Konferensi e2eCommerce Akan Soroti Perkembangan dan Masa Depan Ekosistem E-commerce Indonesia

e2eCommerce Indonesia adalah konferensi dan pameran yang dirancang untuk ekosistem e-commerce. Tujuannya dalam rangka percepatan ekonomi  digital Indonesia, untuk menyatukan para pemain kunci dan mendorong diskusi  tentang masalah strategis dan operasional serta membantu melahirkan solusi sistem canggih untuk pemegang merek,  pengecer, operator e-commerce, hingga operator logistik.

Tahun ini, acara akan diselenggarakan pada tanggal 25-26 September 2019 mendatang, bertempat di Balai Kartini Jakarta. Tema yang disajikan untuk acara konferensi cukup beragam, mulai dari perkembangan e-commerce dari sudut pandang pengalaman pelanggan, pemanfaatan data dan kecerdasan buatan, multi dan omni-channel dalam e-commerce, fintech, hingga teknologi logistik.

Adapun pemateri yang dihadirkan berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintahan, investor, founder, hingga pakar di berbagai bidang. e2eCommerce ditargetkan akan menghadirkan lebih dari 1500 peserta dan diikuti puluhan perusahaan atau startup yang mendukung ekosistem e-commerce di Indonesia.

Saat ini pendaftaran ke acara masih dibuka. Untuk pemesanan tiket dan informasi lebih lanjut, kunjungi situs resminya melalui tautan https://www.e2ecommerce-indonesia.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner e2eCommerce Indonesia

TIA Product Development Conference Kembali Hadir, Bawa Materi Manajemen Produk hingga Desain

Tech in Asia Indonesia tahun ini kembali menggelar Tech in Asia Product Development Conference 2019 (TIA PDC 2019). Konferensi khusus teknologi dan pengembangan produk ini akan berlangsung di Menara Mandiri Jakarta, pada 3-4 Juli 2019 mendatang.

Conference Content Lead TIA PDC 2019 Meirissa Farah Fhonna mengatakan, tujuan digelarnya konferensi ini adalah untuk membantu para developer lokal dalam membangun produk yang scalable.

“TIA mengadakan PDC di Indonesia untuk membantu local tech talent meningkatkan skill, khususnya di product development. Sehingga mereka bisa membangun produk yang solutif, scalable, dan kompetitif,” ucap Meirissa.

Acara tersebut diperkirakan akan dihadiri sekitar dua ribu peserta. Sementara penyelenggara akan menghadirkan 65 praktisi di bidang pengembang produk sebagai pembicara. Mereka akan berbagi insight seputar pengalaman mengembangkan produk hingga tren industri teknologi terkini.

Beberapa praktisi yang akan hadir sebagai pembicara antara lain Yoel Sumitro (VP of Product Design Bukalapak), Bahni Mahariasha (Product Manager Gojek), Aries Dwiartanto (Product Lead Payment Experience DANA), Carmen Opera (VP Growth Happy Fresh), dan Vincent Tjendra (Assistant VP of Product Tokopedia).

Dalam konferensi ini, ada sembilan track menarik yang bisa diikuti, yakni product management, user experience, product design, product leadership, product marketing, technology in focus, data & analytics, infrastructure, dan engineering. Kesembilan track tersebut terbagi ke dalam empat content stage yakni main stage, kapuas stage, mahakam stage, dan barito stage.

Selain empat content stage di atas, TIA PDC 2019 juga akan menghadirkan segmen menarik yaitu technology exhibition. Di segmen ini, TIA memberikan kesempatan kepada beberapa perusahaan untuk memamerkan produk mereka yang inovatif dan berteknologi tinggi.

Dengan adanya konferensi ini, para penggiat produk digital diharapkan dapat membuat produk yang dapat melayani kebutuhan pasar yang masif dengan dukungan teknologi. Selain itu, produk digital juga didorong untuk beradaptasi agar mampu memfasilitasi para penggunanya dengan benar.

Saat ini, penjualan tiket TIA PDC 2019 masih berlangsung. Informasi lebih lanjut dapat dilihat di situs resminya melalui pdc.techinasia.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Tech in Asia Product Development Conference 2019

MWC19 Shanghai Segera Digelar, Hadirkan Beragam Sesi untuk Bantu Pemimpin Bisnis Lakukan Transformasi

GSMA pada tanggal 26 – 28 Juni 2019 akan mengadakan Mobile World Congress ke 19 di Shanghai (MWC19 Shanghai) di Shanghai New International Expo Center. Ada beragam acara menarik yang akan dihadirkan, beberapa di antaranya Digital Leaders Programme, Matercass Programee dan Exhibition. Acara ini ditargetkan akan dihadiri lebih dari 60 profesional dan 550 perusahaan dari di 110 negara.

Digital Leaders Programme sendiri didesain untuk membawa para pemimpin bisnis untuk mengulas tantangan di ekosistem bisnis seluler dan vertikal digital. Tujuannya agar perusahaan dapat memberikan layanan yang dibutuhkan konsumen di masa sekarang dan masa mendatang. Beberapa eksekutif dari perusahaan seperti Foxconn, HTC, Huawei, McKinsey Digital Qualcomm, Shanghai Mobile, ZTE dll akan tergabung dalam acara ini.

“Untuk menghadirkan potensi penuh dari konektivitas cerdas dan menavigasi lanskap teknologi yang terus berubah, kami membutuhkan para pemimpin bisnis digital baru dari semua industri untuk membantu membentuk visi di masa depan dan memberikan advokasinya,” ujar CEO GSMA Ltd. John Hoffman.

Konferensi MWC19 Shanghai akan diadakan selama tiga hari. Tema-tema yang akan dibawakan mulai dari 5G, kecerdasan buatan, konvergensi perbankan dan telekomunikasi, blockchain, keamanan data, kota pintar, dan lain-lain. Adapun pemateri yang akan mengisi di panggung keynote meliputi Hooi Ling Tan (Co-Founder Grab Group), Mats Granryd (Director General GSMA), Ken Hu (Deputy Chairman Huawei), Greg Wyler (Chairman OneWeb), Sigve Brekke (President & CEO Telenor Group) dan Xu Ziyang (CEO ZTE).

Selain itu masih ada program lain yang coba dihadirkan dalam MWC19 Shanghai. Salah satunya GSMA bermitra dengan INSEAD, salah satu sekolah bisnis terkemuka, untuk menghadirkan Masterclass Programme. Professor Thomas Mannarelli dengan spesialisasinya dalam inovasi dan kepemimpinan akan menjadi instruktur dalam program yang dirancang untuk membantu pemimpin bisnis melakukan transformasi.

Informasi lebih lanjut mengenai rangkaian MWC19 Shanghai dapat dilihat melalui situs resminya: https://www.mwcshanghai.com.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner MWC19 Shanghai

Pasca Pergantian Nama, Startup Edutech “Cakap” Akan Adakan Acara Peluncuran

Sejak diluncurkan pada tahun 2014, Squline mencoba menjadi layanan edtech yang mempertemukan pengajar profesional dengan peserta didik secara real time dengan mekanisme live tutoring. Harapannya proses belajar-mengajar tidak melulu bergantung pada waktu dan tempat.

Masih menggenggam semangat yang sama, untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia, Squline memutuskan untuk melakukan rebranding dengan nama baru “Cakap”.

Untuk memperkenalkan brand Cakap kepada publik pada hari Sabtu, 6 April 2019 mendatang startup karya anak bangsa tersebut akan mengadakan acara “Grand Launching Cakap” di Summarecon Mall Serpong. Acara akan dimulai pada pukul 11.00 WIB. Selain peluncuran brand baru, acara ini akan dimeriahkan dengan pameran, talkshow dan panggung musik oleh Rendy Pandugo.

Tema besar yang diusung dalam rangkaian acara ini adalah “Cakap Bahasa, Cerdaskan Bangsa”. Beberapa narasumber yang akan dihadirkan untuk memberikan pengetahuan dalam talkshow meliputi Tomy Yunus (Founder & CEO Cakap), Ivan Lanin (Pakar Bahasa Indonesia dan Wikipediawan), Tjhen Wandra (YouTuber dan Pengajar Bahasa Mandarin), Hiroki Kato (Presenter dan Musisi).

Acara ini sekaligus akan menjadi ajang penyerahan rekor muri untuk Cakap sebagai aplikasi online pertama belajar bahasa dengan interaksi dua arah secara langsung di Indonesia. Selain itu peserta bekesempatan memenangkan beasiswa belajar Bahasa Mandarin senilai 38 juta Rupiah dan berbagai promo paket belajar menarik lainnya.

Saat ini aplikasi Cakap menyediakan layanan kursus bahasa asing online, meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia. Adapun pengguna Cakap sudah meliputi beberapa negara, baik dari Indonesia, Brunei Darussalam, Korea, Filipina, Jepang, Australia dan Amerika Serikat.

Grand Launching Cakap

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Grand Lunching Cakap

Mekari Conference Fokus Bantu UKM Memulai Tranformasi Digital

Di berbagai skala, mulai dari UKM hingga korporasi, bisnis dihadapkan dengan persaingan yang sengit. Untuk bisa terus bertahan, salah satu hal yang banyak direkomendasikan pakar ialah melibatkan teknologi ke dalam proses bisnis. Salah satu tujuannya agar dapat menjangkau dan terhubung dengan pangsa pasar yang lebih luas.

Guna membantu bisnis dalam mengoptimalkan teknologi, pengembang layanan SaaS bisnis Sleekr, Jurnal dan KlikPajak akan mengadakan acara bertajuk “Mekari Conference”. Acara tersebut akan menjadi konferensi bisnis dan teknologi yang dihadirkan untuk menginspirasi bisnis dalam melakukan transformasi digital.

Mengangkat tema besar “Powering Indonesian SMEs with Technology”, Mekari Conference akan mengundang founder, CEO, dan pakar di bidang human resources dari beberapa perusahaan ternama untuk berbagi. Beberapa perusahaan yang dijadwalkan mengisi sesi adalah Blue Bird, Tiket.com, Bukalapak, LinkedIn Indonesia, Bridestory, Hijup dan masih banyak lagi. Beberapa perwakilan dari kalangan pemerintah, seperti Dirjen Pajak, juga turut diundang.

“Di sinilah (Mekari Conference) kami bisa menunjukkan dukungan untuk kemajuan dan perkembangan bisnis lewat pemanfaatan teknologi. Dengan teknologi para pengusaha atau pemimpin perusahaan dapat bekerja lebih efektif dan efisien, serta fokus dengan kemajuan bisnisnya,” sambut CEO Sleekr Suwandi Soh.

Acara ini ditargetkan dapat menghadirkan 2000 peserta, dari kalangan pengusahaan dan eksekutif di Indonesia. Adapun acara akan diselenggarakan pada tanggal 25 April 2019 bertempat di Main Hall The Kasablanka Jakarta.

Di samping mendapatkan pengetahuan dan tips untuk pengembangan bisnis, harapannya acara ini juga dapat memberikan pada kesempatan setiap peserta untuk membangun jejaring dan mitra bisnis. Saat ini pendaftaran peserta untuk Mekari Conference masih dibuka.

Informasi lebih lanjut dan pendaftara, kunjungi situs resminya melalui tautan https://mekariconference.com.

Mekari Conference 2019

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Mekar Conference

Qlue Hadirkan “Smart Citizen Day” untuk Wujudkan Indonesia Smart Nation

Qlue bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk meningkatkan pengembangan smart city untuk mempercepat perubahan positif menuju “Indonesia Smart Nation”. Sebagai bagian dari upaya tersebut, keduanya bersinergi mengadakan acara bertajuk Smart Citizen Day yang akan diadakan pada tanggal 28 Maret 2019 bertempat di The Tribata, Grand Opus Ballroom Jakarta.

Smart Citizen Day merupakan gerakan smart citizen pertama di Indonesia dan dunia. Rangkaian acara akan diawali dengan deklarasi 34 pemuda terpilih menjadi smart citizen. Mereka adalah orang-orang yang telah menciptakan dampak sosial positif secara gotong-royong di daerahnya.

Selain itu akan ada sesi yang diisi oleh 19 pemateri lintar sektor yang akan menceritakan kisah inspiratifnya. Kisah-kisah mengenai inisiatif perubahan positif dan kreasi di era teknologi ini, khususnya yang berdampak membantu dan mewujudkan smart business di Indonesia.

“Qlue menyediakan platform berbasis AI, IoT dan integrasi data yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi dalam menangani permasalahan kota. Namun keberhasilan penerapan aplikasi Qlue membutuhkan partisipasi warga dan pemerintah. Untuk itu, Qlue menghadirkan Smart Citizen Day untuk memperkenalkan berbagai solusi Qlue kepada publik serta sebagai puncak perayaan smart citizen di Indonesia,” sambut Co-Founder & CTO Qlue Andre Hutagalung.

Dalam acara tersebut Qlue juga akan turut menghadirkan instalasi art-technology dan pameran teknologi dari Qlue beserta rekanan bisnisnya seperti Amazon Web Services. Kolaborasi Qlue dengan Kominfo sendiri juga akan menyiapkan program 100 Smart City Indonesia, saat ini sudah diaplikasikan di beberapa kota institusi dan perusahaan.

“Kominfo mendukung sepenuhnya Smart Citizen Day yang diinisiasi oleh Qlue. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia. Besarnya arus informasi di era digital membuat masyarakat harus smart untuk menyaring informasi. Kami berharap gerakan smart citizen dapat menjadi bola salju positif untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia. Dimulai dari 34 deklarator yang dapat menjadi katalis dalam gerakan smart citizen di daerah masing-masing untuk mewujudkan Indonesia menjadi smart nation,” ujar Dirjen Aptika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara ini, kunjungi laman resminya: https://smartcitizenday.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara Smart Citizen Day

Melalui Acara idEAWorks, Asosiasi E-commerce Indonesia Ingin Lebih Siap Sambut Industri 4.0

Memasuki era revolusi industri 4.0, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh pebisnis. Era ini identik dengan otomasi dan pertukaran data yang semakin canggih. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan menciptakan sinergi, antara pemain industri dan pakar. Hal ini yang coba dilakukan oleh idEA melalui sebuah acara bertajuk idEAWorks.

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) akan menggandeng para ahli di industri digital untuk berbagi ilmu. Belajar dari para ahlinya tentu jadi opsi terbaik untuk bisa terus update pada tren industri digital. Indonesia punya segudang nama yang telah sukses mengembangkan usaha berbasis teknologi.

Acara idEAWorks akan dilaksanakan pada 9-12 April 2019 bertempat di Kasablanka Hall, Jakarta. Acara ini akan terbagi menjadi dua tema, yaitu Edu Fair dan idEAWorks Pro yang juga menjadi ajang Digital Industry Job Fair.

Akan hadir berbagai pemateri dari pelaku industri digital. Pertama ada CEO Bhinneka Hendrik Tio yang akan bicara tentang “Gen of Good Talent” yang akan membuka pikiran tentang ciri talenta terbaik di sektor digital. Ada juga Roy Simangunsong dari Fox Networks yang akan menjelaskan apa saja yang perlu menjadi pertimbangan saat memilih perusahaan digital sebagai tempat kerja.

CTO GDP Venture On Lee juga dijadwalkan hadir untuk menjabarkan apa-apa yang harus dipelajari dan lakukan untuk menjadi seorang pakar teknologi yang dibutuhkan perusahaan digital. Sementara untuk mereka yang tertarik bergabung dengan e-commerce, setidaknya ada dua nama besar yang akan berbagi cerita. Ada Fajrin Rasyid yang merupakan Presiden Bukalapak dan Jemy Confido yang menjabat sebagai CEO Blanja.com.

Rangkaian acara idEAWorks diharapkan mampu menjadi penggerak terciptanya talenta-talenta terbaik yang akan mendorong kemajuan industri 4.0 di Indonesia. Pasalnya, sektor digital memang tengah membutuhkan banyak talenta-talenta terbaik, dan menjanjikan masa depan yang cerah di setiap profesi yang tersedia.

idEAWorks 2019

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara idEAWorks

Young On Top National Conference Akan Kembali Diadakan di Jakarta

Young On Top (YOT) National Conference 2019 akan kembali diselenggarakan untuk ke-10 kalinya, sebagai acara tahunan yang bertujuan untuk memberikan inspirasi untuk anak muda di Indonesia. Tahun ini YOT National Conference akan dilaksanakan pada tanggal 6 April 2019 di Balai Kartini, Jakarta.

Sesi konferensi akan diisi oleh para pemateri yang telah sukses di bidangnya masing-masing. Beberapa nama yang sudah dikonfirmasi hadir di antaranya Billy Boen (Founder YOT), Wishnutama (CEO NET Mediatama), dan Najwa Shihab (Journalist & Founder Narasi.tv).

Selain itu akan turut hadir Bani Mulia (Managing Director PT Samudera Indonesia Tbk.), Agung Hapsah (Content Creator), William & Winston Utomo (COO & CEO IDN Media), Budi Sadikin (CEO Inalum) dan Nareend (Profesional Photographer).

“Di tahun politik ini, saya berharap seluruh anak muda di Indonesia bersatu dan tidak terpecah belah. Selama 10 tahun, Young On Top sudah membuktikan bahwa perbedaan itu indah dengan menyelenggarakan berbagai acara dan program yang menyatukan Indonesia. Organisasi-Komunitas Young On Top menghormati dan berbagi tanpa melihat perbedaan suku, ras, agama, status sosial, jenjang pendidikan, kesuksesan karier, dan lainnya,” ujar Billy Boen.

Acara ini ditargetkan akan dihadiri 3000 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, pelajar, seniman dan lainnya. Saat ini pendaftaran untuk keikutsertaan dalam acara masih dibuka. Selengkapnya bisa mengunjungi situs resminya melalui laman: https://www.youngontop.com/events/yotnc2019/

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Young On Top National Conference 2019

AMIGO Innovation Summit Segera Dilaksanakan, Konferensi dan Pameran Inovasi Startup Binaan Telkom

Program corporate innovation lab “Digital Amoeba” dan startup incubator “Indigo Creative Nation” milik PT Telkom Indonesia akan berkolaborasi mengadakan eksibisi dan konferensi digital bertajuk AMIGO Innovation Summit. Rangkaian acara akan dilaksanakan pada 19 – 20 Maret 2019 di Auditorium The Telkom Hub, Jakarta.

Selain konferensi dan pameran, akan ada beberapa acara lain termasuk pitch battle dan demo day. Sebanyak lebih dari 70 produk digital hasil program Digital Amoeba dan Indigo akan unjuk gigi. Selain itu di acara yang sama akan dilakukan peluncuran Corporate Innovation Alliance, yakni kumpulan perusahaan BUMN dan swasta untuk pengembangan manajemen inovasi.

Untuk mengisi sesi konferensi, dihadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Beberapa nama yang dipastikan hadir di antaranya Stefan Lindergaard (Founder Silicon Valley Fast Track), Nathania Christy (Head of Global Insight Trend Watching), Fajrin Rasyid (President & Co-Founder Bukalapak), Irzan Raditya (CEO & Co-Founder Kata.ai) dan lain-lain.

Pada pemateri akan membawakan berbagai pembahasan seputar pengembangan startup. Topik yang akan ada di acara termasuk “Agile for Your Startup”, “From Customer Trend become Corporate Innovation”, “Accelerate your MVP,” dan masih banyak lagi.

Di sela-sela acara juga akan ada sesi khusus yang menggandeng Fuckup Night Jakarta. Sesi mereka menyajikan pengalaman kegagalan founder startup agar dapat dipetik pelajarannya. Acara ini terbuka untuk siapa saja, baik dari kalangan investor, penggiat startup, pemerhati teknologi, dan umum.

Informasi lebih lanjut seputar AMIGO Innovation Summit dapat disimak melalui situs resminya: http://amigosummit.id.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner AMIGO Innovation Summit 2019

Kiat Fore Coffee Optimalkan Bisnis Melalui Teknologi

Fore Coffee merupakan startup kopi binaan East Ventures. Belum lama ini mereka mendapatkan pendanaan lanjutan senilai 118 Miliar Rupiah dari sejumlah investor, termasuk East Ventures, SMDV dan lain-lain. Hal menarik dari startup ini ialah konsep bisnis yang dihadirkan, yakni dengan memanfaatkan kapabilitas teknologi secara menyeluruh dalam operasionalnya.

Dalam sebuah kesempatan, Co-Founder & Deputi CEO Fore Coffee Elisa Suteja menceritakan tentang kiatnya mengelola bisnis. Usaha ritelnya mencoba menerapkan transformasi digital secara end-to-end, mulai dari pemrosesan pesanan, pengantaran, hingga pengalaman pelanggan.

“Merbaknya aplikasi on-demand mengubah pola konsumsi pelanggan dalam cara memesan makanan dan minuman sehari-harinya,” ujar Elisa.

Fore Coffee memulai bisnisnya pada Agustus 2018, sebulan kemudian mereka meluncurkan aplikasi mobile untuk menangani pesanan di tokonya. Melalui aplikasi tersebut, konsumen bisa membeli kopi atau biji kopi.

“Orang-orang kantoran (target pasar utamanya) inginnya serba cepat, tulah mengapa kami memutuskan untuk meluncurkan aplikasi mobile untuk menangani order yang masuk ke toko,” lanjut Elisa.

Dalam jangka waktu lima bulan, Fore Cofee telah membuka 16 gerai di Jakarta dan menjual lebih dari 100 ribu cangkir kopi per bulannya. Investasi yang baru didapatkan juga akan difokuskan untuk pengembangan mempercepat inovasi dalam memberikan pengalaman online-to-offline.

Teknologi sebagai kunci bisnis

Elisa mengatakan bahwa teknologi menjadi salah satu kunci utama dalam menjalankan bisnis saat ini, “Tidak hanya untuk delivery saja kami memanfaatkan aplikasi yang ada, tapi mulai dari pemesanan di tempat untuk memudahkan pegawai, sampai dengan urusan administrasi dan kegiatan operasional seperti stok barang dan laporan penjualan.”

Selain menggunakan aplikasi yang dikembangkan sendiri, Elisa mengaku bahwa untuk urusan operasional, ia mempercayakan bisnisnya pada penyedia jasa sistem kasir digital Moka — keduanya sama-sama startup portofolio East Ventures. Ia memanfaatkan fitur laporan penjualan ​real-time​ untuk memantu pendapatan penjualan secara lebih akurat dalam kurun waktu tertentu. Selain fitur laporan, Elisa juga memanfaatkan fitur ​ingredient inventory yang sangat membantu dari segi pergudangan.

Dengan jumlah cabang Fore Coffee yang cukup banyak, ia tentu harus melakukan pengecekan secara berkala untuk setiap tokonya. Di fitur​ inventory management, ia bisa menghitung harga dasar setiap produk dengan lebih komprehensif sehingga dapat menentukan harga jual. Dengan kata lain, fitur ini membantunya mengelola stok dan keuangan bisnisnya secara seimbang.

Selain bercerita tentang bisnisnya, Elisa juga memberikan tips untuk pemula yang ingin membangun bisnis di luar sana, “Mulai dulu dengan ide yang sudah dibangun, akan banyak hal yang kita gak tau kalau kita gak coba.”

Disclosure: Artikel ini hasil kerja sama Moka POS dan DailySocial

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here