Strategi HappyFresh di Asia Tenggara Pasca Akuisisi Whole Foods oleh Amazon

Beberapa waktu yang lalu Amazon mengumumkan berita yang cukup mengejutkan, yaitu membeli jaringan gerai makanan dan minuman Whole Foods senilai $13,7 miliar atau sekitar Rp182,19 triliun. Keputusan Amazon sebagai pemain e-commerce terbesar di Amerika Serikat melakukan akuisisi tersebut, memberikan validasi bahwa industri makanan dan minuman memiliki potensi yang cerah dan tentunya patut untuk dikembangkan.

Selama ini Whole Foods yang telah memiliki jaringan toko sebanyak 410 gerai di Amerika Serikat dan telah berdiri sejak tahun 1980, merupakan jaringan toko makanan dan minuman terbesar di Amerika Serikat. Dengan diakuisisinya Whole Foods, membuka peluang Amazon untuk melancarkan layanan pembelian hingga pengantaran bahan makanan dan minuman segar (Amazon Fresh) secara terpadu, dengan menggabungkan model bisnis offline dan online.

Menanggapi hal tersebut, beberapa startup di Silicon Valley yang selama ini dikenal telah menyediakan layanan jasa antar bahan makan dan minuman seperti Blue Apron, Instacart dan lainnya menilai akan semakin berat persaingan dengan akuisisi menyeluruh yang dilakukan oleh Amazon. Di sisi lain akuisisi ini membuktikan bahwa saat ini dan  ke depannya, layanan pesan antar bahan makanan dan minuman on demand makin populer dan akan terbiasa digunakan oleh konsumen.

HappyFresh dan strateginya di Asia Tenggara

Meskipun Amazon belum “resmi” melebarkan bisnisnya di Indonesia, pembelian Whole Foods yang dilakukan oleh Amazon juga turut menjadi perhatian oleh salah satu pemain online grocery di Indonesia yaitu HappyFresh. Kepada media CEO HappyFresh Guillem Segarra mengungkapkan, akuisisi yang dilakukan oleh Amazon kepada Whole Foods membuktikan bahwa model bisnis yang menggabungkan offline dengan online merupakan integrasi yang efektif. Selain di Indonesia, HappyFresh juga beroperasi di Malaysia dan Thailand.

“Di Asia Tenggara saat ini grocery merupakan pembelian yang paling banyak dilakukan. Makin meningkatnya kalangan menengah memanfaatkan online groceries saat ini merupakan bukti nyata bahwa adopsi teknologi telah dilakukan dengan baik. Dengan demikian menurut saya akuisisi tersebut merupakan perubahan terbaik untuk region ini. Untuk itu menjadi hal yang penting untuk semua pemilik bisnis offline di Asia Tenggara untuk kemudian memanfaatkan teknologi agar bisa bertahan menjalankan bisnis,” kata Guillem.

HappyFresh yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2015, saat ini telah menggandeng Transmart Carrefour. Transmart Carrefour adalah pemain besar, bahkan terbesar di industri grocery Indonesia, dan kemitraan ini dirasa penting ini meningkatkan kredibilitas HappyFresh.

Awalnya HappyFresh menjalin kemitraan dengan 2 gerai di Jakarta dan rencananya terus mengembangkannya untuk menjangkau lebih banyak gerai di Jabodetabek.

Kepada DailySocial Managing Director HappyFresh Indonesia Filippo Candrini menegaskan, kawasan Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya tetap menjadi fokus HappyFresh tahun ini dan mereka belum berencana menambah kota-kota baru. Ekspansi bakal diutamakan untuk menambah gerai dan kemitraan dengan ritel di kota-kota tersebut sehingga area cakupannya menjadi semakin luas.

“Relasi HappyFresh yang telah dibina dengan baik kepada grocery retailers di Asia Tenggara memberikan kesempatan untuk kami memahami dan melakukan  evaluasi terhadap tantangan yang dihadapi oleh pemilik toko saat ini. Kami melihat meskipun saat ini sudah banyak pemilik toko yang mulai memanfaatkan teknologi namun kebanyakan masih kurang mengerti dengan cara kerja dan bagaimana menjalankan bisnis yang baik secara online,” tutup Guillem.

Application Information Will Show Up Here

Per 1 Juli Aturan Tarif Baru “Taksi Online” Mulai Berlaku

Juli tahun 2017 menjadi babak baru industri transportasi on-demand di Indonesia. Revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 32 Tahun 2016 menetapkan beberapa peraturan yang berhubungan dengan moda transportasi online roda empat atau banyak disebut dengan istilah “taksi  online”.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah mulai berlakunya tarif batas bawah dan batas atas. Tanggal 1 Juli adalah batas tenggat waktu yang diberikan oleh pemerintah untuk penyesuaian tarif ini.

Dikutip dari CNN Indonesia Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar, ketentuan tarif nantinya dihitung berdasarkan jarak per kilometer dan dibedakan berdasarkan wilayah.

Misalnya untuk ketentuan tarif batas bawah wilayah I yang meliputi Sumatera, Jawa dan Bali tarif batas bawahnya adalah Rp3.500 per kilometer, sedangkan tarif batas atas Rp6.000 per km.

Angka tersebut berbeda dengan daerah yang masuk dalam wilayah II. Dalam hal ini Kalimantan, Sulawesi sampai Papua. Tarif batas bawah sedikit lebih tinggi, yakni Rp3.700 per km sedangkan tarif batas atas berada pada angka Rp6.500 per kilometer.

Sementara itu pihak dua layanan yang terkena pengaruh layanan ini, Grab (GrabCar) dan GoJek (GoCar) tampaknya sudah siap dengan penerapan tarif baru ini.

Dikutip dari Detik, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata. Ia mengungkapkan pihaknya siap bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk memastikan regulasi yang ada ditelah diterapkan, sesuai dengan komitmen Grab dalam menaati hukum dan peraturan yang berlaku.

Masih dari sumber yang sama, Senior Vice President Operational GoJek Arno Tse juga mengungkapkan hal senada. Pada intinya pihaknya akan selalu mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan pemerintah dan selalu berkoordinasi dengan kementerian terkait.

Kemudahan akses masih menjadi senjata utama layanan on-demand transportasi

Seperti yang diketahui bersama bahwa layanan on-demand transportasi mulai merebak di Indonesia bukan hanya karena kemudahan akses tapi juga karena terjangkau. Dengan diterapkannya aturan batas bawah dan batas atas ini sedikit banyak akan mempengaruhi harga layanan.

Melihat tren yang ada saat ini tampaknya kemudahan (dari segi akses dan penggunaan aplikasi) akan menjadi keunggulan utama “taksi online” dibanding moda transportasi lainnya. Selama dua tahun belakangan masyarakat sudah mulai terbiasa dengan unsur praktis dan mudah yang ditawarkan oleh penyedia layanan “taksi online“ yang ada.

Grab Mulai Kenalkan GrabRental, Layani Penyewaan Mobil di Bandung dan Yogyakarta

Guna mengakomodir pelanggan yang ingin menyewa atau menggunakan layanan dalam kurun waktu lama, Grab mulai memperkenalkan GrabRental. GrabRental merupakan layanan rental online yang memungkinkan pelanggan Grab memesan mobil dalam kurun waktu panjang, minimal 6 jam. Penyewaan tersebut sudah termasuk pengemudi dan bahan bakar dan hanya melayani area tertentu yang sudah ditentukan pihak Grab.

Mitra GrabRental merupakan mitra GrabCar yang sebelumnya telah aktif dan memiliki kendaraan jenis yang sudah ditentukan sesuai standar. Dari laman resmi Grab, disebutkan kendaraan yang bisa digunakan untuk layanan GrabRental adalah jenis MPV, seperti, Avanza, Xenia, Innova, APV, Ertiga, BRV, Mobillio, Chevrolet Spin, Grand Livina, Terios, Rush, Freed, dan Sienta.

Saat ini GrabRental sudah mulai melayani pesanan di Yogyakarta dan Bandung. Dilihat dari area yang ter-cover, GrabRental menargetkan wisatawan yang ingin melakukan tur atau perjalanan di daerah wisata di kota-kota tersebut. Di Yogyakarta misalnya, tempat-tempat wisata populer semacam Candi Prambanan, Goa Pindul, dan Gunung Api Purba termasuk area yang dilayani GrabRental.

Hadirnya GrabRental melengkapi beberapa layanan Grab yang sudah beroperasi di Indonesia. Menginjak usia kelima, Grab semakin aktif bersaing di pasar Indonesia. Akuisisi terhadap Kudo, ekspansi ke beberapa kota baru ,dan munculnya beragam layanan baru menjadi bukti keseriusan Grab.

GrabNow adalah fitur terakhir yang diperkenalkan untuk Indonesia. Fitur ini memungkinkan pengguna GrabBike lebih cepat mendapatkan armada dengan konsep street hailing.

Application Information Will Show Up Here

GO-CAR Berekspansi di Sepuluh Kota Baru di Indonesia

Layanan on-demand untuk transportasi mobil GO-CAR mengumumkan langkah ekspansi ke 10 kota baru di Indonesia. Adapun 10 kota baru tersebut termasuk Sidoarjo, Pontianak, Padang, Banjarmasin, Pekanbaru, Jambi, Gresik, Mataram, Sukabumi dan Bandar Lampung.

Dengan ekspansi ini, artinya GO-CAR telah beroperasi di 24 kota di Indonesia. Secara bertahap layanan lain yang dimiliki GO-JEK juga terus diperlebar jangkauannya. Strateginya selalu dimulai dengan layanan ojek online, lalu layanan yang difasilitasi dengan ojek, dan pada akhirnya layanan transportasi mobil.

Optimalisasi GO-PAY juga terlihat terus digencarkan di setiap kota basis GO-JEK. Selain dengan promo untuk menikmati layanan (seperti GO-FOOD atau GO-LIFE), layanan pembelian tiket online dan transaksi lainnya (termasuk pembelian pulsa dan transfer) juga menjadi salah satu daya tarik yang terus ditawarkan.

Jika dibanding dengan layanan lain, memang GO-JEK terlihat paling cepat manuver ekspansinya. Dua pesaingnya Grab dan Uber di Indonesia cakupannya belum sebanyak GO-JEK. Di kota besar di luar Jabodetabek, seperti Yogyakarta, debut Grab dan Uber masih sangat baru dan sebatas pada layanan dasar mereka, ride hailing.

Application Information Will Show Up Here

Homecare24 Hadirkan Layanan On Demand Perawat dan Caregiver

Masih rendahnya apresiasi dan standar gaji yang diterima perawat di Indonesia saat ini, merupakan salah satu alasan untuk Theresia Monica Lumban Gaol selaku CEO dan Alexander Horizon selaku Co-founder untuk mendirikan Homecare24, aplikasi online pertama di Indonesia yang menyediakan jasa home care dan perawat kesehatan bersertifikat.

Kepada DailySocial  Theresia yang sebelumnya mengambil pendidikan keperawatan, dan sempat bekerja di beberapa perusahaan e-commerce di divisi marketing, menjelaskan kondisi perawat serta caregiver saat ini yang masih kurang layak di tanah air.

“Kesejahteraan dari pekerjaan perawat ini sangatlah minim, sangat miris rasanya mengingat fakta bahwa masih ada perawat di luar daerah Jakarta memiliki gaji dibawah UMR, bahkan mirisnya dalam 1 bulan seorang perawat bisa hanya mendapat gaji sebesar Rp 500 ribu dari hasil kerja mereka dan bahkan masih banyak dari perawat dan caregiver yang mendaftar sebagai partner Homecare24 yang masih belum memiliki NPWP,” kata Theresia.

Homecare24 bukan hanya membantu para perawat dan caregiver, melainkan juga memberikan layanan kesehatan yang saat ini masih sedikit jumlahnya namun dibutuhkan oleh pasien atau orang sakit di Indonesia. Dengan ketersediaan layanan selama 24 jam, pengguna bisa memilih perawat dalam hitungan jam hingga jangka waktu yang cukup lama sesuai dengan kebutuhan dan langsung datang ke rumah.

“Saat ini Homecare24 mempekerjakan 100% pekerja Indonesia yang peduli tentang kesehatan di Indonesia. Diharapkan juga dengan adanya Homecare24 bisa membuat lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Indonesia,” kata Theresia.

Cara kerja dan pilihan pembayaran Homecare24

Hingga kini Homecare24 telah memiliki jumlah perawat dan caregiver sebanyak 800 orang, dengan transaksi dari bulan April hingga Juni yang telah mencapai Rp 300 juta. Untuk pendapatan yang bisa diperoleh perawat sendiri adalah berkisar Rp 7-12 juta.

Aplikasi Homecare24 saat ini sudah bisa diunduh di platform Android dan iOS. Setelah melakukan registrasi, pengguna bisa langsung memilih jenis perawat dan pilihan waktu yang diinginkan. Pilihan pembayaran yang tersedia adalah melalui transfer bank. Saat ini layanan Homecare24 hanya tersedia di kawasan Jabodetabek.

“Untuk layanan bulanan, tim Homecare24 akan melakukan observasi ke rumah calon pasien. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir resiko yang dapat terjadi antara pasien dan perawat. Sehingga dalam satu bulan masa jabat perawat di rumah pasien, perawat akan merasa betah dan tidak merasa terintimidasi oleh pasien ataupun keluarga pasien,” kata Theresia.

Rencana Homecare24 di tahun 2017

Selain memperluas wilayah layanan ke kota-kota lainnya, Homecare24 juga akan menambah pilihan pembayaran yang bisa langsung dilakukan melalui aplikasi. Sementara untuk fitur-fitur lainnya di aplikasi akan lebih dioptimalkan untuk memudahkan pengguna. Homecare24 ingin menjadi pilihan utama jasa home care di Indonesia dan menjadi one stop solution di bidang health tech.

“Ke depannya, Homecare24 akan fokus untuk menyempurnakan jasa penyembuhan di rumah, dengan menghadirkan bukan hanya jasa perawat dan caregiver, tapi juga dokter, fisioterapi, terapi okupasi, midwife [bidan] di dalam aplikasi,” tutup Theresia.

Application Information Will Show Up Here

Pelanggan Bisnis Deliveree Kini Nikmati Layanan “Pesan Seharian Harga Tetap”

Deliveree kembali membuat terobosan dalam rangka memberikan pengalaman terbaik di penggunanya. Mereka meluncurkan inovasi di bidang kargo dan angkutan untuk kebutuhan pemilik bisnis di Indonesia. Sekarang pemilik bisnis dapat memesan armada Deliveree selama 12 jam penuh dengan harga tetap tanpa maksimum jarak dan tujuan pengiriman di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Disampaikan CEO Deliveree Group Tom Kim, terobosan ini dilakukan Deliveree mengingat banyaknya masukan dari para pelanggan bisnis mengenai kebutuhan pilihan armada yang lebih banyak.

“Kami menambahkan layanan pemesanan satu hari penuh dengan semua armada, karena berbagai masukan yang kami terima dari pelanggan bisnis kami. Banyak dari pelanggan yang menyampaikan bahwa mereka butuh lebih banyak pilihan armada dan keleluasaan untuk berbagai kebutuhan pengiriman yang dimiliki,” jelas Tom Kim.

Saat ini Deliveree menyediakan pilihan armada yang cukup luas untuk memenuhi pengiriman dari pemilik bisnis seperti mobil ekonomi, van, pick up, dan mobil box. Model biaya Deliveree sendiri menggunakan sistem harga flat untuk 5 km pertama dan untuk km selanjutnya sesuai dengan jarak total yang ditempuh.

Hadirnya pilihan memesan 12 jam penuh ini dengan harga tetap menjadi sebuah langkah strategis bagi Deliveree dalam menjawab kebutuhan pemilik bisnis, utamanya bagi yang memiliki waktu tunggu yang panjang, volume pengiriman yang tinggi, jarak pengiriman yang jauh, an berbagai kebutuhan lain yang tidak terduga.

Bagi pemilik bisnis dan pelanggan Deliveree yang tertarik untuk menikmati layanan “Pesan Seharian Harga Tetap” ini bisa langsung menghubungi layanan pelanggan Deliveree atau memanfaatkan fitur live chat yang ada di menu aplikasi.

Selain pasar Indonesia saat ini Deliveree juga menggarap pasar Filipina dan Thailand dengan total armada lebih dari 7000. Deliveree juga memperluas jangkauan pengirimannya, memungkinkan pelanggannya mengirimkan dari Jabodetabek  ke seluruh pulau Jawa.

Application Information Will Show Up Here

Grab Rayakan Ulang Tahun Ke-5, Luncurkan GrabNow di Jakarta

Pasar on-demand transportasi di Asia Tenggara menjadi salah satu yang terbesar. Salah satu pemain yang aktif dan terus mencoba berkembang di segmen tersebut adalah Grab. Merayakan ulang tahun yang ke 5, Grab mengeluarkan laporan berjudul “Moving SEA Forward” yang berisikan capaian-capaian Grab selama lima tahun terakhir. Bersamaan dengan perayaan ulang tahun ini, Grab mengumumkan hadirnya GrabNow yang mulai bisa digunakan di Jakarta. GrabNow ini merupakan inovasi untuk mempercepat pengguna mendapatkan armada GrabBike yang berada di sekitar mereka.

Grab merupakan perusahaan on demand yang beroperasi di hampir seluruh negara Asia Tenggara. Tercatat Grab hadir di 55 kota di 7 negara dan menjalin kemitraan dengan 930.000 mitra pengemudi lokal yang menjadi ujung tombak perusahaan dalam melayani masyarakat di negara-negara tempat Grab beroperasi.

Meski demikian Grab bukan tanpa pesaing. Di Indonesia saja Grab masih bersaing ketat dengan Go-Jek dan Uber. Agar tetap kompetitif, Grab mulai menambah ke ranah pembayaran dengan mulai mengenalkan GrabPay secara regional pada Januari 2016 dan memperkuat posisinya di Indonesia dengan mengakuisisi Kudo.

CEO Grab Anthony Tan mengatakan, “Saat bisnis Grab semakin berkembang, skala masalah yang kami pecahkan juga telah berkembang. Kami adalah kontributor aktif dalam upaya pemecahan masalah mendasar di Asia Tenggara: kemacetan, lapangan pekerjaan, kepercayaan dan akses terhadap ekonomi digital. Isu-isu ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi jangka panjang Asia Tenggara dan Grab sangat berkomitmen untuk berinvestasi di wilayah ini.”

“Satu-satunya cara untuk membuat dampak jangka panjang yang berarti adalah berfokus pada layanan sehari-hari yang penting bagi konsumen: jaringan transportasi yang lebih efisien dan akses yang lebih luas terhadap pembayaran non-tunai,” terangnya.

Grab, Indonesia, dan Inovasi

Grab telah berkembang pesat sejak pertama masuk ke Indonesia pada tahun 2014 silam. Hal ini ditandai dengan masuknya beberapa layanan Grab di Indonesia, baik layanan transportasi roda dua, roda empat, layanan pengiriman hingga layanan pembayaran. Yang paling baru adalah layanan atau fitur GrabNow, sebuah layanan yang memungkinkan pengguna GrabBike lebih cepat mendapatkan armada dengan konsep street hailing. Fitur ini serupa dengan “Hop On” yang sudah diterapkan UberMotor.

Sebagai layanan transportasi yang dilengkapi teknologi Grab menawarkan solusi untuk sejumlah permasalahan, di antaranya adalah kemacetan. Di laporan yang diluncurkan Grab mengklaim bisa membantu penggunanya memangkas waktu tempuh. Penghematan waktu tempuh ini terbesar dialami pengguna di Filipina dengan rasio pengurangan waktu perjalanan mencapai 70%. Sedangkan untuk Indonesia pengurangan waktu tempuh mencapai 64%, lebih dari separuh waktu yang seharusnya.

Beberapa statistik menarik yang disampaikan Grab adalah selama tahun 2017 ini mereka telah melayani 45 juta penumpang di seluruh negara Asia Tenggara, hampir 3 kali lipat jika dibandingkan 16 juta penumpang sepanjang tahun 2016.

Pertumbuhan mitra pengemudi di Indonesia diklaim tertinggi dibanding negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara dengan pertumbuhan year-on-year mencapai 574%. Secara rata-rata mitra pengemudi Grab mendapatkan pendapatan 32% lebih baik per jamnya dibandingkan pekerja secara umum.

“Bisnis Grab telah berevolusi. Kami tidak hanya mendefinisikan ulang apa yang umumnya dipikirkan orang-orang terhadap ride-hailing, tapi membangun platform untuk pengguna yang fokus pada layanan-layanan harian yang krusial, pembayaran mobile dan transportasi. Kami selalu mengutamakan pengembangan solusi-solusi bagi mitra pengemudi, mitra agen, dan pengguna”, ujar Anthony.

Application Information Will Show Up Here

DStour #25: Bertandang ke Kantor Startup Unicorn Go-Jek

Terletak di gedung Pasaraya Blok M Jakarta Selatan, Kantor Pusat Go-Jek yang terdiri dari dua lantai ini didominasi dengan desain dan nuansa hijau sebagai signature color Go-Jek. Juga terlihat hiasan Go-Ride yang menjadi layanan pertama Go-Jek, seperti helm, ban, dan zebra cross.

Selain konsep open space dan quiet room, kantor ini dilengkapi play room yang berisi berbagai macam permainan arcade, ruang tidur, ruang fitness, ruang yoga, dan ruangan auditorium dengan layar raksasa layaknya bioskop. Tersedia juga cafe yang hanya menerima pembayaran menggunakan Go-Pay.

Secara umum, apa yang disuguhkan di kantor ini sesuai dengan “panduan” startup Silicon Valley yang menjadi acuan.

Seperti apa detil kantor startup unicorn Go-Jek? Simak liputan DStour berikut ini.

AlphaBeta: “Mobilitas Bersama” Berpotensi Bantu Efisiensi Ekonomi Indonesia

AlphaBeta, perusahaan penasihat bisnis dari Singapura, memprediksikan kehadiran konsep transportasi mobilitas bersama, seperti ridesharing, dapat membantu tingkat efisiensi ekonomi di 33 kota besar Indonesia pada 2020 mendatang. Prediksi ini dipaparkan AlphaBeta kepada media pada Rabu (31/5).

AlphaBeta melakukan penelitian pada tahun ini dengan menyurvei lebih dari 4 ribu mitra dan pengguna Uber, serta menggabungkan data infrastruktur transportasi dan perilaku perjalanan yang dihimpun dari berbagai sumber. Lokasinya tersebar di 33 kota, seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, hingga Mataram.

Perusahaan juga mendefinisikan mobilitas bersama sebagai gabungan dari pemanfaatan transportasi berbasis online dan konvensional, sehingga dapat memberi kemudahan akses bagi pengguna dalam mencapai berbagai destinasi dengan hemat biaya.

“Mobilitas bersama dapat berperan penting dalam memecahkan sejumlah tantangan. Inilah saatnya untuk berhenti menganggapnya sebagai sebatas masalah transportasi, tapi sebagai dampak mobilitas bersama untuk seluruh kota dan penduduknya,” ucap Direktur AlphaBeta Fraser Thompson.

Beberapa temuan utama dalam laporan ini meliputi:

1. Efisiensi ekonomi

Thompson mengatakan hasil penelitian AlphaBeta memperkirakan saat ini beban keuangan akibat waktu tempuh perjalanan di kota-kota di Indonesia mencapai Rp498 triliun per tahun. Diprediksikan angka tersebut dapat meningkat sebesar 41% di 2020. Mobilitas bersama dapat memotong biaya hingga Rp138 triliun secara nasional.

Efisiensi tersebut dapat dicapai dengan tiga hal, yakni perjalanan lebih efisien, terutama untuk daerah yang belum secara optimal dilayani oleh transportasi publik; waktu yang dihemat dari pencarian tempat parkir; dan mengurangi kemacetan dengan mendorong konsep carpooling serta transportasi multimoda.

“Adopsi penggunaan layanan ridesharing secara meluas bisa mengurangi 71 juta perjalanan dnegan kendaraan dari jalanan di Indonesia pada 2020.”

Dari sisi efisiensi lahan parkir, AlphaBeta memprediksi saat ini ada 40 ribu hektar lahan yang terpakai untuk tempat parkir kendaraan pribadi. Sekitar 5% dari total lahan parkir tersebut diperkirakan nilai sewanya mencapai Rp95 triliun. Nilai tersebut sebetulnya bisa dikonversi untuk penggunaan yang lebih produktif.

“Lahan parkir di Indonesia tergolong sangat banyak, padahal untuk mengurangi kemacetan dan mendorong orang menggunakan transportasi umum sebaiknya lahan harus dikurangi.”

2. Inklusivitas dan kesejahteraan

Penelitian AlphaBeta mengungkapkan layanan ridesharing merupakan pilihan yang lebih murah, hingga 65% per tahunnya, dibandingkan dengan memiliki mobil. Selain itu, ridesharing juga membuka kesempatan ekonomi bagi 7 juta masyarakat Indonesia untuk memperoleh pendapatan yang fleksibel pada 2020 dan mengantarkan 400 ribu masyarakat Indonesia ke dalam layanan keuangan.

“Layanan ridesharing menyediakan sarana bagi mitra pengemudi untuk membuka rekening bank dan membuat mereka akrab dengan transaksi online. Sebanyak 39% dari mitra pengemudi Uber yang kami survei mengatakan setuju bahwa mereka kini lebih aktif secara finansial sejak bergabung dengan Uber.”

3. Kesehatan dan lingkungan

Dengan mengurangi kemacetan, mobilitas bersama dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara di kota-kota di Indonesia. Bila dilihat menggunakan skenario mobilitas bersama di 2020, emisi gas CO2 kendaraan berkurang sebanyak 159 ribu mega ton, atau sama dengan menyelamatkan 415 ribu hektar lahan dari deforestation (penebangan hutan).

Aplikasi “Grocery” Online Hypermart Segera Diresmikan, Kini Melayani Berbagai Kota

Layanan grocery Hypermart dipastikan bakal resmi meluncur dalam beberapa minggu ke depan. Saat ini aplikasi berbasis iOS dan Android sudah tersedia dan konsumen sudah bisa mencobanya. Tak hanya di kawasan Jabodetabek, tapi juga di kota-kota yang memiliki jaringan ritel hypermarket milik Lippo Group ini.

Di bulan Desember lalu, layanan ini hanya tersedia di 7 Hypermart di seputar Jabodetabek. Jika Anda mencoba aplikasi ini sekarang, Anda bisa mencobanya di berbagai kota, bahkan di luar Jawa sekalipun. Pembayaran bisa dilakukan secara COD, gesek kartu kredit, atau transfer.

Disebutkan layanan ini masih mengandalkan tim internal untuk pengantaran.

Bersiap menghadapi kompetitor

Kehadiran aplikasi grocery online sendiri sudah mulai umum diadopsi konsumen di kota besar. Go-Mart, Honestbee, HappyFresh, dan KeSupermarket (dikelola pemilik Ranch Market dan Farmer’s Market) adalah nama-nama yang menyasar segmen ini.

Keunggulan Hypermart dibanding layanan serupa adalah ketersediaannya di berbagai kota yang sudah memiliki jaringan Hypermart. Tentu saja pertanyaannya apakah memang ada demand yang memadai di kota-kota lain, di luar Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya, untuk layanan berbelanja on-demand seperti ini.

Kita tunggu peluncuran aplikasi Hypermart dalam beberapa waktu ke depan dan bagaimana visinya dalam merebut kue pasar grocery di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here