[Review] AMD Ryzen 7 5800H: Prosesor Mobile untuk Bermain Game di Laptop Tipis

Semenjak kemunculan arsitektur Zen, AMD menjadi pemimpin kecepatan pada pasar prosesor x86. Hal itu pun berlanjut hingga generasi ke 3 yang ada saat ini, yaitu Zen 3. AMD pun juga membawa arsitektur baru ini ke laptop-laptop gaming yang sebelumnya tidak pernah terjadi sebelum arsitektur Zen muncul. Kali ini, saya merasakan prosesor AMD Ryzen 7 5800H.

Ryzen 7 5800H yang datang ke rumah saya terbungkus pada laptop ASUS Zephyrus Duo. Terus terang, saya lebih tertarik untuk membahas prosesor yang digunakan dibandingkan dengan desain yang ada pada ASUS Zephyrus Duo. Sudah lama saya tidak bertemu dengan prosesor AMD, apalagi generasi ke 3-nya ini. Apalagi, prosesor yang satu ini sudah memiliki sebuah kartu grafis terintegrasi.

Prosesor yang memiliki nama Cezanne ini memiliki spesifikasi sebagai berikut

Ryzen 7 5800H
Arsitektur Cezanne
Core / Thread 8 / 16
TDP 45W
Clock 3.2 GHz
Turbo Boost 4.4 GHz
L3 Cache 16 MB
Kecepatan RAM DDR4 3200 MHz / LPDDR4 4266 MHz
Clock iGP / Core 2000 MHz / 8 core
Socket FP6
Pabrikasi 7nm

Prosesor AMD yang satu ini sudah menggunakan proses pabrikasi 7nm. Tentunya ini menjadi sebuah keunggulan tersendiri di mana pesaing utamanya yang masih kesulitan untuk menggunakan pabrikasi tersebut. AMD pun mengambil keunggulan ini untuk meningkatkan efisiensinya dan membuat prosesor ini lebih kencang dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Pada sisi grafis, AMD memasangkan AMD Radeon Graphics dengan 8 GPU core. Grafis terintegrasi ini lebih sering dikenal dengan nama AMD Vega 8, yang memiliki teknologi yang sama dengan yang digunakan pada seri-seri sebelumnya. Pada AMD Ryzen 7 5800H, clock dari IGP ini ditingkatkan menjadi 2 GHz. Hal ini tentu saja membuatnya menjadi lebih kencang jika dibandingkan dengan versi terdahulu.

Berikut adalah hasil CPU-Z dari AMD Ryzen 7 5800H

Arsitektur

Desain dari Zen 3 tentu saja berbeda dengan Zen 2. Selain itu, Zen 3 untuk desktop, Vermeer, juga berbeda dengan Zen 3 untuk laptop, yaitu Cezanne. Cezanne memiliki desain monolithic, yang berarti bahwa ada beberapa komponen yang terintegrasi ke dalam satu cip saja. Hal itu berarti CPU CCD (core complex design), kontroler IO, kontroler memori, dan tentunya grafis terintegrasi.

Pada Zen 2 mobile atau Renoir, sebuah CCX (core complex) akan terdiri dari 4 inti prosesorSelanjutnya, sebuah CCX pada Zen 2 hanya akan memiliki L3 cache hingga 8 MB. Jadi, pada Zen 2, sebuah prosesor yang memiliki L3 cache sebesar 16 MB akan membutuhkan 2 CCX yang aktif di sana.

Pada Zen 3, AMD mengubah lagi arsitekturnya. Sebuah CCX akan memiliki total 8 inti prosesor. AMD juga membuat 8 inti prosesor itu memiliki sebuah shared L3 sebesar 16 MB. Hal ini juga bakal meningkatkan latensi yang dibutuhkan oleh masing-masing inti prosesor tersebut. Dengan tambahan total 4MB pada L2 cache-nya, membuat Ryzen 7 5800H memiliki total cache 20 MB.

AMD juga meningkatkan kinerja instruction per clock-nya dengan cukup signifikan. Pada saat peluncurannya, AMD mengklaim bahwa mereka bisa meningkatkan performanya hingga 19%. Dan walau masih menggunakan proses pabrikasi 7nm, AMD juga berhasil meningkatkan clock-nya dibandingkan Renoir. Hal tersebut juga berlaku pada clock boost-nya.

Pada Cezanne, AMD membuat prosesornya unlocked. Hal ini berarti bahwa perangkat laptop yang memiliki prosesor ini bisa ditingkatkan lagi kinerjanya lebih tinggi. Tentunya, hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan multiplier dari prosesor tersebut.

Pada sisi grafisnya, AMD Ryzen 7 5800H masih menggunakan Radeon Vega yang sama dengan Renoir. Walaupun begitu, AMD juga meningkatkan kemampuannya pada sisi clock-nya. AMD juga meningkatkan efisiensi daya sehingga pada clock grafis yang tinggi, daya yang digunakan akan lebih rendah dari generasi sebelumnya.

AMD Ryzen seri H tentunya akan ditemukan pada laptop-laptop yang ditujukan untuk bermain game. Akan tetapi berbeda dengan seri HX, prosesor seri H seperti Ryzen 7 5800H akan dipasarkan untuk laptop-laptop dengan dimensi yang tipis. TDP-nya juga dipasang pada level di bawah seri HX sehingga kemampuannya untuk di-overclock juga lebih rendah.

ASUS ROG Zephyrus Duo GX551QM

Tidak pas rasanya jika saya tidak membahas sedikit mengenai laptop yang menggunakan AMD Ryzen 7 5800H. Perangkat yang satu ini masuk dalam kelas Republic of Gaming, yang merupakan lini gaming dari ASUS. Dengan menyandang nama tersebut, ASUS sudah memastikan bahwa laptop ini bisa dengan lancar digunakan untuk bermain game AAA. Selain itu, spesifikasinya juga bakal bisa digunakan untuk membuat konten.

Laptop ASUS RoG Zephyrus Duo GX551 memiliki dua buah layar. Layar utamanya menggunakan jenis IPS yang memiliki resolusi 1920×1080. Layar kedua diberi nama Screenpad Plus oleh ASUS dan memiliki dimensi 14,1 inci. Layar yang dapat dioperasikan dengan menyentuhnya ini memiliki resolusi yang tinggi pula, yaitu 1920 x 550 piksel. Layar ini akan terangkat dengan sendirinya saat laptop ini dibuka dan membentuk sudut 13 derajat.

Sayangnya, dengan hadirnya ScreenPad Plus, membuat keyboard yang ada harus sedikit turun ke bawah. Hal tersebut menyebabkan hilangnya bagian palm rest yang selalu ada pada setiap laptop. ASUS memang menyediakan bantalan palm rest secara terpisah, namun hal tersebut membuat pengguna harus menyediakan ruang ekstra pada mejanya agar mengetik menjadi lebih nyaman. ASUS juga menaruh touchpad pada sebelah kanan dari keyboard-nya.

Terus terang, saya cukup merasa tidak nyaman bermain dan mengetik artikel dengan menggunakan ASUS Zephyrus Duo. Hal tersebut bukan karena tombol keyboard-nya yang memang sangat responsif serta memiliki dimensi yang pas di tangan saya. Akan tetapi posisi palm rest yang membuat tangan saya sering sakit saat menguji dengan laptop gaming ini. Akan tetapi, saat mencoba melakukan editing video, hal tersebut menjadi lebih menyenangkan berkat ScreenPad Plus-nya.

Pada ASUS Zephyrus Duo, terdapat dua grafis di sana. Yang pertama adalah AMD Radeon Graphics dan yang kedua adalah NVIDIA GeForce RTX 3060. Tentu saja, pada pengujian kali ini saya tidak menggunakan discrete graphics-nya. Semua pengujian menggunakan Radeon Vega 8 sebagai grafisnya.

Pengujian

Untuk mengetahui seberapa kencang prosesor AMD Ryzen 7 5800H, tentu saja harus dilakukan beberapa pengujian. Oleh karena AMD Ryzen 7 5800H menggunakan integrated graphics, pengujian pun dilakukan pada sisi prosesor serta IGP-nya. Saya tidak melakukan pengujian pada NVIDIA GeForce RTX 3060 dengan melakukan setting grafis pada Windows 10 pada power saving.

Pengujian saya lakukan dengan membagi menjadi dua bagian, yaitu sintetis dan gaming. Berikut adalah hasil pengujian benchmark sintetis dari perhitungan pada sisi prosesornya

Selanjutnya, pengujian dilakukan untuk melihat seberapa baik kinerja dari grafis terintegrasinya. Berikut adalah hasil benchmark-nya

Berikutnya adalah pengujian pada game. Saya menggunakan beberapa game seperti Red Dead Redemption 2, Dirt, Borderlands 3, dan Rise of the Tomb Raider. Saya menggunakan resolusi 1680×1050 pada semua pengujian dan menggunakan profile yang berbeda, dari low hingga high pada Dirt. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui batas dari Radeon Vega 8 yang dimiliki oleh Ryzen 7 5800H.

Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Verdict

Saat ini, laptop gaming tidak lagi didominasi oleh satu merek prosesor saja. AMD saat ini sudah kembali masuk ke pasar prosesor mobile untuk berbagai lini. Tahun 2021 ini, AMD kembali memasukkan prosesor seri 5000nya ke dalam beberapa laptop gaming. Salah satunya adalah ASUS ROG Zephyrus Duo.

Pada laptop ini, kinerja AMD Ryzen 7 5800H memang hampir tidak ada bedanya dengan kecepatan prosesor yang terpasang pada dekstop. Saat digunakan untuk bermain game, kinerjanya tidak perlu lagi dipertanyakan. Apalagi saat digunakan untuk melakukan rendering video, Ryzen 7 5800H sangat cocok untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Grafis terintegrasi yang ada pada prosesor ini juga memiliki kinerja yang cukup baik. Dengan daya yang rendah, tentu saja akan bisa menghemat baterai lebih baik dibandingkan dengan discrete graphics seperti GeForce RTX 3060 yang ada pada ASUS ROG Zephyrus Duo tersebut. Jika Anda menggunakan prosesor dengan grafis terintegrasi yang sama, yaitu Radeon Vega 8, tentu saja sudah bisa bermain game tanpa lag pada setting tertentu.

Prosesor Ryzen 7 5800H saat ini tersedia pada laptop dengan harga yang cukup tinggi, yaitu 15 hingga 30 jutaan. Walaupun memiliki harga yang tinggi, Ryzen 7 5800H akan menjamin pekerjaan serta game Anda menjadi lancar, apalagi ditambah dengan discrete graphics. Laptop dengan prosesor ini tentu saja bisa menjadi alternatif pilihan untuk bermain game dan membuat konten dengan cepat.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan arsitektur yang baru
  • Kinerja IGP yang mumpuni untuk bermain game
  • Menggunakan proses pabrikasi 7 nm yang efisien
  • 8 cores dan 16 threads pada sebuah laptop
  • TDP 45 watt untuk laptop gaming

Slacks

  • Hanya hadir pada laptop dengan harga yang tinggi
  • Tanpa dukungan PCIe Gen 4
  • Tanpa dukungan Thunderbolt terbaru

Lenovo Umumkan Yoga Slim 7 Carbon, dengan Panel OLED dan Prosesor AMD Ryzen 5000 Series

Di ajang Lenovo Tech World 2021 yang berlangsung secara virtual pada 8 September, Lenovo mengungkap beberapa produk baru dan membahas smarter technology yang membawa kita memasuki realitas berikutnya. Salah satu yang diperbarui ialah lini laptop premium Yoga S series, yaitu Yoga Slim 7 Carbon dan Yoga Slim 7 Pro.

Lenovo Yoga Slim 7 Carbon merupakan laptop thin & light berlayar 14 inci dengan form factor clamshell. Ia kini dibekali dengan panel OLED dengan refresh rate 90Hz dan beresolusi QHD+ (2.8K) dalam rasio 16:10 yang menawarkan ruang kerja ekstra. Layar OLED tersebut memiliki tingkat reproduksi warna 100% DCI P3, serta mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 500 True Black dan TUV Rheinland untuk low blue light dengan fitur Eyesafe.

Cover depan laptop ini dibuat dari material carbon fiber yang sangat kuat tetapi ringan, bobotnya pun hanya 1,1 kg dan ketebalan di angka 14,9mm. Bodi Yoga Slim 7 Carbon juga tangguh, kerena telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810H).

Pada sektor dapur pacu, Lenovo memperbaruinya dengan prosesor AMD Ryzen 5000 series yakni hingga Ryzen 7 5800U. Berpadu chip grafis NVIDIA GeForce MX450 dengan 2GB GDDR6 VRAM, RAM 8GB atau 16GB LPDDR4X, dan penyimpanan 512GB atau 1 TB PCIe NVMe SSD.

Yoga Slim 7 Carbon juga dilengkapi dedicated AI chip yang ditenagai oleh Lenovo AI Core untuk meningkatkan keamanan dan manajemen daya. Konektivitas nirkabelnya meliputi 2×2 WiFi 6E/WiFi 6 dengan Bluetooth 5.1. Sementara, koneksi kabelnya termasuk port USB 3.2 Gen1 Type-C, 2x USB 3.2 Gen2 Type-C yang mendukung DisplayPort 1.4 dan Power Delivery 3.0, dan combo audio jack.

Untuk menangani kebutuhan konferensi video yang meningkat, Yoga Slim 7 Carbon dibekali dua speaker 2W Harman Kardon yang dioptimalkan dengan Dolby Atmos. Berserta dua digital mikrofon yang dilengkapi dengan teknologi noise cancelling.

Selain itu sebagai laptop masa kini, Yoga Slim 7 Carbon memiliki masa pakai baterai yang dapat bertahan seharian yakni hingga 14,5 jam. Serta, didukung Rapid Charge Express yang mana cukup mengisi 15 menit untuk dapat digunakan dalam waktu tiga jam.

Lenovo Yoga Slim 7 Pro

Beralih ke Yoga Slim 7 Pro, label Pro disini menandakan bahwa ia memiliki kekuatan lebih dalam hal performa dan dioptimalkan oleh AI yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Ia ditenagai prosesor AMD Ryzen 7 5800H dengan TDP 80W dan berpadu dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 3050. Performa tinggi tersebut tentunya ideal untuk berkreasi membuat konten hingga bermain game.

Dari segi layar, ia mengemas panel IPS dengan refresh rate 120Hz, berukuran 16 inci beresolusi QHD (2.5K) dalam rasio 16:10 yang lebih tinggi untuk tampilan yang dioptimalkan saat browsing, mengerjakan dokumen, hingga editing foto dan video dengan aplikasi kreatif. Layar tersebut mendukung color gamut 100% sRGB dengan kecerahanan 500 nits, serta mengantongi sertifikasi VESA DisplayHDR 400 dan TUV Rheinland untuk low blue light dengan fitur Eyesafe.

Jenis port yang dibawa oleh Yoga Slim 7 Pro juga cukup lengkap, termasuk port HDMI, USB-C, dan combo audio jack 3,5mm di sisi kanan. Sedangkan di bagian kiri terdapat dua USB-A dan SD card reader yang dibutuhkan oleh para content creator untuk kemudahan mentransfer data dari kamera.

Huawei Hadirkan MateBook D14 dan D15, Terjangkau di Bawah Rp10 Juta

Saat ini, bekerja dan belajar online dari rumah telah menjadi bagian dari kehidupan para pekerja muda, pelajar, dan mahasiswa. Tren bekerja dan belajar jarak jauh di masa pandemi ini membuat kebutuhan akan laptop meningkat pesat.

Menurut data Hootsuite di 2021, menunjukkan bahwa ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia dan 74,7% di antaranya menggunakan laptop atau komputer desktop. Memahami kebutuhan tersebut, Huawei telah meluncurkan dua laptop terbarunya di Indonesia, MateBook D14 dan MateBook D15.

Bagian yang mengejutkan ialah harganya di bawah Rp10 juta. Padahal dari segi desain, laptop berwarna mystic silver ini punya penampilan yang terbilang premium dan terbuat dari bahan aluminium.

Saat laptop dibuka, terpampang full-view display dengan bezel minim disekelilingnya. Untuk MateBook D14 dengan layar 14 inci memiliki rasio screen-to-body 84% dan 87% untuk MateBook D15 dengan layar 15 inci. Keduanya ditopang resolusi FHD dalam aspek rasio 16:9 dan telah mengantongi sertifikasi dari TÜV Rheinland untuk emisi cahaya biru yang rendah.

Salah satu faktor yang membuat laptop Huawei ini punya rasio screen-to-body tinggi ialah karena posisi webcam-nya bukan berada di bezel layar bagian tas, melainkan tersembunyi pada keyboard sehingga membuat dimensi laptop lebih portabel. Masing-masing punya bobot yang cukup ringan yakni 1,38 kg dan 1,53 kg. Ia juga dilengkapi dengan sensor fingerprint yang memudahkan masuk ke sistem Windows 10.

MateBook D14 juga dilengkapi baterai berkapasitas tinggi (56 Wh), yang memungkinkan pemutaran video 1080p terus menerus hingga 9,5 jam hanya dengan sekali pengisian daya. Sedangkan, MateBook D15 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 42Wh dan didukung pengisian daya cepat 65W.

Beberapa fitur unggulan MateBook D14 dan D15 ialah Huawei Share yang mana dapat menghubungkan smartphone Huawei ke laptop tanpa kabel, pengguna dapat mengakses smartphone lewat laptop dan berikut isinya. Huawei Share memungkinkan multi-screen collaboration yang menghilangkan batasan yang memisahkan laptop, smartphone, dan tablet.

Alasan kenapa Huawei bisa menjual MateBook D14 dan D15 dengan harga yang sangat kompetitif ialah karena hanya tersedia dalam satu konfigurasi yakni menggunakan prosesor Intel Core i3-1011U generasi ke-10 dengan integrated grafis Intel UHD 620. Singkatnya untuk menangani rangkaian tugas sehari-hari bagi pengguna umum masih cukup lancar, tetapi tidak cocok untuk bermain game dan editing video.

Bagi yang ingin melakukan pre-order MateBook D14, Huawei menggandeng e-commerce terkemuka di Indonesia untuk menjangkau konsumen, meliputi JD.ID, Blibli, dan Shopee. Huawei MateBook D15 tersedia dari mulai tanggal 25 Agustus 2021, dengan harga Rp8.999.000. Hingga 12 September 2021, konsumen akan mendapatkan benefit berupa laptop stand, Office 365, backpack dan wireless mouse dengan total senilai Rp1.758.000.

Sementara, pre-order HUAWEI MateBook D14 akan dimulai pada 1 – 12 September 2021. Selama masa pre-order, konsumen bisa mendapatkan harga spesial Rp7.999.000 dengan benefit berupa backpack dan powerbank. Dengan potongan harga Rp 2 juta dari semula Rp 9.999.999 dan total keuntungan senilai Rp700.000.

Lenovo Yoga 6 yang Baru Ditenagai AMD Ryzen 5000 Series, Harga Mulai Rp16.099.000

Lenovo telah meluncurkan laptop convertible 2-in-1 terbarunya, Yoga 6 di Indonesia. Perangkat yang dirancang untuk para kreatif ini hadir dengan penyegaran baru guna meningkatkan performa mobilitas agar pengguna tetap produktif walau saat bepergian.

Kini Lenovo Yoga 6 telah ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 5000 U–series hingga Ryzen 7 5700U, yang membawa konfigurasi 8 core dan 16 thread yang memastikan performanya andal untuk komputasi harian. Berpadu grafis integrated AMD Radeon, RAM 16GB DDR4-3200MHz, dan media penyimpanan 512GB SSD M.2 NVMe.

Berkat engsel 360 derajat, Yoga 6 menawarkan fleksibilitas dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengguna dapat menyesuaikan posisi Yoga 6 sesuai skenario penggunaan, mulai dari mode laptop tradisional, tablet, stand, dan tent yang siap mendongkrak produktivitas sekaligus kreativitas.

Dari segi layar, Yoga 6 mengemas panel IPS 13,3 inci beresolusi FHD, mendukung kecerahan 300 nits, dan color space pada 72% NTSC. Lenovo juga menyematkan fitur digital pen yang memiliki sensitivitas tekanan hingga 4.096 pada layar, dengan demikian pengguna bisa dengan mudah menandai sesuatu, corat-coret, hingga membuat sketsa.

Lenovo Yoga 6 sepenuhnya menggunakan sasis yang terbuat dari bahan metal. Selain membuat rancangannya lebih kokoh, juga memberikan kesan premium ditambah balutan warna Abyss Blue. Untuk memperkaya pengalaman nonton film, gaming, maupun konferensi video, laptop ini memiliki speaker front-facing stereo yang telah dioptimalkan dengan Dolby Atmos.

Sistem keamanannya mengandalkan fingerprint reader yang memungkinkan login dengan cepat dan webcam dengan penutup privasi TrueBlock untuk memastikan laptop anti-retas secara fisik. Ia juga dilengkapi dengan dua port USB Type-C yang salah satunya mendukung power delivery dan punya daya tahan baterai panjang hingga 18 jam berkat Lenovo Q Control yang didukung oleh Lenovo Intelligent Thermal Solution 4.0 dengan profil yang dioptimalkan oleh AI.

Sebagai tambahan, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan Microsoft Office Home & Student 2019 senilai Rp1.799.000. Saat ini, Lenovo Yoga 6 sudah tersedia di Lenovo Official Store online dan offline, dengan harga mulai dari Rp16.099.000.

Lenovo Yoga 6 juga sudah dilengkapi dengan Accidental Damage Protection dan Premium Care selama dua tahun. Layanan ini dapat digunakan untuk berbagai kerusakan dari tumpahan air, terjatuh dari meja, malfungsi keyboard, hingga LCD retak yang akan discover 100% tanpa ada biaya tambahan. Sedangkan untuk Premium Care, pelanggan dapat berkonsultasi secara langsung dan mudah dengan teknisi ahli untuk mendapatkan pengalaman layanan terbaik dan dapat diakses 24/7, pengguna dapat menghubungi layanan telepon bebas pulsa di 001-803-01-61224.

10 Laptop Pilihan dengan Harga Terjangkau untuk Sekolah Online

School From Home (SFH), Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), sekolah online, kelas daring, apapun istilahnya, para pelajar pasti butuh bantuan gadget agar bisa menjalaninya dengan baik. Tidak heran kalau kemudian banyak orang tua yang kelimpungan harus membeli laptop baru karena yang ada sudah tergolong butut.

Kalau Anda termasuk salah satunya, saya harap artikel ini bisa membantu menjadi referensi tambahan. 10 laptop pilihan yang tercantum di bawah ini semuanya punya harga kurang dari 8 juta rupiah, dan semestinya bisa menjadi alternatif yang tepat bagi yang membutuhkan laptop baru untuk kegiatan sekolah online.

Perlu dicatat, Anda memang bisa menemukan banyak laptop lain yang berharga lebih murah, akan tetapi kemungkinan performanya masih kalah andal dibanding deretan laptop berikut, terutama saat harus digunakan untuk mengerjakan tugas seperti mengedit video.

Tanpa perlu berlama-lama lagi, berikut adalah 10 laptop pilihan dengan harga terjangkau untuk sekolah online.

1. Xiaomi RedmiBook 15

Salah satu laptop yang paling banyak diincar belakangan ini, RedmiBook 15 menawarkan spesifikasi yang amat mumpuni di harga yang terjangkau. Ia ditenagai prosesor Intel Core i3-1115G4 (2-core, 4-thread), RAM 8 GB, dan SSD SATA 256 GB. Layar 15,6 incinya mengemas resolusi 1080p, dan di atasnya tentu sudah tertanam webcam 720p.

Baterainya tercatat memiliki kapasitas 46 Wh, dan paket pembeliannya sudah mencakup OS Windows 10 Home. Semua itu seharga Rp6.999.000 saja, atau malah Rp5.999.000 saja jika Anda cukup beruntung dan berhasil menggaetnya di periode flash sale.

Link pembelian: Xiaomi RedmiBook 15

2. Infinix INBook X1

Meluncur di waktu yang hampir bersamaan dengan RedmiBook 15, INBook X1 juga punya value for money yang sangat tinggi. Spesifikasinya meliputi prosesor Intel Core i3-1005G1 (2-core, 4-thread), RAM 8 GB, dan SSD NVMe 256 GB. Layarnya yang berukuran 14 inci sudah menggunakan panel IPS dengan resolusi 1080p, dan tentu saja ada webcam 720p di atasnya.

Laptop ini mengemas baterai berkapasitas 55 Wh, dan pengisiannya sudah bisa menggunakan kabel USB-C. Harganya? Rp6.899.000, sudah termasuk sistem operasi Windows 10 Home.

Link pembelian: Infinix INBook X1

3. Acer Aspire 3 Slim (A314-22)

Bagi yang memiliki budget kurang dari 6 juta, mereka bisa melirik penawaran Acer yang dihargai Rp5.799.000 berikut ini. Ia ditenagai prosesor AMD Athlon Silver 3050U (2-core, 2-thread), lengkap beserta RAM 4 GB dan HDD 1 TB. Layarnya punya bentang diagonal 14 inci, sedangkan resolusinya berada di angka 1366 x 768 pixel. Sayang webcam-nya cuma 480p.

Untuk pemakaian sehari-hari, Acer mengklaim daya tahan baterai hingga 7 jam. Selain Windows 10 Home, paket pembeliannya turut mencakup software Office Home and Student 2019.

Link pembelian: Acer Aspire 3 Slim (A314-22)

4. Dell Inspiron 15-3505

Dibanderol Rp6.999.000, laptop besutan Dell ini datang membawa prosesor AMD Ryzen 3 3250U (2-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan HDD 1 TB. Layarnya cukup luas di angka 15,6 inci, dan resolusinya pun sudah 1080p alias FHD. Webcam sudah pasti tersedia, resolusinya 720p.

Laptop ini mengemas baterai berkapasitas 42 Wh. Perangkat menjalankan OS Windows 10 Home, dan Office Home and Student 2019 pun juga sudah termasuk dalam bundel.

Link pembelian: Dell Inspiron 15-3505

5. HP 245 G7 (2E6K2PA)

Masih di kisaran Rp6.999.000, ada HP 245 G7 yang dibekali prosesor AMD Ryzen 3 3300U (4-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan SSD SATA 256 GB. Di atas kertas, performanya terkesan mantap, tapi kekurangan laptop ini terletak di layarnya, yang berukuran 14 inci dengan resolusi 1366 x 768 pixel, serta baterai yang tergolong kecil di angka 31 Wh.

Kualitas webcam-nya juga bukan yang terbaik dengan resolusi 480p. Beruntung konsumen tidak perlu keluar uang lagi untuk OS Windows 10 Home.

Link pembelian: HP 245 G7 (2E6K2PA)

6. ASUS VivoBook A416JAO-FHD322

Seri VivoBook sudah lama menjadi pilihan di kategori entry-level. Model yang satu ini mengemas prosesor Intel Core i3-1005G1 (2-core, 4-thread), RAM 4 GB, dan SSD NVMe 256 GB. Layar 14 incinya sudah beresolusi FHD, tapi sayang webcam-nya cuma VGA alias 480p.

Perangkat ini menerima asupan daya dari baterai 37 Wh, dan ia juga sudah dilengkapi port USB-C. Asus mematok harga Rp7.199.000, dan itu sudah termasuk OS Windows 10 Home beserta Office Home and Student 2019.

Link pembelian: ASUS VivoBook A416JAO-FHD322

7. Acer Aspire 3 Slim (A314-41)

Berbekal prosesor AMD Ryzen 5 3500U (4-core, 8-thread), RAM 8 GB (dual-channel), dan SSD NVMe 256 GB, laptop ini benar-benar ditujukan bagi konsumen yang memprioritaskan soal performa, yang budget-nya tidak lebih dari Rp7.399.000 (sudah termasuk OS Windows 10 Home). Konsekuensi yang harus dibayar ada dua: layar 14 incinya cuma beresolusi 1366 x 768 pixel, dan webcam-nya pun masih VGA.

Link pembelian: Acer Aspire 3 Slim (A314-41)

8. Lenovo Flex 5 14ARE

Kurang dari 8 juta tapi touchscreen? Coba lirik penawaran Lenovo berikut ini, yang hadir membawa layar sentuh IPS 14 inci dengan resolusi FHD, lengkap beserta webcam 720p. Performanya pun cukup reliabel berkat prosesor AMD Ryzen 3 4300U (4-core, 4-thread), RAM 4 GB, serta SSD NVMe 256 GB.

Laptop convertible ini juga sudah dilengkapi port USB-C, dan baterainya tercatat punya kapasitas sebesar 52,5 Wh. Siapkan modal Rp7.699.000 untuk meminangnya (sudah termasuk OS Windows 10 Home).

Link pembelian: Lenovo Flex 5 14ARE

9. HP Chromebook 11 G8

Budget cuma 5 juta dan tidak harus menggunakan Windows? Anda tentu bisa melirik kategori Chromebook, dan salah satu kandidatnya adalah HP Chromebook 11 G8 yang dihargai Rp4.999.000 berikut ini. Spesifikasinya cukup standar: prosesor Intel Celeron N4020 (2-core, 2-thread), RAM 4 GB, dan storage eMMC 32 GB. Layarnya pun cuma 11,6 inci dengan resolusi 1366 x 768 pixel.

Namun semua itu tidak terlalu menjadi masalah mengingat Chrome OS memang tidak menuntut spesifikasi yang terlalu tinggi. Perangkat tentu saja sudah dilengkapi webcam 720p, dan yang cukup mengejutkan, baterai 47 Wh-nya sudah bisa di-charge via USB-C.

Link pembelian: HP Chromebook 11 G8

10. Acer Chromebook Spin 513 (CP513-1H)

Terakhir, giliran Chromebook lain tapi yang sudah dilengkapi layar sentuh dan berwujud convertible. Layarnya pun bukan sembarangan, melainkan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi FHD. Urusan kinerja, ia mengandalkan chipset Qualcomm Snapdragon 7c, RAM 4 GB, serta eMMC 64 GB.

Penggunaan chipset Qualcomm tersebut mengindikasikan konsumsi daya yang efisien, dengan klaim daya tahan hingga 14 jam per charge. Tentu saja laptop SFH tak akan lengkap tanpa webcam 720p, dan itu sudah bisa didapat pada laptop seharga Rp6.899.000 ini.

Link pembelian: Acer Chromebook Spin 513 (CP513-1H)

Gambar header: Depositphotos.com.

ASUS Bawa Tiga Laptop Chromebook, Mulai Rp5.609.000 untuk Belajar Anak Hingga Bekerja

ASUS telah meluncurkan tiga laptop berbasis Chrome OS terbarunya di Indonesia, mulai dari ASUS Chromebook C214 yang dirancang khusus untuk kebutuhan belajar anak-anak. Serta, Chromebook Flip C434 dan Chromebook Flip C436 untuk pengguna yang membutuhkan Chromebook dengan desain premium dan lebih powerful yang dapat diandalkan untuk bekerja, belajar, maupun menikmati hiburan.

Komitmen utama kami tidak hanya menghadirkan produk dengan kualitas terbaik, tetapi juga memberikan lebih banyak pilihan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itulah kali ini ASUS tidak hanya memperkenalkan satu, tetapi tiga laptop Chromebook sekaligus. Ketiga Chromebook yang diperkenalkan kali ini juga ditargetkan untuk pengguna yang berbeda, mulai dari anak-anak, pengguna kasual, hingga bisnis,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ASUS Chromebook C214

Sebagai perangkat komputer edukasi untuk anak-anak, Chromebook C214 memiliki dimensi ringkas. Layarnya 11,6 inci sehingga mudah dimasukkan ke dalam tas sekolah anak, dengan ketebalan 20,1 mm dan bobot 1,2 kg yang cukup ringan untuk dibawa oleh anak-anak. Karena laptop yang digunakan anak-anak memiliki risiko kerusakan yang lebih tinggi, Chromebook C214 menggunakan desain bodi khusus yang tangguh dan dilengkapi berbagai fitur proteksi khusus agar tidak mudah rusak.

Layar Chromebook C214 yang digunakan tipe sentuh, agar anak-anak dapat belajar secara lebih interaktif melalui gesture sentuh yang telah didukung oleh Chrome OS. Fitur layar sentuh tersebut juga sangat penting mengingat Chrome OS mendukung penggunaan aplikasi Android yang dirancang untuk layar sentuh.

Selain itu, Chromebook C214 mengadopsi tipe layar flip screen yang dapat diputar hingga 360 derajat, artinya laptop ini dapat digunakan layaknya sebuah tablet. ASUS turut menyediakan stylus khusus (opsional) sehingga Chromebook C214 juga dapat difungsikan sebagai papan gambar digital yang ideal digunakan untuk mengasah kreativitas anak-anak. Karena dilengkapi dengan dua kamera, saat layar laptop dibuka 360 derajat, kamera kedua yang berada di dekat keyboard dapat digunakan untuk menangkap gambar yang ada di depan penggunanya layaknya tablet.

Chrome OS sendiri telah memiliki sejumlah aplikasi dan layanan khusus edukasi yang banyak digunakan, seperti Google Classroom. Chrome OS juga memiliki antarmuka yang simpel dan lebih mudah digunakan oleh anak-anak. Soal performa, Chromebook C214 ditenagai oleh prosesor Intel Celeron N4000 yang sudah cukup powerful untuk menjalankan berbagai aplikasi edukasi yang terdapat di Chrome OS. Dilengkapi dengan memori DDR4 RAM sebesar 4GB dan penyimpanan berupa eMMC hingga 32GB.

Pengguna akan mendapatkan gratis berlangganan layanan Google One selama satu tahun, termasuk cloud storage hingga 100GB. Harga dari ASUS Chromebook C214 dibanderol mulai dari Rp5.609.000 dalam warna Dark Grey.

ASUS Chromebook Flip C434

working on laptop in a coffee shop

Chromebook Flip C434 dibangun dari keahlian ASUS dalam menghadirkan laptop dengan fungsi serta keamanan yang mumpuni. Chrome OS tidak hanya menawarkan kemudahan bagi penggunanya, tetapi juga kecepatan serta keamanan data. Didukung oleh jutaan aplikasi Android yang dapat dipasang secara langsung melalui Google Play Store, Chromebook Flip C434 tampil tidak hanya sebagai penunjang kegiatan bekerja, melainkan juga sebagai pusat hiburan dan sarana pembelajaran.

Sebagai Chromebook dengan desain premium, Chromebook Flip C434 dilapisi oleh bahan logam yang ringan dan kokoh. Dimensi bodinya ringkas dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 87%. Meski tipis, Chromebook Flip C434 menawarkan daya tahan baterai panjang hingga 10 jam pemakaian.

Salah satu keunggulan Chromebook Flip C434 adalah layarnya yang dapat diputar hingga 360⁰. Kemampuan tersebut dapat dihadirkan berkat penggunaan engsel 360° ErgoLift yang juga dapat mengangkat bodi laptop saat digunakan. Pengguna bisa memaksimalkan fleksibilitas laptop ini melalui berbagai mode penggunaan mulai dari mode laptop untuk bekerja, mode stand untuk presentasi, hingga mode tablet untuk menonton film.

Engsel ErgoLift 360⁰ juga memungkinkan posisi mengetik yang lebih nyaman. Mekanisme khusus yang terdapat di engsel tersebut memungkinkan keyboard dapat sedikit terangkat sehingga lebih ergonomis untuk mengetik. Harga ASUS Chromebook Flip C434 dijual Rp11.879.000 (Core M3 / 8GB RAM / 64GB)
dan Rp14.949.000 (Core i5 / 8GB RAM / 128GB).

ASUS Chromebook Flip C436

Laptop ini dirancang untuk mobilitas, meski mengusung layar 14 inci, Chromebook Flip C436 mampu tampil dengan bodi seukuran laptop 13 inci berkat penggunaan teknologi NanoEdge Display dengan screen-to-body ratio hingga 85%. Chromebook Flip C436 juga sangat ringan hanya 1,1 kg, meski bodinya berbahan magnesium alloy.

Layar 14 incinya didukung resolusi Full HD dengan color gamut 100% sRGB sehingga cocok untuk hiburan bahkan untuk kegiatan content creation seperti editi foto maupun video. Serta, dilengkapi dengan fitur konektivitas yang lengkap seperti dual-band WiFi 6 dan USB Type-C.

Dirancang khusus bersama Intel, Chromebook Flip C436 telah berhasil memenuhi standar sebagai laptop ultra-portable yang responsif dan memiliki daya tahan baterai panjang untuk menemani kegiatan penggunanya. Harganya Rp17.379.000 dengan prosesor Intel Core, serta didukung oleh memori 8GB RAM dan penyimpanan berupa M.2 SSD sebesar 256GB dengan pembaca kartu microSD yang dapat digunakan untuk menambah kapasitas penyimpanan hingga 2TB.

Realme Fanfest 2021: Luncurkan 4 Perangkat Baru di Indonesia, Salah Satunya Laptop Core i5

Realme kembali meluncurkan beberapa produk di Indonesia. Tidak hanya smartphone, realme saat ini juga ingin memenuhi pasar AIoT di Indonesia. Realme pun juga memiliki strategi baru, yaitu 1+5+T di mana angka 5 yang ada merupakan produk-produk AIoT. Total perangkat yang diluncurkan pada tanggal 18 Agustus 2021 pada acara realme Fan Fest 2021 sebanyak 4 produk.

“Realme dengan bangga menghadirkan lini produk terbarunya bagi anak muda Indonesia yang ingin hidup lebih cerdas. Perangkat terbaru ini memiliki skenario penggunaan untuk pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Mereka adalah hadiah tulus yang disiapkan untuk realme fans di Indonesia untuk membantu mereka menjalani kehidupan dengan teknologi yang cerdas,” ujar Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia. Lebih lanjut, Palson mengatakan bahwa kehadiran keempat lini produk baru ini menegaskan komitmen realme untuk menciptakan ekosistem perangkat AIoT yang lebih beragam bagi pengguna Indonesia.

Produk pertama yang diluncurkan adalah smartphone realme GT Master Edition. Nama Master Edition berarti menandakan bahwa perangkat ini didesain oleh desainer ternama. Realme GT Master Edition sendiri memiliki model dengan bentuk koper.

Smartphone yang satu ini adalah yang pertama menggunakan chipset Snapdragon 778G 5G. Layar yang terpasang merupakan jenis Super AMOLED 6,43 inci dengan refresh rate 120 Hz. RAM yang terpasang berkapasitas 8 GB dan memiliki fitur expandable hingga 5GB. Untuk penyimpanan internal, realme memberikan kapasitas 256 GB.

Realme GT Master Edition juga menggunakan kamera dengan resolusi 64 MP. Pada bagian depannya, realme menyematkan sensor Sony IMX 615 dengan resolusi 32 MP. Baterai yang terpasang berkapasitas 4300 mAh dengan 65 watt SuperDart. Perangkat ini juga sudah menggunakan pendingin Vapor Chamber sehingga akan lebih dingin saat bermain.

Yang kedua, realme memperkenalkan sebuah laptop baru yang memiliki layar 2K. Realme pun menggunakan prosesor terbaru dari Intel dengan Core i5 1135G7 yang memiliki 4 inti dan 8 thread. Prosesor ini sendiri sudah memiliki grafis terintegrasi Intel Iris Xe yang memang lebih kencang jika dibandingkan dengan NVIDIA GeForce MX350. RAM nya memiliki kapasitas 8 GB dengan SSD 512 GB.

Realme Book memiliki ketebalan hanya 14.9mm yang dibalut bahan metalik dan bobot 1,48 kg saja. Perangkat ini memiliki desain tepi yang sangat tipis dengan bezel setipis 5,3 mm. Laptop ini memiliki speaker DTS 2 HARMAN dengan Suara Stereo serta dual Mic Noise Cancellation. Laptop ini juga sudah memiliki dua buah port USB-C, di mana salah satunya merupakan Thunderbolt 4.

Perangkat selanjutnya yang diperkenalkan adalah realme TV 4K 50″. TV pintar yang satu ini menggunakan prosesor MediaTek quad-core 64-bit ARM Cortex A53 1,5GHz dan GPU Mali G52 dengan RAM dan kapasitas penyimpanan internalnya 2GB+16GB. TV ini juga sudah dilengkapi dengan Dolby Vision serta Dolby Atmos. Sistem operasi yang digunakan pada TV ini adalah Android 10.

Terakhir adalah realme TechLife Air Purifier yang merupakan pembersih udara untuk rumah. Realme Air Purifiermemiliki kemampuan jangkauan 330 meter per meter kubik dan dapat menyaring 99,5% partikel hingga 0,3 mikron. Hal tersebut bisa tercapai dengan menggunakan filter H12 HEPA yang bisa menjebak setidaknya 99,5% partikel di udara dengan diameter 0,3 mikron. Realme mengklaim bahwa filter tersebut dapat menghilangkan partikel-partikel ini dari udara dengan efektivitas 99,95%.

Realme GT Master Edition dibanderol dengan harga Rp 4,999,000 untuk varian 8+256GB, sedangkan versi 8+128GB dengan harga flash sale Rp 4.699.000 akan tersedia pada akhir September.  Untuk realme Book akan dijual dengan harga Rp 10,999,000. Realme TV 4K 50 inci ditawarkan pada harga Rp 5,799,000. Dan terakhir, realme Air Purifier dijual dengan harga Rp 1,049,000.

Realme GT adalah Flagship Killer, tapi dengan Snapdragon 778G?

Realme GT diposisikan sebagai sebuah Flagship killer, yang menandakan bahwa akan memiliki kinerja dan kemampuan yang sama dengan sebuah perangkat flagship buatan pesaingnya. Saat ini, sudah banyak smartphone flagship yang menggunakan Snapdragon 888 atau yang setara. Lalu mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G yang memiliki kinerja di bawah Snapdragon 888?

Krisva Angnieszca selaku Public Relations Manager mengatakan alasan mengapa realme menggunakan Snapdragon 778G. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon 778G dianggap sudah mirip dengan seri Snapdragon 888 dan secara level ini sudah ada di level mid ke high. Jadi, memang realme merasa untuk flagship killer masih cocok menggunakan Snapdragon 778G karena secara performa pun lebih baik jika dilihat dari skor AnTuTu yang cukup tinggi.

Oleh karena itu realme memilih tipe Snapdragon 778G ini karena cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Secara global, untuk realme GT Master memang sudah menggunakan Snapdragon 888G.  Namun, realme Indonesia merasa untuk flagship killer di Indonesia lebih cocok menggunakan Snapdragon 778G.

Seberapa yakin realme dalam menjual laptop di Indonesia?

Realme merupakan pemain baru dalam pasar laptop. Tentu saja, hal tersebut dikarenakan realme book baru pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 ini. Lalu seberapa yakin kah realme untuk menjual laptop di Indonesia?

Krisva mengatakan bahwa mereka melihat untuk realme Book sendiri, realme memiliki strategi baru. Melalui realme fanfest 2021, realme Indonesia memiliki keyakinan bahwa produk ini bisa diterima oleh masyarakat terutama anak muda. Alasannya adalah karena realme Book ini memiliki spesifikasi cukup tinggi yang berada di level high end, tetapi masih bisa menghadirkannya dengan harga yang affordable. Apabila di lihat di pasaran dengan spesifikasi yang mirip dengan realme Book, tentu saja memiliki harga yang jauh lebih mahal, dan hal tersebut membuat realme cukup percaya diri.

8 Chromebook dari Berbagai Kelas Harga dan Pabrikan

Rencana pengadaan laptop untuk pelajar dengan anggaran sebesar 2,4 triliun rupiah yang diumumkan oleh Kemendikbudristek baru-baru ini memicu perbincangan hangat mengenai Chromebook. Pasalnya, spesifikasi minimum yang diajukan memang mencakup Chrome OS sebagai sistem operasi laptop-nya.

Sepanjang eksistensinya sejak tahun 2011, Chromebook memang kerap diasosiasikan sebagai laptop berharga terjangkau yang ideal untuk kalangan pelajar. Kategori Chromebook bisa dibilang sudah berevolusi secara matang, dan variasi produknya pun terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Kalau dulunya Chromebook high-end macam Chromebook Pixel kerap dianggap sebagai sebuah anomali, segmen tersebut sekarang sudah banyak pemainnya. Di saat yang sama, Chromebook murah pun juga tetap eksis, sebab relevansinya memang semakin nyata di era serba online seperti sekarang.

Di artikel ini, saya akan membahas mengenai beberapa Chromebook yang tersedia di pasaran. Jujur saja pilihannya di Indonesia tidak banyak, sebab popularitasnya memang masih kalah jauh dibanding laptop Windows maupun MacBook. Oleh karena itu, saya turut mengikutsertakan sejumlah opsi Chromebook yang sejauh ini cuma tersedia di luar pasar tanah air.

1. Asus Chromebook C204

Di Indonesia, Asus Chromebook C204 dapat dibeli langsung dari situs resmi Asus seharga Rp5.389.000. Spesifikasinya jauh dari kata mengesankan, tapi setidaknya sesuai dengan syarat minimum yang Kemendikbudristek ajukan: prosesor Intel Celeron N4020 (dual-core 1,1 GHz), RAM 4 GB LPDDR4, storage eMMC 32 GB, layar 11,6 inci beresolusi 1366 x 768, dan masa garansi selama satu tahun.

2. Samsung Chromebook 4

Alternatifnya, ada Samsung Chromebook 4 yang berspesifikasi identik. Yang berbeda hanyalah port konektivitasnya; Asus Chromebook C204 mengemas masing-masing dua port USB-A dan USB-C, sedangkan Samsung Chromebook 4 hanya dibekali satu port USB-A dan satu port USB-C saja. Itulah mengapa harganya bisa lebih murah; di marketplace, sejumlah seller menjualnya seharga 4,5 jutaan rupiah.

3. HP Chromebook 11 G8 Education Edition

Sekali lagi kita melihat perangkat dengan spesifikasi yang sangat menyerupai Asus Chromebook C204 tadi. Bedanya, HP Chromebook 11 G8 Education Edition mengemas RAM berkapasitas 8 GB. Di situs HP, harganya dipatok Rp6.850.000.

Selisih harga yang cukup jauh itu tentu bukan hanya untuk menebus RAM yang dua kali lebih besar saja, melainkan juga rancangan fisik yang lebih tangguh. HP mengklaim bahwa laptop ini mampu bertahan meski jatuh ke lantai kayu dari ketinggian 122 cm, atau ke lantai beton dari ketinggian 76 cm, atau seandainya tersiram minuman bersoda. HP bahkan percaya diri para murid yang usil bakal kesulitan mencabut satu demi satu tombol keyboard-nya.

4. Acer Chromebook Spin 513

Sesuai namanya, layar sentuh milik Acer Chromebook Spin 513 dapat diputar 360 derajat sehingga bisa digunakan layaknya sebuah tablet. Ia bahkan ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 7c yang mendukung prinsip “always on, always connected“, sehingga karakteristiknya benar-benar mirip seperti tablet, dengan estimasi daya tahan baterai hingga 14 jam pemakaian.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 4 GB dan storage eMMC 64 GB. Layarnya sendiri merupakan panel IPS 13,3 inci dengan resolusi 1080p. Di situs Acer, harga jual yang tertera adalah Rp6.999.000.

5. Lenovo Chromebook Duet

Dengan mengadopsi model detachable, Lenovo Chromebook Duet sebenarnya lebih pantas dikategorikan sebagai tablet ketimbang laptop. Namun berhubung ia menjalankan sistem operasi Chrome OS, maka sah-sah saja menggunakan nama tersebut. Lebih penting lagi, paket penjualannya sudah mencakup aksesori keyboard sekaligus trackpad, serta cover belakang yang dilengkapi kickstand, sehingga perangkat dapat langsung digunakan dalam mode laptop.

Spesifikasinya meliputi chipset MediaTek Helio P60T, RAM 4 GB, storage internal 64 GB atau 128 GB, dan layar sentuh IPS 10,1 inci dengan resolusi 1920 x 1200 pixel. Sayang sekali sejauh ini belum ada tanda-tanda Lenovo Chromebook Duet bakal tersedia di Indonesia. Padahal harganya cukup terjangkau di angka $280.

6. Dell Inspiron Chromebook 14 2-in-1

Rancangan convertible merupakan nilai jual utama Dell Inspiron Chromebook 14 2-in-1, dan itu kian disempurnakan oleh adanya stylus bawaan yang punya rumah sendiri di bagian bawah laptop. Spesifikasinya sendiri cukup lumayan: prosesor Intel Core i3-8130U, RAM 4 GB, storage 128 GB, dan layar sentuh IPS 14 inci beresolusi 1080p. Di Amazon, harganya dipatok $629.

7. Google Pixelbook Go

Bicara soal Chromebook, kita tentu tidak bisa melupakan Pixelbook Go selaku produk rancangan Google sendiri. Desain yang atraktif merupakan salah satu aspek unggulannya, demikian pula konfigurasi spesifikasi yang amat variatif: pilihan prosesor Intel Core m3 sampai Core i7 generasi ke-8, RAM 8 GB atau 16 GB, storage 64 GB hingga 256 GB, serta opsi layar 1080p ataupun 4K.

Harganya pun bervariasi antara $649 sampai $1.399. Pixelbook Go pada dasarnya eksis untuk membuktikan bahwa Chromebook tidak selamanya harus terkesan murahan.

8. Acer Chromebook Spin 713

Edisi 2021 dari Acer Chromebook Spin 713 menunjukkan bahwa laptop Chrome OS pun bisa mengikuti tren yang ditetapkan oleh kategori laptop Windows. Mulai dari prosesor Intel generasi ke-11, port Thunderbolt 4, Wi-Fi 6, sampai layar dengan aspect ratio 3:2, semuanya bisa didapat di laptop ini.

Sentuhan premium bahkan turut Acer sematkan dalam wujud lapisan kaca Gorilla Glass yang memproteksi layar sekaligus touchpad-nya. Di AS, perangkat ini dipasarkan dengan banderol mulai $699.

Gambar header: Google.

Laptop Terbaru ADATA Unggulkan Prosesor Intel Generasi ke-11 dalam Bobot Kurang dari 1 Kg

ADATA meluncurkan laptop gaming pertamanya tahun lalu. Pabrikan asal Taiwan itu terus memperluas portofolionya hingga mencakup kalangan konsumen yang lebih luas. Yang terbaru, mereka meluncurkan XPG Xenia 14 yang ditargetkan untuk kalangan konsumen ultrabook.

Menurut ADATA, XPG Xenia 14 merupakan laptop paling ringkas yang pernah mereka buat. Tebal sasis magnesiumnya cuma sekitar 15 milimeter, dan bobotnya berada di kisaran 970 gram. Ya, tidak sampai satu kilogram, padahal layarnya berukuran 14 inci, dengan panel IPS beresolusi 1920 x 1200 pixel.

Seperti yang bisa dilihat dari angka resolusinya, layar ini mempunyai aspect ratio 16:10, alias lebih tinggi daripada layar laptop pada umumnya, sehingga bakal lebih cocok untuk dipakai bekerja. Bezel yang mengitari layarnya pun tergolong sangat tipis di angka 2 mm, dengan klaim rasio layar ke bodi sebesar 92%.

Urusan spesifikasi, ADATA menawarkan pilihan prosesor Intel Core i5-1135G7 dan Core i7-1165G7. Kedua prosesor ini sama-sama ditemani GPU Intel Iris Xe, hanya saja ada perbedaan dalam hal jumlah execution unit-nya. Kedua varian sama-sama dibekali RAM DDR4-3200 berkapasitas 16 GB, serta SSD NVMe sebesar 512 GB. Kabar baiknya, pengguna masih bisa menambah memory sekaligus storage-nya berkat keberadaan slot SODIMM dan M.2 ekstra.

XPG Xenia 14 datang membawa baterai berkapasitas 53 Wh, lengkap beserta adaptor berdaya 65 watt. Konektivitasnya mencakup satu port Thunderbolt 4, satu port USB-C, satu port USB-A, HDMI 2.0b, audio 3,5 mm, dan slot SD card. Wi-Fi 6 maupun Bluetooth 5.1 juga tersedia sebagai opsi standar.

ADATA XPG Xenia 14 kabarnya bakal segera dijual dengan harga $1.100 untuk varian Core i5, dan $1.200 untuk varian Core i7. Sejauh ini belum ada informasi apakah laptop ini juga bakal masuk ke pasar tanah air.

Sumber: Liliputing dan TechPowerUp.

[Review] Huawei MateBook X Pro 2021: Tipis, Cantik, dan Kencang

Huawei saat ini sangat dikenal dengan produk smartphone dan juga aksesorisnya. Namun saat ini, Huawei sudah mulai terlihat untuk menunjukkan giginya di Indonesia pada perangkat laptopnya. Tidak tanggung-tanggung, mereka pun telah meluncurkan laptop premium yang bernama Huawei MateBook X Pro yang memiliki desain cantik dan tipis.

Laptop MateBook X Pro yang saya dapatkan memilki warna yang dinamakan Emerald Green. Laptop yang satu ini juga sudah ditenagai dengan prosesor Intel Tiger Lake Generasi ke 11, yaitu Core i7 1165G7. Pada prosesor ini pula, sudah disematkan kartu grafis terintegrasi yang dinamakan Intel Iris Xe yang saat ini masih menjadi grafis bawaan Intel yang paling kencang. Kartu grafis ini akan memberikan tampilan melalui layar MateBook X Pro yang touchscreen.

Huawei juga memberikan kapasitas baterai yang cukup besar pada laptop tipis ini. Huawei menjanjikan baterai dengan daya hidup 10 jam pada kapasitas 56 Wh. Tentunya hal ini akan membuatnya bisa dipakai seharian untuk bekerja di kantor mau pun di rumah.

Spesifikasi lengkap dari Huawei MateBook X Pro yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 1165G7 (4C8T) 2,8 GHz, Turbo 4,7 GHz
GPU Intel Iris Xe
RAM 16 GB LPDDR4 3733 MHz
Storage Toshiba M.2 NVMe PCI-e 1 TB
Layar LTPS 13,9 inci 3000×2000 touchscreen 3:2
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,33 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 304 x 217 x 14,6 mm
Baterai 4 cell 56 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Spesifikasi seperti ini tentu saja cocok untuk digunakan oleh para pebisnis dan juga pembuat konten. Dengan kinerja yang kencang, pelaku bisnis UMKM juga bisa menggunakannya untuk berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan kinerja usahanya. Lalu sekencang apa laptop yang satu ini?

Charger

Charger yang diberikan pada perangkat yang satu ini memang cukup menyenangkan. Perangkat ini menggunakan charger USB-C to USB-C dengan daya 65 watt. Uniknya, MateBook X Pro juga bisa diisi baterainya dengan menggunakan sebuah charger smartphone yang menggunakan USB-C.

Desain

Mungkin konsumen akan bosan dengan warna hitam atau perak saat membeli sebuah laptop. Hal tersebut mungkin berbeda dengan MateBook X Pro yang sudah menggunakan badan dari aluminium ini. Dengan warna hijau zamrud, laptop yang satu ini memang terasa kokoh. Selain itu, desainnya juga membuat perangkat ini tidak mudah kotor dari bekas sidik jari.

Layar yang digunakan pada Huawei MateBook X Pro adalah jenis LTPS dengan model glossy. Resolusinya adalah 3000×2000 dengan dimensi 13,9 inci dan rasio 3:2. Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD dan mudah dioperasikan karena mendukung sentuhan (touchscreen). Bingkai tipis pada bagian atas, kanan dan kirinya juga membuat laptop yang satu ini menjadi lebih cantik.

Berbicara mengenai bingkai tipis, maka akan berdampak pada penempatan webcam. Untungnya, Huawei cukup cerdas dengan menaruh kameranya di antara tombol F6 dan F7. Keyboard-nya sendiri juga cukup nyaman dengan respon sentuhan yang pendek. Desain antar tombol juga cukup dekat sehingga nyaman dipakai untuk mengetik.

Untuk touchpad, Huawei menggunakan bahan kaca yang kuat. Huawei menamakannya sebagai Free Touch, yang akan mengenali respon klik di mana pun pada area touchpad-nya. Sensitivitas klik pada Free Touch juga bisa diatur pada aplikasi bawaannya. Karena dimensinya yang cukup besar, kadang cukup mengganggu saat mengetik pada Huawei MateBook X Pro.

Dengan desain yang tipis, tidak banyak port yang disediakan oleh Huawei pada MateBook X Pro-nya. Pada sisi sebelah kiri hanya akan ditemukan audio 3.5 mm serta dua buah port USB-C. Untuk sisi sebelah kanannya hanya ditemukan sebuah port USB 3.2 saja. Jadi, pengguna harus membeli sebuah external reader jika ingin membaca kartu microSD atau SD.

Pengujian

Laptop tipis ini menggunakan prosesor Core i7-1165G7 atau sering dikenal dengan Tiger Lake dan memiliki kartu grafis terintegrasi yang bernama Iris Xe. Iris Xe yang digunakan pada Core i7-1165G7 ini sendiri memiliki 96 Execution Unit yang membuatnya kencang. Prosesornya sendiri memiliki 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan 2,8 GHz yang beroperasi pada TDP 12 watt hingga 28 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Untuk membandingkan kinerjanya, saya memasangkan prosesor Intel Core i7 1185G7 dan juga AMD Ryzen 4700U. Semua itu untuk mengetahui seberapa kencang laptop Huawei MateBook X Pro 2021 ini. Benchmark-nya juga terbagi atas dua jenis, produktivitas dan juga grafis untuk gaming.

Berikut adalah benchmark grafis yang bisa dijadikan tolok ukur untuk bermain game serta beberapa aplikasi yang menggunakan hardware acceleration

Dengan nilai yang didapat, Intel Iris Xe akan bisa menjalankan hampir semua game dengan setting rendah sampai medium. Selain itu, kecepatan seperti ini juga bisa membuat beberapa aplikasi yang menggunakan hardware acceleration seperti Photoshop dan Office terbantu kinerjanya.

Untuk produktivitas sendiri, saya sudah mencobanya pada beberapa software benchmarking. Laptop seperti Huawei MateBook X Pro juga sering kali digunakan untuk melakukan editing video dan gambar. Tentunya, pembuatan konten tidak luput dari kebutuhan akan kinerja prosesor dan GPU. Berikut adalah hasilnya.

Kinerja dari laptop Huawei MateBook X Pro yang menggunakan Intel Core i7-1165G7 memang terbukti kencang.  Hal ini cukup membuktikan bahwa Huawei MateBook X Pro cocok untuk digunakan dalam bekerja menggunakan software Office mau pun membuat konten video. Para pelaku UMKM juga cocok untuk menggunakan perangkat yang satu ini dan akan terbantu pekerjaannya karena kinerja yang dihasilkan laptop ini.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 10 jam 11 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Yang saya cukup suka dari laptop ini adalah kemampuannya untuk diisi ulang dengan sebuah charger smartphone. Asalkan memiliki kabel USB-C, laptop ini bisa diisi baterainya walaupun hanya dengan daya 10 watt saja. Jika terdesak, gunakan saja charger smartphone yang ada. Bahkan, laptop ini juga bisa diisi baterainya dengan menggunakan sebuah powerbank.

Verdict

Untuk memilih sebuah laptop yang dapat digunakan oleh para pebisnis, pelaku UMKM, dan pembuat konten memang cukup sulit karena terlalu banyak pilihan. Apalagi, saat ini sebagian laptop yang ditujukan pada pangsa pasar tersebut memiliki dimensi yang cukup ramping. Namun, laptop yang disajikan oleh Huawei dengan MateBook X Pro-nya patut dipertimbangkan sebagai salah satu pilihan.

Dengan menggunakan Core i7 1165G7, kinerja dari laptop yang satu ini memang tidak perlu dipertanyakan lagi. Saat menggunakannya, saya tidak menemukan masalah panas walaupun prosesornya masih menggunakan pabrikasi 10 nm. Oleh karena itu, penggunaan untuk pembuatan konten akan lebih nyaman karena akan selesai dengan cepat dan tanpa panas. Selain itu, laptop ini juga masih bisa digunakan untuk bermain game.

Laptop ini memiliki daya tahan baterai yang cukup baik dan dapat mencapai sekitar 10 jam pada pengujian yang saya lakukan. Namun jika ingin menggunakannya dan tidak membawa charger, gunakan saja charger smartphone. Jika charger smartphone tidak ada, sebuah powerbank juga mampu mengisi baterai laptop ini. Jadi, Anda tidak lagi perlu bersusah payah mencari sebuah stop kontak.

Huawei menjual MateBook X Pro dengan harga Rp. 30.999.000 melalui beberapa jalur distribusinya. Harga tersebut memang tergolong mahal untuk sebuah laptop yang menggunakan Core i7-1165G7 tanpa discrete GPU. Namun pada harga tersebut, Anda bisa mendapatkan laptop dengan rasio 3:2 yang akan sangat jarang ditemukan di pasaran.

Sparks

  • Kinerja kencang dengan Intel Core i7-1165G7
  • Daya tahan baterai yang mencapai 10 jam
  • Menggunakan layar sentuh dengan warna akurat
  • Pengisian baterai menggunakan USB-C dan bisa dengan berbagai macam charger
  • Badan yang ramping dan juga ringan

Slacks

  • Harga jualnya mahal, hampir 31 juta untuk Core i7-1165G7
  • Walaupun pintar, webcam pada bagian bawah akan terlihat aneh pada layar
  • Tanpa card reader dan Kensington Lock