EVOS Esports Gandeng Hepmil Creators’ Network, Nintendo Dikabarkan Bakal RIlis Switch Baru

Dalam sepekan terakhir, ada sejumlah berita menarik di dunia gaming dan esports. Menurut laporan Bloomberg, Nintendo akan merilis versi terbaru dari Switch. Konsol itu akan punya layar OLED 7 inci dan akan dapat menampilkan grafik hingga 4K saat terpasang di dock. Sementara itu, EVOS baru saja mengumumkan kerja samannya dengan Hepmil Creators’ Network (HCN).

Respawn Tambahkan Mode Solo di Apex Legends

Respawn akan meluncurkan Apex Legends untuk Nintendo Switch pada 9 Maret 2021. Bersamaan dengan itu, mereka juga akan merilis collection event berjudul Chaos Theory. Salah satu fitur baru yang tersedia di game battle royale itu adalah No-Fill toggle. Jika Anda mengaktifkan toggle ini, Anda akan bertanding sendiri. Hanya saja, Anda harus siap menghadapi tim yang berisi dua atau tiga orang.

“Kami tetap percaya, teamplay merupakan bagian paling penting dari Apex Legends,” kata Respawn, seperti dikutip dari VentureBeat. “Namun, kami meluncurkan fitur No-Fill matchmaking untuk memberikan opsi lain pada para pemain solo. Fitur ini akan memberikan kebebasan pada Anda dalam memainkan Apex Legends.”

Nintendo Bakal Rilis Switch 4K OLED?

Nintendo dikabarkan akan merilis Switch baru yang sudah mendapatkan upgrade. Bloomberg mengobrol dengan orang-orang yang tahu tentang rencana Nintendo dan membahas tentang spesifikasi dari konsol Switch baru ini. Disebutkan, Switch terbaru akan punya layar OLED selebar tujuh inci. Sebagai perbandingan, Switch versi standar punya layar 6,2 inci sementara Switch Lite 5,5 inci. Penggunaan layar OLED diharapkan akan membuat baterai Switch terbaru menjadi lebih awet dan memberikan kontras yang lebih baik. Selain itu, Switch terbaru ini juga sudah dapat menampilkan grafik 4K UHD ketika ia terpasang di dock, lapor GamesIndustry.

EVOS Esports Kerja Sama dengan Hepmil Creators’ Network

Minggu lalu, EVOS Esports mengumumkan bahwa mereka telah menjalin kerja sama eksklusif dengan Hepmil Creators’ Network (HCN). Kerja sama ini berlaku untuk pasar Indonesia. HCN adalah perusahaan yang menghubungkan para kreator konten di Asia Tenggara dengan para advertisers. Sebagai bagian dari kerja sama ini, EVOS dan HCN akan menawarkan iklan premium di channel YouTube yang mereka naungi pada para advertisers di Indonesia.

Selain itu, kerja sama ini juga membuka kesempatan pada talenta esports dan gaming untuk menjadi bagian dari program Reserved Media, menurut laporan Esports Insider. Ketika advertiser membeli iklan via Google Ads, besar uang yang harus mereka bayarkan tergantung pada impressions iklan. Sementara model reserved media memungkinkan pengiklan untuk membayar dengan harga tetap.

ESL Gaming Australia Gandeng EPOS Jadi Rekan Audio Resmi

ESL Gaming Asutralia baru saja menandatangani kontrak kerja sama selama dua tahun dengan perusahaan audio, EPOS. Melalui kerja sama ini, EPOS akan menjadi rekan audio resmi dari ESL ANZ Champs, khususnya kompetisi Counter-Strike: Global Offensive dan StarCraft II. Sepanjang siaran kompetisi itu, beberapa produk EPOS akan digunakan oleh para talent. Selain itu, ESL juga akan membuat dua segmen baru, menurut laporan Esports Insider.

ESL Gaming Australia bekerja sama dengan EPOS. | Sumber: Esports Insider
ESL Gaming Australia bekerja sama dengan EPOS. | Sumber: Esports Insider

LEGO Technic Sponsori Tim Sim Racer

Coanda Simsport mengumumkan kerja sama mereka dengan LEGO Technic pada Januari 2021. Dengan ini, salah satu sim racer dari Coanda Simsport akan bertanding di Porsche TAG Heuer Esports Supercup (PESC) di bawah nama LEGO Technic. Sim racer yang terpilih untuk mewakili LEGO Technic adalah Mack Bakkum, sim racer asal Belanda, lapor Overtake. Keputusan LEGO Technic untuk mensponsori Coanda Simsport menandai kali pertama mereka memasuki dunia esports.

Nintendo Kabarnya Sedang Siapkan Switch Model Baru dengan Layar OLED yang Lebih Besar

Tidak terasa sudah empat tahun berlalu semenjak Nintendo Switch pertama kali dirilis. Selama itu, Switch belum pernah mendapatkan pembaruan yang berarti kecuali update minor yang meningkatkan efisiensi dayanya di tahun 2019. Namun itu bisa saja berubah tahun ini.

Berdasarkan laporan terbaru yang dipublikasikan Bloomberg, Nintendo sudah punya rencana untuk merilis model anyar Switch yang mengemas layar berukuran lebih besar tahun ini. Mereka kabarnya tengah menunggu kiriman suplai panel dari Samsung. Panel yang dimaksud sendiri adalah panel OLED 7 inci dengan resolusi 720p.

Namun sebelum Anda memutuskan untuk menunda membeli Switch dalam waktu dekat ini, perlu dicatat bahwa perilisan Switch model anyar ini kemungkinan besar masih lama. Menurut Bloomberg, Samsung baru akan mulai memproduksi panel OLED tersebut paling cepat di bulan Juni. Targetnya tentu adalah supaya Switch baru ini bisa mulai dijual memasuki musim liburan 2021.

Bentang diagonal 7 inci jelas merupakan peningkatan yang signifikan dibanding layar 6,2 inci milik Switch. Apakah itu berarti dimensi fisik Switch baru ini bakal membesar? Bisa jadi begitu, tapi tidak menutup kemungkinan juga ukurannya bisa dipertahankan dengan cara menyusutkan bezel layarnya.

Dari segi kualitas, OLED jelas punya banyak keunggulan dibanding LCD. Selain tingkat kontras yang lebih baik, OLED juga bisa membantu meningkatkan daya tahan baterai perangkat. Tentunya ini merupakan faktor sangat krusial untuk handheld console seperti Nintendo Switch.

Sumber gambar: Depositphotos.com
Sumber gambar: Depositphotos.com

Yang mungkin terdengar agak mengecewakan adalah resolusinya. Di saat yang sama, laporan Bloomberg juga mengatakan bahwa Switch model anyar ini mampu mendukung resolusi 4K ketika disambungkan ke TV via unit docking-nya. Kedengarannya memang menguntungkan buat konsumen, tapi bisa jadi memusingkan bagi kalangan developer karena mereka harus mengakomodasi gap resolusi yang bahkan lebih lebar lagi daripada sebelumnya.

Tidak seperti Sony ataupun Microsoft, Nintendo memang tidak pernah menitikberatkan soal spesifikasi ketika memperkenalkan console baru. Mereka lebih berfokus pada pengalaman keseluruhan yang bisa dinikmati oleh konsumen, dan keberadaan layar OLED tentu saja bisa berkontribusi besar terhadap hal ini.

Tentu saja tidak akan ada yang menolak seandainya Switch model anyar ini juga menghadirkan peningkatan dari sisi performa, terutama jika melihat deretan game yang dijadwalkan meluncur tahun depan macam Splatoon 3 maupun Pokemon Legends: Arceus.

Sumber: Bloomberg. Gambar header: Depositphotos.com.

Pokemon Rayakan Ulang Tahun ke-25 Lewat Tiga Game Baru untuk Nintendo Switch

Tidak terasa sudah seperempat abad Pokemon eksis sebagai salah satu franchise hiburan yang paling populer di seluruh dunia. Dalam rangka merayakan ulang tahun Pokemon yang ke-25, The Pokemon Company mengumumkan tiga game anyar yang akan hadir secara eksklusif di Nintendo Switch.

Game yang pertama dan kedua adalah Pokemon Brilliant Diamond dan Pokemon Shining Pearl. Kalau namanya terdengar cukup familier, itu dikarenakan masing-masing merupakan remake dari Pokemon Diamond dan Pokemon Pearl yang dirilis untuk Nintendo DS di tahun 2006. Seperti versi aslinya, Brilliant Diamond dan Shining Pearl bakal membawa pemain kembali ke region Sinnoh.

Juga tidak berubah adalah starter Pokemon yang bisa dipilih, yakni Turtwig, Chimchar, dan Piplup. Brilliant Diamond dan Shining Pearl digarap oleh ILCA Inc., studio asal Jepang yang portofolionya mencakup judul-judul bergengsi seperti NieR: Automata, Code Vein, Dragon Quest XI, maupun Ace Combat 7: Skies Unknown.

Pokemon bukanlah franchise yang asing buat ILCA, sebab mereka sebelumnya sudah berkontribusi terhadap pengembangan Pokemon Home. Memang kedengarannya cukup mengejutkan melihat Game Freak tidak dilibatkan dalam pengembangan kedua game ini, akan tetapi The Pokemon Company rupanya sudah menyiapkan kejutan yang lebih besar lagi.

Ketimbang sebatas mengerjakan sebuah remake, Game Freak justru dipercaya untuk menggarap game yang benar-benar baru berjudul Pokemon Legends: Arceus. Game ini dideskripsikan sebagai action RPG, dan dari trailer-nya kita dapat melihat gameplay open-world macam yang bisa kita jumpai di The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

Arahan baru ini sejatinya sudah bisa diendus eksistensinya semenjak Pokemon Sword dan Pokemon Shield, yang dirilis di tahun 2019, memperkenalkan Wild Area, suatu wilayah open-world di tengah-tengah region Galar yang dapat pemain jelajahi secara leluasa.

Dari segi cerita, Pokemon Legends: Arceus memang juga mengambil region Sinnoh sebagai setting lokasinya, akan tetapi peristiwanya terjadi jauh sebelum istilah Pokemon Trainer maupun Pokemon League eksis. Di setting masa lampau tersebut, misi yang harus dicapai pemain adalah menciptakan Pokedex pertama untuk region tersebut.

Ada beberapa detail yang menarik dari Pokemon universe zaman lawas ini, salah satunya adalah bentuk Poke Ball yang agak berbeda, yang ternyata terbuat dari bahan kayu, dan bakal mengeluarkan uap dari lubang di atasnya ketika seekor Pokemon berhasil ditangkap. Untuk starter Pokemon-nya, pemain bisa memilih antara Rowlet, Cyndaquil, dan Oshawott. Sesuai judulnya, status legendary Pokemon dalam game ini dipegang oleh Arceus.

Kabar buruknya, Anda harus bersabar menanti kehadiran game ini. Pasalnya, Pokemon Legends: Arceus baru akan diluncurkan di awal tahun 2022. Untungnya kita bisa memainkan Pokemon Brilliant Diamond dan Shining Pearl terlebih dulu, yang kabarnya bakal dirilis mendekati akhir tahun ini nanti.

Sumber: Nintendo.

The Legend of Zelda: Skyward Sword HD Bakal Rilis di Switch, Netmarble Akuisisi Kung Fu Factory

Minggu lalu, beberapa perusahaan game mengungkap rencana bisnis mereka. Bungie mengumumkan, mereka akan membuat kantor baru di Amsterdam. Sementara itu, Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory dan EA telah menyelesaikan akuisisi Codemasters.

Arab Saudi Tanamkan Modal US$3,3 Miliar di EA, Take-Two, dan Activision

Arab Saudi menanamkan investasi sebesar lebih dari US$3,3 miliar di tiga publisher game melalui Public Investment Fund. Mereka membeli 14,9 juta saham di Activision, 7,4 juta saham di EA, dan 3,9 juta saham di Take-Two Interactive pada akhir tahun lalu, seperti yang disebutkan oleh Engadget. Keputusan Arab Saudi untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan game didorong oleh Putera Mahkota Mohammad bin Salman. Kali ini bukan pertama kalinya dia menanamkan modal di industri game. Tahun lalu, dia juga membeli 33,3% saham SNK melalui Charity Foundation miliknya.

EA Selesaikan Akuisisi Codemasters

EA mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi dari Codemasters. Mereka pertama kali mengungkap rencana mereka untuk membeli Codemasters pada Desember 2020. EA menjelaskan, akuisisi Codemasters merupakan bagian dari strategi mereka untuk menumbuhkan perusahaan.

Codemasters dikenal dengan berbagai game balapan mereka. | Sumber: Codemasters
Codemasters dikenal dengan berbagai game balapan mereka. | Sumber: Codemasters

Dengan akuisisi ini, EA berharap, mereka akan bisa membuat game untuk lebih banyak platform. Mereka juga berharap, mereka akan bisa menjangkau lebih banyak gamer dan pada akhirnya, membuat pemasukan perusahaan naik, lapor The Esports Observer.

Nintendo Bakal Rilis Versi HD Remaster dari The Legend of Zelda: Skyward Sword

Nintendo mengungkap, mereka akan merilis versi HD remaster dari The Legend of Zelda: Skyward Sword di Switch pada 16 Juli 2021. Sebelum ini, Nintendo telah meluncurkan versi HD remaster dari Wind Waker dan Twilight Princess. Jadi, tidak heran jika mereka juga membuat versi remaster dari Skyward Sword. Game itu pertama kali diluncurkan di Wii pada 2011. Di platform Wii, game tersebut terjual sebanyak 3,67 juta unit. Selain merilis kembali Skyward Sword, Nintendo juga akan meluncurkan Joy-Cons khusus untuk memainkan game itu, lapor VentureBeat.

Netmarble Akuisisi Kung Fu Factory

Minggu lalu, Netmarble mengumumkan bahwa mereka telah menjadi pemegang saham mayoritas dari Kung Fu Factory. Dengan ini, Kung Fu Factory akan menjadi bagian dari Netmarble US. Kung Fu Factory merupakan developer asal Los Angeles yang dikenal berkat mobile game buatan mereka. Selain WWE Champions dan NBA Ball Stars, Kung Fu Factory juga telah membuat Adventure Time: Card Wars Kingdom dan Lego: Hidden Side.

Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory.
Netmarble baru saja mengakuisisi Kung Fu Factory. | Sumber: Kung Fu Factory

“Kung Fu Factory sangat membantu kami dalam pembuatan NBA Ball Stars. Sejak kami setuju untuk merilis game mereka pertama kali, mereka punya visi yang sama dengan kami,” kata President Netmarble US, Simon Sim, seperti dikutip dari GamesIndustry.

Bungie Buka Kantor di Amsterdam

Bungie mengumumkan rencana ekspansi mereka pada minggu lalu. Kantor internasional pertama mereka akan terletak di Amsterdam, Belanda. Markas yang mencakup divisi marketing dan publishing dari Bungie itu akan mulai beroperasi pada tahun depan. Menurut laporan GamesIndustry, Bungie mulai mengembangkan bisnis publishing dan marketing mereka sejak 2019, ketika mereka memutuskan kerja sama dengan Activision.

Lenovo Pamerkan LaVie Mini, Konsep Laptop Gaming dalam Wujud ala Nintendo Switch

Tepat setahun yang lalu, Alienware memamerkan calon rival Nintendo Switch yang istimewa. Istimewa karena spesifikasinya lebih mirip laptop gaming ketimbang sang console handheld, meski sayang statusnya hingga kini masih calon. Perangkat yang paling mendekati konsep tersebut dan yang sedang bersiap untuk meluncur ke pasaran adalah GPD Win 3, yang kabarnya bakal segera ditawarkan melalui Indiegogo.

Ide akan sebuah laptop gaming dengan wujud menyerupai Nintendo Switch rupanya turut menyita perhatian Lenovo. Bersama NEC, keduanya menciptakan konsep perangkat serupa yang dinamai LaVie Mini. Dalam posisi normal, ia dapat digunakan layaknya laptop tradisional, minus sebuah touchpad. Namun yang istimewa adalah ketika keyboard-nya itu dilipat hingga menempel ke belakang layarnya.

Di posisi tersebut, pengguna dapat memasangkan controller ke sisi kiri dan kanannya, memberikan akses mudah ke sepasang stik analog, tombol D-Pad, empat tombol aksi, dan sejumlah tombol trigger. Lagi-lagi terinspirasi Nintendo Switch, LaVie Mini turut hadir bersama docking unit opsional yang dapat meneruskan output-nya ke TV 4K.

Soal spesifikasi, LaVie Mini terdengar cukup menjanjikan. Layarnya memiliki bentang diagonal seluas 8 inci dan resolusi 1920 x 1200 pixel, sedangkan performanya ditunjang oleh prosesor Intel Core i7-1180G7 dan GPU Intel Iris Xe yang memiliki 96 Execution Unit (EU), plus RAM LPDDR4X 16 GB dan SSD NVMe 256 GB.

Secara umum, prosesor yang digunakan memang lebih superior ketimbang milik GPD Win 3, akan tetapi performanya belum tentu lebih baik. Alasannya simpel: GPD Win 3 punya layar yang lebih kecil sekaligus beresolusi lebih rendah, dan itu pasti sangat membantu mendongkrak fps selama sesi gaming berlangsung.

Berhubung masih konsep, detail mengenai LaVie Mini sejauh ini masih belum banyak, dan kita juga belum punya gambaran sama sekali terkait seberapa lama baterainya bisa bertahan. Untuk urusan konektivitas, LaVie Mini hadir mengemas sepasang port USB-C dan jack audio, belum termasuk port USB-C dan USB-A ekstra yang terdapat pada docking unit-nya.

Tentu saja PR terbesar Lenovo dan NEC saat ini adalah menyulap LaVie Mini dari sebatas konsep/prototipe menjadi perangkat yang dapat dibeli oleh konsumen secara luas. Semoga saja prosesnya berjalan lancar dan kita dapat membahasnya kembali saat perangkat ini siap meluncur ke pasaran.

Sumber: Gizmodo dan PC Gamer.

Doom Eternal Akan Segera Tersedia di Nintendo Switch

Doom Eternal akan tersedia di Nintendo Switch mulai 8 Desember mendatang. Dirilis di PC dan console pada bulan Maret lalu, game first-person shooter garapan id Software itu rupanya tidak butuh waktu lama untuk mampir ke handheld console Nintendo.

Tentunya yang selalu menjadi pertanyaan ketika ada game AAA yang di-port ke Switch adalah seputar performanya. Doom Eternal, buat yang tidak tahu, adalah game dengan kualitas grafik yang sangat bagus, dan tentunya ini bakal menjadi tantangan tersendiri bagi developer yang diberi tanggung jawab membuatkan versi Switch-nya.

Namun seandainya eksistensi Doom yang pertama di Switch bisa menjadi indikasi – yang menuai banyak pujian berkat performanya yang mulus – semestinya performa Doom Eternal di Switch bakal memuaskan. Pasalnya, developer yang mengerjakan versi Switch-nya adalah Panic Button, developer yang sama yang mengerjakan porting Doom sebelumnya, dan yang terbukti sangat bisa diandalkan untuk urusan porting.

Kasusnya berbeda jauh dari porting The Outer Worlds di Switch, yang bisa dibilang kurang layak dimainkan karena game akan terhenti dari waktu ke waktu untuk memuat aset grafik. Penurunan kualitas visual tentunya bukan masalah besar, tapi kalau sampai menghambat gameplay, pengalamannya jelas sama sekali tidak mengenakkan.

Faktor lain yang juga berpengaruh kalau menurut saya adalah engine yang digunakan oleh masing-masing game. Doom Eternal menggunakan engine id Tech 7, dan kalau berdasarkan pengalaman pribadi, engine ini cukup ramah terhadap hardware dengan spesifikasi rendah. Saya sempat memainkan Doom Eternal di PC lama saya yang masih menggunakan GPU Nvidia GeForce GTX 960 yang sudah berusia lima tahun, dan permainan masih bisa berjalan mulus di 50-60 fps, meski memang sebagian besar setting grafiknya saya buat low.

Berdasarkan laman FAQ resmi dari Bethesda, Doom Eternal versi Switch nantinya hanya akan tersedia dalam versi digital saja, dan instalasinya diperkirakan membutuhkan storage sebesar 18,8 GB. Doom Eternal versi Switch juga akan hadir membawa mode multiplayer yang cukup menarik, yang menempatkan dua pemain sebagai demon dan satu sebagai Doom Slayer untuk beradu.

Membasmi iblis menggunakan shotgun semestinya bisa menjadi aktivitas sampingan yang fresh bagi mereka yang mungkin sudah bosan dengan ketenteraman di Animal Crossing.

Sumber: Polygon.

Nintendo Produksi Switch di Malaysia, PS5 Jadi Konsol Paling Laku Saat Peluncuran

Dalam satu minggu terakhir, ada beberapa berita menarik seputar industri game. Salah satunya, PlayStation mengumumkan, penjualan PS5 pada dua minggu sejak peluncuran telah melampaui angka penjualan PS4 pada periode yang sama. Selain itu, Nintendo juga akan mulai memproduksi Switch di Malaysia.

PS5 Jadi Konsol Paling Laku Pada Awal Peluncuran

Dalam waktu dua minggu sejak peluncuran, total penjualan PlayStation 5 telah melampaui total penjualan PlayStation 4 saat ia pertama kali diluncurkan. Dengan begitu, konsol terbaru dari Sony itu menjadi konsol paling laku pada paluncuran.

“Kami berterima kasih pada semua gamer di dunia karena menjadikan peluncuran PS5 sebagai peluncuran konsol terbesar sepanjang sejarah,” kata PlayStation seperti dikutip dari GamesIndustry. “Permintaan akan PS5 sangat tinggi, jadi, kami hendak mengonfirmasi bahwa PS5 sudah akan tersedia di penjual retail sebelum akhir tahun 2020.”

Pada 2013, ketika PS4 diluncurkan, Andrew House — yang ketika itu menjabat sebagai CEO PlayStation — mengungkap bahwa dalam dua minggu, PS4 telah terjual sebanyak 2,1 juta. Dia menyebutkan, hal itu merupakan rekor tersendiri, baik untuk PlayStation maupun industri gaming konsol.

Nintendo Juga Produksi Switch di Malaysia

Selama ini, Nintendo memproduksi Switch di Tiongkok. Sekarang, mereka juga akan mulai memproduksi konsol itu di Malaysia. Untuk membuat Switch di Malaysia, Nintendo menggandeng Sharp Corp. Tujuan Nintendo adalah untuk memastikan permintaan Switch akan terpenuhi di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, lapor Egg Network.

Nintendo Switch kini juga akan diproduksi di Malaysia.
Nintendo Switch kini juga akan diproduksi di Malaysia. | Sumber: Wikipedia

Alasan mengapa Nintendo menunjuk Sharp untuk produksi Switch di Malaysia adalah karena Foxconn Technology, yang merupakan rekan utama Nintendo dalam produksi Switch, memiliki saham di Sharp. Tak hanya itu, Foxconn juga membantu untuk menghubungkan Nintendo dengan Sharp.

Pandemi virus corona sempat mengganggu proses produksi Switch. Namun, Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa mengatakan, sekarang, proses produksi Switch telah kembali normal. Keputusan Nintendo untuk memproduksi Switch di Malaysia tidak aneh. Bahkan sebelum pandemi sekalipun, Nintendo memang berencana untuk tidak memusatkan produksi konsol mereka.

Pangeran Arab Saudi Beli Saham SNK

Mohammad bin Salman Charity Foundation baru saja membeli 33,3% saham dari perusahaan game Jepang, SNK, seharga 813 juta riyals (sekitar Rp3 triliun). Investasi tersebut dilakukan melalui cabang perusahaan Electronic Games Development Company. Memang, sebelum ini, perusahaan tersebut telah bekerja sama dengan SNK dalam pengembangan game dan program pelatihan.

Ke depan, badan amal milik Pangeran Arab Saudi Mohammad bin Salman itu akan membeli 17,7% saham SNK. Dengan begitu, mereka akan menguasai 51% saham dari perusahaan game tersebut.

Pada awalnya, kabar pembelian saham ini membuat nilai saham SNK naik. Namun, seperti yang disebutkan oleh GamesIndustry, di masa depan, keputusan SNK untuk menjual sahamnya ke pangeran Arab Saudi bisa menjadi senjata makan tuan dan menyebabkan kontroversi. Pasalnya, Arab Saudi dan para pemimpinnya terlibat dalam berbagai skandal terkait hak asasi manusia.

Roblox Lakukan IPO

Roblox, platform game yang kontennya dibuat oleh para penggunanya, baru saja melakukan penawaran saham perdana (IPO) di pasar saham Amerika Serikat. Sayangnya, mereka tidak menyebutkan berapa target modal yang mereka ingin dapatkan. Pada Februari 2020, Roblox mendapatkan investasi sebesar US$150 juta dari Andreessen Horowitz. Ketika itu, valuasi Roblox mencapai US$4 miliar.

Sekarang, platform Roblox memiliki lebih dari 31,1 juta pengguna aktif harian. Sebagai perbandingan, pada 2019, jumlah pengguna aktif harian mereka hanya 17,6 juta dan pada 2018, 12 juta orang. Per September 2020, ada 7 juta developer yang telah membuat lebih dari 18 juta game di Roblox. Hingga 30 September 2020, total jam game dimainkan di Roblox mencapai 22,2 miliar jam, naik dari 10 miliar jam pada periode yang sama pada 2019, lapor VentureBeat.

Game dalam Roblox dibuat oleh para penggunanya. | Sumber: VentureBeat
Game dalam Roblox dibuat oleh para penggunanya. | Sumber: VentureBeat

Menurut Sensor Tower, sejak 2014, Roblox telah diunduh sebanyak 447,8 juta kali dan mendapatkan US$2 miliar dari para pemainnya. Sementara itu, sejak awal 2020 sampai 30 September 2020, pemasukan Roblox mencapai US$588,7 juta, naik dari US$349,9 juta pada tahun 2019. Meskipun begitu, mereka masih mengalami kerugian sebesar US$203,2 juta. Roblox menyebutkan, salah satu alasan mengapa mereka bisa tumbuh pesat adalah pandemi yang membuat banyak orang harus tetap diam di rumah.

Memang, game merupakan salah satu industri yang diuntungkan oleh pandemi. Pada September 2020, perusahaan pembuat game engine, Unity melakukan IPO. Nilai perusahaan itu mencapai US$13,6 miliar, walau mereka masih mengalami kerugian.

Supercell Investasi di Developer Selandia Baru, 2UP Games

Developer Clash of Clans, Supercell, menanamkan investasi sebesar US$2,8 juta di studio game baru, 2UP Games. Developer tersebut punya markas di Selandia Baru. Namun, mereka kini menetapkan sistem remote-first, sehingga mereka punya staf dari berbagai negara. Investasi ini menjadi investasi pertama Supercell di kawasan Selandia Baru.

2UP Games akan fokus untuk mengembangkan co-op game di platform mobile. Harapannya, game buatan mereka akan bisa meraih kesuksesan layaknya Clash of Clans. 2UP Games didirikan oleh Joe Raeburn dan Tim Knauf. Raeburn adalah game lead dalam pengembangan game Samurai Siege dan Rival Kingdoms. Sementara Knauf pernah bekerja di Weta Workshop dan Magic Leap sebelum mendirikan 2UP.

“Kami bangga karena dapat mendukung 2UP Games merealisasikan misi mereka, yaitu menyatukan gamer di seluruh dunia melalui co-op game,” kata Developer Relations Lead, Supercell, Jaakko Harlas, menurut laporan GamesIndustry. “Berdasarkan apa yang kami lakukan selama ini, kami sadar bahwa membuat fitur co-op dalam game mendorong interaksi para gamer. Co-op juga menjadi salah satu fitur paling penting untuk membuat gamer terus memainkan sebuah game.”

Sumber header: Pocket-Lint

Kampanye Joe biden Merambah Animal Crossing: New Horizons

Sejak pertama kali dirilis di bulan Maret 2020, game Animal Crossing: New Horizons terbukti meledak di pasaran. Pasalnya game Animal Crossing bisa memberikan pengalaman menjalani kehidupan di ruang virtual layaknya di dunia nyata.

Pandemi global yang sangat membatasi ruang gerak manusia menjadi salah satu pemicu gamers dan sebagian besar penduduk dunia beralih ke ranah digital. Beberapa aktivitas yang umumnya berlangsung secara tatap muka kemudian memanfaatkan berbagai pilihan platform untuk dapat tetap berjalan. Konser musik Travis Scott misalnya, beberapa waktu yang lalu bisa dilangsungkan di ruang virtual game Fortnite.

Nintendo Switch langka
Peluncuran Animal Crossing pada Maret membuat Nintendo Switch menjadi langka.

Menjelang pemilihan presiden di Amerika Serikat, tim kampanye pasangan Joe Biden dan Kamala Harris terpantau merambah ranah digital untuk berkampanye. Beberapa waktu yang lalu diluncurkan 4 buah yard sign yang bisa didapatkan secara gratis dan kemudian dipamerkan dalam game Animal Crossing: New Horizons. Salah satu yard sign yang paling menarik adalah yard sign yang menampilkan gambar aviator sunglass yang kerap dikenakan Joe Biden sehari-hari

Berikut adalah keterangan Christian Tom selaku Director of Digital Partnership Biden-Harris, “Animal Crossing adalah platform yang dinamis, mewakili keragaman, dan bisa menjangkau banyak komunitas di seluruh dunia.” Tom juga menambahkan bahwa masih akan datang ide lainnya yang akan diluncurkan di platform berbeda.

Dalam waktu yang cepat inisiatif yang dijalankan oleh tim kampanye Biden-Harris mengundang respon yang beragam. Dari kubu yang berseberangan, Samantha Zager selaku Deputy National Press Secretary tim kampanye Donald Trump dan Mike Pence menyatakan,”ini menjelaskan semuanya. Joe Biden mengira dirinya tengah berkampanye untuk menjadi Presiden di Animal Crossing dari ruang bawah tanahnya.”

Di sisi lain, muncul juga tanggapan dari komunitas gamers Animal Crossing. Adanya atribut kampanye ke dalam ruang virtual game Animal Crossing dirasa cukup mengganggu. Salah satu alasan banyak dari gamers merasa nyaman berlama-lama bermain adalah suasana eskapisme yang bisa dirasakan di tengah situasi yang penuh tekanan termasuk juga aktivitas pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang.

Via: Joe Biden 2020
Via: Joe Biden 2020

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Nintendo sebagai developer sekaligus publisher yang menggarap game Animal Crossing: New Horizons. Tidak dapat dipungkiri ruang-ruang virtual adalah satu-satunya media untuk bisa menjangkau audiens yang luas, termasuk juga untuk melakukan kampanye.

Adapun gamers dan demografi berusia muda adalah pemilih potensial yang jumlahnya tidak sedikit di Amerika Serikat maupun secara global. Penggunaan sebuah platform yang familiar setidaknya akan memberikan awareness tambahan bagi politisi walaupun belum bisa menjanjikan kepastian kemenangan.

Mencoba MicroSD dari Kingston, Canva Go! Plus, di Nintendo Switch

Bagi pengguna Nintendo Switch, ada banyak pilihan aksesoris yang bisa dibeli untuk menambah nyaman dalam bermain. Ada aksesoris gamepad, dock, casing, bahkan ada juga tools tambahan seperti Labo atau Ring Fit. Namun ada aksesoris lain yang sebenernya cukup penting yaitu microSD. 

Aksesoris ini cukup penting, apalagi bagi pengguna yang kerap membeli game digital bukan kolektor game fisik. Diantara beberapa pilihan microSD, produk dari Kingston ada yang menarik untuk dibahas, yaitu seri Canvas Plus.

Kingston belum lama ini memperkenalkan produk Canvas Select Plus microSD Card untuk konsumen Indonesia. Ada beberapa lini produk yang disediakan, salah satunya adalah Canvas Go! Plus microSD, microSD yang akan Hybrid bahas di artikel ini. 

MicroSD ini memang varian tengah-tengah alias bukan yang paling tinggi tetapi bukan pula yang terendah jika dilihat dari angka kecepatan teknis yang disematkan. Dari seri ini yang paling tinggi ada Canva React Plus, lalu ada Canvas Go! Plus dan untuk kecepatan terendah adalah Canvas Select Plus. Rekan kami di DailySocial sempat me-review Canvas React Plus, bisa dibaca di sini

Packing

canva go plus

Sebelum membahas ke hal teknis kita bahas dulu packing dan kelengkapan yang disertakan. Packing yang dibawanya cukup standar yaitu satu buah microSD dan disertakan pula adapter untuk penggunaan yang lebih luas. Nintendo Switch menggunakan microSD jadi adapter tidak dibutuhkan, kecuali untuk transfer data ke perangkat yang tidak mendukung microSD. 

Selain dari Canva Go! Plus, Kingston dengan baik hati menyertakan microSD Card reader MobileLite Plus yang berguna untuk alat baca microSD via USB type A. 

Kedua produk ini dibungkus dengan desain khas Kingston dengan beberapa keterangan fitur utama yang ada di perangkat dicantumkan di bagian depan. Bentuk bungkus yang cukup ringkas dan tidak neko-neko, tersedia pula petunjuk untuk memotong bungkus di bagian belakang. 

Di bagian depan Anda juga bisa menemukan beberapa keterangan tentang penggunaan yang bisa atau yang disarankan oleh Kingston. Di bungkus Canvas Go! Plus pada bgian kanan Anda bisa melihat beberapa ikon seperti 4K, lalu penggunaan untuk drone, tablet dan termasuk untuk gaming

Spesifikasi dan pengujian

Mari kita bahas sisi teknis atau kecepatan baca dan tulis untuk microSD ini. Canvas Go! Plus di atas kertas alias menurut Kingston memiliki kecepatan membaca hingga 170 mb/s dengan kecepatan menulis 90MB/s untuk varian 128 dan 512 GB sedangkan untuk varian kecepatannya 64GB 70MB/s untuk menulis sedangkan untuk baca 170MB/s. Jadi ada perbedaan write dan read untuk beberapa varian. Unit yang Hybrid coba berkapasitas 512GB jadi memiliki kecepatan baca hingga 170MB/s dan menulis hingga 90MB/s. 

Dalam keterangan resminya, Kingston juga menyebutkan bahwa MicroSD ini cocok untuk pengguna consumer alias pengguna umum, dengan kegunaan seperti perekaman 4K, untuk action camera, drones dan perangkat Android. Sedangkan di bungkusnya ada keterangan gambar controller, seperti yang dijelaskan di bagian packing di atas, yang menunjukkan bahwa microSD ini juga cocok untuk bermain game

Dalam handson kali ini saya melakukan uji coba pemakaian dengan handheld yang lagi sangat populer saat ini yaitu Nintendo Switch. Saya menggunakan versi pertama dari handheld keluaran Nintendo ini.

Berikut spesifikasi berdasarkan situs resmi: 

Kingston

Untuk pengujian kecepatan, karena tidak bisa mengujinya secara langsung (dengan tools atau aplikasi benchmark) di perangkat Nintendo Switch maka saya menggunakan microSD reader mobile lite plus yang dicolokkan ke USB hub 3.0. Kecepatan yang saya dapatkan mendekati 170MB/s yang berarti bisa dibilang klaim dalam kotak Canvas GO! plus ini sesuai dengan saat test. Untuk angka test lengkap bisa di cek di bawah, saya menggunakan software benchmark Crystal Disk Mark sebagai salah satu alat uji.  

Canva Go! Plus

 

Canva Go! Plus

Dalam penggunaan Nintendo Switch, salah satu aktivitas yang biasanya sering dilakukan adalah memindahkan file game yang ada di Switch ke microSD agar ruang penyimpanan internal cukup lega. Nah salah satu aktivitas yang saya lakukan adalah memindahkan file di internal ke microSD, dan pengalaman yang saya dapatkan juga cukup baik, waktu yang dibutuhkan juga tidak terlalu lama. Memindahkan game Super Smash Bross dengan ukuran 15.7 GB membutuhkan waktu belasan menit saja. 

Meski MicroSD penting untuk penggunaan Switch, namun ada informasi yang coba saya gali terkait, apakah kualitas Micro SD akan berpengaruh pada kecepatan atau kenyamanan bermain. Dan sampai tulisan ini dibuat, dari beberapa informasi yang saya kumpulkan, kecepatan yang disarankan oleh Nintendo adalah microSD yang memiliki transfer speed antara 60 – 95 MB/s. Dengan spesifikasi yang lebih direkomendasikan adalah UHS-I. 

Nintendo juga menyebutkan bahwa semakin tinggi kecepatan transfer maka pengalaman bermain akan lebih baik. Tetapi sebenarnya tidak ada penjelasan tambahan apakah ada perbedaan jika menggunakan microSD dengan kecepatan transfer di atas 95MB/s, apakah akan lebih baik dari yang maksimal 95MB/s.

Nah untuk pengalaman bermain sendiri, meski tidak bisa dideteksi dengan tools tertentu menurut saya cukup menyenangkan. Ada perubahan cukup signifikan dari microSD sebelumnya yang saya coba, minimal dari sisi kecepatan loading game atau menyimpan progress game. 

Beberapa game yang saya rutin mainkan, salah satunya adalah Super Smash Bros. Ultimate memberikan loading time saat start game atau save progress yang terasa lebih cepat dari hanya menggunakan internal memory ditambah microSD non Kingston. 

Tentang microSD Card reader MobileLite Plus

Nah dari tadi saya belum berbicara banyak tentang perangkat tambahan yang disertakan untuk melengkapi Canva GO! Plus yaitu card reader. Bentuk dari perangkat ini cukup kecil dan bisa menjadi pelengkap saat kita membutuhkan mobilitas. Fitur utama produk ini antara lain USB 3.2 Gen 1 speeds dan dukungan performa tinggi untuk kartu memori tipe UHS-II. Card reader ini juga mendukung kartu memori tipe UHS-I cards.

Pengalaman penggunaannya pun cukup baik, card reader ini mampu mendukung kecepatan kartu memori Canva GO! Plus yang saya coba. Satu kekurangannya adalah tidak ada tutup, jadi ketika membawa perangkat ini Anda harus menyiapkan tempat tersendiri agar slot yang ada tidak banyak terkena debu. 

canva go plus

Kesimpulan

Canva Go! Plus bisa jadi pilihan untuk mereka yang membutuhkan memori luas dengan kualitas yang cukup baik dan kecepatan baca dan tulis yang juga cukup baik. Meski memang memory ini tidak dikhususkan untuk gaming atau ada embel-embel logo Switch seperti merek SanDisk, namun dari pengujian kecepatannya bisa diandalkan. Dari pengalaman juga saya tidak menemukan hambatan.

Jika Anda tidak menggunakannya untuk gamingmemory ini masih bisa diandalkan karena kecepatannya, memudahkan saat memindahkan file misalnya. Harga jual microSD ini adalah 500 ribu rupiah (sebelum diskon) di toko online

Meski demikian Anda tentunya bisa membaca detail spesifikasi dan mengukur apakah spesifikasi yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda. Karena Kingston menyediakan varian yang lebih tinggi yaitu Canva React Plus yang cocok untuk mereka yang membutuhkan kecepatan baca dan tulis yang lebih cepat. Tapi bagi saya, Canva Go! Plus sudah cukup untuk kegiatan gaming, setidaknya untuk bermain di Nintendo Switch.  

Semester Pertama 2020, Penjualan Konsol di AS Naik Berkat Pandemi

Sepanjang semester pertama 2020, penjualan konsol di Amerika Serikat naik 25 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, menurut perusahaan riset pasar, The NPD Group. Alasan utama dari naiknya penjualan konsol di AS adalah pandemi virus corona, yang memaksa banyak orang untuk diam di rumah. Memang, pada Q1 2020, total belanja dari gamer AS juga sudah mengalami kenaikan.

“Total penjualan konsol di AS naik 25 persen, menjadi US$1,6 miliar,” kata analis NPD, Mat Piscatella, seperti dikutip dari VentureBeat. Sayangnya, penjualan konsol di AS pada Juni 2020 justru mengalami penurunan sebesar 17 persen, menjadi US$191 juta. “Penjualan konsol mengalami penurunan untuk pertama kalinya pada Juni sejak Februari 2020,” ujar Piscatella.

Kemungkinan, alasan mengapa penjualan konsol pada bulan Juni justru menurun adalah karena konsumen sudah membeli konsol pada April atau Mei. Selain itu, PlayStation 5 dan Xbox Series X juga akan diluncurkan pada tahun ini. Jadi, jika masyarakat memutuskan untuk menunggu hingga konsol baru dari Sony dan Microsoft itu diluncurkan, hal itu tidak aneh. Sepanjang bulan Juni, Nintendo Switch menjadi konsol dengan penjualan terbaik jika dibandingkan dengan konsol lain. Secara global, Nintendo Switch telah terjual sebanyak lebih dari 55 juta unit pada Mei 2020.

Meskipun penjualan konsol di AS turun pada bulan Juni, hal itu bukan berarti industri game di AS mengalami masalah. Secara keseluruhan, total pemasukan industri game di Amerika Serikat mengalami kenaikan pada bulan Juni. Piscatella berkata, “Pada Juni 2020, total penjualan hardware, software, aksesori game, dan game cards mencapai US$1,2 mliar, naik 26 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.” Dia menambahkan, pemasukan industri game pada Juni kali ini adalah yang tertinggi sejak Juni 2009. Ketika, itu, total penjualan di dunia game mencapai US$1,3 miliar.

Dan memang, walau penjualan konsol mengalami penurunan, penjualan aksesori game justru naik. “Penjualan aksesori game dan game cards mencapai US$417 juta, naik 29 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu,” ungkap Piscatella. Penjualan aksesori game naik karena setelah membeli konsol, para gamer terdorong untuk membeli gamepad atau headset baru sehingga mereka bisa bermain bersama keluarga atau teman mereka.

Sumber header: The Gamer