Startup Pengadaan Barang Konstruksi Quipster Terima Investasi Pra-Seri A dari Chailease Holding

Startup penyedia pengadaan barang konstruksi Quipster mengumumkan telah merampungkan putaran pra-Seri A dengan nilai dirahasiakan. Pendanaan ini dipimpin oleh investor asal Taiwan, Chailease Holding, sekaligus menandai debutnya berinvestasi untuk startup konstruksi di Indonesia.

Dana yang terkumpul akan dialokasikan untuk mendigitalisasi konektivitas rantai pasok industri konstruksi, serta membangun infrastruktur demi memperluas penetrasi pengguna Quipster di kota lapis dua dan tiga.

Quipster merupakan brand baru yang digunakan pasca merger antara Webtrace dan TraktorHub pada tahun lalu.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada hari ini (17/5), CEO Quipster Erwin Subroto menyampaikan, pasca merger diklaim pihaknya telah membantu lebih dari 500 proyek konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia. Proyek tersebut mendongkrak revenue perusahaan hingga 300% secara year-on-year.

“Memiliki 8.000 alat berat dan commercial vehicles berteknologi IoT, serta lebih dari 500 kontraktor dan toko bangunan yang bergabung dalam ekosistem kami. Quipster siap mendigitalisasi rantai pasok industri konstruksi Indonesia dengan solusi pengadaan bahan dan alat konstruksi satu atap,” terang Erwin.

Chief Strategy Officer Chailease Holding Kevin Lao menjelaskan, Indonesia menduduki posisi keenam sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, dengan total hampir 2.500 startup. Akan tetapi, tidak banyak yang dapat memecahkan masalah di industri konstruksi. Quipster, menurutnya, hadir untuk membuat industri tersebut lebih terintegrasi dari hulu ke hilir.

“Terbukti, Quipster mencatatkan pertumbuhan yang positif dengan menyinergikan konstruksi dan teknologi. Kami yakin Quipster dapat memberikan sumbangsih terhadap perkembangan industri konstruksi Indonesia yang memiliki peluang luar biasa,” kata Liao.

Chailease adalah perusahaan leasing di Taiwan dengan jangkauan bisnis di Tiongkok dan Asia Tenggara. Produk keuangannya cukup komprehensif untuk pelaku UKM, seperti penyewaan peralatan dan transportasi, angsuran penjualan, putang, dan berbagai solusi pembiayaan korporasi lainnya.

Industri konstruksi

Kinerja industri konstruksi Indonesia diproyeksi bakal terus meningkat. Total pasar konstruksi Indonesia mencapai $244,4 miliar pada 2022, dengan proyeksi CAGR lebih dari 5% selama 2024-2027. Pertumbuhan ini didukung oleh berbagai faktor, salah satunya lonjakan investasi pemerintah sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021-2030.

Dua hal tersebut merupakan bagian dari tiga penggerak industri konstruksi ini, yaitu residensial, industrial, dan infrastruktural.

“Industri konstruksi sangat berpotensi. Contohnya, di sektor residensial, rumah yang dibangun lewat Program Sejuta Rumah pada 2022 mencapai 1,1 juta unit. Sayangnya, industri konstruksi menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari kurangnya konektivitas antara kontraktor dengan penyedia peralatan konstruksi dan toko bahan bangunan untuk proyek konstruksi di kota-kota non-metropolitan, hingga problem klasik kesulitan dalam mengatur cash flow,” terang COO Quipster David Hartono.

Ia melanjutkan, “Kurangnya konektivitas dalam rantai pasok di industri konstruksi ini berimbas pada biaya logistik yang tinggi dan kurangnya opsi alat berat dan jenis material yang tersedia di area lokal proyek. Tantangan lainnya adalah kurangnya transparansi transaksi, pembelian material, dan utilisasi penggunaan alat berat di proyek konstruksi.”

Melihat tantangan yang ada, platform Quipster memberikan empat kemudahan:

  1. Menghubungkan kontraktor dengan jaringan penyewaan alat berat yang lebih efisien dan transparan;
  2. Pengadaan inventori berkualitas dan digitalisasi operasional toko-toko bahan bangunan dalam memenuhi kebutuhan kontraktor di kota-kota tier dua dan tiga;
  3. Membantu kontraktor memenuhi kebutuhan material bangunan melalui channel digital dan jaringan toko-toko bahan bangunan yang terafiliasi dengan Quipster, dan;
  4. Pembiayaan dengan fitur pengaturan pembayaran bagi kontraktor dan toko bahan bangunan dalam platform Quipster.

“Kontraktor yang bergabung menggunakan layanan kami untuk mencari persewaan alat berat dan bahan bangunan dapat menghemat biaya procurement dan delivery hingga 25%. Toko bahan bangunan pun mendapatkan akses ke inventori berkualitas dan fast moving dengan dukungan pengiriman hingga ke pintu toko mereka, dengan harga yang lebih terjangkau hingga 15% dan berbagai opsi pembayaran dan pembiayaan,“ lanjut Erwin.

Untuk membantu penetrasi servis di kota-kota lapis dua dan tiga, Quipster telah mendirikan tim dan infrastruktur pemasaran dan operasional di Lampung yang notabene adalah pintu masuk dari pulau Jawa ke pulau Sumatera. Dengan infrastruktur ini, Quipster mampu meningkatkan konektivitas antara toko bahan bangunan dengan lebih banyak pilihan jenis material yang dapat ditawarkan di area lokal.

Jaringan toko bahan bangunan dalam platform Quipster tersebut juga akan dapat memasarkan produk mereka kepada kontraktor yang memiliki proyek di pulau Sumatera.

BRIK Konfirmasi Tutup Pendanaan Pra Seri A Senilai 168 Miliar Rupiah

Startup konstruksi BRIK telah menutup putaran pendanaan pra seri A dengan nominal sebesar $11,5 juta (sekitar 168 miliar Rupiah). Hal ini telah dikonfirmasi oleh manajemen perusahaan menyusul pemberitaan terakhir terkait penggalangan dana mereka pada Desember 2022 silam.

Kepada DailySocial.id, pihak BRIK menyebut investor terdahulu, seperti Accel dan AC Ventures, kembali berpartisipasi dalam putaran ini. Kemudian, B Capital, Alter Global, Living Lab Ventures, perusahaan konstruksi asal Singapura Woh Hup, salah satu konglomerat lokal, dan beberapa angel investor yang mayoritas berasal dari India, juga ikut berinvestasi.

Sebelumnya, BRIK telah menerima pendanaan tahap awal senilai $4 juta atau Rp59,5 miliar pada Juli 2022, dipimpin oleh AC Ventures dengan keterlibatan Accel, Infra.Market, Alto Partners, BizOnGo, dan sejumlah angel investor.

Dana segar ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan bisnis dan menambah lini produk BRIK. Dalam upaya mengembangkan bisnisnya, BRIK juga diketahui berencana untuk mempekerjakan beberapa individu di Singapura, Indonesia, dan India untuk menyediaan produk beton, pracetak dan nonstruktural, agregat berkualitas tinggi, dan bahan kimia konstruksi.

Di samping itu, perusahaan juga mendorong inovasi teknologi untuk dapat menurunkan harga. Hingga saat ini, BRIK telah tersedia di pulau Jawa, Bali, dan Lampung.

Saat ini, BRIK memiliki empat produk unggulan, yaitu beton, cat interior dan waterproofing dari Singapura, bata merah dan hebel brik, juga lem, thinner dan admixtures. Perusahaan segera menambah lini produk baru, seperti kayu untuk konstruksi, dan meningkatkan nilai produk dengan menuju ke green innovation.

Solusi BRIK

BRIK didirikan pada 2022 oleh empat orang founder, dua di antaranya mantan VP SEA Invesment di Jardines dan salah satu co-founder di iDexpress. BRIK merupakan perusahaan agregator bahan baku B2B yang memiliki fokus dalam membangun rumah produk bahan konstruksi.

Dalam operasionalnya, perusahaan memanfaatkan teknologi untuk memecahkan masalah di sektor konstruksi seperti kurangnya transparansi harga, kualitas bahan konstruksi yang tidak sesuai, basis vendor yang terfragmentasi, dan logistik yang tidak efisien. Dengan sistem bisnis ini, BRIK telah melayani klien institusional (B2B) dan juga pelanggan ritel.

BRIK mengembangkan produk konstruksi sendiri dengan kualitas dan karakteristik yang sesuai dengan riset yang telah dilakukan tim. Lewat mekanisme cloud manufacturing, perusahaan merangkul rekanan pemasok bahan bangunan untuk membantu perusahaan memproduksi barang. BRIK memberikan jaminan penjualan lewat kanal yang dimiliki.

Beberapa startup yang menyasar segmen konstruksi di Indonesia sebut saja GoCement yang berupaya mengefisiensikan bisnis konstruksi. Selain itu, ada Proglix yang menghadirkan solusi terpadu penyediaan raw material untuk konsumen infrastruktur dan manufaktur.

Menurut riset GlobalData, ukuran pasar bisnis konstruksi di Indonesia telah mencapai $234,6 miliar atau setara Rp3,591 triliun pada 2021 lalu. Diproyeksikan sektor ini akan mendapati average annual growth rate (AAGR) lebih dari 4% dalam periode 2023-2026 mendatang. Pertumbuhan ini berkorelasi langsung dengan sejumlah metrik perekonomian, termasuk PDB nasional yang pada 2022 berhasil tumbuh 5,31%.

Bisa Berubah Bentuk, Kinetic Blocks Ialah Penjelmaan Selanjutnya Dari inForm

Kira-kira dua tahun silam, sebuah penemuan membuat khalayak terkagum-kagum. Ia dinamai inForm, ‘meja ajaib’ yang dapat berubah bentuk serta memanipulasi objek pasif hasil karya Tangible Media Group MIT. Meskipun kita tahu inForm hanyalah sebuah demonstrasi teknis, developer terus mengembangkan fungsi praktisnya hingga tercipta inkarnasi selanjutnya. Continue reading Bisa Berubah Bentuk, Kinetic Blocks Ialah Penjelmaan Selanjutnya Dari inForm

Seperti Alat Konstruksi, Smartphone Cat S40 dari Caterpillar Sangat Tangguh

Dalam industri pertambangan dan konstruksi, Caterpillar telah lama diakui sebagai brand terdepan. Mereka memupuk reputasi dalam penyediaan truk, bulldozer sampai mesin penghancur. Di sisi yang lebih mainstream, Cat menjual barang konsumen semisal jam serta apparel. Tapi mungkin tak banyak orang tahu, mereka juga memproduksi smartphone. Continue reading Seperti Alat Konstruksi, Smartphone Cat S40 dari Caterpillar Sangat Tangguh

Ingocraft, Mainan a la Lego Dipadu App Mobile dan Kemudahan Teknologi 3D Printing

Dalam kiprahnya selama 65 tahun, balok-balok Lego yang diciptakan The Lego Company asal Denmark telah merevolusi industri mainan dan hiburan. Tak hanya menjadi dasar ilmu konstruksi, Lego menginspirasi banyak pihak untuk mengembangkan dan mengadopsi ide mereka dengan bantuan teknologi dan konektivitas modern. Continue reading Ingocraft, Mainan a la Lego Dipadu App Mobile dan Kemudahan Teknologi 3D Printing

Layanan Manajemen Proyek Konstruksi dan Jejaring Sosial Builk Asia Segera Hadir di Indonesia

Layanan manajemen proyek konstruksi dan jejaring sosial Builk Asia, yang berasal dari Thailand, bakal segera hadir di Indonesia. Seperti dikutip dari The Nation, Builk bakal meluncurkan aplikasi iOS-nya bulan ini dalam empat bahasa, di mana satu di antaranya adalah bahasa Indonesia. Pendiri Builk, Patai Padungtin, juga mengkonfirmasi bahwa akhir tahun ini mereka akan membawa layanan ini secara penuh ke Indonesia dan Australia.

Continue reading Layanan Manajemen Proyek Konstruksi dan Jejaring Sosial Builk Asia Segera Hadir di Indonesia