Lenovo Luncurkan Keyboard Wireless dengan Joystick Kecil Khas Seri Laptop ThinkPad

Tidak semua orang paham atau suka dengan bulatan merah kecil di tengah-tengah keyboard milik seri laptop Lenovo ThinkPad. Maklum, bulatan kecil bernama resmi TrackPoint itu berbeda dari joystick pada umumnya. Padahal, ia sudah eksis sejak branding ThinkPad masih berada di bawah naungan IBM.

Kalau ditanya apa keuntungannya dibanding trackpad/touchpad biasa atau mouse, setidaknya ada dua jawaban gamblang yang bisa saya berikan: 1) TrackPoint hemat tempat, dan 2) TrackPoint bisa mengeliminasi gerakan tangan yang tidak diperlukan, sebab posisinya memang sengaja ditempatkan di dekat posisi default jari telunjuk di atas keyboard (tombol “F” dan “J”).

Terlepas dari itu, TrackPoint sekarang bukan lagi fitur eksklusif milik laptop ThinkPad. Lenovo baru saja meluncurkan ThinkPad TrackPoint Keyboard II yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna perangkat desktop. Dibandingkan seri sebelumnya, versi keduanya ini sudah mengadopsi teknologi wireless.

Lenovo ThinkPad TrackPoint Keyboard II

Baik via Bluetooth 5.0 atau dongle USB, keyboard dapat disambungkan ke dua perangkat sekaligus. Lenovo bahkan melengkapinya dengan tuas khusus untuk berganti antara mode Windows atau Android, memberikan fleksibilitas ekstra kepada para konsumennya.

Keunggulan utamanya tentu saja adalah TrackPoint itu tadi. Layout keyboard-nya diadaptasikan dari ThinkPad X1, dan di bagian bawah ada tiga tombol mouse yang bisa digunakan.

Dalam sekali pengisian via USB-C, baterainya diklaim bisa tahan sampai sekitar 2 bulan pemakaian. Di Amerika, ThinkPad TrackPoint Keyboard II saat ini telah dipasarkan seharga $100.

Untuk siapa keyboard ini? Untuk yang menyukai TrackPoint sebagai metode input tentu saja, tapi saya juga melihat kegunaannya bagi mereka yang meja kerjanya cukup sempit, entah karena terlalu banyak barang atau memang mejanya kelewat kecil. Menggunakan TrackPoint jelas butuh waktu untuk beradaptasi, sama seperti metode input non-konvensional lainnya.

Sumber: Windows Central.

Logitech Luncurkan Mouse dan Keyboard Wireless Baru, MX Master 3 dan MX Keys

Seri mouse Logitech MX Master kerap menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa tahun terakhir berkat kenyamanan yang ditawarkannya, mulai dari desainnya yang ergonomis, sampai sepasang scroll wheel (vertikal dan horizontal) yang begitu inovatif.

Versi keduanya, MX Master 2S menghadirkan inovasi dalam wujud scroll wheel adaptif yang dapat menyesuaikan karakteristiknya (klik-per-klik atau bergulir tanpa henti) dengan gerakan jari pengguna. Dua tahun berselang, Logitech kembali menyempurnakannya lagi lewat MX Master 3.

Logitech MX Master 3

Pada versi terbarunya ini, Logitech telah mengganti sistem mekanis yang menyokong scroll wheel-nya menjadi sistem elektromagnetis. Sifat adaptifnya tidak berubah, akan tetapi sistem baru ini diklaim menawarkan tingkat presisi 87% lebih tinggi dalam mode klik-per-klik, serta lonjakan kecepatan sebesar 90% dalam mode bergulir tanpa henti.

Fisik scroll wheel-nya juga sedikit berubah, kini tak ada lagi lapisan karet pada wujud stainless steel-nya. Scroll wheel horizontalnya juga lebih lebar dari sebelumnya, dan sepasang tombol yang sebelum ini berada di belakangnya kini telah dipindah ke bawahnya demi mempermudah akses.

Selebihnya tidak ada yang berubah, mulai dari sensor 4.000 DPI yang bisa aktif meski berada di atas permukaan kaca, kombo konektivitas Bluetooth dan USB receiver, dukungan teknologi Logitech Flow, sampai daya tahan baterai hingga 70 hari. Kabar baiknya, charging-nya kini tak lagi mengandalkan sambungan micro USB, melainkan sudah USB-C.

Logitech MX Keys

Di samping MX Master 3, Logitech turut memperkenalkan MX Keys sebagai pendamping opsionalnya. Perangkat ini sejatinya merupakan keyboard yang sama seperti Logitech Craft, tapi yang tidak dilengkapi kenop customizable di ujung kiri atasnya.

Di luar itu, MX Keys sama persis seperti Logitech Craft. Absennya switch mekanis bisa dibayar dengan rancangan tombol yang cekung, dan sistem backlight-nya tetap cerdas seperti milik Craft; bisa menyala sendiri ketika pengguna mulai memakainya, dan tingkat kecerahannya dapat menyesuaikan secara otomatis dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Baik Logitech MX Master 3 maupun Logitech MX Keys akan dipasarkan mulai bulan ini juga, masing-masing seharga $100. Untuk keyboard-nya, tersedia pula aksesori berupa palm rest yang detachable, yang dapat ditebus secara terpisah seharga $20.


Sumber: Logitech dan The Verge.

Logitech G915 dan G815 Usung Switch Mekanis Berukuran 2x Lebih Tipis dari Biasanya

Logitech punya sepasang keyboard mekanis baru untuk para gamer: Logitech G915 dan G815. Keduanya merupakan keyboard pertama Logitech yang mengusung switch baru bertipe low profile, dengan dimensi jauh lebih tipis daripada switch mekanis pada umumnya.

Logitech bilang bahwa tebal switch low profile ini hanya separuh switch mekanis standar. Karena tipis, masing-masing tuts-nya juga bisa ikut dibuat tipis, dan tebal keseluruhan perangkatnya pun tercatat hanya 22 mm. Bukan sebatas memberikan kenyamanan ekstra, kombinasi ini juga berdampak pada performa; dengan klaim 25 persen aktuasi yang lebih cepat, mengingat kita tak perlu menekan tombol sedalam biasanya.

Switch dengan kode GL ini tersedia dalam tiga varian: GL Clicky, GL Tactile, dan GL Linear. Masing-masing memiliki karakteristik yang serupa dengan trio switch Cherry MX yang paling umum: GL Clicky mirip Cherry MX Blue, GL Tactile mirip Cherry MX Brown, dan GL Linear mirip Cherry MX Red.

Logitech G915

Baik G915 maupun G815 sama-sama mengadopsi layout full-size, dengan tambahan sederet tombol makro di kiri dan tombol preset profil di atas, serta tombol multimedia dan kenop volume di ujung kanan atas. Semuanya tentu sudah dibekali RGB backlight, dan nyala warna-warninya ini dapat disinkronisasikan dengan jalannya game atau film yang sedang diputar.

Kedua keyboard ini sama-sama mengemas sasis aluminium. Yang membedakan di antara keduanya hanyalah soal konektivitas: G915 itu wireless, sedangkan G815 bukan. Wireless dalam kamus Logitech dikenal dengan istilah Lightspeed, yang pada dasarnya mengandalkan dongle yang menyambung ke komputer demi menyajikan koneksi wireless yang amat stabil dan rendah latency.

Logitech G815 / Logitech
Logitech G815 / Logitech

Soal baterai, G915 juga amat efisien. Dalam satu kali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 12 hari, atau bahkan sampai 135 hari apabila semua backlight-nya dimatikan. Proses charging-nya juga tergolong singkat, cuma 3 jam dari kosong hingga penuh, dan tentu saja perangkat tetap bisa digunakan selagi tersambung ke PC via kabel.

Logitech G915 saat ini telah dipasarkan seharga $250. Kalau konektivitas wireless bukan prioritas dan Anda ingin berhemat, Logitech G815 yang dihargai $200 bisa menjadi alternatif.

Sumber: Logitech.

Keyboard Wireless Terbaru Logitech Diciptakan Khusus untuk Smart TV

Yang namanya smart TV jelas jauh lebih kapabel ketimbang televisi biasa. Namun coba Anda perhatikan remote control-nya: hampir semua mengusung desain minimalis, dan terkadang ini jadi sedikit menyulitkan pengoperasian, terutama saat hendak menginput teks.

Andai ada sebuah keyboard yang dirancang khusus untuk smart TV, yang juga bisa dipakai untuk mengontrol TV secara menyeluruh di samping menginput teks. Well, itulah yang sedang Anda lihat. Dari namanya saja, Logitech K600 TV, sudah ketahuan apa fungsi utamanya.

Logitech K600 TV

Tidak seperti keyboard biasa, K600 TV mengemas sebuah touchpad terintegrasi di sisi kanannya, lengkap beserta D-Pad empat arah layaknya di controller game console. Baris paling atasnya dihuni sederet tombol multimedia (play, pause, dll), dan di sisi kirinya masih ada lagi sejumlah tombol shortcut ekstra untuk melakukan pencarian, kembali ke home screen, dan lain sebagainya.

Membeli keyboard hanya untuk TV mungkin terdengar seperti pemborosan buat Anda. Well, bagaimanapun juga K600 TV masih merupakan sebuah keyboard Bluetooth, dan Anda bebas menggunakannya bersama PC maupun perangkat mobile. Logitech pun telah melengkapinya dengan fitur Easy-Switch sehingga pengguna dapat berganti perangkat dengan mengklik tombol saja.

Logitech K600 TV

Jangkauan Bluetooth-nya bisa sampai 15 meter, sedangkan baterainya bisa tahan sampai sekitar 12 bulan. Charging sama sekali tidak diperlukan di sini, sebab K600 TV menggunakan sepasang baterai AAA.

Di Amerika Serikat, Logitech K600 TV saat ini telah dipasarkan seharga $70. TV yang kompatibel hanya dari Samsung (Tizen), LG (webOS), dan Sony (Android TV), yang dibuat pada tahun 2016 ke atas.

Sumber: Logitech.

Andalkan Kenop Customizable, Keyboard Logitech Craft Ditujukan Buat Para Kreator

Logitech tampil cukup all out di perhelatan IFA 2017. Selain memperkenalkan keyboard dan mouse gaming wireless baru serta sebuah speaker desktop unik, dedengkot peripheral itu juga menghadirkan Logitech Craft, sebuah keyboard wireless yang ditujukan untuk kalangan kreator.

Craft mencoba menghadirkan metode input yang lebih efektif melalui sebuah kenop aluminium di ujung kiri atas yang dapat dikustomisasi. Cara kerjanya mirip aksesori Surface Dial; Craft dapat mengenali aplikasi apa yang sedang dibuka, lalu menawarkan fungsi yang sesuai dengan konteks.

Semisal pengguna sedang membuka Photoshop, kenop yang dideskripsikan sebagai sebuah “creative input dial” ini dapat dimanfaatkan untuk mengatur tingkat kecerahan, kontras, saturasi, ataupun mengubah tipe brush yang digunakan beserta ukurannya. Semua dilakukan secara alami dengan menyentuh, menekan atau memutar kenop.

Logitech Craft

Secara default, Craft kompatibel dengan Windows maupun Mac, serta terintegrasi dengan tujuh aplikasi: Adobe Photoshop CC, Illustrator CC, Premiere Pro CC, InDesign CC, Microsoft PowerPoint, Excel dan Word. Integrasi dengan ketiga aplikasi Office ini untuk sementara baru tersedia pada platform Windows saja, dan ke depannya dipastikan bakal ada integrasi dengan software lain mengingat Logitech juga akan meluncurkan SDK untuk developer dalam waktu dekat.

Melalui aplikasi pendamping Logitech Options, pengguna dapat mengatur fungsi kenop milik Craft pada aplikasi-aplikasi di atas. Fungsi-fungsi yang lebih generik seperti mengatur volume, memilih playlist di Spotify atau berganti tab di browser juga dapat diaktifkan menggunakan kenop multifungsi ini.

Logitech Craft

Sebagai sebuah keyboard sendiri, Craft datang membawa layout standar dan tombol bergaya chiclet. Semua tombolnya turut dilengkapi backlight yang akan menyala secara otomatis ketika tangan pengguna berada di dekat keyboard, plus dapat menyesuaikan tingkat kecerahan dengan sendirinya berdasarkan kondisi pencahayaan di sekitar.

Konektivitas Bluetooth-nya turut didampingi teknologi Logitech Easy-Switch, yang memungkinkan keyboard untuk tersambung ke tiga perangkat sekaligus, lalu pengguna dapat berganti perangkat hanya dengan menekan tombol “1”, “2” atau “3” di atas deretan tombol “Insert”. Untuk PC yang tak dilengkapi Bluetooth, Logitech turut menyertakan kabel beserta receiver USB.

Craft dijadwalkan tersedia di pasaran mulai bulan Oktober dengan harga $200. Keyboard ini pada dasarnya juga bisa dijadikan alternatif yang lebih versatile dari perangkat niche macam Palette Gear atau Loupedeck.

Sumber: Logitech.

Logitech Luncurkan Keyboard dan Mouse Gaming Wireless Baru

Produsen peripheral asal Swiss, Logitech, kembali hadir dengan keyboard dan mouse gaming baru yang sangat menarik. Keduanya sama-sama lupa terhadap eksistensi kabel, dan sebagai gantinya, mengandalkan teknologi transmisi sinyal Lightspeed yang diklaim amat responsif.

Logitech G613 Wireless Mechanical Gaming Keyboard

Jangan kaget melihat namanya, wireless dan mekanik sangat mungkin dikemas dalam satu paket idaman. Dua atribut ini saja sebenarnya sudah mampu menjadikan G613 sebagai keyboard gaming andalan banyak orang – apalagi yang kerjanya setiap hari banyak mengetik dan bermain game seperti saya.

Tidak mengejutkan dari Logitech, switch mekanik yang digunakan adalah switch Romer-G buatan mereka sendiri, yang diklaim bisa tahan sampai 70 juta kali klik. Desain G613 tergolong simpel dan tidak muluk-muluk, dengan sejumlah tombol multimedia di ujung kanan atas, serta enam tombol makro yang dapat diprogram sesuai kebutuhan di sisi paling kiri.

Logitech G613 Wireless Mechanical Keyboard

Satu sentuhan ekstra yang membuatnya makin menarik adalah palm rest. G613 mengandalkan sepasang baterai AA sebagai suplai dayanya, yang diperkirakan dapat bertahan hingga 18 bulan – sebuah indikator LED akan menyala ketika daya baterainya mulai menipis dan mencapai 15 persen.

Logitech memasarkan G613 seharga $150. Cukup mahal memang, akan tetapi wireless dan mekanik merupakan suatu kombinasi yang amat menarik untuk sebuah keyboard, dan ini juga berlaku bagi kalangan non-gamer. Di samping itu, teknologi Lightspeed yang digunakan memungkinkan G613 untuk tersambung ke perangkat lain via Bluetooth.

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Logitech G603 Wireless Gaming Mouse

Sama seperti keyboard di atas, mouse ini juga mengadopsi gaya desain yang terbilang minimalis. Bentuknya tidak bisa dibilang ergonomis, tapi juga tidak tergolong ambidextrous mengingat ada lekukan menjorok ke dalam pada sisi kirinya, yang menjadi rumah untuk sepasang tombol makro.

Namun yang ingin ditekankan oleh Logitech lewat G603 – di samping teknologi Lightspeed tentunya – adalah penggunaan sensor optik baru bernama HERO, singkatan dari High Effieciency Rated Optical. Sensor yang dikembangkan oleh Logitech sendiri ini menawarkan keseimbangan antara performa dan efisiensi daya.

Logitech G613 + G603

Utamanya, pengguna dapat mengatur sensitivitas mouse sampai 12.000 DPI. Di saat yang sama, sepasang baterai AA bisa menyuplai daya sampai 500 jam non-stop. Tidak kalah menarik menurut saya adalah opsi untuk menggunakan satu baterai saja apabila pengguna merasa mouse terlampau berat.

G603 saat ini sudah dipasarkan seharga $70. Bersamaan dengan itu, Logitech juga mengumumkan aksesori pelengkap lain bernama G840 Extra-Large Mouse Pad, yang pada dasarnya merupakan sebuah mouse pad berukuran masif untuk mouse sekaligus keyboard seharga $50.

Sumber: Logitech.

Pakai Keyboard Microsoft Ini, Anda Tak Perlu Lagi Masukkan Password

Microsoft diam-diam mengumumkan keyboard Bluetooth yang sangat menarik. Dijuluki Microsoft Modern Keyboard, ia merupakan penerus dari Surface Keyboard yang dibundel bersama Surface Studio. Penampilannya tergolong identik, akan tetapi ada satu pembaruan yang sangat penting, yaitu integrasi pemindai sidik jari.

Fingerprint sensor ini Microsoft sembunyikan di balik sebuah tombol di antara tombol Alt dan Ctrl di sebelah kanan yang biasanya dihuni oleh tombol Windows kedua. Memanfaatkan fitur Windows Hello, Anda sejatinya bisa masuk ke Windows ataupun sejumlah website hanya dengan meletakkan jari Anda di atas tombol tersebut, tanpa perlu mencantumkan password sama sekali.

Menariknya, keyboard ini ternyata juga kompatibel dengan perangkat non-Windows, Android atau macOS misalnya, asalkan perangkat dilengkapi konektivitas Bluetooth 4.0. Baru juga dibandingkan pendahulunya adalah opsi untuk menggunakannya dengan kabel, dan pairing pun akan otomatis berlangsung saat ia ditancapkan pertama kali ke perangkat.

Microsoft Modern Keyboard

Seperti yang saya bilang, desainnya hampir tidak berubah dibanding Surface Keyboard. Kerangka keyboard masih terbuat dari aluminium yang terasa kokoh dan berat, bahkan Microsoft mengklaimnya sangat tahan banting. Layout tombol-tombolnya pun juga sama dan masih bergaya chiclet.

Belum ada jadwal pemasaran pasti untuk Microsoft Modern Keyboard selain “segera”. Harganya dipatok $130.

Sumber: Engadget dan The Verge.

Penna Ialah Keyboard Mekanik ala Mesin Ketik Untuk Perangkat Bergerak

Metode kendali dengan layar sentuh memang sangat intuitif dan praktis saat kita berinteraksi dengan perangkat bergerak. Namun tentu saja touchscreen bukanlah solusi buat semua kebutuhan. Mayoritas user umumnya akan memanfaatkan aksesori tambahan ketika mereka dituntut bekerja secara mobile. Dan saat ini, ada banyak pilihan keyboard Bluetooth.

Keyboard wireless untuk smartphone dan tablet tersaji dalam berbagai ukuran, namun umumnya arahan desainnya hampir serupa, yaitu mengusung konsep portable. Developer Elretron asal Kalifornia punya gagasan berbeda: bagaimana jika keyboard Bluetooth difokuskan untuk memberikan pengaalaman terbaik saat mengetik, seperti yang disuguhkan oleh mesin ketik ataupun keyboard mekanik buat PC. Itulah alasan di belakang pembuatan Penna.

Penna adalah keyboard Bluetooth yang dirancang buat dipasangkan ke perangkat bergerak. Penampilannya menyerupai versi kecil mesin ketik, memiliki tuas di sisi kiri, keycap klasik, dan lubang di area depan. Namun bukannya tempat keluar-masuk kertas, lubang tersebut ialah stand untuk menaruh tablet ataupun smartphone. Lalu tuasnya sendiri berfungsi buat mengakses fitur macro – dapat di-setup untuk menuliskan kata-kata yang sering Anda pakai.

Penna 1

Keyboard ini menawarkan layout Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis; dengan enam baris tuts tanpa disertai numpad (tenkeyless). Anda dipersilakan memilih dua tipe keycap, yakni jenis diamond yang akurat serta model retro dengan wujud bundar dan frame chrome – terinspirasi dari papan ketik klasik. Tombol-tombol di sana bisa mudah dilepas dan dipasang tanpa membutuhkan alat khusus.

Penna 2

Bagian paling spesial dari Penna terletak pada switch-nya. Ketika produsen keyboard Bluetooth umumnya memakai membran, Elretron memanfaatkan switch mekanik Cherry. Anda dapat memilih switch ‘linear’ seperti Cherry MX Brown dan MX Red, serta Cherry MX Blue dengan sensasi clicky-nya. MX Brown merupakan jenis paling fleksibel, mendukung kegiatan mengetik dan gaming; Red adalah varian paling ringan; sedangkan MX Blue sangat presisi buat mengetik.

Penna tak hanya kompatibel untuk perangkat bergerak. Selain bisa disambungkan ke device Android dan iOS, Anda dapat menggunakannya sebagai periferal input utama di PC. Buat sumber tenaganya, Penna membutuhkan dua buah baterai AA – diklaim mampu menjaganya tetap aktif sampai enam bulan.

Penna tersedia dalam banyak pilihan warna: hitam, putih, baby pink, hijau pastel, serta warna kayu. Selama masa crowdfunding-nya belum berakhir, keyboard tersebut bisa Anda pesan di Kickstarter seharga mulai dari US$ 90 – separuh dari harga retail.

Lofree Adalah Keyboard Mekanik Wireless Berdesain ala Mesin Ketik

Kalau melihat produk yang ada di pasaran, mayoritas keyboard mekanik adalah keyboard gaming. Desain keyboard gaming jelas tidak bisa memenuhi selera semua konsumen, dan jarang sekali terdapat keyboard mekanik yang wireless. Jadi seandainya saya memiliki iMac, opsi terbaik saya tetap Apple Magic Keyboard.

Tidak ada yang salah dari Apple Magic Keyboard. Ia wireless, berukuran ringkas dan cukup nyaman digunakan, namun tidak senyaman keyboard mekanik, terutama di tangan saya yang setiap harinya selalu mengetik. Jadi tidak adakah keyboard mekanik dengan karakteristik seperti Apple Magic Keyboard?

Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree
Lofree kompatibel dengan perangkat Windows, Mac, Android maupun iOS / Lofree

Ada. Namanya Lofree, dan desainnya bahkan terkesan cukup eksentrik karena mengambil mesin ketik lawas sebagai inspirasinya, lengkap dengan tuts berbentuk bulat. Tapi jangan sekalipun tertipu dengan penampilannya, Lofree murni merupakan keyboard mekanik yang modern.

Switch yang digunakan adalah Gateron Blue, yang diyakini sanggup menghasilkan bunyi klik yang mirip seperti mesin ketik. Layout-nya sengaja disamakan dengan Apple Magic Keyboard, dan pengembangnya tidak lupa menyematkan LED backlight yang bisa diatur intensitas kecerahannya.

Lofree bisa digunakan secara wireless ataupun dengan kabel. Istimewanya, ia bisa menyambung ke tiga perangkat sekaligus via Bluetooth (iMac, laptop Windows dan tablet Android) – ya, Lofree juga kompatibel dengan perangkat Android maupun iOS – dan pengguna tinggal menekan kombinasi tombol numerik untuk berganti antar perangkat.

Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree
Baterai Lofree diklaim bisa bertahan selama 15 bulan kalau LED backlight-nya tidak dinyalakan / Lofree

Lofree mengemas baterai rechargeable berkapasitas 4.000 mAh. Dalam satu kali charge, daya tahannya diperkirakan bisa mencapai durasi selama 15 bulan, dengan catatan backlight-nya tidak menyala. Fitur auto-sleep juga akan aktif ketika perangkat tidak digunakan setelah beberapa saat guna semakin menghemat baterai.

Buat yang tertarik, Lofree saat ini sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo seharga $79, sedangkan harga retail-nya diperkirakan berkisar $99. Terdapat tiga warna yang bisa dipilih: putih, hitam atau turquoise.