ASUS Luncurkan Ultrabook Zenbook S UX391UA, Laptop dengan Standar Militer

Setelah meluncurkan beberapa laptop untuk kelas mainstream, akhirnya ASUS memperkenalkan sebuah Ultrabook baru yang dinamakan Zenbook. Zenbook yang diluncurkan pada tanggal 23 Oktober yang lalu bertempat di restoran Bunga Rampai Jakarta dinamakan Zenbook S UX391UA.

ASUS Zenbook S UX391UA - Launch

ASUS mengatakan bahwa mulai dari Zenbook S UX391UA merupakan era di mana semua laptop kelas milik mereka bakal memiliki standar militer. Hal ini membuat Zenbook S dari ASUS bakal memiliki tingkat ketahanan yang lebih lama saat ada dalam kondisi ekstrim, seperti terjatuh, terkena air, dan lain sebagainya.

ASUS Zenbook S UX391UA - Showcase

ASUS juga memperkenalkan desain baru yang dinamakan Ergolift. ErgoLift memiliki mekanisme khusus yang memungkinkan keyboard membentuk sudut 5,5 derajat yang paling optimal untuk mengetik. Hal itu dapat tercipta dengan membuat bagian bawah layar menjadi penyangga keseluruhan badan laptop.

ASUS Zenbook S UX391UA - ErgoLift

Dengan membuat bagian bawahnya terangkat, membuat speaker yang ada memiliki suara yang lebih baik. Speaker Harman Kardon yang ada akan memantul dan membuat suara lebih besar pula.

Untuk spesifikasinya, dapat dilihat sebagai berikut:

Prosesor Intel® Core™ i7-8850U Processor, 8M Cache, up to 4.00GHz
GPU Intel UHD 620
RAM 16GB 2133MHz LPDDR3
Penyimpanan 512GB PCIe 3.0 x4 SSD
Baterai 50 Whrs Lithium-Polymer Battery
Dimensi 311 x 213 x 12.9mm
Berat 1.05 kg
OS Windows 10 Home

ASUS Zenbook S UX391UA

ASUS menyediakan dua warna untuk Ultrabook-nya ini, yaitu Deep Dive Blue dan Rose Gold. Laptop ini memiliki harga Rp. 26.299.000 dan memiliki garansi selama dua tahun.

Ryzen dan Snapdragon

Pada sesi terpisah, kami menanyakan kepada Frank Wang selaku ASUS Indonesia PC PM Lead, apakah akan ada produk Zenbook yang menggunakan AMD Ryzen. Hal ini karena beberapa vendor laptop sudah mulai ramai dalam meluncurkan perangkat tipis dengan Ryzen.

ASUS Zenbook S UX391UA - Frank Wang

Frank mengatakan bahwa mereka sudah memiliki wacana untuk membuat laptop tipis dengan Ryzen. Akan tetapi, dalam waktu dekat belum akan ada Zenbook dengan prosesor AMD Ryzen.

Versi Snapdragon dari laptop ASUS juga belum direncanakan untuk masuk ke Indonesia. Sampai saat ini, laptop dengan Snapdragon memang sudah diluncurkan di negara lain. Namun, permintaan terhadap perangkat tersebut cukup rendah dan orang masih tertarik dengan perangkat yang menggunakan prosesor Intel dan AMD.

Kenaikan Dolar juga menaikkan harga?

Dengan meningkatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, tentu saja membuat para vendor laptop berat dalam menahan harga. Frank mengakui bahwa mereka juga telah menaikkan harga maksimal 5%. Tidak hanya untuk model premium saja, tapi seluruh laptop yang dijual oleh ASUS juga mengalami peningkatan harga.

ASUS Zenbook S UX391UA - Auf

Frank juga tidak menutupi bahwa laptop high end dari ASUS juga bisa meningkat lebih dari 5%. Pada kuartal ketiga ini bisa jadi peningkatan harga dapat mencapai 10%. Jadi, saat ini semua harga laptop ASUS sudah mengalami kenaikan di pasar.

Razer Ekspansi Keluarga Laptop Gaming Ultra-Thin Blade 15

Lewat pengungkapan Blade beberapa tahun silam, Razer mencetus persaingan di sebuah segmen baru: perangkat gaming berdesain ultra-thin. Hingga kini Razer Blade tetap menjadi kiblat perancangan gaming laptop, dan dari waktu ke waktu, sang produsen terus me-refresh dan meng-upgrade-nya. Penjelmaan terkininya adalah notebook super-tipis Blade 15 2018.

Tentu saja, ruang penyempurnaan akan selalu ada. Hanya beberapa bulan setelah Blade 15 2018 tersedia, Razer mengekspansi lini tersebut lebih jauh dan memperkenalkan beberapa alternatif, terdiri dari edisi Dual Storage dengan kapasitas penyimpanan yang lebih lapang serta harga lebih terjangkau, dan versi ‘Mercury White’ dari laptop gaming berlayar 15,6-inci itu.

Seperti yang diindikasikan oleh namanya, Razer Blade 15 Dual Storage Edition menawarkan dua tipe penyimpanan: SSD yang memastikan sistem bekerja gesit, dan hard disk lapang buat tempat menyimpan file. Dual Storage Edition punya desain sedikit lebih tebal dari versi standar, karena laptop membutuhkan ruang untuk menaruh drive 2,5-inci di dalam. Bertambahnya luas permukaan tubuh itu dimanfaatkan Razer untuk membubuhkan port LAN.

Ditakar dari layout tombol dan bezel layar, Dual Storage Edition sangat mirip seperti produk yang sudah tersedia. Untuk mempercantik penampilannya, Razer melengkapi keyboard dengan sistem pencahayaan RGB single zone – bukan sistem RGB per key. Menariknya lagi, meski lebih tebal, Dual Storage Edition malah sedikit lebih ringan dari Blade 15 biasa, yakni berbobot 2kg.

blade 4

Karena disiapkan sebagai opsi yang lebih terjangkau, Dual Storage Edition tidak memiliki beberapa fitur andalan Razer Blade 15. Layar refresh rate 144Hz-nya diganti dengan panel FHD 60Hz, lalu ia juga tidak memanfaatkan vapor cooling chamber. Kabar baiknya, Razer tidak mengutak-utik konfigurasi hardware lainnya. Laptop tetap dipersenjatai prosesor Intel Core i7-8750H, GPU Nvidia GeForce GTX 1060 Max Q, dan RAM sebesar 16GB.

 

 

Edisi putih

Brand Razer memang kental dengan penggunaan warna hitam dan bumbu hijau, tapi di kesempatan ini, produsen turut memperkenalkan Blade 15 Mercury White Limited Edition. Produk tersebut merupakan varian bertubuh putih metalik plus finishing anodized, cocok bagi Anda yang menginginkan laptop gaming tipis bertema MacBook.

blade 3

 

Tema warna Mercury White juga Razer terapkan pada sejumlah aksesori gaming Razer, misalnya mouse Lancehead Tournament Edition, keyboard Blackwidow X Chroma, headset Kraken 7.1 V2, earphone Hammerhead dan mousepad Invicta.

blade 1

Razer Blade 15 Dual Storage Edition rencananya akan mulai dipasarkan di bulan November 2018, dijajakan seharga mulai US$ 1.600. Lalu Mercury White Limited Edtion sendiri baru akan menyusul di akhir tahun nanti, hanya tersedia di Kanada serta Tiongkok, dan harganya belum diketahui.

Via The Verge.

[Review] MSI Prestige PS42, Laptop Ultra-Thin Elegan Untuk Para Profesional

Meski tema gaming menempel di pada branding-nya, penyediaan alat pendukung kerja bukanlah hal baru bagi MSI. Mereka sudah lama menawarkan beragam mobile workstation, bahkan sempat menggarap laptop kelas profesional. Perangkat lini Prestige tersebut kabarnya sangat ideal buat fotografer dan desainer karena ditunjang layar yang mampu mereproduksi warna secara akurat.

Dalam beberapa tahun ini, seri Prestige tampak absen dari pasar. Ketika varian gaming memperoleh update dan refresh hardware, nama Prestige malah hampir tidak terdengar. Namun di panggung Computex 2018 kemarin, gerak-gerik sang produsen hardware PC asal Taiwan itu mengindikasikan adanya perubahan strategi bisnis. Di sana, mereka menyingkap varian Prestige teranyar, PS42.

Dan seperti biasa, Micro-Star International tidak membuang-buang waktu untuk membawa produk tersebut ke Indonesia. Prestige PS42 8RB merupakan laptop 14-inci berdesain ramping yang dipersenjatai chip Intel Core generasi kedelapan dan kartu grafis discrete Nvidia, dijanjikan siap menunjang aktivitas produktif maupun penyajian konten hiburan. Selama beberapa minggu, saya diberikan kesempatan untuk mengujinya secara langsung, dan lewat artikel ulasan ini, saya mencoba mengungkap segala keunggulan dan kelemahannya.

 

Penampilan

Terlepas dari permintaan MSI untuk tidak menyebutnya sebagai ultrabook, sejatinya, Prestige PS42 merupakan notebook berkonsep ultra-thin. Perangkat ini memiliki ketebalan hanya 15,9mm dengan panjang dan lebar 322x222mm serta bobot 1,2kg. Arahan desain yang minimalis memudahkan laptop untuk dibawa-bawa serta dimasukkan dalam tas kerja tanpa menambah ‘beban hidup’ Anda.

PS42 12

PS42 23

Chassis notebook terbuat dari logam aluminium plus plastik di sejumlah area. Kontras dengan hitamnya laptop gaming MSI, permukaan tubuh Prestige PS42 didominasi warna silver brushed. Bagi saya, pendakatan desainnya menonjolkan dua tema yang boleh dikatakan kontradiktif: elegan namun juga utilitarian. Logo tameng naga khas MSI tetap tetap bisa kita temukan di area punggung, tapi kehadirannya terasa halus dan tidak berlebihan.

PS42 32

PS42 22

MSI memang mulai mencoba memangkas ketebalan bingkai layar di sejumlah laptop ultra-thin baru, dan pendekatan tersebut turut diterapkan pada PS42. Perangkat ini menyuguhkan frame berketebalan hanya 5,7mm di bagian kiri, kanan dan atas; sehingga rasio display ke tubuh bisa mencapai 80 persen. Sedikit efek samping dari pemakaian bezel tipis adalah webcam yang harus ditaruh di bawah layar.

PS42 17

PS42 24

Bagian layar tersambung ke tubuh melalui dua buang engsel, bisa Anda retangkan sejauh 180 derajat hingga keduanya sejajar. Itu berarti, MSI memposisikan segala konektivitas fisik di kiri dan kanan body. Variasinya cukup lengkap. Saya melihat ada port HDMI, audio combo 3.5nn, dan USB type-C 3.1 di kiri; kemudian tersedia dua port USB type-A 3.1, satu lagi USB type-C, dan slot pembaca kartu SD di kanan. Laptop tak mempunyai port LAN, sehingga Anda harus mengandalkan sambungan wireless 802.11 ac.

PS42 29

PS42 30

MSI menempatkan tombol power di bagian tengah grille, di atas keyboard. Perlu diketahui bahwa lubang-lubang tersebut bukanlah lubang speaker. Laptop mempunyai dua speaker stereo dan semuanya ditaruh di sisi bawah.

 

Layar

MSI Prestige PS42 menghidangkan layar ‘IPS-level’ seluas 14-inci 1920×1080 157ppi. Display dibekali lapisan anti-glare, memiliki refresh rate 60Hz dan rasio kontras 1000:1. Seperti anggota keluarga Prestige sebelumnya, panel tersebut mampu menghasilkan gambar yang tajam serta mereproduksi warna secara presisi, walaupun mungkin sedikit lebih redup jika dikomparasi dengan produk high-end kompetitor, contohnya Dell XPS 13.

PS42 20

PS42 18

Seperti biasa, MSI sudah menyiapkan profil pemakaian berbeda yang dapat Anda pilih via software Dragon Center. Tersedia mode gamer, desainer, mode panggunaan di kantor, film, sRGB serta opsi anti-blue untuk meminimalkan emisi sinar biru yang dihasilkan panel. Dan dengan langsung masuk ke app MSI True Color, Anda dipersilakan mengutak-utik setting, kecerahan, hingga temperatur warna lebih jauh lagi.

PS42 21

 

Keyboard, touchpad dan palm rest

Terlepas dari luas tubuhnya yang mungil, PS42 tetap ditunjang keyboard tenkeyless yang lapang. Tidak ada pengurangan ukuran pada tuts utama (kecuali tombol function), termasuk tombol kursor arah. Keycap mengusung desain chiclet dengan luas 16,5×16,5mm. Jarak key travel-nya terbilang pendek, konsisten,  kokoh, serta nyaman untuk mengetik. Tapi bagi saya pribadi, profilnya kurang pas buat menikmati game.

PS42 14

PS42 35

Papan ketik PS42 dilengkapi sistem backlight LED berwarna putih, dimaksudkan agar kita tetap bisa melihat tombol ketika bekerja di ruang temaram. Namun saya menemukan sedikit kendala di sana: distribusi pencahayaan tidak merata. Efeknya, sejumlah tuts terlihat lebih redup dari tombol lain. Di beberapa tombol, cahaya LED juga sedikit bocor dari sisi pinggir.

PS42 16

Pengendalian mouse bisa dilakukan via touchpad. MSI memposisikannya sedikit menjorok ke bagian kiri wrist rest. Ukurannya tidak terlalu besar, dengan luas 6,6×9,9cm, dipotong oleh dua ujung atas yang membundar dan sensor sidik jari. Touchpad mampu merespons gerakan jari secara akurat, tapi ada sedikit masalah di dua tombol mouse yang ditanam di sana. Mereka terasa keras dan tak ada pembeda antara tombol kiri dan kanan.

PS42 15

Dampak negatif dari pemanfaatan keyboard lapang enam baris di sana adalah penyusutan luas wrist rest. Lebar 6,4cm memang tidak terlalu berdampak buat saya, namun pengguna dengan ukuran tangan lebih besar mungkin mengharapkan palm rest yang lebih lapang.

PS42 33

 

Hardware

MSI Prestige PS42 8RB yang dipasarkan di Indonesia ini merupakan varian berotak chip Intel Core i5. Di luar sana, MSI menyediakan opsi dengan Intel Core i7 U. Berikut adalah spesifikasi produk yang saya uji ini:

  • Sistem operasi Windows 10 Home
  • Prosesor Intel Core i5-8250U berkecepatan 1,6GHz, menyimpan 4-core dan 8-thread
  • Memori RAM 16GB
  • Motherboard MSI MS-14B1
  • Kartu grafis Nvidia GeForce MX150 dan Intel UHD Graphics 620
  • Penyimpanan SSD Samsung 512GB

PS42 34

Beberapa software yang saya gunakan buat menguji hardware laptop ini meliputi Cinebench R15, PC Mark 10 dan Unigine Heaven. Hasil terbaiknya bisa Anda lihat di bawah.

Cinebench R512

PS42 1

 

PC Mark 10

PS42 3

PS42 2

 

Unigine Heaven 4.0

PS42 4

PS42 5

 

Pengalaman penggunaan

Saya hanya menginstal dua game di unit review ini, yaitu Monster Hunter: World dan Star Control Origins.

Untuk menikmati Monster Hunter: World di resolusi full-HD, Anda harus rela bermain di preset grafis low dan memaklumi kurang tajamnya detail karakter dan monster, serta efek jaggy di setiap objek. Setting tersebut akan dipilihkan  secara default, dan dengannya, game bisa tersaji di frame rate per detik yang ‘playable‘. Permainan mampu mencapai 50fps, tapi akan turut ke 33fps jika Anda melewati lokasi-lokasi ramai atau area penuh objek.

PS42 6

PS42 7

PS42 8

Di Star Control Origins, Anda juga harus puas bermain di setting low. Game secara otomatis akan memilihkan opsi visual ‘meh‘ di resolusi full HD. Frame rate per detik berkisar antara 40 sampai di atas 80 (V-Sync dinonaktifkan) terutama di sesi penjelajahan angkasa. Dengan begini, kita masih punya kesempatan untuk menaikkan lagi kualitas grafis secara custom.

PS42 9

PS42 10

PS42 11

Perlu diingat bahwa Prestige PS42 bukanlah laptop gaming. Komposisi hardware serta desainnya sengaja disiapkan untuk mendukung aktivitas kerja serta menangani konten hiburan seperti film atau video. Baterai 50Wh di dalam menjanjikan waktu aktif hingga 10 jam, dan dalam sesi pengujian sesungguhnya, baterai ini bisa menjaga notebook menyala di atas delapan jam tanpa tersambung ke colokan listrik.

PS42 31

Untuk mendinginkan hardware yang berdempetan di dalam, MSI memanfaatkan teknologi Cooler Boost 3 yang sebelumnya digunakan di laptop gaming. Cooler Boost 3 mengandalkan sepasang kipas serta tiga heat pipe. Karena masing-masing fan difokuskan pada satu hardware penghasil panas utama, yakni CPU dan GPU, suara yang mereka hasilkan tidak begitu bising meski laptop dalam keadaan full load.

PS42 25

PS42 26

Satu hal yang harus Anda terima saat memakai Prestige PS42, terutama jika digunakan di ruang tanpa AC, adalah meningkatnya suhu wrist rest dan tombol. Kabar baiknya, temperatur hanya berada di tingkatan ‘hangat’ dan tidak melewati batas kewajaran atau membuat tangan Anda berkeringat.

PS42 28

Untuk audionya, speaker stereo di Prestige PS42 mempunyai karakteristik seperti laptop lain. Output-nya cukup lantang, tapi tanpa sub-woofer dan ruang resonansi yang mencukupi, bass hampir tidak terasa.

PS42 27

 

Kesimpulan

MSI bukanlah satu-satunya perusahaan yang mencoba mengadopsi teknologi gaming dan menerapkannya pada produk kelas bisnis. Razer dahulu sempat melakukannya lewat Blade Stealth. Untuk menarik perhatian konsumen targetnya, produsen mengandalkan desain super-tipis serta mengedepankan faktor portabilitas tinggi. Saya pribadi sangat menyukai tema ‘premium dan industrial’ yang diusungnya.

PS42 19

Satu hal perlu digarisbawahi: Prestige PS42 bukanlah laptop yang mampu menangani game-game blockbuster terbaru, lalu i5-8250U dan GeForce MX150 bukanlah komponen top-of-the-line yang tersedia buat laptop ultra-thin. Perangkat juga belum mendapatkan dukungan Thunderbolt 3, padahal ia menjadi standar di produk sekelas, misalnya Dell XPS 13 dan HP Spectre 13.

Memang tidak semua orang memerlukan Thunderbolt 3.0, namun MSI (dan beberapa brand gaming lain) sudah mulai bereksperimen dengan external graphics enclosure. Aksesori ala docking ini adalah rumah GPU, berguna untuk mendongkrak kapabilitas olah grafis laptop non-gaming asalkan perangkat dibekali Thunderbolt. Absennya konektivitas tersebut di Prestige PS42 menutup peluang bagi kita buat menyambungkannya ke MSI GUS.

Di Indonesia, Prestige PS42 8RB dibanderol di harga Rp 14,5 juta.

 

Sparks

  • Desain simpel, industrial dan atraktif
  • Ramping dan super-portable
  • Komposisi hardware-nya lebih dari mumpuni buat menangani tugas kerja sehari-hari
  • Keyboard-nya lapang dan nyaman untuk mengetik
  • Layar didukung teknolog MSI True Color, menyediakan profil berbeda

 

Slacks

  • Kurang optimal untuk menjalankan game-game blockbuster
  • Kualitas LED di keyboard masih bisa ditingkatkan lagi
  • Tombol touchpad kurang nyaman, hal ini krusial bagi para pekerja mobile
  • Tidak ada Thunderbolt 3 dan port LAN
  • Webcam di bawah layar kadang membuat sejumlah pengguna merasa tidak nyaman

 

Acer Sediakan Laptop Gaming AMD Paling High-End di Indonesia

Nama Nvidia sulit dilepaskan dari laptop gaming karena kartu grafisnya tersebar di banyak perangkat gamer nomden tersebut. Perusahaan juga menyediakan beragam pilihan, termasuk menjajakan solusi untuk notebook berdesain ultra-thin. Namun tidak berarti sang rival mau menerima keadaan seperti ini. Belakangan, AMD mulai mendobrak pasar ‘gaming nomaden’ secara lebih agresif.

Di akhir minggu kemarin, AMD bersama Acer resmi meluncurkan Predator Helios 500 AMD Ryzen. Ia adalah alternatif dari Helios 500 dengan chip Intel dan Nvidia yang diluncurkan oleh perusahaan asal Taiwan itu bulan Juni lalu, kali ini dibekali prosesor Ryzen kelas desktop serta kartu grafis berkemampuan setara sang kompetitor. Helios 500 ‘PH517-61’ juga mengusung teknologi layar AMD yang jarang sekali ditemukan di produk lain.

Predator Helios 500 AMD Ryzen memang bukan satu-satunya laptop gaming bersenjata teknologi Advanced Micro Devices yang dipasarkan di Indonesia, tapi ada sejumlah alasan mengapa PH517-61 terbilang istimewa. Pertama, Ryzen 7 2700 berisi 8-core serta 16-thread yang ada di sana bukanlah varian ‘mobile‘. Dan kedua, laptop ini menyajikan panel FreeSync dengan tingkat refresh tinggi – kinerjanya siap diadu melawan Nvidia G-Sync.

Predator 14

Ada beragam fitur mutakhir lain yang Acer dan AMD bubuhkan di Helios 500 PH517-61 demi kenikmatan ber-gaming dan kelancaran pemakaian, namun AMD mengingatkan pula bahwa kehadiran prosesor desktop Ryzen 7 berarsitektur 12-nanometer dan dukungan RAM hingga 64GB memungkinkannya digunakan sebagai mobile workstation. Dan jika masih belum puas pada performanya, prosesor dan kartu grafis laptop juga siap untuk di-overclock.

Predator 15

 

Desain

Penampakan Helios 500 AMD Ryzen identik dengan saudari ber-GPU Nvidia-nya. Karena alasan inilah, AMD ingin kita mengingat serinya: PH517-61. Mempunyai dimensi 428x295x38,7-milimeter dan berbobot 4kg, perangkat ini masuk ke dalam kategori desktop replacement. Dan berkat permukaan tubuh yang luas, Acer bisa mencantumkan keyboard full-size tanpa pengurangan ukuran, enam tombol shortcut, serta touchpad lapang dan tombol mouse terpisah.

Predator 16

Predator 6

Helios 500 AMD Ryzen memiliki tombol power segitiga menyala seperti Arc Reactor Iron-Man. Branding Predator bisa ditemukan di sisi belakang layar. Panel tersebut tersambung ke tubuh lewat sepasang engsel, dan di bawahnya, terdapat lubang ventilasi asimetris berpenampilan futuristis. Konektivitas fisiknya dibubuhkan di sisi samping dan belakang, interface-nya sengaja disiapkan untuk menunjang headset virtual reality.

Predator 7

Predator 5

Acer tidak lupa untuk menjawab tren terkini di segmen gaming gear lewat penyediaan papan ketik bersistem pencahayaan RGB, yang dibagi berdasarkan zona. Kustomisasi dapat Anda lakukan lewat software Predator Sense, mempersilakan kita bermain-main dengan 16,8 juta warna.

Predator 10

Predator 18

Bagian terbaik dari aspek desain Predator Helios 500 AMD Ryzen bukan terletak pada aspek estetika semata, tapi pada kemudahan upgrade. Cukup dengan membuka dua baut, panel bawah laptop dapat dilepas. Di sana, Anda bisa mencantumkan memori RAM tambahan (ada empat channel), SSD ataupun hard disk. Perlu diketahui bahwa segala upgrade dapat dilakukan tanpa merusak garansi.

Predator 11

 

Layar

Predator Helios 500 AMD Ryzen menghidangkan layar IPS 17,3-inci beresolusi full-HD, mampu menyajikan refresh rate maksimal di 144Hz dan ditunjang oleh teknologi FreeSync. Pertama kalinya ada di laptop Acer, FreeSync berfungsi untuk menyinkronkan output GPU dengan display, sehingga berapa pun frame rate per detik yang dihasilkan sistem, tidak ada efek tearing maupun stuttering. Dan berkat refresh rate tinggi, pemain bisa tetap melihat detail pada objek yang bergerak cepat.

Predator 3

 

Kinerja

Melalui sesi demonstrasi live, tim AMD menunjukkan bagaimana Ryzen 7 2700 mampu mengungguli kinerja prosesor hexa-core Intel i9-8950HK dalam uji coba Cinebench R15. Performa chip 12nm 8-core di sana kabarnya 10 persen lebih tinggi dari prosesor generasi sebelumnya. Lalu di sisi pengolahan grafis, AMD dan Acer mengandalkan Radeon RX Vega 56 8GB – yang mempunyai performa ‘sedikit’ di atas GeForce GTX 1070.

Predator 1

Dalam sesi terpisah, tim AMD sempat menunjukkan kemampuan Predator Helios 500 AMD Ryzen menangani Far Cry 5 di preset grafis ultra. Di bagian paling berat sekali pun, frame rate tidak pernah berada di bawah 67, dengan rata-rata di 82 gambar per detik. Laptop juga tidak kesulitan menjalankan judul-judul battle royale populer di opsi visual high, seperti Fortnite (rata-rata 81fps) dan PlayerUnknown’s Battlegrounds (85fps).

Predator 17

Selain itu, AMD juga berjanji Anda selalu mendapatkan frame rate per detik di atas 60 ketika notebook menjalankan game-game populer, misalnya The Witcher 3: Wild Hunt, Battlefield 1, Star Wars Battlefront 2, Middle-earth: Shadow of War, Doom, Kingdom Come: Deliverance, hingga Wolfenstein II: The New Colossus.

Predator 2

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah penggunaan prosesor desktop membuat Predator Helios 500 AMD Ryzen jadi panas? Tidak juga. Untuk mengatasi temperatur tinggi, Acer mengandalkan kipas ‘3D’ AeroBlade. Kipas ini terbuat dari logam, memiliki ketebalan bilah hanya 0,1-milimeter sehingga produsen bisa mencantumkan 59 bilah di satu fan. Udara dingin diarahkan masuk dari sisi bawah, lalu udara panas dikeluarkan lewat ventilasi belakang.

Predator 13

 

Harga, ketersediaan dan bonus.

Acer Predator Helios 500 PH517-61 kabarnya sudah mulai dipasarkan di Indonesia. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan modal sebesar Rp 40 juta. AMD menyampaikan bahwa harga yang mereka tawarkan ini sangat kompetitif dan masuk akar, karena desktop replacement sekelas yang dibekali chip Intel dan Nvidia umumnya dijual jauh lebih mahal. Anda yang membelinya juga berhak mendapatkan tiga game premium secara gratis; ada Assassin’s Creed Odyssey, Strange Brigade, dan Star Control: Origins.

Alienware Perkenalkan Laptop Gaming Tertipisnya

Karena difokuskan pada performa hardware, banyak orang mulai menoleransi desain notebook gaming yang bulky dengan bobot yang tidak menyehatkan bagi tulang punggung jika Anda harus membawa-bawanya setiap hari. Tapi sejak beberapa tahun silam, sejumlah produsen mulai mencoba menerapkan prinsip ultra-thin pada perangkat komputasi berkinerja tinggi.

Saat ini tak sulit bagi kita untuk menemukan laptop gaming berenampilan tipis. Dan mungkin melihat perubahan karakteristik konsumen, satu nama sepuh di segmen gaming high-end turut terpanggil buat menyediakan perangkat berkonsep serupa. Hari Kamis kemarin, Alienware resmi memperkenalkan M15, sebuah notebook gaming paling ramping dan berbobot paling ringan buatan tim pimpinan Frank Azor itu.

Alienware M15 sepertinya merupakan pelanjut lini M yang sempat absen dari peredaran. Arahan desain yang diambil produsen cukup familier, yaitu memampatkan layar 15,6-inci ke tubuh ber-form factor 14-inci dengan cara meminimalkan lebar bingkai (terutama frame sampingnya), serta menyisakan ruang lapang di bagian atas layar sehingga webcam tetap bisa ditempatkan di sana.

Alienware M15 2

Laptop memang belum memecahkan rekor desain tertipis, namun M15 jauh lebih ramping dari sepupu-sepupunya, dengan ketebalan cuma 21-milimeter dan bobot 2,16-kilogram. Penampilannya ini bahkan lebih mungil dan enteng dibandingkan notebook gaming 13-inci yang pernah Alienware buat. Salah satu aspek unik lain di sana ialah, produsen tetap bisa memasukkan papan ketik enam baris ber-numpad – ketika varian 15-inci terdahulu tidak memilikinya.

Alienware M15 1

Membahas sedikit soal sistem input, Alienware telah memperbarui keycap  di keyboard-nya, kali ini M15 menggunakan desain chiclet sembari tetap mempertahankan eksistensi dari pencahayaan RGB berbasis zona. Lalu bagian touchpad-nya diposisikan agak ke pinggir kiri, dibuat sejajar dengan tombol spasi. Selanjutnya, produsen memutuskan untuk mengintegrasikan tombol mouse ke dalam touchpad.

Alienware M15 3

Alienware M15 ditawarkan dalam beberapa konfigurasi. Anda dapat memilih model berkartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 atau GTX 1070 Max-Q, mencantumkan RAM sampai 32GB, menggunakan storage berbasis SSD 1TB atau membubuhkan Intel Optane, kemudian dipersilakan menentukan spesifikasi layar: antara FHD 60Hz yang ekonomis, 1080p dengan refresh 144Hz, atau panel 4K UHD 60Hz. Untuk prosesornya, tersedia opsi mulai Intel Core i5 generasi kedelapan.

Aspek lain di laptop gaming yang harus dikompromi oleh konsumen adalah harga. Namun menariknya, Alienware menawarkan M15 di harga yang tergolong kompetitif, dibanderol mulai dari US$ 1.100 buat versi entry-level-nya. Produk rencananya akan dipasarkan di tanggal 25 Oktober nanti.

Via The Verge & TechRadar.

HP Spectre Folio Tegaskan Kesan Premium dengan Eksterior Berbahan Kulit

Sudah sejak lama kita mengasosiasikan MacBook sebagai laptop premium, akan tetapi beberapa tahun terakhir titel tersebut juga mencakup dua laptop Windows, spesifiknya seri Dell XPS dan HP Spectre. Keduanya memang menerapkan pendekatan yang berbeda; Dell XPS dengan bezel layar yang amat tipis, sedangkan HP Spectre ingin menjadi laptop touchscreen yang paling tipis.

Terlepas dari itu, saya yakin tidak ada yang meragukan kesan premium dari kedua laptop tersebut. Bagi HP, mereka rupanya masih belum puas. Mereka ingin menawarkan sesuatu yang lebih unik lagi dari sebatas bodi tipis. Upaya mereka pada akhirnya melahirkan HP Spectre Folio.

HP Spectre Folio

Kata “folio”, bagi Anda yang pernah mempunyai iPad atau tablet, pasti mengingatkan pada casing berbahan kulit (asli maupun sintetis) yang bisa dibuka-tutup cover depannya. Makna kata tersebut tidak berubah di sini; Spectre Folio memiliki eksterior yang terbuat dari kulit asli, yang berpadu harmonis dengan rangka berbahan magnesium.

Cover kulit itu bukan sekadar untuk gaya-gayaan saja, HP telah merancangnya untuk berfungsi sebagai engsel ketika laptop hendak digunakan layaknya sebuah tablet yang berdiri bersandar. Yang unik, touchpad-nya masih dapat digunakan dalam posisi ini, dan sejumlah magnet tersembunyi memastikan laptop tetap stabil dalam berbagai posisi.

HP Spectre Folio

Karena mengemas eksterior kulit, Spectre Folio pun jadi lebih tebal ketimbang Spectre 13. Namun kalau dilihat sasis magnesiumnya saja, tampak bahwa Spectre Folio masih tergolong sangat tipis dibandingkan laptop pada umumnya. Menurut HP, ini dimungkinkan berkat penggunaan motherboard yang ukurannya luar biasa kecil untuk ukuran laptop.

Efek positif lainnya, HP bisa membenamkan baterai berkapasitas besar, yang diklaim bisa tahan sampai 18 jam penggunaan dalam satu kali charge. Spesifikasinya pun tidak mengecewakan: pilihan prosesor Intel Core i5-8200Y atau Core i7-8500Y, RAM 8 – 16 GB, dan SSD tipe NVMe 256 GB – 2 TB.

HP Spectre Folio

Layar 13,3 incinya sendiri beresolusi 1080p dan dilapisi kaca Gorilla Glass 4 (ke depannya bakal ada varian dengan resolusi 4K). Fitur-fitur pemanis seperti speaker garapan Bang & Olufsen maupun konektivitas LTE turut tersedia; Spectre Folio bahkan mendukung penggunaan SIM ganda (satu via eSIM).

Konektivitas lainnya mencakup dua port Thunderbolt 3, satu port USB-C, satu port USB standar, dan jack headphone. HP tak lupa membekalinya dengan stylus, dan secara keseluruhan bobot perangkat berkisar cuma 1,49 kg saja.

HP Spectre Folio

Rencananya, HP Spectre Folio bakal segera dipasarkan dengan harga mulai $1.300, dengan dua pilihan warna: cognac dan burgundy. Tidak bisa dipungkiri, desain merupakan nilai jual utamanya, dan kembali ke poin awal, material kulit sudah pasti akan selalu dikaitkan dengan kesan premium.

Sumber: HP dan AnandTech.

Lenovo Luncurkan ThinkPad P1, Mobile Workstation High-End Dengan Rasa Ultrabook

Saat membahas workstation, hal yang terbersit di benak kita ialah perangkat-perangkat kerja raksasa yang disiapkan untuk menangani tugas-tugas berat. Konsep mobile workstation memang telah muncul beberapa tahun silam, namun perubahan karakteristik pekerja mendorong produ-sen membuat terobosan, salah satu bentuknya adalah memangkas ukurannya lebih jauh lagi.

Lenovo sendiri bukanlah nama baru di bidang penyediaan workstation. Bahkan sebelum diakusisi oleh Lenovo di tahun 2006, ThinkPad telah menjadi pilihan favorit sejumlah perusahaan dalam menyediakan alat kerja bagi para staf. Ada banyak opsi laptop kerja persembahan brand asal Tiongkok itu, tapi mungkin belum ada yang seunik ThinkPad P1. Rekan saya Glenn bilang, workstation ini lebih ringan dari MacBook Pro.

P1 5

Kurang lebih sebulan setelah diperkenalkan, Lenovo resmi meluncurkan ThinkPad P1 di Indonesia. Acaranya dilakukan secara istimewa, dilaksanakan di showroom Aston Martin Jakarta. Mungkin Anda penasaran apa yang mencetus kerja sama kedua nama ini. Lenovo menjelaskan bahwa mobile workstation ThinkPad mempersilakan para teknisi otomotif bekerja di mana pun, misalnya buat mengerjakan desain 3D atau melakukan simulasi wind tunnel.

Peluncuran ThinkPad P1 dilaksanakan tak lama setelah mendaratnya Aston Martin New Vantage di Indonesia. Menurut general manager marketing Aston Martin Francisca Prandayani, Lenovo dan brand mobil sport mewah Inggris itu punya banyak kesamaan visi, dari mulai fokus pada desain mutakhir, teknologi canggih, serta betul-betul memperhatikan ‘craftsmanship‘ dalam menggarap produk.

P1 2

P1 17

 

Desain

Lewat ThinkPad P1, Lenovo mencoba memadukan pengalaman mereka dalam menggarap workstation andal dengan konsep mobilitas tinggi dan desain ultrapremium. Tubuh laptop high-end ini tersusun dari konstruksi magnesium yang dikombinasikan bersama serat karbon. Lalu meski menghidangkan layar 15-inci, penampilannya terlihat lebih mungil karena Lenovo telah meminimalkan lebar bingkainya.

P1 8

P1 9

ThinkPad P1 mempunyai dimensi 361,8×245,7mm, berketebalan hanya 18,4mm serta memiliki bobot 1,7-kilogram. Di sisi desain, Lenovo meng-upgrade bagian logo, mengubah font ‘ThinkPad’ berwarna silver menjadi hitam. Jangan cemas, titik di huruf ‘i’ tetap mengusung LED merah. Ketika lid dibuka, Anda disuguhkan keyboard tenkeyless enam baris, touchpad dengan tombol terpisah, serta tombol power dan sensor sidik jari di area kanan.

P1 10

P1 14

Meneruskan tradisi ThinkPad, bagian keyboard kembali menjadi salah satu aspek andalan di ThinkPad P1. Papan ketik ber-backlight itu mungkin masih menggunakan rubber dome (tak seperti sistem magnetic levitation di Dell XPS 15 2-in-1), namun tetap terasa nyaman untuk dipakai mengetik. Perwakilan Lenovo menjelaskan, hal tersebut tercapai berkat pemanfaatan keycap cekung yang mengikuti kontur jari serta dengan menentukan jarak key travel ideal – tidak terlalu jauh ataupun dangkal – di 1,8-milimeter.

P1 11

P1 12

Rasa empuk yang sama juga bisa ditemukan di tombol mouse, diposisikan di atas area touchpad. Touchpad ThinkPad P1 memanfaatkan lapisan kaca bertesktur halus. Dan jika Anda membutuhkan metode pengendalian mouse yang lebih presisi, ThinkPad P1 tak lupa dibekali TrackPoint, berada di antara tombol G, H dan B.

P1 13

Segala port seperti USB 3.1, LAN, audio, card reader dan dua ThunderBolt 3.0 dapat Anda temukan di sisi kiri dan kanan. Absennya konektivitas fisik di bagian belakang membebaskan layar buat bergerak sejauh 180 derajat.

 

Layar

ThinkPad P1 yang Lenovo bawa ke Indonesia adalah unit dengan layar anti-glare 15,6-inci beresolusi 4K 3840x2160p. Panel berjenis IPS tersebut mampu menghidangkan tingkat kecerahan 400-nit, serta memiliki kedalaman warna 10-bit dan kapabilitas reproduksi warna 100 persen color gamut Adobe – dapat menjadi rekan ideal para desainer dan fotografer.

P1 21

 

Hardware

Komposisi hardware ThinkPad P1 dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Lenovo menyediakan pilihan prosesor dari mulai Intel Core generasi kedelapan i7-8850 plus vPro, Core i9, hingga Intel Xeon E-2176M. Selain itu ada opsi kartu grafis Nvidia Quadro P1000 atau P2000, memori dual DIMM hingga 64GB, serta penyimpanan SSD M.2 NVMe ganda, siap mendukung storage sampai 4TB. Lalu, baterai internalnya mampu menjaga laptop tetap aktif hingga 13 jam.

P1 18

Hal yang membedakan laptop biasa dengan mobile workstation ialah sertifikasi independent software vendor (ISV). Itu berarti, hardware-hardware ThinkPad P1 bukan saja telah memenuhi kriteria workstation serta lulus simulasi sesi uji  software. Notebook juga siap mendukung memori ECC untuk CPU Xeon, bisa mendeteksi dan memperbaiki eror single bit.

P1 20

Webcam ThinkPad P1 ditunjang kemampuan mendeteksi inframerah, memungkinkan kita membuka notebook dengan wajah via Windows Hello. Bagian tersebut turut diproteksi oleh ThinkShutter, yaitu penutup lensa yang bisa ditarik jika Anda khawatir ada oknum-oknum yang berusaha melanggar privasi.

P1 19

Sebelumnya, saya sempat menyampaikan bahwa ThinkPad P1 mempunyai dua port ThunderBolt 3.0. Koneksi berkecepatan tinggi tersebut disuguhkan lewat USB type-C, memperkenankannya menghidangkan visual di resolusi maksimal 8K.

P1 15

 

Ketersediaan

Tim Lenovo menyampaikan bahwa ThinkPad P1 sudah dapat dipesan oleh konsumen di tanah air. Peluncuran produk juga ditemani oleh pelepasan mobile workstation ‘VR ready‘ ThinkPad P52 dan P72. ThinkPad P1 sendiri dijajakan seharga mulai dari Rp 30 juta.

P1 6

Lenovo Sediakan Legion Y530 Untuk Memenuhi Kebutuhan ‘Avid Gamer’ di Indonesia

Gamer bukanlah istilah yang asing lagi di telinga kita, tapi jika digali lebih jauh, kalangan ini terpecah ke dalam banyak kategori – terbagi berdasarkan intensitas mereka menikmati hobi itu, pilihan platform, genre permainan, hingga apakah mereka menyeriusi gaming sebagai karier atau tidak. Dan masing-masing golongan ini punya kriteria perangkat yang ideal buat mereka.

Kepopuleran esports mendorong banyak produsen menyediakan perangkat pendukungnya: Asus punya ROG Strix, lalu HP baru meluncurkan Omen 15 di Indonesia. Tapi sebuah pendekatan berbeda diambil oleh Lenovo dalam memperkenalkan produk anyarnya, Legion Y530. Laptop gaming yang menjanjikan ‘desain stylish dan jeroan bertenaga’ itu disasarkan pada golongan avid gamer.

Legion 17

Berdasarkan data Lenovo, 80 persen gamer saat ini berusia lebih dari 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah para profesional dan pelajar, yang menggunakan waktu luangnya (biasanya di malam hari) untuk bermain. Satu data yang cukup menarik adalah perbedaan gender di komunitas ini semakin menipis. Di seluruh dunia, 41 persen gamer adalah wanita.

Legion 15

Kondisi ini tampaknya memberikan Lenovo acuan dalam merancang laptop gaming anyarnya. Perangkat tersebut harus ringan dan ringkas, punya penampilan menarik namun tidak terlalu berlebihan, didukung konektivitas fisik yang lengkap, serta tetap andal untuk melaksanakan tugasnya – baik saat menangani game atau ketika digunakan sebagai alat penunjang kegiatan produktif.

 

Desain

Lenovo Legion Y530 punya arahan desain yang cukup berbeda dari notebook gaming umumnya. Tanpa keberadaan brand Legion di sisi punggung dan bawah layar, Anda mungkin tidak akan menyangka perangkat ini dirancang untuk gaming. Penampilannya rendah hati, namun saya menyukai kesan industrial yang dimunculkan oleh tubuh balok persegi dengan ujung membundarnya. Wujudnya ini segera mengingatkan saya pada varian ThinkPad.

Legion 13

Legion 8

Lenovo tentu telah menyempurnakan aspek desain Legion Y530 dengan ‘standar modern’. Pertama-tama, produsen memangkas bagian bingkai layar, kini hanya menyuguhkan ketebalan 6,7mm sebagai cara untuk meminimalkan ‘gangguan visual’. Lenovo juga memanfaatkan material yang lebih premium dalam menyusun chassis-nya. Saat digunakan atau ditenteng, Y530 terasa mantap dan kokoh, dengan bobot 15 persen lebih ringan dari Y520.

Legion 6

Legion 7

Hal unik lain pada aspek desain Legion Y530 adalah penggunaan sepasang engsel layar di atas tubuh laptop. Berkat penempatan seperti ini, layar bisa dibuka sejauh 180 derajat, serta memungkinkan Lenovo menembatkan port dan lubang pembuangan panas di sisi belakang tanpa terhalang lid. Di sana Anda bisa menemukan USB 3.1 type-C, USB 3.1 type-A, Mini DisplayPort 1.4, HDMI 2.0, dan port LAN. Menariknya, hanya ada masing-masing satu slot USB di sisi kiri dan kanan.

Legion 9

Legion 11

Legion Y530 adalah laptop 15-inci dengan tubuh berdimensi 365x260x24,2mm dan mempunyai berat 2,3kg. Tapi ada efek samping dari pemakaian bingkai panel minimalisnya: Lenovo mau tak mau harus menaruh webcam HD-nya di bagian bawah display. Tak semua orang nyaman dengan penempatan webcam seperti ini.

 

Papan ketik

Bagian keyboard laptop memang belum ditunjang oleh sistem pencahayaan RGB, dan masih menyajikan LED putih. Namun sepertinya, Lenovo lebih memfokuskan perhatian pada faktor kinerja. Papan ketik tersebut menyuguhkan key travel sejauh 1,5mm dan sudah disertai kapabilitas anti-ghosting N-key rollover sehingga mampu membaca input sebanyak apapun tombol yang Anda tekan. Selain itu, keyboard turut didukung lapisan anti-air.

Legion 4

 

Legion 3

 

Layar

Panel 15,6-inci full-HD yang ada di notebook ini mengusung jenis IPS. Layar menghidangkan tingkat refresh tinggi di 144Hz, serta ditunjang oleh level keterangan 300-nit dan teknologi Nvidia G-Sync. Refresh rate 144Hz memungkinkan pengguna melihat detail di objek yang bergerak di kecepatan tinggi, lalu G-Sync memastikan sesi gaming Anda bebas tearing dan stuttering.

Legion 14

 

Hardware

Lenovo menawarkan tiga konfigurasi hardware di Legion Y530, dengan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 atau 1050 Ti serta memori RAM DDR4 2666MHz 8GB atau 16GB. Ketiganya diotaki prosesor serupa, yaitu Intel Core i7-8750H, dan menyimpan storage berbasis hard disk 1TB. Buat mendongkrak performanya, Lenovo turut membubuhkan memori Intel Optane 16GB yang menjanjikan waktu boot ‘hampir’ sesingkat pemakaian SSD M.2 NVMe.

Legion 2

Legion 1

Legion Y530 dibekali sistem pendingin yang lebih baik dari pendahulunya. Laptop memanfaatkan dua buah kipas dengan jumlah bilah yang lebih banyak. Panjang bilah di masing-masing fan dan arah putarannya dibuat berbeda, sebagai cara agar sistem tersebut bekerja lebih efektif baik dalam mengalirkan panas ke empat lubang ventilasi serta mencegah temperatur tinggi naik ke bagian keyboard.

Legion 14

Laptop menyimpan baterai built-in 52,5WHr yang bisa menjaganya tetap menyala selama 5 jam tanpa tersambung ke colokan listrik. Produk ini juga telah dibundel bersama sistem operasi Microsoft Windows 10 Home.

Legion 5

 

Harga dan ketersediaan

Lenovo sepertinya berupaya menekan harga Legion Y530 di Indonesia agar tidak melampaui batasan Rp 20 juta, dan hal tersebut merupakan kabar gembira bagi gamer nomaden yang sedang berhemat. Itu mungkin alasannya produsen tidak menawarkan varian ber-SSD di sini.

Produk sudah tersedia di tanah air mulai bulan September ini, dijajakan seharga Rp 17 juta (RAM 8GB, GTX 1050), Rp 18,5 juta (RAM 8GB, GTX 1050 Ti), dan Rp 19,5 juta (RAM 16GB, GTX 1050 Ti, 144Hz).

Legion 20

‘Padat’ dan Bertenanga, Laptop Omen by HP 15 Baru Siap Jadi Rekan Andal Gamer Pro

Langkah akuisisi yang dilakukan HP terhadap VoodooPC memang cukup unik karena perusahaan IT Amerika itu memutuskan untuk mempertahankan branding, dan kini menggunakannya di keluarga Omen mereka. Perjalanan Omen by HP di Indonesia sendiri masih terbilang cukup baru, dimulai pada bulan Agustus tahun lalu melalui peluncuran desktop, laptop serta sejumlah aksesori gaming.

Saat itu, Hewlett-Packard menyampaikan bahwa brand Omen sengaja mereka siapkan bagi kalangan millennial. Omen memang kental dengan tema gaming, tetapi susunan hardware berperforma tinggi di dalam tentu bisa digunakan buat mendukung aktivitas produktif dan kreasi konten. Kali ini, sebuah tren populer di segmen gaming mendorong sang produsen meluncurkan generasi baru Omen by HP 15 di tanah air.

Omen 11

Marketing development manager HP Edo Jonathan menjelaskan bagaimana lineup Omen by HP 15 anyar ini sangat ideal bagi mereka yang berpartisipasi di ranah esports. Perangkat tersebut punya rancangan lebih ‘padat’ sehingga ideal dibawa-bawa ketika para gamer pro mengikuti turnamen, juga disertai teknologi panel yang memungkinkan pengguna menikmati lebih banyak frame per detik – karena mulusnya pengalaman bermain sama sekali tidak bisa dikompromi.

 

Rancangan baru

Mempertahankan identitas desain pada varian baru Omen 15 tetap jadi perhatian utama HP. Pengguna kembali disuguhkan tubuh bertema oktagonal, lalu di sisi punggungnya, kita dapat menemukan lid khas laptop Omen dengan tekstur ala serat karbon yang dibubuhkan pada dua zona terpisah, juga dihias logo tribal VoodooPC merah. Namun jika Anda perhatikan lebih teliti, ukuran Omen by HP 15 baru tersebut lebih mungil.

Omen 2

Alasannya adalah karena Hewlett-Packard telah menekan ukuran bingkai layar serta memadatkan bagian papan ketik. Kabar gembiranya, tidak ada pemangkasan jumlah tombol, lalu baik tuts huruf maupun numerical pad mempunyai panjang dan lebar serupa. Walaupu begitu, pengurangan ukuran tombol tetap ada, diterapkan pada empat tombol arah. Saya belum menanyakan alasan HP melakukannya, mengingat tak sedikit gamer yang masih memanfaatkan tombol kursor buat bermain.

Omen 9

Omen 1

Omen by HP 15 baru itu mempunyai bingkai layar 7,03mm di sisi horisontal dan bezel atas setebal hanya 12,8mm. Dengan begini, HP bisa membenamkan layar 15,6-inci dalam notebook ber-form factor 14-inci. Perubahan lain juga diaplikasikan pada bagian engsel, kali ini menggunakan dua engsel terpisah buat menyambungkan layar ke tubuh. Kemudian masih berada di dekatnya, sang produsen mencantumkan speaker Bang & Olufsen.

Omen 7

Omen 4

Laptop memiliki dimensi 360x263x25-milimeter serta berat 2,24kg, dengan konstruksi dari bahan logam. Khusus untuk varian berkartu grafis lebih high-end, ketebalan dan bobotnya sedikit lebih besar, masing-masing bertambah 0,1mm dan 160-gram.

Omen 3

Untuk mempercantik penampilannya, HP turut meng-upgrade sistem pencahayaan backlight keyboard dari warna merah menjadi RGB – diterapkan pada tiga zona plus tombol WASD. Perlu diketahui bahwa laptop belum menggunakan sistem RGB Per-Key. Pencahayan per zona itu sendiri dapat dikustomisasi melalui software Omen Command Center.

 

Sususnan hardware

Lewat Omen by HP 15 baru, produsen menawarkan tiga pilihan kartu grafis, yaitu Nvidia GeForce GTX 1050 Ti, GTX 1060, dan GTX 1070 Max-Q. Semua model sudah diotaki prosesor Intel Core generasi kedelapan i7-8750H, dan kita dapat mencantumkan memori RAM DDR4 2666MHz sampai 32GB (via dual channel)

Omen 8

Untuk menangani panas yang dihasilkan hardware-hardware di dalam, HP memanfaatkan sepasang kipas dengan bilah berukuran besar. Menariknya, struktur fan tersebut juga dirancang buat mendinginkan bagian penyimpanan. Dan berbicara soal storage, Omen by HP 15 dibekali SSD PCIe NVMe M.2 sampai 512GB dan hard disk 1TB 7200 RPM. Kemudian demi menunjang penyajian konten hiburan dan aktivitas live stream, Omen by HP 15 turut dilengkapi teknologi DTS Headphone:X dan Omen Stream.

Omen 5

Omen 6

Ketiga varian laptop didukung oleh kelengkapan konektivitas yang hampir serupa. Di sana ada USB 3.1, mini DisplayPort, HDMI 2.0, LAN dan audio 3.5mm. Perbedaan terbesarnya terletak pada eksistensi dari port ThunderBolt 3.0 via USB type-C. Koneksi ini cuma tersedia pada model berkartu grafis GTX 1070 Max-Q dan GTX 1060.

Omen 10

Untuk layar 15,6-incinya, Hewlett-Packard memilih jenis ‘IPS-level’ WLED beresolusi 1920×1080 dengan refresh rate 144Hz dan ditunjang pula oleh teknologi Nvidia G-Sync. Refresh rate tinggi memungkinkan kita melihat detail secara jelas di objek atau karakter yang bergerak cepat, lalu kehadiran G-Sync sendiri sangat efektif menumpas efek tearing dan stuttering terlepas dari frame rate yang bisa hardware hasilkan.

Omen 14

 

Ketersediaan dan harga di Indonesia

Sang marketing development manager menyampaikan pada saya bahwa Omen by HP baru ini sudah dipasarkan secara resmi di Indonesia. Tim Hewlett-Packard juga memastikan mereka membanderolnya di harga yang kompetitif dan masuk akal. Produk bisa Anda miliki dengan mengeluarkan uang mulai dari Rp 19,8 juta.

[Review] HP Notebook 15-db0011AU: AMD Ryzen 3 Layar Besar Terjangkau

Prosesor AMD untuk laptop selama ini dikenal dengan platform yang memiliki kinerja yang cukup baik dengan harga yang lebih terjangkau. Apalagi, AMD menggabungkan Central Processing Unit atau CPU mereka dengan Graphics Processing Unit atau GPU ke dalam satu chipset yang dikenal dengan nama Accelerated Processing Unit atau APU.

Akan tetapi, semenjak AMD meluncurkan generasi kedua dari prosesor Ryzen terbaru mereka, semua berubah. APU yang dulunya memiliki kinerja yang sepertinya biasa saja, saat ini sudah menjadi jauh lebih kencang. Hal tersebut dikarenakan perubahan arsitektur dari yang berbasis Buldozer menjadi berbasis Zen.

HP Notebook 15-db0011AU - Desk

APU Ryzen generasi kedua pun saat ini telah digunakan pada laptop dengan nama Ryzen Mobile dengan nama kode Raven Ridge. Ryzen Mobile sendiri merupakan sebuah APU yang menggunakan arsitektur prosesor dan graphics terintegrasi terbaru dari AMD.

Salah satu laptop yang menggunakan APU Ryzen Mobile adalah HP Notebook 15-db0011AU. Yap, penamaan yang mungkin akan sulit diingat oleh para pembelinya. Laptop yang datang ke meja pengujian DailySocial ini sudah menggunakan APU Ryzen Mobile 3 2200U.

HP Notebook 15-db0011AU - Back

Laptop HP Notebook 15-db0011AU memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Prosesor AMD Ryzen 3 Mobile  2200U 2 Core 4 Thread Clock 2,5 GHz Turbo 3,4 GHz
Graphics AMD Vega 3
RAM / HDD 2 x 4GB DDR4 2400 MHz / 1TB HDD 5400 RPM
Layar / Resolusi 15,6” LED Backlit / 1366×768
Port ekspansi USB-2.0, USB 3.0, Audio 3,55mm port, HDMI
Baterai 3 Cell 41 Whrs Polymer
Kamera HD
Dimensi 376 x 246 x 22,5 mm
Bobot 1,77 kg

Untuk hasil CPU-Z dan GPU-Z dari laptop HP Notebook 15-db0011AU adalah sebagai berikut:

Dengan spesifikasi tersebut, laptop yang satu ini memiliki harga Rp. 6.299.000. Harga tersebut mungkin tidak terlihat murah, akan tetapi dengan menggunakan grafis terintegrasi AMD Vega 3, laptop ini akan menjadi lebih baik digunakan untuk melakukan editing. Beberapa game lama pun juga dapat dimainkan dengan cukup baik. Oleh karena itu, harga tersebut dapat dikatakan terjangkau.

Laptop yang satu ini ternyata memiliki sebuah charger yang dimensinya tidak tebal. Hal ini tentu saja membuat HP Notebook 15-db0011AU tidak terlalu berat saat dibawa kemana-mana.

HP Notebook 15-db0011AU - Charger

Desain

Laptop HP Notebook 15-db0011AU yang kami dapatkan memiliki warna abu-abu. Pada bagian badan atas yang terbuat dari plastik polikarbonat menggunakan desain matte finishing. Hal ini selain mempercantik juga membuat bagian atasnya menjadi tidak lebih licin.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kiri
Pada bagian kiri ditemukan port daya, RJ-45 LAN, HDMI, USB 3, dan audio 3,5mm

Laptop yang satu ini menggunakan keyboard dengan tipe desain chiclet. Dengan dimensi layar 15,6 inci, membuat lebar laptop dapat memuat full keyboard. Hal ini tentu saja membuat pengguna dapat menggunakan tombol numpad yang berada di sisi sebelah kanan.

HP Notebook 15-db0011AU - Keyboard

Laptop yang satu ini memiliki besar  376 x 246 x 22,5 mm, memuat layar dengan ukuran 15,6 inci yang memiliki resolusi 1366 x 768. Untuk bobotnya, HP Notebook 15-db0011AU memiliki berat sekitar 1770 gram, termasuk baterai, yang sehingga dapat membuat punggung terasa nyaman saat dibawa dengan tas ransel. Berat tersebut belum termasuk chargernya yang memang cukup ringan untuk dibawa.

HP Notebook 15-db0011AU - Bagian Kanan
Pada sisi bagian kanan dapat ditemukan slot SDCard, port USB 2.0, DVD Writer, dan Kensington lock

Saat laptop ini datang ke meja pengujian DailySocial, sistem operasi yang terpasang sudah menggunakan Windows 10 Home. Hal ini tentu saja membuat pengguna lebih nyaman karena menggunakan sistem operasi yang resmi sehingga mendapatkan dukungan penuh dari Microsoft.

Kinerja

HP Notebook 15-db0011AU menggunakan AMD Raven Ridge dengan prosesor dual core quad thread Ryzen 3 Mobile 2200U dengan Thermal Design Power 15 Watt. Dengan core terbaru dari AMD tersebut, tentu saja notebook ini cukup bertenaga dibandingkan dengan generasi sebelumnya. “Cukup” karena memang menggunakan dua inti saja dengan empat thread. Hal ini berarti dalam menggunakan Office dan software-software editing, HP Notebook 15-db0011AU sudah sangat mumpuni.

Menggunakan Integrated Graphics Processor (IGP) terbaru dari AMD, yaitu VEGA 3, tidak berarti laptop ini dapat bermain game-game baru. Walaupun sudah menggunakan RAM dual channel tidak berarti bahwa dengan 3 Compute Unit dapat bermain game-game terbaru.

Uji sintetis yang kami lakukan juga menghadirkan laptop yang bertenagakan APU AMD generasi sebelumnya, 9830P dengan kode Bristol Ridge. GPU yang terpasang adalah Radeon RX 460. Hal ini tentu saja untuk melihat seberapa kencang APU AMD Ryzen 3 Mobile dibandingkan generasi sebelumnya.

Pada grafik PCMark 8 di atas, terjadi anomali di mana PCMark 8 Create selalu crash pada saat diuji. Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat mengulang dengan melakukan instalasi ulang Windows.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop. Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata hanya bisa bertahan selama 4 jam 23 menit! Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Untuk membeli sebuah notebook yang dapat digunakan untuk melakukan editing grafis dan video memang membutuhkan tenaga proses yang tinggi. Selama ini, laptop yang memiliki kemampuan tersebut ada pada kisaran harga 8 sampai 10 juta rupiah. AMD pun menghadirkan Ryzen 3 Mobile yang mampu dijual dengan harga yang lebih rendah.

Kinerja prosesor dari arsitektur Zen memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Pada grafik yang ada di atas, menunjukkan bahwa Ryzen 3 Mobile 2200U memiliki kinerja yang lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Bristol Ridge. Kinerja seperti ini yang membuatnya mampu melakukan editing foto dan video dengan cukup baik.

HP Notebook 15-db0011AU - 2

Di sisi lain, kinerja graphics pada Ryzen 3 Mobile 2200U juga dapat diandalkan. Walaupun tidak sekencang Radeon RX460 yang terpasang pada sebuah laptop, beberapa game ringan seperti PES 2017 sudah dengan mudah dijalankan. Walaupun begitu, Vega 3 belum dapat memainkan game berat seperti Rise of the Tomb Raider atau GTA V dengan lancar.

RAM yang ada pada laptop ini telah menggunakan mode dual channel, yang membuatnya memiliki kinerja yang paling optimal. Dengan bandwidth yang lebih besar, tentu saja akan memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan mode single channel.

Harga yang ditawarkan untuk HP Notebook 15-db0011AU adalah Rp. 6.299.000. Harga seperti ini bisa jadi tergolong cukup tinggi bagi beberapa kalangan. Namun, kinerja yang dimiliki membuatnya terlihat menjadi lebih terjangkau. Beberapa toko online malah sudah menawarkan harga yang lebih murah lagi.

Sparks

  • Kinerja prosesor cukup baik
  • Kinerja IGP cukup baik
  • Ramping dan cukup ringan
  • Charger berdimensi kecil
  • Harga cukup terjangkau
  • Windows 10 asli

Slacks

  • Belum memiliki USB-C
  • Material masih plastik
  • Namanya sulit untuk diingat