Makna Semangat Kemerdekaan bagi Penggiat Startup Indonesia

Banyak hal yang dapat diupayakan sebagai langkah untuk mengisi kemerdekaan. Memajukan bangsa dengan semangat berkreasi dan berinovasi adalah salah satunya. Semangat tersebut juga yang ingin ditunjukkan oleh para pelaku di ekosistem startup Indonesia. Melalu kreasi digitalnya, mereka bersama-sama memantapkan ekonomi digital guna mengimbangi perkembangan dan persaingan global yang kian menantang.

Di hari peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke 71 ini, tentu menjadi momen yang pas untuk terus meningkatkan semangat kebangsaan, semangat untuk turut serta memajukan kesejahteraan bangsa. Lalu seperti apa arti semangat kemerdekaan bagi para penggiat industri startup Indonesia?

“Merdeka itu bebas, bebas dalam berpikir dan berkarya. Anak muda harus berkarya dengan menciptakan solusi berbasis teknologi digital. Setelah merdeka 71 tahun, kita harus berhenti membahas potensi dan mimpi. Kini saatnya mencetak sejarah baru di era ekonomi digital. Indonesia harus jadi bangsa pemenang,” ujar Yansen Kamto selaku CEO Kibar sekaligus salah satu penggagas gerakan 1000 startup nasional.

Seperti yang telah kita ketahui dan rasakan, bahwa saat ini banyak hal sudah bergeser, dalam bentuk digitalisasi. Berbagai industri dan kegiatan ekonomi banyak ditopang penuh oleh peranan teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai penggiat ekosistem digital, langkah nyata untuk menumbuhkan kekuatan digital nasional sangat diperlukan. Karena pilihannya hanya bekerja keras atau tergerus dinamika persaingan yang begitu kuat.

“Bagi saya arti kemerdekaan adalah kebebasan untuk mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang baik, kehidupan yang layak, serta kebebasan dalam memilih pasangan hidup tanpa melihat perbedaan suku dan ras tertentu. Generasi muda dapat mengisi kemerdekaan dengan kreativitas tanpa batas. Bagaimana kita sebagai penerus bangsa, dapat menghasilkan gagasan jitu dan memiliki nilai ekonomi,” ujar Founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga.

Kevin menambahkan, bahwa di era seperti sekarang ini, platform digital mampu memberikan banyak hal, termasuk meningkatkan potensi ekonomi yang sudah ada. Ini tentang bagaimana kita mampu menciptakan berbagai kesempatan baru, termasuk lapangan kerja hingga memperluas cakupan pasar secara digital. Untuk itu bagi Kevin, akses internet yang merata menjadi salah satu faktor penting untuk kesejahteraan bangsa.

Ketuka ADITIF (Asosiasi Digital Kreatif) Saga Iqranegara turut menyampaikan pendapatnya seputar semangat kebangsaan. Baginya, momentum ini adalah saatnya berintrospeksi apakah kita sudah berdaulat secara digital. Nyatanya, masih banyak permasalahan bangsa ini yang bisa diselesaikan dengan pendekatan teknologi. Ini perlu uluran tangan pemuda Indonesia.

Berjuang untuk aspek teknologi dan digital secara tidak langsung juga memperjuangkan perbaikan aspek lain yang beririsan. Sebut saja pendidikan, kemiskinan, dan masalah lapangan pekerjaan. Semua masalah tersebut perlahan-lahan mulai disentuh dan diselesaikan dengan munculnya perusahaan rintisan yang industrinya terus tumbuh di Indonesia.

“Dengan peluang yang terbuka lebar di dunia digital, seharusnya tidak ada lagi yang namanya pengangguran terpelajar. Bukan masanya anak muda menyerah pada keadaan. Mereka bisa ambil bagian dalam gelombang kemajuan zaman ini. Mereka harus bisa menemukan peruntungannya sendiri dari dunia digital ini,” ungkap Saga.

Tak ada cara lain kecuali keberanian untuk memulai, kegigihan untuk selalu bangkit ketika gagal dan harapan, visi, misi dan mimpi yang realistis untuk menghasilkan karya yang membanggakan. Hal tersebut yang turut menjadi keyakinan William Tanuwijaya Co-Founder dan CEO Tokopedia dalam semangat untuk memberikan sumbangsih terbaik untuk bangsa.

“Kami di Tokopedia merasa bersyukur karena kami diberikan keberanian untuk memulai, kegigihan untuk bangkit dalam setiap kegagalan kami, karena kami selalu menjaga harapan untuk mimpi kami membangun Indonesia lebih baik lewat internet. Jadi bagi kami makna kemerdekaan itu, adalah ketika setiap individu di Indonesia bisa terus memiliki kebebasan untuk mengejar impian mereka, setinggi apa pun itu,” pungkas William.

Prayogo Ryza berkontribusi dalam penyusunan artikel ini.

Bridestory Luncurkan Aplikasi Mobile Bridestory dan Bridestory Pro

Wedding marketplace Bridestory memperkenalkan dua aplikasi terbaru mereka yakni Bridestory dan Bridestyory Pro. Bridestory adalah aplikasi yang memudahkan calon pengantin dalam merencanakan pernikahan dengan jutaan inspirasi dari 15,000 vendor pernikahan di lebih dari 50 negara, sementara Bridestory Pro ialah aplikasi bisnis yang diperuntukkan bagi vendor pernikahan untuk mengatur profil dan korespondensi mereka dengan calon pengantin di mana saja dan kapan saja. Fasilitas yang telah terbukti dalam meningkatkan jumlah customer di Bridestory.com.

“Dengan hadirnya kedua aplikasi ini, kami berharap dapat menghubungkan lebih banyak calon pengantin dengan vendor pernikahan di seluruh dunia, sesuai dengan misi Bridestory: making dream weddings possible,” ungkap co-founder dan CEO Bridestory Kevin Mintaraga.

Pesatnya pertumbuhan dari pengguna smartphone mengharuskan setiap perusahaan di bidang teknologi untuk mengembangkan aplikasi mobile. Atas dasar tersebut CTO Bridestory Doni Hanafi mengatakan, “Data kami menunjukkan bahwa lebih dari 60% pengguna mengakses situs Bridestory melalui mobile device. Sebab itu, Bridestory app hadir sebagai solusi jitu dan tercepat bagi para calon pengantin dalam merencanakan pernikahan mereka.”

Secara fitur, aplikasi Bridestory kurang lebih sama dengan yang ditawarkan di situsnya. Namun pihaknya menjamin user experience yang jauh lebih baik ketika menggunakan app mereka untuk keperluan perencanaan pernikahan.

Salah satu fitur terbaru yang dihadirkan dalam aplikasi ini adalah Inspiration Board, di mana para calon pengantin dapat membuat mood board pernikahan impian yang dapat dibagikan melalui email dan media sosial. Fitur ini tidak hanya memudahkan para calon pengantin untuk mencari dan menyimpan inspirasi pernikahan yang mereka suka, namun juga menghubungkan mereka dengan vendor pernikahan di balik inspirasi tersebut. Di samping itu, calon pengantin juga dapat melihat daftar harga dan ulasan dari setiap vendor, serta mengirimkan pesan instan ke vendor yang mereka sukai.

musthaveapp-id screencap_vendor_ID

Sementara tentang Bridestory Pro, Kevin mengatakan bahwa itu adalah aplikasi yang didesain khusus untuk wedding vendor. Melalui Bridestory Pro vendor bisa menciptakan profil bisnis mereka di Bridestory, mengelola account, mengunggah dan mengatur proyek, melengkapi informasi seperti pricelist dan user review serta melakukan ekspansi bisnis di dalam kota, luar kota maupun luar negeri dengan membeli yearly subscription di Bridestory.

“Kami harapkan semua pasangan yang sedang merencanakan pernikahan dapat menggunakan app ini untuk memudahkan mereka mencari inspirasi dan wedding vendor yang tepat,” tambah Kevin pada DailySocial.

Sepanjang Tahun 2015, terdapat lebih dari lima juta calon pengantin yang menggunakan Bridestory. Sejauh ini situs Bridestory dikunjungi sekitar 500 ribu calon pengantin setiap bulannya. Terdapat 15,000 wedding vendor dari lebih dari 50 negara yang sudah bergabung dalam platformnya. Fokusnya untuk tahun ini masih ingin menjadi nomor satu di negara-negara di Asia Tenggara.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bridestory Starts Its Presence in Australia and the Philippines

After previously introducing its services in Singapore, wedding vendor portal Bridestory also inaugurates the service in the Philippines. Upon entering the two countries, Bridestory uses local domain, with www.bridestory.com.sg for Singapore and www.bridestory.com.ph for the Philippines. Bridestory claims that it has partnered with more than 200 local vendors in the Philippines so far. FYI, Bridestory has also been available in Australia. Continue reading Bridestory Starts Its Presence in Australia and the Philippines

Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia

Situs lokal Bridestory untuk pasar Filipina / Shutterstock

Setelah sebelumnya meresmikan kehadirannya di Singapura, portal informasi vendor pernikahan Bridestory baru-baru ini juga mersemikan kehadirannya di Filipina. Sama seperti saat di Singapura, kehadirannya di Filipina ditandai dengan hadirnya website lokal, www.bridestrory.com.ph. Bridestory mengaku bahwa di Filipina kini sudah terdapat lebih dari 200 vendor lokal di direktori situsnya. Bridestory juga baru meresmikan kehadirannya di Australia. Continue reading Bridestory Resmikan Kehadirannya di Filipina dan Australia

Joint-Venture Dengan MediaCorp, BrideStory Resmi Ekspansi ke Singapura

Kevin Mintaraga, CEO Bridestory / DailySocialKami baru saja menerima berita bahwa startup marketplace vendor pernikahan, Bridestory, telah resmi menjalin kerjasama joint-venture dengan raksasa media asal Singapura, MediaCorp. Joint-venture ini dikukuhkan melalui pembentukan situs Bridestory.com.sg, meskipun sampai saat artikel ini ditulis masih diarahkan ke situs asli Bridestory.com.

Sejak didirikan pada awal 2014 silam, Bridestory saat ini telah memiliki 10 ribu vendor pernikahan yang bergabung di marketplace-nya, dan ditambah angka kunjungan bulanan yang mencapai 250 ribu. Pendiri dan CEO, Kevin Mintaraga melalui rilis resmi berkata, “Sarana media mereka yang begitu luas dapat membantu Bridestory untuk menjangkau pasar di Singapura dan negara sekitarnya.”

Hal ini juga menandai kali kedua MediaCorp menjalin kerjasama strategis dengan startup asal Indonesia, setelah beberapa bulan lalu raksasa media tersebut mengakuisisi 52% kepemilikan dari KapanLagi Networks, salah satu jaringan media online terbesar di Indonesia. Didirikan oleh Kevin Mintaraga dan Emile Etienne, Bridestory memiliki dukungan luar biasa dari barisan investor kelas atas seperti Beenos Plaza, East Ventures, Fenox Capital, Midplaza Group, Sovereign Capital, Rocket Internet Group, Skystar Capital dan Lippo Digital Ventures.

Kevin juga sempat berbagi tips di seri video DScussion mengenai bagaimana membangun marketplace niche, cara menarik investor ke startup anda, dan rencana ekspansi Bridestory.

 

Wedding Startup Bridestory Strikes A Joint-Venture Deal With MediaCorp, Expands To Singapore

Kevin Mintaraga, CEO Bridestory / DailySocial

We just received news that Jakarta-based wedding startup Bridestory just strike a joint-venture deal with Singapore media behemoth, MediaCorp. The joint-venture will be called Bridestory.com.sg, although by the time this article is written it’s still redirected to its original site, Bridestory.com.

Since its founding in early 2014, Bridestory has 10.000 wedding vendors joining their site, while just over 250k monthly visitors to their site. Founder and CEO, Kevin Mintaraga said in a statement, “MediaCorp’s vast media reach can help Bridestory grasp Singapore wedding market and its surroundings”.

This marks the second big partnership by MediaCorp with an Indonesian startup after the media giant acquired 52% of KapanLagi Network, one of Indonesia’s largest online media company, just a few months ago. Bridestory, founded by Kevin Mintaraga and Emile Etienne, is backed by top-notch VC lineup from Beenos Plaza, East Ventures, Fenox Capital, Midplaza Group, Sovereign Capital, Rocket Internet Group, Skystar Capital and Lippo Digital Ventures.

Here’s a video on Mintaraga sharing how he build a niche marketplace like Bridestory and how to attract funding from investors, on our DScussion video series.

DScussion #15: Kevin Mintaraga on Tricks to Attract Investors (Episode 3)

BrideStory’s Co-Founder and CEO Kevin Mintaraga is still on this week’s DScussion. This time, he shared about the tips and trick to get investors investing in your business. According to Mintaraga, upon providing seed funding investors assess the startup’s founder (his personal background and track record), market size (the startup’s business segment and the method to calculate the market size), and idea (how it can solve problems). In Series A phase, the most important thing would be traction, with different metric for different business idea.  

Continue reading DScussion #15: Kevin Mintaraga on Tricks to Attract Investors (Episode 3)

DScussion #14: Kevin Mintaraga about Building Niche Marketplace (Episode 2)

BrideStory’s Co-Founder and CEO Kevin Mintaraga stated that while running his marketplace business, he prefer expanding overseas rather than adding more verticals. He confidently said that his focus is to be the best in wedding market, then later he would consider about other business verticals, like honeymoon. This should be done by marketplace players as well who need massive sum of capital, to focus on one idea even though there are so many other promising opportunities waiting to be touched.

Continue reading DScussion #14: Kevin Mintaraga about Building Niche Marketplace (Episode 2)

DScussion #15: CEO BrideStory Kevin Mintaraga tentang Trik Menggaet Investor (Episode 3)

Co-Founder dan CEO BrideStory Kevin Mintaraga / DScussion

Co-Founder dan CEO BrideStory Kevin Mintaraga masih jadi tamu DScussion minggu ini. Kali ini kami berbincang tentang tips dan trik untuk menggaet investor dalam rangka pendanaan bisnis. Menurut Kevin, di tahapan seed faktor yang banyak menjadi perhatian investor adalah latar belakang pendiri, ukuran pasar (market size) yang menjadi segmen bisnis startup dan teknik menghitung market size, dan ide yang diunggulkan sebagai solusi. Di tahap Seri A, faktor yang paling penting adalah traksi (traction), dengan metrik yang berbeda untuk setiap bisnis.

Continue reading DScussion #15: CEO BrideStory Kevin Mintaraga tentang Trik Menggaet Investor (Episode 3)

DScussion #13: Kevin Mintaraga and BrideStory’s Expansion (Episode 1)

BrideStory’s Co-Founder and CEO Kevin Mintaraga talked about the promising niche wedding marketplace business with DailySocial. He was optimistic that there has yet been a definite global leader in the industry. Added with the Series A funding it just received, Mintaraga intended to prove that BrideStory’s business can be replicated anywhere. BrideStory’s online platform facilitates couples to decide what they want to have and to do in their wedding.  Continue reading DScussion #13: Kevin Mintaraga and BrideStory’s Expansion (Episode 1)