Gaming Laptop MSI GT Kini Dipersenjatai Intel Core 8th-Gen, Salah Satunya Usung i9 Ter-Overclock

Seri GT menempati hierarki tertinggi produk laptop gaming Micro-Star International. Di keluarga inilah perusahaan asal Taiwan itu membenamkan segala macam fitur terbaru dan tercanggih, dari mulai menggunakan kartu grafis top-end hingga pemanfaatan keyboard ber-switch mekanis. Dan dua bulan menjelang Computex 2018, MSI meng-upgrade GT dengan prosesor baru Intel.

Minggu ini, MSI mengumumkan inkarnasi baru dari tiga varian GT: GT75 Titan, GT83 Titan dan GT63 Titan. Ketiga laptop high-end ini akhirnya memperoleh dukungan Intel Core generasi kedelapan. GT75 Titan sendiri mendapatkan sentuhan istimewa karena ia menjadi notebook gaming berprosesor Intel i9 pertama di dunia yang di-overclock.

 

GT75 Titan

GT 2

Diperkenalkan perdana di Computex Taipei tahun lalu, melalui GT75 Titan, MSI mencoba memberikan alternatif lebih portable dari raksasa GT83 Titan tanpa mengorbankan eksistensi papan ketik mekanis. Solusinya adalah dengan menggunakan switch mekanis berprofil slim. Di sana, MSI juga menerapkan sistem pencahayaan RGB per-key sehingga warna-warni di tombol dapat menari secara independen.

Sebagai reaktornya, sang produsen mencantumkan prosesor hexa-core 12-thread Intel Core i9 yang telah di-unlock dan di-overclock. Kombinasi kedua hal ini kabarnya meningkatkan kinerja sebesar 70 persen dibanding Core i7 generasi sebelumnya, sempurna bagi mereka yang sering ber-multi-tasking hingga men-stream sesi gaming. Di dapur olah grafis, GT75 Titan ditunjang oleh sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1070 SLI atau sebuah GTX 1080.

 

GT83 Titan

GT 1

Desktop replacement bersenjata papan ketik Cherry MX Speed Silver ini mengusung prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, menjanjikan dongkrakan performa 40 persen dari sang pendahulu, dan ditunjang pula oleh RAM sebesar maksimal 64GB. Untuk pengolahan visual, MSI memberikan kita dua pilihan: GeForce GTX 1070 SLI atau GTX 1080 SLI. Di antara ketiga laptop baru MSI, hanya GT83 Titan refresh yang menawarkan sepasang GTX 1080.

 

GT63 Titan

GT 4

Varian ini dibangun berbasiskan model terpopuler keluarga GT, yaitu GT62. GT63 Titan diramu untuk menjadi laptop 15-inci paling bertenaga di dunia. Berbagai pembaruan diperolehnya: desain, kehadiran lighting RGB per-key di keyboard SteelSeries, panel 120Hz 3ms, serta tentu saja prosesor Intel Core i7 8th-Gen. Seperti di kedua tipe sebelumnya, GT63 Titan turut mendapatkan update Dragon Center 2.0 dengan fitur Gaming Mode yang lebih optimal dalam mengelola sistem hardware.

Belum diketahui kapan ketiga produk ini akan mendarat resmi di Indonesia. Namun berdasarkan rumor yang saya dengar, MSI kemungkinan akan mengadakan event media di waktu dekat. Boleh jadi, tiga produk anyar ini diungkap di sana.

Sumber: MSI.

Xiaomi Perkenalkan Laptop Gaming Berdesain MacBook

Ketika mendarat di Indonesia lewat peluncuran Redmi 1S, Xiaomi sempat menjelaskan bahwa pada dasarnya mereka ialah perusahaan software. Tapi ambisi ekspansi Xiaomi mulai terlihat dalam pelepasan Redmi 4A. Di sana, mereka juga memamerkan beragam perabotan rumah tangga pintar hingga mainan robot modular. Kali ini, Xiaomi resmi bermain di ranah yang dihuni oleh Alienware dan Razer.

Dalam peluncuran Mi Mix 2S di Shanghai kemarin, produsen consumer electronics asal Beijing itu turut memperkenalkan laptop gaming pertamanya. Xiaomi memberinya nama sederhana, yakni Mi Gaming Laptop. Langkah perusahaan masuk ke ranah PC sebelumnya dilakukan lewat pengenalan Mi Notebook Air di bulan Agustus 2016. Mi Gaming Laptop sendiri mempunyai banyak kesamaan elemen desain dengan pendahulunya itu.

Mi Gaming Laptop 1

Mi Gaming Laptop merupakan notebook berlayar 15,6-inci ‘wide color gamut‘. Menakar dari fitur serta gambar yang telah dipublikasikan, ia sudah memenuhi hampir seluruh kriteria perangkat gaming nomaden modern. Xiaomi memang belum menyingkap detail ukurannya, namun Mi Gaming Laptop terlihat ramping, apalagi dengan pemanfaatan bezel tipis yang dibarengi oleh keyboard tenkeyless. Menariknya, sang produsen masih bisa membenamkan sebaris tombol macro di sisi kiri tubuhnya.

Xiaomi tak lupa mengimplementasikan pencahayaan RGB backlight di keyboard, walaupun saya belum dapat memastikan apakah sistem lighting-nya per-key atau sekadar zona. Bagian ini diklaim sebagai papan ketik kelas gamer pro, turut dibekali sistem anti-ghosting N-key rollover. Mi Gaming Laptop katanya juga sudah memperoleh sertifikasi Dolby Sound dan high resolution audio dari Sony.

Untuk menangani game, Xiaomi mengandalkan kemampuan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 dan prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh. Lalu sebagai ruang penyimpanan, laptop menggunakan kombinasi SSD 256GB dan hard drive 1TB. Selain itu, Xiaomi turut menggarisbawahi pemakaian sistem pendingin ‘high-power‘  yang bisa diaktifkan dengan menekan hotkey.

Solusi pembuangan panas yang efektif memang sangat krusial untuk laptop-laptop berdesain ultra-thin, namun saya belum melihat ada kata Max-Q disebutkan. Xiaomi akan menjajakan varian dengan RAM 16GB seharga ¥ 9.000 atau sekitar US$ 1.440, serta menawarkan versi ‘lebih terjangkau’ dengan GPU GTX 1050 – harganya turun ke angka ¥ 6.000 (kira-kira US$ 959).

Dengan meluncurkan ‘ultrabook gaming‘ 15-inci, Xiaomi terlihat percaya diri berkecimpung di segmen PC gaming portable yang paling ramai. Perusanaan berencana untuk mulai memasarkan Mi Gaming Laptop pada tanggal 13 April nanti di kawasan Tiongkok.

Via TheNextWeb. Sumber: MIUI.com.

Asus ROG Memulai Manuver di Awal Tahun Dengan Meluncurkan Laptop Gaming High-End Baru

Selain dari langkah agresif di ranah eSport dan kekuatan brand Republic of Gamers, mungkin salah satu alasan mengapa Asus berhasil mengusai lebih dari 64 persen pasar gaming di Indonesia ialah karena mereka menyediakan banyak pilihan perangkat buat tipe gamer berbeda. Sebagai contohnya, belum lama ini Asus memecah lagi sub-brand notebook ROG Strix jadi tiga varian.

Dan masih di momen awal 2018 ini, sang produsen hardware asal Taiwan itu melangsungkan peluncuran produk baru lebih dulu dibanding para kompetitor. Di momen ini, Asus memilih ROG G703 sebagai bintang panggungnya. Tapi seperti kebiasaan sang perusahaan, Asus tak mau laptop gaming ini mendarat sendirian. Mereka juga memeriahkan acara dengan melepas ROG Strix GL503 Hero Edition dan GL503 Scar Edition, serta menyingkap sebuah kejutan besar.

Rog 15

 

ROG G703

Dilihat dari aspek spesifikasi, ROG G703 adalah salah satu varian notebook gaming ‘non-eksperimental‘ paling premium racikan Asus. Di sana, sang produsen mengambil arahan desain tradisional, mengandalkan komposisi hardware high-end yang terpercaya, serta memberikan sentuhan khusus pada layarnya. Asus bilang bahwa G703 dirancang untuk mendobrak batas tertinggi, tapi tak perlu kaget jika ia juga ‘mendobrak’ isi dompet Anda.

Rog 10

Rog 6

Perangkat buat para gamer nomaden ini mengusung struktur clamshell khas ROG. Tubuhnya yang sedikit menyudut mengingatkan saya pada pesawat alien, apalagi ditambah heat sink ala nozzle jet tempur. Seperti biasa, beberapa elemen desain dibuat asimetris, misalnya pada penempatan logo ROG LED di lid serta material berbeda di area keyboard. Dan dengan layar 17-inci, dimensi 425x319x51mm, serta bobot 4,7kg, G703 sudah bisa masuk ke kelas desktop replacement.

Rog 5

Rog 13

Untuk mempermanis penampilannya, Asus  mencantumkan sistem pencahayaan LED RGB Per-Key Aura di keyboard, memungkinkan masing-masing tombol menampilkan warna secara mandiri. Tombol-tombol chiclet di sana turut dibekali fitur anti-ghosting N-key rollover, menyajikan key travel sejauh 2,5mm dan lekukan 0,3mm pada keycap buat meningkatkan akurasi serta kenyamanan.

Rog 8

Rog 16

Di dalam, Anda akan menemui susunan hardware yang mencengangkan. Asus membenamkan prosesor Intel Core i7 7700HQ atau 7820HK, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, serta RAM DDR4 2800 hingga 64GB. Untuk ruang penyimpanan, produsen memanfaatkan kombinasi SSD PCIE Gen3X4 sampai 512GB dan HDD hingga 2TB. Konektivitasnya sangat lengkap – ia memiliki chip Xbox Wireless built-in hingga port USB type-C ber-Thunderbolt.

 

Layar ROG G703

Seperti yang sempat saya singgung, bagian display ROG G703 mendapatkan perhatian istimewa. Panel LED backlit berteknologi Nvidia G-Sync seluas 17,3-inci di sana menghidangkan resolusi full-HD (1920x1080p). Sekilas terlihat standar, sampai Anda mengetahui bahwa layar tersebut ditopang refresh rate 144Hz – kabarnya pertama kali hadir di laptop gaming 17-inci.

Rog 11

Dengan begini, monitor bisa menyuguhkan frame rate sangat tinggi, membuat gerakan dalam permainan jadi lebih mulus dan juga mengurangi efek screen tearing. Dan semakin tinggi refresh rate-nya, maka input lag jadi lebih kecil. Hal ini sangat esensial bagi gamer hardcore.

 

ROG GL503 Scar Edition dan Hero Edition

Walaupun mereka mengusung nama model serta susunan hardware hampir serupa, kedua perangkat ini punya spesialisasi berbeda. Scar Edition dikhususkan bagi game-game first-person shooter, sedangkan Hero Edition disiapkan untuk menangani judul-judul MOBA. Yang membuatnya jadi rumit adalah, masing-masing varian terpecah ke beberapa tipe lagi, yakni GL503VD dan GL503VM. Dan buat Scar Edition, sepertinya ada opsi 15- dan 17-inci.

Rog 2

Rog 1

GL503 diotaki chip Intel Core i5-7300HQ atau i7-7700HQ, dipersenjatai GeForce GTX 1050 atau GTX 1060 serta RAM DDR4 2400 sampai 32GB. Lalu apa yang membedakan mereka?

Rog 4

Selain pola desain di belakang layar, perbedaan utama antara Scar Edition dan Hero Edition terletak pada layarnya. Dirancang agar optimal dalam menjalankan game-game shooter, Scar Edition dibekali panel FHD 120Hz dengan input 5ms; display 1080p di Hero Edition sendiri mampu menyajikan sRGB 100 persen sehingga gamer MOBA mudah mendeteksi posisi lawan.

 

Brand ambassador baru Asus ROG

Di acara ini, Asus turut mengumumkan brand ambassador barunya, yaitu Rex Regum Qeon. Sebelumnya, RRQ merupakan tim eSport yang disponsori oleh MSI. Namun di tengah-tengah kabar gembira untuk Asus dan RRQ itu, berita kurang baik terdengar buat para fans NXL. Tim eSport pimpinan Richard Permana itu tidak lagi memperpanjang kontraknya dengan Asus.

Rog 12

 

Harga

Harga dari masing-masing produk bisa Anda lihat di bawah:

  • Asus ROG G703 – Rp 60 juta
  • Asus ROG Strix GL503 Hero Edition – Rp 16,8 juta sampai Rp 27,3 juta
  • Asus ROG Strix GL503 Scar Edition – mulai Rp 19,3 juta

Acer Perkenalkan Laptop Nitro 5 Bersenjata Chip AMD Untuk ‘Gamer Casual’ di CES 2018

Bentuk dari pemahaman produsen terhadap kebutuhan konsumen yang bervariasi ialah adalah dengan menyediakan lebih banyak pilihan. Perangkat gaming contohnya. Segmen ini terbagi dalam beberapa kategori: DIY, PC built-up upgradeable, mini PC, hingga laptop buat gamer nomaden. Nitro sendiri Acer fokuskan pada kombinasi aspek mobilitas, performa dan harga terjangkau.

Acer memperkenalkan Nitro 5 di pertengahan tahun lalu, sebelum ajang Computex 2017 digelar. Produk ini merupakan laptop gaming entry-level, sepupu kecil dari kelas Predator. Dan untuk memastikannya menjangkau lebih banyak konsumen, sang produsen hardware asal Taiwan itu mengumumkan varian dengan prosesor AMD Ryzen dan kartu grafis Radeon di CES 2018

Acer Nitro 5 AMD 4

Nitro 5 AMD mempunyai penampilan yang identik dengan varian sebelumnya. Berbeda dari Predator yang betul-betul menonjolkan desain khas gaming, Nitro 5 terlihat lebih rendah hati. Tentu saja tubuhnya masih didominasi hitam dan diberi bumbu warna merah pada bagian engsel serta keyboard backlight-nya. Namun Nitro 5 tetap tidak terlihat terlalu mencolok saat Anda menggunakannya di kantor ataupun tempat umum.

Acer Nitro 5 AMD 3

Di rilis pers, general manager divisi Consumers Notebooks Acer Jerry Hou menjelaskan bahwa Nitro 5 AMD ini tak akan kesulitan dalam menjalankan judul-judul permainan mainstream. Produk ini didesain khusus buat para gamer casual yang mencari perangkat bertenaga dengan desain atraktif, memungkinkan penggunanya menikmati game secara memuaskan di tengah perjalanan.

Acer Nitro 5 AMD 2

Acer Niro 5 menyuguhkan layar IPS seluas 15,6-inci beresolusi 1920x1080p. Panel ini dijanjikan mampu menghasilkan gambar yang tajam, sehingga pengguna bisa mudah melacak lawan secara presisi. Untuk menyempurnakan pengalaman bermain, khususnya saat online, Nitro 5 juga dibekali webcam HD, sehingga Anda dapat ‘menyusun strategi dengan kawan-kawan satu tim secara langsung dan merayakan kemenangan bersama-sama’.

Acer Nitro 5 AMD 1

Laptop gaming ini diotaki oleh prosesor mobile Ryzen terbaru, kemudian Acer memasangkannya dengan kartu grafis Radeon RX560, RAM DDR4 sampai 32GB, dan tak lupa menyediakan penyimpan berbasis solid-state drive seluas 512GB. Nitro 5 turut dibekali speaker Dolby Audio Premium serta teknologi suara TrueHarmony, Wi-Fi 802.11ac, serta beragam konektivitas fisik penting. Selanjutnya, ada fitur NitroSense untuk memonitor keadaan GPU/CPU dan CoolBoost buat mengatur kecepatan kipas pendingin.

Acer berencana untuk memasarkan Nitro 5 dengan chip AMD ini di kawasan Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah dan Afrika pada bulan April 2018 besok, dijajakan seharga mulai dari US$ 800.

Sumber: Acer.

[Review] Omen by HP 15-ce085TX, Andalan HP Dalam Menyerbu Segmen Laptop Gaming Entry-Level

Diperkenalkan di tahun 2016, lineup  Omen adalah sub-brand yang HP siapkan di tengah hebohnya ‘reformasi notebook gaming‘ – berlangsung mulai beberapa tahun ke belakang hingga saat ini . Sebelumnya, Omen adalah nama dari gaming laptop buatan Hewlett Packard, disingkap pada tahun 2014. Dan baru pada bulan Agustus kemarin Omen resmi hadir di Indonesia.

Omen by HP terdiri dari beragam produk gaming, di antaranya PC desktop, laptop, gaming gear, hingga graphics accelerator. Di antara mereka, Omen 15 diramu sebagai andalan HP di segmen perangkat gaming portable entry-level. Laptop ini memenuhi sejumlah kriteria krusial: harganya terjangkau, menyimpan hardware cukup mumpuni di kelasnya, lalu desainnya juga merepresentasikan tema gaming tanpa mengorbankan faktor mobilitas.

Selama beberapa minggu ini, tim HP mempersilakan saya menjajal langsung laptop Omen 15 dengan kode ‘ce085TX’. Model ini menyimpan RAM 8GB, prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Meski komposisi di atas belum memasukkannya ke kategori VR ready, secara teori notebook ini seharusnya sanggup menyikat game-game baru.

Lalu seperti apa kinerja Omen by HP 15-ce085TX ‘di lapangan’? Simak ulasan lengkapnya.

 

Desain, konektivitas dan build quality

Melihat potensi penggunaan laptop gaming untuk keperluan lain, beberapa produsen memutuskan buat mengambil arahan desain yang lebih sederhana sehingga perangkat juga tampil menarik bagi khalayak umum dan kalangan profesional. Sedikit contohnya adalah Gigabyte Aero 15X dan Dell Inspiron 15 7000 Gaming. Penampilan Omen 15 sendiri memang tidak semeriah MSI atau Asus ROG, tapi DNA gaming tetap terlihat jelas di sana.

Omen 15 60

Omen 15 57

Omen by HP 15 adalah laptop berlayar 15,6-inci dengan dimensi 38,85×27,55×2,48-sentimeter dan bobot 2,62kg. Tubuhnya terususun atas kombinasi material logam (pada pelat area keyboard dan palm rest) serta plastik, didominasi oleh warna hitam bertekstur matte atau brushed; dan dibumbui warna merah pada logo ‘VoodooPC’, branding ‘Omen’ dan di keyboard backlight-nya.

Omen 15 50

Omen 15 51

Ketika sejumlah laptop gaming kompetitor mengambil inspirasi desain mobil sport atau pesawat jet , wujud Omen 15 mengingatkan saya pada artefak alien kuno. Area punggung layar terbagi dalam empat zona, dipisahkan oleh empat garis merah yang membentuk huruf X. Khusus di area kiri dan kanan, HP membubuhkan tekstur berpola serat karbon. Lalu di atasnya, Anda akan menemukan logo merah khas Omen.

Omen 15 53

Buka lid tersebut, dan Anda akan disuguhkan layout familier: di sana ada keyboard full-size, tombol power di kiri atas, serta sebuah engsel di tengah yang menyambungkan layar dan body. Dan pada keadaan terbuka, saya baru menyadari bahwa Omen 15 memanfaatkan skema desain oktagonal – tidak betul-betul persegi.

Omen 15 38

Omen 15 68

Konektivitas fisik dibubuhkan pada area kiri dan kanan laptop karena zona belakang didedikasikan sepenuhnya untuk pembuangan panas via lubang exhaust futuristis. Ada mini DisplayPort, HDMI, port LAN, USB 3.1 berfitur HP Sleep and Charge, USB 3 type-C dengan Thunderbolt 3, dan sepasang port audio 3,5mm di kiri; serta dua port USB 3.1 dan SD card reader di kanan. Absesnnya optical disc drive menandai bahwa Omen 15 ialah laptop untuk gamer yang telah berkenan merangkul metode distribusi konten secara digital.

Omen 15 34

Omen 15 35

Walaupun lebih dari separuh tubuh Omen by HP 15 terbuat dari plastik, saya tidak menemukan bagian-bagian yang terlalu empuk. Punggung layar juga sangat kuat karena tekanan jari saya di sana tidak memberi efek pada layar. Kemudian engselnya juga kokoh, sanggup mencengkeram layar dengan mantap tanpa membuatnya sulit digerakkan. Layar tersebut bisa direntangkan sampai kurang lebih 130 derajat.

Omen 15 56

Omen 15 44

Omen 15 memang bukanlah laptop berdesain ultra-thin, namun ketebalan 2,5cm ditambah build quality jempolan dapat mengurangi kekhawatiran Anda jika keadaan mengharuskan Anda membawa-bawanya.

Omen 15 43

 

Layar

HP membekali laptop ini bersama layar LG Philips IPS WLED 15,6-inci 1920×1080 dengan lapisan anti-glare buat meminimalkan efek pantulan. Panel ini merupakan varian 60Hz tanpa G-Sync, dan itu artinya cuma bisa menyajikan game di frame rate 60 per detik jika V-Sync diaktifkan. Meski refresh rate serta resolusinya terlihat standar, display tersebut sanggup menyuguhkan output cerah dan warna yang hidup.

Omen 15 37

Omen 15 36

Di Divinity Original Sin II, performa layar HP Omen 15 sangat terasa: atmosfer pemakaman Stonegarden di Reaper’s Coast tampak lebih muram (dibanding di notebook gaming rival) tanpa membuat objek berwarna gelap jadi kehilangan detail. Hal lain yang saya rasakan adalah tingginya kontras antara zona terang dan area bayang-bayang. Resolusi 1080p sendiri juga terbilang ideal untuk berbagai keperluan – gaming, bekerja atau menonton video – tanpa membebani GPU.

Omen 15 49

 

Keyboard, touchpad dan wrist rest

HP menghidangkan papan ketik full-size tujuh baris dengan keycap chiclet seluas 1,5×1,5cm dan jarak per tombol selebar 3,5mm. Di sana ada numpad, tetapi pengurangan luas tuts hanya diberlakukan pada tombol function saja. Satu hal yang sangat saya apresiasi adalah peletakan tombol kursor arah, diposisikan sedikit mundur ke palm rest tanpa ada pemangkasan luas. Dan uniknya lagi, tombol spasi dibuat lebih lebar.

Omen 15 48

Keyboard dilengkapi LED berwarna merah, kecuali pada tombol ‘kendali’ WASD. LED di sana memanfaatkan warna putih dan dipadu warna tuts merah hati sehingga tampil kontras dibanding tombol di sekitarnya.

Omen 15 47

Omen 15 46

Tombol di keyboard mempunyai key travel berjarak 1,2-milimeter dan membutuhkan tekanan sebesar 70-gram agar input dapat diregistrasi. Berdasarkan pengalaman memakainya, Keyboard di Omen 15 sangat nyaman buat mengetik tapi membutuhkan waktu adaptasi yang lama saat menggunakannya buat bermain. Bagi saya, akan lebih optimal lagi jika tombol shortcut Windows dipindahkan ke sebelah kanan demi mengurangi peluang salah tekan (walaupun bisa dinonaktifkan).

Omen 15 41

Omen 15 40

Touchpad berukuran 102,5×57,5mm di Omen by HP 15 diletakkan hampir sejajar dengan tombol spasi. Meski touchpad terlihat sedikit timpang ke sebelah kiri, masih tersisa zona sepanjang 103mm buat mengistirahatkan telapak tangan kiri Anda. Kemudian karena touchpad ditaruh di area yang sedikit menjorok ke dalam sehingga bagian itu jarang tersentuh pangkal jempol. Dua tombolnya ditempatkan di celah terpisah dan sangat empuk, mengingatkan saya sedikit pada tombol mouse di IBM ThinkPad.

 

Hardware dan benchmark

Komposisi hardware Omen by HP-ce085TX bisa Anda lihat di bawah:

  • Prosesor Intel Core i7 7700HQ ‘Kaby Lake’ 2.8GHz
  • Mainboard HP 838F
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 (integrated Intel HD Graphics 630)
  • Memori RAM DDR4-2400 single channel 8GB
  • Penyimpanan hard drive Hitachi HGST 1TB
  • Monitor LG Philips LGD058C
  • Speaker dual Bang & Olufsen plus HP Audio Boost
  • Baterai 4-cell 70Wh
  • Sistem operasi Windows 10 single language 64-bit

Ada lima software benchmark yang saya gunakan untuk menakar kinerja hardware Omen 15-ce085TX, dan di sana, Anda bisa melihat kemampuannya secara umum. Software-software tersebut meliputi 3DMark Time Spy 1.0, PCMark 10 1.0, Cinebench R15, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Hasilnya ialah sebagai berikut:

3DMark Time Spy 1.0
Omen 15 1

Omen 15 2

Omen 15 4

Omen 15 5

 

PCMark 10 1.0
Omen 15 7

Omen 15 6

Omen 15 8

Omen 15 9

 

Cinebench R15
Omen 15 10

 

Unigine Valley 1.0
Omen 15 11

Omen 15 13

 

Unigine Heaven 4.0

Omen 15 12

Omen 15 14

 

Pengalaman penggunaan dan gaming

Mungkin sudah bisa Anda terka, absennya SSD serta penggunaan RAM single channel berdampak cukup besar pada performa Omen 15-ce085TX. Durasi boot up Windows 10 terasa lebih lama, begitu pula saat membuka game serta sewaktu file save permainan di-load.

Hardware-hardware utama penghasil panas tampaknya ditempatkan di zona atas keyboard, mendekati layar. Langkah ini membuat wrist rest lebih sejuk dari tombol. Tentu saja, di kondisi full load (apalagi jika laptop digunakan di ruang tanpa penyejuk udara), kipas internal Omen 15 terdengar lebih kencang dari saat idle. Meski begitu, suaranya tidak melewati batasan wajar.

Berbicara soal suara, saya penasaran apa ada yang salah pada dua speaker Bang & Olufsen di unit review ini. Komponen ini ditaruh di sisi bawah laptop, dan tak kesulitan dalam menyuguhkan lagu The Last of the Real Ones-nya Fall Out Boy serta The Sky is a Neighborhood dari Foo Fighter dengan lantang. Namun ketika game mengeluarkan musik bernada tinggi, saya mendengar sedikit suara derakan. Bass juga jadi aspek terlemah pada output. Untuk memperoleh pengalaman gaming terbaik, menambah headphone sangat direkomendasikan.

Omen 15 45

Omen 15 39

Daya tahan baterainya juga tidak bisa dibilang mengesankan. Tanpa menggunakan mode battery-saving, Omen 15 hanya bisa memutar video HD selama kurang lebih dua setengah jam. Tetapi hal tersebut bukanlah kendala besar mengingat produk ini merupakan perangkat gaming. Agar konten terhidang maksimal, notebook wajib tersambung ke sumber listrik

Tiga permainan saya gunakan buat menguji performa gaming HP Omen 15-ce085TX: Conan Exiles, Divinity: Original Sin II dan Titanfall 2. Sudah pasti, penggunaan GeForce GTX 1050 di sana menuntut Anda untuk lebih cermat dalam menentukan setting visual, jika ingin permainan berjalan lancar di 1080p.

Di Conan Exiles, permainan segera menyodorkan preset medium. Di setting ini, game bisa menyajikan 50- sampai 60-frame rate per detik. Namun saat texture quality saya pindahkan ke ultra dan effects quality dinaikkan ke high, FPS jadi turun ke kisaran 30 hingga 40. Saya cukup terkesan karena GTX 1050 di Omen 15-ce085TX sanggup menyuguhkan grafis mengesankan: kilauan sinar dan efek tiupan angin di rambut karakter, bayangan burung bangkai di atas pasir, hingga formasi bukit batu raksasa di kejauhan.

Omen 15 16

Ini dia galeri screenshot-nya:

Omen 15 17

Omen 15 18

Omen 15 19

Omen 15 20

Omen 15 21

 

Dengan menggunakan opsi preset ultra (texture filtering anisotropic 16x, shadow dan lighting quality di high) di Divinity: Original Sin II, game berjalan di 30- sampai 50-frame per detik, bergantung pada jumlah efek dan objek yang tampil di layar. Karena ia bukanlah permainan bertempo cepat yang menuntut presisi tinggi, bahkan di FPS terendah pun Original Sin II tetap playable. Ingin lebih lancar lagi? Tinggal turunkan saja efeknya.

Omen 15 15

Nikmati screenshot-screenshot-nya di bawah:

Omen 15 22

Omen 15 23

Omen 15 24

Omen 15 25

Omen 15 26

 

Agar bisa menangani Titanfall 2 dengan baik tanpa memanfaatkan adaptive resolution FPS target, sejumlah setting grafis perlu dikorbankan ke tingkat low, terutama terkait bayangan. Di setting visual custom (lihat di bawah), permainan beroperasi di 40 sampai 60-frame per detik, tidak masalah buat mode singleplayer, namun mungkin Anda membutuhkan FPS lebih tinggi lagi agar bisa unggul di mode multiplayer kompetitifnya.

Omen 15 28

Screenshot-screenshot Titanfall 2 bisa Anda lihat di sini:

Omen 15 27

Omen 15 29

Omen 15 30

Omen 15 31

Omen 15 32

 

Omen Command Center

Tiap PC Omen by HP telah di-pre-load bersama Command Center. Software ini dirancang untuk memonitor kondisi PC, menginformasikan temperatur komponen internal, serta memprioritaskan bandwidth bagi software/game tertentu. Berbeda dari app di Asus ROG maupun MSI, Command Center tidak dilengkapi fungsi overclocking, mengindikasikan bahwa HP menyiapkan Omen 15 sebagai perangkat gaming user mainstream.

Omen 15 33

 

Kesimpulan

Menilai dari segala hal yang Omen by HP 15-ce085TX tawarkan, laptop ini disiapkan untuk berduel dengan notebook gaming entry-level rival semisal MSI GP62, Legion Y520, serta ROG Strix. Kompetisi di kelas ini sangatlah ketat, dan sejumlah brand menyuguhkan paket yang tak kalah atraktif: harga lebih murah, RAM dua kali lebih besar, serta produk berkartu grafis GeForce GTX 1050 Ti.

Beberapa aspek yang bisa jadi pertimbangan di Omen 15 adalah kualitas panel full-HD 15,6-inci di sana serta lapangnya bagian keyboard. Produsen sepertinya mengerti bahwa papan ketik betul-betul memengaruhi produktivitas serta performa gaming, dan mereka memutuskan untuk menggarapnya dengan cukup serius.

Bagi saya, Omen 15-ce085TX akan jadi perangkat gaming entry-level yang paling ideal jika HP membekalinya dengan memori RAM lebih besar atau storage SSD. Terlepas dari kekurangannya itu, laptop tentu tak akan kesulitan dalam menangani game-game eSport populer seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive dan Overwatch; serta judul-judul strategi semisal Civilization VI dan XCOM 2.

Di Indonesia, Omen by HP 15-ce085TX dipasarkan di harga Rp 15,3 juta.

Omen 15 54

Acer Perkenalkan Laptop Gaming 2-in-1 Baru, Nitro 5 Spin

Acer kembali bermain di ranah gaming kasual dengan merilis satu lagi laptop convertible gaming, Nitro 5 Spin. Secara konsep, Acer Nitro 5 Spin sedikit menyontek Lenovo Yoga series 720 yang fokus pada fleksibilitas dan juga fungsionalitas. Memberi banyak keuntungan untuk para gamer kasual yang juga menuntut sisi portabilitas.

Jeroan jelas jadi pertanyaan besar. Sebagai laptop gaming, Acer Nitro 5 Spin memberi jawaban dengan menyematkan prosesor generasi ke delapan Intel Core i7 bersama dengan grafis Nvidia GeForce GTX 1050GPUS dan VRAM GDDR5 dedicated. Dengan bekal ini, Acer Nitro 5 Spin tidak hanya mampu bicara banyak di atas kertas. Pasalnya, prosesor ini diklaim memberikan kinerja yang jauh lebih baik dari generasi terdahulu. Dan yang pasti menawarkan efisiensi yang juga lebih baik.

Acer Nitro 5 Spin

Penyimpanan internal Nitro 5 Spin juga istimewa dengan basis SSD PCI Express dengan pilihan kapasitas hingga 512GB. Berbekal paket ini, di atas kertas spesifikasi Nitro 5 Spin mampu mengalahkan HP Spectre x360 dan Samsung Note 9 Spin. Apalagi, Acer juga mengadopsi teknologi antena nirkabel MU-MIMO yang menjanjikan kecepatan unduhan tiga kali lebih baik.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Spin_2

Keseruan disuguhkan juga di bagian layar, di mana Acer berani membenamkan penampang 15,6 inci dengan resolusi 1080p yang memang semestinya diadopsi. Bagian ini yang menjadi kelemahan Dell Inspiron 15 7000, karena dianggap terlalu mini untuk sebuah notebook gaming. Sebagai padanan apiknya, Acer membenamkan juga teknologi BluelightShield untuk mencegah kelelahan saat digunakan dalam waktu yang lama. Tak ada brand ternama di bagian speaker, tapi Acer membenamkan teknologi TrueHarmony dan Smart Amplifier untuk meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan. Di bagian paling penting, Acer membenamkan keyboard backlit yang sudah dilengkapi sensor sidik jari.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Spin_3

Jika sesuai rencana, Acer Nitro 5 Spin akan dipasarkan mulai bulan Oktober di Amerika Utara dan Eropa dengan banderol di kisaran $999-$1,199.

Sumber berita Ubergizmo, Techradar.

Serunya MSI Pubstomp The International 2017 Dota 2 Melalui Jepretan Kamera

Lewat reportase MSI Pubstomp The International 2017 Dota 2, saya mencoba menggambarkan segala keseruan yang terjadi di acara gathering gamer yang dilangsungkan minggu lalu dengan sebaik-baiknya. Namun mungkin saya masih kurang mahir dalam mengubah pengalaman menjadi cerita, dan saya teringat sebuah pepatah bilang: gambar bisa mengungkapkan ribuan kata.

Kabar gembiranya, saya berkesempatan untuk mengabadikan cukup banyak momen menarik di event kemarin. Dan melalui artikel singkat ini, Anda bisa menyimak galeri foto MSI Pubstomp TI 2017. Mohon dimaklumi jika hasilnya kurang sempurna, terlalu banyak mengonsumsi minuman kafein ternyata berdampak kurang baik bagi koordinasi tangan dan mata saya…

 

MSI Pubstom TI 2017 27

MSI Pubstom TI 2017 24

MSI Pubstom TI 2017 42

MSI Pubstom TI 2017 22

MSI Pubstom TI 2017 21

MSI Pubstom TI 2017 19

MSI Pubstom TI 2017 18

MSI Pubstom TI 2017 13

MSI Pubstom TI 2017 11

MSI Pubstom TI 2017 6

MSI Pubstom TI 2017 8

 

MSI Pubstom TI 2017 40

MSI Pubstom TI 2017 39

MSI Pubstom TI 2017 30

MSI Pubstom TI 2017 37

MSI Pubstom TI 2017 36

MSI Pubstom TI 2017 35

MSI Pubstom TI 2017 34

MSI Pubstom TI 2017 33

MSI Pubstom TI 2017 31

MSI Pubstom TI 2017 30

MSI Pubstom TI 2017 4

MSI Pubstom TI 2017 28

MSI Pubstom TI 2017 41

MSI Pubstom TI 2017 23

MSI Pubstom TI 2017 29

Selain Usung GPU Mobile Terkuat, New EVGA SC17 Kembali Berikan Anda Keleluasaan Overclocking

Ramainya segmen notebook gaming turut mendorong produsen kartu grafis dan motherboard EVGA untuk mulai bermain di ranah ini. Di awal 2016, perusahaan asal Kalifornia itu memper-kenalkan laptop pertamanya, sebuah mesin gaming portable yang mengusung kartu grafis Nvidia Maxwell kelas desktop dan kemudahan meng-overclock hardware: EVGA SC17.

Di bulan Agustus tahun lalu, EVGA memperbarui sejumlah aspek di laptop gaming mereka itu. Produsen mengganti kartu grafis GTX 980 dengan GeForce GTX 1070, menyematkan layar 4K, dan tetap memastikan pengguna memperoleh keleluasaan overclock. Tepat setahun setelahnya, EVGA kembali mengumumkan penjelmaan paling mutakhir dari SC17. Aspek paling menonjol ialah penggunaan GPU GTX 1080 dan kehadiran teknologi Nvidia G-Sync.

EVGA SC17 1080 2

SC17 tetap menyuguhkan form factor yang cukup tipis untuk notebook sekelasnya. Tubuh laptop ini terbuat dari material aluminium dengan struktur unibody, mempunyai ketebalan 33-milimeter. Buat menunjang mobilitas, power supply-nya didesain unik sehingga tak lagi berpenampilan seperti balok bata, namun tetap dapat memasok tenaga hingga 240W. Sebagai input kendali utama, Anda akan kembali menemui keyboard full-size dengan backlight putih plus touchpad di area tengah palm rest.

EVGA SC17 1080 3

Sebagai jendela akses konten, EVGA memanfaatkan panel IPS selebar 17,3-inci beresolusi UHD (4K) yang telah dibekali Nvidia G-Sync. Fitur tersebut berguna untuk meminimalkan efek tearing dan stuttering terlepas dari berapapun frame rate yang diperoleh sistem. Produsen menjanjikan output gambar tajam dengan viewing-angle luas.

EVGA SC17 1080 1

Seperti pendahulunya, mendukung overclock adalah key selling point utama EVGA SC17. Laptop ini menyuguhkan GUI BIOS lengkap (dengan kompatibilitas mouse), memungkinkan pengguna untuk mengendalikan CPU multiplier, tegangan, memori, frekuensi, meng-overclock GPU dan mengatur kipas. Melalui software VGA Precision X Mobile, Anda dapat mengakses semua setting ini dari dalam Windows.

Overclock juga dapat dilakukan secara on-the-fly dengan kombinasi tombol di keyboard berkat fitur Enable Superclock. Dan jika ingin menghemat baterai, EVGA juga telah menyediakan mode Downclock; dan ada berbagai preset lain untuk digunakan di skenario berbeda.

Selain dipersenjatai GTX 1080, New EVGA SC17 juga dilengkapi prosesor Intel Core i7-7820HK, RAM DDR4 2666MHz 32GB, serta penyimpanan SSD M.2 PCI-E NVMe 256GB plus HDD 1TB. Laptop spesialis OC ini juga dapat disambungkan lagi ke satu monitor G-Sync eksternal.

EVGA SC17 dengan GTX 1080 sudah mulai dipasarkan, dijual seharga ‘hanya’ US$ 3.000.

Ada Opsi Desktop dan Laptop, Lenovo Y720 Siap Penuhi Kebutuhan Hardcore Gamer di Indonesia

Di tahun 2008, Lenovo Y Series diperkenalkan oleh sang produsen PC asal Tiongkok itu sebagai respons dari meningkatnya tuntutan konsumen terhadap perangkat-perangkat gaming bersenjata komponen high-end. Namun strategi mereka masuk ke ranah itu baru benar-benar matang setelah melakukan pengukuhan brand Legion di ajang CES 2017 bulan Januari silam.

Y720 18

Ada dua laptop gaming yang menjadi anggota keluarga pertama Legion, Y520 dan Y720. Legion Y520 hadir di Indonesia tak lama sesudah penyingkapan perdananya, ditemani PC all-in-one IdeaCentre Y910 dan sejumlah monitor gaming. Tapi butuh waktu kira-kira enam bulan bagi Lenovo buat membawa Legion Y720 ke tanah air. Perusahaan menyadari keterlambatan ini, dan sebagai kompensasinya, mereka melepas bukan satu, namun dua varian Y720 berbeda.

Y720 16

Presentasi peluncuran produk diawali dengan penjelasan mengapa Lenovo memutuskan buat menciptakan sub-brand Legion. Singkatnya, Legion adalah sebuah prakarsa demi membuat gaming lebih baik bagi para gamer lewat solusi ‘menyeluruh’. Untuk memenuhinya, Lenovo mengaku telah menghabiskan waktu membangun kerja sama dan mendengarkan masukan komunitas gamer agar lebih memahami kebutuhan mereka.

Y720 17

Di Indonesia, Lenovo punya komitmen untuk mendukung industri gaming serta membantu pengembangan ekosistem eSport. Realisasi dari janji ini ialah dengan mengadakan turnamen-turnamen demi menyaring talenta lokal, melangsungkan gathering, serta memberikan kesempatan bagi gamer buat mencoba langsung produk-produk Legion. Dan di acara kali ini, Lenovo menunjuk jawara Dota 2, Evos Esports sebagai brand ambassador baru mereka.

Beralih ke produk, ada dua varian Legion Y720 yang Lenovo hidangkan untuk gamer di nusantara:

 

Notebook gaming Legion Y720

Y720 13

Performa dan portabilitas adalah dua kekuatan utama dari laptop berlayar IPS 15,6-inci ini. Seperti notebook di keluarga Y Series lain, Y720 memiliki desain yang khas: layarnya tersambung ke body melalui satu engsel panjang di tengah, lalu tubuhnya mempunyai profile semi-hexagonal. Sepasang speaker JBL 2W diposisikan miring agar output mengarah ke wajah Anda. Sistem audionya turut dibekali subwoofer Dolby Atmos 3W.

Y720 15

Mengikuti jejak berapa kompetitor besarnya, Lenovo menjejalkan rangkaian teknologi dan fitur khas gaming di Y720. Pertama, Lenovo tahu gamer sering terbawa emosi, jadi produsen memastikan perangkatnya ini tahan terhadap perlakuan ‘kasar’ penggunanya dengan pemakaian struktur logam yang tangguh. Lenovo juga sadar mayoritas gamer ingin agar notebook mahal miliknya bisa mencuri perhatian. Oleh sebab itu, tim desainer membubuhkan sistem pencahayaan RGB di keyboard.

Y720 11

Y720 8

Tentu saja ada banyak fitur yang berhubungan langsung dengan kegiatan gaming. Beberapa contohnya: Legion Y720 sudah mendukung controller Xbox One tanpa perlu di-setup, lalu laptop siap menghidangkan konten VR dan telah memperoleh sertifikasi Oculus (tinggal colokkan HMD ke port HDMI/USB 3.0 di sana). Kehadiran port USB type-C Thunderbolt 3.0 juga memungkinkan kita memindahkan data di kecepatan tinggi, hingga 40Gbps.

Y720 1

Y720 4

Via app Lenovo Nerve Sense, Anda dipersilakan menentukan prioritas jaringan internet, mengustomisasi output audio, mengonfigurasi sistem pendingin, hingga mengutak-atik hotkey (tombol shortcut) dan pencahayaan di keyboard.

Y720 9

Y720 12

Legion Y720 dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7700HQ, mengandalkan Nvidia GeForce GTX 1060 sebagai unit olah grafis, dilengkapi RAM DDR4 16GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe maksimal 1TB atau hard disk 2TB. Buat mendinginkan komponen di dalam, laptop mengandalkan sepasang kipas logam untuk membuang ke ventilasi di sisi belakang.

 

Desktop gaming IdeaCentre Y720 Cube

Y720 5

Meski mengusung kata ‘cube‘, penampilan Y720 Cube tak benar-benar seperti kubus. Ia adalah PC desktop gaming berukuran 393,3×314,5×252,3mm yang dirancang untuk menemani para gamer hardcore dan profesional bertanding di ajang LAN party. Handle di sisi atasnya disediakan agar Y720 Cube mudah di bawa-bawa. Bobotnya pun tidak terlalu berat, dengan total 7,4-kilogram.

Y720 6

Y720 7

Tentu saja Lenovo merancangnya agar penampilan IdeaCentre Y720 Cube serasi seperti device Legion lain. Y720 Cube mempunyai tubuh hitam dengan grille dan desain panel ala robot. Di sisi depan, Anda disuguhkan lampu LED merah berbentuk ‘Y’ – menyerupai versi fituristis dari visor helm pasukan Romawi. Y720 Cube dibekali konektivitas fisik yang sangat lengkap (dua USB 3.0, empat USB 2.0, enam port audio, PS/2, HDMI, VGA, DVI, termasuk LAN berteknologi Killer), dan sejumlah port sengaja diletakkan di bagian depan-atas agar mudah diakses.

Y720 2

Y720 3

Dampak positif dari ukuran device yang cukup besar ialah, Lenovo bisa memasukkan hardware-hardware canggih ke dalam Y720 Cube. Di varian paling high-end, PC desktop ini diotaki prosesor Intel Core i7-7700 (berkecepatan sampai 3,6GHz atau 4,2GHz saat Turbo), juga ditunjang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 atau AMD Radeon RX 480 sebagai alternatifnya. Y720 sanggup menyimpan RAM DDR4 maksimal 32GB dan ditunjang penyimpanan SSD 512GB atau hard disk 4TB.

Y720 14

 

Harga dan ketersediaan

Konferensi pers peluncuran Legion Y720 dan IdeaCentre Y720 Cube yang dilangsungkan Lenovo di Equinox Club Plaza Senayan menandai perilisan resmi kedua produk di Indonesia. Masing-masing perangkat ditawarkan seharga mulai dari Rp 25,5 juta dan Rp 14 juta.

Nvidia Buka-Bukaan Mengenai Desain Max-Q yang Inovatif

Tak lama selepas notebook gaming diperkenalkan ke publik, perkembangan teknologinya melaju sangat pesat. Dahulu, mayoritas gamer akan memandangnya sebelah mata dan bilang, sulit bagi laptop untuk menyamai performa PC desktop. Prasangka ini pelan-pelan tersingkir setelah para produsen sukses menyematkan hardware kelas desktop ke komputer ‘mobile‘.

Dari sana, terobosan yang mereka lakukan tak sedikitpun melambat. GPU dan CPU generasi terbaru kini lebih bertenaga, efisien dalam pemakaian listrik, serta memakan lebih sedikit ruang. Dalam satu dua tahun ke belakang, kita terus kebanjiran notebook-notebook tipis bersetifikat VR ready. Dan sebuah inovasi baru diungkap oleh Nvidia di Computex 2017 kemarin: sebuah desain bernama Max- Q.

Nvidia Max-Q 6

Gagasan di belakang Max-Q terdengar sederhana, yakni memungkinkan kartu grafis high-end dimasukkan dalam sistem-sistem bertubuh tipis. GPU ‘high-end‘ tersebut bukan sekadar tipe VR ready, tapi model-model paling canggih saat ini seperti GTX 1070 dan GTX 1080. Berkatnya, laptop berketebalan (paling tipis) 18-milimeter dapat menyikat game-game blockbuster baru di setting grafis serta resolusi tinggi dan tetap menyuguhkan ratusan FPS.

Nvidia Max-Q 4

Janji ini tentu memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana dengan panas yang dihasilkan hardware? Akan seperti apa suara kipasnya? Dapatkah Nvidia mempertanggungjawabkan klaim tersebut? Lalu apa dampak Max-Q terhadap komponen lain? Bermaksud untuk menjelaskan Max-Q lebih lengkap, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengundang media di kawasan Asia Pasifik untuk hadir di acara pers di Bangkok.

Nvidia Max-Q 3

Dalam presentasinya, Jeff Yen selaku director of tech marketing GeForce menjelaskan bahwa Max-Q merupakan langkah mereka dalam merealisasikan satu keinginan, yaitu menciptakan laptop yang tipis, sanggup menangani gaming di 4K, dan bisa bekerja dengan hening. Dilemanya, GTX 1080 – kartu grafis kelas konsumen yang bisa menjalankan game di UHD – butuh TDP 180W agar beroperasi optimal; namun laptop bertubuh tipis mungkin hanya menyajikan 90W.

Nvidia Max-Q 1

Setidaknya ada empat hal yang jadi pilar dari kecanggihan Max-Q: pemanfaatan kartu grafis berkinerja tinggi di tingkat paling efisien, penyajian game di setting optimal, penggunaan solusi pendingin canggih, serta pemakaian regulator yang efisien (atau voltage regulator module adalah converter pemasok tenaga, sehingga microprocessor memperoleh tenaga yang mecukupi).

Nvidia Max-Q 2

Jeff Yen menegaskan bahwa di unit proses grafis, efisiensi puncak berbeda dari performa tertinggi. Kekuatan hardware sangat memang memengaruhi kinerja grafis, tapi di satu titik, kenaikannya akan melandai – yaitu ketika kecepatan komponen tak lagi meningkatkan performa secara signifikan. Titik itulah target dari desain Nvidia Max-Q.

Nvidia Max-Q 12

Nvidia Max-Q 13

Dengan menemukan titik efisiensi tertinggi, laptop mampu menghidangkan keseimbangan sempurna antara performa, desain, hingga suara yang dihasilkan sistem pendingin. Dibanding perangkat gaming ber-chip Nvidia Kepler, laptop Max-Q jauh lebih tipis (18mm vs. 51mm), bobotnya setengah kali lebih ringan (2,3kg vs. 4,5kg), dengan performa 3,3 kali lebih tinggi (GTX 1080 vs. GTX 880M).

Nvidia Max-Q 14

Lalu bagaimana jika Max-Q dikomparasi dengan perangkat berarsitektur Nvidia Pascal? GTX 1060 adalah standar VR ready dan sudah lebih dari cukup untuk menangani game-game terbaru. Dengan menyematkan GTX 1080 di perangkat bervolume hampir serupa, Anda memperoleh lompatan kinerja 1,5 sampai 1,75 kali lipat di judul-judul blockbuster seperti The Division, Rise of the Tomb Raider, Hitman, Far Cry Primal, The Witcher 3, serta Crysis 3.

Nvidia Max-Q 15

Suaranya pun jauh lebih hening. Di kondisi full load, gaming laptop umumnya mengeluarkan suara 50dBA (desibel) lebih, terutama model-model ultrabook. Sementara notebook ber-GTX 1080 dan Max-Q hanya menghasilkan 40dBA.
Tentu saja laptop dengan GTX 1080 Max-Q tidak ‘setangguh’ sepupunya yang menyimpan GTX 1080 standar. Meski demikian, perbedaannya tidak begitu jauh hingga benar-benar berdampak pada kenyamanan ber-gaming. Berdasarkan keterangan Yen, selisihnya hanya 4 sampai 7 persen; mencapai 15 persen hanya di kondisi paling ekstrem.

Nvidia Max-Q 6

Nvidia Max-Q 7

Proses pengoptimalan desain Max-Q dilakukan pada hardware, khususnya pada rancangan silikon. Jeff Yen bilang pada saya mereka mengerjakannya secara kolaboratif bersama brand-brand terkenal seperti Asus dan MSI. Kerja sama tersebut sangat penting karena masing-masing nama punya arahan desain produk sendiri serta menggunakan sistem pendingin khusus. Satu contohnya ialah Asus ROG Zephyrus, ultrabook high-end ini mengusung rancangan yang cukup kontras dari laptop gaming lain.

Nvidia Max-Q 9

Jeff Yen juga menyampaikan, konsep Max-Q bertolak belakang dengan upaya meng-overclock hardware. Sasaran utama Max-Q adalah efisiensi dan optimalisasi, sedangkan overclock fokus pada mendongkrak kecepatan komponen setinggi-tingginya.

Nvidia Max-Q 10

Di sisi software, Nvidia memperkenalkan fitur bernama Whispermode, akan hadir via update GeForce Experience. Fungsinya sederhana tapi berpengaruh besar: mengoptimalkan setting grafis sehingga sistem tidak mengeluarkan suara bising, hemat pemakaian listrik, tapi tetap bisa menyuguhkan frame rate tinggi. Prinsipnya hampir menyerupai desain Max-Q, yakni menemukan titik paling efisien. Kabarnya, Nvidia sudah mem-profile lebih dari 400 judul permainan agar mendukung Whispermode.

Nvidia Max-Q 8

Beberapa brand gaming terkenal sudah mulai mengadopsi Nvidia Max-Q. Selain Asus dengan ROG Zephyrus, Clevo turut membenamkannya di laptop gaming P950, lalu Anda bisa menemukannya juga di MSI GS63VR Raider. Kabarnya, nama-nama lainnya akan segera menyusul.