Disco Elysium Bakal Hadir di Nintendo Switch

Salah satu RPG sekaligus game indie terbaik tahun 2019, Disco Elysium, bakal hadir di Nintendo Switch. Kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Art Director-nya, Aleksander Rostov, yang diundang sebagai tamu pada episode podcast terbaru BBC Sounds – Game On.

Dikembangkan oleh developer asal Estonia, ZA/UM, Disco Elysium sampai sejauh ini cuma tersedia di platform PC saja. Ya, PlayStation 4 dan Xbox One pun baru akan kebagian jatahnya di tahun ini, meski memang game ini bukan untuk semua orang.

Pasalnya, meski masuk kategori RPG dengan elemen role-playing yang sangat kental, Disco Elysium sama sekali tidak mempunyai sistem pertarungan alias combat. Lebih lanjut, game ini juga menuntut pemainnya untuk banyak membaca, dan memang kekuatan utama Disco Elysium justru terletak pada narasinya.

Disco Elysium

Jadi kalau Anda tidak betah dihujani begitu banyak teks selagi bermain, game ini bukan buat Anda. Absennya combat, setting open-world, dan art style seperti kartun semestinya bisa menjadikan Disco Elysium sebagai game yang ideal dinikmati secara santai di Nintendo Switch.

Sayang tidak ada kepastian mengenai jadwal rilisnya. Hal ini bisa dimaklumi jika melihat situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Mengingat game-nya banyak menyuguhkan teks, developer tentu harus memerhatikan elemen UI-nya agar bisa tampil optimal di layar kecil Switch.

Sumber: GamesRadar.

Semua Game dan Update yang Diumumkan di Nintendo Direct Mini Edisi Maret 2020

Sejak debutnya di tahun 2011, Presentasi Nintendo Direct sudah dilangsungkan puluhan kali. Seiring berjalannya waktu, tema acara ini diperluas, terkadang difokuskan pada franchise tertentu, game independen, dilaksanakan bersamaan dengan perhelatan gaming besar (seperti E3) atau mengusung titel ‘mini’ jika menurut sang publisher jumlah permainan yang mereka umumkan di sana tak terlalu banyak.

Namun Direct Mini edisi bulan Maret 2020 boleh dikatakan tidak biasa karena Nintendo sebetulnya menyingkap rentetan judul besar. Dalam streaming berdurasi kurang dari setengah jam, publisher menampilkan lebih dari dua lusin trailer game serta update info baru. Nintendo memang belum membahas Metroid Prime 4 ataupun sekuel Breath of the Wild, namun ada banyak permainan seru yang bisa Anda nikmati dalam waktu dekat.

Ini dia rangkumannya:

 

Xenoblade Chronicles Definitive Edition

29 Mei 2020

Versi definitive ini dibekali pembaruan di sisi grafis, musik berkualitas lebih tinggi (lewat proses perekaman ulang), update fitur yang memungkinkan kita mempertahankan penampilan armor favorit, hingga penambahan chapter epilog bertajuk Future Connected – dibintangi oleh Melia dan Shulk.

 

BioShock The Collection, Borderlands Legendary Collection, XCOM 2 Collection

29 Mei 2020

Bundel permainan 2K Games lengkap, terdiri dari BioShock, BioShock 2, BioShock Infinite, Borderlands: Game of the Year Edition, Borderlands 2, Borderlands: The Pre-Sequel, XCOM 2 dan expansion pack War of the Chosen, beserta DLC Resistance Warrior Pack, Anarchy’s Children, Alien Hunters, Shen’s Last Gift.

 

Marvel Ultimate Alliance 3: The Black Order – Shadow of Doom DLC

Tersedia sekarang

Add-on terbaru Marvel Ultimate Alliance 3 dititikberatkan pada bangkitnya Dr. Doom, musuh bebuyutan Fantastic Four. Namun keempat pahlawan ini sepertinya punya cara sendiri dalam menyelamatkan dunia, membuat mereka juga berseteru dengan superhero lain.

 

Shinsekai: Into the Depths

Tersedia sekarang

Tadinya merupakan game eksklusif Apple Arcade, kini Anda bisa mejelajahi dunia bawah laut yang aneh dalam permainan petualangan side-scrolling ini di Nintendo Switch.

 

Animal Crossing: New Horizons – update Bunny Day

1 sampai 12 April 2020

Event musiman pertama yang akan hadir di game simulasi kehidupan ini. Selama ajang berlangsung, Anda bisa mengumpulkan telur dan membuat dekorasi serta benda-benda unik dengannya. Sesudah itu, Nintendo berencana untuk menggelar event Earth Day.

 

Good Job

Tersedia sekarang

Permainan teka-teki jenaka yang menantang Anda menyelesaikan tugas-tugas kantor secara kreatif. Diminta memindahkan proyektor dari gudang ke ruang meeting? Selain membawanya secara tradisional, Anda dipersilakan buat melontarkannya langsung ke hadapan client.

 

Catherine: Full Body

7 Juli 2020

Full Body adalah versi ‘lengkap’ dari game puzzle unik buatan Atlus,  menghadirkan fitur-fitur yang sempat diminta fans serta menyuguhkan tingkat kesulitan lebih rendah. Edisi anyar ini juga memperkenalkan karakter baru yang membuat hidup Vincent Brooks lebih rumit lagi.

 

Ring Fit Adventure – update mode rhythm

Tersedia sekarang

Lewat update, Ring Fit Adventure kedatangan mode ritme yang mempersilakan kita berolahraga sembari mengikuti irama lagu dari Super Mario Odyssey, Splatoon 2, serta game-game Nintendo lain. Tersedia pula pilihan suara in-game RingCon perempuan.

 

King’s Bounty II

2020

Setelah tiga dekade, King’s Bounty akhirnya akan memperoleh sekuel. King’s Bounty II bukanlah penerus spin-off ‘The Legend’, melainkan pewaris sejati game pertamanya. Pengembangan awalnya memang difokuskan buat PC, tapi ketersediaannya juga diperluas ke Switch.

 

Super Smash Bros. Ultimate – update Fighters Pass Vol. 2, Arms

Juni 2020

Lewat Fighter Pass Vol. 2, sejumlah karakter dari game Arms akan menginvasi Super Smash Bros. Ultimate, tapi untuk sekarang, Nintendo belum menyingkap identitasnya secara detail. Sementara itu, Arms dapat dinikmati secara gratis hingga tanggal 6 April.

 

Bravely Default II

2020

Kreasi teranyar Tomoya Asano dan kawan-kawan ini akan membawa pemain ke sebuah dunia baru, dipenuhi oleh tokoh-tokoh yang belum pernah kita temui sebelumnya, serta menyajikan jalan cerita dan petualangan orisinal. Musik-musiknya sendiri kembali digarap oleh Revo.

 

Clubhouse Games: 51 Worldwide Classics

5 Juni 2020

Sesuai judulnya, Clubhouse Games ialah koleksi digital permainan tabletop. Di sana ada billiard, air hockey, backgammon, mancala, checkers, domino, beragam permainan kartu dan lain-lain. Anda bisa bermain bersama kawan-kawan secara online atau via mode multiplayer lokal.

 

Ninjala

27 Mei 2020

Cocok bagi Anda yang menyukai grafis cerah Splatoon. Ninjala menempatkan Anda sebagai ninja bersenjata permen karet dan mengedepankan dua mode multipayer: battle royale kompetitif delapan pemain dan kooperatif berbasis tim. Game bisa dimainkan secara cuma-cuma.

 

Star Wars Jedi Knight: Jedi Academy

Tersedia sekarang

Expansion pack standalone ini akhirnya mendarat setelah Jedi Knight II tersedia di Switch pada bulan September lalu. Game menghidangkan aksi pertarungan lightsaber yang lebih kompleks, juga mempersilakan Anda memilih beragam jenis lightsaber dan menentukan warna kristalnya.

 

Star Wars Episode 1: Racer

Akan tiba

Episode 1: Racer adalah adaptasi film ke video game yang unik karena permainan dirancang berdasarkan satu potong skenario di The Phantom Menace, yaitu balapan pod. Dua dekade lebih sesudah dirilis di Windows dan Nintendo 64, Episode 1: Racer akan tiba di Switch.

 

Panzer Dragoon: Remake

Tersedia sekarang

Sebuah remake dari game rail shooter yang dulu meluncur untuk Sega Saturn di tahun 1995. Developer MegaPixel membangun ulang dunianya agar Panzer Dragoon tampil layaknya permainan modern, memperbaiki sistem kendali, namun tetap mempertahankan gameplay-nya.

 

Trials of Mana

24 April 2020

Juga merupakan remake, Trials of Mana untuk Switch ialah inkarnasi modern dari JRPG yang sempat dilepas di Super Nintendo Entertainment System. Saat itu, permainan dikenal pula sebagai Secrets of Mana 2 atau Seiken Densetsu 3. Versi demonya bisa Anda cicipi sekarang.

 

Pokémon Sword & Shield season pass

Akhir Juni

Expansion pass untuk Pokémon Sword dan Shield ini akan memperluas petualangan dengan menambahkan area baru, The Isle of Armor serta The Crown Tundra. Di sana, Anda bisa menemukan dojo buat berlatih dan mendapatkan Pokémon legendaris baru, Kubfu.

Game-game Switch lainnya yang juga akan tersedia di tahun ini:

  • Fuser (musim gugur 2020)
  • Elder Scrolls Blades (musim semi 2020)
  • Warhammer 40,000: Mechanicus (Mei 2020)
  • Vigorclosed beta (9 April)
  • Burnout Paradise Remastered (2020)
  • Saints Row IV: Re-elected (27 Maret 2020)
  • The Legend of Heroes: Trails of Cold Steel III (30 Juni 2020)
  • Mr. Driller DrillLand (25 Juni 2020)
  • Minecraft Dungeons (musim semi 2020)

Dampak Virus Corona Berlanjut: ESL Screening Pengunjung ESL Katowice. Penjualan Nintendo Turun 85%

Sejak awal kemunculannya, wabah virus Corona telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap berjalannya industri esports. Sampai saat ini, turnamen-turnamen di negara Tiongkok dan Korea Selatan terpaksa diundur sampai waktu yang belum ditentukan. Bahkan gelaran LPL di Tiongkok harus ditunda. LCK pun terpaksa tidak memperbolehkan pengunjung untuk datang ke studio guna menghindari penyebaran virus Corona. Virus Corona dikabarkan telah memasuki Eropa melalui Italia. Berbicara Eropa, ESL Katowice 2020 akan dimulai dalam waktu dekat. Apa yang dilakukan oleh ESL mengenai hal ini?

ESL Antisipasi virus Corona

ESL akhirnya memberlakukan peraturan yang harus dipatuhi oleh para pengunjung yang akan datang ke ESL Katowice 2020 guna mengurangi kemungkinan penyebaran virus Corona di Polandia. Para pengunjung diharuskan untuk melewati screening terlebih dahulu sebelum memasuki venue ESL Katowice. Screening ini bertujuan untuk mendeteksi suhu tubuh para pengunjung. Apabila kedapatan pengunjung yang memiliki suhu tubuh yang tinggi, pengunjung tersebut tidak diperbolehkan untuk memasuki venue acara. Pihak ESL telah bekerja sama dengan pemerintah Polandia dalam pengadaan tenaga medis dan pos sanitasi selama ESL Katowice 2020 berjalan. Bukan hanya untuk berjaga, tenaga medis yang ada akan mengedukasi para pengunjung mengenai kebersihan.

Sumber: Tubefilter
Sumber: Tubefilter

Selain pengunjung, pemain juga akan diminta untuk menyertakan surat keterangan sehat. Untuk memastikan kesehatan para pemain terutama mereka yang berasal dari negara yang positif terjangkit virus Corona. Pasalnya, Tyloo juga akan mengikuti ESL Katowice 2020 ini. Tindakan ESL ini memang harus dilakukan. Pasalnya, ESL Katowice akan menjadi tempat berkumpulnya ribuan orang. Risiko penyebaran virus Corona akan semakin besar.

Update: ESL Meniadakan penonton di tempat acara

 

Pada tanggal 28 Februari 2020, ESL mengumumkan pelarangan pengunjung untuk datang ke venue. Jaroslaw Wieczorek selaku Gubernur Silesia membatalkan izin acara ESL Katowice 2020 di detik-detik akhir. Hal ini akibat dari pemerintah Polandia yang sangat concern terhadap penyebaran virus Corona. Dengan demikian, pihak ESL mengabarkan bahwa mereka akan mengembalikan uang tiket yang sudah dibeli oleh para penonton.

Penjualan dan Produksi Nintendo Switch terkena dampak virus Corona

Sumber: CGMagazine
Sumber: CGMagazine

Penjualan Nintendo Switch dikabarkan mengalami penurunan yang signifikan. Pasalnya, Nintendo Switch hanya terjual 10.000 unit pada minggu ke-3 di bulan Februari 2020 ini. Sebelumnya, penjualan Nintendo Switch tidak pernah berada di bawah angka 70.000 unit setiap minggunya. Hal ini diakibatkan oleh produksi dan distribusi komponen Nintendo Switch di Tiongkok harus dikurangi sehingga juga berdampak pada proses produksi pabrik perakitan Nintendo di Vietnam. Dikarenakan penyebaran virus Corona yang sudah menyebar luas, Bloomberg memperkirakan akan terjadi kekurangan dalam ketersediaan Nintendo Switch di dunia.

Switch Memasuki Fase Pertengahan Siklus Hidupnya, 30 Persen Gamer Juga Membeli Versi Lite

Untuk sebuah console yang dirilis setelah PS4 dan Xbox One, spesifikasi Switch memang tak secanggih kompetitornya, namun ia menawarkan satu kapabilitas istimewa: fleksibilitas buat dimainkan sebagai home console tradisional serta perangkat handheld. Produk meluncur pada bulan Maret 2017, dan terhitung di penghujung 2019, Nintendo berhasil mengapalkan lebih dari 52 juta unit Switch – melampaui rekor NES.

Mungkin salah satu pertanyaan besar terkait Switch adalah, apa strategi Nintendo ketika Sony dan Microsoft tengah sibuk menyiapkan peluncuran hardware next-gen mereka? Perusahaan sempat bilang mereka tidak lagi menganggap nama-nama itu sebagai rival karena Switch ditargetkan untuk tipe konsumen berbeda. Nintendo juga mengaku belum bisa memastikan apakah siklus hidup Switch akan sama seperti produk mereka sebelumnya.

Dan dalam tanya jawab pasca-laporan pemasukan belum lama ini, presiden Nintendo Shuntaro Furukawa menjelaskan bahwa di tahun keempat ketersediaan Switch, produk telah memasuki fase pertengahan siklus hidupnya. Meski demikian Furukawa juga menyampaikan, perjalanan Switch akan berbeda dari console Nintendo terdahulu dan sistem game perusahaan lain. Menurut Nintendo, aktivitas bisnis Sony dan Microsoft tak akan mempengaruhi mereka.

Nintendo Switch.

Yang jadi fokus Nintendo saat ini ialah memperpanjang umur Switch lewat pengembangan software seiring bertambahnya jumlah pengguna. Melalui piranti lunak, produsen berkesempatan mengeksplorasi ‘cara-cara baru buat bermain’. Pendekatan ini sebetulnya tidak terlalu berbeda dari sebelumnya. Salah satu hasilnya adalah Ring Fit Adventure yang sukses membantu Nintendo menjangkau gamer perempuan serta menggaet lebih banyak konsumen di beragam rentang usia.

Selain itu, Furukawa juga mengungkap satu fakta menarik terkait Switch Lite. Nintendo merilisnya di bulan September 2019 sebagai alternatif lebih terjangkau dari varian standar. Lite dirancang untuk dimainkan secara portable dan tidak bisa disematkan di dock. Selain itu, layarnya lebih kecil dan sistem kendalinya terintegrasi sehingga game-game yang membutuhkan Joy-Con terpisah tidak dapat dijalankan (misalnya 1-2-Switch). Kapasitas baterainya sedikit lebih kecil dari Switch standar, tetapi lebih tahan lama.

Ada sekitar 30 persen dari total pemilik Switch yang juga membeli versi Lite. Varian ini ternyata populer di kalangan perempuan serta jadi favorit fans Pokémon, apalagi setelah Pokémon Sword serta Shield dilepas di bulan November kemarin. Kondisi tersebut mengindikasikan bagaimana pemain Pokémon lebih mengutamakan faktor portabilitas, memperkenankan mereka bermain di mana saja.

Terkait konten, representative director Shigeru Miyamoto menuturkan bahwa mereka akan terus memanfaatkan franchise eksklusif sebagai ujung tombak bisnis. Hanya developer Nintendo yang bisa memanfaatkan karakter seperti Mario, Yoshi dan Donkey Kong di dalam permainan. Perusahaan berkomitmen untuk terus menjaga IP-IP tersebut agar mereka tidak ‘kehilangan kebebasan dalam mengembangkan game‘.

Via GamesIndustry.

Penjualan Nintendo Switch Melampaui 52 Juta Unit, Susul SNES dan Xbox One

Hanya tinggal beberapa bulan lagi kita akan berkenalan lebih dekat dengan sistem gaming next-gen milik Microsoft dan Sony, tetapi masa transisi ini tampak tidak mempengaruhi bisnis Nintendo. Saat ini mereka malah tengah menikmati kesuksesannya sendiri. Dalam tiga tahun ketersediaannya, momentum penjualan Switch tetap tinggi, lalu game-game eksklusif Nintendo di sana terus jadi favorit pengguna.

Di tanggal 30 Januari 2020 kemarin, Nintendo menungkap rentetan informasi terkini terkait penjualan hardware Switch dan software-nya (FY3/2020 Q3), termasuk estimasi dan rencana-rencana perusahaan ke depan. Mungkin pencapaian yang paling dibanggakan Nintendo adalah keberhasilannya mengapalkan 52,48 juta unit Switch, dari saat produk tersedia di bulan Maret 2017 hingga Desember 2019. Tentu saja, Animo konsumen yang tinggi turut mendongkrak angka adopsi Switch dari tahun ke tahun.

Switch 3

Beberapa fakta bisa kita tarik dari data di atas. Pertama, itu berarti penjualan Switch berhasil melampaui Super Nintendo Entertainment System – menempatkanya sebagai console terlaris ketiga Nintendo sepanjang masa, di belakang Wii dan NES. Seumur hidupnya, SNES terjual sebanyak 49,1 juta unit. Kedua, analis Daniel Ahmad dari Niko Partners memperkirakan bahwa total pengapalan Switch telah menyusul Xbox One. Angka 50 juta dapat dicapai Switch dalam 34 bulan, sementara Xbox One membutuhkan waktu 74 bulan.

Pertumbuhan Switch menunjukkan kenaikan year-on-year sebesar 15 persen, terbantu oleh hadirnya varian portable Switch Lite yang dibanderol lebih terjangkau, serta peluncuran produk secara resmi di kawasan Tiongkok. Menariknya, sesudah periode libur di tahun 2019 berakhir, konsumen malah lebih memburu Switch standar dibanding Lite. Dan uniknya lagi, Lite lebih populer di kalangan gamer perempuan dan fans Pokémon.

Switch 4

Konten turut menjadi faktor krusial yang memicu ketertarikan konsumen terhadap Switch. Di musim liburan kemarin, Pokémon Sword dan Shield jadi permainan terbesar di console hybrid Nintendo tersebut. Game kabarnya terjual sebanyak lebih dari 16 juta kopi, 4 juta kopi lebih banyak dibanding Super Smash Bros. Ultimate. Selain permainan Pokémon anyar, Luigi’s Mansion 3 juga menjadi kisah sukses, mencetak total penjualan lima juta kopi lebih.

Seiring berjalannya waktu, Switch juga pelan-pelan jadi platform gaming pilihan ‘para pendatang baru’. Ke depannya, perusahaan ingin merangkul lebih banyak jenis konsumen, salah satu caranya ialah melalui penggarapan produk-produk unik. Nintendo menyampaikan, gaming merupakan pasar yang sangat luas. Masih terbuka peluang besar bagi ‘perusahaan gaming tradisional’ buat bersaing dengan smartphone serta layanan digital.

Switch 1

Berkaitan dengan brand lain yang tengah mempersiapkan perangkat next-gen, Nintendo mengaku tak melihat nama-nama itu sebagai kompetitor. Perusahaan mengaku belum yakin apakah siklus hidup Switch akan berbeda dari produk lain atau hardware mereka sebelumnya. Yang jelas, Nintendo akan berupaya untuk memperpanjang usia console melalui pendekatan software.

Via The Verge, Eurogamer & Reuters. Tambahan: Go Nintendo.

Alienware Pamerkan Pesaing Nintendo Switch, Concept UFO Namanya

Dalam waktu singkat, Nintendo Switch sukses menggaet jutaan pengguna karena ia sanggup menawarkan apa yang tak dapat diberikan oleh Xbox One dan PS4: fleksibiltas untuk digunakan di mana pun serta kemampuan buat menyajikan konten ala home console tradisional. Dari sisi spesifikasi dan software, Switch bukanlah perangkat berperforma istimewa, dan Dell melihat ada celah yang bisa mereka isi.

Di CES 2020, Alienware memamerkan Concept UFO, perangkat gaming hybrid yang sangat terinspirasi dari Nintendo Switch – baik dalam hal desain maupun penyajian. Aspek utama yang membedakan Concept UFO dari Switch adalah pemanfaatan komponen PC tulen serta OS Windows 10, membuatnya jadi hardware gaming super-fleksibel dengan akses ke puluhan ribu permainan dan beragam pilihan platform distribusi digital.

Alienware Concept D 1

Alienware Concept UFO disajikan layaknya Switch dengan penampilan yang sedikit lebih bersudut. Di mode handheld, layar diapit oleh rangkaian tombol dan stik analog. Seperti biasa, direction pad berada di kiri dan action button di kanan, lalu tersedia pula dua pasang tombol trigger di area atas. Bagian controller bisa dilepas dari modul layar, namun tak seperti Switch, mereka tidak bisa bekerja secara individual dan membutuhkan unit bridge buat menyambungkan keduanya.

Ketika controller sudah terpasang ke bridge, mode wireless segera aktif. Selanjutnya, modul layar bisa berdiri berbekal stand built-in. Concept UFO menyuguhkan display yang lebih canggih dibanding Switch, memiliki luas 8-inci beresolusi 1200p (versus 6,2-inci 720p). Selain itu, Concept UFO juga didukung oleh unit dock yang memungkinkan perangkat tersambung ke televisi dan lebih banyak input kendali. Terdapat pula fitur screen sharing dan konektivitas fisik berupa port USB type-C serta Thunderbolt.

Alienware Concept D 2

Perlu diketahui bahwa docking Concept UFO tidak seperti milik Switch. Ukurannya lebih besar, dan dirancang sebagai ‘tempat duduk’ bagi modul utama/layar. Saat artikel ini ditulis, Dell belum mengungkap detail terkait spesifikasi Concept UFO. Lewat Twitter-nya, chief architect AMD Frank Azor mengonfirmasi bahwa perangkat ini mengusung teknologi Ryzen (sebelum bergabung ke AMD, Azor ialah GM Alienware).

Saya sendiri penasaran apakah Concept UFO punya karakteristik seperti Switch, terutama terkait performa hardware? Di mode portable, game Switch dijalankan di resolusi HD serta frame rate yang cenderung rendah, dan baru memperoleh dongkrakan kinerja ketika dipasangkan ke dock. Apakah kondisi serupa terjadi di Concept UFO? Selain itu, Dell juga belum mengungkap informasi soal daya tahan baterai dari gaming PC handheld mereka ini.

Alienware Concept D 3

Dan seperti yang bisa Anda lihat dari namanya, status Concept D saat ini baru berupa konsep. Itu berarti, belum dapat dipastikan apakah Concept D akan diangkat jadi produk konsumen atau tidak, dan masih terlalu cepat untuk bertanya mengenai harganya…

Via Tom’s Hardware. Gambar: The Next Web.

Razer Junglecat Hadirkan Pengalaman Gaming ala Nintendo Switch Kepada Pengguna Android

Dibandingkan PC atau console, salah satu kekurangan smartphone sebagai medium gaming adalah keterbatasan ruang visual alias layar. Layarnya sendiri sudah kecil, ditambah lagi kita sering kali harus mengorbankan sebagian darinya untuk menempatkan kontrol virtual. Itulah mengapa controller Bluetooth kerap dijadikan solusi.

Problem selanjutnya adalah, tidak semua orang suka bermain selagi layar ponselnya berada terlalu jauh. Posisi yang lebih ideal mungkin adalah seperti memainkan Nintendo Switch; jarak layarnya optimal, dan kontrolnya tetap mudah dijangkau tanpa harus mengorbankan porsi layar.

Kalau itu yang Anda cari, Razer Junglecat bisa menjadi salah satu aksesori wajib. Jangan bingung dengan perangkat bernama sama yang Razer rilis di tahun 2014, sebab Junglecat baru ini dirancang untuk menghadirkan pengalaman gaming yang serupa dengan Nintendo Switch kepada para pengguna ponsel Android.

Razer Junglecat

Sayangnya tidak semua ponsel Android, melainkan hanya Razer Phone 2, Samsung Galaxy Note 9, Samsung Galaxy S10+, dan Huawei P30 Pro, setidaknya untuk sekarang. Pasalnya, supaya ponsel bisa kita selipkan ke tengah-tengah Junglecat, ia harus dipasangi casing khusus terlebih dulu, dan casing yang termasuk dalam paket penjualan tersebut sejauh ini baru tersedia untuk keempat ponsel tadi.

Layout tombol yang disuguhkan Junglecat sangat mirip seperti Nintendo Joy-Con. Stick analog dan tombol trigger ada di kedua sisinya, diikuti oleh tombol D-Pad empat arah di kiri, dan empat tombol action di kanan.

Junglecat mengandalkan konektivitas Bluetooth LE, akan tetapi Razer mengklaim latency-nya sangat rendah sehingga resikonya terjangkit lag cukup kecil. Dalam sekali pengisian via USB-C, baterainya diyakini mampu bertahan sampai lebih dari 100 jam pemakaian.

Razer Junglecat

Lalu bagaimana seandainya Anda bukan pengguna salah satu ponsel di atas, apakah Junglecat otomatis tercoret dari wish list? Tidak juga, sebab ia juga bisa digunakan layaknya controller biasa dengan menyelipkan komponen penyambung ke tengah-tengahnya. Dalam posisi ini, Junglecat juga dapat digunakan bersama PC di samping perangkat Android.

Razer turut menyediakan sejumlah opsi kustomisasi lewat aplikasi Razer Gamepad. Di situ pengguna dapat melihat daftar game yang kompatibel, lalu kalau perlu mereka juga bisa menyesuaikan pengaturan untuk tiap-tiap game. Tombol-tombolnya pun dapat di-remap sesuai kebutuhan, begitu juga sensitivitas stick analognya yang dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.

Razer Junglecat saat ini sudah dipasarkan seharga $100. Apakah ke depannya Razer bakal menyertakan casing khusus untuk ponsel lain? Mungkin saja, tapi untuk sekarang mereka masih mengevaluasi ponsel apa lagi yang bisa memenuhi tiga syarat berikut: berlayar besar, berspesifikasi tinggi, dan terjual dalam volume besar.

Sumber: Razer dan The Verge.

Overwatch Untuk Switch Hadir Lengkap Dengan Event Halloween Terror

Kehadiran Overwatch untuk konsol Nintendo Switch terbilang sudah cukup diantisipasi oleh para penggemarnya. September 2019 lalu Overwatch diumumkan akan hadir pada konsol Nintendo Switch dalam gelaran Nintendo Direct. Pada 15 Oktober 2019 lalu, Overwatch untuk Nintendo Switch akhirnya hadir dengan nama Overwatch: Legendary Edition.

Untuk versi porting, Blizzard memercayakan pengembangannya kepada Iron Galaxy, yang juga mengembangkan Diablo III untuk Switch. Overwatch versi Switch, walau sama persis dengan versi PC ataupun konsol PS4/Xbox One, tapi punya beberapa fitur tambahan. Salah satunya adalah kemampuan menggunakan sensor gyroscope pada Joy-Con untuk mengendalikan hal-hal seperti: Ultimate milik Junkrat, Rip-Tire, atau pergerakan Hammond si Wrecking Ball saat dalam mode berguling.

Walaupun ini adalah versi porting, namun Anda para penggemar tetap dapat menikmati Overwatch secara penuh di Nintendo Switch. Anda tetap bisa memainkan semua 31 hero dan 28 map dengan berbagai mode serta mendapat 15 skin bonus yang jadi favorit para penggemar, seperti: Police Officer D.Va, Blackwatch Reyes Reaper, ataupun Valkyrie Mercy.

Anda juga tak perlu khawatir untuk bermain secara online, karena pembelian Overwatch: Legendary Edition sudah lengkap dengan keanggotaan Nintendo Switch Online selama tiga bulan untuk perorangan.

Berhubung dirilis pada bulan Oktober, Overwatch: Legendary Edition juga hadir dengan in-game event yang bertajuk Halloween Terror. Event yang satu ini akan hadir mulai dari tanggal 16 Oktober sampai 5 November 2019 mendatang. Anda dapat login setiap harinya dan melakukan berbagai challenge untuk mendapatkan berbagai hadiah skin.

Weekly Challenges pada event Halloween Terror juga terbilang cukup sederhana. Anda cukup main dan menangkan beberapa game untuk mendapatkan berbagai in-game item. Menang 3 game memberikan Anda Player Icon, menang 6 game memberi anda Spray, menang 9 game akan memberi Anda Skin.

Tapi pastikan Anda menyelesaikannya dengan cepat! Berhubung tajuknya adalah Weekly Challenges maka hadiah yang diberikan berubah setiap pekannya, walau misi yang diberikan tetap sama. Week 1 (15-21 Oktober) hadiahnya adalah skin Inferno Junkrat, Week 2 (22-28 Oktober) hadiahnya adalah skin Vampire Baptiste, Week 3 (29 Oktober – 4 November) hadiahnya adalah Demon Hunter Sombra.

Tak hanya itu, Anda juga bisa menikmati custom game khusus Halloween yang bernamakan Junkenstein’s Revenge. Dalam custom game ini sepanjang permainan, Junkenstein mengutus semua monster, semua pasukannya untuk mengalahkan Anda. Sementara Anda sendiri akan bergabung dengan tiga pemain lainnya untuk mempertahankan Adlersbrunn dari semua serangan Junkenstein tersebut.

Untuk informasi lebih lanjutnya Anda bisa pergi ke laman resmi Overwatch berikut ini. Bagaimana? Sudah siap untuk keseruan Overwatch kapanpun dan di manapun?

Ring Fit Adventure Untuk Nintendo Switch Padukan Petualangan Digital dan Olahraga

Dibanding raksasa gaming seperti Sony dan Microsoft, Nintendo punya cara unik dalam menjalankan bisnisnya. Di antara trinitas console maker itu, Nintendo ialah brand yang paling berani bereksperimen. Lihat saja Game Boy Camera dan Printer yang diperkenalkan jauh sebelum tren swafoto populer, serta Virtual Boy sebagai salah satu pencetus perangkat head-mounted display virtual reality.

Hingga hari ini, semangat bereksperimen itu tidak hilang dari Nintendo. Lihat saja beragam aksesori unik yang perusahaan sediakan untuk Switch, terutama seri Labo Kits. Dan minggu lalu, tak lama setelah melangsungkan stream Direct, Nintendo men-tease aksesori baru lewat video. Sesuai janji, Nintendo akhirnya resmi mengumumkan produk tersebut, dan perangkat itu ternyata merupakan bagian dari Ring Fit Adventure.

Pada dasarnya, Ring Fit Adventure adalah game petualangan dengan elemen role-playing, namun aspek yang membuatnya unik terletak pada perlengkapan pendukungnya. Di dalam boks, Anda akan menemukan aksesori bundar mirip setir bernama Ring-Con serta Leg Strap. Mereka semua digarap khusus untuk membaca gerakan-gerakan pemain yang kemudian diubah menjadi input di dalam game.

Dikombinasi bersama Joy-Con, dua aksesori tersebut berguna untuk mengendalikan karakter. Kenakan Leg Strap di paha kiri dan jalan ditempat untuk navigasi di dunia permainan, atau tekan Ring-Con untuk mengeluarkan serangan. Tentu saja Ring Fit Adventure bukan permainan biasa. Dari awal, game serta aksesorinya dirancang sebagai alat penunjang olahraga, bahkan ia juga dilengkapi mini-game tambahan dan panduan kegiatan olah fisik.

Ring Fit Adventure 1

Konten Ring Fit Adventure bersahabat bagi pemain di segala usia, juga cocok bagi para pemula maupun penggemar olahraga veteran. Permainan akan membawa Anda bertualangan ke 20 dunia ‘penuh warna’ dalam misi menumbangkan naga jahat Dragaux. Berbagai macam musuh akan menghadang Anda, dan kita bisa menaklukkan mereka berbekal lebih dari 40 Fit Skills – yang sebetulnya merupakan gerakan olahraga.

Ring Fit Adventure 2

Dengan mengeksekusi gerakan secara tepat dan mengalahkan lawan, pemain akan mendapatkan poin experience yang dibutuhkan untuk naik level. Semakin tinggi level karakter Anda, kian banyak pula opsi Fit Skill akan terbuka. Lalu jika Anda tak punya banyak waktu buat bermain, Ring Fit Adventure turut menyediakan mode Quick Play, Simple (langsung menyajikan latihan yang diinginkan), dan Set (latihannya difokuskan ke bagian tertentu di tubuh).

Bundel Ring Fit Adventure akan mulai tersedia pada tanggal 18 Oktober nanti, dibanderol seharga US$ 80.

Ring Fit Adventure 3

Via NintendoEverything. Gambar: NintendoLife.

Genki Covert Dock Memungkinkan Nintendo Switch Dinikmati Secara Portable di Depan TV

Tak lama setelah Switch meluncur, Nintendo mengungkap fakta menarik terkait console hybrid mereka itu. Ternyata sebagian besar gamer lebih suka menggunakan perangkat di mode handheld ketimbang di depan TV. Hal ini menunjukkan bagaimana portabilitas menjadi faktor pertimbangan utama konsumen saat membeli Switch, tentu saja selain adanya game-game eksklusif Nintendo.

Namun ada kompensasi dari bermain Switch secara handheld. Tanpa dukungan docking dan layar televisi, kualitas visual konten jadi berkurang. Namun sepertinya konsumen sama sekali tak keberatan dengan hal tersebut, bahkan kondisi ini malah menyemangati Nintendo untuk menggarap varian Lite. Namun khusus Anda yang sudah mempunyai versi standar, tim Human Things telah menyiapkan aksesori unik bernama Genki untuk membuat pengalaman bermain Switch jadi lebih leluasa.

Human Things menyadari bahwa faktor portabilitas jadi hilang ketika Switch ditambatkan pada unit docking atau saat baterainya sedang diisi ulang. Genki Covert Dock sejatinya adalah versi portable dari dock standar. Aksesori ini memungkinkan kita menikmati game-game Nintendo secara ringkas, sempurna jika Anda dan kawan-kawan ingin bermain bersama tanpa dibatasi kendala mungilnya layar Switch.

Genki 2

Pengoperasian Genki sangat mudah. Pertama-tama, Anda perlu mencolokkan aksesori ini ke sumber listrik. Selanjutnya sambungkan Switch via kabel, dan jangan lupa pula pasang kabel HDMI dari televisi ke Genki Covert Dock. Genki menyimpan segala konektivitas fisik dan fitur esensial yang kita butuhkan. Di sana ada slot USB type-C, port USB 3.1, HDMI, lalu bagian colokan listriknya pun bisa dilipat.

Genki 4

Genki Covert Dock mempunyai dimensi 60x44x33-milimeter dan berbobot hanya 69-gram. Wujud mungil dan berat yang minimal ini memastikannya mudah untuk dibawa-bawa. Dengan menggunakannya, Switch mampu menghidangkan konten secara maksimal di resolusi full-HD, bukan 720p seperti ketika dimainkan di mode handheld. Port USB 3.1 di sana juga menyimpan kemampuan pass-through sehingga kita bisa menyambungkan aksesori lain ke Switch – misalnya controller berkabel atau adapter Ethernet.

Genki 3

Rahasia tak kasat mata dari Genki ialah pemanfaatan metode charging Gallium Nitride (disingkat GaN). Teknologi ini jauh lebih superior dari charger berbasis silikon. GaN bekerja secara lebih efisien, serta lebih ringan dan hemat tempat.

Genki Covert Dock dapat Anda pesan sekarang di situs crowdfunding Kickstarter seharga mulai dari US$ 60. Untuk melengkapi kemampuan aksesori ini, Human Things tak lupa menyediakan adapter/converter opsionalke colokan listrik berbeda sehingga Switch siap dibawa berlibur. Proses distribusi rencananya akan dilakukan mulai bulan Desember 2019, diutamakan bagi para backer.