Lebih Ringkas, SteelSeries Apex M750 TKL Juga Bisa Menyampaikan Notifikasi via LED RGB

Dalam penyajian gaming gear, aspek piranti lunak tak kalah penting dari hardware. Produsen bisa saja menjejalkan komponen berkualitas, tapi tanpa dukungan software yang memadai, pengguna akan kesulitan mengakses fitur-fitur penting penunjang gaming. SteelSeries ialah salah satu nama yang dipercaya dapat menghidangkan keduanya secara seimbang.

Contoh kesimbangan antara dua faktor itu bisa Anda lihat pada Apex M750, yang SteelSeries umumkan di bulan Agustus kemarin. Ia adalah keyboard gaming bersenjata switch mekanis baru buatan SteelSeries sendiri, QX2, dan terintegrasi ke aplikasi Discord via SteelSeries Engine. Perangkat tersebut menyuguhkan rancangan full-size, ideal buat ber-gaming sehari-hari, tapi mungkin kurang ringkas untuk menemani Anda turnamen atau ber-LAN party.

Apex M750 TKL 3

Itulah alasan mengapa sang perusahaan gaming gear asal Denmark memperkenalkan adik kecil dari M750, Apex M750 TKL. Anda mungkin tak kesulitan menerka, TKL adalah kependekan dari kata tenkeyless, mengindikasikan absennya numeric keypad di area kanan papan ketik. Arahan desain ini umumnya diambil karena produsen menitikberatkan portabilitas tanpa mengorbankan faktor kelengkapan tombol terlalu jauh.

Apex M750 TKL 4

Keyboard tenkeyless juga berguna untuk menghemat tempat di meja gaming – sempurna buat para pro gamer karena menyajikan ruang gerak mouse yang lebih luas. Apex M750 memiliki panjang 454-milimeter, sedangkan Apex M750 TKL hanya memakan tempat 370-milimeter. Itu berarti keyboard baru ini memberikan Anda area gerak mouse selebar 8,4-sentimeter lebih banyak.

Apex M750 TKL 2

Spesifikasi dan fiturnya sendiri tak berbeda dari Apex M750. Bingkai tubuhnya terbuat dari logam aluminium ‘Series 5000’ yang kuat serta ringan, dan sebagai jantungnya, SteelSeries memanfaatkan switch mekanis QX2. Ia merupakan switch tipe linier, menyuguhkan key travel sejauh 4mm, titik actuation di 2mm, dengan resistensi 45cN, serta menjanjikan daya tahan hingga 50 juta kali tekan. Apex M750 TKL tersambung ke PC lewat kabel sepanjang 2m.

Apex M750 TKL 1

Apex M750 TKL turut dibekali sistem lighting LED RGB. Ia bisa mengeluarkan berbagai macam warna (dari palet red-green-blue) dan beragam efek pencahayaan. Tentu saja SteelSeries juga tak melupakan satu fitur eksklusif di sana: keyboard mampu menyampaikan notifikasi Discord lewat LED. Beberapa zona akan menyala saat ada panggilan masuk di app, atau menampilkan warna merah sewaktu fungsi mute diaktifkan. Selain itu, LED RGB dapat dimanfaatkan sebagai visualizer audio dan bahkan bisa memvisualisasi animasi GIF.

Keyboard gaming Apex M750 TKL sudah dapat Anda pesan lewat situs resmi SteelSeries. Produk dijual seharga US$ 130.

Dua Keyboard Gaming Baru Razer Ini Tahan Tumpahan Air dan Bisa Suguhkan Tarian 16,8 Juta Warna

Ketika makin banyak produsen keyboard gaming mengandalkan switch jenis mekanis, Razer ialah satu dari sedikit nama yang masih percaya diri pada performa papan ketik membran mereka. Kurang lebih setahun setelah memperkenalkan Ornata Chroma, perusahaan periferal gaming pimpinan Min-Liang Tan itu kembali memperkuat formasi segmen budget mereka dengan sepasang keyboard baru.

Minggu lalu, Razer memperkenalkan papan ketik bernama Cynosa Chroma dan Cynosa Chroma Pro. Kata Chroma pada nama kedua produk mengindikasikan bahwa mereka sudah dibekali sistem pencayahayaan RGB yang dapat dikustomisasi dan terinskron ke perangkat Razer lainnya. Tapi Cynosa juga dibekali satu fitur esensial, memastikannya siap menghadapi insiden-insiden tak terduga saat Anda sedang seru ber-gaming.

Keyboard ber-layout full-size ini menyimpan kemampuan tahan tumpahan air. Meski tak sepenuhnya kedap cairan, Cynosa bisa tetap bekerja normal setelah Anda (secara tak sengaja) menjatuhkan isi botol/gelas di atasnya. Razer memang tidak menjelaskan secara detail konstruksinya, namun ada indikasi kuat produsen memanfaatkan lekukan dan saluran untuk mengalirkan cairan ke luar sebelum sempat merusak komponen elektronik di dalam.

Cynosa 2

Cynosa Chroma dan versi Pro menyajikan desain yang familier. Lalu penggunaan dudukan keycap berdesain khusus di sana kabarnya membuat pemakaian papan ketik ini lebih nyaman, hening, solid, dan responsif dibanding keyboard membran lain. Razer juga menjamin proses pengendalian di dalam permainan jadi lebih akurat, apapun genre game yang Anda nikmati.

Cynosa 3

Cynosa Chroma tampaknya sengaja dirancang agar pemakaiannya tidak memerlukan wrist rest, dengan bagian depan yang dibuat menukik. Razer turut membekalinya bersama fitur anti-ghosting 10-key roll-over sehingga keyboard bisa membaca seluruh input saat jari tangan Anda menekan tombol.

Cynosa 5

Seperti biasa, konfigurasi dapat Anda lakukan sepenuhnya lewat software Razer Synapse. Melaluinya, Anda bisa memprogram ualng seluruh tombol, memanfaatkan fungsi macro, serta mempersonalisasi warna dan efek cahaya LED. Menakar fungsi dan fitur, kedua model keyboard boleh dibilang identik. Perbedaan antara Cynosa Chrome dan Cynosa Chroma Pro hanya terletak terletak pada aspek estetika.

Cynosa 1

Varian Pro keyboard ini memiliki bagian underglow RGB, membuatnya meja gaming Anda tampak meriah. Bagian tersebut mempunyai 24 zona terpisah, masing-masing bisa dikustomisasi.

Papan ketik Cynosa Chroma dan Cynosa Chroma Pro bisa dipesan sekarang di situs resmi Razer, masing-masing produk ditawarkan seharga US$ 60 dan US$ 80.

Tak Cuma Terjangkau, Keyboard Gaming Baru SteelSeries Juga Tahan Tumpahan Air

Ketika gaming gear kelas high-end menjadi wadah bagi produsen buat membubuhkan segala macam fitur canggih, varian entry-level merupakan pilar ekonomi mereka. Dan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di sana, SteelSeries belakangan menggunakan strategi baru: menurunkan sejumlah fitur di produk premium ke perangkat-perangkat yang terjangkau.

Untuk melengkapi mouse gaming Rival 110 yang diungkap minggu lalu, perusahaan spesialis periferal gaming asal Denmark itu mengumumkan papan ketik baru. Dinamai Apex 150, perangkat ini masuk dalam kategori terjangkau,  tapi uniknya, telah dibekali sistem pencahayaan RGB serta dijanjikan mampu menahan tumpahan air – sangat berguna bagi para gamer yang sering lupa diri saat seru bermain.

SteelSeries Apex 150 2

SteelSeries Apex 150 adalah keyboard dengan layout full-size. Arahan desainnya terbilang tradisional, tak berbeda dari sejumlah papan ketik milik SteelSeries lain, dirancang agar ergonomis dan nyaman meski tidak dibundel bersama wrist rest. Apex 150 memiliki dimensi 463x156x42mm, tersambung ke PC via kabel USB sepanjang 1,8m, dan Anda dipersilakan mengatur ketinggian keyboard dengan menarik kakinya.

SteelSeries Apex 150 1

Struktur keyboard dirancang agar mampu menahan cipratan atau tumpahan air, namun bukan berarti Apex 150 boleh dicemplungkan ke dalam air atau dibiarkan terekspos hujan. Caranya: perangkat ini mempunyai dua rongga pembuangan untuk mengalirkan cairan sebelum merusak komponen elektronik.

SteelSeries Apex 150 4

Apex 150 memang bukan keyboard dengan switch mekanik. Keyboard memanfaatkan tipe membran rancangan SteelSeries sendiri, yakni Quick Tension. Switch tersebut didesain agar mampu menyajikan sensasi mengetik yang nyaman, minim friksi, dan tahan lama. Di Quick Tension, pelat logam diposisikan di bagian dasar, lalu kubah karetnya dibentuk sedemikian rupa supaya tiap tekanan terasa konsisten.

SteelSeries Apex 150 3

Papan ketik ini turut ditunjang fitur anti-ghosting 24-key rollover – memastikan tiap input, seberapa pun kompleksnya, tetap terbaca. Selanjutnya, seluruh tombol dapat Anda program ulang dengan menggunakan software SteelSeries Engine. Di sana, Anda juga dipersilakan mengutak utik pencahayaan – dibagi dalam lima zona, kemudian menyimpan setting tersebut di cloud sehingga bisa mudah dipakai lagi di perangkat berbeda.

Uniknya lagi, Apex 150 ditunjang pula oleh integrasi Discord via SteelSeries Engine, sama seperti Apex M750, memungkinkannya menampilkan notifikasi langsung di keyboard saat ada pesan masuk, atau buat menginformasikan status mute.

Keyboard gaming Apex 150 sudah mulai dipasarkan, bisa dipesan langsung di website resmi SteelSeries. Produk dijajakan seharga US$ 70 saja.

Sumber: SteelSeries.

[Review] Keyboard Gaming MSI GK-701 RGB, Tawarkan Keunggulan Cherry MX Speed dan Tarian 16 Juta Warna

Diperkenalkan perdana di triwulan keempat 2015, keyboard mekanik MSI GK-701 menawarkan fitur-fitur yang membuatnya superior: kehadiran N-Key rollover, dukungan hotkey multimedia, pemakaian switch Cherry MX Brown dan desain ergonomis hanyalah beberapa di antaranya. Dan dalam menggarap penerusnya, MSI tak ragu mengadopsi mayoritas fitur andalan di sana.

GK-701 RGB adalah update dari GK-701, dan merupakan upaya MSI memenuhi standar estetika periferal gaming terkini lewat kehadiran LED RGB. Tapi adanya sistem pencahayaan ini juga mengharuskan produsen mengubah jantung dari keyboard tersebut. Cherry MX Brown yang Micro-Star International yakini sebagai switch mekanik paling fleksibel untuk menangani kebutuhan berbeda mereka ganti dengan Cherry MX Speed RGB Silver.

Karakteristik antara keduanya sudah pasti berbeda, dan kini pertanyaannya ialah, apakah Cherry MX Speed memang lebih baik dari MX Brown atau malah MSI membuat pengorbanan yang sebetulnya tak diperlukan? Selama beberapa  minggu ini, MSI memberikan saya kesempatan untuk mengulik kapabilitas serta kualitas keyboard gaming GK-701 RGB, dan inilah ulasan lengkapnya:

 

Packaging

MSI membungkus keyboard mekanik gaming ini dengan cukup sederhana. Di dalam packaging berlatar belakang hitam, GK-701 RGB hanya ditemani oleh satu lembar kartu panduan. Kartu panduan itu cukup penting karena berisi detail mengenai shortcut untuk mengubah warna dan buat mengakses fungsi multimedia serta macro.

GK-701 RGB 27

GK-701 RGB 26

 

Desain

MSI GK-701 RGB mengusung arahan desain serupa GK-701, temasuk pada pemilihan material. Dimensinya sedikit lebih besar dari pendahulunya itu, berukuran 470x230x55mm dengan bobot 1,6-kilogram. Seluruh tubuhnya didominasi warna hitam, membuat warna-warni RGB di keycap tampak terang dan jelas. Keyboard tersambung ke PC via kabel USB braided dengan ujung berlapis emas 18-Karat demi memaksimalkan konektivitas datanya.

GK-701 RGB 13

GK-701 RGB 10

Secara keseluruhan, desain GK-701 RGB tergolong netral. Ia cocok disandingkan baik dengan PC desktop atau laptop MSI, brand lain, ataupun komputer rakitan – terutama unit-unit ber-casing hitam. Selain menampilkan pertunjukan warna-warni RGB Per Key di tombol-tombolnya, GK-701 RGB juga memiliki lampu indikator Caps Lock, Num Lock, dan Windows Lock berwarna merah.

GK-701 RGB 12

GK-701 RGB 11

Keyboard gaming ini meyuguhkan layout full-size standar dengan 104 tombol. Tidak ada tombol multimedia khusus untuk mengakses pause/play atau volume, semua fungsi tersebut disajikan melalui kombinasi Fn (ditandai oleh logo naga MSI) dan tombol-tombol F-, serta Insert, Home, Page Up/Down, Delete dan End. Metode serupa juga diimplementasikan buat memilih pola pencahayaan dan profile macro.

GK-701 RGB 23

GK-701 RGB 1

GK-701 RGB tidak dibundel bersama palm rest, namun dua celah di bawah keyboard mengindikasikan dukungannya terhadap aksesori wrist rest tambahan. Saya belum bisa memastikan apakah MSI menjual palm rest secara terpisah (belum saya temukan di situsnya) atau slot tersebut disiapkan agar kompatibel dengan aksesori-aksesori third-party.

GK-701 RGB 7

GK-701 RGB cukup nyaman digunakan tanpa perlu dilengkapi wrist rest. Bagian kaki belakang bisa ditinggikan, lalu lapisan karet di sana memastikan keyboard mencengkeram meja dengan erat ketika jari Anda sedang sibuk menari lincah di atasnya.

GK-701 RGB 8

GK-701 RGB 9

 

Material dan daya tahan

GK-701 RGB mempunyai tubuh dengan struktur plastik, baik pada pelat atas maupun area bawah. Konstruksinya tangguh, lebih dari cukup buat menahan perlakuan kasar para gamer, dan sejauh ini saya belum menemukan bagian-bagian empuk yang mengkhawatirkan. Sisi atasnya memanfaatkan lapisan matte rubbery, dimaksudkan supaya terasa halus di kulit. Kendalanya, hal ini mengharuskan kita untuk selalu membersihkannya karena minyak dari tangan akan meninggalkan bekas dan berpotensi merusak coating.

GK-701 RGB 17

GK-701 RGB 6

Untuk keycap, MSI memanfaatkan bahan plastik ABS, sehingga tekstur halusnya menyerupai bingkai keyboard. Karakteristiknya juga hampir sama. Minyak dari tangan karena pemakaian dalam waktu lama (atau dari makanan) dapat mengikis permukaannya sehingga jadi mengilap. Saya pribadi lebih menyukai bahan PBT (polybutylene terephthalate) karena lebih tahan terhadap minyak dan lebih keras.

GK-701 RGB 18

Switch Cherry MX Speed RGB Silver menjanjikan daya tahan hingga 50 juta kali tekan. Saya belum mengujinya seintensif itu, tapi melihat reputasi Cherry, klaim tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Tombol-tombol di GK-701 RGB terasa kokoh, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda goyah walaupun keyboard saya gunakan seharian penuh selama berminggu-minggu.

 

Detail mengenai switch dan pengalaman penggunaan

Selama sesi uji coba ini, MSI GK-701 RGB saya manfaatkan untuk dua aktivitas: mengetik sehari-hari dan ber-gaming. Seperti Cherry MX Brown dan Red, MX Speed RGB merupakan switch linier, yang artinya tidak memberikan sensasi clicky sewaktu ditekan. Resistensi atau actuation force switch ini serupa MX Brown (45G), namun key travel-nya lebih pendek, yaitu 3,4mm (4mm di MX Brown), lalu jarak ke actuation point juga lebih dekat, di 1,2mm.

GK-701 RGB 24

Efeknya, GK-701 RGB mampu merespons input lebih cepat dari keyboard gaming dengan switch linier lain. Hal ini memberikan keunggulan saat memainkan game-game action kompetitif bertempo cepat, namun tentu GK-701 RGB siap menunjang beragam permainan PC yang membutuhkan banyak hotkey/shortcut seperti MOBA, RPG dan real-time strategy. Selama hampir sebulan, GK-701 RGB setia menemani saya menikmati Titanfall 2, Conan Exiles dan Divinity: Original Sin II.

GK-701 RGB 15

Key travel yang lebih pendek turut memperluas skenario pemakaian GK-701 RGB. Meski memang bukan dirancang untuk bekerja, saya tak menemui masalah saat menggunakannya buat mengetik artikel setiap hari. Dengan sedikit adaptasi, sensasinya bahkan lebih nyaman dan lebih ringkas dibanding keyboard mekanik Cherry MX Red yang saya miliki.

GK-701 RGB 19

 

App companion?

MSI GK-701 RGB dirancang sebagai perangkat plug-and-play, tidak membutuhkan software companion atau driver agar bisa bekerja. Pastikan saja PC Anda berjalan di OS Windows (10/8.1/8/7/Vista/XP), dan GK-701 RGB dapat segera dipakai. Tapi berbeda dari gaming gear MSI semisal mouse Clutch GM70 atau headphone Immerse GH70, aplikasi MSI Gaming Center tidak mendeteksinya.

GK-701 RGB 21

Itu artinya, kustomisasi keyboard harus dilakukan secara manual. Hal ini cukup merepotkan dan menjadi alasan mengapa lembar panduan tidak boleh hilang. Misalnya untuk men-setting warna RGB, Anda harus menggunakan kombinasi tombol Fn dengan PrtScr (merah), Scroll (hijau), dan Pause (biru). Lalu buat merekam macro, Anda harus menekan Fn plus F9, lalu Fn serta F10, dan menunggu lampu indikator menyala.

GK-701 RGB 25

GK-701 RGB 16

Hal serupa diberlakukan buat mengedit warna LED, memilih pola pencahayaan, serta mengaktifkan profile macro tertentu. Prosesnya memang tidak sulit, namun akan jadi jauh lebih menyenangkan seandainya GK-701 RGB mendapatkan dukungan software MSI Gaming Center. Dengan kondisi seperti ini, saya belum merasa termotivasi untuk mengutak-atiknya lebih jauh kecuali menentukan pattern lighting dan menyalakan LED merah di tombol WASD.

GK-701 RGB 14

GK-701 RGB 5

Absennya kompatibilitas ke software Gaming Center juga berdampak pada penyajian RGB Per Key. Saya yakin, kemudahan kustomisasi warna via app tersebut akan lebih menonjolkan fitur ini.

 

Kesimpulan

Dilihat dari sisi hardware, mutu GK-701 RGB sangat memuaskan, baik untuk be-gaming ataupun mengetik. Masukan kecil dari saya: keycap bisa jadi lebih tahan lama jika bagian itu mengusung bahan PBT, tapi tentu saja Anda bisa menggantinya sendiri dengan keycap aftermarket. Bagi saya, GK-701 RGB cocok buat pengguna keyboard mekanik pemula: tidak ada kompromi pada peforma, simpel, lalu penampilannya juga terlihat elok berkat pencahayaan RGB.

GK-701 RGB 4

Pengalaman penggunaan tentu akan lebih sempurna seandainya MSI turut membekalinya dengan dukungan app Gaming Center. Namun ketiadaannya bisa dimaklumi karena produsen terlihat memfokuskan perhatiannya pada tema plug-and-play serta kesederhanaan pemakaian. Dari informasi di internet, app Mystic Light kabarnya bisa dimanfaatkan buat mengutak-utik warna RGB, tapi tautan untuk mengunduhnya  tidak tersedia di laman GK-701 RGB.

MSI belum memberi update mengenai harga GK-701 RGB di Indonesia. Produk ini tampaknya masuk ke segmen premium, dan dari sedikit riset di sejumlah marketplace global, keyboard mekanik tersebut dibanderol di kisaran US$ 130. Prinsip ‘ada harga ada kualitas’ tampaknya kembali berlaku di sini…

GK-701 RGB 3

Logitech Luncurkan Keyboard dan Mouse Gaming Wireless Baru

Produsen peripheral asal Swiss, Logitech, kembali hadir dengan keyboard dan mouse gaming baru yang sangat menarik. Keduanya sama-sama lupa terhadap eksistensi kabel, dan sebagai gantinya, mengandalkan teknologi transmisi sinyal Lightspeed yang diklaim amat responsif.

Logitech G613 Wireless Mechanical Gaming Keyboard

Jangan kaget melihat namanya, wireless dan mekanik sangat mungkin dikemas dalam satu paket idaman. Dua atribut ini saja sebenarnya sudah mampu menjadikan G613 sebagai keyboard gaming andalan banyak orang – apalagi yang kerjanya setiap hari banyak mengetik dan bermain game seperti saya.

Tidak mengejutkan dari Logitech, switch mekanik yang digunakan adalah switch Romer-G buatan mereka sendiri, yang diklaim bisa tahan sampai 70 juta kali klik. Desain G613 tergolong simpel dan tidak muluk-muluk, dengan sejumlah tombol multimedia di ujung kanan atas, serta enam tombol makro yang dapat diprogram sesuai kebutuhan di sisi paling kiri.

Logitech G613 Wireless Mechanical Keyboard

Satu sentuhan ekstra yang membuatnya makin menarik adalah palm rest. G613 mengandalkan sepasang baterai AA sebagai suplai dayanya, yang diperkirakan dapat bertahan hingga 18 bulan – sebuah indikator LED akan menyala ketika daya baterainya mulai menipis dan mencapai 15 persen.

Logitech memasarkan G613 seharga $150. Cukup mahal memang, akan tetapi wireless dan mekanik merupakan suatu kombinasi yang amat menarik untuk sebuah keyboard, dan ini juga berlaku bagi kalangan non-gamer. Di samping itu, teknologi Lightspeed yang digunakan memungkinkan G613 untuk tersambung ke perangkat lain via Bluetooth.

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Sama seperti keyboard di atas, mouse ini juga mengadopsi gaya desain yang terbilang minimalis. Bentuknya tidak bisa dibilang ergonomis, tapi juga tidak tergolong ambidextrous mengingat ada lekukan menjorok ke dalam pada sisi kirinya, yang menjadi rumah untuk sepasang tombol makro.

Namun yang ingin ditekankan oleh Logitech lewat G603 – di samping teknologi Lightspeed tentunya – adalah penggunaan sensor optik baru bernama HERO, singkatan dari High Effieciency Rated Optical. Sensor yang dikembangkan oleh Logitech sendiri ini menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya.

Logitech G613 + G603

Utamanya, pengguna dapat mengatur sensitivitas mouse sampai 12.000 DPI. Di saat yang sama, sepasang baterai AA bisa menyuplai daya sampai 500 jam non-stop. Tidak kalah menarik menurut saya adalah opsi untuk menggunakan satu baterai saja apabila pengguna merasa mouse terlampau berat.

G603 saat ini sudah dipasarkan seharga $70. Bersamaan dengan itu, Logitech juga mengumumkan aksesori pelengkap lain bernama G840 Extra-Large Mouse Pad, yang pada dasarnya merupakan sebuah mouse pad berukuran masif untuk mouse sekaligus keyboard seharga $50.

Sumber: Logitech.

Keyboard Gaming Apex M750 Dipersenjatai Switch Mekanik Terbaru SteelSeries dan Integrasi Discord

Begitu andalnya switch-switch kreasi Cherry, Anda bisa menemukannya di banyak model keyboard mekanik, termasuk SteelSeries. Namun banyak orang tidak menyadari, SteelSeries sebetulnya juga telah cukup lama mengembangkan switch mereka sendiri. Contohnya, di produk papan ketik Apex M800, perusahaan gaming gear asal Denmark itu memanfaatkan QX1.

Pengembangan switch oleh SteelSeries tidak berhenti di sana. Minggu ini, SteelSeries memperkenalkan Apex M750, keyboard gaming bersenjata switch mekanik terbaru mereka, QX2. Melengkapi fungsi dan fitur yang biasa Anda temui di produk SteelSeries, Apex M750 turut dibekali integrasi Discord – aplikasi VoIP populer di kalangan gamer dengan 45 juta pengguna.

SteelSeries Apex M750 1

SteelSeries Apex M750 merupakan keyboard dengan layout full-size. Komponen-komponen penting di dalam diamankan oleh frame aluminium kelas pesawat terbang (series 5000), didesain ramping (dimensinya 153,5x454x46,7-milimeter) dan mempunyai bobot hanya 1-kilogram. Apex M750 tersambung ke PC melalui kabel USB sepanjang 2m, dihias oleh sistem pencahayaan RGB per-key sehingga tiap tombol mampu menyajikan warna berbeda secara mandiri.

SteelSeries Apex M750 2

Selain mempersilakan kita memilih warna dan pola pencahayaan (tersedia efek bergelombang hingga ‘bernapas’), Apex M750 juga ditunjang PrismSync. Fitur ini memungkinkan sinkonisasi warna antara keyboard dengan gaming gear SteelSeries ber-RGB lainnya (mouse Rival 700, Rival 500, Rival 300; headset Arctis 5, Siberia 650, Siberia 350; mouse mat QcK Prism).

SteelSeries Apex M750 3

Aspek yang paling SteelSeries banggakan di Apex M750 tentu saja adalah penggunaan switch QX2 sebagai jantungnya. QX2 adalah switch mekanik linier (tak ada efek clicky) yang memilikikarakteristik menyerupai Cerry MX RGB, dengan casing bening agar warna-warni LED tidak terhalang serta stem Duracon, menyajikan resistensi 45cN dan titik actuation 2-milimeter. Produsen menjanjikan waktu respons super-cepat dan menjamin tombol-tombol di sana tetap bekerja hingga 50 juta kali tekan.

SteelSeries Apex M750 4

Fitur menarik lainnya ialah integrasi Discord. Notifikasi seperti pesan masuk, status mute, serta siapa yang sedang berbicara dari app tersebut dapat dimunculkan di keyboard secara real-time; ditunjukkan lewat LED.

Apex M750 juga didukung CloudSync untuk menerapkan setting personal Anda di manapun berada serta GameSense, yaitu fitur notifikasi via LED (buat menunjukkan tingkat health atau waktu cooldown) saat bermain CS:GO, Dota 2, Utopia, hingga Gigantic. Seluruh proses kustomisasi dapat dilakukan melalui software SteelSeries Engine.

Keyboard gaming mekanik Apex M750 saat ini sudah bisa dipesan di situs SteelSeries, ditawarkan di harga US$ 150.

Sumber: SteelSeries.

Diskusi Mengenai Cara Tepat Memilih Gaming Gear Bersama Corsair, Nixia dan Inigame

Dalam beberapa tahun ke belakang, ranah penyediaan gaming gear tumbuh sangat pesat. Selain nama-nama terkenal di industri, banyak perusahaan hardware memutuskan untuk ikut berpartisipasi. Salah satu faktor pendorongnya adalah naik daunnya eSport. Dan saat ini, permintaan terhadap periferal yang andal, akurat, serta nyaman sangat tinggi.

Tentu bukan hanya gamer profesional saja yang membutuhkan gaming gear. Gamer di semua platform berhak mendapatkan aksesori berkualitas, dan prangkat-perangkat itu akan sangat membantu saat mereka menikmati permainan multiplayer. Tak cuma memberikan superioritas, aksesori seperti headset gaming juga sangat membantu proses komunikasi. Hal inilah yang mendorong DailySocial mengadakan bincang-bincang bersama para pakar buat membahas gaming gear lebih jauh.

DSGarage Corsair 7

Di acara DSGarage pertama, DailySocial mengundang Bambang Tirtawijaya dari Corsair Indonesia, Monica ‘Nixia’ Carolina dari tim NXA Ladies, dan Alvin Joseph Muliaba dari Inigame untuk berdiskusi mengenai ‘cara tepat memilih gaming gear buat permainan online.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.44.52 PM

 

Diskusi dimulai oleh penjelasan Alvin mengenai apa yang dimaksud dengan gaming gear. Perbedaan dasar antara aksesori gaming dan varian multimedia biasa adalah, device dari awal dirancang buat menunjang kegiatan gaming – meliputi komposisi hardware di dalam, fitur, penampilan tubuh, hingga proses riset dan pengembangan yang dilakukan produsen.

DSGarage Corsair 4

Semua hal tersebut repot-repot dilakukan untuk memberikan pemain keunggulan dari lawan – baik komputer ataupun sesama gamer. Melihat dari fungsi dasarnya, mouse gaming jauh lebih presisi dibanding mouse standar, headphone mampu menyajikan detail dan nyaman dikenakan di waktu lama, lalu keyboard gaming ber-switch mekanik tak hanya responsif, tapi juga lebih tahan terhadap perlakuan agresif para gamer.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.31.30 PM

 

Untuk menentukan periferal yang tepat, kita tinggal menanyakan pada diri sendiri: game seperti apa yang kita sukai? Dari sana, proses penentuannya jadi lebih mudah, apalagi para produsen hardware sudah menyiapkan banyak pilihan.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.42.47 PM

Perlu diketahui bahwa karakteristik device tiap device berbeda-beda. Misalnya untuk MOBA, mouse gaming biasanya dilengkapi fitur macro dan banyak tombol; sedangkan buat shooter, keakuratan sensor dan respons dari tombol dan scroll wheel sangatlah krusial. Kemudian, gamer FPS juga akan memperoleh keuntungan dari penggunaan keyboard dengan switch mekanik yang ringan ber-profile linear – misalnya MX Red, MX Speed dan MX Brown.

DSGarage Corsair 3

Kita mungkin juga sering mendengar istilah ‘ada harga ada kualitas’. Hal ini memang tidak bisa dibantahkan, tapi tak berarti hanya produk-produk mahal saja yang patut dibeli. Menurut para narasumber, takaran utama saat membeli aksesori gaming adalah modal Anda sendiri. Tiap brand punya produk terbaik di masing-masing tingkatan harga, dan untuk menemukan varian yang tepat, beberapa hal bisa Anda lakukan:

  • Membaca review dari media besar dan juga ulasan pengguna.
  • Berpartisipasi dalam diskusi di forum, dan meminta saran dari mereka yang lebih berpengalaman.
  • Lebih sederhana lagi: tanya pendapat teman Anda.
  • Setelah semua hal itu dilakukan, Anda tetap dianjurkan untuk datang ke toko dan mencoba produk-produk tersebut secara langsung. Alasannya, karakteristik pemakaian tiap orang berbeda-beda.

Misalnya pada mouse, gaya grip user tidak sama. Ada yang menggunakan gaya palm (hampir semua bagian telapak tangan memegang mouse), claw (seperti postur mencakar) dan tip (cuma ujung jari yang menyentuh mouse). Lalu buat headphone, umumnya gamer menyukai tipe over-ear. Tapi pikirkan juga faktor-faktor ini: bagaimana dengan sistem sirkulasi udaranya? Apakah lapisan padding-nya membuat suhu telinga jadi cepat naik? Lalu, nyamankah jika dipakai bersama kacamata?

DSGarage Corsair 6

Tiap periferal juga mempunyai hubungan tidak langsung. Contoh kecilnya: keyboard tenkeyless memberikan ruang gerak mouse lebih luas, artinya Anda bisa memilih mouse mat berdimensi lebar.

DSGarage Corsair 8

Pada narasumber, saya juga sempat bertanya apakah tingkat DPI tinggi membuat mouse jadi lebih baik? Angka DPI tinggi tentu saja tidaklah buruk, namun agar bekerja optimal, mouse membutuhkan sistem sensor yang tak kalah canggih – misalnya memastikan ia bisa membaca titik satu per delapan pixel. Masalahnya, mayoritas mouse gaming (terutama tipe laser) masih memanfaatkan tipe sensor yang terbilang lawas. Jika teknologi sensor dan ukuran DPI timpang, kinerja perangkat malah jadi buruk.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.33.43 PM

 

Angka besar untuk menunjukkan kecanggihan tak cuma digunakan di gaming gear. Hal serupa umumnya kita temui pada ukuran megapixel kamera ponsel atau DSLR. Mendekati penghujung acara diskusi, para narasumber menekankan agar kita sebaiknya lebih bijak dan jangan mudah tergoda dengan jumlah angka besar atau istilah-istilah marketing lain.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.31.00 PM

Contoh: sebutan switch ‘semi-mechanical‘ di keyboard garapan merek terkenal. Alvin menjelaskan, buat sekarang hanya ada dua tipe keyboard: dengan membran silikon dan switch mekanik di dalam. Meski keyboard memberikan resistensi atau sensasi clicky ala switch mekanik, jika perangkat masih memanfaatkan membran, maka ia tetaplah keyboard membran.

Screen Shot 2017-06-05 at 12.41.44 PM

Terima kasih pada tim Corsair Indonesia, Nixia dan Alvin Joseph Muliaba dari Inigame.

Corsair Luncurkan K68, Keyboard Mekanik Anti-Tumpahan Air

Betapa pun Anda menggunakan gaming gear kesayangan secara hati-hati, pemakaian secara intensif cepat atau lambat akan mengurangi efektivitasnya. Dan akui saja, di beberapa momen seru, kita sering kali terbawa suana, dan melakukan hal-hal yang berpotensi merusak periferal. Peluang rusak jadi bertambah tinggi jika Anda gemar minum atau makan saat bermain game.

Hal itulah yang boleh jadi mendorong tim Corsair meramu gaming gear baru mereka. Di Computex 2017, perusahaan hardware dari Fremont itu memperkenalkan keyboard gaming mekanik K68. Berbeda dari produk sejenis, K68 disiapkan sebagai papan ketik anti-tumpahan air. Segel pengaman di sana menjaganya agar tetap bekerja meskipun Anda tak sengaja menumpahkan kopi atau minuman soda di atasnya.

Corsair K68 4

Corsair K68 adalah keyboard ber-layout full-size dengan bentuk tubuh dan desain yang hampir identik seperti K63. Ia turut dilengkapi tombol multimedia dan volume dedicated buat menyederhanakan pengaturan, switch tombol Windows dan LED, serta juga dibekali keycap serupa saudara kecilnya itu (termasuk tombol spasi bertekstur ala pelat stainless steel). Di K68, tombol stop/previous/play/pause/next dipindahkan ke sebelah kanan.

Corsair K68 1

Keyboard ini juga hanya memiliki lampu LED berwarna merah. Dipadu tubuh hitamnya, K68 terlihat selaras dengan tema gaming. Tak seperti K63, sepertinya paket penjualan Corsair K68 sudah dibundel bersama wrist rest berpermukaan karet.

Corsair K68 3

Sang produsen kembali memanfaatkan jenis switch mekanik Cherry MX Red. Profile-nya linear serta ringan, dan ia tidak se-berisik switch blue saat digunakan. Melihat setup ini, K68 memang dikhususkan untuk menunjang kegiatan gaming, dirancang agar merespons input di kecepatan tinggi, dan memastikan jari-jari pengguna tidak cepat lelah saat memakainya di waktu lama.

Corsair K68 2

Rahasia dari kemampuan anti-tumpahan air di Corsair K68 adalah selubung karet yang melindungi rumah switch mekanik. Papan ketik ini memperoleh sertifikasi IP32, artinya sanggup menahan penetrasi dari partikel berukuran 2,5-milimeter serta tetesan air yang jatuh dari atas. Partikel sebesar 2,5mm sendiri belum masuk ke kategori debu, lebih tepat disebut remahan. Tentu saja K68 tidak betul-betul kedap air, hanya spill-resistant, dan tetap akan rusak jika terekspos ke cairan dalam volume besar.

Bersamaan dengan pengumuman ini, Corsair juga bermaksud untuk mulai memasarkan K68. Keyboard mekanik tersebut dibanderol di harga US$ 100, berada di tengah-tengah Corsair K63 dan K70.

Sumber: Corsair.

[Review] Keyboard Gaming Mekanik Corsair K63, Tenkeyless Garang yang ‘Lincah’

Keyboard mekanik belakangan memperoleh sorotan karena semakin banyak orang sadar bahwa switch individu di tiap tombol mendongkrak pengalaman penggunaan. Hampir tak ada yang bisa menyamai rasa puas saat kita menekannya. Tiap keyboard mekanik punya spesialisasi berbeda, tapi jika Anda mencari periferal ringkas pendukung gaming, Corsair punya solusinya.

Diperkenalkan di bulan Maret 2017 kemarin, Corsair K63 adalah keyboard mekanik yang diramu buat para gamer nomaden tanpa sedikit pun mengorbankan kualitas dan kinerja. Ia sangat cocok menemani para atlet eSport dalam kejuaraan. Saya sendiri bukanlah gamer pro, namun dari pengalaman menggunakan K63 selama dua minggu untuk ber-gaming intensif, saya merasakan langsung bagaimana keyboard ini memberikan keunggulan bagi user.

Corsair K63

Selain kinerja, keistimewaan K63 terletak pada aspek kesederhanaan dan kemudahan akses. Fungsi kendali multimedia dan volume dapat Anda atur langsung lewat rangkaian tombol dedicated di sana tanpa menginterupsi game. Tombol Windows mengganggu? Nonaktifkan saja. Sentuhan-sentuhan kecil ini ditambah harganya yang masuk akal membuat saya tidak kesulitan buat merekomendasikan K63. Simak ulasan lengkapnya.

Body & design

Simpel ialah satu kata yang saya gunakan buat mendeskripsikan desain Corsair K63. Penampilannya tidak mewah. Tapi siapa butuh rancangan ‘berlebihan’ jika tak banyak memberikan manfaat bukan? Kabar baik, segala hal di K63 sesuai fungsinya. Dan dengan begini, konsumen tidak perlu membayar hal-hal yang tidak dibutuhkan.

Corsair K63 23

Corsair K63 17

K63 mempunyai rancangan tubuh balok dengan dimensi 365x171x41-milimeter. Buat sebuah keyboard ber-layout tenkeyless – tanpa rangkaian tombol numpad – ia bukanlah produk paling ringan di kelasnya, berbobot 1,12-kilogram. Corsair memanfaatkan material plastik baik pada case maupun pelat atas, namun strukturnya terasa sangat kokoh. Lalu permukaan bertekstur matte kasar memastikan tubuhnya lebih tahan terhadap benturan.

Corsair K63 10

Corsair K63 11

Berkat tubuh K63 yang tidak terlalu panjang, ruang gerak mouse jadi lebih lapang. Dampak lainnya ialah posisi tangan jadi tidak terlalu berjauhan sewaktu bermain game action atau shooter – umumnya pemain menggunakan keybinding WASD buat kendali gerakan. Dengan menarik sepasang stand dari celahnya, keyboard akan berdiri setinggi 3,8-sentimeter.

Corsair K63 16

Saya pribadi mengacungkan jempol pada keputusan Corsair membubuhkan tombol pengaturan multimedia, volume, serta tombol untuk menyala-matikan LED dan fungsi tombol Windows. Semuanya tersuguh sederhana, jauh lebih mudah ketimbang harus menekan FN lebih dulu buat mengakses fungsi-fungsi tersebut. Dampaknya negatifnya, ukuran keyboard jadi sedikit lebih lebar.

Corsair K63 21

Corsair K63 19

K63 tersambung ke komputer via kabel USB anti-kusut sepanjang dua meter. Kabel tersebut tidak dilindungi bahan kain braided, namun dari pengamatan saya, materialnya cukup kuat tapi tetap dapat bergerak lentur.

Corsair K63 9

Dari sisi pewarnaan, Corsair K63 mengangkat tema terpopuler di ranah gaming: dominasi warna hitam dipadu bumbu merah, memberikannya kesan agresif. Kemudian sang produsen membubuhkan logo mereka tepat di zona tengah-atas – tampak kontras di latar belakang hitam, tapi tidak berlebihan. Melalui arahan ini, papan ketik tetap serasi terlepas dari apapun brand PC Anda; MSI Gaming, Asus Republic of Gamers, Acer Predator, termasuk rig custom yang Anda bangun sendiri.

Lighting

Walaupun konsepnya sederhana, tidak berarti Corsair melupakan aspek penampilan. K63 tetap tidak kesulitan mencuri perhatian lewat ‘pertunjukan’ lighting LED. Papan ketik memang cuma dibekali lampu berwarna merah, namun performa pijarnya sangat memuaskan. Via software Corsair Utility Engine, Anda bisa memilih pola, menentukan tingkat kecerahan, bahkan menciptakan efek LED sendiri dengan mencampur beberapa preset yang ada.

Corsair K63 4

Di awal pertemuan saya dengan K63, mengutak-atik hal ini sangat menyenangkan sekaligus menghabiskan waktu. Saya sangat menyukai efek type lighting key (backlight menyala ketika keycap ditekan, lalu pelan-pelan memudar), namun saat tidak dipakai, LED tak aktif. Solusinya yang saya ambil adalah memilih opsi warna statis dengan opacity rendah, lalu menambah efek type lighting. Dan ini hanyalah satu dari banyak kombinasi yang saya pernah gunakan.

Corsair K63 2

Corsair K63 3

Menariknya lagi, pelat merah di bawah keycap berfungsi lebih dari sekedar ‘bumbu’ pewarna. Bagian tersebut akan mempertegas sekaligus menyebar cahaya merah backlight, memberikan efek gradasi ke area tuts yang tidak menyala. Sangat apik.

Corsair K63 24

Keys & layout

Corsair K63 menyuguhkan enam baris tuts, dengan total 87 keycap – tanpa menghitung tombol media. Tuts diletakkan dalam posisi berjenjang mirip tangga sehingga baris teratas tetap mudah diraih. Anda dapat menambahkan wrist rest agar lebih nyaman (disediakan Corsair secara terpisah, tersambung ke keyboard lewat dua celah di bagian bawah-depan), namun aksesori tersebut tidaklah wajib karena tanpanya, K65 tetap enak dipakai.

Corsair K63 7

Keycap standar Corsair K63 mempunyai sisi atas sedikit melengkung, mempermudah kita mengetahui apakah telah menempatkan jari secara tepat. Permukaan atas tombol angka, huruf dan function memiliki luas 1,27×1,35-sentimeter. Jarak antar-keycap-nya ideal, yaitu sekitar 6,5mm – cukup lapang buat meminimalisir salah ketik, namun cukup dekat sehingga jari tak bergerak terlalu jauh.

Corsair K63 8

Keycap tersebut terbuat dari plastik dengan coating hitam bertekstur doff lembut, bisa mudah dilepas dan diganti varian aftermarket. Meski demikian, saya berasumsi bahwa tuts standar itu merupakan tipe yang paling optimal buat menghidangkan backlight. Warna merahnya terlihat rata, menerangi angka, simbol dan huruf secara maksimal. Ukuran font juga tebal dan gampang terbaca.

Corsair K63 14

Spasi ialah satu-satunya tombol dengan tekstur berbeda. Polanya lebih menonjol, dan jika dilihat lebih dekat, menyerupai motif pelat stainless steel. Hal ini dimaksudkan agar Anda mudah mengindetifikasi tombol tanpa perlu melirik keyboard.

Switch

Kata lincah yang saya gunakan di judul mengacu pada aspek portabilitas serta rendahnya resistensi dari switch. Corsair memanfaatkan jenis switch MX Red dari Cherry karena dipercaya memberikan beban paling ringan pada jari dan memastikan user unggul dalam sesi-sesi kompetitif. MX Red mempunyai actuation force sebesar 45cN – paling ringan di antara switch Cherry – dengan jarak tempuh maksimal 4mm dan profile linear.

Corsair K63 22

Seorang teman sekaligus pakar keyboard mekanik pernah bilang pada saya bahwa keyboard linear tidak cocok buat mengetik, namun menariknya, Corsair K63 tetap andal saat dipakai buat bekerja. Karena ringan, jari jadi tidak cepat lelah. Kualitasnya switch Cherry sendiri tak perlu dipertanyakan, resistensi tiap-tiap tombol di sana tersaji sangat konsisten.

Corsair K63 6

Corsair K63 24

Using experience

Tentu saja, seluruh performa Corsair K63 akan bersinar ketika Anda menggunakannya untuk menikmati video game. Sebagai penggemar permainan shooter dan action bertempo cepat, K63 terbukti menjadi senjata ampuh buat mengungguli lawan. Jarang sekali saya salah menekan, dan sejauh ini, keyboard belum pernah mengecewakan. Semua input pada tombol teregistrasi secara presisi.

Corsair K63 13

Lalu apakah K63 cocok buat menangani semua jenis permainan? Saya sendiri bukanlah gamer MOBA, dan belum bisa memberi banyak komentar soal pentingnya kehadiran tombol macro. K63 tidak mempunyai tombol macro, dan umumnya orang yang mencari papan ketik tenkeyless lebih mengutamakan faktor mobilitas ketimbang kelengkapan input.

Corsair K63 12

Walaupun begitu, saya berani bilang bahwa Corsair K63 sangat optimal digunakan buat bermain Titanfall 2, Ghost Recon Wildlands, Mass Effect Andromeda, sampai Fallout 4. Pengalaman gaming terhidang sangat baik tanpa mengharuskan saya mengonfigurasi fungsi tombol. Khususnya di Titanfall 2, saya sedikit harus beradaptasi karena cukup lama memakai keyboard chiclet di laptop. Efeknya, menekan tombol Alt kiri membuat jempol lebih masuk ke sisi dalam telapak tangan saat jari lainnya berada di W, A, D dan Shift.

Corsair K63 25

Bahkan tanpa wrist rest, jari saya tetap mudah meraih tombol angka. Biasanya, saya menaikkan posisi keyboard dengan menarik stand sewaktu mengetik dan menurunkannya saat ber-gaming agar pergelangan tangan tidak terlalu menekuk.

Corsair K63 27

Meski tombol macro tidak ada, Corsair Utility Engine memperkenankan Anda memprogram ulang tiap tombol di sana – misalnya menambahkan fungsi tertentu saat dipadukan bersama klik mouse atau scroll wheel.

Corsair K63 26

Masukan buat para pemilik K63 adalah jangan lupa untuk membersihkan keycap sehabis bekerja atau bermain dengan kain katun atau lap microfiber lembap. Minyak dari tangan Anda berpotensi menggerus permukaan doff tombol, membuatnya jadi mengilat. Alkohol isopropyl dapat digunakan buat membantu membersihkan, tapi dalam dosis yang kecil – jangan langsung dituang karena bisa merusak warna keycap.

Corsair K63 1

Verdict

Satu hal perlu digarisbawahi: Corsair K63 bukanlah produk ideal bagi Anda yang mencari keyboard berpenampilan mewah. Faktanya, ia boleh dibilang merupakan produk papan ketik mekanik kelas entry-level kreasi perusahaan komponen PC asal Amerika Serikat itu. Tetapi dengan fokus mengedepankan aspek-aspek krusial bagi gaming, Corsair dapat menekan harga K63 serendah mungkin.

K63 adalah kandidat kuat keyboard mekanik gaming tenkeyless terbaik. Resistensi switch Cherry MX Red-nya ringan, penampilannya padat, desainnya ringkas, tersedia tombol media, backlight-nya terang, dan build quality-nya tidak mengecewakan. Walaupun bukan atlet esport, saya tidak segan-segan menyarankan K63 ke sesama pecinta shooter dan action kompetitif, kecuali jika bagi mereka LED satu warna belum cukup memuaskan.

Sudah tersedia di Indonesia, Corsair K63 bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 1,1 juta.

Corsair Punya Keyboard Gaming Mekanik Baru Untuk Para Gamer Pro Nomaden

Saat ini portabilitas menjadi pilar penting dalam perancangan perangkat gaming serta aksesori pendukungnya. Laptop bertambah tipis, PC desktop semakin ringkas dan mudah dibawa, begitu pula gaming gear yang kini jadi lebih padat tanpa kehilangan performanya. Hal tersebut dipicu oleh meningkatnya tuntutan di satu segmen besar industri gaming: eSport.

Tak lama setelah Logitech mengenalkan keyboard G Pro, sang rival Corsair segera mengumumkan perangkat baru untuk menyainginya, sebuah papan ketik gaming dengan switch mekanik bernama K63. Dua hal jadi perhatian Corsair sewaktu meramunya: sang produsen memastikan agar periferal ini mampu menyajikan akurasi tinggi, kemudian mengemas segala kecanggihannya dalam tubuh yang padat.

Corsair K63 3

Corsair K63 merupakan papan ketik dengan rancangan tenkeyless. Ketiadaan numpad membuatnya lebih pendek dan lebih mudah disimpan dalam tas. K63 memiliki tubuh berdimensi 365x171x41-milimeter serta bobot 1,12-kilogram, dan karena lebih pendek dibanding keyboard biasa, K63 memberikan Anda ruang gerak mouse yang lebih luas – sangat cocok digunakan para gamer pro saat mengikuti kejuaraan.

Corsair K63 2

Akses ke fungsi multimedia juga menjadi hal yang tidak dilupakan Corsair. Dengan kehadiran tombol-tombol di atas, And bisa menyesuaikan volume, menonaktifkan suara, hingga menavigasi lagu secara on-the-fly tanpa mengganggu permainan. Keyboard ini tersambung ke PC lewat kabel USB berbahan karet ‘bebas kusut’, tapi Corsair belum bilang berapa panjangnya.

Corsair K63 4

Selanjutnya, Corsair juga mengetahui kehadiran tombol Windows di area kiri dan kanan spasi seringkali menginterupsi – bahkan berpotensi membuat Anda kalah dalam pertandingan penting. Sebagai solusi, produsen menyediakan tombol Windows Key Lock untuk mematikan fungsinya.

Tak seperti Logitech G Pro, Corsair K63 cuma dibekali backlight LED berwarna merah. Meski begitu, Anda tetap bisa memprogram ulang seluruh tombolnya dengan memanfaatkan software Corsair Utility Engine, termasuk mengatur macro serta mengonfigurasi pola pencahayaan.

Corsair K63 1

Jantung dari kapabilitas Corsair K63 terletak pada switch Cherry MX Red yang ringan (dengan resistensi rendah di 45cN) dan sangat fleksibel dalam menangani berbagai genre game. Corsair juga memastikan seluruh tombolnya anti-ghosting 100 persen, sehingga tetap bisa membaca input ketika tombol-tombolnya ditekan secara bersamaan. Berkat sambungan berupa kabel, papan ketik ini dapat meminimalisir lag, menyuguhkan report rate 1ms.

Corsair K63 kabarnya sudah mulai dipasarkan, dijual di harga yang cukup terjangkau: hanya US$ 80.

Sumber: Corsair.