Konten Video Minecraft Tembus 1 Triliun View di YouTube

Apa game yang paling populer di YouTube? Grand Theft Auto? Fortnite? Roblox? Jawaban yang benar adalah Minecraft. YouTube baru saja mengumumkan bahwa, sejak pertama kali konten video Minecraft muncul di platformnya pada tahun 2009, kalau ditotal semuanya sudah ditonton sebanyak 1 triliun kali. Ya, selama sekitar 12 tahun, Minecraft rupanya telah menyumbang 1.000.000.000.000 view buat YouTube.

Dengan sekitar 140 juta pemain, Minecraft sendiri sebenarnya sudah tergolong sebagai salah satu game terpopuler sejagat. Di YouTube, ada lebih dari 35.000 channel yang tersebar di 150 negara yang aktif membuat konten video Minecraft.

“Alasan mengapa Minecraft bisa begitu sukses di YouTube adalah karena video YouTube merupakan sebuah medium untuk bercerita,” ucap Lydia Winters, Chief Storyteller Mojang Studios seperti dikutip oleh The Verge. “Jadi ketika Anda punya Minecraft, dan Anda bisa menceritakan apapun yang Anda mau di dunia Minecraft, ini menjadi alasan besar mengapa ada banyak sekali orang yang membuat konten Minecraft,” imbuhnya.

Minecraft memang sangat mengedepankan aspek kreasi, dan YouTube sendiri merupakan tempat berlabuhnya kreator dari seluruh dunia. Keduanya seperti diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Di ajang The Game Awards 2021 baru-baru ini, sosok yang memenangkan gelar Content Creator of the Year adalah Dream, yang channel-nya dipenuhi video-video Minecraft.

Menariknya, video-video Minecraft yang viral tidak selalu menampilkan gameplay dari permainan Minecraft itu sendiri. Tidak sedikit video Minecraft populer yang sebenarnya merupakan animasi komputer (CGI), tapi yang art style-nya sengaja dibuat menyerupai estetika kotak-kotak Minecraft. Contohnya seperti koleksi 100 video pendek “Minecraft RTX” yang dibuat oleh kreator Jake Fellman.

Tren konten video Minecraft di YouTube terus berkembang setiap tahunnya. Di tahun 2010 misalnya, konten-konten yang populer kebanyakan adalah tutorial cara bermain Minecraft. Namun seiring waktu, berbagai ‘genre’ video Minecraft mulai bermunculan, termasuk salah satunya genre animasi itu tadi.

Buat yang masih ingin tahu lebih jauh lagi, silakan kunjungi minisite YouTube yang menjabarkan sejarah Minecraft di YouTube secara merinci. Di situ, Anda juga bisa melihat berapa banyak view yang Anda sumbang dari total 1 triliun view itu tadi.

Sumber: CNET dan The Verge.

Metaverse Bakal Banyak Dilibatkan di Dunia Gaming, Demikian Pula NFT dan Cryptocurrency

Definisi metaverse sejauh ini bisa dibilang masih agak abu-abu, akan tetapi itu tidak mencegah banyak perusahaan besar mengejar tren tersebut. Mulai dari Facebook Meta, Microsoft, sampai Niantic, semua punya visinya sendiri-sendiri akan konsep metaverse yang ideal.

Satu hal yang pasti, metaverse bakal banyak dilibatkan di dunia gaming. Seperti yang kita tahu, gaming memang kerap menjadi lahan percobaan untuk banyak teknologi baru, dan pola tersebut pun juga bakal berlaku untuk metaverse.

Beberapa game yang ada saat ini, seperti misalnya Fortnite, Minecraft, Roblox, atau Second Life bahkan juga sudah bisa kita anggap sebagai iterasi awal metaverse, dan masing-masing bakal terus berevolusi ke depannya. Ini bukan pendapat saya pribadi, melainkan pemikiran dari Jesse Powell, co-founder sekaligus CEO dari Kraken, salah satu marketplace crypto tertua yang sudah eksis sejak tahun 2011.

Dalam wawancaranya bersama Yahoo Finance, Jesse menyamakan metaverse dengan dunia virtual yang sudah bisa kita temukan di berbagai game online populer, mulai dari Second Life, World of Warcraft, sampai Runescape.

NFT bisa populer karena keakraban kita dengan tren membeli barang virtual di game / Sumber gambar: Epic Games

Menurutnya, orang-orang yang sempat memainkan deretan game tersebut kini tertarik dengan tren metaverse salah satunya karena ide akan kemudahan memindah-mindah barang virtual, token virtual, pakaian virtual, atau apapun itu, di antara platform yang berbeda-beda. Di situlah NFT dan cryptocurrency jadi bakal banyak berperan.

Ditanya mengenai faktor yang mendorong peningkatan popularitas NFT belakangan ini, Jesse bilang salah satu alasannya adalah keakraban generasi muda dengan tren membeli barang-barang virtual, seperti membeli skin di game online misalnya. Lagi-lagi game yang jadi pemicunya.

Poin terakhir yang tak kalah menarik adalah, Jesse percaya ke depannya tidak akan ada satu metaverse saja. Atau dengan kata lain, tidak akan ada satu perusahaan saja yang memonopoli bidang ini. Sekali lagi, platform-nya boleh berbeda-beda, akan tetapi ada blockchain yang bakal menjembatani satu sama lain.

Sumber: Yahoo Finance.

10 Game dengan Penghasilan dan Angka Penjualan Terbesar Sepanjang Sejarah

Popularitas game datang dan pergi. Biasanya, popularitas sebuah game akan memudar seiring dengan berjalannya waktu. Namun, ada beberapa game yang tetap dapat relevan bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun sejak ia diluncurkan. Kali ini, saya akan membahas game-game yang berhasil mencetak rekor di dunia. Dua tolok ukur yang saya gunakan adalah total pendapatan dan total penjualan.

10 Game dengan Pemasukan Terbesar Sepanjang Masa

Daftar ini dibuat menggunakan data dari Video Games Sales Wiki. Angka penjualan dari game disesuaikan dengan tingkat inflasi menggunakan kalkulator inflasi.

1. Space Invaders (1978) – per 2021 – US$34 miliar

Percaya atau tidak, Space Invaders — game yang diluncurkan pada 1978 — memegang gelar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Game shooting buatan developer Jepang ini bisa dimainkan di arcade dan juga konsol Atari. Dari penjualan mesin arcade, total pemasukan Space Invaders mencapai US$7,5 miliar pada 1982 atau sekitar US$21,26 miliar pada 2021.

Selain dari penjualan arcade, Space Invaders juga mendapatkan pemasukan dari coin drop. Pada 1983, pemasukan Space Invaders dari coin drop mencapai US$4,4 miliar. Jika Anda menghitung inflasi, angka itu setara dengan US$12,47 miliar pada 2021. Sementara itu, dari konsol Atari, Space Invaders mendapatkan pemasukan sebesar US$151 juta pada 1990, sekitar US$316 juta pada 2021. Jadi, secara total, pemasukan yang didapat oleh Space Invaders adalah US$34 miliar.

2. Pac-Man (1980) – per 2021 – US$27,50 miliar

Peringkat kedua masih diisi oleh game klasik, yaitu Pac-Man, yang diluncurkan pada 1980. Game ini tersedia di arcade dan konsol. Dari penjualan mesin arcade, Pac-Man mendapatkan US$9,34 miliar pada 1982, yang setara dengan US$24,68 miliar. Masih di tahun 1982, Pac-Man mendapatkan US$319,2 juta (sekitar US$905 juta pada 2021) dari penjualan game untuk konsol.

Sementara itu, per 1987, penjualan Pac-Man di PC menyumbangkan US$2 juta (setara dengan US$4,82 juta pada 2021). Nantinya, Pac-Man juga diluncurkan untuk mobile. Dari mobile, Pac-Man mendapatkan US$84 juta per 2012, sekitar US$100 juta jika Anda menghitung inflasi. Jadi, secara total, pemasukan Pac-Man mencapai US$27,5 miliar.

3. Street Fighter II (1991) – per 2017 – US$21,3 miliar

Street Fighter II diluncurkan pertama kali pada 1991 sebagai game arcade. Satu tahun berikutnya, Capcom meluncurkan beberapa versi baru dari Street Fighter II, seperti Street Fighter II: Champion Edition, Street Fighter II Turbo, Super Street Fighter II, dan Super Street Fighter II Turbo. Keempat game itu masih merupakan game arcade. Masih di 1982, Capcom merilis Street Fighter II: The World Warrior untuk Super Nintendo Entertainment System (SNES). Game itu terjual sebanyak 6,3 juta unit.

Pada 1993, Capcom meluncurkan Street Fighter II Turbo untuk SNES dan Street Fighter Special Champion Edition untuk Mega Drive. Setahun kemudian, Super Street Fighter II diluncurkan untuk SNES. Setelah itu, Capcom berhenti untuk meluncurkan Street Fighter II untuk platform apa pun selama 12 tahun. Baru pada 2006, Capcom merilis Street Fighter II untuk PlayStation Portable (PSP) sebagai bagian dari Classics Collection Reloaded. Dua tahun kemudian, pada 2008, Capcom merilis Super Street Fighter II Turbo HD Remix untuk PlayStation 3 dan Xbox 360.

 

Super Street Fighter II Turbo HD Remix. | Sumber: GameSpot

Nintendo meluncurkan Switch pada Maret 2017. Di tahun yang sama, Capcom merilis Ultra Street Fighter II: The Final Challengers untuk konsol Nintendo tersebut. Di tahun yang sama, Capcom juga sempat meluncurkan Super NES Classic Edition untuk SNES. Secara total, pemasukan yang Capcom dapat dari Street Fighter II adalah US$10,61 miliar pada 1991. Dengan inflasi, angka itu naik menjadi US$21,3 miliar.

4. Dungeon Fighter Online (2005) – per 2020 – US$15 miliar

Sejak diluncurkan pada 2005, Dungeon Fighter Online berhasil mendapatkan total pemasukan sebesar US$15 miliar, berdasarkan laporan keuangan Nexon untuk Q1 2020. Game beat-em up 2D action ini sangat populer di Tiongkok. Meskipun begitu, ia tidak terlalu populer di tingkat global. Buktinya, walau game itu tersedia di Steam, jumlah rata-rata dari concurrent players Dungeon Fighter Online di Steam hanya mencapai 450 pemain. Padahal, menurut laporan MMOS, pada puncaknya, jumlah concurrent players di Tiongkok bisa mencapai 3 juta orang.

Meskipun begitu, spending dari para gamers di Tiongkok sudah cukup untuk membuat Dungeon Fighter Online masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Setiap bulan, game ini juga sering masuk dalam daftar game PC dengan pemasukan terbesar, menurut data dari Superdata Research.

Dungeon Fighter Online sering masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbanyak. | Sumber: Superdata Research

5. CrossFire (2007) – per 2019 – US$14,2 miliar

CrossFire merupakan game FPS buatan Smile Gate yang dirilis pada 2008. Pada 2008-2009, pemasukan game itu hanya mencapai US$213 juta atau setara dengan US$250 juta pada 2021. Namun, pada 2010, pemasukan CrossFire meningkat pesat, mencapai US$1,2 miliar. Sejak saat itu, setiap tahun, pendapatan dari CrossFire tidak pernah kurang dari US$1 miliar. Per 2019, total pemasukan yang didapat oleh CrossFire mencapai US$14,2 miliar.

6. World of Warcraft (2004) – per 2017 – US$12,05

Menurut data dari Video Games Sales Wiki, pemasukan World of Warcraft pada 2005 mencapai US$250 juta. Angka ini naik menjadi US$597 juta pada 2006 dan menjadi US$843 juta pada 2007. Pemasukan World of Warcraft menembus US$1 miliar untuk pertama kalinya pada 2008. Sampai 2011, pemasukan World of Warcraft terus ada di atas US$1 miliar.

Namun, pada 2012, pendapatan dari game MMORPG ini mulai turun, menjadi US$901 juta. Angka ini kembali turun pada 2013 — menjadi US$805 juta — dan pada 2014, menjadi US$728 juta. Pada 2015, pemasukan World of Warcraft memang sempat naik, menjadi US$814 juta. Namun, pada 2017, total pemasukan World of Warcraft kembali turun, menjadi US$472 juta. Secara total, jika Anda menghitung inflasi, pemasukan World of Warcraft dalam periode 2005-2017 mencapai US$12, 02 miliar.

7. League of Legends (2009) – per 2020 – US$11,866 miliar

Diluncurkan pada 2009, League of Legends adalah game pertama buatan Riot Games. Selama 10 tahun ke depan, League of Legends menjadi satu-satunya game besutan studio asal Los Angeles tersebut. Fokus Riot untuk mengembangkan game MOBA itu tidak sia-sia. Per 2020, total pemasukan yang Riot Games dapatkan dari League of Legends hampir mencapai US$12 miliar. Jika Anda penasaran bagaimana Riot bisa fokus pada League of Legends selama bertahun-tahun, Anda bisa membacanya di sini.

Pemasukan League of Legends pada 2015-2020. | Sumber: Statista

Pada 2012, pemasukan dari League of Legends mencapai US$200 juta. Perlahan tapi pasti, angka ini terus naik. Dalam satu tahun, pada 2013, pemasukan League of Legends melonjak menjadi US$624 juta. Pada tahun berikutnya, pemasukan game itu kembali naik, menjadi US$964 juta. Dan sejak 2015 sampai 2020, pemasukan League of Legends tidak pernah kurang dari US$1 miliar, menurut data Statista. Pada 2017, pemasukan dari League of Legends bahkan menembus US$2,1 miliar.

8. Honor of Kings (2015) – per 2021 – US$10 miliar

Minggu lalu, pemasukan Honor of Kings mencapai US$10 miliar. Dengan begitu, game MOBA tersebut menjadi mobile game pertama yang mendapatkan pencapaian tersebut. Ironisnya, Honor of Kings hanya membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa mendapatkan US$10 miliar. Padahal, League of Legends — yang menjadi inspirasi dari Honor of Kings — membutuhkan waktu 10 tahun untuk mendapatkan US$10 miliar.

9. Lineage (1998) – per 2019 – US$9,635 miliar

Lineaga dirilis pada September 1998. Per 2019, total pemasukan yang didapat game MMORPG asal Korea Selatan ini mencapai US$9,7 miliar, menjadikannya sebagai salah satu game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Faktanya, Lineage merupakan salah satu franchise game paling populer di Korea Selatan.

Berkat kesuksesan Lineage, franchise itu menelurkan banyak game lain. Misalnya, pada 2003, Lineage II dirilis. Game itu merupakan prekuel dari Lineage, dengan setting waktu 150 tahun sebelum Lineage. Pada 2017, tiga game Lineage diluncurkan sekaligus, yaitu Lineage 2 Revolution, Lineage 2 M, dan Lineage Red Knights. Ketiganya merupakan mobile game. Lineage 2 M — yang merupakan versi mobile dari Lineage II — diluncurkan pada 2019.

10. Monster Strike (2013) – per 2021 – US$9,3 miliar

Monster Strike menjadi mobile game kedua yang masuk dalam daftar game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa. Diluncurkan pada 2013, Monster Strike dengan cepat menjadi populer di Jepang. Per Oktober 2018, total pemasukan dari game itu mencapai US$7,2 miliar. Ketika itu, Monster Strike berhasil menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar, menggeser Puzzle & Dragons yang sebelumnya memegang gelar tersebut.

Monster Strike. | Sumber: VentureBeat

Dari daftar di atas, saya mencoba untuk menarik beberapa kesimpulan. Pertama, di era sebelum konsol, penjualan mesin arcade menjadi sumber pemasukan terbesar untuk game. Dan walau tiga peringkat teratas diisi oleh game klasik, hal itu bukan berarti industri game menyusut. Data dari berbagai perusahaan riset menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, industri game terus berkembang.

Lalu, kenapa tidak ada game modern yang pemasukannya mengalahkan game klasik? Kemungkinan, hal ini terjadi karena banyaknya game yang tersedia di pasar. Jadi, total belanja yang dihabiskan oleh pemain juga terbagi ke jauh lebih banyak game. Sehingga, tidak ada satu game yang berhasil mendapatkan pemasukan yang sangat besar.

Kesimpulan kedua, pemasukan mobile game tidak kalah besar dari pemasukan game-game PC atau konsol. Buktinya, Honor of Kings dan Monster Strike berhasil masuk dalam daftar 10 game dengan penghasilan terbesar sepanjang masa, walau kedua game itu baru diluncurkan pada era 2010-an.

Kesimpulan lain yang bisa ditarik dari kesuksesan Honor of Kings dan Monster Strike adalah jika sebuah game berhasil sukses di pasar game yang besar, maka developer bisa fokus pada satu pasar itu saja. Honor of Kings sangat populer di Tiongkok dan Monster Strike di Jepang. Namun, keduanya tidak terlalu populer di dunia internasional. Meksipun begitu, keduanya tetap dapat meraup penghasilan miliaran dollar. Hal ini bisa terjadi karena Tiongkok merupakan pasar game terbesar, dan Jepang pasar game terbesar ketiga.

Kesimpulan terakhir, 6 dari 10 game dalam daftar di atas merupakan game free-to-play. Hal ini menunjukkan besarnya potensi dari model bisnis ini. Jadi, tidak heran jika sejumlah perusahaan game merombak model bisnis dari franchise lama mereka, seperti Konami yang meluncurkan eFootball sebagai game free-to-play.

Bagi developer game, salah satu daya tarik model bisnis free-to-play game adalah game tetap bisa memberikan pemasukan bertahun-tahun sejak game itu diluncurkan. Sementara jika developer menggunakan model bisnis game premium — jadi Anda cukup membeli game itu sekali dan Anda bisa memainkannya selamanya — mereka hanya punya dua kesempatan untuk mendapatkan pemasukan. Pertama, ketika mereka pertama kali meluncurkan game mereka. Kedua, saat mereka meluncurkan DLC.

10 Game dengan Angka Penjualan Terbesar

Selain total pemasukan, metrik lain untuk mengukur kesuksesan sebuah game adalah menghitung angka penjualan game tersebut. Berikut 10 game dengan angka penjualan tertinggi.

1. Tetris – 500+ juta unit

Menghitung angka penjualan Tetris tidak mudah, mengingat game ini pertama kali diluncurkan pada 1984. Menurut Digital Trends, penjualan fisik dari Tetris mencapai 70 juta unit. Sekitar 35 juta unit berasal dari paket bundling Tetris dengan Nintendo Game Boy. Setelah itu, Tetris diluncurkan di mobile, yang mendorong angka penjualan. Pada 2014, VentureBeat melaporkan bahwa game Tetris yang berbayar telah diunduh sebanyak 425 juta kali. Angka ini tidak mencakup versi gratis dari Tetris. Jadi, kemungkinan,  total penjualan Tetris bahkan lebih tinggi dari 500 juta unit.

2. Minecraft – 238+ juta unit

Ketika pertama kali diluncurkan pada 2009, Minecraft bisa dimainkan dengan gratis. Beberapa bulan kemudian, Minecraft dijual dengan sistem pre-order. Sekarang, Anda bisa memainkannya dengan gratis. Namun, jika Anda ingin memainkannya di PC atau konsol, Anda harus membelinya. Total penjualan dari Minecraft dari PC, konsol, dan mobile diperkirakan mencapai lebih dari 200 juta unit.

Total penjualan Minecraft. | Sumber: Statista

3. Grand Theft Auto V – 150+ juta unit

Berdasarkan laporan keuangan Take-Two pada Q1 2020, sejak diluncurkan pada 2013, Grand Theft Auto V telah terjual sebanyak 135 juta unit. Sebanyak 15 juta unit terjual pada 2020. Per Agustus 2021, total penjualan GTA V menembus 150 juta unit. Angka ini mencakup penjualan GTA V di semua platform.

4. Wii Sports – 82,9 juta unit

Total penjualan Wii Sports mencapai 82,9 juta unit, menjadikannya sebagai salah satu game paling laris sepanjang masa. Namun, angka penjualan itu tidak menggambarkan kesuksesan game tersebut. Pasalnya, game itu memang dijual bersamaan dengan konsol Wii. Jadi, setiap orang yang membeli Wii akan mendapatkan game Wii Sports, tidak peduli apakah dia ingin membeli game tersebut atau tidak.

5. PUBG – 70+ juta unit

PlayerUnknwon’s Battlegrounds (PUBG) pertama kali diluncurkan pada 2017.  Hanya dalam waktu 4 tahun, game tersebut berhasil terjual sebanyak 70 juta unit. Dan angka penjualan PUBG masih menunjukkan angka naik. Tak hanya itu, PUBG juga cukup populer di mobile. Versi mobile dari PUBG telah diunduh sebanyak lebih dari 1 miliar kali. Hal ini menjadikan PUBG Mobile sebagai salah satu mobile game terpopuler sepanjang masa.

6. Super Mario Bros. – 48,24 juta unit

Super Mario Bros. diluncurkan pertama kali untuk Nintendo Entertainment System (NES). Ketika itu, game tersebut berhasil terjual sebanyak 40 juta unit. Setelah itu, game ini juga dirilis untuk beberapa konsol buatan Nintendo lainnya, seperti Game Boy Color, Game Boy Advance, dan Wii Virtual Console. Di ketiga platform tersebut, Super Mario Bros. terjual sebanyak 8 juta unit.

Super Mario Bros. untuk NES. | Sumber: Digital Trends

7. Pokemon Gen. 1 – 47,52 juta unit

Game Pokemon generasi pertama hadir dalam empat versi: Red, Blue, Yellow, dan Green. Di Jepang, ada dua game Pokemon generasi pertama, yaitu Red dan Green. Namun, untuk peluncuran global, Nintendo merilis tiga varian, yaitu Red, Blue, dan Yellow. Secara total, keempat game Pokemon generasi pertama terjual sebanyak 47,52 juta unit. Menurut Digital Trends, sekitar 46 juta unit dari game Pokemon generasi pertama terjual di Game Boy. Sementara sekitar 1,5 juta lainnya terjual melalui Nintendo 3DS Virtual Console.

8. Mario Kart 8/Deluxe – 45,53 juta unit

Mario Kart 8 adalah game Wii U dengan angka penjualan tertinggi. Meskipun begitu, total penjualan Mario Kart 8 di Wii U hanyalah 8,45 juta unit. Hal ini tidak aneh, mengingat Wii U hanya terjual sebanyak 13,56 juta unit per Desember 2019. Angka penjualan Mario Kart 8/Deluxe naik ketika Nintendo meluncurkan game itu di Switch. Di konsol itu, Mario Kart 8 Deluxe terjual sebanyak 37,08 juta unit, menurut Nintendo.

9. Wii Fit dan Wii Fit Plus 43,8 juta unit

Wii Fit dijual bersama aksesori Balance Board. Sesuai namanya, Wii Fit mengintegrasikan kegiatan olahraga ke dalam game, mendorong para pemilik Wii untuk menggerakkan badan mereka. Dan ternyata, “gameplay” ini terbukti populer. Wii Fit terjual sebanyak 22 juta unit. Sementara Wii Fit Plus — yang memiliki lebih banyak olahraga — terjual sebanyak 21 juta unit. Dengan begitu, Wii Fit menjadi game terpopuler ke-2 di Wii, hanya kalah dari Wii Sports.

10. Red Dead Redemption 2 – 38 juta unit

Red Dead Redemption 2 adalah salah satu game paling ambisius buatan Rockstar. Dan Rockstar berhasil membuat game open world dengan karakter yang realistis dan detail visual yang fantastis. Menurut ScreenRant, per Agustus 2021, game itu telah terjual sebanyak 38 juta unit.

Red Dead Redemption 2. | Sumber: Polygon

Dari daftar kali ini, salah satu hal yang bisa saya simpulkan adalah game klasik sekali pun tetap bisa populer jika ia diluncurkan di platform yang sesuai. Selain itu, angka penjualan sebuah game bisa didorong jika game tersebut diluncurkan di banyak platform, seperti yang dibuktikan oleh Minecraft dan Grand Theft Auto.

Selain menjadi salah satu game dengan angka penjualan terbanyak, GTA V juga merupakan salah satu game yang paling laris dalam waktu paling singkat. Ketika diluncurkan untuk PlayStation 3 dan Xbox 360, game itu terjual sebanyak 11,21 juta hanya dalam waktu 24 jam. Menariknya, Monster Hunter Rise menjadi salah satu game yang terjual dengan cepat. Dalam waktu 3 hari, game itu terjual sebanyak 4 juta unit. Padahal, game tersebut hanya tersedia untuk Switch, setidaknya untuk saat ini.

10 Mobile Game dengan Pemasukan Paling Besar

Jika dibandingkan dengan jumlah gamers PC dan konsol, jumlah mobile gamers jauh lebih banyak. Namun, spending yang dikeluarkan oleh para mobile gamers belum tentu sebesar total belanja dari gamers konsol dan PC. Karena itu, di segmen ini, saya ingin fokus pada mobile game untuk melihat berapa banyak pemasukan yang bisa didapat oleh mobile game.

1. Honor of Kings (2015) – US$10 miliar

Seperti yang sudah saya sebutkan, Honor of Kings merupakan mobile game pertama yang mendapatkan pemasukan lebih dari US$10 miliar. Saat ini, game itu merupakan game paling sukses dari Tencent. Dan ke depan, Honor of Kings akan tetap berkontribusi pada pemasukan Tencent. Pasalnya, sampai saat ini, game tersebut masih punya 100 juta pemain aktif harian.

Honor of Kings sangat sukses di Tiongkok. Pada 2018, 98% pemasukan dari game ini berasal dari gamers di Tiongkok. Begitu suksesnya Honor of Kings sehingga ia disebut sebagai sebagai “candu”. Dan hal ini mendorong pemerintah Tiongkok untuk memperketat regulasi terkait waktu bermain anak dan remaja di bawah umur.

2. Monster Strike (2013) – US$9,3 miliar

Monster Strike diluncurkan pada Agustus 2013 oleh developer Jepang Mixi. Game ini merupakan game RPG dengan elemen puzzle serta fitur multiplayer. Monster Strike sangat populer di Jepang. Selain di Jepang, game ini juga diluncurkan di Amerika Utara, Taiwan, dan Korea Selatan. Hanya saja, Monster Strike tidak begitu populer di negara-negara itu.

Namun, spending dari para gamers di Jepang sudah cukup untuk membuat Monster Strike menjadi salah satu mobile game dengan pemasukan terbesar speanjang masa. Faktanya, pada 2014, game itu menjadi mobile game dengan pemasukan terbesar. Mixi — yang dulunya dikenal dengan nama XFLAG —  bahkan mengaku bahwa Monster Strike menyelamatkan mereka dari kebangkrutan.

3. Clash of Clans (2012) – US$7,7 miliar

Clash of Clans pertama kali diluncurkan untuk iOS pada Agustus 2012. Satu tahun kemudian, Supercell meluncurkan game ini di Android. Clash of Clans adalah game buatan Supercell yang paling sukses. Faktanya, kesuksesan Clash of Clans yang membuat nama Supercell menjadi sangat dikenal seperti sekarang. Setelah sukses dengan Clash of Clans, Supercell meluncurkan empat game spin-off dari game tersebut, yaitu Clash Royale, Clash Mini, Clash Quest, dan Clash Heroes.

4. Candy Crush Saga (2012) – US$6,4 miliar

Pada awalnya, Candy Crush Saga diluncurkan sebagai broswer game. Kemudian, game ini diluncurkan di iOS pada November 2012 dan di Android pada Desember 2012. Candy Crush dianggap sebagai salah satu mobile game dengan model freemium yang paling sukses. Memang, Anda bisa memainkan game match-three puzzle ini tanpa harus mengeluarkan uang. Namun, para pemain tetap terdorong untuk membeli item dalam game karena item membantu membantu mereka untuk melalui level yang sulit.

5. PUBG Mobile (2018) – US$6,2 miliar

PUBG adalah salah satu pelopor genre battle royale. Versi PC dari PUBG dirilis pada 2017. Satu tahun kemudian, pada Maret 2018, PUBG Mobile diluncurkan. Pada awalnya, PUBG menghadapi persaingan ketat dengan Fortnite, yang juga mengadopsi genre battle royale. Namun, PUBG berhasil bertahan dan menjadi salah satu game battle royale paling sukses di mobile.

Di Tiongkok, Tencent menjadi publisher dari PUBG. Pada awalnya, mereka juga menghadapi masalah. Pasalnya, regulator Tiongkok tengah memperketat peraturan terkait peluncuran dan monetisasi game baru. Tencent dilarang untuk memonetisasi PUBG Mobile karena game itu dianggap melanggar peraturan terkait kekerasan dalam game. Pada akhirnya, PUBG Mobile ditarik dari Tiongkok dan diluncurkan kembali dengan nama Peacekeeper Elite atau Game for Peace.

Battleground India Mobile adalah versi India dari PUBG Mobile.

Tak hanya di Tiongkok, PUBG Mobile juga mengalami masalah di beberapa negara lain, termasuk India, yang merupakan salah satu pasar terbesar untuk PUBG Mobile. Alasan pemerintah India menarik PUBG Mobile dari App Store dan Play Store adalah karena mereka khawatir akan keamanan siber dari game itu. Selain itu, mereka juga khawatir Tiongkok akan menyadap data pemain PUBG Mobile, mengingat game itu dinaungi oleh Tencent sebagai publisher. Hal ini mendorong Krafton untuk menjadi publisher dari PUBG Mobile di India. Setelah PUBG Mobile dilarang, Krafton meluncurkan kembali game itu dengan nama Battlegrounds India Mobile.

6. Puzzle & Dragons (2012) – US$5,6 miliar

Sejak diluncurkan pada Februari 2012, Puzzle & Dragons itu telah diunduh sebanyak 80 juta kali. Tidak hanya itu, game ini juga merupakan mobile game pertama yang berhasil mendapatkan pemasukan lebih dari US$1 miliar. Jepang memberikan kontribusi terbesar pada pemasukan dari Puzzle & Dragons. Saat ini, pemasukan game ini memang menunjukkan tren turun. Namun, setiap bulan, pemasukan Puzzle & Dragons tetap mencapai puluhan juta dollar.

7. Fate/Grand Order (2015) – US$5,4 miliar

Fate/Grand Order adalah game RPG buatan Aniplex yang didasarkan pada franchise Fate/stay night dari Type-Moon. Game ini pertama kali diluncurkan untuk Android di Jepang pada Juli 2015. Dua minggu kemudian, game tersebut dirilis untuk iOS. Versi bahasa Inggris dari game ini diluncurkan pada Juni 2017.

Game Fate/Grand Order sangat populer di Jepang. Faktanya, gamers Jepang memberikan kontribusi 82% dari total pemasukan game itu. Pemasukan Fate/Grand Order mencapai lebih dari US$5 miliar, menjadikannya sebagai salah satu mobile game Sony yang paling populer. Pasalnya, Aniplex merupakan bagian dari Sony Music Entertainment di Jepang.

8. Pokemon Go (2016) – US$5,2 miliar

Diluncurkan pada Juli 2016, Pokemon Go dengan cepat menjadi fenomena di seluruh dunia. Salah satu daya tarik dari game ini adalah elemen Augmented Reality yang developer Niantic integrasikan pada game ini. Gameplay Pokemon Go juga mendorong para pemainnya untuk berjalan-jalan dan menjelajah di dunia nyata. Hal ini berkebalikan dengan kebanyakan mobile game, yang  biasanya membuat para pemainnya duduk diam.

9. Fantasy Westward Journey (2015) – US$4,7 miliar

Fantasy Westward Journey merupakan mobile game yang diadaptasi dari game MMORPG untuk PC dengan judul yang sama. Versi PC dari game itu diluncurkan pada Desember 2001. Sementara versi mobile dari Fantasy Westward Journey dirilis untuk iOS dan Android pada Maret 2015.

Fantasy Westward Journey 3D bakal diluncurkan dalam waktu dekat. | Sumber: Twitter

Pada 2016, Fantasy Westward Journey berhasil menjadikan developer NetEase sebagai perusahaan mobile game dengan pemasukan terbesar. Sampai sekarang, game itu tetap memberikan kontribusi besar pada pemasukan NetEase. Faktanya, di Tiongkok Fantasy Westward Journey sering masuk ke dalam daftar game dengan players spending setiap bulan. Biasanya, game ini ada di peringkat 2, kalah dari Honor of Kings.

10. Lineage M (2017) – US$3,5 miliar

Lineage M diriliis pada 2017. Game ini merupakan versi mobile dari MMORPG Lineage yang diluncurkan pada 1998. Di Korea Selatan, Lineage adalah salah satu franchise paling populer. Jadi, tidak heran jika hanya dalam waktu tujuh jam sejak ia diluncurkan, Lineage M berhasil menjadi game paling populer di App Store Korea Selatan.

Dalam waktu sebulan sejak peluncuran, Lineage M berhasil mendapatkan US$233 juta. Pemasukan game itu menembus US$1 miliar pada Juni 2018. Seperti yang disebutkan oleh Pocket Gamer, sampai sekarang, Lineage M adalah salah satu game paling menguntungkan untuk developer NCSoft.

Dalam daftar mobile game dengan pemasukan terbesar sepanjang masa, umur mobile game yang masuk dalam daftar tersebut relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan game-game dalam daftar game dengan pemasukan terbesar. Tidak heran, mengingat mobile adalah platform yang relatif baru dari konsol atau PC. Meskipun begitu, semua mobile game itu memiliki pemasukan lebih dari US$1 miliar.

Hal menarik lainnya yang dapat disimpulkan dari daftar mobile game dengan pemasukan terbesar adalah beragamnya genre dari game yang masuk daftar tersebut. Di satu sisi, game-game seperti Honor of Kings, PUBG Mobile, dan Lineage M merupakan game dengan gameplay yang ditujukan untuk hardcore gamers. Di sisi lain, game-game kasual — seperti Monster Strike, Candy Crush Saga, dan Puzzle & Dragons — juga berhasil masuk dalam daftar. Hal ini menjadi bukti bahwa game kasual pun punya pasar yang tidak kalah besar.

Sumber header: PC Mag

Kapten Team SMG Dilarang Bertanding Karena Buat Komentar Melecehkan, Twitch Gugat Pelaku Hate Raid

Kapten dari Team SMG dihukum oleh pihak manajemen karena melontarkan komentar melecehkan pada mantan rekan timnya. Hukuman itu berupa larangan bermain dan denda. Sementara itu, Twitch dikabarkan berencana untuk menggugat orang-orang yang ikut serta dalam “hate raid“. Pada minggu lalu, Noxcrew juga mengungkap bahwa mereka akan mengadakan kompetisi Minecraft untuk para streamers, yaitu MCC Rising.

Buat Komentar Melecehkan, Kapten Team SMG Dilarang Bertanding

Team SMG menjatuhkan hukuman pada kaptem tim PUBG Mobile mereka, Mohamad Nazeri Shanrin Bin Affan alias Trixnity.  Alasannya karena dia melecehkan gamer perempuan dalam siaran Facebook Live. Salah satu hukuman yang dijatuhkan pada Trixnity adalah larangan untuk bermain. Sekarang, dia tidak boleh ikut bermain dalam PUBG Mobile Pro League (PMPL) serta turnamen esports lainnya. Masih belum diketahui berapa lama hukuman ini akan berlangsung.

Dalam pernyataan resmi, Team SMG mengungkap bahwa mereka tahu akan komentar melecehkan yang dilontarkan Trixnity pada mantan rekan timnya, NorFarah Shahira alias Miss Farr. Selain larangan bermain, Team SMG juga mengenakan denda sebesar tiga bulan gaji untuk Trixnity. Pihak manajemen juga melarang semua anggota tim PUBG Mobile untuk ikut dalam siaran di masa depan, menurut laporan IGN.

Paper Rex Tunjukkan Dukungan Pada Tim VALORANT Bren Esports

Pada 3 September 2021, Alex Francois, Head of Competitive Operations, VALORANT Esports mengumumkan bahwa Bren Esports tidak akan ikut serta dalam VALORANT Masters: Berlin. Alasannya karena pemerintah Jerman memperketat persyaratan untuk mendapatkan visa. Alhasil, tim Bren Esports tidak bisa mendapatkan visa untuk pergi Jerman. Padahal, tim VALORANT dari Bren berhasil memenangkan VCT Challengers-Southeast Asia. Mereka berhasil mengalahkan Paper Rex dengan nilai 3-0, lapor ABS-CBN.

Paper Rex tunjukkan dukungan untuk Bren Esports. | Sumber: Facebook

Meskipun sempat kalah dari Bren, Paper Rex, tim esports asal Singapura, tetap menunjukkan dukungan mereka pada Bren Esports ketika mereka tiba di Berlin. Tim Paper Rex mengunggah foto tim mereka yang memegang bendera Filipina di akun Facebook resmi mereka. Caption dari foto tersebut adalah “Kalian bersama kami.” Jessie “Jessievash” Cuyco, pemain VALORANT profesional asal Filipina lalu membalas, “Selamat. GLHF.”

Twitch Gugat Orang-Orang yang Terlibat dalam Hate Raid

Twitch sempat menjadi topik pembicaraan hangat di Twitter karena mereka dianggap gagal dalam menghentikan “hate raid” yang ditujukan pada para streamers di platform mereka. Sekarang, Twitch membawa masalah ini ke ranah hukum. Kepada WIRED, juru bicara Twitch mengungkap bahwa mereka berharap, mereka akan bisa mengetahui orang-orang di balik hate raid dan alat yang mereka gunakan. Mereka juga berharap, gugatan yang mereka ajukan akan membuat orang lain enggan untuk mengikuti langkah para pelaku hate raid, menurut laporan Dot Esports.

Biasanya, orang-orang yang menjadi bagian dari “hate raid” akan hadir di siaran langsung streamer yang menjadi target mereka dan memenuhi kolom chat dengan hinaan. Masalahnya, komentar hinaan ini muncul dalam jumlah banyak, membuat streamer yang menjadi target kesulitan untuk mengatasi masalah tersebut. Alhasil, banyak streamers yang berakhir menghentikan sesi siaran mereka.

Sepanjang sejarah Twitch, harassment memang merupakan salah satu masalah yang sering muncul. Sejauh ini, Twitch terus menyesuaikan regulasi di platform mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, belakangan, gangguan yang muncul justru semakin parah. Biasanya, harassment itu ditujukan untuk streamers tertentu, khususnya yang berkulit hitam.

Noxcrew Gelar MCC Rising untuk Streamers Minecraft

Noxcrew akan mengadakan MCC Rising, kompetisi yang ditujukan untuk streamers Minecraft. MCC Rising akan mengadu 10 tim. Masing-masing tim akan terdiri dari 4 orang. Kompetisi tersebut boleh diikuti oleh semua streamers, tidak peduli jumlah subscribers yang mereka miliki. Melalui MCC Rising, Noxcrew memang ingin mengadu beragam kreator konten, mulai dari streamers kecil yang namanya tidak dikenal sampai kreator yang memang sudah punya fanbase.

Noxcrew bakal mengadakan MCC Rising.

Salah satu persyaratan untuk ikut serta di MCC Rising adalah streamer yang ingin ikut serta harus sudah punya tim yang berisi 4 orang. Semua anggota tim harus punya waktu luang selama setidaknya 4 jam pada 2 Oktober 2021. Selain itu, semua peserta harus menggunakan Minecraft: Jave edition, serta memiliki mikrofon dan akun Discord. Terakhir, semua pemain harus memiliki komputer yang cukup kuat untuk menjalankan Minecraft selama event, lapor Dot Esports.

Gfinity Akuisisi SiegeGG

Penyelenggara turnamen esports asal London, Gfinity, baru saja mengakuisisi SiegeGG, situs yang fokus pada Rainbow Six Siege. Alasan di balik akuisisi itu adalah karena Gfinity tertarik dengan teknologi dan metodologi yang digunakan oleh SiegeGG untuk membuat analisa statistik terkait Rainbow Six Siege. SiegeGG lalu menjual data tersebut ke pelaku di industri esports, termasuk publisher dari Rainbow Six, Ubisoft. Gfinity berencana untuk membuat model analisa statistik serupa di game-game lain, lapor Esports Insider.

Melalui akuisisi ini, SiegeGG akan menjadi bagian dari Gfinity Digital Media Group (GDM). Situs siege.gg, yang mendapatkan page views sebanyak 1 juta per bulan dan memiliki hampir 100 ribu followers di Twitter, akan menjadi milik Gfinity. Sementara itu, tim manajemen SiegeGG akan menandatangani kontrak baru dengan Gfinity sebagai pegawai tetap. Dari sisi GDM, mereka akan membantu siege.gg untuk tumbuh, baik dari segi pembaca atau pemasukan. Selain itu, siege.gg juga akan menjajaki game esports lain sepain Rainbow Six Siege.

10 Game PC yang Bisa Dimainkan Crossplay di Android

Kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh smartphone memang sangat menakjubkan. Bagaimana tidak, handphone awalnya dulu hanya dapat digunakan untuk mengirim pesan ataupun telepon, kini dapat melakukan banyak hal termasuk bermain game.

Game untuk smartphone atau yang sering dikenal sebagai game mobile ini juga mengalami perkembangan pesat dalam 10 tahun terakhir. Sekarang, mobile merupakan pasar game paling besar di seluruh dunia.

Image credit: Shutterstock

Perkembangan kedua hal di atas membawa para gamer dapat memainkan beberapa game PC maupun konsol di smartphone mereka melalui fitur crossplay. Jumlah game crossplay ini juga terus meningkat dengan kemudahan yang dapat diakses para pengembang dan penerbit untuk merilis game mereka di berbagai platform.

Berikut adalah 10 game crossplay yang memungkinkan untuk memainkan game-nya di PC/konsol maupun lewat smartphone:

Among us

PC: 250Mb  |Android: 125 Mb | iOS: 391.3MB

Dengan grafik yang simpel dan juga sistem permainan yang tidak rumit, Among Us menjadi salah satu game crossplay yang mampu dimainkan di berbagai platform tanpa masalah berarti. Karena, inti utama permainan ini berada di intrik para pemainnya untuk dapat menemukan siapa ‘impostor’ yang ada di antara mereka.

Vainglory

PC: 3,3GB |Android: 2,6 GB | iOS: 2,4 GB

League of Legends memang memiliki Wild Rift untuk mobile namun keduanya merupakan game yang berbeda. Satu-satunya game MOBA yang dapat dimainkan secara crossplay di PC maupun di mobile adalah Vainglory. MOBA yang satu ini dapat dimainkan di PC, konsol, bahkan mobile dengan akun yang sama.

Hearthstone

PC: 4GB |Android: 4 GB | iOS: 3,1 GB

Inilah salah satu game kartu paling populer karena mudah untuk dimainkan meski sebenarnya susah untuk dikuasai. Game yang akan menyuruh para pemain untuk memerintah hero-hero dari game Warcraft ini dapat dimainkan di banyak platform termasuk bermain bersama di PC maupun di mobile.

Brawlhalla

PC: 350 MB |Android: 642 Mb |iOS: 791 Mb

Bagi para gamer yang menyukai game fighting bergaya platformer seperti Super Smash Bros., Brawlhalla merupakan salah satu alternatifnya. Meskipun menggunakan gaya 2D, game ini tetap menyediakan pertarungan yang cepat dan intens. Apalagi Anda bisa memainkan game ini di hampir semua platform termasuk mobile.

Yu-Gi-Oh! Duel Links

PC:  16GB |Android: 3 GB |iOS: 3,5 GB

Menjadi salah satu permainan kartu duel paling populer saat ini, tidak mengejutkan bila akhirnya Konami berusaha untuk membuat game miliknya ini dapat dimainkan oleh banyak platform dan saling tersambung. Duel Links hadir bagi para pecinta Yu-Gi-Oh! dari platform PC maupun mobile untuk saling berduel.

Albion Online

PC: 8 GB |Android: 4,1 GB |iOS: 2,2 GB

Bagi para pecinta MMORPG, salah satu opsi yang bisa diambil adalah Albion Online. Game ini memungkinkan pemainnya bermain dari PC maupun mobile. Dengan beragam aktivitas yang bisa dilakukan dan bahkan berduel untuk melawan pemain lain, Albion Online menyediakan kemudahan untuk bermain lintas platform.

Fortnite Battle Royale

PC: 26 GB |Android: 2,9 GB |iOS: 9 GB

Keberhasilan Fortnite menjadi salah satu raja game battle-royale di PC membuat Epic Games merilis game mereka di platform mobile. Meskipun permintaan hardware-nya pada mobile cukup berat dibandingkan rivalnya PUBGM, Fortnite membuktikan bahwa mereka tetap dapat menjaga kesuksesannya ketika masuk ke mobile.

Roblox

PC: 123 MB |Android: 121 MB |iOS: 254,3 MB

Membuat game dengan segala kebebasan untuk membuat mode gameplay apa saja memang menjadi nilai jual kuat bagi game ini. Apalagi banyak para pemainnya menjadikan game-nya sebagai media untuk berinteraksi dengan teman-temannya secara virtual. Maka tidak heran bahwa Roblox juga menyediakan versi mobile yang terintegrasi dengan versi PC-nya.

Genshin Impact

PC: 11,97 GB |Android: 8,78 GB |iOS: 9,45 GB

Game action RPG bertabur waifu dan husbando ini tentu masuk ke dalam daftar ini. Pengembang MiHoyo memastikan bahwa para pemain dapat melanjutkan petualangan mereka dari PC ke dalam mobile. Kebutuhan hardware untuk memainkannya di smartphone memang terhitung tinggi yang bahkan membuat game ini menjadi salah satu benchmark game untuk smartphone.

Minecraft

PC: 525 MB |Android: 250 MB |iOS: 340 MB

Game yang merupakan rival dari Roblox ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Style balok-baloknya yang unik memang membuat game ini digemari, apalagi dengan kebebasan untuk memainkan berbagai mode atau bahkan hanya membangun bangunan ataupun benda yang diinginkan sesuka hati menjadikan Minecraft disukai semua umur.

Bonus: Warframe

PC: 40 GB |Android: – |iOS: –

Baru saja diumumkan ketika tulisan ini dikerjakan, pengembang Digital Extreme baru saja mengumumkan bahwa game free-to-play shooter mereka yaitu Warframe akan mendapatkan crossplay, cross save, dan bahkan versi mobile yang akan segera hadir. Bahkan nantinya pemain di mobile juga dapat bermain bersama-sama dengan pemain PC ataupun konsol.

Penutup

Image credit: Android Central

Itulah tadi 10+1 game PC yang dimainkan secara crossplay di mobile. Pastinya ada beberapa game crossplay lain yang belum kami masukkan ke dalam daftar ini. Namun setidaknya 10 game di atas bisa menjadi pilihan Anda yang mungkin menginginkan sebuah game yang dapat dimainkan di lebih dari satu platform. Atau mungkin Anda ingin bermain bersama teman yang hanya memiliki PC saja atau smartphone Android saja.

Ke depannya, kemungkinan besar akan lebih banyak lagi game-game berkualitas yang mendukung crossplay karena hardware yang lebih kuat dan juga implementasi teknologi yang lebih optimal. Mungkin, suatu saat nanti video game benar-benar tidak akan memiliki batasan, dengan para gamer bebas memilih platform apapun yang mereka inginkan atau miliki dan bermain bersama pemain lainnya dari platform yang berbeda-beda.

Komunitas Minecraft Korsel Tidak Terima Game-nya Dapatkan Rating Dewasa

Minecraft merupakan salah satu video game yang aman dimainkan untuk semua umur. Kebebasan untuk membuat apapun dari balok-balok layaknya lego membuat banyak gamer dengan berbagai umur mau menghabiskan banyak waktu di sana.

Namun hal tersebut berbeda bagi para gamer di Korea Selatan. Karena, di sana pemerintahnya memberikan rating terhadap game yang sudah ada sejak 2011 rating dewasa (19+). Rating dewasa tersebut muncul karena adanya ‘Cinderella Law‘ atau Hukum Cinderella.

Hukum Cinderella ini mengatur seluruh anak-anak dan remaja berumur di bawah 16 tahun dilarang untuk bermain game online pada kurun waktu jam 12 malam hingga jam 6 pagi.

Meskipun hukum ini telah diimplementasikan sejak 2011 tetapi Microsoft tidak menyediakan server terpisah khusus anak-anak ataupun pembatasan jam bermain. Namun hanya memberikan batasan umur bagi pemain di Korea Selatan yang akan membuat akun baru pada 2012. Di sisi lain, para pemain juga masih bebas untuk mendaftar lewat situs Mojang tanpa memerlukan verifikasi umur.

Image Credit: Microsoft

Seiring berjalannya waktu, pada 2020 lalu akhirnya Microsoft memperketat peraturan mereka dengan mengharuskan para pemain di Korsel untuk masuk menggunakan akun Xbox Live/Microsoft mereka, alih-alih cukup dengan akun Mojang.

Hal tersebut menyebabkan para pemain Minecraft di Korea Selatan sekarang harus memiliki akun Microsoft dan wajib melewati tahap verifikasi batas umur minimal 19 tahun untuk dapat membeli dan memainkan game-nya.

Keputusan tersebut itulah yang membuat komunitas pemain Minecraft di Korea Selatan marah. Bahkan mereka membuat website yang berisi petisi kepada pemerintah Korea Selatan yang meminta untuk menghapuskan Hukum Cinderella dan pembatasan terhadap Minecraft.

Minecraft JAVA edition (image credit: Mojang)

Petisi tersebut kini telah ditandatangani oleh lebih dari 98.000 orang. Dengan isi di dalamnya menyebutkan bahwa hukum jam malam tersebut kini sudah berlaku untuk Minecraft, yang dianggap sebagai lambang permainan edukatif dan kreatif. Dan hanya Korea Selatan satu-satunya pasar yang menjadikan Minecraft sebagai game dewasa.

Pihak Microsoft merespon kejadian tersebut dengan menyatakan bahwa mereka tengah melanjutkan migrasi global akun Mojang ke akun Minecraft untuk Minecraft: Java Edition termasuk untuk para pemain di Korea Selatan.

Mereka juga mengatakan tengah mengerjakan solusi jangka panjang untuk pemain lama maupun pemain baru yang masih berusia di bawah 19 tahun di Korea Selatan. Microsoft mengakhiri pernyataannya bahwa akan ada lebih banyak hal yang akan mereka bagikan akhir tahun ini.

Roblox Akan Masuk ke PS4, PS5, Switch, dan VR?

Sebagai salah satu game terlaris di dunia karena kebebasannya untuk membangun game apapun di dalamnya dan memainkannya bersama pemain lain, popularitas Roblox terus meningkat.

Untuk sekarang, Roblox sudah mendulang kesuksesan besar lewat platfiorm PC, Xbox, dan mobile. Namun ternyata hal ini tidak membuat penerbit dan pengembang Roblox Corporation cukup puas. Karena kelihatannya mereka juga ingin membawa game ini ke platform lainnya.

Hal tersebut diutarakan oleh sang CEO sekaligus co-founder Dave Baszucky pada saat panggilan konferensi terhadap para investor beberapa waktu lalu.

“Switch, PlayStation, (Oculus) Quest — semua konsol tersebut merupakan platform yang cocok bagi Roblox.” Ujar sang Baszucky.

Sayangnya, meski sang CEO telah menyinggung platform-platform tersebut, belum ada pengumuman resmi kapan game ini akan masuk ke dalam platform lainnya. Namun langkah ini sejalan dengan keinginan Roblox Corporation untuk memperluas Roblox ke audiens yang lebih besar.

Roblox sendiri sebenarnya sudah ada sejak 2006, bahkan jauh sebelum adanya Minecraft. Namun berkat kebebasan yang diberikan kepada sang pengembang terhadap komunitasnya, game ini terus bertumbuh lewat berbagai mode game baru yang dibuat di dalamnya.

Menurut laporan, game ini sendiri masih dimainkan oleh sekitar 150 juta orang setidaknya sekali dalam setiap bulan. Laporan inilah yang kelihatannya mendorong Roblox Corporation untuk melakukan ekspansi ke platform-platform lainnya.

Dan apabila nantinya game ini akan masuk ke PlayStation dan juga Switch, maka diprediksi akan ada sekitar 200 juta lebih pemain yang akan memainkannya di masing-masing platform.

Para fans memprediksi bahwa Roblox untuk PlayStation, Switch, dan VR ini akan diumumkan pada gelaran E3 yang akan diadakan pada pertengahan bulan Juni mendatang.

Microsoft Dikabarkan Tengah Mengerjakan Platform Modding untuk Xbox

Microsoft nampaknya terus mencari cara dan fitur baru untuk tampil lebih memikat ketimbang Sony dalam pertempuran console. Microsoft sendiri paham bahwa mereka masih kesulitan untuk melakukan head-to-head lewat game eksklusif melawan PlayStation. Maka satu hal yang kelihatannya diyakini oleh Microsoft akan disukai oleh para fansnya adalah modding.

Mod tentunya identik dengan game PC ketika komunitas fans dari suatu game melakukan modifikasi terhadap game tersebut dan membagikannya kepada yang lain. Dan nampaknya Microsoft ingin membawa kultur ‘modding’ ini ke dalam konsol Xbox mereka.

Hal ini muncul lewat bocoran info di Reddit (namun telah dihapus) dari sumber yang mengaku sebagai pihak ketiga yang terlibat dalam pengembangan game terbaru Bethesda Softworks (Starfields) yang akan memanfaatkan teknologi Creation Engine generasi selanjutnya.

Creation Engine (Image credit: Bethesda)

Yang menarik tentunya adalah fakta bahwa Creation Engine telah dirombak untuk mengikuti teknologi next-gen dan juga semakin mudah untuk melakukan modding. Banyak perbaikan yang kini memberikan para modder kebebasan untuk membuat mod yang lebih bervariasi.

Microsoft sendiri dikatakan tengah bekerja sama dengan Bethesda Softworks untuk mendorong Creation Engine terbaru ini agar memiliki sistem modding baru untuk konsol Xbox yang lebih luas. Buat yang kelewatan, Microsoft sebelumnya mengakuisisi ZeniMax, induk perusahaan dari Bethesda.

Bethesda Mod HUB

Bethesda Softworks merupakan salah satu developer yang dikenal ramah untuk komunitas modding dengan game-game mereka sendiri seperti seri Elder Scrolls, ataupun Fallout yang memang dibangun di atas Creation Engine. Di sisi lainnya, Microsoft juga bukan publisher ataupun developer yang anti modding — seperti beberapa publisher/developer game AAA macam EA atau Ubisoft. Microsoft Flight Simulator punya komunitas modding yang sangat aktif. Sedangkan Minecraft bahkan jadi salah satu game dengan ekosistem modding paling kondusif sampai hari ini.

Maka dari itu, cukup masuk akal jika Microsoft ingin mengimplementasikan modding ke dalam konsol mereka — mengingat ada banyak nilai positif yang bisa didapatkan dari membuka akses modding.

Minecraft (Image Credit: Nvidia)

Bila memang nantinya Microsoft dan Bethesda berhasil membuat sistem modding terintegrasi untuk Xbox, maka bukan tidak mungkin hal ini membawa tren baru bagi para pemain konsol. Terlebih lagi, banyak game bisa berumur lebih panjang karena memiliki komunitas modding yang aktif.

Secretlab Sponsori Wild Rift SEA Icon Series, Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Minggu lalu, ada beberapa pengumuman menarik di dunia esports. Kabar baiknya, 100PLUS dan Secretlab telah resmi menjadi sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series. Sementara itu, kabar buruk muncul dari Cloud9, yang memutuskan untuk membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka.

100PLUS dan Secretlab Jadi Sponsor dari Wild Rift SEA Icon Series

Secretlab, pembuat kursi gaming, dan 100PLUS, merek sport drink, resmi menjadi sponsor dari League of Legends: Wild Rift Southeast Asia Icon Series Singapore. Dengan ini, 100PLUS akan menyediakan minuman untuk semua staf, casters, dan bahkan peserta dari turnamen itu. Sementara itu, Secretlab akan menyediakan kursi yang akan digunakan pada peserta. Menurut laporan Esports Insider, kerja sama ini adalah kali pertama 100PLUS memasuki dunia esports. Sementara Secretlab memang telah mendukung perkembangan ekosistem esports di Asia sejak lama.

Cloud9 Bubarkan Tim CS:GO

Cloud9 membubarkan tim Counter-Strike: Global Offensive mereka. Mereka melakukan hal ini karena mereka merasa, mereka tidak bisa merealisasikan potensi tim CS:GO mereka akibat pandemi virus corona. Jadi, untuk sementara, Cloud9 memutuskan untuk melepaskan pemain CS:GO mereka dan meninggalkan skena esports dari game FPS itu.

Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports
Cloud9 memutuskan untuk mundur dari skena esports CS:GO untuk sementara. | Sumber: Dot Esports

Selama ini, Cloud9 memang mengutamakan performa dari tim CS:GO mereka. Satu-satunya tugas tim CS:GO di Cloud9 adalah untuk memenangkan kompetisi. Tim yang dinamai Colossus itu bahkan tidak wajib untuk melakukan kegiatan streaming, seperti tim-tim dari game lain. Hanya saja, sejak September 2020, tim CS:GO dari Cloud9 gagal untuk memberikan hasil sesuai ekspektasi karena pandemi, lapor Clutch Points.

Game Berikan Kontriusi Besar Pada Pemasukan FIFA Tahun Lalu

Pada 2020, game memberikan kontribusi yang lebih besar pada total pemasukan FIFA daripada sepak bola itu sendiri. Berdasarkan laporan keuangan dari FIFA, pemasukan mereka pada tahun lalu mencapai US$266,5 juta. Dari total pendapatan mereka, lebih dari 50% atau sekitar US$158,9 juta berasal dari penjualan lisensi, termasuk menjual lisensi untuk game.

“Menjual lisensi untuk game merupakan salah satu sumber pemasukan utama kami terkait penjualan lisensi,” kata FIFA, seperti dikutip dari Inside the Games. “Berbeda dengan kebanyakan sektor ekonomi yang terkena dampak buruk selama pandemi COVID-19, industri game terbukti jauh lebih tangguh dalam menghadapi pandemi.”

Krafton dan FaZe Clan Rilis Jersey Edisi Terbatas

Krafton Inc., perusahaan di balik PUBG dan PUBG Mobile, bekerja sama dengan FaZe Clan untuk membuat merchandise edisi terbatas berupa FaZe Clan PUBG Jersey. Merchandise ini dibuat dalam rangka perayaan PUBG Global Invitational. S PGI. S) 2021, yang tengah diselenggarakan di Korea Selatan. Jersey hasil kerja sama antara Krafton dan FaZe hanya dijual selama 72 jam. Menurut laporan The Esports Observer, jersey tersebut akan dijual seharga US$70. Kali ini adalah pertama kalinya Krafton bekerja sama dengan organisasi esports untuk meluncurkan merchandise resmi.

Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer
Jersey hasil kerja sama Krafton dengan FaZe Clan. | Sumber: The Esports Observer

Gen.G Gandeng Toyota untuk Adakan Turnamen Minecraft

Gen.G bekerja sama dengan Toyota untuk membuat kompetisi Minecraft yang berlangsung selama satu minggu. Kompetisi yang bertema “Let’s Go Places in Your Dream Ride” ini dinamai Toyota Sienna Dream Builds. Kompetisi tersebut dimulai pada 26 Maret 2021 dan akan berakhir pada 1 April 2021. Dari semua peserta, 10 pemain dengan build terbaik akan dipilih sebagai pemenang. Juara pertama akan mendapatkan PlayStation 5. Sementara para pemenang lainnya akan mendapatkan beragam hadiah seperti Nintendo Switch dan gift cards, lapor The Esports Observer.

Minecraft, Doom, dan Death Stranding Adalah Game dengan Soundtrack Terpopuler di Spotify Selama 2020

Apa soundtrack game favorit Anda? Buat saya pribadi, belakangan ini saya sedang menggandrungi musik dari game Borderlands 3, khususnya satu lagu yang berjudul “Supernova Dreamsicle”, sebab memang saya baru sempat menamatkannya belum lama ini.

Kalau melihat tren secara global, ada tiga game yang soundtrack-nya merajai Spotify selama 12 bulan terakhir. Ketiganya adalah Minecraft, Doom, dan Death Stranding. Tentu saja data ini bukan hasil karangan saya, melainkan dari laporan CNN berdasarkan keterangan langsung dari Spotify.

Sebagian dari kita mungkin akan sedikit terkejut melihat Minecraft duduk di posisi teratas, tapi kita juga tidak boleh lupa bahwa Minecraft adalah salah satu game terlaris yang pernah ada. Per bulan Mei 2020 kemarin, Minecraft tercatat sudah terjual sebanyak 200 juta kopi, jauh lebih banyak ketimbang Grand Theft Auto V, yang di titik ini mungkin juga sudah bisa dikategorikan sebagai game sejuta umat.

Untuk posisi keduanya, sayang sekali laporan dari CNN tidak menjabarkan Doom yang mana, tapi asumsi saya adalah Doom sebagai suatu franchise, yang berarti mencakup Doom (2016) dan Doom Eternal sekaligus. Kebetulan saya cukup suka dengan genre metal, dan soundtrack gubahan Mick Gordon di kedua game tersebut memang berhasil memacu adrenalin meski saya sebatas mendengarkannya via Spotify.

Di posisi ketiga, ada Death Stranding yang memang memukau secara musikal maupun sinematik. Dalam proses pengembangannya, Kojima Productions memang tidak mau tanggung-tanggung dalam menggarap soundtrack-nya, dan pada akhirnya melibatkan sejumlah musisi ternama seperti CHVRCHES maupun Bring Me The Horizon.

Data menarik lain dari laporan CNN tersebut adalah seputar K/DA, girl band virtual yang Riot Games ciptakan dalam upayanya mengekspansi dunia League of Legends ke luar ranah gaming. Tercatat bahwa jumlah stream lagu-lagu K/DA di Spotify naik 109% dibandingkan di tahun 2019, dan ini cukup wajar mengingat K/DA memang baru merilis album baru di bulan Oktober kemarin, ditambah lagi animo yang berasal dari penyelenggaraan League of Legends Worlds di bulan yang sama.

Sumber: GamesRadar.