Lenovo Smart Display Mulai Dipasarkan, Disusul oleh JBL Link View

Perangkat smart display bertenaga Google Assistant akhirnya resmi meluncur ke pasaran, meski baru di Amerika Serikat saja. Kita tahu sejauh ini sudah ada empat pabrikan berbeda yang menyiapkan smart display-nya masing-masing, yakni Lenovo, JBL, LG dan Sony. Namun yang paling cepat membawanya ke publik rupanya adalah Lenovo.

Lenovo Smart Display, demikian nama resminya, terbilang unik karena datang dalam dua ukuran: 8 inci beresolusi HD dan 10 inci beresolusi full-HD. Keduanya sama-sama dibekali speaker 10 watt yang diposisikan di sebelah kiri layar (varian 10 inci punya speaker yang sedikit lebih besar), dan desainnya secara keseluruhan tampak sangat elegan.

Bersamaan dengan peluncuran ini, Google juga menjelaskan lebih detail mengenai apa saja yang bisa konsumen lakukan bersama perangkat smart display. Kita tahu bahwa sistem operasinya, Android Things, tidak bisa diisi aplikasi semudah perangkat Android biasa, akan tetapi Google telah membekalinya dengan cukup banyak aplikasi sekaligus; termasuk layanan-layanan dari mereka seperti Calendar, Duo, Photos, Maps, News dan YouTube.

Bicara soal YouTube, semua konsumen Smart Display bakal mendapat akses ke layanan berlangganan YouTube Premium secara cuma-cuma selama tiga bulan. Untuk konten audio, pilihannya malah lebih banyak lagi: YouTube Music, Spotify, Pandora, iHeartRadio, TuneIn, Google Podcast, bahkan juga Google Play Books.

Fitur Routines milik Google Assistant pun turut tersedia di sini. Cukup dengan mengucapkan “Hey Google, good morning”, perangkat bakal langsung menyajikan ringkasan prakiraan cuaca, informasi lalu lintas, reminder, agenda, beserta video berita terkini. Mengendalikan perangkat smart home pun juga bisa dilakukan via Smart Display.

JBL Link View / JBL
JBL Link View / JBL

Di AS, Lenovo Smart Display dibanderol seharga $200 untuk varian 8 inci dan $250 untuk varian 10 inci. Setelahnya, smart display besutan JBL, yaitu JBL Link View yang akan menyusul di awal bulan September. Layarnya cuma 8 inci, namun harganya dipatok $250, padahal desainnya menurut saya lebih jelek ketimbang milik Lenovo.

Mengapa bisa demikian? Karena JBL Link View semestinya punya kualitas suara yang lebih baik daripada milik Lenovo. Pertama, kita tahu pengalaman panjang JBL di dunia audio. Kedua, di dalamnya bukan cuma satu driver berdaya 10 watt, tapi sepasang driver dengan diameter masing-masing 51 mm.

Secara fungsi keduanya semestinya sama. Sekarang kita tinggal menunggu seperti apa buatan LG dan Sony nanti, dan ada aspek unik apa yang ditawarkannya dibanding besutan Lenovo dan JBL ini.

Sumber: Google dan 9to5Google.

JBL Luncurkan Seri Earphone Endurance yang Dispesialisasikan Untuk 4 Jenis Olahraga

JBL berkiprah lebih dari seabad dalam bisnis penyediaan perangkat audio. Brand ini merupakan kependekan dari nama sang pendiri, James Bullough Lansing, dan kini produknya bisa ditemukan di rumah, auditorium sampai kendaraan. Dan dengan menyebarluasnya smartphone serta populernya gaya hidup mobile, JBL kian gencar memperkaya lineup headphone ringkas dan nirkabelnya.

JBL juga bukan pemain baru dalam ranah earphone olahraga. Produk-produk ‘Sports’ mereka racik untuk mendukung kelas olahragawan berbeda, dari mulai atlet amatir hingga profesional. Dan mendeketai dimulainya Asian Games 2018, merek yang dimiliki oleh Harman International Industries itu meluncurkan empat earphone keluarga Endurace, terdiri dari Run, Sprint, Jump dan Dive.

G6

Sesuai nama masing-masing produk, keempat earphone dispesialisasikan untuk cabang olahraga berbeda. Mereka semua mempunyai fitur kedap-air dan konektivitas wireless, kecuali pada model Endurance Run. Tipe ini masih memanfaatkan sambungan kabel dengan colokan 3,5mm buat tersambung ke sumber musik.

G7

Aspek yang menjadi andalan JBL seri Endurance adalah desain ergonomis yang nyaman serta ketahanan terhadap air dan cuaca, tanpa mengorbankan performa audio. JBL berjanji, produk-produk tersebut bisa menjadi rekan sempurna ketika Anda sedang beraktivitas olah fisik. Navigasi serta pengaturan juga dirancang agar intuitif, dapat dilakukan dengan tap dan slide pada tubuh headphone.

G8

 

Endurance Run

JBL menjelaskan bahwa ada banyak pengguna yang masih memilih headphone berkoneksi kabel buat menemani mereka berlari. Dengan kabel, kita tidak perlu memikirkan baterai. Namun bagi saya, bagian paling menarik dari Endurance Run terletak pada desainnya.

G18

Pertama, JBL memanfaatkan rancangan bernama Fliphook yang memberikan fleksibiltas dalam memasang earphone: secara standar atau memposisikan kabelnya di belakang telinga kemudian memasukkan headphone dari atas. Yang kedua adalah desain TwistLock dan silikon FlexSoft. Dengan memutar bagian eartip di daun telinga, Endurance Run akan mengunci posisinya di sana tanpa membuat pemakaiannya jadi tak nyaman.

G11

Endurance Run dibekali tubuh berstruktur karet dan plastik anti-keringat (IPX5), serta ditunjang fitur hands-free jika ada panggilan telepon masuk. Lalu ketika tidak digunakan, kedua earpiece-nya bisa disatukan – menempel via magnet.

 

Endurance Sprint

Merupakan varian Endurance berkonektivitas Bluetooth paling ekonomis, namun performanya sama sekali tidak mengecewakan. Tubuhnya dirancang untuk merangkul telinga, kemudian posisinya diamankan oleh tangkai, plus kabel silikon yang menyambung kedua earpiece. Di dalam tubuhnya, JBL mencantumkan baterai yang membuatnya mampu menghidangkan musik selama delapan jam non-stop.

G16

G17

Struktur TwistLock dan FlexSoft kembali digunakan di sana. Namun yang membuat Endurance Sprint unik adalah desain pengaman MagHook. Saat tidak dipakai, magnet akan menarik modul utama ke tangkai. MagHook juga berfungsi untuk memperkuat cengkeraman earphone di telinga, dan membuatnya lebih stabil. Selanjutnya, tubuh Endurance Sprint menyimpan sensor sentuh untuk mengendalikan fungsi musik dan telepon, serta mengatur volume.

 

Endurance Jump

Jump adalah pilihan sempurna bagi Anda yang gemar melakukan beragam jenis olahraga. Wujud headphone ini hampir mirip seperti Endurance Sprint, tapi konstruksinya dibuat mencengkeram telinga, kepala, sampai leher secara lebih mantap sehingga Anda tak perlu cemas Jump akan terlepas ketika sedang bergerak lincah. Selain itu, teknologi TwistLock dan FlexSoft juga diusung lagi di sana.

G13

G12

JBL turut menyematkan baterai berdurasi delapan jam, sistem kendali berbasis sentuh dan fitur hands-free, serta memastikan Jump lulus sertifikasi tahan-air IPX7. Itu artinya, Anda bisa terus mendengarkan musik saat hujan turun, bahkan headphone bisa tetap berjalan normal setelah tercemplung ke dalam air (maksimal sedalam satu meter selama 30 menit).

 

Endurance Dive

Tapi jika Anda benar-benar mau headphone yang bisa diajak bermain air, Endurance Dive ialah pilihan paling ideal. Wujudnya identik dengan Jump, begitu pula daya tahan baterai, fitur, serta kemampuan anti-airnya. Yang membuatnya berbeda adalah dukungan memori internal berkapasitas 1GB, mampu menampung kurang lebih 200 lagu yang bisa diputar secara mandiri tanpa kehadiran smartphone/music player di dekat Anda.

G14

Beberapa smartphone high-end memang sudah dipersenjatai kapabilitas anti-air, tapi tentu saja sangat repot jika Anda harus membawa-bawanya berenang. Selain itu, ada kekhawatiran sambungan Bluetooth jadi kurang optimal di dalam air.

G15

G1

Sertifikasi IPX7 di Endurance Dive menandai ketahanan air setara Jump, namun mungkin penamaan produk ini memberikan kesan yang keliru. Perlu diketahui: Endurance Dive tidak bisa digunakan untuk menyelam, hanya buat dipakai berenang – sekali lagi maksimal di kedalaman satu meter. Saya penasaran mengapa JBL tidak menamainya ‘Endurance Swim’…

 

Ketersediaan dan harga

Keempat model earphone Endurance sudah bisa Anda miliki. Mereka telah tersedia di Indonesia, dan Anda bisa mencobanya dulu sebelum membeli dengan mengunjungi gerai-gerai resmi JBL. Saat presentasi pers digelar kemarin, JBL turut membuka experience zone di area atrium Pondok Indah Mall 2. Berikut ini adalah harga dari masing-masing produk:

  • Endurance Run: Rp 380 ribu
  • Endurance Sprint: Rp 950 ribu
  • Endurance Jump: Rp 1,3 juta
  • Endurance Dive: Rp 1,65 juta

G2

Under Armour Luncurkan Headphone Wireless Edisi The Rock

Belakangan tren headphone yang di-endorse selebriti ternama sudah tidak seramai dulu. Namun Under Armour sepertinya tertarik menghidupkan tren itu kembali melalui hasil kolaborasinya bersama Dwayne “The Rock” Johnson, mantan pegulat yang sekarang menjadi salah satu bintang terbesar Hollywood.

Mereka meluncurkan UA Sport Wireless – Project Rock Edition, headphone wireless berdesain unik yang ditujukan bagi para penggemar olahraga – atau bisa juga untuk fans berat The Rock. Ada lambang banteng khas The Rock di kedua sisi earcup, tapi yang lebih penting adalah penggunaan material non-konvensional pada headphone itu sendiri.

UA Sport Wireless - Project Rock Edition

Lapisan luar bantalan telinganya dibungkus material kain breathable yang dapat dilepas dan dicuci jika perlu, sedangkan permukaan bantalan yang menempel ke telinga beserta headband-nya dilapisi material lembut yang diyakini mampu ‘mencengkeram’ telinga beserta kepala dengan baik, mencegah headphone terlepas selagi penggunanya berlatih secara intensif.

Secara keseluruhan, desainnya tampak rugged, dan itu semakin dipertegas oleh sertifikasi IPX4. Saat sedang tidak dipakai, earcup-nya bisa dilipat ke atas demi menunjang portabilitas, dan UA pun telah membekali setiap paket penjualannya dengan sebuah hard case.

UA Sport Wireless - Project Rock Edition

Headphone-nya sendiri dibuat oleh JBL, dengan dukungan konektivitas Bluetooth 4.1, namun tidak untuk codec aptX. Yang cukup unik adalah fitur bernama Talk-Thru, di mana ketika diaktifkan, volume musik akan dikecilkan secara otomatis, lalu mikrofon berteknologi noise cancelling-nya akan menyala supaya pengguna bisa berbicara dengan orang di sekitarnya tanpa perlu melepas headphone.

Mic yang sama ini juga dapat digunakan untuk memanggil Siri atau Google Assistant. Soal baterai, perangkat bisa beroperasi sampai 16 jam dalam satu kali pengisian. Charging-nya hanya memerlukan waktu dua jam, tapi kalaupun hanya sempat dicolokkan selama 5 menit, perangkat rupanya masih bisa digunakan selama satu jam ke depan.

UA Sport Wireless - Project Rock Edition

Di Amerika Serikat, perangkat ini dijajakan seharga $250. Belum ada informasi mengenai ketersediaannya di Indonesia, yang ada barulah sepatu seri Project Rock saja.

Sumber: The Verge.

JBL Link Bar Adalah Soundbar Plus Set-Top Box Android TV dalam Satu Kemasan

JBL memulai tren smart display speaker berintegrasi Google Assistant melalui perangkat bernama Link View di bulan Januari lalu. Anak perusahaan Harman ini tampaknya hobi menggabungkan satu kategori perangkat dengan yang lainnya. Ini bisa dilihat juga lewat perangkat terbaru yang sedang mereka kerjakan, JBL Link Bar.

Dari luar, Link Bar jelas kelihatan seperti sebuah soundbar. Namun yang menarik adalah, ia sebenarnya juga merupakan sebuah set-top box berbasis Android TV. Ini berarti TV apapun yang tersambung dengannya bakal disulap seketika itu juga menjadi sebuah smart TV.

JBL Link Bar

Dikembangkan dengan berkolaborasi langsung bersama Google, Link Bar tidak lupa mengusung integrasi Google Assistant supaya perangkat dapat dioperasikan via perintah suara. Lebih menarik lagi, perintah suara ini masih berlaku bahkan ketika TV sedang mati, yang berarti pengguna bisa memutar musik di Link Bar tanpa harus menyalakan TV lebih dulu.

Lebih lanjut, pengguna juga bisa memanfaatkan perintah suara untuk mengganti mode input dari TV ke perangkat lain yang tersambung, macam game console misalnya. Secara total, Link Bar mengemas empat port HDMI yang bisa dimanfaatkan.

JBL sejauh ini masih belum mengungkapkan kisaran harganya, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang. Di sisi lain, Google juga bilang bahwa Link Bar barulah awal dari kategori baru soundbar + set-top box ini, yang berarti ke depannya bakal ada brand lain yang menyusul jejak JBL.

Sumber: Harman dan The Verge.

JBL Link View Adalah Smart Speaker Google Assistant Pertama yang Dibekali Layar Sentuh Interaktif

Masih ingat dengan Amazon Echo Show? Berbeda dari smart speaker lain yang dibekali integrasi Alexa, Echo Show sangat unik karena ia juga mengemas sebuah layar sentuh interaktif. Bagaimana dengan platform sebelah? Apakah Google dan mitra-mitranya tidak tertarik mengembangkan produk serupa?

Tentu saja mereka tertarik. Salah satu yang pertama datang dari anak perusahaan Harman. Dinamai JBL Link View, ia menjadi jawaban atas permintaan konsumen yang mendambakan fungsionalitas Echo Show, tapi lebih percaya dengan Google Assistant.

Penampilannya sepintas tampak mirip seperti speaker Bluetooth pada umumnya, akan tetapi bagian depannya dihuni oleh sebuah layar sentuh berukuran 8 inci, lalu di atasnya bermukim sebuah kamera 5 megapixel untuk keperluan video calling. Dimensinya terbilang ringkas, hanya 330 x 150 x 100 mm saja, dan secara keseluruhan tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Seperti speaker lain dari lini JBL Link, Link View tak cuma mengunggulkan integrasi Google Assistant saja, tapi juga fitur streaming Chromecast dan kapabilitas multi-room. Performa audionya ditunjang oleh sepasang speaker yang masing-masing berdaya 10 watt, lengkap dengan sebuah radiator pasif untuk menggelontorkan bass yang mantap.

Kalaupun Anda hanya butuh sebuah speaker wireless yang mumpuni, Link View mendukung streaming audio hingga resolusi 24-bit/96kHz. Pemasarannya dijadwalkan berlangsung pada musim panas mendatang di Amerika Serikat, lalu menyusul ke depannya lagi untuk negara-negara lain. Sayang JBL belum mengungkapkan berapa harganya.

Sumber: Harman.

Rangkaian Produk Audio Wireless Sports dan Lifestyle JBL Baru Serbu Indonesia

Pendaratan JBL Jr di Indonesia kurang lebih tiga minggu lalu sepertinya menjadi momen pemecah keheningan karena Harman International memang sudah cukup lama tidak melangsungkan acara pers di tanah air. Ternyata, pendaratan headset yang didesain khusus untuk anak-anak itu menandai dimulainya agenda peluncuran produk JBL secara lebih masif.

JBL menjelaskan bahwa saat ini, tren audio wireless sedang berada di momentum peningkatan tertinggi. Nilai pasar produk headphone dikabarkan mencapai US$ 17 miliar, dengan kenaikan di segmen nirkabel sebesar 20 persen. Konsumen juga menginginkan produk berdesain sporty dan telah dibekali fitur noise cancellation. Dan di akhir bulan November ini, JBL mencoba memenuhi semua permintaan itu.

JBL 13

Pada tanggal 29 November 2017, Harman International melangsungkan acara peluncuran rangkaian perangkat audio wireless JBL. Produk-produk ini masuk dalam kategori Lifestyle dan Sports; mereka memiliki penampilan stylish dan sporty, serta ditunjang struktur tangguh demi memastikannya siap menemani pengguna beraktivitas setiap hari. Device-device ini terdiri dari keluarga Everest, E Series, Focus, Inspire, Pulse 3, Playlist serta Boombox.

JBL 14

“Para pecinta audio membutuhkan produk berkualitas terbaik yang menunjang aktivitas harian,” kata general manager Lifestyle Audio Division Asia Pacific Harman International, Grace Koh. “Melalui perangkat-perangkat baru ini, kami berusaha meningkatkan standar mutu headphone dan speaker wireless, serta berusaha memberikan pengalaman mendengarkan audio tak tertandingi lewat kenyamanan dan faktor personalisasi.”

JBL 11

 

Everest

Rangkaian Everest terdiri dari headphone noise cancelling V750NXT, model over-ear V710, headset on-ear V310, serta in-earphone V110. Everest menjanjikan ‘penggabungan antara teknologi suara terbaru dan desain ergonomis’. Semua perangkat ini dapat terhubung ke segala perangkat pintar tanpa kabel, mempersilakan kita bergerak bebas sembari menikmati lagu-lagu favorit.

JBL 12

Di antara empat model itu, Everest 750NXT merupakan primadonanya. Huruf ‘NXT’ di namanya mengindikasikan penggunaan fitur NXTGen, yaitu teknologi noise-cancelling aktif yang memungkinkan pengguna mengendalikan sendiri seberapa banyak bunyi-bunyi eksternal yang diizinkan untuk masuk, hanya melalui satu sentuhan pada tombol.

JBL 9

Di sana juga ada TruNote, yakni sistem yang menjaga agar headphone sanggup menyuguhkan bunyi yang jernih dan output paling autentik lewat proses kalibrasi suara berdasarkan rancangan ear cup. Produsen turut memberinya label JBL Pro Audio sebagai jaminan kualitas suara khas JBL. Everest 750NXT tak lupa dibekali baterai berkapasitas besar, sanggup membuai Anda dengan musik selama 15 jam.

 

E Series E65BTNC

Meski tidak jadi anggota keluarga Everest, headset JBL E65BTNC menyimpan banyak kesamaan dengannya. Di sana terdapat fitur noise cancellation aktif, kompatibel ke beragam perangkat pintar, ditopang audio ‘JBL Signature’ mirip seperti yang telah produsen gunakan di  studio-studio rekaman ternama, serta dilengkapi baterai berdaya tahan 15 jam yang dapat diisi penuh hanya dalam dua jam.

JBL 20

 

Focus 700

Focus 700 dirancang buat para atlet, didukung dua fitur utama pada desainnya. Earphone ini mempunyai bahan anti-keringat, kuat menahan cuaca panas serta hujan, dan mengusung desain ergonomis TwistLock supaya tetap nyaman dikenakan serta tak mudah terlepas dari telinga. Dengan fitur-fitur ini, kita bisa fokus berolahraga sambil mendengarkan musik tanpa merasa was-was.

JBL 6

 

Inspire 700

Inspire 700 sendiri disiapkan untuk konsumen yang dituntut buat selalu aktif. Menopang komunikasi tampaknya menjadi tugas utama earphone ini, apalagi menakar dari durasi baterai yang menyentuh 16 jam (di-charge via case). Seperti Focus 700, Inspire 700 juga nyaman dan bisa menempel di telinga tanpa mudah terlepas berkat rancangan TwistLock dan ear tip FlexSoft.

JBL 5

 

Pulse 3

Pulse 3 sengaja diramu untuk menyajikan pengalaman ‘audio visual’ berkat pemanfaatan sistem pencahayaan warna-warni, sempurna buat memeriahkan pesta di halaman rumah ataupun pinggir kolam. Dan Anda tidak perlu cemas speaker Bluetooth ini akan rusak seandainya terkena air hujan atau tercemplung ke kolam renang. Pulse 3 telah ditunjang struktur waterproof dan bisa mengapung.

JBL 1

 

Playlist

Fitur andalan di Playlist adalah dukungan Chromecast sehingga kita bisa mudah menyalurkan audio ke speaker wireless ini kapan saja. Pengelolaan playlist serta pengaturan volume bisa dilakukan langsung dari perangkat bergerak tanpa menonaktifkan fungsi lainnya. Uniknya lagi, pengguna dapat menerima panggilan telepon bahkan saat JBL Playlist tengah menghidangkan musik.

JBL 21

 

Boombox

Mirip seperti Pulse 3, Boombox siap menghidupkan pesta – baik di luar ataupun di dalam ruang – karena dilengkapi konstruksi kedap air serta handle sehingga mudah dibawa-bawa. Sesuai namanya, bass membahana merupakan senjata utama di speaker Bluetooth ini. Kemudian di dalamnya, JBL membubuhkan baterai berkapasitas raksasa, memungkinkan Boombox melantunkan lagu tanpa henti selama 24 jam.

JBL 16

 

Semua produk JBL tersebut kabarnya sudah tersedia di toko retail elektronik serta gerai resmi di seluruh Indonesia.

JBL 7

JBL 10

JBL 8

JBL 18

JBL 19

JBL 4

JBL 3

Tiba di Indonesia, Headset JBL JR Pastikan Buah Hati Anda Menikmati Musik Dengan Aman dan Nyaman

Kecintaan pada musik bisa dimulai kapan saja, bahkan ketika seseorang masih belia. Memang ada banyak pilihan perangkat untuk menikmati musik secara personal dan portable, namun mayoritas didesain buat pengguna dewasa. Padahal, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan orang tua sebelum memberikan atau meminjamkan headphone ke buah hati mereka.

Beberapa contoh hal yang harus jadi perhatian meliputi bobot, ukuran, dan tingkat kekerasan suara. Menurut penjelasan dari perwakilan JBL, orang dewasa masih bisa menoleransi suara dengan level kelantangan maksimal 125dB; sedangkan telinga anak-anak masih sensitif dan tak boleh menerima bunyi-bunyian melampaui batasan 85-desibel. Pada prakteknya, para orang tua mungkin sering mendapati buah hatinya mendengarkan lagu di volume tertinggi.

JBL JR 14

Sebagai solusinya, perusahaan audio Amerika Serikat milik Harman International itu memperkenalkan produk musik yang didesain khusus untuk anak-anak. Dan di tanggal 7 November 2017 kemarin, JBL resmi meluncurkan rangkaian headphone bernama JBL JR (Junior) di Indonesia. Seluruh elemen di JBL JR – dari mulai desain, fitur, hingga hardware di dalam – dirancang secara cermat buat para penikmat musik berusia muda.

JBL JR 8

JBL menyampaikan bahwa hal yang mendorong mereka menyediakan JBL JR adalah bertambahnya jumlah konten hiburan audio yang tidak diimbangi oleh tersedianya headphone khusus anak-anak. Semakin banyak orang tua menyadari dampak berbahaya dari output audio bervolume terlalu tinggi pada pendengaran putra-putrinya, dan mereka menuntut jawaban dari para pemain di ranah ini.

JBL JR 7

JBL Junior hadir ke Indonesia dalam dua model, yaitu JBL JR300 dan JR300BT. Anda mungkin sudah bisa menebak, perbedaan terbesar antara kedua versi ialah kehadiran konektivitas wireless.

 

Desain

JBL JR merupakan headset on-ear dengan cup bundar. Tubuhnya terbuat dari plastik, strukturnya kuat dan tahan banting, dan bobotnya juga ringan (JR300 mempunyai berat 108g, JR300BT berbobot 113g). Rancangannya sendiri terbilang tradisional: housing speaker disambung oleh sebuah headband, lalu engselnya dapat diputar 90 derajat ke belakang, diarahkan ke bawah, serta dilipat sehingga lebih mudah disimpan dan mendukung beragam bentuk kepala.

JBL JR 12

JBL JR 1

Bagian bantalan earcup dan headband-nya tak kalah istimewa. JBL sepertinya memanfaatkan pelapis dari kulit sintetis, namun teksturnya berkerut. Bahan tersebut sangat lentur dan lembut. JBL juga bilang, lapisan padding ini sangat kuat siap menghadapi gesekat dengan intensitas tinggi.

JBL JR 4

JBL JR 9

Meski kedua model tampil identik , mereka menawarkan pilihan warna berbeda. Ada opsi spider red dan ice blue untuk JBL JR300; dan pilihan punky pink, rocker blue, serta tropic teal buat JBL JR300BT. Totalnya ada lima warna. Selanjutnya, paket penjualan JBL JR turut disertai satu set stiker, mempersilakan anak-anak untuk mengustomisasi headset milik mereka.

JBL JR 2

JBL JR 3

Khusus untuk tipe JBL JR300 biasa, headset tersambung ke perangkat pemutar musik melalui kabel sepanjang 1-meter berkepala jack 3,5-milimeter. Kabel audio tersebut menggunakan jenis flat dari material karet. Dari sesi uji coba singkat, material itu terasa lentur dan kokoh, sehingga orang tua tak perlu terlalu cemas headset cepat rusak akibat kabel yang ditarik-tarik.

 

Spesifikasi dan fitur

Sebagai jantung dari dua headphone anak-anak ini, JBL memilih driver dynamic 32-milimeter, mampu menyajikan frekuensi dari 20-hertz sampai 20-kilohertz. Menariknya lagi, bantalan di sana bukan hanya berguna untuk memastikan penggunanya tetap nyaman, tapi juga buat menunjang fungsi noise cancellation pasif, membuat pengalaman mendengarkan musik tetap optimal meski si buyung berada di tempat ramai. Dan karena pasif, fitur noise cancelling ini tidak membutuhkan pasokan daya.

JBL JR 16

JBL JR 17

Khusus pada JR300BT, orang tua bisa menentukan tingkat volume maksimal di headset via perangkat bergerak. Selain supaya anak-anak tidak mendengarkan lagu terlalu keras, fitur ini juga membuat orang tua lebih mudah memanggil mereka. Selain itu, produsen tak lupa merancang agar penempatan serta bentuk tombolnya pas digunakan oleh anak-anak.

JBL JR 15

JBL JR 18

Di dalam, JBL membekali JR300BT dengan baterai berteknologi quick-charge, memungkinkan headset menghidangkan lagu selama satu jam cukup lewat proses isi ulang selama 10 menit saja. Saat terisi penuh, baterai sanggup menghidangkan koleksi lagu hingga 12 jam non-stop.

 

Ketersediaan dan harga

Kedua headphone JBL JR bisa Anda dapatkan di seluruh gerai JBL di Indonesia dan sejumlah toko Gramedia mulai hari ini. Harga dua varian JBL JR cukup kontras: JR300 dijajakan di harga Rp 550 ribu, sedangkan tipe JR300BT dibanderol Rp 900 ribu.

JBL JR 19

JBL JR 5

JBL Boombox Siap Meriahkan Poolside Party Selama Seharian Penuh

Pasar speaker Bluetooth dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh speakerspeaker berukuran mungil nan berperforma cukup dahsyat. Salah satu pabrikan yang paling rajin merilis produk untuk kategori ini adalah JBL. Namun pabrikan yang namanya merupakan singkatan dari nama pendirinya itu memutuskan untuk merilis sesuatu yang berbeda pada kuartal ketiga tahun ini.

Ketimbang semakin memperkecil speaker termungilnya, JBL Clip, JBL memilih untuk berkaca pada tren perangkat audio di tahun 80-an. Dari situ lahirlah JBL Boombox, yang sesuai namanya ditujukan sebagai modernisasi pemutar kaset pita yang kerap digotong di atas bahu pemuda-pemudi di zaman jaya-jayanya Michael Jackson dan Queen.

Desainnya juga tampak seperti versi modern dari perangkat Boombox, lengkap dengan sebuah handle di bagian atasnya – besar bukan berarti tidak portable. Bicara soal ukuran, speaker ini memang tergolong bongsor. Beratnya saja mencapai angka 5 kilogram, namun sebagai gantinya Anda akan mendapatkan performa yang prima dan baterai yang awet sampai seharian.

JBL Boombox

Janji seputar performa itu diwujudkan oleh empat unit transducer aktif dan sepasang bass radiator yang siap mengguncang suatu ruangan tanpa kesulitan. Anda lebih menggemari pesta outdoor, di pinggir kolam renang misalnya? Jangan khawatir, sebab Boombox masih akan terus beroperasi meski Anda ceburkan ke dalam air.

Mengenai baterai, JBL tidak main-main saat mengklaim Boombox bisa memutar musik selama seharian nonstop, sebab perangkat ini memang dibekali baterai sebesar 20.000 mAh yang diyakini bisa bertahan selama 24 jam. Anda juga tak perlu cemas baterai sebesar itu tersia-siakan hanya untuk memutar musik saja karena ia juga bisa Anda jadikan sebagai power bank ketika diperlukan.

Konektivitas Bluetooth-nya turut mendapat perlakuan ekstra: pengguna dapat menyambungkan Boombox dengan speaker JBL lain – bahkan sampai 100 unit sekaligus – berkat dukungan teknologi JBL Connect+, meski hal ini berarti semua speaker lain itu harus turut mendukung teknologi tersebut.

Jadwal perilisannya belum dipastikan, namun JBL berencana memboyongnya ke event IFA 2017 pada bulan September mendatang. Di dataran Inggris (kawasan pertama yang bakal disambangi Boombox), harganya diperkirakan berkisar £400 (± Rp 6,9 juta).

Sumber: SlashGear.

Under Armour dan JBL Luncurkan Sepasang Earphone Berkemampuan Fitness Tracking

Ada alasan mengapa earphone sekaligus fitness tracker menjadi tren terkini di ranah wearable. Selain lebih praktis – Anda hanya perlu mengenakan satu perangkat saja – studi membuktikan kalau heart-rate monitoring yang dilakukan di telinga memberikan hasil yang lebih akurat ketimbang di pergelangan tangan.

Under Armour selaku brand besar di dunia olahraga merasa tergoda untuk mencicipi kategori produk ini. Kalau sebelumnya mereka sempat bermitra dengan HTC dalam menggarap bundel perangkat fitness ‘tradisional’, kali ini Under Armour mengajak ahli audio JBL guna mengembangkan sepasang fitness-tracking earphone.

Keduanya punya nama lengkap UA Sport Wireless Heart Rate Headphones dan UA Sport Wireless Headphones, masing-masing diikuti embel-embel “Engineered by JBL”. Penamaan ini menggambarkan porsi tanggung jawab dari masing-masing perusahaan; Under Armour untuk fitur fitness tracking, sedangkan JBL untuk performa audionya.

Fitur fitness tracking dikerjakan oleh Under Armour, sedangkan performa audio berada di bawah tanggung jawab JBL / Under Armour
Fitur fitness tracking dikerjakan oleh Under Armour, sedangkan performa audio berada di bawah tanggung jawab JBL / Under Armour

Didesain sebagai earphone kategori sport, keduanya sama-sama tahan air dan keringat dengan sertifikasi IPX5. Keduanya juga mengadopsi teknologi Twistlock besutan JBL untuk memastikan eartip tidak lepas saat pengguna tengah beraktivitas secara intensif. Pun begitu, khusus model Heart Rate didesain untuk dikaitkan di atas daun telinga.

Tentu saja model Heart Rate ini masih menyimpan fitur eksklusif yaitu heart-rate monitoring. Pengguna dapat memanfaatkan kontrol sentuhnya untuk mendapatkan informasi data laju jantung secara real-time dalam bentuk audio feedback.

Sama-sama wireless, kedua model UA Sport ini dibekali remote control sekaligus mikrofon pada kabel yang menyambungkan kedua eartip. Daya tahan baterainya bervariasi antara kedua model: model standar bisa beroperasi selama 8 jam, sedangkan model Heart Rate cuma 5 jam.

Pre-order untuk UA Sport Wireless dan UA Sport Wireless Heart Rate dibuka mulai tanggal 20 Oktober kemarin dengan harga masing-masing $150 dan $200. Keduanya tersedia dalam pilihan warna hitam atau putih.

Sumber: Business Wire.

Earphone Terbaru JBL Dirancang Khusus untuk Smartphone dengan USB-C

Pabrikan audio kenamaan asal Amerika Serikat, JBL, baru-baru ini mengumumkan earphone baru yang sangat unik. Unik karena earphone ini sama sekali tak dilengkapi jack 3,5 mm, melainkan colokan USB-C.

Ya benar, dari namanya saja – JBL Reflect Aware C – sudah kelihatan kalau ia secara khusus dirancang untuk smartphone ataupun perangkat lain yang memiliki port USB-C, seperti HTC 10 yang baru saja dirilis. Tak hanya meneruskan audio, koneksi ini juga menjadi penyalur daya listrik supaya fitur noise cancelling milik earphone bisa terus aktif.

Fitur noise cancelling yang dimiliki Reflect Aware C ini sendiri dapat disesuaikan intensitasnya; apakah pengguna benar-benar ingin memblokir suara luar secara menyeluruh, atau hanya sedikit saja supaya tidak terlalu mengganggu.

JBL Reflect Aware C

Ear tip-nya mempunyai desain yang ergonomis dan anti-keringat supaya tidak mudah terlepas saat digunakan selagi beraktivitas, dan masing-masing ditenagai oleh driver berukuran 14,8 mm dengan respon frekuensi 10 – 22.000 Hz. Di tengah-tengah kabelnya, hadir sebuah in-line remote yang turut mengemas mikrofon dan pengontrol volume.

JBL belum mengungkapkan harga jual maupun ketersediaan Reflect Aware C, namun bisa dipastikan ia termasuk salah satu aksesori resmi yang akan dijual secara terpisah menemani HTC 10 saat sudah mulai dipasarkan nanti.

Sumber: HTC via The Verge.