Prixa Hadirkan Platform Pengelolaan Kesehatan Terpadu Berbasis “Artificial Intelligence”

Masih rendahnya penerapan teknologi di dalam sektor kesehatan menjadi salah satu alasan mengapa Prixa didirikan. Resmi meluncur tahun ini, perusahaan mencoba menerapkan teknologi, seperti artificial intelligence (AI) dan natural language processing (NLP), untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat umum berbentuk platform pengelolaan kesehatan terpadu berbasis AI.

Kepada DailySocial, CEO James Roring menyebutkan, bidang kesehatan belum banyak mengalami disrupsi teknologi, sementara inovasi teknologi bisa memberikan dampak positif dalam penyediaan manajemen kesehatan terpadu. Berangkat dari alasan itu, James bersama salah satu kelompok rumah sakit terkemuka di Indonesia dan perusahaan teknologi terkemuka di bidang NLP berkolaborasi membentuk Prixa.

“Sistem ini kami bangun untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan yang merata. Kami menata ulang proses berpikir dokter dalam menganalisis penyakit ke dalam sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi AI dan NLP untuk mengenali keluhan pasien dalam Bahasa Indonesia.”

Tidak berbeda jauh dengan konsultasi langsung dengan dokter umum, usai semua data diri dikumpulkan dan keluhan penyakit disampaikan, platform akan melakukan diagnosis untuk menentukan penyakit yang diderita. Prixa mengklaim semua berada dalam pengawasan dokter langsung, bukan robot percakapan atau chatbot.

“Di Prixa kami percaya bahwa teknologi tidak akan pernah menggantikan dokter, secanggih apapun itu, karena akan selalu ada kebutuhan atas interaksi tatap muka langsung antara dokter dan pasien,” kata James.

Membuka kemitraan dan strategi monetisasi

CEO Prixa James Roring saat penandatanganan kerja sama dengan Alfamart dan DAV
CEO Prixa James Roring saat penandatanganan kerja sama dengan Alfamart dan DAV

Untuk memperluas layanan dan teknologi yang dimiliki, Prixa meresmikan kolaborasi strategis melalui penandatanganan nota perjanjian bersama Alfamart dan Digital Avatar (DAV), perusahaan media placement luar ruang yang menawarkan media placement multifungsi dua arah.

Kolaborasi ketiga perusahaan ini berupa akses pelayanan kesehatan melalui sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI, yang merupakan salah satu pilar platform manajemen kesehatan terpadu Prixa, di perangkat interaktif pintar DAV yang tersebar di berbagai gerai Alfamart di Indonesia. Tahun depan Prixa berharap sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI-nya dapat tersedia di 10.000 gerai Alfamart di seluruh Indonesia.

“Prixa senang dapat bermitra dengan Alfamart dan DAV dan langkah ini diyakini merupakan bagian signifikan dalam membantu menutup kesenjangan dengan menyediakan akses pelayanan kesehatan yang merata melalui sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa. Sistem kami menata ulang berbagai keahlian dan pengalaman tim dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan menyusun segenap keahlian yang berharga itu menjadi sebuah sistem yang terpadu dan terukur,” kata James.

Saat ini Prixa telah memiliki sekitar 2000 orang yang mengakses sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI. Disinggung seperti apa strategi monetisasi yang dilancarkan, James menegaskan untuk saat ini fokus Prixa masih di penyediaan akses pelayanan kesehatan yang merata. Perusahaan juga memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana dalam waktu dekat.

“Fokus pada pengembangan fitur sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa, sejalan dengan tujuan kami untuk menyediakan akses pelayanan kesehatan yang merata. Saat ini kami hanya bisa diakses melalui situs, namun tidak menutup kemungkinan sistem periksa kesehatan tepat berbasis AI Prixa akan dapat diakses di aplikasi ke depannya,” tutup James.

Kata.ai Introduces New Features, to Facilitate Developers Creating AI Based Services

Kata.ai secures its position as an integrated artificial intelligence (AI) platform in the INTERACT 2019. It’s followed by the launching of some new features.

They have ten AI based features and NLP (Natural Language Processing) to launch. There are Kata Flow (a platform to create corporate-rate virtual assistant), Kata NL (a platform to create Natural Language model and )manage insights from conversations), Kata CMS (a platform to create a dashboard to manage and organize chatbot content).

In addition, there are Kata Generator (a platform to create and train Natural Language dataset), Kata Boost (a platform to create and manage marketing campaign in chatbot), Kata Voice (a voice-based virtual assistant), Kata Omnichat (a dashboard to manage customer service), Kata Assist (a feature to support fast-response from customer service), Kata WhatsApp Dashboard (dashboard to manage and automate WhatsApp chats), and Katalog (a feature to find and utilize the developer’s result on Kata Platform).

“Some feature is done [deploy]. Those are Kata Flow, Kata NL, next week we have Omnichat, and Kata Voice for next year,” Kata.ai’s Co-Founder & CEO, Irzan Raditya said.

Some features were made to facilitate engineers and developers to build their own products. In his speech on INTERACT, Raditya said the company is to contribute more as an enabler to accelerate new AI-based solutions in Indonesia.

“As our future vision, we want to be an integrated all-in-one AI platform to answer all problems in Indonesia and Southeast Asia. In fact, our focus is still to develop the best AI conversation in Indonesia,” he added.

One of the features he shows off to the media is Kata Voice. To put it simply, Kata Voice is an AI Bot that capable to answer customer’s questions through the phone. This feature is projected to reduce the load of call center service in a company.

Kata.ai mentioned four sectors that will benefit from their features. Those are social commerce, financial services, health services, and education.

Some of Kata.ai new features are free to access in a limited section. Some are using the subscription system.

In addition to the new features, Kata.ai also announced its first hackathon result named KataHack. They also plan to make this event annual to help developers create AI-based solutions.

“Furthermore, the app is to be available in the Katalog. It’s like App Store or Play Store for the app to be used or for trial by all Indonesians. Whether there will be collaborations or other plans are not scheduled, but we want to develop an ecosystem for Indonesian developers,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Kata.ai Luncurkan Sejumlah Fitur Baru, Mudahkan Pengembang Kreasikan Layanan Berbasis AI

Kata.ai mempertegas posisinya sebagai platform kecerdasan buatan terintegrasi dalam ajang INTERACT 2019. Penegasan itu diiringi dengan peluncuran sejumlah fitur baru.

Total ada sepuluh fitur berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) yang diperkenalkan. Di antaranya ada Kata Flow (platform pengembangan asisten virtual dengan kualitas korporasi), Kata NL (platform pengembangan model Natural Language dan mengolah insight dari data percakapan), Kata CMS (platform pengembangan dasbor untuk mengelola dan mengorganisasi konten chatbot).

Selain itu ada juga Kata Generator (platform untuk membuat dan melatih dataset Natural Language), Kata Boost (platform mengelola kampanye pemasaran dalam chatbot), Kata Voice (platform asisten virtual berbasis suara), Kata Omnichat (dasbor untuk mengelola proses layanan pelanggan), Kata Assist (fitur untuk membantu agen layanan pelanggan menjawab lebih cepat), Kata WhatsApp Dashboard (dasbor untuk mengelola dan mengotomatisasi percakapan dalam WhatsApp), dan Katalog (fitur untuk mencari dan memanfaatkan hasil pengembangan developer dalam Kata Platform).

“Sebagian sudah [deploy]. Yang sudah itu Kata Flow, Kata NL, minggu depan ada Omnichat, Kata Voice di tahun depan,” ujar Co-Founder & CEO Kata.ai Irzan Raditya.

Sejumlah fitur tersebut dibuat untuk memudahkan para engineer dan developer membangun produknya sendiri. Dalam sambutannya di INTERACT, Irzan mengatakan pihaknya ingin berperan lebih sebagai enabler untuk mendorong solusi baru berbasis AI di Indonesia.

“Kalau visi ke depannya kita ingin menjadi integrated all in one AI platform yang menjawab permasalahan di Indonesia dan Asia Tenggara. Tapi fokus kami di sini masih mengembangkan conversation AI yang paling kuat di Indonesia,” ucap Irzan.

Salah satu fitur yang dipamerkan Irzan kepada pewarta adalah Kata Voice. Sederhananya, Kata Voice ini adalah AI Bot yang dapat menjawab pertanyaan pengguna via telepon. Fitur ini diproyeksikan dapat mengurangi beban layanan call center suatu perusahaan.

Ada empat sektor industri yang menurut Kata.ai akan semakin terbantu dengan fitur-fitur mereka. Keempatnya adalah social commerce, layanan finansial, layanan kesehatan, dan edukasi.

Beberapa fitur baru Kata.ai itu dapat diakses secara gratis secara terbatas. Beberapa lainnya memakai sistem berlangganan.

Di samping pengenalan fitur baru, Kata.ai juga mengumumkan hasil perlombaan hackathon pertama bernama KataHack mereka. Kata.ai berencana menjadikan KataHack ini sebagai agenda rutin setiap tahun untuk membantu developer menciptakan solusi berbasis AI.

“Ke depan aplikasi mereka ini bisa diakses di dalam Katalog. Itu seperti App Store atau Play Store agar aplikasi itu bisa dipakai atau dicoba oleh seluruh masyarakat Indonesia. Apakah nanti akan ada kolaborasi atau hal lain kita belum tentukan tapi kita ingin mengembangkan ekosistem developer di Indonesia,” pungkas Irzan.

Prosa.ai Dapatkan Pendanaan Seri A dari GDP Venture

Prosa.ai startup pengembang platform artificial intelligence (AI) untuk teknologi pemrosesan teks (NLP – Natural Language Processing) dan pengenalan suara dalam Bahasa Indonesia, hari ini (20/6) mengumumkan perolehan pendanaan seri A yang dipimpin oleh GDP Venture. Tidak disebutkan nominal dana diterima. Investasi tersebut melanjutkan pendanaan awal yang diterima tahun lalu dari Kaskus (juga merupakan portofolio GDP Venture)

“Walaupun jumlah talent AI terbatas termasuk di Indonesia, tetapi para pendiri Prosa.ai menunjukkan bahwa Indonesia mampu untuk mengembangkan teknologi AI dan Prosa.ai pun telah menunjukkan progress yang sangat baik dalam waktu singkat,” sambut CEO GDP Venture Martin Hartono.

Ia juga mengatakan, AI merupakan teknologi yang sedang berkembang dan sangat dibutuhkan untuk menunjang berbagai industri. Sehingga berinvestasi pada teknologi AI merupakan langkah strategis bagi perusahaannya dan diharapkan dapat berpartisipasi dalam kemajuan teknologi di Indonesia.

Prosa.ai didirikan sejak tahun 2018, berawal dari hasil riset para co-founder yakni Ayu Purwarianti, Dessi Puji Lestari dan Teguh Eko Budiarto. Belum lama ini, Prosa.ai bekerja sama dengan Kominfo meluncurkan Chatbot AntiHoaks yang berfungsi untuk mengecek berita, artikel atau tautan yang diberikan oleh masyarakat melalui fitur chat.

“Pendanaan yang kami dapatkan akan kami gunakan untuk memperkuat tim kami, meningkatkan kualitas produk dan data kami menjadi lebih baik lagi. Beberapa produk yang akan kami tingkatkan lagi kualitasnya, seperti Prosa Hoax Intel, NLP Toolkit API, Concept-Sentiment, Chatbot NLP Processing, Text Data Sets, Voice Biometrics, Speech Datasets, Speech-to-Text, Text-to-Speech, Conversational Analytics and Meeting Analytics for Bahasa Indonesia,” ungkap CEO Prosa.ai Teguh Eko Budiarto.

On Lee selaku CTO GDP Venture dan CEO & CTO GDP Labs yang merupakan salah satu Board Directors dari Prosa.ai mengatakan, “GDP Venture sangat senang diberi kesempatan untuk mendanai Prosa.ai karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan AI terbaik di Indonesia yang didirikan oleh founders yang kredibel dan mempunyai pengalaman dibidang AI dibarengi dengan tim yang solid dan teknologi yang andal.”

Kemkominfo Perkenalkan “Chatbot Anti Hoaks”, Didukung Teknologi Prosa.ai

Kemkominfo kembali meluncurkan layanan untuk membantu memerangi penyebaran hoaks atau berita bohong. Layanan baru ini berbentuk chatbot yang bisa diakses melalui platform Telegram. Dalam pengembangannya Kemkominfo menggandeng Prosa.ai sebagai penyedia teknologi.

Chatbot ini dinamai dengan “Chatbot Anti Hoaks” dan bekerja mengecek berita, artikel, atau tautan yang diberikan masyarakat melalui fitur chat. Kemudahan pengaksesan chatbot ini diharapkan menjadi salah satu solusi meredam atau mengurangi berita hoaks yang meresahkan masyarakat.

“Chatbot Anti Hoax milik Kominfo ini dapat dikatakan sebagai Enhanced Search Bot untuk Hoaks, karena cara kerjanya seperti search engine, tetapi lebih spesifik untuk hoaks. Enhanced search engine ini memanfaatkan teknologi NLP (Natural Language Processing) yang dibangun terutama untuk bahasa Indonesia yang digunakan pada saat pre-processing dan post-processing pencarian pada database hoaks agar dapat menemukan artikel referensi yang paling relevan dengan artikel yang dicari oleh pengguna,” jelas CEO Prosa.ai Teguh Eko Budiarto.

Chatbot Anti Hoaks ini bekerja jika pengguna mengirimkan pesan ke akun @chatbotantihoaks di platform Telegram. Selanjutnya chatbot akan menampilkan informasi klarifikasi hoaks yang berasal dari database Mesin AIS Kemkominfo.

Dalam keterangan resminya, Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel A Pangerapan menyampaikan bahwa Chatbot Anti Hoaks merupakan salah satu cara yang dilakukan Kemkominfo untuk memerangi hoaks.

“Kita menyediakan satu layanan di Telegram. Masyarakat pengguna jika meragukan satu informasi bisa menanyakan dan platform harus bertanggung jawab,” terang Semuel.

Mesin AIS milik Kemkominfo diklaim bekerja 24/7 non stop untuk membantu mengklarifikasi dan memerangi hoaks, informasi menyesatkan, dan ujaran kebencian dengan didukung oleh 100 anggota tim verifikator.

“Database [haoks] tersebut di-update melalui saluran aduan hoaks yang nantinya akan dilakukan investigasi bersama oleh berbagai pihak terkait. Salah satu bagian dari sistem ini adalah sebuah aplikasi forum diskusi internal yang disebut dengan Hoax Verification Platfom yang akan diisi dengan hasil investigasi oleh jurnalis media dan verifikator, seperti Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), dengan dimoderasi oleh tim Kominfo. Jadi, yang berwenang untuk menentukan sebuah berita itu adalah hoaks atau tidak dan meng-update-nya ke database adalah tim Kominfo,” imbuh Teguh.

Platform chat dipilih karena termasuk platform yang mudah dan populer di kalangan masyarakat. Dengan teknologi chatbot yang tersedia, diharapkan masyarakat bisa dengan mudah dan cepat mendapatkan klarifikasi. Ke depannya Chatbot Anti Hoaks juga akan tersedia di platform lainnya, seperti Whatsapp dan Line.

“Kami sangat senang akan kerja sama ini yang dapat meningkatkan peran serta semua pihak dalam memerangi hoaks dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyampaikan kebenaran dan melakukan ricek sebelum menyebarkan informasi. Kami harap ke depannya akan semakin banyak pihak yang mendukung dan bekerja sama langsung untuk meningkatkan kelengkapan dan keakurasian sistem ini agar semakin bermanfaat pada lebih banyak orang lagi,” imbuh Teguh.

BJTech Launches “Balesin”, a Chatbot Platform for SMEs

BJTech, known as artificial intelligence platform developer returns with a new product called Balesin. Still involving chatbot and AI, Balesin will be specifically used to target SMEs. The solution offered is an easy management of automatic reply through messaging platform.

The chatbot will manage conversation and purchasing data from users.

“SMEs can make chatbot as easy as making social media. There will be some form to link to chatbot. The data will be an answer (when potential buyers chatting with chatbot),” BJTech’s CMO, Arra Primanta said.

He further explained some of Balesin leading features. Among those are answers and replies to submit easily; customization for greetings and stuff; inventory management; adjustable display also delivery cost calculation.

Those features are expected to help online sellers to cut some time in handling customers with similar questions.

Balesin also introduced a report of ongoing conversation. It’s possible for customer to reply immediately, in case there’s an urgent matter.

It’s been going on for two months, as early February Balesin acquired 1500 SME customers. The CMO expects Balesin to increase customers in 2019 in order to be more impactful.

Currently, chatbot in Balesin only capable to answer problems related to the product. The team plans to complete its solution by integrating with payment gateway, and available in more messaging platforms, such as Whatsapp (currently only on Line).


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

BJTech Luncurkan Platform Chatbot “Balesin”, Ditujukan untuk UKM

BJTech yang dikenal sebagai pengembang platform kecerdasan buatan kembali mengeluarkan produk baru bernama Balesin. Masih dengan unsur chatbot dan AI, Balesin menjadi produk yang akan secara khusus menyasar UKM. Solusi yang ditawarkan berupa kemudahan mengelola balasan otomatis melalui aplikasi pesan.

Dalam penggunaannya, chatbot ini nantinya akan mengelola percakapan dan data penjualan dari pengguna.

“UKM bisa membuat chatbot secara langsung semudah membuat akun media sosial sendiri. Nanti ada formulir yang akan dihubungkan dengan chatbot. Data yang diisikan akan menjadi jawaban (ketika calon pembeli chatting dengan chatbot),” jelas CMO BJTech Arra Primanta.

Arra lebih jauh menjelaskan bahwa saat ini ada beberapa fitur unggulan yang dimiliki Balesin. Di antaranya adalah jawaban dan balasan yang bisa dimasukkan dengan mudah; kustomisasi untuk sapaan, salam, dan sejenisnya; pengelolaan inventori barang; tampilan yang bisa disesuaikan hingga kalkulasi perhitungan ongkos kirim.

Dengan hadirnya beberapa fitur tersebut diharapkan para penjual online bisa memangkas waktu yang biasanya digunakan untuk melayani pengguna yang menanyakan hal sama.

Balesin juga menghadirkan laporan mengenai percakapan yang terjadi. Balesin masih memungkinkan pengguna untuk membalas langsung percakapan yang terjadi, jika ada beberapa hal yang harus dikomunikasikan dengan penjual.

Sudah dua bulan berjalan, per Februari awal Balesin berhasil mendapatkan 1500 pengguna dari kalangan UKM. Arra berharap di tahun 2019 ini Balesin bisa terus meningkatkan penggunanya sehingga bisa lebih memberikan manfaat bagi banyak orang.

Saat ini chatbot yang ada di Balesin hanya mampu menjawab masalah yang berkaitan dengan produk. Untuk melengkapi solusinya pihak Balesin berencana menambahkan integrasi dengan payment gateway, termasuk hadir di lebih banyak platform percakapan lainnya seperti Whatsapp (saat ini hanya ada di Line).

Bahasa Kita Introduces Automatic Transcription Technology

Bahasa Kita is a startup under UMG Idealab focused on developing voice processing and natural language technology product – known as Natural Language Processing (NLP). They’ve recently introduced new innovation, a technology to transcribe automatically.

Bahasa Kita, using its own NLP technology, has examined the latest innovation to transcribe conversation of the last presidential candidate debate in real-time. They also present data analysis from the transcribed conversation.

Ardhi Ma’arik, Bahasa Kita’s VP Product explained to DailySocial about the transcription process, starts from voice recording, then the voice will be sent directly to Bahasa Kita transcription engine. The machine will process it and produce the text, to be sent back to the recording device in real-time.

“In general, a real-time transcription process is similar to any speech engine, what makes it different is the accuracy, speed, and domain covered,” he added.

Speaking (with voice) is the most natural engine people use to communicate. Voice technology is in the front row to acquire information. When voice becomes text, it’ll be easier to extract information to know the meaning and objective of the speech on the computer.

In addition, we can identify one’s personal information from the voice data. For example, the origin (through dialects), age prediction (without asking), health analysis (from the voice color), and many more.

Bahasa Kita’s strategy in 2019

Aside from launching “minutes of meeting” with ability to transcribe speaker’s voice into text, Bahasa Kita has also released a mobile-based transcription tool this year. Bahasa Kita aims to be the best company in charge of voice detection technology in Indonesia.

“We tried some procedures, such as engine accuracy improvement, Indonesian local language covers, and others. We also want to develop various kinds of voice products and its extensions, for example, smart speaker including the synthesis of text into voice,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Bahasa Kita Luncurkan Teknologi Transkripsi Otomatis

Bahasa Kita merupakan startup binaan UMG Idealab yang fokus pada pengembangan produk teknologi pemrosesan suara dan bahasa alami –biasa disebut Natural Language Processing (NLP). Baru-baru ini mereka kembali menghadirkan inovasi baru yaitu teknologi pembuat transkrip otomatis.

Memanfaatkan teknologi NLP miliknya, Bahasa Kita telah menguji inovasi terbarunya untuk menranskrip percakapan dalam debat calon presiden 2019 beberapa waktu lalu secara real time. Dari transkrip yang didapat, mereka turut menyajikan data analisis dari percakapan tersebut.

Kepada DailySocial VP Product Bahasa Kita Ardhi Ma’arik mengungkapkan, proses transkripsi dimulai dari perekaman ucapan, kemudian suara yang ditangkap akan langsung dikirim ke engine transkrip Bahasa Kita. Engine kemudian akan melakukan pemrosesan yang menghasilkan teks, kemudian dikirimkan kembali ke device perekam secara real time.

“Secara umum, proses transkripsi real time sama saja untuk setiap speech engine, tetapi yang membedakannya yaitu pada akurasi, kecepatan, dan domain yang tercakupi,” kata Ardhi.

Berbicara (menggunakan suara) merupakan alat paling natural yang digunakan kebanyakan manusia untuk berkomunikasi. Teknologi suara menjadi yang terdepan untuk mengakuisisi informasi. Ketika informasi suara diterjemahkan menjadi teks, selanjutnya akan lebih mudah melakukan ekstraksi informasi  untuk mengetahui maksud dan tujuan dari perkataan seseorang di komputer.

Selain itu, dari data suara dapat dilakukan identifikasi mengenai informasi personal seseorang. Mulai asal seseorang (melalui dialeknya), perkiraan umur seseorang tanpa bertanya, menganalisa kesehatan seseorang dari warna suaranya, dan sebagainya.

Rencana Bahasa Kita di tahun 2019

Selain meluncurkan “notula rapat” yang memiliki kemampuan untuk mengubah suara dari pembicara menjadi tulisan, tahun ini Bahasa Kita juga telah merilis alat transkripsi berbasis mobile. Bahasa Kita juga masih memiliki target menjadi perusahaan terbaik untuk teknologi pendeteksi suara di Indonesia.

“Beberapa cara yang kami coba lakukan yaitu peningkatan akurasi engine, meng-cover bahasa-bahasa daerah di Indonesia dan sebagainya. Kami juga ingin melakukan pengembangan berbagai macam produk suara dan turunannya contohnya, smart speaker termasuk sintesis teks menjadi suara,” tutup Ardhi.

Kata.ai Tawarkan Solusi Layanan Pelanggan Manfaatkan WhatsApp Business API

Kata.ai, yang selama ini dikenal sebagai startup yang fokus pada pengembangan solusi Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP), kembali mengumumkan solusi terbarunya yakni solusi layanan pelanggan melalui WhatsApp. Solusi ini ditawarkan bagi para perusahaan yang ingin menyederhanakan proses pelayanan pelanggan.

Solusi terbaru Kata.ai ini akan memanfaatkan keahlian mereka di bidang chatbot, AI, dan pemrosesan bahasa natural dan dikombinasikan dengan WhatsApp Business API .

Ada tiga jenis layanan pelanggan berbasis WhatsApp yang dikembangkan. Yang pertama adalah layanan customer support 24/7 yang memungkinkan pelanggan menyampaikan keluhan atau pertanyaan terkait jasa dan produk perusahaan melalui satu nomor akun WhatsApp. Percakapan nantinya bisa dilayani oleh chatbot atau agen-agen customer service.

Layanan kedua yang dikembangkan adalah notifikasi. Layanan ini memungkinkan perusahaan dapat mengirimkan pemberitahuan terkait status pemesanan, konfirmasi order hingga termasuk kode otentik kepada setiap pelanggannya.

Layanan terakhir yang disiapkan adalah layanan purna jual. Layanan yang memungkinkan perusahaan dapat memantau kepuasan pelanggan mereka sekaligus membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen yang ada.

“Kami telah melakukan integrasi dengan WhatsApp Business API untuk menawarkan solusi bagi para perusahaan yang ingin berinteraksi langsung dengan para konsumen melalui aplikasi WhatsApp. Saat ini, masih sangat sedikit perusahaan yang memiliki akses ke layanan WhatsApp Business API di Indonesia, padahal data menunjukkan WhatsApp adalah aplikasi perpesanan yang dipilih oleh paling banyak masyarakat Indonesia. Dengan adanya integrasi ke WhatsApp Business API, kini semua perusahaan di Indonesia dapat memiliki akun WhatsApp Business dan menjawab kebutuhan konsumen dengan lebih cepat dan lebih efektif,” ujar CEO Kata.ai Irzan Raditnya.

Semua solusi yang ditawarkan oleh Kata.ai akan dilengkapi dengan AI dan NLP sehingga chatbot dapat memberikan jawaban otomatis sesuai dengan format yang ditentukan sebelumnya. Sistem AI juga akan dapat mendeteksi jawaban konsumen dan memberikan respon yang sesuai dengan kata kunci tertentu. Semua solusi ini akan menawarkan fleksibilitas waktu, karena sistem akan berjalan 24/7 tanpa dibatasi jam operasional tertentu.

Irzan menambahkan, ia berharap dengan menghadirkan solusi baru ini Kata.ai dapat membantu lebih banyak perusahaan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dengan interaksi dan hubungan yang lebih efektif.

“Di satu sisi, pelanggan akan lebih mudah mendapatkan jawaban dan bantuan dari perusahaan. Mereka tidak perlu repot masuk ke website, hanya perlu membuka aplikasi WhatsApp di ponsel dan mengetikkan keluhan atau pertanyaan. Di sisi lain, perusahaan juga dapat berkomunikasi dengan konsumen secara langsung. Kapan pun dibutuhkan. Risiko kekecewaan pelanggan karena respons yang lama bisa berkurang secara signifikan,” tutup Irzan.