Smartwatch Hybrid Touch X Punya Kaca yang Mendukung Sistem Kendali Gesture

Salah satu tren populer di Beselworld 2018 adalah upaya para produsen mengusung rancangan yang kian minimalis, sehingga smartwatch hybrid semakin sulit dibedakan dari arloji klasik. Tapi walaupun mereka dibekali sejumlah fitur pintar, produk-produk baru dari Skagen, Kronaby dan Mondaine tetap menggunakan metode input tradisional via tombol fisik.

Ingin mengubah tradisi ini sekaligus membuat smartwatch hybrid jadi seintuitif varian berlayar sentuh, perusahaan arloji a.b.art mencoba mengajukan solusi inovatif: bagaimana jika kita bisa berinteraksi dengan ‘smartwatch analog’ menggunakan gerakan tangan? Kapabilitas ini ternyata dimiliki oleh perangkat wearable pintar baru kreasi sang perusahaan asal Swiss yang mereka namai Touch X.

Saat kita mengira penampilan Skagen Holst dan Kronaby Nord sudah ‘sangat hemat’, wujud Touch X jauh lebih minimalis lagi, mengadopsi desain Bauhaus. Beberapa varian bahkan tidak mempunyai angka penunjuk waktu, hanya titik-titik atau garis. Dan seperti jam bertema Bauhaus lain, Touch X juga mengusung tubuh yang ramping dan ringan, terpasang ke tangan Anda dengan strap nilon removable.

abart1

Touch X memiliki tubuh berdiameter 40-milimeter dengan ketebalan 8-milimeter yang terbuat dari baja anti-karat berlapis PVD. Sebagai alternatifnya, a.b.art juga sedang menggodok varian berdiameter 37mm. Bagian kristal di Touch X juga tidak menggunakan kaca mineral biasa, melainkan kaca safir, membuatnya lebih tangguh dan lebih tahan terhadap baretan.

Daya tarik utama Touch X tentu saja terletak pada sistem kendali gesture-nya. Bagian kacanya menyimpan sensor sentuh, dan gerakan tangan Anda di sana bisa mengaktifkan fungsi berbeda. Sebagai contohnya: swipe dua kali ke kanan untuk melakukan panggilan ke individu penting atau kontak yang terakhir menelepon Anda, lalu buat gerakan berputar di kaca buat mengirimkan pesan darurat ke orang-orang terdekat.

abart2

Berdasarkan pengakuan DigitalTrends, Touch X juga ditopang koneksi ke smartphone yang kuat berkat pemanfaatan antena di bagian kristal. Lalu dengan mengutak-atik aplikasi mobile-nya, Anda dapat mengonfigurasi setting lebih jauh serta mengubah fungsi dari gesture tertentu.

Touch X II rencananya akan mulai dipasarkan secara online di situs a.b.art ‘dalam waktu dekat’, ditawarkan seharga € 280 (kisaran US$ 346).

Sistem kendali gesture di a.b.art Touch X tentu saja membuatnya distingtif dari smartwatch hybrid kompetitor, namun minimnya petunjuk visual serta notifikasi mungkin bisa jadi masalah buat Anda yang telah terbiasa memakai smartwatch berlayar sentuh normal. Dan tanpa smartphone, kita tidak dapat mengetahui fungsi/mode apa yang tengah dioperasikan olehnya.

Sumber: ABNewsWire. Gambar tambahan: TechRadar & DigitalTrends.

Cara Mematikan Fungsi Touchscreen Android Saat Anak Menonton Video

Banyak orang tua masa kini mengalihkan perhatian anaknya dengan memberikan tontonan video baik dari YouTube, Facebook atau rekaman pribadi. Tapi, tak sedikit pula dari mereka yang kemudian dibuat pusing karena anak belum bisa mengontrol gerakan tangan mereka dengan sempurna sehingga menyentuh layar dan mengakibatkan video terhenti, hilang, berganti dan bahkan lebih buruk terhapus.

Anda tentu tidak mau insiden terakhir menimpa Anda. Untuk mencegah hal-hal seperti itu, Anda harus mematikan respon touchscreen ketika disentuh oleh anak. Caranya bagaimana? Yuk, kita coba!

  • Pertama-tama, unduh dahulu aplikasi Touch Lock – Toddler Video di Play Store.
  • Install seperti biasa kemudian jalankan.
  • Setelah dijalankan, Anda akan menemukan sebuah notifikasi yang selalu tampil di bagian atas perangkat Anda. Geser ke bawah untuk menampilkan panel dan tap setiap kali Anda ingin mematikan layar.

Cara Mematikan Fungsi Touchscreen Android Saat Anak Menonton Video_1

  • Untuk mengaktifkan kembali layar, tap dua kali icon bundar di bagian kanan layar perangkat.

Cara Mematikan Fungsi Touchscreen Android Saat Anak Menonton Video

  • Selain mematikan touchscreen, aplikasi juga bisa mematikan hanya tombol Home dan dua tombol yang mengapitnya. Caranya, jalankan aplikasi terlebih dahulu kemudian geser sampai Anda menemukan panel di gambar ini. Tap Enable Now kemudian tap Lock Screen dan ubah posisi dari off ke on. Atau, jika Anda ingin mengunci aplikasi tertentu, Anda juga bisa melakukannya di aplikasi yang sama.

Screenshot_2016-12-05-10-53-57

  • Jika langkah di atas sudah dilakukan, untuk mematikan tombol Home, geser bar notifikasi kemudian tap ikon yang berada di tengah seperti yang ditandai di gambar ini.

Screenshot_2016-12-05-10-57-22

  • Untuk mengembalikan fungsi tombol home, cukup menggeser kembali bar notifikasi dan menekan ikon yang sama. Atau dapat dengan men-tap tombol home sebanyak dua kali.

Selesai, silahkan dicoba!

Gambar header ilustrasi: Pixabay.

Tak Hanya Merespons, Teknologi FingerAngle Bisa Baca Arah Datangnya Sentuhan

Berkat 3D Touch Apple, iPhone generasi terbaru kini bisa mengetahui besarnya tekanan sentuhan. Cukup tambahkan app seperti Plum-O-Meter, smartphone dapat digunakan untuk menimbang bobot. Sayang sekali teknologi tersebut masih terbilang eksklusif, dan secara umum, touchscreen masih belum mampu menjadi teknik input optimal karena sejumlah keterbatasan.

Kabar baiknya, penemuan tim Qeexo dari Carnegie Mellon University berpeluang membawa pemakaian touchscreen ke level yang lebih ideal. Para ahli di sana memperkenalkan FingerAngle, teknologi yang memungkinkan handset tak cuma merespons, namun menerka arah datangnya sentuhan. Dan hebatnya lagi, Anda tidak perlu membeli smartphone baru buat menggunakannya.

Solusi Qeexo dihadirkan dalam bentuk algoritma via software, membuka kemampuan smartphone untuk membaca arah dan perputaran jari secara tiga dimensi saat didekatkan ke display di poros pitch dan yaw. Potensinya sangat besar, jauh melampaui kapabilitas 3D Touch yang terbatas buat mengidentifikasi tekanan, karena gesture bisa dihasilkan hanya melalui gerakan satu jari.

FingerAngle 01

Smartphone dapat mengetahui bagian jari mana yang disentuhkan, dan teknik tersebut dimanfaatkan Qeexo untuk menentukan orientasi ‘relatif’ ke layar. Solusi ini sangat pintar: Biasanya kita memerlukan dua jari buat memutar arah display, tidak masalah jika perangkat mempunyai panel berukuran lebar, tapi akan jadi kendala ketika diterapkan pada smartwatch.

Lewat algoritma FingerAngle, smartwatch bisa mendeteksi rotasi sewaktu Anda menggerakan jari, meskipun sebetulnya posisinya tidak berubah. Melalui teknik serupa, kita dapat menyesuaikan volume atau zoom-in dan zoom-out cukup dengan memutar jari searah/berlawanan jarum jam. Contoh lainnya adalah untuk mengonfigurasi sudut perspektif, misalnya dalam aplikasi Google Street View.

Namun walaupun FingerAngle tersaji berbasis sotfware, jangan harap ia bisa langsung diimplementasikan ke handset via instalasi app standard. FingerAngle harus dipasang terlebih dulu di di firmware, diintegrasikan ke perangkat lunak produsen supaya dapat bekerja. Qeexo sudah mulai melakukan kerjasama dengan beberapa nama. Karya mereka sebelumnya, Fingersense, sudah diimplementasikan Huawei ke handset P8, Honor 7 dan Mate S.

Qeexo belum memberi tahu kapan FingerAngle akan didistribusikan dan smartphone/tablet/smartwatch apa yang pertama kali mengusungnya, semoga saja developer siap merilisnya di tahun depan .

Via Gizmodo.

Zrro Berikan Solusi Canggih Untuk Menikmati Game Mobile di TV

Anda tahu apa penghambat terbesar dalam menyajikan dan menikmati game-game mobile di TV a la console? Masalahnya adalah controller. Mayoritas permainan mobile dibuat untuk layar sentuh, dan mengkonversi skema kendali ke gamepad fisik bukanlah hal mudah. Ouya mencoba memberi solusi, tapi nyatanya kompatibilitas serta jumlah game-nya sangat terbatas. Continue reading Zrro Berikan Solusi Canggih Untuk Menikmati Game Mobile di TV

Tambahkan Case Fuffr, dan Smartphone Anda Mendapatkan Kemampuan a la ‘Kinect’

Sistem input layar sentuh kini memang telah menjadi standar di smartphone dan tablet modern. Meskipun nyaman untuk navigasi konten browser, touchscreen bukanlah metode kontrol terbaik dalam menikmati game: keberadaan jari Anda akan menutup layar, dan itulah sebabnya permainan multiplayer di device mobile kurang berkembang. Continue reading Tambahkan Case Fuffr, dan Smartphone Anda Mendapatkan Kemampuan a la ‘Kinect’

Swiftpoint GT, Mouse Portable Canggih Dengan Sistem Gesture

Walaupun layar sentuh kini banyak diusung oleh device-device modern, banyak orang berpendapat bahwa belum ada yang mampu mengalahkan fleksibilitas dan produktivitas sebuah mouse. Namun seorang desainer bernama Grant Odgers asal Selandia Baru mengerti periferal mouse harus terus beradaptasi dengan produk-produk baru tersebut. Continue reading Swiftpoint GT, Mouse Portable Canggih Dengan Sistem Gesture

Ini Dia Layar Sentuh OLED Yang Bisa Dilipat Tiga

Tersedianya teknologi layar sentuh pada perangkat mobile bukan lagi menjadi suatu hal yang spesial berkat semakin canggih dan terjangkaunya komponen pendukung. Kita mungkin dapat mudah menyebutkan device ber-touchscreen, tapi barangkali kita tidak tahu bahwa para inovator terus berusaha menciptakan terobosan baru dalam penyajian layar sentuh. Continue reading Ini Dia Layar Sentuh OLED Yang Bisa Dilipat Tiga

PrintScreen Memungkinkan Kita Mencetak Layar Sentuh di Benda Apapun

Istilah ‘print screen‘ mungkin sering didengar, terutama oleh kita para pengguna komputer. Tapi sistem PrintScreen buatan kolaborasi badan riset Max Planck Institute dan Saarland University berhasil meraih penghargaan karena memberikan alternatif mudah dan murah dalam membuat layar sentuh, via metode cetak biasa dengan printer konvensional. Sangat mengagumkan bukan? Continue reading PrintScreen Memungkinkan Kita Mencetak Layar Sentuh di Benda Apapun

Microsoft Pamerkan ‘Plastik Interaktif’ FlexSense, Bisa Dijadikan Smart Cover Untuk Tablet

Melalui kecanggihan layar sentuh sekarang, sulit membayangkan kira-kira inovasi apa lagi yang akan dibenamkan produsen pada perangkat pintar di masa depan. Seusai eksperimen menghe-bohkan tentang gaming room augmented reality, Microsoft Research memamerkan teknologi input layar melalui plastik pintar interaktif yang mereka beri nama FlexSense. Continue reading Microsoft Pamerkan ‘Plastik Interaktif’ FlexSense, Bisa Dijadikan Smart Cover Untuk Tablet

TouchPico Bisa Mengubah Permukaan Datar Menjadi Perangkat Layar Sentuh

Teknologi mobile tidak pernah berhenti mempesona kita. Kini sebuah perangkat kecil menawarkan konsumen keleluasaan untuk bekerja dan menghibur diri dengan segala fitur-fitur dan kecanggihannya. Tapi bagi sebagian orang, inovasi harus terus diciptakan. Dan beberapa metodenya ialah menggabungkan beberapa ide yang sudah ada. Continue reading TouchPico Bisa Mengubah Permukaan Datar Menjadi Perangkat Layar Sentuh