Media Sosial Lokal Kapoocino Tawarkan Pengalaman Berinteraksi yang Unik

Kapoocino merupakan aplikasi media sosial asal Surabaya dengan pendekatan yang unik. Platform tersebut memungkinkan antar pengguna untuk bisa saling berinteraksi lewat kuis tebak-tebakan yang disampaikan lewat foto atau video. Dengan pendekatan yang berbeda, Kapoocino mencoba menawarkan cara pertemanan yang lebih interaktif, karena tidak sekedar mengunggah foto, memberi komentar atau bertebar emoticon saja.

Dijelaskan oleh Co-Founder Kapoocino Edouardo Santoso Tantular inspirasi mengembangkan layanan tersebut didapat saat keempat Co-Founder Kapoocino sedang kumpul bersama di sebuah kafe, tujuannya untuk menghibur salah satu rekan yang galau. Mereka melihat sebuah keniscayaan, orang-orang di sekitarnya justru terlalu asik dengan gadget-nya, seperti tidak peduli padahal sedang berkumpul dengan teman. Saat itu langsung terlintas ide untuk memikirkan bagaimana caranya mengubah keadaan tersebut, namun dengan tetap melibatkan gadget sebagai media pengantarnya.

“Di sinilah yang membuat Kappocino berbeda dengan media sosial lainnya, karena user tidak hanya dibatasi sekedar melihat, menyukai atau memberi komen dari setiap pengguna yang mengunggah sesuatu. Sehingga user yang tidak terlalu eksis hanya bisa melihat dan tidak bisa ikut interaksi. Kami mencoba buat sesuatu yang berbeda, dengan membuat media sosial berbasis kuis,” ujarnya saat dihubungi DailySocial, Kamis (4/8).

Ide pun mulai dituangkan pada Februari 2016, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk pengembangan hingga muncul versi beta pada 24 Mei 2016 untuk perangkat Android. Versi resminya pun mulai beredar sejak Juli kemarin. Pasca acara press conference launching Kapoocino digelar beberapa hari lalu, pihaknya mencatat jumlah pengguna Kapoocino kini sudah menembus angka sekitar 3.000 orang.

“Kami ingin sebanyak mungkin orang Indonesia yang memakai aplikasi ini. Selain bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa sekaligus menunjukkan bahwa aplikasi ini bisa bersaing di kalangan internasional.”

Dia mengungkapkan, untuk membuat aplikasi ini pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut berasal dari kantong sendiri (bootstrapping). Menurut Edo, bila ke depannya ada investor yang berminat untuk menanamkan uangnya ke tempatnya, dia memberi beberapa batasan. Salah satunya, investor harus berasal dari lokal demi menjaga citra baik Kapoocino sebagai aplikasi buatan anak bangsa.

Sekedar informasi, pendiri Kapoocino terdiri dari empat orang. Mereka adalah Edouardo Santoso Tantular selaku bagian admin dan keuangan, Achmad Izzag selaku bagian pemasaran, Fendy Mahatma Putra selaku developer lead dan Bahtera Kurniawan Jaya selaku bagian kreatif. Kini, tim Kapoocino sudah bertambah 10 orang lainnya untuk mengembangkan aplikasi.

Pihaknya pun mengklaim saat ini belum ada aplikasi media sosial serupa, baik dari lokal maupun global yang menggunakan kuis sebagai basis utamanya. Sementara ini, Kapoocino baru tersedia untuk pengguna Android saja, untuk iOS dan versi PC-nya kini masih dalam tahap penyempurnaan.

Interface sederhana disajikan untuk memudahkan adaptasi pengguna

IMG_20160804_134214
Saat pertama menggunakan Kapoocino, pengguna diharuskan untuk membuat akun. Antar muka yang ditawarkan pun dibuat ringkas sehingga tidak membuat pengguna awam menjadi bingung. Kemudian, pengguna yang sudah terdaftar bisa langsung membuat kuis tebak-tebakan sesuai keinginannya.

Kuis yang ditawarkan bisa berupa video atau foto dengan memberikan pilihan jawaban pilihan ganda atau isian. Jumlah pilihan gandanya pun bisa dimodifikasi dengan minimal dua opsi harus tersedia.

Untuk mempercantik tampilan pertanyaan, foto atau video bisa disunting memakai filter yang tersedia dan menambah sticker berupa tiga maskot Kapoocino itu sendiri, yakni, Kaps, Poc dan Ino. Setelah itu, pengguna bisa memberikan respon berupa jawaban, baru bisa tercipta interaksi karena pengguna penjawab kuis bisa memberikan komentar.

“Bila user belum memberikan jawaban, maka dia belum bisa memberikan komentar sebab ditakutkan ada spoiler jawaban,” terang Edo.

Selain itu juga terdapat ragam fitur yang segera dapat diakses pengguna. Salah satunya wall off fame, secara periodik setiap pengguna yang mendapat respon jawaban terbanyak dari seluruh Indonesia akan mendapatkan kesempatan profil yang terpampang di laman tersebut, selayaknya fungsi wall of fame bekerja.

Kemudian, pengguna yang terpampang di wall of fame akan mendapat sejumlah poin yang dapat di-redeem atau ditukarkan dengan hadiah bentuknya berupa voucher untuk berbelanja di merchant mitra Kapoocino.

“Untuk redeem point, itu masih dalam tahap rencana. Namun arahnya kami ingin seperti itu, demi menarik user baru lebih banyak lagi menggunakan aplikasi Kapoocino,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Snapchat Hadirkan Geosticker, Sticker Spesial yang Hanya Bisa Digunakan di Lokasi Tertentu

Snapchat baru-baru ini meluncurkan fitur yang cukup unik bernama Geosticker. Melihat namanya, bisa kita tebak bahwa fitur ini ada hubungannya dengan lokasi pengguna, dan yang pasti melibatkan sederet sticker konyol yang sudah menjadi ciri khas Snapchat.

Konsep Geosticker pada dasarnya mirip seperti fitur Geofilter yang dirilis tahun lalu. Kalau Geofilter menyajikan koleksi filter khusus yang hanya bisa diakses ketika pengguna berada di lokasi tertentu, Geosticker pun sama, hanya saja untuk sticker.

Jadi semisal pengguna sedang berlibur ke Paris, akan muncul sejumlah sticker spesial yang bisa ditambatkan ke foto-foto yang mereka ambil atau di dalam chat, cocok ketika pengguna sedang ingin pamer liburannya.

Geosticker sejauh ini tersedia di beberapa kota terpopuler di dunia: Los Angeles, New York City, San Francisco, Washington DC, Honolulu, London, Sydney, Sao Paulo, Paris dan Riyadh. Karena bergantung dengan lokasi, pengguna wajib mengaktifkan fitur location service pada perangkatnya masing-masing.

Di saat yang hampir bersamaan, Instagram baru-baru ini meluncurkan fitur Stories yang sangat mirip dalam hal nama maupun fungsi dengan milik Snapchat. Terlepas dari itu, setidaknya Snapchat masih menjadi raja sticker, apalagi didukung oleh fitur Geosticker ini.

Sumber: TheNextWeb.

Usai Diakuisisi Microsoft, LinkedIn Kini Hadirkan Konten Video

Belum lama setelah diakuisisi Microsoft, LinkedIn kini telah siap menghadirkan fitur baru berupa konten video. Sebelum ini konten video memang sudah cukup populer di kalangan pengguna LinkedIn, namun video-video tersebut umumnya berasal dari YouTube.

Apa yang LinkedIn lakukan adalah mengajak sekitar 500 “Influencer” – pengguna yang punya banyak follower dan rajin membuat konten dalam LinkedIn – untuk berdiri di depan kamera dan menciptakan video pendek berdurasi 30 detik. Dalam video tersebut, mereka diminta untuk membagikan uneg-unegnya mengenai topik-topik profesional yang sedang ngetren.

Konten semacam ini pada dasarnya bisa dilihat sebagai Quora versi video, dimana komunitas kerap menanyakan sejumlah pertanyaan serius terkait kepemimpinan maupun hal lainnya kepada orang-orang yang berpengaruh di industri.

Video dari masing-masing Influencer akan muncul dalam feed para follower-nya. Selanjutnya mereka bisa menyimak maupun berpartisipasi dalam diskusi bersama pengguna lain terkait topik yang dibicarakan maupun pendapat dari sang Influencer.

Video sendiri merupakan medium yang tepat untuk memicu engagement yang lebih besar dari para pengguna LinkedIn. Ketimbang hanya memanfaatkan jejaring sosial tersebut sebagai referensi lowongan pekerjaan, pengguna bisa mendapatkan insight yang membangun untuk bidangnya masing-masing melalui konten video semacam ini.

Video-video tersebut dibuat menggunakan aplikasi baru bernama LinkedIn Record – sejauh ini baru bisa digunakan oleh para Influencer tadi, dan tidak ada keterangan apakah LinkedIn akan membukanya untuk umum dalam waktu dekat. Terlepas dari itu, Anda yang penasaran bisa melihat contoh video dari pendiri LinkedIn, Reid Hoffman, yang membicarakan tentang peran kecerdasan buatan dalam dunia kerja.

Sumber: TechCrunch dan LinkedIn Blog.

Jelang Olimpiade 2016, Twitter Hadirkan Emoji Khusus dan Perbarui Fitur Moments

Gaung Olimpiade 2016 semakin mengeras mendekati upacara pembukaannya pada tanggal 5 Agustus besok. Raksasa teknologi tidak ingin ketinggalan momentum; Google telah menyiapkan cara baru untuk memantau informasi seputar Olimpiade 2016, dan kini giliran Twitter yang turut melakukan selebrasi dengan caranya sendiri.

Jejaring sosial berlambang burung tersebut memanfaatkan salah satu fitur andalannya, yaitu hashtag. Dengan menuliskan hashtag tertentu, pengguna bisa memakai emoji khusus dalam Tweet-nya masing-masing.

Emoji cabang-cabang olahraga Olimpiade 2016 beserta hashtag-nya di Twitter / Twitter
Emoji cabang-cabang olahraga Olimpiade 2016 beserta hashtag-nya di Twitter / Twitter

Emoji edisi Olimpiade tersebut mencakup bendera 207 negara yang berpartisipasi sekaligus cabang-cabang olahraga, medali dan emoji lain yang merujuk pada tema Rio 2016. Jadi saat Anda menuliskan Tweet dengan hashtag #INA, bendera Indonesia akan muncul secara otomatis. Demikian pula dengan hashtag #Badminton, #Judo dan sebagainya.

Twitter tidak lupa memperbarui fitur Moments supaya pengguna bisa lebih mudah memantau informasi seputar Olimpiade, dimana kini terdapat tab khusus Rio 2016. Seandainya pengguna tidak sempat mengikuti Tweet dari akun resmi @Rio2016 atau atlet-atlet favoritnya, Moments akan menyuguhkan hasil ringkasannya.

Tampilan tab Rio 2016 pada fitur Moments / Twitter
Tampilan tab Rio 2016 pada fitur Moments / Twitter

Highlight hasil pertandingan, perolehan medali dan lain sebagainya bisa dipantau lewat Moments. Sayang sekali sejauh ini Moments baru tersedia di Amerika Serikat, Australia, Brasil, Inggris Raya, Kanada dan Meksiko.

Namun jangan terlalu cepat berkecil hati, sebab Twitter masih menawarkan cara lain untuk membawa aura Rio 2016 ke dekat Anda lewat Periscope dan Vine. Untuk Periscope, akan hadir channel khusus yang mengemas video-video seputar Olimpiade 2016, sedangkan di Vine pengguna bisa menyimaknya dari tab Explore.

Sumber: Twitter Blog.

Beberapa Tips Media Sosial untuk Startup

Penggunaan media sosial tidak hanya untuk para pengguna umum. Dengan maraknya penggunaan layanan media sosial yang dapat digunakan melalui web atau aplikasi, maka perusahaan atau pemilik layanan juga dapat memanfaatkan kondisi ini.

Para pelaku startup pun tidak boleh terlewat untuk menggunakan layanan media sosial dalam metode pemasaran mereka, baik untuk menjual layanan/produk maupun untuk mencari pengguna bagi produk yang dikembangkan. Meskipun penggunaan media sosial terdengar mudah, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para pelaku startup dalam menjalankan strategi media sosial mereka.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Tentukan tujuan

Setiap startup pastinya memiliki tujuan yang berbeda dalam penggunaan media sosial. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada satu model strategi yang sama yang dapat diterapkan oleh seluruh startup di dunia. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian terhadap strategi media sosial tiap startup yang didasarkan pada tujuan dan kebutuhan startup itu sendiri.

Sebelum melanjutkan ke penerapan yang lebih dalam, startup harus dapat menjawab beberapa pertanyaan awal seperti untuk tujuan apa penggunaan media sosial yang akan dilakukan, dan siapa target yang akan dituju.

2. Pilih channel yang tepat

Jika pertanyaan dasar telah terjawab, maka Anda mulai dapat menentukan saluran media sosial yang mana yang akan Anda pilih. Hal ini tentunya akan dipengaruhi dari target market dan tujuan yang akan dicapai. Contohnya adalah jika promosi layanan Anda bergantung dengan elemen visual, maka Instagram bisa dijadikan pilihan channel media sosial untuk anda. Jika Anda ingin menjangkau sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia, maka Facebook adalah pilihan yang tepat, dan begitu seterusnya.

3. Konten yang baik

Ini bisa jadi adalah hal yang paling penting dari strategi media sosial yang dijalankan startup. Pemilihan konten tidak hanya harus disesuaikan dengan target market serta saluran media sosial yang dipilih, namun juga harus sesuai dengan brand dari startup Anda, termasuk dari layanan yang akan ditawarkan ke konsumen.

Selain itu, konten yang baik juga akan bisa memberikan image yang baik pada brand startup, serta membuka peluang untuk berkomunikasi dengan calon konsumen. Jika ruang komunikasi ini telah terbuka, maka Anda mulai dapat memperkenalkan produk atau layanan yang Anda tawarkan.

4. Tools

Tools di sini tidak hanya alat bawaan yang disediakan oleh media sosial yang Anda pilih, tetapi berbagai jenis tools yang dirasa mampu meningkatkan proses pelaksanaan strategi media sosial yang akan dijalankan. Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan layanan dashboard yang memungkinkan Anda lebih nyaman melihat time line media sosial serta memungkinkan Anda untuk melakukan scheduling dan analisis dari konten yang telah disebarkan.

5. Persiapkan tim

Masih banyak yang beranggapan bahwa aktivitas media sosial bisa dilakukan oleh satu orang saja, padahal strategi media sosial akan lebih maksimal jika dijalankan oleh tim dan jika memungkinkan saling terkait juga dengan program dari divisi lain tidak hanya penjualan atau pemasaran.

Dengan dibentuknya tim khusus maka proses kreatif dalam membuat konten juga bisa lebih berjalan dengan baik, selain itu anggota tim juga bisa saling berbagi peran agar karakter saluran media sosial yang bisa dibilang 24 jam non stop bisa terus terpantau.

6. Measure

Bagian penting lain dalam strategi media sosial adalah measurement atau pengukuran. Anda harus menyiapkan alat statistik yang akan mendata aktivitas media sosial Anda. Konten mana yang mendapatkan ‘likes’ lebih banyak, kapan followers Anda beraktivitas sehingga Anda bisa mempublikasikan konten secara pas, dan berbagai data lain.

Data ini akan sangat berguna untuk menentukan strategi media sosial mana yang efektif, mana yang harus ditingkatkan. Jadi semua terukur dan bisa dianalisis aktivitasnya.

 

Enam tips di atas memang bukan tips lengkap tetapi bisa menjadi panduan dasar dalam merumuskan strategi media sosial agar persiapan bisa matang sebelum menjalankannya. Di tengah lautan media sosial yang semakin ramai, persiapan menjadi penting agar konten yang telah diproduksi nantinya tidak akan hanya hanyut di lautan luas tetapi bisa stand out, dan mencapai target yang telah ditentukan.

*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay

Periscope Diganjar 3 Fitur Baru: Tweet Embed, Replay Highlight dan Live Autoplay

Periscope kembali menyajikan sejumlah fitur baru guna menyempurnakan pengalaman pengguna dalam menikmati konten dari layanan live streaming kepunyaan Twitter tersebut. Tiga fitur barunya adalah Tweet Embed, Replay Highlight dan Live Autoplay.

Seperti yang kita tahu, Twitter sebagai ‘induk’ Periscope merupakan medium yang pas untuk membagikan link menuju ke suatu live broadcast. Bisa dipastikan semua pengguna Periscope membagikan videonya ke Twitter, dan itulah mengapa Periscope menghadirkan fitur Tweet Embed.

Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna untuk meng-embed video Periscope (live ataupun replay) pada sebuah tweet. Video yang di-embed juga bisa diputar langsung tanpa perlu membuka jendela baru, seperti yang bisa Anda coba sendiri pada video di bawah ini.


Replay Highlight di sisi lain dimaksudkan supaya pengguna lebih mudah mencari momen-momen terbaik yang disiarkan lewat Periscope. Pengguna bisa menonton highlight sejumlah video yang mereka lewatkan di hari sebelumnya, atau highlight profil seseorang guna memastikan apakah ia layak di-follow atau tidak.

Highlight juga akan ditampilkan untuk semua video hasil pencarian dengan topik apapun. Periscope menyebutkan bahwa mereka mempertimbangkan sejumlah aspek dalam menentukan bagian video mana saja yang pantas dijejalkan ke dalam highlight, dan mereka berjanji untuk menyempurnakannya seiring berjalannya waktu.

Replay Highlight diperkirakan bakal segera tersedia untuk Periscope versi Android dan iOS dalam beberapa hari mendatang.

Khusus untuk pengguna Periscope di Android – pengguna iOS masih harus bersabar – mereka juga akan kedatangan fitur Live Autoplay, dimana live broadcast pada Watch Tab maupun Global Feed akan diputar secara otomatis tanpa suara, mirip seperti di Instagram. Jika ada suatu video yang membuat Anda tertarik, tinggal sentuh untuk menontonnya secara menyeluruh.

Sumber: Periscope Blog.

3 Tren Media Sosial yang Bisa Disiapkan dan Dipraktikkan

Tahun 2016 sudah memasuki periode tengah tahun. Beberapa strategi media sosial yang telah disusun saat awal tahun bisa jadi telah dijalankan dan sedang masuk tahap evaluasi. Meski begitu, masih ada sisa waktu yang cukup banyak sampai tahun 2016 benar-benar berakhir dan strategi media sosial yang tepat masih terus dibutuhkan sampai pergantian tahun nanti.

Tren media sosial yang berkaitan dengan SEO Marketing yang dapat ditelaah untuk mengetahui apakah sudah dijalankan atau belum pada tahun 2016 antara lain adalah:

1. Memperbaiki Kehadiran Di Media Sosial

Situs resmi perusahaan serta pengelolaan konten merupakan hal yang penting untuk dilakukan, tidak hanya untuk SEO tetapi juga untuk memudahkan calon konsumen ketika mencari informasi mengenai produk atau layanan yang ditawarkan perusahaan.

Kehadiran media sosial bagi sebuah perusahaan atau layanan sebagai pelengkap situs resmi perusahaan harus selalu diawasi penggunaannya, guna memperbaiki kesalahan yang ada atau melengkapi data yang kurang. Alasan lain adalah karena waktu yang dihabiskan oleh netizen (pengguna internet) di layanan media sosial semakin tinggi sehingga kelengkapan informasi menjadi hal yang penting dan krusial karena besar kemungkinan konsumen akan mencari informasi mengenai perusahaan melalui media sosial.

Optimasi agar hasil pencarian berada di posisi teratas juga bisa dilakukan dengan membuat post yang lebih panjang di layanan media sosial yang mendukung misalnya Facebook Notes. Cara lain juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas post yang memang memberikan informasi yang berguna pada konsumen.

2. Berjualan Secara Langsung Di Media Sosial

Bagi perusahaan atau startup yang memungkinkan untuk menjual layanan mereka melalui media sosial, maka aktivitas ini dapat dijadikan pilihan untuk dijalankan dikarenakan perkembangan fitur yang ada di beberapa layanan media sosial sekarang telah memungkinkan berjualan secara langsung di media sosial. Memaksimalkan konten yang informatif serta menawarkan pilihan untuk melakukan pembelian secara langsung adalah kombinasi yang pas dan merupakan solusi yang menyenangkan kedua pihak, pembeli dan penjual.

Hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga keseimbangan antara konten serta proses promosi untuk menjual produk atau layanan di media sosial. Hal tersebut perlu dilakukan agar konsumen anda tidak dijejali dengan proses hard marketing untuk selling namun tetap mendapatkan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

3. Fitur Live Streaming Menggunakan Media Sosial

Salah satu tren media sosial dan SEO media marketing yang dapat mulai diperhatikan dan, jika memungkinkan, dipraktikkan adalah konten yang bersifat in-the-moment di media sosial dengan menggunakan fitur live streaming. Karakter konten yang bersifat ‘live’ ini dapat dikolaborasikan penggunaannya dengan konten lain saat anda melakukan penjadwalan konten untuk media sosial. Konten terjadwal yang tidak bersifat in-the-moment dapat dimaksimalkan untuk menangkap waktu yang pas saat pengguna sedang aktif menggunakan media sosial, sementara konten yang bersifat in-the-moment berfungsi sebagai tambahan konten yang bersifat variatif untuk followers anda.

Tiga tren di atas merupakan beberapa bagian dari tren media sosial dan SEO media marketing di tahun 2016 yang dikutip dari SmartInsights.com. Jika Anda telah menjalankan beberapa tren di atas sebagai strategi media sosial Anda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan optimasi guna mendapatkan hasil yang lebih baik. Jika Anda belum menjalankannya, maka periode tengah tahun ini adalah waktu yang tepat bagi anda untuk mulai mencoba dan menganalisis tren mana yang cocok dengan karakter layanan yang ditawarkan oleh perusahaan Anda dan mana yang dapat dioptimasi kembali.

*) Artikel ini hadir dengan dukungan Ombaq.com. Gambar header: Pixabay

Berbelanja di Pinterest Makin Mudah Berkat Fitur Shopping Bag dan Kurasi Produk

Pengguna Pinterest di Amerika Serikat patut berbahagia. Pasalnya, semenjak bulan November 2015 lalu, mereka bisa menemukan berbagai produk menarik di Pinterest sekaligus membelinya layaknya browsing di situs belanja online. Fitur bernama Pinterest Shop ini otomatis memberikan makna baru bagi jejaring sosial yang awalnya tak lebih dari sekadar bookmarking tool.

Pinterest sendiri menyadari bahwa fitur belanja ini memegang andil besar dalam pertumbuhan komunitas penggunanya. Untuk itu, mereka telah menyiapkan sejumlah fitur baru guna semakin menyempurnakan pengalaman pengguna yang memanfaatkan Pinterest sebagai pusat berbelanja online.

Yang pertama adalah fitur Shopping Bag, yang pada dasarnya sama persis seperti shopping cart pada sebagian besar situs belanja online. Shopping Bag memungkinkan pengguna untuk membeli produk dari penjual yang berbeda-beda, lalu membayar jumlah totalnya dalam satu tahap saja.

Fitur kurasi memudahkan pengguna menemukan produk yang sedang ngetren dari 20.000 penjual yang berbeda / Pinterest
Fitur kurasi memudahkan pengguna menemukan produk yang sedang ngetren dari 20.000 penjual yang berbeda / Pinterest

Fitur kedua adalah kurasi produk yang dilakukan oleh tim Pinterest sendiri. Mengingat sejauh ini Pinterest telah bermitra dengan sekitar 20.000 penjual, dengan jumlah produk yang mencapai lebih dari 10 juta, fitur kurasi ini setidaknya bisa memudahkan konsumen dalam menemukan produk-produk yang sedang ngetren.

Pinterest tidak lupa menghadirkan fitur Visual Search ke Pinterest Shop. Berkat fitur ini, pengguna bisa melakukan pencarian terhadap produk-produk yang relevan dengan yang mereka jumpai di suatu Pin. Menutup semua itu adalah opsi untuk menyortir barang berdasarkan popularitas, diskon dan lain sebagainya ketika melihat katalog yang ditawarkan sebuah brand.

Selain di Android, Pinterest Shop kini juga bisa diakses melalui web – versi iOS-nya dijanjikan akan segera menyusul. Sayangnya hingga kini masih belum ada kabar terkait rencana Pinterest menghadirkan fitur belanja ini ke kawasan lain.

Sumber: Pinterest Blog.

XL Boyong Duplikasi Server Facebook ke Indonesia

XL Axiata baru-baru ini telah menjalin kerja sama dengan Facebook untuk memboyong duplikasi server Facebook dari Singapura ke data center yang dimiliki XL di Indonesia. Hadirnya server di Indonesia ini dinilai akan mengakselerasi kecepatan, dari sebelumnya akses ke server Facebook rata-rata delay 200ms, kini bisa lebih cepat hanya dengan delay kurang dari 8ms. XL juga percaya bahwa inisiatif ini akan memberikan manfaat untuk efisiensi bisnis.

Guna mematangkan langkah ini, XL mengalokasikan ruang data center di Jakarta dan Surabaya dengan total kapasitas 60G yang diperuntukkan khusus hanya untuk duplikasi server Facebook tersebut.

Pengguna Facebook di Indonesia memang masih menjadi salah satu yang terbesar, berbagai lembaga riset masih menempatkan populasi pengguna Facebook di Indonesia masuk dalam lima besar. Terakhir diungkapkan oleh Business Group Head Facebook Reynold D’Silva pada kesempatan April lalu, kuartal keempat 2015 ada sekitar 82 juta pengguna aktif Facebook di Indonesia setiap bulannya. Hal tersebut turut meyakinkan XL bahwa apa yang dilakukan akan menjadi tindakan yang menguntungkan.

Seperti diungkapkan Direktur/Chief Service Management Officer XL Yessie D. Yosetya dalam sambutannya:

“Facebook adalah media sosial yang paling popluer dan salah satu yang paling intens diakses oleh pelanggan XL. Dengan mempertimbangkan tren ke depan, di mana konten-konten video akan lebih banyak diakses, termasuk melalui Facebook, maka perlu bagi XL untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan.”

Yessie turut memaparkan bahwa proyek bersama Facebook ini adalah yang pertama di Indonesia, dan juga belum banyak dilakukan di seluruh dunia. Facebook menjadi salah satu konten digital atau aplikasi yang paling sering diakses oleh pelanggan XL. Trafik akses ke media sosial tersebut mencapai 30-40 persen dari total trafik data. Saat ini, terus semakin banyak pelanggan yang mengakses video, baik mengunduh atau mengunggah, melalui Facebook, yang tentunya membutuhkan dukungan kualitas akses yang memadai.

Dengan adanya server di Indonesia, perbedaan kualitas akan lebih terasa terutama pada saat pelanggan mengakses video di Facebook. Dengan akses video menjadi jauh lebih baik, pelanggan dan masyarakat bisa memanfaatkan fitur Facebook secara lebih maksimal. Misalnya untuk mendukung bisnis atau kegiatan lainnya dengan memanfaatkan fitur video.

Facebook untuk iOS Kedatangan Fitur Slideshow, Otomatis Ciptakan Klip Pendek dari Beberapa Foto dan Video

Meski dari segi jumlah pengguna Facebook merupakan yang terbesar, fakta tersebut tidak membuat Zuckerberg dkk terus berinovasi demi menghadapi ‘perlawanan’ yang diberikan oleh rival-rivalnya. Sebut saja Snapchat, dimana fitur Stories-nya terbukti efektif menarik minat pengguna.

Serasa tidak mau kalah, Facebook kini hadir dengan fitur serupa bernama Slideshow. Fitur ini pada dasarnya akan membuatkan video secara otomatis yang disusun dari kompilasi beberapa foto dan video sekaligus, lengkap beserta musiknya.

Sebelumnya fitur ini sudah lebih dulu hadir lewat aplikasi Moments, namun Facebook kini memutuskan untuk membawanya ke aplikasi iOS-nya. Cara kerjanya sederhana: jika dalam 24 jam terakhir Anda mengambil lebih dari lima foto atau video, Facebook akan menyarankan Anda membuat Slideshow ketika hendak menulis status.

Selanjutnya proses pembuatan video akan berjalan secara otomatis. Algoritma Facebook akan menyortir foto dan video dengan sendirinya, lalu menggabungkannya dengan musik dan efek transisi yang menarik. Pengguna diberi kemudahan untuk menyuntingnya lebih lanjut, menambahkan atau menghapus foto dan memilih satu dari sepuluh tema yang ditawarkan: Inspired, Nostalgic, Playful, Night Out, Birthday, Epic, Thankful, Tropical, Bollywood dan Amped.

Slideshow juga bisa dibuat dengan menyentuh tombol “Try It” yang terdapat pada Slideshow unggahan pengguna lain. Fitur ini sudah bisa dinikmati oleh pengguna perangkat iOS mulai sekarang, sayang belum ada informasi kapan fitur ini bakal tersedia di Android.

Sumber: TechCrunch.