5 Alasan Lazada Mengakuisisi RedMart

Spekulasi yang muncul akhir pekan lalu bahwa Lazada, online marketplace terdepan di Asia Tenggara, yang dikabarkan ingin mengakuisisi startup online grocery asal Singapura, Redmart seharga $30-40 juta, telah terkonfirmasi. Lazada, yang baru mendapat suntikan dana segar sebesar $1 miliar dari Alibaba, sebelumnya tidak dikenal dengan kebiasaan mengadopsi model dengan aset berat; bahkan mereka secara aktif mencoba berubah menjadi model marketplace sepenuhnya, khususnya setelah akuisisi Alibaba.

Lalu mengapa perusahaan yang satu ini kemudian ingin mengakuisisi sebuah peritel bahan makanan online? ecommerceIQ membagi beberapa kemungkinan alasannya:

1. Bergabung dengan arena baru yang sedang berkembang

Elektronik, kesehatan & kecantikan, pakaian, kebutuhan rumah tangga, Lazada menawarkan semua kategori ini, kecuali barang yang mudah rusak/bahan makanan.

Bahan pangan online telah hadir di Amerika Utara sejak tren Dot-com namun baru akhir-akhir ini menjadi populer melalui model on-demand, pertama kali dikenalkan oleh Instacart dan sejak saat berkembang dengan kehadiran Google dan Postmates yang memenuhi ruang ini.

Sektor bahan makanan offline di Singapura bernilai dengan estimasi sebesar SG$5.5 miliar pada 2014, sementara ritel bahan makanan online diperkirakan berharga SG$120 juta dan hanya menyusun 1-2% dari seluruh pasar bahan makanan di Singapura. Hal ini menunjukan bahwa semakin banyak pekerja profesional dan keluarga yang rela mengeluarkan uang untuk mendapati kenyamanan bahan makanan mereka dikirimkan ke pintu depan mereka.

Dari semua negara Asia Tenggara, Singapura memiliki penetrasi internet tertinggi dan kemampuan berbelanja terbesar, menjadikan pasar ini paling siap untuk model bisnis seperti ini. ECOMScape: Singapore menunjukan banyaknya pemain, baik dari tradisional peritel bahan makanan offline maupun pemain online murni, yang turut bergabung di sektor e-grocery ini dengan harapan bisa mendapatkan bagian di pasar online ini.

Landscape E-Commerce Food Grocery Singapura
Lanskap E-Commerce Food Grocery Singapura
Lanskap E-Commerce Ritel Singapura
Lanskap E-Commerce Ritel Singapura

“Strategi untuk memasuki ruang ini adalah mencari pemain lokal yang telah menunjukan traksi dan membeli mereka untuk mendapatkan pijakan yang kuat dan kita akan melihat banyak (kejadian) seperti itu,” ujar Vinnie Lauria, Founding Partner dari Golden Gate Ventures, yang telah berinvestasi di marketplace seperti Carousell dan penjual bahan makanan online Redmart.

Dengan mengakuisisi Redmart, Lazada akan turut masuk ke dalam kompetisi bahan makanan online yang sudah sengit namun dengan reputasi yang terjamin dan Alibaba di sudut mereka, mereka memiliki kemampuan untuk mengurangi kerugian operasional Redmart dan menjadi pemain baru yang kuat. Akuisisi Redmart oleh Lazada sebenernya menyelamatkan startup tersebut untuk berakhir menjadi Webvan selanjutnya, pionir penjual bahan makanan online yang membakar uang terlalu cepat.

“Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan kami, kami selalu mencari cara untuk melayani konsumen kami lebih baik dengan menambahkan kategori-kategori produk baru dan memperbaiki penawaran layanan kami,” komentar Maximilian Bittner, Group CEO Lazada, tentang akuisisi ini.

Dengan pendekatan multi-kategori, akuisisi Redmart ini akan memungkinkan Lazada untuk memaksimalkan pendapatan per pengguna Redmart untuk melebihi penjualan bahan makanan yang sering dicirikan oleh margin yang tipis.

2. Lelong, lelong!

Asia Tenggara sangat menyukai penawaran yang bagus dan tidak heran bahwa Redmart diam-diam menempatkan menaruh diri mereka di pasaran setelah laporan kerugian operasional sebesar $21 juta pada 2015 dan kewajiban perusahaan yang dinilai sebesar $125 juta muncul pada awal tahun ini. Terdengar juga rumor bahwa pada awal tahun ini Redmart berusaha mendapatkan suntikan dana baru sebesar $100 juta namun belum ada konfirmasi apapun. $30-40 juta bukan lah harga yang buruk bagi startup yang telah mendapatkan pendanaan lebih dari $59 juta dari Softbank, Garena dan didukung oleh selebritas tech seperti co-founder Facebook, Eduardo Saverin.

Lazada dengan percaya diri melakukan akuisisi ini karena tahu mereka bisa mengoptimalkan biaya operasional dengan memanfaatkan armada mereka sendiri untuk melakukan pengiriman melalui LEX. Sebagai perbandingan dengan kompetitor mereka, Honestbee dan HappyFresh, model bisnis Redmart bekerja cukup baik:

Sumber: Tech In Asia
Sumber: Tech In Asia

3. Distribusi lebih lanjut untuk Alipay

Pilihan pembayaran Redmart saat ini meliputi PayPal dan kartu kredit. Tidak akan lama sebelum Lazada mengimplementasikan Alipay di situs mereka dan memungkinkan para pembelanja untuk membayar bahan makanan mereka melalui Alipay. Bahan pangan adalah gerbang yang tepat untuk membuat pengguna ketagihan untuk melakukan pembelanjaan online — dibutuhkan semua orang dan memiliki harga rata-rata yang cukup rendah. Seperti Alibaba yang memanfaatkan Didi di Cina untuk membuat penggunanya mendaftarkan diri ke Alipay Wallet dengan mensubsidi pesanan taksi, mereka akan menggunakan bahan pangan dari Redmart untuk menarik masyarakat di Asia Tenggara bergantung dengan Alipay.

Ant Financial, perusahaan di balik Alipay telah melakukan beberapa langkah untuk melancarkan ekspansi global mereka dan memastikan bahwa metode pembayaran tersebut tersebar di seluruh Asia Tenggara. Perusahaan ini telah memiliki partnership dengan banyak perusahaan, termasuk Concardis, Ingenico, Wirecard dan Zapper di Eropa, First Data dan Verizone di Amerika Utara dan Paysbuy dan Counter Services di Asia Tenggara.

Alipay adalah sistem pembayaran dan transfer uang online terbesar di Cina dengan lebih dari 450 juta pengguna aktif. Tidak akan lama atau terlalu sulit bagi Jack Ma untuk mengeluarkan Kuda Trojan-nya.

4. Mendapatkan tenaga kerja e-commerce

Tantangan SDM bukanlah konsep yang baru bagi perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara. Dengan mengakuisisi Redmart, Lazada mendapatkan 200 pegawai in-house secara instan yang sudah terlatih di bidang khusus ecommerce. Kemampuan mengakuisisi bakat yang memiliki pengetahuan luas dan terampil akan memudahkan Lazada untuk mengekspansi ecommerce kategori bahan pangan secara cepat di negara Asia Tenggara lainnya di mana Lazada berada selain Singapura. Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia mempunyai pengeluaran konsumen untuk makanan dan minuman tidak beralkohol yang masing-masing sebesar $130.2 miliar, $63.3 miliar, $51.3 miliar dan $25 miliar (Agriculture Canada). Dan selain itu…

5. Amazon segera hadir di Asia Tenggara

Raksasa ecommerce asal AS, Amazon akhirnya mengumumkan rencana mereka memasuki Asia Tenggara via Singapore pada Q1 2017 dan Lazada perlu menjaga keunggulan kompetitif mereka. Amazon telah memulai Amazon Prime dengan versi yang telah disesuaikan di Cina agar mampu berkompetisi lebih baik dengan Alibaba dan kemungkinan besar juga akan memperkenalkan layanan eksklusif yang sama di Asia Tenggara yang membuat konsumen mereka di AS sangat loyal kepada marketplace ini — seperti Amazon Fresh dan Amazon Prime.

Amazon Fresh diluncurkan pada tahun 20o7 dan saat ini berada di 17 pasar. Pembelanja hanya butuh membayar $14.99 per bulan untuk layanan ini namun membutuhkan keanggotaan Amazon Prime — sebuah layanan yang masih belum direplikasi Lazada untuk penggunanya.

“Standar bagi ritel bahan makanan sangat tinggi. Supermarket dan penjual bahan pangan adalah salah satu peritel yang terbaik di dunia.” Ajay Kava, Vice-President dari Amazon Fresh, menyampaikan kepada The Daily Telegraph.

“Kami percaya bahwa kunci dari kesuksesan jangka panjang Amazon Fresh adalah untuk menggabungkan harga yang murah, pilihan yang beragam, metode pengiriman yang cepat dan pengalaman pengguna yang dikenal dan dicintai oleh para pengguna Amazon.”

Biarkan penajaman pisau dapur ini dimulai.

Mari menajamkan pisau untuk perang e-commerce yang lebih besar tahun depan
Mari menajamkan pisau untuk perang e-commerce yang lebih besar tahun depan


Disclosure: Tulisan ini ditulis oleh Cynthia Luo dan diterjemahkan oleh Rara Kinasih. Artikel aslinya bisa diakses di sini.

Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan eCommerceIQ.

Riset Facebook tentang Mobile Commerce di Indonesia

Menurut laporan Criteo, dalam State of Mobile Commerce Q2 2015, mobile commerce berkontribusi sebesar 27% dari total transaksi e-commerce di negara-negara Asia yang disurvei. Indonesia masih berada di urutan pertama yang kerap menggunakan aplikasi mobile untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang dijual layanan e-commerce. Data tersebut diungkapkan Facebook saat acara Mobile Moves Commerce Indonesia, hari ini di Jakarta.

Sebagai platform yang memiliki komitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia, Facebook mengalami pertumbuhan bukan hanya di Indonesia namun juga secara global. Disebutkan lebih dari 88 juta orang Indonesia berada di Facebook, dengan lebih dari 48 juta orang Indonesia kembali ke Facebook setiap hari. Data selanjutnya menyebutkan lebih dari 84 juta orang Indonesia mengakses Facebook setiap bulan di mobile dan lebih dari 46 juta orang Indonesia mengakses Facebook setiap hari di mobile.

Facebook juga mengklaim 39% orang Indonesia secara aktif mencari informasi di Facebook, 24% orang Indonesia bertanya atau mendapatkan rekomendasi di Facebook, 54% orang Indonesia di Facebook menemukan produk dan brand di platform Facebook, dan 1 di antara 4 orang Indonesia melakukan pembelian setelah menemukan sesuatu di Facebook.

Semakin terjangkaunya harga smartphone saat ini juga pilihan kuota untuk data internet yang bisa dengan mudah di dapatkan oleh pengguna, menjadi alasan utama mengapa akhirnya kebanyakan pengguna di Indonesia lebih memilih menjelajahi e-commerce melalui smartphone dibandingkan melalui desktop.

Disebutkan juga aplikasi mobile e-commerce yang paling banyak diunduh di Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan Facebook adalah Lazada dengan 7,6 juta unduhan, Tokopedia dengan 7,2 juta unduhan, Tokobagus (OLX) sebanyak 6,7 juta, Bukalapak 6,1 juta, Shopee 3,7 juta, dan Blibli 2,2 juta unduhan.

Insight dari Lazada dan Zalora

Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm

Dalam kesempatan tersebut, Co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm memberikan presentasi terkait dengan kegiatan pemasaran yang efektif memanfaatkan Facebook. Saat ini, dengan 3 juta produk yang ada di Lazada, Lazada diklaim sebagai layanan e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Untuk Indonesia sendiri Florian melakukan kegiatan pemasaran yang sedikit berbeda dengan negara lainnya, yaitu fokus lokasi yang ternyata memiliki peranan penting untuk pengguna di Indonesia melakukan pembelian.

“Di Jakarta semua orang bisa dengan mudah melakukan pembelian di toko-toko fisik hingga online, hal tersebut tidak berlaku untuk orang-orang yang tinggal di luar Jakarta seperti Sulawesi dan lainnya. Orang-orang itulah yang kemudian menjadi target pasar Lazada,” kata Florian.

Ditambahkan Florian, kebanyakan orang memutuskan untuk membeli produk secara online karena keterbatasan memilih dan membeli produk. Belum lagi dengan kesulitan koneksi internet melalui desktop. Di situlah peranan mobile menjadi penting untuk dilancarkan.

“Makin banyaknya smartphone murah membuat mobile menjadi platform favorit untuk sekedar melihat hingga akhirnya membeli bagi orang-orang di luar kota Jakarta,” kata Florian.

Dari hasil survei yang telah dilakukan, Florian mencatat waktu melihat produk e-commerce lebih banyak dihabiskan di aplikasi mobile, disusul dengan conversion rate dan repurchase rate yang semua menunjukkan aplikasi mobile lebih banyak dipilih dibandingkan dengan desktop.

“Diperkirakan hingga tahun 2025 tren dan kenaikan pertumbuhan e-commerce akan makin meningkat. Untuk itu fokus utama Lazada adalah melakukan kegiatan pemasaran di mobile dan mobile app download,” kata Florian.

Dalam kesempatan tersebut Florian juga mengadakan survei kepada peserta acara dan menanyakan hal apa yang paling diinginkan dari layanan e-commerce. Kebanyakan peserta memilih pengiriman yang cepat hingga koneksi internet yang stabil dan cepat.

CEO Zalora Anthony Fung

Sementara itu CEO Zalora Anthony Fung turut memberikan pengalaman dan informasi khususnya kepada perusahaan teknologi dan startup asing yang berencana untuk masuk ke pasar Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Anthony menegaskan pentingnya melakukan pelokalan dari sisi bahasa dan layanan pelanggan.

“Saat ini masih banyak startup asing yang masuk ke Indonesia masih menggunakan bahasa Inggris di situs, aplikasi, hingga layanan pelanggan. Hal tersebut merupakan pendekatan yang kurang tepat untuk pasar di Indonesia,” kata Anthony.

Ditambahkan juga oleh Anthony, penting untuk memperhatikan mobile site dan aplikasi mobile, mencermati logistik, pembayaran, dan layanan pelanggan. Aplikasi mobile yang lancar dan mudah untuk digunakan bakal mendapatkan respon yang lebih baik dibandingkan dengan aplikasi mobile yang kurang user friendly.

“Hal lain yang harus diperhatikan terkait dengan aplikasi mobile adalah konten yang menarik, engagement dengan pelanggan, pilihan discovery dan personalisasi,” tutup Anthony.

CliponYu Gandeng Lazada Hadirkan Live Shopping

Menargetkan kalangan millennial kaum pria, CliponYu menggandeng Lazada menghadirkan Live Shopping. Pengalaman berbelanja secara online dibantu dengan host dari CliponYu yang kebanyakan adalah perempuan muda.

Untuk pengguna yang ingin menikmati Live Shopping produk Lazada, bisa mengunjungi situs CliponYu, kemudian masuk ke tautan CliponYu X Lazada, secara langsung pengguna akan diarahkan ke situs Lazada lengkap dengan pilihan produk dan video perkenalan dari host cantik CliponYu. Live shopping  menawarkan komunikasi dua arah sepanjang siaran, pemirsa dapat berinteraksi langsung dengan penyiar melalui komentar atau chatting.

“Kini, suasana tersebut sangat nyata di depan mata konsumen. Interaksi seperti itu kebiasaan konsumen di manapun berada, termasuk Indonesia. Untuk itu, CliponYu menawarkan cara belanja baru dengan layanan live shopping,” kata Project Director CliponYu Ken Tao.

Sebelumnya program Live Shopping yang digagas dengan Lazada beberapa waktu lalu menuai sukses. Untuk itu CliponYu memutuskan untuk melanjutkan  program Live Shopping dengan Lazada, dengan menargetkan pelanggan CliponYu yang saat ini diklaim berjumlah 4.6 juta. Layanan yang rencananya akan kembali dilanjutkan live pada tangga 19 Oktober, menawarkan ragam pilihan produk milik Lazada. Mulai dari gadget, busana, aksesoris, pulsa hingga sepatu. Layanan Live Shopping CliponYu dan Lazada hanya bisa dinikmati di desktop, dan belum tersedia di aplikasi mobile Android dan iOS.

CliponYu sebagai salah satu layanan live streaming show pertama di Indonesia selama ini kerap menampilkan aksi anak-anak muda di Indonesia yang ingin menunjukkan kreativitas dan bakat seni. Mengedepankan host yang kebanyakan adalah perempuan muda cantik, saat ini CliponYu ingin mencoba menghadirkan inovasi terbaru yaitu Live Shopping kepada pengguna loyalnya.

Tren Live Shopping ini sebelumnya juga pernah dilakukan oleh  brand ternama di dunia, contohnya adalah Adidas, sukses menggunakan live streaming untuk melakukan Live Shopping dan berdampak sangat besar ketika penandatanganan James Rodriguez ke Real Madrid.

“Ini menjadi momen penting Live Shopping. Mereka biasanya akan belanja gila-gilaan menjelang natal dan tahun baru,” ujar Ken.

Komitmen Bantu UKM Go-Online, Lazada Indonesia Tak Lagi Kenakan Biaya Komisi

Lazada Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa pihaknya kini tidak lagi mengenakan komisi untuk mitra penjual. Menurut Co-CEO Lazada Indonesia Duri Granziol, inisiatif ini dihadirkan untuk memberikan tambahan manfaat bagi para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di Indonesia yang ingin berjualan secara online. Dari data di rilis yang kami terima, saat ini di platform Lazada Indonesia telah terhimpun sekurangnya 15.000 penjual yang telah bergabung pada platform marketplace.

“Kami percaya bahwa para penjual kami, termasuk pelaku UKM di Indonesia, akan menyambut baik penawaran bebas komisi ini karena dapat membantu mereka memberikan harga terbaik bagi konsumen dan meningkatkan penjualan mereka,” ujar Duri.

Skema bebas komisi ini juga merupakan kelanjutan dari inisiatif Lazada dengan memberikan gratis biaya pengiriman kepada konsumen di lebih dari 30 kota di Indonesia dan inisiatif untuk menghadirkan pilihan bayar di tempat (COD) untuk lebih banyak produk sebagai metode pembayaran pilihan konsumen belanja online di Indonesia.

Baru-baru ini Lazada juga meluncurkan proyek percobaan untuk membantu UKM di Indonesia berjualan ke pasar Malaysia, mendukung perkembangan bisnis dan kualitas produk Indonesia. Tujuan jangka panjang dari kedua inisiatif ini adalah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN dengan jaringan ritel online yang dimiliki Lazada.

Inisiatif ini mengawali kuartal terakhir di tahun 2016 yang akan dipersiapkan sebagai momen belanja online terbesar, yaitu Online Revolution yang akan diselenggarakan selama satu bulan penuh. Selama Online Revolution tahun lalu jumlah kunjungan meningkat hingga 13 juta kunjungan dan mencapai jumlah pesanan hingga 600.000 pada tiga hari terakhirnya

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.

Lazada Indonesia Pilih Malaysia untuk Realisasikan UKM Indonesia “Go International”

Lazada Indonesia memilih Malaysia sebagai pilot project dalam memasarkan produk UKM lokal ke kancah internasional. Langkah ini awalnya diinisiasikan oleh pemerintah dengan harapan UKM lokal dapat bersaing secara global mengingat sudah dimulainya masyarakat ekonomi Asean (MEA) pada awal tahun ini.

Florian Holm, co-CEO Lazada Indonesia, menjelaskan pilot project ini sudah dimulai pada pekan lalu dan sudah ada lima UKM yang dilibatkan, salah satunya adalah Indo Camera Bag Surabaya. Di langkah awal ini, menurutnya, Lazada Indonesia menerapkan sistem jual beli. Maksudnya, Lazada Malaysia membeli produk UKM di Indonesia dari Lazada Indonesia, kemudian baru menjual lagi setelah barang sampai ke tempat tujuan.

Kendati demikian, Holm enggan membeberkan langkah lebih lanjut apakah akan ada perubahan strategi penjualan dan negara mana yang menjadi sasaran perusahaan berikutnya. Pihaknya hanya memastikan pilot project ini menjadi dukungan Lazada meningkatkan omzet bisnis UKM lokal dan memperluas pangsa pasar baru.

Menurutnya, keberadaan platform e-commerce dapat memberikan kesempatan lebih besar bagi pengusaha lokal untuk bersaing di pasar internasional. Melalui paket kebijakan ekonomi jilid XII, pemerintah menunjukkan dukungannya dengan memudahkan UKM dalam memajukan usahanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan pengusaha lokal untuk menyelesaikan sejumlah tantangan mulai dari penyediaan pelatihan, sistem pendukung, dan media pemasaran.

“Komitmen dari kami yakni dapat mengembangkan para pelaku UKM di Indonesia dengan memberikan akses terhadap lebih banyak lagi. Maka dari itu, sebagai langkah awal kami mulai memasarkan produk UKM ke Malaysia,” terangnya, Senin (8/8).

Sekadar informasi, Lazada Grup saat ini memiliki enam negara sebagai daerah operasionalnya, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Menggandeng KoinWorks untuk memberi pinjaman bagi UKM

Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia, Lazada Indonesia mengadakan kampanye “Buatan Indonesia: Dari Indonesia Untuk Dunia.” Sebanyak 12 pengusaha lokal dilibatkan dalam kegiatan ini, dengan berbagai jenis produk mulai dari makanan, sepatu, kopi, perawatan kecantikan, hingga pakaian.

Adapun 12 UKM tersebut adalah Eksis Collectin Bandung, Jaxine Collectin Yogyakarta, Olympic Jakarta, Van Decka Shop Bandung, Kota Gede Shop Yogyakarta, Indo Camera Bag Surabaya, Kopi Sidi Kalang Medan, Coba Shop Bali, Makanan Enak Surabaya, Otten Coffee Medan, Sekar Jagat Bali, dan Wendy Sepatu Collection.

“Ke-12 UKM ini terpilih lewat berbagai pertimbangan, yang paling utamanya adalah mereka menjual produk sendiri,” terang Holm.

Dalam kampanye ini, Lazada Indonesia menggandeng KoinWorks sebagai jasa penyedia pinjaman untuk mendukung bisnis UKM. Benedicto Haryono, co-founder KoinWorks, mengatakan khusus kampanye ini pihaknya menaikkan jumlah dana yang dapat dipinjam oleh pengusaha UKM menjadi 1 miliar Rupiah dari awalnya 250 juta Rupiah dengan suku bunga sekitar 9% sampai 20%.

Pertimbangan ini diambil, mengingat banyaknya keluhan yang masih dirasakan pengusaha UKM dari sulitnya mendapat pinjaman dari perbankan. Padahal, potensi bisnisnya bisa menembus pasar internasional.

“Kami memberikan treatment khusus bagi pengusaha UKM yang sudah bergabung di Lazada karena mereka bisa dapat pinjaman hingga 1 miliar [Rupiah], sementara untuk non Lazada hanya bisa sebesar 250 juta. Kami percaya kualitas penjual yang dipilih Lazada adalah sudah well established,” ujarnya.

Mengantisipasi Gelombang E-commerce, Dampak Akuisisi Lazada dan Kehadiran Amazon

Tahun ini dua berita besar datang menghampiri industri e-commerce yang sedang bergeliat di Indonesia. Pertama pengumuman di bulan April lalu, akuisisi e-commerce Lazada oleh Alibaba. Kemudian belum lama ini berita kedua mencuat, yakni seputar rencana kedatangan pemain e-commerce kawakan Amazon ke pangsa pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Lantas apa saja konsekuensi yang mungkin terjadi ketika kedua pemain tersebut, Alibaba dan Amazon, yang mulai memainkan bisnisnya di Indonesia dan bagaimana dampaknya bagi tatanan e-commerce yang sedang berjalan saat ini.

Sebelumnya mari kita menelisik kasus yang sudah terjadi di negara tetangga, Thailand. Ensogo sebagai salah satu layanan e-commerce yang memfokuskan pada daily-deal dan flash-sales harus amblas diterpa persaingan. Menurut asosiasi e-commerce setempat, Alibaba dan Amazon sudah memainkan pangsa pasar lokal e-commerce di Thailand, dan itu  menjadi salah satu penyebab persaingan yang mulai tak sehat dengan pemain lokal. Asosiasi juga harus memeras keringat lebih untuk mampu memaksimalkan potensi e-commerce lokal di negara tersebut, di tengah persaingan ketat antara pemain asal Tiongkok dan Amerika Serikat.

Lazada yang telah memiliki basis bisnis e-commerce terbesar di Asia Tenggara, tentu hal ini sangat strategis untuk menjadi perpanjangan tangan Alibaba. Dengan kepemilikan saham mayoritas, Alibaba pun bisa mengatur laju strategi Lazada, terutama untuk distribusi produk dan market-fit. Langkah Lazada ini tampaknya turut menyadarkan Amazon akan potensi e-commerce di wilayah Asia Tenggara. Dengan total GDP mencapai $2,4 triliun, investasi untuk menetapkan kehadiran di pasar ini adalah tindakan yang cukup menguntungkan, terlebih keduanya sudah memiliki brand yang kuat.

Sementara Alibaba memiliki Lazada, Amazon sudah bersiap dengan investasi $2 miliar yang akan digelontorkan untuk membangun pasar secara berangsur di Asia Tenggara.

Asosiasi dan regulasi harus bisa menjadi penyeimbang

Meskipun banyak yang menilai bahwa ekosistem e-commerce di Indonesia masih tergolong tahap awal, namun pemain lokal perlu untuk mulai bersiap meningkatkan layanan dan memastikan bahwa platform mereka menawarkan ragam produk yang tepat untuk melawan pemain besar. Bisnis e-commerce lokal perlu untuk membentuk kesatuan, mengidentifikasi posisi mereka dan target pasar dengan.

Namun belajar dari sepak terjang eBay bekerja sama dengan Telkom membangun Blanja, hal tersebut sebenarnya juga tak perlu dijadikan ancaman berarti. Hanya saja antisipasi memang selalu perlu dilakukan.

Regulator harus memantau dan memastikan pemain lokal tetap dapat tegak, tanpa adanya dominasi pemain tertentu. Aturan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, monopoli misalnya, maka regulasi yang tepat harus digulirkan. Karena regulator memang menjadi satu-satunya yang paling ideal mengontrol pasar, harusnya. Untuk memastikan pemain lokal tetap berjaya, dan tidak ada yang menjadi korban lagi seperti Ensogo atau Rakuten.

UC Browser Gandeng Lazada untuk Kampanye di Bulan Ramadan

Selama bulan suci Ramadan, UC Browser yang merupakan produk UCWeb, bagian dari bisnis mobile Alibaba Group, melancarkan kemitraan strategis dengan Lazada. Kampanye lintas platform yang berlangsung mulai tanggal 17 – 27 Juni 2016 akan memberikan hadiah berupa kupon dan voucher belanja dengan total nilai 1,5 juta.

Dengan memanfaatkan permainan yang dibuat secara khusus oleh UC Browser, nantinya semua pengguna bisa menikmati permainan tersebut secara berulang.

“Kami secara khusus membuat permainan dengan nama ‘Tukar 5 kartu dengan motor ninja’ yang nantinya bisa dimainkan secara langsung oleh pengguna di UC Browser dengan hadiah berupa kupon dan voucher belanja dengan nilai Rp 50 ribu,” kata Head of Indonesian Market UCWeb Donald Ru saat acara temu media.

Kampanye pertama yang dilakukan bersama Lazada ini merupakan salah satu rencana dari UC Browser untuk melebarkan kemitraan dengan industri e-commerce di Indonesia. Dalam hal ini UC Browser melihat potensi yang cukup besar pada lanskap digital Indonesia terutama dalam hal pemasaran.

“Kami berharap untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik pada pola belanja online konsumen di Indonesia melalui kerja sama dengan perusahaan e-commerce terkemuka sehingga dapat memberi pengetahuan lebih baik untuk bekerjasama dengan e-tailer lokal,” kata GM of Global Markets UCWeb Kenny Ye.

Saat ini UCWeb telah bermitra dengan e-commerce terkemuka di Indonesia seperti Tokopedia, Elevenia, Bukalapak, dan Lazada.

“Sebagai bagian dari Alibaba Group, kemitraan promo Ramadan antara Lazada dengan UC Browser diharapkan bisa membuka peluang sebagai platform pemasaran untuk industri e-commerce di Indonesia,” kata Donald.

Platform pemasaran hiburan

Dalam kesempatan tersebut dipaparkan juga prestasi yang telah diraih oleh UCWeb, di antaranya adalah kemitraan dengan pengembang permainan video dan perusahaan hiburan Finlandia Rovio.

Selain itu UCWeb juga mengklaim telah memiliki pengguna aktif di UC Browser hingga pertengahan bulan Mei sebanyak 400 juta pengguna aktif. Saat ini UC Browser merupakan mobile browser nomor satu di India, Tiongkok dan Indonesia. Di Indonesia sendiri UC Browser mengklaim memegang hampir 60% market share.

Application Information Will Show Up Here

DStour #14: Kantor Bersama Lazada Indonesia

Lazada Indonesia menempati dua lantai di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Tak jauh berbeda dengan kebanyakan startup, kantor Lazada Indonesia bersifat open space yang memungkinkan semua orang, termasuk tim manajemen, duduk di area yang sama untuk memudahkan komunikasi. Ada sekitar 300-400 orang yang berada di area bekerja terbuka ini.

Selain kelengkapan “standar” seperti area bersantai, tempat makan, dan meja biliar, Lazada menamai ruangan-ruangan pertemuannya dengan nama-nama kategori yang diurusinya, seperti Sports, Automotive, Fashion sampai Groceries. Simak liputan DStour ke kantor Lazada Indonesia berikut ini.

Lazada Gandeng Pos Indonesia Permudah Proses Pengembalian Barang

E-commerce dan penyedia jasa logistik adalah layanan yang saling diuntungkan satu sama lain. Kerja sama kedua jenis layanan pun tentu akan memberikan dampak positif bagi keduanya. Lazada Indonesia mengumumkan kerja sama PT Pos Indonesia yang memungkinkan pembeli di Lazada melakukan proses pengembalian barang dengan menitipkannya secara gratis di Kantor Pos.

Dari keterangan yang diterima DailySocial, mulai hari ini (27/4) para konsumen Laza Indonesia dapat melakukan pengembalian barang, yang hasilnya tidak sesuai harapan konsumen, secara gratis melalui Kantor Pos yang tersebar di lebih dari 4.000 titik di seluruh wilayah Indonesia. Lazada dijelaskan telah mengintegrasikan sistemnya dengan PT Pos Indonesia untuk melacak status barang yang dikembalikan oleh konsumen melalui Kantor Pos.

“Bagi Lazada, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online menjadi prioritas utama. Hal ini meliputi memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pengembalian barang, apabila barang yang mereka terima tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Untuk itu, kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memudahkan konsumen dalam mengembalikan barang,” jelas co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm.

Dalam rilisnya pihak Lazada juga mengklaim bahwa Lazada merupakan e-commerce pertama yang menghadirkan kebijakan perlindungan konsumen yang meliputi pengembalian produk, pengembalian dana dan penggantian produk. Kebijakan ini menurut mereka dihadirkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online.

Di sisi lain VP Komunikasi Korporat PT Pos Indonesia Bambang Dwi Purwanto mengungkapkan bahwa untuk saat ini logistik masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh para pelaku e-commerce di Indonesia. Kerja sama yang terjalin dengan Lazada ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, tidak hanya untuk keduanya tapi juga keseluruhan pasar e-commerce di tanah air.