Jalin Kemitraan Strategis Dengan JD.id, Lenovo Luncurkan Sejumlah Laptop Baru Secara Eksklusif

Kesediaan perusahaan untuk beradaptasi sesuai karakteristik konsumen di suatu wilayah sangat memengaruhi kesuksesan bisnis mereka. Di beberapa negara, pendekatan offline masih menjadi cara efektif dalam penjualan, namun kita tahu platform-platform eCommerce, lokal ataupun global, belakang menjadi metode favorit masyarakat Indonesia buat berbelanja.

Lenovo sudah lama memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk-produknya, tapi baru di minggu ini raksasa komputer itu mengumumkan kolaborasi dengan JD.id, cabang perusahaan eCommerce Tiongkok JD.com, dalam upaya ‘memperluas ketersediaan teknologi Lenovo di Indonesia’. Sedikit info kecil untuk Anda: Lenovo dan JD.com bermarkaskan di kota yang sama, yaitu Beijing.

Lenovo IdeaPad 120s 20

Dalam acara pers yang dilaksanakan di Jakarta itu, presiden direktur JD.id Zhang Li mengungkapkan kegembiraannya terhadap kolaborasi JD bersama Lenovo. Menurutnya, para pelanggan JD.id merupakan tipe pembeli yang antusias pada produk elektronik terbaru dan terbaik. Bagi JD.id, brand Lenovo merepresentasikan inovasi dan kualitas.

Lenovo IdeaPad 120s 22

Lenovo sendiri memilih JD.id karena penyedia layanan eCommece itu dianggap mempunyai visi dan misi yang sejalan: memastikan konsumen memperoleh pengalaman terbaik. Selain perangkat bermutu, Lenovo juga ingin memastikan pelanggan mendapatkan dukungan layanan purna jual secara maksimal, salah satu caranya adalah dengan hanya memasarkan produk-produk resmi.

Lenovo IdeaPad 120s 19

Untuk memperkuat kerja sama ini, Lenovo meluncurkan beberapa item yang cuma tersedia secara eksklusif di JD.id. Ada tiga notebook anyar yang dijajakan oleh sang produsen, dan IdeaPad 120s ialah primadonanya. Keputusan Lenovo memilih IdeaPad 120s sebagai andalan mereka sangat menarik, karena ia bukanlah laptop gaming ataupun perangkat premium berdesain ultra-thin.

Lenovo IdeaPad 120s 21

 

Hands-on IdeaPad 120s

Lenovo mendeskripsikan IdeaPad 120s sebagai ‘penjelmaan stylish dari komputer laptop’. Device mengedepankan beberapa elemen: desain atraktif yang berpatokan pada kesederhanaan, portabilitas, serta spesifikasi cukup tinggi di harga super-kompetitif. Produsen menjanjikan kesiapan IdeaPad 120s dalam menemani Anda berkerja dan bermain.

Lenovo IdeaPad 120s 9

IdeaPad 120s yang Lenovo hadirkan ke Indonesia ialah versi berlayar 14-inci. Panel tersebut mengusung jenis TN (twisted nematic) dengan resolusi high-definition 1366x768p. TN merupakan teknologi display LCD tertua dan yang paling sering ditemui di produk-produk entry-level. Meski viewing-angle-nya tidak sebaik in-plane switching (IPS), layar TN cenderung memiliki tingkat kecerahan tinggi.

Lenovo IdeaPad 120s 1

Lenovo IdeaPad 120s 8

IdeaPad 120s mempunya panjang dan leban 334×235-milimeter serta ketebalan hanya 18,6mm, membuatnya mudah diselipkan dalam tas. Berdasarkan pengamatan saya, konstruksi tubuh laptop terdiri atas kombinasi plastik dan logam. Desainnya bersih serta simpel, sempurna buat Anda yang tidak menyukai perangkat-perangkat dengan penampilan yang rumit dan berlebihan. Bobot laptop ini juga tergolong ringan, cuma 1,44kg.

Lenovo IdeaPad 120s 17

Lenovo IdeaPad 120s 16

Untuk konektivitas, Produsen membekalinya dengan dua buah port USB 3.0, slot microSD card reader, port audio 3,5mm combo, HDMI, dan USB type-C. Kabarnya, salah satu port USB di sana dilengkapi fitur always-on charging, yaitu kemampuan  mengisi baterai perangkat lain walaupun IdeaPad 120s berada dalam kondisi nonaktif.

Lenovo IdeaPad 120s 14

Lenovo IdeaPad 120s 15

Lenovo memilih prosesor Intel Celeron Processor N3350 (berkecepatan 1,5GHz hingga 2,4GHz) sebagai otak dari IdeaPad 120s. Di dalam terdapat pula RAM 4GB LPDDR4-2400 on-board, serta telah menggunakan penyimpanan SSD M.2 SATA 128GB. Laptop mungkin memang belum mumpuni untuk menangani game-game blockbuster 3D ataupun software desain profesional, namun tentu ia tak akan kesulitan menjalankan software spreadsheet atau olah kata, menghidangkan video, hingga permainan-permainan casual.

Lenovo IdeaPad 120s 2

 

Lenovo IdeaPad 120s 5

Hal yang sangat saya apresiasi adalah kehadiran SSD di produk ekonomis ini. Eksistensinya membuat proses boot Windows 10 dan membuka app berjalan lebih cepat dibanding laptop yang hanya dilengkapi hard disk. SSD sendiri sangat membantu IdeaPad 120s karena notebook cuma menyimpan RAM 4GB on-board.

Lenovo IdeaPad 120s 12

Lenovo IdeaPad 120s 3

Semua aspek ini bisa Anda miliki cukup dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 3,9 juta saja. Dan menariknya lagi, di masa promosi ini, JD.id turut menerapkan potongan harga, sehingga IdeaPad 120s 14-inci dapat dibeli seharga Rp 3,75 juta. Produsen menawarkan dua opsi warna, yakni abu-abu mineral dan biru denim.

Lenovo IdeaPad 120s 6

Tapi tunggu dulu, kejutan dari Lenovo tidak hanya sampai di sana. Produsen turut memastikan perangkat ini siap dipakai. IdeaPad sudah dibundel bersama OS Microsoft Windows 10 dan didukung garansi nasional selama satu tahun.

Lenovo IdeaPad 120s 11

Lenovo IdeaPad 120s

 

Apa lagi?

Selain IdeaPad 120s, Lenovo juga memasarkan dua notebook convertible barunya secara eksklusif di JD.id. Mereka adalah Yoga 310 dan Yoga 520, masing-masing dibanderol seharga mulai dari Rp 5 juta dan Rp 10,6 juta. Ketiga laptop ini telah tersedia dan dapat Anda beli.

Lenovo IdeaPad 120s 23

Lenovo IdeaPad 120s 24

Razer Blade Stealth Kini Usung Prosesor Quad-Core Intel Generasi Kedelapan

Juni lalu, Razer mengungkap ultrabook Blade Stealth versi baru yang berpenampilan lebih stealthy dan berlayar lebih besar. Kini giliran spesifikasinya yang kembali disuntik, utamanya dengan prosesor Intel generasi kedelapan.

Blade Stealth kini mengemas prosesor quad-core Intel Core i7-8550U yang memiliki clock maksimum 4 GHz. Meski kedengarannya sepele, kehadiran prosesor baru ini penting sebab ada dua core ekstra dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga peningkatan performanya diestimasikan mencapai 40%, namun di saat yang sama masih bisa memberikan daya tahan baterai sampai 10 jam pada Blade Stealth.

Razer Blade Stealth

RAM yang digunakan masih berkapasitas 16 GB, tapi kecepatannya sedikit didongkrak menjadi 2133 MHz, sedangkan penyimpanannya mengandalkan SSD 512 MB bertipe PCIe M.2. Blade Stealth versi baru ini memiliki bodi sedikit lebih tebal dan lebih berat di angka 13,8 mm dan 1,35 kg (versi sebelumnya 13,1 mm dan 1,33 kg).

Selebihnya hampir tidak ada yang berubah. Tanpa kartu grafis terpisah, Blade Stealth masih belum sanggup menyuguhkan kinerja gaming yang mumpuni. Solusinya adalah menggunakan GPU enclosure bernama Razer Core, dan Razer juga baru saja mengungkap versi barunya yang lebih sempurna perihal desain.

Razer Core V2

Razer Core V2 mengusung layout internal baru yang kini dapat mengakomodasi kartu grafis kelas high-end yang umumnya berukuran lebih panjang, baik buatan Nvidia ataupun Nvidia. Semua tenaga pengolahan grafis itu tetap disalurkan via satu kabel Thunderbolt 3 (USB-C), tapi Razer mengklaim performanya kini bakal lebih mulus sebab alur data dari GPU dan peripheral sudah dipisahkan.

Konstruksinya masih mengandalkan sebongkah aluminium utuh yang kemudian dibentuk menjadi sasis berukuran ringkas. Di dalamnya terdapat power supply berdaya 500 watt dan sejumlah kipas pendingin untuk memastikan kartu grafis yang menghuninya tidak kepanasan.

Razer Blade Stealth dengan prosesor quad-core ini sekarang sudah dipasarkan seharga $1.699, sedangkan Razer Core V2 akan menyusul dalam waktu dekat seharga $499 – belum termasuk kartu grafisnya.

Sumber: Razer.

Microsoft Luncurkan Surface Book 2, Kini Hadir dalam Varian 15 Inci dan Spesifikasi Lebih Perkasa

Surface Book yang diperkenalkan dua tahun silam merupakan jawaban Microsoft untuk MacBook Pro. Anggun tapi perkasa, generasi keduanya bahkan datang membawa tenaga yang lebih besar lagi, tidak ketinggalan juga varian dengan layar berukuran 15 inci.

Penampilan Surface Book 2 memang hampir tidak berubah jika dibandingkan pendahulunya. Layarnya masih bisa dicopot dari keyboard-nya untuk digunakan sebagai tablet, dan tentu saja perangkat kompatibel dengan beragam aksesori macam Surface Pen maupun Surface Dial.

Surface Book 2

Varian 13,5 incinya mengemas resolusi layar 3000 x 2000 pixel, sedangkan varian 15 incinya 3240 x 2160 pixel. Keduanya sama-sama ditenagai oleh prosesor Intel generasi kedelapan yang merupakan chip quad-core, tepatnya model Core i7-8650U dengan clock maksimum 4,2 GHz, plus RAM sebesar 16 GB.

Kinerja grafisnya juga meningkat drastis. Varian 13,5 incinya dibekali GPU Nvidia GeForce GTX 1050, sedangkan varian 15 incinya GTX 1060 dengan memory sebesar 6 GB. Kehadiran GPU terpisah dari Nvidia ini merupakan jaminan atas performa gaming Surface Book 2, bahkan varian 15 incinya juga siap menenagai VR headset ataupun Windows Mixed Reality headset.

Surface Book 2

Semuanya dikemas dalam bodi logam yang tergolong ringkas, dengan ketebalan 2,3 cm dan bobot 1,6 kg – 1,9 kg untuk varian 15 incinya. Microsoft tidak lupa menyematkan konektivitas yang terbilang melimpah di tahun 2017 ini: sepasang port USB standar, satu USB-C dan slot SD card. Soal baterai, Microsoft mengklaim daya tahan hingga 17 jam jika digunakan untuk menonton video.

Surface Book 2 dijadwalkan bakal tersedia di pasaran mulai pertengahan bulan November mendatang. Varian 13,5 incinya dibanderol mulai $1.499, sedangkan varian 15 incinya mulai $2.499. Pilihan kapasitas penyimpanan (SSD) yang ditawarkan ada tiga: 256 GB, 512 GB atau 1 TB.

Sumber: Microsoft dan Ars Technica.

Hands-On Asus X550IU, Laptop Multimedia ‘Gaming Ready’ Bersenjata AMD FX-9830P

Laptop gaming ialah komoditas panas, tapi jujur saja, harganya kurang bersahabat bagi mayoritas orang. Itu sebabnya kehadiran Asus X550IU di Indonesia menjadi berita gembira untuk mereka yang menginginkan laptop terjangkau berperforma tinggi. X550IU merupakan notebook pertama berteknologi AMD Polaris, memungkinkannya menangani game-game AAA seperti The Witcher 3 dan Shadow of Mordor.

Kurang lebih sembilan bulan setelah momen itu, saya akhirnya diberikan kesempatan oleh AMD Indonesia untuk mencoba Asus X550IU secara langsung. Terlepas dari kemampuan notebook ini, X550IU belum menjadi anggota keluarga Asus Republic of Gamers, dan lebih ditargetkan pada para profesional serta pelajar. Hal tersebut ditunjukkan oleh faktor spesifikasi serta konektivitasnya.

 

Desain

Asus X550IU merupakan laptop berlayar 15-inci dengan rancangan clamshell  tradisional. Perangkat memiliki tubuh berwarna hitam, dipadu garis-garis merah ala pola kuil suku Aztec yang Asus biasanya bubuhkan di ROG. Struktur plastik mendominasi tubuhnya, dan di sana Anda bisa melihat penggunaan jenis material berbeda: glossy pada lid dan matte bertekstur halus pada area keyboard serta bingkai display.

Asus X550IU 37

Asus X550IU 42

Arahan desain ini secara tidak langsung meminta Anda untuk memperlakukan Asus X550IU dengan kasih sayang. Lid glossy-nya akan baret jika terbentur, lalu dalam waktu singkat, bagian tersebut bisa jadi sarang sidik jari. Anda perlu membersihkannya secara reguler agar X550IU selalu tampil prima. Meski begitu, kualitas build-nya secara keseluruhan terasa meyakinkan dan Asus telah memastikan layar terpasang mantap ke body via sepasang engsel.

Asus X550IU 30

Asus X550IU 26

X550IU memang bukan laptop super-ringan berdesain ultra-thin. Perangkat mempunyai dimensi 38×25,1×2,92-3,17cm dengan bobot 2,45-kilogram (sudah termasuk baterai). Dan ukuran ini Asus manfaatkan sebaik-baiknya untuk membubuhkan sejumlah kelengkapan esensial. Di sisi kiri, Anda akan menemukan port audio 3,5mm, sepasang port USB, LAN, HDMI dan VGA 15-pin. Lalu di bagian kanan terdapat satu lagi port USB dan pintu optical disc drive.

Asus X550IU 25

Asus X550IU 34

Asus X550IU 33

 

Keyboard dan touchpad

Laptop menyuguhkan keyboard full-size dengan tombol chiclet enam baris. Agar muat, Asus memperkecil ukuran tuts di beberapa zona, misalnya di area Function dan numpad. Layout-nya terbilang nyaman untuk mengetik, memungkinkan jari saya menjangkau hampir seluruh tombol tanpa perlu mengangkat telapak tangan; bahkan cukup baik buat menikmati Rise of the Tomb Raider – dibahas lebih jauh di bawah.

Asus X550IU 35

Asus X550IU 27

Touchpad-nya sendiri diletakkan sejajar dengan tombol spasi. Posisi tersebut memang membuatnya terlihat timpang ke area kiri wrist rest, namun karena touchpad sedikit menjorok ke dalam, insiden akibat mouse yang tak sengaja tersentuh jarang terjadi.

Asus X550IU 28

 

Layar

X550IU menyuguhkan display IPS beresolusi 1920×1080p seluas 15,6-inci dengan permukaan anti-glare. Asus dan AMD juga tak lupa membekalinya bersama teknologi FreeSync, yaitu sistem sinkronisasi adaptif di layar LCD yang memungkinkan tercapainya keselarasan antara frame rate konten (game misalnya) dan refresh rate layar, sehingga efek screen tearing dapat diminimalkan tanpa memengaruhi performa hardware.

Asus X550IU 36

Asus X550IU 41

 

Hardware dan pengalaman penggunaan

Asus X550IU menyimpan APU mobile generasi ketujuh AMD FX-9830P quad-core berkecepatan 3GHz, dengan chip grafis Radeon RX 460. Laptop turut dilengkapi RAM DDR4 dual channel 8GB, penyimpanan berbasis hard drive 1TB, dan baterai 4-cell 44Whrs. Unit hands-on ini sendiri mempunyai komposisi hardware sedikit berbeda. HDD 1TB-nya digantikan oleh SSD 128GB. Kapasitas storage memang jadi lebih kecil, tapi SSD membuat waktu load lebih singkat.

Asus X550IU 29

Optical disc drive yang digunakan Asus ialah varian DVD-RW 8x. Dalam diskusi bersama country product manager Veronica Erwin di acara peluncuran Asus X550IU bulan Januari silam, ODD dimanfaatkan karena sang produsen ingin laptop ini memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi konsumen targetnya: pelajar dan pekerja. Menurut Asus, kalangan ini masih sangat memerlukan disc drive dan tak sepenuhnya mengandalkan internet buat mengakses konten hiburan.

Asus X550IU 32

Saya pribadi lebih mengidamkan kombinasi SSD dan HDD dengan mengorbankan eksistensi dari optical disc drive (Asus bilang hal ini dapat dilakukan), apalagi hampir semua orang kini telah merangkul metode distribusi digital. Namun Asus menyampaikan bahwa kehadiran SSD akan menyebabkan harganya melampaui batasan Rp 10 juta.

Asus X550IU 31

Selain menguji performa X550IU dengan software-software benchmark, tim AMD juga mendemonstrasikan kesanggupan laptop ini menangani Rise of the Tomb Raider. Di setting default, permainan memilihkan preset grafis ‘high‘ – dengan resolusi full-HD, anti-aliasing FXAA dan double-buffered Vsync. Di setting itu, permainan berjalan stabil di 25- sampai 30-frame rate per detik. Jika Anda menginginkan FPS lebih tinggi, cara terbaiknya ialah mengurangi beberapa efek visual di sana.

Asus X550IU 10

Asus X550IU 8

 

Silakan nikmati sejumlah screenshot Rise of the Tomb Raider yang saya ambil dari X550IU:

Asus X550IU 11

Asus X550IU 12

Asus X550IU 13

Asus X550IU 15

Asus X550IU 16

Asus X550IU 17

Asus X550IU 18

Asus X550IU 20

Asus X550IU 22

 

Dan di bawah ini adalah hasil benchmark-nya.

 

Cinebench

Asus X550IU 5

 

3D Mark

Asus X550IU 1

Asus X550IU 2

Asus X550IU 4

Asus X550IU 3

 

Unigine Heaven & Valley

Asus X550IU 6

Asus X550IU 7

 

Konklusi

Asus X550IU adalah pilihan paling logis jika Anda memiliki modal tak lebih dari Rp 10 juta dan Anda tidak keberatan dengan desainnya yang tradisional. Sejumlah konsumen mungkin mengharapkan SSD, tapi kehadiran optical disc drive beserta port VGA dan HDMI menunjukkan besarnya perhatian Asus terhadap aspek konektivitas serta fleksibilitas pemakaian.

Lalu dari segi performa, APU AMD FX-9830P yang dibantu Radeon RX 460 menjaganya tetap sanggup menangani game-game blockbuster anyar – tentu saja dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Judul-judul yang sudah diuji dan berjalan memuaskan meliputi Rise of the Tomb Raider, The Witcher 3: Wild Hunt, Doom, Middle-earth: Shadow of Mordor dan Overwatch.

Asus X550IU dijajakan seharga Rp 9,5 juta.

Menjajal Aero 15X, Ultrabook Berperforma Tinggi Dengan Desain Max-Q Persembahan Gigabyte

Mendarat perdana di Indonesia bulan Mei silam, Aero ialah keluarga baru laptop Gigabyte yang disiapkan sebagai penengah antara perangkat kerja premium dan notebook gaming. Desainnya menarik namun tidak berlebihan, tipis, panelnya tersertifikasi X-Rite Pantone, lalu laptop ini tidak kesulitan menangani game-game blockbuster terbaru berkat penggunaan GPU GeForce GTX 10.

Kurang lebih tiga bulan setelah momen itu, sang produsen komputer asal Taiwan memutuskan buat menghadirkan versi lebih canggih dari Aero 15 ke tanah air. Kali ini, device sudah mengusung desain Nvidia Max-Q, memungkinkan laptop menyimpan kartu grafis high-end GTX 1070 atau 1080 tanpa mengorbankan portabilitasnya sama sekali. Dibanding model dengan GTX 1060, Gigabyte Aero 15X menjanjikan performa 25 persen lebih besar.

Aero 15X 15

Bermaksud untuk menunjukkan kemampuan Aero 15X, Eric Chang dari Gigabyte mengundang saya buat mencoba perangkat ini secara langsung. Eric kembali menjelaskan bahwa keluarga Aero adalah notebook yang ditujukan bagi kalangan antusias, dan itu alasannya mengapa aspek mobilitas serta kinerja begitu diperhatikan. Jenis konsumen ini memahami seluk beluk sisi teknis dan sangat menuntut kualitas.

Aero 15X 7

 

Desain

Untuk memuaskan mereka, Gigabyte tidak mengambil jalan pintas. Dalam memproduksi perangkat ini, produsen memanfaatkan teknik CNC demi memastikan tiap bagian dan potongan di laptop itu presisi, lalu menerapkan teknik nano-imprint lithography pada permukaan lid, sehingga teksturnya terasa halus saat disentuh. Seperti versi sebelumnya, Gigabyte membubuhkan lapisan serat karbon, memberikan kesan sporty di tubuh hitam premiumnya.

Aero 15X 1

Aero 15X 2

Aero 15X 3

Gigabyte Aero 15 menghidangkan layar 15,6-inci dengan bingkai super-tipis, tebalnya hanya 5mm. Tapi meskipun Gigabyte berhasil mencantumkan panel 15-inci di form-factor 14-inci, tidak ada pemangkasan terlalu banyak pada bagian keyboard: ukuran tombolnya normal, baik pada cursor arah serta num pad. Karena ukuran yang lebih kecil, Gigabyte meletakkan webcam di bawah display, konektivitas fisik di sisi kiri dan kanan, lalu area belakang didedikasikan seluruhnya buat pembuangan panas.

Aero 15X 11

Aero 15X 10

Aero 15X 17

Aero 15X 4

 

Layar

Panel 15-inci tersebut memiliki resolusi 1920×1080. Saya belum mengetahui apakah layar menyuguhkan refresh rate yang istimewa atau standar, namun adanya sertifikasi X-Rite Pantone mengindikasikan keseriusan produsen  dalam memastikan warna di layar semirip objek sesungguhnya. Selain sangat membantu para desainer dan fotografer, gamer juga memperoleh keuntungan karena berkat keakuratan kontras, mereka bisa lebih mudah mendeteksi musuh.

Aero 15X 16

Aero 15X 13

Aero 15X 14

 

Keyboard

Dalam meracik keyboard di Aero 15X, Gigabyte banyak mengadopsi elemen  gaming. Produsen memang tidak memanfaatkan switch mekanik, tapi tombol chiclet yang empuk di sana siap menunjang kegiatan gaming dan aktivitas kerja. Luas tuts dan jarak antar tombolnya pas di jari saya, sehingga insiden salah tekan jarang terjadi, bahkan ketika laptop saya gunakan buat menjalankan game shooter bertempo cepat.

Aero 15X 8

Papan ketik ini turut dibekali sistem pencahayaan RGB Pre-Key dan fitur macro. Via software Fusion, Anda dipersilakan mengutak-atik pola pencahayaan, menentukan warna masing-masing tuts, hingga memprogram ulang tombol-tombolnya.

Aero 15X 12

 

Performa

Selain menyediakan sejumlah software benchmark, Eric tahu saya sangat kecanduan Titanfall 2 dan turut menyiapkan permainan itu di Aero 15X. Secara default, sistem segera menyajikan setting grafis tinggi. Beberapa opsi sempat saya ubah: misalnya dari resolusi 1366×768 ke 1920×1800, V-Sync juga saya matikan agar tidak ada efek stuttering, lalu field-of-view saya pindahkan ke 100 derajat lebih.

Aero 15X 5

Aero 15X 22

Selanjutnya, Titanfall 2 tersuguh sangat lancar. Via Fraps, angka frame rate per detik berada di kisaran 85 sampai 110, dan satu-satunya kendala hanyalah kurang memadainya koneksi internet di kedai kopi tempat kami melakukan sesi pengujian. Begitu memuaskannya performa hardware Gigabyte Aero 15X (juga kinerja keyboard-nya), saya dapat memperoleh titel MVP setidaknya dalam dua match.

Aero 15X 24

Aero 15X 23

Aero 15X 25

Hasil benchmark laptop ini juga sangat baik. Dengan setting grafis ultra,  tessellation extreme dan resolusi full-HD di Unigine Heaven 4.0, Aero 15X mencetak FPS rata-rata 76,8 dan skor 1935. Temperaturnya tidak pernah lebih tinggi dari 79 derajat Celcius. Lalu di 3DMark Fire Strike Ultra dan 3DMark 11 Advanced Edition, notebook mendapatkan nilai 3358 dan 6359.

Aero 15X 21

Aero 15X 19

Aero 15X 20

Daftar spesifikasi hardware bisa Anda lihat di screenshot GeForce Experience ini, saya cantumkan di bawah sebagai bukti bahwa Aero 15X betul-betul menggunakan desain Nvidia Max-Q. Buat ruang penyimpanan, laptop memanfaatkan dua SSD M.2 PCIe.

Aero 15X 18

 

Ketersediaan

Gigabyte belum mengungkap harga resmi Aero 15X di Indonesia. Informasi terkait harga ataupun waktu peluncuran juga tidak saya temukan dalam rilis pers yang belum lama ini dikirimkan. Eric Chang sendiri sempat menyampaikan rencana Gigabyte untuk mulai memasarkannya di bulan Oktober 2017 besok.

Aero 15X 6

Xiaomi Luncurkan Laptop Keduanya, Mi Notebook Pro

Selain Mi Mix 2 dan Mi Note 3, Xiaomi hari ini juga memperkenalkan laptop baru bernama Mi Notebook Pro. Kalau Anda ingat, tahun lalu Xiaomi memulai debutnya di segmen laptop dengan Mi Notebook Air, yang jelas sekali dimaksudkan untuk menantang MacBook Air. Mi Notebook Pro pun juga demikian.

Seperti MacBook Pro, label “Pro” di sini menjadi indikasi kuat akan penekanan pada performa. Mi Notebook Pro hadir mengusung prosesor Intel generasi kedelapan, baik tipe Core i7 maupun i5, yang menawarkan performa 40% lebih baik dibanding generasi sebelumnya, ditemani oleh RAM 8 GB atau 16 GB, plus kartu grafis terpisah Nvidia GeForce MX150.

Performanya semakin sempurna berkat kehadiran SSD tipe PCIe NVMe berkapasitas 256 GB yang terkenal gesit dalam hal membaca maupun menulis data. 256 GB kurang banyak? Jangan khawatir, sebab Mi Notebook Pro dilengkapi satu slot kosong yang bisa pengguna jejali dengan SSD tipe SATA.

Xiaomi Mi Notebook Pro

Layar 15,6 incinya mengemas resolusi 1920 x 1080 pixel alias full-HD, dan Xiaomi tak lupa untuk melapisinya dengan kaca Gorilla Glass 3 guna memberikan proteksi ekstra. Di depan layar, ada backlit keyboard yang diklaim lebih nyaman digunakan ketimbang milik MacBook Pro berkat layout yang lebih lapang serta keycap berbentuk cekung.

Semua ini dikemas dalam sasis logam berlapis magnesium alloy setebal 15,9 mm, dengan bobot sekitar 1,95 kg dan desain yang sangat minimalis. Kendati demikian, Xiaomi ingin laptop keduanya ini tetap maksimal soal konektivitas. Itulah mengapa mereka menyematkan sepasang port USB-C, sepasang port USB standar, port HDMI dan slot SD card ke tubuh Mi Notebook Pro.

Xiaomi Mi Notebook Pro

Mi Notebook Pro ditenagai oleh baterai 60 Wh yang mendukung fungsi quick charging – 50% baterai dengan dicolokkan selama 35 menit saja. Sistem audionya mendukung Dolby Atmos dan mengandalkan speaker racikan Harman, sedangkan ujung kanan atas trackpad-nya dihuni oleh sensor sidik jari yang kompatibel dengan Windows Hello.

Ada tiga konfigurasi Mi Notebook Pro yang akan dipasarkan. Di Tiongkok, harganya adalah sebagai berikut:

  • 5.599 yuan untuk Core i5 + RAM 8 GB
  • 6.399 yuan untuk Core i7 + RAM 8 GB
  • 6.999 yuan untuk Core i7 + RAM 16 GB

Sumber: Xiaomi.

Usung Android dan App Parental Control Family Link, Laptop 2-in-1 Tanoshi Sempurna Buat si Buyung

Bidang pendidikan telah lama jadi perhatian perhatian para raksasa teknologi. Saat ini, Anda tak akan kekurangan pilihan sewaktu mencari perangkat penunjang edukasi. Kita bisa memilih berbagai macam Chromebook, atau menggunakan Endless OS baik di PC baru ataupun di perangkat yang sudah dimiliki tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.

Kendalanya mungkin adalah, generasi muda kita saat ini lebih familier dengan ekosistem perangkat bergerak dibanding komputer personal. Hal tersebut tidak mengherankan, orang tua biasanya lebih mudah meminjamkan smartphone ketimbang PC. Aspek ini merupakan salah satu kekuatan utama dari notebook 2-in-1 buatan startup asal Silicon Valley bernama Tanoshi.

Tanoshi 2-in-1 ialah laptop convertible yang dirancang dengan berlandaskan empat gagasan: menyenangkan, aman, siap mendukung edukasi dan terjangkau; ditujukan bagi kalangan pra-remaja. Perangkat ini merupakan salah satu PC pertama yang ditunjang oleh fitur Family Link, yaitu aplikasi parental control baru punya Google. Untuk sistem operasinya, Tanoshi memanfaatkan platform Android 7.0 Nougat.

Tanoshi 2-in-1

Tanoshi mengusung struktur detachable; bagian utamanya bekerja layaknya tablet mandiri, dibekali layar sentuh 10,1-inci beresolusi HD, bisa dilepas dari unit keyboard. Papan ketik tersebut menyuguhkan bagian-bagian yang umumnya hadir di PC 2-in-1: tombol chiclet ber-layout tenkeyless enam baris serta touchpad tepat di tengah-tengah wrist rest. Bedanya, tombol Function sudah disesuaikan dengan fungsi Android, lalu tombol menu Start ‘Windows’ digantikan oleh shortcut emoji.

Perangkat ini mengusung spesifikasi hardware setara tablet kelas menengah. Saya belum dapat menemukan tipe prosesor yang Tanoshi gunakan, tetapi ia ditunjang oleh RAM sebesar 2GB, penyimpanan internal 32GB (bisa ditambah 32GB lagi via microSD), baterai 5.000mAh, dibekali sepasang speaker stereo, serta dilengkapi kamera belakang 5-megapixel dan kamera depan 2-megapixel. Produsen menawarkan tiga pilihan warna, yaitu merah muda, biru dan hijau.

Tanoshi 2

Family Link tentu saja jadi fitur andalan di sana. Diluncurkan pada bulan Maret 2017 silam, app ini memungkinkan orang tua mengawasi konten yang dikonsumsi buah hati, serta mempersilakan mereka mengendalikan device dari jarak jauh. Lewat Family Link, kita juga dapat menentukan aplikasi-aplikasi apa saja yang tidak bisa diunduh oleh anak-anak serta menentukan ‘waktu tidur’ sehingga perangkat tak bisa diakses di waktu-waktu tertentu.

Rencananya, produsen akan membuka gerbang pre-order Tanoshi 2-in-1 melalui situs crowdfunding Kickstarter di tanggal 14 September 2017. Produk dijajakan di harga terjangkau, hanya US$ 200.

Via VentureBeat.

Tak Mau Kalah dari Ultrabook, Acer Chromebook 15 Hadir dengan Bodi Tipis Serba Aluminium

Awal Januari kemarin, Samsung membuktikan kalau Chromebook tak harus berpenampilan jelek. Baru-baru ini, Acer menunjukkan kalau Chromebook juga bisa berspesifkasi mumpuni. Kini giliran pabrikan asal Taiwan itu menunjukkan kalau mereka juga dapat meracik Chromebook berdesain menarik.

Produk yang dimaksud adalah Acer Chromebook 15 (CB515–1H), yang membalut layar 15,6 incinya dengan sasis aluminium ala ultrabook berharga mahal. Kalau bukan karena spesifikasinya, perangkat ini sudah bisa masuk kelas ultrabook mengingat tebal bodinya cuma 18,9 mm dan bobotnya 1,72 kg.

Layarnya sendiri menggunakan panel IPS beresolusi 1920 x 1080, dan Acer rupanya juga menyediakan varian touchscreen (CB515–1HT) – relevan mengingat Chrome OS sekarang sudah bisa menjalankan aplikasi Android. Di atas layar, Acer tidak lupa membubuhkan webcam beresolusi 720p dengan lensa wide-angle.

Acer Chromebook 15

Performanya mungkin bukan yang terbaik dari seluruh Chromebook, tapi setidaknya masih oke untuk kebutuhan sehari-hari. Acer hanya menyediakan tiga opsi prosesor: dual-core Intel Celeron N3350, quad-core Intel Celeron N3450 dan quad-core Intel Pentium N4200. Semuanya bertipe fanless, sehingga dipastikan perangkat dapat terus beroperasi secara hening, bahkan ketika Anda memakainya di perpustakaan sekalipun.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM DDR4 yang bisa dikonfigurasikan antara 4 atau 8 GB, tidak ketinggalan juga opsi penyimpanan internal berbasis eMMC dengan kapasitas 32 atau 64 GB. Bagaimana dengan baterainya? Well, Chromebook 15 diyakini siap beroperasi selama 12 jam nonstop.

Acer Chromebook 15

Soal konektivitas, Acer membekali Chromebook 15 dengan Wi-Fi AC, Bluetooth 4.2, dua port USB-C, dua port USB 3.0 standar, HDMI dan slot SD card. Kalau semua itu masih kurang, masih ada pemanis seperti keyboard yang dilengkapi backlight, yang diapit oleh sepasang speaker yang menghadap ke atas.

Kekurangannya, desain elegan serba logam ini harus ditebus dengan biaya yang lebih mahal dari mayoritas Chromebook: mulai dari $399 untuk konfigurasi termurahnya. Pemasarannya sendiri dijadwalkan berlangsung mulai bulan Oktober mendatang.

Sumber: PR Newswire.

Acer Perkenalkan Laptop Gaming 2-in-1 Baru, Nitro 5 Spin

Acer kembali bermain di ranah gaming kasual dengan merilis satu lagi laptop convertible gaming, Nitro 5 Spin. Secara konsep, Acer Nitro 5 Spin sedikit menyontek Lenovo Yoga series 720 yang fokus pada fleksibilitas dan juga fungsionalitas. Memberi banyak keuntungan untuk para gamer kasual yang juga menuntut sisi portabilitas.

Jeroan jelas jadi pertanyaan besar. Sebagai laptop gaming, Acer Nitro 5 Spin memberi jawaban dengan menyematkan prosesor generasi ke delapan Intel Core i7 bersama dengan grafis Nvidia GeForce GTX 1050GPUS dan VRAM GDDR5 dedicated. Dengan bekal ini, Acer Nitro 5 Spin tidak hanya mampu bicara banyak di atas kertas. Pasalnya, prosesor ini diklaim memberikan kinerja yang jauh lebih baik dari generasi terdahulu. Dan yang pasti menawarkan efisiensi yang juga lebih baik.

Acer Nitro 5 Spin

Penyimpanan internal Nitro 5 Spin juga istimewa dengan basis SSD PCI Express dengan pilihan kapasitas hingga 512GB. Berbekal paket ini, di atas kertas spesifikasi Nitro 5 Spin mampu mengalahkan HP Spectre x360 dan Samsung Note 9 Spin. Apalagi, Acer juga mengadopsi teknologi antena nirkabel MU-MIMO yang menjanjikan kecepatan unduhan tiga kali lebih baik.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Spin_2

Keseruan disuguhkan juga di bagian layar, di mana Acer berani membenamkan penampang 15,6 inci dengan resolusi 1080p yang memang semestinya diadopsi. Bagian ini yang menjadi kelemahan Dell Inspiron 15 7000, karena dianggap terlalu mini untuk sebuah notebook gaming. Sebagai padanan apiknya, Acer membenamkan juga teknologi BluelightShield untuk mencegah kelelahan saat digunakan dalam waktu yang lama. Tak ada brand ternama di bagian speaker, tapi Acer membenamkan teknologi TrueHarmony dan Smart Amplifier untuk meningkatkan kualitas suara yang dihasilkan. Di bagian paling penting, Acer membenamkan keyboard backlit yang sudah dilengkapi sensor sidik jari.

Laptop Gaming Acer Nitro 5 Spin_3

Jika sesuai rencana, Acer Nitro 5 Spin akan dipasarkan mulai bulan Oktober di Amerika Utara dan Eropa dengan banderol di kisaran $999-$1,199.

Sumber berita Ubergizmo, Techradar.

Ditujukan untuk Pelajar dan Pendidik, Asus VivoBook W202 Andalkan Windows 10 S

Enam laptop terbaru Asus baru saja menghampiri bumi nusantara. Dalam kesempatan yang hampir bersamaan, pabrikan asal Taiwan itu turut memperkenalkan laptop perdananya yang mengemas sistem operasi Windows 10 S, menyusul HP dan Acer.

Melihat harga dan spesifikasinya, laptop bernama VivoBook W202 ini bisa diibaratkan sebagai Chromebook bercita rasa Windows, dan Asus memang membidik pasar pelajar serta pendidik dengannya. Layar berdimensi 11,6 incinya punya resolusi 1366 x 768 pixel, tapi untungnya layar ini bisa dilipat hingga 180 derajat.

Dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Celeron N3350 1,1 GHz, RAM 4 GB dan kapasitas penyimpanan 64 GB. Konektivitasnya tergolong lengkap, mencakup port HDMI, sepasang port USB 3.0, slot SD card, dan bahkan masih ada webcam 0,3 megapixel. Semua itu makin dipermanis oleh daya tahan baterai sampai 11 jam.

Asus VivoBook W202

Soal desain, VivoBook W202 telah mengadopsi tren terbaru dalam kategori laptop untuk pelajar, yaitu bodi yang tahan banting. Singkat cerita, laptop ini sudah dirancang untuk bisa bertahan dari kejahilan sekaligus kecerobohan para pelajar, bahkan keyboard-nya pun didesain supaya tetap bisa beroperasi meski terguyur cairan.

Asus VivoBook W202 saat ini sudah mulai dipasarkan seharga $279. Asus rencananya juga akan merilis varian W202 yang menjalankan OS Windows 10 Home seharga $299 mulai bulan depan.

Sumber: The Verge.