Sony Luncurkan Proyektor yang Sanggup Ubah Permukaan Datar Apapun Menjadi Tablet

Sony tampil cukup all out pada event MWC 2017. Tidak hanya membawa Xperia XZ Premium dan Xperia XZs, Sony turut memperkenalkan sebuah perangkat yang cukup nyeleneh nan inovatif. Xperia Touch namanya, dan ia secara teknis merupakan sebuah proyektor.

Namun label “Touch” mengindikasikan kalau ia bukan sembarang proyektor. Fungsi utama Touch pada dasarnya adalah mengubah permukaan datar apapun menjadi layar sentuh berukuran 23 inci, dimana pengguna dapat berinteraksi layaknya sedang menggunakan sebuah tablet Android raksasa.

Mau diproyeksikan secara horizontal atau vertikal, konten bisa dinavigasikan menggunakan sentuhan. Rahasianya terletak pada perpaduan sensor infra-merah dan kamera 60 fps yang diberi tanggung jawab untuk mendeteksi dan mengenali pergerakan tangan beserta jari-jari pengguna secara real-time.

Xperia Touch sebelumnya bernama Xperia Projector, dipamerkan pertama kali pada event MWC 2016 / Sony
Xperia Touch sebelumnya bernama Xperia Projector, dipamerkan pertama kali pada event MWC 2016 / Sony

Semua aplikasi maupun game yang tersedia di Google Play Store dapat dijalankan oleh Xperia Touch, dan Sony bahkan telah membekalinya dengan kompatibilitas PlayStation 4 Remote Play. Lebih lanjut, Sony juga memastikan interface-nya dapat dipahami dengan jelas, baik di kondisi pencahayaan yang terang maupun redup.

Xperia Touch awalnya diperkenalkan sebagai sebuah perangkat eksperimental bernama Xperia Projector di event MWC tahun kemarin. Akan tetapi sekarang Sony sudah siap memasarkannya ke sejumlah negara terpilih mulai musim semi mendatang, dengan banderol harga €1499.

Xperia Ear “Open-style CONCEPT”

Selain Xperia Touch, Sony rupanya turut memamerkan generasi baru Xperia Ear, yang tidak lain merupakan headset bertenaga asisten virtual. Versi baru ini masih berupa prototipe, namun yang pantas disorot adalah pengaplikasian teknologi open-ear yang dikembangkan oleh divisi Sony Future Lab.

Sony Xperia Ear "Open-style CONCEPT" / Sony
Sony Xperia Ear “Open-style CONCEPT” / Sony

Teknologi ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik, notifikasi, sekaligus suara di sekitarnya secara bersamaan. Rahasianya terletak pada unit driver dan konduktor akustik yang bekerja bersama-sama untuk meneruskan suara langsung ke dalam kanal telinga.

Tentu saja Sony juga tidak lupa menyempurnakan asisten virtual yang menjadi otak di balik Xperia Ear. Sejumlah fitur telah disiapkan, seperti contohnya fitur Anytime Talk yang memudahkan pengguna untuk memulai percakapan grup secara real-time tanpa harus menelusuri daftar kontaknya terlebih dulu.

Sumber: Sony.

Lenovo Yoga 720 dan Yoga 520 Resmi Diperkenalkan

Mengulang tradisi di tahun-tahun sebelumnya, Lenovo memanfaatkan ajang MWC 2017 untuk memperkenalkan dua model teranyar dari lini laptop hybrid Lenovo Yoga. Meski bukan yang teratas, baik Yoga 720 maupun Yoga 520 masih mampu menyuguhkan desain yang tergolong premium.

Sebagai bagian dari keluarga Yoga, tentu saja kedua perangkat ini mengandalkan engsel layar yang bisa dilipat hingga 360 derajat. Singkat cerita, fleksibilitas lini Yoga masih dipertahankan di sini, namun di saat yang sama Lenovo juga telah membubuhkan fitur tambahan sekaligus lonjakan performa.

Lenovo Yoga 720

Seperti Yoga 710, Yoga 720 datang dalam dua varian ukuran; hanya saja ukurannya berbeda kali ini, yaitu 13 inci dan 15 inci. Dimensi perangkat sendiri tidak terlalu banyak berubah, malahan Lenovo berhasil menyematkan layar sentuh dengan bezel yang amat tipis. Alhasil, varian 13 incinya punya bodi seukuran laptop 12 inci.

Kedua varian sama-sama mengusung layar IPS beresolusi 4K untuk konfigurasi tertingginya. Varian 13 inci punya tebal bodi hanya 13,9 mm dan bobot 1,3 kg, sedangkan varian 15 inci setebal 19 mm dan seberat 2 kg karena mengemas spesifikasi yang lebih gahar.

Tersedia dalam varian 13 dan 15 inci, Lenovo Yoga 720 bisa dikonfigurasikan dengan layar 4K / Lenovo
Tersedia dalam varian 13 dan 15 inci, Lenovo Yoga 720 bisa dikonfigurasikan dengan layar 4K / Lenovo

Soal prosesor dan RAM, kedua varian bisa dikonfigurasikan hingga Intel Core i7 generasi ketujuh dan RAM DDR4 16 GB. Untuk storage, konsumen bisa memilih SSD berkapasitas maksimum 512 GB (13 inci) atau 1 TB (15 inci). Namun perbedaan yang paling mencolok ada di sektor GPU; varian 13 incinya mengandalkan Intel HD Graphics 620, sedangkan varian 15 incinya bisa dijejali dengan Nvidia GeForce GTX 1050.

Dengan bekal seperti itu, Lenovo tidak segan menyebut Yoga 720 sebagai laptop hybrid yang paling bertenaga di kelasnya. Akan tetapi yang tidak kalah penting adalah daya tahan baterai, dimana Yoga 720 dengan layar 4K-nya masih bisa menawarkan daya tahan hingga 7 jam (13 inci) dan 8 jam (15 inci).

Lenovo Yoga 720 mengusung sensor sidik jari sebagai fitur standar pada semua varian dan konfigurasinya / Lenovo
Lenovo Yoga 720 mengusung sensor sidik jari sebagai fitur standar pada semua varian dan konfigurasinya / Lenovo

Tidak kalah menarik adalah sensor sidik jari yang menjadi fitur standar pada semua varian Yoga 720. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan mulai April mendatang dengan harga mulai €999 untuk varian 13 inci dan €1.099 untuk varian 15 inci.

Lenovo Yoga 520

Kalau Yoga 720 di atas terlalu mahal, masih ada Yoga 520 yang tidak kalah fleksibel sekaligus stylish. Performa laptop 14 inci ini juga tidak kalah andal berkat prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh dan RAM DDR4 16 GB pada konfigurasi termahalnya.

Tidak seperti Yoga 720, sensor sidik jari pada Lenovo Yoga 520 bersifat opsional / Lenovo
Tidak seperti Yoga 720, sensor sidik jari pada Lenovo Yoga 520 bersifat opsional / Lenovo

Yang sedikit terbatas mungkin cuma layarnya, dimana konsumen hanya bisa memilih resolusi 1920 x 1080 sebagai opsi tertingginya – meski bezel-nya tidak kalah tipis dari Yoga 720. Untuk storage, konsumen dapat memilih SSD, HDD, atau kombinasi keduanya.

Menimbang spesifikasinya, dimensi Yoga 520 juga tergolong cukup ringkas, dengan tebal bodi 19,9 mm dan bobot 1,75 kg. Baterainya diperkirakan sanggup bertahan sampai 10 jam, dan Yoga 520 turut dilengkapi oleh sensor sidik jari, meski sifatnya opsional.

Baik Yoga 720 dan 520 sama-sama sudah mendukung fitur Windows Ink / Lenovo
Baik Yoga 720 dan 520 sama-sama sudah mendukung fitur Windows Ink / Lenovo

Lalu seberapa terjangkau Yoga 520 dibanding kakaknya? Lenovo mematok harganya mulai €599 saja, dengan pemasaran yang akan dimulai pada bulan Juli.

Sumber: Lenovo.

Lenovo Resmi Luncurkan Miix 320, Tablet Sekaligus Laptop Windows 10 Berharga Terjangkau

Sempat beredar bocorannya, Lenovo akhirnya memperkenalkan secara resmi tablet sekaligus laptop Windows 10-nya yang berharga terjangkau. Lenovo Miix 320 merupakan suksesor dari Miix 310. Desainnya masih tergolong mirip, akan tetapi Lenovo telah mendongkrak spesifikasinya secara cukup signifikan.

Seperti pendahulunya, yang unik dari Miix 320 adalah desainnya. Di saat laptop hybrid lain mengandalkan layar yang bisa dilipat 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet, Miix 320 mempunyai layar yang bisa dicopot dari keyboard-nya, mirip seperti cara kerja Surface Book.

Tanpa keyboard, bobot Lenovo Miix 320 cuma berkisar 550 gram / Lenovo
Tanpa keyboard, bobot Lenovo Miix 320 cuma berkisar 550 gram / Lenovo

Peningkatan spesifikasi yang paling menonjol bisa dilihat pada layar sentuh 10,1 incinya, dimana resolusinya kini 1920 x 1200, naik dari 1200 x 800 pada Miix 310. Dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Atom X5, RAM maksimum 4 GB dan storage internal sampai 128 GB. Bukan untuk gaming memang, tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk dalam bekerja.

Daya tahan baterai Miix 320 diklaim sanggup mencapai angka 10 jam. Hal ini cukup mengesankan mengingat bodi perangkat cukup tipis, hanya 17,5 mm bersama keyboard, dengan bobot total 1,02 kg. Saat dilepas dari keyboard, bobotnya malah tidak lebih dari 550 gram.

Tampilan Windows akan otomatis menyesuaikan mode yang digunakan, apakah mode laptop atau tablet / Lenovo
Tampilan Windows akan otomatis menyesuaikan mode yang digunakan, apakah mode laptop atau tablet / Lenovo

Fitur pendukung Miix 320 mencakup kamera belakang 5 megapixel dan depan 2 megapixel, port USB-C dan USB 2.0 standar, micro HDMI, slot microSD serta kartu SIM. SIM? Ya, Lenovo rupanya juga menawarkan Miix 320 dalam varian yang telah mendukung konektivitas 4G LTE.

Pemasaran Lenovo Miix 320 akan dimulai April nanti, dengan banderol €269 untuk varian Wi-Fi only, dan €399 untuk varian 4G LTE. Keduanya sudah dibundel bersama docking keyboard, dan konsumen dapat memilih dua opsi warna yang disediakan.

Sumber: Lenovo.

HP Perkenalkan Pro x2 612 G2, Laptop Hybrid Berbodi Ringkas nan Tangguh

Event Mobile World Congress tahun ini diwarnai oleh sejumlah tablet Windows 10. Yang pertama adalah Samsung Galaxy Book, dan yang kedua datang dari HP. Dijuluki HP Pro x2 612 G2, tablet ini meneruskan jejak pendahulunya yang dirilis di tahun 2014, dengan Microsoft Surface Pro sebagai inspirasinya.

HP sendiri lebih sreg menyebut Pro x2 612 G2 sebagai sebuah laptop hybrid alias 2-in-1 ketimbang tablet. Performanya bisa dibilang cukup lumayan, dengan bekal prosesor Intel Core i7 (7Y75), GPU Intel Graphics 615, RAM 8 GB dan M.2 SSD dengan kapasitas maksimum 512 GB. Layarnya sendiri memiliki resolusi 1920 x 1280 pixel, dan ia juga dibekali konektivitas 4G LTE.

HP Pro x2 612 G2 datang bersama stylus aktif buatan Wacom / HP
HP Pro x2 612 G2 datang bersama stylus aktif buatan Wacom / HP

Dipasarkan sebagai perangkat produktif, Pro x2 612 G2 datang bersama sebuah stylus aktif besutan Wacom. Kehadiran stylus ini turut didukung oleh desain perangkat yang dilengkapi kickstand di panel belakang sehingga perangkat mudah sekali disulap menjadi papan lukis digital.

Secara garis besar, Pro x2 612 G2 memiliki dimensi yang lebih ringkas ketimbang pendahulunya, dengan bobot hanya 1,2 kilogram beserta keyboard-nya. Pun demikian, HP mengklaim versi keduanya ini malah punya bodi yang lebih tangguh dan telah lulus uji berstandar militer.

HP Pro x2 612 G2 bersama aksesori rugged case yang opsional / HP
HP Pro x2 612 G2 bersama aksesori rugged case yang opsional / HP

Pada kenyataannya, perangkat ini memang didesain untuk digunakan di lapangan – itulah mengapa prosesor Core i7 (7Y75) yang fanless yang menjadi pilihan, sehingga pengguna tidak perlu khawatir debu masuk ke perangkat melalui lubang ventilasi. Lebih lanjut, HP juga akan menawarkan aksesori opsional berupa rugged case seharga $49.

HP Pro x2 612 G2 sendiri sekarang sudah dipasarkan dengan banderol mulai $979 untuk konfigurasi terendahnya yang menggunakan prosesor Intel Core i5.

Sumber: Engadget dan HP.

Samsung Luncurkan Dua Tablet Baru, Galaxy Tab S3 dan Galaxy Book

Tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya, Samsung tidak mengungkap smartphone flagship-nya di event MWC tahun ini. Penjelasannya sendiri sudah DailySocial bahas sebelumnya. Kendati demikian, ini bukan berarti Samsung datang ke Barcelona dengan tangan hampa.

Selain proyek VR dan AR dari divisi C-Lab mereka, Samsung turut memperkenalkan dua tablet baru, yaitu Galaxy Tab S3 dan Galaxy Book. Tab S3, seperti yang bisa kita tebak, merupakan suksesor langsung dari Tab S2, sedangkan Galaxy Book bisa dibilang merupakan jawaban Samsung atas Microsoft Surface Book.

Samsung tentu saja mempunyai target pasar yang berbeda untuk masing-masing tablet, apalagi mengingat sistem operasi keduanya berbeda; Tab S3 dengan Android 7.0 Nougat, sedangkan Galaxy Book dengan Windows 10. Pun begitu, ada sejumlah fitur yang sama pada keduanya, seperti dukungan konektivitas 4G LTE, video HDR, Samsung Flow, S Pen baru dengan ujung yang lebih runcing dan sensitivitas yang lebih baik, serta kamera depan dan belakang 5 serta 13 megapixel.

Samsung Galaxy Tab S3

Lewat Tab S3, fokus Samsung diarahkan ke aspek multimedia. Tablet Android ini mengemas layar Super AMOLED 9,7 inci dengan resolusi 2048 x 1536 pixel. Kinerjanya ditopang oleh chipset Qualcomm Snapdragon 820 dan RAM 4 GB, memastikan agar video 4K sekalipun dapat diputar dengan mulus dan tanpa hambatan.

Multimedia adalah fokus utama Tab S3, tapi Samsung tidak lupa dengan produktivitas dengan menghadirkan S Pen / Samsung
Multimedia adalah fokus utama Tab S3, tapi Samsung tidak lupa dengan produktivitas dengan menghadirkan S Pen / Samsung

Hal lain yang membuat Tab S3 istimewa adalah fakta bahwa ia merupakan tablet Samsung pertama yang mengusung quad-stereo speaker hasil rancangan AKG. AKG, sekadar informasi, merupakan anak perusahaan Harman, dan Harman sendiri sudah diakuisisi oleh Samsung pada bulan November lalu.

Selebihnya, Tab S3 dibekali oleh storage internal sebesar 32 GB plus slot microSD, port USB-C, fingerprint sensor dan baterai berkapasitas 6.000 mAh, dengan dukungan fast charging. Terkait harga dan ketersediannya, Samsung sejauh ini masih bungkam.

Samsung Galaxy Book

Kalau Surface Book merupakan sebuah laptop yang bisa dilepas layarnya, Galaxy Book lebih pantas disebut sebagai tablet yang bisa dipasangi keyboard. Ia hadir dalam dua model: 10,6 inci dan 12 inci, dimana yang lebih besar juga dilengkapi spesifikasi lebih superior.

Samsung Galaxy Book / Samsung
Samsung Galaxy Book / Samsung

Untuk model 10,6 inci, konsumen akan mendapatkan layar LCD beresolusi full-HD, prosesor dual-core Intel Core m3 2,6 GHz generasi ketujuh, RAM 4 GB, dan pilihan storage 64 atau 128 GB. Model ini tidak memiliki kamera belakang, dan port USB-C miliknya cuma ada satu saja.

Model 12 inci jauh lebih menarik berkat layar Super AMOLED 2160 x 1440 pixel. Performanya juga jauh lebih kencang berkat prosesor dual-core Intel Core i5 3,1 GHz generasi ketujuh. RAM dan storage-nya ditawarkan dalam dua konfigurasi, 4 GB + SSD 128 GB atau 8 GB + SSD 256 GB. Kalau masih kurang, ada slot microSD.

Menjalankan OS Windows 10, Galaxy Book tersedia dalam dua varian ukuran dengan spesifikasi yang berbeda / Samsung
Menjalankan OS Windows 10, Galaxy Book tersedia dalam dua varian ukuran dengan spesifikasi yang berbeda / Samsung

Daya tahan baterai kedua model diperkirakan bisa mencapai angka 10 jam. Sayangnya Samsung sejauh ini belum memberikan detail mengenai harga dan kapan pemasarannya akan dimulai.

Sumber: Samsung.

Nokia Resmi Luncurkan Tiga Smartphone Baru dan Reinkarnasi Nokia 3310

2017 bisa menjadi tahun kembangkitan Nokia kembali di pasar ponsel. Seperti yang sudah dirumorkan, HMD Global yang mewakili Nokia pada akhirnya resmi mengungkap tiga smartphone Android baru beserta versi modern dari Nokia 3310 yang legendaris di ajang MWC 2017.

Ketiga smartphone yang dimaksud adalah Nokia 6, Nokia 5 dan Nokia 3. Ketiganya ditujukan untuk kelas menengah ke bawah, dengan Nokia 6 sebagai yang paling premium dari semuanya. Di sisi lain, Nokia 3310 versi reborn adalah jawaban atas permintaan konsumen yang rupanya masih cukup tinggi di tahun 2017 ini.

Nokia 6

Secara teknis Nokia 6 memang bukan barang baru, akan tetapi yang HMD rilis kali ini adalah versi globalnya. Baik secara desain maupun spesifikasi, Nokia 6 ini sama persis seperti yang sudah lebih dulu dipasarkan di Tiongkok.

Spesifikasi itu mencakup layar IPS 5,5 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, chipset Qualcomm Snapdragon 430, RAM 3 GB dan media penyimpanan internal sebesar 32 GB yang bisa diperluas lagi dengan microSD. Kamera belakangnya mengandalkan sensor 16 megapixel, sedangkan di depan ada kamera 8 megapixel dengan lensa wide-angle, plus ada juga sebuah fingerprint sensor di depan.

Variasi warna untuk Nokia 6, termasuk varian Arte Black Limited Edition di paling depan / HMD Global
Variasi warna untuk Nokia 6, termasuk varian Arte Black Limited Edition di paling depan / HMD Global

Nokia 6 mengemas baterai berkapasitas 3.000 mAh. Namun yang paling istimewa bagi saya adalah software-nya, dimana HMD telah menyematkan Android 7.1.1 Nougat yang merupakan versi paling gres. Lebih menarik lagi, OS ini datang tanpa skin tambahan, alias persis seperti yang didapat dengan Google Pixel, termasuk halnya integrasi Google Assistant.

Model ini akan dilepas mulai kuartal kedua tahun ini juga seharga €229, dengan empat pilihan warna matte. Di saat yang sama, HMD juga akan menawarkan Nokia 6 Arte Black Limited Edition seharga €299. Tak cuma mengemas warna hitam glossy, varian spesial ini punya spesifikasi yang sedikit lebih unggul berkat RAM 4 GB dan storage internal 64 GB.

Nokia 5

Nokia 5 bisa dianggap sebagai adik kandung beda satu tahun dari Nokia 6. Spesifikasinya secara garis besar sangat mirip, demikian pula dengan desainnya, dimana Nokia 5 ini juga terbuat dari aluminium utuh yang mampu menumbuhkan kesan premium.

Nokia 5 / HMD Global
Nokia 5 / HMD Global

Yang berbeda adalah ukuran layar yang lebih kecil; masih IPS, tapi hanya 5,2 inci, dengan resolusi 1280 x 720 pixel. Chipset yang digunakan sama, namun RAM-nya hanya 2 GB, dan storage internalnya cuma 17 GB. Perbedaan lebih lanjut ada pada kamera belakangnya yang menggunakan sensor 13 megapixel.

Selebihnya, Nokia 5 sangat mirip dengan Nokia 6, hingga ke kapasitas baterai dan sensor sidik jarinya. Sistem operasinya pun juga demikian; lagi-lagi Android 7.1.1 Nougat versi ‘murni’ yang termasuk langka di pasaran.

Desain Nokia 5 lebih mirip iPhone jika dibandingkan dengan Nokia 6 / HMD Global
Desain Nokia 5 lebih mirip iPhone jika dibandingkan dengan Nokia 6 / HMD Global

Jadwal rilis Nokia 5 sama dengan Nokia 6 versi global. HMD juga akan menawarkannya dalam empat pilihan warna, dengan banderol yang lebih terjangkau di angka €189.

Nokia 3

Nokia 3 adalah satu-satunya yang ditujukan untuk segmen low-end. Desainnya pun mengingatkan saya pada lini Lumia kelas bawah; Anda masih mendapatkan bingkai aluminium unibody di sini, namun panel belakangnya merupakan bahan polycarbonate.

Nokia 3 / HMD Global
Nokia 3 / HMD Global

Model ini mengusung layar 5 inci beresolusi 1280 x 720 pixel. Chipset yang digunakan adalah MTK 6737, dengan prosesor quad-core 1,3 GHz dan RAM 2 GB, serta penyimpanan sebesar 16 GB dan slot microSD. Kameranya sama-sama memakai sensor 8 megapixel, baik di depan maupun belakang.

Nokia 3 mengandalkan frame aluminium unibody, namun panel belakangnya menggunakan polycarbonate / HMD Global
Nokia 3 mengandalkan frame aluminium unibody, namun panel belakangnya menggunakan polycarbonate / HMD Global

Ukuran yang lebih kecil jelas berujung pada baterai yang lebih kecil juga, yakni 2.650 mAh. Kabar baiknya, Nokia 3 juga menjalankan sistem operasi Android Nougat, meski masih versi 7.0. Model paling terjangkau ini akan dilepas seharga €139 di waktu yang sama seperti kedua kakaknya.

Nokia 3310 ‘Reborn’

Kesannya aneh, tapi reinkarnasi feature phone ini bisa dibilang lebih dinanti-nanti dibanding trio smartphone di atas. HMD berhasil mempertahankan desain legendaris Nokia 3310 selagi meleburnya dengan elemen-elemen desain modern.

Dibandingkan versi lawasnya, 3310 baru ini punya bodi lebih tipis. Namun yang mungkin lebih menarik perhatian adalah layar yang tak lagi monokrom, melainkan yang berukuran 2,4 inci dengan resolusi QVGA (320 x 240 pixel) dan sedikit melengkung.

Nokia 3310 versi modern / HMD Global
Nokia 3310 versi modern / HMD Global

Sistem operasinya merupakan Nokia Series 30+, dan perangkat pun bisa digunakan untuk mengakses internet dengan koneksi 2G kalau Anda orangnya cukup sabar. Tersedia penyimpanan internal sebesar 16 MB, akan tetapi pengguna dapat menancapkan microSD hingga yang berkapasitas 32 GB.

Untuk apa microSD? Untuk menyimpan foto, karena 3310 baru ini telah dilengkapi sebuah kamera 2 megapixel dan LED flash. Lalu bagaimana dengan baterainya? Seperti yang kita tahu, Nokia 3310 dahulu terkenal sangat awet dan bisa bertahan selama berhari-hari tanpa perlu di-charge sekalipun.

Sudah siap bermain Snake lagi di Nokia 3310 baru ini? / HMD Global
Sudah siap bermain Snake lagi di Nokia 3310 baru ini? / HMD Global

Well, versi barunya mungkin tidak sekuat itu, namun pastinya masih jauh lebih awet dibanding smartphone. HMD menjanjikan waktu bicara selama 22 jam dan standby selama 31 hari untuk baterai 1.200 mAh milik Nokia 3310 versi modern ini.

Berapa harganya? €49 saja, dengan jadwal rilis yang sama dan empat pilihan warna (dua glossy dan dua matte). Ya, saya kira sudah waktunya kita bermain Snake lagi di tahun 2017 ini.

Sumber: HMD Global.

Tersedia dalam Dua Varian, Huawei Watch 2 Resmi Diumumkan

Bertambah lagi keluarga smartwatch Android Wear 2.0. Sekitar dua pekan setelah LG memperkenalkan Watch Sport dan Watch Style, kini giliran Huawei yang unjuk gigi di ajang MWC 2017. Pabrikan asal Tiongkok tersebut baru saja memperkenalkan Huawei Watch 2 secara resmi.

Huawei sepertinya banyak belajar dari Samsung Gear S3. Pasalnya, Huawei Watch 2 terdiri dari dua varian yang berbeda, yakni standar dan Classic. Keduanya memiliki gaya desain yang sedikit berbeda, dimana varian standarnya terkesan sporty, sedangkan varian Classic-nya tampil lebih elegan.

Bodi Huawei Watch 2 tahan air dengan sertifikasi IP68 / Huawei
Bodi Huawei Watch 2 tahan air dengan sertifikasi IP68 / Huawei

Varian standarnya ini tampak lebih kokoh dengan bezel yang berukuran lebih besar, dan variasi warnanya juga lebih banyak. Di sisi lain, Huawei Watch 2 Classic mengadopsi elemen-elemen desain yang kerap kita jumpai dari jam tangan tradisional dan kelihatan sangat berbeda dibandingkan pendahulunya. Keduanya sama-sama tahan air dengan sertifikasi IP68.

Huawei turut mempertahankan kesan premium yang diusung smartwatch besutan mereka sebelumnya. Yang paling mencolok adalah penggunaan material keramik pada bagian bezel. Lebih lanjut, dimensinya juga diklaim lebih ringkas ketimbang Huawei Watch generasi pertama, memastikan bahwa suksesornya ini membawa peningkatan dari sisi ergonomi.

Konsumen bisa membeli kedua varian Huawei Watch 2 dalam versi 4G LTE / Huawei
Konsumen bisa membeli kedua varian Huawei Watch 2 dalam versi 4G LTE / Huawei

Secara spesifikasi, kedua varian sangat identik dengan layar 1,2 inci beresolusi 390 x 390 pixel, chipset Snapdragon Wear 2100, storage internal sebesar 4 GB, RAM 768 MB, GPS, sensor laju jantung, baterai 420 mAh, konektivitas 4G (opsional), dan tentu saja OS Android Wear 2.0. Secara keseluruhan juga sangat mirip seperti LG Watch Sport, hanya saja garapan LG tersebut mengemas layar yang lebih besar.

Huawei Watch 2 dan Watch 2 Classic rencananya akan segera masuk ke pasar mulai bulan Maret seharga €329 (± Rp 4,6 juta). Negara-negara awal yang menjadi tujuan adalah Spanyol, Portugal, Perancis, Itali, Jerman dan Tiongkok. Belum ada informasi terkait kapan Huawei akan mendatangkannya ke tanah air.

Sumber: Android Central dan Huawei.

Acer Cicipi Ranah Smart Home dengan Perangkat untuk Memonitor Kualitas Udara

Nama Acer mungkin lebih sering dikaitkan dengan komputer atau gaming, terutama berkat lini Predator-nya. Namun siapa yang menyangka kalau pabrikan asal Taiwan tersebut bakal ikut mencicipi segmen smart home lewat sebuah perangkat untuk memonitor kualitas udara di dalam ruangan?

Namanya tidak macam-macam – Acer Air Monitor – demikian pula dengan desainnya. Acer sengaja merancangnya supaya lebih kelihatan seperti bagian dari dekorasi ruangan ketimbang sebuah gadget, membuatnya ideal untuk ditempatkan di kediaman atau di tempat kerja.

Seperti yang saya katakan, perangkat ini berfungsi untuk memonitor kualitas udara secara real-time. Ada enam indikator yang akan diperhatikan: TVOC (Total Volatile Organic Compound), karbon dioksida, PM2.5, PM10, suhu dan kelembapan. Data-data yang dikumpulkan bisa diakses melalui aplikasi pendamping di smartphone, tipikal perangkat smart home atau IoT pada umumnya.

Ketika salah satu indikator melebihi batas aman, perangkat otomatis akan mengirim notifikasi ke ponsel. Fitur otomatisasinya tidak berhenti sampai di situ saja; Acer Air Monitor juga mendukung platform IFTTT, yang berarti air purifier yang kompatibel bisa menyala secara otomatis ketika kualitas udara dinilai kurang ideal.

Acer tidak lupa melengkapi Air Monitor dengan indikator LED supaya pengguna bisa mendapat gambaran terkait kualitas udara di sekitarnya tanpa harus membuka ponselnya terlebih dulu. ‘Skor’ kualitas udara akan diwakilkan oleh warna tertentu sehingga dapat dipantau dengan mudah.

Acer masih bungkam soal banderol harga perangkat ini. Rencananya, mereka akan memasarkan Air Monitor mulai kuartal kedua, namun hanya di beberapa negara terpilih saja.

Sumber: The Verge dan Business Wire.

Samsung C-Lab Akan Pamerkan 4 Proyek VR dan AR Inovatif di MWC 2017

Event tahunan Mobile World Congress selalu dimanfaatkan oleh pabrikan-pabrikan seperti Samsung untuk memperkenalkan produk-produk terbarunya. Tahun ini, Samsung rupanya juga berencana untuk memamerkan sejumlah proyek inovatif karya divisi inkubatornya, Samsung C-Lab.

Sebelum ini, tepatnya di ajang CES 2016, C-Lab telah memamerkan tiga perangkat wearable berkonsep menarik, serta perangkat VR empat dimensi di kesempatan lain. Kali ini fokus mereka benar-benar diarahkan ke ranah virtual dan augmented reality lewat empat proyek sekaligus: Relúmĭno, Monitorless, VuildUs dan traVRer.

Relúmĭno

Relúmĭno / Samsung C-Lab
Relúmĭno / Samsung C-Lab

Relúmĭno merupakan sebuah aplikasi VR yang dirancang untuk membantu pengguna yang memiliki gangguan penglihatan dari berbagai tingkatan. Saat disandingkan dengan headset Gear VR, aplikasi ini diklaim sanggup mempertajam tampilan teks dan elemen visual lain sehingga pada akhirnya bisa kelihatan lebih jelas.

Singkat cerita, Relúmĭno memungkinkan pengguna yang memiliki gangguan penglihatan untuk bisa menonton video atau membaca e-book tanpa harus mengandalkan alat bantu khusus yang umumnya berharga cukup mahal.

Monitorless

Monitorless / Samsung C-Lab
Monitorless / Samsung C-Lab

Nama Monitorless mengacu pada fungsi dari perangkat ini sendiri. Perangkat berwujud menyerupai kacamata hitam biasa ini pada dasarnya memiliki peran untuk menggantikan layar smartphone maupun PC dengan memanfaatkan konektivitas nirkabel.

Yang menarik, Monitorless dapat digunakan untuk menikmati konten VR maupun AR berkat penggunaan lensa electro chromic. Perangkat ini pada dasarnya menyimpan semua komponen elektroniknya di bagian tangkai, termasuk prosesor, modul Wi-Fi, proyektor, speaker dan baterai.

VuildUs

VuildUs / Samsung C-Lab
VuildUs / Samsung C-Lab

VuildUs merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mempermudah pemilik rumah atau apartemen dalam memilih berbagai macam perabot dengan memanfaatkan teknologi VR. VuildUs terdiri dari sebuah kamera 3D dengan cakupan 360 derajat dan sebuah aplikasi untuk VR headset.

Kamera tersebut bertugas untuk memindai ruangan di dalam kediaman secara penuh, yang kemudian akan diterjemahkan menjadi versi virtual untuk ditinjau menggunakan VR headset. Dari situ pengguna dapat menempatkan beragam perabot dan mendapat gambaran yang sangat mirip seperti versi aslinya, bahkan sampai detail pengukurannya.

traVRer

traVRer / Samsung C-Lab
traVRer / Samsung C-Lab

traVRer dirancang sebagai sebuah platform video 360 derajat yang bisa memberikan tur virtual serealistis mungkin, lengkap beserta mood, suara maupun event di berbagai lokasi terkenal di dunia. Yang unik dari traVRer adalah kemudahan untuk melihat suatu lokasi pada jam-jam tertentu, dan semuanya tanpa perlu menavigasikan menu yang rumit.

Sumber: Samsung.

Ramaikan MWC, ZTE Siapkan Smartphone dengan Kecepatan Data 1Gbps

Ketika membicarakan soal smartphone flagship masa depan, banyak orang memikirkan beberapa hal misalnya bezel super tipis, kamera besar, baterai jumbo dan kecerdasan buatan. Tapi, ZTE tampaknya punya haluan yang berbeda dengan mempersiapkan sebuah ponsel bernama Gigabit Phone yang diklaim mempunyai kecepatan data super ngebut.

Gigabit Phone disebut mempunyai kemampuan mengunduh data hingga 1Gbps, yang sudah barang tentu sebuah kemampuan yang luar biasa bahkan di era 4G LTE sekarang ini. Kemampuan ini menawarkan sesuatu yang baru, misalnya streaming VR video, akses instan ke penyimpanan awan dan juga streaming musik dengan resolusi tinggi langsung melalui ponsel.

Sayangnya ZTE tidak membeberkan bagaimana kecepatan transfer data ini bisa dicapai dan di mana mereka bisa menerapkan kemampuan modem dengan spek tersebut. Tantangan yang berpotensi menjadi kendala adalah, bahwa kendati ponsel memang mempunyai kemampuan sehebat itu, apakah jaringan yang digunakan cukup memadai untuk mendukungnya?

Sejumlah operator di dunia termasuk Telstra, Singtel, Swisscom dan EE sudah mulai melakukan ujicoba jaringan dengan kecepatan 1Gbps dalam beberapa tahun terakhir. T-Mobile juga sudah mulai mengikuti jejak mereka. Di akhir tahun 2016 lalu mereka memamerkan video yang mendemonstrasikan teknologi di ponsel prototipe.

Langkah ZTE terbilang tepat, setidaknya ini menjadi sebuah rencana yang sangat bagus. Pasalnya, Qualcomm yang merupakan pabrikan chipset terdepan saat ini pun sudah mulai menggunakan modem  X16 di Snapdragon 835 untuk platform mobile. Modem ini merupakan generasi upgrade dari model X12 yang punya kecepatan maksimum di 600Mbps.

ZTE sendiri masih menyimpan rapat-rapat rincian lengkap soal ponsel Gigabit Phone untuk gelaran MWC 2017. Jadi, kita tak harus menunggu lama untuk mengetahui spesifikasi selengkapnya.

Sumber berita Theverge dan gambar header Wikipedia.