tahun ini BintanGO memiliki target untuk bisa menambah lebih banyak kreator konten, mitra dari berbagai bisnis yang bertujuan untuk memberikan pilihan lebih banyak lagi dalam platform. Selain itu fokus perusahaan juga ingin melakukan scale-up produk finansial.

“Kami juga secara aktif melakukan pendekatan dengan berbagai penyedia layanan fintech, platform pemasaran influencer, serta beragam industri vertikal lainnya untuk melihat peluang sejauh mana mereka dapat mendapatkan nilai lebih, dan di saat yang sama, memberikan manfaat dari proses integrasi bersama kami agar dapat menghadirkan pengalaman yang menarik dan tanpa kendala bagi para kreator dalam mengelola bisnis mereka,” kata Oktorika.

Application Information Will Show Up Here

12 Ide Bisnis Online untuk Pelajar, Yuk Coba!

Usia dan status pelajar bukanlah sebuah halangan untuk seseorang memulai bisnis. Dengan adanya digitalisasi, memulai bisnis kini semakin mudah dilakukan, termasuk bagi pelajar. Pada artikel ini akan dibahas 12 ide bisnis online yang mudah direalisasikan dan cocok untuk pelajar.

12 Bisnis untuk Pelajar yang Bisa Dijalankan Secara Online

Beberapa ide bisnis yang akan dipaparkan satu per satu di bawah ini merupakan ide bisnis dengan modal kecil yang sangat cocok untuk para pelajar. Penasaran ada apa saja? Langsung simak informasinya di bawah ini.

Influencer

Saat ini, sudah banyak sekali anak muda, bahkan pelajar, yang mulai menghasilkan uang dengan menjadi influencer. Menjadi influencer dapat dimulai dengan membuat konten secara konsisten, entah itu konten berbentuk gambar, video, atau tulisan.

Seperti namanya, influencer bertugas mempengaruhi audience melalui kontennya yang nantinya akan menarik banyak endorsement. Dari situlah Anda dapat mendapatkan penghasilan sebagai influencer.

Podcaster

Podcast merupakan konten suara yang kini banyak disukai orang. Tak heran, banyak orang yang juga mulai menekuni pembuatan konten podcast ini. Sebagai pelajar, Anda juga bisa menjadi podcaster untuk mendapatkan penghasilan.

Sama seperti influencer, Anda juga perlu untuk konsisten dalam membuat konten. Anda bisa membahas hal-hal yang tengah trending saat ini. Kemudian, saat nantinya podcast Anda telah terkenal, Anda bisa mendapatkan sponsor ataupun endorsement.

Vlogger/Blogger

Masih dari dunia konten, menjadi vlogger atau blogger juga bisa menjadi ide yang bagus untuk para pelajar seperti Anda mendapatkan penghasilan.

Vlogger adalah sebutan untuk content creator yang bentuk kontennya berupa video dan umumnya menggunakan platform YouTube. Sedangkan blogger merupakan penyedia konten berupa tulisan di blog atau website-nya sendiri. Keduanya memberikan kemungkinan untuk Anda mendapatkan penghasilan melalui AdSense.

Affiliate

Affiliate merupakan bisnis yang mengharuskan Anda mengajak orang lain untuk membeli produk dari link affiliate yang Anda bagikan. Untuk bisa memulai bisnis ini dengan baik, Anda bisa mengenal terlebih dahulu bisnis apa itu affiliate marketing dan platform-platform yang menyediakan program affiliate, seperti Shopee atau TikTok.

Jual Alat Tulis

Alat tulis merupakan barang yang masih dibutuhkan oleh pelajar. Untuk itu, membuka online shop yang menjual alat tulis bisa menjadi ide bisnis yang tepat. Anda bisa menyediakan berbagai macam alat tulis, mulai dari pulpen, pensil, buku, sticky note, dan lain sebagainya.

Jual Makanan Ringan

Makanan ringan ada banyak sekali jenisnya, seperti keripik, coklat, biskuit, atau camilan-camilan yang viral di media sosial. Jika bisa, Anda juga bisa menciptakan camilan unik mbuatan Anda sendiri dan memviralkannya di media sosial.

Jual Gift Box

Gift box adalah paket kado yang berisi berbagai macam barang. Belakangan ini, gift box banyak dicari dan menjadi pilihan kado oleh pelanggan usia muda hingga dewasa.

Karena bentuknya yang berupa paket, maka setiap penjual bisa menyediakan isi yang berbeda-beda. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa menyediakan isi paket yang bervariasi dengan harga yang juga bervariasi.

Jual Bouquet

Selain gift box, bouquet berisi barang, uang, dan bunga kertas juga bisa menjadi pilihan bisnis yang menarik. Proses pembuatannya yang bisa dipelajari dengan mudah membuat ide bisnis satu ini cocok untuk para pelajar. Peminatnya pun cukup banyak, terlebih lagi jika sedang masuk musim kelulusan.

Pulsa dan Kuota

Pulsa dan kuota kini sudah menjadi kebutuhan semua orang, mulai dari usia pelajar hingga dewasa. Fakta ini bisa Anda manfaatkan sebagai pelajar untuk bisa mendapatkan penghasilan. Untuk memulainya, Anda bisa menggunakan aplikasi-aplikasi jualan pulsa online melihat artikel cara berjualan pulsa.

Reseller & Dropship

Ide bisnis online untuk pelajar berikutnya adalah dengan menjadi reseller dan dropship. Menjadi reseller atau dropship dapat menjadi alternatif bagi Anda yang tidak ingin melakukan produksi atau ingin memulai bisnis dengan modal kecil. Anda bisa melihat tips-tips menjadi dropship dan reseller untuk membantu Anda memulainya.

Foto Editing

Jika memiliki kemampuan mengedit foto, membuka jasa edit foto bisa menjadi ide bisnis yang tepat. Selain mudah dilakukan, membuka bisnis jasa foto editing juga tidak memerlukan modal yang besar. Anda mungkin hanya perlu mengeluarkan modal untuk membuat iklan berbayar.

Jasa Gambar (Open Commission)

Selain kemampuan mengedit foto, kemampuan menggambar juga berpotensi untuk membantu Anda mendapatkan penghasilan. Anda bisa membuka jasa pembuatan commission art. Anda bisa menawarkan jasa ini melalui media sosial dan platform jualan jasa lainnya.

Demikian 12 ide bisnis yang cocok dijalankan untuk pelajar karena mudah dan hanya butuh sedikit modal. Jadi, bisnis mana yang akan Anda coba?

Header by Pixabay.

Model Bisnis C2B, Cara Kerja dan Contohnya

C2B atau Consumer to Business adalah model bisnis yang relatif baru. Berbeda dengan B2C atau Business to Consumer yang lebih tradisional, C2B hadir seiring perkembangan teknologi, yang memungkinkan konsumen menjual value yang dimilikinya.

Umumnya, konsumen mendapatkan produk yang ditawarkan oleh suatu bisnis. Lain dengan itu, pada model bisnis C2B, konsumen lah yang bertindak dalam memberikan produk atau layanan bagi suatu bisnis.

Berikut adalah penjelasan terkait model bisnis C2B, mulai dari pengertian, konsep dan cara kerja, hingga contoh-contoh bisnisnya.

Pengertian C2B (Consumer to Business)

C2B (Consumer to Business) atau konsumen ke bisnis ini merupakan model bisnis di mana transaksi bisnis atau kegiatan jual belinya terjadi antara konsumen sebagai penyedia produk atau layanan kepada bisnis berupa perusahaan atau organisasi.

Model bisnis C2B fokus pada menghasilkan nilai dari basis pelanggan, dengan ide crowdsourcing, meminta umpan balik, dan banyak lagi. Bentuknya dapat berupa produk atau layanan seperti konten, yang diperlukan oleh perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan bisnisnya.

Konsep dan Cara Kerja C2B

Cara kerja C2B yakni dengan konsumen yang mendapatkan untung dari penyediaan produk atau layanan yang ditawarkan kepada perusahaan. Sementara, perusahaan akan mendapatkan untung dari kesediaan konsumen untuk memberikan produk atau layanannya bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Keuntungan yang diperoleh konsumen dalam menyediakan produk dan layanannya dapat berupa fleksibilitas, biaya pembayaran, atau produk dengan potongan harga bahkan gratis dari perusahaan dengan maksud barter.

Misalnya, suatu perusahaan meminta konsumen yang memiliki banyak pengikut di media sosial, untuk mengulas dan mengenalkan produk bisnis mereka melalui eksposur di media sosialnya tersebut.

Tujuan dari konsep C2B ini adalah meningkatkan brand awareness perusahaan. Saat ini perusahaan sangat menjunjung tinggi aspek tersebut, guna menanamkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk bisnisnya.

Contoh Bisnis Consumer to Business

Ada pun contoh bisnis yang termasuk menerapkan konsep Consumer to Business ini, antara lain seperti:

  • Influencer Marketing

Influencer marketing adalah bentuk pemasaran yang dilakukan di media sosial oleh seseorang yang mempunyai pengaruh sosial dan banyak dukungan dari audiensnya. Seorang Influencer dapat memengaruhi kebiasaan membeli orang yang mempercayai konten dan testimoninya.

Kepercayaan tersebut yang dibutuhkan oleh bisnis dari seorang influencer, guna meningkatkan brand awareness juga penjualan bisnis. Perusahaan biasanya menjangkau influencer secara individu dan menjalin hubungan dengan mereka.

  • Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalag bentuk pemasaran dimana perusahaan selaku bisnis yang membutuhkan seorang affiliate marketer selaku konsumen untuk mempromosikan produknya kepada khalayak luas.

Promosi dapat dilakukan dengan cara membagikan link produk bisnis, menarik khalayak untuk mengunjungi dan membeli produk dari link yang dibagikan, lalu affiliate marketer akan diberi komisi sebagai imbalan.

IDN Media Receives Funding from Local Tech Company, to Introduce “Indonesia Creators Economy”

Was first launched in 2017, IDN Creator Network is a marketing agency that aims to connect creators and brands to run campaigns effectively. The tons of requests for marketing with storytelling techniques is actually the first idea to launch the platform, to maximize strategy and deliver brand messages in the right way.

In its debut, IDN Creative Network is said to have collaborated with more than 130 top Indonesian influencers. All of them are divided into eight categories, Fashion, Beauty, Lifestyle, Parenthood, Food, Music, Travel, and Comedy. Along the journey, they have become a creator platform worked with more than 10,000 creators and more than 300 brands.

Entering the early 2022, after IDN Media received an external investment (undisclosed) from an Indonesian based well-known tech company, IDN Creator Network is rebranding to “Indonesia Creators Economy (ICE)”. This rebranding is deliberately held by the company aiming to provide integrated services to adapt to the changing trends.

IDN Media’s Co-Founder & CEO, Winston Utomo said that he has seen a massive decentralization transition in recent years, where the creative economy is no longer rely on few people, but rather the content creators themselves.

“Understanding these changes, IDN Media believes there must be a platform to help navigate and provide seamless collaboration among content creators. Therefore, we established ICE with a vision to democratize the Indonesian Creator Economy through technology,” Winston said.

Specifically for the first year, ICE will be presented five services, including content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, and brand & product development.

As a creator platform, ICE wants to offer collaboration between brands and creators with an easier and more effective work system. ICE will also offer payment systems and financial products to increase efficiency and speed towards every collaboration.

“We want ICE to be a one-stop platform for creators. An all-in-one platform. This is our commitment to grow Indonesia’s creative economy,” Winston said.

Bridging brand and influencer

Currently, the demand for digital marketing activities, especially those that involving influencers, is significantly growing. Based on the Influencer Marketing Hub’s data, the pandemic has accelerated the influencer marketing growth in 2020, and this number is expected to continue in 2021.

From $1.7 billion in 2016, influencer marketing’s market size is expected to have grown at $9.7 billion by 2020 and is expected to rise up to $13.8 billion by 2021.

In Indonesia, there are several platforms that provide a place for content creators, influencers, and brands using marketing activities with this concept. Starting from platforms such as Partipost, AnyMind Group, Hiip, and Lynk.id which aims to provide integrated tools for creators.

The tech company, Gojek, also announced a collaboration with Allstars influencer marketing platform to make it easier for Gojek’s MSME partners to connect with influencers for marketing-related activities. Allstars is to provide a platform to connect brands with influencers for promotional purposes on social media. In addition, influencers also needa bridging platform, especially for those who have recently shifting career.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Dapat Pendanaan dari Perusahaan Teknologi Lokal, IDN Media Kenalkan “Indonesia Creators Economy”

Diluncurkan pada tahun 2017 lalu IDN Creator Network menjadi sebuah agensi pemasaran yang bertujuan untuk menghubungkan kreator dan brand agar bisa menjalankan kampanye secara lebih efektif. Banyaknya permintaan mengenai pemasaran dengan teknik storytelling menjadi ide awal peluncuran platform tersebut, untuk memaksimalkan strategi dan penyampaian brand message dengan cara yang tepat.

Di awal debutnya, IDN Creative Network tercatat telah menggandeng lebih dari 130 top influencer Indonesia. Semuanya terbagi menjadi delapan kategori, yaitu Fashion, Beauty, Lifestyle, Parenthood, Food, Music, Travel, dan Comedy. Selama perjalanannya, mereka telah menjadi platform kreator yang telah bekerja sama dengan lebih dari 10.000 kreator dan lebih dari 300 brand.

Memasuki awal tahun 2022, setelah IDN Media menerima investasi eksternal (undisclosed) dari sebuah perusahaan teknologi ternama di Indonesia baru-baru ini, IDN Creator Network melakukan rebranding menjadi “Indonesia Creators Economy (ICE)”. Rebranding ini sengaja dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk memberikan layanan yang terpadu menyesuaikan perubahan tren.

Kepada DailySocial.id, Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir dirinya melihat transisi desentralisasi yang masif, di mana ekonomi kreatif tidak lagi berada di tangan segelintir orang, namun lebih kepada konten kreator itu sendiri.

“Memahami perubahan tersebut, IDN Media yakin harus ada platform untuk membantu menavigasi dan memberikan kolaborasi tanpa hambatan di antara pembuat konten. Oleh karena itu, kami mendirikan ICE dengan visi untuk mendemokratisasikan Ekonomi Kreator Indonesia melalui teknologi,” kata Winston.

Secara khusus untuk tahun pertama terdapat lima layanan yang nantinya  dihadirkan oleh ICE. Di antaranya adalah content creator marketing, content creator trading, content creator representation, financial technology solutions, dan brand & product development.

Sebagai platform kreator, ICE ingin menawarkan kolaborasi antara brand dan kreator dengan sistem kerja yang lebih mudah dan efektif. ICE juga akan menawarkan sistem pembayaran dan produk finansial/keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam setiap kolaborasi.

“Kami ingin ICE menjadi platform satu atap bagi para kreator. Sebuah platform all-in-one. Ini adalah komitmen kami untuk menumbuhkan ekonomi kreator di Indonesia,” kata Winston.

Pertemukan brand dan influencer

Tercatat saat ini besarnya permintaan untuk kegiatan digital marketing terutama yang memanfaatkan influencer tumbuh secara signifikan jumlahnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Influencer Marketing Hub, pandemi telah mempercepat pertumbuhan influencer marketing pada tahun 2020, dan jumlah ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2021.

Dari hanya $1,7 miliar pada tahun 2016, influencer marketing diperkirakan telah tumbuh menjadi ukuran pasar sebesar $9,7 miliar pada tahun 2020 dan diperkirakan akan melonjak lebih jauh ke $13,8 miliar pada tahun 2021.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa platform yang menyediakan wadah untuk content creator, influencer, dan brand untuk memanfaatkan kegiatan pemasaran dengan konsep tersebut. Mulai dari platform seperti Partipost, AnyMind Group, Hiip, hingga Lynk.id yang bertujuan memberikan tools terpadu kepada kreator.

Perusahaan teknologi Gojek pun mengumumkan kerja sama dengan platform marketing influencer Allstars untuk permudah mitra UMKM Gojek terhubung dengan influencer melakukan kegiatan pemasaran. Allstars hadir menyediakan platform untuk menghubungkan brand dengan influencer untuk keperluan promosi di media sosial. Tidak hanya menguntungkan brand, influencer pun sebetulnya juga perlu dijembatani, terlebih bagi mereka yang baru beralih profesi.

Application Information Will Show Up Here

“Website Builder” Lynk.id Permudah Kreator Monetisasi Pengikut Setia

Website builder tanpa kode Lynk.id diluncurkan bertujuan memberikan tools terpadu kepada kreator. Kepada DailySocial, Co-Founder Lynk.id Agusleo Halim mengklaim, berangkat dari pengalaman pribadinya, saat ini belum ada website builder yang memberikan layanan yang dibutuhkan dan personal kepada kreator.

“Sebagai seorang kreator yang memiliki eksistensi di YouTube dan media sosial seperti Instagram dan TikTok, [..] saya merasa di Indonesia kreator masih bergantung kepada brand endorsement. Kemudian saya mulai berpikir jika masih sulit untuk mendapatkan endorsement apa yang kemudian dibutuhkan. Mungkin bisa membuat produk baru seperti e-book atau apa pun yang bentuknya digital. Saya melihat saat ini belum ada tools yang meng-cater kesana.”

Mengklaim berbeda dengan platform seperti Shopify atau Linktree, menggunakan Lynk.id kreator bisa menyematkan informasi berupa tautan dengan konsep berbayar. Skema pembayaran ini bisa dilakukan menggunakan platform e-money, QRIS, transfer ke akun virtual, Indomaret, dan lain-lain.

Dengan konsep tersebut kreator bisa melakukan monetisasi langsung ke pengikut setia mereka di berbagai kanal media sosial.

Kreator juga disediakan pilihan untuk melakukan penjualan berupa merchandise. Untuk memudahkan semua proses, platform menyediakan pilihan seperti Chat Subscription, Video Call, Event hingga Digital product.

“Sebagai tools, Lynk.id bersifat agnostik, sehingga membebaskan para kreator untuk menyematkan link yang relevan untuk memudahkan mereka melakukan monetisasi. Selain dalam bentuk e-book, Lynk.id juga bisa dimanfaatkan untuk webinar,” kata Agusleo.

Saat ini Lynk.id telah memiliki sekitar 90 ribu kreator sejak diluncurkan April 2021 lalu. Harapannya tahun 2022 ini 500 ribu kreator bisa terjaring.

Di Indonesia sendiri platform atau tools yang menawarkan opsi hampir serupa di antaranya adalah Typedream dan SociaBuzz Tribe.

Strategi monetisasi

Kreator bisa memakai semua fitur di Lynk.id secara gratis, tapi jika terjadi transaksi akan dikenakan komisi 5%. Platform juga menyediakan pilihan PRO untuk pengguna yang ingin menurunkan komisinya dari 5% ke 3%. Nantinya mereka bisa melakukan custom domain untuk integrasi ke social commerce seperti Instagram Shopping dan melakukan manual withdraw.

Untuk bisa memasarkan tools ini lebih luas lagi, Lynk.id tidak menargetkan kreator secara khusus. Berapa pun jumlah pengikut masing-masing kreator di media sosial bisa menggunakan layanan ini.

Tercatat Top 10 kreator yang menggunakan Lynk.id adalah mereka yang memberikan edukasi seputar saham, kripto, Excel, fotografi, videografi, hingga fiksi (dalam bentuk e-book).

“Secara khusus kita justru menargetkan mereka yang masuk dalam kategori kreator mikro atau mereka yang belum memiliki pengikut dalam jumlah besar,” kata Agusleo.

Perusahaan saat ini telah memiliki angel investor yang memberikan pendanaan awal. Belum memiliki rencana penggalangan dana lanjutan, mereka membuka peluang bagi investor untuk memberikan dana segar.

“Melihat potensi generasi berikutnya yang melihat YouTube sebagai profesi, nantinya akan muncul middle class untuk kreator dan saya melihat harusnya menuju ke sana. Karena kreator adalah broadcaster, semua orang bisa berjualan,” kata Agusleo.

Platform Pongo Jembatani Kebutuhan Konten “Live Streaming” untuk Promosi E-commerce

Platform Pongo Indonesia mantapkan debut di pasar lokal, hadir menjembatani kebutuhan video pendek dan live streaming untuk promosi produk e-commerce. Upaya mereka melakukan penetrasi pasar juga makin serius setelah induk perusahaannya membukukan pendanaan seri A $7,7 juta dari SMZDM, Lenovo Venture Capital, dan Grift Ventures.

Startup asal Tiongkok tersebut ingin membawa kisah sukses dari negara asalnya. Di sana konten promosi berbasis video dapat menghasilkan traksi yang bagus untuk produk e-commerce, jugadalam meningkatkan brand awareness. Untuk memaksimalkan bisnis di Indonesia, mereka juga telah membentuk tim lokal yang dinakhodai oleh Nathasya Kristianto sebagai direktur.

Menghubungkan pembuat konten dengan brand

Dalam sebuah wawancara kepada DailySocial.id, Nathasya menjelaskan Pongo Indonesia memosisikan diri sebagai perusahaan Multi-Channel Network (MCN). MCN dapat dikatakan menjadi penghubung antara pembuat konten dengan brand. Untuk menaungi dan memaksimalkan performa para talent/creator, mereka akan mendapatkan fasilitas dan dukungan yang diperlukan.

“Pongo juga menawarkan cara baru untuk memperoleh pendapatan bagi masyarakat Indonesia sebagai pelaku live streaming. Melalui konten-konten yang dibuat para pelaku streaming, diharapkan tidak hanya membantu brand dalam menjual produk mereka, tetapi juga bisa membantu para konsumen mendapatkan barang dengan kualitas yang bagus,” imbuhnya.

Berbagai kalangan bisa bergabung, Pongo akan membekali mereka dengan berbagai pelatihan, seperti public speaking, personal branding, hingga ke hal-hal teknis yang mendetail di dalam dunia live streaming.

Tim Pongo Indonesia / Pongo

“Selain itu, kami memberikan peluang kepada penjual tradisional sebagai pengguna kami untuk dapat menjangkau konsumen secara online sekaligus meningkatkan hasil penjualan produknya. Rekomendasi video pendek kami dan juga mode penjualan secara live akan membantu brand mendapatkan efek ganda dari publisitas brand dan penjualan,” jelas Nathasya.

Pongo sendiri sebenarnya sudah hadir di Indonesia pada tahun 2020 lalu. Saat ini mereka telah memiliki lebih dari 20 pelaku live streaming dari berbagai kategori yang siap membantu para penjual tradisional atau brand dalam melakukan penjualan. Mulai dari produk olahraga, kecantikan dan perawatan, pakaian, aksesoris dan masih banyak kategori lainnya lagi.

Sementara itu, Pongo juga secara bertahap menjalin kerja sama dengan berbagai brand, seperti Taotronics, Eraclean, Baseus, Meiling, Ravpower, Dazzle Me, Life Space, D.S.M, Acome, Joyseus, Perfin, dan masih banyak lagi.

Potensi pemasaran lewat video

Dari data yang disampaikan, fenomena streaming di e-commerce tengah mengalami lonjakan popularitas di Tiongkok dan juga berkembang pesat di Asia Tenggara, terutama di era pandemi. Menurut Forbes, industri tersebut diperkirakan menghasilkan $60 miliar per tahun atau sama dengan Rp856 triliun. Pada tahun 2019, sekitar 37% pembeli online di Tiongkok (265 juta orang) melakukan pembelian melalui sesi live streaming.

“Faktor kunci yang menyebabkan keberhasilan live streaming ini adalah memicu kesegeraan atau sense of urgency untuk membeli produk tertentu melalui promosi penjualan besar-besaran, seperti flash sale,” terangnya.

Jika kita melihat beberapa aplikasi e-commerce populer di Indonesia, seperti Shopee atau Bukalapak, secara rutin mereka mengagendakan kegiatan live streaming  (baik di dalam platform atau di media sosial) dalam mengiringi momen-momen tertentu, misalnya saat pesta belanja online. Secara khusus aplikasi mereka juga dibubuhi dengan kapabilitas untuk menampilkan sesi tersebut, dilengkapi fitur interaktif untuk konsumen. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, secara khusus Blibli juga meluncurkan fitur Blibliplay di dalam aplikasinya.

“Dengan meningkatnya tren video pendek dan live streaming, setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi terkenal. Selain itu, menjadi pelaku live streaming juga menghadirkan peluang besar bagi mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun penjual tradisional untuk menghasilkan pendapatan baru yang stabil. Kami sedang mempersiapkan peluncuran program pelatihan bagi para pelaku live streaming dalam waktu dekat,” kata Nathasya.

Era promosi video

Dari hasil survei terhadap pengguna e-commerce di Amerika Serikat yang dipublikasikan Sales Layer, menunjukkan tren mengesankan tentang sumbangsih konten berbasis video untuk kegiatan promosi. Dari sisi konsumen, 96% calon pembeli terbantu penjelasan video untuk mempelajari tentang produk yang dibeli. Sementara 85% pebisnis juga mulai memanfaatkan alat berbasis video untuk meningkatkan pemasaran dan penjualan mereka.

Konten promosi berbasis video sangat diminati oleh pengguna layanan e-commerce / Sales Layer

Di sisi lain, bisnis juga ditawarkan oleh pendekatan pemasaran berbasis influencer atau oleh selebriti media sosial melalui konten-kontennya. Di ranah ini, beberapa startup juga menyajikan alat untuk menghubungkan talenta dengan pemilik brand. Dari catatan DailySocial.id, sejauh ini ada beberapa platform yang aktif di pasar Indonesia, di antaranya Partipost, Ranena, AnyMind, Hiip, Verikool, Socialbuzz — bahkan secara khusus Gojek juga menggandeng platform Allstars untuk memberikan opsi pemasaran serupa bagi mitranya.

Tren Positif Bisnis Pemasaran Influencer Landasi Strategi Ekspansi Partipost

Setelah menerima pendanaan seri A $3,5 juta yang dipimpin SPH Ventures dengan partisipasi Quest Ventures dan investor lainnya, platform influencer marketing Partipost, kembali merampungkan pendanaan extended seri A senilai $5 juta. Kali ini dipimpin Quest Ventures, turut terlibat SPH Ventures, iGlobe Partners, dan jaringan angel investor XA Network.

Kepada DailySocial, Co-Founder & COO (sekaligus Head of Indonesia) Partipost Benyamin Ramli mengungkapkan, dengan dana segar yang telah diterima rencana selanjutnya adalah melakukan ekspansi dan berupaya untuk menyediakan solusi di kawasan Asia Tengara lainnya.  Negara tujuan berikutnya Partipost Vietnam dan Thailand. Perusahaan juga ingin memperkuat positioning di Singapura, Indonesia, Taiwan, Malaysia, dan Filipina yang telah disinggahi sebelumnya.

“Dengan dana yang kami terima, strategi utama kami adalah untuk dapat menjangkau lebih banyak brand yang belum mengenal kami atau belum memanfaatkan platform Partipost. Salah satu caranya adalah menambah jumlah tim sales, tetapi pada saat yang sama kami ingin mengembangkan produk kami untuk membantu klien dengan menambah jumlah tim teknologi,” kata Benyamin.

Hingga saat ini Partipost telah memiliki sekitar 600 ribu influencer yang telah mengunduh aplikasi dan telah bekerja dengan lebih dari 2000 brand. Partipost telah hadir ke pasar Indonesia dengan menghadirkan platform digital untuk influencer. Platform tersebut mencoba menjembatani para influencer populer dengan brand yang ingin melancarkan kegiatan pemasaran dan memanfaatkan jasa mereka.

Di Indonesia sendiri hingga saat ini sudah banyak platform serupa yang menawarkan layanan influencer marketing, di antaranya GetCraft, Sociabuzz, dan Hiip.

“Kami di sini bukan untuk bersaing, namun untuk menciptakan produk hebat. Jika pesaing kita melakukannya lebih baik dari kita, maka kita bisa belajar dari mereka. Namun fokus utama kami adalah mendengarkan kebutuhan pengguna kami dan membuat platform yang bisa untuk di-scale tanpa batas sesuai kebutuhan,” kata Benyamin.

Pertumbuhan influencer marketing saat pandemi

Meskipun sempat mengalami kendala saat awal pandemi, namun dengan adopsi digital yang cepat dan memaksa semua orang untuk melakukan interaksi secara online, diklaim membantu bisnis Partipost hingga saat ini. Besarnya permintaan untuk kegiatan digital marketing terutama yang memanfaatkan influencer tumbuh secara signifikan jumlahnya.

“Bisnis masih perlu berfungsi dan cara paling efektif untuk melakukannya adalah melalui aktivitas online. Anggaran pemasaran bergeser dari kegiatan pemasaran offline ke online, dan Partipost dengan rendah hati dapat melayani bisnis untuk memasarkan produknya melalui influencer yang bekerja sama dengan kami,” kata Benyamin.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Influencer Marketing Hub, pandemi telah mempercepat pertumbuhan influencer marketing pada tahun 2020, dan jumlah ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2021.

Dari hanya $1,7 miliar pada tahun 2016, influencer marketing diperkirakan telah tumbuh menjadi ukuran pasar sebesar $9,7 miliar pada tahun 2020 dan diperkirakan akan melonjak lebih jauh ke $13,8 miliar pada tahun 2021.

Data menarik lainnya yang juga dibagikan adalah, para marketer dan brand percaya pada efektivitas marketing memanfaatkan influencer, fakta tersebut telah menyebabkan ledakan jumlah konten baru yang dibuat selama setahun terakhir. 90% responden survei percaya bahwa influencer marketing menjadi bentuk kegiatan pemasaran yang efektif. Statistik ini relatif statis sejak tahun 2017, dan diperkirakan akan semakin tumbuh jumlahnya di masa depan.

Salah satu kanal marketing yang kemudian menjadi pilihan adalah media sosial Instagram. Dalam laporan tersebut terungkap, ada peningkatan besar dalam pengguna Instagram selama era Facebook, dengan lebih dari 1,074 miliar pengguna aktif saat ini. Stories juga sangat populer, dengan 500 juta orang menggunakan Instagram Stories setiap hari.

Application Information Will Show Up Here