Presiden Resmikan Pembangunan “Papua Youth Creative Hub” untuk Dongkrak Ekosistem Startup di Indonesia Timur

Denyut inovasi dan ekonomi kreatif terus didengungkan oleh pemerintah Indonesia. Terbaru, pemerintah meresmikan pembangunan pusat pengembangan kreativitas dan pengembangan bisnis startup di Papua yang diberi nama “Papua Youth Creative Hub”. Tempat ini nantinya diharapkan mampu menjadi pusat akselerasi dan inovasi bisnis pemuda setempat.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya berharap muncul unicorn dan decacorn baru dari wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Papua.

“Kita harapkan muncul unicorn baru dari Indonesia bagian timur, khususnya tanah Papua. Akan muncul decacorn dari sini, sehingga kemajuan anak-anak muda yang ada di tanah Papua betul-betul terwadahi di dalam creative hub yang segera kita bangun ini,” terang Presiden dalam siaran pers resminya.

Papua Youth Creative Hub ini rencananya akan dibangun di atas tanah seluas 1,5 hektar yang berada di wilayah Kotaraja. Selain dibangun ruangan-ruangan belajar tentang bisnis, teknologi, dan dasar-dasar pengembangan startup; di sana juga akan dibangun asrama untuk menampung pemuda-pemuda yang berasal dari luar Papua.

Ke depan pusat pengembangan ini akan dikelola oleh perusahaan yang didirikan oleh 21 pemuda asal Papua, PT Papua Muda Inspiratif.

“Saya sebagai salah satu dari pemuda Papua yang selama ini bergelut dalam bidang bisnis startup merasa bahwa ini merupakan sebuah gerakan yang baik untuk mendorong lebih banyak lagi anak-anak Papua untuk dapat mengembangkan kreativitasnya melalui bisnis, atau pergerakan sosial,” ujar Direktur Utama PT Papua Muda Inspiratif Billy Mambrasar.

Billy cukup optimis dengan hadirnya Papua Youth Creative Hub ini. Ia bisa menargetkan akan ada kurang lebih 100 pemilik startup atau pergerakan sosial yang bisa memberikan kontribusi mempercepat pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua.

Dikutip dari wawancara Billy dengan Metro TV, ia menjelaskan bahwa Papua Youth Creative Hub akan jadi sebuah wadah lengkap, baik inkubator maupun akselerator.

“Jadi Papua Youth Creative Hub ini akan menjadi kedua-duanya, akselerator dan inkubator. Akselerator untuk mereka yang sudah punya social movement atau teknologi atau startup tetapi mereka ingin kemudian mengembangkan jaringan dengan mentor-mentor kami. Inkubator buat mereka anak Papua yang ingin membangun tanah air tetapi kesulitan memiliki kemampuan atau kapabilitas kita ajak sampai idenya jadi produk,” terang Billy.

Pesan Presiden Jokowi untuk Pemain Startup Lokal

Presiden Joko Widodo memberikan pesan singkat untuk startup lokal agar terus berinovasi secara agresif di dunia digital, mengingat internet memiliki peluang tanpa batas. Pesan ini ia sampaikan saat membuka acara konferensi IDByte 2017 hari ketiga, Kamis (28/9).

Berkat internet, kini setiap negara saling berlomba-lomba mengembangkan inovasi terbaru dan menjadi perusahaan skala global bernilai tinggi. Presiden mencontohkan, dari 12 perusahaan terbesar di dunia, delapan di antaranya adalah perusahaan teknologi seperti Alibaba, Tencent, Microsoft, Apple, Facebok, Samsung, Alphabet, dan sebagainya.

“Kita hidup di era keterbukaan, internet membuat kita jadi tak kenal batas. Dengan teknologi, telekomunikasi, dan konektivitas, orang dapat dengan mudah melakukan kegiatan sehari. Ini artinya, sebuah perusahaan internet bisa tembus jadi terbesar di dunia dalam waktu cepat. [Kesempatan yang sama] berlaku juga untuk startup lokal,” terang Presiden.

Startup Indonesia pun, menurutnya, memiliki kesempatan dan peluang yang besar untuk bisa maju ke ranah global. Hanya saja mau tak semua pihak mulai dari pemerintah, swasta, hingga pelaku harus fleksibel menerima perubahan teknologi.

Presiden pun menyarankan kepada pemain startup lokal untuk tidak membuat startup tandingan menghadapi Google ataupun Alibaba. Sebab, hal ini dinilai buang-buang energi. Untuk itu ia menyarankan agar perusahaan yang ada sekarang dimanfaatkan untuk membangun inovasi dalam negeri.

“Menurut saya, menurut bapak ibu dan saudara bisa berbeda, jangan coba-coba bikin Alibaba atau Google tandingan. Buat apa bikin lagi, menurut saya buang energi. Lebih baik manfaatkan mereka untuk mengembangkan inovasi baru karena bisa menjadi pasar tersendiri.”

Dorong inovasi dengan unsur lokal

Jokowi menambahkan, perusahaan raksasa tersebut tidak akan berarti apa-apa ketika ekspansi ke negara baru karena mereka akan terbentur dengan masalah keterbatasan praktisi untuk memahami tradisi lokal.

Apalagi di Indonesia, banyak kosakata daerah yang tidak mereka pahami. Konsep lokalisasi dalam hal ini menjadi kelebihan utama yang dikuasai startup lokal. Di luar Indonesia, salah satu startup lokal yang berhasil mendominasi negaranya sendiri adalah Flipkart, layanan e-commerce berasal dari India.

Kehadiran Flipkart, sambung Jokowi, membuat Amazon memutuskan untuk mengakuisisi startup penyedia pembayaran online Emvantage. Juga, perusahaan ritel dari India Shopper Stop untuk bersaing dengan Flipkart.

“Internet memang membuat jarak jadi tidak berarti. Tapi bukan berarti lokasi jadi tidak penting. Orang asing belum tentu paham dengan kata baper atau ndeso. Keterbatasan inilah yang jadi peluang lokal untuk terus berkembang.”

Salah satu startup lokal yang mengedepankan unsur lokal, disebut Jokowi adalah HijUp, layanan e-commerce khusus busana muslim. Startup tersebut dinilai mampu melayani seluruh konsumen di seluruh dunia dengan menjual produk asli Indonesia.

“Jadi apakah kita akan menyerah dengan raksasa global internet? Sama sekali tidak, kita tidak boleh pasrah. Kita perlu meng-Indonesia-kan produk lokal ke pasar internasional dengan platform global seperti Lazada dan Tokopedia. Sebab kekuatan kita itu ada di lokal.”

Dorong akselerasi dengan deregulasi aturan

Selain menekankan pesan kepada startup untuk terus berinovasi, Presiden menuturkan peran pemerintah adalah melakukan deregulasi aturan yang sifatnya mencekik dan mematikan inovasi. Aturan lama dinilai tidak sesuai dengan prinsip perusahaan itu sendiri, yang mana terlalu kaku dan tidak fleksibel.

Terlebih, startup memiliki risiko gagal yang tinggi. Sehingga startup tidak akan dapat tumbuh agresif bila mereka dikelilingi oleh aturan yang justru akan mematikan.

“Startup bisa tercekik karena aturan lama, makanya deregulasi itu penting. Banyak startup yang gagal salah satunya karena masalah aturan. Startup itu yang penting bisa bangkit lagi setelah jatuh,” pungkas Jokowi.

Mendorong Industri Digital dan E-Commerce Indonesia ke Titik Tertinggi

Rabu (24/4) gelaran konferensi terbesar di Indonesia yang menyoroti panasnya dinamika industri e-commerce, Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016, resmi digelar. Dengan membawa tema “Welcoming The New Digital Energy of Asia”, IESE ingin membahas tuntas dinamika e-commerce di Indonesia agar bisa mencapai titik tertingginya dan membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di hari pertamanya, perspektif yang dilihat adalah dari sisi pemerintah.

Tumbuh kembang industri digital sudah tak terbendung lagi dan di Indonesia industri e-commerce adalah yang paling hangat saat ini. Meski selalu diprediksi akan menjadi besar, pada kenyataannya industri e-commerce dan digital di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan pembukaan IESE 2016 meminta agar para pelaku terkait segera bertindak dan mengejar ketertinggalan itu.

Jokowi mengatakan, “Dalam era digital ini perubahannya cepat sekali […] dan saya betul-betul kaget waktu masuk [berkunjung] ke Sillicon Valley. Begitu masuk, saya merasakan kita [Indonesia] tertinggal sangat jauh sekali dan saat itu juga saya memutuskan […] secepatnya kita harus bergerak. Tidak ada waktu lagi, kalau gak kita betul-betul ditinggal.”

Membentuk ekosistem dan menata lewat regulasi untuk percepatan pertumbuhan industri digital

Workshop Stage IESE 2016 / DailySocial
Workshop Stage IESE 2016

Ketertinggalan yang dialami oleh Indonesia tersebut coba dikejar melalui pemmbentukan ekosistem yang lebih cepat. Beberapa program pemerintah pun dicanangkan, seperti 1000 startup, palapa ring, dan Desa Brodaband Terpadu. Tak lupa juga urusan regulasi mulai giat digodok untuk menata dan memberi koridor bagi tiap sektor agar bisa tumbuh lebih cepat.

Menkominfo Rudiantara menjelaskan, “Kalau mau jalankan [industri digital], semua harus berada dalam [satu kesatuan] ekosistem, network, device, dan application. […] Dari sisi aplikasi […] ini akan berkembang cepat dan bergantung pada regulator. […] Bukan untuk membuka atau menutup [bisnisnya], tetapi menata sektornya agar manfaatkan perkembangan teknologi. Makin agresif sektornya […] makin maju sektor itu.”

Tak jauh berbeda, Mendag Thomas Lembong menyebutkan bahwa saat ini pemerintah memang sangat mendukung perkembangan sektor digital dan e-commerce. Ini karena potensi sepenuhnya industri digital dan e-commerce memerlukan lintas kementerian, lembaga, dan institusi terkait.

Thomas optimis industri digital dan e-commerce harusnya dapat menjadi katalis dalam mendorong semangat pemangkasan hambatan birokrasi, seperti memangkas regulasi agar lebih efisien. Pun begitu, ditekankan juga olehnya bahwa pemertintah juga harus hati-hati dalam menerbitkan regulasi baru.

[Baca juga: Tujuh Poin Utama yang Tersusun dalam Roadmap e-commerce Tanah Air]

“Pelajari sejarah. […] Kenapa industri internet di Amerika begitu berhasil? Karena dua prinsip kebijakan utama, yaitu light touch regulation dan safe harbor. Light touch, [pemerintah] jangan buru-buru masuk mau mengatur, itu akan dapat merusak kreatifitas, inovasi, dan fleksibilitas pelaku. […] Inovasi itu membutuhkan eksperimen sedangkan eksperimen ada yang gagal dan berhasil, malah mayoritasnya gagal,” ujar Thomas.

Thomas melanjutkan, “Harus ada frameworks supaya minimal pelaku mengerti prinsip-prinsip mendasar [regulasi yang sudah ada], tetapi jangan sampai sistem dibikin kaku penuh aturan. Safe harbor, [intinya] kita [stakeholder] harus bisa lindungi inovator, jangan dihajar saat gagal.”

Dukungan pemerintah terhadap industri digital yang sering menjadi perhatian adalah melalui penerbitan paket kebijakan. Paling hangat, roadmap atau peta jalan e-commerce yang menyoroti tujuh poin utama dalam industri e-commerce seperti Logistik, Pendanaan, Perlindungan Konsumen, Infrastruktur Komunikasi, Pajak, Keamanan Siber, hingga Pendidikan dan Sumber Daya Manusia.

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kawasan dan tim Kemenko Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan, “Platform digital buka peluang semua orang. […] Kami ingin jadikan gerakan ini inklusif nasional. Pemerintah hanya satu bagian, pelakunya adalah dunia usaha dan masyarakat. Peta jalan [e-commerce] ini ingin pastikan ekosistemnya itu [siap] terbangun dan kuat. Itu [peta jalan e-commerce] juga ditujukan untuk sinkronkan program kementerian.”

Fokus Industri E-commerce Indonesia pada UMKM

Area pameran startup e-commerce di IESE 2016 / DailySocial
Area pameran startup e-commerce di IESE 2016

Ada satu hal yang diharapkan dengan menggelitanya industri digital di Indonesia ini, yaitu dapat memberi kontribusi peningkatan GDP Indonesia hingga dua persen. Terutama dengan keterlibatan sektor UMKM secara digital. Tapi, yang menjadi hambatan saat ini adalah tidak meratanya kesempatan UMKM Indonesia untuk terlibat secara digital.

Co-Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengatakan, “Untuk pertama kalinya UMKM terancam, karena tidak nyambung [dengan industri digital]. […] Kalau lihat transaksi sekarang, menyedihkan, UMKM besar tetapi transaksi online masih di bawah lima persen. […] Jika Indonesia melibatkan UMKM ke digital, kita [Indonesia] dapat dua persen tambahan GDP. […] Jalannya sudah ada, sekarang bagaimana secepat mungkin UMKM punya akses ke pasar online.”

Rudiantara pun menekankan bahwa e-commerce harus difokuskan untuk UMKM, pemain besar didorong tetapi UMKM juga harus dapat difasilitasi karena lebih dari setengah GDP disumbangkan oleh UKM. Lebih jauh, ia juga ingin inisiatif KUR (Kredit Usaha Rakyat) menjadi pendanaan bagi startup dapat direalisasikan agar bisa bantu mendorong UKM ke digital. Untuk e-commerce sendiri, Rudiantara optimis tahun ini bisa menyentuh $ 30 miliar (sekitar Rp 394 triliun).

[Baca juga: Keterlibatan UKM Secara Digital Angkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dua Persen]

Dari sisi pemerintah, kebijakan seperti Palapa Ring dan Desa Broadband terpadu terus digenjot demi memberikan akses digital yang lebih merata. Selain itu masih ada aturan mengenai TKDN. Harapannya, tahun 2019 nanti semua ibu kota kabupaten sudah terhubung jaringan broadband dan harga device untuk akses sudah lebih terjangkau.

Masih ada juga inisiatif untuk melahirkan 1000 startup hingga tahun 2020 nanti. CEO Kibar Yansen Kamto berharap melalui gerakan ini startup tidak akan menjadi hype lagi namun menjadi sesuatu yang biasa. Ia juga menggarisbawahi, dengan pembinaan yang tepat ekosistem startup akan tumbuh dan berkelanjutan.

Di hari pertama turut hadir juga Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa, CEO Blilli Kusumo Martanto, CEO Bank Mandiri Kartika Wiroatmodjo, Board of Advisor idEA Mahendra Siregar, Proferos Ekonomi Internasional FEBUI Mari Elka Pangestu, Board Member ICT Ashwin Sasongko, CEO DailySocial Rama Mamuaya, Techinal Advisor TNS Indonesia Suresh Subramanian, Chairman of Indonesia Digital Association Edi Taslim, dan Senior Director Alibaba Guru Growrappan.

Gelaran IESE 2016 akan berlangsung selama tiga hari, dari 27 April-29 April 2016 yang mengambil tempat di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tanggerang. IESE akan membahas tuntas dinamika e-commerce dan industri digital di Indonesia dengan mengusung topik “ Welcoming The New Digital Energy of Asia”.

Kemitraan Strategis Telkom dan Plug n Play Buka Akses ke Silicon Valley

Plug n Play (PNP) merupakan salah satu perusahaan ventura di Silicon Valley yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Amerika Serikat. Sebagai perusahaan yang saat ini tengah bermitra dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), kerjasama strategis ini memungkinkan Telkom memiliki akses ke Startup dari Silicon Valley sekaligus juga sebagai physical of presence untuk Telkom Group dalam mengirimkan Startup Indigo Telkom ke Silicon Valley melalui program Startup Global Telkom.

Plug n Play merupakan platform inovasi global, yang menghubungkan startup dengan perusahaan. Saat ini Plug n Play telah berinvestasi di lebih dari 100 perusahaan setiap tahun. Beberapa startup yang telah mendapatkan investasi dari Plug n Play di antaranya adalah PayPal, Dropbox, SoundHound, dan Lending Club.

Terkait kerja sama Telkom dengan PNP, Indra Utoyo menjelaskan bahwa Telkom telah membuka kantor pertamanya di Silicon Valley melalui anak perusahaannya Metra Digital Investama (MDI).

”MDI merupakan perusahaan pertama dari Indonesia yang melakukan kerja sama dengan Plug and Play (PNP), ini penting terutama untuk mendukung pengembangan Ecosystem Startup Indonesia, sebagai jembatan penghubung antara Indonesia dengan Silicon Valley,” kata Indra.

Nantinya, diharapkan melalui Immersion program (program experiencial learning di Silicon Valley) dan jaringan mentorship global, dapat menciptakan kualifikasi startup di Indonesia lebih baik, meningkatkan kemampuan, dan bisa membangun ekosistem digital yang ideal.

“Kita mencari bibit inovasi/teknologi dari startup-startup dari Silicon Valley untuk sinergi market dengan Telkom group dan juga untuk mengirimkan startup-startup Indigo terpilih untuk mengikuti program Immersion minimal 2 startup (yang qualified) di Q2 tahun ini.” kata Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo yang turut serta dalam kunjungan tersebut.

Pemerintah sendiri diwakili oleh Kominfo saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan pelaku startup, perusahaan teknologi, akselerator hingga inkubator untuk bisa membantu pemerintah Indonesia menyiapkan 200 startup pada tahun 2016.

Dalam kesempatan tersebut Presiden menyampaikan pesan kepada Tim Telkom yang dipimpin oleh Deputy EGM Divisi Digital Service Ery Punta dan didampingi oleh Direktur Portfolio Management Metra Digital Investama (MDI) G.N. Sandhy Widyasthana, agar Telkom dapat mendukung target pemerintah. Telkom menargetkan untuk membina 40 Startup baru di tahun 2016 ini dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut.

Jokowi Berkunjung Ke Facebook dan Twitter

Di sela kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-AS yang berlangsung pekan ini, diagendakan pula kunjungan ke beberapa perusahaan teknologi. Selain dikabarkan bertandang ke markas Google dan bertemu dengan CEO Google Sundar Pichai, Presiden Jokowi juga bertandang ke markas Facebook dan Twitter.

Tak hanya sekedar kunjungan kerja, kedatangan Presiden Jokowi ke perusahaan digital tersebut membicarakan kerja sama untuk perbaikan iklim bisnis teknologi di Indonesia. Setelah berhasil menggandeng Google dalam upaya meningkatkan kualitas pengembang Indonesia, saat bertandang ke Facebook Presiden Jokowi juga menyampaikan impiannya untuk menjadikan ekonomi dan budaya digital Indonesia menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.

Pesan tersebut disampaikan langsung kepada CEO Facebook Mark Zuckerberg. Jokowi mengungkapkan:

“Saya harap Facebook dapat kerja sama dalam upaya Indonesia mencapai visi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara yang mencapai USD 130 miliar pada 2020,”

Lebih jauh Presiden Jokowi menjelaskan mengenai prospek pengembangan ekonomi digital di Indonesia dan kebijakan pemerintahannya yang mendorong program nasional 1000 technopreneur dan pelindungan bagi pengusaha startup.

“Dalam kaitan menciptakan 1000 tecnopreneur, Indonesia mendorong Facebook untuk mendukung developer IT baru di Indonesia,” ungkapnya.

Selain Facebook, Presiden Jokowi beserta rombongan juga berkunjung ke kantor pusat Twitter. Di sana Presiden Jokowi disambut langsung oleh CEO Twitter Jack Dorsey dan beberapa pejabat tinggi Twitter termasuk Country Business Head Twitter Indonesia Roy Simangunsong.

Dalam kunjungannya ke Twitter Presiden Jokowi menekankan peran Indonesia dalam meningkatkan keamanan dan deteksi dini. Twitter yang merupakan platform komunikasi live dan real time bisa memainkan peran sangat penting dalam mencegah aksi terorisme dan tindakan ekstrimisme.

Jack Dorsey menyambut baik inisiatif Presiden Jokowi ini. Ia mengungkapkan:

“Kami sangat gembira menyambut kedatangan Presiden Jokowi ke Kantor Pusat Twitter hari ini. Twitter telah membantu masyarakat Indonesia terhubung satu sama lain setiap hari serta memberikan kesempatan untuk menunjukkan keunikan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Kami berharap hubungan baik yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut hingga masa mendatang.”

Google, Facebook dan juga Twitter merupakan contoh perusahaan digital yang dibangun dari nol dan kemudian menuai sukses besar berkat manfaat yang diberikannya.  Tidak ada salahnya untuk meminta sedikit bantuan dari mereka untuk turut serta membangun dan membawa iklim industri digital dan kreatif di Indonesia menjadi lebih baik. Semoga kunjungan Presiden kali ini membawa dampak positif bagi pelaku industri digital dan kreatif.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan CEO Google Inisiasi Kerja Sama Di Bidang Pendidikan Teknologi

Presiden Joko Widodo baru saja bertemu dengan CEO Google Sundar Pichai di Mountain View, California. Dalam pertemuan tersebut pihak Google mengutarakan rencananya untuk membantu melatih 100.000 pengembang mobile di Indonesia hingga tahun 2020. Langkah yang ditempuh mulai dari menjalin kerja sama dengan seluruh mitra di Indonesia, dan mengadakan kursus pengembangan keterampilan melalui perguruan tinggi maupun secara online.

Rencananya dalam empat tahun ke depan Google akan menjalin hubungan kerja sama dengan mitra perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Google akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android yang berkualitas.

Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Indonesian Googlers

Upaya selanjutnya dilakukan Google adalah dengan menerjemahkan semua kursus Udacity ke dalam Bahasa Indonesia. Ini diharapkan bisa menjangkau siapa pun yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini akan diampu langsung oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis. Konten yang diterjemahkan ini nantinya diharapkan akan mempermudah calon pengembang di Indonesia untuk mulai berkarya.

Bentuk rencana lainnya dari Google adalah memperpanjang sesi komunitas studi Android Academy. Kelompok belajar ini rencananya akan didirikan di lima kota yakni Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta.

Selain memberikan pelatihan kepada pengembang untuk menghasilkan aplikasi berkualitas, Google juga ingin membantu para pengembang untuk mempromosikan aplikasi mereka ke masyarakat luas. Selain itu Google di Indonesia juga telah melangsungkan acara yang ditujukan untuk para pengembang seperti Google HackFair dan juga mempunyai komunitas Google Developer Groups (GDG).

Kerja sama pemerintah dengan perusahaan teknologi seperti Google ini tentu diharapkan bisa membawa dampak yang lebih baik bagi industri teknologi tanah air. Membuka gerbang pengetahuan melalui tersedianya pelatihan menjadi langkah yang tepat untuk memberikan edukasi bagi masyarakat yang ingin mengembangkan aplikasi.

Tak Cuma Twitter, Presiden Jokowi Juga Eksis di Periscope

Dalam lawatannya ke Pontianak guna menghadiri Karnaval Khatulistiwa akhir pekan lalu, Presiden Jokowi untuk pertama kalinya menjajal aplikasi live streaming yang sedang naik daun, Periscope melalui akun resminya, @presidenjokowidodo.

Continue reading Tak Cuma Twitter, Presiden Jokowi Juga Eksis di Periscope

Ini Dia 5 Menteri Paling “Ngetop” di Jejaring Sosial Twitter Versi Ripro

Jejaring sosial Twitter ternyata dapat menjadi media yang kompeten untuk memetakan penilaian publik terhadap kinerja seseorang atau jawatan. Seperti yang baru-baru ini digalakkan oleh Reading Indonesia PROject (RIPRO) yang meneliti popularitas dan kinerja menteri berdasarkan pembicaraan di jejaring sosial, Twitter.

Continue reading Ini Dia 5 Menteri Paling “Ngetop” di Jejaring Sosial Twitter Versi Ripro

Local Investors’s Support Is All We Need to Produce World-Class Local Startups

Yesterday, the President of Indonesia Joko Widodo (Jokowi) gave a speech on the potential of acquisition towards local online businesses by foreign companies while inaugurating triawan Munaf as the Creative Economic Body’s Head (CEB). Apart from the controversies growing along with it, I believe that there are a number of points that local startups really need to go global. Continue reading Local Investors’s Support Is All We Need to Produce World-Class Local Startups

Masihkah Kita Butuh VC Asing?

Suasana Global Mobile Internet Conference, Beijing 2012 / DailySocial

Di era pemerintahan yang baru ini, banyak sekali pemain industri teknologi yang menumpu harapan akan tercipta ekosistem industri yang nyaman dan kondusif untuk para startup bisa berkembang pesat. Selama ini ,tren masuknya investor (VC) asing jarang dibahas di tingkat pemerintahan, dan selama ini pula ekosistem startup di Indonesia makin menunjukkan taringnya di kancah internasional. Dan tentu saja, mulai banyak pihak yang gerah dengan banyaknya pemain asing di Indonesia. Continue reading Masihkah Kita Butuh VC Asing?