[Review] Lenovo Yoga Slim 7i Fabric Cover, Beda Dari Yang Lain

Pada awal bulan November ini saya kedatangan laptop premium unik yaitu Lenovo Yoga Slim 7i versi fabric cover. Model yang satu ini limited edition, jadi ketersediaannya terbatas dan akhiran i berarti ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10.

Lalu, apa bedanya dengan Lenovo Yoga Slim 7i versi standar? Pertama material cover-nya, sesuai namanya penutup depan laptop ini menggunakan bahan kain yang membuatnya tampil beda, mewah, dan stand out tak seperti kebanyakan laptop yang ada. Untuk versi standar, cover-nya terbuat dari full metal.

Selain itu, yang membedakan selain lapisan cover ialah bagian layarnya. Di mana khusus untuk edisi fabric cover layarnya mendukung touchscreen, sisanya secara keseluruhan tidak ada perbedaan spesifikasi.

Untuk harganya, Lenovo Yoga Slim 7i versi fabric cover dengan prosesor Intel Core i7-1065G7 generasi ke-10 ini dibanderol Rp19.599.000 atau lebih mahal Rp1.350.000 dibanding versi full metal dengan spesifikasi yang sama.

Nah karena cover-nya dari kain, kalau misalnya kotor bagaiamana boleh dicuci tidak? Buat yang penasaran, simak review Lenovo Yoga Slim 7i fabric cover selengkapnya berikut.

Desain Mewah

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-2
Fabric Cover Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Lenovo merancang fabric cover ini dengan detail dan presisi, bahan fabric/textile yang digunakan pun tahan terhadap api dan anti noda. Jadi cover kainnya bukanlah aksesori terpisah, tidak bisa dilepas maupun diganti apalagi dicuci, melainkan menyatu sepenuhnya dengan bodi aluminium.

Yang pasti perawatan Yoga Slim 7i versi fabric cover ini menuntut perlakuan khusus para penggunanya. Di dalam paket penjualannya, Lenovo memberi beberapa tips pemakian dan cara membersihkannya.

Antara lain jaga perangkat tetap kering saat digunakan dan disimpan. Hindari penggunaan di tempat yang memiliki suhu tinggi, paparan matahari secara langsung, dan hujan. Jauhkan dari benda yang rawan meninggalkan bekas noda dan simpan sebaik mungkin hindari dari benda tajam atau kasar untuk mencegah kain tergores atau sobek.

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-3
Fabric Cover Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Kalau kotor bagaimana? Seka menggunakan kain lembut dan kering untuk membersihkan permukaan dan bila perlu basahkan sedikit kainnya. Menurut Lenovo, kain yang di sekitar tepi dan sudut layar relatif lebih rapuh, jadi hindari menggosok berulang kali di area tersebut.

Edisi fabric cover ini tersedia dalam warna slate grey saja, balutan warna lain seperti orchid dan dark moss tersedia untuk versi full metal. Dengan dimensi 320,6×208,18 mm dan ketebalan 14,9 mm, serta berat 1,43 kg. Ukuran bodinya sangat ringkas dan relatif cukup ringan.

Untuk konektivitas nirkabel, Yoga Slim 7i dibekali sudah WiFi 6 (2×2 802.11 ax) dan Bluetooth 5.0. WiFi 6 ini menawarkan latensi 75% lebih rendah daripada AC WiFi standar untuk streaming lebih lancar dan online surfing bebas buffering.

Untuk I/O port-nya, di sebelah kanan laptop terdapat slot microSD card reader, dua port USB-A 3.2 Gen 1, dan tombol power. Sedangkan, di samping kiri ada power in berbentuk port Type-C (PD 3.0), HDMI 2.0b, port Type-C Thunderbolt (USB 3.2 Gen 2 + DisplayPort 1.4b + PD 3.0), dan audio combo jack.

Layar & Keyboard

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-6
Layar Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Saat laptop dibuka, terbentang layar 14 inci yang sedap dipandang berkat desain edge-to-edge dalam footprint 13 inci dan engsel bisa ditekuk hingga sudut 180 derajat. Bezel tepi layarnya terutama sisi kanan kirinya sangat tipis dan memiliki screen-to-body ratio mencapai 90%.

Layar 14 incinya ini ditopang resolusi 1920×1080 piksel menggunakan panel IPS. Layarnya sudah mendukung 100% sRGB, dengan tingkat kecerahan 300 nits, dan memiliki lapisan direct-bond glass yang dapat mengurangi pantulan.

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-7
Webcam Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Posisi webcam berada di sisi atas bagian tengah dan dilengkapi dengan inframerah untuk facial recognition dengan dukungan Windows Hello. Fitur ini membuat proses masuk ke dalam sistem menjadi lebih praktis, tanpa perlu mengetikkan password.

Lenovo juga menyematkan fitur-fitur tambahan Smart AI seperti Smart Display yang mengenali ketika pengguna memalingkan muka dan secara otomatis menutupi konten di layar untuk keamanan tambahan. Serta, Snap Window yang memindahkan konten dari layar ke monitor yang terhubung hanya dengan menoleh.

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-8
Keyboard Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Keyboard Yoga Slim 7i memiliki desain chiclet tanpa numpad dengan tampilan khas Lenovo dan dilengkapi backlit berwarna putih. Pengalaman mengetik dengan keyboard Yoga Slim 7i terasa nyaman, punya tactile–feedback dan responsif terhadap tekanan jari.

Kemudian pada bagian tengah dari palm rest terdapat touchpad yang cukup besar, letaknya sejajar dengan tombol space sehingga tidak mudah tersentuh tangan saat mengetik. Dilengkapi dengan driver Microsoft Precision dan memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan untuk kontrol dan navigasi.

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-9
Touchpad Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Pada sisi kanan dan kiri keyboard terdapat dual speaker 4.0W yang didukung teknologi Dolby Audio menggunakan teknologi virtualiser surround untuk membuat audio tiga dimensi. Keluaran suaranya cukup lantang karena speaker tersebut menghadap ke atas sehingga tidak tertahan dan terdengar tetap jernih meski di volume tertinggi.

Hardware – Intel Core Ice-lake

Untuk spesifikasi, Lenovo Yoga Slim 7i sudah mengadopsi prosesor Intel Core Ice-lake generasi ke-10 yang lebih cerdas beradaptasi dengan para penggunanya. Sebab prosesor ini dioptimalkan dengan teknologi machine-learning untuk kinerja intuitif sesuai dengan kebutuhan.

 

Ada dua konfigurasi yang tersedia, varian dasar menggunakan prosesor Intel Core i5-1035G1 dengan RAM 8GB LP4X 3200 MHz dan storage 512GB SSD M.2 2280 NVME TLC. Varian top-nya menggunakan Intel Core i7-1065G7 dengan RAM 16GB LP4X 3200 MHz dual-channel, dan storage 1TB M.2 2280 NVME TLC.

Prosesor irit daya ini menggunakan fabrikasi 10nm dengan GPU terintegrasi Intel Iris Plus Graphics yang dapat menangani pengeditan video 4K dan pemprosesan foto beresolusi tinggi. Serta, kartu grafis diskrit NVIDIA GeForce MX350 2GB G5 yang menyediakan akselerasi grafis tambahan saat bermain game atau menjalankan tugas berat lainnya.

Khusus Lenovo Yoga Slim 7i fabric cover hanya tersedia dalam satu varian saja, yaitu dengan Intel Core i7-1065G7. Prosesor ini memiliki konfigurasi 4 core 1,3 GHz dan 8 thread, serta thermal design power 15 Watt. Berikut hasil benchmark-nya.

No Pengujian Skor
1 GeekBench 4 Single Core 1177
2 GeekBench 4 Multi Core 3877
3 PCMark 10 4275
4 Cinebench R15 705
5 Cinebench R20 1694
6 3DMark Sky Diver 12047
7 3DMark Cloud Gate 11837
8 3DMark Fire Strike 3701

Dengan baterai berkapasitas besar 60 Whr, Lenovo mengklaim daya tahan baterai laptop ini dapat bertahan hingga 14 jam. Lengkap dengan Rapid Charge Pro yang dapat mengisi baterai hingga 50% hanya dengan waktu pengisian 30 menit dan 80% dalam satu jam. Selain berkat kombinasi hardware yang hemat daya, itu juga berkat fitur Intelligent Cooling mode, cooling menggunakan AI ini dapat memperpanjang masa pakai baterai hingga rata-rata 15%-20%.

Verdict

Review-Lenovo-Yoga-Slim-7i-Fabric-Cover-16
Lenovo Yoga Slim 7i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Lenovo merancang Yoga Slim 7i ini untuk para pekerja modern yang mencari laptop premium bodi ringkas dengan desain stylish. Namun memiliki performa yang powerful sesuai dengan lifestyle mereka yang sibuk.

Tak hanya sekedar tampil menawan dan cepat, Yoga Slim 7i juga dilengkapi fitur-fitur berbasis AI. Guna memberikan pengalaman yang lebih cerdas untuk membantu penggunanya agar lebih efektif dan efisien dalam pekerjaan sehari-hari.

Untuk Lenovo Yoga Slim 7i fabric cover merupakan limited edition, mewah dan beda dari yang lain. Seperti yang saya bilang di awal, perbedaannya dengan versi standar atau full metal terletak pada material cover dan penggunaan layar sentuh, sisa spesifikasinya identik.

Versi fabric cover atau full metal, keduanya memiliki pesonanya sendiri dan balik lagi ke selera masing-masing. Tentunya edisi fabric cover butuh perawatan ekstra untuk menjaganya tetap indah.

Untuk konfigurasi prosesor Intel Core i7-1065G7, versi fabric cover dibanderol Rp19.599.000 dan Rp18.249.000 untuk versi full metal, harganya memang tergolong sangat tinggi. Menurut saya konfigurasi Intel Core i5-1035G1 yang dibanderol Rp14.399.000 adalah opsi terbaik, performanya masih cukup kencang untuk komputasi sehari-hari.

Lagi pula, bila Anda membutuhkan performa yang lebih tinggi lagi. Saya pikir lebih cocok memilih laptop gaming seperti Lenovo Legion 5i karena menggunakan prosesor Intel Core tipe high performance graphics.

Sparks

  • Fabric cover yang tampil beda
  • Dimensi bodi ringkas dan build quality premium dengan kerangka alumunium
  • Prosesor Intel Core generasi ke-10 yang powerful dan dibekali fitur cerdas
  • Khusus edisi fabric cover memiliki panel touchscreen

Slacks

  • Fabric cover menuntut perawatan ekstra
  • Harganya tinggi

Laptop ZenBook 13/14 Terbaru ASUS Resmi Hadir di Indonesia

ASUS telah meluncurkan laptop ZenBook Classic terbarunya di Indonesia. Kali ini adalah ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425), laptop premium ini berfokus pada kemudahan penggunaan.

Hadir dengan dimensi bodi ringkas dan tipis tetapi masih mengusung port yang cukup lengkap. Serta yang terpenting daya tahan baterai panjang sehingga tidak lagi harus mengisi daya selama beraktivitas seharian.

“ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) bukan sekadar laptop premium. ASUS menghadirkan laptop ini sebagai teman Anda ketika beraktivitas seharian. Ia adalah teman yang akan memudahkan, bukan menghambat produktivitas Anda,” ujar Jimmy Lin, Regional Director ASUS Southeast Asia.

Tidak perlu USB dongle, tidak perlu lagi tas besar untuk membawa laptop, dan tidak perlu lagi mengisi ulang daya baterai seharian penuh. Itulah sedikit dari banyak kemudahan yang akan didapatkan oleh pengguna ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425),” tambahnya.

Fitur dan Spesifikasi

UX425_03

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki sasis dari material aluminium alloy yang dibentuk dengan finishing desain diamond-cut di sekelilingnya. Serta, desain “Zen” yang melingkar pada bagian belakang layarnya.

Kedua laptop ini hadir dengan bodi tipis dan ringan. Ketebalannya hanya 13,9mm dan bobotnya hanya 1,11 kg untuk ZenBook 13 (UX325) dan 1,17 kg untuk ZenBook 14 (UX425). Namun bodinya kokoh dan sudah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G).

Fitur andalan laptop ZenBook juga hadir pada ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) yaitu 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Berkat kamera ini, kita bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

Kamera tersebut dipasang pada bezel atas layar yang tipis. Berkat teknologi NanoEdge Display memungkinkan laptop ini tampil dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Bukan hanya layarnya yang minim bezel, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) mengemas edge-to-edge keyboard yang melebar sampai ke dua sisi bodinya. Desain baru ini membuat memberikan format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar.

Selain keyboard yang lebih lebar, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga memiliki desain engsel bernama ErgoLift yang membuat aktivitas mengetik menjadi lebih nyaman. ErgoLift akan membuat bodi terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan.

Keduanya menawarkan fitur NumberPad 2.0 dan dilengkapi dengan tombol pengontrol tingkat kecerahan saat mode numpad digunakan. Tombol pengontrol tersebut juga dapat digunakan untuk membuka aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.

Untuk konektivitas kabelnya, ASUS menyematkan port USB Type-A, HDMI, dan dua port USB Type-C ke dalam bodi laptop ini yang mendukung teknologi USB Power Delivery dan Thunderbolt 3. Sementara, konektivitas nirkabelnya menggunakan WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori seperti headphone hingga mouse.

Meski ringkas, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) memiliki kapasitas baterai 67Whr yang dapat bertahan hingga 16 jam. Hal itu berkat penggunaan komponen yang rendah daya seperti prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”. Prosesor mobile ini hadir dengan GPU terintegrasi yaitu Intel Iris Plus Graphics yang cukup powerful untuk kebutuhan komputasi sehari-hari.

Menemani prosesornya, ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) juga dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512G dan RAM LPDDR4X terbaru berkapasitas 8/16GB. Kedua laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Pre-Installed.

ASUS ZenBook 13 (UX325) dan ZenBook 14 (UX425) telah tersedia, keduanya dipatok dengan harga yang sama. Adalah Rp14.299.000 untuk varian Intel Core i5-1035G1 dengan RAM 8GB LPDDR4X dan Intel Core i7-1065G7 dengan RAM 16GB LPDDR4X Rp17.299.000. Laptop ini bisa didapatkan melalui enam e-commerce yaitu Bhinneka, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee, Tokopedia.

[Review] Lenovo IdeaPad Gaming 3i, Asyik Buat Main Game dan Bikin Konten

Laptop gaming, selain dirancang untuk para gamer – juga merupakan pilihan ideal bagi para content creator. Baik itu YouTuber, desain grafis, fotografer, maupun editor video.

Sebab, spesifikasi tinggi pada laptop gaming juga dibutuhkan untuk menangani tugas-tugas berat seperti multitasking, rendering dan sebagainya. Meskipun harus mengorbankan portabilitas demi performa tinggi.

Salah satu pilihan ideal dan terbaru untuk bermain game dan membuat konten ialah Lenovo IdeaPad Gaming 3i. Penerus IdeaPad L340 ini punya spesifikasi yang cukup mumpuni.

IdeaPad Gaming 3i ditenagai prosesor Intel Core H-series generasi ke-10 dan kartu grafis hingga NVIDIA GeForce GTX 1650 Ti. Namun dibanderol dengan harga yang sangat kompetitif, penasaran? Simak review Lenovo IdeaPad Gaming 3i berikut.

Spesifikasi dan Harga

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-2
Bagian depan Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Laptop gaming ini tersedia dalam dua jenis pengaturan RAM dengan total empat varian. Pertama menggunakan RAM 8GB DDR4 dengan kartu grafis NVIDIA GTX 1650. Prosesor yang digunakan adalah Intel Core i5-10300H dan Intel Core i7-10750H, masing-masing dibanderol Rp12.999.000 dan Rp14.999.000.

Kedua menggunakan RAM 16GB DDR4 dengan prosesor Intel Core i7-10750H. Bedanya pada penggunaan kartu grafisnya, di mana yang satu menggunakan NVIDIA GTX 1650 dan satu lagi memakai GTX 1650 Ti, masing-masing dijual dengan harga Rp15.999.000 dan Rp16.999.000.

Unit review Lenovo IdeaPad Gaming 3i yang saya uji merupakan varian dengan harga Rp15.999.000. Dengan prosesor Intel Core i7-10750H, GPU NVIDIA GTX 1650, dan RAM 16GB DDR4. Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:

Desain dan Layar

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-7
Layar Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Ukuran layar merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi pengalaman bermain. Layar lapang 15,6 inci dengan resolusi FHD (1920×1080 piksel) pada IdeaPad Gaming 3i ini sanggup memberikan kepuasan untuk bermain game maupun bekerja.

Laptop ini mengemas narrow bezel design, di mana bezel samping layarnya cukup tipis dan webcam yang tersemat di sisi atas memiliki fitur TureBlock privacy shutter atau bisa ditutup. Layarnya menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120Hz, color gamut 45% NTSC, brightness 250 nits, dan berlapis anti-glare.

Hadir dengan dimensi 359×249,6×24,9 mm, bobot 2,2 kg, dan ditambah charger 480 gram. Sebagai laptop gaming ketebalan dan beratnya sebetulnya bisa dimaklumi. Walaupun bobotnya cukup merepotkan dan makan tempat, tapi masih terbilang mudah untuk dibawa bepergian.

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-11
Desain Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Tak seperti laptop gaming pada umumnya yang ramai, IdeaPad Gaming 3i justru tampil kalem dengan balutan warna Chameleon Blue dan satu lagi Onyx Black. Area depan mengemas soft-edge design dengan bagian tepi yang lembut dan hanya terdapat tulisan Lenovo kecil di pojok kanan atas.

Meski kontruksi tubuhnya sebagian besar dari material polikarbonat, namun IdeaPad Gaming 3i memiliki standar Military Grade MIL-STD-810G. Membuatnya tahan terhadap benturan dari ketinggian 122 cm dan bisa digunakan pada temperatur -25 hingga 63 derajat celsius.

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-12
Desain Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Saat laptop gaming ini dibuka, IdeaPad Gaming 3i akan menyala secara otomatis. Fitur ini disebut Flip to Boot dan secara default aktif. Bila Anda tidak menyukai fitur ini bisa dinonaktifkan lewat aplikasi Lenovo Vantage.

Keyboard dan Konektivitas

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-13
Keyboard Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Layar lapang juga memberi keuntungan pada tata letak keyboard-nya yang berukuran penuh dengan number pad. Serta, tombol panah berukuran besar yang posisinya agak menjorok ke bawah sehingga mudah diakses.

Keyboard-nya terasa nyaman saat ditekan dengan key travel 1,5mm, punya backlight berwarna biru, dan memberikan feedback tactile yang menyenangkan dan responsif terhadap tekanan jari. Serta, trackpad one-piece yang 30 persen lebih besar menggunakan Windows Precision Driver.

Sebagian besar port ditempatkan di sisi kiri, hal ini agar pengguna yang menggunakan mouse tidak terganggu dengan kabel. Mulai dari power input, ethernet RJ-45, HDMI 2.0, USB 3.1 Gen 1 (Type-A), USB 3.1 Gen 1 (Type-C), headphone/mic combo, dan power LED indicator. Sementara, di sisi kanan hanya terdapat satu port USB 3.1 Gen 1 (Type-A).

Sayangnya, tidak ada SD card reader pada laptop ini yang mana dibutuhkan oleh fotografer dan content creator. Lalu, untuk konektivitas nirkabelnya mendukung Intel Wi-Fi 6 AX201 (Wi-Fi 6/AX/) dan Bluetooth 5.

Bila nantinya butuh performa lebih di masa mendatang, IdeaPad Gaming 3i menyediakan dua slot RAM SO-DIMM dan mendukung Dual Channel. Serta, dua slot penyimpanan yaitu M.2 dan SATA 2.5 inci. Jadi memungkinkan pengguna menggunakan dua SSD atau satu SSD dan satu hard drive 2.5 inci.

Sistem Pendingin

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-20
Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Untuk sistem pendinginnya, Ideapad Gaming 3i dilengkapi sistem dual fan dan dual vent. Serta, menggunakan desain termal baru dengan memanfaatkan dual vent dan heatmap yang ditingkatkan. Performa termal juga turut di-upgrade, kini mendukung TDP hingga 95W untuk prosesor dan GPU.

Lenovo pun menyediakan Q-Control yang memungkinkan pengguna untuk beralih ke thermal mode, yaitu performance, balance, dan juga quiet. Caranya dengan menekan kombinasi tombol Fn+Q. Sebagai catatan, untuk ke performace mode – kondisi laptop harus sambil di-charge.

Lenovo Vantage

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-21
Lenovo Vantage | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Guna mengoptimalkan pengaturan dengan cepat pada berbagai skenario penggunaan, IdeaPad Gaming 3i dilengkapi aplikasi Lenovo Vantage.
Singkatnya Lenovo mengumpulkan pengaturan penting pada satu tempat, sehingga pengguna bisa personalisasi dan menyesuaikan sesuaikan kebutuhan.

Termasuk menampilkan informasi CPU, GPU, RAM, dan storage. Lalu, fitur-fitur seperti kemudahan beralih thermal mode (performance, balance, dan quiet), network boost, auto close, touchpad lock, Flip to Boot, dan banyak lagi. Serta, quick settings seperti untuk mengaktifkan fitur rapid charge, WiFi security, dan Dolby. Serta system tools, meliputi system update, power, media, dan hardware scan.

Bicara soal audio, IdeaPad Gaming 3i didukung Dolby Audio mengandalkan dua buah speaker 1.5W yang terletak di kanan dan kiri laptop. Lewat aplikasi Dolby Audio, pengguna bisa memilih berbagai profil audio yang disediakan untuk berbagai tugas berbeda. Termasuk movie, music, game, voice, dan personalize (custom).

Hardware & Performa

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-22
Cinebench R15 Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Lenovo Ideapad Gaming 3i yang saya review ini merupakan varian dengan prosesor Intel Core Core i7-10750H yang memiliki enam core, delapan thread, dan TDP 45W. Bersama kartu grafis NVIDIA GeForce GTX 1650 4GB GDDR6, RAM 16GB DDR4-3200 (1600 MHz) dengan konfigurasi dual channel (2x 8GB), dan penyimpanan SSD berkapasitas 512GB M.2 NVMe PCIe.

Sebagai gambaran untuk menilai kemampuan kombinasi prosesor di atas, mari lihat hasil dari Cinebench R15 guna mengukur kemampuan sistem dalam rendering gambar. Software benchmark yang satu ini punya prinsip yang sama dengan software editing video seperti Adobe Premiere Pro.

IdeaPad Gaming 3i saya atur pada power mode best performace dan thermal mode performance. Pengujian sebanyak lima kali, saya mendapatkan skor CPU tertinggi 1.390 cb dan single core 210 cb. Kalau sudah melampaui angka 1.000, sudah terbilang kencang dan mencukupi sebagai laptop buat keperluan editing video.

Kalau untuk ketahanan baterainya, IdeaPad Gaming 3i dibekali baterai 45Wh. Pada pengujian, baterai ini dapat bertahan sekitar 4-6 jam untuk kebutuhan saya. Juga dilengkapi teknologi rapid charge yang dapat mengisi baterai dari 0 persen hingga 50 persen hanya dalam waktu 30 menit dan hingga 80 persen hanya dalam waktu satu jam.

Verdict

review-lenovo-ideapad-gaming-3i-30
Charger Lenovo IdeaPad Gaming 3i | Photo by Lukman Azis / Dailysocial

Lenovo IdeaPad Gaming 3i ini adalah mesin gaming mainstream entry-level yang secara spesifik ditujukan untuk memenuhi satu untuk para gamer dan dua untuk para content creator. Dari perspektif saya sebagai pembuat konten, IdeaPad Gaming 3i adalah laptop kerja yang cukup powerful tapi dibanderol relatif cukup terjangkau.

Ukuran layarnya luas, tata letak keyboard-nya di susun dengan baik, dan touchpad-nya juga besar. Sangat nyaman buat editing video, proses rendering-nya juga relatif cepat. Meskipun dimensi laptop, ketebalan, dan bobotnya lumayan merepotkan bagi yang punya mobilitas tinggi.

Sparks

  • Prosesor Intel Core generasi ke-10 yang powerful
  • Penyimpanan SSD 512GB dan RAM 16GB dual channel
  • Komponen laptop bisa di-upgrade
  • Layar dengan refresh rate 120 Hz
  • Tata letak keyboard yang tersusun sangat baik

Slacks

  • Ketebalan dan bobotnya cukup berat
  • Tidak ada SD card reader dan Thunderbolt 3

Prosesor Intel Core i9 Kini Tersedia untuk Laptop

Belum setahun setelah memperkenalkan prosesor laptop generasi kedelapannya, Intel membuat kejutan dengan merilis versi yang lebih baru lagi. Meski masih disebut generasi kedelapan, perbedaan yang paling utama dari deretan prosesor baru ini adalah penggunaan platform Coffee Lake sebagai basisnya, sama seperti prosesor versi desktop-nya.

Tidak kalah mengejutkan adalah model teratas yang Intel ungkap, yakni Core i9-8950HK. Ya, seri Core i9 sekarang tidak cuma tersedia untuk desktop saja. Model ini adalah prosesor laptop Intel pertama yang mengemas 6-core dan 12-thread, dengan boost clock maksimum yang mencapai angka 4,8 GHz, dan dapat di-overclock sesuka hati.

Intel Core 8th Gen Mobile

Intel bilang bahwa prosesor barunya ini sanggup meningkatkan performa gaming hingga 41 persen, atau sampai 59 persen untuk mengedit video 4K. Di bawahnya, ada Core i7-8850H yang sama-sama mengemas 6-core/12-thread. Perbedaannya, base clock dan boost clock-nya lebih rendah, dan kapabilitas overclocking-nya dibatasi.

Satu hal yang perlu diperhatikan, dua prosesor di atas ini mengusung embel-embel “H”, yang berarti kemungkinan besar hanya laptoplaptop gaming yang bakal menggunakannya. Untuk laptop kelas mainstream, kansnya lebih besar yang menggunakan prosesor dengan embel-embel “U”, macam Core i7-8559U atau Core i5-8269U (sama-sama 4-core/8-thread) yang lebih memprioritaskan efisiensi daya ketimbang performa.

Intel Core Optane

Bersamaan dengan itu, Intel rupanya juga membawa teknologi memory Optane mereka ke lini prosesor laptop dan desktop-nya. Optane sederhananya berfungsi untuk meningkatkan performa HDD secara signifikan, yang paling utama untuk mempercepat proses loading, baik untuk game maupun konten multimedia.

Lalu bagaimana cara kita mengetahui mana prosesor yang mendukung Optane dan mana yang tidak? Perhatikan saja branding-nya, kalau ada simbol “+” – jadi Core i5+, i7+ dan i9+ – berarti Optane sudah tersedia pada prosesor tersebut. Ya, membeli laptop baru tampaknya bakal semakin ribet, sebab yang perlu diperhatikan bukan lagi sekadar seri dan jumlah core-nya saja.

Sumber: Intel.

Kolaborasi Intel dan AMD Ancam Dominasi Nvidia di Kelas Notebook High-End

Berkat banyaknya pilihan produk yang mereka tawarkan, prosesor Intel tersebar hampir ke seluruh segmen. Dan memang belum lama sang raksasa teknologi asal Santa Clara itu merayakan peresmian Intel Core ‘Coffee Lake’. Tapi solusi grafis Intel sampai sekarang masih dipandang sebelah mata. Jika konsumen menginginkan kualitas visual, mereka akan segera melirik solusi dari Nvidia atau AMD.

Lewat website resmi, GM client computing group Intel Christopher Walker menyingkap sebuah kejutan gembira. Ia mengabarkan bahwa timnya resmi menjalin kerja sama dengan AMD untuk membangun prosesor Core baru yang turut dibekali kartu grafis Radeon. Dan melihat dari detail-detail di sana, kombinasi keduanya terlihat difokuskan pada peningkatan kinerja grafis serta pengurangan volume perangkat.

Walker menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu cara memberikan konsumen perangkat berperforma tinggi dan GPU discrete dalam wujud yang lebih kecil. Melalui kooperasi tersebut, Intel dan AMD memberikan kesempatan bagi para partner OEM untuk mendesain produk secara lebih kreatif. Dengan lebih hematnya ruang yang dibutuhkan CPU dan GPU, produsen bisa menerapkan sistem pendingin mutakhir, meningkatkan daya tahan baterai, serta membubuhkan fitur-fitur baru.

Produk baru itu kabarnya akan menjadi bagian dari keluarga Intel Core H generasi kedelapan, dipersenjatai kartu grafis discrete AMD Radeon custom dan teknologi High Bandwidth Memory generasi kedua Intel (HBM2), semuanya dalam satu paket prosesor. Menurut Intel, kehadiran prosesor ini akan mengisi celah unik di pasar hardware, berpotensi melahirkan kelas produk baru.

GM Radeon Technologies Group Scott Herkelman punya pendapat senada. Ia yakin dengan kolaborasi tersebut, para gamer dan kreator konten akan mendapatkan perangkat komputasi yang lebih ringan serta tipis, tetapi sanggup menangani permainan-permainan AAA serta aplikasi-aplikasi produktif secara maksimal. GPU semi-custom mereka menjanjikan kinerja serta kemampuan yang dapat memuaskan kalangan antusias.

Chip Intel dengan GPU custom AMD 1

Jantung dari perpaduan itu adalah EMIB (Embedded Multi-Die Interconnect Bridge) – bridge pintar yang memungkinkan silikon heterogeneous untuk mengantarkan informasi secara sangat cepat di jarak super-pendek. EMIB menghilangkan kebutuhan akan desain serta proses produksi yang kompleks, sehingga produk berukuran kecil dapat bekerja lebih efisien, lebih bertenaga, serta lebih cepat. Chip ini ialah produk level konsumen pertama berbekal EMIB.

Langkah kerja sama ini sangat menarik karena boleh jadi mengindikasikan berakhirnya pengembangan solusi integrated Intel HD Graphics. Dan meskipun Intel Core H dengan GPU Radeon ditujukan buat laptop, tak menutup kemungkinan ia akan tersedia untuk segmen desktop.

Intel Ungkap Prosesor Generasi Kedelapannya

Setelah membuat gebrakan dengan memperkenalkan lini prosesor Core i9 di ajang Computex lalu, kini giliran Intel mengungkap generasi terbaru prosesornya. Yang pertama hadir lebih dulu adalah prosesor seri U yang ditujukan untuk laptop.

Total ada empat prosesor yang disingkap, urut dari yang teratas: Core i7–8650U, i7–8550U, i5–8350U dan i5–8250U. Namun yang sedikit mengejutkan, meskipun mengusung label generasi kedelapan, keempat prosesor ini ternyata memakai arsitektur yang sama seperti generasi sebelumnya, yaitu Kaby Lake.

Tentu saja ada sejumlah penyempurnaan yang telah dilakukan Intel. Yang paling utama, keempat prosesor seri U ini masing-masing mengemas 4-core / 8-thread – termasuk seri i5 – naik dua kali lipat dari generasi sebelumnya. Boost clock-nya juga telah didongkrak menjadi 4,2 GHz untuk model teratasnya, akan tetapi base clock-nya malah diturunkan menjadi 1,9 GHz guna mengoptimalkan efisiensi daya.

Intel Core 8th Gen

Namun Anda tak perlu khawatir performa laptop dengan prosesor Intel generasi kedelapan ini malah turun, sebab Intel mengklaim peningkatan performa sebesar 40 persen dibanding generasi sebelumnya – 25 persen sendiri berasal dari penambahan jumlah core dan thread itu tadi.

Pada kenyataannya, Core i5–8250U sanggup mengonversikan video 4K hanya dalam waktu tiga menit saja berdasarkan pengujian Intel. Jika dibandingkan dengan prosesor generasi ketiga Intel (Ivy Bridge) yang sekelas, prosesor jadul itu butuh waktu 45 menit untuk menyelesaikan tugas konversi yang sama.

Untungnya peningkatan performa itu diyakini tidak berpengaruh pada konsumsi baterai. Berdasarkan hasil pengujian Intel, laptop yang mengemas prosesor generasi kedelapan ini masih bisa memutar video 4K sampai 10 jam sebelum perlu diisi ulang – sama persis seperti klaim pada generasi sebelumnya.

Untuk versi desktop-nya nanti, barulah kemungkinan besar Intel bakal menggunakan arsitektur baru. Kepastiannya baru bisa kita dapatkan memasuki musim semi mendatang, namun untuk sekarang laptop dengan prosesor Intel generasi kedelapan dijadwalkan meluncur ke pasaran mulai September ini.

Sumber: Ars Technica dan Engadget.

Intel Luncurkan Prosesor Core i9 dengan Total 18-Core

Lewat Ryzen, AMD sejatinya ingin merebut perhatian para gamer dan enthusiast yang selama ini selalu tertuju pada Intel. Namun kini giliran Intel yang menghantam balik dengan amunisi baru yang cukup mengejutkan, yakni lini prosesor baru Core i9.

Yup, Anda tidak salah baca. Core i7 sekarang tidak lagi menduduki kasta teratas di kategori prosesor desktop. Core i9 ini sejatinya adalah jawaban Intel atas tantangan AMD yang dengan bangganya menggembar-gemborkan jumlah core dan thread pada Ryzen 7.

Total ada lima model Core i9 yang akan dirilis. Core i9-7900X adalah yang paling ‘murah’ di angka $999, mengemas 10-core / 20-thread, dengan base clock 3,3 GHz dan boost clock 4,5 GHz. Selanjutnya ada Core i9-7920X dengan 12-core / 24-thread seharga $1.199, Core i9-7940X dengan 14-core / 28-thread seharga $1.399, dan Core i9-7960X dengan 16-core / 32-thread seharga $1.699.

Yang kelima adalah yang paling istimewa, yaitu Core i9-7980XE yang memiliki label “Extreme” pada boksnya. Prosesor seharga $1.999 ini mengemas total 18-core / 36-thread, dan Intel dengan bangga menyebutnya sebagai prosesor desktop untuk konsumen pertama yang datang dengan jumlah core sebanyak itu.

Kelima prosesor ini pastinya bukan untuk semua orang, melainkan mereka yang sama sekali tidak mau kompromi soal performa. Spesifiknya mereka yang menganggap kartu grafis GeForce GTX 1080 Ti itu murah, dan hendak menjalani sesi gaming dalam setting visual terbaik selagi menyiarkannya secara langsung ke Twitch.

Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel
Seri Intel Core X mencakup model baru untuk Core i5, Core i7 sekaligus Core i9 / Intel

Intel Core i9 ini sendiri sebenarnya merupakan bagian dari seri prosesor baru bernama Intel Core X, dimana Intel rupanya juga merilis model Core i5 dan Core i7 baru yang bahkan lebih perkasa ketimbang yang sudah dipasarkan saat ini.

Di posisi terbawah ada Core i5-7640X (4-core / 4-thread) seharga $242, lalu disusul oleh Core i7-7740X (4-core / 8-thread) seharga $339. Khusus untuk kedua prosesor ini, arsitektur yang digunakan adalah Kaby Lake X, sedangkan yang lain (termasuk semua model Core i9 tadi) menggunakan arsitektur Skylake X.

Tepat di bawah Core i9 adalah Core i7-7820X yang mengemas 8-core / 16-thread, dibanderol seharga $599. Semua prosesor baru ini kompatibel dengan chipset motherboard X299 yang juga baru.

Benang merah semua ini adalah, Intel tidak mau posisinya sebagai produsen prosesor desktop tercepat direbut oleh AMD. Kendati demikian, hampir semua prosesor yang diumumkan ini punya banderol harga premium, jadi setidaknya AMD masih bisa bersaing dari segi rasio harga dan performa.

Sumber: Ars Technica.

Di CES 2017, MSI Pamerkan Sederetan Upgrade Canggih di Notebook Gaming Mereka

CES adalah ajang para pemain di ranah teknologi buat memamerkan teknologi-teknologi canggih, dan sudah cukup lama MSI menjadi partisipan setianya. Di kesempatan kali ini, perusahaan asal Taiwan spesialis gaming itu fokus pada upgrade yang diterapkan ke notebook maupun hardware, sembari mengenalkan sejumlah perangkat baru penunjang kegiatan gaming.

Tak lama setelah peluncuran resmi prosesor Intel generasi ke-7 yang dilangsungkan sehari sebelumnya, MSI segera mengumumkan dukungan komponen-komponennya terhadap Kaby Lake dan mengabarkan bahwa chip tersebut sudah tersedia di laptop laptop gaming versi terkini. Dan tak cuma itu, Micro-Star International juga menyertai perangkat mereka bersama GPU baru racikan Nvidia serta sederetan upgrade.

CES MSI Notebook 5

Kombinasi tersebut MSI angkat dalam tema ‘best meets best‘ demi ‘mencapai ketinggian baru’. Meski keberadaan chip Intel Core generasi ke-7 dan GPU berbasis Nvidia Pascal di laptop memang bukan hal baru, MSI mengklaim menjadi perusahaan pertama yang menyediakan notebook gaming bertenaga kombinasi dari keduanya di pasar. Kehadiran Kaby Lake sendiri dijanjikan akan mendongkrak performa virtual reality lebih jauh lagi.

CES MSI Notebook 1

Mengulik lebih rinci tanpa berbicara terlalu tekniks, proses Intel Core generasi ke-7 meningkatkan kinerja device dalam menangani konten VR sejauh 15 persen – atau sampai 25 persen lewat overclock. Namun komponen ini bukanlah satu-satunya kartu As MSI. Melalui konferensi pers di CES 2017, sang produsen resmi memperkenalkan notebook-notebook dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pertama.

CES MSI Notebook 3

Dari bincang-bincang bersama marketing manager Green Lin, eksistensi GPU GTX 1050 dan 1050 Ti di notebook punya dampak besar: berkatnya, laptop gaming bisa ditawarkan di harga lebih terjangkau dengan kinerja di atas produk kelas ‘mid-high‘ generasi terdahulu. Hal paling menarik di acara ini adalah MSI berkali-kali mengucapkan kata overclock dalam presentasi notebook, mengindikasikan betapa pentingnya konfigurasi ini di produk mereka.

CES MSI Notebook 11

Lewat proses overclock sederhana via software MSI Dragon Center, ‘Turbo Mode’ GTX 1050 Ti (dipadu CPU Intel i7-770HQ) mampu melampaui performa GTX 970M di uji coba 3D Mark 11P, masing-masing menghasilkan skor 10000 dan 9400. Setup ini sangat ideal untuk menghidangkan game-game blockbuster populer. GTX 1050 Ti versi laptop kabarnya tak kesulitan menjalankan Overwatch di setting ultra dengan frame rate lebih dari 60 per detik.

Keluarga notebook GE-lah yang segera memperoleh update GTX 1050 dan 1050 Ti – satu yang sudah dikonfirmasi ialah GE62 7RE Apache Pro.

CES MSI Notebook 14

Pengalaman MSI dalam merangkai komponen turut diadaptasi di notebook, contohnya untuk menggarap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan Titan. Mereka memanfaatkan rancangan kipas Whirlwind Blade, mempunyai jumlah beserta kepadatan bilah kipas yang lebih tinggi – menghasilkan aliran udara 30 persen lebih besar dari model sebelumnya tapi beroperasi lebih hening.

CES MSI Notebook 12

Hi-Res Audio & Nahimic VR pertama

Selain sisi performa grafis dan olah data, tentu saja beberapa aspek lain jadi atensi MSI, di antaranya visual (ada panel 120Hz dengan AdobeRGB 100 persen), streaming (bundel XSplit dibantu network Killer), akses kendali (app MSI Dragon Center), hingga audio.

Sesudah mengamankan gelar notebook gaming VR ready pertama, mereka selanjutnya memerhatikan segi penyajian suara. Di sejumlah varian high-end, MSI membubuhkan teknologi Nahimic VR: sebuah solusi software buat menyuguhkan output 7.1 lebih optimal sehingga keberadaan Anda di alam virtual terasa lebih nyata dan immersive.

CES MSI Notebook 2

Dan tak hanya VR, upgrade audio juga diimplamentasikan secara umum. Chip hi-fi ESS Sabre belum lama mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio. Mulai sekarang, model GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR mendukung format suara beresolusi tinggi – dari 192KHz/24bit sampai 384KHz/32bit (eksklusif GT83VR).

CES MSI Notebook 6

MSI GT83VR

Notebook monster ber-keyboard mekanik ini tetap jadi salah satu primadona MSI di CES 2017. Di tipe paling anyar, produsen juga menerapkan berbagai update, dan yang sangat mencolok adalah pada papan ketiknya. Hilang sudah switch Cherry MX Brown, MSI menggantinya dengan Cherry MX RGB Silver Speed. Selain dimaksudkan agar bisa menyajikan keyboard berwarna-warni (terlihat sangat apik berkat efek pencahayaan yang cerah dan terang), switch perak menjanjikan jarak key travel yang lebih pendek sehingga lebih cepat dan responsif.

CES MSI Notebook 9

CES MSI Notebook 10

CES MSI Notebook 8

Menariknya lagi, MSI lagi-lagi kembali meng-update aspek branding mereka. Jangan kaget bila logo tameng naga di model GS dan GT baru sedikit berbeda dari model lama. MSI telah menghilangkan tulisan Gaming G Series berlatar belakang hitam, kemudian melapisinya dengan Corning Gorilla Glass. Perubahan rancangan tersebut juga diimplementasikan di logo resmi MSI.

Intel Compute Stick Bertenaga Skylake Akan Tersedia Sebentar Lagi

Compute Stick ialah upaya Intel menciptakan PC yang lebih kecil dari desktop maupun small-form-factor tanpa mengorbankan performa terlalu jauh. Dengan memanfaatkan SoC Atom, Compute Stick mampu menangani fungsi hiburan di rumah serta mendukung aktivitas produktif ringan. Dan mungkin Anda sudah tahu, Intel memutuskan buat menyematkan Skylake dalam tipe terbarunya.

Varian anyar Compute Stick tersebut diumumkan pada CES 2016 bulan Januari lalu. Mereka ditenagai Intel Core M3 dan M5. Meskipun Core M memang tidak semumpuni seri Core i, tentu saja Skylake memberikan dongkrakan performa, apalagi dikomparasi dengan model Bay Trail. Ada kabar baik bagi Anda yang sedang menantinya, Compute Stick Skylake akan mulai didistribusikan pada tanggal 29 April 2016 besok.

Intel Compute Stick pada dasarnya merupakan PC desktop ber-platform Windows 10 yang dimampatkan jadi sebesar dongle HDMI – hampir seukuran flash drive USB. Keunggulan dibanding sepupu besarnya (desktop atau mini PC) adalah ia tidak memakan banyak tempat, dapat dimanfaatkan sebagai solusi jika Anda berniat menciptakan PC home theater (HTPC). Dengan mencolokkannya ke port HDMI, Anda bisa mengubah HDTV biasa menjadi smart TV.

Intel Compute Stick Skylake

Potensi Compute Stick memang menarik, namun banyak orang masih ragu terhadap penggunaan praktisnya. Selain skenario di atas, Compute Stick bisa mudah diselipkan ke kantong celana dan secara teori Anda dapat men-setup PC di manapun berada – misalnya disambungkan ke TV di kamar hotel. Tapi keterbatasan port, memori dan ruang penyimpanan bisa jadi kendala; ditambah lagi Anda tetap membutuhkan set keyboard dan mouse.

Ada tiga Compute Stick baru yang sebentar lagi meluncur, yaitu STK2m364CC (US$ 300), STK2m3W64CC (US$ 395), dan STK2mv64CC (US$ 485). STK2m364CC mengusung prosesor Core M3-6Y30 berkecepatan 2.2GHz, tapi tidak dibundel bersama sistem operasi. STK2m3W64CC sendiri telah dilengkapi Windows 10, juga dipersenjatai chip serupa.

Intel Compute Stick Skylake 02

Compute Stick STK2mv64CC merupakan varian paling high-end. Di dalamnya tersimpan prosesor Core M5-6Y57 dengan kecepatan mencapai 2,8GHz. Seperti STK2m364CC, ia tidak disertai OS. Device turut didukung Intel vPro, yaitu tool pengelolaan dan keamanan yang memungkinkan administrator memandu user menangani masalah, menghapus data, serta mematikan PC dari jauh. Sebuah petunjuk bahwa STK2mv64CC disiapkan untuk enterprise.

Spesifikasi lain ketiga perangkat cukup mirip: RAM LPDDR3-1866 4GB, GPU integrated Intel HD Graphics 515, storage 64GB, dibekali tiga buah port USB 3.0, card reader MicroSDXC, Wi-Fi 802.11ac, dan Bluetooth 4.2.

Sumber: PC World.

Berukuran Sebesar Kotak Sabun, Mini PC Giada i80 Sanggup Suguhkan Video 4K

Mini PC ialah deskripsi yang diberikan pada komputer-komputer berukuran kecil, umumnya mereka hemat listrik dan ditawarkan sebagai alternatif ringkas dari desktop. Perkembangan teknologi prosesor, kini lebih bertenaga, tampaknya sangat membantu mini PC. Belakangan, konsumen mulai banyak melirik device tersebut untuk pemakaian di rumah maupun di kantor.

Setelah sempat disingkap informal pada pertengahan tahun lalu, Giada akhirnya secara resmi mengumumkan i80. Ia adalah PC ‘super-compact‘ yang mewarisi prinsip Intel NUC, menjanjikan performa tinggi, konektivitas luas, serta kemampuan adaptasi mumpuni, meski penampilannya mungil. Giada sangat membanggakan hardware-nya, terutama chip Intel Core Skylake-U.

Giada i80 02

Produsen bilang, i80 didesain agar tampil ‘fashionable‘. Mereka memanfaatkan body plastik glossy ala piano dengan opsi warna biru atau hitam, dipadu abu-abu metalik di sisi samping serta diperkuat struktur logam. i80 mempunyai dimensi 116,6x111x47,1-milimeter, kurang lebih sebesar kota sabun. Plastik yang diusungnya itu anti-api, dan komponen internal didinginkan oleh fan sehingga sistem tetap sejuk seandainya digunakan di waktu lama.

Tersedia dua tipe i80, yaitu i80-B5000 dan i80-B3000. Perbedaan mereka terletak pada jenis CPU, menyuguhkan konsumen pilihan antara i5-6200U (2.5 GHz) atau i3-6100U (2.3 GHz). Terdapat pula kartu grafis intergrated Intel HD Graphics 520, RAM sampai 16GB; serta penyimpanan SATA 2,5-inci, mSATA III plus card reader. Buat sebuah mini PC, konektivitas i80 tergolog lapang: ada empat buah port USB 3.0, LAN, Mini DisplayPort, HDMI, serta dukungan modul Wi-Fi dan Bluetooth.

Giada i80 03

Terlepas dari ukuran kecilnya, i80 sanggup menopang dua monitor secara independen di resolusi maksimal 4K atau 4096×2304 lewat soket HDMI dan mini DisplayPort. Giada menjelaskan, hal ini tercapai berkat Intel HD Graphics 520 yang ditanamkan di sana serta memori DDR3L-1600 MHz dual channel. Selain hiburan multimedia, produsen menjamin i80 tak kesulitan menangani kebutuhan profesional.

Giada menyampaikan, i80 ideal untuk pemakaian kantoran, thin client, sampai penerapan virtual desktop. Mereka mencontohkan satu skenario penggunaannya: i80 memiliki connector audio 2-in-1, dan ia bisa digunakan buat mendukung call center. Power supply eksternal memasok tenaga secara konstan dan kipas menjaga suhu tetap di batasan normal, memastikan perangkat bekerja stabil dalam pengoperasian 24/7.

EDIT: Di press release, Giada menjajakan i80-B5000 seharga US$ 380, sedangkan harga i80-B3000 masih belum diungkap.

Giada i80 04

Sumber tambahan: Giada Tech.